PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PEN
PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
Salah satu kegunaan utama dari system informasi akuntansi manajemen
adalah memberikan informasi yang dapat dipergunakan manajemen untuk
pengambilan keputusan.
a. Langkah-langkah Dalam Pengambilan Keputusan
Pada dasarnya terdapat lima langkah yang harus dilakukan dalam
melakukan
pengambilan
keputusan
,
termasuk
didalamnya
pengambilan keputusan jangka pendek. Langkah-langkah tersebut
adalah :
1. Menyadari
adanya
permasalahan
dan
mendefinisikan
permalahan tersebut.
2. Mengidentifikasikan alternatif-alternatif yang dapat dipergunakan
untuk memecahkan masalah tersebut.
3. Mengidentifikasikan perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dan
pendapatan yang akan diterima untuk setiap alternatif yang
dipilih dan memperbandingkan biaya dan pendapatan relevan
untuk setiap alternatif.
4. Menilai dampak positif atau factor kualitatif dari setiap
alternative tersebut terhadap tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
5. Memilih alternative yang paling menguntungkan, namun tidak
bertentangan dengan tujuan perusahaan.
Contoh dari penerapan kelima langkah tersebut dalam pengambilan
keputusan jangka pendek perusahaan adalah :
1. Perusahaan sedang dalam keadaan lesu, dan beroperasi tidak
dalam kapasitas maksimal. Terdapat contoh pembeli (yang
belum pernah membeli dari perusahaan), yang ingin membeli
produk perusahaan dengan harga yang lebih murah dari harga
normal perusahaan, dan hanya melakukan satu kali transaksi.
2. Alternative yang dapat dipilih perusahaan adalah (1) menerima
pesanan tersebut atau (2) menolak pesanan tersebut.
3. Perusahaan akan melakukan perhitungan tambahan pendapatan
dan tambahan biaya jika perusahaan menerima perusahaan
tersebut.
4. Salah satu factor kualitatif yang harus dipertimbangkan
perusahaan adalah apakah harga khusus yang diberikan pada
calon pembeli ini akan dapat merusak harga normal perusahaan.
5. Persanan akan diterima apabila tambahan pendapatan yang
diperoleh lebih besar dati tambahan biaya yang dikeluarkan,
serta tidak merusak harga normal perusahaan.
b. Konsep-konsep biaya dalam pengambilan keputusan jangka pendek
1. Sunk costs
Sunk costs adalah biaya-biaya yang sudah terjadi atau sudah
dieluarkan perusahaan. Uang yang akan dikeluarkan perusahaan
untuk biaya-biaya tersebut tidak dapat ditarik kembali. Hamper
semua biaya-biaya yang terdapat dalam laporan laba rugi
perusahaan, jika perusahaan sudah melakukan pembayaran,
merupakan sunk costs. Biaya ini tidak relevan dan seharusnya
tidak dipakai sebagai pertimbangan dalam pengambilan
keputusan. Namun demikian, seringkali manajemen melakukan
tindakan sebaliknya, yakni memperhitungkan sunk costs dalam
pengambilan keputusan. Hal ini disebut sebagai sunk cost
phenomenon. Contohnya dalah pesawat concorde. Dari awal
pengembangan pesawat ini, sudah terlihat jelas bahwa pesawat
jenis ini tidak akan menguntungkan. Namun demikian
pemerintah inggris dan perancis tetap menanamkan uang untuk
proyek ini. Hal ini disebakan karena kedua pemerintahan
tersebut telah mengeluarkan uang yang banyak pada investasi
pesawat concorde. Menurut psikolog, situasi ini timbul karena
perusahaan tidak ingin mebuang-buang uang.
2. Opportunity cost
Opportunity cost adalah kesempatan yang hilang karena
perusahaan memilih suatu alternative tertentu dibandingkan
dengan alternative lainnya. Kesempatan yang hilang tersebut
dapat berupa pendapatan yang hilang, marjin kontribusi yang
hilang, maupun profit yang hilang. Misalkan PT. XYZ sudah
beroperasi dalam kondisi kapasitas penuh, dan ada seorang
pembeli baru yang ingin memesan barang dari perusahaan XYZ.
