LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FORMULASI DAN TE
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
FORMULASI DAN TEKNOLOGI
SEDIAAN 1 (FTS 1)
DISUSUN OLEH
KELOMPOK
: E-3
HARI PRAKTIKUM : Senin, 6 Maret 2017
DOSEN PENGAMPU : Gunawan Setiyadi, M.Sc., Apt
KOREKTOR
NAMA DAN NIM
: Muhammad Hanif
: 1. Maulia Rahmi
K100150115
2. Delta Nugraheni
K100150116
3. Ria Aristantika
K100150117
4. Qurrota Ayun H.F
K100150118
5. Fanny Atika Rizki
K100150119
6. Annisa Auliya
K100150120
LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN FORMULASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
MODUL V
FORMULASI SEDIAAN TABLET
A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang formulasi sediaan
tablet dan kontrol kualitasnya.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Tablet adalah sediaan bertakaran, padat, umumnya berbentuk
silindris datar dengan permukaan datar ganda atau cembung ganda.
Pada permukaannya dapat diterakan identitas, takaran, identitas
dengantanda yang cocok dan cekungan atau tanda cekungan silang
untuk
memudahkan
pematahannya.
Pada
suatu
tablet
dalam
pengertian yang sesusai dengan defnisi diatas, dapat dibuat lapisan
obat berikutnya yang dikempadengan bantuan peralatan khusus
(tablet berlapis banyak, tablet mantel) (Voigt, 1995).
Beberapa unit proses (proses satuan) terlibat dalam pembuatan
tablet, seperti penurunan ukuran partikel, pencampuran, granulasi,
pengeringan, pengempaan, dan penyalutan (tetapi tidak selalu).
Berbagai faktor yang terkait dengan proses ini dapat mempengaruhi
keseragaman kandungan, ketersediaan hayati, atau stabilitas sediaan
diantaranya adalah:
Penurunan ukuran partikel
Pencampuran
Granulasi
Pengempaan tablet
Penyalutan (Kurniawan, 2009)
Untuk pembuatan tablet diperlukan zat tambahan berupa:
1. Zat pengisi dimaksudkan untuk memperbesar volume tablet.
2. Zat pengikat dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat
3. Zat penghancur, agar tablet dapat hancur dalam perut.
4. Zat pelicin, agar tablet tidak lekat pada cetakan.
Dalam pembuatan tablet, zat berkasiat, zat-zat lain kecuali pelican dibuat granul
(butiran kasar), karena serbuk yang halus tidak dapat mengisi cetakan tablet dengan baik
dan mudah mengalir mengisi cetakan serta menjaga agar tablet tidak retak (Anief, 2012)
Cara membuat granul
1. Granulasi kering. Campuran serbuk dimampatkan dalam potongan besar kemudian
dihancurkan atau diperkecil ukuranya menjadi granul. bahan utama dan bahan
tambahan harus mempunyai sifat kohesif, metode ini digunakan untuk bahan yang
tidak dapat dibuat melalui granulsi basah karena terdegradasi dalam lembab atau
peningkatan suhu yang digunakan untuk pengeringan granul dalam metode granulasi
basah.
2. Granulasi basah biasanya digunakan untuk tablet kempa. Serbuk yang dibasahi atau
massa lembab diayak menjadi granul, kemudian dikeringkan. Perekatan granulasi
dengan pengayakan kering ditambahkan lubrikan dan pemcampuran hingga
pembentukan tablet dengan kempa (Ansel, 2013)
Macam-macam kerusakan pada pembuatan tablet
1. Binding: akibat massa yang akan dicetak melekat pada dinding ruang cetakan.
2. Sticking/picking: perlekatan yang terjadi pada punch atas dan bawah akkibat
permukaan punch tidak licin, ada lemak pada pencetak, zat pelicin kurang, atau massa
basah
3. Whiskering: terjadi karena pencetak tidak pas dengan ruang cetakan atau terjadi
pelelehan zat aktif saat pencetakan pada tekanan tinggi. Akibatnya, pada penyimpanan
dalam botol, sisi-sisi yang berlebih akan lepas dan menghasilkan bubuk
4. Capping: membelahnya tablet di bagian atas. Splitting: lepasnya lapisan tipis dari
permukaan tablet terutama pada bagian tengah.
5. Mottling: terjadi karena zat warna tersebar tidak merata pada permukaan tablet
6. Crumbling: tablet menjadi retak dan rapuh akibat kurang tekanan pada pencetakan
tablet dan zat pengikatnya kurang (Syamsuni,2012)
C. ALAT DAN BAHAN
Alat:
Bahan:
Na
Talk
Labu takar
Ayakan no. 12
Bekkerglass
Timbangan
Pipet volume
Baskom
Laktosa
Avicel
Kuvet
Mucilago
Akuades
Spektrofotometer UV
Diclofenac
amili
Mg stearate
Amilum
Mikropipet
Mixer
Mesin cetak tablet
D. PENIMBANGAN BAHAN
No
Kode
Nama Bahan
CATATAN PENIMBANGAN
Jumlah
Jumlah
Satuan
Teoritis
Nyata
Na Diclofenac = 100mg x 200
Penimbang
20
19,99
gram
ditara
20
20
gram
ditara
52
52
gram
ditara
10
10,16
gram
ditara
3,6
3,6
gram
ditara
0,4
0,4
gram
ditara
Ttd
Pengawas
= 20 gram
Avicel 102
= 100mg x 200
= 20 gram
Laktosa
= 260mg x 200
= 52 gram
Amilum
= 10%
= 10g/100ml
Talk
=
9
10 (20mg x
200)
= 3,6 gram
Mg Stearat
=
1
10 (20mg x
200)
= 0,4 gram
Catatan :
E. CARA KERJA SKEMATIS
1. Pembuatan Tablet :
Dibuat mucilago amili 10% sebanyak 100ml, atau dilarutkan PVP 4% dalam
aquadest secukupnya sampai terbentuk gel. (lakukan prosedur sesuai dengan
formula yang didapat)
Ditimbang semua bahan obat dan bahan tambahan seperti tercantum dalam formula
Dicampur zat aktif, laktosa dan avicel 102/ strach 1500 di dalam mortir sampai
homogen (lama pencampuran ±5menit)
Ditambahkan bahan pengikat sedikit demi sedikit, buat massa granul yang baik lalu
diayak (No.12). Dicatat volume/jumlah bahan pengikat yang digunakan
Dikeringkan granul basah dalam FBD (Fluid Bed Dryer) selama 10 menit.
Setelah kering diayak lagi dan ditambahkan bahan pelicin ( Mg strearat + Talk),
campur sampai homogen.
Dimasukan campuran tersebut ke dalam hopper (corong alimentasi) dan buat tablet.
Berat satu tablet kurang lebih 500mg dengan kekerasan 6- 8 Kg.
2. Kontrol Kualitas
a. Tampilan fisik tablet
Dilihat dan diukur diameter, ketebalan, bentuk, berat, organoleptis dan kecacatan
fisik tablet
b. Uji sifat fisik tablet
Keseragaman bobot tablet
Ditimbang 20 tablet satu per satu
Dihitung harga purata (X) dan koefisien variasinya
Kekerasan tablet
Diletakkan sebuah tablet dengan posisi horizontal
Diputar knop hingga tablet tertekan
Dihentikan pemutaran sampai tablet pecah
Dibaca tekanan tablet pada skala
Di lakukan percobaan sebanyak 5 kali dan dihitung
rata-ratanya
Kerapuhan tablet
Dibebasdebukan sejumlah 20 Tablet dengan aspirator
Ditimbang seksama, kemudian dimasukkan ke dalam
friabilator
Dilakukan pengujian selama 4 menit atau sebanya 100
putaran
Dikeluarkan tablet dari alat, dibebasdebukan lagi dan
ditimbang
Kerapuhan tablet dinyatakan dalam selisih selisih berat
Tablet sebelum dan sesudah pengujian dibagi berat mula Waktu hancur tablet
Dimasukkan 5 tablet kedalam disintegration tester
Diisi setiap tabung dengan satu tablet kemudian
dimasukkan ke dalam penangasan air dengan suhu sebesar
37°C
Dijalankan alat sampai semua fraksi pecahan tablet lewat
ayakan yang terletak dibagian bawah alat
Dicatat waktu yang diperlukan untuk waktu hancur tablet
Daya serap tablet
Disiapkan alat uji daya serap, dimasukkan medium air
melalui water reservior secukupnya
Dibuka kran bagian atas, diatur hingga semua bagian terisi
dengan air dengan tinggi sejajar satu yang lainnya
Ditutup kran dan dicatat beban yang ada ditimbangan,
diatas glass
Dicatatkemudian
perubahantablet
bebandiletakkan
pada timbangan
pada filter
waktu 0; 5;
10; 15; 20; 30; 60 detik dan seterusnya hingga tercapai
beban yang konstan
Uji disolusi (pelepasan ) tablet
Ditimbang tablet dan dimasukkan kedalam labu disousi dan
dibiarkan tenggelam dalam medium akuades (1000 ml)
hingga ke dasar labu.
Dipertahankan suhu percobaan dalam kisaran 37 0,5 °c
dengan kecepatan pengadukan 100 rpm dan jarak pengaduk
dayung dari dasar adalah 2,5 cm
Dilakukan uji disolusi selama 60 menit dengan
pengambilan sampel pada menit ke 5,10,15,25,30,60
sebanyak 5,0 ml.
Sampel yang diambil diganti dengan medium disolusi baru
dalam jumlah yang sam sehingga volume medium disolusi
tetap
Diukur serapan sampel pada spektro UV
Evaluasi
Dibuat profil pelepasan obat (Zat Aktif ) selama
waktu disolusi
Dihitung harga DE60
F. PEMBAHASAN CARA KERJA
Pada praktikum pembuatan tablet kali ini hal yang pertama dilakukan adalah
memanaskan mucilago amili. Mucilago yang dibutuhkan sebesar 10gram dalam
100ml aquadest sampai terbentuk gel. Ditimbang bahan bahan seperti Sodium
Diklofenak, avicel, laktosa, talk & Mg stearat sesuai dengan formula. Selanjutnya,
sodium diklofenak, avicel, laktosa dicampur dalam baskom add homogen dan
ditambahkan mucilago amili yang sudah menjadi gel sedikit demi sedikit. Granul
yang baik adalah granul yang ketika di genggam mudah pecah. Setelah dicapai granul
yang baik, granul diayak dengan ayakan nomer 12, setelah itu dikeringkan dengan
FBD (Fluid Bed Dryer) selama 10 menit. Tujuan dari pengeringan adalah mengurangi
kadar air dalam granul & memperbaiki sifat alirnya. Setelah granul kering kemudian
di ayak lagi dan ditambahkan bahan pelicin berupa Mg stearat dan Talk dicampur
sampai homogen. Selanjutnya campuran tersebut dimasukan dalam hopper (corong
alimentasi) dan dan dibuat tablet. Tablet yang sudah jadi kemudian akan mengalami
kontrol kualititas seperti keseragaman bobot, kekerasan tablet, kerapuhan tablet,
waktu hancur tablet, daya serap tablet dan uji disolusi tablet.
Keseragman bobot dilakukan dengan menimbang satu persatu tablet sebanyak
20 buah pada neraca analitik kemudian dihitung purata (X) dan koefisien variasinya
(CV). Untuk uji kekerasan tablet digunakan menggunakan alat Stokes-Monsanto
Hardness
caranya yaitu dengan meletakan tablet pada ujung alat dengan posisi
horizontal. Kemudian knop diputar, pemutaran tablet dihentikan sampai tablet pecah
atau hancur. Percobaan ini dilakukan sebanyak 5 kali dan dihitung harga puratanya.
Uji kekerasan tablet, pengujian kekerasan tablet menggunakan alat StokesMonsanto-Hardness Tester. Tablet yang diuji sebanyak 5 tablet. Satu per satu tablet
diletakan pada ujung alat dengan posisi horizontal, kemudian knop diputar sehingga
tablet tertekan, perputaran knop menunjukan beban yang menekan tablet, pemutaran
dihentikan ketika tablet pecah. Bobot beban pada saat tablet pecah menunjukan
kekerasan tablet. Kekerasan yang baik adalah 4-10 kg.
