KONSELING KELOMPOK DAN BIMBINGAN KARIR

“KONSELING KELOMPOK DAN BIMBINGAN KARIR”

Disusun Oleh : Iin Hurun’in
Siti Rohimah
Saeful Amar
Santika Sari
Soni

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYYAH AL-HIDAYAH
KAWALU - TASIKMALAYA
2014-2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Layanan konseling kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan
konseling di sekolah. Layanan konseling kelompok secara terpadu dalam pelaksanaan
layanan bimbigan dan konseling disekolah. Sebagai kegiatan. layanan konseling
kelompok merupakan upaya bantuan untuk dapat memecahkan masalah siswa dengan
memanfaatkan dinamika kelompok.
Setiap sekolah harus membuat perencanaan program yang merupakan acuan

dasar untuk pelaksanaan kegiatan satuan layanan bimbingan dan konseling.
Perencanaan tersebut berisi bidang-bidang layanan, jenis layanan yang dialokasikan
menurut waktu, pembagian tugas para pelaksana dan sarana/prasarana untuk
mendukung kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud
penyelenggaraan pelayanan bimbingan terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik.
Pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik ada bermacam-macam jenis
layanan,

yaitu

layanan

orientasi,

informasi,

penempatan

dan


penyaluran,

pembelajaran, bimbingan kelompok, konseling perorangan dan konseling kelompok.
Untuk membantu anak dalam mengembangkan diri secara optimal sehingga
dapat) merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan karier yang seslla
dengan kemampuan, bimbingan karier sebagai salah satu bidang layanan bimbingan
konseling sangat dibutuhkan. Karena bimbingan karier merupakan bimbinganyang
mencakup kegiatan bimbingan kepada siswa dari memilih, menyiapkan diri, mencari
dan menyesuaikan diri terhadap karier (Aryatmi Siswohardjono, 1990: 457). 1 Dengan
1 http://selladwi.wordpress.com/2013/12/17/makalah-bimbingan-dan-konseling-karir/

layanan bimbingan karier yang sudah diberikan diharapkan siswa dapat memahami
karakteristik dirinya dalam hal minat, nilai-nilai, kecakapan dan ciri-ciri kepribadian
serta dapat rnengidentifikasikan bidang pekerjaan yang luas, yang mungkin lebih
cocok bagi rnereka selanjutnya diharapkan siswa dapat menemukan karier dan
melaksanakan karier yang efektif serta memberikan kelayakan hidup.
Bimbingan karier merupakan salah satu aspek bimbingan perkembangan,
sehingga


sangat

diperlukan sepanjang perkembangan anak, lebih

baik jika

bimbingan itu diberikan ke anak sejak rnasa kanak-kanak bahkan sebelun masuk
sekolah, yang diteruskan di masa sekolah dasar, di sekolah lanjutan dan di perguruan
tinggi, bahkan mungkin masih diperlukan sewaktu seseorang sudah memasuki
dunia kerja, dengan harapan bahwa dengan bimbingan yang diberikan akan
membantu dalam penyesuaian diri dengan sifat dan situasi kerja.
B. RumusanMasalah
1. Pengertian Konseling Kelompok
2. Tujuan, Manfaat, Kelemahan dan Kelebihan Bimbingan Kelompok
3. Pengertian Bimbingan Karir
4. Strategi, Tujuan ,Prinsip dan Manfaat/Fungsi Bimbingan Karir
C. TujuanPenulisan
1. Menjelaskan Pengertian Konseling Kelompok
2. Memaparkan Tujuan, Manfaat, Kelemahan dan Kelebihan Bimbingan Kelompok
3. Menjelaskan Pengertian Bimbingan Karir

4. Memaparkan Strategi, Tujuan ,Prinsip dan Manfaat/Fungsi Bimbingan Karir
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran

BAB II
PEMBAHASAN

A. BIMBINGAN KONSELLING KELOMPOK
1. Pengertian
Menurut Prayitno (20042) layanan konseling kelompok pada dasarnya adalah
layanan konseling perorangan yang dilaksanakan didalam suasana kelompok. Disana
ada konselor dan ada klien, yaitu para anggota kelompok (yang jumlahnya minimal
dua orang). Disana terjadi hubungan konseling dalam suasana yang diusahakan sama
seperti dalam konseling perorangan yaitu hangat, permisif, terbuka dan penuh
keakraban. Dimana juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien,
penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah (jika perlu
dengan menerapkan metode-metode khusus), kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2003) konseling kelompok merupakan
konseling yang di selenggarakan dalam kelompok, dengan memanfaatkan dinamika

kelompok yang terjdi di dalam kelompok itu. Masalah-masalah yang dibahas
merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok itu, yang meliputi
berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan (bidang bimbingan pribadi,
sosial, belajar dan karir).
Menurut Winkel (2007) konseling kelompok adalah suatu proses antarpribadi
yang dinamis, yang terpusat pada pemikiran dan perilaku yang disadari.
Layanan konseling kelompok pada hakekatnya adalah suatu proses antar
pribadi yang dinamis, terpusat pada pikiran dan perilaku yang disadari, dibina dalam
suatu kelompok kecil mengungkapkan diri kepada sesama anggota dan konselor,
dimana komunikasi antar pribadi tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
pemahaman dan penerimaan diri terhadap nilai-nilai kehidupan dan segala tujuan

2 http://ferikurniawanpanggul1.blogspot.com/2013/06/pengertian-bimbingan-kelompok-dan.html

hidup serta untuk belajar perilaku tertentu ke arah yang lebih baik dari sebelumnya
(Winkel, 2004)3
Konseling kelompok merupakan bentuk khusus dari layanan konseling, yaitu
wawancara konseling antara konselor profesional dengan beberapa orang sekaligus
yang tergabung dalam suatu kelompok kecil. (W.S. Winkel & M.M. Sri Hastuti,
2005:589).

Menurut Gazda (1989) dalam Tatik Romlah (2001) konseling kelompok
adalah suatu proses antar pribadi yang dinamis yang memusatkan diri pada pikiran
dan perilaku yang sadar dan melibatkan fungsi-fungsi seperti sikap permisif, orientasi
pada kenyataan, katarsis, saling pengertian, saling menerima dan membantu.
Menurut Tatik Romlah (2001) konseling kelompok adalah upaya untuk
membantu individu agar dapat menjalani perkembangannya dengan lebih lancar,
upaya itu bersifat pencegahan serta perbaikan agar individu yang bersangkutan dapat
menjalani perkembangannya dengan lebih mudah.
Dari uraian-uraian yang disampaikan beberapa ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwasannya konseling kelompok merupakan salah satu layanan
konseling yang di selenggarakan dalam suasana kelompok yang memanfaatkan
dinamika kelompok, serta terdapat hubungan konseling yang hangat, terbuka, permisif
dan penuh keakraban. hal ini merupakan upaya individu untuk membantu individu
agar dapat menjalani perkembangannya dengan lebih lancar, upaya itu bersifat
preventif dan perbaikan. Sebab, pada konseling kelompok juga ada pengungkapan dan
pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya
pemecahan masalah, kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.
3 https://bukunnq.wordpress.com/bk-kelompok-menurut-winkel/

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling Kelompok4

Tujuan Konselling Kelompok
1. Menurut Dewa Ketut Sukardi, (2002:49).Tujuan konseling kelompok
meliputi:



Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak
Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman



sebayanya
Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota



kelompok
Mengentaskan permasalahan – permasalahan kelompok.

