Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok terhadap prestasi belajar dan keaktifan pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Tamanan 1 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJ AR DAN KEAKTIFAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN TAMANAN I SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh :

  Nama : Dionisyus Rahadyan Nar eswar a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJ AR DAN KEAKTIFAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN TAMANAN I SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh :

  Nama : Dionisyus Rahadyan Nar eswar a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HALAMAN PERSETUJ UAN PEMBIMBING

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HALAMAN PENGESAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria terkasih yang selalu memberkati dan membimbing dalam kehidupanku.

  2. Ibu, Bapak, dan Adik yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan kepada saya sampai saat ini.

  3. Seluruh teman-teman PGSD angkatan 09 kelas A yang selalu memacu semangat saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

  4. Mukti yang selalu memberi doa dan semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HALAMAN MOTTO “Ge t up, s tand up, Stand up for your rights .

  Ge t up, s tand up, Don't give up the fight.” (Bob Mar ley) “Apa s aja yang kamu minta dalam doa de ngan pe nuh ke pe r cayaan, kamu akan me nerimanya.”

  (Matius :21.22)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang sudah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Peneliti Dionisyus Rahadyan N.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERNYATAAN PERSETUJ UAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dionisyus Rahadyan Nareswara NIM : 091134028 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya dengan judul: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok terhadap Prestasi Belajar dan Keaktifan pada Mata Pelajaran

  IPS Kelas IV SDN Tamanan I Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya untuk kepentingan akademis tanpa harus meminta ijin dari saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRAK Nareswara, Dionisyus Rahadyan. (2013). Pengaruh Pengunaan Model

  Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok terhadap Prestasi Belajar dan Keaktifan pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN Tamanan I

  . Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

  Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar dan (2) mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok berpengaruh secara signifikan terhadap keaktifan pada mata pelajaran IPS tentang materi aktivitas-aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam pada siswa kelas IV SD Negeri Tamanan I Yogyakarta pada tahun ajaran 2012/2013.

  Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian Quasi eksperimental tipe non-equivalent kontrol design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Tamanan I dan yang menjadi sampel penelitian yaitu kelas ekperimen yaitu kelas IV A yang berjumlah 30 siswa dan yang menjadi kelas kontrol adalah kelas IV B yang berjumlah 28 siswa. Pengambilan data pada masing-masing kelas dilakukan dengan menggunakan pretest, posttest serta angket awal dan akhir yang teridiri dari 20 soal pilihan ganda dan 20 pernyataan pada angket. Kemudian hasilnya dianalisis dengan program komputer SPSS 16 for Windows menggunakan tiga tahap yaitu: 1) uji perbedaan pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, 2) uji perbedaan dari pretest ke posttest pada masing-masing kelompok, 3) uji perbedaan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dengan uji selisih skor analisis, uji selisih skor digunakan apabila kelas kontrol dan ekperimen tidak berada pada titik pijak atau level yang sama.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal itu ditunjukkan dengan harga sig.(2-tailed) prestasi belajar < 0,05 yaitu 0,001. Sehingga H

  1

  diterima maka H ditolak. Dengan kata lain model pembelajaran kooperatif tipe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  Nareswara, Dionisyus Rahadyan. (2013). The Effect of Cooperative Models Type th

  Group Investigation Use on Learning Achievement and Liveliness for the 4 grade students of Tamanan I Primary School

  . Yogyakarta: Primary School Teacher Education Study Program, Sanata Dharma University. The purpose of this research was to (1) determine the effect of the use of cooperative learning model type group investigation to learning achievement and

  (2) determine the effect of the use of cooperative learning model type group investigation to liveliness in social sciences about the matter of economic activities related to natural resources in the fourth grade students of Tamanan I Primary School in the academic year 2012/2013.

  Research conducted using this type of research Quasi-experimental non equivalent control type design. The population in this research were all fourth grade students of Tamanan I Primary School and sample of the research was class

  IV A as experimental class, amounting to 30 students and the control class was class IV B, amounting to 28 students. Retrieval of data for each class was done by using pretest, posttest and questionnaire at the beginning and the end that consisted of 20 multiple choice questions of pretest-posttest and 20 statements of questionnaire. Then the results were analyzed by SPSS 16 for Windows computer program and used three steps: 1) test and control group pretest differences in the experimental group, 2) test the differences from pretest to posttest for each group, 3) test the differences posttest control group and the group experiments or to test the difference in score analysis, the difference in test scores was used when classes were not in control and experimental point of departure or at the same level.

