PENGARUH REPUTASI KAP, OPINI AUDIT DAN KOMITE AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015

  

PENGARUH REPUTASI KAP, OPINI AUDIT DAN KOMITE

AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN

PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

  

Candra Sri Lestari, Ali Rasyidi, Widya Susanti

  Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh Reputasi KAP, Opini Audit dan Komite Audit terhadap audit delay. Sampel penelitian ini sebanyak 22 perusahaan perbankan di (BEI) periode 2013-2015 dengan metode purposive

  

sampling. Teknik amalisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda. Hasil

  penelitian ini menununjukan (1) Reputasi KAP, Opini Audit dan Komite Audit secara simultan mempunyai pengaruh terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. (2) Dari penelitian yang telah saya lakukan dapat diketahui bahwa variabel Reputasi KAP secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Sedangkan untuk variabel Opini Audit dan Komite Audit secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. (3) Variabel Opini Audit indikator X

  2 mempunyai pengaruh dominan terhadap Audit delay.

  Kata Kunci : Reputasi Kap, Opini Audit, Komite audit, audit delay

ABSTRACT

  Singer study aimed to investigate the influence of change of auditor review ,

reputation of KAP , audit opinion , Audit commite and against of Audit delays . The

study sample as many as 78 Manufacturing Company in Indonesia Stock Exchange (

BEI ) 2012-2014 With purposive sampling method. The analysis technique used is

the Multiple Linear Regression . Research results show that (1) Reputation of KAP,

Auditor Opinion and Audit Committee simultaneously have an effect on audit delay

on BEI. (2) From the research I have done can be seen that the opinion of auditors

and audit committee variables partially have an effect on audit delay at banking

companies listed in BEI. While for variable KAP Reputation partially have no

  2

significant effect to audit delay at banking company which listed in BEI. (3) The X

Audit Opinion variable has a dominant influance on audit delay at banking

companies listed in BEI.

  Keywords : Reputation Kap, Opinion Audit, Audit Committee, audit delay

  PENDAHULUAN

  Pasar modal semakin banyak diperlukan oleh masyarakat sebagai sarana untuk berinvestasi. Perkembangan pasar modal tersebut mendorong perusahaan- perusahaan go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaanya. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan karena kualitas laporan keuangan yang baik atau sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dapat mendorong investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut (Handayani, 2013).

  Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, karena laporan keuangan memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan harus benar-benar lengkap sebelum diserahkan pada para pengguna laporan keuangan karena pengguna informasi laporan keuangan membutuhkan laporan yang aktual yang disajikan tepat waktu

  Ahmad dan Kamarudin (2003:7) Audit delay adalah jumlah hari antara tanggal laporan keuangan audit dan tanggal audit. Menurut Halim (2000;4) audit adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan

  delay

  buku hingga tanggal penerbitan laporan audit. Audit delay adalah rentang waktu yang diukur berdasarkan lamanya hari dalam menyelesaikan proses audit oleh auditor dari tanggal tutup buku pada tanggak 31 Desember sampai dengan

  independent

  tanggal yang tercantum dalam laporan auditor independent. Dalam penelitian ini menggunakan laporan keuangan yang memiliki tutup buku 31 Desember sampai dengan diterbitkannya laporan audit.

  Kantor akuntan publik yang memiliki reputasi atau nama yang baik berafiliasi dengan kantor akuntan publik universal seperti Big Four Worldwide Accounting

  

Firm (Big 4). Lee (2008) menyatakan bahwa KAP yang berafiliasi dengan Big Four

lebih awal dalam menyelesaikan auditnya dibandingkan dengan KAP non Big Four.

  Hal tersebut dikarenakan KAP Big Four memiliki ketersediaan teknologi dan sumber daya manusia yang lebih spesialis sehingga membuat pekerjaan audit yang dilakukan lebih efisien. Adanya tenaga spesialis pada KAP Big Four akan membantu perusahaan lebih cepat dalam menyelesaikan proses audit dan menyampaikan laporan auditnya, karena tenaga spesialis dalam KAP Big Four memiliki kompetensi, keahlian dan kemampuan yang dapat mempercepat proses audit dan mempersingkat

  audit delay (Tambunan, 2014).

  Opini audit adalah suatu pernyataan yang merupakan hasil pertimbangan (judgement). Opini audit adalah laporan yang diberikan seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan.

  Opini dari auditor menjadi sumber informasi penting untuk

dipertimbangkan oleh para pengguna laporan keuangan atau pihak eksternal. Manajemen

menginginkan unqualified opinion atas laporan keuangannya. Apabila auditornya

memberikan pendapat yang tidak sesuai keinginan, mereka cenderung untuk

memberhentikan auditornya. Hasil penelitian dari Wijaya (2011) memperoleh hasil

bahwa opini audit berpengaruh pada audit delay.

  Komite audit bertugas untuk memantau perencanaan dan pelaksanaan kemudian mengevaluasi hasil audit guna menilai kelayakkan dan kemampuan pengendalian intern termasuk mengawasi proses penyusunan laporan keuangan. Berdasarkan peraturan Bapepam, setiap perusahaan go public diwajibkan membentuk komite audit yang beranggotakan minimal 3 orang. Semakin bnyak jumlah komite audit maka audit audit delay akan semakin singkat. Dari hal tersebut semakin baik komite audit dalam menjalankan perannya maka akan semakin singkat waktu penyampaian laporan audit, karena jika komite audit berperan dengan baik maka temuan dalam laporan keuangan menjadi semakin sedikit sehingga dapat mempersingkat pelaksanaan audit, begitu juga sebaliknya.

  Kartika (2011) Kantor Akuntan Publik yang bereputasi baik diperkirakan dapat melakukan audit lebih efisien dan memliki fleksibilitas yang lebih besar untuk menyelesaikan audit sesuai jadwal. Sehingga informasi dapat lebih cepat diterima pengguna laporan keuangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi. Di samping itu KAP besar memperoleh insentif yang lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya lebih cepat dibanding KAP lainnya. Waktu audit yang lebih cepat juga merupakan cara KAP besar untuk mempertahankan reputasinya. H1: Reputasi KAP berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay.

  Opini audit adalah suatu pernyataan yang merupakan hasil pertimbangan (judgement). Opini audit sebagai simpulan dari proses audit yang dilakukan. Sehingga opini audit atas laporan keuangan yang telah diaudit, menjadi tolak ukur serta dijadikan dasar dari penggunanya dalam pengambilan keputusan. Penelitian Muttaqin (2013) menyatakan bahwa opini audit berpengaruh negatif pada penyampaian laporan keuangan. Oleh karena itu, pemberian opini wajar tanpa pengecualian tentu dapat meminimalisir audit delay. hal ini dapat dijelaskan bahwa ketika opini audit adalah selain unqualifed maka sebelum opini tersebut dipublikasikan maka manajemen akan berusaha melakukan konsultasi dan negosiasi secara insentif dengan auditor sehingga memerlukan waktu yang relatif lebih lama.

  Ismail, (2012) menyatakan bahwa opini audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Sedangkan Wiyantari (2012), Yulianti (2011) menyatakan bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap audit deay. Dari penjelasan di atas, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah: H2: Opini auditor berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay

  Besarnya ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) diperlihatkan oleh tingginya kualitas yang dihasilkan dari jasanya yang selanjutnya akan berpengaruh pada jangka waktu penyelesaian audit. Waktu audit yang cepat merupakan salah satu cara KAP dengan kualitas tinggi untuk mempertahankan reputasi mereka. Kondisi perusahaan secara internal dipengaruhi oleh komite audit. Sesuai dengan peraturan BAPEPAM- LK dengan surat edaran No. SE-03/PM/2000 dinyatakan bahwa setiap perusahaan publik wajib membentuk komite audit dengan anggota minimal tiga orang yang diketuai satu orang komisaris independent dan dua orang dari luar perusahaan yang

  

independent terhadap perusahaan. Menurut Kartika (2011) Kantor Akuntan Publik

  yang bereputasi baik diperkirakan dapat melakukan audit lebih efisien dan memliki fleksibilitas yang lebih besar untuk menyelesaikan audit sesuai jadwal.

