BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Gambaran Pengetahuan Ibu WUS Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile di klinik Halim Infertilities Center Tahun 2013
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan
1. Defenisi
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga ( Notoatmodjo , 2007 ).
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :
a. Tahu
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.
b. Memahami ( comprehension )
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara teratur.
c. Aplikasi ( application )
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
Aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis ( analysis )
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi,dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e.
Sintesis ( synthesis )
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi ( evaluation )
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian- penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria - kriteria yang telah ada ( Notoatmodjo, 2010 ).
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
a. pendidikan
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan, dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pengetahuan, terutama di bidang kesehatan, khususnya tentang menopause. Sehingga akan lebih tenang menghadapi masa menopause karena sudah mengetahui atau mempelajari sebelumnya.
b. pekerjaan
Wanita yang bekerja umumnya lebih siap menghadapi masa premenopause daripada yang tidak bekerja. Mungkin hal ini disebabkan mereka yang bekerja terbiasa menghadapi stress. Dengan demikian masa premenopause bagi mereka sama saja menghadapi stress yang memang sering mereka atasi dalam masalah-masalah pekerjaan.
c. Umur
Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangannya mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun, namun ada juga yang mengatakan bahwa daya ingat seseorang salah satu dipengaruhi oleh umur. Akan tetapi pada umur- umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.
d. Sumber informasi
Segala sesuatu yang ada di sekitar individu yang dapat digunakan menambah pengetahuan tentang sesuatu hal yang ingin diketahui, informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media, misalnya TV, radio, atau surat kabar, maka hal itu akan dapat meningkatkan pengatahuan seseorang.
e. Lingkungan
Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dimana seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berfikir seseorang. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang ( Notoatmodjo, 2007 )
4. Proses Terbentuknya Pengetahuan Melalui Proses Pengindraan
a. pengamatan
pengamatan adalah pengenalan objek dengan cara melihat, mendengar, meraba, mencium dan mengecap. Sedangkan melihat, mendengar, meraba dan mengecap itu sendiri disebut modalitas pengamatan.
1. Penglihatan
Penglihatan adalah pengenalan objek melalui mata ( melihat) berdasarkan objek penglihatan digolongkan 3 golongan, yaitu melihat bentuk, melihat kedalam, melihat warna inilah efektif warna dan nilai lambing warna.
2 . Pendengaran Pendengaran adalah menangkapi bunyi ( suara ) dengan indra pendengaran. Bunyi mempunyai 2 fungsi, yaitu sebagai tanda dan lambing kehidupan sehari – hari.
3. Modalitas Pengamatan Yang Lain
dalam proses belajar mengajar yang banyak berperan dari kelima modalitas pengamatan tersebut, modalitas pendengaran dan penglihatan, sedangkan untuk penciuman, percobaan, dan pengecapan kurang banyak berperan dalam proses belajar mengajar.
b. Perhatian
Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu objek, setelah kita memperlihatkan sesuatu, kita menangkapnya stimulus tertentu lebih menuntut perthatian karena memiliki sifat-sifat yang menarik.
c. Tanggapan
setelah melakukan pengamatan (melihat, mendengar, menbaui, dan meraba) maka akan terjadi gambaran yang tertinggi dalam ingatan, gambaran yang tinggal dalam ingatan inilah disebut tanggapan.
d. Fantasi
fantasi adalah kemamapuan membentuk tanggapan-tanggapan yang telah ada.
e. Ingatan
ingatan adalah kemampuan untuk menerima, menyimpan dan memproduksikan kesan.
f. Berfikir
Berfikir adalah aktivitas yang sifatnya ideallistik yang mempergunakan abstraksi-abstraksi (ide).
g. Motif
Motif adalah dorongan dari dalam diri seseorang yakni menyebabkan orangtersebut melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan.
5. Cara Memperoleh Pengetahuan
Dari berbagai cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah dapat dikelompokan menjadi 2 cara:
a. Cara Tradisional Untuk Memperoleh Pengetahuan
Cara kuno / tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sebelum ditemukannya metode ilmiah atau pun metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara penemuan tradisional antara lain :
1. Cara Coba Salah ( Trial And Error ).
Merupakan cara yang paling tradisonal yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh melalui pengetahuan. Disamping itu pengalaman yang diperoleh melalui penggunaan banyak membantu perkembangan berpikir manusia kearah yang telah sempurna cara kekuasaan berdasarkan pengalaman pribadi.