  The results showed that cooperative learning model group investigations affected to students achievement. This was indicated by price sig. (2-tailed) achievement <0.05 is 0.001. So that H was accepted then H was rejected. In

  

1

  other words, cooperative learning model group investigation significantly influenced academic achievement. In addition to the activity, the results of

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas karunia serta rahmat yang telah diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok terhadap Keaktifan dan Prestasi Belajar pada Mata

  Pelajaran IPS Kelas IV SDN Tamanan I” ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peneliti menyadari penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Karena itu, dengan segenap hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed. D., Wakaprodi PGSD.

  4. Rusmawan, S.Pd, M.Pd, dosen pembimbing I yang memberikan bimbingan, masukan yang menginspirasi, dan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Th. Yunia, S.Pd, M.Hum, dosen pembimbing II, yang memberikan bimbingan, masukan yang menginspirasi, dan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11. Teman-teman penelitian IPS (Arief Eka Prabawa, dkk) yang selalu berbagi pengetahuan dan semangat kepada peneliti.

  12. Teman-teman PPL SDN Tamanan I, yang memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.

  Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penelitian ini. Untuk itu, peneliti sangat terbuka terhadap kritikan dan saran dari semua pihak. Besar harapan peneliti skripsi ini berguna bagi pembaca.

  Peneliti

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI HALAMAN J UDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJ UAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi PERNYATAAN PERSETUJ UAN .................................................................. vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii

  

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

  KATA PENGANTAR ........................................................................................ x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5 E. Definisi Operasional ................................................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 7

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 30 A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 30 B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 31 C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 32 D. Variabel Penelitian.................................................................................... 33 E. Instrumen Penelitian ................................................................................. 34 F. Uji Validitas ............................................................................................. 35 G. Reliabilitas ................................................................................................ 37 H. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 39 I. Analisis Data ............................................................................................ 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 45 A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 45

  1. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Investigasi Kelompok pada Prestasi Belajar ........................................................... 45

  2. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok pada Keaktifan Belajar ........................................................ 54

  3. Rangkuman Hasil Penelitian ................................................................. 63

  B. Pembahasan .............................................................................................. 66

  C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 69

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 70 A. Kesimpulan............................................................................................... 70 B. Saran ........................................................................................................ 71

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Prestasi Belajar ................................ 35Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Keaktifan Siswa ................................................... 35Tabel 3.3 Kualifikasi Reliabilitas..................................................................... 38Tabel 3.4 Hasil Reliabilitas ............................................................................. 38Tabel 3.5 Hasil Reliabiitas Angket .................................................................. 39Tabel 3.6 Variabel Prestasi Belajar .................................................................. 39Tabel 3.7 Peubah dan Instrumen Penelitian Keaktifan ..................................... 40Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Soal Prestasi Belajar ....................................... 48Tabel 4.2 Uji Homogenitas Prestasi Belajar ..................................................... 50Tabel 4.3 Uji Homogenitas ke Posttest Prestasi Belajar ................................... 51Tabel 4.4 Perbandingan Skor Posttest Prestasi Belajar ..................................... 54Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Angket ............................................................ 57Tabel 4.6 Perbandingan Skor Angket Awal Keaktifan ..................................... 59Tabel 4.7 Perbandingan Skor Angket Awal ke Angket Akhir Keaktifan .......... 61Tabel 4.8 Perbandingan Selisih Skor Angket Awal ke Angket Akhir ............... 62Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Soal Prestasi Belajar ....................................... 65Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Keaktifan ........................................................ 65Tabel 4.11 Uji Homogenitas Prestasi Belajar ..................................................... 65Tabel 4.12 Perbandingan Skor Angket Awal Keaktifan ..................................... 65Tabel 4.13 Homogenitas ke Posttest Prestasi Belajar ......................................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Pengaruh Perlakuan ....................................................................... 31Gambar 3.2 Variabel Penelitian ........................................................................ 34Gambar 4.1 Perbandingan Antara Skor Pretest dan Posttest pada Kelompok

