Peranan Audit Internal (SKAI) dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Internal (Studi Kasus pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk.).

(1)

Universitas Kristen Maranatha viii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas audit internal mempunyai peran yang signifikan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian internal. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitis, yaitu metoda penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data, keterangan, dan informasi lainnya yang kompeten dan relevan dengan masalah yang akan dibahas. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. Bandung, dimana teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan (menggunakan kuesioner) dan penelitian kepustakaan.

Dua variabel yang diuji dalam kuesioner adalah peranan aktivitas audit internal (SKAI) sebagai variabel X dan efektivitas dan efisiensi pengendalian internal sebagai variabel Y. Data-data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan SPSS versi 12. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa terdapat 22 pertanyaan dalam variabel X dan variabel Y yang menunjukkan hasil yang valid dan reliabel. Dari hasil korelasi dengan menggunakan Spearman Correlation yang dilakukan atas 30 responden menunjukkan nilai sebesar 0.839 dengan tingkat signifikansi 0.05 yang menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sangat kuat antara variabel X dan variabel Y. Nilai signifikansi (p value) yang diperoleh adalah sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak karena nilai tersebut lebih kecil sama dengan 0.05 (0.001 ≤ 0.05). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima, artinya aktivitas audit internal berperan secara signifikan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian internal.


(2)

Universitas Kristen Maranatha ix

ABSTRACT

This Research was conducted to determine whether the internal audit activity has a significant role in improving the effectiveness and efficiency of internal control. This Research was conducted with descriptive analytical method, the method of research conducted by collecting data, information, and other information by the competent and relevant to the issues that will be discussed. This Research was conducted at PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. Bandung, where the techniques of collecting data through field research conducted (using questionnaires) and the research literature.

Two variables are tested in the questionnaire is the role of internal audit activity (SKAI) as variable X and the effectiveness and efficiency of internal control as a variable Y. Data is then processed by using SPSS version 12. From the results of the research can be seen that there are 22 questions in the variables X and Y variables that show the results of valid and reliable. From the results of the correlation using the Spearman Correlation conducted on 30 respondents indicate a value of 0,839 with a 0:05 level of significance indicating that there is a very strong relationship between variables X and variable Y. Value of significance (p value) that is equal to 0000. This indicates that Ho is rejected because the value is smaller with the same 0.05 (0,001 ≤ 0.05). Therefore it can be concluded that the hypothetical asked the author can be accepted, meaning that internal audit activities in a significant role in improving the effectiveness and efficiency of internal control. Keywords: internal audit, internal control system, effectiveness, efficiency


(3)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRAK ...viii

ABSTRACT... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR...xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka... 8

2.1.1 Pengauditan... 8


(4)

Universitas Kristen Maranatha xi

2.1.1.2 Jenis-jenis Audit... 9

2.1.1.3 Jenis-jenis Auditor ... 9

2.1.2 Audit Internal... 11

2.1.2.1 Pengertian Audit Internal... 11

2.1.2.2 Fungsi Audit Internal... 13

2.1.2.3 Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal... 14

2.1.2.4 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal... 14

2.1.2.5 Faktor Pendukung Keberhasilan Audit Internal ... 15

2.1.2.6 Indikator Independensi Auditor Internal... 18

2.1.3 Pengendalian Internal... 19

2.1.3.1 Pengertian Pengendalian Internal ... 19

2.1.3.2 Komponen Pengendalian Internal... 22

2.1.3.3 Tujuan Pengendalian Internal ... 24

2.1.3.4 Aktivitas-aktivitas Pengendalian Internal ... 25

2.1.3.5 Jenis-jenis Pengendalian Internal... 29

2.1.3.6 Keterbatasan Pengendalian Internal... 31

2.1.4 Kebijakan Umum Dalam Audit Bank... 33

2.1.4.1 Mekanisme Pengendalian Umum ... 34

2.1.4.2 Ruang Lingkup Pengendalian Internal Bank .... 35

2.1.4.3 Fungsi Satuan Kerja Audit Internal ... 36

2.1.4.4 Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Internal Bank ... 36