2. Menurut Prayitno, (1997:80). Konseling kelompok memungkinkan siswa

memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang
dialami melalui dinamika kelompok.
3. Menurut Mungin Eddy Wibowo, (2005:20). Tujuan yang ingin dicapai
dalam konseling kelompok, yaitu pengembangan pribadi, pembahasan dan
pemecahan masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota
kelompok, agar terhindar dari masalah dan masalah terselesaikan dengan cepat
melalui bantuan anggota kelompok yang lain.
Konseling kelompok 5merupakan bantuan kepada individu dalam situasi
kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada
pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya.
Konseling kelompok bersifat pencegahan dalam arti, bahwa individu yang
bersangkutan mempunyai kemampuan normal atau berfungsi secara wajar dalam

4 http://warnaa-warnii.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-tujuan-bimbingan.html
5 http://rabiaheladawiy.blogspot.com/2013/12/hasil-makalah-metode-dan-teknik_3886.html

masyarakat, tetapi memiliki beberapa kelemahan dalam kehidupannya sehingga
mengganggu kelancaran berkomunikasi dengan orang lain.
Konseling kelompok bersifat memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan
perkembangan individu, dalam arti memberi kesempatan, dorongan, juga pengarahan

kepada individu-individu yang bersangkutan untuk mengubah sikap dan perilakunya
selaras dengan lingkungannya.
Individu dalam konseling kelompok pada dasarnya adalah individu normal
yang memiliki berbagai kepedulian dan kemampuan, serta persoalan yang dihadapi
bukanlah gangguan kejiwaan yang tergolong sakit, hanya kekeliruan dalam
penyesuaian diri.
Tujuan Bimbingan Kelompok
Tujuan Umum
Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan
kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi perserta layanan
(siswa)
Tujuan Khusus
Secara lebih khusus layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong
pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang
perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yaitu peningkatan kemampuan
berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa.
Menurut Prayitno (1995 : 70) tujuan yang ingin dicapai dalam bimbingan
kelompok yaitu penguasaan informasi untuk tujuan yang lebih luas, pengembangan

pribadi, dan pembahasan masalah atau topik-topik umum secara luas dan mendalam

yang bermanfaat bagi para anggota kelompok
Menurut Mungin Eddy Wibowo, (2005:17).Tujuan bimbingan kelompok
adalah untuk memberi informasi dan data untuk mempermudah pembuatan keputusan
dan tingkah laku.
Menurut W.S.Winkel dan M.M. Sri Hastuti. (2004:111) 6. Bimbingan
kelompok dilakukan bilamana siswa yang dilayani lebih dari satu orang. Bimbingan
kelompok dapat terlaksana dengan berbagai cara, misalnya dibentuk kelompok kecil
dalam rangka layanan Konseling (konseling kelompok), dibentuk kelompok diskusi,
diberikan bimbingan karier kepada siswa-siswi yang tergabung dalam satu kesatuan
kelas di SMA. Dalam bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang
perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil
manfaat

dari

pengalaman

pendidikan

ini


bagi

dirinya

sendiri.

Jadi dapat disimpulkan kegiatan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan
bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sejumlah individu dalam bentuk
kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas topik tertentu
yang dipimpin oleh pemimpin kelompok bertujuan menunjang pemahaman,
pengembangan dan pertimbangan pengambilan keputusan/ tindakan individu.

3. Kelemahan Konseling Kelompok
Menurut W.S. Winkel (2005:593-595) kelemahan konseling kelompok, yaitu :

6 http://warnaa-warnii.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-tujuan-bimbingan.html



Suasana dalam kelompok boleh jadi dirasakan oleh satu–dua anggota
kelompok sebagai paksaan moral untuk membuka isi hatinya seperti banyak
teman yang lain; padahal mereka belum siap atau belum bersedia untuk
sebegitu terbuka dan jujur, lebih-lebih bila hal-hal yang akan dikatakan terasa



memalukan bagi dirinya sendiri.
Persoalan pribadi satu-dua anggota kelompok mungkin kurang mendapat
perhatian dan tanggapan sebagaimana mestinya, karena perhatian kelompok
terfokus pada suatu masalah umum atau karena perhatian kelompok terpusat
pada persoalan pribadi konseli yang lain; senagai akibatnya, satu-dua konseli



tidak akan merasa puas.
Bagi konselor sendiri pun lebih sulit memberikan perhatian penuh pada
masing-masing konseli dalam kelompok, karena perhatiannya mau tak mau
terbagi atas beberapa orang yang semuanya menuntut diberi porsi perhatian



yang wajar.
Khusus di Indonesia konselor dapat menghadapi kendala budaya yang



mempersulit kedudukannya sebagai partisipan dalam diskusi kelompok.
Ada siswa dan mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk mengungkapkan
perasaan
seseorang

dan

pikirannya

yang

secara

secara

terbuka (self-assertiveness) bila

spontan

dipandang

sebagai

hadir

pemegang

otoritas (authority figure).