  Kontrol dan Kelompok Eksperimen Prestasi Belajar ..................... 54

Gambar 4.2 Perbandingan Antara Skor Angket awal dan Angket akhir Pada

  Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Keaktifan ............. 63

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 RPP Kelas Kontrol .......................................................................... 77 Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen.................................................................... 95 Lampiran 3 Silabus .......................................................................................... 114 Lampiran 4 Materi Pembelajaran ..................................................................... 122 Lampiran 5 Soal Pretest dan Posttest ............................................................... 127 Lampiran 6 Angket .......................................................................................... 130 Lampiran 7 Hasil Validitas Soal ....................................................................... 132 Lampiran 8 Hasil Validitas Angket .................................................................. 134 Lampiran 9 Data Prestasi Belajar (Pretest dan Posttest) ................................... 136 Lampiran 10 Data Keaktifan (Pretest dan Posttest) .......................................... 140 Lampiran 11 Hasil Analisis Data ...................................................................... 144 Lampiran 12 Foto-Foto Penelitian .................................................................... 160 Lampiran 13 Hasil Observasi Kelas Eksperimen .............................................. 162 Lampiran 14 Instrumen Validasi Desain Pembelajaran ..................................... 168 Lampiran 15 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 174 Lampiran 16 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian .............................. 175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi peserta didik dan pada kenyataannya pendidikan memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari karena pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensinya.

  Pendidikan yang baik dapat tercermin dari proses pembelajaran yang dapat membantu mengembangkan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh siswa dari tahap yang paling rendah sampai pada tahap yang paling tinggi. Kegiatan pembelajaran dalam pendidikan, khususnya pendidikan formal yang berlangsung disekolah, merupakan interaksi aktif antara guru dan siswa. Pada proses pembelajaran hendaknya diterapkan prinsip pembelajaran yang menyenangkan serta berdasarkan pengalaman langsung.

  Peran guru dalam proses pembelajaran, bukanlah mendominasi, tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Keaktifan siswa merupakan salah satu prinsip utama dalam proses pembelajaran. Belajar adalah berbuat, oleh karena itu tidak ada belajar tanpa aktivitas. Pengalaman belajar hanya dapat diperoleh jika siswa aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Tugas guru menyajikan dan menyediakan bahan pelajaran, tapi siswalah yang mengolah dan mecerna sendiri sesuai kemampuannya.

  Pada kenyataannya praktik pembelajaran di sekolah umumnya masih terfokus pada guru, sedangkan siswa belum terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Guru masih mendominasi dalam pembelajaran, selain itu guru masih menggunakan model pembelajaran tradisional yaitu guru masih terpaku dalam menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran. Oleh karena itu keaktifan siswa tergolong rendah, hal ini terlihat dari: siswa tidak banyak bertanya, aktivitas siswa terbatas pada mendengarkan dan mencatat, siswa rebut jika diberi tugas, dan siswa hanya diam ketika ditanya oleh guru.

  Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu yang mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan manusia dan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan akan membantu dalam proses pembelajaran.

  Hal tersebut terjadi karena siswa tidak memiliki gambaran mengenai materi yang disampaikan sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran semata-mata hanya bersifat hafalan sehingga akan mudah dilupakan oleh siswa. Selain itu keaktifan siswa dalam pembelajaran masih rendah, ini ditunjukkan dengan rendahnya jumlah siswa yang bertanya, menjawab pertanyaan guru, dan memberikan pendapat. Akar permasalahan dari kondisi tersebut adalah kemampuan guru yang kurang maksimal dalam menggunakan model pembelajaran yang inovatif, ekfektif, dan efisien sehingga mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi sangatlah rendah. Hal ini juga berpengaruh pada rendahnya prestasi belajar dan keaktifan siswa. Oleh sebab itu guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik.

  Pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa cenderung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yaitu model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok. Dalam implementasi tipe investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang heterogen. Kelompok di sini dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya siswa menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas (Trianto, 2009). Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok tersebut, peneliti melakukan penelitian yang menggunakan penelitian ekeperimental dengan membandingkan antara dua kelompokn yaitu kelompok kontrol dan eksperimen pada siswa kelas IV SDN Tamanan I Yogyakarta pada semester genap Tahun Ajaran 2012/2013.

  B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pelajaran IPS dengan materi aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi di daerahnya pada siswa kelas IV SDN Tamanan I ?

  C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk:

  1. Mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar untuk mata pelajaran IPS dengan materi aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi di daerahnya pada siswa kelas IV SDN Tamanan I.

