KONTRIBUSI PAJAK HOTEL DAN RESTORAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SIDOARJO
KONTRIBUSI PAJAK HOTEL DAN RESTORAN DALAM
MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA
SIDOARJO
Fauziatur Rohma, Kusni Hidayati, Susi Tri Wahyuni
Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya
ABSTRAK
Dengan berbagai macam permasalahan yang timbul dari Pajak Hotel dan Restoran di Kota Sidoarjo yang potensinya semakin berkembang dengan diperhatikannya adanya kompenen pendukung dari sektor jasa, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pencapaian efektifitas dan kontribusi pajak Hotel dan Restoran terhadap PAD Kota Sidoarjo. Metode analisis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer berupa hasil wawancara, dan dokumentasi, serta data sekunder berisi jumlah penerimaan pajak daerah PAD untuk menganalisis tingkat pencapaian efektivitas dan kontibusi pajak.
Hasil dari penelitian menunjukkan Tingkat efektivitas penerimaan pajak hotel sangat efektif tahun 2015-2016, tetapi kontribusi dari tahun 2013-2016 terus menurun, kontribusi pajak hotel dan restoran yang dicapai oleh DPPKA Kota Sidoarjo tetap cukup signifikan dalam memberikan sumbangan peningkatan penerimaan daerah.
Kata Kunci: Efektivitas, Kontribusi, Pajak Hotel dan Restoran (PAD).
ABSTRACT
With various problems arising from Hotel dan Restaurant Taxes in SidoarjoCity whose potential is growing by considering the existence of supporting
components of the service sector, the purpose of this study to determine the level of
attainment of affectiveness and contribution of Hotel and Restaurant tax on PAD
Sidoarjo. The method of research analysis used is descriptive qualitative with
primary data collection technique in the from of interview result, and documentation,
and secondary data contains amount of local tax revenue of PAD to analyze level of
attainment of effectiveness and tax contribution. The results of the research show
that the effectiveness rate of Hotel tax revenues is very effective in 2015-2016, but
contribution from 2013-2016 continues to decrease, Hotel and Restaurant tax
contribution achieved by DPPKA of Sidoarjo City remains significant enough to
contribute to the increase of local revenue.Keywords : Effectiveness, Contributions, Hotel and Restaurant Tax PAD.
PENDAHULUAN
Sebagai negara yang berkembang indonesia memiliki kebijakan untuk memajukan negara dengan pembenahan insfrastruktur dan menaikkan taraf hidup masyarakat di setiap daerahnya agar mencapai otonomi yang lebih baik dan supaya negara lebih maju. Maka itu setiap daerah pasti berlomba-lomba untuk meningkatkan PAD agar daerahnya dapat mengikuti perkembangan jaman dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi.Sebagian besar pendapatan daerah berasal dari pajak sehingga dengan adanya otonomi daerah, pemerintah memberikan peluang kepada tiap daerah untuk dikelola demi pembangunan daerahnya,sehingga dapat memajukan dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah maka daerah membutuhkan sumber-sumber penerimaan yang cukup memadai untuk dan bantuan (subsidi) dari pemerintah pusat (Rustam,2014).
Anggaran pendapatan daerah bersumber dari pendapatan asli daerah dan penerimaan dana yang berupa pajak daerah dan retribusi daerah. sumber-sumber pajak pendapatan pemerintahan daerah di Kota Sidoarjo yaitu pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak parkir, pajak bumi dan bangunan, pajak bea hak atas tanah dan bangunan, dan pajak air tanah yang dapat meningkatkan pendapatan daerah.
