DESAIN INTERIOR BUKU KEDUA
(2)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...i
Daftar Gambar...iv
Peta Kompetensi...xi
BAB 8 PERTIMBANGAN DALAM DESAIN INTERIOR...1
8.1 Ruang...1 8.2 FungsiRuang...6 8.3 AktivitasPengguna...7 8.4 Biaya...7 8.5 TeknologiInterior...9 8.6 LINGKUNGAN...10 8.7 BUDAYA...10
BAB 9 MERANCANG INTERIOR...12
9.1 Mengumpulkan informasi...13
9.2 Membuat daftar kebutuhan sebuah ruangan...14
Polahubunganruang...16
Zonasi ruang...17
9.3 Menentukan Konsep dan Gaya Interior...20
Usia...21
Latar belakangbudaya...21
Selera...22
PertimbanganPasar...23
Fungsi...23
9.4 MenggambarTeknik Interior...25
Gambar polalantai...26
(3)
Gambartampakdinding interior...31
Gambarpolalangit-langit danrencanatitiklampu...33
Gambar detailinterior...35
Gambar perspektifinterior...36
BAB 10 STUDI KASUS : MERANCANG INTERIOR RUANGKELUARGA...45
10.1 Identifikasi Ruang...45
10.2 Membuat DaftarKebutuhanRuang...45
10.3 Pemilihan Konsep dan Gaya Interior...46
10.4 Gambar rancangan interior...47
BAB 11 MEMBUAT RUANG INTERIOR DENGAN AUTOCAD...53
11.1 Membuat Layer...54
11.2 Membuat Dinding...57
11.3 Membuat Lantai dan Plafon...65
11.4 11.Membuat Kusen Pintu dan Jendela...76
11.5 Membuat gorden...85
11.6 Membuat Permodelan Meja...98
11.7 Membuat Permodelan Sofa...105
11.8 Mengaplikasikan Material, Lighting dan Rendering...123
Rendering Gambar 3 Dimensi...123
Teknik Visualisasi...123
Menentukan Material...127
Memberikan Material pada objek 3D...127
Membuat Point Light pada objek 3D...131
Pemberian Material Kaca...137
(4)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 8. 1 garisvertikal untukmemanipulasiruangyangrendah...3 Gambar 8. 2
Garishorizontaldigunakanuntukmemanipulasidindingtinggiagarterlihatlebihrendah. . .4 Gambar 8. 3 Warnadanteksturyangterangdigunakan untukruangmemanjang...4 Gambar 8. 4
ruangyangkecildenganbukaanyanglebarbergunauntukmembuatruanganberkesanlua sdariukuransebenarnya...5 Gambar 8. 5
Ruangyangluasbisamenggunakanmotifyangberukuranbesaruntuksemuaelemeninteri oragarterlihatlebihkecildantidakterlaluluas...5 Gambar 8. 6
Contohmanipulasiruangsempityangmemanjangagarterlihatlebarmembuatbukaanjen delayanglebar,materialdindingsatusisiberupalemaribuiltindengangarisvertikal, lantaiwarna gelapsertalangit-langit
warnaputihterangmenghasilkanruangberkesanluas. (Sumbergambar:www.dma-ny.com)...6 Gambar 9. 1 Matriks pola hubungan ruangan dalam rumah tinggal...17 Gambar 9. 2 Contohzonasi sebuahrumahtinggal...19 Gambar 9. 3 Sebuahruangdudukdengangayamodernminimalisyangsangatsesuai dengantuntutan masyarakat perkotaanyangsimple dantidakmau
direpotkandenganperawatan.Gayasemacaminimencerminkanperubahangayahidup masyarakatyanglebihpraktisdansederhana. (Sumbergambar:www.trendir.com)...24 Gambar 9. 4
Sebuahpenataangayaetnikmodernyangmenyatukanduakebudayaantimurdanbaratsa ngatcocokuntukkepribadianyangmapandanmencintaitradisidankebudayaansetempat . (Sumbergambar:www.trendir.com)...24 Gambar 9. 5 Contohgambar denaharsitekturrumahtinggal...28 Gambar 9. 6 Contohgambarpolalantairumahtinggalyangdirancang
secarasederhanadenganmenggunakanmaterialkeramikstandardengan
(5)
Gambar 9. 7
Layoutfurnituredanpolalantaiyangdisatukantampaksebuahruanganyangmemperlihat
kanposisidanbentukfurnituredariatas...30
Gambar 9. 8 Layoutfurnituredanpolalantaiparketyangdisatukantampakfurniturediperlihatkandenga nmenggunakanwarna yangakandigunakanpadawarnaaslinya...31
Gambar 9. 9 Gambar potonganarsitektur...32
Gambar 9. 10 Gambartampakpotonganinterioryangakandiolah...32
Gambar 9. 11 Contohgambartampakinterioryangdiambildarigambarpotonganarsitektur.Pengolahan dindingmenjadiketeranganyangmendominasipadagambartampak...33
Gambar 9. 12 contohgambarpolalangit- langitpadasebuahruangan,bentukdanmateriallangit-langitmerupakanpenjelasanyangharusdiketahuidandituliskanpadagambarini.selainitu letaktitiklampudanarahkabelnyajugaharusdijelaskandalamgambarini...35
Gambar 9. 13 Contohgambardetailsebuahnicheataucerukanpadainterior...36
Gambar 9. 14 Gambarperspektifinteriordenganmenggunakanmediapensildenganteknikfreehand.37 Gambar 9. 15 Perspektifruangdudukdenganmenggunakanteknikmenggambarperspektifsatutitikhila ng.Penggambarandenganmetodefreehanddandifinishingdengancatair...38
Gambar 9. 16 Perspektifinteriorruangdudukyangmenggunakanteknikmenggambarsatutitikhilang. 38 Gambar 10. 1 Polalantairuanganyangmenggunakankeramikdenganukuran...47
Gambar 10. 2 Gambarlayoutfurnituredanpolalantai...48
Gambar 10. 3 Gambar rencanalangit-langitdenganmaterialgypsum dantitikpenempatanlampu...49
Gambar 10. 4 Tampak Interior A–A...50
Gambar 10. 5 Gambartampakinterior B-B...50
Gambar 10. 6 GambartampakinteriorC–C...51
Gambar 10. 7 Gambardetailinterior1,detaillistprofillangit-langit...51
(6)
Gambar 10. 9 Gambar perspektif ruang keluarga menggunakan teknik
menggambarpespektifsatutitikhilang...52
Gambar 11. 1 Contoh hasil rendering interior...53
Gambar 11. 2 Hasil Render Interior 2...54
Gambar 11. 3 Kotak Dialog Layer Properties Manager...55
Gambar 11. 4 New Layer pada Layer Properties Manager...56
Gambar 11. 5 Hasil Membuat Layer Dinding...56
Gambar 11. 6 Hasil Membuat semua layer...57
Gambar 11. 7 Hasil membuat garis dengan perintah Polyline...58
Gambar 11. 8 hasil pekerjaan melakukan offset ke luar dan ke dalam...59
Gambar 11. 9 Hasil pekerjaan menghapus garis as...60
Gambar 11. 10 Membuat pembatas dinding dengan perintah line...61
Gambar 11. 11 Tampilan Visual Styles...62
Gambar 11. 12 Hasil gambar dinding dengan visual style hidden dan view SE Isometrik...62
Gambar 11. 13 Mengubah pengelompokan objek dinding ke layer dinding 1...63
Gambar 11. 14 Mengubah pengelompokan objek dinding ke layer dinding 2...64
Gambar 11. 15 Mengubah pengelompokan objek dinding ke layer dinding 2...65
Gambar 11. 16 posisi klik membuat polyline objek plafon...66
Gambar 11. 17 Membuat garis plafon dengan perintah line...67
Gambar 11. 18 Hasil extrude garis atap dan garis lantai...68
Gambar 11. 19 Mengubah pengelompokan objek lantai ke layer lantai...69
Gambar 11. 20 Mengubah pengelompokan objek plafon ke layer plafon...70
Gambar 11. 21 Gambar aksen pada plafon...71
Gambar 11. 22 Hasil offset pada rectangle aksen atap...72
Gambar 11. 23 Hasil extrude aksen plafon bagian dalam...72
Gambar 11. 24 Hasil move objek aksen plafon bagian luar...73
(7)
Gambar 11. 26 Hasil substract aksen plafon...75
Gambar 11. 27 Pengelompokan objek pada layer plafon...75
Gambar 11. 28 Gambar Pintu...76
Gambar 11. 29 Hasil melakukan perintah extrude pada kusen dengan ketebalan 15 ...77
Gambar 11. 30 Hasil penggambaran kusen dan pembolong pintu...78
Gambar 11. 31 Tampilan perintah 3d Rotate...79
Gambar 11. 32 Pilihan posisi base point pada 3d rotate...79
Gambar 11. 33 Axis yang dipilih pada saat 3d rotate...80
Gambar 11. 34 Hasil 3d rotate kusen dan pelubang pintu...80
Gambar 11. 35 Proses melakukan perintah align...81
Gambar 11. 36 Select object pertama saat melakukan perintah substract...82
Gambar 11. 37 Select objek ke dua saat melakukan perintah substract...82
Gambar 11. 38 Hasil substract jendela...83
Gambar 11. 39 Hasil offset gambar rectangle untuk jendela...84
Gambar 11. 40 Hasil copy gambar rectangle untuk jendela...84
Gambar 11. 41 Hasil render gorden...85
Gambar 11. 42 Gambar Kerja Gorden...86
Gambar 11. 43 Gambar Detail Gorden...86
Gambar 11. 44 Gambar Detail Gorden...87
Gambar 11. 45 Gambar Setelah di Array...87
Gambar 11. 46 Gorden bagian atas yang telah di extrude setebal 0.03...88
Gambar 11. 47 gorden depan bagian atas dan bawah...88
Gambar 11. 48 Gambar Penampang bagian dalam gorden...89
Gambar 11. 49 Hasil Copy penanpang gorden...90
Gambar 11. 50 Bantuk Permukaan Gorden...91
(8)
Gambar 11. 52 Gambar Detail Gorden pada kusen...94
Gambar 11. 53 Detail Gorden tampak atas...95
Gambar 11. 54 Hasil Solid gambar Gorden...96
Gambar 11. 55 Hasil Garden jadi setelah di mirror...97
Gambar 11. 56 Hasil Meja setelah di render...98
Gambar 11. 57 Meja Tampak atas...98
Gambar 11. 58 Meja Tampak Samping...99
Gambar 11. 59 Meja Tampak Depan...99
Gambar 11. 60 Gambar Detail Meja...101
Gambar 11. 61 Profil Pinggiran Meja...101
Gambar 11. 62 Proses Pembuatan profil meja...102
Gambar 11. 63 Hasil Extrude meja...103
Gambar 11. 64 Hasil membuat pengikat kaki meja...104
Gambar 11. 65 Hasil membuat meja...105
Gambar 11. 66 Gambar Sofa setelah dirender...105
Gambar 11. 67 Gambar Kerja Sofa...106
Gambar 11. 68 Gambar Tampak atas Meja...107
Gambar 11. 69 Penampang kaki kursi sofa...108
Gambar 11. 70 Posisi fillet sofa...110
Gambar 11. 71 Hasil Gambar Sofa...111
Gambar 11. 72 tampak depan bantalan sofa...112
Gambar 11. 73 Posisi Fillet Bantalan Sofa...113
Gambar 11. 74 Posisi fillet kedua...114
Gambar 11. 75 Posisi Titik Perpindahan Bagian sofa...115
Gambar 11. 76 Posisi Perpindahan Bantal Sofa...115
Gambar 11. 77 Hasil gambar sofa sebelum ada bantalan tangan...116
(9)
Gambar 11. 79 Hasil Gambar Sofa...118
Gambar 11. 80 Sofa Tampak Atas...119
Gambar 11. 81 Gambar bantal sebelum dan setelah di fillet...120
Gambar 11. 82 Sofa yang sudah di potong menjadi dua bagian...121
Gambar 11. 83 Sofa dengan 3 tempat duduk, hasil modifikasi dari sofa dengan 2 tempat duduk...122
Gambar 11. 84 Terlihat sama antara yang telah dimaterialisasi...124
Gambar 11. 85 Perbandingan hasil material pada kaca meja...124
Gambar 11. 86 Proses Editing Material...125
Gambar 11. 87 Tool pallete...128
Gambar 11. 88 Material Sample pada tool pallete...129
Gambar 11. 89 Memilih Material untuk objek...130
Gambar 11. 90 Tampilan Realistic Visual Style...130
Gambar 11. 91 Hasil render material kayu...130
Gambar 11. 92 Pilihan Material...131
Gambar 11. 93 Edit Material available...133
Gambar 11. 94 Hasil render flooring...134
Gambar 11. 95 Pilihan Lighting pada daskboard...134
Gambar 11. 96 pilihan penggunaan lighting...134
Gambar 11. 97 Membuat point light...135
Gambar 11. 98 Hasil render dengan lighting pointlight...136
Gambar 11. 99 Hasil render dengan Lighting...137
Gambar 11. 100 Materialing kaca...137
Gambar 11. 101 Hasil visual style materialing kaca...138
Gambar 11. 102 Hasil Gambar Vas setelah dirender...139
Gambar 11. 103 Gambar kerja Vas Bunga...139
(10)
Gambar 11. 105 Gambar Lemari setelah dirender...141
Gambar 11. 106 Lemari Tampak Atas...141
Gambar 11. 107 Lemari Tampak Samping Kanan...142
Gambar 11. 108 Potongan Horizontal...143
(11)
(12)
BAB 8 PERTIMBANGAN DALAM DESAIN INTERIOR
Dalam merancang interior, banyak hal yang menjadi pertimbangan desainnya, karena seiring perkembangan jaman, perubahan gaya hidup, membuat desain interior ikut berubah dinamis. Apa saja pertimbangannya?