  2. Mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok berpengaruh secara signifikan terhadap keaktifan untuk mata pelajaran IPS dengan materi aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi di daerahnya pada siswa kelas IV SDN Tamanan I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Secara Praktis

  a) Bagi peneliti, merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok pada mata pelajaran IPS.

  b) Bagi guru, merupakan salah satu referensi menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam mata pelajaran IPS.

  c) Bagi sekolah, laporan penelitian ini mampu dijadikan pedoman model pembelajaran bagi guru khususnya mata pelajaran IPS.

  E. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, peneliti memaparkan beberapa definisi mengenai:

  1. Keaktifan adalah suatu proses kegiatan belajar siswa yang menimbulkan perubahan-perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan, dan dapat diukur dengan angket keaktifan.

  2. Prestasi belajar adalah hasil pencapaian skor yang diperoleh oleh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka

  1. Model Pembelajaran Kooperatif Slavin (dalam Isjoni, 2009:15) mengemukakan, “In cooperative

  learning methods, students work together in four member teams to master material initially”

  . Dari uraian tersebut dikemukakan bahwa cooperative

  learning adalah suatu model pembelajaran di mana dalam sistem belajar

  dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.

  Pembelajaran Kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur menurut Sugandi, (2002:14)

  Lebih lanjut Sugiyono (2010) menegaskan bahwa pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ketergantungan positif. Saling ketergantungan dapat dicapai melalui: (1) saling ketergantungan mencapai tujuan, (2) saling ketergantungan menyelesaikan tugas, (3) saling ketergantungan sumber, (4) saling ketergantungan peran, dan (5) saling ketergantungan hadiah.

  2) Interaksi Tatap Muka Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog, sehingga interaksi itu sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. Hal ini mencerminkan konsep pengajaran teman sebaya. 3) Akuntabilitas Individual

  Penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Nilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya, karena itu tiap anggota kelompok harus memberikan sumbangan demi kemajuan kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  hubungan antar pribadi tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan.

  2. Investigasi Kelompok (Group Investigation) Investigasi kelompok merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks, dalam model ini siswa terlibat dalam perencanaan, baik topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya penyelidikan mereka. Dalam implementasi tipe investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang heterogen. Kelompok di sini dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya siswa menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas (Trianto:2009).

  Group investigation memungkinkan siswa untuk mengembangkan

  kelompok yang terdiri atas 1-5 orang untuk tujuan penyelidikan kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  investigasi, interaksi, penafsiran, dan motivasi intrinsik. Lebih lanjut Sharan (2009:145) menguraikan masing-masing sebagai berikut: 1) Investigasi

  Investigasi dimulai ketika guru memberikan masalah yang menantang dan rumit kepada kelas. Selama berlangsungnya penelitian, siswa membangun pengetahuan yang mereka peroleh, bukannya menerima apa yang diberikan guru kepada mereka. Siswa mencari informasi dan gagasan dengan bekerja sama dengan rekannya dan menggabungkannya bersama pendapat, informasi, gagasan, keterkaitan, dan pengalaman yang masing-masing mereka dapat ketika mengerjakan tugas.

  2) Interaksi Menurut Thelen, 1981 (dalam Sharan, 2009) interaksi di antara siswa penting bagi investigasi kelompok, dengan interaksi siswa saling memberikan dorongan, saling mengembangkan gagasan satu sama lain, saling membantu untuk memfokuskan perhatian mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengumpulkan banyak informasi dari berbagai sumber yang berbeda. Secara berkala mereka bertemu dengan anggota kelompok mereka untuk bertukar informasi. Bersama-sama mereka mencoba membuat penafsiran atas hasil penelitian mereka. Penafsiran atas temuan-temuan yang telah mereka gabung merupakan proses negosiasi antara tiap pengetahuan pribadi siswa dengan pengetahuan baru. 4) Motivasi Intrinsik

  Dengan mengundang siswa untuk menghubungkan masalah- masalah yang akan mereka selidiki berdasarkan keingintahuan, pengetahuan dan perasaan mereka, investigasi kelompok meningkatkan minat pribadi mereka untuk mencari informasi yang mereka perlukan.

  b) Langkah-langkah pelaksanaan model investigasi kelompok 1) Memilih topik

  Siswa memilih subtopik khusus di dalam suatu daerah masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3) Implementasi Siswa mengimplementasikan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan ragam aktivitas dan keterampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan siswa kepada jenis-jenis sumber belajar yang berbeda baik di dalam atau di luar sekolah. Guru secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila diperlukan. 4) Analisis dan sintesis

  Siswa menganalisis dan mensintesis informasi yang diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan kepada seluruh kelas.

