KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL.

(1)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

oleh

HENDRI RISFANDI E.0551.0808592

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Hendri Risfandi (E.055.0808592). “Keperluan waktu praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif bagi siswa kelas X untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan membekali siswa dengan kompetensi-kompetensi yang akan digunakan ketika memasuki dunia kerja. Salah satu Kompetensi Kejuruan Program Studi Keahlian Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang ada di SMK Negeri 6 Bandung adalah Dasar-dasar Elektronika Otomotif. Penguasaan kompetensi dilihat dari ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pembelajaran yang salah satunya dipengaruhi oleh waktu praktik. Dalam penelitian ini dibahas apakah pencapaian standar waktu KKM berbanding lurus dengan jumlah waktu latihan praktik dan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pengguasaan teori (kognitif-afektif) dengan jumlah waktu praktik (psikomotor). Tujuan penelitian untuk mengetahui keperluan waktu latihan praktik untuk mencapai standar waktu KKM dan mengetahui hubungan antara pengguasaan teori dengan jumlah waktu praktik. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen tentang jumlah waktu latihan praktik yang diperlukan setiap siswa untuk mencapai standar waktu KKM dan hubungan pengguasaan teori siswa dengan jumlah waktu praktik. Penentuan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan pengumpulan data menggunakan instrumen tes dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1)jumlah waktu latihan praktik yang ideal untuk mencapai standar waktu KKM adalah tiga kali latihan praktik, dimana pencapaian standar waktu KKM berbanding lurus dengan jumlah waktu latihan praktik.. 2) Hubungan antara pengguasaan teori dan jumlah waktu praktik menunjukan hubungan tinggi dan berbanding lurus, dimana siswa yang memiliki pengguasaan teori diatas KKM memerlukan jumlah waktu praktik lebih cepat dibandingkan dengan siswa yang nilai pengguasaan teori standar KKM.. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada kurikulum untuk adanya penambahan jumlah jam atau penambahan alat praktik serta peningkatan pengguasaan teori siswa sebelum praktik.


(3)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


(4)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil’aalamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala hidayah dan rahmat-Nya, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Keperluan waktu praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif bagi siswa kelas X SMK Negeri 6 Bandung untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal”. Skripsi ini dilatar belakangi oleh adanya masalah bahwa masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran keterampilan vokasional, yaitu pencapaian KKM pada kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif. Harapan penulis yang besar supaya siswa dapat berhasil dalam menyelesaikan Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif di SMK Negeri 6 Bandung.

Penulis telah berupaya menampilkan yang terbaik dalam pembuatan skripsi ini, namun kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memenuhi maksud dan tujuannya, serta bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas dengan limpahan kebaikan.

Bandung, Mei 2014

Hendri Risfandi E.0551.0808592


(5)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillaahirabbil’aalamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala hidayah dan rahmat-Nya, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya pembuatan skripsi ini adalah berkat kerjasama dan bantuan dari semua pihak. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Amay Suherman, M.Pd, selaku Ketua Prodi S1 Jurusan Pendidikan Tenik Mesin FPTK UPI dan Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dan dorongannya dalam menyelesaikan skripsi ini

2. Drs. Ariyano, MT, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dan dorongannya dalam menyelesaikan skripsi ini

3. Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

4. Drs. H. Enang Suman A, MT, selaku Dosen Wali

5. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 6. Risman dan Rismurti, selaku Kedua Orang Tua yang dihormati

7. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha yang dilakukan dan beranfaat khususnya bagi penulis, umumnya pada semua yang telah berkenan membaca skripsi ini, Amin.


(6)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Perumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA BAGI SISWA KELAS X SMK NEGERI 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ... 7

A. Keperluan Waktu Praktik ... 7

B. Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 9

1. Transistor ... 12

2. Resistor ... 13

3. Dioda ... 14

4. Kapasitor ... 15

C. Kriteria Ketuntasan Minimal ... 16


(7)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Hipotesis Penelitian ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Metode dan Desain Penelitian ... ... 22

1. Lokasi Penelitian ... ... 22

2. Metode Penelitian ... ... 22

3. Desain Penelitian ... ... 23

B. Populasi dan Sampel... ... 24

1. Populasi ... ... 24

2. Sampel ... ... 24

C. Definisi Operasional ... 25

D. Instrumen Penelitian ... 25

1. Tes ... 25

2. Observasi ... 26

E. Pengembangan Instrumen ... 27

F. Prosedur Penelitan ... ... 28

1. Tahap Persiapan ... ... 28

2. Tahap Pelaksanaan ... 28

3. Tahap akhir ... 28

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 29

1. Teknik Pengumpulan Data ... 30

2. Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Hasil Penelitian ... 45

1. Ujian Teori Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 45

2. Latihan Pertama Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 47

3. Latihan Kedua Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 47

4. Latihan Ketiga Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 49


(8)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Hasil Belajar Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 54

7. Pengujian Hipotesis ... 55

B. Pembahasan Hasil Analisis Penelitian ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... ... 64

B. Saran... ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 67


(9)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Transistor PNP ... 13

2.2 Transistor NPN ... 13

2.3 Rangkaian Seri Resistor ... 14

2.4 Rangkaian Paralel Resistor ... 14

2.5 Rangkaian Seri-Paralel ... 14

2.6 Dioda Biasa (kiri), Dioda Zener (kanan) ... 15

2.7 Rangkaian Kapasitor ... 16

2.8 Skema Penetapan KKM ... 18

3.1 Alur Tahapan Penelitian ... 29

3.2 Kurva Daerah Penerimaan Ho ... 43

3.3 Kurva Daerah Penolakan Ho ... 44

4.1 Hasil Ujian Kognitif dan Afektif ... 46

4.2 Grafik Waktu Latihan Pertama ... 47

4.3 Grafik Waktu Latihan Kedua ... 48

4.4 Grafik Waktu Latihan Ketiga ... 49

4.5 Ujian Praktik Dasar-Dasar Elektronika ... 50

4.6 Grafik Nilai Psikomotor Siswa ... 51

4.7 Grafik Nilai Lembar Kerja Siswa ... 52

4.8 Grafik Nilai Afektif Siswa ... 53


(10)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Standar Kompetensi Lulusan SMK ... 2

1.2 Nilai Praktik Dasar-Dasar Elektronika ... 3

2.1 Skala Penilaian ... 19

2.2 Skor Penilaian ... 20

3.1 One-Shot Case Study ... 23

3.2 Jumlah Populasi ... 24

3.3 Pembuatas Tes Kemampuan Kognitif dan Afektif ... 31

3.4 Nilai Kemampuan Kognitif dan Afektif ... 36

3.5 Pembuatan Tes Unjuk Kerja ... 37

3.6 Nilai Kemampuan Kognitif ... 39

3.7 Pembuatan Lembar Observasi ... 40

3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 41

4.1 Hasil Belajar Kompetensi Dasar-Dasar Elektronika Otomotif ... 54

4.2 Hasil Perhitungan Rata-Rata Waktu Praktik Dasar-Dasar Elektronika Otomotif 56 4.3 Deskripsi Pengguasaan Teori dengan Jumlah Waktu Latihan Praktik ... 58