Uji kerapuhan tablet, cara melakukan uji ini dengan yaitu dengan
membebasdebukan 20 tablet menggunakan aspirator. Setelah itu ditimbang seksama
dengan neraca analitik kemudian dimasukan dalam friabilator. Uji ini dilakukan
selama 4 menit atau seratus putaran. Setelah itu tablet dibebasdebukan lagi dan
ditimbang.
Pada uji waktu hancur tablet, digunakan sebanyak lima tablet dan dimasukan
kedalam alat uji waktu hancur (disentregration
tester). Masing-masing tablet
dimasukan kedalam tabung yang berbeda kemudian dimasukan ke dalam ke
penanggas air dengan suhu 37℃ . Pengujian dilakukan hingga tablet mulai rapuh,
kemudian dicatat waktunya yang digunakan sebagau waktu hancur tablet.
Uji disolusi (pelepasan) tablet, alat yang digunakan untuk pengujian waktu
hancur adalah alat disolusi model USP XXII, alat ini menggunakan metode dayung.
Sebanyak 6 tablet ditimbang satu per satu kemudian dimasukan ke dalam labu
disolusi yang berbeda untuk tiap tablet, medium yang digunakan yaitu aquades
sebanyak 1000 ml dan suhu percobaan yaitu 37°C dengan kecepatan pengadukan
(perputaran dayung) 100 rpm, jarak antara dayung dan dasar labu adalah 2,5 cm.
Jarak dayung bertujuan agar dayung tidak menyentuh tablet yang akan mengakibatkan
rusaknya tablet. Pengujian dilakukan selama 60 menit dengan pengambilan sampel
tiap 15 menit, sampel diambil sebanyak 5 mL. Setelah pegambilan sampel
ditambahkan sebanyak 5 mL aquades kedalam labu disolusi agar volume medium
dalam tabung tidak berkurang. Dari sampel yang telah diambil dilakukan pembacaan
absorbansi (serapanya) pada spektrofotometer UV dengan panjang gelombang 274
nm.
G. DATA HASIL PERCOBAAN
PENYIAPAN TAHAP PROSES
No.
Kode
001.
002.
003.
004.
005.
Tahapan Proses
Pencampuran awal:
Kecepatan mixer :
Lama pencampuran :
Granulasi:
Metode granulasi ...........
Jumlah bahan pengikat
Lama granulasi
Pencampuran akhir:
Kecepatan mixer :
Lama pencampuran :
Penambletan (kompressi):
Posisi punch atas/ bawah :
Diameter punch
:
Kecepatan kempa
Uji kecepatan alir campuran granul
Hasil
Manual
10 menit
Basah
20 ml = 2 gram
10 menit
Manual
5 menit
0,4 cm
1 cm
20 tablet/menit
12,5 g/dt
9,96 g/dt
8,33 g/dt
Catatan
Pengamatan
Ttd
Pengawas
006.
Uji sudut diam campuran granul
007.
Uji pengetapan campuran granul
32,01o
37,09o
36,05o
-
KONTROL KUALITAS TABLET
No.