  5) Presentasi hasil final Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil penyelidikannya dengan cara yang menarik kepada seluruh kelas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Prestasi Belajar

  a) Pengertian Prestasi Dalam proses pembelajaran, seseorang tentu ingin mendapatkan sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa pengetahuan, pengalaman, maupun kemampuan. Bagi siswa, proses pembelajaran tersebut merupakan sarana untuk mengetahui seberapa besar perolehan prestasi yang mereka peroleh ketika mengerjakan sesuatu, terutama yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008) dikatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh, maka diperlukan adanya pengukuran yang berupa tes atau evaluasi. Hal ini diperlukan apakah proses pembelajaran sudah memenuhi tujuan pembelajaran.

  Arifin (1990:3) berpendapat bahwa prestasi adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

  Selain itu, prestasi merupakan hasil meliputi aspek kognitif, afektif, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dengan pendapat Arifin dan Winkel, mereka berpendapat bahwa prestasi adalah sebuah kemampuan atau kecakapan yang dimiliki seseorang, namun dari perbedaan tersebut ada persamaan dari ketiga pendapat tersebut yaitu prestasi adalah hasil yang berupa kemampuan atau kecakapan dari yang telah dilakukan. Dari semua itu, dapat disimpulkan bahwa arti prestasi adalah suatu kecakapan nyata yang dimilki oleh seseorang yang didapat dari hasil yang telah dicapai dan dilakukan atau dikerjakan dengan menggunakan keterampilan atau kemampuan yang dimilikinya.

  b) Pengertian Belajar Menurut Slameto (2003:2) belajar sering diartikan sebagai kegiatan mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari orang yang lebih tahu misalnya dari seorang guru. Orang yang banyak pengetahuannya dianggap sebagai orang yang banyak belajar, sedangkan orang yang sedikit pengetahuannya dianggap sebagai orang yang kurang belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu setelah ia mengalami situasi tadi. Dari kedua pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa belajar merupakan sebuah proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan kemampuan seseorang setelah melalui praktek atau latihan secara terus-menerus dengan lingkungannya.

  c) Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008:1101).

  Winkel (1983) mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah bukti keberhasilan belajar seseorang atas usahanya sendiri dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  d) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Setiap aktivitas yang dilakukan seseorang tentu ada faktor yang mendorongnya, demikian juga dengan belajar. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: 1) Faktor internal menurut Brata (1984:249-252), adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu:

  a. Inteligensi Inteligensi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar. Inteligensi merupakan dasar potensial bagi pencapaian hasil belajar, artinya hasil belajar yang dicapai akan bergantung pada tingkat inteligensi dan hasil belajar yang dicapai tidak akan melebihi tingkat inteligensinya.

  b. Minat Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Oleh karena itu, minat dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) Faktor eksternal menurut Ahmadi (1991:130-131), adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar.

  Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu:

  a) Faktor sosial yang terdiri atas :

  1. Lingkungan keluarga Lingkungan keluarga yang harmonis menciptakan lingkungan yang kondusif bagi belajar siswa. Dengan lingkungan yang kondusif, siswa dapat belajar dengan baik.

  2. Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah memiliki pengaruh yang besar bagi prestasi belajar siswanya. Lingkungan sekolah yang bising dapat menggangu aktivitas belajar di dalam kelas. Guru tidak dapat menyampaikan materi dengan baik karena konsentrasi siswa terganggu oleh suara yang bising dari luar kelas. Untuk itu, lingkungan sekolah hendaknya mampu menciptakan suasana yang tenang, nyaman, dan aman bagi siswa agar siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Lingkungan kelompok Lingkungan kelompok juga berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Kelompok memiliki kegiatan positif, akan membuatnya bersikap positif. Sedangkan kelompok yang perilakunya cenderung negatif, anggotanya pun juga akan bersikap negatif juga.

  b) Faktor budaya Faktor budaya meliputi adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

  c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim.

