PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS KELAS X SMA 3 TANJUNG BALAI T.P 2014/2015.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS KELAS X SMA NEGERI 3 TANJUNG BALAI T.P 2014 / 2015
Oleh : KhadijahNasution
4101121014
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2015
(2)
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X SMA 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015 ”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak Drs. Juniar Hutahean, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Eidi Sihombing, M.Si, Ibu Rita Juliani, M.Si, dan Bapak Jonny H. Panggabean M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Drs. Jonny H. Panggabean, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D. selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Syawaluddin Siregar, MM selaku kepala sekolah SMA Negeri 3 Tanjungbalai, Ibu Dewi F Daulay, S.Pd selaku guru bidang studi Fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.
(4)
Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Alm Bachtiar Nasution dan Ibunda tercinta Nurhaida Manurung yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti, serta abang-abang dan kakak (Mhd. Haris Nasution, SE, Affan Nasution, Julinda Nasution, S.Ag, Usman Nasution, S.Pd, M.Pd dan Ridwan Nasution) dan seluruh keluarga yang cukup banyak berperan dalam memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat terdekat penulis, terutama Muhammad Amin Syahputra. Serta teman yang selalu siap mendengarkan keluh dan kesah Khoirotunnisa Sinambela, Elva Riani Harahap, Mariza Fitri, Fitriana dan personil kost Tuamang 165 yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis. Teman seperjuangan semua Fisika Dik C 2010 yang memberikan semangat dalam membantu menyelesaikan skripsi ini. Serta sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Januari 2015
Penulis,
Khadijah Nasution NIM. 4101121014
(5)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUSDI KELAS X SMA NEGERI 3 TANJUNGBALAI T.P. 2014/2015
Khadijah Nasution 4101121014 ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi gerak lurus di kelas X di SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester ganjil SMA Negeri 3 Tanjungbalai terdiri dari lima kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X MIA -1 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas X MIA-3 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 30 dan 30 siswa ditentukan dengan cluster random
sampling.Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan
model pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan tes essay jumlah soal 10 item yang telah divalidkan oleh validator.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 18,2 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 18,37. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 75,83 dan kelas kontrol 70,3. Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pada pertemuan I samapi pertemuan III dengan 6 penilaian indikator yaitu, menganalisis / merumuskan masalah sebesar 59,33; berdiskusi kelompok sebesar 61,33; bertanya/menanggapi sebesar 60,33; menjawab pertanyaan sebesar 52,33; bertanya kepada guru sebesar 51,33 dan membuat kesimpulan sebesar 55,00
.
Dari hasil uji t diperoleh thitung=1,75 sedangkan ttabel =1,67. Karena thitung > ttabel (1,75 > 1,67) maka Ho ditolak,
dengan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi gerak lurus dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada pembelajaran konvensional di kelas X semester genap SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P. 2014/2015.
Kata Kunci: Quasi Experiment, Pembelajaran Berbasis Masalah, Konvensional, Aktivitas, Hasil Belajar
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 4
1.3.Batasan Masalah 4
1.4.Rumusan Masalah 4
1.5.Tujuan Penelitian 5
1.6.Manfaat Penelitian 6
1.7.Defenisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Hasil Belajar 9
2.1.3. Aktivitas Belajar 10
2.2. Model Pembelajaran 14
2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran 14 2.2.2. Model Pembelajaran Konvensional 14 2.2.3. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16 2.2.3.1. Pengertian Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16 2.2.3.2. Lingkungan belajar dan Sistem Manajemen
Pembelajaran Berdasarkan Masalah 17 2.2.3.3. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 17 2.2.3.4. Hasil Belajar Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah 19
2.2.3.5. Kelebihan & Kekurangan Pembelajaran Berdasarkan
Masalah 20
2.2.3.6. Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan
Masalah 20
2.2.3.7. Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah 23
2.3. Materi Pelajaran 24
2.3.1. Besaran-Besaran Gerak Lurus 24
2.3.2. Gerak Lurus Beraturan 26
(7)
2.4. Peneliti Terdahulu 28
2.5. Kerangka Konseptual 29
2.6. Hipotesis Penelitian 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31