  Komite audit merupakan salah satu komponen corporate governance yang berperan penting dalam proses pelaporan keuangan dengan cara mengawasi pekerjaan auditor independent dalam proses pelaporan keuangan serta membantu tugas-tugas dari dewan komisaris. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mumpuni (2011) jumlah anggota komite audit berpengaruh terhadap audit delay. Semakin banyak anggota dalam komite audit suatu perusahaan maka semakin singkat audit delay. Dengan kompetensi yang dimiliki anggota komite, fungsi dan peran dari komite audit lebih bisa berjalan efektif dan mempermudah proses audit dari auditor independent, sehingga laporan audit dapat selesai lebih cepat (Rianti, 2014). H3: Komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini merupakan penelitian dengan mengunakan pendekatan kuantuitatif. Subyek penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) selama tiga tahun yaitu periode 2013-2015, pada tahun yang bersangkutan dan memenuhi kriteria pemelihan sampel yang telah ditentukan. Definisi Operasional dalam penelitian ini yaitu: 1) Audit delay didefinisikan sebagai jumlah hari dari tanggal tutup buku tahun perusahaan 31 Desember sampai tanggal ditandatanganinya laporan audir (Robbitasari, 2013). Panjang pendeknya audit delay dipengaruhi oleh kerumitan proses audit.

  Tanggal Laporan Audit

  • –Tanggal Laporan Keuangan =

  Audit Delay

  90 Untuk menguji hipotesis-hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis

  

regresi linier berganda. Dengan mengunakan program statistical progam for social

sciene

  20 (SPSS). Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

  , yaitu penentuan sampel dari populasi yang ada berdasarkan

  purposive sampling

  kriteria. Berdasarkan metode tersebut maka kriteria penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1

  • β
  • β
  • β
  • ε

  Jumlah pengamatan untuk masing-masing variabel yaitu 66 pengamatan yang diperoleh dari 22 perusahaan perbankan dengan periode 3 tahun. 1) Data mengenai Reputasi KAP dapat dilihat bahwa data Reputasi KAP mempunyai nilai rata-rata 0.7273 sedangkan standart Devisiasinya 0.44877. 2) Data mengenai Opini Audit dapat dilihat bahwa data Opini Audit mempunyai nilai rata-rata 0.6818 sedangkan standart Devisiasinya 0.46934. 3) Data mengenai Komite Audit dapat dilihat bahwa data Komite Audit mempunyai nilai rata-rata 0.5758 sedangkan standart Devisiasinya 0.84235.

  66 Sumber : Hasil setelah Outlier diolah Peneliti (2017)

  66 X 3 3.5758 .84235

  66 X 2 .6818 .46934

  66 X I .7273 .44877

  Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Y .4985 .24755

  Tabel 2 Statistik deskriptif

  4

  4 X

  3

  3 X

  2

  2 X

  1 X

  Tabel 1

  sebagai berikut : Y = α0+β

  

Solution (SPSS). Adapun model rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah

  Regresi Linier berganda dengan mengunakan program Statistik Product and Service

  22 Sumber: Peneliti (2017) Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

  6. Jumlah sampel

  3

  5. Jumlah tahun pengamatan

  22

  3. Perbankan yang menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangan selama periode 2013-2015

  2. Perbankan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan selama periode 2013-2015 secara berturut-turut (21)

  43

  1. Perbankan yang terdaftar di BEI dan masih aktif selama periode tahun 2013-2015

  No. Keterangan Jumlah

  

Penentuan Sampel Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Uji Asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil estimasi yang dilakukan benar-benar terbebas dari adanya multikolinieritas, heterokedastisitas, autokorelasi dan menguji model regresi variabel bebas, variabel terikat atau keduanya mempunyai distribusi yang yang normalitas ataukah tidak. Dalam pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 20.0, diperoleh hasil sebagai berikut :

  Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui normalitas data terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah suatu model regresi berdistribusi normal atau tidak, yaitu:

  Tabel 3 Hasil Uji Normalitas

  One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N a

  66 Std. Deviation .22597469 Most Extreme Differences Absolute .091 Positive .090 Negative -.091

  Kolmogorov-Smirnov Z .741 Asymp. Sig. (2-tailed) .642

a. Test distribution is Normal.

  Sumber : Peneliti (2017)

  Dari Tabel 3 diketahui bahwa nilai signifikansi (nilai probabilitas) yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (0,642 > 0,05) maka distribusinya adalah normal, sehingga dapat dilakukan regresi linear berganda.

  Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent) (Ghozali, 2011:95). Gejala multikolinieritas terjadi jika terdapat korelasi yang kuat diantara variable- variabel bebas. Maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas, sehingga kemungkinan besar variable-variabel yang mengalami gejala ini menjadi tidak signifikan secara statistik. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari

  

Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance melalui program SPSS. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF>10. Jika nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas. Dan sebaliknya apabila VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2011:91). Hasil perhitungan uji multikolinieritas ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.

  Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas

  Collinearity Statistics

  Tolerance

  VIF

1 Reputasi KAP (X ) 0,971 1,030 Non Multikolinearitas

  Opini auditor (X

  2 ) 0,984 1,017 Non Multikolinearitas

  Komite audit (X

  3 ) 0,974 1,027 Non Multikolinearitas Sumber : Peneliti (2017)

  Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4 diketahui bahwa semua variabel bebas Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2011:99). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, dapat digunakan uji Durbin Watson yang dapat dilakukan melalui program SPSS. Dengan hipotesis yang akan diuji

  Tabel 5 Hasil Uji Autokorelasi b

  

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the

Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

a

1 .408 .167 .126 .23138 1.867

a. Predictors: (Constant), X3, X2, XI

  b. Dependent Variable: Y Sumber : Hasil setelah Outlier diolah peneliti (2017)

  Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa model regresi tidak terjadi autokorelasi, yang mana ditunjukkan dengan du < d < 4

  • – du (1,65 < 1,867 < 2,35).
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika variance berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil heteroskedastisitas dapat digambarkan sebagai berikut:

  Sumber : Peneliti, (2017)

  Gambar 1 Gambar Scatterplot

  Berdasarkan Gambar 1 grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier dalam penelitian ini, bebas dari asumsi dasar (klasik) tersebut, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam penelitian ini tidak akan bias atau sesuai dengan tujuan penelitian.

  Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama- sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

  Tabel 6 Hasil Uji F

  Keterangan Nilai Sign

  hitung

  F 4,135 0,010 R = 0,408

2 R = 0,167

  = 0,05 Α

  Sumber : Peneliti (2017) Dari pengujian melalui program SPSS diketahui bahwa hipotesa pertama yang telah diajukan peneliti terbukti kebenarannya. Hasil uji F ini dapat dilihat pada Tabel 6, diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 4,135 dengan memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,010 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 atau 5%.

  Sehingga dapat dikatakan bahwa Reputasi KAP, Opini auditor dan komite audit mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap

  

audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Uji t digunakan untuk

  mengetahui tingkat signifikan masing-masing pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

  Tabel 7 Hasil uji t

  Variabel t hitung Sign Keterangan Reputasi KAP (X

  1 ) -0,206 0,837 Tidak Signifikan

  Opini auditor (X

  2 ) -2,748 0,008 Signifikan

  Komite audit (X

  3 ) -2,293 0,025 Signifikan Sumber :Peneliti (2017)

  Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa Reputasi KAP (X

  1 ) tidak mempunyai

  pengaruh signifikan secara parsial terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yaitu terbukti dengan nilai signifkansi sebesar 0,837 yang nilainya > 0,05 atau 5%. Untuk variabel Opini auditor (X

  2 ) mempunyai pengaruh

  signifikan secara parsial terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yaitu terbukti dengan nilai signifikansi sebesar 0,008 yang nilainya < 0,05 atau 5%. Untuk variabel komite audit (X

  3 ) mempunyai pengaruh signifikan

  secara parsial terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yaitu terbukti dengan nilai tingkat signifikansi sebesar 0,025 yang nilainya < 0,05 atau 5%.

