PRAKTIKUM X FUNGSI OTAK DAN INTEGRASI SA

PRAKTIKUM X
FUNGSI OTAK DAN INTEGRASI SARAF
Andi Alif Mardana¹, Nawawi Arfan²
Praktikan Laboratorium Fisiologi Ternak
2
Asisten Laboratorium Fisiologi Ternak

1

Laboratorium Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
Jln. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar
Telp/Kode Pos. 085256392110/90245
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Otak adalah salah organ dalam tubuh manusia yang sangat penting dalam mengatur dan
mengontrol sistem dalam tubuh manusia, dan pusat kendali. Otak memiliki volume
sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan
mengkordinir sebagian besar gerakan, prilaku dan fungsi tubuh homeosttis seperti detak
jantung, tekanan daarah, dan keseimbanngan cairan tubuh dan suhu tubuh. Saraf
berfungsi mengatur bebagai fungsi organ didalam tubuh secara terintegrasi sehingga
memungkinkan makhluk hidup dapat beradatasi terhadap peubahan yang terjadi.Tujuan

dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana respon otak saat normal, setelah
diberi perlakuakuan penusukan atau perusakan otak (katak spinal), dan setelah otak
diputuskan dari tubuh terhadap aktivitas berupa sikap badan, gerakan-gerakan spontan,
keseimbangan badan, kemampuan berenang, dan frekuensi nafas. Pada percobaan Fungsi
Otak dan Integrasi Saraf di lakukan tiga perlakuakuan dalam mengamati sikap badan,
gerakan-gerakan spontan, keseimbangan badan, kemapuan beranang, dan frekuensi nafas.
Pelakuakuan pertama yaitu mengamati aktivitas katak saat otak dalam keadaaan normal.
Perlakuakuan ke-dua, yaitu dengan menusukkan jarum hinggan menembus otak untuk
merusak serabut-serabut otak (Katak Spinal)..Perlakuakuan ke tiga yaitu memotong
kepala secara melintang (Deserebrasi).Pada perlakuakn pertama semua aktivitas yang
dilakukan katak termasuk dala kategori baik, setelah diberi perlakuan dua keseimbangan
menjadi kurang baik, dan aktivitas lainnya dikategorikan cukup baik, setelah perlakuan
tiga dilakukan semua aktifitas katak terhenti.

Kata Kunci : fungsi otak, integrasi saraf, posisi badan, keseimbangan, frekuensi nafas.

PENDAHULUAN
Sistem

syaraf


merupakan

bersamaan disebut sistem saraf tepi

sistem koordinasi yang berfungsi

(Kimball, 1998).

sebagai penerima dan penghantar

Pada

tiap

segmen

tubuh

rangsangan ke semua bagian tubuh


vertebrata terdapat satu pasang saraf

dan

memberikan

perifer. Pada sebagian besar saraf

rangsangan

spinal, neuron aferen dan eferen

selanjutnya

tanggapan

terhadap

tersebut.


Jadi,

merupakan
dalam

saraf

terletak berdekatan, tetapi sum-sum

komunikasi

tulang belakang saraf terbagi menjadi

jaringan

jaringan

tubuh.


Sistem

saraf

akar dorsal dan akar ventral dan

merupakan jaringan khusus yang

neuronnya

berhubungan dengan seluruh bagian

dorsal terdapat neuron aferen dan

tubuh (Campbell, 2004).

mempunyai suatu pembesaran yaitu

Integrasi


adalah

proses

terpisah.

ganglion

akar

Dalam

dorsal,

yang

penerjemahan informasi yang berasal

mengandung


dari stimulasi reseptor sensoris oleh

sendiri. Badan sel neuron aferen

lingkungan, kemudian dihubungkan

hampir selamanya terletak dalam

dengan respon tubuhyang sesuai.

ganglion pada saraf kranial dan saraf

Sebagian besar integrasi dilakukan

spinal spinal. Neuron aferen masuk

dalam sistem sraf pusat, yaitu otak

ke dalam sum-sum tulang belakang


dan sum-sum tulang belakang (pada

dan berakhir pada sinapsis dengan

vertebrata). Output motoris adalah

dendrit

penghantaran

interneuron.