(11)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Kartu Bimbingan ... 71

2. Surat Keterangan Penelitian ... 81

3. Instrumen Penelitian ... 83

4. Hasil Ujian dan Waktu Latihan Praktik ... 101

5. Tabel r (Korelasi Pearson) ... 107

6. Foto Kegiatan ... 109

7. Silabus Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 112

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 140


(12)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


(13)

1

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan era globalisasi saat ini, menuntut sumber daya manusia memiliki kualitas yang baik agar mampu bersaing dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Sumber daya manusia yang berkualitas ini dapat dipersiapkan sedini mungkin melalui pendidikan. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dimana tujuan SMK menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 adalah mempersiapkan siswa yang mempunyai keterampilan tertentu untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan menengah kejuruan merupakan jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk siap bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan pengembangan diri di kemudian hari. SMK juga merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang memiliki tugas mempersiapkan peserta didiknya dengan membekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat bekerja sesuai dengan kompetensi dan program keahlian, memiliki daya adaptasi dan daya saing yang tinggi untuk memasuki lapangan kerja.

Pendidikan kejuruan menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 18 dijelaskan bahwa: “Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja pada bidang tertentu”. Sebagai tindak lanjut dari implementasi undang-undang di atas, maka perlu dikembangkan suatu bentuk pendidikan kejuruan. Adapun tujuan pendidikan SMK menurut Depdikbud (1999, hlm. 102) adalah ”menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta bersikap profesional, mampu memilih karier,berkompetisi mengembangkan diri dan menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif”.


(14)

2

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permendikbud No. 54 Tahun 2013 juga menyebutkan bahwa standar kompetensi lulusan SMK mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 1.1

Standar Kompetensi Lulusan SMK

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

(Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013, hlm. 3)

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa SMK diadakan untuk menciptakan tenaga kerja yang berkompetensi dijurusan masing-masing. SMK dikatakan berhasil jika siswa-siswi lulusan sekolah tersebut diserap oleh dunia industri sesuai dengan jurusan mereka masing-masing. Salah satu SMK yang berusaha menciptakan tenaga kerja yang berkopetensi dijurusannya adalah SMK Negeri 6 Bandung. SMK Negeri 6 Bandung dalam usaha meningkatkan kualitas lulusan yang kompeten, sehingga bekerja sama dengan Toyota. Salah satu Kompetensi Kejuruan Program Studi Keahlian Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang ada di SMK Negeri 6 Bandung adalah Dasar-dasar Elektronika Otomotif. Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif merupakan kompetensi yang diberikan oleh dunia kerja, yaitu perusahaan Toyota. Toyota dengan programnya bernama Toyota Technical Education Program mewajibkan siswa memiliki Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif.


(15)

3

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dasar-dasar Elektronika Otomotif merupakan pembelajaran dasar yang harus dimiliki siswa sebagai fondasi awal untuk Kompetensi Produktif Listrik yang akan didapat di kelas XI (sebelas) dan XII (dua belas). Siswa akan mengalami kesulitan ketika melanjutkan ke Kompetensi Produktif Listrik jika kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif tidak menguasainya. Berikut adalah data yang penulis peroleh dari dokumentasi guru yang mengajar Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif pada kelas Teknik Kendaraan Ringan (TKR) seperti yang diperlihatkan pada tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2

Nilai Praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif

Standar nilai

Kelas TKR

1

% TKR

2

% TKR

3

% TKR

4

% TKR

5

% TKR

6

%

86-100 9 30 7 22.5 6 18.7 8 26.6 3 10 3 9,3

76-85 6 20 6 19.3 10 31.2 8 26.6 7 23.3 7 21,9

≤ 76 15 50 18 58.1 16 50 14 46.6 20 66,7 22 68,8

(Sumber: Dokumen pribadi guru SMK Negeri 6 Bandung tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif)

Berdasarkan tabel 1.2 terlihat bahwa hasil nilai praktik pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif belum mendapatkan hasil yang memuaskan, terutama jika ditinjau dari prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai yang diberikan oleh guru yang bersangkutan. Siswa yang belum memenuhi nilai KKM rata-rata 50 persen pada masing-masing kelas.

Pembelajaran Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang ditetapkan oleh kurikulum SMK Negeri 6 Bandung terdiri dari pembelajaran teori dan praktik. Toyota selaku patner SMK Negeri 6 Bandung memberikan fasilitas praktik berupa breadboard (papan percobaan) Dasar-dasar Elektronika Otomotif. Breadboard untuk praktik selama ini hanya ada 1 alat dan waktu pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang ditetapkan oleh kurikulum adalah 24 jam pelajaran dengan satu jam pelajarannya selama 45 menit. Pembagian 24 jam pelajaran antara teori dan praktik, dimana teori 8 jam dan praktik 16 jam.

Materi tentang pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif dengan waktu 24 jam pelajaran antara lain, rangkaian transistor, rangkaian resistor, rangkaian


(16)

4

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dioda dan rangkaian kondensator. Materi-materi tersebut oleh Toyota dalam buku Electricity Master dibentuk berupa jobsheet (unjuk kerja). Selama ini, empat jobsheet tersebut dilaksanakan pada satu kali latihan praktik. Siswa dibagi berkelompok karena keterbatasan jumlah alat praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang hanya terdapat satu unit. Setiap kelompok melakukan praktik dalam waktu dua jam pelajaran, dimana satu jamnya 45 menit. Jumlah siswa dalam satu kelompok terdiri dari 6-7 siswa. Waktu rata-rata setiap siswa untuk latihan jika kelompoknya tediri dari enam orang adalah 15 menit, sedangkan jika kelompoknya terdiri dari tujuh orang adalah 13 menit. Waktu latihan tersebut betujuan untuk melatih siswa mengerjakan empat jobsheet dalam waktu 15 menit pada saat ujian, sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan. Sewajarnya waktu praktik 13 sampai 15 menit siswa dapat menguasai jobsheet-jobsheet Dasar-dasar Elektronika Otomotif. Kenyataannya terdapat permasalahan dalam pencapaian KKM pada kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif.

Terkait dengan pembelajaran praktik untuk menunjang pembelajaran teori, peneliti melihat hasil penelitian Jaenudin Abdulah (2005) bahwa terjadinya hubungan sangat tinggi atau erat yaitu sebesar 0,68 terhadap tingkat penguasaan teori dengan tingkat kemampuan praktik. Begitu pula penelitian Hutur (2008) bahwa hasil belajar teori dengan hasil belajar praktik menunjukan adanya korelasi digolongkan ke dalam klasifikasi tinggi.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Keperluan waktu praktik Dasar-dasar Elektronika

Otomotif bagi siswa kelas X SMK Negeri 6 Bandung untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, untuk dapat lebih jelas maka identifikasi masalah adalah:

1. Pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif terdapat empat jobsheet yang wajib dikuasai setiap perserta didik untuk dapat dipraktikkan pada saat ujian sesuai standar waktu KKM (15 menit) selama ini tidak tercapai.


(17)

5

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Rata-rata 50% siswa setiap kelas X TKR yang tidak memenuhi nilai KKM pada mata pelajaran produktif Dasar-dasar Elektronika Otomotif.

