ANALISIS ASPEK PADA KETERAMPILAN BERBICA

ANALISIS ASPEK MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PADA
KETERAMPILAN BERBICARA
NURFITRIALFIAH.S.PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS. FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN. UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR.
Nurfitrialfiah8@gmail.com

ABSTRAK
Keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang produktif karena berbicara
merupakan alat komunikasi dimana setiap saat seseorang berbicara berdasarkan
tujuan mereka. Selain itu, berbicara juga berkaitan dengan beberapa ketermpilan
lainnya seperti menyimak, menganalisis, dan membaca. Dengan mengetahui
aspek dari strategi yang akan digunakan kemampuan pembelajar akan meningkat.
Jenis penulisan yang digunakan dalam karya ilmiah ini yaitu penelitian pustaka
(Library Research) dengan objek tulisan “ Analisis Aspek Melalui Strategi
Pembelajaran Pada Keterampilan Berbicara”. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah dengan cara mengumpulkan data-data yang diperoleh dari
berbagai jenis sumber yang berbeda. Penyajian materi karya ini dilakukan secara
deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan berbagai data dari berbagai referensi.
Kemampuan berbahasa berarti seseorang mampu berbahasa baik dan benar serta
mampu menyapaikan dan merespon apa tujuan pembicaraan.

Keywords : berbicara, aspek berbicara, dan strategi.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang
bersifat produktif, artinya suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
menyampaikan gagasan, pikiran atau perasaan sehingga gagasan-gagasan
yang ada dalam pikiran pembicara dapat dipahami orang lain. Berbicara
berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif melalui lambanglambang bunyi agar terjadi kegiatan komunikasi antara penutur dan mitra
tutur. Memang setiap orang dikodratkan untuk bisa berbicara atau
berkomunikasi secara lisan, tetapi tidak semua memiliki keterampilan untuk
berbicara secara baik dan benar. Oleh karena itu, pelajaran berbicara
seharusnya mendapat perhatian .
Berbicara diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi

atau

kata-kata


untuk

mengekspresikan,

menyatakan

dan

menyampaikan pikiran, gagasan, serta perasaan (Tarigan, 1983:14). Dapat
dikatakan bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat
didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah
otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan atau ide-ide yang
dikombinasikan. Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang
memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis,semantik, dan
linguistik.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari karya tulis ini adalah :
1. Apa saja aspek dalam keterampilan berbicara ?
2. Apa strategi yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan

berbicara ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah :

1. Untuk mengetahui aspek yang ada pada keterampilan berbicara
2. Untuk mengetahui strategi yang digunakan pada keterampilan
berbicara
D. Manfaat
Adapun manfaat dari karya tulis ini adalah dengan mengetahui aspek serta
strategi dalam pembelajaran berbicara akan memudahkan pendidik dan
pembelajar dalam proses belajar mengajar.

BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Pengertian Berbicara
Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Peserta didik harus
menguasai keempat aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan itu,
pembelajaran keterampilan berbahasa tidak hanya menekankan pada teori saja,
tetapi peserta didik dituntut untuk mampu menggunakan bahasa sebagaimana

fungsinya, yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi.
Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang
bersifat produktif, artinya suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
menyampaikan gagasan, pikiran atau perasaan sehingga gagasan-gagasan
yang ada dalam pikiran pembicara dapat dipahami orang lain. Berbicara
berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif melalui lambanglambang bunyi agar terjadi kegiatan komunikasi antara penutur dan mitra
tutur. Memang setiap orang dikodratkan untuk bisa berbicara atau
berkomunikasi secara lisan, tetapi tidak semua memiliki keterampilan untuk
berbicara secara baik dan benar.
Oleh karena itu, pelajaran berbicara seharusnya mendapat perhatian dalam
pengajaran keterampilan berbahasa. Berbicara diartikan sebagai kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan, serta perasaan (Tarigan,
1983:14). Dapat dikatakan bahwa berbicara merupakan suatu bentuk perilaku
manusia

yang

memanfaatkan


faktor-faktor

fisik,

psikologis,

neurologis,semantik, dan linguistik.

