TUGAS DAN ELEMEN DAN MESIN
TUGAS ELEMEN MESIN
Transmisi Daya
Dosen Pengampu: Dr. Eng. Nyeyep Sri Wardani, S.T., M.T.
Disusun oleh :
Elvira Wahyu Arum Fanani
(K2516021)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Elemen Mesin tentang
Transmisi Daya. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas Elemen Mesin.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa
selesainya makalah ini tidak terlepas dari dukungan, serta bimbingan dari berbagai
pihak, baik bersifat moril maupun materil, oleh karena-Nya, kami ingin
menyampaikan ucapan terima kasih antara lain kepada :
1.
Dr. Eng. Nyeyep Sri Wardani, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing mata
kuliah Elemen Mesin, atas bimbingan dan arahannya.
2.
Semua pihak yang tidak tersebutkan namanya satu persatu.
Penyusunan makalah Elemen Mesin I ini disusun dengan sebaik-baiknya,
namun masih terdapat kekurangan didalam penyusunan makalah ini, oleh karena
itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat
diharapkan, tidak lupa harapan saya semoga makalah Elemen Mesin I ini dapat
bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi saya.
Surakarta, 5 November 2017
Elvira Wahyu A. F.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
2.1 Poros dan Tap.......................................................................................................3
2.2 Roda Gigi.............................................................................................................7
2.3 Kopling.................................................................................................................13
2.4 Bantalan...............................................................................................................16
2.5 Puli dan Sabuk......................................................................................................17
2.6 Rantai...................................................................................................................20
BAB III PENUTUP....................................................................................................21
3.1 Simpulan...............................................................................................................21
3.2 Saran.....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia industri dan dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak lepas
dari namanya mesin. Baik itu mesin berat atau mesin ringan. Misalnya sepeda
motor, mobil, mesin perkakas, mesin bubut, dan masih banyak lagi.
Pertumbuhan industri dan jumlah penduduk dunia menyebabkan
kebutuhan daya listrik meningkat. Kebutuhan daya listrik tersebut dipenuhi
dengan menambah pusat pembangkit listrik dan meningkatkan kapasitas
transmisi daya listrik. Peningkatan kapasitas transmisi daya listrik dengan
cara membangun saluran transmisi baru, tentunya membutuhkan biaya
investasi yang tinggi dan menimbulkan masalah sosial yang sulit ditangani.
Pertumbuhan beban industri yang didominasi beban induktif
iii
membutuhkan suplai daya reaktif yang cukup besar. Kebutuhan daya reaktif
ini tentunya akan menurunkan available power yang dapat ditransmisikan ke
beban. Oleh karena itu perlu dilakukan pengaturan aliran daya aktif dan
reaktif pada saluran transmisi sehingga dicapai proses penyaluran daya yang
efisien.
Transmisi daya dibagi menjadi berapa bagian, yaitu :
a. Poros dan Tap
b. Roda Gigi
c. Kopling
d. Bantalan
e. Rantai
f. Sabuk
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang transmisi daya pada elemen mesin
2. Menjelaskan macam-macam transmisi daya
3. Mengklasifikasikan transmisi daya
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan
1
makalah
ini
adalah
agar
penulis
dapat
mengidentifikasi tentang transmisi daya, dapat menjelaskan macam-macam
transmisi daya, dan mengklasifikasikan tentang transmisi daya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Poros dan Tap
a. Fungsi Dan Macam Macam Poros
Poros adalah batang logam yang berbentuk silindris-lurus,
bertingkat atau berbentuk konis, poros berfungsi untuk memindahkan
putaran, mendukung suatu beban dan memindahkan atau meneruskan
daya. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya
berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi
(gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya.
Dilihat dari bentuknya poros terdiri atas:
o poros lurus
o poros bertingkat
o poros nok
o poros beralur
o poros fleksible
o poros engkol
o poros konis
o poros berongga
o poros berulir
Dilihat dari pembebanannya , poros terdiri atas :
o poros dengan beban lengkung
o poros dengan beban puntir
o poros dengan beban kombinasi
o poros dengan beban aksial
o poros transmisi
3
Gambar 2.0 Poros
Gambar 2.1 Macam-macam poros
Gambar 2.2 Poros ulir dan poros fleksibel
4
Gambar 2.3 Poros bertingkat
b. Poros Transmisi
Poros transmisi adalah poros pemindah gerak atau putaran dari
poros penggerak ke poros yang di gerakan . Putaran dari poros utama
dipindahkan keporos pengantar melalui roda roda gigi transmisi. Pada
poros tansmisi putaran poros n1 berubah menjadi n2 dan selanjutnya
menjadi n3 dan seterusnya . Dengan adanya perubahan putaran dari n1
keputaran n2 dan dari putaran n2 ke putaran n3 dan seterusnya , maka
akan terjadi perbandingan putaran tertentu yang disebut dengan angka
transmisi .
Angka transmisi adalah perbandingan putaran poros
penggerak dengan poros yang digerakannya atau dapat di tulis :
i=
n1
n2
Dimana :
i = angka transmisi
n1 = putaran poros penggerak p/s
n2 = putaran poros yang digerakkan p/s
5
c. Bahan Poros
Bahan yang digunakan untuk poros transmisi harus memiliki
struktur yang homogen, tahan lelah dan tidak mudah retak, yaitu baja
carbon dengan cadar carbon 0,2 s/d 0,3 , atau baja yang disemen. Baja
yang disemen yaitu baja yang dikeraskan bagian permukaannya saja yaitu
dengan menambah carbon dengan proses carborizing, pelapisan cianida
atau nitride. Bagian yang dikeraskan adalah bagian leher porosnya. untuk
poros transmisi dengan beban yang berubah ubah biasanya menggunakan
baja paduan nikel , baja crom molibden atau baja crom-nicel-molibden.
d. Merencanakan Poros
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan poros
1. Kekuatan poros
2. Kekakuan poros
3. Putaran kritis
4. Material poros
6
2.2 Roda Gigi
Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran
yang tepat. Rodagigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya
dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Rodagigi sering
digunakan karena dapat meneruskan putaran dan daya yang lebih bervariasi
dan lebih kompak daripada menggunakan alat transmisi yang lainnya, selain
itu rodagigi juga memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan alat
transmisi lainnya, yaitu :
Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang
besar.
Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.
Kemampuan menerima beban lebih tinggi.
Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat
kecil.
Kecepatan transmisi rodagigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan
dengan pengukuran yang kecil dan daya yang besar.
Rodagigi harus mempunyai perbandingan kecepatan sudut tetap
antara dua poros. Di samping itu terdapat pula rodagigi yang perbandingan
kecepatan sudutnya dapat bervariasi. Ada pula rodagigi dengan putaran
yang terputus-putus.
Dalam teori,
rodagigi pada umumnya dianggap sebagai benda
kaku yang hampir tidak mengalami perubahan bentuk dalam jangka waktu
lama.
Klasifikasi Rodagigi
Roda gigi diklasifikasikan sebagai berikut :
Menurut letak poros.
Menurut arah putaran.
Menurut bentuk jalur gigi
7
Menurut Letak Poros
Menurut letak poros maka rodagigi diklasifikasikan seperti tabel berikut :
Letak Poros
Rodagigi
Keterangan
Rodagigi lurus
Klasifikasi
Rodagigi miring
bentuk alur gigi
atas
dasar
Rodagigi miring ganda
Rodagigi
dengan
poros sejajar
Rodagigi luar
Arah putaran berlawanan
Rodagigi dalam dan pinion
Batang gigi dan pinion
Arah putaran sama
Gerakan lurus dan berputar
Rodagigi kerucut lurus
Rodagigi kerucut spiral
Rodagigi kerucut zerol
Rodagigi
dengan
poros berpotongan
Klasifikasi
atas
dasar
bentuk jalur gigi
Rodagigi kerucut miring
Rodagigi kerucut miring ganda
Rodagigi permukaan dengan poros
berpotongan
Rodagigi
berpotongan
dengan poros
berbentuk
istimewa
Rodagigi miring silang
Batang gigi miring silang
Rodagigi cacing silindris
Rodagigi
poros silang
dengan
Rodagigi cacing selubung ganda
Rodagigi cacing samping
Rodagigi hiperboloid
Rodagigi hipoid
Rodagigi permukaan silang
Menurut arah putaran
8
Kontak gigi
Gerak lurus dan berputar
Menurut arah putarannya, rodagigi dapat dibedakan atas :
Rodagigi luar ; arah putarannya berlawanan.
Rodagigi dalam dan pinion ; arah putarannya sama
Menurut bentuk jalur gigi
Berdasarkan bentuk jalur giginya, rodagigi dapat dibedakan atas :
a. Roda gigi
Roda gigi paling dasar
lurus
dengan jalur gigi yang
sejajar poros.
b. Roda
gigi
Mempunyai jalur gigi yang
miring
membentuk
ulir
pada
silinder jarak bagi.
c. Roda
gigi
Gaya aksial yang timbul
miring
pada gigi yang mempunyai
ganda
alur berbentuk V tersebut,
akan saling meniadakan.
9
d. Roda
gigi
Dipakai jika diingini alat
dalam
transmisi dengan ukuran
kecil dengan perbandingan
reduksi
besar,
karena
pinyon terletak di dalam
roda gigi.
e. Pinyon dan
Merupakan
batang gigi
f. Roda
dasar
profil
pahat pembuat gigi.
gigi
Roda gigi yang paling
kerucut
mudah dibuat dan paling
lurus
sering dipakai.
g. Roda
gigi
Karena
mempunyai
kerucut
perbandingan kontak yang
spiral
lebih
besar,
meneruskan
tinggi
dapat
dan
beban besar.
Contoh
penggunaannya
pada grab winch, hand
h. Roda
gigi
winch, kerekan.
permukaan
10
i. Roda
gigi
Mempunyai
hipoid
berbentuk
bidang
jalur
gigi
spiral
pada
kerucut
yang
sumbunya bersilang. Dan
pemindahan
gaya
permukaan
pada
gigi
berlangsung
meluncur
secara
dan
menggelinding
Perbandingan Putaran dan Perbandingan Roda Gigi
Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1 (rpm)
pada poros penggerak dan n 2
¿ 1 ¿¿
lingkaran jarak bagi d
2 ,
maka
(rpm) pada poros yang digerakkan, diameter
(mm) dan d 2
perbandingan
(mm) dan jumlah gigi z 1
putaran
u
adalah
dan z
:
n1 d 1 m . z1 z1 1
u= n = d = m. z = z = i
2
2
2
2
z1
z2 = i
Harga i adalah perbandingan antara jumlah gigi pada rodagigi dan
pinion, dikenal juga sebagai perbandingan transmisi atau perbandingan
rodagigi. Perbandingan ini dapat sebesar 4 sampai 5 dalam hal rodagigi lurus
standar, dan dapat diperbesar sampai 7 dengan perubahan kepala. Pada
rodagigi miring ganda dapat sampai 10.
Jarak sumbu poros aluminium (mm) dan diameter lingkaran jarak bagi d
1 dan d 2
(mm) dapat dinyatakan sebagai berikut :
11
a=
(d 1 + d 2 ) m ( z1 + z 2 )
2 =
2
2a
d1 = i + 1
2a.i
d2 = i + 1
12
2.3 Kopling
Konsep dasar fungsi dan kerja unit kopling
Kopling dan komponen pengoperasiannya yang dibahas dalam
modul ini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor khususnya
untuk kendaraan ringan, yaitu sepeda motor, sedan dan mobil penumpang.