3.2.1. Populasi Penelitian 31
3.2.2. Sampel Penelitian 31
3.3. Variabel Penelitian 31
3.3.1. Variabel Bebas 31
3.3.2. Variabel Terikat 32
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 32
3.4.1. Jenis Penelitian 32
3.4.2. Desain Penelitian 32
3.5 Prosedur Penelitian 33
3.6. Instrumen Penelitian 34
3.6.1. Instrumen Hasil Belajar Siswa 34
3.7. Validitas tes 34
3.7.1. Validitas Isi 35
3.8. Teknik Analisis Data 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 42
4.1.1. Deskriftif dan Hasil Penelitian 42
4.1.2. Data Hasil Penelitian 42
4.1.3. Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 45 4.1.4. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 48
4.1.5. Uji Prasyarat Analisis Data 49
4.1.6. Pengujian Hipotasis 50
4.2. Pembahasan 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 55
5.2. Saran 55
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. : Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 18
Tabel 2.2. : Persamaan Untuk GLBB 28
Tabel 2.2. : Hasil Penelitian Terdahulu 29
Tabel 3.1. : Two group pretes-postes design 31 Tabel 3.2. : Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi pokok 34
Gerak Lurus
Tabel 3.3. : Skor Instrumen Soal Yang Telah di Validkan 35 Tabel 4.1. : Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol 42 Tabel 4.2. : Hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol 44 Tabel 4.3. : Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata,
Standar Deviasi dan Varians 45
Tabel 4.4. : Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa 47
Tabel 4.5. : Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa 48
Tabel 4.6. : Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 50
Tabel 4.7. : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 50 Tabel 4.8. : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan
Awal / Pretes Siswa 51
(9)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. : Hasil yang diperoleh siswa dari Problem Based Lerning 19
Gambar 2.2. : Grafik Kecepatan terhadap waktu pada GLB 26
Gambar 2.3. : Grafik Percepatan terhadap waktu pada GLBB 27
Gambar 4.1. : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen 43
Gambar 4.2. : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol 43
Gambar 4.3. : Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen 44
Gambar 4.4. : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol 45
Gambar 4.5. : Diagram batang perbandingan hasil belajar kelas Eksperimen 46
Gambar 4.6. : Diagram batang perbandingan hasil belajar kelas Kontrol 49
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : RPP 01 57
Lampiran 2 : RPP 02 78
Lampiran 3 : RPP 03 96
Lampiran 4 : LKS 01 119
Lampiran 5 : LKS 02 120
Lampiran 6 : Kisi-kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Gerak Lurus 122
Lampiran 7 : Instrumen Penelitian 130
Lampiran 8 : Lembar Penialaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 133 Lampiran 9 : Pedoman Penialaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 134
Lampiran 10 : Rubik Penilaian 135
Lampiran 11 : Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Eksperimen 141 Lampiran 12 : Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen 143 Lampiran 13 : Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Kontrol 145 Lampiran 14 : Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Kontrol 147 Lampiran 15 : Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 149 Lampiran 16 : Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 150 Lampiran 17 : Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi 151 Lampiran 18: Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 154
Lampiran 19 : Uji Normalitas 157
Lampiran 20 : Uji Homogenitas 161
Lampiran 21 : Uji Hipotesis 164
Lampiran 22 : Lembar Distribusi Data Aktivitas Belajar Siswa 168
Lampiran 23 : Dokumentasi Penelitian 179
Lampiran 24 : Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 187 Lampiran 25 : Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 Ke Z 188 Lampiran 26 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 189 Lampiran 27 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T 191
(11)
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan merupakan usaha untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisitem Pendidikan Nasional Pasal 3, disebutkan “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan mengarahkan peserta didik pada perubahan tingkah laku yang diingginkan. Pengertian ini kelihatan cukup simpel dan sederhana, akan tetapi apabila pengertian ini ditelaah lebih mendasar, maka akan terlihat lebih rumit dan begitu kompleksnya proses yang dituntut dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan peserta didik menuju perubahan merupakan suatu pekerjaan yang berat. Pekerjaan ini membutuhkan suatu perencanaan yang mantap, berkesinambungan serta cara penerapan kegiatan belajar ini kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.