3. Kerja sama siswa dalam praktik berkelompok masih kurang, dimana ada sebagian siswa yang aktif dan sebagian lagi kurang aktif dalam praktik. 4. Waktu praktik yang kurang untuk setiap siswa.

Agar penelitian ini lebih terarah dan berpedoman dari latar belakang di atas, serta untuk menghindari penafsiran yang terlalu luas dan untuk memperoleh gambaran yang jelas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Keperluan jumlah waktu latihan praktik yang diperlukan setiap siswa untuk mencapai standar waktu KKM.

2. Nilai hasil belajar pengguasaan teori (kognitif-afektif) siswa dan jumlah waktu praktik (psikomotor) pada kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang harus dicapai siswa untuk mencapai KKM.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah pencapaian standar waktu KKM berbanding lurus dengan jumlah waktu latihan praktik?

2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pengguasaan teori dengan jumlah waktu praktik pada Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif?”

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengungkap efektivitas implementasi praktik di bengkel otomotif, secara khusus tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk;

1. mengetahui keperluan waktu praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang diperlukan untuk mencapai standar waktu KKM,

2. mengetahui hubungan antara pengguasaan teori dengan jumlah waktu praktik pada Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif untuk mencapai KKM.


(18)

6

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Hasil Setiap penelitian tentunya berguna baik untuk peneliti maupun kepada pihak lain yang akan menggunakan hasil penelitian tersebut. Semua informasi yang akan diperoleh dari hasil penelitian diharapkan;

1. jumlah waktu praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif siswa dapat mencapai standar waktu KKM,

2. pengguasaan teori dengan jumlah waktu praktik siswa pada Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif dapat mencapai KKM.


(19)

22

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno Hatta (Riung Bandung). Terdapat 6 jurusan di SMK Negeri 6 Bandung, yaitu Teknik Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Kayu, Teknik Audio Video, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan. Alasan pemilihan lokasi adalah karena SMK Negeri 6 Bandung merupakan salah satu SMK unggulan.

2. Metode Penelitian yang digunakan

Metode penelitian memiliki peranan penting dalam sebuah penelitian. Hal tersebut dikarenakan dapat menjadi pedoman peneliti dalam mencari jawaban sebuah penelitian. Metode penelitian yang dipilih harus sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan. seperti yang diungkapkan Suryabrata (2008, hlm. 15), yaitu:

Dalam melakukan penelitian, orang dapat menggunakan berbagai macam metode, dan sejalan dengan rancangan penelitian yang digunakan juga dapat bermacam-macam. Untuk menyusun sesuatu rancangan penelitian yang baik perlulah berbagai persoalan dipertimbangkan. Keputusan mengenai rancangan apa yang akan dipakai akan tergantung kepada tujuan penelitian, sifat masalah yang akan digarap, dan berbagai alternatif yang mungkin digunakan.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan persoalan adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 13)

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen. Menurut Arikunto (2006, hlm. 25)


(20)

23

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.

Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Peneliti dalam penelitian ini ingin mengungkap berapa lama keperluan waktu latihan praktik sehingga ketercapaian KKM dapat terpenuhi. Metode eksperimen yang digunakan mengunakan pre-eksperimental design, karena dalam penelitian ini hanya mengunakan satu kelas yaitu kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

3. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah shot case study. Penelitian one-shot case study menurut Sugiyono (2010, hlm. 110) adalah rancangan penelitian yang menggunakan satu kelompok subyek dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah sebagai sebagai variabel independen, dan hasil praktik adalah sebagai variabel dependen). Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui keperluan waktu praktik siswa untuk mencapai kriterian ketuntasan minimal pembelajaran yang dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

One-Shot Case Study Treatment Hasil praktik

X O

(Sumber: Sugiyono, 2010, hlm. 110) Keterangan:

X: Treatment yang diberikan berupa durasi waktu latihan praktik (variabel independen).

O: Hasil praktik (variabel dependen).

Sampel pada penelitian ini akan diberi perlakuan (treatment) yaitu berupa penggunaan durasi waktu praktik kepada sampel dalam menyelesaikan jobsheet. Instrumen yang digunakan sebagai observasi dalam penelitian ini merupakan instrumen untuk mengukur keperluan waktu latihan praktik setiap siswa berupa


(21)

24

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lembar observasi yang telah di-judgments dan disetujui oleh pembimbing. Cara mengetahui ketercapaian standar waktu pembelajaran setelah diberikan durasi waktu latihan praktik adalah dari lembar hasil observasi praktik.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Subjek penelitian dalam penelitian ini disebut dengan populasi. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010, hlm. 117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TKR di SMK Negeri 6 Bandung. Data kelas X TKR tertera pada tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2

Jumlah Populasi

No. Kelas Jumlah Siswa

1. X TKR 1 32

2. X TKR 2 31

3. X TKR 3 31

4. X TKR 4 30

5. X TKR 5 30

6. X TKR 6 30

Jumlah 184

(Sumber: Data dokumentasi SMK Negeri 6 Bandung tahun 2013/2014)

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi, seperti yang diutarakan oleh Arikunto (2010, hlm. 174), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Riduwan (2012, hlm. 56) bahwa “sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang diteliti”. Berdasarkan rancangan penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan satu kelas sebagai sampel dalam penelitian.


(22)

25

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan non probability sampling, dimana teknik ini tidak memberikan bagi setiap unsur/anggota populasi menjadi sampel. Peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2010, hlm. 124). Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah atas rekomendasi guru kelas dan perizinan yang diberikan oleh pihak sekolah. Kelas yang diambil sebagai sampel adalah kelas X TKR 5 dengan jumlah 30 siswa.

C. Definisi Operasional

Supaya tidak terjadi perbedaan persepsi mengenai definisi operasional variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, definisi operasional variabel penelitian yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut :

1. Waktu praktik menurut Kamus Pintar Bahasa Indonesia (1995, hlm. 238) adalah seluruh rangkaian ketika proses praktik berlangsung. Waktu praktik yang dilihat adalah praktik pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif. Dalam penelitian ini, waktu praktik yang digunakan siswa tergantung ketuntasan dalam menyelesaikan jobsheet Dasar-dasar Elektronika Otomotif.

2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menurut DEPDIKNAS (2008, hlm. 51) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan siswa mencapai ketuntasan. KKM pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang digunakan di SMK Negeri 6 Bandung adalah 76

D. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 147) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Adapun instrumen dalam penelitian ini, dijabarkan sebagai berikut:

1. Tes

Arikunto (2010, hlm. 266) mengemukakan bahwa “data yang diungkap dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu berupa fakta, pendapat dan kemampuan”. Jenis data yang diungkap dalam penelitian ini adalah berupa


(23)

26

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan siswa dalam merangkai rangkaian Dasar-dasar Elektronika Otomotif di papan percobaan (breadboard). Mulai dari kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif. Oleh karena itu, “untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, maka digunakanlah tes” (Arikunto, 2010, hlm. 266).

