HUKUM DAN PERANNYA DALAM KEHIDUPAN DAN B

Pengertian Hukum

A.

Hukum menurut para ahli :
1. Meyers mengartikan Hukum "Sebagai semua aturan yang mengandung pertimbangan
kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat yang menjadi
pedoman bagi penguasa negara dalam melakukan tugasnya".
2. Utrecht Mngartikan Hukum "Merupakan himpunan peraturan (perintah dan larangan)
yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan oleh karena itu harus di taati oleh
masyarakat".
3. Hans Kelsen mengartikan Hukum “suatu perintah memaksa terhadap tingkah laku
manusia. Hukum adalah kaedah primer yangmenetapkan sanksi sanksi”.
Berdasarkan beberapa difinisi diatas, dapat dikemukakan bahwa hukum adalah
Himpunan peraturan yang dibuat oleh yang berwenang, dengan tujuan untuk mengatur tata
kehidupan masyarakat yang mempunyai ciri memerintah dan melarang serta mempunyai sifat
memaksa dengan menjatuhkan sanksi hukuman bagi yang mereka yang melanggarnya. Mac
Iver (Ahmad Ali: 2002), membedakan ada dua jenis hukum, yaitu: (1) Hukum diatas politik
adalah konstitusi negara (seperti UUD 1945), dan (2) hukum dibawah politik adalah undangundang, dan berbagai perangkat aturan hukum yang lainnya.

B.

1.
2.
3.
4.

Unsur-Unsur Hukum
Peraturan mengenai tingkah laku dalam pergaulan masyarakat.
Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
Peraturan itu pada umumnya bersifat memaksa.
Sanksi terhadap pelanggaran peraturan itu adalah tegas.

C. Macam-Macam Hukum
Sumber hukum ada 3 macam, yaitu:
1. Undang-undang Negara, termasuk juga Peraturan-peraturan Pemerintah dan
Peraturan-peraturan Pemerintah Daerah.
2. Kebiasaan, yakni suatu kebiasaan tertentu yang dituruti manusia dalam pergaulan
hidupnya sehari-hari, sehingga tindakan yang berlawanan dengan kebiasaan itu
dirasakan sebagai pelanggaran hukum.
3. Traktat, yaitu suatu perjanjian antara dua negara atau lebih.
Hukum yang berasal dari undang-undang itu dinamakan hukum tertulis. Sedangkan

hukun yang timbul dari kebiasaan-kebiasaan disebut hukum tak tertulis.

Oleh karena jumlah-jumlah peraturan lambat laun semakin banyak, maka peraturanperaturan itu lalu dikumpulkan dan diatur menurut golongan masing-masing. Himpunan
demikian dinamakan kodifikasi yang berarti pengumpulan secara lengkap dan sistematis
dalam sebuah kitab undang-undang.


Hukum secara seluruhnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Hukum Publik atau Hukum Umum, ialah hukum yang mengatur kepentingankepentingan dan pertentangan-pertentangan kepentingan yang bersifat umum.
Hukum-hukum yang termasuk hukum publik, antara lain sebagai berikut:
- Hukum Tata Negara. Hukum yang mengatur tentang bentuk negara dan
-

organisasi pemerintahannya.
Hukum Pidana. Hukum yang mengatur hal-hal yang dapat dihukum dan

-

hukuman-hukuman yang bertalian dengan itu.
Hukum Acara pidana. Hukum yang mengatur cara-cara melaksanakan hukum


-

pidana.
Hukum Internasional. Hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul

karena perhubungan antar negara.
2. Hukum Sipil atau Hukum Privat, ialah hukum yang mengatur kepentingankepentingan dan pertentangan-pertentangan yang bersifat pribadi. Adapun hukum
yang termasuk hukum sipil, yaitu:
- Hukum Perdata. Hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang-orang
satu sama lain tentang hak-hak dan kewajiban-kewajiban mereka terhadap
-

masing-masing dan terhadap suatu benda.
Hukum Acara perdata. Hukum yng mengatur cara-cara melaksanakan hukum

-

perdata.
Hukum Dagang. Hukum yang mengatur tentang hal-hal yang bersangkut-paut

dengan perdagangan, perusahaan perekonomian dan sebagainya.