Di kota Sidoarjo juga diyakini memiliki tingkat potensi yang sangat besar pada sektor hotel dan restoran,karena kabupaten sidoarjo yang juga begitu padat penduduknya dan anak muda yang banyak menggemari setiap hari untuk kumpul dan menghambiskan waktu di sebuah mall atau pertokoan serta banyaknya hotel, apartemen yang terus dibangun di wilayah sudut kota. Pembangunan pusat pembelanjaan yang mayoritas para pengusaha tertarik menanamkan saham atau berinvestasi berlomba-lomba untuk membuka usaha restoran,cafe,dan rumah makan yang cukup potensial untuk dikembangkan lebih pesat sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap penerimaan sumber pajak sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah kota Sidoarjo. Dan diharapakan dalam meningkatnya pembangunan ini dapat memberikan target serta realisasi pencapaian yang lebih baik. Di kota Sidoarjo menunjukkan peningkatan yang sangat pesat dalam membangun perekonomian daerahnya, khususnya pada pajak hotel dan restoran yang diyakini mempunyai pertumbuhan pajak yang meningkat secara pesat dari tahun 2013 sampai dengan 2016, Berikut adalah tabel yang menggambarkan target dan realisasi penerimaan pajak daerah pada tahun 2013 adalah :
Tabel 1
Data Target dan Realisasi Pajak Daerah
Kota Sidoarjo Tahun 2013-2016
8 Pajak Bea Hak Atas Tanah dan Bangunan
(spending wisely). Pengukuran efektivitas memerlukandata-data realisasi pendapatan
Menurut Mahmudi (2010),menyatakan bahwa efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan
Sistem pemungutan pajak hotel dan restoran menurut pajak pembangunan untuk mengukur tingkat efektifitas dan kontribusi adalah sebagai berikut :
Sistem Pemungutan Pajak.
Fenomena pada Tabel 1 menjadi daya tarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian mengenai pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah di Kota Sidoarjo pada periode 2013-2016 untuk mengukur seberapa besar tingkat pencapaian efektivitas dan kontribusi pajak yang disumbangkan suatu daerah terhadap pendapatan asli daerah di kota sidoarjo.
9 Pajak Air Tanah 1.500.000.000.00 1.521.623.370.00 Sumber : DPPKA Kota Sidoarjo
142.150.000.000.00 155.400.719.381.00
139.000.000.000.00 147.187.993.871.00
No Jenis pajak Target Realisasi
7 Pajak Bumi dan Bangunan
6 Pajak Parkir 10.500.000.000.00 10.913.025.538.00
166.000.000.000.00 167.615.988.547.00
5 Pajak Penerangan Jalan
4 Pajak Reklame 8.750.000.000.00 8.900.173.479.00
3 Pajak Hiburan 1.800.000.000.00 2.528.253.324.00
2 Pajak Restoran 24.500.000.000.00 26.261.512.567.30
1 Pajak Hotel 3.900.000.000.00 4.435.368,609.00
1. Efektivitas Pajak Hotel dan Restoran
dan anggaran atau target pendapatan. Menurut Memah (2013) untuk mengukur besarnya peningkatan efektivitas pajak hotel dan restoran adalah sebagai berikut : Tingkat Efektivitas = x 100% 2.
Kontribusi Pajak Hotel Dan Pajak Restoran
Kontribusi digunakan untuk mengetahui sejauh mana pajak daerah memberikan sumbangan dalam penerimaan PAD.Untuk mengukur kontribusi pajak hotel dan restoran, Menurut Memah (2013) diukur dengan membandingkan antara realisasi penerimaan pajak hotel dan restoran dengan realisasi pendapatan asli daerah adalah sebagai berikut : Tingkat Kontribusi : x 100%
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif Kualitatif. Menurut Soewadji (2012:52), bahwa penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami suatu fenomena atau gejala sosial dengan lebih benar dan lebih objektif, dengan cara mendapatkan gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji. “ Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi yang meliputi kegiatan penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan, ataupun prosedur’’ (Sangadji dan Sopiah,2010:21). Gambaran objek dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Sidoarjo.
Jenis Data
Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
1. Jenis data primer yaitu data yang langsung di peroleh dari sumbernya diamati, dan di catat dengan cara observasi dan wawancara tentang pajak hotel dan restoran.Data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah :
a) Informasi tentang perhitungan pemungutan pajak Efektivitas dan Kontribusi pajak hotel dan restoran dalam pendapatan daerah Kota Sidoarjo.
b) Dokumen-Dokumen yang terkait.