Pesanan tersebut, sebut saja pesanan A, akan menghasilkan
marjin kontribusi sebesar Rp. 30.000.000. namun, untuk
memenuhi pesanan tersebut, perusahaan harus mengorbankan
salah satu pesanan yang selama ini dilayaninya, yaitu pesanan
B. pesanan yang dikorbankan tersebut memiliki margin
kontribusi sebesar Rp. 20.000.000. Hal ini berarti Opportunity
cost perusahaan untuk memenuhi pesanan A adalah Rp.
20.000.000. Opportunity cost ini harus diperhitungkan dalam
aspek pengambilan keputusan perusahaan, terutama jika
perusahaan memiliki keterbatasan (shortage) dari sumber daya
yang dimilikinya, baik itu berupa kapasitas mesin, kapasitas
orang, jumlah beban mentah dan sebagainya.
3. Relevant costs
Biaya yang dapat dipakai sebagai informasi untuk pengambilan
keputusan adalah biaya relevan (relevant costs). Agar suatu
biaya dapat dianggap sebagai biaya relevan, maka biaya-biaya
tersebut harus memenuhi dua persyaratan, yaitu :
1) Biaya tersebut harus belum terjadi, dan biaya tersebut
baru akan terjadi apabila keputusan yang dipilih
perusahaan dilaksanakan. Hal ini menjelaskan lagi bahwa
biaya yang sudah terjadi (sunk costs) tidak dapat dipakai
untuk pengambilan keputusan.
2) Biaya tersebut harus berbeda untuk setiap alternative
yang berbeda. Meskipun biaya tersebut belum dikeluarkan
(memenuhi persyaratan pertama), namun jika untuk setiap
alternative yang ada biayanya adalah sama, maka biaya
tersebut juga tidak relevan dalam pengambilan kepu
PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
Salah satu kegunaan utama dari system informasi akuntansi manajemen
adalah memberikan informasi yang dapat dipergunakan manajemen untuk
pengambilan keputusan.
a. Langkah-langkah Dalam Pengambilan Keputusan
Pada dasarnya terdapat lima langkah yang harus dilakukan dalam
melakukan
pengambilan
keputusan
,
termasuk
didalamnya
pengambilan keputusan jangka pendek. Langkah-langkah tersebut
adalah :
1. Menyadari
adanya
permasalahan
dan
mendefinisikan
permalahan tersebut.
2. Mengidentifikasikan alternatif-alternatif yang dapat dipergunakan
untuk memecahkan masalah tersebut.
3. Mengidentifikasikan perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dan
pendapatan yang akan diterima untuk setiap alternatif yang
dipilih dan memperbandingkan biaya dan pendapatan relevan
untuk setiap alternatif.
4. Menilai dampak positif atau factor kualitatif dari setiap
alternative tersebut terhadap tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
5. Memilih alternative yang paling menguntungkan, namun tidak
bertentangan dengan tujuan perusahaan.
Contoh dari penerapan kelima langkah tersebut dalam pengambilan
keputusan jangka pendek perusahaan adalah :
1. Perusahaan sedang dalam keadaan lesu, dan beroperasi tidak
dalam kapasitas maksimal. Terdapat contoh pembeli (yang
belum pernah membeli dari perusahaan), yang ingin membeli
produk perusahaan dengan harga yang lebih murah dari harga
normal perusahaan, dan hanya melakukan satu kali transaksi.
2. Alternative yang dapat dipilih perusahaan adalah (1) menerima
pesanan tersebut atau (2) menolak pesanan tersebut.
3. Perusahaan akan melakukan perhitungan tambahan pendapatan
dan tambahan biaya jika perusahaan menerima perusahaan
tersebut.