Tes yang digunakan pada penelitian ini untuk memperoleh informasi dalam bentuk tes tertulis. Tes tersebut berupa ulangan harian dan lembar unjuk kerja siswa. Ulangan harian bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif dan afektif siswa sebelum melakukan praktik Dasar-dasar Elektonika Otomotif, sedangkan lembar unjuk kerja yaitu tes untuk mengukur kemampuan siswa dari 3 domain, kognitif, psikomotor dan afektif dalam merangkai rangkaian transistor, rangkaian resistor, rangkaian dioda dan rangkaian kondensor. Instrumen yang berupa tes yang memiliki keuntungan menurut Arikunto (2010, hlm. 266), yaitu untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Keuntungan ini menjadikan peneliti memilih instrumen tes dalam pengumpulan data dengan berkaitan variabel Y (Kriteria Ketuntasan Minimal). Lembar unjuk kerja rangkaian Dasar-dasar Elektonika yang dibuat peneliti berdasarkan pedoman Toyota Technical Education Program.

Instrumen tes ini diberikan kepada sampel siswa kelas X TKR 5 di SMK Negeri 6 Bandung dengan jumlah 30 siswa. Tes berupa ulangan harian diberikan sebelum siswa melakukan praktik, sedangkan tes lembar unjuk kerja diberikan setelah siswa melakukan latihan praktik. Dua tes tersebut bertujuan untuk melihat kemampuan kognitif siswa dalam mencapai KKM pada Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif.

2. Observasi

Musfiqon (2012, hlm. 120) berpendapat bahwa “observasi adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan atas gejala, fenomena dan fakta empiris yang terkait dengan masalah penelitian”. Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi (Arikunto, 2010, hlm. 272).


(24)

27

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi dilakukan secara langsung terhadap gejala yang diselidiki baik dalam situasi alamiah ataupun situasi buatan dengan menggunakan alat-alat bantu yang sudah disiapkan sebelumnya.

Melihat pentingnya penggunaan instrumen ini dalam pengumpulan data yang diperlukan, maka pada penelitian ini observasi yang dilakukan melalui pengamatan oleh observer. Lembar pengamatan tersebut berupa durasi waktu siswa dalam melakukan latihan praktik Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif. Pengamatan dilakukan pada setiap latihan praktik dan setiap siswa. Instrumen observasi ini bertujuan untuk mengungkap berapa waktu ideal yang diperlukan oleh siswa dalam melakukan praktik untuk mencapai standar waktu yang ditetapkan.

E. Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrumen dalam penelitian ini mengunakan validitas. Alat tes yang akan digunakan terlebih dahulu harus diuji derajat validasinya. Arikunto (2010, hlm. 211) menjelaskan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Sugiyono (2013, hlm. 121) menjelaskan bahwa “instrumen yang valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid, sehingga dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Arifin (2012, hlm. 248) mengemukakan tentang jenis jenis validasi, antara lain validitas permukaan, validitas isi, validitas empiris, validitas konstruk dan validitas vaktor. Jenis validasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk dengan menggunakan pendapat para ahli (judgment expert) (Sugiyono, 2009, hlm. 177). Instrumen yang telah disusun kemudian dikonsultasikan terlebih dahulu dengan yang ahli untuk dimintai pendapatnya tentang instrumen tersebut. Valid atau tidaknya suatu instrumen diambil berdasarkan keputusan para ahli. Dalam penelitian ini ahli yang dimaksud untuk dimintai pendapatnya adalah ketua program Toyota Technical Education Program dan guru produktif Dasar-dasar Elektronika Otomotif untuk menentukan kevalidan instrumen.


(25)

28

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Berikut akan dijelaskan perincian langkah pada setiap tahap:

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi:

a. Kajian pustaka, yaitu mengkaji sumber-sumber yang berkaitan dengan hasil belajar praktik siswa dan keperluan waktu praktik setiap siswa.

b. Telaah keperluan waktu praktik Dasar-dasar Elektonika Otomotif yang dilakukan di lapangan untuk mengetahui kebutuhan setiap siswa dalam mengerjakan jobsheet-jobsheet praktik agar memperoleh hasil akhir sesuai KKM yang ditetapkan.

c. Membuat instrumen penelitian.

d. Melakukan judgment instrumen dan analisis instrumen penelitian. e. Melakukan kordinasi kepada dosen pembimbing.

f. Membuat surat pengantar dari jurusan.

g. Menghubungi pihak sekolah yang hendak dijadikan tempat penelitian untuk meminta izin dan menentukan tanggal pelaksanaan penelitian.

h. Menghubungi guru produktif yang bersangkutan untuk menentukan sampel dan tanggal pelaksanaan penelitian.

i. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan bertujuan untuk melihat keperluan waktu praktik siswa dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, meliputi:

a. Memberikan perlakuan dalam bentuk waktu latihan kepada masing-masing siswa dalam menyelesaikan jobsheet praktik Dasar dasar Elektronika Otomotif b. Memberikan tes berupa lembar unjuk kerja untuk mengukur hasil belajar

siswa setelah diberi perlakuan.

3. Tahap Akhir


(26)

29

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Mengolah dan menganalisis data hasil belajar siswa serta instrumen lainnya. b. Membahas hasil penelitian.

c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh . Alur tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:

Gambar 3.1

Alur Tahapan Penelitian Telaah Kurikulum

Studi Literatur Hasil Observasi

Masalah

Penyusunan Instrumen Peneliti

Judgment instrumen dan revisi

Treatments

(keperluan waktu praktik per individu siswa)

Tes akhir (Standar praktik)

Analisis Data

Pembahasan

Kesimpulan Observasi

Pembelajaran


(27)

30

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan mengumpulkan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian, diperlukan teknik yang tepat agar data yang dikumpulkan bernilai valid sehingga selanjutnya data tersebut dapat dianalisis guna men-dapatkan suatu kesimpulan. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tes

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampauan siswa yang terdiri dari:

Tes Kemampuan Kognitif-Afektif

Tes kognitif-afektif digunakan untuk melihat kemampuan siswa sebelum melakukan praktik. Pengunaan tes tersebut untuk memperoleh data awal variabel Y yaitu kemampuan kognitif-afektif siswa, dimana sebagai syarat bagi siswa untuk bisa melakukan praktik. Bentuk soal yang digunakan dalam tes ini adalah tes buatan guru seperti yang diutarakan oleh Arikunto (2010, hlm. 266)

“Tes buatan guru yang disusun oleh guru dengan prosedur tertentu, tetapi belum mengalami uji coba berkali-kali sehingga tidak diketahui ciri-ciri dan kebaikannnya”.

Tes kognitif-afektif Kompetensi Dasar-dasar Elektonika dalam penelitian ini yang dibuat peneliti berdasarkan tes buatan guru dengan berpedoman silabus dan buku pedoman Electricity Master dan NEW STEP 1 dari Toyota. Pembuatan tes diperlukan kisi-kisi atau acuan. Peneliti dalam membuat tes unjuk kerja memiliki kisi-kisi atau acuan yang telah melewati uji validitas seperti yang dijelaskan sebelumnya. Kisi-kisi dari tes kognitif dan afektif tersebut dapat lebih jelas tertera pada tabel 3.3


(28)

[Type text]

Tabel 3.3

Pembuatan Tes Kemampuan Kognitif-Afektif

Kompetensi Dasar

Indikator Nomor Soal

Kriteria Penilaian

Dasar-dasar Elektronika Otomotif

Rangkaian Transistor

1 0 = tidak ada jawaban

1 = Sebagai sebuah penguat (amplifier).