2. Jenis data sekunder adalah data yang di peroleh dari buku-buku dan liberatur yang ada kaitannya dengan penelitian ini,dan dari dokumen dan laporan dari pihak perusahaan yang terkait.
Sumber Data
Merupakan data-data yang diperoleh langsung untuk mengetahui perkembangan dan kontribusi pajak dan retribusi daerah sebagai salah satu komponen sumber pendapatan asli daerah di Kota Sidoarjo, penentuan target dan standar operasional serta hambatan-hambatan yang ditemui dalam pemenuhan target yang informasinya penulis peroleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Sidoarjo.
1. Untuk menganalisis sejauh mana efektivitas pemungutan pajak hotel dan restoran yang dimiliki Kota Sidoarjo 2013-2016?
2. Untuk menganalisis besarnya kontribusi pajak hotel dan restoran yang dimiliki
Kota Sidoarjo 2013-2016 ?
Asumsi Penelitian
Asumsi yang mendasari penelitian ini berawal dari peranan pajak dalam meningkatkan pendapatan daerah kota Sidoarjo dan ingin mengetahui efektivitas penerimaan pajak hotel dan restoran pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Sidoarjo.
Unit Analisis
1) Menganalisis data informasi efektivitas dan kontribusi pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan daerah Kota Sidoarjo.
2) Menganalisis perhitungan tarif pajak hotel dan restoran dalam meningkatkan pendapatan daerah kota Sidoarjo.
Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Anggaran keuangan DPPKA yang mengenai hasil penerimaan pajak hotel dan restoran pertahunnya. Sumber PAD yang diteliti adalah Pimpinan atau pegawai yang mengetahui pemungutan pajak hotel dan restoran, bagaimana efektifitas dan kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan sebuah instrumen tanya jawab atau wawancara langsung terhadap pegawai atau pimpinan dinas pendapatan, pengelolaan keuangan aset kota sidoarjo yang terlibat secara langsung dalam pengelolaan data administrasi pajak daerah. Sedangkan untuk data sekunder berisi jumlah penerimaan pajak daerah dan jumlah pendapatan asli daerah untuk membantu dalam menganalisis tingkat efektifitas dan kontribusi pajak.Teknik Pengumpulan Data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Studi Lapangan (field research).
Studi lapangan adalah melakukan peninjauan secara langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir. Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitian yang meliputi : 2. Studi Kepustakaan (library research)
Penelitian pustaka adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mempelajari serta mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan materi pembahasan guna dijadikan dasar dalam melakukan penilaian dan perbandingan dari penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan yang bersangkutan. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan penelaahan terhadap buku-buku literatur, buku teks, dan catatan kuliah, dengan metode ini akan diperoleh gambaran mengenai efektivitas pajak hotel dan restoran yang kontribusinya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
3. Teknik Interview (wawancara).
Wawancara dalam cara atau teknik untuk mendapatkan informasi atau data dari interview atau responden dengan wawancara secara langsung face to face, antara
interviewer dengan interviewee (Soewadji,2012:152). Pendekatan yang digunakan
dalam wawancara penelitian ini adalah dengan mengunakan petunjuk umum dalam berwawancara, yaitu: Pertama, peneliti mengadakan sosialisasi terlebih dahulu sehingga peneliti diketahui atau dikenal oleh responden: Kedua, diusahakan untuk menjalin keakraban peneliti dengan para informan: Ketiga, peneliti mengunakan pokok-pokok pertanyaan yang mudah dijawab oleh responden. Teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara semi struktur.
Teknik Analisis Data.
Pengertian analisis data menurut (Sugiyono,2014:402) adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi,wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam ketagori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan yang dipelajari, dan memmbuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
1. Langkah pertama atau dasar yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengungkap permasalahan yang terjadi yaitu bagaimana menganalisis hasil efektivitas dan kontribusi pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah.