8.1 RUANG
Permasalahan ruang adalah permasalahan klasik yang dihadapi dibanyak kota besar diseluruh dunia. Semakin terbatasnya lahan membuat lahan semakin terbatas, Lahan terbatas menjadikan orang mendapatkan ruang yang semakin sempit untuk dirinya. Terbatasnya lahan untuk ruang ini menjadi permasalahan yang harus dipecahkan oleh seorang perancang interior,dengan ruang yang terbatas maka harus memenuhituntutan yang dibutuhkan untuk ruangan tersebut.
Ruang yang semakin terbatas di perkotaan juga memaksa orang untuk lebih kreatif lagi dalam memanfaatkan setiap sudut yang tersisa. Kreativitas telah menciptakan inovasi baru guna memanfaatkan ruang dengan efisien sesuai dengan kebutuhan. Dengan kemajuan dan inovasi masa kini,permasalahan keterbatasan ruang tidak lagi menjadi permasalahan,ukuran ruang tidak lagi perlu seluas seperti dahulu contohnya adalah untuk ruang tidur,sekarang berbagai macam jenis tempat tidur telah banyak dimodifikasi seperti tempat tidur lipat,tempat tidur bersusun, atau sofa yang bisa di buka, inovasi telah memecahkan permasalahan ruang biasanya muncul dalam merancang interior.
Ruangan sebagai tempat kegiatan manusia, maka ruang dituntut untuk mampu memenuhi tuntutan pengguna ruang dari segi fisik maupun psikis.Keberhasilan dalam menata interior ruang adalah apabila kita bisa memanfaatkan unsur-unsur
(13)
yang tersedia dalam ruangan tersebut,seperti furniture, kondisi udara dan pencahayaan didalam ruangan sehingga segala persyaratan ruang bisa tercapai. Masalah yang sangat mendasar adalah besaran sebuah ruang. Masalah ini merupakan yang paling sering dihadapi dalam sebuah perencanaan interior.Masalah besaran ruang ini bisa menciptakan kesan ruang pada fungsi yang diharapkan. Menurut hukum optik, yang menjadi penentu dalam obyek untuk penglihatan disebutkan sebagai berikut:apa yang kita lihat ternyata tidak selalu identik dengan realita, antara lain disebabkan oleh ilusi penglihatan mata.
Dengan berpegang pada hukum ini perancang bisa memanfaatkan dengan memanipulasi kesan ruang yang tidak menguntungkan menjadi gubahan yang baru.Hal ini disebabkan rekayasa pada penglihatan yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan keindahan dan kesan ruang. Rekayasa ini sangat bermanfaat ketika perlu untuk menghadapi permasalah ruang yang berkaitan dengan ukurannya. Sebab bila ruang didesain monoton dan variasi dihilangkan maka fungsinya akan menurunkan kualitas psikis orang yang berada didalamnya. Karena sebuah ruangan membutuhkan sebuah variasi yang akan menghidupkan suasana dalam ruangan tersebut.
Berikut adalah beberapa cara yang biasa digunakan untuk memanipulasi permasalahan ukuran ruang dalam interior:
1. Ruang yang rendah supaya terkesan tinggi • Membuat pola vertikal pada dinding
• Dinding berpola diaplikasikan mulai dari lantai sampai ke langit- langit • Menggunakan warna yang mendominasi warna terang untuk ruangan • Langit-langit diberi warna yang terang dan polos
(14)
Gambar 8. 1 garis vertikal untuk memanipulasi ruang yang rendah
2. Ruang yang tinggi agar terkesan rendah • Membuat pola garis horizontal padadinding
• Dinding berpola diaplikasikan dari lantai sampaikelangit-langit • Menggunakanwarnayang gelappadabagian langit- langit • Warnadominandipilihyang bernuansalebihgelap
Gambar 8. 2 Garis horizontal digunakan untuk memanipulasi dinding tinggi agar terlihat lebih rendah
(15)
3. Ruang yang kecil agar terkesan memanjang
• Salah satu dinding diberi warna yang berbeda dari sisi lainnya • Menggunakan warna kontras yang netral
• Langit-langit diberi warna yang terang dan tekstur yanghalus
• Lantai dipilih yang berwarna netral dan mengarah memanjang pada ruangan
Gambar 8. 3 Warna dan tekstur yang terang digunakan untuk ruang memanjang
4. Ruangyang kecil agar terkesanbesar
• Menggunakan warna yang cerah dan terang untuk mendominasi ruangan • Motif yang lembut bisa ditambahkan untuk dinding
• Warna-warna yang gelap dihindari digunakan untuk bidang yang besar • Bukaan pada dinding bisa dibuat dengan besar dari material kaca • Bukaan luas menyatukan bagian luar dan dalam
(16)
Gambar 8. 4 ruang yang kecil dengan bukaan yang lebar berguna untuk membuat ruangan berkesan luas dari ukuran sebenarnya
5. Ruangyang luas agar terkesansempit
• Semuasisidindingdiberi warnayanggelapataukuat • Motifdenganpola-pola besardigunakanpada dinding
• Langit-langitmenggunakan motifyangbesardanwarna yangkuat. • Menggunakanwarna-warna yanglebihgelap.
• Menggunakanfurniture denganukuranyangbesar
Gambar 8. 5 Ruang yang luas bisa menggunakan motif yang berukuran besar untuk semua elemen interior agar terlihat lebih kecil dan tidak terlalu luas.
(17)
Gambar 8. 6 Contoh manipulasi ruang sempit yang memanjang agar terlihat lebar membuat bukaan jendela yanglebar, material dinding satu sisi berupa
lemari builtin dengan garis vertikal, lantai warna gelap serta langit-langit warna putih terang menghasilkan ruang berkesan luas.
(Sumbergambar:ww w . d m a - n y . c o m )
8.2 FUNGSI RUANG
Permasalahan fungsi ruangan ini akan berkaitan dengan pengguna ruangan tersebut nantinya.Contohnya seperti ruangan publik pada sebuah lobby yang harus memperhatikan kebutuhan setiap orang yang datang dan akan menggunakan lobby tersebut,semua orang harus diperhatikan mulai dari pengunjung usia dewasa,anak-anak, manula bahkan untuk pengunjung dengan keterbatasan fisik atau cacat.
Untuk ruangan dengan fungsi yang bersifat pribadi maka kebutuhan harus disesuaikan juga dengan individu yang akan menggunakan ruangan tersebut. permasalahan perancangan interior ini juga akan berkaitan dengan kebutuhan kusus dari individu pengguna ruang termasuk hal yang berkaitan dengan keselamatan dan kemudahaan untuk pengguna ruang seperti ruangan yang dirancang khusus untuk orang cacat atau manula.
8.3 AKTIVITAS PENGGUNA
Dalam sebuah ruangan aktivitas yang terjadi didalamnya oleh pengguna ruangan terkadang menimbulkan permasalahan tersendiri dalam merancang interior.
(18)
Permasalahan sering muncul ketika aktivitas pengguna ruangan tidak saling mendukung dengan penataan interior yang ada diruangan tersebut. Hal ini biasanya terjadi pada ruangan yang digunakan oleh lebih dari satu orang atau ruangan publik yang memiliki perbedaan dalam hal kebiasaan dan kebutuhan.
Aktivitas pengguna ruangan yang tinggi sering kali akan berpengaruh pada daya tahan elemen interior didalam ruangan tersebut, seperti lantai yang akan sering diinjak atau furniture yang juga sering digunakan. Untuk mengatasi permasalahan ini perancang harus mempertimbangkan penggunaan material yang awet dan tahan lama bahkan dengan volume penggunaan yang sering.
Selain itu aspek perawatan juga harus dipertimbangkan dalam ruangan yang memiliki aktivitas penggunaan yang tinggi karena tanpa perawatan yang memadai maka ruangan akan menjadi cepat rusak dan tidak akan bertahan dalam waktu yang lama.
8.4 BIAYA
Keterbatasan biaya merupakan permasalahan yang banyak dijumpai dalam merancang interior ruang,biayayangterbatas dan keinginan yang banyak merupakan kendala yang harus dicari pemecahannya secara bersama. Karena keterbatasan biaya pula banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam merancang interior ruang agar bisa tercapai secara maksimal tujuan dari ruang yang akan dirancang.
Membuat daftar prioritas merupakan suatu cara yang bisa dilakukan dalam menghadapi permasalahan biaya yang terbatas. Dengan mendahulukan prioritas juga nantinya siperancang bisa mendahulukan apa saja yang menjadi obyek rancangannya agar bisa memenuhi kebutuhan dari pengguna ruang.Dari daftar yang diprioritaskan untuk ruangan harus didahulukan yang menjadi paling utama untuk dipenuhi pada ruangan tersebut, barulah kemudian dilanjutkan pada kebutuhan yang mengikutinya.
(19)
Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan menurunkan kualitas material yang digunakan, tetapi ini bukan berarti menurunkan juga hasil akhir rancangan yang akan didapatkan. Tetapi hanya menukarkan pada kulitas material saja dan untuk pengerjaan juga tetapi harus dilakukan dengan baik. Contohnya adalah pada pembuatan furniture kayu, dengan mengganti kualitas kayu dari kayu jati menjadi kayu kualitas dibawahnya seperti kayu sungkai.