1 = Sirkuit pemutus dan penyambung (switching). 1 = Stabilisasi tegangan (stabilisator).

1 = Sebagai perata arus. 1 = Menahan sebagian arus. 1 = Menguatkan arus.

1 = Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi. 1 = Modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya 2 0 = tidak ada jawaban

1 = Terminal positif (+) baterai dihubungkan dengan positif (+) breadboard menggunakan power wire merah

1 = Lampu disusun secara paralel dengan ignition switch

1 = Ujung lampu dihubungkan dengan kutub positif (+) breaboard menggunakan lead wire merah

1 = Ujung ignition switch dihubungkan dengan kutub positif (+) breaboard menggunakan lead wire merah

1 = Ujung lampu lainnya dihubungkan dengan terminal C transistor menggunakan lead wire kuning

1 = Ujung ignition switch lainnya dihubungkan dengan terminal B menggunakan lead wire kuning

1 = Terminal E transistor dihubungkan dengan terminal negatif (-) breaboard menggunakan lead wire hitam


(29)

32

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan power wire hitam

1 = Ignition switch diposisikan pada keadaan ON Ketentuan

menggunakan lead wire

3 0 = Tidak ada jawaban

1 = Lead wire merah digunakan ketika menghubungkan terminal positif (+) breadboard dengan komponen.

1 = Lead wire kuning digunakan ketika menghubungkan komponen satu dengan komponen lainnya

1 = Lead wire hitam harus digunakan ketika menghubungkan terminal negatif (-) breadboard dengan komponen

Rangkaian Resistor

4 0 = Tidak ada jawaban

1 = fungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya 1 = satuan harga resistor adalah Ohm.

5 0 = Tidak ada jawaban

1 = Resistor 1, 2, dan 3 disusun secara berjajar di breaboard

1 = Ujung resistor 1 dihubungan dengan ujung resistor 2 menggunakan lead wire kuning

1 = Ujung resistor 2 lainnya dibungkan dengan ujung resistor 3 menggunakan lead wire kuning\

1 = Ujung resistor 1 lainnya dihubungkan dengan terminal positif (+) breadboard menggunakan lead wire merah

1 = Ujung resistor 3 lainnya dihubungkan dengan terminal negatif (-) breadboard menggunakan lead wire hitam

Rangkaian Dioda

6 0 = Tidak ada jawaban

1 = Terminal positif (+) baterai dihubungkan dengan positif (+) breadboard dengan power wire merah

1 = Terminal positif (+) breaboard dihubungkan ujung dioda (berlawanan dengan arus) menggunakan lead wire merah


(30)

33

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wire kuning

1 = Ujung lampu LED dihubungkan dengan terminal negatif (-) breaboard menggunakan lead wire hitam

1 = Terminal negatif (-) breaboard dihubungkan dengan terminal negatif (-) baterai menggunakan power wire hitam

1 = Ignition switch breadbord diposisikan pada keadaan ON Rangkaian

Kondensator

7 0 = Tidak ada jawaban

1 = Terminal positif (+) baterai dihubungkan dengan positif (+) breadboard dengan power wire merah

1 = Terminal positif (+) breaboard dihubungkan dengan ujung lampu menggunakan lead wire merah

1 = Ujung lampu lainnya dihubungkan dengan terminal positif (+) kapasitor menggunakan lead wire kuning

1 = Terminal negatif (-) kapasitor dihubungkan dengan ujung ignition switch menggunakan lead wire kuning

1 = Ujung ignition switch lainnya dihubungkan dengan terminal negatif (-) breaboard menggunakan lead wire hitam

1 = Terminal negatif (-) breaboard dihubungkan dengan terminal negatif (-) baterai menggunakan power wire hitam

1 = Ignition switch diposisikan pada keadaan ON Gambar

Komponen Dasar-dasar Elektronika Otomotif

8 0 = tidak ada jawaban 1 = untuk satu gambar


(31)

34

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


(32)

35

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


(33)

36

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Konversi hasil jumlah jawaban siswa yang benar untuk tes kognitif-afektif adalah sebagai berikut:

Jumlah soal jawaban : 42 Nilai tertinggi : 100

Tabel 3.4

Nilai Kemampuan Kognitif-Afektif

Jawaban benar Nilai

42 100

41 97.6

40 95.3

39 93

38 90.7

37 88.4

36 86.1

35 83.8

34 81.5

33 79.2

32 76.9

31 74.6

30 72.3

29 70

28 67.7

27 65.4

26 63.1

25 60.8

24 58.5

23 56.2

22 53.9

21 51.6

20 49.3

19 47

18 44.7

17 42.4

16 40.1

15 37.8

14 35.5

13 33.2

12 30.9

11 28.6

10 26.3


(34)

37

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8 21.7

7 19.4

6 17.1

5 14.8

4 12.5

3 10.2

2 7.9

1 5.6

0 3.3

Tes Unjuk Kerja

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil praktik siswa dalam mengerjakan lembar unjuk kerja. Pengunaan tes tersebut untuk memperoleh data variabel Y dari tiga domain, yaitu kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif siswa. Bentuk soal yang digunakan dalam tes ini adalah tes buatan guru. Tes unjuk kerja rangkaian Dasar-dasar Elektonika dalam penelitian ini yang dibuat peneliti berdasarkan tes buatan guru dengan berpedoman silabus dan buku pedoman Electricity Master dari Toyota Technical Education Program. Pembuatan tes diperlukan kisi-kisi atau acuan. Peneliti dalam membuat tes unjuk kerja memiliki kisi-kisi atau acuan yang telah melewati uji validitas seperti yang dijelaskan sebelumnya. Kisi-kisi dari tes unjuk kerja tersebut dapat lebih jelas tertera pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

Pembuatan Tes Unjuk Kerja

Kompetensi Dasar

Indikator Subindikator Nomor Soal Kriteria Penilaian Dasar-dasar Elektronika Otomotif Rangkaian transistor Merangkai rangkaian transistor 1

1.a 1 = lampu menyala 0 = lampu tidak menyala Mengukur

tahanan transistor 1

1.b 0 = Tahanan transistor di luar 0,197-0,200 kΩ

1 = Tahanan transistor adalah 0,197-0,200 kΩ

Merangkai rangkaian transistor 2

1.c 1 = lampu menyala 0 = lampu tidak menyala Mengukur

tahanan transistor 2

1.d 0 = Tahanan transistor di luar 0,197-0,200 kΩ


(35)

