PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI

(Eksperimen di SMAN 13 Bandung Pada Kompetensi Dasar Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh : ISKY HENDARI

NIM. 1001575

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI

Oleh: Isky Hendari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Isky Hendari

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, diphotocopy, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

(4)

(5)

PELAKSANAAN DAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini telah dipertahankan dalam Ujian Sidang pada:

Hari/Tanggal : Rabu/ 8 Oktober 2014

Waktu : 15.00 – 16.30

Tempat : R. Lab Pendidikan Akuntansi

Panitia Ujian:

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si NIP. 19600412 198603 1 002 Sekretaris : Dr. Kurjono, M.Pd

NIP. 19681020 199802 1 003 Anggota : 1. Dr. H. Kusnendi, MS

NIP. 19600122 198403 1 003 2. Drs. H. Ajang Mulyadi, MM

NIP. 19611102 198603 1 002

Penguji : 1. Drs. H. Ajang Mulyadi, MM NIP. 19611102 198603 1 002 2. Drs. H. Faqih Salmawi, MA

NIP. 19600408 198803 1 001 3. M. Arief Ramdhany, SS, S.Pd, M.Pd NIP. 19770319 200112 1 001


(6)

iii

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur serta mengucapkan Alhamdulillah berkat Rahmat Allah SWT, skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi” ini dapat diselesaikan untuk memenuhi syarat menempuh ujian sidang sarjana dan mendapatkan gelar S.Pd pada program studi pendidikan akuntansi.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi, namun dengan semangat dan kerja keras akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing, atas bimbingan beliau penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dan tidak lupa pula kepada keluarga dan sahabat yang telah memberi dukungan dan semangat selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan berbagai saran dan kritik yang membangun agar penelitian yang berkualitas dapat terwujud. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, khususnya di bidang pendidikan. Amin.

Bandung, Oktober 2014


(7)

iv

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Dengan ridho-Nya alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir dalam menempuh ujian sidang sarjana program studi pendidikan akuntansi dan mendapat gelar S.Pd. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah

memberikan dukungan dan do’a selama masa studi yang telah ditempuh.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Dr. H. Edi Suryadi, M.Si., Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Dr. Kurjono, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd., Pembimbing yang selalu memberikan dukungan, inspirasi, dan motivasi dalam penyusunan skripsi serta selalu menyempatkan waktu disela kesibukannya untuk membimbing dan memberikan saran-saran untuk kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Drs. H. Yayat Supriatna, MM., Dosen Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan arahan serta saran-saran dalam bidang akademik.

6. Seluruh Staf dan Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan banyak ilmu selama masa perkuliahan.

7. Staf administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi dan staf bagian akademik, kemahasiswaan, keuangan serta bagian umum FPEB Universitas Pendidikan Indonesia.

8. Kedua orang tua, Ibunda dan Ayahanda yang tak pernah lupa mencurahkan doanya dalam keadaan apapun, selalu mengorbankan moril dan materiil yang mengalir deras. Semoga kelak akhir nanti surga tempat terbaik untuk keduanya.


(8)

v

9. Adik tersayang, Herlan Eriansyah, yang selalu memberikan dukungan, keceriaan, dan motivasi setiap saat. Semoga menjadi anak yang sukses di masa yang akan datang.

10. Sahabat sekaligus keluarga terbaik, Kiki, Derry, Ilham, Wahyu Hadi yang selalu ada saat suka maupun duka.

11. Teman seperjuangan Qori, Alitta, Eka, Rizky, Pipit, Okta, Tika, Isti, Yuni, Emma, Ike, Didi, Dea, dan Wahyu yang selalu memberikan semangat. 12. Ibu Dra Hj. Sri Surtikanti, selaku guru mata pelajaran akuntansi yang telah

membantu dan mendukung penulis dalam penelitian untuk penyusunan skripsi.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah SWT selalu memberikan kelancaran, kesuksesan, serta kemudahan menggapai masa depan. Amin

Bandung, Oktober 2014


(9)

vi

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

1. Teoritis ... 7

2. Praktis ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Teori yang Relevan ... 8

1. Belajar ... 8

2. Hasil Belajar ... 13

3. Model Pembelajaran ... 19

4. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ... 21

5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation) ... 27

6. Materi Pelajaran Akuntansi ... 32

7. Kesesuaian Materi Ayat Jurnal Penyesuaian dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok ... 33

8. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Akuntansi di SMA ... 35


(10)

vii

B. Penelitian yang Relevan ... 36

C. Kerangka Pemikiran ... 38

D. Hipotesis ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Metode dan Desain Penelitian ... 42

B. Populasi dan Sampel ... 49

1. Populasi... 49

2. Sampel ... 49

C. Definisi Operasional ... 50

D. Teknik Pengumpulan Data ... 50

1. Dokumentasi ... 50

2. Observasi ... 51

3. Tes ... 51

E. Teknik Pengujian Instrumen... 55

1. Uji Reliabilitas ... 55

2. Uji Validitas ... 56

3. Daya Pembeda ... 58

4. Tingkat Kesukaran ... 60

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 60

1. Teknik Analisis Data ... 60

2. Pengujian Hipotesis ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Gambaran Objek Penelitian ... 66

1. Identitas Sekolah ... 66

2. Sejarah Singkat Sekolah ... 66

3. Visi sekolah ... 67

4. Misi Sekolah ... 67

5. Tujuan Sekolah ... 68

6. Struktur Organigram Sekolah ... 69


(11)

viii

1. Gambaran Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Investigasi Kelompok (Group Investigation) Pada Pertemuan I ... 69

2. Gambaran Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation) Pada Pertemuan II .... 72

3. Gambaran Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation) Pada Pertemuan III ... 74

C. Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ... 77

1. Hasil Post Test Siswa Kelas Eksperimen Pada Pertemuan I ... 77

2. Hasil Post Test Siswa Kelas Eksperimen Pada Pertemuan II ... 80

3. Hasil Post Test Siswa Kelas Eksperimen Pada Pertemuan III ... 82

D. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ... 86

1. Hasil Post Test Siswa Kelas Kontrol Pada Pertemuan I ... 86

2. Hasil Post Test Siswa Kelas Kontrol Pada Pertemuan II ... 89

3. Hasil Post Test Siswa Kelas Kontrol Pada Pertemuan III ... 91

E. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 86 F. Uji Normalitas ... 97

G. Pengujian Hipotesis ... 98

H. Pembahasan Hasil Penelitian ... 104

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 111

A. Simpulan... 111

B. Saran... 111


(12)

ix

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Siswa Kelas XI IPS

Tahun Pelajaran 2013/2014... 3

Tabel 1.2 Daftar Jumlah Siswa yang Sudah dan Belum Memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)... 3

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif... 27

Tabel 3.1 Langkah-Langkah Model pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation)... 43