B. Tujuan Keterampilan Berbicara
Setiap kegiatan berbicara yang dilakukan manusia selalu
mempunyai maksud dan tujuan. Menurut Tarigan (1983:15) tujuan utama

berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran
secara efektif, maka sebaiknya sang pembicara memahami makna segala
sesuatu yang ingin dikombinasikan, dia harus mampu mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya, dan dia harus mengetahui prinsipprinsip yang mendasari segala sesuatu situasi pembicaraan, baik secara
umum maupun perorangan. Menurut Djago, dkk (1997:37) tujuan
pembicaraan biasanya dapat dibedakan atas lima golongan yaitu (1)
menghibur, (2) menginformasikan, (3) menstimulasi, (4) meyakinkan, dan
5) menggerakkan.

Pentingnya

keterampilan

berbicara

atau

bercerita

dalam

komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005:178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara yang baik, dia akan
memperoleh keuntungan sosial maupun profesional. Keuntungan sosial
berkaitan dengan kegiatan interaksi sosial antarindividu. Sedangkan,
keuntungan profesional diperoleh sewaktu menggunakan bahasa untuk
membuat

pertanyaa-pertanyaan,


menyampaikan

fakta-fakta

dan

pengetahuan, menjelaskan dan mendeskripsikan. Keterampilan berbahasa
lisan

tersebut

memudahkan

peserta

didik

mengungkapkan ide atau gagasan kepada orang lain.
C.


berkomunikasi

dan

BAB III
METODE PENULISAN
A. Jenis Tulisan
Jenis penulisan yang digunakan dalam karya ilmiah ini yaitu
penelitian pustaka (Library

Research) yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan-bantuan materi dari
berbagai literatur yang ditulis secara deskriptif.
B. Objek Tulisan
Objek dari karya tulis ini adalah “Analisis aspek melalui strategi
pembelajaran pada keterampilan berbicara”

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara
mengumpulkan data-data yang diperoleh dari berbagai jenis sumber yang
berbeda untuk mendapatkan kerangka teori mengenai pembahasan masalah.
Informasi data yang diperoleh berupa e-jurnal, artikel, dan internet.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan diawali dengan mengumpulkan
berbagai jenis data yang kemudian dilanjutkan dengan menyaring informasi
yang diperoleh sesuai dengan masalah yang dikaji setelah itu data kemudian
dianalisis. Penyajian materi karya ini dilakukan secara deskriptif, yaitu
dengan cara menggambarkan analisis aspek pada keterampilan menyimak
terhadap siswa.

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Aspek dalam Keterampilan Berbicara
Untuk menjadi pembicara yang baik, seseorang harus memberikan
kesan bahwa ia menguasai masalah yang dibicarakan, juga harus
memperhatikan keberanian. Selain itu pembicara juga jarus berbicara
dengan jelas dan tepat. Arsjad (1988:609) serta Arsjad dan Mukti (1988: 88)
mengungkapkan bahwa untuk keefektifan berbicara, yaitu faktor kebahasaan

dan faktor non kebahasaan.
Faktor kebahasaan yaitu aspek-aspek yang berkaitan dengan
masalah bahasa, yang harus dipenuhi ketika seseorang berbicara, sedangkan
faktor non kebahasaan yaitu aspek-aspek yaang menentukan keberhasilan
seseorang dalam berbicara yang tidak ada kaitannya dengan masalah
bahasa ]. Faktor kebahasaaan terdiri atas :
1. Ketepatan pengucapan (Lafal)
2. Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi (intonasi), dan
3. Pemilihan kata (diksi) dan pemakaian kalimat.
Sedanfkan faktor non kebahasaan yaitu :
1. Sikap yang tenang, wajar, dan tidak kaku,
2. Pandangan atau penguasaan,
3. Kesediaan menghargai pendapat orang lain
4. Gerak gerik dan mimik,
5. Kenyaringan suara,
6. Kelancaran,
7. Relevansi atau penalaran, dan
8. Penguasaan topik.