38

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,197-0,200 kΩ Rangkaian

resistor

Merangkai resistor secara paralel

2.a 1 = resisitor tersusun benar 0 = resistor tersusun salah Mengukur

hambatan secara paralel

2.b 0 = Hambatan total diluar 0,052-0,056 kΩ

1 = Hambatan total adalah 0,052-0,056 kΩ

Merangkai resistor secara seri

2.c 1 = resisitor tersusun benar 0 = resistor tersusun salah Mengukur

hambatan secara seri

2.d 0 = Hambatan total di luar 0,594-0,598 kΩ

1 = Hambatan total adalah 0,594-0,598 kΩ

Rangkaian dioda Merangkai rangkaian dioda sirkuit A

3.a 1 = lampu menyala 0 = lampu tidak menyala

Merangkai rangkaian dioda sirkuit B

3.b 1 = lampu tidak menyala 0 = lampu menyala

Merangkai rangkaian dioda zener sirkuit A

3.c 1 = lampu menyala 0 = lampu tidak menyala

Merangkai rangkaian dioda zener sirkuit B

3.d 1 = lampu menyala 0 = lampu tidak menyala

Rangkaian kapasitor

Merangkai rangkaian kapasitor

4.a 1 = lampu menyala 0 = lampu tidak menyala Mengukur

tegangan lampu

4.b 0 = Tegangan lampu di luar 11.5-12,5 Volt

1 = Tegangan lampu adalah 11.5-12,5 Volt

Konversi hasil jumlah jawaban siswa yang benar untuk tes unjuk kerja sebagai nilai kemampuan kognitif adalah sebagai berikut:

Jumlah soal jawaban : 14 Nilai tertinggi : 100


(36)

39

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6

Nilai Kemampuan Kognitif

Jawaban benar Nilai

14 100

13 92.86

12 85.72

11 78.58

10 71.44

9 64.3

8 57.16

7 50.02

6 42.88

5 35.74

4 28.6

3 21.46

2 14.32

1 7.18

0 0

b. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini berisi lembar ceklis untuk mengungkap waktu yang diperlukan siswa dalam merangkai rangkaian Dasar-dasar Elektronika Otomotif. Proses pengamatan dilakukan oleh dua orang observer, hal ini bertujuan untuk menjaga tingkat keobjektivitasan hasil pengamatan. Nilai akhir observasi diambil dari rata nilai observer satu dan observer dua. Apabila nilai rata-ratanya berupa angka pecahan desimal maka diambil pembulatan ke bawah.

Lembar observasi dalam penelitian ini berdasarkan kisi-kisi atau acuan dari tes unjuk kerja. Fokus observasi yang diperhatikan adalah waktu pengerjaan setiap jobsheet yang dilakukan, karena untuk mengungkap keperluan waktu praktik siswa. Kisi-kisi dari lembar observasi tersebut dapat lebih jelas tertera pada tabel 3.7.


(37)

40

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7

Pembuatan Lembar Observasi

Kompetensi Dasar

Indikator Subindikator Waktu

minimum

Skor penilaian

Kritaria penilaian 1 2 3 4

Dasar-dasar Elektronika Otomotif Rangkaian transistor Merangkai rangkaian transistor 1

4 menit 4 = < 240 detik 3 = < 270 detik 2 = < 300 detik 1 = > 300 detik Mengukur tahanan transistor 1 Merangkai rangkaian transistor 2 Mengukur tahanan transistor 2 Rangkaian resistor Merangkai resistor secara paralel

4 menit 4 = < 240 detik 3 = < 270 detik 2 = < 300 detik 1 = > 300 detik Mengukur hambatan secara paralel Merangkai resistor secara seri Mengukur hambatan secara seri Rangkaian dioda Merangkai rangkaian dioda sirkuit A

4 menit 4 = < 240 detik 3 = < 270 detik 2 = < 300 detik 1 = > 300 detik Merangkai

rangkaian dioda sirkuit B

Merangkai rangkaian dioda zener sirkuit A Merangkai rangkaian dioda zener sirkuit B Rangkaian

kapasitor

Merangkai rangkaian kapasitor

3 menit 4 = < 180 detik 3 = < 210 detik 2 = < 240 detik 1 = > 240 detik Mengukur

tegangan lampu


(38)

41

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Data

Data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen peneliti diolah dan dianalisis agar hasilnya dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, sehingga dapat memecahkan masalah penelitian. Pengelolaan data dan analisis data tersebut menggunakan Statistical Product and Service Solution for Windows atau yang lebih dikenal dengan istilah SPSS for Windows versi-19.0.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan waktu rata-rata dan uji-r. Waktu rata-rata digunakan untuk melihat keperluan jumlah waktu latihan praktik dalam mencapai standar waktu KKM (15 menit), sedangkan uji-r untuk melihat hubungan pengguasaan teori (kognitif-afektif) dengan jumlah waktu latihan (psikomotor). Menurut Arikunto (2006, hlm. 279) menyatakan bahwa arah korelasi, dinyatakan dengan tanda + (plus) dan – (minus). Tanda + menunjukkan adanya korelasi berbanding lurus, dan tanda – menunjukkan korelasi berbanding terbalik.

Korelasi + : “Makin tinggi nilai X makin tinggi nilai Y” atau kenaikan nilai X diikuti kenailkan nilai Y”.

Korelasi - : “Makin tinggi nilai X, makin rendah nilai Y” atau “kenaikan nilai X, diikuti penurunan nilai Y”.

Pengolahan dan analisis data agar memudahkan peneliti, maka peneliti menggunakan salah satu fasilitas dalam program SPSS (Statistical Product and service Solution) versi 19.0 for windows. Kekuatan hubungan antar variabel dapat dilihat besar kecilnya korelasi. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 257) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Interpretasi Koefisien Korelasi

Nilai r hitung Interpretasi

0,00 ≤ 0,199 hubungan sangat rendah 0,20 ≤ 0,399 hubungan rendah atau kecil 0,40 ≤ 0,599 hubungan sedang atau cukup 0,60 ≤ 0,799 hubungan tinggi atau kuat

0,80 ≤ 1,000 hubungan sangat tinggi atau sangat kuat (Sumber: Sugiyono, 2010, hlm. 257)


(39)

42

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini menggunakan dua uji korelasi dari Pearson dan Spearman-Brown. Korelasi Pearson akan digunakan untuk data kuantitatif interval atau ratio), sedangkan korelasi Spearman-Brown digunakan bila data berbentuk ordinal.

a. Menghitung Waktu Rata-Rata Setiap Latihan

Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui waktu rata-rata yang diperlukan oleh siswa pada setiap latihan, latihan pertama, kedua sampai latihan ketiga. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

=

... (Safarudin Siregar, 2010, hlm. 1) Keterangan

: rata-rata.

: Jumlah seluruh data. : banyak data.