2. Cara Kekuasaan ( Otoriter ).
Sumber mengetahui tersebut diperoleh cara kekuasaan/otoritas kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah maupun ilmu pengetahuan.
3. Bedasarakan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang terbaik pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman merupakn suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
4. Melalui Jalan Pikiran
Sejauh dengan perkembangan kebudayaan umat manusia kita berpikir manusia pun ikut berkembang dengan kata lain dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan pikiran baik melalui induksi maupun deduksi.
5. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sitematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut metologi penelitian (notoadmojo, 2005).
B. Ibu / Wanita
Ibu atau wanita adalah makhluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang utuh dan unik. Wanita atau ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta sosial sangat diperlukan. Wanita atau ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Para wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor peningkatan kesejahteraan keluarga ( purwandari, 2008 ).
C. Kegemukan
Kegemukan dan obesitas didefinisikan oleh WHO sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan ke individu. Kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko utama untuk sejumlah penyakit kronis, termasuk diabetes, penyakit jantung dan kanker dan sementara itu pernah menjadi masalah hanya di negara berpenghasilan tinggi, kelebihan berat badan dan obesitas meningkat secara dramatis kini di negara berpenghasilan rendah dan ( ambara, 2005). Menengah hal yang sama juga di alami oleh pak Indra yang seorang karyawan swasta dan istrinya, Nyonya Wati yang juga pegawai swasta di Jakarta. Sudah lebih dari 15 tahun mereka menikah, tapi belum juga dikaruniai seorang putra. Kebetulan, keduanya mempunyai porsi tubuh yang luar biasa subur. Jika sang istri hanya kelebihan berat badan sekitar 15 kilogram, maka pak Indra malah punya kelebihan bobot lebih dari 50 kilo (Lei , 2007).
Dahulu, perut buncit dianggap tanda kemakmuran. Anggapan tersebut tidak lagi signifikan karena perut buncit dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan, seperti diabetes tipe 2, jantung, kanker, osteoartritis,hingga kemandulan. Akumulasi kelebihan lemak dalam tubuh disebut sebagai obesitas. Kebanyakan orang sadar bahwa obesitas mengubah penampilan, tetapi tidak menyadari bahwa obesitas juga mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh. Satu kondisi kesehatan tersebut adalah kemandulan ( lei, 2007 ).
Menurut pakar andrologi dari klinik Sam Marie Jakarta, Dr. Indra Gusti Mansur, ada kemungkinan obesitas yang menyebabkan hambatan dalam kontak seksual. Sehingga mengakibatkan susahnya pasangan yang berbadan subur untuk punya anak. Hal ini dikarenakan pada pria terjadi penumpukan lemak yang berlebihan di daerah pubis, sehingga sering menyebabkan penis seakan-akan tidak menonjol, kelihatan lebih pendek dan kecil, sehingga menghambat penetrasi.
Dengan keadaan yang seperti itu, pria dengan obesitas cenderung akan bertindak pasif. Tidak hanya sampai di situ, pria dengan obesitas juga biasanya akan mengalami gangguan endrogen, yang berkaitan dengan spermatogenesis . jumlah sperma yang di hasilkan di bawah normal, bahkan bisa tidak di produksi sama sekali.
Obesitas telah lama dikaitkan dengan masalah ketidaksuburan ( infertilitas ). Kini sebuah penelitian di journal of clinical endocrinology and metabolism, telah menemukan hubungan antara kedua faktor tersebut.
Perubahan lingkungan di sekitar ovarium sebelum ovulasi, ditemukan sebagai faktor penyebab infertilitas pada perempuan yang obesitas.menurut dr.
Rebecca robcer, ” Karakteristik indung telur dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka berkembang dalam ovarium”.
Obesitas telah menjadi pendemik global di seluruh dunia dan dinyatakan oleh World Health Organization ( WHO) sebagai masalah kesehatan kronis terbesar pada orang dewasa ( WHO, 2003 ).