sinyal

dari

pusat

badan


akar

atau

badan
Saraf

sel-selnya

sel

dari

spinal

semua

integrasi ke sel-sel efektor. Sinyal

vertebrata


pada

dasarnya

sama,

tersebut

meskipun

pada

vertebrata

yang

dihantarkan

oleh


saraf

(nerve), berkas mirip tali yang

paling primitif akar-akar itu di perifer

berasal dari penjuluran neuron yang

tidak bargabung dan beberapa neuron

terbungkus

dengan

aferen keluar dari sum-sum maelalui

jaringan

ikat.

ketat
Saraf

dalam
yang

akar dorsal (Villee, 1988).

menghubungkan sinyal motoris dan

Refleks adalah suatu respon

sensoris antara sistem saraf pusat dan

organ efektor (otot atau kelenjar)

bagian tubuh lain secara

yang bersifat otomatis atau tanpa

sadar,

terhadap

stimulus

diteruskan dan dengan cepat mampu

tertentu. Respon tersebut melibatkan

melakukan penyesuaian (Campbell,

suatu

2002). Hal inilah yang melatar

rantai

situasi

yang

sekurang-kurangnya

terdiri
dua

atas

neuron,

belakangi

dilakukanya

praktikum

membentuk suatu busur reeflkeksa

mengenai Fungsi Otak Dan Sistem

(reflex are). Dua neuron penting

Integrasi Saraf.

dalm suatu busur reflex adalah

METODOLOGI PRAKTIKUM

neuron aferen, sensori atau reseptor

WAKTU DAN TEMPAT

dan neuron eferen motoris atau

Praktikum

Fisiologi

Ternak

efektor. Umumnya diantara neuron

Dasar mengenai Sistem Sirkulasi

reseptor

Darah,

dan

neuron

efektor.

Kontraksi

Jantung

Meskipun reflex dapat melibatkan

Peredaran

berbagai bagian otak dan system

dilaksanakan pada hari Jumat, 07

saraf otonom, refleks yang paling

Oktober

sederhana

Fisiologi

adalah

refleks

spinal.

Darah

dan

2016

di

Ternak,

Perifer
Laboratorium
Fakultas

Suatu refleks spinal yang khas adalah

Peternakan, Universitas Hasanuddin,

refleks rentang ( strets refleks) yang

Makassar.

digambarkan

ALAT DAN BAHAN

dengan

pemukulan

ligamentum patella (suatu tendon)
sehingga

melibatkan

lutut

praktikum ini antara lain: papan

rentang

preparat katak, jarum pentul, pipet

memainkan sesuatu peranba penting

tetes, gunting, ember, jarum preparat,

namun

pisau bedah (scalpel), dan stopwach.

terentang.

otot

Alat yang digunakan pada

Refleks
agak

sederhana

dalam

pereilaku. Suatu otot rentang dan

Bahan yang digunakan pada

bereaksi dengan berkontraksi. Mesin

praktikum ini antara lain: katak,

refleks

NaCl 0,6%, dan air.

rentang

mekanisme
teratur

memberikan

pengendalian
dengan

mengarahkan

baik

kontraksi

yang

METODELOGI PRAKTIKUM

yang

A. AKTIFITAS TUBUH KATAK

otot-otot

antagonis dan secara terus-menerus
memonitor

keberhasilan

NORNAL
Mengamati reaksi-reaksi pada

dengan

katak normal, seperti sikap badan

perintah-perintah dari otak yang

(postur), gerakan-gerakan spontan,

keseimbangan

badan

(refleks

menganai fungsi otak dan integrasi

bangkit), kemampuan berenang, dan

saraf normal:

frekuensi nafas. Kemudian mencatat

Tabel 15. Fungsi Otak dan Integrasi
Saraf
No Aktivitas
Skor
.
1.
Sikap badan
+++
2.
Gerakan spontan
++
3.
Keseimbangan
+++
4.
Frekunsi
+++
5.
Kemampuan
+++
berenang
Sumber: Data
Hasil
Praktikum
Fisiologi Ternak Dasar,
Fakultas
Peternakan,
Universitas
Hasanuddin,
Makassar, 2016.

hasil dari pengamatan tersebut.
B. KATAK SPINAL
Merusak otak katak dengan
menusuk foramen occipitale dengan
kawat penusuk otak kira-kira ¾ cm
ke belakang dari tempat pemotongan
terakhir,

kemudian

memutar

kawatnya untuk merusak tenunan
syarafnya. Setelah itu melakukan
perlakuan

seperti

pada

keadaan

normal tadi dan mencatat hasil
pengamatan tersebut.
C. DECEBRASI
Dengan menggunakan katak
yang sama kita memotong otak katak
secara

melintang

menurut

suatu

garsis yang menghubungkan tepi-tepi
anterior dan kedua gendang telinga
(membran tympani yang terletak di
belakang dan di bawah kedua mata).
Setelah itu memberikan perlakuan
seperti halnya prosedur sebelumnya
dan mencatat hasilnya.