Ataubila pada suatu kasus merenovasi interior dana yang tersedia memang sangat terbatas maka perancang harus berkreasi dengan memanfaatkan semua yang sudah ada pada ruangan. Memanfaatkan kembali furniture yang sudah ada dan memberikan sentuhan kreatif seperti mengganti kain pelapis sofa untuk memberikan kesan baru pada furniture, begitu juga dengan furniture lama bisa dipoles agar tampil baru. Cara lain yang bisa mengubah suasana ruang adalah mengganti cat dinding dengan warna baru yang lebih hidup dan sesuai dengan tema ruangan.
Caralainnya adalah dengan memanfaatkan bahan alternatif atau bahan yang sudah tersedia dengan harga yang murah. Bahan material seperti bambu memiliki karakteristik yang khas dan indah, selain itu bambu juga bisa menjadi bahan alternatif untuk menggantikan kayu dan bisa tampil memikat tidak kalah dengan kayu. Selain dari bambu alternatif lain seperti rotan juga bisa menjadi pilihan yang menarik.
Dalam merancang interior ruang harus diperhatikan potensi yang ada dialam lingkungan sekitar, setiap potensi material dan kerajinan asli disana bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Hal ini tidak hanya akan menekan penggunaan biaya yang berlebihan tetapi juga akan memberikan pencitraan dari budaya lokal.
8.5 TEKNOLOGIINTERIOR
Dalam sebuah uangan terkadang banyak kekurangan yang dihadapi oleh perancang dalam bentuk teknis, permasalahan seperti penghawaan, dan pencahayaan yang kurang memadai, alat bangunan yang tinggi dan lain
(20)
sebagainya. Untuk ruangan seperti ini, memerlukan pendukung yang akan memaksimalkan fungsi sebuah ruangan dan mempermudah orang yang berada didalamnya. Dengan bantuan teknologi interior maka interior sebuah ruangan akan menjadi lebih baik dan nyaman untuk ditempati.
Dalam merancang sebuah interior teknologi interior harus dipertimbangkan sebagai solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh perancang dalam bentuk teknis yang tidak bisa diatasi dengan pemecahan konvesional dalam merancang interior. Seperti keterbatasan cahaya alami pada siang hari atau penghawaan yang minim dalam sebuah ruangan maka dapat diatasi dengan penggunaan lampu dan AC yang akan menggantikan fungsi alami dari cahaya matahari dan angin untuk sebuah ruangan. Teknologi interior lainnya adalah sistem mekanik yang merupakan bagian dari pendukung interior seperti mesin transportasi vertikal untukruangan yang memiliki ketinggian diatas rata-rata untuk mempermudah orang saling berhubungan antara lantainya seperti lift dan eskalator. Berbagai macam teknologi mekanik interior ini bisa digunakan untuk mendukung sebuah interior agar lebih nyaman untuk ditempati dan mempermudah orang yang berada didalamnya.
8.6 LINGKUNGAN
Dalam merancang interior permasalahan lingkungan merupakan permasalahan yang muncul akibat dari benturan antara desain interior yang dirancang dengan lingkungan sekitar yang kemungkinan tidak cocok untuk diaplikasikan dengan desain tersebut. Permasalahan ini sering muncul akibat dari pemaksaan suatu desain untuk diaplikasikan dalam suatu lingkungan yang tidak sesuai dengan asalnya.
Contoh dari permasalahan lingkungan ini adalah aplikasi desain interior bergaya klasik di lingkungan tropis seperti Indonesia. Tidak seperti dinegara asalnya yang mengenal empat musim, negara tropis tidak terlalu cocok untuk diterapkan desain bergaya klasik yang memiliki desain yang rumit dan sistem penghawaan dan pencahayaan yang terbatas. Tetapi berkat peran dari teknologi seperti pendingin ruangan atau AC maka desain bergaya klasik ini tetap bisa diaplikasikan untuk dilingkungan tropis.
(21)
Dalam perkembangannya kendala lingkungan tidak lagi menjadi penghalang yang utama, hal ini dikarenakan telah tersedianya teknologi yang mampu untuk mewujudkan rancangan interior yang bertolak belakang dengan lingkungan asal desain tersebut. Bahkan saat ini bangunan yang kompleks seperti gedung pencakar langit bisa mengaplikasikan berbagai macam gaya dan konsep desain didalamnya tanpa harus terikat dengan gaya arsitektur eskterior bangunannya. Inib erlaku untuk bangunan yang berukuran sangat luas, tetapi masih dibagi-bagi dalam beberapa ruangan atau unit. Contohnya adalah bangunan apartemen dengan jumlah unit yang banyak berjumlah ratusan bahkan ribuan dalam satu tower, dan setiap unit bisa memiliki gaya interior yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan pamiliknya. 8.7 BUDAYA
Saat ini kemajuan zaman telah menggeser budaya asli ketimuran yang ada diIndonesia. Pergeseran budaya ini memberikan dampak yang akan berpengaruh pada desain yang diaplikasikan nantinya, dalam desain yang direncanakan sekarang sifat individualis mewarnai karakter suatu bangunan yang dirancang. Karena masyarakat diperkotaan sudah sangat disibukkan dengan berbagai aktivitas sehari-hari maka budaya mereka lebih cenderung individualis dan tertutup dengan lingkungannya.
Dalam memilih desain hunian misalnya, hunian seperti rumah saat ini lebih banyak didesain dengan introvert atau tertutup pada bagian tampak luar (eksterior)nya. Hal ini selain bertujuan untuk lebih menjaga privasi dari sipenghuni juga karena alasan keamanan yang dikhawatirkan oleh sipenghuni. Desain introvert telah menjawab permasalahan dari perumahan di kota besar tetapi sisi lainnya telah melunturkan budaya bertetangga dengan keterbukaan dalam bermasyarakat.
Dalam masalah budaya juga memegang peran untuk melestarikan budaya lokal, penggunaan unsur budaya lokal harus menjadi pertimbangan yang harus diutamakan dalam mendesain suatu interior ruangan. Hal ini sesuai dengan tujuan dari perancangan interior yang tetap mengaplikasikan unsur budaya lokal agar tidak luntur oleh masuknya budaya luar dan mencerminkan lokasi lingkungan dimana interior ruang tersebut berada.
(22)
BAB 9 MERANCANG INTERIOR
Pengolahan ruang dalam atau gubahan ruang dalam yaitu apabila gubahan elemen-elemen dilakukan melalui suatu proses dinamis. Kualitas lebih dipentingkan dari pada kuantitas. Ruang bagi manusia merupakan kebutuhan dasar maka desain interior bertujuan membentuk suasana ruang agar menjadi lebih baik, lebih nyaman,lebih indah dan lebih anggun sehingga memuaskan dan menyenangkan bagi pengguna ruang tersebut.
Beberapacara yang bisa dilakukan dalam sistem gubahan ruang antara lain: a. Mengatur keserasian susunan perabot (furniture)
b. Memilih material bangunan dan elemen ruang yang sesuai fungsi c. Dimensi perabot yang proporsional terhadap besaran ruangan
d. Menciptakan susunan ruang agar mampu menyatakan fungsi seperti kehendak pemilik
Dari cara yang digunakan untuk merancang interior tersebut, maka dalam merancang interior ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan oleh siperancang. Melalui tahapan inilah nantinya proses perancangan berjalan untuk memenuhi tuntutan dari pengguna ruang.
Berikut adalah tahapan dalam merancang interior:
Mengumpulkan informasi mengenai ruangan yang akan dirancang Membuat daftar kebutuhan untuk suatu ruangan
(23)
Menggambar berbagai gambar teknik interior
Dari tahapan tersebut seorang perancang interior mulai bekerja sesuai dengan urutannya. Tanpa mengikuti urutan tersebut maka akan terjadi kebingungan dalam melakukan proses perancangan interior yang menyebabkan proses menjadi kacau dan terhambat.
9.1 MENGUMPULKAN INFORMASI
Dalam merancang interior perancang harus memiliki informasi yang dibutuhkan dalam merancang interior tersebut. Informasi yang dimiliki oleh perancang didapatkan dari sipemberi tugas atau klien. Informasi ini akan dijadikan acuan dalam merancang interior ruangan tersebut. Informasi yang diperlukan adalah mengenai informasi teknis mengenai keberadaan ruangan tersebut. Semua informasi yang bisa membantu dalam perencangan interior harus jelas diketahui sebelum melakukan perancangan.
Beberapa informasi yang harus diketahui antara lain: Individu penghuni dan pemilik bangunan.
Ukuran fisik ruangan baik luas,panjang dan lebar serta tinggi ruangan. Bentuk ruangan.
Struktur yang ada didalam ruangan seperti kolom. Letak dan arah pintu dan jendela dalam ruangan. Letak titik sakelar.
Pencahayaan dan penghawaan ruangan.
Keadaan fisik bangunan seperti kelembaban ruangan.
Selaininformasitadisemua informasiyangberkaitandengan ruangharus dimasukankedalam daftarinformasigunamenyusun
(24)
berbagaiinformasiyangdibutuhkan olehperancang,dapatdigunakan carayangmempermudahproses pengumpulan informasi mengenaiindividupenghuniuntukmenyesuaikan rancangansesuaidengankarakteristikpenghuninya.Untukruang-ruangyang bersifatpublikdandigunakansecarabersama-samasepertiruangkeluarga, harusmengutamakanfungsiyangdapatmengakomodasiseluruhanggota keluarga,sedangkandalamhalgayaharusdikompromikansecarabersama-sama.Sedangkanuntukruangyangbersifatpribadisepertiruangtidurmaka dapatdisesuaikandengankebutuhandanseleradarisipemilikkamar tersebut. Informasifisikruangmemberikansebuahketeranganmengenaibagiandari ruanganyangbisauntukdiolahagarterciptasuasanainterioryangdiinginkan. Denganmerancangsebuahruanganberdasarkankarakterruanganmaka perancangbisamenggubahruangandenganmaksimaldanmemberdayakan semuakarakterruanganyangsudahada.
9.2 MEMBUAT DAFTAR KEBUTUHAN SEBUAH RUANGAN
Setelahinformasiruanganmaka yangharusdikeahuiberikutnya adalahinformasimengenaidaftar kebutuhandalamsebuahruangan. Semuakebutuhandarisuatu ruanganharusdipertimbangkan dalammerancangsebuahinterior.
Kebutuhanberangkatdariaktivitas yangterjadididalamruangan tersebut.darisebuahaktivitaslah nantinyasebuahinteriorakan membuatdaftarkebutuhannya. Sepertidalamruangtiduraktivitas tidurmembutuhkanfasilitastempat tidur.Setiapaktivitasyangmungkin terjadiharusdimasukkandalam kebutuhanuntuksebuahruang.
Sebuahruangmengkinmemiliki banyakkebutuhanyangdibuatoleh sipenggunanya,tetapitetapharus dipertimbangkanpulamengenai
(25)
segalakebutuhantersebutdengan mempertimbangkanprioritas kebutuhanuntukruangan.Dengan prioritasiniakan mempertimbangkankebutuhanapa sajayangharusadadanyangbisa digantikanataudihilangkan.
Daftarkebutuhandalam sebuah interiorbiasanyaberhubungan denganfurnitureyangakan diberikanuntuksebuahruangan. Sebuahruanganyang dipergunakanuntukberaktivitas membutuhkanfurnituresebagai pelengkapuntukberaktivitas. sebagaipelengkap sebuah ruanganfungsiutamafurniture harusdipertimbangkanfungsi utamanyabarukemungkinanuntuk berfungsiganda.Contohnya sebuahsofapanjangbisaberfungsi sebagaisofadanbisadijadikan untuk tempat tidur.