Kode
001
Tahapan Pengujian
Keseragaman bobot
Hasil Pengujian
488,8
535,4
534,1
531,0
532,4
521,9
510,7
519,2
530,6
490,6
525,6
523,0
505,0
525,5
526,9
448,6
521,2
528,8
526,0
Uji kerapuhan
6,65
6,08
10
9,97
Rerata (x)
8,292
SD
1,646
CV (%)
19,85
Sebelum
Sesudah
(%)
9,314
9,2049
1,18
7
9,535
9,4798
0,58
Rerata (x)
0,88
SD
0,42
47,73
CV (%)
Uji waktu hancur
4-10 Kg
Memenuhi
CV≤1%
≠memenuhi
8,76
0
004
Memenuhi
4,008
CV (%)
003
CV
FORMULASI DAN TEKNOLOGI
SEDIAAN 1 (FTS 1)
DISUSUN OLEH
KELOMPOK
: E-3
HARI PRAKTIKUM : Senin, 6 Maret 2017
DOSEN PENGAMPU : Gunawan Setiyadi, M.Sc., Apt
KOREKTOR
NAMA DAN NIM
: Muhammad Hanif
: 1. Maulia Rahmi
K100150115
2. Delta Nugraheni
K100150116
3. Ria Aristantika
K100150117
4. Qurrota Ayun H.F
K100150118
5. Fanny Atika Rizki
K100150119
6. Annisa Auliya
K100150120
LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN FORMULASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
MODUL V
FORMULASI SEDIAAN TABLET
A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang formulasi sediaan
tablet dan kontrol kualitasnya.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Tablet adalah sediaan bertakaran, padat, umumnya berbentuk
silindris datar dengan permukaan datar ganda atau cembung ganda.
Pada permukaannya dapat diterakan identitas, takaran, identitas
dengantanda yang cocok dan cekungan atau tanda cekungan silang
untuk
memudahkan
pematahannya.
Pada
suatu
tablet
dalam
pengertian yang sesusai dengan defnisi diatas, dapat dibuat lapisan
obat berikutnya yang dikempadengan bantuan peralatan khusus
(tablet berlapis banyak, tablet mantel) (Voigt, 1995).
Beberapa unit proses (proses satuan) terlibat dalam pembuatan
tablet, seperti penurunan ukuran partikel, pencampuran, granulasi,
pengeringan, pengempaan, dan penyalutan (tetapi tidak selalu).
Berbagai faktor yang terkait dengan proses ini dapat mempengaruhi
keseragaman kandungan, ketersediaan hayati, atau stabilitas sediaan
diantaranya adalah:
Penurunan ukuran partikel
Pencampuran
Granulasi
Pengempaan tablet
Penyalutan (Kurniawan, 2009)
Untuk pembuatan tablet diperlukan zat tambahan berupa:
1. Zat pengisi dimaksudkan untuk memperbesar volume tablet.
2. Zat pengikat dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat
3. Zat penghancur, agar tablet dapat hancur dalam perut.
4. Zat pelicin, agar tablet tidak lekat pada cetakan.
Dalam pembuatan tablet, zat berkasiat, zat-zat lain kecuali pelican dibuat granul
(butiran kasar), karena serbuk yang halus tidak dapat mengisi cetakan tablet dengan baik
dan mudah mengalir mengisi cetakan serta menjaga agar tablet tidak retak (Anief, 2012)
Cara membuat granul
1. Granulasi kering. Campuran serbuk dimampatkan dalam potongan besar kemudian
dihancurkan atau diperkecil ukuranya menjadi granul. bahan utama dan bahan
tambahan harus mempunyai sifat kohesif, metode ini digunakan untuk bahan yang
tidak dapat dibuat melalui granulsi basah karena terdegradasi dalam lembab atau
peningkatan suhu yang digunakan untuk pengeringan granul dalam metode granulasi
basah.
2. Granulasi basah biasanya digunakan untuk tablet kempa. Serbuk yang dibasahi atau
massa lembab diayak menjadi granul, kemudian dikeringkan. Perekatan granulasi
dengan pengayakan kering ditambahkan lubrikan dan pemcampuran hingga
pembentukan tablet dengan kempa (Ansel, 2013)
Macam-macam kerusakan pada pembuatan tablet
1. Binding: akibat massa yang akan dicetak melekat pada dinding ruang cetakan.
2. Sticking/picking: perlekatan yang terjadi pada punch atas dan bawah akkibat
permukaan punch tidak licin, ada lemak pada pencetak, zat pelicin kurang, atau massa
basah
3. Whiskering: terjadi karena pencetak tidak pas dengan ruang cetakan atau terjadi
pelelehan zat aktif saat pencetakan pada tekanan tinggi. Akibatnya, pada penyimpanan
dalam botol, sisi-sisi yang berlebih akan lepas dan menghasilkan bubuk
4. Capping: membelahnya tablet di bagian atas. Splitting: lepasnya lapisan tipis dari
permukaan tablet terutama pada bagian tengah.
