ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA (1)
ANALISIS RASIO KINERJA KEUANGAN PADA
PT. JAYA WIBAWAGUNA
JASA KONTRAKTOR DAN DEVELOPMENT
JAKARTA
Tugas Akhir
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Diploma Tiga
Program Diploma Tiga Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Disusun Oleh :
Nama : Afifah Amiroh Sholihah
Nim
: 0312002
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
WIDYA PERSADA
JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala rahmat, berkah dan karunia yang telah dilimpahkan, shalawat serta
salam tercurah kepada Rosulullah SAW. sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal pengajuan Tugas Akhir (TA) ini tepat pada
waktunya.
Sebagaimana ketentuan yang berlaku di STIE Widya Persada
Jakarta, bahwa mahasiswa tingkat akhir di wajibkan mengajukan proposal
tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk dapat mengerjakan tugas
akhir pada program D3 Akuntansi.
Dengan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah terlibat dalam membantu penulis dalam menyusun pengajuan
proposal Tugas Akhir, khususnya kepada:
1. Dr. ir. Drs. H. Djafri Djamaluddin, MM selaku puket l STIE Widya
Persada.
2. DR. Intan Arsita, SE, MM selaku puket l STIE WIDYA PERSADA.
3. Ir. Mutia Takdir Purnama, SH, SE, MM selaku puket ll STIE Widya
Persada.
4. Dian Aprilia, SE, MBA selaku Puket III STIE Widya Persada.
5. Ir. Mahar Malindo, SH, SE, MRE selaku Puket IV STIE Widya
Persada.
6. Dian Aprilia, SE, MBA selaku KA Jurusan Akuntansi STIE Widya
Persada.
7. Suharto, SE, MM selaku Kordinator Pelaksanaan STIE Widya
Persada.
8. Fahrur Rozi, SE selaku Dosen Metodeologi Penelitian.
9. Seluruh Dosen-Dosen STIE Widya Persada Kramat.
10. Staff Akademik STIE Widya Persada.
11. Tim Penguji Sidang Tugas Akhir.
12. Pimpinan Perusahaan PT. Indofood Indonesia dan Staff Karyawan
yang telah mengizinkan saya dalam melakukan penelitian dan
pemberian data-data perusahaan dalam penyusunan makalah
Tugas Akhir yang akan saya lakukan.
13. Kedua Orang Tua dan Keluarga Besarku yang telah banyak
berkorban, membantu dalam memberikan dukungan, semangat,
doa dan kasih sayang, baik berupa moril dan materil.
14. Accounting WP 2014 Semester V (lima) Pagi dan teman-teman
seperjuangan STIE Widya Persada Kramat yang telah membantu
dalam pengerjaan makalah Tugas Akhir.
15. Teman-teman dan Krabat yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah
Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna serta masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
berbagai masukan, kritik, dan saran yang membangun dari semua pihak
untuk menyempurnakan tugas akhir ini.
Semoga makalah Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Jakarta, 13 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK………………………………………………………………...
i
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………
ii
iii i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………….…..…...….v iii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………vi
BAB l PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.………………………………..
1
B. Pembahasan Masalah…………………………………..
2
C. Perumusan Masalah…….……………………………….. 2 2
D. Tujuan dn Manfaat Penulisan..……………………...
3
1. Tujuan Penulisan………….……………………………. 33
2. Manfaat Penulisan……………………………………… 34
a.
Pribadi……………………………………………....... 4
3
b.
Perusahaan……………….…………………………. 4
4
c.
Pembaca…………………….……………………….. 4
4
5
E. Metode Penulisan…………………………………………… 9
5 4
F. Sistematika Pembahasan ……………………………………..
10
11
BAB ll LANDASAN TEORI
12
A. Pengertian Analisis………………………………………… 15
6
B. Pengertian Laporan Keuangan...............................................
15
6
1. Tujuan Laporan Keuangan…………………………….18
2. Sifat Laporan Keuangan………………………….....
6
3. Keterbatasan Laporan Keuangan……………………. 6
4. Jenis dan Bentuk-bentuk Laporan Keuangan….
7
7
7
7
C. Pengertian Analisis Laporan Keuangan......................
1. Tujuan analisis Laporan Keuangan…………………
2. Keunggulan Analisis Laporan keuangan…...........
3. Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan…..........
4. Teori Pendukung dan Rumus-rumus Analisis
Laporan Keuangan………….....................
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………………
A. Sejarah Perusahaan………………………………………………
B. Visi dan Misi Perusahan………………………………………….
C. Struktur Organisasi………………………………………………..
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan………………………………………………………..
B. Saran-saran………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
]
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Keuangan
merupakan
bagian
terpenting
bagi
setiap
perusahaan untuk bisa mengolah dan melaksanakan manajemen
perusahaan menjadi lebih profesional. Maka setiap perusahaan
harus mampu bersaing menampilkan yang terbaik, baik dalam segi
kinerja perusahaan dan di tunjang dengan segi strategi yang matang.
Manajemen
keuangan
sangat
berpengaruh
terhadap
kelangsungan kegiatan perusahaan, eksistensi perusahaan, serta
pada setiap individu yang ada dalam perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan memerlukan analisis terhadap kinerja keuangan untuk
dapat melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan
dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara
baik dan benar atau sesuai dengan SAK.
PT. JAYA WIBAWAGUNA yang bergerak dalam bidang jasa
Kontraktor dan Development, dengan tujuan agar bisa menjadi
sektor usaha. Diharapkan dengan analisis kinerja keuangan ini dapat
diketahui gambaran keadaan keuangan perusahaan, Mengingat
pentingnya Dalam menganalisa dan menilai kinerja keuangan serta
mengetahui tren dalam persentase laporan keuanga. Dianalisa
menggunakan rasio likwiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan
rasio rentabilitas atau profitabilitas. dengan pembandingan dari
laporan keuangan dari beberapa periode melalui analisa horizontal
dan vertikal.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka Penulis tertarik untuk
mengambil judul pengajuan tugas akhir mengenai “Analisis Rasio
Kinerja Keuangan Pada PT. JAYA WIBAWAGUNA”.
B.
Pembahasan Masalah
Dalam pembahasan ini, Penulis membatasi masalahnya hanya pada
kinerja keuangan, analisis rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profitabilitas laporan keuangan PT. JAYA WIBAWAGUNA pada
tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
C.
Perumusan Masalah
1.
Bagaimanakah kinerja keuangan PT. JAYA WIBAWAGUNA
yang ditinjau dari rasio likwiditas, rasio solvabilitas, rasio
aktifitas dan rasio profitabilitas pada tahun 2009 -2013?
D.
Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dan manfaat dari penelitian yang di wujudkan dalam Tugas
Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan penulisan
a.
Sebagai salah satu syarat untuk menperoleh gelar Dipoma
Tiga.
b. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Indofood Indonesia
pada tahun 2009-2013.
2. Manfaat Penulisan
Penulis berharap agar penulisan ini dapat memberikan referensi
bagi berbagai pihak, antara lain :
a. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori dan menambah pengetahuan
terutama yang berkaitan dengan analisis laporan keuangan
yang pernah didapatkan semasa perkuliahan di STIE widya
Persada.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai
bahan
masukan
bagi
mengoptimalkan kinerja perusahaan
perusahaan
untuk
dari masalah yang
akan dibahas.
c. Bagi Pembaca
Proposal ini dapat dijadikan sebagai penambahan wawasan
dan dapat menjadi bahan referensi atau acuan bagi Penulis
selanjutnya,
khususnya
bagi
mahasiswa
STIE
Widya
Persada.
E.
Metode Penulisan
F.
Sistematika Pembahasan
BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan, teknik pengumpulan data, data
yang dibutuhkan, serta metode analisa data.
BAB
II
LANDASAN TEORI
Dalam
bab
ini
berisikan
mengenai
teori-teori,
pengertian-pengertian, metode-metode yang terkait
dalam penelitian.
BAB
III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam
bab
ini
berisikan
mengenai
sejarah
perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur
organisasi, serta tugas dan kewajiban perusahaan.