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel... 50

Tabel 3.3 Tabel Penolong... 52

Tabel 3.4 Tabel Penolong... 53

Tabel 3.5 Nilai Varians... 53

Tabel 3.6 Tabel Uji Bartlet... 54

Tabel 3.7 Kriteria Validitas... 57

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Tiap Butir Soal... 57

Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Pembeda... 58

Tabel 3.10 Hasil Pengujian Daya Pembeda Soal... 58

Tabel 3.11 Klasifikasi Indeks Kesukaran... 60

Tabel 3.12 Hasil Pengujian Tingkat Kesukaran Soal... 60

Tabel 3.13 Tabel Penolong... 62

Tabel 3.14 Tabel Daftar Frekuensi... 63

Tabel 4.1 Hasil Post Test Siswa Kelas Eksperimen Pada Pertemuan 1... 78

Tabel 4.2 Hasil Post Test Siswa Kelas Eksperimen Pada Pertemuan 2... 80

Tabel 4.3 Hasil Post Test Siswa Kelas Eksperimen Pada Pertemuan 3... 83

Tabel 4.4 Hasil Post Test Siswa Kelas Kontrol Pada Pertemuan 1... 86

Tabel 4.5 Hasil Post Test Siswa Kelas Kontrol Pada Pertemuan 2... 89

Tabel 4.6 Hasil Post Test Siswa Kelas Kontrol Pada Pertemuan 3... 91

Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Pertemuan Ke 1... 95


(13)

x

Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pada Pertemuan Ke 2... 95

Tabel 4.9 Rekapitulasi Nilai Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Pertemuan Ke 3... 96

Tabel 4.10 Uji Normalitas Post Test 1... 97

Tabel 4.11 Uji Normalitas Post Test 2... 98

Tabel 4.12 Uji Normalitas Post Test 3... 98

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t) Post Test 1... 100

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t) Post Test 2... 102


(14)

xi

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 13 Bandung... 69 Gambar 4.2 Hasil Belajar Siswa Yang Belum Mencapai KKM dan Sudah

Mencapai KKM Pada Post Test 1... 79 Gambar 4.3 Hasil Belajar Siswa Yang Belum Mencapai KKM dan Sudah

Mencapai KKM Pada Post Test 2... 82 Gambar 4.4 Hasil Belajar Siswa Yang Belum Mencapai KKM dan Sudah

Mencapai KKM Pada Post Test 3... 84 Gambar 4.5 Grafik Hasil Post Test Kelas Eksperimen... 85 Gambar 4.6 Hasil Belajar Siswa Yang Belum Mencapai KKM dan Sudah

Mencapai KKM Pada Post Test 1... 88 Gambar 4.7 Hasil Belajar Siswa Yang Belum Mencapai KKM dan Sudah

Mencapai KKM Pada Post Test 2... 90 Gambar 4.8 Hasil Belajar Siswa Yang Belum Mencapai KKM dan Sudah

Mencapai KKM Pada Post Test 3... 93 Gambar 4.9 Grafik Hasil Post Test Kelas Kontrol... 94 Gambar 4.10 Presentase Kelulusan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 96


(15)

xii

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

1. Dokumentasi hasil belajar siswa kelas XI IPS 2. Instrumen Penelitian

3. Hasil uji reliabilitas, validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal dengan software Anates V4

4. Silabus mata pelajaran akuntansi

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

6. Lembar observasi kelas eksperimen dan kelas kontrol 7. Hand Out materi ayat jurnal penyesuaian

8. Latihan soal kelompok eksperimen pertemuan 1 sampai pertemuan ke 3 9. Nilai latihan soal kelompok eksperimen pertemuan 1 sampai pertemuan 3 10. Soal post test 1 , post test 2, post test 3 kelas eksperimen dan kelas kontrol 11. Nilai post test 1 , post test 2, post test 3 kelas eksperimen dan kelas kontrol 12. Uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol

13. Dokumentasi penelitian 14. Tabel statistika

LAMPIRAN B

1. Surat Keputusan (SK)

2. Surat izin permohonan permintaan data 3. Surat izin permohonan melakukan penelitian 4. Surat keterangan telah melakukan penelitian 5. Frekuensi bimbingan

6. Jadwal seminar proposal/usulan penelitian 7. Lembar revisi seminar proposal

8. Jadwal ujian sidang skripsi 9. Lembar revisi ujian sidang skripsi 10. Surat keterangan perbaikan skripsi


(16)

(17)

i

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI

(Eksperimen di SMAN 13 Bandung Pada Kompetensi Dasar Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian)

Isky Hendari

Pembimbing: Heni Mulyani S.Pd, M.Pd

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok pada mata pelajaran akuntansi dan mengetahui apakah hasil belajar siswa pada kelas yang mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok lebih baik dibandingkan dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan. Penelitian ini termasuk rancangan kuasi eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas XI IPS, satu kelompok sebagai kelas eksperimen dan satu kelompok sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 13 Bandung, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok sudah terlaksana dengan baik selama 3 kali pertemuan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t satu arah pada post test ke 1 dengan dk=76, α=0,05, didapatkan hasil =2,05 dan ,=1,66515 atau > , sehingga hipotesis diterima. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t satu arah pada post test ke 2 dengan dk=77, α=0,05, didapatkan hasil =4,92 dan =1,6648 atau > , sehingga hipotesis diterima. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t satu arah pada post test ke 3 dengan dk=78, α=0,05, didapatkan hasil =2,42 dan =1,6646 atau > , sehingga hipotesis diterima. Dapat disimpulkan bahwa ketiga hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa hipotesis diterima, artinya hasil belajar siswa pada kelas yang mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok lebih baik dibandingkan dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation).


(18)

ii

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok, Hasil Belajar


(19)

ii

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION TYPE ON STUDENT LEARNING OUTCOMES IN

ACCOUNTING SUBJECT

(Experimental Study in SMAN 13 Bandung On Processing Adjustment Entry Basic Competencies)

Isky Hendari

Supervisor: Heni Mulyani S.Pd, M.Pd

ABSTRACT

This research aims to describe the application of cooperative learning model group investigation type on Accounting subjects and determine whether the learning outcomes of students in the class that treated with cooperative learning model group investigation type are better than the class that does not. This research including to a quasi experimental design. Sample in this research is some of XI IPS student, one group as the experimental class and one group as a control class. Results of this research in SMAN 13 Bandung, the implementation of cooperative learning model group investigation type has been performing well during 3 meetings. Based on the hypothesis results using one-way t-test on the first post-test with df = 76, α = 0.05, obtained results =2,05 and =1,66515 or > , means that the hypothesis is accepted. Based on hypothesis results using a one-way t-test on the second post-test with df = 77, α = 0.05 obtained results =4,92 and =1,6648 or > , so the hypothesis is accepted. Based on the hypothesis results susing one-way t-test on the third post-test with df = 78, α = 0.05, obtained results =2,42 and =1,6646 or > , so the hypothesis is accepted. It can be concluded that all three results of hypothesis using t-test are showed that the hypothesis is accepted, which means that students learning outcomes in the class that treated with cooperative learning model group investigation type are better than the class that does not treated with cooperative learning model group investigation type.

Keywords: Cooperative Learning Model Group Investigation Type, Learning Outcomes


(20)

1 Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuan secara optimal agar tercapainya suatu hasil yang diharapkan.

Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Oleh karena itu, pendidikan merupakan upaya terorganisasi, terencana, dan sistematis untuk mentransmisikan kebudayaan dalam arti luas (ilmu pengetahuan, teknologi, sikap, moral, nilai-nilai kehidupan, dan keterampilan) dari suatu generasi ke generasi lain. Di dalam proses pendidikan tidak akan pernah lepas dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Proses belajar mengajar adalah interaksi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sudjana (2011:57) mengemukakan “terdapat 4 tujuan pendidikan di sekolah, yaitu tujuan umum pendidikan (pembentukan manusia pancasila), tujuan institusional (tujuan lembaga pendidikan), tujuan kurikuler (tujuan bidang studi/mata pelajaran), dan tujuan instruksional (tujuan proses belajar dan mengajar)”.

Tujuan pendidikan bisa dikatakan berhasil apabila siswa memperoleh hasil belajar yang baik atau dengan kata lain dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada setiap jenjang proses pendidikan, hasil belajar merupakan salah satu ukuran keberhasilan siswa dalam belajar.

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Menurut Sudjana (2013:2) “hasil belajar


(21)

2

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku siswa setelah terjadi proses pembelajaran”. Perubahan yang terjadi itu sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan individu. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Hasil belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh pada saat ulangan harian (UH), Ujian Tengah Semester (UTS), ataupun Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang diperoleh siswa. Nilai yang diperoleh adalah hasil penilaian dari kegiatan belajar yang telah dilakukan dan merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru untuk melihat sampai di mana kemampuan siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka, simbol, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai.

Objek penelitian yang diteliti berkaitan dengan hasil belajar siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 13 Bandung. SMA Negeri 13 Bandung merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang berada pada cluster 3 dalam hal kualitas pendidikan. SMAN 13 Bandung sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 13 Bandung ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Kurikulum yang digunakan di kelas X yaitu kurikulum 2013, sedangkan kelas XI dan kelas XII masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). SMAN 13 Bandung terdiri dari dua program/jurusan yaitu IPA dan IPS. Pada program IPS, mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa yang mulai dipelajari pada saat kelas XI. Tujuan pembelajaran akuntansi yaitu membekali siswa lulusan SMA dalam berbagai kompetensi dasar, agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip, dan prosedur akuntansi yang benar, baik untuk kepentingan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ataupun terjun ke masyarakat, sehingga memberikan manfaat bagi kehidupan siswa. Oleh karena itu, mata pelajaran akuntansi harus dapat dikuasai oleh peserta didik. Dalam seminggu terdapat dua jam pelajaran yang diisi dengan tatap muka yang dilakukan di kelas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah sebesar 76.


(22)

3

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMAN 13 Bandung mempunyai harapan khususnya untuk siswa program IPS agar mampu menguasai mata pelajaran akuntansi.

Namun, pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum menguasai mata pelajaran akuntansi. Fenomena ini menunjukkan bahwa tujuan pendidikan akan sulit untuk diwujudkan, salah satunya yaitu tujuan instruksional (tujuan proses belajar dan mengajar) yang berupa tes formatif per kegiatan/pertemuan. Hal ini pun terlihat dari nilai hasil belajar siswa berupa nilai ulangan harian sebagai berikut:

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Siswa Kelas XI IPS Tahun Pelajaran 2013/2014

Kelas Rata-Rata UH KKM

XI IPS 1 66,42 76

XI IPS 2 71,90 76

XI IPS 3 65,58 76

XI IPS 4 78,09 76

Sumber : Dokumentasi (Diolah dari arsip nilai guru Akuntansi kelas XI IPS SMAN 13 Bandung)

Tabel 1.2

Daftar Jumlah Siswa yang Sudah dan Belum Memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal

Kelas

Jumlah Siswa

J T (%) TT (%)

T TT

XI IPS 1 6 34 40 15% 85%

XI IPS 2 16 24 40 40% 60%

XI IPS 3 5 35 40 12,5% 87,5%

XI IPS 4 36 5 41 67,8% 12,2%

Jumlah 63 98 161 39,13% 60,87%

Sumber : Dokumentasi (Diolah dari arsip nilai guru Akuntansi kelas XI IPS SMAN 13 Bandung)

Keterangan:

T : Jumlah siswa tuntas KKM TT : Jumlah siswa tidak tuntas KKM J : Jumlah seluruh siswa

T (%) : Persentase siswa tuntas KKM TT (%) : Persentase siswa tidak tuntas KKM


(23)

4

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang nilainya berada dibawah KKM terutama kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3. KKM mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 13 Bandung adalah 76. Dari 4 kelas XI IPS siswa yang belum mencapai KKM adalah sebanyak 60,87%. Ini menggambarkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi masih rendah. Masalah rendahnya hasil belajar siswa ini sangat penting untuk diperhatikan khususnya untuk guru sebagai bahan evaluasi. Hal ini akan berdampak kepada tidak tercapainya tujuan-tujuan pendidikan yang telah dipaparkan serta penilaian terhadap mutu pendidikan dianggap rendah. Selain itu, siswa akan kesulitan dalam melanjutkan materi akuntansi selanjutnya, karena materi akuntansi merupakan siklus yang saling berhubungan antara materi yang satu dengan materi selanjutnya.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hasil belajar tidaklah lepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Djamarah (2011:177) faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu:

1. Faktor dari luar (Eksternal) a. Lingkungan (Alami, budaya)

b. Instrumen (Kurikulum, program, sarana dan fasilitas, guru) 2. Faktor dari dalam (Internal)

a. Fisiologis (Kondisi fisiologis, kondisi panca indra)

b. Psikologis (Minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif)

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut teori, salah satunya adalah faktor eksternal yaitu guru. Guru mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Guru merupakan faktor utama dalam mencapai keberhasilan pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran seorang guru harus dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar yang kondusif serta menjadikan mata pelajaran khususnya akuntansi menjadi pelajaran yang menarik,


(24)

5

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mudah, bermakna, dan menyenangkan demi tercapainya hasil belajar yang maksimal. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru, salah satunya adalah kemampuan merancang model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran agar siswa tidak merasa jenuh ketika pembelajaran berlangsung dan agar siswa mudah memahami materi pelajaran yang sedang dijelaskan.

Model pembelajaran yang dapat diterapkan pada mata pelajaran akuntansi salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation). Slavin (2009:223) mengemukakan bahwa “belajar kooperatif dengan investigasi kelompok yaitu para siswa mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan-kesimpulan, dan mengaplikasikan pengetahuan baru yang menjadi bagian mereka untuk menciptakan sebuah solusi atas masalah yang diteliti kelompok”.

Aunurrahman (2013:152) mengemukakan:

Seorang guru dapat menggunakan model investigasi kelompok dalam proses pembelajaran dengan beberapa keadaan, antara lain sebagai berikut:

1. Bilamana guru bermaksud agar siswa-siswa mencapai studi yang mendalam tentang isi/materi yang tidak dipahami secara memadai.

2. Bilamana guru menginginkan peningkatan dan perluasan kemampuan siswa.

Dalam mata pelajaran akuntansi diperlukan kemampuan untuk memahami setiap materi karena akuntansi bukan materi untuk dihafal. Contohnya dalam materi ayat jurnal penyesuaian sebagian besar siswa kurang memahami materi tersebut karena dalam jurnal penyesuaian ini diperlukan analisis untuk memahami setiap transaksi yang terjadi. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok siswa akan lebih banyak belajar melalui proses menganalisis dalam mengerjakan latihan soal secara berkelompok sehingga kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran akan semakin meningkat. Siswa bisa bekerja sama, saling membantu dalam memahami materi pelajaran, dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru serta meningkatkan antusiasme untuk belajar sehingga mendapatkan hasil belajar yang maksimal serta tanggung jawab pribadi tetap merupakan kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran.


(25)

6

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan fenomena dan teori yang telah dipaparkan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi”.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) pada mata pelajaran akuntansi. 2. Apakah hasil belajar siswa pada kelas yang mendapat perlakuan model

pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) lebih baik dibandingkan dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation).

D. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan tujuan diadakannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

investigasi kelompok (group investigation) pada mata pelajaran akuntansi. 2. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa pada kelas yang mendapat

perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) lebih baik dibandingkan dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation).

E. Manfaat Penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. Kegunaan penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Teoritis


(26)

7

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap teori belajar dan pembelajaran serta dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak terkait di dunia pendidikan, khususnya mengenai penerapan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi pelajaran dalam proses belajar mengajar.

2. Praktis a. Siswa

Diharapkan siswa dapat lebih aktif, kreatif, percaya diri, dan mandiri dalam proses pembelajaran akuntansi. Siswa akan terlatih menerapkan konsep dan prosedur akuntansi dengan benar, karena dengan model ini siswa bertukar pendapat dan membantu bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.

b. Guru

Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu alternatif bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran khususnya tujuan pembelajaran pada materi pelajaran akuntansi.

c. Peneliti

Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar, dapat meningkatkan wawasan peneliti dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, khususnya model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation).

d. Sekolah

Dapat membantu menciptakan panduan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar pada pelajaran lain, dan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran demi kemajuan proses pembelajaran di masa yang akan datang.


(27)

42

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan cara atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab dan diuji secara akurat. Desain yang akan dilakukan peneliti adalah desain eksperimen.

Darmawan (2013:226) mengemukakan pendapatnya:

Penelitian eksperimen (experimental research) adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain.

Jenis penelitian ini termasuk rancangan kuasi eksperimen (Quasi-Eksperimental Design). Menurut pendapat Darmawan (2013:241) “kuasi eksperimental terhadap variabel dilakukan tidak dengan murni atau penuh, tetapi dikurang atau ditampilkan sebagian saja. Eksperimen seperti ini sering disebut dengan eksperimen Nonequivalent”.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest Only Design with Nonequivalent Groups, yaitu “eksperimen terhadap 2 kelompok, yang satu kelompoknya diberi perlakuan dan posttest, sedangkan pada kelompok lain hanya diberikan posttest saja, tidak ada perlakuan.” (Darmawan, 2013:242).

Desain Penelitian

Kelompok Perlakuan Post Test Perlakuan Post Test Perlakuan Post Test

Eksperimen X1 O1 X2 O3 X3 O5

Kontrol - O2 O4 O6

Keterangan:

- X1-3 : dikenakan treatment atau perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation).

- O1,3,5 : tes akhir/posttest (sesudah perlakuan) pada kelompok ekperimen - O2,4,6 : tes akhir/posttest pada kelompok kontrol


(28)

43

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Kelompok Eksperimen : Kelompok yang dikenakan treatment atau perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation).

- Kelompok Kontrol : Kelompok yang tidak dikenakan treatment atau perlakuan.

Melalui penelitian ini akan diketahui keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok. Tahapan yang dilakukan adalah membagi subyek ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kegiatan belajar mengajar pada kelompok eksperimen akan diberikan treatment berupa pembelajaran investigasi kelompok, sedangkan pada kelompok pembanding atau kelompok kontrol tidak diberikan pembelajaran investigasi kelompok. Pengaruh perlakuan dipelajari dengan menilai perbedaan hasil belajar, yaitu skor post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Dalam penelitian ini akan dijelaskan tahap-tahap kegiatan eksperimen yang akan dilakukan oleh guru maupun siswa dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation)

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Tahap 1

Mengidentifikasi topik dan mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok

1. Guru membantu dalam pengumpulan informasi serta memfasilitasi siswa

dengan sejumlah

topik/bahan ajar seperti LKS, buku paket, atau hand out mengenai materi ayat jurnal penyesuaian.

2. Guru membagi kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 orang dan bersifat heterogen, yakni siswa yang berkemampuan tinggi bergabung untuk belajar bersama dengan siswa yang berkemampuan rendah

1. Siswa mengumpulkan informasi melalui berbagai sumber dan fasilitasi yang diberikan guru mengenai materi ayat jurnal penyesuaian.

2. Siswa bergabung bersama kelompoknya untuk mempelajari dan membaca topik ayat jurnal penyesuaian.

3. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 4. Siswa memperhatikan

penjelasan guru dan melakukan tanya jawab.


(29)

44

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

3. Guru menjelaskan konsep dan prosedur mengenai ayat jurnal penyesuaian. Agar lebih mudah dipahami penjelasan konsep dimulai dari pengidentifikasian bukti transaksi, dari bukti transaksi dicatat ke jurnal umum, dari jurnal umum diposting ke buku besar, dari buku besar ke neraca saldo, selanjutnya

melakukan jurnal

penyesuaian, dari jurnal penyesuaian diposting ke buku besar, dari buku besar ke neraca saldo setelah disesuaikan yang akan muncul di kertas kerja (worksheet).

4. Guru mendemonstrasikan pencatatan jurnal

penyesuaian dan

memberikan contoh soal

dari mulai akun

perlengkapan, penyusutan, beban dibayar dimuka dan beban yang masih harus dibayar, pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus diterima, dan piutang tak tertagih.

5. Guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan bersama kelompoknya dan menjelaskan bagaimana langkah-langkah dalam mengerjakan tugas mengenai materi ayat jurnal penyesuaian.

5. Siswa bersama

kelompoknya melakukan analisis terhadap akun-akun yang memerlukan penyesuaian, diantaranya:  Mencatat penyesuaian

pada akun perlengkapan dicatat sebesar saldo yang terpakai

 Mencatat penyesuaian pada akun penyusutan dicatat sebesar saldo yang telah disusutkan

 Mencatat penyesuaian pada akun beban dibayar

dimuka dengan

pendekatan harta adalah dicatat sebesar saldo yang telah terpakai

 Mencatat penyesuaian akun beban dibayar

dimuka dengan

pendekatan beban dicatat sebesar saldo yang belum terpakai

 Mencatat penyesuaian pada akun beban yang masih harus dibayar dicatat sebesar saldo yang belum dibayar oleh perusahaan

 Mencatat penyesuaian pada akun pendapatan diterima dimuka dengan pendekatan utang dicatat sebesar saldo yang telah terpakai.

 Mencatat penyesuaian akun pendapatan diterima

dimuka dengan

pendekatan pendapatan dicatat sebesar saldo yang belum terpakai.