5. Mottling: terjadi karena zat warna tersebar tidak merata pada permukaan tablet
6. Crumbling: tablet menjadi retak dan rapuh akibat kurang tekanan pada pencetakan
tablet dan zat pengikatnya kurang (Syamsuni,2012)
C. ALAT DAN BAHAN
Alat:
Bahan:
Na
Talk
Labu takar
Ayakan no. 12
Bekkerglass
Timbangan
Pipet volume
Baskom
Laktosa
Avicel
Kuvet
Mucilago
Akuades
Spektrofotometer UV
Diclofenac
amili
Mg stearate
Amilum
Mikropipet
Mixer
Mesin cetak tablet
D. PENIMBANGAN BAHAN
No
Kode
Nama Bahan
CATATAN PENIMBANGAN
Jumlah
Jumlah
Satuan
Teoritis
Nyata
Na Diclofenac = 100mg x 200
Penimbang
20
19,99
gram
ditara
20
20
gram
ditara
52
52
gram
ditara
10
10,16
gram
ditara
3,6
3,6
gram
ditara
0,4
0,4
gram
ditara
Ttd
Pengawas
= 20 gram
Avicel 102
= 100mg x 200
= 20 gram
Laktosa
= 260mg x 200
= 52 gram
Amilum
= 10%
= 10g/100ml
Talk
=
9
10 (20mg x
200)
= 3,6 gram
Mg Stearat
=
1
10 (20mg x
200)
= 0,4 gram
Catatan :
E. CARA KERJA SKEMATIS
1. Pembuatan Tablet :
Dibuat mucilago amili 10% sebanyak 100ml, atau dilarutkan PVP 4% dalam
aquadest secukupnya sampai terbentuk gel. (lakukan prosedur sesuai dengan
formula yang didapat)
Ditimbang semua bahan obat dan bahan tambahan seperti tercantum dalam formula
Dicampur zat aktif, laktosa dan avicel 102/ strach 1500 di dalam mortir sampai
homogen (lama pencampuran ±5menit)
Ditambahkan bahan pengikat sedikit demi sedikit, buat massa granul yang baik lalu
diayak (No.12). Dicatat volume/jumlah bahan pengikat yang digunakan
Dikeringkan granul basah dalam FBD (Fluid Bed Dryer) selama 10 menit.
Setelah kering diayak lagi dan ditambahkan bahan pelicin ( Mg strearat + Talk),
campur sampai homogen.
Dimasukan campuran tersebut ke dalam hopper (corong alimentasi) dan buat tablet.
Berat satu tablet kurang lebih 500mg dengan kekerasan 6- 8 Kg.
2. Kontrol Kualitas
a. Tampilan fisik tablet
Dilihat dan diukur diameter, ketebalan, bentuk, berat, organoleptis dan kecacatan
fisik tablet
b. Uji sifat fisik tablet
Keseragaman bobot tablet
Ditimbang 20 tablet satu per satu
Dihitung harga purata (X) dan koefisien variasinya
Kekerasan tablet
Diletakkan sebuah tablet dengan posisi horizontal
Diputar knop hingga tablet tertekan
Dihentikan pemutaran sampai tablet pecah
Dibaca tekanan tablet pada skala
Di lakukan percobaan sebanyak 5 kali dan dihitung
rata-ratanya
Kerapuhan tablet
Dibebasdebukan sejumlah 20 Tablet dengan aspirator
Ditimbang seksama, kemudian dimasukkan ke dalam
friabilator
Dilakukan pengujian selama 4 menit atau sebanya 100
putaran
Dikeluarkan tablet dari alat, dibebasdebukan lagi dan
ditimbang
Kerapuhan tablet dinyatakan dalam selisih selisih berat
Tablet sebelum dan sesudah pengujian dibagi berat mula Waktu hancur tablet
Dimasukkan 5 tablet kedalam disintegration tester
Diisi setiap tabung dengan satu tablet kemudian
dimasukkan ke dalam penangasan air dengan suhu sebesar
37°C
Dijalankan alat sampai semua fraksi pecahan tablet lewat
ayakan yang terletak dibagian bawah alat
Dicatat waktu yang diperlukan untuk waktu hancur tablet
Daya serap tablet
Disiapkan alat uji daya serap, dimasukkan medium air
melalui water reservior secukupnya
Dibuka kran bagian atas, diatur hingga semua bagian terisi
dengan air dengan tinggi sejajar satu yang lainnya
Ditutup kran dan dicatat beban yang ada ditimbangan,
diatas glass
Dicatatkemudian
perubahantablet
bebandiletakkan
pada timbangan
pada filter
waktu 0; 5;
10; 15; 20; 30; 60 detik dan seterusnya hingga tercapai
beban yang konstan
Uji disolusi (pelepasan ) tablet
Ditimbang tablet dan dimasukkan kedalam labu disousi dan
dibiarkan tenggelam dalam medium akuades (1000 ml)
hingga ke dasar labu.