D.

Bisnis

Secara harfiah kata bisnis berasal dari istilah Inggris “Business” yang berarti kegiatan
usaha.
Menurut Richard Burton Simatupang kata bisnis sering diartikan sebagai keseluruhan
kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan secara teratur dan terus-menerus, yaitu
berupa kegiatan mengadakan barang-barang atas jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk
diperjualbelikan, dipertukarkan atau disewagunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Kamus besar Indonesia, menyebutkan “Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial
dalam dunia perdagangan”.

Sehingga bisnis itu secara umum berarti suatu kegiatan dagang, industri, keuangan.
Semua kegiatan itu dihubungkan dengan produksi dan pertukaran barang atau jasa dan
urusan-urusan keuangan yang bertalian dengan kegiatan-kegiatan ini oleh karena itu, suatu
perusahaan dalam salah satu cabang kegiatan atau suatu pengangkutan atau urusan yang
dihubungkan dengan kegiatan bisnis itu.

Kegiatan bisnis sendiri secara umum dapat bedakan menjadi 3 bidang usaha yaitu :
1. Bisnis dalama arti kegiatan perdagangan (Commerce), yaitu : keseluruhan

kegiatan jual beli yang dilakukan oleh orang-orang dan badan-badan, baik di
dalam negeri maupun diluar negeri ataupun antara negara dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan. Contoh : Produsen (pabrik), dealer, agen, grosir, toko,
dsb.
2. Bisnis dalam arti kegiatan industri (Industry) yaitu kegiatan memperoduksi atau
menghasilkan barang-barang yang niilainya lebih berguna dari asalnya. Contoh :
Industri perhutanan, perkebunan, pertambangan, penggalian batu, pembuatan
gedung, jembatan, pabrik makanan, pakaian, kerajinan, pabrik mesin, dsb.
3. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa (Service), yaitu : kegiatan yang menyediakan

jasa-jasa yang dilakukan baik oleh orang maupun badan. Contoh: Jasa Perhotelan,
Konsultan, Asuransi, Pariwisata, Pengacara (Lawyer), Penilai (Appraisal),
Akuntan, dll.

E.

Peranan Hukum Dalam Kehidupan Masyarakat


Di dalam masyarakat dijumpai berbagai institusi yang masing-masing diperlukan oleh
masyarakat itu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan mempelancar jalanya pemenuhan
kebutuhan tersebut. Oleh karena fungsinya yang demikian itu maka masyarakat sangat
membutuhkan kehadiran institusi tesebut. Institusi bergerak di sekitar kebutuhan tertentu
manusia. Agar kita bisa berbicara mengenai adanya suatu insttiusi yang demikian itu,
kebutuhan yang dilayaninya telebih dulu harus medapakan pengakuan masyarakat.
Pengakuan di sini diartikan, bahwa masyarakat di situ memang telah mengakui pentingnya
kebutuhan tersebut bagi kehidupan manusia.
Beberapa ciri yang umumnya melekat pada institusi sebagai perlengkapan masyarakat :
1. Stabilitas. Di sini kehadiran institusi hukum menimbulkan suatu kemantapan dan
keteraturan dalam usaha manusia untuk memperoleh keadilan itu.

2. Memberikan kerangka sosial terhadap kebutuhan-kebutuhan dalam masyarakat. Di
dalam ruang lingkup kerangka yangt telah diberikan dan dibuat oleh masyarakat itu,
anggota-anggota masyarakat memenuhi kebutuhan-kebutuhanya.
3. Institusi menampilkan wujudnya dalam bentuk norma. Norma-norma inilah yang
merupakan sarana untuk menjamin agar anggota-anggota masyarakat dapat dipenuhi
kebutuhanya secara terorganisasi.
4. Jalinan antar institusi. Terjadinya tumpang tindih antara institusi.