(30)

45

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akun pendapatan yang

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

masih harus diterima dicatat sebesar saldo pendapatan yang belum diterima atau yang masih menjadi piutang di perusahaan.

 Mencatat penyesuaian akun piutang tak tertagih sebesar saldo piutang yang belum tertagih, baik piutang yang belum dibayar ataupun piutang yang sudah kadaluarsa Tahap 2

Merencanakan tugas yang akan dipelajari

Guru menyampaikan apa saja yang harus dipelajari kembali bersama kelompoknya mengenai konsep dan prosedur ayat jurnal penyesuaian

Siswa mendengarkan penjelasan dari guru dan selanjutnya siswa bersama kelompoknya merencanakan tugas yang meliputi:

1. Apa pengertian jurnal penyesuaian?

2. Akun-akun apa saja yang perlu disesuaikan?

3. Mengapa perlu melakukan jurnal penyesuaian? 4. Apa fungsi dan manfaat

melakukan penyesuaian?

5. Bagaimana cara

melakukan penyesuaian? Tahap 3

Melaksanakan investigasi 1. Guru membimbing setiap kelompok dan mengarahkan dalam setiap kegiatan pembelajaran

2. Guru memberikan bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan.

1. Setelah melakukan analisis bersama kelompoknya siswa saling bertukar pikiran, bekerja sama dan mensintesis konsep dan prosedur mengenai ayat jurnal penyesuaian pada akun perlengkapan, penyusutan, beban dibayar dimuka, beban yang masih harus dibayar, pendapatan diterima dimuka, pendapatan yang masih


(31)

46

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

harus diterima, dan piutang tak tertagih. Siswa menulis

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di lembar kerja. 2. Siswa yang mengalami

kesulitan bisa bertanya kepada guru

Tahap 4

Menyiapkan laporan akhir Guru menginstrusikan kepada siswa untuk menyiapkan laporan kelompok dan masing-masing dari tugas yang telah diberikan.

Anggota kelompok

merencanakan bagaimana menjelaskan jawaban dari soal latihan mengenai materi jurnal

penyesuaian untuk

dikumpulkan. Tahap 5

Mempresentasikan laporan Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak untuk melakukan presentasi hasil belajar bersama dengan kelompoknya.

Salah satu kelompok mempresentasikan hasil

pekerjaan bersama

kelompoknya di depan kelas. Masing-masing anggota menjelaskan satu persatu penyelesaian soal penyesuaian dari mulai akun perlengkapan, penyusutan, beban dibayar dimuka, beban yang masih harus dibayar, pendapatan diterima dimuka, pendapatan yang masih harus diterima, dan piutang tak tertagih. Kelompok lain mengamati dan mencermati jawaban dari kelompok yang menjelaskan di depan kelas dan membandingkannya dengan jawaban kelompoknya. Jika jawaban ada yang berbeda, kelompok menanggapi hasil presentasi tersebut dan menjelaskan secara jelas jawaban dari kelompoknya. Tahap 6

Evaluasi

1. Guru mengkoreksi, mengomentari, menilai hasil presentasi kelompok 2. Guru menyimpulkan dan

1. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai hasil presentasi kelompok


(32)

47

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memberi pertanyaan

kepada siswa materi

2. Siswa menyimpulkan dan menjawab pertanyaan dari

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

mengenai ayat jurnal penyesuaian untuk mengukur kemampuan siswa setelah proses pembelajaran.

guru mengenai materi yang telah diajarkan dari mulai pengertian ayat jurnal penyesuaian, akun-akun yang perlu disesuaikan, mengapa perlu jurnal penyesuaian, manfaat dan fungsi dari ayat jurnal penyesuaian serta bagaimana cara melakukan penyesuaian.

Adapun prosedur eksperimen yang akan dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Mencari masalah penelitian.

b. Perizinan, dilakukan untuk memperoleh data berupa nilai siswa dan lokasi penelitian.

c. Persiapan dan perancangan model pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi pelajaran. Model pembelajaran yang akan diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation).

d. Menyusun instrumen penelitian (Latihan soal, soal posttest beserta kunci jawabannya).

e. Menyusun perangkat pembelajaran seperti RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan hand out materi untuk membantu pelaksanaan pembelajaran

f. Melakukan uji coba instrumen penelitian (Validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda instrumen penelitian).


(33)

48

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Adapun tahap-tahap dalam pelaksanaan pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:

a. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran secara lisan, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diberikan.

b. Guru sekilas mengulang kembali materi-materi sebelumnya dan mengaitkan hubungan dengan materi yang akan dijelaskan.

c. Guru menjelaskan proses model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) yang akan digunakan ketika proses pembelajaran.

d. Guru menjelaskan secara singkat gambaran umum dari materi yang akan di pelajari dan memberikan contoh agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan.

e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami/kurang dimengerti.

f. Siswa dibagi ke dalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang. Untuk mengefektifkan waktu dalam proses pembagian kelompok, guru menentukkan kelompok terlebih dahulu. Siswa yang berkemampuan tinggi akan digabung dengan siswa yang berkemampuan rendah atau suatu kelompok yang heterogen. Sehingga tidak akan banyak waktu yang tersita ketika pembagian kelompok.

g. Tiap kelompok menganalisis materi dengan pertanyaan dalam lembar soal yang telah diberikan.

h. Guru membimbing siswa dalam kelompok pada saat pelaksanaan pembelajaran.

i. Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan tugasnya guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja sama dengan kelompoknya. Tugas kelompok lain mengamati, mencermati, membandingkan, dan menanggapi hasil presentasi tersebut.

j. Melakukan evaluasi dengan cara tugas siswa dikoreksi, dikomentari, dinilai, dan dikembalikan pada pertemuan berikutnya untuk dibahas kembali.


(34)

49

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Tahap Penyelesaian

a. Melaksanakan posttest setelah melakukan treatment atau perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) di kelas eksperimen.

b. Melaksanakan post-test di kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan model investigasi kelompok.

c. Mengumpulkan skor hasil tes.

d. Mengolah dan menganalisis skor hasil tes yang berguna untuk melihat apakah hipotesis diterima atau ditolak.

e. Membuat kesimpulan hasil penelitian. f. Penulisan laporan hasil penelitian.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Definisi populasi menurut Darmawan (2013:137) “Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMAN 13 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya “tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi” (Darmawan, 2013:138). Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Nonprobability Sampling. Menurut Darmawan (2013:151) “Nonprobability Sampling adalah jenis sampel yang tidak dipilih secara acak”.

Jenis-jenis teknik nonprobability sampling menurut Darmawan (2013:145) dikenal dengan beberapa teknik antara lain “convenience sampling, purposive

sampling, quota sampling, snowball sampling”.

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Menurut Darmawan (2013:152) “Purposive


(35)

50

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampling yaitu responden yang terpilih menjadi anggota sampel atas dasar pertimbangan peneliti sendiri”.

Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian siswa kelas XI IPS di SMAN 13 Bandung. Dikarenakan pihak sekolah tidak memperbolehkan untuk melakukan random terhadap sampel, maka penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen. Dari populasi yang berjumlah 161 siswa, diambil 80 siswa. Selanjutnya 80 siswa tersebut dibagi 2 kelompok, 40 siswa sebagai kelas eksperimen dan 40 siswa sebagai kelas kontrol.

C. Definisi Operasional

Darmawan (2013:108) mendefinisikan “variabel pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya”. Menurut Sugiyono (2009:59) “Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, atau nilai”. Variabel merupakan objek yang akan diuji dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Hasil Belajar Siswa

Nilai Siswa - Post Test - Interval

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang ditempuh untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut. 1. Dokumentasi

Dokumentasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa nilai ulangan harian siswa. Dokumentasi dilakukan peneliti untuk mendapatkan data tentang siswa dan hasil belajar yang diperoleh siswa, yang diperoleh dari dokumentasi guru mata pelajaran akuntansi. Dokumentasi diperlukan pada saat pra penelitian


(36)

51

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menentukan masalah dalam penelitian yang berupa nilai siswa, yang diambil dari nilai ulangan harian mata pelajaran akuntansi.

2. Observasi

Dalam penelitian ini, dilakukan observasi untuk mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok di kelas eksperimen dan untuk mengamati kegiatan pembelajaran di kelas kontrol melalui lembar observasi. Lembar observasi merupakan catatan-catatan dari kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas.

3. Tes

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa yaitu instrumen tes soal berupa soal uraian yang terdiri dari 9 butir soal dengan materi ayat jurnal penyesuaian.

Sebelum melakukan penelitian, dilakukan uji homogenitas terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum penelitian dilakukan. Uji homogenitas dihitung sebagai berikut:

Langkah-langkah Menguji Homogenitas Varians:

1. Mencari kedua varians yaitu kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3 sebagai berikut: - Varians Kelas XI IPS 1

Langkah 1. Mencari skor terbesar dan terkecil Skor terbesar = 78

Skor terkecil = 43

Langkah 2. Mencari nilai Rentang (R) R = Skor terbesar – Skor terkecil R = 78 – 43


(37)

52

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Langkah 3. Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess) BK = 1 + 3,3 (40)

BK = 1 + 3,3 (1,60) BK = 1 + 5,28 BK = 6,28 ≈ 6

Langkah 4. Mencari nilai panjang kelas (i)

Langkah 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

Tabel 3.3 Tabel Penolong No Kelas

Interval f

Nilai Tengah

( ) f. f.

1 43 – 48 1 45,5 2.070,25 45,5 2.070,25

2 49 – 54 1 51,5 2.652,25 51,5 2.652,25

3 55 – 60 5 57,5 3.306,25 287,5 16.531,25

4 61 – 66 12 63,5 4.032,25 762 48.387

5 67 – 72 14 69,5 4.830,25 973 67.623,5

6 73 – 78 7 75,5 5.700,25 528,5 39.901,75

Jumlah 40 2648 177.166

Langkah 6. Mencari simpangan baku (Standar Deviasi)

Maka Varians (S) kelas XI IPS 1 S = =

- Varians Kelas XI IPS 3


(38)

53

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skor terbesar = 80

Skor terkecil = 45

Langkah 2. Mencari nilai Rentang (R) R = Skor terbesar – Skor terkecil

R = 80 – 45

R = 35

Langkah 3. Mencari banyaknya kelas (BK) BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess) BK = 1 + 3,3 (40)

BK = 1 + 3,3 (1,60) BK = 1 + 5,28 BK = 6,28 ≈ 6

Langkah 4. Mencari nilai panjang kelas (i)

Langkah 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong Tabel 3.4

Tabel penolong

No Kelas

Interval f

Nilai Tengah

( ) f. f.

1 45 – 50 1 47,5 2.256,25 47,5 2.256,25

2 51 – 56 7 53,5 2.862,25 374,5 20.035,75

3 57 – 62 4 59,5 3.540,25 238 14.161

4 63 – 68 12 65,5 4.290,25 786 51.483

5 69 – 74 9 71,5 5.112,25 643,5 46.010,25

6 75 – 80 7 77,5 6.006,25 542,5 42.043,75

Jumlah 40 2632 175.990

Langkah 6. Mencari simpangan baku (Standar Deviasi)

Maka Varians (S) kelas XI IPS 3 S = =


(39)

54

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5

Nilai Varians

Nilai Varians Sampel XI IPS 1 XI IPS 3

Standar Deviasi (s) 6,92 8,48

Varians (S) 47,89 71,91

Sampel (n) 40 40

2. Memasukkan angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel Uji Bartlet.

Tabel 3.6 Tabel Uji Bartlet

Sampel dk = (n-1) (dk)

XI IPS 1 dk = 40 – 1 = 39 47,89 1,68 65,52

XI IPS 3 dk = 40 – 1= 39 71,91 1,86 72,54

Jumlah = 2 ∑ (ni – 1) = 78 - - ∑ (dk) = 138,06

3. Menghitung varians gabungan dari kedua sampel yang diteliti.

60

4. Menghitung log S2

Log S2 = 1,78

5. Menghitung nilai B B= (log S2) x ∑ (ni– 1) B= 1,78x 78


(40)

55

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. Menghitung nilai 2hitung

2

hitung = (lon 10) [B - ∑(db) log Si2] 2

hitung = (2,30) [138,84 – 138,06] 2

hitung = 2,30 x [0,78] 2

hitung = 1,794

7. Bandingkan nilai 2hitung dengan 2tabel , untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (db) = k-1 = 2-1= 1. Maka didapatkan 2tabel = 3,841. Dibandingkan dengan 2

hitung ≤ 2tabel = 1,794 ≤ 3,841 maka kedua data homogen.

Setelah dilakukan perhitungan uji homogenitas, maka didapatkan hasil kedua data homogen yang artinya kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama.

E. Teknik Pengujian Instrumen

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Menurut Sudjana (2013:35) “tes sebagai hasil penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan)”.

Sebelum instrumen diujikan pada penelitian, instrumen yang berupa tes harus diuji cobakan terlebih dahulu. Uji instrumen tersebut diuji untuk memenuhi dua kriteria, karena instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yakni sahih dan dapat dipercaya. Dalam pengujian instrumen harus dilakukan perhitungan reliabilitas, validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal.

1. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2012:100) “suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan tes. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterhandalan sesuatu.


(41)

56

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen digunakan sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang.

Tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mencari reliabilitas peneliti menggunakan software Anates V4 yang diperkenalkan oleh Kartono& Wibisono Y. Anates ini bermanfaat untuk mengetahui hasil reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran soal dan daya pembeda.

Setelah diperoleh nilai kemudian dibandingkan dengan nilai dengan taraf signifikansi α = 0,05.

Kaidah Keputusan:

- Jika artinya item soal reliabel. - Jika artinya item soal tidak reliabel

Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan software Anates V4, didapatkan bahwa sebesar 0,87 dan sebesar 0,2638 atau dengan α = 0,05 maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Artinya soal tes yang digunakan dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang tetap walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda.

2. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2012:79) disebutkan bahwa “data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid”. Dengan kata lain, instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi valid. Dengan demikian kata valid dapat diartikan tepat, benar, sahih, absah, sehingga kata validitas dapat diartikan ketepatan, kebenaran, kesahihan, atau keabsahan dari data.

Tes yang akan diberikan kepada siswa merupakan tes dalam bentuk soal uraian. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas peneliti menggunakan software anates yang diperkenalkan oleh Kartono dan Wibisono Y agar lebih mudah dan lebih valid.


(42)

57

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah diperoleh nilai kemudian dibandingkan dengan dengan taraf signifikansi yang dipakai α = 0.05

Kaidah keputusan :

- Jika artinya item soal valid - Jika artinya item soal tidak valid

Tabel 3.7 Kriteria Validitas

Besarnya Koefisien Korelasi Kriteria

0,800 – 1,00 Sangat Tinggi

0,600 – 0,800 Tinggi

0,400 – 0,600 Cukup

0,200 – 0,400 Rendah

0,00 – 0,200 Sangat Rendah

(Arikunto, 2012:89) Setelah dilakukan perhitungan dengan bantuan software Anates V4, hasil perhitungan yang didapatkan yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Tiap Butir Soal

Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan Kriteria

1 0,702 0,2638 Valid Tinggi

2 0,808 0,2638 Valid Sangat Tinggi

3 0,755 0,2638 Valid Tinggi

4 0,234 0,2638 Tidak Valid Rendah

5 0,804 0,2638 Valid Sangat Tinggi

6 0,682 0,2638 Valid Tinggi

7 0,790 0,2638 Valid Tinggi

8 0,741 0,2638 Valid Tinggi

9 0,801 0,2638 Valid Sangat Tinggi

(Sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir)

Dari tabel 3.9 dapat dilihat dari 9 item soal, jumlah soal yang valid ada 8 item dan yang tidak valid ada 1 item soal. Untuk soal yang valid akan digunakan saat pelaksanaan post test pada akhir pertemuan setelah melakukan penelitian. post test digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran. Untuk soal yang tidak valid akan dibuang dan tidak akan digunakan saat pelaksanaan post test.


(43)

58

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perhitungan daya pembeda dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Menurut Arikunto (2012:226) “Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah”. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Seluruh peserta tes dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pandai atau kelompok atas (upper group) dan kelompok bodoh atau kelompok bawah (lower group).

Menguji daya pembeda setiap butir bentuk objektif digunakan rumus dan klasifikasi sebagai berikut:

(Arikunto, 2012:228)

Keterangan :

J : jumlah peserta tes

JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta kelompok bawah

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.9

Klasifikasi Daya Pembeda

Skor Kategori

0,00 – 0,20 jelek (poor)

0,21 – 0,40 cukup (satistifactory)

0,41 – 0,70 baik (good)

0,71 – 1,00 baik sekali (excellent)

Negatif semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja


(44)

59

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah dilakukan perhitungan dengan bantuan software Anates V4, maka didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 3.10

Hasil Pengujian Daya Pembeda Soal

Nomor Soal Indeks Diskriminasi (D) Keterangan

1 0,25 Cukup

2 0,36 Cukup

3 0,36 Cukup

4 0,08 Jelek

Nomor Soal Indeks Diskriminasi (D) Keterangan

5 0,45 Baik

6 0,22 Cukup

7 0,37 Cukup

8 0,35 Cukup

9 0,39 Cukup

(Sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir)

Dari tabel 3.11 dapat dilihat dari 9 butir soal, 8 soal dinyatakan cukup baik untuk digunakan saat pelaksanaan post test pada akhir penelitian sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan siswa setelah proses pembelajaran yang telah dilakukan. Untuk butir soal yang dinyatakan jelek akan dibuang dan tidak akan digunakan sebagai instrumen penelitian.

4. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunujukkan bahwa soal itu mudah.

Indeks kesukaran ini diberi simbol P (Proporsi). Semakin tinggi indeksnya menunjukkan soal yang semakin mudah. Rumus mencari P adalah:

0,0 1,0


(45)

60

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Arikunto, 2012:223)

Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : jumlah seluruh siswa tes

Tujuan dari menguji tingkat kesukaran adalah untuk mengetahui tingkat soal tersebut, apakah soal tersebut termasuk kedalam soal sukar, sedang atau mudah.

Tabel 3.11

Klasifikasi Indeks Kesukaran

Skor Kategori

P 0,00 sampai 0,30 soal sukar P 0,31 sampai 0,70 soal sedang P 0,71 sampai 1,00 soal mudah

(Arikunto, 2012:225)

Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan software Anates V4, maka didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 3.12

Hasil Pengujian Tingkat Kesukaran Soal

Nomor Soal Indeks Kesukaran (P) Keterangan

1 0,68 Sedang

2 0,68 Sedang

3 0,67 Sedang

4 0,18 Sukar

5 0,73 Mudah

6 0,70 Sedang

7 0,69 Sedang

8 0,70 Sedang

9 0,68 Sedang

(Sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir)

Dari tabel 3.13 dapat dilihat dari 9 butir soal, 1 soal dinyatakan memiliki tingkat kesukaran yang mudah, 7 soal dinyatakan memiliki tingkat kesukaran yang sedang, dan 1 soal dinyatakan memiliki tingkat kesukaran soal yang sukar/sulit.


(46)

61

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna sehingga harus diolah terlebih dahulu. Karena data yang diperoleh melalui eksperimen merupakan data kuantitatif maka pengolahannya melalui teknik statistik.

a. Gambaran Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Pada Mata Pelajaran Akuntansi

Pada setiap pelaksanaan eksperimen, peneliti akan mencatat bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok pada mata pelajaran akuntansi melalui lembar observasi. Lembar observasi berisi catatan-catatan kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dan apa saja kekurangan dalam menerapkan model investigasi kelompok, agar guru dapat mengkoreksi dan menerapkan model pembelajaran dengan lebih baik pada pertemuan selanjutnya dan agar guru dapat melaksanakan setiap sintaks model investigasi kelompok dengan sempurna.

Sesudah lembar observasi dibuat, peneliti akan mendeskripsikan hasil catatan kegiatan eksperimen selama pembelajaran di kelas eksperimen yang mengacu pada lembar observasi dari pertemuan ke 1 sampai pertemuan ke 3. Selain itu, dalam pembahasan mengenai gambaran penerapan model investigasi kelompok juga akan membahas mengenai hasil belajar yang didapatkan siswa melalui post test pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Post test dilakukan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa mengenai ayat jurnal penyesuaian setelah diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok.

b. Uji Normalitas

Menurut Sugiyono (2006:199) “penggunaan statistik parametris bahwa setiap data variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal”. Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data.


(47)

62

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data yang berdistribusi normal. Selain itu, untuk mengetahui bahwa sampel yang dijadikan objek penelitian adalah mewakili populasi, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi.