BAB
IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan mengenai atau tentang
analisa
yangdilakukan
dalam
penelitian
serta
pembahasan terhadap objek penelitian.
BAB
V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisikan mengenai kesimpulan dari
analisa dan pembahasan yang telah divariasikan atau
di jelaskan serta saran-saran dari Penulis terhadap
kesimpulan tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengrtian Analisis
Analisis merupakan suatu proses membedah-bedah atau penelaan
mendalam terhadap masing-masing komponen dan hubungan
diantara komponen-komponen tersebut yang akan menghasilkan
pemahaman menyeluruh.Dwi Prastowo (60:2011).
Analisis merupakan penelahaan tentang hubungan dan
kencederungan untuk mengetahui keadaan memuaskan atau tidak
memuaskan, Jumingan (42:2011)
Analisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagian
dan penelaan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian
untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman, Dwi
Prastowo dan Rifka Julianty (56:2005).
Maka secara umum pengertian analisis adalah sebuah upaya yang
dilakukan untuk memproses serta menjelaskan sebuah
permasalahan guna pemahaman yang benar serta pemahaman
masalah secara menyeluruh.
B. Pengertian Laporan keuangan
Laporan Keungan merupakan Dua daftar yang disusun oleh
akuntan pada akhir periode suatu perusahaan adalah Neraca atau
daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar RugiLaba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi
perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar
surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan),
Munawir (5:2007)
Laporan keuangan merupakan Laporan yang menggambarkan
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat
tertentu atau jangka waktu tertentu atau jangka waktu tertentu,
Sofyan Syafri Harahab (105:2009).
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari serangkaian proses
pencatatan dan pengikhtisaran data dalam transaksi bisnis.
Laporan keuangan menunjukan pertanggung jawaban dari pihak
manajemen atas sumber daya yang digunakan serta sebagai alat
informasiyang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak
yang
berkepentingan
unuk
menunjukan
kondisi
keuangan
perusahaan, Menurut herry (9:2014)
Berdasarkan kutipan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan di perusahaan yang utama yaitu Neraca dan
Laporan Laba-Rugi, sedangkan laporan keuangan lainnya hanya
merupakan laporan pelengkap yang bersifat membantu untuk
memperoleh penjelasan lebih lanjut.
Berikut ini, tujuan, sifat, keterbatasan, serta jenis dan bentuk dari
laporan keuangan, yaitu:
a. Tujuan laporan keuangan
Beberpa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan
keuangan menurut Kasmir (11:2012), yaitu :
1) Memberikan informasi tentang jenis dan juga aktiva
(harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
2) Memberikan
informasi
tentang
jenis
dan
jumlah
kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat
ini.
3) Memberikan
informasi
tentang
jenis
dan
pendapatan yang di peroleh pada periode tertentu.
jumlah
4) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis
biaya yang dikeluarkan perusahaan pada saat periode
tertentu.
5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan
yang terjadi pada aktiva , psiva, dan modal perushaan.
6) Memberikan
informasi
tentang
kinerja
manajemen
perusahaan dalam periode tertentu.
7) Memeberikan informasi tentang catatan-catatan atas
laporan keuangan.
8) Informasi keuangan lainnya.
b. Sifat Laporan Keuangan
Laporan keuangan di persiapkan atau di buat dengan
maksud untuk memberikan gambaran kemajuan (progrest
report)
secara
periodik
yang
dilakukan
oleh
pihak
manajement yang bersangkutan. Laporan keuangan terdiri
dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara
fakta yang telah dicatat, pinsip-prinsip dan kebiasankebiasaan dalam akuntansi serta pendapat pribadi, menurut
Munawir (6:2007).
1) Fakta yang telah dicatat (recorder fact).
Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan fakta dan
catatan
akuntansi,
pencatatan
dari
pos-pos
ini
merupakancatatan historis dari peristiwa yang telah
terjadi dimasa lampau dan jumlah uang yang tercatat
dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya peristiwa
tersebut.
2) Prinsip dan kebijakan didalam akuntansi.
Data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun
anggapan-anggapan tertentu yangmerupakan prinsipprinsip akuntansi yang lazim, di dalam akuntansi juga
digunakan
prnsip
melengkapi
atau
anggapan-anggapan
konvensi-konvensi
atau
yang
kebiasaan-
kebiasaan yang digunakan antara lain :
a) Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu
yang going conceren atau kontinuitas usaha, konsep
ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan
terus; konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang
tercanum dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika
aktiva tersebut di jual atau dilikwidir.
b) Daya beli dari uang di anggap tetap, stabil atau
konstan, walaupu
kenyataan
namun
hal
ini
bertentangan
akuntansi
mencatat
dengan
semua
transaksi atau peristiwa dalam jumlah uangnya dan
tidak mengadakan perbedaan antara nilai-nilai dari
berbagai tahun.
c) Pendapatan pribadi : dimaksud bahwa walaupun
pencatatan akuntansi telah diatur oleh dalil-dalil dasar
yang telah ditetapkan yang sudah menjadi standar
praktek pembukuan, namun penggunaan tersebut
tergantung oleh akuntan atau pihak manajemen
perusahaan
yang
bersangkutanmisalnya
dalam
menentukan nilai persediaan itu tergantung pendapat
pribadi manajemenserta berdasar pengalaman masa
lalu.
c. Keterbatasan Laporan Keuangan
Keterbatasan laporan keuangan dapat ditarik kesimpulan
bahwa
laporan
keuangan
itu
mempunyai
beberapa
keterbatasan menurut Munawir (9:2007), antara lain :
1) Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada
dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat
antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan
bukan merupakan laporan yang final. Karena itu semua
jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam
laporan keuangan tidak menunjukan nilai likwidasi atau
realisasi dimana dalam interim report ini terdapat /
terkandung
pendapat-pendapat
pribadi
(personal
judgment) yang telah dilakukan oleh akuntan atau
management yang bersangkutan.
2) Laporan keuangan mnunjukkan angka dalam rupiah
yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi
sebenarnyadasar penyusutannya dengan standard nilai
yang munkin berbeda atau berubah-ubah. Laporan
keuangan dibuat berdasarkan going concern atau
anggapan bahwa perusahaan akan berjalan terus
sehingga aktiva tetap dinilai berdasarkan nilai-nilai
histois atau harga perolehannya dan pengurangannya
dilakukan
terhadap
aktiva
akumulasi
depresiasinya.
tetap
tersebut
Karena
itu
sebesar
angka
yang
tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan
nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan
harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
3) Laporan
keuangan
disusun
berdasarkan
hasil
pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari
berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli
(purchasing power) uang tersebut semakin menurun,
dibandingkan
dengan
tahun-tahun
sebelumnya,
sehingga kenaikan volume penjualan yang inyatakan
dalam
rupiah
belum
tentu
menunjukan
atau
mencerminkan unit yang dijual semakin besar, mungkin
kenaikan itu disebabkan naiknya harga jual barang
tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingat haga-
harga.jadi suatu analisa dengan memperbandingkan
data beberapa tahun tanpa membuat penyesuaian
terhadap perubahan tingkat harga akan diperoleh
kesimpulan yang keliru (misleading).
4) Laporan keuangan yang tidak dapat mencerminkan
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau
keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor
tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang
( dikwantifisir);
d. Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan
Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan terdiri dari:
1) Laporan posisi keuangan (Neraca) :
Pengertian
neraca menurut
sofyan
syafri
harahab
(2009:107), adalah suatu laporan yang menggambarkan
posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu.
Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan
opname situasi posisi keuangan pada saat itu.
Dapat menggunakan beberapa bentuk sesuai dengan
tujuan dan kebutuhannya. Disamping itu, bentuk neraca
yang dipilih sesuai dengan aturan dan kelaziman yang
berlaku, menurut Kasmir (35:2014). Artinya penyusunan
neraca
didasarkan
kepada
bentuk
yang
telah
distandarisasikan,
terutama
untuk
tujuan
pihak
perusahaan.