(12)
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa yang ditandai dengan prestasi belajar siswa yang belum memberikan hasil yang memuaskan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa model pengajaran fisika yang diterapkan sejak awal hingga sekarang masih bersifat konvensional, di mana sistem penyampaiannya lebih banyak didominasi oleh guru yang gaya mengajarnya cenderung bersifat instruktif, serta proses komunikasinya satu arah. Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT), bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengamatan dilapangan guru tidak mampu menerapkan suatu permasalahan fisika dengan menggunakan masalah
autentik fisika dalam kehidupan sehari-hari, maka berdasarkan hal tersebut
peneliti ingin mencoba menggunakan permasalahan autentik fisika yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak sedikit siswa yang merasa stress ketika akan mengikuti pelajaran fisika. Hasil - hasil evaluasi belajar pun menunjukkan bahwa nilai rata - rata kelas di rapor untuk pelajaran fisika seringkali merupakan nilai yang terendah dibanding dengan pelajaran pelajaran lain. Mengingat pentingnya ilmu fisika dalam berbagai bidang kehidupan manusia, maka perlu diperhatikan mutu pengajaran mata pelajaran fisika yang diajarkan ditiap jenjang dan jenis pendidikan. Belajar akan lebih berhasil bila telah diketahui tujuan yang ingin dicapai. Salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan fisika yang baik dan untuk mengatasi berbagai kelemahan dalam proses belajar mengajar maka peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran PBL ini ialah model pembelajaran yang berbasis masalah. Pengajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan
(13)
penemuan dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri.
Berdasarka penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) diperoleh peningkatan hasil belajar siswa. Salah satu penelitian yang telah dilakukan oleh Haratua (2013) di SMA Negeri 1 Pontianak pada materi Usaha dan Energi diperoleh nilai pre-test rata-rata kesulitan siswa sebesar 76,43% sedangkan untuk post-test rata adalah sebesar 34, 84%. Hal ini menunjukkan terdapat penurunan rata-rata persentase kesulitan siswa sebesar 41,59%. Kemudian setelah diterapakan pembelajaran berdasarkan masalah dengan multirepresentasi maka didapat nilai pre-test rata-rata sebesar 33,57% dan untuk nilai post-test rata-rata sebesar 85,95%. Hal ini menunjukkan adanya peningktan rata-rata persentase kemampuan multirepresentasi siswa sebesar 52,38%. Dan menurut hasil penelitian Dwi (2012) di SMA Negeri 1 Pasuruan dengan kemampuan pemecahan masalah fisika pada siklus I nilai pre-test yang diperoleh 32,01 dan pada post test diperoleh 59,61 dan pada siklus II nilai pre-test yang diperoleh 32,34 dan post-test diperoleh 76,7 dan peningkatan hasil pemahaman konsep fisika siswa pada siklus I nilai pre-test yang diperoleh 14,15 sedangkan pada post-test diperoleh 71,5 dan pada siklus II nilai pre-test yang diperoleh 14,13 dan post- test yang diperoleh 81,3.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya dan sebagai salah satu alternatif pembelajaran inovatif yang dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan proses interaksi di antara individu yang dapat digunakan sebagai sarana interaksi sosial di antara siswa dan sekaligus menjawab masalah yang ada di sekolah. Maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X SMA 3
(14)
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang muncul, yaitu:
1. Rendahnya minat belajar siswa 2. Hasil belajar fisika masih rendah
3. Penggunaan model pembelajaran yang monoton 4. Kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran
1.3. Batasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi sebanding dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki, agar penelitian ini terarah dan dapat dilaksanakan maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut: 1. Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015 2. Penelitian ini dilakukan di kelas X Semester SMA Negeri 3
Tanjungbalai T.P 2014 / 2015
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada materi pokok
gerak lurus di kelas X Semester SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok gerak lurus di kelas X Semester SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015 ?
(15)
3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015 ?
4. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) dan pembelajaran konvensional materi pokok gerak lurus di kelas X Semester SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015 ?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015. 3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015.
4. Untuk mengetahui terdapatnya perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) dan pembelajaran konvensional materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015.
(16)
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas maka manfaat yang diharapkan sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Menumbuhkan kemampuan bekerjasama, berkomunikasi dan mengembangkan keterampilan berfikir tingkat siswa.