Hasil survey nasional tahun 1996/1997 di ibukota seluruh provinsi di Indonesia 8,1% laki-laki tergolong memiliki berat badan lebih dari 6,8% obesitas, sedangkan 10,5% perempuan tergolong berat badan lebih dari 13,5% obesitas ( wiramiharza, 2004 ).
D. Infertil
Infertilitas adalah kegagalan dari pasangan suami-istri untuk mengalami kehamilan setelah melakukan hubungan seksual, tanpa kontrasepsi, selama satu tahun (Sarwono, 2010).
Ketidaksuburan (infertil) adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun.
Bukan hanya obesitas, merokok juga dapat menyebakan infertilitas. Sebuah penelitian oleh Saleh (2002) tentang efek merokok terhadap tingkat seminal oxidative stress pada pria yang mengalami infertile berhasil membuktikan bahwa merokok memiliki efek yang merugikan terhadap kualitas sperma, terutama konsentrasi sperma, motilitas, dan morfologi.
Faktor Resiko Bagi Pasangan Infertil
Berikut ini beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan Infertil pada pasangan suami istri.
a. Usia
Kesuburan seorang wanita mulai menurun setelah berumur sekitar 32 tahun dan terus berlanjut. Sedangkan seorang pria dengan usia 50 tahun biasanya kurang subur dibandingkan pria berumur 20-an (kesuburan pria semakin turun setelah usia 40).
b. Merokok
Merokok secara signifikan dapat meningkatkan resiko kemandulan, baik pada pria maupun wanita. Merokok juga dapat merusak efek dari pengobatan kesuburan. Bahkan saat seorang wanita dalam keadaan hamil jika merokok, mereka memiliki resiko lebih besar mengalami keguguran.
c. Konsumsi alkohol
Kehamilan seorang wanita serius dipengaruhi oleh besarnya jumlah konsumsi alkohol. Kecanduan alkohol juga dapat menurunkan kesuburan dan jumlah sperma pada pria. Meskipun konsumsi alkohol sedang belum menunjukkan kesuburan yang lebih rendah pada laki-laki kebanyakan, namun diperkirakan kesuburan yang lebih rendah pada pria dikarenakan jumlah sperma yang rendah.
d. Obesitas (kelebihan berat badan)
Di negara maju, kelebihan berat badan/obesitas dan gaya hidup ‘sedentary’ ditemukan sebagai penyebab utama infertilitas wanita. Sedangkan seorang pria dengan berat badan lebih memiliki resiko mengalami produksi sperma yang tidak normal.
e. Gangguan pola makan
Wanita dengan berat badan berlebih sering diakibatkan oleh gangguan pola makan tidak teratur yang berpengaruh langsung terhadap kesuburan.
f. Vegetarian
Jika anda adalah seorang vegetarian ‘tulen’, anda harus memastikan asupan zat besi, asam folat, zinc dan vitamin B-12 cukup memadai. Jika tidak demikian, kesuburan anda mungkin akan terpengaruh.
g. Olahraga Berlebih
seorang wanita yang melakukan latihan ‘berat’ selama lebih dari tujuh jam setiap minggunya dapat mengalami masalah ovulasi.
h. Kurang Olahraga
Pola hidup sedentary (kurang dalam aktivitas fisik) kadang- kadang dihubungkan langsung dengan kesuburan yang rendah baik pada pria maupun wanita.
i. Infeksi menular seksual (IMS)
Penyakit menular seksual dapat merusak tuba falopi serta membuat buah zakar pria tersebut mengalami peradangan.
Sejumlah IMS lain juga menyebabkan infertilitas.
j. Bahan kimia
Sejumlah pestisida, herbisida, logam (timah) dan bahan pelarut buatan telah dikaitkan dengan masalah kesuburan baik pada pria maupun wanita.
k. Stres
studi menunjukkan bahwa ovulasi pada wanita dan produksi sperma pada pria dapat dipengaruhi oleh tekanan mental (stres).