B. Strategi untuk meningkatkan kemampuan berbicara

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, strategi berarti rencana ynag
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi
kompetensi disebut juga dengan strategi komunikasai atau communication
strategies (Thornburry 2006 : 29). Ada beberapa hal yang harus
diperhatikana dalam strategi komunikasi yaitu :
1. Menggunakan kata-kata yang banyak/tidak langsung (tidak to the point)

2. Mengubah kata-kata baru agar lebih mudah dikenal (penyerapan kata
asing), contoh : masjid
3. Menggunakan kata-kata yang umum atau sudah dikenal
4. Menggunakan ekspresi atau alih kode, contoh : menggunakan bahasa yang
sopan pada orang yang lebih tua
5. Menggunakan gerak tubuh aatau mimic untuk menyakinkan maksud yang
kita inginkan.
Strategi berbicara menurut Modul untuk Profesional Persiapan Pengajaran
Asisten dalam bahasa Asing (Grace Stovall Burkart, ed 1998 ; Pusat
Linguistik Terapan) adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan minimal tanggapan
Bahasa peserta didik yang kurang percaya diri dalam kemampuan mereka
untuk

berpartisipasi

dengan

sukses

dalam

interaksi

lisan

sering

mendengarkan dalam keheningan sementara yang lainnya berbicara. Salah
satu cara untuk mnedorong peserta didik tersebut untuk mulai berpartisipasi
adalah untuk membantu mereka membangun tanggapan, karena tanggapan
sangat berguna bagi pemula.
2. Menggunakan bahasa untuk berbicara tentang bahasa
Bahasa peserta didik sering malu untuk mengatakan sesuatu ketika mereka
tidak mengerti pembicaraan lain atau ketika mereka menyadari bahwa lawan
bicara mereka tidak mengerti. Guru dapat membantu siswa mengaratsi hal
tersebut dengan meyakinkan mereka bahwa kesalahpahaman dan kebutuhan
untuk mengklarifikasi dapat dilakukan guru juga dapat memberikan siswa
frasa untuk mengecek kesalahpahaman.
Dengan mendorong siswa untuk menanggapai kesalahpahaman guru dapat
meniptakan lingkungan praktek dikelas. Ketika mereka mengembangkan
control dari strategi berbagai klarifikasi, siswa akan mendapatkan
kepercayaa diri dalam kemampuan berbicara mereka untuk mengelola
berbagai situasi komunikasi yang mungkin mereka hadapi diluar kelas.
Setelah mengetahui langkah-langkah atau strategi dalam meningkatkan
kemampuan berbicara, maka diharapkan kemampuan berbicara siswa dapat
meningkta. Kemampuan berbicara sangat penting dalam kebidupan
seseorang pada umumnya. Kemampuan berbicara yang baik dapat
menunjang segala aktifitas yang ada contohnya :

1. Sebagai calon guru tentunya harus memiliki kemampuan berbicara yang
baik agar dalam menyampaikan materi kepada siswa akan berjalan dengan
baik.
2. Ketika dihadapkan pada suatu forum, seminar dan diskusi sang pembicara
harus memiliki persiapan yang sangat baik, karena di dalam forum tersebut
hanya sang pembicara yang diajak berargumen yang didukung dengan
kemampuan berbicara yang baik.
3. Pada situasi wawancara, kemampuan berbicara yang baik tentu duperlukan
untuk menunjang kemampuan menjawab pertanyaan dalam wawancar.

BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Keterampilan berbicara adalah suatu kegiatan dimana terjadinya interaksi
antara dua orang atau lebih dan terjadi pertukaran informasi antar keduanya.
2. Keterampilan berbicara mencakup dua aspek agar terciptanya keefektifan
dalam berkomunikasi. Aspek tersebut adalah aspek kebahasaan dan aspek
non kebahasaan.
3. Untuk meningkatkan
B.

kemampuan

pembelajar

dalam

berbicara

diperlukannya strategi seperti, berdiskusi, bercerita, berdialog, dan lain-lain.
Saran
1. Sebaiknya seorang pendidik lebih sering memberikan praktek agar
pembelajar lebih mudah dalam meningkatkan kemampuannya
2. Pendidik sebaiknya menggunakan berbagai strategi dan metode agar
kelas lebih aktif dan membuat pembelajar lebih aktif dikelas.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2004. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru Algasindo
Kurniasih,Lisdiana,

2012,

Pengembangan

keterampilan,

http://lisdianakurniasih.blogspot.co.id/2012/04/hakikat-pengembanganketerampilan.html ( Online) 1 Mei 2017
Sintya,nintya,

2014,

strategi

untuk

meningkatkan

kemampuan

http://nintyasintya.blogspot.co.id/2014/05/strategi-untuk-meningkatkankemampuan.html (Online) 1 Mei 2017

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25