Dipertahankan suhu percobaan dalam kisaran 37 0,5 °c
dengan kecepatan pengadukan 100 rpm dan jarak pengaduk
dayung dari dasar adalah 2,5 cm
Dilakukan uji disolusi selama 60 menit dengan
pengambilan sampel pada menit ke 5,10,15,25,30,60
sebanyak 5,0 ml.
Sampel yang diambil diganti dengan medium disolusi baru
dalam jumlah yang sam sehingga volume medium disolusi
tetap
Diukur serapan sampel pada spektro UV
Evaluasi
Dibuat profil pelepasan obat (Zat Aktif ) selama
waktu disolusi
Dihitung harga DE60
F. PEMBAHASAN CARA KERJA
Pada praktikum pembuatan tablet kali ini hal yang pertama dilakukan adalah
memanaskan mucilago amili. Mucilago yang dibutuhkan sebesar 10gram dalam
100ml aquadest sampai terbentuk gel. Ditimbang bahan bahan seperti Sodium
Diklofenak, avicel, laktosa, talk & Mg stearat sesuai dengan formula. Selanjutnya,
sodium diklofenak, avicel, laktosa dicampur dalam baskom add homogen dan
ditambahkan mucilago amili yang sudah menjadi gel sedikit demi sedikit. Granul
yang baik adalah granul yang ketika di genggam mudah pecah. Setelah dicapai granul
yang baik, granul diayak dengan ayakan nomer 12, setelah itu dikeringkan dengan
FBD (Fluid Bed Dryer) selama 10 menit. Tujuan dari pengeringan adalah mengurangi
kadar air dalam granul & memperbaiki sifat alirnya. Setelah granul kering kemudian
di ayak lagi dan ditambahkan bahan pelicin berupa Mg stearat dan Talk dicampur
sampai homogen. Selanjutnya campuran tersebut dimasukan dalam hopper (corong
alimentasi) dan dan dibuat tablet. Tablet yang sudah jadi kemudian akan mengalami
kontrol kualititas seperti keseragaman bobot, kekerasan tablet, kerapuhan tablet,
waktu hancur tablet, daya serap tablet dan uji disolusi tablet.
Keseragman bobot dilakukan dengan menimbang satu persatu tablet sebanyak
20 buah pada neraca analitik kemudian dihitung purata (X) dan koefisien variasinya
(CV). Untuk uji kekerasan tablet digunakan menggunakan alat Stokes-Monsanto
Hardness
caranya yaitu dengan meletakan tablet pada ujung alat dengan posisi
horizontal. Kemudian knop diputar, pemutaran tablet dihentikan sampai tablet pecah
atau hancur. Percobaan ini dilakukan sebanyak 5 kali dan dihitung harga puratanya.
Uji kekerasan tablet, pengujian kekerasan tablet menggunakan alat StokesMonsanto-Hardness Tester. Tablet yang diuji sebanyak 5 tablet. Satu per satu tablet
diletakan pada ujung alat dengan posisi horizontal, kemudian knop diputar sehingga
tablet tertekan, perputaran knop menunjukan beban yang menekan tablet, pemutaran
dihentikan ketika tablet pecah. Bobot beban pada saat tablet pecah menunjukan
kekerasan tablet. Kekerasan yang baik adalah 4-10 kg.