Hukum merupakan institusi sosial yang tujuannya untuk menyelenggarakan keadilan
dalam masyarakat. Sebagai suatu institusi sosial, maka penyelenggaraanya yang demikian itu
bekaitan dengan tingkat kemampuan masyarakat itu sendiri untuk melaksanakannya. Oleh
karena itu suatu masyarakat akan menyelengarakannya dengan cara tertentu yang berbeda
dengan masyarakat pada masyarakat yang lain. Perbedaan ini berhubungan erat dengan
persediaan perlengkapan yang terdapat dalam masyarakat untuk penyelenggaraan keadilan itu
dan hak ini berarti adanya berhubungan yang erat antara institusi hukum suatu masyarakat
dengan tingkat perkembangan organisasi sosialnya.

F.

Peranan Hukum Dalam Bisnis

Untuk melihat arti penting peranan hukum dalam kegiatan bisnis dapat dilihat pada saat
pelaku bisnis tidak memperhatikan aspek hukum dalam menjalankan kegiatan bisnisnya,
maka yang akan terjadi adalah Timbulnya masalah hukum. Akibatnya pelaku bisnis harus
menderita kerugian disebabkan harus membayar biaya-baya hukum yang sangat tinggi tetapi,
sebaliknya pelaku bisnis akan meraih kesuksesan yang luar biasa apabila ia dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya senantiasa selalu memperhatikan aspek hukum yang berlaku.
Apabila ia meraih keuntungan, maka keuntungan tersebut sudah dijamin oleh hukum, dan

diyakini tidak akan bermasalah dari sisi hukum.
Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas dari hukum karena hukum
sangat berperan penting didalam mengatur kegiatan bisnis agar bisnis bisa berjalan dengan
lancar, tertib, aman sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat adanya kegiatan
bisnis tersebut.
Dengan demikian jelas sudah bahwasanya aturan-aturan hukum tersebut diatas sangat
dibutuhkan dalam dunia bisnis. Aturan-aturan hukum itu dibutuhkan karena:
1. Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan/ perjanjian bisnis itu membutuhkan

sesuatu yang lebih daripada sekadar janji serta itikad baik saja.

2. Adanya kebutuhan untuk menciptakan upaya-upaya hukum yang dapat digunakan

seandainya salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya.
Berdasarkan hal diatas sangatlah terlihat bahwa hukum sangat penting dalam dunia bisnis
sebagai alat pengatur kegiatan bisnis tersebut. Kemajuan suatu bisnis tidak akan berarti kalau
kemajuan tidak berdampak pada kesejahteraan dan keadilan yang dinikmati secara merata
oleh rakyat. Negara harus menjamin semua itu, agar tidak ada terjadi pengusaha kuat
menindas pengusaha lemah, yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin, sehingga
tidak ada keseimbangan dalam tatanan kehidupan masyarakat. Disinilah peran hukum

membatasi hal tersebut. Maka dibuat perangkat hukum yang mengatur dibidang bisnis
tersebut (hukum bisnis).
Fungsi dari Hukum Bisnis sendiri adalah Sebagai sumber informasi yang berguna bagi
praktisi bisnis, Untuk dapat memahami hak-hak dan kewajibannya dalam praktik bisnis dan
Agar dapat terwujud watak dan perilaku aktivitas dibidang bisnis yang berkeadilan, wajar,
sehat dan dinamis, sedangkan Tujuan dari hukum bisnis adalah adanya rasa keadilan,
ketertiban, dan kepastian hukum bagi pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Dengan telah dibuatnya hukum bisnis tersebut (peraturan perundang-undangan)
imbasnya adalah hukum bisnis tersebut harus diketahui/dipelajari oleh pelaku bisnis sehingga
bisnisnya berjalan sesuai dengan koridor hukum dan tidak mempraktikkan/melakukan
kegiatan bisnis yang bisa merugikan masyarakat luas (monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat).
SUMBER :
http://erlannopri.blogspot.co.id/2013/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_23.html
http://nadiaroom.blogspot.co.id/2013/01/peranan-hukum-bisnis-dalam-suatu-bisnis.html
https://tiarramon.wordpress.com/2009/05/26/hukum-bisnis/
http://rinitarosalinda.blogspot.co.id/2015/09/peranan-hukum-dalam-kehidupan.html