Bentuk neraca yang umum digunakan (tradition atau
conventionil) menurut Munawir (20:2007), yaitu :
a) Bentuk skontro (account form), merupakan neraca
yang bentuknya seperti huruf “T”. oleh karena itu
sering juga disebut T form. Dalam bentuk ini neraca di
bagi ke dalam dua posisi, yaitu disebelah kiri beisi
aktiva dan sebelah kanan yang berisi kewajiban dan
modal.
b) Bentuk vertikal (report form), dalam bentuk laporan isi
neraca disusun mulai dari atas terus kebawah, yaitu
mulai dari aktivalancar seperti : kas, bank, efek, serta
komponen aktiva tetap,dan komponen aktiva lainnya.
Dilanjutkan dengan komponen kewajiban lancar :
utang jangka pendek dan utang jangka panjang dan
terakhir adalah komponen modal (ekuitas).
2) Laporan Laba rugi
Laporan laba rugi adalah suatu lapora/n yang sistematis
tentang peghasilan, biaya, rugi-laba, yang diperoleh oleh
suatu perusahaan selama periode tertentu. Bentuk dari
laba-rugi
yang
(26:2007), yaitu :
biasa
digunakan
Menurut
Munawir
a) Bentuk Single Step, yaitu dengan menggabungkan
semua penghasilan menjadi satu kelompok dan
semua biaya dalam satu kelompok, sehingga untuk
menghitung rugi/laba bersih hanya memerlukan satu
langkah, yaitu mengurangkan total biaya terhadap
total peghasilan.
b) Bentuk Multiple Step, yaitu mengelompokan yang
lebih teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan
secara umum.
3) Laporan Perubahan Modal atau Laba Ditahan
Laporan laba ditahan adalah laba atau rugi yang timbul
secara insendentil dapat diklrifikasikan tersendiri dalam
laporan-laporan rugi/laba atau di cantumkan dalam
“laporan laba ditahan” (Retained earning statement) atau
dalam “laporan perubahan modal”, tergantung pada
konsep yang dianut perusahaan. Kalau perusahan
mengikuti clean surplus principle atau inclusive concept,
maka semua rugi/laba insidentil nampak dalam laporan
rugi/laba, dan dalam laporan laba yang ditahan menurut
Munawir (27:2007) hanya berisi :
a) Net income yang di transfer dari laporan rugi/laba.
b) Deklarasi (pembayaran) devidend.
c) Penyisihan dari laba (Appropriation of retained
earning).
4) Laporan Arus Kas merupakan laporan yang menunjukan
semua
aspek
yang
berkaitan
dengan
kegiatan
perusahaan baik yang berpengaruh atau tidak langsung
terhadap kas, menurut Kasmir (28:2014).
5) Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan
laporan yang memberikan informasi apabila ada laporan
keuangan
yang
memerlukan
penjelasan
tertentu,
menurut Kasmir (28:2014).
C. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan merupakan penelaahan atau
mempelajari dari pada hubungan-hubungan dan tendensi atau
kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan
hasil
operasi
serta
perkembangan
perusahaan
yang
bersangkutan, Munawir (35:2007).
Analisis laporan keuangan merupakan analisis terhadap
hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan
untuk kepentingan perusahaan yang bersangkutan, Djarwanto
(15:2010).
Analisis laporan keuangan (financial statement analysis)
merupakan hubungan antara suatu angka dalam laporan
keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau
dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena,
Soemarso (380:2005).
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
analisis atau analisa laporan keuangan merupakan proses
untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami
dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil
operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara
mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungnnya
terdapat dalam suatulaporan keuangan, sehingga analisis atau
analisa laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkrpentingan
dan juga dalam melakukan analisis atau analisanya tidak akan
lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan, dengan
melakukan analisis atau analisa terhadap rasio-rasio keuangan
akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan diambil.
Berikut ini tujuan, keunggulan, keterbatasan analisis laporan
keuangan, teori pendukung dan rumus-rumus perhitungan
analisis laporan keuangan, yaitu :
a. Tujuan Analisis laporan keuangan
Tujuan dari analisis laporan keuangan menurut Kasmir
(68:2014), yaitu :
1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam
satu periode tertentu, baik asset, kewajiban, ekuitas,
maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa
periode.
2) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang
menjadi kekerangan perusahaan.
3) Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4) Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja
yang perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi
keuangan perusahaan saat ini.
5) Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan
apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah
dianggap berhasil atau gagal.
6) Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan
perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.
b. Keunggulan Analisis Rasio
Analisis rasio mempunyai keunggulan dibandingkan teknik
analisa lainnya menurut Sofyan Syafri Harahab (298:2009),
yaitu :
1) Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik
yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
2) Merupakan
pengganti
yang
lebih
sederhana
dari
informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat
rinci dan rumit.
3) Mengetahui posisi perubahan ditengah ukuran industri
lain.
4) Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model
pengambilan keputusan dan model prediksi.
5) Menstandarisi untuk perusahaan.
6) Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan
perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan
secara periodik atau time series.
7) Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan
prediksi dimasa yang akan datang.
c. Metode Dan Teknik Analisis
Metode dan teknik anlisis menurut Munawir (36-37:2010),
yaitu:
1) Analisa perbandingan
Metode
dan
teknik
analisa
dengan
cara
memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode
atau lebih. Dengan metode ini akan dapat diketahui
peruahan-perubahan mana yang memerlukan penelitian
lebih lanjut.
2) Trend atau trendis posisi (trand percentage analysis)
Metode atau teknik analisa untuk mengetahui trendensi
dari pada keadaan keuangannya, apakah menunjukan
trendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3) Laporan dengan prosentase per komponen (common
size statement)
Metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi
pada masing-masing aktiva terhadap total aktiva lainnya,
juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan
komposisi
perongkosan
yang
terjadi
dihubungkan
dengann jumlah penjualan.
4) Analisa sumber dan penggunaan moodal kerja
Analisa
untuk
mengetahui
sumber-sumber
serta
penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebabsebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5) Analisa sumber dan penggunaan kas (Cash flow
statement analysis)
Analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya
jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber
serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6) Analisa Ratio
Metode analisa untuk mengetahui hubungan dar4i pospos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara
individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7) Analisa perubahan laba kotor (Gross profit analysis)
Analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba
kotor suatu perusahaan dari periode ke periode atau
perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang
dibudgetkan untuk periode tersebut.
8) Analisa break even point
Analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus
dcapai
oleh
menderita
perusahaan
kerugian,tetapi
agar
juga
perusahaan
belum
tidak
memperoleh
keuntungan.
d. Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan
Keterbatasan analisis rasio keuangan menurut Sofyan Syafri
Harahab (289:2009), yaitu :
1) Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat
digunakan untuk kepentingan pemakai.
2) Keterbatasan
yang dimiliki akuntansi atau laporan
keuangan juga menjadi keterbatasan teknik seperti ini.
3) Jika data untuk menghitung rsiko tidak tersedia, akan
menimbulkan kesulitan menghitung resiko.
4) Sulit jika data yang tersedia tidak singkron.
e. Teori
pendukung
dan
rumus-rumus
Analisis
Laporan
Keuangan
Menurut Bambang Riyanto (266-270:1978) didalam buku
Munawir (70-71:2007) mengklarifikasi angka-angka ratio
keuangan sebagai berikut:
1) Ratio Likwiditas
a) Current ratio
b) Cash ratio
c) Acid test ratio
d) Working capital to total assets ratio
2) Ratio Solvabilitas atau Leverage
a) Total debt to equity ratio
b) Total debt to total capital assets
c) Tangible assets debt coverage
d) Time interest earned ratio
3) Ratio Aktivitas
a) Total assets turnover
b) Receivable turnover
c) Average collection period
d) Inventory turnover
e) Average day’s inventory
f) Working capital turnover
4) Ratio Profitabilitas
a) Gross profit margin
b) Operating income ratio
c) Operating ratio
d) Net profit margin (sales margin)
e) Earning power of total investment
f) Net earning power ratio
g) Rate of return for the owners
Menuurut buku acuan yang digunakan, yaitu: Menurut
Munawir
(72:2007)
dalam
bukunya
“analisa
laporan
keuangan” untuk menilai posisi keungan berikut ini beberapa
rasio yang dapat digunakan, yaitu :
1) Ratio Likwiditas
Rasio yang digunakan untuk menilai posisi keuangan
jangka pendek. Berikut ini beberapa ratio yang dapat
digunakan, yaitu:
a) Current Ratio
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Aktiva lancar
Current Ratio =
Kewajiban lancaR
b) Acid Test Ratio
Rasio ini sering disebut sebagai Quick Ratio. Rasio ini
dinyatakan dalam rumus :
Kas + Efek + Piutang
Acid Test Ratio =
Hutang Lancar
c) Cash Ratio
Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
Kas + Efek
Cash Ratio =
Hutang Lancar
d) Perputaran Piutang
piutang yang dimiliki suatu perusahaan mempunyai
hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit.
Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya
dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran
piutang (turn over receivable). Rasio ini dinyatakan
dalam rumus :
Penjualan
perputaran piutang =
Rata-rata Piutang
e) Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang
Rasio ini dinyatakan dengan rumus :
360
Periode Rata-rata
=
Pengumpulan piutang
Perputaran
f) Perputaran Persediaan
perputaran persediaan (inventory turn over). Rasio ini
dinyatakan dalam rumus :
Harga Pokok
Perputaran Persediaan =
Rata-rata Persediaan
g) Periode Rata-rata Persediaan Tersimpan Digudang
Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
360
Periode Rata-rata Persediaan =
Tersimpan di Gudang
Perputaran
h) Perputaran Modal Kerja
Rasio perputaran modal kerja (working capital turn
over). Rasio ini menunjukan hubungan antara modal
kerja dengan penjualan dan menunjukan banyaknya
penjualan yang dapat diperoleh perusahaan (jumlah
rupiah yang digunakan untuk tiap rupiah modal kerja.
Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
Penjualan
Perputaran Modal Kerja =
Modal Kerja Rata-rata
2) Ratio Solvabilitas
Rasio
ini
untuk
menilai
posisi
keuangan
jangka
panjangnya. Berikut ini beberapa rasio yang dapat
digunakan, yaitu:
a) Ratio Modal dengan aktiva
Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
Modal Sendiri
Ratio Modal dengan aktiva =
Total Aktiva
b) Ratio Modal dengan Aktiva Tetap
Rasio ini lebih dari 100% berarti modal sendiri
melebihi total aktiva tetap dan menunjukan aktiva
tetap seluruhnya dibiayai oleh pemilik perusahaan.
Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
Modal Sendiri
Ratio Modal dengan =
Aktiva Tetap
Aktiva Tetap
c) Ratio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Aktiva Tetap
Ratio Aktiva Tetap dengan =
Hutang Jangka Panjang
Hutang Jangka Panjang
d) Nilai Buku Saham Prioritas
Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
Jumlah Nominal
Nilai Buku Saham Prioritas =
Saham yang Beredar
e) Nilai Buku Saham Biasa
Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
Hak Saham Biasa
Nilai Buku Saham Biasa =
Saham yang Beredar
f) Ratio Hutang Jangka Panjang Dengan Modal Sendiri
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
H. Jangka Panjang
Ratio Hutang Jangka Panjang =
Dengan Modal Sendiri
modal sendiri
g) Ratio antara Hutang dengan Modal Sendiri
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
H Lancar+H Jangka Panjang
Ratio antara Hutang =
dengan Modal Sendiri
Modal Sendiri
h) Ratio antara Hutang dengan Aktiva
Ratio ini dinyatakan dalam rumuS :
H Lancar+H Jangka Panjang
Ratio antara Hutang =
Dengan Modal Sendiri
Jumlah Aktiva
3) Ratio Rentabilitas
Ratio ini digunakan untuk memepelajari bagian relatip
antara modal pinjaman yang diberikan oleh kreditor dan
modal sendiri oleh pemegang saham. Berikut ini
beberapa ratio yang dapat digunakan, yaitu:
a) Ratio Laba Usaha dengan Aktiva Usaha
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Laba Usaha
Ratio Laba Usaha
=
Dengan Aktiva Usaha
Aktiva Usaha
b) Perputaran Aktiva Usaha
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Penjualan
Perputaran Aktiva Usaha =
Aktiva Usaha
c) Gross Margin Ratio
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Laba Kotor
Gross Margin Ratio =
Penjulan
d) Operating Margin Ratio
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Laba Usaha
Operating Margin Ratio =
Penjualan
e) Net Margin Netto
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Laba Bersih Pajak
Net Margin Netto =
Penjualan
f) Operating Ratio
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Harga Pokok + Biaya Operasi
Operating Ratio =
Jumlah Aktiva usaha
g) Rate of ROI
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Laba Bersih (sebelum pajak)
Rate of ROI =
Jumlah Aktiva Usaha
h) Net Rate of ROI
Ratio ini dinyatakan dalam rumus:
Laba Bersih (setelah Pajak)
Net Rate of ROI =
Jumlah Aktiva Usaha
i) Rentabilitas Modal Sendiri
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Laba Bersih (sesudah Pajak)
Rentabilitas Modal =
Sendiri
j)
Modal Sendiri
Laba Per Lembar Saham Biasa
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Laba Saham Biasa
Laba /lembar =
Saham biasa
Saham Biasa yang Beredar
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT. Jaya Wibawaguna Terus Bergerak dan Berevolusi
PT. Jaya Wibawaguna adalah perusahaan kontraktor yang berkantor pusat
di Jakarta. Perusahaan yang berdiri tahun 1992 ini, selama 22 tahun telah banyak
berkiprah di dunia konstruksi sipil yang meliputi pekerjaan infrastruktur seperti
jalan dan jembatan, maupun pekerjaan struktur gedung dan perumahan.
Pada
tahun
2014,
PT.
Jaya
Wibawaguna
mulai
serius
dalam
mengembangkan usahanya baik pengembangan usaha secara intern maupun
ekstern. Pengembangan secara intern adalah pengembangan manajemen SDM
dengan melakukan training atau pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan
disamping juga rekruitmen tenaga-tenaga profesional yang akan membawa
perusahaan untuk terus maju dan berkembang. Pengembangan keluar adalah
diversifikasi usaha dengan mulai masuk ke dalam bidang konstruksi industri yang
berteknologi tinggi. Bidang ini meliputi pembangunan pabrik, kilang, pembangkit
sampai dengan perawatannya.
Pembenahan manajemen PT. Jaya Wibawaguna telah dilakukan mulai
tahun 2005. Pembenahan ini dilakukan secara menyeluruh yaitu manajemen
perusahaan secara umum maupun manajemen yang lebih spesifik seperti
manajemen proyek. Prestasi manajemen tersebut telah terbukti dengan
diperolehnya beberapa sertifikasi dari lembaga sertifikasi internasional. Tahun
2010 telah memperoleh sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001-2000 dari lembaga
sertifikasi QSCert (Management Systems Certification Body) Indonesia.
Selanjutnya mulai di
tahun 2007 PT. Jaya Wibawaguna telah memperoleh
sertifikat Kesehatan dan Keselamatan Kerja OHSAS 18001-1999 yang
diperpanjang pada tahun 2010 tentang Kesehatan, Keselamatan Kerja dan
Lingkungan. Pada tahun 2010, QSCert (Management Systems Certification Body)
Indonesia juga telah memberikan sertifikat ISO 14001-2004
Mulai tahun 2009, manajemen PT. Jaya Wibawaguna telah menerapkan
kebijakan untuk mencakup bidang usaha Engineering, Procurement, Construction
(EPC). Kemampuan yang tidak dimiliki oleh setiap perusahaan. Kemampuan
dalam bidang usaha ini telah menyeluruh, mulai dari bidang konsultasi dan
perencanaan, pengadaan barang untuk konstruksi sampai dengan pelaksanaan
pekerjaan.
Demikian sekilas PT. Jaya Wibawaguna dalam berkiprah di dunia konstruksi.
B. Visi dan Misi Perusahaan
C. Struktur Organisasi
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B.