Kopling
dan komponen
pengoperasiannya
merupakan
bagian
dari
sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi
memindahkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) keroda ken-daraan
(pemakai/penggunaan tenaga).
Pemindahan tenaga dari mesin kesistem penggerak pada kendaraan,
tentunya diperlukan suatu proses yang halus tanpa adanya kejutan, yang
menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara dan penumpang. Di
samping itu, kejutan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada
bagian mesin.
Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling,
transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi unit
kopling dan komponennya (Clutch Assembly), terletak pada ujung paling
depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Sesuai dengan
fungsinya, yaitu untuk memutus dan menghubungkan, unit kopling.
Pemindahan tenaga dari mesin kesistem penggerak pada kendaraan,
tentunya diperlukan suatu proses yang halus tanpa adanya kejutan, yang
menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara dan penumpang. Di
samping itu, kejutan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada
bagian mesin. Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit
kopling, transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi
unit kopling dan komponennya (Clutch Assembly), terletak pada ujung paling
depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Sesuai dengan
fungsinya,yaitu untuk memutus dan menghubungkan, unit koplingmemutus
dan menghubungkan aliran daya/gerak/momen dari mesin ke sistem
pemindah tenaga. Dengan adanya kopling, maka saat tidak diperlukan tenaga
gerak, maka tidak perlu harus mematikan sumber gerak (mesin).
13
Posisi unit kopling pada kendaraan secara skema dapatdilihat pada
gambar berikut ini.
Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (Engine)
kesistem pemindah tenaga, yaitu masuk keunit kopling (Clutch) diteruskan
ketransmisi (Gear Box) ke propeller shaft dan keroda melalui differensial
(Final Drive).
Macam-Macam Kopling
Friction
Clutch
Friction clutch adalah
tipe kopling yang paling
umum dipahami oleh
banyak orang. Kopling
ini menghubungkan dua
poros dengan
menggunakan plat yang
memiliki koefsien gesek
tertentu
Kopling
Sentrifugal
Kopling ini
menggunakan gaya
sentrifugal untuk dapat
secara otomatis mengengage kopling pada
saat putaran mesin naik
mencapai nilai tertentu.
Cone Clutch
Sesuai dengan
namanya, kopling jenis
ini berbentuk cone pada
bagian geseknya.
14
Kopling
Basah dan
Kering
Kopling basah berarti
kopling tersebut
terendam di dalam oli
pelumas yang berfungsi
sebagai pendingin,
menjaga kebersihan di
permukaan
kopling,Sedangkan
kopling kering sesuai
dengan namanya
kopling ini tidak
terendam di dalam oli,
sehingga daya transmisi
powernya yang
dihasilkan lebih tinggi,
Kopling Belt
Kopling jenis ini
menggunakan belt sebagai
media transmisi antara
kedua poros. Biasanya
kopling jenis ini
menggunakan mekanisme
pulley tension untuk
mengatur tegangan belt
agar tidak selip atau
sebaliknya belt terlalu
tegang.
2.4 Bantalan
a. Fungsi Bantalan
Bantalan berfungsi untuk menumpu poros yang berputar, misalnya
bantalan poros utama auto mobil, pesawat terbang, kendaraan kendaraan
rel, pompa, kompresor, generator, poros poros utama mesin mesin
perkakas, dan semacamnya. Bantalan bantalan poros tersebut harus
memenuhi syarat syarat sebagai berikut :
o Cukup kuat untuk mendukung poros
o Mempunyai koofisien gesek yang kecil
o Dapat dilumasi dengan mudah
o Panas yang timbul akibat gesekan kecil
o Tahan aus dan tahan karat
o Dapat dipasang dengan mudah
o Dapat diganti dengan mudah
o Harganya murah.
b. Bahan Bantalan
Bahan untuk membuat bantalan yang biasa digunakan yaitu besi cor,
perunggu, kuningan, perunggu phosphor, Logam putih dengan bahan
dasar Sn, Logam putih dengan logam dasar Pb, serta paduan cadmium
dan perunggu hitam.
c. Macam Macam Bantalan
Ditinjau dari gaya yang terjadi dan konstruksinya, bantalan terdiri atas :
Bantalan luncur terdiri atas:
o bantalan radial polos
o bantalan radial berkerah
o bantalan radial ujung
o Bantalan radial tengah
o Bantalan peluru
o Bantalan roll
o Bantalan jarum
16
2.5 Puli dan Sabuk
a. Fungsi Puli dan Sabuk
Untuk memindahkan daya atau putaran dari poros penggerak ke poros
yang di gerakan dengan jarak tertentu , misalnya memindahkan putaran
dari poros motor listrik ke poros utama mesin bubut , atau mesin bor ,
biasanya digunakan alat transmisi berupa sepasang roda/puli yang
dihubungkan dengan sabuk atau ban mesin . Pulli / roda sabuk terbuat
dari besi tuang , baja tuang , alumunium atau logam campuran . Pulli
terdiri atas pulli penggerak , pulli yang digerakan dan pulli penekan atau
pulli perantara, yang masing masing di pasang pada poros penggerak dan
poros yang digerakan dengan perlengkapan pasak atau baut baut penjamin
lainnya. Gambar berikut menunjukan transmisi roda sabuk pada mesin
bor tegak . Proses pemindahan daya dari motor listrik berupa putaran n1
rpm dipindahkan ke poros utama mesin bor melalui puli 3 dan 5 dengan
ban mesin 4 yang selanjutnya putaran di pindahkan kembali dengan puli 7
dan 9 melalui ban 8 . Dengan ukuran diameter puli yang berbeda beda ,
maka putaran dari n1 menjadi n2 dan putaran dari n2 menjadi n3 pada
poros utamanya. Pada mesin bor , putaran pada poros utama dapat diatur
sesuai dengan putaran yang di inginkan , yaitu dengan jalan memindahkan
posisi ban pada puli bertingkat.