Berdasarkan rumus di atas, waktu rata-rata latihan praktik adalah sebagai berikut: waktu rata-rata latihan =

b. Menghitung Waktu Total Semua Latihan

Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui total waktu yang diperlukan oleh siswa dari semua latihan, mulai dari latihan pertama, kedua sampai latihan ketiga.

total waktu latihan = 1 + 2 + 3 Keterangan

1 : rata-rata latihan pertama. 2 : rata-rata latihan kedua. 3 : rata-rata latihan ketiga.

c. Pengujian Hipotesis

Analisis uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh hipotesis penelitian yang telah disusun semula dapat diterima berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Analisis uji hipotesis tidak menguji kebenaran hipotesis, tetapi


(40)

43

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menguji dapat diterima atau ditolaknya suatu hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan waktu rata-rata dan uji-r. Waktu rata-rata digunakan untuk melihat keperluan jumlah waktu latihan praktik dalam mencapai standar waktu KKM (15 menit), sedangkan uji-r untuk melihat hubungan pengguasaan teori (kognitif-afektif) dengan jumlah waktu latihan (psikomotor). Pengambilan keputusan hipotesis melihat jumlah waktu praktik siswa untuk mencapai standar waktu KKM dan menggunakan statistik menurut Sugiyono (2010, hlm. 258) dilihat dari nilai uji-r, maka :

Apabila Koefisien Korelasi r hitung > r tabel, maka H₀ Ditolak Apabila Koefisien Korelasi r hitung < r tabel, maka H₀ Diterima

Menurut Priyanto (2013, hlm. 104) keputusan pengambilan keputusan statistik melihat dari nilai Signifikansi, adalah sebagai berikut:

Apabila nilai Sig. < 0,05 maka H₀ Ditolak Apabila nilai Sig. > 0,05 maka H₀ Diterima

Keputusan pengambilan hipotesis pun dilihat dari kurva daerah penerimaan Ho. Menurut Arikunto (2010, hlm. 116) daerah kritik merupakan daerah penolakan hipotesis (hipotesis nihil) dan disebut daerah signifikansi, sebaliknya daerah yang terletak di antara dua daerah kritis dinamakan daerah penerimaan hipotesis, atau daerah non-signifikansi. Untuk lebih jelasnya kurva dapat dilihat pada gambar 3.2.

D. Penolakan Daerah penerimaan D. Penolakan - r tabel 0 r tabel

Gambar 3.2 Kurva Daerah Penerimaan Ho (Sumber : Gustikasari, 2013, hlm. 57)


(41)

44

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 merupakan gambar kurva daerah penerimaan H0, sedangkan daerah penolakan H0 dapat lihat pada gambar 3.3 berikut:

D. Penolakan Daerah penerimaan D. Penolakan - r tabel 0 r tabel

Gambar 3.3 Kurva Daerah Penolakan Ho (Sumber : Gustikasari, 2013, hlm. 57)

Arsiran pada gambar 3.3 merupakan gambar kurva daerah penolakan H0, maka itu berarti H0 di tolak dan hipotesis penelitian diterima.


(42)

64

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab IV. Bab ini akan menguraikan beberapa hal penting yang menjadi kesimpulan dari hasil penelitian mengenai Keperluan Waktu Praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif bagi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung untuk Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Tahun Pelajaran 2013/2014. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diungkapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Jumlah waktu praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang ideal untuk mencapai standar waktu KKM (15 menit) adalah tiga kali latihan praktik dengan total waktu 68 menit.

2. Hubungan antara pengguasaan teori (kognitif-afektif) dan jumlah waktu praktik (psikomotor) menunjukan hubungan tinggi dan berbanding lurus, dimana siswa yang memiliki pengguasaan teori diatas KKM memerlukan jumlah waktu praktik lebih cepat dibandingkan dengan siswa yang nilai pengguasaan teori standar KKM.

B. Saran

Waktu latihan praktik merupakan salah satu bagian yang berperan penting keberhasilan pembelajaran, khususnya untuk mencapai KKM yang ditetapkan. Agar tercapainya KKM pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif di SMK Negeri 6 Bandung yang ditetapkan, maka peneliti menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait, yaitu:


(43)

65

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Jumlah waktu praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif siswa dapat mencapai standar waktu 15 menit dengan penambahan jam atau penambahan alat

a. Penambahan jam

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, jumlah jam tersebut masih kurang. Diketahui untuk jumlah jam praktik saja sebagai berikut, setiap siswa membutuhkan waktu latihan praktik rata-rata 68 menit, jumlah siswa 32 orang sesuai dengan standar rombel (rombongan belajar) SMK Negeri 6 Bandung. Jumlah jam yang dibutuhkan untuk satu alat dan bahan praktik adalah:

jumlah jam = waktu rata-rata setiap siswa x jumlah siswa jumlah jam = 68 menit x 32

jumlah jam = 2176 menit = 48 jam pelajaran

Jadi, jumlah jam yang ideal seharusnya untuk kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif adalah jumlah jam teori (delapan jam sesuai indikator kurikulum SMK Negeri 6 Bandung) di tambah dengan jumlah jam praktek (48 jam sesuai hasil penelitian), yaitu 56 jam jika menggunakan satu alat dan bahan praktik. Perlu adanya penambahan jumlah jam untuk kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif sebanyak 32 jam dari awalnya 24 jam menjadi 56 jam pelajaran.

b. Penambahan alat praktik

Agar pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang terdapat empat jobsheet dapat dikuasai setiap siswa dengan jumlah jam praktik tetap 16 jam pelajaran dan teori delapan jam, maka alat yang dibutuhkan adalah:

1 alat praktik = 48 jam pelajaran 2 alat praktik = 24 jam pelajaran 3 alat praktik = 16 jam pelajaran

Jadi, agar jumlah jam pelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif tetap 24 jam pelajaran dibutuhkan penambahan alat sebanyak 2 yang sebelumnya hanya terdapat satu alat.


(44)

66

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengguasaan teori (kognitif-afektif) terhadap jumlah waktu praktik (psikomotor) Peneliti berharap, melalui penelitian ini menggugah guru mata pelajaran produktif untuk meningkatkan pengguasaan teori siswa yang nanti akan digunakan ketika melakukan praktik, sehingga jumlah waktu latihan praktik tidak membutuhkan waktu terlalu lama. Hal tersebut melihat hasil korelasi antara pengguasaan teori terhadap jumlah waktu praktik yang tinggi dan berbanding lurus.


(45)

67

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Efektif. Jakarta: Rineka Cipata.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Moeheriono. (2010). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Musfiqon, M. (2012). Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Priyanto, D. (2013). Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Jakarta: Mediakom.

PT. Toyota-Astra Motor. (2001). NEW STEP 1. Training Centre.

PT. Toyota Motor Corporation. Electricity Master. Japan: Technical Education Program.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Santoso, S. (2001). Mengelola Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sa’ud, U. S. (2009). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Siregar, S. (2005). Statistika Terapan. Jakarta: Grasindo.

Siregar. S. (2010). Statistika Terapan. Diktat pada FPTK UPI: Tidak diterbitkan. Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.


(46)

68

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Syaodih, N. (2002). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Uno, H.B. (2012). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Yasin, S. (1995). Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah Surabaya.