4. Salah satu factor kualitatif yang harus dipertimbangkan
perusahaan adalah apakah harga khusus yang diberikan pada
calon pembeli ini akan dapat merusak harga normal perusahaan.
5. Persanan akan diterima apabila tambahan pendapatan yang
diperoleh lebih besar dati tambahan biaya yang dikeluarkan,
serta tidak merusak harga normal perusahaan.
b. Konsep-konsep biaya dalam pengambilan keputusan jangka pendek
1. Sunk costs
Sunk costs adalah biaya-biaya yang sudah terjadi atau sudah
dieluarkan perusahaan. Uang yang akan dikeluarkan perusahaan
untuk biaya-biaya tersebut tidak dapat ditarik kembali. Hamper
semua biaya-biaya yang terdapat dalam laporan laba rugi
perusahaan, jika perusahaan sudah melakukan pembayaran,
merupakan sunk costs. Biaya ini tidak relevan dan seharusnya
tidak dipakai sebagai pertimbangan dalam pengambilan
keputusan. Namun demikian, seringkali manajemen melakukan
tindakan sebaliknya, yakni memperhitungkan sunk costs dalam
pengambilan keputusan. Hal ini disebut sebagai sunk cost
phenomenon. Contohnya dalah pesawat concorde. Dari awal
pengembangan pesawat ini, sudah terlihat jelas bahwa pesawat
jenis ini tidak akan menguntungkan. Namun demikian
pemerintah inggris dan perancis tetap menanamkan uang untuk
proyek ini. Hal ini disebakan karena kedua pemerintahan
tersebut telah mengeluarkan uang yang banyak pada investasi
pesawat concorde. Menurut psikolog, situasi ini timbul karena
perusahaan tidak ingin mebuang-buang uang.
2. Opportunity cost
Opportunity cost adalah kesempatan yang hilang karena
perusahaan memilih suatu alternative tertentu dibandingkan
dengan alternative lainnya. Kesempatan yang hilang tersebut
dapat berupa pendapatan yang hilang, marjin kontribusi yang
hilang, maupun profit yang hilang. Misalkan PT. XYZ sudah
beroperasi dalam kondisi kapasitas penuh, dan ada seorang
pembeli baru yang ingin memesan barang dari perusahaan XYZ.
Pesanan tersebut, sebut saja pesanan A, akan menghasilkan
marjin kontribusi sebesar Rp. 30.000.000. namun, untuk
memenuhi pesanan tersebut, perusahaan harus mengorbankan
salah satu pesanan yang selama ini dilayaninya, yaitu pesanan
B. pesanan yang dikorbankan tersebut memiliki margin
kontribusi sebesar Rp. 20.000.000. Hal ini berarti Opportunity
cost perusahaan untuk memenuhi pesanan A adalah Rp.
20.000.000. Opportunity cost ini harus diperhitungkan dalam
aspek pengambilan keputusan perusahaan, terutama jika
perusahaan memiliki keterbatasan (shortage) dari sumber daya
yang dimilikinya, baik itu berupa kapasitas mesin, kapasitas
orang, jumlah beban mentah dan sebagainya.
3. Relevant costs
Biaya yang dapat dipakai sebagai informasi untuk pengambilan
keputusan adalah biaya relevan (relevant costs). Agar suatu
biaya dapat dianggap sebagai biaya relevan, maka biaya-biaya
tersebut harus memenuhi dua persyaratan, yaitu :
1) Biaya tersebut harus belum terjadi, dan biaya tersebut
baru akan terjadi apabila keputusan yang dipilih
perusahaan dilaksanakan. Hal ini menjelaskan lagi bahwa
biaya yang sudah terjadi (sunk costs) tidak dapat dipakai
untuk pengambilan keputusan.
2) Biaya tersebut harus berbeda untuk setiap alternative
yang berbeda. Meskipun biaya tersebut belum dikeluarkan
(memenuhi persyaratan pertama), namun jika untuk setiap
alternative yang ada biayanya adalah sama, maka biaya
tersebut juga tidak relevan dalam pengambilan kepu