Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Sarana Pembelajaran Dikalangan Guru SMP Negeri 1 Pringapus T1 162007073 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan
masyarakat yang maju, serta memungkinkan para warganya untuk
megembangkan diri baik yang berkenaan dengan aspek jasmani maupun
rohani. Upaya tersebut harus selalu ditingkatkan antara lain dengan
meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk mewujudkan pendidikan yang
berkualitas, diperlukan adanya keterpaduan dari semua komponen
pendidikan yang saling berkaitan. Komponen-komponen tersebut antara
lain: pendidik, peserta didik, kurikulum, sarana dan prasarana. Suatu
satuan pendidikan akan dapat mencapai tujuannya apabila para
personilnya dapat membangun jalinan kerjasama demi terwujudnya visi
dan misi sekolah yakni meningkatkan kualitas anak didik. Aktivitas
kerjasama tersebut dilaksanakan antara kepala sekolah, guru, serta
karyawan bahkan dengan siswa pula.
Sekolah sebagai lembaga sosial, terasa amat kuat dan berpengaruh
kepada para individu-individu yang ada di dalam lingkungan sekolah.
Lingkungan dimana sekolah berada, merupakan masyarakat yang bersifat
kompleks, terdiri dari berbagai macam tingkatan masyarakat yang saling
melengkapi dan bersifat unik, sebagai akibat latar belakang dimensi
1
budaya yang beraneka ragam. Oleh karena itu, perlu pertimbangan baikbaik dalam memperbaiki dan mempertinggi hubungan kerjasama antara
sekolah dengan masyarakat yaitu dengan melibatkan orang tua dan
masyarakat serta isu-isu yang ada yang ditimbulkan dan bagaimana
menyelesaikan isu-isu tersebut.
Kondisi yang terlihat dalam gairah kerja yang menghasilkan
kegiatan kerja sebagai kontribusi bagi tercapainya tujuan organisasi
dipengaruhi pula oleh sarana sekolah, karena dengan sarana kerja yang
tersedia dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan pekerjaan
kegiatan belajar mengajar. Menurut Muhroji (2002: 55) mengatakan
bahwa “Sarana sendiri dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu kegiatan dalam
rangka mencapai tujuan”. Sarana yang disediakan oleh sekolah sudah
memadai, dengan adanya sarana yang memadai mampu menambah
kesenangan dan meningkatkan kerja para guru, menurut Mudhoffir (1992:
84):Fungsi sarana adalah untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan
program pusat sumber belajar agar semua kegiatan tersebut dalam
berjalan dengan efisien, dengan sarana yang baik, sumber-sumber belajar
seolah-olah memiliki kekuatan, semua peralatan dapat berdaya guna dan
siswa semakin rajin serta akan tekun belajar dengan fsarana yang ada.
SMP Negeri 1 Pringapus yang dijadikan obyek penelitian
mempunyai guru yang karakteristiknya sama. Berdasarkan pengamatan
penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Pringapus,guru memanfaatkan
2
laboratorium dengan penuh tanggung jawab. Guru seperti itulah yang
diharapkan oleh sekolah tersebut, tetapi di sekolah itu ada juga guru yang
dalam memafaatkan laboratorium tanpa dilandasi rasa tanggung jawab,
selain itu ada juga guru yang tidak memanfaatkan laboratorium yang telah
disediakan.
Seharusnya
menggunakan
ada
laboratorium
mata
beberapa
guru.
Disini
materi
guru
pembelajaran
kadang-kadang
menggunakan laboratorium, bahkan tidak menggunakan laboratorium
sama sekali. Kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa pemanfaatan
laboratorium yang ada masih perlu ditingkatkan, jika tidak ditingkatkan,
maka sekolah akan sulit mencapai hasil seperti yang diharapkan.
Berdasarkan dari kenyataan bahwa di suatu organsiasi,
pemanfaatan sarana pembelajaran yang dirasakan masih kurang optimal,
hal tersebut akan menghambat terciptanya hasil belajar para guru dalam
melaksanakan tugas. Uraian latar belakang yang telah dijabarkan di atas,
untuk itu perlu dilakukan penelitian “PEMANFAATAN SARANA
PEMBELAJARAN
DIKALANGAN
GURU
SMP
NEGERI
1
PRINGAPUS”
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan gejala problematik diatas,maka masalah penelitian ini dapat
dirumuskan:
Seberapakah pemanfaatan sarana pembelajaran dikalangan guru SMP
Negeri 1 Pringapus.
3
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah
Mengetahui tingkat pemanfaatan sarana pembelajaran dikalangan guru
SMP N 1 Pringapus.
1.4
Signifikansi masalah
1.4.1 Signifikansi Teori
Menurut Mudhoffir (1992: 84):Fungsi sarana adalah untuk
menunjang dan menggalakkan kegiatan program pusat sumber
belajar agar semua kegiatan tersebut dalam berjalan dengan
efisien, dengan sarana yang baik, sumber-sumber belajar seolaholah memiliki kekuatan, semua peralatan dapat berdaya guna dan
siswa semakin rajin serta akan tekun belajar dengan fsarana yang
ada.
1.4.2
Signifikansi Praktis
1.4.2.1 Secara umum
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan
perbandingan baik dalam keadaan sebelumnya maupun
yang akan datang.
1.4.2.2 Secara khusus
Penelitian
ini
berguna
sebagai
pendukung
dan
pengembangan kemampuan guru dalam peningkatan PBM.
4
1.5
Keterbatasan
Pembatasan masalah dalam penelitian sarana yang diteliti dibatasi
hanya sarana prasarana yang meliputi laboratorium komputer,laboratorium
IPA, dan laboratorium katrampilan.