Dalammengumpulkaninformasi mengenaikebutuhaniniharusjelas jugamengenaijumlahkebutuhan furnitureyangakandigunakan dalamsebuahruangan.Contohnya adalahkebutuhanakanmeja makanpadasebuahrumahtinggal ,harusdisesuaikankursidan ukuran meja dengan jumlah anggota keluarga yang akan makandalamsatumejatersebut.
Selainitukebutuhanakanfurniture kebutuhanlainnyamungkinjuga akanberhubungandenganfaktor kenyamanandidalamsebuah ruangansepertipencahayaandan penghawaanbuatanyangbisa dimasukkansebagaikebutuhan utamaterutamauntukruangan- ruangankhususdimana pencahayaandanpenghawaanya kurangmakapertimbangan membuatpencahayaandan penghawaanbuatanmerupakan bagianyangharusbenar-benar dipertimbangkandenganmatang olehseorangperancanginterior.
Denganmengetahuisegalamacam kebutuhanuntuksebuahruang makaperancangbisamerancang ruanganyangbisamemberikan kenyamanankepadapengguni ruangantersebut.
Dalammembuatdaftarkebutuhan fasilitassepertifurniturediputuskan berdasarkanaktivitasyangterjadi didalamsebuahruangan.Bila
(26)
sebuahruanganmemilikisebuah fungsikhususmakafungsiruangan tersebutharusditunjangdengan fasilitasfurniturenya.Tetapi furniturejugaharusdipilih berdasarkankebiasaanpengguna ruang,penggunaruangyang memilikikebutuhandarisetiap furnitureyangadadidalamruangan tersebut.
Selainituhubunganantarfurniture jugaharus diperhatikan, maksudnyaadalahketerkaitan antarafurnitureyangsatudanyang lainnyayangmungkindigunakan dalamwaktubersamaanatau kemungkinanlaintidak digunakan ataujarangdigunakan.halini dimaksudkanagarmelihat kemungkinanpenggunaanfurniture yangtidakefisien.Untukmengatasi halinibisajugadibuatdaftar furnitureyangmungkinuntuk digabungkanpenggunaanyadalam satujenisfurniture.
Denganmengetahuikebutuhan setiapjenisfurnituredalamsebuah ruangmakaakanterciptatatanan ruanganyangefisiendan memaksimalkansemuapotensi ruanganyangada.Denganbegini juganantinyasebuahruangan akanbisamemenuhisetiap aktivitasyangdilakukandidalam ruangantersebut. POLAHUBUNGANRUANG Dalamperancanganruanganyangberukuranbesardanterdiridariberbagai macamruangdiperlukansuatupemahamanmengenaihubunganyangterjadi antarsaturuangandenganruanganlainnya,makadibuatlahsebuahpola hubunganantarruang.Disinipolahubunganantarruangberfungsiuntuk mengetahuijarakhubunganantarsaturuangdenganruanglainnya. Polahubunganantarruangbiasanyadibuatdalambentukmatrikssederhana
yangmenunjukanruang-ruangyangadadenganhubungangnnyapadaarah garisyang menjelaskanmengenai hubunganantarruanganini. Berikutadalahcontoh matriks polahubunganruangan dalam sebuahrumah tinggal.
(27)
Gambar 9. 1Matriks pola hubungan ruangan dalam rumah tinggal
ZONASI RUANG
Dalammerancangsebuah bangunanyangberukuranbesar sebaiknya diketahui sifat-sifat ruangyangadadidalamnya,sifat-sifat ruangbisadibedakanmenjaditiga antaralain: - Ruangpublik
Ruangpublikadalahsebuah ruangyangbisadigunakandan terlihatlangsungolehtamu yangdatang. Disini ruangpublik memilikisifatyangterbuka sehinggaseringjugamenjadi ruangmukasebuahbangunan. Ruangpublikini dipertimbangkansemebagai tampakmukaataucerminan untukruangan-ruanganlain yangadadidalamnya.
- Ruangsemi publik
Ruangsemipublik adalah ruangyangbersifatterbuka tetapitidaklangsung,disini ruangpublikmemilikisifatyang sedikittertutupkarenaletaknya lebihmenjorokkedalamsetelah ruangpublik.Orangbiasanya bisamemasukiruangsemi publiksetelahmelewatiruang publik.Penataanruangsemi publikinimerupakankelanjutan daripenataandariruangpublik yangmeneruskedalam.
(28)
Biasanyaruangsemipublik tidakjauhberbedadengan ruangpubiltetapihalini tidaklahmutlak.
- Ruangprivat
Ruangprivatadalah ruangyang tidakdiperkenankanuntuk semuaorangdapatmasuk, orangyangmasukharus memilikiizindaripenghuni ruangan,sifatruanginisangat menjagapenghunididalamnya karenainiadalahruangyang menjaditeritoripemilikkamar. Ruangprivatbisadirancang dengangayayangbenar-benar berbedadariruangpublikdan ruangsemipublikkarena kebutuhannya.
Dalammembuatzonasi ruang biasanyamenggunakandenah ruangansecarakeseluruhan,tetapi disiniyangdigunakanhanya berupadenahkasartanpabentuk saja.Daridenahinikemudian barulahdibuatzonasimenurut ruang-ruangyangingindirancang sesuai dengansifat ruantersebut. Membuatzonasihanyaberupa arsiranruangmenurutsifatnya, ruangdiarsir,biasanyaarsirannya bermacam-macam.Tetapisering kalidigunakanadalaharsiranuntuk ruanganyangbersifatpubliklebih renggang dari arsiran ruang semi rapat.Tetapihalinitidakmemikat karenaarsiraninitetapharus diberikanketeranganyang menjelaskanjenissifatruang tersebut.
(29)
(30)
9.3 MENENTUKAN KONSEP DAN GAYA INTERIOR
Pemilihansebuahkonsepdangaya dalaminteriormerupakanhakdari pemilikdanpenggunaruangan tersebut.Konsepdangayainterior merupakanhasilakhiryangakan berwujudpadabentukvisualdalam sebuahinterior.Penilaiandalam konsepdangayainteriorini menjadikanparaperancangharus jelimelihat potensikonsepdan gayaapa yang pantas untuk diaplikasikandalamsebuah ruangan.
Dalampemilihankonsepdangaya interior,peranansebuahgaya arsitekturmemegangperanyang besardalammenentukankonsep dangayasebuahinterior.Dengan berpegangpadagayaarsitektur sebuahbangunanperancangan untukinterior didalamnya sebaiknyatidaklaridarigaya arsitektur.Halinidiperlukanagar tetapterdapatbenangmerah antaragayaarsitektureksteriordan interiorsebuahbangunan
Konsepdangayajugaakan mempengaruhidalampemilihan materialyangakan digunakan untukperancangansebuahinterior. Peranananmaterialinijugayang nantinyaakanmembentuksebuah gayayangdiinginkanpadasebuah interiorruangan.Material merupakanaplikasiyangakan diterapkanuntuksemuaelemen ruangdanpenunjangsuatuinterior ruang.
Gayainteriorjugamenunjukan sebuahprestiseseseorangdalam masyarakat.Sebuahruanganyang digunakanolehseseorangyang memilikikedudukantinggiakan cenderunguntukmerancang interiornyadengangayayang menunjukanjatidiridanseleradari sipemilikruangan.Selainitu rancanganyangmenunjukan kemewahanmenunjukan kedudukansecarasosialdan ekonomi.
(31)
dengansipemilikdanpengguna ruangantersebut.faktorusia, seleradangayahidupsangat menentukandalampertimbangan konsepdangayainterioryang dipilihuntukruanganyangakan merekagunakan.Contohnyakaum mudadikotabesardengangaya hidupyangserbapraktisdengan banyakmenghabiskanwaktudiluar rumahsangatcocok untuk menerapkankonsepmodern minimalisuntukhuniannya,halini karena gayasepertiinitidak memerlukanperawatanyangrumit dansederhanasesuaidenganjiwa anak muda.
Dalammemilihkonsepdangaya interioradabeberapahalyang biasanyamenjadipertimbangan perancang.Berikutadalah beberapahalyangmenjadi pertimbangan:
USIA
Dalammenentukankonsepdan gayainteriorusiamemegang perananyangsangatbesar.Halini disebabkanolehkeinginanuntuk memilihyangsesuaidengangaya hidupberdasarkanusiamereka. Dengangayahidupyangserba praktisdanmodernmenjadikan kalanganmudadenganberbagai kesibukanpekerjaanmenjadikan hunianhanyasebatas tempatuntuk bersitirahatsetelahseharian beraktivitasdiluar.Kalanganmuda akancenderunguntuklebih memilihinteriorbergayamodern dansimpel,denganmemilihjenis gayainimerekaakansangat terbantudengankepraktisandalam segi perawatannya.
Sebaliknyauntukusiayanglebih mapanmerekacenderungberalih padagayainterioryanglebih menunjukanstatussosialdan mendukunghobimereka.Pada kalanganinimerekaakanlebih banyakmenghabiskanwaktu didalamrumahdanterkadang rumahjugamenjaditempat berkumpuldanmenerimatamudari luar.pemilihanjenisinteriorseperti klasikmerupakan pilihan yang banyakdipilihataugayalainnya sepertietnikjugaterkadang menjadipilihan
(32)
mereka.
LATAR BELAKANGBUDAYA
Latarbelakangbudayaseseorang biasanyajugamempengaruhi pilihangayainteriorpadahunian mereka. Dengan memilih suatu gayayangterkaitdenganbudaya asalmerekamakaakanmembuat merekamerasanyamandengan kebiasaandanbudayamereka yangtelahkuattertanamdalamdiri mereka.
Denganlatarbelakangbudayajuga nantinyasebuahinteriordapat ditatadenganpermintaan dari klien.Unsurbudayainibisa dimasukandalampenataaninterior agarsuatubudayadaripenghuni ruanganakantetaptercermin diruanganyangakan digunakannya.Contohnyabudaya jawabisamengaplikasikansebuah dindingdengandihiasigebyok yangakanmemberikantampilan hiasanyangunikdanberkesan etnik,bilasebuahruangantidak inginmenampilakansecarakhusus gayaetnikmakaaksentuasibisa ditambahkandenganhanyaberupa ornamenyangmenjadicirikhas budaya tersebut.
SELERA
Dalammenentukansebuahgaya dankonsepinteriorselera merupakanpertimbanganyang sangatmempengaruhikeputusan seseorangdalammemilihkonsep dangayainteriornya.Selera seseoranginibisasajaberbeda danbertolakbelakangdenganusia danlatar belakangbudayanya. Selerajugaakanmenentukan konsepdangayainterioryangakan dipiliholeh penggunaruangan tersebut.denganmemperhatikan padakeinginanpenggunamaka perancang harus mengakomodasi kebutuhandan keinginan penggunaruang.
(33)
Dalammemutuskanperancangan interioryangberkaitandengan seleraterkadangterdapatbenturan aturanyangterjadi.Seperti mencampurantaragayaetnikdan modern.Daripercampuranantara gayayangberbedainimaka munculjugagayaekletikyaitu percampuranterhadapbeberapa gayadalam interior.
PERTIMBANGANPASAR
Dalammerancanginterior pertimbanganpasarmerupakan aspekyangsangatdiperhatikan olehperancanginterior.Dengan mempertimbangkanselerapasar yangselaluberubah-ubahseperti padafurnituremakaperancangan interiorjugamengikutiperubahan seleraini.
Dalammerancangfasilitasyang berkaitandengan publik untuk dijualsepertipadakamarhotel, perancanganinteriornya dipilih yangmewakilikarakteristikdan selerapasarsecaraumum. Sekarangdesainkamarhotel sudahberagamdandirancang dengankonsepdangayayang tidakbiasa,sepertigayamodern minimalisyangduludianggaptidak mewakiliseleraumumpengunjung tetapi sekarang telah banyak diaplikasikanpadahotel-hotel berbintangkarenadianggaptelah mewakiliselerapasaryang semakinmamahamikeindahan desain minimalis.
FUNGSI
Dalammerancangsebuahinterior, konsepdangayainterioryang dipilihmerupakanbagiandari perhitunganfungsiutamayang melatarbelakangisebuahruangan tersebut.denganmemperhatikan fungsiutamasebuah ruangan makaperancang dapat mempelajarigayayangsesuai
(34)
denganuntuk ruangantersebut.
Dalamperancanganinteriorfungsi ruanganyangbersifatpribadi sepertiruamhtinggalpemilihan gayanyalebihbebaskarena tergantungpadapemilikruamhitu sendiri.Sedangkanuntukfasilitas-fasilitasumumadabanyak hal yangharusdiperhatikandalam pemilihankonsepdangayainterior agartampilsesuaidengan fungsinyadandapatditerimaoleh orangbanyakyangakan menggunakanruangantersebut nantinya.
Gambar 9.
3Sebuahruangdudukdengangayamodernminimalisyangsangatsesuai dengantuntutan masyarakat perkotaanyangsimple dantidakmau
direpotkandenganperawatan.Gayasemacaminimencerminkanperubahangayahi dupmasyarakatyanglebihpraktisdansederhana.
(35)
Gambar 9.
4Sebuahpenataangayaetnikmodernyangmenyatukanduakebudayaantimurdan baratsangatcocokuntukkepribadianyangmapandanmencintaitradisidankebuda
yaansetempat. (Sumbergambar:ww w . t r e ndi r . c o m )
9.4 MENGGAMBARTEKNIK INTERIOR
Menggambarteknikmerupakan tahapanuntukmenuangkanide rancanganyangingindiaplikasikan untuksebuahbangunan.Dengan menggambarjugakitabisa mempelajarisegalakemungkinan yangbisaterjadidalam mengaplikasikanrancangan tersebutnantinyadilapangan.
Sepertidalammerancangarsitektur sebuahbangunan,menggambar merupakansebuahcarayang dilakukanuntukmemvisualisasikan ideuntukditerapkandalamsebuah bangunan.Begitujugadengan merancangsebuahinterior,proses menggambarmerupakansebuah carayangdigunakanuntuk memvisualisasikaniderancangan suaturuanganyangakandibangun nantinya.
(36)
digunakantentunyahanyauntuk bagianinteriornyasaja.Dalamhal inielemenutamainteriorseperti lantai,dindingdanlangit-langit merupakanobyekutamayang digambardalamperancangan interior.Baruberikutnyaadalah adalahgambar-gambarlainyang menunjanguntukperancangan interiordilakukan agar tercipta gambarkerjainterioryanglengkap.
Berikutadalahbeberapajenis gambaryangbiasa dikerjakan dalammerancanginteriorsebuah ruangan:
Gambar pola lantai dan lay outFurniture Gambar tampak dinding interior
Gambarpolalangit-langitdan rencanatitiklampu Gambardetail interior
Gambarperspektif
Darigambar-gambartersebut semuanyaharusdilengkapiuntuk membuatsusunangambarkerja interioryanglengkapdanbisa dikerjakandilapangan.Dengan gambarkerjayanglengkappula sebuah ruanganakanbisakerjakan dengansebaikmungkinagar terciptatatananinteriorseperti yangdiharapkan.
Dalammenggambarharus memperhatikanperhitunganskala. Denganmenggambar menggunakanskalamakaakan mempermudahdalammenentukan berbagaiukuranyangsebenarnya dalamperancangansebuahinterior ruang.Menggambardenganskala inijugaharusdilakukanseperti halnyapadasaatmenggambar arsitektur.
(37)
material dankonstruksiyangakan digunakan.Setiapmaterialyang diaplikasikanharusdijelaskan untukmengetahuijenisnyadan caraaplikasinyadilapangan.
GAMBAR POLALANTAI
Gambarpolalantaimerupakan gambaryangakanmerencanakan lantaiuntuksebuahruangan. Dalamperancangan interior gambarpolalantaimerupakan gambaryang menggunakan gambardenaharsitekturdalam sebuahbangunan.Gambarpola lantaiiniakanmenunjukan bagaimanaaplikasibentuklantai sebuahruangansertajenis material yangakandigunakannya.
Darigambardenahinilahsebuah gambarpolalantai bisadibuat, untukpolalantaiyangsederhana danmenggunakansatujenisatau sedikitjenismateriallantai,maka bisadigunakansatugambarsaja yangbisamenggambarkanpola lantai untukseluruhruangan
Dalammenggambarpolalantaiini gambardenahdijadikansebagai patokanuntukmembuatpolalantai ruang.Untukjenisruanganyang memilikidesainlantaiyangkhusus perludibuatsebuahgambaryang secaradetailmenggambarkanpola lantai,ukurandanmaterialnya.
Dalammenggambarpolalantaiini biasanyamenyeseuaikandengan penggambarandengan menggunakanskalayangsama denganyangdiaplikasikanuntuk gambardenah.Terkadanggambar polalantaiinidibuatlebihbesar dariskalasebenarnyabisa mencapai3sampai5kalilebih besaruntukmenjelaskanberbagai macamgambarmengenaiaplikasi polalantai ini.
Dalamgambarkerjaterkadang gambarpolalantaiinidisatukan dengangambarlayoutfurniture, disinilantaiyangtelahdigambar biasanyaditambahi
(38)
dengan gambarfurniture.Keuntungan teknikiniadalahpenempatan furniturebisadigambardengan rapihmengikutipolalantaiyang sudahada.
Selainitupolalantaiyang digabungkandenganlayout furnitureinijugaakanbisa menentukanposisipeletakkan furnituresesuaidenganrencana lantaiyangsudahada,perhitungan untuksetiapfurniture cukup denganhanyamenghitungjumlah satuandari ukuranlantai.
Dalammembuatpolalantaiyang bersatudenganlayoutfurnitureini tidakdisarankanuntuklantaiyang memilikidesainpolayangrumit. Karenalantaiakanmembutuhkan sebuahperhitungandangambar yangjelas,biladitutupidengan gambarsimbolfurniturelantaitidak akanterlihatdenganjelas. Penyatuangambarpolalantaidan furniturehanyaefektifuntukpola lantaidengansusunanyang sederhana.
(39)
(40)
Gambar 9. 6Contohgambarpolalantairumahtinggalyangdirancang secarasederhanadenganmenggunakanmaterialkeramikstandardengan
pemasanganyangbiasa.
MENGGAMBARLAYOUT FURNITURE
Untukmerencanakanletakfurniture secaratepat,makaperlugambar layoutfurnituredidalamsebuah ruangan.Gambarlayoutfurniture iniharusmenggunakanskala sepertipadasaatmenggambar denahpadagambar
(41)
arsitektur. Darisebuahdenahruanganmaka dibuattatananfurniturenyadengan menggunakanskalayangsama dengangambardenahtersebut. beberapajenisfurniturememiliki jenissimboltersendiri,darisimbol inilahdicobauntukmenatafurniture tersebutbaiktatanannyamaupun ukurannyadalamgambar.
Menggambarlayoutfurnituremenggunakangambardenah.Darigambar denahtersebutsimbolfurnitureditatasesuaidengankeinginan.Dalam
menggambarlayoutfurnitureperhitunganskalaharusdisesuaikan antara skaladenahdenganskalagambarfurnitureagarterciptakomposisiyang mewakili ukuransebenarnyadilapangan.
Gambar 9.
7Layoutfurnituredanpolalantaiyangdisatukantampaksebuahruanganyangmem perlihatkanposisidanbentukfurnituredariatas.
(42)
Gambar 9.
8Layoutfurnituredanpolalantaiparketyangdisatukantampakfurniturediperlihatk andenganmenggunakanwarna yangakandigunakanpadawarnaaslinya.
GAMBARTAMPAKDINDING INTERIOR
Dalamsebuahperancangan interior,gambartampakdinding merupakansalahsatugambar yangsangatpenting.Gambar tampakdindingakan memperlihatkanbagaimana pengolahansuatubidangdinding interior.Gambartampakdinding jugaakanmenjelaskanmengenai aplikasimaterial finishingbangunan danpolapemasangannya.
Gambartampakdindinginterior bisadiambildarigambarpotongan darigambar perencanaan arsitektur.Darigambar perencanaanarsitekturinimaka bisadibuatgambartampakdinding interior,tentunyadalamgambar tampakdindinginteriortidakakan dimasukkanjugagambarpondasi sertagambarperencanaankuda- kudaatapbangunan.Yangakan digunakanadalahbentukdinding bangunandanukuranketinggian dinding,danyangtermasukadalah bagianbangunanmulaidarilantai sampai padalangit-langit.
(43)
Contohgambartampak dindinginterioryangdiambildarigambar potongan arsitektur.
Gambar 9. 9Gambar potonganarsitektur
(44)
Gambar 9.
11Contohgambartampakinterioryangdiambildarigambarpotonganarsitektur.Pe ngolahandindingmenjadiketeranganyangmendominasipadagambartampak.
GAMBARPOLALANGIT-LANGIT DANRENCANATITIKLAMPU
Gambarpolalangit-langit merupakangambarperancangan yangakanmenunjukan perencanaanterhadaplangit-langit padasebuahruangan.Gambarini akanmenjadibagianyang menunjukanpengolahanlangit- langitbaikbentukdan spesifikasinyamaupunbahanyang akandigunakanuntukmaterial langit-langit ini.
Gambarpolalangit-langit ini diambildarigambardenahtetapi diambilarahpandangkeatas. Gambarpolalangit-langit merupakangambaryang menunjukanbidangvertikaldalam sebuahruangan.Dengan menggambarlangit-langitmaka perencanaanlangit-langitbisa menjadi lebihkreatif.
Dalamgambarpolalangit-langitini biasanyajugadisertakandengan gambarrencanatitiklampu. Rencanatitiklampumerupakan gambaryangakanmenunjukan penempatanrencanatitiklampuini biasanyadiletakkanpadabagian langii-langitsebuahruangan,maka
(45)
gambaryangakandibutuhkan adalahgambar polalangit-langit.
Penempatanlampuyangada dilangit-langitini sering digabungkandengangambarpola langit-langit,tetapibilagambarnya terlalubesardanrumitmakakedua gambarinitidakbolehdisatukan. Gambarrencanatitiklampuakan menjelaskantitikpenempatan lampu,jenislampu,sertaarah kabelyangmenjaditombol swtichnya.
Dalam menggambarpolalangit- langitharusmemperlihatkanapa sajayangterdapatpadalangit- langitsebuahruangan.karena langit-langitmemilikifungsitidak hanyasebagaipenempatantitik lamputetapijugaadabeberapa bendayangbiasaditempatkan dilangit-langit, diantaranyaadalah:
- Kipasangin
- Sprinkleruntukpemadamkebakaran. - Fire detector atau alat pendeteksi api. - Speaker.
- Danlain-lain
Semuabendayangberadadilangit- langitharusdiperlihatkanpada gambarpolalangitlangitiniagar diketahuiletakyangpasdantepat untuksebuahruangan.
