Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok terhadap prestasi belajar dan keaktifan pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Tamanan 1.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF
TIPE INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJ AR
DAN KEAKTIFAN PADA MATA PELAJ ARAN IPS
KELAS IV SDN TAMANAN I

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memper oleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pr ogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :
Nama : Dionisyus Rahadyan Nar eswar a
NIM

: 091134028


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
J URUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF
TIPE INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJ AR
DAN KEAKTIFAN PADA MATA PELAJ ARAN IPS
KELAS IV SDN TAMANAN I

SKRIPSI


Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memper oleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pr ogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :
Nama : Dionisyus Rahadyan Nar eswar a
NIM

: 091134028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
J URUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSETUJ UAN PEMBIMBING

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN

iii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria terkasih yang selalu memberkati dan
membimbing dalam kehidupanku.
2. Ibu, Bapak, dan Adik yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan
kepada saya sampai saat ini.
3. Seluruh teman-teman PGSD angkatan 09 kelas A yang selalu memacu
semangat saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Mukti yang selalu memberi doa dan semangat.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN MOTTO

“Ge t up, s tand up, Stand up for your r ights .
Ge t up, s tand up, Don't give up the fight.”
(Bob Mar le y)

“Apa s aja yang kamu minta dalam doa de ngan pe nuh
ke pe r cayaan, kamu akan me ne rimanya.”
(Matius :21.22)

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang sudah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Peneliti

Dionisyus Rahadyan N.

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJ UAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dionisyus Rahadyan Nareswara
NIM

: 091134028

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya dengan judul:

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajar an Kooperatif Tipe Investigasi
Kelompok ter hadap Pr estasi Belajar dan Keaktifan pada Mata Pelajaran
IPS Kelas IV SDN Tamanan I

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya untuk kepentingan akademis tanpa harus meminta ijin dari
saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 13 Juni 2013
Yang Menyatakan

Dionisyus Rahadyan N.
vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Nareswara, Dionisyus Rahadyan. (2013). Pengaruh Pengunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok terhadap Prestasi
Belajar dan Keaktifan pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN Tamanan I.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apakah penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok berpengaruh secara signifikan
terhadap prestasi belajar dan (2) mengetahui apakah penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok berpengaruh secara signifikan
terhadap keaktifan pada mata pelajaran IPS tentang materi aktivitas-aktivitas
ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam pada siswa kelas IV SD Negeri
Tamanan I Yogyakarta pada tahun ajaran 2012/2013.
Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian Quasi
eksperimental tipe non-equivalent kontrol design. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas IV SDN Tamanan I dan yang menjadi sampel
penelitian yaitu kelas ekperimen yaitu kelas IV A yang berjumlah 30 siswa dan
yang menjadi kelas kontrol adalah kelas IV B yang berjumlah 28 siswa.
Pengambilan data pada masing-masing kelas dilakukan dengan menggunakan
pretest, posttest serta angket awal dan akhir yang teridiri dari 20 soal pilihan
ganda dan 20 pernyataan pada angket. Kemudian hasilnya dianalisis dengan
program komputer SPSS 16 for Windows menggunakan tiga tahap yaitu: 1) uji
perbedaan pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, 2) uji perbedaan
dari pretest ke posttest pada masing-masing kelompok, 3) uji perbedaan posttest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dengan uji selisih skor analisis,
uji selisih skor digunakan apabila kelas kontrol dan ekperimen tidak berada pada
titik pijak atau level yang sama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
investigasi kelompok berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal itu ditunjukkan
dengan harga sig.(2-tailed) prestasi belajar < 0,05 yaitu 0,001. Sehingga H1
diterima maka H0 ditolak. Dengan kata lain model pembelajaran kooperatif tipe
investigasi kelompok berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar.
Selain itu pada keaktifan, hasil analisis statistik menunjukkan signifikansi data
harga sig.(2-tailed) > 0,05 yaitu 0,75. Sehingga H1 ditolak maka H0 diterima
dengan kata lain bahwa model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keaktifan.
Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok, prestasi
belajar, keaktifan, mata pelajaran IPS.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ABSTRACT
Nareswara, Dionisyus Rahadyan. (2013). The Effect of Cooperative Models Type
Group Investigation Use on Learning Achievement and Liveliness for the 4th
grade students of Tamanan I Primary School. Yogyakarta: Primary School
Teacher Education Study Program, Sanata Dharma University.
The purpose of this research was to (1) determine the effect of the use of
cooperative learning model type group investigation to learning achievement and
(2) determine the effect of the use of cooperative learning model type group
investigation to liveliness in social sciences about the matter of economic
activities related to natural resources in the fourth grade students of Tamanan I
Primary School in the academic year 2012/2013.
Research conducted using this type of research Quasi-experimental non
equivalent control type design. The population in this research were all fourth
grade students of Tamanan I Primary School and sample of the research was class
IV A as experimental class, amounting to 30 students and the control class was
class IV B, amounting to 28 students. Retrieval of data for each class was done by
using pretest, posttest and questionnaire at the beginning and the end that
consisted of 20 multiple choice questions of pretest-posttest and 20 statements of
questionnaire. Then the results were analyzed by SPSS 16 for Windows computer
program and used three steps: 1) test and control group pretest differences in the
experimental group, 2) test the differences from pretest to posttest for each group,
3) test the differences posttest control group and the group experiments or to test
the difference in score analysis, the difference in test scores was used when
classes were not in control and experimental point of departure or at the same
level.
The results showed that cooperative learning model group investigations
affected to students achievement. This was indicated by price sig. (2-tailed)
achievement 0.05 is 0.75. So
that H1 was rejected, H0 was accepted, it meant that cooperative learning model
type group investigation did not significantly affect to liveliness.
Keywords: cooperative learning model type group investigation, achievement,
liveliness, social sciences.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas
karunia serta rahmat yang telah diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Investigasi Kelompok terhadap Keaktifan dan Prestasi Belajar