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tingkat efektivitas dan kontribusi pajak hotel dan restoran berguna untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dikota sidoarjo.
3. Melakukan wawancara atau tanya jawab kepada pihak-pihak yang terkait seperti pimpinan, staf ataupun karyawan yang berhubungan dengan pengelolaan penerimaan pajak daerah untuk membantu dalam penyelesaian hasil penelitian ini.
4. Memberikan rekomendasi perbaikan atas dasar temuan-temuan permasalah yang timbul mengenai tentang hubungan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah.
5. Langkah terakhir menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis data
Dari hasil penelitian dapat diidentifikasi adanya temuan-temuan dari beberapa faktor yang menjadi kendala dalam pemungutan pajak hotel dan restoran dalam peningkatan efektivitas maupun kontribusi yang dihasilkan pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Sidoarjo, antara lain :
1. Kesadaran Wajib Pajak.
Kurangnya kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak merupakan kendala paling utama yang ada dalam pemungutan pajak, hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain beberapa anggapan wajib pajak bahwa pajak bersifat sangat memberatkan karena memaksa dan harus dipungut tiap tahun terkadang periode 3 bulanan, ketidaktahuan wajib pajak tentang ketentuan dan tata cara perpajakan, hingga kurangnya pengetahuan dan pemahaman wajib pajak terhadap fungsi dan manfaat pajak itu sendiri yang dikarenakan masih kurang percayanya mereka pada keberadaan pajak. Penilaian Negatif/Buruk Terhadap Aparatur pemungut pajak oleh wajib pajak.
Setelah banyak kasus-kasus korupsi yang terjadi di indonesia mengenai kasus korupsi dibidang perpajakan dan dilakukan oleh pegawai pajak, masih banyak wajib pajak berfikiran bahwa pegawai pajak atau aparatur pajak hanya memungut pajak bukan untuk negara melainkan untuk keperluannya sendiri itu terbukti dari kasus Gayus Tambunan sehingga menimbulkan citra yang sangat buruk bagi instansi pemerintahan terutama pada instansi pemerintah dibagian pemungutan pajak. Hal ini menyebabkan masyarakat atau banyak wajib pajak berfikiran negatif terhadap aparatur pemungut pajak dan enggan untuk membayar pajaknya dan masih banyak wajib pajak tidak mau melaporkan pajaknya karena berfikiran yang pembayaran pajaknya hanya akan dinikmati oleh aparatur pemungut pajak yang tidak bertanggung jawab dengan pajak yang telah dipungut.
3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dalam aparatur pemungut pajak yang ada pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Sidoarjo masih kurang efektif karena dalam pengelolaannya dalam menunjang untuk terlaksanaannya peningkatan pendapatan asli daerah yang maksimal dirasa cukup kurang maksimal karena masih banyak aparatur yang merangkap tugas sehingga perangkapan tugas ini menyebabkan aparatur pajak merasa kurang efektif pada bagiannya. Sebab perangkapan tugas ini adanya perbedaan perangkapan di tiap divisi serta kurang secara kualitas karena dasar menjadikan para aparatur pemungut pajak masih ada yang tidak sesuai dengan bidangnya sehingga masih perlunya bimbingan dan pelatihan dalam seminar sosialisasi pajak sebagai tuntutan tugas pekerjaan yang pada dasarnya adalah bidang ekonomi dan pajak agar dapat tercipta pengelolaan sumber daya manusia yang memadai dan efektif.