(46)
Gambar 9.
12contohgambarpolalangit-
langitpadasebuahruangan,bentukdanmateriallangit-langitmerupakanpenjelasanyangharusdiketahuidandituliskanpadagambarini.s elainituletaktitiklampudanarahkabelnyajugaharusdijelaskandalamgambarini.
GAMBAR DETAILINTERIOR
Gambardetailinteriormerupakangambaryangakanmenjelaskanmengenai detail-detaildalamsebuahperancanganinterior.Gambardetailinibisaberupa gambardetail untukpengolahanlantai, pengolahandinding,pengolahanlangit-langitataubisajugaberupadetailuntukfurniureinteriorsepertifurniturebuilt in.
Gambardetailinipentingkarenamenyangkutpekerjaanfisiksebuahinterior. Untukdetailsederhanadantelahbiasadikerjakanmakagambardetialtidak terlaluperluuntukdibuat,tetapibiladetailyangdibuatrumitmakagambar
detailwajibuntukdibuat.Setiapgambardetailyangdibuatakan mempermudahdalam mengerjakanpekerjaansebuahinterior.
(47)
Contohgambar detail interior dapat dilihat sebagai berikut ini :
Gambar 9. 13Contohgambardetailsebuahnicheataucerukanpadainterior
GAMBAR PERSPEKTIFINTERIOR
Gambarperspektifinteriormerupakangambarpelengkapyangakan
menunjukanbagaimanatampilansebuahruangannantinya.Dengangambar perspektifinimakaorangakanbisamembayangkanbagaimanatampilan sebuahruangan,selainitugambarperspektifjugaakanmenjadigambaryang akanmembantudalammempresentasikansebuah rancanganinterior.
Saatini gambar perspektiftidakhanya menggunakanmediakertas biasatetapi jugatelahmenggunakanmediapresentasikomputerdengangambaryang realistisseperti foto. Teknikmenggambarperspektifmerupakanteknik menggambaryangsangatpentingkarenasebagaimediapresentasiuntuk hasil
(48)
akhirsebuahrancanganinterior.
Gambar 9.
14Gambarperspektifinteriordenganmenggunakanmediapensildenganteknikfre ehand.
(49)
Gambar 9.
15Perspektifruangdudukdenganmenggunakanteknikmenggambarperspektifsat utitikhilang.Penggambarandenganmetodefreehanddandifinishingdengancatair
.
Gambar 9. 16
Perspektifinteriorruangdudukyangmenggunakanteknikmenggambarsatutitikhil ang.
(50)
BAB 10 STUDI KASUS : MERANCANG INTERIOR RUANGKELUARGA
Dalammerancanginterior, perancangharusmengikuti tahapanyanguntukmelakukan perancanganinterior.Dengan mengikutitahapan-tahapanini nantinyaseorangsiperancang akantetapberadadalamjalur untukmengetahuisejauhmana prosesperancanganberlangsung.
Studikasuskaliiniyangdiambil adalahmerancanginteriorruang keluarga.Sebagaibagiandari sebuahhunian,sebuahruang keluargamerupakaniniyang menjadiruanguntukberkumpul seluruhanggotaruangkeluarga. Dalamsebuahruangkeluarga keluargaberbagai kegiatanbisa terjadi,ruanganinijuga direncanakanuntukmemenuhi kebutuhandankebiasaansemua anggotakeluarga.
10.1 IDENTIFIKASI RUANG
Ruangkeluargaadalahsebuah ruangandalamhunianyang digunakansebagairuangbersama untukkeluargaberkumpuldan bercengkrama.Dalamruanganini biasanyamenjadiintisebuah huniankarenadiruanganinilah semuaanggotakeluargabisa bertemu,bersantaidansaling bercengkramasetelahseharian berkumpuldiluarrumah. Ukuranruangan:4MX 5M Tinggi ruangan: 3M
Posisijendela: padasatusisi dindingdenganukuran2MX2M jendelalipat.
10.2 MEMBUAT DAFTARKEBUTUHANRUANG
Ruangkeluargainidirancanguntuksebuahkeluargayangterdiridariayah,ibu danduaoranganaknyayangberanjakdewasa.
Daftar ornamendalaminteriorruangkeluarga antara lain : - Fotokeluarga
(51)
- Pernikhiasankoleksi - Tanamanhias - Jamdinding
10.3 PEMILIHAN KONSEP DAN GAYA INTERIOR
Pengertianruangkeluargaadalah sebuahruanganyangdimana anggotakeluargadapatberkumpul danmenghabiskansebagianbesar waktuuntukbersama-samasetelah seharianberaktivitasdiluarrumah. Olehkarenaitu,karakterdan kelayakanruang dibuat agar bisa menciptakansuasanakehidupan akrabdansantai.Untuk menciptakansuasanasepertiyang diinginkanmakaperancangbekerja samadenganpemilikuntuk mengetahuikeinginandan kebiasaanmerekaterhadapsuatu ruangan.
Dalammerancangruangkeluarga ini akan mengambil konsep yang santaikarenaruanganinibukanlah sebuahruanganformalyang membutuhkangayayangberat. Tetapiuntukmembuatsuatu konsepyangmembuatsantaidan intimantarasesamaanggota keluargamakaruanganiniakan dirancangdengangaya modern.
Dalamrancanganruangkeluarga iniakandipilihsebuahgaya penataanyangtidakformal. Pemilihansofayangberukuran besarakanmembuatnyaman anggotakeluargayangduduk bahkanbisasambiltiduran.Selain itupenempatandualampududuk dikirakananmejadiperuntukan untukpencahayaan tambahan yangbisadigunakanuntuk bersantai sambil membacadiruang keluargaini. Kegiatanyangakanterjadidiruang keluargaini antaralain:
- Istirahat,bermalas-malasan (santai)yangmembutuhkan perabotanyang nyaman dantidakmenggangu sirkulasi.Arahpandangan yangbaikdantidak menyilaukanmataorang yangberadadiruangan.
- Pencahayaandipilihyang bisadisesuaikandengan keinginan penghuni ruangan,karenaterkadang ruangkeluargaini membutuhkan cahaya
(52)
lampuyangmaksimaltetapi terkadangmembutuhkan cahayayangredup bila inginbermalas-malasan.
- Kegiatanmembacaakan membutuhkansebuah tempatyangbersifat mengundang,dimana seseorangbisa duduk santaiataubahkan merebahkandiridengan nyaman,sertamemerlukan pencahayaanyangcukup untukbisa membaca denganbaik,tempat penyimpanansepertibuku, majalahataukoran diletakkanditempatyang mudahterjangkau.
- Menontontelevisi merupakansalahsatu kegiatanyangbanyak dilakukandiruangkeluarga. Perangkattelevisidan pendukungnyaditempatkan dengantepatsehinggaarah pandanganbisa nyaman ketika menontontelevisi. Stopkontak,kabellistrik, kabelantena,kabeltelepon, harusdipersiapkandengan baikagartidakmenggangu pemandangandanbisa tersembunyai sehingga tidakmengganggupada tampilan sebuah interior.
10.4 GAMBAR RANCANGAN INTERIOR
Gambar 10. 1Polalantairuanganyangmenggunakankeramikdenganukuran 40X40cm.
(53)
(54)
Gambar 10. 3Gambar rencanalangit-langitdenganmaterialgypsum dantitikpenempatanlampu.
(55)
Gambar 10. 4Tampak Interior A–A
(56)
Gambar 10. 6GambartampakinteriorC–C
(57)
Gambar 10. 8Gambar detail 2,detail Plinlantaipadaninterior
Gambar 10. 9Gambar perspektif ruang keluarga menggunakan teknik menggambarpespektifsatutitikhilang.
(58)
BAB 11 MEMBUAT RUANG INTERIOR DENGAN AUTOCAD
(59)
Gambar 11. 2 Hasil Render Interior 2
Langkah paling awal adalah membuat ruang terlebih dahulu dengan menggunakan perangkat lunak AutoCAD.
11.1 MEMBUAT LAYER
Untuk menggambar dengan sistematis di AutoCAD, layer gambar harus ditentukan terlebih dahulu. Layer akan mengelompokkan objek berdasarkan fungsi dan bentuknya.
Pada pembuatan gambar interior tahapan pertama ini, layer yang digunakan adalah sebagai berikut :
(60)
Plafon
Daun Jendela Dinding 1 Dinding 2 Dinding 3
Kaca
Kusen Lantai
Langkah membuat layer dapat dilihat sebagai berikut : 1. Buka program AutoCAD
2. Memulai lembar pekerjaan/sheet baru dengan template bebas
Gambar 11. 3Kotak Dialog Layer Properties Manager
3. Membuat Layer baru dengan tombol New pada Layer Properties Manager, kemudian mengetik nama layer yang diinginkan, misalnya dinding 1, kemudian tekan Enter pada Keyboard, atau klik di bagian luar tulisan yang sedang dibuat.
(61)
Gambar 11. 4New Layer pada Layer Properties Manager
Gambar 11. 5Hasil Membuat Layer Dinding
(62)
Gambar 11. 6Hasil Membuat semua layer
5. Setelah selesai, tutup layer properties manager dengan mengklik tanda silang di pojok kiri atas, dan simpan pekerjaan ini dengan nama ruang keluarga 1.dwg
11.2 MEMBUAT DINDING
Tahapan berikutnya adalah membuat objek dinding 3 dimensi sebagai elemen interior pembatas bidang. Pertama yang dibuat adalah denah ruang, dengan dinding setinggi 330 (cm).
1. Melanjutkan pekerjaan sebelumnya, buka file ruang keluarga 1.dwg
2. Untuk membatasi ruang kerja pada layar AutoCAD, gunakan perintah limits dengan langkah sebagai berikut :
Command: limits
Reset Model space limits:
Specify lower left corner or [ON/OFF] <0.0000,0.0000>:enter Specify upper right corner <12.0000,9.0000>: 4000,3000
3. Untuk memastikan cakupan layar untuk pekerjaan ini, setelah limits, maka lakukan perintah zoom all, dengan langkah sebagai berikut :
Command: z ZOOM
Specify corner of window, enter a scale factor (nX or nXP), or
All/Center/Dynamic/Extents/Previous/Scale/Window/Object] <real time>: a Regenerating model.