pada Mata

Pelajaran IPS Kelas IV SDN Tamanan I” ditulis sebagai syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peneliti
menyadari penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Karena itu, dengan segenap hati peneliti mengucapkan terima
kasih kepada:
1.

Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A., Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3.

E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed. D., Wakaprodi PGSD.

4.

Rusmawan, S.Pd, M.Pd, dosen pembimbing I yang memberikan bimbingan,
masukan yang menginspirasi, dan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.

5.

Th. Yunia, S.Pd, M.Hum, dosen pembimbing II, yang memberikan
bimbingan, masukan yang menginspirasi, dan memotivasi peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.

6.

Srini Supriyanti, S.Pd. SD, Kepala SDN Tamanan I yang memberikan ijin
penelitian dan dukungan kepada peneliti.

7.

Pantes Handayani, S.Pd. SD, guru kelas IVB SDN Tamanan I yang
memberikan waktu dan tenaganya sebagai guru mitra penelitian kolaboratif.

8.

Suratno, S.Pd, guru kelas IVA SDN Tamanan I yang memberikan ijin untuk
melakukan penelitian di kelas IVA.

9.

Peserta didik kelas IVA dan IVB SDN Tamanan I, yang bersedia sebagai
subjek penelitian.

10. Bapak dan ibu terkasih, yang selalu memberi doa dan dukungan kepada
peneliti.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11. Teman-teman penelitian IPS (Arief Eka Prabawa, dkk) yang selalu berbagi
pengetahuan dan semangat kepada peneliti.
12. Teman-teman PPL SDN Tamanan I, yang memberikan bantuan selama
peneliti melakukan penelitian di sekolah.
Peneliti menyadari masih banyak

kekurangan dan kelemahan dalam

penelitian ini. Untuk itu, peneliti sangat terbuka terhadap kritikan dan saran dari
semua pihak. Besar harapan peneliti skripsi ini berguna bagi pembaca.

Peneliti

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJ UAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJ UAN .................................................................. vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
E. Definisi Operasional ................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 7
A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 7
1. Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................. 7
2. Investigasi Kelompok (Group investigation) .......................................... 9
3. Prestasi Belajar..................................................................................... 13
4. Keakt ifa n Belajar ............................................................................ 18
5. Pembelajaran IPS ................................................................................. 22
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 24
C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 26
D. Hipotesis................................................................................................... 28
1. Prestasi Belajar..................................................................................... 28
2. Keaktifan ............................................................................................. 28
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 30
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 30
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 31
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 32
D. Variabel Penelitian.................................................................................... 33
E. Instrumen Penelitian ................................................................................. 34
F. Uji Validitas ............................................................................................. 35
G. Reliabilitas ................................................................................................ 37
H. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 39
I. Analisis Data ............................................................................................ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 45
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 45
1. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Investigasi
Kelompok pada Prestasi Belajar ........................................................... 45
2. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi
Kelompok pada Keaktifan Belajar ........................................................ 54
3. Rangkuman Hasil Penelitian ................................................................. 63
B. Pembahasan .............................................................................................. 66
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 70
A. Kesimpulan............................................................................................... 70
B. Saran ........................................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 72
LAMPIRAN ..................................................................................................... 76

