Judul : Perbandingan omeprazol dan ranitidin dalam pengobatan dispepsia fungsional pada remaja
TESIS PERBANDINGAN OMEPRAZOL DAN RANITIDIN DALAM PENGOBATAN DISPEPSIA FUNGSIONAL PADA REMAJA FADLI SYAHPUTRA 087103018/IKA PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
Untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Klinik (Anak)
dalam program Magister Kedokteran KlinikKonsentrasi Kesehatan Anak-Spesialis pada
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera UtaraFADLI SYAHPUTRA 087103018/ IKA PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK-SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 Judul : Perbandingan omeprazol dan ranitidin dalam pengobatan dispepsia fungsional pada remaja
Nama Mahasiswa : Fadli Syahputra
087103018
Nomor Induk Mahasiswa : Program Magister : Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi : Kesehatan Anak Menyetujui Komisi Pembimbing Dr. Supriatmo, SpA(K) Ketua Dr. H. Hakimi, SpA(K) Anggota Ketua Program Studi Ketua TKP-PPDS dr. Hj. Melda Deliana, SpA(K) dr. H. Zainuddin Amir, SpP(K) Tanggal lulus : 13 Agustus 2012 PERNYATAAN
PERBANDINGAN OMEPRAZOL DAN RANITIDIN DALAM PENGOBATAN
DISPEPSIA FUNGSIONAL PADA REMAJA
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan
di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustakaMedan, Agustus 2012 Fadli Syahputra
Tanggal : 13 Agustus 2012 PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : dr. Supriatmo, SpA(K) .......................
Anggota : 1. dr. Hakimi, SpA(K) .......................2. Prof. dr. Aznan Lelo, Ph.D, SpFk ....................... 3. dr. Lily Irsa, SpA(K) ....................... 4. dr. Hj. Melda Deliana, SpA(K) .......................
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalamualaikum Wr. Wb.Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.
Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir pendidikan magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Ilmu Kesehatan Anak di FK-USU / RSUP H. Adam Malik Medan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Pembimbing utama dr. Supriatmo, SpA(K) dan dr. Hakimi, SpA(K) yang telah memberikan bimbingan, bantuan serta saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini.
2. Prof. dr. H. Munar Lubis, SpA(K) selaku Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik Medan yang memberikan bantuan dalam penelitian dan penyelesaian tesis ini.
3. Dr. Hj. Melda Deliana, SpA(K) selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Anak FK-USU dan dr. Hj. Beby Syofiani, SpA sebagai Sekretaris Program Studi yang telah membantu dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Prof. Dr. Atan Baas Sinuhaji, SpA(K) selaku Ketua Divisi Gastroenterohepatologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU / RSUP H. Adam Malik yang telah memberikan bimbingan sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis ini.
5. Rektor USU Prof. Dr. dr. H. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpA(K) dan Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, SpA(K) selaku rektor Universitas Sumatera Utara tahun 1995 sampai 2010 serta Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD,KGEH selaku dekan FK- USU yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak di FK-USU.
6. Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.
7. Kepala Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Kecamatan Lembah Surik Merapi Kabupaten Mandailing Natal Propinsi Sumatera Utara beserta para guru dan seluruh santri atas keramahtamahannya selama penelitian dan telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Teman-teman yang tidak mungkin bisa saya lupakan yang telah membantu saya dalam keseluruhan penelitian maupun penyelesaian tesis ini, Wiji, Badai, Rizky, Ade Rahmad, Johan, dan Irfan. Terima kasih untuk kebersamaan kita dalam menjalani pendidikan dan penelitian ini.
9. Seluruh teman sejawat PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK USU, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam terlaksananya penelitian serta penulisan tesis ini.
Kepada yang sangat saya cintai dan hormati, orangtua saya H.Bachtiar Fajar dan Hj Yuslinur, terima kasih atas pengertian, dukungan, do’a, bantuan moril, materil yang diberikan dan memberi dorongan selama menjalani pendidikan. Semoga budi baik yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. .