  Ketersediaan fasilitas belajar yang memadai dapat menunjang proses belajar siswa. Fasilitas belajar seperti buku dapat menunjang siswa untuk belajar. Ketersediaan buku dapat membuat siswa memperoleh informasi dengan mudah.

  d) Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pada hakekatnya siswa tersebut tidak belajar. Guru tidak bisa melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa, tetapi guru dapat mengamati dari manifestasinya yaitu dari kegiatan siswa tersebut sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan, seperti siswa bertanya, siswa mengemukakan ide, siswa menyanggah ide, siswa menyetujui ide, siswa menjawab, siswa melakukan diskusi, siswa memecahkan soal, siswa mengamati sesuatu, siswa melaporkan hasil pekerjaannya, siswa membuat rangkuman dan sebagainya.

  Aktif berarti giat (belajar atau berusaha), sedangkan arti keaktifan itu sendiri adalah hal atau keadaan di mana siswa dapat aktif. Dari uraian di atas peneliti ingin mengetahui apakah keaktifan siswa kelas IV khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial akan meningkat atau tidak setelah diberi perlakuan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan indikator pada instrumen keaktifan yaitu, siswa mengungkapkan jawaban ketika guru memberikan soal, siswa selalu mengumpulkan tugas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Siswa

  Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat berlatih untuk berpikir kritis. Gagne dan Brings (dalam Martinis, 2007:84) memaparkan faktor- faktor yang dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu: 1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa sehingga

mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar kepada siswa).

  3) Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari).

  4) Memberi petunjuk siswa cara mempelajarinya. 5) Memunculkan aktifitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

  6) Memberi umpan balik (feed back).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memunculkan aktifitas dalam pembelajaran, memberi umpan balik, memberi tes, dan menyimpulkan setiap materi.

  b) Prinsip Pembelajaran Aktif Menurut Rohandi (2004:51) beberapa prinsip utama dalam pembelajaran aktif antara lain adalah subjek pembelajaran adalah siswa, belajar aktif dilakukan dengan cara melakukan sesuatu yang dijadikan suatu objek persoalan yang akan ditelusuri, belajar aktif lebih efektif bila dilakukan dalam kelompok agar tercipta interaksi yang multiarah, dan aktifitas siswa harus menyenangkan, menarik perhatian, menantang untuk ditelusuri, dan penuh peluang untuk mengembangkan kreativitas (baik dalam berpikir maupun berkreasi).

  c) Tingkat Perkembangan Kognitif Siswa SD

  Piaget mengidentifikasi 4 (empat) tahapan utama perkembangan

  kognitif yaitu sensorimotor, pra-operasional, operasional konkret dan operasional formal (Piaget dalam Dahar 2006:137-140).

  1. Tahap Sensorimotor (lahir – 2 tahun)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  hitungan bukan merupakan aktivitas yang mudah. Konkret operasional anak mengenal bahwa ada hubungan antara angka-angka dan bahwa operasi dapat dilaksanakan menurut aturan tertentu. Pada tahap ini anak menunjukkan permulaan dari kapasitas logika orang-orang dewasa.

  Mereka mengerti aturan dasar dari logika. Bagaimanapun juga, proses berpikir atau operasi, pada umumnya melibatkan objek yang kelihatan (konkret) dari pada ide yang abstrak. Egosentrisme pada tahap ini sudah mulai berkurang dan anak lebih sosiosentris dalam berkomunikasi, kemampuan mereka untuk menggunakan peran dari orang lain dan melihat dunia, dan mereka sendiri, dari perspektif orang-orang lain sudah berkembang dengan pesat. Mereka mengenal bahwa orang melihat sesuatu dengan cara yang berbeda, karena perbedaan situasi dan perbedaan nilai. Mereka dapat fokus pada lebih dari satu dimensi pada beberapa waktu, sehingga dalam pengembangan proses pembelajaran, peneliti akan lebih menggunakan model pembelajaran yang dapat membawa siswa ke situasi yang konkret atau nyata yang ada di sekitar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat (Zainal, 2010).

  Mengacu kepada tujuan pembelajaran IPS yang tercantum di dalam Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, maka pembelajaran IPS dilakukan agar peserta didik dapat mencapai kompetensi-kompetensi berikut:

  a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

  b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

  c) Memilki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

  d) Memilki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi dalam masyarakat majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

  IPS SD mempelajari berbagai konsep dan proses yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

  Pada penelitian ini peneliti meneliti mengenai Kompetensi Dasar (KD) 2.1 Mengenal aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya. Pada kompetensi ini mengarah pada cabang IPS yaitu ekonomi, di mana kompetensi dasar tersebut mempelajari tentang aktifitas-aktifitas ekonomi.