Untuk melakukan uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan distribusi Chi Kuadrat. Berikut langkah-langkah pengujian normalitas data dengan distribusi Chi Kuadrat adalah sebagai berikut:

1. Menentukkan skor terbesar dan skor terkecil 2. Menentukkan rentangan (R)

(Riduwan, 2013:180) 3. Menentukkan banyaknya kelas (BK)

(Riduwan, 2013:180) 4. Menentukkan panjang kelas (

(Riduwan, 2013:180) 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

Tabel 3.13 Tabel Penolong

No Kelas

Interval f

Nilai Tengah (Xi)

Xi2 f. Xi f. Xi2

(Riduwan, 2013:180) 6. Mencari rata- rata atau mean

(Riduwan, 2013:180) 7. Mencari simpangan baku (S)


(48)

63

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu s =

(Riduwan, 2013:181) 8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

a. Menentukkan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5

b. Mencari nilai Z score untuk batas kelas interval dengan rumus :

(Riduwan, 2013:181) c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dan 0 – Z dengan menggunakan

angka-angka untuk batas kelas

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu angka baris 1 dikurangi baris 2, angka baris 2 dikurangi angka baris 3 dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n).

Tabel 3.14

Tabel Daftar Frekuensi No Batas

Kelas Z Luas O – Z

Luas Kelas

Tiap Interval fe f0

(Riduwan, 2013:182) 9. Menghitung Chi Kuadrat ) dengan rumus:

(Riduwan, 2013:182)

10. Membandingkan ( ) dengan ( )


(49)

64

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kaidah keputusan :

- Jika > artinya data berdistribusi tidak normal

- Jika ≤ artinya data berdistribusi normal

2. Pengujian Hipotesis

Menurut Sudjana (2004:156) uji beda rata-rata ini dilakukan untuk mengetahui apakah:

Dua populasi yang kita pelajari itu mempunyai rata-rata yang perbedaannya tidak berarti, atau apakah terdapat perbedaan yang cukup memberikan kepada kita untuk menyimpulkan bahwa dua sampel yang kita ambil itu berasal dari populasi dengan rata-rata yang tidak sama.

Rumus yang digunakan adalah:

t tabel = ( )

(Sudjana, 2004:162)

Keterangan :

t : Uji beda rata-rata

: Rata- rata kelas eksperimen : Rata – rata kelas kontrol s : Simpangan baku gabungan

: varians sampel dari populasi yang berukuran n1 : varians sampel dari populasi yang berukuran n2 n1 dan n2 : banyaknya data kelas eksperimen dan kelas kontrol


(1)

65

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai tersebut selanjutnya dibandingkan dengan dengan tabel distribusi t ( . Taraf signifikansi yang dipakai adalah 0,05.

Kaidah Keputusan:

- Jika nilai > artinya H0 ditolak dan H1 diterima

- Jika nilai ≤ nilai artinya H0 diterima dan H1 ditolak

Keterangan:

- H0 : µ1 = µ2 : Hasil belajar siswa pada kelas yang mendapat perlakuan

model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) sama dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation). - H1 : µ1 > µ2 : Hasil belajar siswa pada kelas yang mendapat perlakuan

model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) lebih baik dibandingkan dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation).


(2)

111 Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 13 Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok sudah terlaksana dengan baik pada kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen selama 3 kali pertemuan. Hanya saja, pada pertemuan pertama masih ada kekurangan dalam pelaksanaan sintaks dari model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok, yaitu guru tidak mengevaluasi hasil presentasi kelompok. Meskipun begitu, pada pertemuan kedua guru memperbaiki kekurangan dengan mengevaluasi hasil presentasi kelompok yang maju ke depan sebelum memulai kembali kegiatan pembelajaran.

2. Hasil belajar siswa pada kelas yang mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) lebih baik dibandingkan dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation). Hal ini terlihat pada saat melakukan post test sebanyak 3 kali jumlah siswa yang mencapai nilai diatas KKM pada kelas eksperimen lebih banyak daripada kelas kontrol. Dapat dikatakan, model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi, khususnya pada materi ayat jurnal penyesuaian.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 13 Bandung, peneliti menyarankan:

1. Kepada guru akuntansi untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok pada materi ayat jurnal penyesuaian, karena selain dapat meningkatkan hasil belajar, model pembelajaran ini membuat siswa


(3)

112

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semakin aktif, saling membantu dalam belajar bersama kelompok, dan termotivasi pada kegiatan pembelajaran. Dengan pembelajaran seperti itu, siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran yang akan berdampak pada hasil belajar siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok diterapkan dalam mata pelajaran akuntansi pada materi lain, misalnya pada materi laporan keuangan.


(4)

113

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Aunurrahman. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Baharuddin. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Darmawan, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Djamarah, S.B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Huda, M. (2012). Cooperative Learning (Metode, Teknik, Struktur, dan Model Terapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Isjoni. (2013). Cooperative Learning (Efektivitas Pembelajaran Berkelompok). Bandung: Alfabeta

Kardiman. (2006). Prinsip-Prinsip Akuntansi 1 SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira Muawanah, U. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.

Klaten: Jaya Cemerlang.

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung : Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Purwanto, N. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Riduwan. (2013). Metodologi dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme

Guru). Jakarta: Raja Grafindo Persada

Slameto. (2013). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, R.A. (2009). Cooperative Learning (Teori, Riset, Praktis). Bandung: Nusa Media


(5)

114

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana. (2004). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga II. Bandung: Tarsito

Sudjana, N. (2011). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

_________. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta ________. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Suprijono, A. (2013). Cooperative Learning (Teori Dan Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suyanto dan Jihad, A. (2013). Menjadi Guru Profesional (Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global). Jakarta: Esensi Erlangga Group

Syah, M. (2013). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Uno, H.B dan Mohamad, N. (2012). Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik). Jakarta: Bumi Aksara

Weygandt, J.J, Kieso, D.E, dan Kimmel P.D. (2007). Accounting Principles (Pengantar Akuntansi). Jakarta: Salemba Empat

Sumber Peraturan dan Undang-Undang:

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara

---. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Akuntansi. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas

Sumber Skripsi:

Apriliana, S. (2010). Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Diklat Akuntansi Keuangan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (Gi) Pada Siswa Kelas XI Akuntansi 1 Smk Negeri 3 Surakarta


(6)

Isky Hendari, 2014

Pengaruh Peneraopan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investagation) terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahun Diklat 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas). Surakarta: Program Sarjana Universitas Sebelas Maret

Irawan, D. (2010). Analisis Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Learning Teknik Group Investigation Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Sumber Jurnal:

Zakaria, S.U.L. ______. “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X Sma Negeri 4 Gorontalo”. Jurnal. Gorontalo: Pendidikan Ekonomi

Akçay,N dan Doymuş, K. (2012). “The Effects of Group Investigation and Cooperative Learning Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on Students’ Academic Achievements”. Vol.2 No.1

Mitchell, M.G, Montgomery, H, and Stuart.(2008). “Group Investigation as a


Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik investigasi kelompok (group investigation) terhadap hasil belajar biologi siswa

0 30 71

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMP N 3 Tangerang Selatan

1 7 202

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION KELAS IV Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PKN Dengan Metode Group Investigation Kelas IV SD Negeri 2 Gerdu Tahun 2010/2011.

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN.

0 1 42

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 5 31

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI - repository UPI S PEA 1001575 Title

0 0 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

0 0 8