4.

Kelebihan Konseling Kelompok
Menurut W.S. Winkel (2005:594-595) kelebihan konseling kelompok bagi
konseli, antara lain:



Terpenuhinya

beberapa

kebutuhan,

antara

lain

kebutuhan

untuk

menyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya dan dapat diterima oleh
mereka, kebutuhan untuk bertukar pikiran dan berbagai perasaan,
kebutuhan menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai pegangan; dan


kebutuhan untuk menjadi lebih independen serta lebih mandiri.
Dalam suasana konseling kelompok mereka mungkin merasa lebih mudah
membicarakan persoalan mendesak yang mereka hadapi daripada dalam
konseling individual; lebih rela menerima sumbangan pikiran dari seorang
rekan konseli atau dari konselor yang memimpin kelompok itu daripada
bila mereka berbicara dengan seorang konselor dalam konseling
individual; lebih bersedia membuka isi hatinya bila menyaksikan bahwa
banyak rekannya tidak malu-malu untuk berbicara secara jujur dan
terbuka; lebih terbuka terhadap tuntutan mengatur tingkah lakunya supaya
terbina hubungan sosial yang lebih baik, dan merasa lebih bergembir
adalam hidup karena menghayati suasana kebersamaan dan persatuan yang
lebih memuaskan bagi mereka daripada komunikasi dengan anggota
keluarganya sendiri.

Selain itu, kelebihan konseling kelompok bagi konselor sendiri, antara lain:


Bagi konselor manfaat dari konseli kelompok antara lain kesempatan
untuk mengobservasi perilaku para konseli yang sedang berinteraksi satu
sama lain; membuktikan dirinya sebagai orang yang bersedia melibatkan
diri dalam seluk beluk kehidupan orang muda dengan ikut berbicara
sebagai partisipan dalam diskusi dan bukan sebagai orang yang ingin
berkuasa; meyakinkan para konseli akan kegunaan layanan konseling,
sehingga diantara para konseli ada yang ingin melanjutkan hubungan

dengan konselor dalam wawancara konseling individual; dan dapat
melayani lebih banyak orang daripada bila hanya tersedia kesempatan
untuk berkonseling secara individual.
B. BIMBINGAN KARIR
1. Pengertian Bimbingan Karier
Bimbingan Karir7

adalah proses pemberian bantuan kepada siswa dalam

memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja,
mampu mengambil keputusan sehingga yang bersankutan dapat mengelola
pengembangan kariernya”. (Manrihu, 1988 : 18).
Dari pengertian bimbingan karier di atas jelaslah bahwa pelaksanaan
Bimbingan Karier di Sekolah adalah proses membantu siswa agar memahami diri dan
dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kemantapan cita-citanya.
2. Strategi Bimbingan Karier
Untuk mencapai tujuan bimbingan karier, setiap pembimbing memiliki dan
dapat menempuh strategi yang berbeda-beda; sesuai dengan latar belakang
pendidikan, keahlian dan kondisi objektif klien yang dihadapinya. Namun, apabila
dikelompokkan seluruh strategi yang dimaksud melingkupi:
1. Strategi instruksional merupakan bentuk penyelenggaraan
bimbingan karir yang diintegrasikan atau dipadukan dalam pengajaran
(instruksional). Strategi ini sangat sesuai dijalankan oleh tenaga pengajar. Strategi
instruksional cenderung bersifat informatif daripada pemrosesan informasi. Apabila
kecenderungan yang terakhir dijadikan fokus strategi, walaupun dijalankan oleh
tenaga pengajar, maka dapat diperoleh ketepatgunaannya.
7 http://warnaa-warnii.blogspot.com/2013/01/makna-dan-pelaksanaan-bimbingan-kerier.html