4. Membuat ruang interior dengan perintah polyline sebagai berikut : Command: pl
(63)
PLINE
Specify start point:
Current line-width is 0.0000
Specify next point or [Arc/Halfwidth/Length/Undo/Width]: @400<0
Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]: @600<90 Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]: @400<180 Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]: c
Gambar 11. 7Hasil membuat garis dengan perintah Polyline
5. Membuat garis dinding ke luar dan ke dalam dengan perintah offset, dengan jarak 7.5 karena asumsi ketebalan dinding adalah 15 (cm), dengan langkah sebagai berikut :
Command: o OFFSET
Current settings: Erase source=No Layer=Source OFFSETGAPTYPE=0 Specify offset distance or [Through/Erase/Layer] <7.5000>:
Select object to offset or [Exit/Undo] <Exit> (klik T1)
Specify point on side to offset or [Exit/Multiple/Undo] <Exit>:(klik T2) Select object to offset or [Exit/Undo] <Exit>:(klik T1)
(64)
Specify point on side to offset or [Exit/Multiple/Undo] <Exit>:(klik T3) Select object to offset or [Exit/Undo] <Exit>:
Gambar 11. 8hasil pekerjaan melakukan offset ke luar dan ke dalam
6. Garis as tidak diperlukan dalam membuat gambar interior, maka dihapus dengan perintah erase sebagai berikut :
Command: e ERASE
Select objects: (klik T1) Select objects: (Enter)
(65)
Gambar 11. 9Hasil pekerjaan menghapus garis as
7. Kemudian, setiap sisi dinding akan dipisahkan dan difinishing dengan jenis finishing berbeda sehingga dipisahkan masing2. Garis-garis yang membentuk gambar dinding ini kemudian dipisahkan dengan menggunakan perintah explode. Command: x
EXPLODE
Select objects: 1 found
Select objects: 1 found, 2 total(klik kedua kotak tersebut, atau jendelakan) Select objects:
8. Membuat garis batas dinding dengan perintah line. Command: l
LINE Specify first point: (klik T1) Specify next point or [Undo]: (klik T2) Specify next point or [Undo]:
Command: LINE Specify first point: (klik T3) Specify next point or [Undo]: (klik T4)
Specify next point or [Undo]:
Command: LINE Specify first point: (klik T5) Specify next point or [Undo]: (klik T6)
Specify next point or [Undo]:
Command: LINE Specify first point: (klik T7) Specify next point or [Undo]: (klik T8)
(66)
Gambar 11. 10Membuat pembatas dinding dengan perintah line
9. Merubah dinding menjadi objek yang menyatu dengan perintah region. Command: reg
REGION
Select objects: Specify opposite corner: 6 found(jendelakan semua gambar dinding) Select objects : (enter)
10. Membuat gambar dinding dengan ketebalan 330 dengan perintah extrude. Command: ext
EXTRUDE
Current wire frame density: ISOLINES=4 Select objects to extrude: 1 found
Select objects to extrude: 1 found, 2 total Select objects to extrude: 1 found, 3 total Select objects to extrude: 1 found, 4 total Select objects to extrude:
Specify height of extrusion or [Direction/Path/Taper angle] : 330(enter)
11. Pilih pada view, tampilan SE ISOMETRIK, dan pada visual style pilih 3D hidden, sehingga dapat dilihat hasil sebagai berikut :
(67)
Gambar 11. 11Tampilan Visual Styles
Gambar 11. 12Hasil gambar dinding dengan visual style hidden dan view SE Isometrik
12. Berikutnya, objek dikelompokkan berdasarkan layer yang telah ditentukan sebelumnya, dengan memilih terlebih dahulu objek kemudian pilihkan layer yang diinginkan.
(68)
(69)
(70)
Gambar 11. 15Mengubah pengelompokan objek dinding ke layer dinding 2
13. Simpan Hasil Pekerjaan pada tahap ini dengan nama ruang keluarga 2.dwg
11.3 MEMBUAT LANTAI DAN PLAFON
Tahapan berikut ini adalah melanjutkan pekerjaan sebelumnya yakni dengan membuat lantai dan plafon. Gambar yang sebelumnya dibuat, dibuka terlebih dahulu, yakni file ruang keluarga 2.dwg.
1. Untuk membuat garis plafon, dilakukan dengan perintah polyline. Command: pl PLINE
Specify start point: (Klik T1) Current line-width is 0.0000
Specify next point or [Arc/Halfwidth/Length/Undo/Width]: (Klik T1)
(71)
Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]: (Klik T1) Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]: (Klik T1) Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]: ( ENTER)
Gambar 11. 16posisi klik membuat polyline objek plafon
2. Membuat garis plafon dengan perintah line. Command: l
LINE Specify first point: ( Klik T1 ) Specify next point or [Undo]: ( klik T2 ) Specify next point or [Undo]: ( ENTER )
(72)
Gambar 11. 17Membuat garis plafon dengan perintah line
3. Selanjutnya, mengkopi garis plafon yang ada di atas (T1) ke bawah(T2) untuk digunakan sebagai garis lantai, dengan perintah copy.
Command: co COPY
Select objects: 1 found( pilih Gambar Garis plafon) Select objects:
Current settings: Copy mode = Multiple
Specify base point or [Displacement/mOde] <Displacement>: Specify second point or <use first point as displacement>: ( Klik T1 )
Specify second point or [Exit/Undo] <Exit>: ( Klik T2 )
4. Membuat ketebalan pada garis lantai sebesar -10 dengan perintah extrude Command: ext
EXTRUDE
Current wire frame density: ISOLINES=4
Select objects to extrude: 1 found ( pilih Garis lantai) Select objects to extrude: ( enter )
Specify height of extrusion or [Direction/Path/Taper angle]: -10 ( enter)
5. Membuat ketebalan pada garis plafon sebesar 50 dengan perintah extrude Command: ext
EXTRUDE
Current wire frame density: ISOLINES=4
(73)
Select objects to extrude: ( enter )
Specify height of extrusion or [Direction/Path/Taper angle] <-10.0000>: 50 ( enter )
Gambar 11. 18Hasil extrude garis atap dan garis lantai
6. Berikutnya, objek dikelompokkan berdasarkan layer yang telah ditentukan sebelumnya, dengan memilih terlebih dahulu objek kemudian pilihkan layer yang diinginkan.
(74)
(75)
Gambar 11. 20Mengubah pengelompokan objek plafon ke layer plafon
7. Membuat rectangle sejajar dengan batas atas dinding sebagai aksen pada plafon.
(76)
Gambar 11. 21Gambar aksen pada plafon
8. Melakukan offset untuk menambah aksen pada plafon, offset objek rectangle sejauh 30 ke arah luar.
Command: o OFFSET
Current settings: Erase source=No Layer=Source OFFSETGAPTYPE=0 Specify offset distance or [Through/Erase/Layer] <Through>: 30
Select object to offset or [Exit/Undo] <Exit>:
Specify point on side to offset or [Exit/Multiple/Undo] <Exit>: Select object to offset or [Exit/Undo] <Exit>: *Cancel*
(77)
Gambar 11. 22Hasil offset pada rectangle aksen atap
9. Melakukan perintah extrude untuk rectangle di bagian dalam sebesar 10.
Gambar 11. 23Hasil extrude aksen plafon bagian dalam
10. Memindahkan rectangle yang bagian luar, ke atas setinggi 10, dengan perintah move.
Command: m MOVE 1 found
(78)
Specify base point or [Displacement] <Displacement>: Specify second point or <use first point as displacement>: <Ortho on> 10
Gambar 11. 24Hasil move objek aksen plafon bagian luar
11. Melakukan perintah extrude untuk rectangle bagian luar sebesar 40. Command: ext
EXTRUDE
Current wire frame density: ISOLINES=4 Select objects to extrude: 1 found
Select objects to extrude:
(79)
Gambar 11. 25Hasil extrude aksen plafon bagian luar
12. Melakukan perintah substact untuk 2 rectangle yang dibuat tadi terhadap objek plafon utama.
Command: su
SUBTRACT Select solids, surfaces, and regions to subtract from .. Select objects: 1 found
Select objects: Select solids, surfaces, and regions to subtract .. Select objects: 1 found
Select objects: 1 found, 2 total Select objects:
Gambar 11. 26Hasil substract aksen plafon
(80)
Gambar 11. 27Pengelompokan objek pada layer plafon 14. Simpan hasil pekerjaan ini dengan nama ruang keluarga 3.dwg.
11.4 11.MEMBUAT KUSEN PINTU DAN JENDELA
1. Membuka terlebih dahulu file gambar sebelumnya, yakni ruang keluarga 3.dwg.
2. Memulai menggambar dengan View pada tampilan TOP, atau UCS berada pada posisi W ( World Coordinate System)
Command: plan
Enter an option [Current ucs/Ucs/World] <Current>: w Regenerating model.
(81)
Gambar 11. 28Gambar Pintu Command: pl PLINE
Specify start point:
Current line-width is 0.0000
Specify next point or [Arc/Halfwidth/Length/Undo/Width]: 6
Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]: 210 Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]: 90 Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]: 210 Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]: 6 Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]: 216 Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]: 102 Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]: c 4. Mengembalikan view ke SE Isometrik.
5. Melakukan perintah extrude pada kusen, dengan ketebalan 15. Command: ext
EXTRUDE
Current wire frame density: ISOLINES=4 Select objects to extrude: 1 found
Select objects to extrude:
(82)
Gambar 11. 29Hasil melakukan perintah extrude pada kusen dengan ketebalan 15
6. Membuat pelubang pintu dengan perintah box.Box dibuat pada kusen, kemudian dipindahkan dengan perintah move.
Command: _box
Specify first corner or [Center]: (klik sisi bawah kusen) Specify other corner or [Cube/Length]: ( klik sisi atas kusen) Specify height or [2Point]: ( klik ketebalan kusen, dan enter) Kemudian, objek box pelubang pintu di move ke samping kusen. Command: m
MOVE 1 found (klik objek pelubang pintu)
Specify base point or [Displacement] <Displacement>: (klik bagian di samping kusen)
(83)
7. Melakukan perintah rotate dengan sudut 90° Command: _3drotate
Current positive angle in UCS: ANGDIR=counterclockwise ANGBASE=0 Select objects: 1 found
Select objects: 1 found, 2 total Select objects:
Specify base point: Pick a rotation axis:
Specify angle start point or type an angle: 90 Regenerating model.
Gambar 11. 31Tampilan perintah 3d Rotate
(84)
Pastikan pilihan axis benar saat melakukan perintah 3d rotate.
Gambar 11. 33Axis yang dipilih pada saat 3d rotate
Gambar 11. 34 Hasil 3d rotate kusen dan pelubang pintu
8. Memindahkan pelubang kusen pintu dengan perintah align Command: al
ALIGN
Select objects: 1 found ( klik pelubang pintu ) Select objects: ( enter )
(85)
Specify first source point: ( klik Titik S1) Specify first destination point: ( Klik titik D1 ) Specify second source point: ( klik Titik S2) Specify second destination point: ( klik Titik D2) Specify third source point or <continue>: ( enter )
Scale objects based on alignment points? [Yes/No] <N>: ( enter )
Gambar 11. 35Proses melakukan perintah align 9. Melakukan perintah substract untuk membolongi dinding
Command: _subtract Select solids, surfaces, and regions to subtract from Select objects: 1 found
Select objects: Select solids, surfaces, and regions to subtract .. Select objects: 1 found
(86)
Gambar 11. 36Select object pertama saat melakukan perintah substract
(87)
Gambar 11. 38Hasil substract jendela
10. Memulai kembali menggambar dengan View pada tampilan TOP Command: plan
Enter an option [Current ucs/Ucs/World] <Current>: w Regenerating model.
11. Membuat kusen jendela ukuran 80 cm x 2 meter dengan bentuk sebagai berikut :
Command: rec RECTANG
Specify first corner point or [Chamfer/Elevation/Fillet/Thickness/Width]:(Klik titik sembarang di layar )
Specify other corner point or [Area/Dimensions/Rotation]: @80,200 9 (ENTER) 12. Melakukan offset pada rectangle tersebut ke arah luar sebesar 6.
Command: o OFFSET
Current settings: Erase source=No Layer=Source OFFSETGAPTYPE=0 Specify offset distance or [Through/Erase/Layer] <Through>: 6
Select object to offset or [Exit/Undo] <Exit>: ( KLIK RECTANGLE )
Specify point on side to offset or [Exit/Multiple/Undo] <Exit>: ( KLIK KE ARAH LUAR DARI RECTANGLE )
(88)
Gambar 11. 39Hasil offset gambar rectangle untuk jendela
13. Menggandakan objek hasil offset dengan perintah copy. Command: co
COPY
Select objects: 1 found
Select objects: 1 found, 2 total ( pilih kedua rectangle yang ada) Select objects: ( enter )
Specify base point or [Displacement/mOde] <Displacement>: Specify second point or <use first point as displacement>: ( klik satu titik sembarang)
Specify second point or [Exit/Undo] <Exit>: ( klik titik di sebelahnya )
Gambar 11. 40Hasil copy gambar rectangle untuk jendela 11.5 MEMBUAT GORDEN
(89)
Gambar latihan selanjutnya adalah membuat gorden, gambar di bawah ini adalah tampak setelah di rendering.