Teristimewa untuk istri tercinta dr. Hotma Nauli Hutagalung dan putra saya Nafis Bayu Syabri serta putri saya Farah Fawnia Syabrina, terima kasih atas doa, pengertian, dukungan dan pengorbanan yang telah diberikan selama saya menempuh pendidikan.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Medan, Agustus 2012 Fadli Syahputra
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan Tesis iii
Lembar Pernyataan iv
Ucapan Terima Kasih vi
Daftar Isi ix
Daftar Tabel xi
Daftar Gambar xii
Daftar Singkatan dan Lambang xiii
Abstrak xiv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3 Hipotesis
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi ........................................................................................ 3
2.2 Epidemologi ................................................................................ 4
2.3 Manifestasi klinis .......................................................................... 5
2.4 Pemerikssaan .............................................................................. 6
2.5 Penatalaksanaan ......................................................................... 7
2.5.1 Proton pump inhibitor………………………………………….10
2.5.2 Antaginis reseptor H2………………………………………….13
2.6 Kerangka Konseptual ................................................................. 15
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Desain ........................................................................................ 16
3.2 Tempat dan Waktu ..................................................................... 16
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................. 16
3.4 Besar Sampel............................................................................. 16
3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ....................................................... 17
3.5.1. Kriteria Inklusi ................................................................... 17
3.5.2. Kriteria Eksklusi ................................................................ 18
3.6 Persetujuan / Informed consent ................................................. 18
3.7 Etika Penelitian .......................................................................... 18
3.8 Cara Kerja dan Alur Penelitian ................................................... 19
3.8.1. Cara kerja……………………………………………………...19
3.8.2. Alur Penelitian…………………………………………………20
3.9 Identifikasi Variabel .................................................................... 20
3.10 Definisi Operasional ................................................................. 21
3.11 Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 22
BAB 4. HASIL ............................................................................................ 23 BAB 5. PEMBAHASAN.................................................................................26 BAB 6. KESIMPULAN dan SARAN..............................................................29
6.1. Kesimpulan………………………………………………………...29
6.2. Saran………………………………………………………………..29 BAB 7. RINGKASAN………………............................................................................30 Daftar Pustaka...............................................................................................32 Lampiran
1. Naskah Penjelasan kepada orangtua
2. Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP)
3. Kuisioner dan efek samping obat
4. Lembar Catatan harian nyeri
5. Komite etik
6. Riwayat Hidup
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Karakteristik Dasar Subjek PenelitianTabel 4.2. Perbedaan frekuensi dan durasi sakit perut setelah mendapat pengobatanTable 4.3. Perbandingan omeprazol dan ranitidin terhadap kesembuhan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tatalaksana dispepsia fungsionalGambar 2.2. kerangka konseptualGambar 3.1. Alur penelitianGambar 4.1. Profil penelitianAH2 : Antagonis reseptor H2 PPI : Proton Pump Inhibitor PGE1 : Misoprostol PGE2 : Enprostil SD : Sekolah Dasar SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkap Pertama
≥ : Lebih dari atau sama dengan ≤
: Kurang dari atau sama dengan > : Lebih besar dari < : Lebih kecil dari z
α : Deviat baku normal untuk
α z β : Deviat baku normal untuk β
n : Jumlah subjek / sampel
α : Kesalahan tipe I
β : Kesalahan tipe II
P : Besarnya peluang untuk hasil yang diobservasi
bila hipotesis nol benar
IMT : Indeks Massa Tubuh Kg : Kilo Gram CM : Sentimeter SD : Standar Deviasi FDA : Food and Drug Administration
ABSTRAK
Latar Belakang Penelitian berdasarkan bukti klinis untuk menentukan tatalaksana
yang rasional pada remaja dengan dispepsia fungsional masih sangat diperlukan.
Proton Pump Inhibitors (PPI) dan Antagonis Reseptor H-2 (AH2) merupakan obat
yang sering dipakai untuk pengobatan dispepsia fungsional.
Tujuan Untuk membandingkan omeperazol dan ranitidin dalam pengobatan
dispepsia fungsional pada remaja.
Metode Uji klinis acak tersamar tunggal dengan membandingkan efektifitas
omeperazol 20 mg sekali sehari dengan ranitidin 150 mg dua kali sehari, diberikan
selama 2 minggu.. Uji-t independen untuk menilai frekuensi, dan lama atau durasi
sakit perut antara kedua kelompok. Uji Chi-square untuk menilai kekambuhan antara kedua kelompok dan dipantau selama 4 dan 8 minggu.
Hasil Sebanyak 84 orang (41 perempuan, 43 laki-laki), terdiri dari 42 orang pada
kelompok omeprazol dan 42 orang pada kelompok ranitidin. Pada minggu keempat,
didapati efektifitas pengobatan pada kelompok 1, 82% dan 79% pada kelompok 2
(p=0,90). Namun setelah pemantauan 8 minggu, 41% pada kelompok 1 tidak
didapati gejala dan tanda, sedangkan pada kelompok 2 hanya 9,5% yang
mengalami pengurangan gejala dan tanda (p<0,001).
Kesimpulan Omeprazol lebih efektif dibandingkan ranitidin dalam mengurangi
frekuensi, durasi dan kekambuhan sakit perut yang disebabkan dispepsia fungsional pada remaja.Kata kunci: dispepsia fungsional, pengobatan, remaja
ABSTRACT
Background Functional dyspepsia is caused by heterogeneous pathogeneticfactors. There is still need for an evidence-based comparison of clinical
management strategies to provide the rationale treatment for adolescent with
functional dyspepsia. Proton pump inhibitors (PPI) and H2-receptor antagonists are widely used in this condition.
Objective To compare omeprazole and ranitidine for the treatment of
functional dyspepsia in adolescents.
Methods We conducted a randomized, single blind, controlled trial of
adolescents with functional dyspepsia. Participants were randomly assigned
to receive omeprazole 20 mg once daily or ranitidine 150 mg twice daily for 2
weeks. Chi-square test was used for evaluating the recurrency (the
proportion of patients without symptoms or with marked improvement) after 4
and 8 weeks.
Results Of 84 patients (41 girls, 43 boys), 42 patients received omeprazole
and placebo and 42 patients received ranitidine. At week 4, the efficacy was
82% in group omeprazole and 79% group ranitidine (P=0.90). But after 8
weeks, 41% group I were symptoms free or had marked improvement,
compared to 9.5% in group II (P<0.001). Adverse event was not found in both
groups.
Conclusion Omeprazole was significantly more effective than ranitidine for
the treatment of adolescent with functional dyspepsia.KEYWORDS functional dyspepsia, treatment, adolescent