Strategi ini pada dasarnya bukanlah penyelenggaraan bimbingan karier,
melainkan pengajaran (instruksional) yang menerapkan prinsipprinsip bimbingan
karir dan lebih terfokur pada pemberian informasi karir. Strategi bimbingan karir
instruksional yang terpadu dengan pembelajaran merupakan pemrosesan informasi
karir secara klasikal atau kelompok melalui penggunaan metode atau teknik-teknik
pembelajaran, seperti :
pengajaran unit, home room, karyawisata, ceramah tokoh/nara sumber, media audio
visual, bibliografi, pelatihan kerja, career day, wawancara, dan paket bimbingan
karier.
2. Strategi substansial merupakan bentuk penyelenggaraan
bimbingan karier melalui hubungan interpersonal (antara pembimbing dengan
klien). Strategi ini lazim dipergunakan oleh dosen pembimbing dalam bentuk
wawancara konseling. Untuk mempergunakan starategi ini, diperlukan penguasaan
teori dan praktik konseling, di samping disiplin ilmu penunjang yang terkait.
Termasuk ke dalam strategi ini ialah teknik genogram dan konseling karier.

3. Strategi permainan, merupakan strategi alternatif
penyelenggaraan bimbingan karir. Strategi ini berlangsung melalui permainan,
yang segaligus dalam setiap permainan dapat menjangkau beberapa matra sasaran.
Permainan adalah suatu perbuatan atau kegiatan sukarela, yang dilakukan dalam
batas-batas ruang dan waktu tertentu yang sudah ditetapkan, menurut aturan yang
sudah diterima secara sukarela tapi mengikat sepenuhnya, dengan tujuan dalam

dirinya sendiri, disertai oleh perasaan tegang dan gembira, dan kesadaran lain
daripada kehidupan sehari-hari (Johan Huizinga, 1990: 39).
3. Tujuan Bimbingan Karier
Secara umum tujuan Bimbingan Karier di Sekolah yaitu: “Membantu siswa
dalam

memahami

diri

dan

lingkungannya

dalam

mengambil

keputusan,

merencanakan dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara
hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang
dengan dirinya dan lingkungannya”. (Sukardi,1984 : 31).
Sedangkan tujuan khusus yang menjadi sasaran pelaksanaan Bimbingan
Karier di Sekolah menurut Drs. Dewa ketut Sukardi, adalah :




Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self konsept ),
Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja,
Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi



pilihan lapangan kerja dalam persiapan memasukinya,
Siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir agar mampu mengambil
keputusan tenntang jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia



kerja,
Siswa dapat menguasai keterampilan dasar yang penting dalam pekerjaan

terutama kemampuan berkomunikasi, berkerja sama berprakarsa dan sebagainya.
4. Prinsip-Prinsip Bimbingan Karier
Agar Bimbingan Karier di Sekolah dapat berfungsi dcngan baik sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan, maka beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip
Bimbingan Karier perlu diperhatikan para pembimbing khususnya dan administrator
Sekolah pada umumnya terutama dalam penyusunan program Bimbingan Karier di
Sekolah.

Secara umum prinsip-prinsip Bimbingan Karier di Sekolah di antaranya adalah :


Seluruh

siswa

hendaknya

mendapatkan

kesempatan

yang

sama

untuk



mengembangkan dirinya dalam pencapaian kariernya secara tepat.
Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup
memadai terhadap dirinya sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial dan



perencanaan karier.
Siswa secara keseluruhan dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang



hubungan antara pendidikan dengan kariernya.
Siswa pada setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki pengalaman



yang berorientasi pada karier secara berarti dan realistik.
Program Bimbingan Karier hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang



pendidikan siswa .
Program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan
dikoordinasi oleh pembimbing disertai partisipasi orang tua dan kontribusi
masyarakat.

Program Bimbingan Karier di Sekolah
Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah, yaitu
secara umum bertujuan untuk membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman
diri dan pengarahan diri dalam proses persiapan diri untuk bekerja dan berguna dalam
masyarakat maka dari itu untuk mencapai tujuan tersebut perlu kiranya disusun suatu
program Bimbingan Karier yang di rencanakan dengan matang.
Dengan demikian penyusunan program layanan Bimbingan Karier di Sekolah
memegang peranan penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan Bimbingan
Karier di Sekolah.