(5)

Universitas Kristen Maranatha xii

2.1.4.6 Sikap Mental dan Etika Auditor Internal ... 39

2.2 Kerangka Pemikiran ... 40

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 42

3.2 Metode Penelitian ... 42

3.2.1 Jenis Data... 43

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data... 43

3.2.3 Variabel Operasional ... 44

3.2.4 Penetapan Populasi dan Sampel Penelitian... 46

3.2.5 Metode Statistik Untuk Analisis Data... 47

3.2.5.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas... 47

3.2.5.2 Uji Hipotesis ... 48

3.2.5.3 Penetapan Tingkat Signifikansi ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 50

4.1.1 Profil Perusahaan ... 50

4.1.1.1 Visi dan Misi Bank BTPN... 52

4.1.1.2 Struktur Organisasi ... 52

4.1.1.3 Produk dan Jasa... 53

4.1.2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 55

4.1.3 Hasil Pengujian Hipotesis... 58


(6)

Universitas Kristen Maranatha xiii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 72 5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA... 76 LAMPIRAN


(7)

Universitas Kristen Maranatha xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Konsep Kunci Pengertian Audit Internal Tabel 3.1 Operasional Variabel

Tabel 3.2 Koefisien Korelasi Tabel 4.1 KMO dan Bartlett’s Test

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas & Validitas Variabel X Tabel 4.3 Hasil Pengujian Reliabilitas & Validitas Variabel Y Tabel 4.4 Output Spearman Correlations & Adjusted R Square

Tabel 4.5 SKAI membantu mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen

Tabel 4.6 SKAI menyediakan data sebagai dasar pengambilan keputusan oleh manajemen

Tabel 4.7 SKAI membantu manajemen dalam mengidentifikasi dan meminimalkan risiko

Tabel 4.9 SKAI menyerahkan rencana audit tahunan kepada direktur utama dan dewan komisaris, termasuk komite audit untuk ditelaah dan disetujui Tabel 4.10 SKAI telah ditujukan ke arah peningkatan efektifitas dan efisiensi

operasi perusahaan

Tabel 4.11 SKAI menghasilkan temuan-temuan dan rekomendasi yang masuk akal dan bermanfaat bagi manajemen

Tabel 4.12 SKAI memiliki akses penuh, dan tidak terbatas terhadap seluruh aktivitas, catatan, properti, dan karyawan perusahaan


(8)

Universitas Kristen Maranatha xv

Tabel 4.13 Terdapat rencana audit yang terkoordinasi, dan berguna dalam menjalankan proses audit secara keseluruhan

Tabel 4.14 Auditor internal membantu auditor eksternal dalam memahami struktur pengendalian internal

Tabel 4.15 Terdapat aktivitas penilaian baik secara formal maupun informal yang dilakukan oleh SKAI dan audit eksternal

Tabel 4.16 Dengan adanya budaya perusahaan yang sehat, seluruh SDM yang terlibat mempunyai nilai integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab yang tinggi

Tabel 4.17 Manajemen melalui aktivitasnya menyediakan isyarat yang jelas kepada karyawan tentang pentingnya suatu pengendalian internal Tabel 4.18 Struktur organisatoris entitas sudah menggambarkan bentuk tanggung

jawab dan otoritas yang ada

Tabel 4.19 Terdapat pemisahan kewajiban dan tanggung jawab antara tugas karyawan yang satu dengan yang lainnya

Tabel 4.20 Terdapat otorisasi (pengesahan) transaksi yang jelas yang ditetapkan manajemen untuk diikuti oleh organisasi

Tabel 4.21 Terdapat pengendalian pengamanan secara fisik, akses, ataupun prosedur pendukung dan pemulihan terhadap aset (harta, peralatan TI, program dan arsip data)