Keterangan :
+++
Baik Sekali
++
Sedang
+
-

Kurang
Tidak Ada

Berdasarkan praktikum fungsi
otak

dan

keadaan

integrasi

saraf

dalam

normal

pada

katak

diketahui bahwa sikap badan skornya
+++, geraka spontan skornya ++,
keseimbangan
frekuensi

skornya

skornya

+++,

+++,

dan

kemampuan berenang skornya +++.
katak yang normal sikap badan,
gerak spontan, keseimbangan badan,

HASIL DAN PEMBAHSAN

dan frekuensi nafasnya baik dan

NORMAL

kemampuan berenang masih baik.

Berdasarakan
Laboratorium
Dasar,

praktiukum

Fisiologi

Universitas

Ternak

Hasanuddin

Keadaan

katak

dikarenakan

yang

karena

hal

baik

ini

tersebut

merupakan gerak sadar. Hal ini
sesuai

dengan

pendapat

(Sonjaya, 2010) bahwa gerak sadar

semua aktifitas organ di dalam tubuh

adalah gerak yang dilakukan di

kita. Susunan saraf berfungsi untuk

bawah

merencanakan,

kesadaran

berjalan,

berlari,

sedangkan

gerak

kita.

Seperti

mengunyah
refleks

adalah

mengkoordinasikan

tingkah laku, sehingga memegang
peranan dalam tingkah laku subjektif

gerakan yang tidak disadari, terjadi

suatu

begitu saja dan dalam waktu yang

menjalankan

cepat.

bervariasi, susunan saraf merupakan

Sel saraf berdasarkan fungsinya

makhluk

hidup.

fungsi

yang

Untuk
begitu

organ yang paling awal mengalami

dibagi menjadi tiga yaitu neuron

deferensiasi

pada

masa

sensorik, menerma rangsang darin

embriogenesis;

reseptor-reseptor pada kulit, alat

yang paling besar pada saat lahir.

indera

merupakan

organ

dan

reseptor

lain,

serta

Selain morfologinya yang khusus,

menyalurkan

impluls

dari ujung

neuron dari susunan saraf merupakan

reseptor menunju badan sel. Neuron

struktur

motorik, menerima rangsangan dari

mengatur

saraf sensorik sevara langsung atau

organizing & self regulating). Sifat

melalui onterneuron. Dan neuron

yang unik dari neuron ini sebagian

konektor yang merupakan sel saraf

meruapakn ekspresi yang unik dari

berkutub banyak dan mempunyai

gen, dan sebagian lagi adalah akibat

banyak

perkembangan

dendrite

dan

akson

(Sonjaya, 2010).

yang

menyusun

dirinya

sendiri

dan

dan
(self-

pengalaman

individu dari setiap mahluk hidup

Saraf merupakan sistem yang

(Supripto, 1998).

berfungsi untuk mengatur berbagai

Respon-respon yang dilakukan

fungsi organ di dalam tubuh secara

katak

terintegrasi sehingga mmungkinkan

merupakan respon yang melibatkan

suatu

sejumlah otot yang bekerja secara

makluk

hidup

dapat

dalam

ini

beradaptasi dengan perubahan yang

terpadu.

terjadi pada lingkungan disekitarnya.

mempunyai

Susunan saraf menerima berbagai

melakukan respon tersebut dua atau

informasi dari dalam dan dari luar

tiga kali bahkan berulang kali. Hal

tubuh,

ini membuktikan bahwa koordinasi

dan

mengkoordinasikan

Seekor

percobaan

otak

kodok

yang

yang

akan

sel-sel saraf saling berhubungan dan

spontan skornya +, keseimbangan

berkesinambungan

dengan

skornya +, frekuensi skornya -, dan

suatu

kemampuan berenang skornya -.

organisasi fungsional sistem saraf.

katak yang spinal sikap badan, gerak

Dibuktikan juga bahwa sum-sum

spontan, keseimbangan badan, dan

tulang belakang sangat berperan

frekuensi nafasnya dan kemampuan

penting dalam gerakan refleks suatu

berenang mulai berkurang. Setalah

vertebrata (Kimball, 1988).

ditusuk katak masih bisa merespon

SPINAL

berbagai perlakuan karna system

lainnya

yang

satu

membentuk

Berdasarakan
Laboratorium
Dasar,

praktiukum

Fisiologi

Universitas

Ternak

syaraf pada katak tidak sepenuh nya
rusak.