Penyusunan suatu program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya
didasarkan pada beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut:


Program Bimbingan Karier hendaknya direncanakan sebagai suatu proses yang



berkesinambungan dan terintegrasi.
Program Bimbingan Karier hendaknya disusun dengan melibatkan siswa dalam



proses perkembangannya.
Program Bimbingan Karier hendaknya menyajikan berbagai macam pilihan
tentang kesempatan kerja yang ada dalam lingkungan serta dalam dunia kerja



yang menjadi cita-cita para siswa.
Program Bimbingan Karier hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi siswa
secara totalitas. Dengan demikian para siswa akan memiliki kemampuan untuk
mengenal berbagai potensi, bakat, minat, kebutuhan diri serta nilai-nilai



hidupyang dicita-citakannya.
Program Bimbingan Karier hendaknya diwujudkan untuk melayani semua siswa.

Pilihan Individu dan Perencanaan Karier
Selama menelusuri kehidupan, beberapa orang memiliki pilihan atau
kesempatan untuk memilih dari pada yang lain.Contoh, diantara siswa memiliki
beberapa pilihan untuk memilih seperti jurusan, jenis pekerjaan, serta bercita-cita
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tapi bukan berarti pilihanpilihan tersebut akan dapat dipenuhi tanpa ada dasar yang memotivasi diri dalam diri
siswa itu sendiri.
Sehubungan dengan hal ini maka sangat tepatlah tujuan dilaksanakan
Bimbingan Karier di Sekolah-sekolah dalam rangka membantu mengarahkan cita-cita
para siswa. Hal berikut ini mungkin akan dapat membantu siswa di Sekolah
diantaranya :



Perencanaan Karier dapat membantu siswa mempersiapkan pengambilan



keputusan.
Perencanaan Karier dapat membantu siswa mengembangkan beberapa



kepercayaan dalam diri sendiri.
Perencanaan Karier dapat membantu siswa menemukan beberapa makna dari



aktivitas siswa di Sekolah.
Perencanaan Karier dapat memberikan ketenangan bagi diri siswa untuk mengenal
kesempatan-kesempatan yang baik yang ditemukannya di Sekolah maupun di luar



Sekolah.
Perencanaan Karier dapat membantu siswa menentukan apa yang seharusnya
dilakukan sekarang dalam kaitannya dengan apa yang diinginkan selanjutnya.

Cara Pelaksanaan Bimbingan Karier
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah terdiri dari dua macam tehnik
pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok. Pendekatan
kelompok dalam Bimbingan Karier akan memungkinkan masalah yang bersangkut
paut dengan karier dapat ditangani untuk semua siswa di Sekolah. Supaya memiliki
keterampilan dalam proses pengambilan keputusan mengenai apa yang dicita-citakan
pekerjaan, jabatan atau karier yang utama dimasa depan. Untuk mencapai tujuan itu
para siswa perlu memahami dirinya sendiri dan lingkungannya serta dapat mengambil
keputusan yang bemakna bagi dirinya.
Berdasarkan kelompok dalam Bimbingan Karier di Sekolah nampaknya
menjadi suatu pendekatan bimbingan yang esensial karena dapat memberikan bantuan
layanan kepada semua siswa di Sekolah. Maka dari itu pendekatan kelompok dalam
Bimbingan Karier dapat meningkatkan konselor propesional secara maksimal.

Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah adalah sebagai berikut:
“Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua
pendekatan yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan
pendekatan kelompok dengan kegiatan:
(1). Paket belajar,
(2). Pengajaran unit,
Pengajaran Unit, setiap bidang studi memiliki suatu pokok bahasan yang
berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar hendaknya memberikan
informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar memberikan
informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan sehubungan dengan dengan materi
yang disampaikan
(3). Papan buletin,
Papan Buletin, maksudnya melalui papan buletin petugas BK memasang
informsi. Informasi tentang berbagai jenis pekerjaan yang bahannya diambil dari
guntingan. Tentang suatu pekerjaan,dan sebagainya.
(4). Hari Karier
Hari Karier, maksudnya kegiatan untuk mengisi hari-hari tertentu yang diisi
dengan ceramah dari sumber tentang suatu pekerjaan.
(5). Karya Wisata Karier. (Agus suyanto, 1989: 23).
Karya Wisata, maksudnya para siswa diajak berkunjung ketempat suatu
pekerjaan untuk melihatdari dekat tentang suatu pekerjaan.

Pendapat di atas menekankan bahwa Bimbingan Karier dilaksanakan melalui dua
cara pendekatan sebagai berikut:
a. Pendekatan Individual yaitu: Melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan
penyuluhan karier melalui dua cara:
Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah
yang dihadapi siswa.
Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya, memahami
dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja.

b. Pendekatan Kelompok
Paket Belajar, maksudnya pelaksanaan Bimbingan Karier, menggunakan lima
Pendekatan Belajar yaitu:(a). Pemahaman diri, (b). Nilai-nilai, (c). Pemahaman
lingkungan, (d). Hambatan dan cara mengatasinya, (e). Merencanakan masa depan.
Hubungan Antara Hasil Bimbingan Karier Dengan Pengambilan keputusan
dan lapangan pekerjaan.Para siswa yang melanjutkan pendidikannya, maupun yang
langsung bekerja, tidak langsung demikian saja tetapi melalui suatu proses
pengambilan keputusan mengenai suatu pekerjaan yang dipilihnya. Hal tersebut
sangatlah kompleks dan memerlukan sebanyak-banyaknya informasi, pengetahuan,
pertimbangan, dan didalamnya terkandung suatu harapan dan keyakinan atas apa
yang diperbuat .
Hasil Bimbingan Karier merupakan salah satu input (sejumlah pengarahan
informasi bagi siswa yang bersangkutan, terutama informasi tentang keadaan dirinya,

pendidikan lanjutan dan lapangan pekerjaan, baik keputusan untuk melanjutkan
pendidikan maupun keputusan memasuki lapangan pekerjaan. Kedua-duanya
memerlukan pertimbangan lebih dahulu, terutama berkaitan dengan kemampuan diri
(Keadaan diri) individu siswa yang bersangkutan.Bagi mereka yang lansung memilih
lapangan pekerjaan akan menilai dirinya sendiri bidang pekerjaan apa yang cocok
dengan dirinya. Bakat memberikan kecendrungan untuk memperoleh keberhasilan
(Belajar / bekerja) dalam bidang tertentu. Minat memberikan kecendrungan senang
atau tidak senang pada pelajaran / pekerjaan tertentu. Hal ini sangat penting untuk
pengambilan keputusan tentang pekerjaan yang dicita-citakannya.
Dengan melihat kemungkinan-kemungkinan di atas maka terdapat empat jalur yang
dapat ditempuh para siswa SMU/MA setelah menamatkan pendidikannya, yaitu:




Para siswa yang lansung terjun ke Lapangan Kerja.
Para siswa yang mengambil kursus / latihan / penataran sebelum bekerja.
Para siswa yang memilih melanjutkan pendidikannya ke tingkat akademi /



sarjana muda.
Para siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi jenjang strata

satu / S1.
5. Fungsi Bimbingan Karier di Sekolah8
Layanan birnbingan karier sangat penting beberapa frrngsi. Menurut Popon
Syarif Arifin yang bagi siswa karena mempunyai dikutip Aryatmi Siswohardjono
(1990), fungsi bimbingan karier adalah sebagi berikut:
1.

Fungsi persiapan
contoh;

Guru

pembimbing

memberikan

informasi tentang jenis-jenis

pekerjaan atau informasi mengenai perguruan tinggi/ studi lanjut yang dapat
didapatkan oleh siswa.
8 http://selladwi.wordpress.com/2013/12/17/makalah-bimbingan-dan-konseling-karir/

2.