Transmisi Roda Sabuk
17
b. Macam Macam Puli
Dilihat dari permukaan yang bersinggungan dengan ban, pulli terdiri:
o Pulli dengan permukaan rata
o Pulli dengan permukaan cembung
o Pulli alur tunggal
o Pulli alur majemuk
o Pulli alur V tunggal
o Pulli alur V majemuk ;
o Pulli bergigi .
Macam Macam Pulli
c. Angka Transmisi
Perbandingan Transmisi
Perbandingan putaran poros penggerak dengan poros yang digerakkan
disebut dengan angka-transmisi Jika poros penggerak mempunyai pully
berukuran D1 [m] dengan putaran n1 [p/s] dan pully yang digerakan
mempunyai ukuran D2 [m ] dengan putaran n2 maka kecepatan ban pada
pully penggerak sama dengan kecepatan ban pada pully yang digerakan.
Kecepatan ban :
π .D1 n1 = π .D2 n2 atau
D1 n1 = D2 n2 .
maka :
n1 D2
=
n2 D1
Oleh kerena n1/n2 merupakam perbandingan putaran yang disebut
dengan angka transmisi ( i ) maka persamaan diatas dapat juga
ditulis :
d. Putaran Poros
Putaran poros pada transmisi ban-sabuk dapat dilaksanakan dengan arah
yang sama yaitu putaran poros penggerak dan putaran poros yang di
gerakan arahnya sama , tetapi dapat juga dilaksanakan dengan putaran
dengan arah yang berlawanan yaitu dengan jalan memasang ban secara
menyilang lihat gambar berikut .
Putaran searah
Putaran berlawanan arah
18
e.
Sabuk Mesin
Sabuk mesin berfungsi untuk memindahkan daya atau putaran dari
poros penggerak keporos yang digerakannya dengan perantaraan poli-puli
yang dipasang pada porosnya . Pemindahan daya dengan menggunakan
sabuk ini disebut juga dengan transmisi roda sabuk .
Transmisi roda sabuk banyak dijumpai pada mesin perkakas :
mesin bor , mesin bubut , mesin frais juga mesin mesin otomotive ,
konveyor , pompa mesin mesin pertanian , kompresor, mesin garmen dan
banyak lagi mesin mesin yang menggunakan ban / sabuk sebagai
pemindah daya atau putaran .
1. Macam macam sabuk dilihat dari penampangnya sabuk terdiri atas :
o Sabuk rata
o Sabuk V
o Sabuk bergigi
o Tali
2. Macam macam sabuk di tinjau dari posisi dan putaran porosnya:
o Sabuk terbuka
o Sabuk terbuka dengan puli penegang
o Sabuk terbuka dengan beberapa puli
o Sabuk terbuka dengan beberapa puli dan puli penegang
o Sabuk silang
o Sabuk silang untuk poros bersilangan
o Sabuk silang untuk poros tegak lurus
19
2.6 Rantai
a. Fungsi Rantai
Rantai biasanya digunakan untuk memindahkan daya atau putaran dari
poros penggerak ke poros yang digerakan dengan posisi sumbu sumbu
porosnya sejajar. Jarak antara poros satu dengan poros lainnya pada
transmisi rantai relatip lebih jauh dibandingkan dengan transmisi roda
gigi , dan lebih pendek jika dibandingkan dengan transmisi roda sabuk .
b. Kebaikan Dan Kekurangan Transmisi Rantai
Sebagai kebaikan transmisi rantai dibandingkan dengan transmisi roda
sabuk adalah :
o transmisi rantai dapat memindahkan daya yang lebih besar
dibandingkan dengan transmisi roda sabuk
o pada transmisi rantai tidak terjadi creep sebagai mana terjadi pada roda
sabuk . Sedangkan kekurangan dari transmisi rantai dibandingkan dengan
transmisi lainnya adalah :
o Kecepatan keliling relatip terbatas
o Suaranya berisik
o Terjadi gesekan lebih besar antara roll dan kaki-roda rantai
o Terjadi mulur akibat ausnya pen pen yang bergesekan .
c. Penggunaan Rantai
Penggunaan transmisi rantai dapat dijumpai pada :
o Speda motor
o Mesin roll
o Mesin perkakas
o Konveyor
o Alat alat angkat dan transmisi lainnya.
d. Macam Macam Rantai
Rantai terdiri atas :
o Rantai engsel
o Rantai mata
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan urain materi diatas, dapat saya ambil kesimpulan bahwa
transmisi daya harus dipelajari detail dan proses penggunaan transmisi daya
tersebut. Dari materi tersebut saya dapat mempelajari tentang transmisi daya
terutama pada macam-macam transmisi daya, saya dapat mengetahui
keuntungan dan kerugian transmisi daya, dan saya dapat merencanakan
kekuatan daya pada transmisi daya. Saya juga dapat mengetahui tentang
macam-macam transmisi yang digunakan dalam teknik mesin.
3.2 Saran
Dari kesimpulan yang dijabarkan diatas, dapat saya memberikan saran:
1. Seharusnya mahasiswa mempelajari dan memahami tentang transmisi
daya sebelum melakukan praktek pemesinan.
2. Mahasiswa harus mengetahui tentang kekukan daya pada transmisi daya.
3. Mahasiswa harus memahami berbagai macam transmisi yang digunkan
dalam transmisi daya.
4. Mahasiswa harus mampu menghitung dan mengusai tentang daya pada
transmisi daya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Yogaswara, Eka. Widiyanto. 2013. BSE Elemen Mesin Kelas 10.
http://artikel-teknologi.com/macam-macam-kopling/
https://yoshimoriee.wordpress.com/2013/11/04/macam-macamroda-gigi/
http://otomotif-er.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-dan-macammacam-poros.html
22
Transmisi Daya
Dosen Pengampu: Dr. Eng. Nyeyep Sri Wardani, S.T., M.T.