Saran-saran
PT. JAYA WIBAWAGUNA
JASA KONTRAKTOR DAN DEVELOPMENT
JAKARTA
Tugas Akhir
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Diploma Tiga
Program Diploma Tiga Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Disusun Oleh :
Nama : Afifah Amiroh Sholihah
Nim
: 0312002
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
WIDYA PERSADA
JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala rahmat, berkah dan karunia yang telah dilimpahkan, shalawat serta
salam tercurah kepada Rosulullah SAW. sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal pengajuan Tugas Akhir (TA) ini tepat pada
waktunya.
Sebagaimana ketentuan yang berlaku di STIE Widya Persada
Jakarta, bahwa mahasiswa tingkat akhir di wajibkan mengajukan proposal
tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk dapat mengerjakan tugas
akhir pada program D3 Akuntansi.
Dengan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah terlibat dalam membantu penulis dalam menyusun pengajuan
proposal Tugas Akhir, khususnya kepada:
1. Dr. ir. Drs. H. Djafri Djamaluddin, MM selaku puket l STIE Widya
Persada.
2. DR. Intan Arsita, SE, MM selaku puket l STIE WIDYA PERSADA.
3. Ir. Mutia Takdir Purnama, SH, SE, MM selaku puket ll STIE Widya
Persada.
4. Dian Aprilia, SE, MBA selaku Puket III STIE Widya Persada.
5. Ir. Mahar Malindo, SH, SE, MRE selaku Puket IV STIE Widya
Persada.
6. Dian Aprilia, SE, MBA selaku KA Jurusan Akuntansi STIE Widya
Persada.
7. Suharto, SE, MM selaku Kordinator Pelaksanaan STIE Widya
Persada.
8. Fahrur Rozi, SE selaku Dosen Metodeologi Penelitian.
9. Seluruh Dosen-Dosen STIE Widya Persada Kramat.
10. Staff Akademik STIE Widya Persada.
11. Tim Penguji Sidang Tugas Akhir.
12. Pimpinan Perusahaan PT. Indofood Indonesia dan Staff Karyawan
yang telah mengizinkan saya dalam melakukan penelitian dan
pemberian data-data perusahaan dalam penyusunan makalah
Tugas Akhir yang akan saya lakukan.
13. Kedua Orang Tua dan Keluarga Besarku yang telah banyak
berkorban, membantu dalam memberikan dukungan, semangat,
doa dan kasih sayang, baik berupa moril dan materil.
14. Accounting WP 2014 Semester V (lima) Pagi dan teman-teman
seperjuangan STIE Widya Persada Kramat yang telah membantu
dalam pengerjaan makalah Tugas Akhir.
15. Teman-teman dan Krabat yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah
Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna serta masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
berbagai masukan, kritik, dan saran yang membangun dari semua pihak
untuk menyempurnakan tugas akhir ini.
Semoga makalah Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Jakarta, 13 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK………………………………………………………………...
i
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………
ii
iii i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………….…..…...….v iii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………vi
BAB l PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.………………………………..
1
B. Pembahasan Masalah…………………………………..
2
C. Perumusan Masalah…….……………………………….. 2 2
D. Tujuan dn Manfaat Penulisan..……………………...
3
1. Tujuan Penulisan………….……………………………. 33
2. Manfaat Penulisan……………………………………… 34
a.
Pribadi……………………………………………....... 4
3
b.
Perusahaan……………….…………………………. 4
4
c.
Pembaca…………………….……………………….. 4
4
5
E. Metode Penulisan…………………………………………… 9
5 4
F. Sistematika Pembahasan ……………………………………..
10
11
BAB ll LANDASAN TEORI
12
A. Pengertian Analisis………………………………………… 15
6
B. Pengertian Laporan Keuangan...............................................
15
6
1. Tujuan Laporan Keuangan…………………………….18
2. Sifat Laporan Keuangan………………………….....
6
3. Keterbatasan Laporan Keuangan……………………. 6
4. Jenis dan Bentuk-bentuk Laporan Keuangan….
7
7
7
7
C. Pengertian Analisis Laporan Keuangan......................
1. Tujuan analisis Laporan Keuangan…………………
2. Keunggulan Analisis Laporan keuangan…...........
3. Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan…..........
4. Teori Pendukung dan Rumus-rumus Analisis
Laporan Keuangan………….....................
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………………
A. Sejarah Perusahaan………………………………………………
B. Visi dan Misi Perusahan………………………………………….
C. Struktur Organisasi………………………………………………..
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan………………………………………………………..
B. Saran-saran………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
]
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Keuangan
merupakan
bagian
terpenting
bagi
setiap
perusahaan untuk bisa mengolah dan melaksanakan manajemen
perusahaan menjadi lebih profesional. Maka setiap perusahaan
harus mampu bersaing menampilkan yang terbaik, baik dalam segi
kinerja perusahaan dan di tunjang dengan segi strategi yang matang.
Manajemen
keuangan
sangat
berpengaruh
terhadap
kelangsungan kegiatan perusahaan, eksistensi perusahaan, serta
pada setiap individu yang ada dalam perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan memerlukan analisis terhadap kinerja keuangan untuk
dapat melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan
dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara
baik dan benar atau sesuai dengan SAK.
PT. JAYA WIBAWAGUNA yang bergerak dalam bidang jasa
Kontraktor dan Development, dengan tujuan agar bisa menjadi
sektor usaha. Diharapkan dengan analisis kinerja keuangan ini dapat
diketahui gambaran keadaan keuangan perusahaan, Mengingat
pentingnya Dalam menganalisa dan menilai kinerja keuangan serta
mengetahui tren dalam persentase laporan keuanga. Dianalisa
menggunakan rasio likwiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan
rasio rentabilitas atau profitabilitas. dengan pembandingan dari
laporan keuangan dari beberapa periode melalui analisa horizontal
dan vertikal.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka Penulis tertarik untuk
mengambil judul pengajuan tugas akhir mengenai “Analisis Rasio
Kinerja Keuangan Pada PT. JAYA WIBAWAGUNA”.
B.
Pembahasan Masalah
Dalam pembahasan ini, Penulis membatasi masalahnya hanya pada
kinerja keuangan, analisis rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profitabilitas laporan keuangan PT. JAYA WIBAWAGUNA pada
tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
C.
Perumusan Masalah
1.
Bagaimanakah kinerja keuangan PT. JAYA WIBAWAGUNA
yang ditinjau dari rasio likwiditas, rasio solvabilitas, rasio
aktifitas dan rasio profitabilitas pada tahun 2009 -2013?
D.
Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dan manfaat dari penelitian yang di wujudkan dalam Tugas
Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan penulisan
a.
Sebagai salah satu syarat untuk menperoleh gelar Dipoma
Tiga.
b. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Indofood Indonesia
pada tahun 2009-2013.
2. Manfaat Penulisan
Penulis berharap agar penulisan ini dapat memberikan referensi
bagi berbagai pihak, antara lain :
a. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori dan menambah pengetahuan
terutama yang berkaitan dengan analisis laporan keuangan
yang pernah didapatkan semasa perkuliahan di STIE widya
Persada.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai
bahan
masukan
bagi
mengoptimalkan kinerja perusahaan
perusahaan
untuk
dari masalah yang
akan dibahas.
c. Bagi Pembaca
Proposal ini dapat dijadikan sebagai penambahan wawasan
dan dapat menjadi bahan referensi atau acuan bagi Penulis
selanjutnya,
khususnya
bagi
mahasiswa
STIE
Widya
Persada.
E.
Metode Penulisan
F.
Sistematika Pembahasan
BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan, teknik pengumpulan data, data
yang dibutuhkan, serta metode analisa data.
BAB
II
LANDASAN TEORI
Dalam
bab
ini
berisikan
mengenai
teori-teori,
pengertian-pengertian, metode-metode yang terkait
dalam penelitian.
BAB
III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam
bab
ini
berisikan
mengenai
sejarah
perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur
organisasi, serta tugas dan kewajiban perusahaan.