  Pada KD mengenal aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan SDA mempelajari mengenai pengertian dari kegiatan ekonomi, mengenal macam-macam sumber daya alam dan pemanfaatannya dalam kegiatan ekonomi, menyebutkan macam kegiatan ekonomi (produksi, konsumsi, dan distribusi) dan beserta contoh kegiatannya.

  B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Tan (2006) mengenai, Effects of

  cooperative learning with group investigation on secondary students’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  percobaan. Oleh karena itu, model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok tidak ditemukan lebih efektif dari pada model pembelajaran yang lain. Group investigation ditemukan mempengaruhi motivasi siswa yang berprestasi tinggi untuk belajar tentang kriteria subskala saja, sedangkan skala lain bahwa motivasi diukur tidak menghasilkan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan nilai dari siswa dalam metode tradisional.

  Penelitian yang dilakukan oleh Elwis Ramadhan (2012) mengenai Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group investigation (GI) untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 181 Pekanbaru menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan beberapa hal seperti: (1) Peningkatan aktivitas guru. Pada lembar pengamatan aktivitas guru, pada siklus I rata-rata peningkatan aktivitas guru adalah 74,99% (baik) mengalami kenaikan pada siklus II dengan rata-rata 92,95% (amat baik). (2) Peningkatan Aaktivitas iswa. Pada lembar pengamatan aktivitas siswa, dari siklus 1 rata rata peningkatan siswa adalah 71,59% (baik) mengalami kenaikan pada siklus ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bahwa nilai rata-rata gain untuk siswa kelas eksperimen 1 (0,485 ± 0,263) dan untuk siswa kelas eksperimen 2 (0,281 ± 0,203). Berdasarkan hasil analisa data, diperoleh harga t hitung sebesar 5,381 serta nilai t tabel sebesar 1,995 pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 74, sehingga – t hitung < t tabel < t hitung. Sedangkan persentase peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen 1 sebesar 48,5% dan persentase peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen 2 sebesar 28,1%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok menggunakan media peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pada materi pokok koloid.

  Dari ketiga penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa dan keaktifan siswa. Hal tersebut ditunjukkan adanya peningkatan pada hasil belajar dan keaktifan siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dalam kenyataannya mempelajari IPS berarti mempelajari berbagai konsep dan proses yang berhubungan dengan IPS. Proses tersebut dapat dijabarkan ke dalam keterampilan berpikir dan keterampilan dasar. Dalam

  IPS siswa dibimbing agar memiliki keterampilan dasar yang digunakan untuk memahami konsep-konsep IPS.

  Karena itu apabila siswa hanya dijejali dengan konsep-konsep tanpa memiliki keterampilan dasar maka hasilnya tidak akan maksimal, selain itu mengakibatkan siswa cenderung pasif. Padahal keaktifan siswa dalam pembelajaran itu sangat berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap materi.

  Hal ini juga akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Adapun faktor- faktor yang juga mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu: intelegensi, minat, dan motivasi. Dalam hal ini minat dan motivasi dapat dipengaruhi oleh cara mengajar guru. Apabila guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif maka minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran juga tinggi. Karena itu peneliti memilih dengan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok sebagai salah satu cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tertentu untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Lewat model ini guru dituntut lebih kreatif dalam membangun pemahaman dan pengetahuan siswa.

  Oleh karena itu dengan menggunakan model kooperatif tipe investigasi kelompok diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS secara signifikan.

Dokumen yang terkait

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 3 Cawas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

0 0 162

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran PKn untuk siswa kelas V SDN Kledokan.

0 0 253

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas IV di SDN Srumbung 02.

0 3 354

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok terhadap prestasi belajar dan keaktifan pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Tamanan 1.

0 0 195

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I terhadap minat dan prestasi belajar mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sengkan.

0 2 165

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS kelas IV SD Kanisius Wirobrajan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 0 2

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012 2013

0 2 177

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi - USD Repository

0 3 258

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I terhadap minat dan prestasi belajar mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sengkan - USD Repository

0 0 163