Jika setidaknya satu pasangan mengalami stres, akan berdampak pada kurangnya frekuensi hubungan seksual pasangan, sehingga kesempatan terjadinya konsepsi juga sangat rendah.
E. Pengaruh Obesitas Terhadap Infertil 1. Obesitas Disebabkan Disfungsi Ovulasi.
Disfungsi ovulasi merupakan gangguan keseimbangan hormon tubuh yang menyebabkan obesitas pada pria dan wanita obesitas.
Ketidakteraturan tingkat hormon seperti androgen, estrogen, dan progesteron benar-benar dapat mengubah siklus menstruasi wanita.
Padahal, tingkat optimal hormon ini sangat penting untuk kehamilan. Timbunan lemak di ovarium juga dapat mengganggu perkembangan embrio dan mengakibatkan keguguran ( Dr Abhay Agrawal).
2. Obesitas dan Sindrom Ovarium Polikistik
Penyebab utama masalah kesuburan pada wanita dikenal sebagai sindrom ovarium polikistik (PCOS), dimana sejumlah besar kista kecil muncul di ovarium sebagai akibat dari ketidakseimbangan hormon. Gangguan dalam ovulasi wanita dan siklus menstruasi sebagai akibat dari kenaikan berat badan tidak sehat berdampak negatif terhadap sistem reproduksi serta menyebabkan kesulitan hamil. Modifikasi gaya hidup seperti kebiasaan makan yang disiplin, tingkat peningkatan aktivitas fisik sehari-hari, dan olahraga teratur sangat penting untuk menjaga berat badan yang sehat. Sementara ini, cara konvensional penurunan berat badan dapat bekerja dengan baik untuk individu obesitas. Namun pada orang yang mengidap obesitas tak sehat, orang dengan indeks massa tubuh lebih besar dari 37,5 kg/meter berat badan hampir mustahil untuk menurunkan berat badan melalui diet dan olahraga saja.
Hasil obesitas tak sehat mengalami perubahan permanen dalam
metabolisme. kini dianggap sebagai gangguan medis yang memerlukan pengobatan klinis melalui operasi penurunan bariatrik. Bedah bariatrik telah diterima sebagai solusi paling efektif untuk mencapai penurunan berat badan berkelanjutan pada pasien obesitas tak sehat.
3. Produksi Sperma Rendah, Disfungsi Ereksi, dan Obesitas
Kasus-kasus infertilitas yang disebabkan obesitas tidak saja memberikan dampak buruk bagi wanita. Pada pria terdapat hubungan kuat antara berat badan meningkat dengan rendahnya produksi sperma serta disfungsi ereksi.
Obesitas sangat terkait dengan kemandulan pada pria. lemak memroduksi estrogen. Dan laki-laki dengan sel lemak berlebih, lebih banyak menghasilkan estrogen dibandingkan pria dengan berat badan normal. Jadi salah satu penyebab paling umum kemandulan pria adalah produksi sperma yang abnormal ( Dr Motwani). Obesitas sendiri adalah akar penyebab komplikasi medis. pengobatan untuk infertilitas terkait obesitas pada pria dan wanita harus mencakup pendekatan yang difokuskan pada mengobati obesitas itu sendiri. Faktor genetik yang menyebabkan obesitas mungkin di luar kendali, tapi memodifikasi gaya hidup berperan penting dalam mempertahankan berat badan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.
4. Hubungan Antara Obesitas Dengan Kehamilan
Dalam beberapa tahun terakhir, obesitas dan masalah yang terkait dengan kelebihan berat badan telah meningkat, ini diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Masalah ini mempengaruhi semua anggota masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, salah satunya adalah wanita hamil dan wanita yang sedang hamil yang tidak mencoba untuk keluar dari masalah ini.
5. Ketidakseimbangan hormone yang menyebabkan libido rendah
Obesitas secara langsung terkait dengan keseimbangan hormone dan kadar testosterone yang lebih rendah. Ini menghambat hasrat seksual baik wanita atau pria. Masalah lainnya , lemak tubuh menyebabkan semakin banyaknya hormone seks pengikat globulin dalam system.