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Prestasi Belajar ................................ 35
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Keaktifan Siswa ................................................... 35
Tabel 3.3 Kualifikasi Reliabilitas..................................................................... 38
Tabel 3.4 Hasil Reliabilitas ............................................................................. 38
Tabel 3.5 Hasil Reliabiitas Angket .................................................................. 39
Tabel 3.6 Variabel Prestasi Belajar .................................................................. 39
Tabel 3.7 Peubah dan Instrumen Penelitian Keaktifan ..................................... 40
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Soal Prestasi Belajar ....................................... 48
Tabel 4.2 Uji Homogenitas Prestasi Belajar ..................................................... 50
Tabel 4.3 Uji Homogenitas ke Posttest Prestasi Belajar ................................... 51
Tabel 4.4 Perbandingan Skor Posttest Prestasi Belajar ..................................... 54
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Angket ............................................................ 57
Tabel 4.6 Perbandingan Skor Angket Awal Keaktifan ..................................... 59
Tabel 4.7 Perbandingan Skor Angket Awal ke Angket Akhir Keaktifan .......... 61
Tabel 4.8 Perbandingan Selisih Skor Angket Awal ke Angket Akhir ............... 62
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Soal Prestasi Belajar ....................................... 65
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Keaktifan ........................................................ 65
Tabel 4.11 Uji Homogenitas Prestasi Belajar ..................................................... 65
Tabel 4.12 Perbandingan Skor Angket Awal Keaktifan ..................................... 65
Tabel 4.13 Homogenitas ke Posttest Prestasi Belajar ......................................... 65
Tabel 4.14 Perbandingan Skor Angket Awal ke Angket Akhir Keaktifan .......... 66
Tabel 4.15 Perbandingan Skor Posttest Prestasi Belajar ..................................... 66
Tabel 4.16 Perbandingan Selisih Skor Angket Awal
ke Angket Akhir Keaktifan .............................................................. 66

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Pengaruh Perlakuan ....................................................................... 31
Gambar 3.2 Variabel Penelitian ........................................................................ 34
Gambar 4.1 Perbandingan Antara Skor Pretest dan Posttest pada Kelompok
Kontrol dan Kelompok Eksperimen Prestasi Belajar ..................... 54
Gambar 4.2 Perbandingan Antara Skor Angket awal dan Angket akhir Pada
Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Keaktifan ............. 63

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Kelas Kontrol .......................................................................... 77
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen.................................................................... 95
Lampiran 3 Silabus .......................................................................................... 114
Lampiran 4 Materi Pembelajaran ..................................................................... 122
Lampiran 5 Soal Pretest dan Posttest ............................................................... 127
Lampiran 6 Angket .......................................................................................... 130
Lampiran 7 Hasil Validitas Soal....................................................................... 132
Lampiran 8 Hasil Validitas Angket .................................................................. 134
Lampiran 9 Data Prestasi Belajar (Pretest dan Posttest) ................................... 136
Lampiran 10 Data Keaktifan (Pretest dan Posttest) .......................................... 140
Lampiran 11 Hasil Analisis Data...................................................................... 144
Lampiran 12 Foto-Foto Penelitian .................................................................... 160
Lampiran 13 Hasil Observasi Kelas Eksperimen .............................................. 162
Lampiran 14 Instrumen Validasi Desain Pembelajaran..................................... 168
Lampiran 15 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 174
Lampiran 16 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian .............................. 175

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Belajar seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi peserta
didik dan pada kenyataannya pendidikan memang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan sehari-hari karena pendidikan memiliki peranan yang sangat
penting untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensinya.
Pendidikan yang baik dapat tercermin dari proses pembelajaran yang dapat
membantu mengembangkan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh siswa
dari tahap yang paling rendah sampai pada tahap yang paling tinggi. Kegiatan
pembelajaran dalam pendidikan, khususnya pendidikan formal yang
berlangsung disekolah, merupakan interaksi aktif antara guru dan siswa.
Pada proses pembelajaran hendaknya diterapkan prinsip pembelajaran yang
menyenangkan serta berdasarkan pengalaman langsung.
Peran guru dalam proses pembelajaran, bukanlah mendominasi, tetapi
membimbing