BAB
IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan mengenai atau tentang
analisa
yangdilakukan
dalam
penelitian
serta
pembahasan terhadap objek penelitian.
BAB
V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisikan mengenai kesimpulan dari
analisa dan pembahasan yang telah divariasikan atau
di jelaskan serta saran-saran dari Penulis terhadap
kesimpulan tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengrtian Analisis
Analisis merupakan suatu proses membedah-bedah atau penelaan
mendalam terhadap masing-masing komponen dan hubungan
diantara komponen-komponen tersebut yang akan menghasilkan
pemahaman menyeluruh.Dwi Prastowo (60:2011).
Analisis merupakan penelahaan tentang hubungan dan
kencederungan untuk mengetahui keadaan memuaskan atau tidak
memuaskan, Jumingan (42:2011)
Analisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagian
dan penelaan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian
untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman, Dwi
Prastowo dan Rifka Julianty (56:2005).
Maka secara umum pengertian analisis adalah sebuah upaya yang
dilakukan untuk memproses serta menjelaskan sebuah
permasalahan guna pemahaman yang benar serta pemahaman
masalah secara menyeluruh.
B. Pengertian Laporan keuangan
Laporan Keungan merupakan Dua daftar yang disusun oleh
akuntan pada akhir periode suatu perusahaan adalah Neraca atau
daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar RugiLaba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi
perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar
surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan),
Munawir (5:2007)
Laporan keuangan merupakan Laporan yang menggambarkan
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat
tertentu atau jangka waktu tertentu atau jangka waktu tertentu,
Sofyan Syafri Harahab (105:2009).
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari serangkaian proses
pencatatan dan pengikhtisaran data dalam transaksi bisnis.
Laporan keuangan menunjukan pertanggung jawaban dari pihak
manajemen atas sumber daya yang digunakan serta sebagai alat
informasiyang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak
yang
berkepentingan
unuk
menunjukan
kondisi
keuangan
perusahaan, Menurut herry (9:2014)
Berdasarkan kutipan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan di perusahaan yang utama yaitu Neraca dan
Laporan Laba-Rugi, sedangkan laporan keuangan lainnya hanya
merupakan laporan pelengkap yang bersifat membantu untuk
memperoleh penjelasan lebih lanjut.
Berikut ini, tujuan, sifat, keterbatasan, serta jenis dan bentuk dari
laporan keuangan, yaitu:
a. Tujuan laporan keuangan
Beberpa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan
keuangan menurut Kasmir (11:2012), yaitu :
1) Memberikan informasi tentang jenis dan juga aktiva
(harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
2) Memberikan
informasi
tentang
jenis
dan
jumlah
kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat
ini.
3) Memberikan
informasi
tentang
jenis
dan
pendapatan yang di peroleh pada periode tertentu.
jumlah
4) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis
biaya yang dikeluarkan perusahaan pada saat periode
tertentu.
5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan
yang terjadi pada aktiva , psiva, dan modal perushaan.
6) Memberikan
informasi
tentang
kinerja
manajemen
perusahaan dalam periode tertentu.
7) Memeberikan informasi tentang catatan-catatan atas
laporan keuangan.
8) Informasi keuangan lainnya.
b. Sifat Laporan Keuangan
Laporan keuangan di persiapkan atau di buat dengan
maksud untuk memberikan gambaran kemajuan (progrest
report)
secara
periodik
yang
dilakukan
oleh
pihak
manajement yang bersangkutan. Laporan keuangan terdiri
dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara
fakta yang telah dicatat, pinsip-prinsip dan kebiasankebiasaan dalam akuntansi serta pendapat pribadi, menurut
Munawir (6:2007).
1) Fakta yang telah dicatat (recorder fact).
Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan fakta dan
catatan
akuntansi,
pencatatan
dari
pos-pos
ini
merupakancatatan historis dari peristiwa yang telah
terjadi dimasa lampau dan jumlah uang yang tercatat
dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya peristiwa
tersebut.
2) Prinsip dan kebijakan didalam akuntansi.
Data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun
anggapan-anggapan tertentu yangmerupakan prinsipprinsip akuntansi yang lazim, di dalam akuntansi juga
digunakan
prnsip
melengkapi
atau
anggapan-anggapan
konvensi-konvensi
atau
yang
kebiasaan-
kebiasaan yang digunakan antara lain :
a) Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu
yang going conceren atau kontinuitas usaha, konsep
ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan
terus; konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang
tercanum dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika
aktiva tersebut di jual atau dilikwidir.
b) Daya beli dari uang di anggap tetap, stabil atau
konstan, walaupu
kenyataan
namun
hal
ini
bertentangan
akuntansi
mencatat
dengan
semua
transaksi atau peristiwa dalam jumlah uangnya dan
tidak mengadakan perbedaan antara nilai-nilai dari
berbagai tahun.
c) Pendapatan pribadi : dimaksud bahwa walaupun
pencatatan akuntansi telah diatur oleh dalil-dalil dasar
yang telah ditetapkan yang sudah menjadi standar
praktek pembukuan, namun penggunaan tersebut
tergantung oleh akuntan atau pihak manajemen
perusahaan
yang
bersangkutanmisalnya
dalam
menentukan nilai persediaan itu tergantung pendapat
pribadi manajemenserta berdasar pengalaman masa
lalu.
c. Keterbatasan Laporan Keuangan
Keterbatasan laporan keuangan dapat ditarik kesimpulan
bahwa
laporan
keuangan
itu
mempunyai
beberapa
keterbatasan menurut Munawir (9:2007), antara lain :
1) Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada
dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat
antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan
bukan merupakan laporan yang final. Karena itu semua
jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam
laporan keuangan tidak menunjukan nilai likwidasi atau
realisasi dimana dalam interim report ini terdapat /
terkandung
pendapat-pendapat
pribadi
(personal
judgment) yang telah dilakukan oleh akuntan atau
management yang bersangkutan.
2) Laporan keuangan mnunjukkan angka dalam rupiah
yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi
sebenarnyadasar penyusutannya dengan standard nilai
yang munkin berbeda atau berubah-ubah. Laporan
keuangan dibuat berdasarkan going concern atau
anggapan bahwa perusahaan akan berjalan terus
sehingga aktiva tetap dinilai berdasarkan nilai-nilai
histois atau harga perolehannya dan pengurangannya
dilakukan
terhadap
aktiva
akumulasi
depresiasinya.
tetap
tersebut
Karena
itu
sebesar
angka
yang
tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan
nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan
harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
3) Laporan
keuangan
disusun
berdasarkan
hasil
pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari
berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli
(purchasing power) uang tersebut semakin menurun,
dibandingkan
dengan
tahun-tahun
sebelumnya,
sehingga kenaikan volume penjualan yang inyatakan
dalam
rupiah
belum
tentu
menunjukan
atau
mencerminkan unit yang dijual semakin besar, mungkin
kenaikan itu disebabkan naiknya harga jual barang
tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingat haga-
harga.jadi suatu analisa dengan memperbandingkan
data beberapa tahun tanpa membuat penyesuaian
terhadap perubahan tingkat harga akan diperoleh
kesimpulan yang keliru (misleading).
4) Laporan keuangan yang tidak dapat mencerminkan
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau
keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor
tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang
( dikwantifisir);
d. Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan
Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan terdiri dari:
1) Laporan posisi keuangan (Neraca) :
Pengertian
neraca menurut
sofyan
syafri
harahab
(2009:107), adalah suatu laporan yang menggambarkan
posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu.
Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan
opname situasi posisi keuangan pada saat itu.
Dapat menggunakan beberapa bentuk sesuai dengan
tujuan dan kebutuhannya. Disamping itu, bentuk neraca
yang dipilih sesuai dengan aturan dan kelaziman yang
berlaku, menurut Kasmir (35:2014). Artinya penyusunan
neraca
didasarkan
kepada
bentuk
yang
telah
distandarisasikan,
terutama
untuk
tujuan
pihak
perusahaan.