Fungsi pencegahan
Contoh; Guru pembimbing dapat memberikan bantuan agar siswa tidak

kesulitan di dalarn memahami tentang bakat, minat, kemampuan dan tentang dirinya
sendiri yang berkaitan dengan pekerjaan sehingga dapat mencegah siswa salah
dalam menentukan langkah-langkah dalam menemukan karier yang dikehendaki.
3. Fungsi penempatan dan penyaluran
Contoh; Guru pembimbing akan membantu dalam penempatan para siswa pada
bidang atau jenis pendidikan, misalnya dalam hal penjurusan atau pelatihan dan
pekerjaan

sehingga

mereka

dapat

mengambil keputusan

sendiri secara bijaksana.
4.

Fungsi penyesuaian
Contoh; Guru pembimbing membantu siswa dalam menyesuaikan diri dengan

jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan sekitamya.
5.

Fungsi pengembangan
Contoh; Guru pembimbing membantu siswa dalam mengembangkan

seluruh pribadinya secara terarah dan mantab pada minat kerja.
Dengan Layanan Bimbingan Karir yang sudah diberikan diharapkan siswa
dapat memahami karakteristik dirinya dalam hal minat, nilai-nilai, kecakapan dan
cirri-ciri kepribadian serta dapat mengidentifikasikan bidang pekerjaan yang luas,
yang mugkin lebih cocok bagi mereka, selanjutnya diharapka siswa dapat menemukan
karir dan melaksanakan karir yang efektif serta memberikan kelayakan hidup.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa
untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier
yang sesuai

dengan

minat,

bakat,

dan

kemampuannya

sehingga

dapat

mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan
melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan.
Secara umum tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di sekolah ialah
membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan
keputusan,

perencanaan,dan

pengarahan

kegiatan-kegiatan

yang

menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena
sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya. Sedangkan, tujuan
khusus dari diselenggarakannya bimbingan karier adalah:
1.

Meningkatkan pemahaman diri siswa.

2.

Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.

3.

Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja dan terhadap

usaha dalam mempersiapkan diri dari suatu jabatan.
4.

Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan tentang

jabatan dan melaksanakan keputusan itu.
5.

Mengembangkan nilai-nilai sehuburgan dengan gaya hidup yang dicita- citakan,

termasuk jabatan. Menopang kemampuan berkomusikasi dan bekerja sarna.
Sedangkan fungsi bimbingan karier adalah sebagi berikut:
1.

Fungsi persiapan

2.

Fungsi pencegahan

3.

Fungsi penempatan dan penyaluran

4.

Fungsi penyesuaian

5.

Fungsi pengembangan
Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok; masalah
yang dibahas itu adalah masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing
anggota kelompok. Adapun materinya adalah membahas masalah-masalah baik
perseorangan maupun kelompok yang meliputi masalah pribadi, sosial, belajar dan
karir. Manfaat dari layanan ini adalah membantu mengentaskan masalah yang dialami
klien (siswa) melalui dinamika kelompok.

B.

Saran
Kita sebagai calon pendidik yang langsung bersinggungan ataupun
berinteraksi dengan peserta didik, diharuskan untuk menguasai dan memahami ilmu
tentangbimbingan dan konseling meskipun bukan bertindak sebagai guru BK. Dan
untuk calon/guru BK harus sebisa mungkin menjadi teman curhat dan tempat
berkonsultasi peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA
http://selladwi.wordpress.com/2013/12/17/makalah-bimbingan-dan-konseling-karir/
http://ferikurniawanpanggul1.blogspot.com/2013/06/pengertian-bimbingan-kelompok-dan.html
https://bukunnq.wordpress.com/bk-kelompok-menurut-winkel/
http://warnaa-warnii.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-tujuan-bimbingan.html
http://rabiaheladawiy.blogspot.com/2013/12/hasil-makalah-metode-dan-teknik_3886.html
http://warnaa-warnii.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-tujuan-bimbingan.html
http://warnaa-warnii.blogspot.com/2013/01/makna-dan-pelaksanaan-bimbingan-kerier.html
http://selladwi.wordpress.com/2013/12/17/makalah-bimbingan-dan-konseling-karir/