Sebab Masalah
Mengetahui diri adanya masalah-masalah yang ditimbulkan menyebabkan penilaian efektivitas dan pencapaian potensi pajak hotel dan restoran yang menghambat tingkat pencapaiannya dalam meningkatkan pendapatan asli daerah, maka peneliti menunjukkan sebab-sebab masalah yang mempengaruhi tingkat
1. Penerapan Self Assessment System yang digunakan untuk pengukuran Pajak Hotel dan Restoran.
Dalam pengukuran pajaknya wajib pajak dalam menghitung jumlah pajaknya untuk pajak hotel dan restoran karena termasuk pajak daerah maka menghitungnya menggunakan penerapan Self Asessment System yaitu wajib pajak berhak menghitung sendiri jumlah pajak yang akan dibayarnya sesuai dengan omzet ataupun pendapatan yang diperolehnya. Akan tetapi masih ada wajib pajak yang melaporkan pajaknya tidak sesuai dengan omzet sehingga penerimaan pendapatan asli daerah tidak dapat tercapai dengan baik karena antara realisasi pajak daerah tidak memenuhi targetnya. Meskipun penerapan pajaknya wajib pajak menghitung pajaknya sendiri kendalanya masih ada wajib pajak yang enggan atau tidak tersedia untuk membayar pajaknya walaupun sudah melaporkan pajaknya karena merasa keberatan atau tidak adanya kepercayaan wajib pajak terhadap pemungut pajak.
2. Tidak Transparasi Terhadap Pendapatan Pajaknya Ketidak transparasian suatu pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan pajak yang diterimanya menyebabkan kesulitan aparatur pajak dalam mencapai targetnya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, ketidak transparasian ini disebabkan wajib pajak tidak melaporkan keseluruhan jumlah pajak yang harus dibayarkan atau tidak sesuai dengan pendapatan yang diterimanya jika jika diliat dari kegiatan operasi kerja dan jumlah pengunjung pajak hotel dan restoran. Ketidak transparasian ini sering dilakukan oleh wajib pajak agar pajak yang dibayarkan tidak terlalu tinggi atau dibawah target yang telah ditentukan.
Akibat Masalah
Akibat yang ditimbulkan dari masalah yang terjadi yang dihadapi oleh aparatur pemungut pajak pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Sidoarjo melakukan tindakan, sebagai berikut: 1.
Menutup usaha wajib pajak akan dilakukan apabila wajib pajak yang sudah mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak tetapi enggan untuk membayar atau tidak tersedia membayar pajaknya karena berbagai alasan dan data pajak yang 2. Sanksi Administrasi pajak akan dikenakan apabila wajib pajak tidak menaati tatacara pembayaran pajak yang sudah ditentukan dan diatur oleh Peraturan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 pajak daerah pasal 57 tentang tata cara pemungutan pajak menyatakan bahwa sanksi administrasi yang akan dikenakan bagi wajib pajak yang tidak patuh dan tidak menaati pembayaran pajak akan dikenakan sanksi sebesar 2% perbulan untuk Pajak Hotel dan Restoran, dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayarkan untuk jangka waktu paling lama 24 bulan dihitung sejak terhutang pajaknya.
3. Pengadaan Silent, merupakan pengadaan secara diam-diam yang dilakukan aparatur pemungut pajak untuk menelusuri mengapa adanya ketidaktransparasian terhadap pendapatan pajaknya karena antara targetnya tidak sesuai dengan realisasi pajak yang dilaporkan oleh wajib pajak. Pengadaan silent ini sering dilakukan oleh aparatur pajak untuk mengamati keadaan dihotel-hotel yang dianggap melaporkan pajaknya tidak sesuai dengan mendatangi hotel dan menjadi tamu dihotel tersebut dengan melihat keadaan mulai dari ramainya pengunjung sehingga dapat menjadi acuan atau gambaran terhadap realisasi pendapatan hotel tersebut.
Analisis Masalah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ditemukan adanya permasalahan, sebab masalah, akibat masalah yang ditumbulkan dari masalah yang dihadapi oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Sidoarjo dalam pemungutan pajak oleh aparatur pajak kepada wajib pajak sehingga mempengaruhi hasil perolehan realisasi yang diterima dengan target yang harus dicapai dalam mengukur seberapa besar pencapaian efektivitas dan kontribusi dari tahun 2013- 2016.