Bentuk neraca yang umum digunakan (tradition atau
conventionil) menurut Munawir (20:2007), yaitu :
a) Bentuk skontro (account form), merupakan neraca
yang bentuknya seperti huruf “T”. oleh karena itu
sering juga disebut T form. Dalam bentuk ini neraca di
bagi ke dalam dua posisi, yaitu disebelah kiri beisi
aktiva dan sebelah kanan yang berisi kewajiban dan
modal.
b) Bentuk vertikal (report form), dalam bentuk laporan isi
neraca disusun mulai dari atas terus kebawah, yaitu
mulai dari aktivalancar seperti : kas, bank, efek, serta
komponen aktiva tetap,dan komponen aktiva lainnya.
Dilanjutkan dengan komponen kewajiban lancar :
utang jangka pendek dan utang jangka panjang dan
terakhir adalah komponen modal (ekuitas).
2) Laporan Laba rugi
Laporan laba rugi adalah suatu lapora/n yang sistematis
tentang peghasilan, biaya, rugi-laba, yang diperoleh oleh
suatu perusahaan selama periode tertentu. Bentuk dari
laba-rugi
yang
(26:2007), yaitu :
biasa
digunakan
Menurut
Munawir
a) Bentuk Single Step, yaitu dengan menggabungkan
semua penghasilan menjadi satu kelompok dan
semua biaya dalam satu kelompok, sehingga untuk
menghitung rugi/laba bersih hanya memerlukan satu
langkah, yaitu mengurangkan total biaya terhadap
total peghasilan.
b) Bentuk Multiple Step, yaitu mengelompokan yang
lebih teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan
secara umum.
3) Laporan Perubahan Modal atau Laba Ditahan
Laporan laba ditahan adalah laba atau rugi yang timbul
secara insendentil dapat diklrifikasikan tersendiri dalam
laporan-laporan rugi/laba atau di cantumkan dalam
“laporan laba ditahan” (Retained earning statement) atau
dalam “laporan perubahan modal”, tergantung pada
konsep yang dianut perusahaan. Kalau perusahan
mengikuti clean surplus principle atau inclusive concept,
maka semua rugi/laba insidentil nampak dalam laporan
rugi/laba, dan dalam laporan laba yang ditahan menurut
Munawir (27:2007) hanya berisi :
a) Net income yang di transfer dari laporan rugi/laba.
b) Deklarasi (pembayaran) devidend.
c) Penyisihan dari laba (Appropriation of retained
earning).
4) Laporan Arus Kas merupakan laporan yang menunjukan
semua
aspek
yang
berkaitan
dengan
kegiatan
perusahaan baik yang berpengaruh atau tidak langsung
terhadap kas, menurut Kasmir (28:2014).
5) Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan
laporan yang memberikan informasi apabila ada laporan
keuangan
yang
memerlukan
penjelasan
tertentu,
menurut Kasmir (28:2014).
C. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan merupakan penelaahan atau
mempelajari dari pada hubungan-hubungan dan tendensi atau
kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan
hasil
operasi
serta
perkembangan
perusahaan
yang
bersangkutan, Munawir (35:2007).
Analisis laporan keuangan merupakan analisis terhadap
hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan
untuk kepentingan perusahaan yang bersangkutan, Djarwanto
(15:2010).
Analisis laporan keuangan (financial statement analysis)
merupakan hubungan antara suatu angka dalam laporan
keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau
dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena,
Soemarso (380:2005).
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
analisis atau analisa laporan keuangan merupakan proses
untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami
dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil
operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara
mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungnnya
terdapat dalam suatulaporan keuangan, sehingga analisis atau
analisa laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkrpentingan
dan juga dalam melakukan analisis atau analisanya tidak akan
lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan, dengan
melakukan analisis atau analisa terhadap rasio-rasio keuangan
akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan diambil.
Berikut ini tujuan, keunggulan, keterbatasan analisis laporan
keuangan, teori pendukung dan rumus-rumus perhitungan
analisis laporan keuangan, yaitu :
a. Tujuan Analisis laporan keuangan
Tujuan dari analisis laporan keuangan menurut Kasmir
(68:2014), yaitu :
1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam
satu periode tertentu, baik asset, kewajiban, ekuitas,
maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa
periode.
2) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang
menjadi kekerangan perusahaan.
3) Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4) Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja
yang perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi
keuangan perusahaan saat ini.
5) Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan
apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah
dianggap berhasil atau gagal.
6) Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan
perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.
b. Keunggulan Analisis Rasio
Analisis rasio mempunyai keunggulan dibandingkan teknik
analisa lainnya menurut Sofyan Syafri Harahab (298:2009),
yaitu :
1) Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik
yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
2) Merupakan
pengganti
yang
lebih
sederhana
dari
informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat
rinci dan rumit.
3) Mengetahui posisi perubahan ditengah ukuran industri
lain.
4) Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model
pengambilan keputusan dan model prediksi.
5) Menstandarisi untuk perusahaan.
6) Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan
perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan
secara periodik atau time series.
7) Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan
prediksi dimasa yang akan datang.
c. Metode Dan Teknik Analisis
Metode dan teknik anlisis menurut Munawir (36-37:2010),
yaitu:
1) Analisa perbandingan
Metode
dan
teknik
analisa
dengan
cara
memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode
atau lebih. Dengan metode ini akan dapat diketahui
peruahan-perubahan mana yang memerlukan penelitian
lebih lanjut.
2) Trend atau trendis posisi (trand percentage analysis)
Metode atau teknik analisa untuk mengetahui trendensi
dari pada keadaan keuangannya, apakah menunjukan
trendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3) Laporan dengan prosentase per komponen (common
size statement)
Metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi
pada masing-masing aktiva terhadap total aktiva lainnya,
juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan
komposisi
perongkosan
yang
terjadi
dihubungkan
dengann jumlah penjualan.
4) Analisa sumber dan penggunaan moodal kerja
Analisa
untuk
mengetahui
sumber-sumber
serta
penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebabsebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5) Analisa sumber dan penggunaan kas (Cash flow
statement analysis)
Analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya
jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber
serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6) Analisa Ratio
Metode analisa untuk mengetahui hubungan dar4i pospos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara
individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7) Analisa perubahan laba kotor (Gross profit analysis)
Analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba
kotor suatu perusahaan dari periode ke periode atau
perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang
dibudgetkan untuk periode tersebut.
8) Analisa break even point
Analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus
dcapai
oleh
menderita
perusahaan
kerugian,tetapi
agar
juga
perusahaan
belum
tidak
memperoleh
keuntungan.
d. Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan
Keterbatasan analisis rasio keuangan menurut Sofyan Syafri
Harahab (289:2009), yaitu :
1) Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat
digunakan untuk kepentingan pemakai.
2) Keterbatasan
yang dimiliki akuntansi atau laporan
keuangan juga menjadi keterbatasan teknik seperti ini.
3) Jika data untuk menghitung rsiko tidak tersedia, akan
menimbulkan kesulitan menghitung resiko.
4) Sulit jika data yang tersedia tidak singkron.
e. Teori
pendukung
dan
rumus-rumus
Analisis
Laporan
Keuangan
Menurut Bambang Riyanto (266-270:1978) didalam buku
Munawir (70-71:2007) mengklarifikasi angka-angka ratio
keuangan sebagai berikut:
1) Ratio Likwiditas
a) Current ratio
b) Cash ratio
c) Acid test ratio
d) Working capital to total assets ratio
2) Ratio Solvabilitas atau Leverage
a) Total debt to equity ratio
b) Total debt to total capital assets
c) Tangible assets debt coverage
d) Time interest earned ratio
3) Ratio Aktivitas
a) Total assets turnover
b) Receivable turnover
c) Average collection period
d) Inventory turnover
e) Average day’s inventory
f) Working capital turnover
4) Ratio Profitabilitas
a) Gross profit margin
b) Operating income ratio
c) Operating ratio
d) Net profit margin (sales margin)
e) Earning power of total investment
f) Net earning power ratio
g) Rate of return for the owners
Menuurut buku acuan yang digunakan, yaitu: Menurut
Munawir
(72:2007)
dalam
bukunya
“analisa
laporan
keuangan” untuk menilai posisi keungan berikut ini beberapa
rasio yang dapat digunakan, yaitu :
1) Ratio Likwiditas
Rasio yang digunakan untuk menilai posisi keuangan
jangka pendek. Berikut ini beberapa ratio yang dapat
digunakan, yaitu:
a) Current Ratio
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Aktiva lancar
Current Ratio =
Kewajiban lancaR
b) Acid Test Ratio
Rasio ini sering disebut sebagai Quick Ratio. Rasio ini
dinyatakan dalam rumus :
Kas + Efek + Piutang
Acid Test Ratio =
Hutang Lancar
c) Cash Ratio
Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
Kas + Efek
Cash Ratio =
Hutang Lancar
d) Perputaran Piutang
piutang yang dimiliki suatu perusahaan mempunyai
hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit.
Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya
dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran
piutang (turn over receivable). Rasio ini dinyatakan
dalam rumus :
Penjualan
perputaran piutang =
Rata-rata Piutang
e) Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang
Rasio ini dinyatakan dengan rumus :
360
Periode Rata-rata
=
Pengumpulan piutang
Perputaran
f) Perputaran Persediaan
perputaran persediaan (inventory turn over). Rasio ini
dinyatakan dalam rumus :
Harga Pokok
Perputaran Persediaan =
Rata-rata Persediaan
g) Periode Rata-rata Persediaan Tersimpan Digudang
Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
360
Periode Rata-rata Persediaan =
Tersimpan di Gudang
Perputaran
h) Perputaran Modal Kerja
Rasio perputaran modal kerja (working capital turn
over). Rasio ini menunjukan hubungan antara modal
kerja dengan penjualan dan menunjukan banyaknya
penjualan yang dapat diperoleh perusahaan (jumlah
rupiah yang digunakan untuk tiap rupiah modal kerja.
Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
Penjualan
Perputaran Modal Kerja =
Modal Kerja Rata-rata
2) Ratio Solvabilitas
Rasio
ini
untuk
menilai
posisi
keuangan
jangka
panjangnya. Berikut ini beberapa rasio yang dapat
digunakan, yaitu:
a) Ratio Modal dengan aktiva
Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
Modal Sendiri
Ratio Modal dengan aktiva =
Total Aktiva
b) Ratio Modal dengan Aktiva Tetap
Rasio ini lebih dari 100% berarti modal sendiri
melebihi total aktiva tetap dan menunjukan aktiva
tetap seluruhnya dibiayai oleh pemilik perusahaan.
Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
Modal Sendiri
Ratio Modal dengan =
Aktiva Tetap
Aktiva Tetap
c) Ratio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Aktiva Tetap
Ratio Aktiva Tetap dengan =
Hutang Jangka Panjang
Hutang Jangka Panjang
d) Nilai Buku Saham Prioritas
Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
Jumlah Nominal
Nilai Buku Saham Prioritas =
Saham yang Beredar
e) Nilai Buku Saham Biasa
Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
Hak Saham Biasa
Nilai Buku Saham Biasa =
Saham yang Beredar
f) Ratio Hutang Jangka Panjang Dengan Modal Sendiri
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
H. Jangka Panjang
Ratio Hutang Jangka Panjang =
Dengan Modal Sendiri
modal sendiri
g) Ratio antara Hutang dengan Modal Sendiri
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
H Lancar+H Jangka Panjang
Ratio antara Hutang =
dengan Modal Sendiri
Modal Sendiri
h) Ratio antara Hutang dengan Aktiva
Ratio ini dinyatakan dalam rumuS :
H Lancar+H Jangka Panjang
Ratio antara Hutang =
Dengan Modal Sendiri
Jumlah Aktiva
3) Ratio Rentabilitas
Ratio ini digunakan untuk memepelajari bagian relatip
antara modal pinjaman yang diberikan oleh kreditor dan
modal sendiri oleh pemegang saham. Berikut ini
beberapa ratio yang dapat digunakan, yaitu:
a) Ratio Laba Usaha dengan Aktiva Usaha
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Laba Usaha
Ratio Laba Usaha
=
Dengan Aktiva Usaha
Aktiva Usaha
b) Perputaran Aktiva Usaha
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Penjualan
Perputaran Aktiva Usaha =
Aktiva Usaha
c) Gross Margin Ratio
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Laba Kotor
Gross Margin Ratio =
Penjulan
d) Operating Margin Ratio
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Laba Usaha
Operating Margin Ratio =
Penjualan
e) Net Margin Netto
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Laba Bersih Pajak
Net Margin Netto =
Penjualan
f) Operating Ratio
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Harga Pokok + Biaya Operasi
Operating Ratio =
Jumlah Aktiva usaha
g) Rate of ROI
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Laba Bersih (sebelum pajak)
Rate of ROI =
Jumlah Aktiva Usaha
h) Net Rate of ROI
Ratio ini dinyatakan dalam rumus:
Laba Bersih (setelah Pajak)
Net Rate of ROI =
Jumlah Aktiva Usaha
i) Rentabilitas Modal Sendiri
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Laba Bersih (sesudah Pajak)
Rentabilitas Modal =
Sendiri
j)
Modal Sendiri
Laba Per Lembar Saham Biasa
Ratio ini dinyatakan dalam rumus :
Laba Saham Biasa
Laba /lembar =
Saham biasa
Saham Biasa yang Beredar
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT. Jaya Wibawaguna Terus Bergerak dan Berevolusi
PT. Jaya Wibawaguna adalah perusahaan kontraktor yang berkantor pusat
di Jakarta. Perusahaan yang berdiri tahun 1992 ini, selama 22 tahun telah banyak
berkiprah di dunia konstruksi sipil yang meliputi pekerjaan infrastruktur seperti
jalan dan jembatan, maupun pekerjaan struktur gedung dan perumahan.
Pada
tahun
2014,
PT.
Jaya
Wibawaguna
mulai
serius
dalam
mengembangkan usahanya baik pengembangan usaha secara intern maupun
ekstern. Pengembangan secara intern adalah pengembangan manajemen SDM
dengan melakukan training atau pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan
disamping juga rekruitmen tenaga-tenaga profesional yang akan membawa
perusahaan untuk terus maju dan berkembang. Pengembangan keluar adalah
diversifikasi usaha dengan mulai masuk ke dalam bidang konstruksi industri yang
berteknologi tinggi. Bidang ini meliputi pembangunan pabrik, kilang, pembangkit
sampai dengan perawatannya.
Pembenahan manajemen PT. Jaya Wibawaguna telah dilakukan mulai
tahun 2005. Pembenahan ini dilakukan secara menyeluruh yaitu manajemen
perusahaan secara umum maupun manajemen yang lebih spesifik seperti
manajemen proyek. Prestasi manajemen tersebut telah terbukti dengan
diperolehnya beberapa sertifikasi dari lembaga sertifikasi internasional. Tahun
2010 telah memperoleh sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001-2000 dari lembaga
sertifikasi QSCert (Management Systems Certification Body) Indonesia.
Selanjutnya mulai di
tahun 2007 PT. Jaya Wibawaguna telah memperoleh
sertifikat Kesehatan dan Keselamatan Kerja OHSAS 18001-1999 yang
diperpanjang pada tahun 2010 tentang Kesehatan, Keselamatan Kerja dan
Lingkungan. Pada tahun 2010, QSCert (Management Systems Certification Body)
Indonesia juga telah memberikan sertifikat ISO 14001-2004
Mulai tahun 2009, manajemen PT. Jaya Wibawaguna telah menerapkan
kebijakan untuk mencakup bidang usaha Engineering, Procurement, Construction
(EPC). Kemampuan yang tidak dimiliki oleh setiap perusahaan. Kemampuan
dalam bidang usaha ini telah menyeluruh, mulai dari bidang konsultasi dan
perencanaan, pengadaan barang untuk konstruksi sampai dengan pelaksanaan
pekerjaan.
Demikian sekilas PT. Jaya Wibawaguna dalam berkiprah di dunia konstruksi.
B. Visi dan Misi Perusahaan
C. Struktur Organisasi
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B.
Saran-saran