Tabel 4.22 Setiap orang dalam organisasi bisa mendapatkan dan berbagi informasi yang diperlukan untuk mengelola, melaksanakan dan mengendalikan operasi


(9)

Universitas Kristen Maranatha xvi

Tabel 4.23 Sistem informasi akuntansi yang ada dirasa sudah efektif dan mampu memenuhi tujuan pengendalian internal atas transaksi-transaksi keuangan

Tabel 4.24 Proses informasi dan komunikasi sudah ditunjang dengan teknologi yang baik dan modern guna meningkatkan daya saing dan

peningkatan pelayanan perbankan

Tabel 4.25 Pengendalian internal yang ada telah mampu beroperasi seperti yang telah diharapkan dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi atau perubahan-perubahan yang terjadi

Tabel 4.26 Pengawasan atas pengendalian internal dilaksanakan secara berkala oleh para anggota dari staf SKAI

Tabel 4.27 Pengawasan atas pengendalian internal memberikan informasi audit kepada pihak yang memiliki otoritas yang lebih tinggi dalam


(10)

Universitas Kristen Maranatha xvii

DAFTAR GAMBAR


(11)

Universitas Kristen Maranatha xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Piagam Audit Charter PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. Lampiran B : Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. Lampiran C : Struktur Organisasi SKAI Bank BTPN

Lampiran D : Kuesioner Variabel Independen Lampiran E : Kuesioner Variabel Dependen Lampiran F : Rekapitulasi Jawaban Responden Lampiran G : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran H : Hasil Uji Korelasi Spearman


(12)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Krisis global yang terjadi sekarang ini memberikan dampak yang luar biasa kepada semua negara, tak terkecuali negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang. Berbagai kebijaksanaan yang ditetapkan sehubungan dengan masalah ini akhirnya berdampak sangat besar bagi perusahaan. Kenaikan harga energi, komoditas pangan, dan harga bahan baku industri membuat biaya operasional perusahaan semakin besar dan di sisi lain daya beli masyarakat menurun. Biaya operasional yang semakin tinggi mau tidak mau membuat perusahaan untuk semakin menghemat pengeluarannya sehingga banyak perusahaan besar yang memilih untuk menurunkan kapasitas produksinya.

Berikut merupakan salah satu dari sekian banyak contoh perusahaan besar yang memilih untuk menurunkan kapasitas produksinya yang dikutip dari harian pagi

TribunJabar (20 April 2009):

”Dampak krisis keuangan global terus menerpa sektor usaha. Kali ini berdampak pada penjualan mobil, terutama Suzuki, yang menurun sekitar 10 persen, penurunan jumlah penjualan ini juga terkait dengan penurunan produksi yang dilakukan. Terkait kondisi krisis keuangan global, produsen mobil Suzuki telah melakukan pengurangan produksi. Pengurangan dilakukan karena ada kekhawatiran krisis ini akan mempengaruhi daya beli konsumen kendaraan bermotor.” (mba)

Penurunan kapasitas produksi ini akhirnya menjadi opsi yang kebanyakan dipilih manajemen saat ini untuk menekan biaya dan untuk sekedar mempertahankan eksistensi perusahaan.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 2

Sehubungan dengan permasalahan diatas, perusahaan sebagai suatu entitas yang eksis di lingkungan yang bersifat turbulence, dimana dunia bisnis selalu berubah dituntut untuk dapat terus meningkatkan kemampuan, kualitas dan menjalankan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien. Stoner, Freeman, Gilbert Jr. (1996) mendefinisikan efektif dan efisien sebagai berikut:

“Efektif (effectiveness) adalah kemampuan untuk menentukan tujuan yang memadai atau dengan kata lain melakukan hal yang tepat, sedangkan efisien (efficiency) berarti kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi atau dengan kata lain melakukan dengan tepat.” Untuk mencapai tujuan perusahaan, maka dibutuhkanlah suatu pengendalian yang berfungsi untuk mengatur dan mengukur apakah kegiatan telah berjalan sesuai dengan rencana sehingga dapat diketahui sampai sejauh mana pencapaian tujuan dan penyimpangan apa saja yang terjadi, dan tindakan apa yang bisa diambil. Pada perusahaan berskala besar dimana kegiatan operasinya sudah sangat kompleks, manajemen perusahaan membutuhkan suatu alat yaitu pengendalian internal. Hal ini serupa dengan yang dikemukakan oleh Sawyer, Dittenhofer, Scheiner dalam bukunya

Sawyer’s Internal Auditing (2005:72).

Arens, Elder, & Beasley dalam bukunya Auditing dan Pelayanan Verifikasi

(2003:396) menyatakan bahwa suatu sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen jaminan yang wajar bahwa perusahaan akan mencapai tujuan dan sasarannya, maka dari itu, diperlukan suatu fungsi penilai yang independen dalam perusahaan untuk menilai, mengawasi, dan mengevaluasi pengendalian internal agar memadai. Fungsi yang melakukan penilaian independen atas jalannya pengendalian internal ini adalah audit internal.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 3

Bank sebagai salah satu mitra pemerintah dalam mensukseskan pembangunan perekonomian yang menjembatani antara pemilik dana dan debitur diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup orang banyak melalui jasa kredit yang dibutuhkan masyarakat. Masyarakat mau menyimpan dananya di bank karena mereka percaya bahwa bank merupakan lembaga yang aman untuk menyimpan dana dan juga meningkatkan tingkat hasil berupa bunga. Bank dalam menciptakan dan menjaga kepercayaan masyarakat harus dapat menjalankan operasionalnya dengan baik sehingga dapat mencapai tujuannya yaitu menciptakan laba dan meningkatkan nilai investasi at au kekayaan para pemilik saham. Bank sebagai badan usaha yang ingin mengoptimalkan kegiatan operasinya pun harus memiliki pengendalian internal yang baik dan membutuhkan tingkat pengawasan internal yang baik pula, oleh karena itu, peran auditor internal perbankan menjadi sangat penting.

Audit Internal Bank adalah suatu fungsi penilaian independen yang ada dalam suatu bank yang bertujuan untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan operasi bank sedangkan Auditor Internal Bank adalah seseorang yang melakukan penilaian dan evaluasi secara independen terhadap sistem dalam rangka pencapaian tujuan bank (Tawaf, 1999). Untuk meningkatkan kompetensi para auditor internal bank di Indonesia Ikatan Bankir Indonesia (IBI) telah menugaskan Ikatan Auditors Perbankan Indonesia (IAPI) untuk menyusun Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) dalam rangka sertifikasi auditor internal perbankan.

Pengurus Inti IAPI Hutagaol dalam konferensi pers di Hotel JW Marriot, Jakarta, Kamis (12/7/2007) menjelaskan bahwa program utama IAPI adalah meningkatkan kualitas dan memberdayakan fungsi para auditor intern bank agar memiliki nilai tambah dan dapat berperan selaku mitra strategis manajemen bank


(15)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 4

yang pada akhirnya berujung pada terjaganya kesehatan industri nasional. Hal senada pun diungkapkan oleh Hadad sebagai Deputi Gubernur BI, beliau mengatakan bahwa auditor perbankan diharapkan dapat menjadi mitra BI karena auditor perbankan sangat penting dan strategis. Ia menjadi first line of defence dari perbankan. Jadi kalau dia semakin kuat, maka akan semakin baik bank tersebut.

(Wahyu Daniel, detikFinance).