Disusun oleh :
Elvira Wahyu Arum Fanani
(K2516021)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Elemen Mesin tentang
Transmisi Daya. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas Elemen Mesin.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa
selesainya makalah ini tidak terlepas dari dukungan, serta bimbingan dari berbagai
pihak, baik bersifat moril maupun materil, oleh karena-Nya, kami ingin
menyampaikan ucapan terima kasih antara lain kepada :
1.
Dr. Eng. Nyeyep Sri Wardani, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing mata
kuliah Elemen Mesin, atas bimbingan dan arahannya.
2.
Semua pihak yang tidak tersebutkan namanya satu persatu.
Penyusunan makalah Elemen Mesin I ini disusun dengan sebaik-baiknya,
namun masih terdapat kekurangan didalam penyusunan makalah ini, oleh karena
itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat
diharapkan, tidak lupa harapan saya semoga makalah Elemen Mesin I ini dapat
bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi saya.
Surakarta, 5 November 2017
Elvira Wahyu A. F.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
2.1 Poros dan Tap.......................................................................................................3
2.2 Roda Gigi.............................................................................................................7
2.3 Kopling.................................................................................................................13
2.4 Bantalan...............................................................................................................16
2.5 Puli dan Sabuk......................................................................................................17
2.6 Rantai...................................................................................................................20
BAB III PENUTUP....................................................................................................21
3.1 Simpulan...............................................................................................................21
3.2 Saran.....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia industri dan dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak lepas
dari namanya mesin. Baik itu mesin berat atau mesin ringan. Misalnya sepeda
motor, mobil, mesin perkakas, mesin bubut, dan masih banyak lagi.
Pertumbuhan industri dan jumlah penduduk dunia menyebabkan
kebutuhan daya listrik meningkat. Kebutuhan daya listrik tersebut dipenuhi
dengan menambah pusat pembangkit listrik dan meningkatkan kapasitas
transmisi daya listrik. Peningkatan kapasitas transmisi daya listrik dengan
cara membangun saluran transmisi baru, tentunya membutuhkan biaya
investasi yang tinggi dan menimbulkan masalah sosial yang sulit ditangani.
Pertumbuhan beban industri yang didominasi beban induktif
iii
membutuhkan suplai daya reaktif yang cukup besar. Kebutuhan daya reaktif
ini tentunya akan menurunkan available power yang dapat ditransmisikan ke
beban. Oleh karena itu perlu dilakukan pengaturan aliran daya aktif dan
reaktif pada saluran transmisi sehingga dicapai proses penyaluran daya yang
efisien.
Transmisi daya dibagi menjadi berapa bagian, yaitu :
a. Poros dan Tap
b. Roda Gigi
c. Kopling
d. Bantalan
e. Rantai
f. Sabuk
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang transmisi daya pada elemen mesin
2. Menjelaskan macam-macam transmisi daya
3. Mengklasifikasikan transmisi daya
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan
1
makalah
ini
adalah
agar
penulis
dapat
mengidentifikasi tentang transmisi daya, dapat menjelaskan macam-macam
transmisi daya, dan mengklasifikasikan tentang transmisi daya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Poros dan Tap
a. Fungsi Dan Macam Macam Poros
Poros adalah batang logam yang berbentuk silindris-lurus,
bertingkat atau berbentuk konis, poros berfungsi untuk memindahkan
putaran, mendukung suatu beban dan memindahkan atau meneruskan
daya. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya
berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi
(gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya.
Dilihat dari bentuknya poros terdiri atas:
o poros lurus
o poros bertingkat
o poros nok
o poros beralur
o poros fleksible
o poros engkol
o poros konis
o poros berongga
o poros berulir
Dilihat dari pembebanannya , poros terdiri atas :
o poros dengan beban lengkung
o poros dengan beban puntir
o poros dengan beban kombinasi
o poros dengan beban aksial
o poros transmisi
3
Gambar 2.0 Poros
Gambar 2.1 Macam-macam poros
Gambar 2.2 Poros ulir dan poros fleksibel
4
Gambar 2.3 Poros bertingkat
b. Poros Transmisi
Poros transmisi adalah poros pemindah gerak atau putaran dari
poros penggerak ke poros yang di gerakan . Putaran dari poros utama
dipindahkan keporos pengantar melalui roda roda gigi transmisi. Pada
poros tansmisi putaran poros n1 berubah menjadi n2 dan selanjutnya
menjadi n3 dan seterusnya . Dengan adanya perubahan putaran dari n1
keputaran n2 dan dari putaran n2 ke putaran n3 dan seterusnya , maka
akan terjadi perbandingan putaran tertentu yang disebut dengan angka
transmisi .
Angka transmisi adalah perbandingan putaran poros
penggerak dengan poros yang digerakannya atau dapat di tulis :
i=
n1
n2
Dimana :
i = angka transmisi
n1 = putaran poros penggerak p/s
n2 = putaran poros yang digerakkan p/s
5
c. Bahan Poros
Bahan yang digunakan untuk poros transmisi harus memiliki
struktur yang homogen, tahan lelah dan tidak mudah retak, yaitu baja
carbon dengan cadar carbon 0,2 s/d 0,3 , atau baja yang disemen. Baja
yang disemen yaitu baja yang dikeraskan bagian permukaannya saja yaitu
dengan menambah carbon dengan proses carborizing, pelapisan cianida
atau nitride. Bagian yang dikeraskan adalah bagian leher porosnya. untuk
poros transmisi dengan beban yang berubah ubah biasanya menggunakan
baja paduan nikel , baja crom molibden atau baja crom-nicel-molibden.
d. Merencanakan Poros
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan poros
1. Kekuatan poros
2. Kekakuan poros
3. Putaran kritis
4. Material poros
6
2.2 Roda Gigi
Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran
yang tepat. Rodagigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya
dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Rodagigi sering
digunakan karena dapat meneruskan putaran dan daya yang lebih bervariasi
dan lebih kompak daripada menggunakan alat transmisi yang lainnya, selain
itu rodagigi juga memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan alat
transmisi lainnya, yaitu :
Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang
besar.
Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.
Kemampuan menerima beban lebih tinggi.
Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat
kecil.
Kecepatan transmisi rodagigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan
dengan pengukuran yang kecil dan daya yang besar.
Rodagigi harus mempunyai perbandingan kecepatan sudut tetap
antara dua poros. Di samping itu terdapat pula rodagigi yang perbandingan
kecepatan sudutnya dapat bervariasi. Ada pula rodagigi dengan putaran
yang terputus-putus.
Dalam teori,
rodagigi pada umumnya dianggap sebagai benda
kaku yang hampir tidak mengalami perubahan bentuk dalam jangka waktu
lama.
Klasifikasi Rodagigi
Roda gigi diklasifikasikan sebagai berikut :
Menurut letak poros.
Menurut arah putaran.
Menurut bentuk jalur gigi
7
Menurut Letak Poros
Menurut letak poros maka rodagigi diklasifikasikan seperti tabel berikut :
Letak Poros
Rodagigi
Keterangan
Rodagigi lurus
Klasifikasi
Rodagigi miring
bentuk alur gigi
atas
dasar
Rodagigi miring ganda
Rodagigi
dengan
poros sejajar
Rodagigi luar
Arah putaran berlawanan
Rodagigi dalam dan pinion
Batang gigi dan pinion
Arah putaran sama
Gerakan lurus dan berputar
Rodagigi kerucut lurus
Rodagigi kerucut spiral
Rodagigi kerucut zerol
Rodagigi
dengan
poros berpotongan
Klasifikasi
atas
dasar
bentuk jalur gigi
Rodagigi kerucut miring
Rodagigi kerucut miring ganda
Rodagigi permukaan dengan poros
berpotongan
Rodagigi
berpotongan
dengan poros
berbentuk
istimewa
Rodagigi miring silang
Batang gigi miring silang
Rodagigi cacing silindris
Rodagigi
poros silang
dengan
Rodagigi cacing selubung ganda
Rodagigi cacing samping
Rodagigi hiperboloid
Rodagigi hipoid
Rodagigi permukaan silang
Menurut arah putaran
8
Kontak gigi
Gerak lurus dan berputar
Menurut arah putarannya, rodagigi dapat dibedakan atas :
Rodagigi luar ; arah putarannya berlawanan.
Rodagigi dalam dan pinion ; arah putarannya sama
Menurut bentuk jalur gigi
Berdasarkan bentuk jalur giginya, rodagigi dapat dibedakan atas :
a. Roda gigi
Roda gigi paling dasar
lurus
dengan jalur gigi yang
sejajar poros.
b. Roda
gigi
Mempunyai jalur gigi yang
miring
membentuk
ulir
pada
silinder jarak bagi.
c. Roda
gigi
Gaya aksial yang timbul
miring
pada gigi yang mempunyai
ganda
alur berbentuk V tersebut,
akan saling meniadakan.
9
d. Roda
gigi
Dipakai jika diingini alat
dalam
transmisi dengan ukuran
kecil dengan perbandingan
reduksi
besar,
karena
pinyon terletak di dalam
roda gigi.
e. Pinyon dan
Merupakan
batang gigi
f. Roda
dasar
profil
pahat pembuat gigi.
gigi
Roda gigi yang paling
kerucut
mudah dibuat dan paling
lurus
sering dipakai.
g. Roda
gigi
Karena
mempunyai
kerucut
perbandingan kontak yang
spiral
lebih
besar,
meneruskan
tinggi
dapat
dan
beban besar.
Contoh
penggunaannya
pada grab winch, hand
h. Roda
gigi
winch, kerekan.
permukaan
10
i. Roda
gigi
Mempunyai
hipoid
berbentuk
bidang
jalur
gigi
spiral
pada
kerucut
yang
sumbunya bersilang. Dan
pemindahan
gaya
permukaan
pada
gigi
berlangsung
meluncur
secara
dan
menggelinding
Perbandingan Putaran dan Perbandingan Roda Gigi
Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1 (rpm)
pada poros penggerak dan n 2
¿ 1 ¿¿
lingkaran jarak bagi d
2 ,
maka
(rpm) pada poros yang digerakkan, diameter
(mm) dan d 2
perbandingan
(mm) dan jumlah gigi z 1
putaran
u
adalah
dan z
:
n1 d 1 m . z1 z1 1
u= n = d = m. z = z = i
2
2
2
2
z1
z2 = i
Harga i adalah perbandingan antara jumlah gigi pada rodagigi dan
pinion, dikenal juga sebagai perbandingan transmisi atau perbandingan
rodagigi. Perbandingan ini dapat sebesar 4 sampai 5 dalam hal rodagigi lurus
standar, dan dapat diperbesar sampai 7 dengan perubahan kepala. Pada
rodagigi miring ganda dapat sampai 10.
Jarak sumbu poros aluminium (mm) dan diameter lingkaran jarak bagi d
1 dan d 2
(mm) dapat dinyatakan sebagai berikut :
11
a=
(d 1 + d 2 ) m ( z1 + z 2 )
2 =
2
2a
d1 = i + 1
2a.i
d2 = i + 1
12
2.3 Kopling
Konsep dasar fungsi dan kerja unit kopling
Kopling dan komponen pengoperasiannya yang dibahas dalam
modul ini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor khususnya
untuk kendaraan ringan, yaitu sepeda motor, sedan dan mobil penumpang.