Sumber Skripsi

Abdullah, J. (2005). Hubungan Tingkat Penguasaan Teori Dengan Tingkat Kemampuan Praktek Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (penelitian pada peserta diklat tingkat II program keahlian Otomotif SMKN 6 Bandung). Skripsi sarjana pada FPTK Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Gustikasari, V. (2013). Hubungan Penggunaan Lks(Lembar Kerja Siswa) Dengan Hasil Belajar Siswa Sma Pada Mata Pelajaran Sejarah Di Kota Cimahi. Skripsi sarjana pada FPTK Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Herywansyah. (2010). Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Persepsi Kinestetik Terhadap Hasil Tembakan Lay Up Bolabasket. Tesis pascasarjana pada FPOK Universitas Sebelas Maret: tidak diterbitkan. Hutur, R. (2008). Hubungan Hasil Belajar Teori dengan Hasil Belajar Praktik

pada Kompetensi Sitem Perbaikan Sistem Pengapian di BPTP Bandung. Skripsi sarjana pada FPTK Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Sumber Undang-undang

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 Tahun 2013 tentang standar kompetensi lulusan SMK.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang kriteria ketuntasan minimal.


(47)

69

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Publikasi Departemen

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1999). Kurikulum SMK. Jakarta: Debdikbud.

Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional (MPKN). (1996). Konsep Pendidikan Sistem Ganda Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Indonesia. Jakarta: MPKN.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. Jakarta: Depdiknas.

Sumber Internet

Hadisuwono. (2007). Pentingnya Praktik di Kelas dan Refleksi Dalam Pelatihan

Guru [online]. Tesedia:

http://hadisuwono.blogspot.com/2007/01/pentingnya-praktik-di-kelas-dan.html [16 Desember 2013].


(1)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab IV. Bab ini akan menguraikan beberapa hal penting yang menjadi kesimpulan dari hasil penelitian mengenai Keperluan Waktu Praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif bagi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung untuk Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Tahun Pelajaran 2013/2014. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diungkapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Jumlah waktu praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang ideal untuk mencapai standar waktu KKM (15 menit) adalah tiga kali latihan praktik dengan total waktu 68 menit.

2. Hubungan antara pengguasaan teori (kognitif-afektif) dan jumlah waktu praktik (psikomotor) menunjukan hubungan tinggi dan berbanding lurus, dimana siswa yang memiliki pengguasaan teori diatas KKM memerlukan jumlah waktu praktik lebih cepat dibandingkan dengan siswa yang nilai pengguasaan teori standar KKM.

B. Saran

Waktu latihan praktik merupakan salah satu bagian yang berperan penting keberhasilan pembelajaran, khususnya untuk mencapai KKM yang ditetapkan. Agar tercapainya KKM pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif di SMK Negeri 6 Bandung yang ditetapkan, maka peneliti menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait, yaitu:


(2)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Jumlah waktu praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif siswa dapat mencapai standar waktu 15 menit dengan penambahan jam atau penambahan alat

a. Penambahan jam

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, jumlah jam tersebut masih kurang. Diketahui untuk jumlah jam praktik saja sebagai berikut, setiap siswa membutuhkan waktu latihan praktik rata-rata 68 menit, jumlah siswa 32 orang sesuai dengan standar rombel (rombongan belajar) SMK Negeri 6 Bandung. Jumlah jam yang dibutuhkan untuk satu alat dan bahan praktik adalah:

jumlah jam = waktu rata-rata setiap siswa x jumlah siswa jumlah jam = 68 menit x 32

jumlah jam = 2176 menit = 48 jam pelajaran

Jadi, jumlah jam yang ideal seharusnya untuk kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif adalah jumlah jam teori (delapan jam sesuai indikator kurikulum SMK Negeri 6 Bandung) di tambah dengan jumlah jam praktek (48 jam sesuai hasil penelitian), yaitu 56 jam jika menggunakan satu alat dan bahan praktik. Perlu adanya penambahan jumlah jam untuk kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif sebanyak 32 jam dari awalnya 24 jam menjadi 56 jam pelajaran.

b. Penambahan alat praktik

Agar pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang terdapat empat jobsheet dapat dikuasai setiap siswa dengan jumlah jam praktik tetap 16 jam pelajaran dan teori delapan jam, maka alat yang dibutuhkan adalah:

1 alat praktik = 48 jam pelajaran 2 alat praktik = 24 jam pelajaran 3 alat praktik = 16 jam pelajaran

Jadi, agar jumlah jam pelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif tetap 24 jam pelajaran dibutuhkan penambahan alat sebanyak 2 yang sebelumnya hanya terdapat satu alat.


(3)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengguasaan teori (kognitif-afektif) terhadap jumlah waktu praktik (psikomotor) Peneliti berharap, melalui penelitian ini menggugah guru mata pelajaran produktif untuk meningkatkan pengguasaan teori siswa yang nanti akan digunakan ketika melakukan praktik, sehingga jumlah waktu latihan praktik tidak membutuhkan waktu terlalu lama. Hal tersebut melihat hasil korelasi antara pengguasaan teori terhadap jumlah waktu praktik yang tinggi dan berbanding lurus.


(4)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Efektif. Jakarta: Rineka Cipata.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Moeheriono. (2010). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Musfiqon, M. (2012). Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Priyanto, D. (2013). Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Jakarta: Mediakom.

PT. Toyota-Astra Motor. (2001). NEW STEP 1. Training Centre.

PT. Toyota Motor Corporation. Electricity Master. Japan: Technical Education Program.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Santoso, S. (2001). Mengelola Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sa’ud, U. S. (2009). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Siregar, S. (2005). Statistika Terapan. Jakarta: Grasindo.

Siregar. S. (2010). Statistika Terapan. Diktat pada FPTK UPI: Tidak diterbitkan. Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.


(5)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Syaodih, N. (2002). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Uno, H.B. (2012). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Yasin, S. (1995). Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah Surabaya.

Sumber Skripsi

Abdullah, J. (2005). Hubungan Tingkat Penguasaan Teori Dengan Tingkat Kemampuan Praktek Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (penelitian pada peserta diklat tingkat II program keahlian Otomotif SMKN 6 Bandung). Skripsi sarjana pada FPTK Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Gustikasari, V. (2013). Hubungan Penggunaan Lks(Lembar Kerja Siswa) Dengan Hasil Belajar Siswa Sma Pada Mata Pelajaran Sejarah Di Kota Cimahi. Skripsi sarjana pada FPTK Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Herywansyah. (2010). Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Persepsi Kinestetik Terhadap Hasil Tembakan Lay Up Bolabasket. Tesis pascasarjana pada FPOK Universitas Sebelas Maret: tidak diterbitkan. Hutur, R. (2008). Hubungan Hasil Belajar Teori dengan Hasil Belajar Praktik

pada Kompetensi Sitem Perbaikan Sistem Pengapian di BPTP Bandung. Skripsi sarjana pada FPTK Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Sumber Undang-undang

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 Tahun 2013 tentang standar kompetensi lulusan SMK.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang kriteria ketuntasan minimal.


(6)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Publikasi Departemen

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1999). Kurikulum SMK. Jakarta: Debdikbud.

Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional (MPKN). (1996). Konsep Pendidikan Sistem Ganda Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Indonesia. Jakarta: MPKN.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. Jakarta: Depdiknas.

Sumber Internet

Hadisuwono. (2007). Pentingnya Praktik di Kelas dan Refleksi Dalam Pelatihan

Guru [online]. Tesedia:

http://hadisuwono.blogspot.com/2007/01/pentingnya-praktik-di-kelas-dan.html [16 Desember 2013].