Berikut ini terdapat contoh kasus lemahnya pengendalian intern di sebuah bank yang dikutip dari harian umum Pikiran Rakyat (30 April 2008):

“Kejaksaan Agung menahan dua mantan pejabat BNI yang terlibat pengucuran kredit kepada PT Industri Baja Garuda (IBG) tahun 2001 lalu. Dua mantan petinggi BNI 46 itu adalah mantan Kepala Divisi Investasi dan Jasa Keuangan BNI berinisial JRS, dan mantan Relationship Manager Operation berinisial GM. Mereka ditetapkan sebagai tersangka korupsi pembelian dan pemberian kredit kepada PT IBG oleh BNI 46 yang diduga merugikan Negara Rp 299 miliar. Kasus ini bermula pada tahun 2001. Saat itu, BNI 46 berencana membeli aset kredit PT IBG yang berada di Medan dari BPPN. Namun hal itu dilakukan tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku di BNI. “Sebelum membeli, seharusnya diteliti dulu karakternya. Harusnya dia berkunjung ke lokasi, namun tidak dilakukan,” ungkap seorang penyidik Kejagung.” (A-84/-Dtc)

Jika melihat kasus tersebut, terlihat jelas bahwa pengendalian internal yang ada pada saat itu tidak berjalan sebagaimana mestinya, bahkan penyimpangan tersebut dilakukan oleh para petinggi di bank tersebut, maka dari itu, pengendalian internal yang baik harus dijalankan oleh top manajemen sampai staf operasional yang dirancang untuk memberikan jaminan yang reasonable akan tercapainya tujuan organisasi. Menurut

Sawyer, Dittenhofer, Scheiner dalam bukunya Sawyer’s Internal Auditing (2005:55)

aktivitas audit internal haruslah mengevaluasi kecukupan dan kontrol tata kelola, operasi, dan sistem informasi organisasi. Hal ini meliputi:

 Keandalan dan integritas informasi keuangan dan operasional.

 Efektivitas dan efisiensi operasi.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 5

 Kepatuhan terhadap hukum, regulasi, dan kontrak.

Apabila pengendalian internal telah memadai, dan auditor internal dapat menjalankan tugasnya dengan baik maka kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian di atas penulis menyadari bahwa terdapat suatu hubungan yang saling berkaitan erat antara aktivitas audit internal dengan sistem pengendalian internal di sebuah perusahaan/perbankan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena proses audit internal dalam perusahaan/perbankan sangatlah penting, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. Bandung dengan judul:

“Peranan Audit Internal (SKAI) Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Internal”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Apakah aktivitas audit internal dalam perusahaan telah dilaksanakan dengan baik.

2. Apakah pengendalian internal dalam perusahaan telah berjalan dengan efektif dan efisien.

3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas audit internal dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi pengendalian internal perusahaan.


(17)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 6

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulis di dalam melakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah aktivitas audit internal dalam perusahaan telah dilaksanakan dilaksanakan dengan baik.

2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal perusahaan telah berjalan dengan efektif dan efisien.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas audit internal dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi pengendalian internal perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap hasilnya dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk melihat sejauh mana peranan aktivitas audit internal di dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern.

2. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan informasi yang berguna bagi mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.


(18)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 72

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan tujuan penelitian pada bab I dan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Peranan audit internal (SKAI) pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk.) sudah baik. Simpulan ini diambil berdasarkan hasil dari kuesioner yang berhubungan dengan aktivitas audit internal, antara lain:

a. Audit internal dapat membantu mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen dan membantu dalam hal pemberian informasi untuk pengambilan keputusan, dan pengidentifikasian risiko, selain itu SKAI memiliki akses penuh, dan tidak terbatas terhadap seluruh aktivitas, catatan, properti, dan karyawan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan operasi perusahaan dapat terkontrol dengan baik secara menyeluruh.

b. SKAI menyerahkan rencana audit tahunan kepada direktur utama dan dewan komisaris, termasuk komite audit untuk ditelaah dan disetujui. Hal ini menunjukkan bahwa auditor internal memiliki kompetensi dan memberikan kontribusi kepada organisasinya, salah satunya dengan cara mengkoordinasikan kegiatan dan komunikasi informasi di antara


(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 73

pimpinan organisasi, dewan, internal auditor, dan tak terkecuali juga eksternal auditor.

