Hubungan Budaya Organisasi dengan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Kota Medan
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PRODUKTIVITAS KERJA PERAWAT
KUESIONERPetunjuk Pengisian : Beri tanda check list ( √) pada salah satu kolom yang disediakan yang paling menggambarkan tentang keadaan yang anda rasakan sebagai perawat
: jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan
- STS (sangat tidak setuju) kondisi yang saudara rasakan : jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi
- TS (tidak setuju) yang saudara rasakan : jika pernyataan kurang sesuai dengan yang
- N (Netral ) dirasakan. : jika pernyataan sesuai dengan kondisi yang
- S (setuju) saudara rasakan : jika pernyataan sangat sesuai dengan
- SS (sangat setuju) kondisi yang saudara rasakan
No Item Produktivitas kerja STS TS N S SS
A Kemampuan1
2
3
4
5
1 Saya berusaha melakukan yang terbaik dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan klien
2 Saya berusaha memelihara dan meningkatkan kompetensi keahliaan dengan belajar terus menerus
3 Saya akan memelihara mutu pelayanan keperawatan ditempat saya bekerja dengan pengetahuan serta keterampilan yang sesuai dengan keilmuan
4 Saya merasa belum menjalankan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab sebagai perawat
5 Saya merasa tidak memiliki kemampuan untuk melakukan asuhan keperawatan klien dengan benar
b Kejelasan
6 Saya melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan target waktu yang telah saya tentukan
7 Saya melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan Standard Operasional Prosedur (SOP) yang ada di ruangan
8 Saya memberikan asuhan keperawatan berdasarkan Standard Asuhan Keperawatan (SAK) yang tersedia di ruangan
9 Saya mengetahui dengan jelas diagnosa keperawatan klien yang menjadi tanggung jawab saya
10 Saya menyusun rencana keperawatan secara tertulis untuk klien yang menjadi tanggung jawab saya
11 Saya melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan
12 Saya tidak melakukan evaluasi tentang perkembangan kondisi kesehatan klien sesuai dengan rencana keperawatan
13 Saya mendokumentasikan asuhan keperawatan klien pada saat klien dirawat
14 Saya menyampaikan informasi kepada klien atau keluarga dengan jujur
c Bantuan
15 Saya mendapat dukungan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi
16 Saya diberi kesempatan untuk mengembangkan diri
17 Semua alat yang saya perlukan dalam melakukan asuhan keperawatan tersedia
18 Pihak manajemen memberikan pelatihan untuk peningkatan kualitas asuhan pada semua perawat
19 Pihak manajemen tidak memberikan bantuan dana untuk pengembangan diri
d Insentif
20 Saya berusaha melakukan tugas-tugas saya dengan baik
21 Saya menggunakan seluruh kemampuan keperawatan yang saya miliki dalam memberikan asuhan keperawatan
22 Saya tidak berusaha dengan maksimal agar kebutuhan klien terpenuhi
23 Saya selalu mematuhi peraturan yang ada di Rumah sakit.
e Evaluasi
24 Saya mendapat masukan dari atasan tentang tugas-tugas yang dilakukan
25 Saya melakukan evaluasi atas pekerjaan saya, sebelum melapor keatasan
26 Saya tidak mendapat masukan dari atasan saya tentang pendokumentasian yang saya lakukan.
27 Pihak manajemen mengevaluasi ulang setiap pekerjaan saya
28 Penilaian kinerja saya dilakukan secara rutin oleh atasan saya f Validitas
29 Pihak Manajemen belum optimal mengakui kemampuan profesional saya
30 Saya selalu berusaha untuk tetap mempertahankan kemampuan profesional saya.
31 Penghargaan dari manajemen memacu saya untuk tetap profesional dalam memberikan asuhan kepada klien
32 Saya merasa bangga mendapat pengakuan atas pekerjaan yang saya
g Lingkungan
33 Pihak manajemen memberikan kesempatan untuk melakukan study banding kerumah sakit yang lebih modern
34 Rumah sakit tidak berusaha melengkapi sarana yang lebih modern
35 Rumah sakit meningkatkan
performance managementnya
INSTRUMEN BUDAYA ORGANISASI
Identitas Responden1. Umur : ……………. tahun
2. Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
4. Status Perkawinan : 1. Belum Kawin 2. Kawin
5. Lama Kerja : ……………tahun
Petunjuk pengisisan:
Beri tanda check list ( √) pada salah satu kolom yang dised iakan yang paling menggambarkan tentang keadaan yang anda rasakan sebagai perawat pelaksana
: jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan
- STS (sangat tidak setuju) kondisi yang saudara rasakan
: jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi
- TS (tidak setuju) yang saudara rasakan
: jika pernyataan kurang sesuai dengan yang
- N (Netral ) dirasakan.