Gambar 11. 41 Hasil render gorden
1. Buatlah file baru, tentukan luas limits nya 12 x 9 unit, buat layer dengan nama gorden kemudian aktifkan.
2. Dari tampak atas, buatlah ½ penampang rel gorden seperti gambar di bawah ini. (panjang keseluruhan rel gorden = 1,2 meter)
(90)
3. Jadikan gambar tersebut menjadi satu bidang menggunakan perintah region 4. Ubah gambar bidang tersebut menjadi solid dengan perintah revolve: ketik rev
<enter> klik pada gambar bidang <enter> klik pada sudut kiri atas, klik pada sudut kanan atas gambar bidang <enter>.
5. Berikutnya Anda akan menggambar gorden bagian depan yang proses pembuatannya dibagi dalam dua tahap, yaitu membuat lipatan atas dan bagian bawah. Masih dari tampak atas, buatlah bentuk penampang lipatan gorden seperti gambar di samping ini, gunakan perintah polyline, buat terlebih dahulu sebagian, kemudian di mirror, bentuk gambar tidak harus sama persis.
Gambar 11. 43 Gambar Detail Gorden
6.Jadikan lipatan menjadi satu bagian menggunakan perintah polyledit, kemudian copy kesebelah kanan sejauh 0.08, gambar garis antara ujung-ujung kedua lipatan tersebut, setelah ditarik garis, pindahkan lipatan yang sebelah kanan ke sembarang tempat (untuk membuat gorden bagian bawah nanti), gabungkan lipatan sebelah kiri dengan garis hingga menjadi satu entity menggunakan perintah polyedit. Lihat gambar di bawah ini :
(91)
Gambar 11. 44 Gambar Detail Gorden
7. Gambar ini akan diperbanyak sehingga kurang lebih panjangnya menjadi 1 meter menggunakan perintah 3d Array: ketik 3a <enter> klik pada gambar <enter> ketik r <enter><enter> ketik 13 <enter><enter> klik ujung kiri lipatan klik ujung kanan garis.
8. Ubah bagian ujung kiri dan kanan hingga masing-masing mempunyai sisa garis 0.01 (lihat gambar dibawah ). Kemudian dengan menggunakan perintah polyedit, gabungkan ke 13 lipatan tersebut menjadi 1 entity: ketik pe <enter> klik salah satu dari lipatan, ketik j <enter> pilih semua gambar lipatan <enter>
9. Berikan ketebalan pada objek gambar yang sudah menjadi satu entity, setebal 0.03
(92)
Gambar 11. 46Gorden bagian atas yang telah di extrude setebal 0.03
Gambar 11. 47gorden depan bagian atas dan bawah
11. Berikutnya, Anda akan membuat bagian bawah seperti tampak pada gambar di atas, buatlah gambar penampang seperti di samping ini. Gambar penampang bagian dalam adalah hasil copy an dari gambar sebelumnya, kemudian ditambahkan garis datar di kedua sisinya sepanjang 0.01, sedangkan penampang luar Anda buat dengan perintah line, kemudian di fillet, dengan radius yang dapat ditentukan sendiri secara proporsional, bagian kiri dan kanan penampang ini harus simetris, dan posisinya terhadap penampang dalam pun harus simetris.
(93)
Gambar 11. 48 Gambar Penampang bagian dalam gorden
12. Setelah gambar kedua penampang selesai dibuat, pindahkan penampang luar dengan perintah move sejauh 0.3 ke bawah, kemudian copy penampang atas dan bawah sekaligus ke sebelah kanan sejauh 0,08. Langkah ini dimaksudkan untuk mencari bidang datar diantara penampang tersebut. Setelah di copy gambar akan tampak seperti di bawah ini.
(94)
Gambar 11. 49 Hasil Copy penanpang gorden
13.Tarik garis dari ujung kanan penampang atas, ke ujung kiri penampang atas. Tarik garis dari ujung kanan penampang bawah ke ujung kiri penampang bawah. Hapus penampang sebelah kanan atas dan bawah. Tarik garis dari ujung kiri penampang atas ke ujung kiri penampang bawah. Tarik garis dari ujung kanan penampang atas ke ujung kanan penampang bawah. Tarik garis dari ujung kanan garis atas, ke ujung kanan garis bawah. Pisahkan gambar menjadi 3 bagian, yaitu ½ bagian lipatan kiri, ½ bagian lipatan kanan dan bidang datar diantara lipatan, gambar di bawah ini, telah siap untuk kita bentuk menjadi 3 dimensi wire frame.
(95)
Gambar 11. 50 Bantuk Permukaan Gorden
14. Dengan menggunakan perintah Edgesurf dari tab Mesh Modeling, bentuk bidang 3 dimensi berdasarkan ketiga rangka seperti tampak pada gambar di atas: kliktab Mesh Modeling, kemudian klik ikonEdgesurf , klik pada ke empat garis ½ lipatan bagian kiri. Untuk mengulangi perintah yang sama, tekan <enter> kemudian klik pada ke empat garis ½ lipatan bagian kanan, demikian juga untuk bidang datar. Sampai langkah ini gambar akan tampak seperti di bawah ini.
(96)
Gambar 11. 51 Hasil edgesurf
15. Gabungkan ketiga bidang itu hingga titik-titik temunya bersatu kembali, seperti ketika belum dipisahkan. Ketiga bidang tersebut tidak bisa menjadi satu entity dengan perintah union, karena bidang itu bukan solid. Penggabungan bisa dilakukan jika bidang tersebut terlebih dahulu di convert terlebih dahulu menjadi smooth surface, caranya: klik pada salah satu bidang, kemudian klik kanan, klik convert mesh to, klik smooth surface. Setelah itu Anda dapat menggabungkan ketiga bidang itu menjadi satu entity menggunakan perintah union (perlu diketahui bahwa perintah convert akan memakan memori yang cukup banyak, sehingga komputer akan semakin lambat) disarankan agar gambar tersebut tidak di convert menjadi smooth surface sebelum di Array terlebih dahulu.
16. Perbanyak ketiga bidang tersebut sekaligus menggunakan perintah 3D Array dengan langkah yang sama seperti pada langkah 7 di atas. Setelah di array gabungkan gambar ini dengan lipatan atas yang telah dibuat sebelumnya, gambar anda akan tampak seperti pada halaman 25 di atas.
(97)
17. Berikutnya Anda akan membuat gorden bagian belakang sebelah kiri. Ubah pandangan ke tampak atas, atur tampilan agar pada monitor masih tersisa ruang untuk menggambar, buatlah sebuah segi empat, dimana segi empat ini kita anggap adalah kusen, dalam contoh ini kita buat segi empat dengan ukuran lebar 1 meter dan tinggi 1.2 meter. Buatlah 10 buah garis alur dari vertikal dengan menggunakan perintah polyline, jarak antara garis alur diatur sedemikian rupa supaya membentuk lipatan gorden dari tampak depan, garis-garis alur ini nantinya digunakan sebagai path dari penampang gorden di atasnya. Penampang gorden dibuat seperti bentuk V menggunakan perintah garis, kemudian digabungkan menjadi satu entity dengan perintah polyedit. Kemudian gambar penampang tersebut di copy kan ketiap titik garis alur (lihat gambar detai dibawah).
(98)
(99)
Gambar 11. 53 Detail Gorden tampak atas
18. Bila gambar alur dan gambar penampang sudah selesai dibuat, ubah pandangan ke SW isometrik, putar seluruh gambar penampang 90 derajat pada sumbu X dengan perintah 3D Rotate: ketik 3r <enter> pilih semua gambar penampang <enter> klik pada sudut kanan atas segi empat, geser kursor ke simbol lingkaran yang vertikal hingga muncul sumbu berwarna merah, klik disitu, ketik 90 <enter>.
19. Setelah gambar penampang diputar 90 derajat, gunakan perintah sweep untuk
membentuk gorden: klik ikonsweep , klik gambar penampang paling kanan <enter> klik garis alur yang paling kanan, untuk mengulang perintah yang sama, tekan enter, klik pada gambar penampang kedua dari kanan <enter> klik pada garis alur yang kedua dari kanan, ulangi seterusnya sampai semuanya di bentuk solid.
20. Setelah semua penampang dibentuk menjadi solid, putar gambar gorden tersebut 90 derajat pada sumbu X, lakukan dengan langkah yang sama seperti pada point 18 di atas. Gambar yang sudah diputar akan tampat seperti di bawah ini
(100)
Gambar 11. 54 Hasil Solid gambar Gorden
21. Untuk membuat gorden sebelah kanan, gunakan perintah 3D Mirror: ketik 3mi <enter> atau klik ikon 3D Mirror , pilih semua gambar gorden sebelah kiri <enter>ketik YZ <enter>, karena pencerminan sejajar dengan sumbu YZ, klik pada tengah-tengah garis segi empat yang datar <enter>. Gabungkan gambar gantungan/rel gorden, gorden bagian depan dan gorden yang baru saja dibuat. Gambar akan tampak seperti di bawah ini.
(1)
Gambar 11. 102 Hasil Gambar Vas setelah dirender
(2)
3. Geser garis bantu ke atas tegak lurus (modus ortho on), kemudian gabungkan seluruh garis menjadi satu entity menggunakan perintah polyedit, setelah digabung offset kan kesebelah dalam sejauh 0.01 untuk ketebalan vas kembang. Kemudian bagian atas (mulut vas) diubah sehingga gambarnya akan tampak seperti di samping. Ubah gambar tersebut menjadi sebuah bidang dengan perintah region.
4. Ubah pandangan ke SW Isometrik, kemudian putar seluruh gambar, termasuk garis bantunya, 90 derajat pada sumbu X
5. Gunakan perintah Revolve untuk membentuk bidang tersebut menjadi objek solid: ketik rev <enter> klik pada gambar penampang <enter>klik pada ujung bawah garis bantu, klik pada ujung atas garis bantu <enter>.
Gambar 11. 104 Posisi revolve
Berlatih lagi!
Buatlah file baru dan gambar sebuah lemari seperti di bawah ini, ukuran yang belum tertera dalam gambar 2 dimensi, ditentukan sendiri secara proporsional.
(3)
Gambar 11. 105 Gambar Lemari setelah dirender
(4)
(5)
Gambar 11. 108Potongan Horizontal
Gambar 11. 109Potongan Vertikal
DAFTAR PUSTAKA
Ching, D.K. 2002. Architectural Graphics : John Wiley & Sons. United Kingdom
C. Leslie Martin. 1970.Architectural Graphics (Second Edition).: Macmillan Publishing Co. Inc. New York.
Darmawan, Djoko.2005.Teknik Rendering dengan AutoCAD 2004: PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
E. Jackson, M.Soll H. 1971.Advanced Kevek Technical Drawing (Metric Edition): Longman Group Ltd. London.
(6)
Chandra, Handi. 2006. Interior Ruang Keluarga dengan AutoCAD & 3 dsmax : Maksikom. Palembang
Green, Ronald.1984.Pedoman Arsitek Dalam Menjalankan Tugas: Intermatra. Bandung.