2. Sistem pengendalian internal pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk.) dirasa sudah cukup efektif dan efisien. Simpulan ini diambil berdasarkan hasil dari kuesioner yang ada, antara lain:

a. Sistem pengendalian internal sudah dijalankan perusahaan dengan efektif, dimana unsur-unsur pengendalian internal sebagian besar sudah terpenuhi dengan baik, hal ini ditunjukkan oleh mayoritas jawaban responden yang menyatakan setuju terhadap masing-masing butir item dalam kuesioner, yang artinya jika semua unsur terpenuhi dengan baik maka tercapai pula tujuan dari pengendalian internal itu sendiri yaitu menjaga keamanan harta kekayaan perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi dalam operasi, dan membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijakan manajemen yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Sistem pengendalian internal sudah dijalankan perusahaan secara efisien, hal ini terlihat pada mayoritas jawaban responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju pada beberapa butir pertanyaan yang berkaitan dengan efisiensi operasional ataupun SPI baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti:

 Terdapat pengendalian pengamanan secara fisik, akses, ataupun prosedur pendukung dan pemulihan terhadap aset (harta, peralatan TI, program dan arsip data). Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian pengamanan yang ada dilakukan untuk mencegah kerugian yang


(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 74

lebih besar apabila terjadi sesuatu hal yang merugikan perusahaan seperti tindakan pencurian ataupun terhadap bencana alam.

 Pengendalian internal yang ada telah mampu beroperasi seperti yang telah diharapkan dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi atau perubahan-perubahan yang terjadi. Dengan adanya fleksibilitas seperti itu, perusahaan tidak perlu membuat sistem pengendalian yang baru apabila terjadi perubahan-perubahan dalam kegiatan operasi perusahaan, tetapi hanya merubah dari sistem yang sudah ada (efisien) sehingga perusahaan dapat melakukan penghematan biaya. 3. Aktivitas audit internal memiliki tingkat keeratan sebesar 0.839 terhadap

efektivitas dan efisiensi pengendalian internal yang dihitung berdasarkan uji

Spearman correlation. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara program aktivitas audit internal dengan efektivitas dan efisiensi pengendalian internal. Nilai adjusted R square menunjukkan angka 0,665 yang artinya aktivitas audit internal (variabel X) mempunyai pengaruh sebesar 66,5 % terhadap efektivitas dan efisiensi pengendalian internal (variabel Y), sementara sisanya (100 % - 66,5 % = 33,5 %) dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Nilai signifikasi (p value) yang diperoleh adalah sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima karena nilai tersebut < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas audit internal berperan secara signifikan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian internal.


(21)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 75

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka terdapat beberapa saran perbaikan yang dapat dikemukakan penulis yaitu audit internal diharapkan dapat selalu meningkatkan kualitasnya dan harus selalu menjaga independensi demi nama baik profesi dan bersikap objektif atas setiap pekerjaan yang dilakukannya, selain itu kerjasama antara audit internal dan audit eksternal baik akses informasi diantara keduanya maupun pembahasan atau pendiskusian hasil temuan audit diharapkan dapat ditingkatkan lagi agar proses audit di perusahaan dapat berjalan dengan lebih baik lagi.


(22)

Universitas Kristen Maranatha 76

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., R.J. Elder, and M.S. Beasley. (2003). Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Edisi 9. Jilid 1. Indek. Jakarta.

La Midjan dan Azhar Susanto. (2001). Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur. Edisi 8. Lingga Jaya. Bandung.

M.Guy, Dan. (2003). Auditing 5. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Munawir, H.S.. (1995). Auditing Modern. Buku 1. BPFE. Yogyakarta.

Sawyer, L.B., M.A. Dittenhofer, and J.H. Scheiner. (2005). Audit Internal Sawyer. Buku 1. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Stoner, James A.F., R.Edward Freeman, and Daniel R. Gilbert Jr. (1995).