: jika pernyataan sesuai dengan kondisi yang
- S (setuju) saudara rasakan
: jika pernyataan sangat sesuai dengan
- SS (sangat setuju) kondisi yang saudara rasakan
No Item Budaya Organisasi STS TS N S SS
A Keterlibatan1
2
3
4
5
1. Informasi disebar secara luas sehingga setiap staf di rumah sakit dapat memperoleh informasi pada saat diperlukan.
2 Setiap staf percaya bahwa mereka mendapatkan dampak yang positif
3 Program perencanaan yang berjalan dan melibatkan setiap orang dalam proses beberapa tingkatan
4 Kerja sama antar departemen yang berbeda di dalam rumah sakit didorong secara aktif.
5. Setiap staf yang bekerja, merupakan bagian dari tim.
6 Kerja sama tim digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, dari pada hierarki.
7 Tim adalah yang utama bagi staf dalam bekerja.
8 Pekerjaan disusun agar setiap staf dapat melihat hubungan antara pekerjaan dengan tujuan rumah sakit.
9 Otoritas didelegasikan sehingga staf dapat melakukan tanggung jawabnya sendiri.
10 Kemampuan staf ditingkatkan secara terus-menerus.
11 Kemampuan staf dipandang sebagai hal penting bagi keunggulan kompetitif rumah sakit.
12 Masalah sering timbul karena staf tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
B Konsistensi
13 Pemimpin dan manejer mempraktikkan apa yang mereka katakan.
14 Adanya karakteristik gaya manajemen yang khas dan setting praktik manajemen yang berbeda di rumah sakit.
15 Nilai-nilai yang dibuat rumah sakit harus jelas dan dijalankan oleh staf dengan konsisten.
16 Mengabaikan nilai-nilai akan menimbulkan masalah.
17. Terdapat kode etik yang membimbing perilaku staf dan memberitahu yang benar dan yang salah
18 Ketika terjadi perbedaan, kami bekerja keras untuk mencapai “win- win solutions”.
19 Terdapat budaya yang kuat di rumah sakit
20. Sangat mudah mencapai kesepakatan, bahkan pada masalah yang sulit.
21. Staf jarang mengalami kesulitan dalam mencapai kesepakatan tentang isu-isu penting
22 Memilih kesepakatan yang jelas tentang cara yang benar dan cara yang salah dalam melakukan pekerjaan.
23 Pendekatan untuk melakukan perencanaan sangat konsisten dan dapat diprediksi.
24 Staf dari unit yang berbeda di rumah sakit saling berbagi perspektif.
25 Bekerja dengan staf dari departemen lain di internal rumah sakit sama seperti bekerja dengan staf departemen lain di eksternal rumah sakit.
26 Terdapat keselarasan tujuan antara berbagai level di dalam rumah sakit.
C Penyesuaian
27. Cara melakukan pekerjaan sangat fleksibel dan mudah untuk mengubahnya.
30 Selalu menciptakan suasana perubahan terhadap resistensi.
D Misi
29 Memilih secara kontinu cara yang baru dan lebih baik dalam hal menyelesaikan pekerjaan.
47 Pemimpin menetapkan tujuan yang ambisius, tetapi realistis.
46 Ada kesepakatan luas tentang tujuan-tujuan
45 Arah strategis rumah sakit sangat jelas bagi saya.
44 Strategi yang jelas untuk masa depan.
43. Terdapat misi yang jelas yang memberikan makna dan arah bagi staf bekerja.
42 Strategi kepemimpinan mempengaruhi strategi rumah sakit lain untuk berkompetisi
41. Tujuan jangka panjang dan terarah
40 Staf memastikan masing-masing departemen mengetahui pekerjaan yang dilakukan departemen lain.
31 Departemen yang berbeda sering bekerja sama untuk menciptakan perubahan.
28 Staf merespon dengan baik setiap pesaing dan perubahan lain dalam lingkungan rumah sakit
38 Banyak hal yang penting berlalu begitu saja
37 Inovasi dan keberanian pengambilan risiko merupakan hal yang dimotivasi dan dihargai
36 Menganjurkan staf kontak langsung dengan pasien.
35 Kepentingan pasien jarang diabaikan dalam pengambilan keputusan staf.
34 Semua staf memahami apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan pasien.
33 Masukan pasien secara langsung mempengaruhi keputusan staf.
32 Komentar dan rekomendasi pasien sering membawa perubahan.
49 Pembelajaran merupakan suatu tujuan penting dalam kerja staf sehari-hari
48 Kepemimpinan telah melakukan pencatatan tentang tujuan yang berusaha untuk dipenuhi..
49 Staf selalu menelusuri perkembangan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
50 Staf memahami apa yang perlu dilakukan agar berhasil dalam jangka panjang
51 Pemimpin memiliki sudut pandang jangka panjang.
52. Pemikiran jangka pendek sering kali menggagalkan visi jangka panjang rumah sakit
53 Visi rumah sakit menciptakan kegairahan dan motivasi bagi staf.
54 Staf mampu memenuhi tantangan jangka pendek tanpa mengorbankan visi jangka panjang.
LAMPIRAN 2 BIODATA EXPERT
BIODATA EXPERT
1. Sabarina Sitepu, S.Kep, Ns, M.Kep
Kepala CVCU Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Yang diperiksa adalah Instrumen Budaya Organisasi dan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana.
2. Indra Hizkia P. S.Kep, Ns, M.Kep
Dosen STIKES Santa Elisabeth Medan. Yang diperiksa adalah Budaya Organisasi dan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana.
3. Lilis Novitarum, S.Kep, Ns, M.Kep
Dosen STIKES Santa Elisabeth Medan. Yang diperiksa adalah Instrumen Budaya Organisasi dan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana.
LAMPIRAN 3