Kopling
dan komponen
pengoperasiannya
merupakan
bagian
dari
sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi
memindahkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) keroda ken-daraan
(pemakai/penggunaan tenaga).
Pemindahan tenaga dari mesin kesistem penggerak pada kendaraan,
tentunya diperlukan suatu proses yang halus tanpa adanya kejutan, yang
menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara dan penumpang. Di
samping itu, kejutan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada
bagian mesin.
Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling,
transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi unit
kopling dan komponennya (Clutch Assembly), terletak pada ujung paling
depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Sesuai dengan
fungsinya, yaitu untuk memutus dan menghubungkan, unit kopling.
Pemindahan tenaga dari mesin kesistem penggerak pada kendaraan,
tentunya diperlukan suatu proses yang halus tanpa adanya kejutan, yang
menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara dan penumpang. Di
samping itu, kejutan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada
bagian mesin. Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit
kopling, transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi
unit kopling dan komponennya (Clutch Assembly), terletak pada ujung paling
depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Sesuai dengan
fungsinya,yaitu untuk memutus dan menghubungkan, unit koplingmemutus
dan menghubungkan aliran daya/gerak/momen dari mesin ke sistem
pemindah tenaga. Dengan adanya kopling, maka saat tidak diperlukan tenaga
gerak, maka tidak perlu harus mematikan sumber gerak (mesin).
13
Posisi unit kopling pada kendaraan secara skema dapatdilihat pada
gambar berikut ini.
Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (Engine)
kesistem pemindah tenaga, yaitu masuk keunit kopling (Clutch) diteruskan
ketransmisi (Gear Box) ke propeller shaft dan keroda melalui differensial
(Final Drive).
Macam-Macam Kopling
Friction
Clutch
Friction clutch adalah
tipe kopling yang paling
umum dipahami oleh
banyak orang. Kopling
ini menghubungkan dua
poros dengan
menggunakan plat yang
memiliki koefsien gesek
tertentu
Kopling
Sentrifugal
Kopling ini
menggunakan gaya
sentrifugal untuk dapat
secara otomatis mengengage kopling pada
saat putaran mesin naik
mencapai nilai tertentu.
Cone Clutch
Sesuai dengan
namanya, kopling jenis
ini berbentuk cone pada
bagian geseknya.
14
Kopling
Basah dan
Kering
Kopling basah berarti
kopling tersebut
terendam di dalam oli
pelumas yang berfungsi
sebagai pendingin,
menjaga kebersihan di
permukaan
kopling,Sedangkan
kopling kering sesuai
dengan namanya
kopling ini tidak
terendam di dalam oli,
sehingga daya transmisi
powernya yang
dihasilkan lebih tinggi,
Kopling Belt
Kopling jenis ini
menggunakan belt sebagai
media transmisi antara
kedua poros. Biasanya
kopling jenis ini
menggunakan mekanisme
pulley tension untuk
mengatur tegangan belt
agar tidak selip atau
sebaliknya belt terlalu
tegang.
2.4 Bantalan
a. Fungsi Bantalan
Bantalan berfungsi untuk menumpu poros yang berputar, misalnya
bantalan poros utama auto mobil, pesawat terbang, kendaraan kendaraan
rel, pompa, kompresor, generator, poros poros utama mesin mesin
perkakas, dan semacamnya. Bantalan bantalan poros tersebut harus
memenuhi syarat syarat sebagai berikut :
o Cukup kuat untuk mendukung poros
o Mempunyai koofisien gesek yang kecil
o Dapat dilumasi dengan mudah
o Panas yang timbul akibat gesekan kecil
o Tahan aus dan tahan karat
o Dapat dipasang dengan mudah
o Dapat diganti dengan mudah
o Harganya murah.
b. Bahan Bantalan
Bahan untuk membuat bantalan yang biasa digunakan yaitu besi cor,
perunggu, kuningan, perunggu phosphor, Logam putih dengan bahan
dasar Sn, Logam putih dengan logam dasar Pb, serta paduan cadmium
dan perunggu hitam.
c. Macam Macam Bantalan
Ditinjau dari gaya yang terjadi dan konstruksinya, bantalan terdiri atas :
Bantalan luncur terdiri atas:
o bantalan radial polos
o bantalan radial berkerah
o bantalan radial ujung
o Bantalan radial tengah
o Bantalan peluru
o Bantalan roll
o Bantalan jarum
16
2.5 Puli dan Sabuk
a. Fungsi Puli dan Sabuk
Untuk memindahkan daya atau putaran dari poros penggerak ke poros
yang di gerakan dengan jarak tertentu , misalnya memindahkan putaran
dari poros motor listrik ke poros utama mesin bubut , atau mesin bor ,
biasanya digunakan alat transmisi berupa sepasang roda/puli yang
dihubungkan dengan sabuk atau ban mesin . Pulli / roda sabuk terbuat
dari besi tuang , baja tuang , alumunium atau logam campuran . Pulli
terdiri atas pulli penggerak , pulli yang digerakan dan pulli penekan atau
pulli perantara, yang masing masing di pasang pada poros penggerak dan
poros yang digerakan dengan perlengkapan pasak atau baut baut penjamin
lainnya. Gambar berikut menunjukan transmisi roda sabuk pada mesin
bor tegak . Proses pemindahan daya dari motor listrik berupa putaran n1
rpm dipindahkan ke poros utama mesin bor melalui puli 3 dan 5 dengan
ban mesin 4 yang selanjutnya putaran di pindahkan kembali dengan puli 7
dan 9 melalui ban 8 . Dengan ukuran diameter puli yang berbeda beda ,
maka putaran dari n1 menjadi n2 dan putaran dari n2 menjadi n3 pada
poros utamanya. Pada mesin bor , putaran pada poros utama dapat diatur
sesuai dengan putaran yang di inginkan , yaitu dengan jalan memindahkan
posisi ban pada puli bertingkat.