5
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan
masyarakat yang maju, serta memungkinkan para warganya untuk
megembangkan diri baik yang berkenaan dengan aspek jasmani maupun
rohani. Upaya tersebut harus selalu ditingkatkan antara lain dengan
meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk mewujudkan pendidikan yang
berkualitas, diperlukan adanya keterpaduan dari semua komponen
pendidikan yang saling berkaitan. Komponen-komponen tersebut antara
lain: pendidik, peserta didik, kurikulum, sarana dan prasarana. Suatu
satuan pendidikan akan dapat mencapai tujuannya apabila para
personilnya dapat membangun jalinan kerjasama demi terwujudnya visi
dan misi sekolah yakni meningkatkan kualitas anak didik. Aktivitas
kerjasama tersebut dilaksanakan antara kepala sekolah, guru, serta
karyawan bahkan dengan siswa pula.
Sekolah sebagai lembaga sosial, terasa amat kuat dan berpengaruh
kepada para individu-individu yang ada di dalam lingkungan sekolah.
Lingkungan dimana sekolah berada, merupakan masyarakat yang bersifat
kompleks, terdiri dari berbagai macam tingkatan masyarakat yang saling
melengkapi dan bersifat unik, sebagai akibat latar belakang dimensi
1
budaya yang beraneka ragam. Oleh karena itu, perlu pertimbangan baikbaik dalam memperbaiki dan mempertinggi hubungan kerjasama antara
sekolah dengan masyarakat yaitu dengan melibatkan orang tua dan
masyarakat serta isu-isu yang ada yang ditimbulkan dan bagaimana
menyelesaikan isu-isu tersebut.
Kondisi yang terlihat dalam gairah kerja yang menghasilkan
kegiatan kerja sebagai kontribusi bagi tercapainya tujuan organisasi
dipengaruhi pula oleh sarana sekolah, karena dengan sarana kerja yang
tersedia dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan pekerjaan
kegiatan belajar mengajar. Menurut Muhroji (2002: 55) mengatakan
bahwa “Sarana sendiri dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu kegiatan dalam
rangka mencapai tujuan”. Sarana yang disediakan oleh sekolah sudah
memadai, dengan adanya sarana yang memadai mampu menambah
kesenangan dan meningkatkan kerja para guru, menurut Mudhoffir (1992:
84):Fungsi sarana adalah untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan
program pusat sumber belajar agar semua kegiatan tersebut dalam
berjalan dengan efisien, dengan sarana yang baik, sumber-sumber belajar
seolah-olah memiliki kekuatan, semua peralatan dapat berdaya guna dan
siswa semakin rajin serta akan tekun belajar dengan fsarana yang ada.
SMP Negeri 1 Pringapus yang dijadikan obyek penelitian
mempunyai guru yang karakteristiknya sama. Berdasarkan pengamatan
penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Pringapus,guru memanfaatkan
2
laboratorium dengan penuh tanggung jawab. Guru seperti itulah yang
diharapkan oleh sekolah tersebut, tetapi di sekolah itu ada juga guru yang
dalam memafaatkan laboratorium tanpa dilandasi rasa tanggung jawab,
selain itu ada juga guru yang tidak memanfaatkan laboratorium yang telah
disediakan.
Seharusnya
menggunakan
ada
laboratorium
mata
beberapa
guru.
Disini
materi
guru
pembelajaran
kadang-kadang
menggunakan laboratorium, bahkan tidak menggunakan laboratorium
sama sekali. Kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa pemanfaatan
laboratorium yang ada masih perlu ditingkatkan, jika tidak ditingkatkan,
maka sekolah akan sulit mencapai hasil seperti yang diharapkan.
Berdasarkan dari kenyataan bahwa di suatu organsiasi,
pemanfaatan sarana pembelajaran yang dirasakan masih kurang optimal,
hal tersebut akan menghambat terciptanya hasil belajar para guru dalam
melaksanakan tugas. Uraian latar belakang yang telah dijabarkan di atas,
untuk itu perlu dilakukan penelitian “PEMANFAATAN SARANA
PEMBELAJARAN
DIKALANGAN
GURU
SMP
NEGERI
1
PRINGAPUS”
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan gejala problematik diatas,maka masalah penelitian ini dapat
dirumuskan:
Seberapakah pemanfaatan sarana pembelajaran dikalangan guru SMP
Negeri 1 Pringapus.
3
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah
Mengetahui tingkat pemanfaatan sarana pembelajaran dikalangan guru
SMP N 1 Pringapus.
1.4
Signifikansi masalah
1.4.1 Signifikansi Teori
Menurut Mudhoffir (1992: 84):Fungsi sarana adalah untuk
menunjang dan menggalakkan kegiatan program pusat sumber
belajar agar semua kegiatan tersebut dalam berjalan dengan
efisien, dengan sarana yang baik, sumber-sumber belajar seolaholah memiliki kekuatan, semua peralatan dapat berdaya guna dan
siswa semakin rajin serta akan tekun belajar dengan fsarana yang
ada.
1.4.2
Signifikansi Praktis
1.4.2.1 Secara umum
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan
perbandingan baik dalam keadaan sebelumnya maupun
yang akan datang.
1.4.2.2 Secara khusus
Penelitian
ini
berguna
sebagai
pendukung
dan
pengembangan kemampuan guru dalam peningkatan PBM.
4
1.5
Keterbatasan
Pembatasan masalah dalam penelitian sarana yang diteliti dibatasi
hanya sarana prasarana yang meliputi laboratorium komputer,laboratorium
IPA, dan laboratorium katrampilan.
5