Management 6th Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Sugiyono. (1999). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono dan Eri Wibowo. (2001). Statistika Untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS for windows. Alfabeta. Bandung.

Sunarto. (2003). Auditing. Panduan. Yogyakarta.

Tawaf, Tjukria Prihadi. (1999). Audit Intern Bank: Penelaahan Serta Petunjuk Pelaksanaannya. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.

Tugiman, Hiro. (1996). Pengenalan Internal Audit. Kanisius. Yogyakarta.

Tugiman, Hiro. (2002). Pandangan Baru Internal Auditing. Cetakan keenam.

Kanisius. Yogyakarta.

Tugiman, Hiro. (2008). Kumpulan Materi Pengenalan Audit Internal. YPIA. Jakarta.

A-84/-Dtc. (2008). 2 Mantan Pejabat BNI Ditahan. Pikiran Rakyat. Pikiran Rakyat,

30 April 2008, hal. 7, Kol. 1-4.

Mba. (2009). Penjualan Suzuki Turun 10 Persen. Tribun Jabar. Tribun Jabar, 20 April 2009, hal. 3, Kol. 1-4.

Wahyu Daniel. (2007). Auditor Internal Perbankan akan Disertifikasi.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 6

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulis di dalam melakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah aktivitas audit internal dalam perusahaan telah dilaksanakan dilaksanakan dengan baik.

2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal perusahaan telah berjalan dengan efektif dan efisien.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas audit internal dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi pengendalian internal perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap hasilnya dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk melihat sejauh mana peranan aktivitas audit internal di dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern.

2. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan informasi yang berguna bagi mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

72

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan tujuan penelitian pada bab I dan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Peranan audit internal (SKAI) pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk.) sudah baik. Simpulan ini diambil berdasarkan hasil dari kuesioner yang berhubungan dengan aktivitas audit internal, antara lain:

a. Audit internal dapat membantu mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen dan membantu dalam hal pemberian informasi untuk pengambilan keputusan, dan pengidentifikasian risiko, selain itu SKAI memiliki akses penuh, dan tidak terbatas terhadap seluruh aktivitas, catatan, properti, dan karyawan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan operasi perusahaan dapat terkontrol dengan baik secara menyeluruh.

b. SKAI menyerahkan rencana audit tahunan kepada direktur utama dan dewan komisaris, termasuk komite audit untuk ditelaah dan disetujui. Hal ini menunjukkan bahwa auditor internal memiliki kompetensi dan memberikan kontribusi kepada organisasinya, salah satunya dengan cara mengkoordinasikan kegiatan dan komunikasi informasi di antara


(3)

Universitas Kristen Maranatha

73

pimpinan organisasi, dewan, internal auditor, dan tak terkecuali juga eksternal auditor.

2. Sistem pengendalian internal pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk.) dirasa sudah cukup efektif dan efisien. Simpulan ini diambil berdasarkan hasil dari kuesioner yang ada, antara lain:

a. Sistem pengendalian internal sudah dijalankan perusahaan dengan efektif, dimana unsur-unsur pengendalian internal sebagian besar sudah terpenuhi dengan baik, hal ini ditunjukkan oleh mayoritas jawaban responden yang menyatakan setuju terhadap masing-masing butir item dalam kuesioner, yang artinya jika semua unsur terpenuhi dengan baik maka tercapai pula tujuan dari pengendalian internal itu sendiri yaitu menjaga keamanan harta kekayaan perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi dalam operasi, dan membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijakan manajemen yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Sistem pengendalian internal sudah dijalankan perusahaan secara efisien, hal ini terlihat pada mayoritas jawaban responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju pada beberapa butir pertanyaan yang berkaitan dengan efisiensi operasional ataupun SPI baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti:

 Terdapat pengendalian pengamanan secara fisik, akses, ataupun prosedur pendukung dan pemulihan terhadap aset (harta, peralatan TI, program dan arsip data). Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian pengamanan yang ada dilakukan untuk mencegah kerugian yang


(4)

Universitas Kristen Maranatha

74

lebih besar apabila terjadi sesuatu hal yang merugikan perusahaan seperti tindakan pencurian ataupun terhadap bencana alam.