Transmisi Roda Sabuk
17
b. Macam Macam Puli
Dilihat dari permukaan yang bersinggungan dengan ban, pulli terdiri:
o Pulli dengan permukaan rata
o Pulli dengan permukaan cembung
o Pulli alur tunggal
o Pulli alur majemuk
o Pulli alur V tunggal
o Pulli alur V majemuk ;
o Pulli bergigi .
Macam Macam Pulli
c. Angka Transmisi
Perbandingan Transmisi
Perbandingan putaran poros penggerak dengan poros yang digerakkan
disebut dengan angka-transmisi Jika poros penggerak mempunyai pully
berukuran D1 [m] dengan putaran n1 [p/s] dan pully yang digerakan
mempunyai ukuran D2 [m ] dengan putaran n2 maka kecepatan ban pada
pully penggerak sama dengan kecepatan ban pada pully yang digerakan.
Kecepatan ban :
π .D1 n1 = π .D2 n2 atau
D1 n1 = D2 n2 .
maka :
n1 D2
=
n2 D1
Oleh kerena n1/n2 merupakam perbandingan putaran yang disebut
dengan angka transmisi ( i ) maka persamaan diatas dapat juga
ditulis :
d. Putaran Poros
Putaran poros pada transmisi ban-sabuk dapat dilaksanakan dengan arah
yang sama yaitu putaran poros penggerak dan putaran poros yang di
gerakan arahnya sama , tetapi dapat juga dilaksanakan dengan putaran
dengan arah yang berlawanan yaitu dengan jalan memasang ban secara
menyilang lihat gambar berikut .
Putaran searah
Putaran berlawanan arah
18
e.
Sabuk Mesin
Sabuk mesin berfungsi untuk memindahkan daya atau putaran dari
poros penggerak keporos yang digerakannya dengan perantaraan poli-puli
yang dipasang pada porosnya . Pemindahan daya dengan menggunakan
sabuk ini disebut juga dengan transmisi roda sabuk .
Transmisi roda sabuk banyak dijumpai pada mesin perkakas :
mesin bor , mesin bubut , mesin frais juga mesin mesin otomotive ,
konveyor , pompa mesin mesin pertanian , kompresor, mesin garmen dan
banyak lagi mesin mesin yang menggunakan ban / sabuk sebagai
pemindah daya atau putaran .
1. Macam macam sabuk dilihat dari penampangnya sabuk terdiri atas :
o Sabuk rata
o Sabuk V
o Sabuk bergigi
o Tali
2. Macam macam sabuk di tinjau dari posisi dan putaran porosnya:
o Sabuk terbuka
o Sabuk terbuka dengan puli penegang
o Sabuk terbuka dengan beberapa puli
o Sabuk terbuka dengan beberapa puli dan puli penegang
o Sabuk silang
o Sabuk silang untuk poros bersilangan
o Sabuk silang untuk poros tegak lurus
19
2.6 Rantai
a. Fungsi Rantai
Rantai biasanya digunakan untuk memindahkan daya atau putaran dari
poros penggerak ke poros yang digerakan dengan posisi sumbu sumbu
porosnya sejajar. Jarak antara poros satu dengan poros lainnya pada
transmisi rantai relatip lebih jauh dibandingkan dengan transmisi roda
gigi , dan lebih pendek jika dibandingkan dengan transmisi roda sabuk .
b. Kebaikan Dan Kekurangan Transmisi Rantai
Sebagai kebaikan transmisi rantai dibandingkan dengan transmisi roda
sabuk adalah :
o transmisi rantai dapat memindahkan daya yang lebih besar
dibandingkan dengan transmisi roda sabuk
o pada transmisi rantai tidak terjadi creep sebagai mana terjadi pada roda
sabuk . Sedangkan kekurangan dari transmisi rantai dibandingkan dengan
transmisi lainnya adalah :
o Kecepatan keliling relatip terbatas
o Suaranya berisik
o Terjadi gesekan lebih besar antara roll dan kaki-roda rantai
o Terjadi mulur akibat ausnya pen pen yang bergesekan .
c. Penggunaan Rantai
Penggunaan transmisi rantai dapat dijumpai pada :
o Speda motor
o Mesin roll
o Mesin perkakas
o Konveyor
o Alat alat angkat dan transmisi lainnya.
d. Macam Macam Rantai
Rantai terdiri atas :
o Rantai engsel
o Rantai mata
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan urain materi diatas, dapat saya ambil kesimpulan bahwa
transmisi daya harus dipelajari detail dan proses penggunaan transmisi daya
tersebut. Dari materi tersebut saya dapat mempelajari tentang transmisi daya
terutama pada macam-macam transmisi daya, saya dapat mengetahui
keuntungan dan kerugian transmisi daya, dan saya dapat merencanakan
kekuatan daya pada transmisi daya. Saya juga dapat mengetahui tentang
macam-macam transmisi yang digunakan dalam teknik mesin.
3.2 Saran
Dari kesimpulan yang dijabarkan diatas, dapat saya memberikan saran:
1. Seharusnya mahasiswa mempelajari dan memahami tentang transmisi
daya sebelum melakukan praktek pemesinan.
2. Mahasiswa harus mengetahui tentang kekukan daya pada transmisi daya.
3. Mahasiswa harus memahami berbagai macam transmisi yang digunkan
dalam transmisi daya.
4. Mahasiswa harus mampu menghitung dan mengusai tentang daya pada
transmisi daya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Yogaswara, Eka. Widiyanto. 2013. BSE Elemen Mesin Kelas 10.
http://artikel-teknologi.com/macam-macam-kopling/
https://yoshimoriee.wordpress.com/2013/11/04/macam-macamroda-gigi/
http://otomotif-er.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-dan-macammacam-poros.html
22