Uji kerapuhan tablet, cara melakukan uji ini dengan yaitu dengan
membebasdebukan 20 tablet menggunakan aspirator. Setelah itu ditimbang seksama
dengan neraca analitik kemudian dimasukan dalam friabilator. Uji ini dilakukan
selama 4 menit atau seratus putaran. Setelah itu tablet dibebasdebukan lagi dan
ditimbang.
Pada uji waktu hancur tablet, digunakan sebanyak lima tablet dan dimasukan
kedalam alat uji waktu hancur (disentregration
tester). Masing-masing tablet
dimasukan kedalam tabung yang berbeda kemudian dimasukan ke dalam ke
penanggas air dengan suhu 37℃ . Pengujian dilakukan hingga tablet mulai rapuh,
kemudian dicatat waktunya yang digunakan sebagau waktu hancur tablet.
Uji disolusi (pelepasan) tablet, alat yang digunakan untuk pengujian waktu
hancur adalah alat disolusi model USP XXII, alat ini menggunakan metode dayung.
Sebanyak 6 tablet ditimbang satu per satu kemudian dimasukan ke dalam labu
disolusi yang berbeda untuk tiap tablet, medium yang digunakan yaitu aquades
sebanyak 1000 ml dan suhu percobaan yaitu 37°C dengan kecepatan pengadukan
(perputaran dayung) 100 rpm, jarak antara dayung dan dasar labu adalah 2,5 cm.
Jarak dayung bertujuan agar dayung tidak menyentuh tablet yang akan mengakibatkan
rusaknya tablet. Pengujian dilakukan selama 60 menit dengan pengambilan sampel
tiap 15 menit, sampel diambil sebanyak 5 mL. Setelah pegambilan sampel
ditambahkan sebanyak 5 mL aquades kedalam labu disolusi agar volume medium
dalam tabung tidak berkurang. Dari sampel yang telah diambil dilakukan pembacaan
absorbansi (serapanya) pada spektrofotometer UV dengan panjang gelombang 274
nm.
G. DATA HASIL PERCOBAAN
PENYIAPAN TAHAP PROSES
No.
Kode
001.
002.
003.
004.
005.
Tahapan Proses
Pencampuran awal:
Kecepatan mixer :
Lama pencampuran :
Granulasi:
Metode granulasi ...........
Jumlah bahan pengikat
Lama granulasi
Pencampuran akhir:
Kecepatan mixer :
Lama pencampuran :
Penambletan (kompressi):
Posisi punch atas/ bawah :
Diameter punch
:
Kecepatan kempa
Uji kecepatan alir campuran granul
Hasil
Manual
10 menit
Basah
20 ml = 2 gram
10 menit
Manual
5 menit
0,4 cm
1 cm
20 tablet/menit
12,5 g/dt
9,96 g/dt
8,33 g/dt
Catatan
Pengamatan
Ttd
Pengawas
006.
Uji sudut diam campuran granul
007.
Uji pengetapan campuran granul
32,01o
37,09o
36,05o
-
KONTROL KUALITAS TABLET
No.
Kode
001
Tahapan Pengujian
Keseragaman bobot
Hasil Pengujian
488,8
535,4
534,1
531,0
532,4
521,9
510,7
519,2
530,6
490,6
525,6
523,0
505,0
525,5
526,9
448,6
521,2
528,8
526,0
Uji kerapuhan
6,65
6,08
10
9,97
Rerata (x)
8,292
SD
1,646
CV (%)
19,85
Sebelum
Sesudah
(%)
9,314
9,2049
1,18
7
9,535
9,4798
0,58
Rerata (x)
0,88
SD
0,42
47,73
CV (%)
Uji waktu hancur
4-10 Kg
Memenuhi
CV≤1%
≠memenuhi
8,76
0
004
Memenuhi
4,008
CV (%)
003
CV