dan

mengarahkan

siswa

untuk

aktif

memperoleh

pemahamannya berdasarkan segala informasi yang siswa temukan dari
lingkungannya. Siswa harus mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang
diperolehnya, sebab pengetahuan selalu merupakan konstruksi dari seseorang
yang mengetahui, akibatnya tidak dapat ditransfer kepada penerima yang
pasif. Peran guru hanyalah sebagai penginisiatif awal, pengarah, dan
pembimbing siswa dalam menemukan penegtahuannya.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Keaktifan siswa merupakan salah satu prinsip utama dalam proses
pembelajaran. Belajar adalah berbuat, oleh karena itu tidak ada belajar tanpa
aktivitas. Pengalaman belajar hanya dapat diperoleh jika siswa aktif
berinteraksi dengan lingkungannya. Tugas guru menyajikan dan menyediakan
bahan pelajaran, tapi siswalah yang mengolah dan mecerna sendiri sesuai
kemampuannya.
Pada kenyataannya praktik pembelajaran di sekolah umumnya masih
terfokus pada guru, sedangkan siswa belum terlibat secara aktif dalam
pembelajaran. Guru masih mendominasi dalam pembelajaran, selain itu guru
masih menggunakan model pembelajaran tradisional yaitu guru masih
terpaku dalam menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran. Oleh
karena itu keaktifan siswa tergolong rendah, hal ini terlihat dari: siswa tidak
banyak bertanya, aktivitas siswa terbatas pada mendengarkan dan mencatat,
siswa rebut jika diberi tugas, dan siswa hanya diam ketika ditanya oleh guru.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu yang mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan manusia dan juga
tindakan-tindakan

empatik

yang

melahirkan

pengetahuan,

sehingga

penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPS menjadi sangat
penting. Cara yang tepat untuk mengajar IPS sebenarnya adalah dengan
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat terlibat aktif.
Menentukan komponen-komponen proses belajar mengajar dengan tepat
sangat penting agar hasil proses belajar mengajar dapat maksimal. Salah satu
contoh komponen proses belajar mengajar yaitu model pembelajaran. Model

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan akan membantu
dalam proses pembelajaran.
Hal tersebut terjadi karena siswa tidak memiliki gambaran mengenai
materi yang disampaikan sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa selama
proses pembelajaran semata-mata hanya bersifat hafalan sehingga akan
mudah dilupakan oleh siswa. Selain itu keaktifan siswa dalam pembelajaran
masih rendah, ini ditunjukkan dengan rendahnya jumlah siswa yang bertanya,
menjawab pertanyaan guru, dan memberikan pendapat. Akar permasalahan
dari kondisi tersebut adalah kemampuan guru yang kurang maksimal dalam
menggunakan model pembelajaran yang inovatif, ekfektif, dan efisien
sehingga mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi sangatlah rendah.
Hal ini juga berpengaruh pada rendahnya prestasi belajar dan keaktifan siswa.
Oleh sebab itu guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang
tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehingga siswa dapat
memahami materi dengan baik.
Pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa cenderung
lebih aktif. Menurut David Ausebel (1969), sebuah aktivitas belajar di tingkat
pendidikan dasar seperti SD, akan bermanfaat jika aktivitas-aktivitas itu
banyak melibatkan para siswa melalui kegiatan langsung. Menciptakan proses
pembelajaran yang mampu membuat siswa terlibat aktif di dalamnya dapat
membantu siswa membangun pengetahuannya secara mandiri. Salah satu cara
untuk meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran IPS adalah dengan
menggunakan model pembelajaran yang mempermudah siswa dalam
memahami materi. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

yaitu model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok. Dalam
implementasi tipe investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang heterogen. Kelompok di
sini dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau
minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk
diselidiki, dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang
dipilih. Selanjutnya siswa menyiapkan dan mempresentasikan laporannya
kepada seluruh kelas (Trianto, 2009). Untuk mengetahui pengaruh
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok
tersebut, peneliti melakukan penelitian yang menggunakan penelitian
ekeperimental dengan membandingkan antara dua kelompokn yaitu
kelompok kontrol dan eksperimen pada siswa kelas IV SDN Tamanan I
Yogyakarta pada semester genap Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi
kelompok berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar untuk
mata pelajaran IPS dengan materi aktivitas ekonomi yang berkaitan
dengan sumber daya alam dan potensi di daerahnya pada siswa kelas IV
SDN Tamanan I ?
2. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi
kelompok berpengaruh secara signifikan terhadap keaktifan untuk mata

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

pelajaran IPS dengan materi aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan
sumber daya alam dan potensi di daerahnya pada siswa kelas IV SDN
Tamanan I ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk:
1. Mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
investigasi kelompok berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi
belajar untuk mata pelajaran IPS dengan materi aktivitas ekonomi yang
berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi di daerahnya pada siswa
kelas IV SDN Tamanan I.
2. Mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
investigasi kelompok berpengaruh secara signifikan terhadap keaktifan
untuk mata pelajaran IPS dengan materi aktivitas ekonomi yang berkaitan
dengan sumber daya alam dan potensi di daerahnya pada siswa kelas IV
SDN Tamanan I.

D. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
banyak pihak. Manfaat-manfaat penelitian ini di antaranya adalah :
1. Secara Akademis
Hasil penelitian ini dapat membuka wawasan pembaca tentang
penggunaan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran IPS di
SD.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

2. Secara Praktis
a) Bagi peneliti, merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok pada mata
pelajaran IPS.
b) Bagi guru, merupakan salah satu referensi menggunakan model
pembelajaran kooperatif dalam mata pelajaran IPS.
c) Bagi sekolah, laporan penelitian ini mampu dijadikan pedoman model
pembelajaran bagi guru khususnya mata pelajaran IPS.

E. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, peneliti
memaparkan beberapa definisi mengenai:
1. Keaktifan adalah suatu proses kegiatan belajar siswa yang menimbulkan
perubahan-perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau
kecakapan, dan dapat diukur dengan angket keaktifan.
2. Prestasi belajar adalah hasil pencapaian skor yang diperoleh oleh siswa
terhadap suatu mata pelajaran yang telah ditempuh selama proses
pembelajaran yang dapat diketahui dari hasil analisis yang telah dibuat
oleh peneliti.
3. Model investigasi kelompok merupakan model pembelajaran yang melatih
para siswa berpartisipasi dalam pengembangan sistem sosial dan melalui
pengalaman secara bertahap. Siswa terlibat dalam perencanaan baik topik
yang

dipelajari

dan

bagaimana

jalannya

penyelidikan

merek.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka
1. Model Pembelajar an Kooperatif
Slavin (dalam Isjoni, 2009:15) mengemukakan, “In cooperative
learning methods, students work together in four member teams to master
material initially”. Dari uraian tersebut dikemukakan bahwa cooperative
learning adalah suatu model pembelajaran di mana dalam sistem belajar
dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang
secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam
belajar.
Pembelajaran Kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi
kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa
dalam tugas-tugas yang terstruktur menurut Sugandi, (2002:14)
Lebih lanjut Sugiyono (2010) menegaskan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah
penggunaan

pendekatan

kelompok

pembelajaran

kecil

siswa

untuk

yang berfokus
bekerja

sama

pada
dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
a) Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif
1) Saling Ketergantungan Positif
Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang
mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang
saling membutuhkan tersebut yang dimaksud dengan saling

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

ketergantungan positif. Saling ketergantungan dapat dicapai melalui:
(1)

saling

ketergantungan

mencapai

tujuan,

(2)

saling

ketergantungan menyelesaikan tugas, (3) saling ketergantungan
sumber,

(4)

saling

ketergantungan

peran,

dan

(5)

saling

ketergantungan hadiah.
2) Interaksi Tatap Muka
Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka
dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog, sehingga
interaksi itu sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajar
dari sesamanya. Hal ini mencerminkan konsep pengajaran teman
sebaya.
3) Akuntabilitas Individual
Penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran secara individual. Nilai kelompok didasarkan atas
rata-rata hasil belajar semua anggotanya, karena itu tiap anggota
kelompok harus memberikan sumbangan demi kemajuan kelompok.
Penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penugasan semua
anggota kelompok secara individual ini yang dimaksud dengan
akuntabilitas individual.
4) Keterampilan Menjalin Hubungan Antar Pribadi
Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap
teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani
mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain,
mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

hubungan antar pribadi tidak hanya diasumsikan tetapi secara
sengaja diajarkan.

2. Investigasi Kelompok (Group Investigation)
Investigasi kelompok merupakan model pembelajaran kooperatif yang
paling kompleks, dalam model ini siswa terlibat dalam perencanaan, baik
topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya penyelidikan mereka. Dalam
implementasi tipe investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang heterogen. Kelompok
di sini dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan
atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih
topik untuk diselidiki dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas
topik yang dipilih. Selanjutnya siswa menyiapkan dan mempresentasikan
laporannya kepada seluruh kelas (Trianto:2009).
Group investigation memungkinkan siswa untuk mengembangkan
kelompok yang terdiri atas 1-5 orang untuk tujuan penyelidikan kelompok
mengenai unit yang sedang dipelajari. Setiap siswa memiliki tanggung
jawab sendiri-sendiri dan diakhir penyelidikan kelompok bekerja sama
untuk membuat laporan untuk presentasi kepada semua teman sekelas
(Slavin, 1995).
a) Karakteristik Investigasi Kelompok
Menurut Sharan, 1992 (dalam Sharan, 2009:144) karakteristik unik
investigasi kelompok ada pada integrasi dari empat fitur dasar, yaitu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10
investigasi, interaksi, penafsiran, dan motivasi intrinsik. Lebih lanjut
Sharan (2009:145) menguraikan masing-masing sebagai berikut:
1) Investigasi
Investigasi dimulai ketika guru memberikan masalah yang
menantang dan rumit kepada kelas. Selama berlangsungnya
penelitian, siswa membangun pengetahuan yang mereka peroleh,
bukannya menerima apa yang diberikan guru kepada mereka. Siswa
mencari informasi dan gagasan dengan bekerja sama dengan
rekannya dan menggabungkannya bersama pendapat, informasi,
gagasan, keterkaitan, dan pengalaman yang masing-masing mereka
dapat ketika mengerjakan tugas.
2) Interaksi
Menurut Thelen, 1981 (dalam Sharan, 2009) interaksi di antara
siswa penting bagi investigasi kelompok, dengan interaksi siswa
saling memberikan dorongan, saling mengembangkan gagasan satu
sama lain, saling membantu untuk memfokuskan perhatian mereka
terhadap tugas, dan bahkan saling mempertentangkan gagasan.
Interaksi dan intelektual merupakan cara yang digunakan siswa
untuk mengolah lagi pengetahuan personal mereka di hadapan
pengetahuan

