Perencanaan Perkotaaan Studi Kasus Kota

Judul Asli
Penulis

:
:

Sumber Jurnal

:

Penerjemah
Jabatan
Edisi

:
:
:

Urban Planning: A Case Study of Sonipat City in Haryana, India
Sandeep Kumar1 R.S. Sangwan2 and Kuldeep Singh Suhag3
Research Scholar, Department of Geography, M.D. University, Rohtak, Haryana,

India Email id: [email protected] Prof., Department of Geography, M.D.
University, Rohtak, Haryana, India Email id: [email protected]
Asst. Prof. Department of Geography, Govt. College, Gharaunda Email id:
[email protected]
International Journal of Remote Sensing & Geoscience (IJRSG)
ISSN No: 2319-3484 Volume 3, Issue 2, March 2014
Iwan Mulyawan, S.Si., M.Sc
Fungsional Perencana Pertama Bappeda Kabupaten Kuningan
Agustus 2014

PERENCANAAN PERKOTAAAN :
STUDI KASUS KOTA SONIPAT DI HARYANA INDIA
Sandeep Kumar 1 R.S. Sangwan2 and Kuldeep Singh Suhag3
1. Research Scholar, Department of Geography, M.D. University, Rohtak, Haryana, India
2. Prof., Department of Geography, M.D. University, Rohtak, Haryana, India
3. Asst. Prof. Department of Geography, Govt. College, Gharaunda

Intisari
Analisis penggunaan lahan/tutupan tanah sangat penting dalam perencanaan kota jika masih terbaru.
Penelitian ini mencoba untuk mengetahui informasi penggunaan lahan dalam perencanaan perkotaan

melalui data satelit. Hal ini juga mencoba untuk mengidentifikasi pemetaan spasial dengan menggunakan
CItra GeoEye dalam klasifikasi dan modifikasi dari National Urban Information System (NUIS) 2008.
Metode Kuartil telah digunakan untuk klasifikasi lingkungan seperti kepadatan penduduk pada wilayah
studi. Studi ini menunjukkan peran teknologi geospasial pada tingkat mikro untuk perencanaan kota.
Kata kunci: Perencanaan Perkotaan, Teknologi Geospasial, dan Resolusi Tinggi.

1

1.

Pendahuluan
Urbanisasi merupakan penghargaan bagi manusia jika dikendalikan, terkoordinasi dan
terencana. Namun, urbanisasi yang tidak terencana adalah kutukan. Pada tahun 2008 lebih dari
setengah populasi dunia adalah penduduk kota dan penduduk perkotaan diperkirakan akan
mencapai 81 persen pada tahun 2030 [UNPF, 2007]. Perencanaan merupakan suatu proses
terorganisir yang disengaja yang dengan pembangunan. Perencanaan perkotaan konsen pada
pengaturan tata letak, penggunaan lahan, dan membuat penyediaan layanan penting untuk
kepentingan orang-orang di tempat yang tepat dalam cara yang efisien. Namun, perencanaan kota
masih menjadi bahan perdebatan para akademisi [Muk-Herji, 1992]. Distribusi spasial
penggunaan lahan/tutupan lahan berdasarkan informasi yang diinginkan untuk setiap program

perencanaan, pengelolaan dan pemantauan baik di tingkat lokal, regional dan nasional. Informasi
ini tidak hanya menyediakan serta lebih memahami dari aspek pemanfaatan lahan, tetapi juga
memainkan peran penting dalam pengembangan kawasan manapun. Pendekatan konvensional
mengidentifikasi penggunaan lahan dan perubahan tutupan lahan yang mahal, rendah akurasi dan
menyajikan gambar hanya daerah kecil [Jaiswal et al., 1999 dan Dhorde et. Al. 2012].
Penginderaan jauh memainkan peran penting dalam setiap kegiatan perencanaan kota karena
penyediaan data spasial yang dapat diandalkan, tepat waktu, akurat dan berkala sementara di SIG
tangan lain memberkati dengan berbagai metode data alat terintegerasi untuk sampai pada solusi
untuk pengambilan keputusan [Das et.al, 2013]. Pada saat ini, urbanisasi yang cepat akibat
pembangunan ekonomi dan industri di Kota Sonipat akan menciptakan sejumlah masalah seperti
daerah kumuh yang tidak sehat, lingkungan tercemar, dan kurangnya fasilitas. Hal ini telah
menciptakan tantangan bagi perencana kota untuk perencanaan berkelanjutan.

2.

Studi di Area
Kota Sonipat terletak pada jarak 52 kilometer melalui jalan darat dan 44 kilometer dengan
kereta api dari New Delhi. Terdapat Jalan Nasional yang terletak 8 kilometer di timur dari kota
utama. Hal ini juga terkait dengan Ibu Kota Negara melalui jalan darat dan kereta api. Kota ini
memiliki konektivitas yang baik dengan interior negara serta bagian negara tetangga Utter

Pradesh [Town and Country Planning, 2003].

Gambar. 1 Peta Lokasi Penelitian

3.