Tabel 4 Data Target dan Realisasi
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Sidoarjo Tahun 2013-2016
Tahun Target Realisasi Selisih Tercapai % Keterangan
2013 498.100.000.000.00 524.764.658.686.30 26.664.658.686,30 105,35% Sudah
MencapaiTarget
2014 597.600.000.000.00 608.692.188.163.50 11.092.188.163,50 101,85% Sudah
mencapai Target
2015 679.653.998.860.00 700.342.551.866.89 20.688.553.006,89 103,04% Sudah
mencapai Target2016 686.820.000.000.00 735.767.535.183.00 48.947.535.183,00 107,12% Sudah
Mencapai Target Sumber: DPPK Kota Sidoarjo (2017)
Perkembangan penerimaan pendapatan asli daerah Kota Sidoarjo dilihat dari hasil perolehan antara target dan realisasinya. Berikut adalah data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Sidoarjo menunjukkan besarnya realisasi dan target penerimaannya, yaitu pada Tabel 4. Berdasarkan hasil data Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah realisasi pencapaian dan penerimaan target pendapatan asli daerah Kota Sidoarjo dari tahun 2013 sampai dengan 2016 mengalami peningkatan yang relatif cukup baik. Dapat dilihat pada tahun 2013 sampai tahun 2016 pencapaian realisasi dapat melampaui targetnya meskipun tiap tahunnya realisasi pencapaiannya terus meningkat. Pada tahun 2013 presentase pencapaian target menunjukkan 105,35% dengan jumlah target Rp.498.100.000.000.00 dan realisasi penerimaan Rp. 524.764.658.686.30 yang sudah dapat melampaui targetnya. Pada tahun 2014 prentase pencapaian target menunjukkan 101,85% dengan jumlah target Rp.597.600.000.000,00 dan realisasi penerimaan Rp. 608.692.188.163.50 yang dapat melampaui targetnya. Pada tahun 2015 presentase pencapaian target menunjukkan 103,04% dengan jumlah target Rp.679.653.998.860.00 dan realisasi penerimaan Rp.700.342.551.866.89 yang dapat melampaui targetnya. Sedangkan pada tahun 2016 presentase pencapaian target menunjukkan 107,12% dengan jumlah target Rp.686.820.000.000,00 dan realisasi penerimaan Rp. 735.767.535.183,00 yang dapat melebihi targetnya. Pencapaian yang cukup efektif disebabkan karena penerimaan pajak daerah yang terealisasikan dengan maksimal beroperasi dengan baik karena terlihat pencapaian dalam pemungutan pajak daerah yang sudah efektif disebabkan dari penerimaan pajak hotel dan pajak dengan pajak daerah lainnya pun peningkatan dari 2013 hingga tahun 2016 memang keseluruhan realisasi jumlah penerimaan pajak daerahnya hampir dapat memenuhi targetnya karena tingginya target yang ditentukan pusat sehingga penerimaan pendapatan asli daerah kota sidoarjo dapat memberikan kontribusi yang cukup untuk penerimaan kas daerah. Berikut adalah gambaran proses peningkatan penerimaaan pendapatan asli daerah dari tahun 2013 hingga sampai 2016 pada gambar dibawah ini :
Gambar 5 Perkembangan Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tahun 2013-2016
SIMPULAN
Dari analisis ini terlihat bahwa target dan realisasi pajak hotel dan restoran yang ditetapkan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Sidoarjo sudah sesuai dengan potensi rill dari pajak hotel dan restoran yang dimiliki Kota Sidoarjo.Hasil penelitian dapat diketahui adanya beberapa kendala permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah DPPKA Kota Sidoarjo, antara lain adalah kurangnya kesadaran dari wajib pajak, penilaian negatif atau buruk terhadap aparatur pemungut pajak oleh wajib pajak, keterbatasan SDM dalam pengelolaan pemungutan pajak, penerapan Self Asessment Systemyang disalah gunakan oleh wajib pajak, serta tidak transparasi terhadap pendapatannya. Dari adanya kendala- kendala tersebut Pemerintah Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota pajak hotel dan restoran agar pencapaian target dan realisasi dapat tercapai dalam mencapai peningkatan pendapatan asli daerah untuk kegiatan perekonomian daerah yang lebih efisien dan memadai.