Hal

ini

sesuai

dengan

Hasanuddin

pendapat Sonjaya (2010) bahwa

menganai fungsi otak dan integrasi

rangsangan masih dapat ditanggapi

saraf spinal:

oleh sistem saraf. Sum-sum tulang

Tabel 16. Fungsi Otak dan Integrasi
Saraf
No Aktivitas
Skor
.
1.
Sikap badan
2.
Gerakan spontan
+
3.
Keseimbangan
+
4.
Frekunsi
5.
Kemampuan
berenang
Sumber: Data
Hasil
Praktikum
Fisiologi Tearnak Dasar,
Fakultas
Peternakan,
Universitas
Hasanuddin,
Makassar, 2016.

belakang masih dapat menanggapi

Keterangan :
+++
Baik Sekali
++
Sedang
+
-

integrasi

menimbulkan

gerakan

refleks,

meskipun saraf spinal rusak
Neuron ini merupakan bagian
dari suatu saraf spinal dan menjulur
ke dalam sum-sum tulang belakang,
tempat neuron bersinapsis dengan
interneuron. Selanjutnya interneuron
meneruskan impuls neuron eferen
saraf spinal ke sekelompok otot

Kurang
Tidak Ada

dan

untuk diteruskan ke efektor dan

dan membawanya kembali melalui
ekstensor dalam kaki. Kontraksi otot-

Berdasarkan praktikum fungsi
otak

rangsang dan mengkoordinasikannya

saraf

dalam

keadaan spinal pada katak diketahui
bahwa sikap badan skornya -, geraka

otot ini yang akan menarik kaki dari
rangsangan berupa tekanan (Franson,
1992).

Katak spinal adalah katak yang
hanya

memiliki

oblongata.Hal
dengan

ini

medula
berhubungan

system

respirasi,ritmis

jantung dan aliran darah. Gerak

berbentuk

kupu-kupu,sedangkan

pada bagian-bagian korteks juga
dapat

berupa

materi

putih,

(Syaifuddin, 2006)
DECEBRASI

spontan pada katak spinal semakin

Berdasarakan

praktiukum

lambat, dan hilangnya keseimbangan

Laboratorium

badan dan kemampuan berenang

Dasar,

pada katak (Suripto. 1995).

menganai fungsi otak dan integrasi

Pada katak yang diperlakuan
dengan

merusak

system

saraf

otaknya,

maka

respon

yang

tetap

namun

katak

dihasilkan

merespon stimulus sangat lama. Hal
ini dikarenakan system saraf pada
otaknya telah mengalami kerusakan
pada saat penusukan dengan kawat
atau jarum pada saat praktikum.
Untuk

mendapatkan

memuaskan,
mikroelektroda

hasil

yang

diperlukan

satu

yang

dapat

ditusukkan kedalam akson tanpa
menimbulkan kerusakan pada akson
tersebut (Kartolo, wulangi.S.1993).

Fisiologi

Universitas

Ternak

Hasanuddin

saraf desebrasi::
Tabel 17. Fungsi Otak dan Intsegrasi
Saraf
No Aktivitas
Skor
.
1.
Sikap badan
+++
2.
Gerakan spontan
+
3.
Keseimbangan
+++
4.
Frekunsi
+++
5.
Kemampuan
+++
berenang
Sumber: Data
Hasil
Praktikum
Fisiologi Tearnak Dasar,
Fakultas
Peternakan,
Universitas
Hasanuddin,
Makassar, 2016.
Keterangan :
+++
Baik Sekali
++
Sedang
+
-

Kurang
Tidak Ada

Berdasarkan praktikum fungsi

Walaupun otak dan sum-sum
tulang belakang mempunyai materi

otak

sama tetapi susunannya berbeda.

keadaan

Pada otak, materi kelabu terletak

diketahui bahwa sikap badan skornya

dibagian luar atau kulitnya dan

+++, gerakn spontan skornya +,

dibagian putih terletak ditengah.

keseimbangan

Pada

frekuensi

sum-sum

tulang

belakang

bagian tengah berupa materi kelabu

dan

integrasi
disebrasi

saraf

dalam

pada

katak

skornya

skornya

+++,

+++,
dan

kemampuan berenang skornya +++.