baru

yang didapatkan oleh

kelompok

selama

berlangsungnya penyelidikan.
3) Penafsiran
Pada saat para siswa menjalankan penelitian, mereka secara
individual, berpasangan, dan dalam bentuk kelompok kecil, mereka

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11
mengumpulkan banyak informasi dari berbagai sumber yang
berbeda. Secara berkala mereka bertemu dengan anggota kelompok
mereka untuk bertukar informasi. Bersama-sama mereka mencoba
membuat penafsiran atas hasil penelitian mereka. Penafsiran atas
temuan-temuan yang telah mereka gabung merupakan proses
negosiasi antara tiap pengetahuan pribadi siswa dengan pengetahuan
baru.
4) Motivasi Intrinsik
Dengan mengundang siswa untuk menghubungkan masalahmasalah yang akan mereka selidiki berdasarkan keingintahuan,
pengetahuan

dan

perasaan

mereka,

investigasi

kelompok

meningkatkan minat pribadi mereka untuk mencari informasi yang
mereka perlukan.
b) Langkah-langkah pelaksanaan model investigasi kelompok
1) Memilih topik
Siswa memilih subtopik khusus di dalam suatu daerah masalah
umum yang biasanya ditetapkan oleh guru. Selanjutnya siswa
diorganisasikan menjadi dua sampai enam anggota tiap kelompok
menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi tugas. Komposisi
kelompok hendaknya heterogen secara akademik maupun etnis.
2) Perencanaan kooperatif
Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas dan
tujuan khusus yang konsisten dengan subtopik yang telah dipilih
pada tahap pertama.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12
3) Implementasi
Siswa mengimplementasikan

rencana yang telah mereka

kembangkan di dalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran
hendaknya melibatkan ragam aktivitas dan keterampilan yang luas
dan hendaknya mengarahkan siswa kepada jenis-jenis sumber belajar
yang berbeda baik di dalam atau di luar sekolah. Guru secara ketat
mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila
diperlukan.
4) Analisis dan sintesis
Siswa menganalisis dan mensintesis informasi yang diperoleh
pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi tersebut
diringkas dan disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan
untuk dipresentasikan kepada seluruh kelas.
5) Presentasi hasil final
Beberapa

atau

semua

kelompok

menyajikan

hasil

penyelidikannya dengan cara yang menarik kepada seluruh kelas,
dengan tujuan agar siswa yang lain saling terlibat satu sama lain
dalam pekerjaaan mereka dan memperoleh prespektif luas pada topik
tersebut.
6) Evaluasi
Dalam hal kelompok-kelompok menangani aspek yang berbeda
dari topik yang sama, siswa dan guru mengevaluasi tiap kontribusi
kelompok terhadap kerja kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi
yang dilakukan dapat berupa penilaian individu atau kelompok.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13
3. Pr estasi Belajar
a) Pengertian Prestasi
Dalam proses pembelajaran, seseorang tentu ingin mendapatkan
sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa pengetahuan, pengalaman,
maupun kemampuan. Bagi siswa, proses pembelajaran tersebut
merupakan sarana untuk mengetahui seberapa besar perolehan prestasi
yang mereka peroleh ketika mengerjakan sesuatu, terutama yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI, 2008) dikatakan bahwa prestasi adalah hasil yang
telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan. Untuk
mengetahui hasil yang diperoleh, maka diperlukan adanya pengukuran
yang berupa tes atau evaluasi. Hal ini diperlukan apakah proses
pembelajaran sudah memenuhi tujuan pembelajaran.
Arifin (1990:3) berpendapat bahwa prestasi adalah kemampuan,
keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.
Selain itu, prestasi merupakan hasil meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan
suatu aktivitas tertentu.
Menurut Winkel (1984:162), prestasi adalah suatu kecakapan nyata
yang dimilki oleh seseorang dari hasil yang dilakukan. Dari beberapa
pendapat para ahli tersebut mengenai pengertian prestasi dapat
ditemukan adanya perbedaan dan persamaan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KKBI, 2008) dijelaskan bahwa prestasi merupakan
hasil yang telah dicapai dari yang telah dikerjakan. Hal itu berbeda