SARAN
Dinas pendapatan dan pengelolaan Keuangan Kota Sidoarjo harus menyiapkan tambahan aparatur pajak dalam satu tim untuk mengupdate data-data tagihan yang lebih akurat dan terbaru agar data-data yang diperolah up to date setiap tahunnya serta aparatur pemungutan pajak harus meningkatkan kinerja pemeriksaan dan kinerja lapangan. Dan harus ada peningkatan upaya pengoptimalisasian terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur pajak agar mampu meningkatkan kualitas dalam pemungutan pajak serta kinerja yang lebih efektif agar dapat menghasilkan efektivitas serta sumbangan kontribusi yang lebih optimal untuk keuangan daerah kota Sidoarjo. DPPKA kota sidoarjo harus menyediakan sanksi yang mengkagetkan atau theraphy shock seperti sanksi yang bersifat khusus untuk wajib pajak yang benar-benar tidak mau mentaati tata cara pemungutan pajak yang ada dan menerapkan seperti pemberian reward bagi wajib pajak yang rajin membayar pajaknya tepat waktu agar dapat memotivasi wajib pajak yang lain bahwa pemungutan pajak itu wajib dan sangat bermanfaat bagi negara/da
DAFTAR PUSTAKA Abunyamin, Oyok. 2010. Perpajakan Pusat dan Daerah.Humaniora. Bandung.
Feisly, Kesek. 2013. "Efektivitas Dan Kontribusi Penerimaan Pajak Parkir
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Manado ." Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi
1.4. Lisasih, N.Y. 2011. Kendala dalam pemungutan pajak daerah. http://ninyasmine.
wordpress. com/2011/07/17/ kendala_pajak_daerah/ . 20 januari 2015 (15.30).
Mahmudi, 2010.Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Kedua. UPP STIM YKPN.Yogyakarta. Mardiasmo, 2011.perpajakan.Edisi Revisi Tahun 2011. CV Andi Offset.Yogyakarta. Mariastuti,Dwi Yulianti 2012. Pengaruh Ektensifikasi dan Intensifikasi Pajak
Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung . Universitas Widyatama.
Memah,edward W.2013.Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel dan
Restoran Terhadap PAD Kota Manado.Jurnal Emba
. Vol 1. No 3 juni 2013.Hal.871-881. Mukhlis, I. 2010. Peran Pajak Daerah Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Priantara,D.2012.perpajakan indonesia. Mitra Wacana Media. Jakarta Resmi,Siti.2014. perpajakan teori dan kasus.Edisi 8.Salemba Empat.Jakarta Rochmat Soemitro. 2012. Perpajakan Teori dan Teknis Pemungutan. Bandung: Graha Ilmu. . Rustam, Akie Rusaktiva. 2014. Pengaruh Sosialiasi Perpajakan Dan Kepemilikan
NPWP Terhadap Penerimaan Pph Orang Pribadi Pengusaha.Jurnal Vol3No2.Hlm
Siahaan,M.P.2010.Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.Edisi Revisi.Pt Raja Grafindo Persada.Jakarta. Yuli, Chomsatu Dan Anita Wijayanti 2016. "Analisis Efektifitas Pajak Parkir
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo ."Malang." Jurnal Ilmu Hukum 1-25. Yuliartini,P.I, dan N.L. Supadmi. 2015. Efektivitas pemungutan pajak hotel dan restoran pada pemerintahan daerah kota denpasar . Vol 10.No.02. Yunus, Abdul Thalib.2010. Analisis Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Bone Bolango Di Provinsi Gorontalo. JurnalEconomicResources,11(30),Hlm:91-99.
- JurnalAkuntansi Universitas Udayana. 10.2 (2015): 489-502