  Dominan digunakan untuk mengetahui manakah variabel yang paling dominan:

  Tabel 8 Pembuktian (Dominan) a

  Coefficients Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients

  Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) .907 .137 6.602 .000

  XI -.013 .065 -.024 -.206 .837 X2 -.169 .062 -.321 -2.748 .008

X3 -.079 .035 -.269 -2.293 .025

a. Dependent Variable: Y

  Sumber :Peneliti (2017)

  Berdasarkan pembuktian data Tabel 8 objek penelitian perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015 diperoleh hasil bahwa Reputasi KAP perusahaan pada indikator X

  1 tidak mempunyai pengaruh signifikan

  secara parsial terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yaitu terbukti dengan nilai signifkansi sebesar 0,837 yang nilainya > 0,05 atau 5%. Opini Audit perusahaan pada indikator (X

  2 ) mempunyai pengaruh signifikan secara

  parsial terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yaitu terbukti dengan nilai signifikansi sebesar 0,008 yang nilainya < 0,05 atau 5%. Komite Audit perusahaan pada indikator (X

  3 ) mempunyai pengaruh signifikan secara

  parsial terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yaitu terbukti dengan nilai tingkat signifikansi sebesar 0,025 yang nilainya < 0,05 atau 5%.Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Opini Audit perusahaan pada indikator X

  2 mempunyai pengaruh secara dominan terhadap audit delay dilihat dari Standardili zed Coefficients β nya memiliki nilai tertinggi sebesar -321 dibandingkan

  dengan variabel lainnya.

  SIMPULAN

  Berdasarkan hasil pengolahan data dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Reputasi KAP mempunyai tidak pengaruh secara signifikan terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

  2. Opini auditor mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

  3. Komite audit mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

  4. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa variabel opini auditor dan komite audit secara parsial mempunyai pengaruh terhadap audit

  delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Sedangkan untuk

  variabel Reputasi KAP secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

  5. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa variabel yang paling dominan diantara Reputasi KAP, Opini Audit dan Komite Audit perusahaan yaitu indikator (X

  2 ) yang dominan berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay yang terdaftar di BEI.

  SARAN

  Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka peneliti akan memberikan saran bagi perusahaan dan peneliti lainnya yang ditunjukkan sebagai berikut: Bagi peneliti Untuk penelitian yang akan datang, diharapkan untuk menambah jumlah variabel yang akan diteliti terutama variabel bebasnya. Sehingga lebih dapat diketahui variabel mana saja yang berpengaruh terhadap audit delay perusahaan. Dan juga diharapkan untuk menambah periode tahun yang akan diteliti. Bagi para investor Hendaknya memperhatikan kinerja keuangan perusahaan sebelum melakukan investasi pada suatu perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

  Ahmad Raja Adzrin dan Kamarudin Khairul A. (2003). Audit Delay and : Malaysian Evidence.

  Timeliness of Corporate Reporting

  Angruningrum, S dan M. G. Wirakusuma.2013.”Pengaruh Leverage, Kompleksitas Operasi, Reputasi KAP dan Komite Audit pada Audit Delay”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana5.2:251-270

  Arens Alvin A, Randal J. Elder, Mark S. Besley. 2010. Assurance

  “Auditing and Service an

  Inc.

  Integrated Approach”, 13 edition, Pearson Education New Jarsey. Bapepam. 2011. Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 tentang penyampaian laporan keuangan.

  Bapepam. 2012. Surat Keputusan Ketua Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-643/BL/2012 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit. Dyer, J. C. and McHugh, A.L. 1975. The Timeliness of the Australian Annual Report. Journal of Accounting Research, 13(3): 204-219.

  Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 19”. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Halim, Variananda. (2000). “Faktor-faktor yang Memperngaruhi Audit Delay:

  Studi Empiris pada Perusahaan- perusahaan di BEJ.” Jurnal Bisnis Akuntansi. Yogyakarta, Vol 2 No 1 Hal 63-75.

  Handayani Putri Ade. 2013. Pengaruh Profabilitas, Solvabilitas, Reputasi Kantor Akuntan Publik Pada Ketidak Tepat Waktuan Publikasi Laporan Keuangan Perusahaan di BEI.

  Hariyono, Jusup. 2014. Auditing (pengauditan) Buku 2 cetakan kedua. STIE YKPN, Yokyakarta. Hersugondo dan Andi Kartika. 2013. Prediksi Probabilitas Audit Delay dan Faktor Determinannya. Jurnal Ekonomi – Manajemen - Akuntansi No.

  351/Th.XX/Oktober 2013

  ISSN: 0853-8778 Fakultas Ekonomi Universitas Stikuban Semarang.

  IAI. 2013. Standart Akuntansi Indonesia. Jakarta Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

  Kartika, Andi. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dinamika Keuangan Perbankan, Vol. 3, No. 2, Hal: 152-171.

  Lestari, Dewi.2010. analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia.Universitas Diponogoro. Lianto, Novice dan B.H Kusuma.2010.”Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap

  Audit Report Lag”.Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.12.No.2:97-106 Mulyadi. 2012. “Auditing”. Buku Dua, Edisi Keempat. Salemba Empat Jakarta. Muttaqin, Rahardhian Faris. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP,

  Probabilitas, dan Opini audit terhadap Reporting Lag Perusahaan dengan Audit Delay sebagai variabel Intervening. Jurnal Ilmiah Universitas

  Bakrie Vol 1, No.02. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.

  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Prayitno, Duwi, 2013, Analisis Korelasi, Regresi dan Multivaate dengan SPSS, Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

  Puspitasari, K.D dan M. Y. Latrini.2014.”Pengaruh Ukuran Perusahaan, Anak Perusahaan,

  Leverage dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay”. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana .8,2: 283-299. Shabrina, Ayu Vina. 2014. Pengaruh Faktor Internal dan eksternal perusahaan terhadap Audit Delay. Saputri, Oviek Dewi. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit

  Delay (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di Bursa

  Efek Indonesia). Jurnal Ilmiah . Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Scott, William R. 2010.

  “Financial Accounting Theory”, Sixth Edition. Pearson Canada Inc. Toronto.

  Setyaningrum, D. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit BPK-RI. Simposium Nasional Akuntansi XV. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2016, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta. Sulthoni, Moch. 2012. Determinan Audit Delay Dan Pengaruhnya Terhadap

  Reaksi Investor ( Studi Empiris pada Perusahaan yang Listing di BEI Tahun 2007-2008). Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Bisnis. Vol. 1 No.1. Surat Keputusan Ketua Badan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor 40/BL/2007 Tentang Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan.

  Bapepam.go.id. diakses tanggal 1 Juni 2013.

  Sutikno, Yosua Martin. 2015. Analisis Faktor Internal dan Eksternal yang Berpengaruh terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang.

  Tambunan, Pinta Uli. 2014. Pengaruh Opini Audit, Pergantian Auditor dan UkuranKantor Akuntan Publik terhadap Audit Report Lag. Jurnal Ilmiah.

  Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Wardhana, Prama Handitya. 2014. Faktor-faktor Internal yang Berpengaruh terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang.

  Wijaya, R.M Aloysius Pangky. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor oleh Klien. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang.

  Wijayani, Evi Dwi dan Ind ira Januarti. 2011.”Analisis Faktor-faktor Yang Memengaruhi Perusahaan Di Indonesia Melakukan Auditor Switching”.

  Simposium Nasional Akuntansi XIV, Aceh, hal. 1-25.

  Wijayanti, Martina Putri. 2010.”Analisis Hubungan Auditor-Klien: Faktor-faktor Yang

  Memengaruhi Auditor Switching Di Indonesia”. SkripsiS-1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP MODAL KERJA PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk

1 1 9

PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN FUNGSI KEUANGAN SEBAGAI SARANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF PADA YAYASAN LAGZIS PEDULI

0 0 14

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA KARANG PILANG

0 3 14

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN EVA SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT.ASAHIMAS FLAT GLASS.Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 13

ANALISIS PERILAKU KEPATUHAN, PEMAHAMAN, DAN KEMUDAHAN WAJIB PAJAK UMKM TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH No. 46 TAHUN 2013 PADA KPP PRATAMA MULYOREJO

0 0 13

PENGARUH INFLASI, STRUKTUR MODAL, DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP REAKSI PASAR SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO

0 0 12

PENGARUH CAPITAL ADEQUECY RATION, RETURN ON ASSETS, DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Mu’allifa Rakhmadani, Masyhad, Nurul Qomari

0 0 16

ANALISIS PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN ASET TETAP DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA CV.BINTANG TEX INDONESIA

0 0 14

PENERAPAN METODE FULL COSTING DALAM MENENTUKAN PERHITUNGAN HRGA POKOK PRODUKSI MESIN CUCI MOBIL SEMI OTOMATIS PADA PT GLOBAL ENDO TEKNIK DI SURABAYA

0 0 10