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14
dengan pendapat Arifin dan Winkel, mereka berpendapat bahwa
prestasi adalah sebuah kemampuan atau kecakapan yang dimiliki
seseorang, namun dari perbedaan tersebut ada persamaan dari ketiga
pendapat tersebut yaitu prestasi adalah hasil yang berupa kemampuan
atau kecakapan dari yang telah dilakukan. Dari semua itu, dapat
disimpulkan bahwa arti prestasi adalah suatu kecakapan nyata yang
dimilki oleh seseorang yang didapat dari hasil yang telah dicapai dan
dilakukan atau dikerjakan dengan menggunakan keterampilan atau
kemampuan yang dimilikinya.
b) Pengertian Belajar
Menurut Slameto (2003:2) belajar sering diartikan sebagai kegiatan
mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari orang
yang lebih tahu misalnya dari seorang guru. Orang yang banyak
pengetahuannya dianggap sebagai orang yang banyak belajar,
sedangkan orang yang sedikit pengetahuannya dianggap sebagai orang
yang kurang belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Gagne (dalam Sagala, 2005:17) mengungkapkan bahwa belajar
adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia yang terjadi
setelah belajar secara terus-menerus, bukan hanya disebabkan oleh
proses pertumbuhan saja. Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus
bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15
sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami
situasi itu ke waktu setelah ia mengalami situasi tadi. Dari kedua
pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa belajar merupakan
sebuah proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu
perubahan kemampuan seseorang setelah melalui praktek atau latihan
secara terus-menerus dengan lingkungannya.
c) Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi

belajar

merupakan

penguasaan

pengetahuan

atau

keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008:1101).
Winkel (1983) mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah bukti
keberhasilan usaha yang dicapai seseorang setelah memperoleh
pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
bukti keberhasilan belajar seseorang atas usahanya sendiri dalam
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui
mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai
yang diberikan oleh guru. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
pretest dan posttest untuk mengetahui bukti keberhasilan siswa setelah
mengikuti pembelajaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16
d) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Setiap aktivitas yang dilakukan seseorang tentu ada faktor yang
mendorongnya,

demikian

juga

dengan

belajar.

Faktor

yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah:
1) Faktor internal menurut Brata (1984:249-252), adalah faktor yang
berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa
bagian, yaitu:
a. Inteligensi
Inteligensi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar. Inteligensi merupakan
dasar potensial bagi pencapaian hasil belajar, artinya hasil belajar
yang dicapai akan bergantung pada tingkat inteligensi dan hasil
belajar yang dicapai tidak akan melebihi tingkat inteligensinya.
b. Minat
Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu. Oleh karena itu, minat dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam mata pelajaran
tertentu.
c. Sikap
Gejala

internal

yang

berdimensi

aktif,

berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (respon tendency)
dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17
2) Faktor eksternal menurut Ahmadi (1991:130-131), adalah faktor
yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar.
Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu:
a) Faktor sosial yang terdiri atas :
1. Lingkungan keluarga
Lingkungan

keluarga

yang

harmonis

menciptakan

lingkungan yang kondusif bagi belajar siswa. Dengan
lingkungan yang kondusif, siswa dapat belajar dengan baik.
2. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah memiliki pengaruh yang besar bagi
prestasi belajar siswanya. Lingkungan sekolah yang bising
dapat menggangu aktivitas belajar di dalam kelas. Guru tidak
dapat menyampaikan materi dengan baik karena konsentrasi
siswa terganggu oleh suara yang bising dari luar kelas. Untuk
itu, lingkungan sekolah hendaknya mampu menciptakan
suasana yang tenang, nyaman, dan aman bagi siswa agar siswa
dapat belajar dengan baik.
3. Lingkungan masyarakat
Masyarakat juga berpengaruh pada siswa. Lingkungan
masyarakat yang baik, dapat berpengaruh pada kegiatan belajar
siswa. Jam belajar masyarakat yang biasanya dijumpai, dapat
berpengaruh pada warganya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18
4. Lingkungan kelompok
Lingkungan kelompok juga berpengaruh pada prestasi
belajar siswa. Kelompok memiliki kegiatan positif, akan
membuatnya bersikap positif. Sedangkan kelompok yang
perilakunya cenderung negatif, anggotanya pun juga akan
bersikap negatif juga.
b) Faktor budaya
Faktor budaya meliputi adat istiadat, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kesenian.
c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,
dan iklim.
Ketersediaan