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pembelajaran siswa dalam belajar fisika yang pada gilirannya akan membawa pengaruh positif yaitu terjadinya peningkatan hasil belajar fisika siswa dan penguasaan konsep serta keterampilannya.
2. Bagi Guru
a. Memperoleh pengetahuan untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi pembelajaran yang bervariasi.
b. Guru termotivasi melakukan penelitian sederhana yang bermanfaat bagi perbaikan dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan guru itu sendiri.
3. Bagi Peneliti
a. Akan diperoleh pemecahan masalah dalam penelitian sehingga akan diperoleh suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam pemecahan masalah pembelajaran terhadap fisika dan hasil belajar siswa.
b. Mendapat pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan penelitian dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan khususnya tentang konsep fisika yang abstrak dalam bentuk konkret.
(17)
1.7. Defenisi Operasional
1. Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berdasarkan masalah
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Siswa diberikan permasalahan pada awal pelaksanaan pembelajaran oleh guru, selanjutnya selama pelaksanaan pembelajaran siswa memecahkannya yang akhirnya mengintegrasikan pengetahuan ke- dalam bentuk laporan. Suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalah yang nyata.
2. Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang lazim diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari yang sudah terbiasa dilakukan di kelas, sifatnya berpusat pada guru dan kurang memperhatikan keseluruhan situasi belajar.
3. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya
4. Aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar
(18)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan hasil belajar Fisika pada materi Gerak Lurus kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015 sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan model berdasarkan masalah sebelum diberikan perlakuan rata pretes sebesar 18,2 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 75,83.
2. Pembelajaran secara Konvensional sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 18,37 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 70,3.
3.
Pembelajaran dengan model Berdasarkan Masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, peningkatan aktivitas belajar siswa dari pertemuan I samapi pertemuan III dengan 6 penilaian indikator yaitu, menganalisis / merumuskan masalah sebesar 59,33; berdiskusi kelompok sebesar 61,33; bertanya/menanggapi sebesar 60,33; menjawab pertanyaan sebesar 52,33; bertanya kepada guru sebesar 51,33 dan membuat kesimpulan sebesar 55,00.
4. Terdapat pengaruh model Pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadapaktivitas dan hasil belajar siswa pada materi gerak lurus di SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, dalam model pembelajaran berdasarkan masalah ini terdapat kelebihan dan kelemahan yang ditemukan oleh peneliti selama proses kegiatan pembelajaran. Adapun yang menjadi kelebihan model pembelajaran ini adalah meningkatnya tingkat berfikir siswa untuk memecahkan masalah yang diajukan. Sedangkan kelemahannya adalah keterbatasan alokasi waktu yang membuat model pembelajaran ini kurang efektif untuk dilaksanakan. Disarankan bagi peneiti selanjutnya hendaknya dapat mengatur waktu dari setiap sintaks model pembelajaran berdasarkan masalah.
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach Edisi Ketujuh, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Arikunto, S., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S.B.,(2002),Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan, (2012), Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi
Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
I,M, Dwi, dkk, (2013), Pengaruh Strategi Problem Based Learning Berbasis ICT terhadap pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika 9: 8-17
Istarani.,(2011),58 Model Pembelajaran,Media Persada,Medan.
Kanginan, M., (2004), Fisika untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Mudjiono & Dimyati. (2013). Belajar & Pembelajaran. Jakarta ; Rineka Cipta
Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sagala, Syaiful, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabeta, Bandung.
Sanjaya,Wina.,(2006),Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan,Kencana Prenada Media,Jakarta
Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sezgin, Selçuka, Gamze, (2010), Procedia Social and Behavioral Sciences: A small-scale study comparing the impacts of problem-based learning and traditional methods on student satisfaction in the introductory physics
course 2: 809-819
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta: Jakarta.
(20)
Sulaiman, Fauziah. (2010), Procedia Social and Behavioral Sciences: Students' Perceptions of Implementing Problem-Based Learning in a Physics
Course 7(C): 355-362
Sudjana, (2008), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Trianto,(2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,Kencana Prenada Media,Jakarta
(1)
3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015 ?
4. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) dan pembelajaran konvensional materi pokok gerak lurus di kelas X Semester SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015 ?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015. 3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015.
4. Untuk mengetahui terdapatnya perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) dan pembelajaran konvensional materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015.