F. Dampak Obesitas
1. Kenaikan berat badan akibat konsumsi lemak berlebihan akan berdampak buruk bagi tekanan darah. Mereka menjadi lebih rentan terhadap masalah hipertensi. Selanjutnya hipertensi dan kegemukan ini kedua-duanya menjadi faktor resiko munculnya penyakit jantung koroner.
2. Obesitas cenderung menjadi diabetogenik ( meyebabkan diabetes ), terutama bila sudah berlangsung lama.
3. Penderita obesitas juga beresiko lebih tinggi menderita encok dan tidur mendengkur dibandingkan orang yang berat tubuhnya normal.
4. Menurut studi tahun 2008, obesitas dapat meningkatkan resiko alzeimer hingga 80%.studi tersebut dilakukan oleh peneliti dari amerika yang mengevaluasi hasil dari 10 studi internasional yang melibatkan lebih dari 37.000 orang di 5 negara dan menemukan bahwa kelebihan berat badan meningkatkan resiko demensia substansial karena penurunan suplai darah ke otak.
5. Obesitas dapat mempengaruhi kesuburan dikarenakan timbunan lemak di ovarium yang mengganggu perkembangan embrio dan mengakibatkan keguguran. Penyebab utama masalah kesuburan pada wanita dikenal sebagai sindrom ovarium polikistik ( PCOS ) dimana sejumlah besar kista kecil muncul di ovarium sebagai akibat dari ketidak seimbangan hormone.
6. Infertilitas pria, bukan hanya wanita yang kesulitan mendapatkan kehamilan karena kelebihan berat badan. Pria yang obesitas juga memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dibandingkan pria dengan berat badan ideal. Lipatan lemak di perut dan kulit pada pria obesitas membuat penis terlihat lebih kecil dan tak keliatan. Mikropenis merupakan kondisi ketika penis ereksi ukurannya kurang dari 3 inci. Sebagian besar, kelainan ini bawaan dari masa kecil dan bisa mempengaruhi 0,6% penduduk pria. Sehingga mengakibatkan banyak pria yang malas dan jarang bercinta karena obesitas menyebabkan stamina berkurang.
7. Masalah lain yang terjadi pada orang yang obesitas adalah Insulin resistence, menurut Dr. yanto yang banyak menangani kasus infertilitas. Insulin tidak mampu memasukkan gula secara benar ke ovarium, karena reseptornya ada yang rusak, pertumbuhan sel telur juga tidak bagus atau bahkan akan berhenti. Inilah yang disebut ovarium polikistik.
G. Cara Mengatasi Dan Mencegah Obesitas
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa type pangan yang kita masukkan kedalam tubuh menentukan yang akan dibakar dan yang akan disimpan sebagai lemak tubuh.
1. Bagi penderita obesitas parah ( BMI > 40) dan penderita obesitas agak parah ( >35) dan komplikasi kesehatan ( komorbisidas) yang serius, maka pembedahan merupakan suatu pilihan. Pembedahan memang dapat menghasilkan penurunan berat badan dalam jumlah besar yang biasanya dapat dipertahankan >5 tahun.
2. Mengubah jumlah makanan yang dimakan, ukuran makanan, waktu makan dan komposisi nutrisi khusus dari makana tersebut.
3. Meningkatkan aktifitas fisik terutama yang melibatkan gerakan tubuh. latihan fisik bukan hanya sekedar pengeluaran energy, tetapi dapat pula menekan nafsu makan, mengurangi stress, menekan tingkat serum insulin, menambah massa bukan lemak dalam tubuh, meningkatkan kapasitas penanganan karbohidrat.
4. Menghindari diet rendah kalori. Diet rendah kalori akan menurunkan kebutuhan energy sehingga merusak kestabilan metabolism.
Karena diet memperhemat metabolism yang memang sudah hemat dan menyebabkan kebutuhan diet lebih jauh secara kontinyu dan berat badan pun mungkin turun tetapi akan cepat naik kembali apabila konsumsi jumlah kalori yang melebihi jumlah kalori saat diet.
5. Penanaman motivasi. Menanamkan keyakinan bahwa program penurunan badan akan berhasil mencapai berat badan ideal jika kita mau berusaha lebih keras dan mau berkomitmen untuk melakukannya secara kontinyu