 Pengendalian internal yang ada telah mampu beroperasi seperti yang telah diharapkan dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi atau perubahan-perubahan yang terjadi. Dengan adanya fleksibilitas seperti itu, perusahaan tidak perlu membuat sistem pengendalian yang baru apabila terjadi perubahan-perubahan dalam kegiatan operasi perusahaan, tetapi hanya merubah dari sistem yang sudah ada (efisien) sehingga perusahaan dapat melakukan penghematan biaya. 3. Aktivitas audit internal memiliki tingkat keeratan sebesar 0.839 terhadap

efektivitas dan efisiensi pengendalian internal yang dihitung berdasarkan uji

Spearman correlation. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara program aktivitas audit internal dengan efektivitas dan efisiensi pengendalian internal. Nilai adjusted R square menunjukkan angka 0,665 yang artinya aktivitas audit internal (variabel X) mempunyai pengaruh sebesar 66,5 % terhadap efektivitas dan efisiensi pengendalian internal (variabel Y), sementara sisanya (100 % - 66,5 % = 33,5 %) dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Nilai signifikasi (p value) yang diperoleh adalah sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima karena nilai tersebut < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas audit internal berperan secara signifikan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian internal.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

75 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka terdapat beberapa saran perbaikan yang dapat dikemukakan penulis yaitu audit internal diharapkan dapat selalu meningkatkan kualitasnya dan harus selalu menjaga independensi demi nama baik profesi dan bersikap objektif atas setiap pekerjaan yang dilakukannya, selain itu kerjasama antara audit internal dan audit eksternal baik akses informasi diantara keduanya maupun pembahasan atau pendiskusian hasil temuan audit diharapkan dapat ditingkatkan lagi agar proses audit di perusahaan dapat berjalan dengan lebih baik lagi.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 76

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., R.J. Elder, and M.S. Beasley. (2003). Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Edisi 9. Jilid 1. Indek. Jakarta.

La Midjan dan Azhar Susanto. (2001). Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur. Edisi 8. Lingga Jaya. Bandung.

M.Guy, Dan. (2003). Auditing 5. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Munawir, H.S.. (1995). Auditing Modern. Buku 1. BPFE. Yogyakarta.

Sawyer, L.B., M.A. Dittenhofer, and J.H. Scheiner. (2005). Audit Internal Sawyer. Buku 1. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Stoner, James A.F., R.Edward Freeman, and Daniel R. Gilbert Jr. (1995).

Management 6th Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Sugiyono. (1999). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono dan Eri Wibowo. (2001). Statistika Untuk Penelitian dan Aplikasinya

dengan SPSS for windows. Alfabeta. Bandung.

Sunarto. (2003). Auditing. Panduan. Yogyakarta.

Tawaf, Tjukria Prihadi. (1999). Audit Intern Bank: Penelaahan Serta Petunjuk

Pelaksanaannya. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.

Tugiman, Hiro. (1996). Pengenalan Internal Audit. Kanisius. Yogyakarta.

Tugiman, Hiro. (2002). Pandangan Baru Internal Auditing. Cetakan keenam. Kanisius. Yogyakarta.

Tugiman, Hiro. (2008). Kumpulan Materi Pengenalan Audit Internal. YPIA. Jakarta. A-84/-Dtc. (2008). 2 Mantan Pejabat BNI Ditahan. Pikiran Rakyat. Pikiran Rakyat,

30 April 2008, hal. 7, Kol. 1-4.

Mba. (2009). Penjualan Suzuki Turun 10 Persen. Tribun Jabar. Tribun Jabar, 20 April 2009, hal. 3, Kol. 1-4.

Wahyu Daniel. (2007). Auditor Internal Perbankan akan Disertifikasi.