fasilitas

belajar

yang

memadai

dapat

menunjang proses belajar siswa. Fasilitas belajar seperti buku
dapat menunjang siswa untuk belajar. Ketersediaan buku dapat
membuat siswa memperoleh informasi dengan mudah.
d) Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.
Lingkungan yang tidak aman dapat menciptakan rasa waswas dalam diri siswa. Hal itu menyebabkan siswa merasa tidak
tenang dalam belajar. Sebaliknya jika lingkungan siswa aman,
siswa akan dapat belajar dengan tenang dan penuh konsentrasi.

4 . K ea k t ifa n Bela j a r
Menurut Winataputra (2008:10-11) belajar itu adalah aktivitas. Bila
pikiran dan perasaan siswa tidak terlihat aktif dalam situasi pembelajaran,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19
pada hakekatnya siswa tersebut tidak belajar. Guru tidak bisa melihat
aktivitas pikiran dan perasaan siswa, tetapi guru dapat mengamati dari
manifestasinya yaitu dari kegiatan siswa tersebut sebagai akibat adanya
aktivitas

pikiran

dan

perasaan,

seperti

siswa

bertanya,

siswa

mengemukakan ide, siswa menyanggah ide, siswa menyetujui ide, siswa
menjawab, siswa melakukan diskusi, siswa memecahkan soal, siswa
mengamati sesuatu, siswa melaporkan hasil pekerjaannya, siswa membuat
rangkuman dan sebagainya.
Aktif berarti giat (belajar atau berusaha), sedangkan arti keaktifan itu
sendiri adalah hal atau keadaan di mana siswa dapat aktif. Dari uraian di
atas peneliti ingin mengetahui apakah keaktifan siswa kelas IV khususnya
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial akan meningkat atau tidak
setelah diberi perlakuan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
investigasi kelompok. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan
indikator pada instrumen keaktifan yaitu, siswa mengungkapkan jawaban
ketika guru memberikan soal, siswa selalu mengumpulkan tugas yang
diberikan oleh guru dengan tepat waktu, siswa memiliki rasa percaya diri
untuk mengungkapkan pendapat terhadap pemecahan suatu soal yang
diberikan oleh guru, siswa berpartisipasi aktif saat kegiatan diskusi dengan
bertanya dan menanggapi teman lain, siswa mengerjakan tugas secara
berkelompok, siswa

mendengarkan dengan baik teman yang sedang

berpendapat pada saat diskusi, siswa mencatat hal-hal penting mengenai
materi yang diajarkan, dan siswa bertanya hal yang belum diketahui
dengan percaya diri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20
a) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Siswa
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan
mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat berlatih
untuk berpikir kritis. Gagne dan Brings (dalam Martinis, 2007:84)
memaparkan faktor- faktor yang dapat menumbuhkan timbulnya
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu:
1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa sehingga
mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2) Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar kepada
siswa).
3) Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep yang akan
dipelajari).
4) Memberi petunjuk siswa cara mempelajarinya.
5) Memunculkan

aktifitas,

partisipasi

siswa

dalam

kegiatan

pembelajaran.
6) Memberi umpan balik (feed back).
7) Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga
kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.
8) Menyimpulkan setiap materi yang akan disampaikan diakhir
pembelajaran.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menumbuhkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan
beberapa cara, antara lain: memberikan motivasi, menyampaikan
tujuan,

memberikan

stimulus,

memberi petunjuk

pada

siswa,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 21
memunculkan aktifitas dalam pembelajaran, memberi umpan balik,
memberi tes, dan menyimpulkan setiap materi.
b) Prinsip Pembelajaran Aktif
Menurut Rohandi (2004:51) beberapa prinsip utama dalam
pembelajaran aktif antara lain adalah subjek pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 1 55

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA.

2 3 51

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 3 Cawas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

0 0 162

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran PKn untuk siswa kelas V SDN Kledokan.

0 0 253

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas IV di SDN Srumbung 02.

0 3 354

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012/ 2013.

0 0 179

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I terhadap minat dan prestasi belajar mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sengkan.

0 2 165

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS kelas IV SD Kanisius Wirobrajan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 0 2

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012 2013

0 2 177

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok terhadap prestasi belajar dan keaktifan pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Tamanan 1 - USD Repository

0 1 193