(2)
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas maka manfaat yang diharapkan sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Menumbuhkan kemampuan bekerjasama, berkomunikasi dan mengembangkan keterampilan berfikir tingkat siswa.
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pembelajaran siswa dalam belajar fisika yang pada gilirannya akan membawa pengaruh positif yaitu terjadinya peningkatan hasil belajar fisika siswa dan penguasaan konsep serta keterampilannya.
2. Bagi Guru
a. Memperoleh pengetahuan untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi pembelajaran yang bervariasi.
b. Guru termotivasi melakukan penelitian sederhana yang bermanfaat bagi perbaikan dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan guru itu sendiri.
3. Bagi Peneliti
a. Akan diperoleh pemecahan masalah dalam penelitian sehingga akan diperoleh suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam pemecahan masalah pembelajaran terhadap fisika dan hasil belajar siswa.
b. Mendapat pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan penelitian dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan khususnya tentang konsep fisika yang abstrak dalam bentuk konkret.
(3)
1.7. Defenisi Operasional
1. Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berdasarkan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Siswa diberikan permasalahan pada awal pelaksanaan pembelajaran oleh guru, selanjutnya selama pelaksanaan pembelajaran siswa memecahkannya yang akhirnya mengintegrasikan pengetahuan ke- dalam bentuk laporan. Suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalah yang nyata.
2. Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang lazim diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari yang sudah terbiasa dilakukan di kelas, sifatnya berpusat pada guru dan kurang memperhatikan keseluruhan situasi belajar.
3. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya
4. Aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan hasil belajar Fisika pada materi Gerak Lurus kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015 sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan model berdasarkan masalah sebelum diberikan perlakuan rata pretes sebesar 18,2 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 75,83.
2. Pembelajaran secara Konvensional sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 18,37 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 70,3.
3.
Pembelajaran dengan model Berdasarkan Masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, peningkatan aktivitas belajar siswa dari pertemuan I samapi pertemuan III dengan 6 penilaian indikator yaitu, menganalisis / merumuskan masalah sebesar 59,33; berdiskusi kelompok sebesar 61,33; bertanya/menanggapi sebesar 60,33; menjawab pertanyaan sebesar 52,33; bertanya kepada guru sebesar 51,33 dan membuat kesimpulan sebesar 55,00.
4. Terdapat pengaruh model Pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadapaktivitas dan hasil belajar siswa pada materi gerak lurus di SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, dalam model pembelajaran berdasarkan masalah ini terdapat kelebihan dan kelemahan yang ditemukan oleh peneliti selama proses kegiatan pembelajaran. Adapun yang menjadi kelebihan model pembelajaran ini adalah meningkatnya tingkat berfikir siswa untuk memecahkan masalah yang diajukan. Sedangkan kelemahannya adalah keterbatasan alokasi waktu yang membuat model pembelajaran ini kurang efektif untuk dilaksanakan. Disarankan bagi peneiti selanjutnya hendaknya dapat mengatur waktu dari setiap sintaks model pembelajaran berdasarkan masalah.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach Edisi Ketujuh, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Arikunto, S., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka
Cipta, Jakarta.
Djamarah, S.B.,(2002),Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan, (2012), Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
I,M, Dwi, dkk, (2013), Pengaruh Strategi Problem Based Learning Berbasis ICT terhadap pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika 9: 8-17
Istarani.,(2011),58 Model Pembelajaran,Media Persada,Medan. Kanginan, M., (2004), Fisika untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Mudjiono & Dimyati. (2013). Belajar & Pembelajaran. Jakarta ; Rineka Cipta Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Sagala, Syaiful, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabeta,
Bandung.
Sanjaya,Wina.,(2006),Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Kencana Prenada Media,Jakarta
Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sezgin, Selçuka, Gamze, (2010), Procedia Social and Behavioral Sciences: A small-scale study comparing the impacts of problem-based learning and traditional methods on student satisfaction in the introductory physics course 2: 809-819
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta: Jakarta.
(6)
Sulaiman, Fauziah. (2010), Procedia Social and Behavioral Sciences: Students' Perceptions of Implementing Problem-Based Learning in a Physics Course 7(C): 355-362
Sudjana, (2008), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Trianto,(2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,Kencana Prenada Media,Jakarta