katak yang Deseberasi sikap badan,

serebellum

gerak spontan, keseimbangan badan,

(Suripto. 1995).

dan

frekuensi

nafasnya

dan

kemampuan berenang, otak katak
mulai

tidak

berfungsi

karena

desebeasi. Hal ini sesuai dengan
pendapat (Pierce, 2002) bahwa Katak
yang otak kecilnya telah mengalami
kerusakan

yaitu

katak

spinal,

Nampak adanya perbedaan setelah
diberikan kembali perlakuan, bahkan
semua perlakuan tidak berpengaruh
pada

katak. Karena otak kecil

(cerebelium) yang telah dirusak tidak
berfungsi

lagi.

Sesui

dengan

pendapat bahwa korteks cerebri lebih
berfungsi sebagai pengontrol mental,
tingkah laku, pikiran dan kecerdasan.
Katak desereberasi yaitu katak
yang telah dihilangkan serebrumnya,
keadaan

ini

menyebabkan

kemampuan dari katak berkurang
(Suripto, 1995).
Katak

deserebrasi

masih

memiliki tingkat kesadaran yang baik
dan menurun kesadarannya ketika
sereberumnya

dirusak.

Kesadaran

sudah hilang pada katak spinalis
(Susanto, 2011 ).
Gerakan spontan kurang baik
pada

katak

menghilang

deserebrasi
pada

dan

pengrusakan

dan

katak

spinalis

PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang
telahdilakukan maka dapat diketahui
bahwa katak yang normal sikap
badan, gerak spontan, keseimbangan
badan, dan frekuensi nafasnya baik
dan

kemampuan

berenang

masihbaik. Keadaan katak yang baik
ini dikarenakan karena hal tersebut
merupakan gerak sadar
Berdasarkan percobaan yang
telahdilakukanmaka dapat diketahui
bahwa katak yang spinal sikap
badan, gerak spontan, keseimbangan
badan, dan frekuensi nafasnya dan
kemampuan

berenang

mulai

berkurang. Setalah ditusuk katak
masih

bias

merespon

berbagai

perlakuan karna system syaraf pada
katak tidak sepenuhnya rusak
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan

maka

dapat

diketahui

bahwa katak yang Deseberasi sikap
badan, gerak spontan, keseimbangan
badan, dan frekuensi nafasnya dan
kemampuan berenang, otak katak
mulai

tidak

deseberasi.
SARAN

berfungsi

karena

Semoga

setelah

melakukan

praktikum ini, dapat menambahkan
wawasan praktikan mengenai darah.
Semoga alat-alat laboratorium dan
kebersihan tempat atau lab senantiasa
selalu bersih. Untuk asisten agar
membimbing praktikannya dengan
baik agar praktikum di laboratorium
lebih disiplin.

Pierces,wiwi.2002.Fisiologi
Hewan.Yogyakarta: penerbit
kasinius.
Sonjaya. 2006. Bahan Ajar Fisiologi
Ternak Dasar. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Suripto. 1995. Biologi untuk SMU.
Erlangga. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A. Jane B. Reece and
Lawrence G. Mitchell. 2000.
Biologi. edisi 5. jilid 3.
AlihBahasa: Wasmanmanalu.
Erlangga. Jakarta.
Campbell.2002.
Biologi
Edisi
Kelima. Erlangga. Jakarta.
Campbell.2004.
Biologi
Edisi
Kenam. Erlangga. Jakarta.
Franson. R. D. 1992. Anatomi dan
FisiologiHewanTernak. Edisi
4. Penerjemah: Srigandono.
Gadjahmada
university
press.yogyakarta.
Kimball,
John
W.,
Biologi.EdisiKelima.

2.AlihBahasa:
SitiSoetarmiTjitrosomodanNa
wangsariSugiri.
Erlangga.
Jakarta.

1988.
Jilid

Supripto. 1998. FisiologiHewan.
Penerbit ITB. Bandung
Susanto,
Hendra.
2011.
SistemSarafPusatSebagaiPen
gendaliGerakRefleks.
Gadjahmada
university
press.yogyakarta
Syaifuddin.2006.Fisiologi
UT : Jakarta

Hewan.

Villee, Claude A., Warren F. Walker,
Jr., Robert D. Barnes. 1988.
ZoologiUmum.
EdisiKeenam.
Jilid
1.AlihBahasa:
NawangsariSugiri. Erlangga.
Jakarta.