Tujuan:
a. Mengidentifikasi informasi tutupan lahan/tanah daerah penelitian;
b. Untuk mengetahui kebijakan kepadatan penduduk daerah penelitian.
2

4.

Sumber Data dan Metodologi
Penelitian ini didasarkan pada data primer dan sekunder. Erdas 9.0 telah digunakan untuk
geo-referensi dan Arc GIS 9.3 perangkat lunak yang telah digunakan untuk peta tematik.
Resolusi citra satelit tinggi terbaik sesuai untuk pemetaan penggunaan lahan perkotaan/penutup
tanah penutup dan perencanaan kota. Untuk alasan ini, data satelit GeoEye-1 (resolusi 1,6
meteran) digunakan dalam penelitian ini yang telah didownload dari Google Earth Pro 2011.
Sheet topografi no. H43Q16, H43R4, H43W13 dan H43X1 pada skala 1: 50.000 [Survey India,

Dehradun] 2005-2006. Sumber data yang digunakan berasal Peta Kota Sonipat 2011 dan sensus
abstrak 2011. Metode kuartil telah digunakan untuk klasifikasi kepadatan penduduk yang di
wilayah studi. Dua klasifikasi penggunaan lahan telah digunakan dalam penelitian ini
dimodifikasi dari manual NUIS tahun 2008 (Tabel 1). Google Earth Pro digunakan dalam
mengidentifikasi titik-titik yang diragukan.
Tabel 1 : Klasifikasi Penggunaan Lahan Daerah Penelitian
Level I
Level II
Area Terbangun
Permukiman Alami
Permukiman Terencana
Area Publik dan Semi Publik
Area Rekreasi
Area Perdagangan
Area Industri
Plotted Area
Bukan Area Terbangun
Area Terbuka
RTH
Lahan Pertanian

Waste/Scrub Land
Tubuh Air
Sumber: Modifikasi Manual NUIS, 2008

4.

Analisis Penggunaan Lahan di Kota Sonipat tahun 2011
Pada tahun 2011, luas penggunaan lahan perumahan alami mendominasi sebesar
13.903.137,24 m2 (42.71 persen) dari total luas daerah penelitian. Daerah pertanian telah
mencatat 8.311.423, m2 mengikuti daerah perumahan yang direncanakan, plotted area dan
kawasan industri masing-masing yaitu 3.539.922,79 m2, 1.048.835,3 m2 dan 1.637.298,71 m2
(Tabel 2).
Tabel 2 . Luas Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan Kota Sonipat tahun 2011
Kategori Penggunaan
Persentase
Luas dalam m2
Lahan
Wilayah
Area Publik dan Semi Publik
2.230.507,83

6,85
Area Industri
1.637.298,71
5,03
Area Permukiman Terencana
3.539.922,79
10,87
Area Permukiman Alami
13.903.137,24
42,71
Tubuh Air
176.575,34
0,54
Lahan Pertanian
8.311.423,73
25,53
RTH
165.523,08
0,51
Plotted Land

1.048.835,3
3,22
Area Perdagangan
810.683,75
2,49
Area Rekreasi
599.986,66
1,84
Waste/Scrub Land
59.430,92
0,18
Perkebunan
67.797,95
0,21
Total
32.551.123,30
100,00
Sumber : Analisis Citra GeoEye 2011

3


Kawasan industri berada di bagian utara dan tenggara kota. Pada sisi utara merupakan
makanan gula yang terletak di tanah desa Jatwara dan Jhowarhi (Gbr. 2). Sementara di selatan
dan bagian tenggara terdapat simpul industri skala kecil seperti spareparts sepeda, perakitan
sepeda lengkap, alat-alat tangan, kawat berduri, bagian-bagian mesin jahit, baut dan mur, steel
re-rolling, kaca dan keramik, karet barang, lampu dan lampu tabung dan lain-lain.

Sumber: Berdasarkan Citra GeoEye 2011
Gambar. 2 Penggunaan Lahan / Tutupan Lahan Kota Sonipat tahun 2011

Pertumbuhan sektor industri memberikan dampak terhadap pembangunan perkotaan dan
menarik orang-orang dari daerah yang berdekatan. Badan air dengan luas 176.575,34 m2 atau
0,54 persen dari total area. Ini merupakan water works (Diggies) kolam di desa sebelah
sementara tidak terdapat danau dan sungai di wilayah studi. Daerah perdagangan memiliki luasan
sebesar 810.683,75 m2 yang 2,49 persen di bagian tengah kota dan bersama dengan jaringan
transportasi. Daerah rekreasi (taman, taman bermain dan taman) telah dilacak seluas 599.986,66
m2 dalam bentuk path kecil yang terletak di daerah perumahan yang direncanakan.
Lahan terbuka/kosong meliputi area seluas 165.523,08 m2diikuti oleh waste/scrub tanah
dan perkebunan yaitu 59.430,92 dan 67.797,95 m2 terletak di luar kota. Jaringan transportasi juga
memainkan peranan penting untuk perencanaan di tingkat lokal, regional dan nasional. Kota

Sonipat adalah kota linkage utama antara New Delhi dan Chandigarh. Hal ini dihubungkan
dengan jalan dari segala arah. Konektivitas rel dan aksesibilitas lebih baik di kota Sonipat karena
kedekatannya ibukota negara.
5.

Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk yang lebih proporsional berkaitan dengan rasio antara jumlah
penduduk dan daerah. Lahan dan orang merupakan dua elemen penting dari suatu daerah dan
sehingga rasio antara keduanya merupakan tujuan mendasar untuk semua sarjana yang terkait
dengan analisis populasi [Lemke, dkk 1970]. Kepadatan penduduk adalah indeks yang baik dari
pengukuran beban penduduk dan juga menghasilkan proses yang benar-benar mempengaruhi
karakteristik morfologi dan fungsional kota.

4

Sumber: PCA, 2011 and MC Office, Sonipat City
Gambar 3 : Kepadatan Penduduk Kota Sonipat

Gambar 3 dan Tabel 3 menunjukkan variasi luas dalam kepadatan penduduk di wilayah
studi. Bagian tengah dari kota ini memiliki tertinggi dan luar bagian dari kota kepadatan terendah

penduduk. Dalam analisis antar lingkungan, kepadatan tertinggi telah diamati di lingkungan no.
3, 4, 7, 8, 14, 16, 17, 19, 24, 27, 28 dan 29 yang terletak di sekitar stasiun kereta api dan di
bagian tengah kota dan pusat dari lembaga pendidikan. Densitas tinggi telah ditemukan di
lingkungan no.5, 6, 15, 20, 222, 23, dan 25 sekitar antara daerah kepadatan tertinggi dan
moderat.

Daerah padat sedang berada di luar kota dalam wilayah kepadatan rendah. Kepadatan
terendah ditemukan menuju utara dan timur bagian kota di mana kota ini telah tumbuh lebih
cepat selama dua dekade terakhir. Hal ini ditemukan bahwa jenis daerah telah ditandai dengan
5

sektor-sektor yang direncanakan residen-esensial [melalui Haryana Urban Development
Authority dan Tukang Swasta] dengan cara hidup yang baik.
6.

Kesimpulan
Teknologi geospasial seperti penginderaan jauh dan SIG telah memberikan data spasial
secara kontinyu untuk perencana kota dengan perencanaan yang lebih baik dibandingkan dengan
teknik konvensional. Jaringan transportasi seperti jalan dan jalur kereta api juga telah memainkan
peranan penting untuk perencanaan kota karena konektivitas tinggi jaringan transportasi telah
menarik orang-orang. Daerah pinggiran kota telah mengalami perubahan karakteristik dari
agraris ke industri. Daerah pemangkasan akhirnya menyimpulkan pertumbuhan masa depan kota.
Jadi, pemerintah kota membutuhkan beberapa kebijakan yang sesuai untuk mengelola
pertumbuhan penduduk yang cepat dari ekspansi spasial. Dalam pandangan ini, data satelit dalam
resolusi tinggi memainkan peran penting dalam kegiatan perencanaan kota karena memberikan
data yang handal, tepat waktu, akurat dan up to date. Perencanaan kota yang efektif diperlukan
untuk menjaga sistem kota. Kondisi ini akan menjadi beban dari kota dalam hal pertumbuhan
penduduk dan penyediaan fasilitas infrastruktur dasar.

7.

Ucapan Terima Kasih
Kami ucapkan terimakasih kepada Google Earth Pro untuk bantuan dalam menyediakan data
untuk penelitian.

Referensi
[1] National Urban Information System, (2008) Manual forThematic Mapping: Using High
Resolution Satel-lite Data and Geospatial Techniques, National Re-mote Sensing Agency
(NRSA), Hyderabad, 110 pp.
[2] Das, S., Bhattacharya, A. and Mali, S. (2013) Study on Urban Land Suitability Assessment Using
Remote Sensing and GIS: A Case Study of Khairagarh, in Chhattisgarh, International Journal of
Computer Ap-plications, Vol. 74, pp.20-26.
[3] Census of India (2011), Primary Census Abstract, Directors of Census Opretions, Haryana.
[4] Jaiswal, R.K., Saxena, R., Mukherjee, S. (1999) Ap-plication of remote sensing technology for
land use/land cover change analysis. Photonirvachak: Journal of Indian Society of Remote
Sensing, Vol. 27, pp.123-128.
[5] Dhorde, A. Das S. and Dhorde A. (2012) Evaluation of Land Use/Land Cover Change in MulaMutha Wa-tershed, Pune Urban Agglomeration, Maharashtra, In-dia, Based on Remote Sensing
Data. Earth Science India, Vol. 5(III), pp. 108-121.
[6] Mukherji, G. (1992) Metropolitan planning in India in Regional Planning: Concept, techniques
and case stu-dies, ed. By Misra, R.P., Concept Publishing Compa-ny, New Delhi.
[7] Demko, G. et. al. (1970) Population Geography: A Reader, McGraw-Hill Company, New York.
[8] Town and Country Planning, Haryana, (2003) Final Development Plan for Sonipat-Kundli
Multifunctional Urban Complex -2021 AD.

6

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72