DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. : Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah
18 Tabel 2.2. : Persamaan Untuk GLBB
28 Tabel 2.2. : Hasil Penelitian Terdahulu
29 Tabel 3.1. : Two group pretes-postes design
31 Tabel 3.2. : Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi pokok
34 Gerak Lurus
Tabel 3.3. : Skor Instrumen Soal Yang Telah di Validkan 35
Tabel 4.1. : Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol 42
Tabel 4.2. : Hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol 44
Tabel 4.3. : Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
45 Tabel 4.4. : Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa
47 Tabel 4.5. : Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa
48 Tabel 4.6. : Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 50
Tabel 4.7. : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 50
Tabel 4.8. : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Awal Pretes Siswa
51 Tabel 4.9. : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa
51
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. : Hasil yang diperoleh siswa dari Problem Based Lerning 19
Gambar 2.2. : Grafik Kecepatan terhadap waktu pada GLB 26
Gambar 2.3. : Grafik Percepatan terhadap waktu pada GLBB 27
Gambar 4.1. : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen 43
Gambar 4.2. : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol 43
Gambar 4.3. : Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen 44
Gambar 4.4. : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol 45
Gambar 4.5. : Diagram batang perbandingan hasil belajar kelas Eksperimen 46 Gambar 4.6. : Diagram batang perbandingan hasil belajar kelas Kontrol
49
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 : RPP 01
57 Lampiran 2 : RPP 02
78 Lampiran 3 : RPP 03
96 Lampiran 4 : LKS 01
119 Lampiran 5 : LKS 02
120 Lampiran 6 : Kisi-kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Gerak Lurus
122 Lampiran 7 : Instrumen Penelitian
130 Lampiran 8 : Lembar Penialaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa
133 Lampiran 9 : Pedoman Penialaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa
134 Lampiran 10 : Rubik Penilaian
135 Lampiran 11 : Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Eksperimen
141 Lampiran 12 : Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen
143 Lampiran 13 : Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Kontrol
145 Lampiran 14 : Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Kontrol
147 Lampiran 15 : Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
149 Lampiran 16 : Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol
150 Lampiran 17 : Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi
151 Lampiran 18: Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi
154 Lampiran 19 : Uji Normalitas
157 Lampiran 20 : Uji Homogenitas
161 Lampiran 21 : Uji Hipotesis
164 Lampiran 22 : Lembar Distribusi Data Aktivitas Belajar Siswa
168 Lampiran 23 : Dokumentasi Penelitian
179 Lampiran 24 : Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors
187 Lampiran 25 : Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 Ke Z
188 Lampiran 26 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
189 Lampiran 27 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T
191
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan
yang telah
ditetapkan dan
merupakan usaha
untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan
pembelajaran. Pendidikan
yang dilaksanakan
ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam UU No. 20 Tahun 2003
tentang sisitem Pendidikan Nasional Pasal 3, disebutkan “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang
bertujuan mengarahkan peserta didik pada perubahan tingkah laku yang diingginkan. Pengertian ini kelihatan cukup simpel dan sederhana, akan tetapi
apabila pengertian ini ditelaah lebih mendasar, maka akan terlihat lebih rumit dan begitu kompleksnya proses yang dituntut dalam mengelola pelajaran itu
sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan peserta didik menuju perubahan merupakan suatu pekerjaan yang berat. Pekerjaan ini
membutuhkan suatu perencanaan yang mantap, berkesinambungan serta cara penerapan kegiatan belajar ini kepada peserta didik, sehingga peserta didik
dapat mengalami perubahan yang diinginkan.
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa yang ditandai dengan prestasi belajar siswa yang belum memberikan
hasil yang memuaskan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa model pengajaran fisika yang diterapkan sejak awal hingga sekarang masih bersifat
konvensional, di mana sistem penyampaiannya lebih banyak didominasi oleh guru yang gaya mengajarnya cenderung bersifat instruktif, serta proses
komunikasinya satu arah. Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu PPLT, bahwa dalam kegiatan
belajar mengajar siswa hanya diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika
dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengamatan dilapangan guru tidak mampu menerapkan suatu permasalahan fisika dengan menggunakan masalah
autentik fisika dalam kehidupan sehari-hari, maka berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mencoba menggunakan permasalahan autentik fisika yang nyata
dalam kehidupan sehari-hari. Tidak sedikit siswa yang merasa stress ketika akan mengikuti pelajaran
fisika. Hasil - hasil evaluasi belajar pun menunjukkan bahwa nilai rata - rata kelas di rapor untuk pelajaran fisika seringkali merupakan nilai yang terendah
dibanding dengan pelajaran pelajaran lain. Mengingat pentingnya ilmu fisika dalam berbagai bidang kehidupan manusia, maka perlu diperhatikan mutu
pengajaran mata pelajaran fisika yang diajarkan ditiap jenjang dan jenis pendidikan. Belajar akan lebih berhasil bila telah diketahui tujuan yang ingin
dicapai. Salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan fisika yang baik dan untuk mengatasi berbagai kelemahan dalam proses belajar mengajar maka
peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning PBL. Model pembelajaran PBL ini ialah model pembelajaran yang berbasis
masalah. Pengajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan
maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan