HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP DENGAN KESADARAN LINGKUNGAN PADA SISWA SMA SE KOTA SIBOLGA.

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN,KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP DENGAN KESADARAN

LINGKUNGAN PADA SISWA SMA SE KOTA SIBOLGA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

MARLINA FEBRIANY SIAGIAN NIM: 8126273014

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN,KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP DENGAN KESADARAN

LINGKUNGAN PADA SISWA SMA SE KOTA SIBOLGA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

MARLINA FEBRIANY SIAGIAN NIM: 8126273014

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Marlina Febriany Siagian. Hubungan Pengetahuan Lingkungan, Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap dengan Kesadaran Lingkungan pada Siswa SMA se Kota Sibolga.Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. Medan. 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara: (1) pengetahuan lingkungan; (2) kemampuan berpikir kritis; (3) sikap; (4) pengetahuan lingkungaan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama-sama dengan kesadaran lingkungan pada siswa se Kota Sibolga. Besar kontribusi (R) (5) pengetahuan lingkungan; (6) kemampuan berpikir kritis; (7) sikap; (8) pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama-sama dengan kesadaran lingkungan. Sampel penelitian ini adalah Siswa SMA se Kota Sibolga kelas XI dengan teknik purposive sampling yaitu diambil 270 orang siswa dari 9 SMA negeri dan Swasta di Kota Sibolga. Instrumen penelitian ini berupa tes pengetahuan lingkungan, tes kemampuan berpikir kritis, angket sikap dan angket kesadaran lingkungan. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan

teknik analisis hipotesis teknik analisis jalur pada signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan lingkungan dengan kesadaran lingkungan (r = 0,43, F = 60,73 , P = 0,00); (2) terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dengan kesadaran lingkungan (r = 0,30, F = 25,77, P= 0,00); (3) terdapat hubungaan yang signifikan antara sikap dengan kesadaran lingkungan (r = 0,26 F = 19,38, P = 0,00); (4) terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama-sama dengan kesadaran lingkungan (r = 0,49, F = 27,51, P = 0,00).(5) pengetahuan lingkungan berkontribusi sebesar (koefisien determinan 18,5%); (6) kemampuan berpikir kritis berkontribusi sebesar (koefisien determinan 8,8%), (7) sikap berkontribusi sebesar (koefisien determinan 6,7%) terhadap kesadaran lingkungan serta (8) pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama – sama berkontribusi sebesar (koefisien determinan 23,7%) terhadap kesadaran lingkungan

Kata Kunci: Pengetahuan Lingkungan, kemampuan berpikir kritis, sikap


(6)

ABSTRACT

Marlina Febriany Siagian. Relationship Between Environmental Knowkedge, Critical Thinking Skill and Attitude to Environmental Awareness of High School Student in Sibolga City. Thesis. Graduate Program of UNIMED Medan. 2014.

This study aims to determine the relationship between: (1) knowledge of the environment; (2) the ability to think critically; (3) attitude; (4) environmental knowledge, attitudes passage and critical thinking skills together with an Environmental awareness. Large contribution (R) (5) knowledge of the environment; (6) the ability to think critically; (7) attitude; (8) environmental knowledge, critical thinking skills and attitudes together with environmental awareness. The sample of this study is the high school students of class XI Sibolga derby with purposive sampling technique that take 270 from 9 high schools and private land in Sibolga city. This research instruments such as environmental knowledge test, a test of critical thinking skills, attitude questionnaires and questionnaires environmental awareness. This research method is descriptive analysis techniques hypothesis path analysis techniques to a significant α = 0.05. The results showed: (1) there is a significant relationship between environmental knowledge with environmental awareness (r = 0.43, F = 60.73, P = 0.00); (2) there is a significant relationship between critical thinking skills with environmental awareness (r = 0.30, F = 25.77, P = 0.00); (3) there is a significant relationship between attitudes to environmental awareness (r = 0.26 F = 19.38, P = 0.00); (4) there is a significant relationship between environmental knowledge, critical thinking skills and attitudes together with environmental awareness (r = 0.49, F = 27.51, P = 0.00). (5) knowledge of the environmental accounted for (determinant coefficient 18,5%); (6) the ability to think critically accounted for (determinant coefficient 8,8%), (7) attitude accounted for (determinant coefficient 6,7%) to environmental awareness, and environmental knowledge, critical thinking skills and attitudes together accounted for (determinant coefficient 23,7%) to environmental awareness.

Keywords: Environmental Knowledge, critical thinking skills, attitudes and


(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini yang

berjudul “Hubungan Pengetahuan Lingkungan, Kemampuan Berpikir Kritis dan

Sikap dengan Kesadaran Lingkungan pada Siswa SMA Se Kota Sibolga”. Tulisan ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan Biologi Program Pasca Sarjana Universitas negeri medan.

Terima kasih kepada Prof. Dr. rer.nat.Binari Manurung, M.Si., dan Dr. Hasruddin, M.Pd., selaku pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan sejak awal penulisan sampai selesainya tesis ini. Kepada Dr. Fauziah Harahap, M.Si., Dr. Rachmat Mulyana, M.Si., dan Dr. Mufti Sudibyo, M. Si., selaku narasumber yang telah banyak memberikan masukan demi kesempurnaan tesis ini. Kepada Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd., Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd., dan Dra. Masdiana Sinambela, M.Si., selaku validator yang telah banyak memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan tesis ini. Kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga Drs. Alpian Hutauruk, M.Pd., dan Sekretaris Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga Milson Pane, S.Pd juga kepada seluruh kepala – kepala SMA Se Kota Sibolga yang telah memberikan kesempatan dan tempat pelaksanaan penelitian ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga, khusus kepada suami tercinta Marahalim Naibaho, Ibunda Rusmani Hutabarat, kedua ananda tercinta Inayah Syahdillah Naibaho dan Ihsan Yazid Naibaho, Uti Indra


(8)

Utama Siagian, Accu Satria Budi Siagian, Adinda Ira Lailani Siagian, Lidya Hannum Siagian, Bapak Muhammad Seger dan Mak Bungsu Suryana Hutabarat yang selalu mendoakan, membantu dan memberi semangat sejak awal mengikuti perkulihan hingga terselesaikannya tesis ini. Kepada seluruh teman – teman seperjuangan kelas Biologi khusus kepada Retni Lumban Gaol dan Nurhayanti Sihotang yang senantiasa membantu dan memberi semangat dalam menyelesaikan tesis ini. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran demi kesempurnaan tesis ini sangat kami harapkan. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi semua pihak, Amin.

Medan, September 2014 Penulis,

Marlina Febriany Siagian NIM. 8126173014


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Batasan Masalah ... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 8

1.6. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1. Kajian Teoritis ... 10

2.1.1. Hakikat Pengetahuan Lingkungan... 10

2.1.2 Hakikat Berpikir Kritis ... 12

2.1.3. Hakikat Sikap ... 14

2.1.3 Hakikat Kesadaran Lingkungan ... 16

2.2. Penelitian yang Relevan ... 17

2.3. Kerangka Berpikir ... 19

2.4. Hipotesis Penelitian ... 21

2.4.1. Hipotesis Verbal ... 21

2.4.2. Hipotesis Statistik ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.2. Populasi dan Sampel ... 23

3.2.1. Populasi ... 23

3.2.2. Sampel ... 23

3.3. Variabel Penelitian ... 24

3.3.1. Variabel Bebas ... 24

3.3.2. Variabel Terikat ... 24

3.4. Desain Penelitian ... 24

3.5. Prosedur Penelitian ... 26

3.6. Definisi Operasional ... 27

3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.7.1. Tes Pengetahuan Lingkungan ... 28

3.7.2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 30


(10)

3.7.4. Angket Kesadaran Lingkungan ... 34

3.8. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 35

3.8.1. Validitas Empiris ... 36

3.8.2. Reliabilitas Tes ... 36

3.8.3. Tingkat Kesukaran Tes ... 36

3.8.4. Daya Pembeda Tes ... 37

3.9. Teknik Analisis Data ... 37

3.9.1. Uji Prasyarat ... 37

3.9.1.1. Uji Normalitas Data ... 37

3.9.1.2. Uji Homogenitas Data ... 38

3.9.1.3. Uji Linearilitas Data ... 38

3.9.2. Tingkat Korelasi ... 38

3.9.3. Uji Hipotesis ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1. Hasil Penelitian ... 40

41.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 40

4.2. Analisis Data ... 41

4.2.1. Analisis Prasyarat Data ... 41

4.2.1.1. Uji Normalitas Data ... 41

4.2.1.2. Uji Homogenitas Data ... 41

4.2.1.3. Uji linieritas Data ... 42

4.2.2. Analisis Hipotesis ... 42

4.2.2.1. Hubungan Pengetahuan Lingkungan dengan Kesadaran Lingkungan ... 42

4.2.2.2. Hubungan Kemampuan Berpikir Kritis dengan Kesadaran Lingkungan ... 43

4.2.2.3. Hubungan Sikap dengan Kesadaran Lingkungan ... 44

4.2.2.4. Hubungan Pengetahuan, Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap secara bersama – sama dengan kesadaran lingkungan ... 45

4.2.3. Hasil Uji Analisis jalur ... 47

4.24 Korelasi Antar Parameter ... 47

4.3. Pembahasan ... 47

4.3. Keterbatasan Penelitian ... 54

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 55

5.1. Simpulan ... 55

5.2. Implikasi ... 56

5.3. Saran ... 57


(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Skema Desain Penelitian ... 25 Gambar 3.2. Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 26 Gambar 4.1 Grafik Hubungan Pengetahuan Lingkungan dengan

Kesadaran Lingkungan ... 43 Gambar 4.2. Grafik Hubungan Kemampuan Berpikir Kritis dengan

Kesadaran Lingkungan ... 44 Gambar 4.3. Grafik Hubungan Sikap dengan kesadaran Lingkungan ... 45 Gambar 4.4. Grafik Hubungan Pengetahuan Lingkungan, kemampuan

Berpikir kritis dan Sikap secara bersama-sama dengan


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi – Kisi Tes Pengetahuan Lingkungan ... 61

Lampiran 2. Kisi – KisiTes Kemampuan Berpikir Kritis ... 70

Lampiran 3. Kisi – Kisi Angket Sikap ... ... 76

Lampiran 4. Kisi – Kisi Angket Kesadaran Lingkungan ... 79

Lampiran 5. Tes Pengetahuan Lingkungan ... 81

Lampiran 6. Tes Kemampuan Berpikir Kritis... 90

Lampiran 7. Angket Sikap ... 95

Lampiran 8. Angket Kesadaran Lingkungan ... 98

Lampiran 9. Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Pengetahuan Lingkungan ... 100

Lampiran 10. Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis . 101 Lampiran 11. Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Sikap ... 102

Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Kesadaran Lingkungan ... 103

Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Pengetahuan Lingkungan .. 104

Lampiran 14. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tes ... 106

Lampiran 15. Hasil Uji Daya Pembeda Tes ... 109

Lampiran 16. Deskriptif Data Penelitian ... 112

Lampiran 17. Nilai Rata-Rata Siswa Berdasarkan Zona Lingkungan Sekolah . 113 Lampiran 18. Hasil Uji Normalitas Data ... 113

Lampiran 19. Hasil Uji Homogenitas Data ... 116

Lampiran 20. Hasil Uji Linieritas Data ... 117

Lampiran 21. Hasil Analisis korelasi, Koefisien Korelasi dan Arah Regresi Pengetahuan Lingkungan ... 118

Lampiran 22. Hasil Analisis Korelasi, Koefisien Korelasi dan Arah Regresi Kemampuan Berpikir Kritis ... 119

Lampiran 23. Hasil Analisis Korelasi, Koefisien Korelasi dan Arah Regresi Sikap ... 120

Lampiran 24. Hasil Analisis Korelasi, Koefisien Korelasi dan Arah Regresi Pengetahuan Lingkungan, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Sikap Secara Bersama-sama ... 121

Lampiran 25. Korelasi Antar Parameter Penelitian ... 122


(13)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi yang sangat pesat menyebabkan kemajuan di segala bidang, dan sekaligus menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Dampak kemajuan teknologi yang sangat menonjol ini menjadi dampak global, sehingga dewasa ini menjadi perhatian semua negara di dunia. Dampak lingkungan hidup yang sudah mengglobal ini tidak semata-mata akibat kemajuan teknologi yang pesat, tetapi akibat ulah manusia. Teknologi diciptakan untuk membantu meningkatkan taraf hidup manusia. Pembangunan dilaksanakan untuk kesejahteraan hidup umat manusia dengan menggunakan teknologi. Oleh karena itu, semua usaha pembangunan yang dilakukan manusia hendaknya memperhatikan kelestarian lingkungan hidup (Neolaka, 2008). Seperti yang terjadi saat ini di Jakarta menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta bahwa selain kurangnya kesadaran masyarakat, banyak juga pembangunan utilitas yang menyalahi aturan. Drainase buruk karena pelanggaran utilitas, apalagi yang merusak jalan dan trotoar. Itu namanya perusakan infrastuktur negara. Galian kabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014).

Dalam sebuah jurnal lingkungan hidup yang ditulis oleh (Halder, 2012) mengatakan bahwa empat puluh tahun terakhir telah keluar pengakuan internasional bahwa tantangan yang berkaitan dengan degradasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan memiliki implikasi penting yang berhubungan dengan pendidikan dan sekolah. Konsep pendidikan lingkungan kini menyebar


(14)

luas pada kebijakan nasional pendidikan, dokumen kurikulum, inisiatif pengembangan kurikulum dan strategi konservasi.

Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini adalah terjadinya banjir di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Jakarta, Jawa Barat, Jawa timur, Menado dan di beberapa tempat yang lain. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, sehingga mereka dengan merasa tidak bersalah membuang sampah sembarangan. Perilaku membuang sampah sembarangan ini dapat dilihat di rumah, kantor, sekolah di jalan, di kendaraan dan dimana saja. Air sungai dan pantai dipenuhi sampah dan limbah industri, kebersihan tidak menjadi penting atau tidak ada kepedulian, dan seakan-akan sudah menjadi kebiasaan. Perbuatan seperti ini dilakukan oleh orang tua sampai anak kecil, pejabat tinggi sampai karyawan rendahan, pimpinan sampai bawahan.

Fakta di lapangan menunjukkan masih banyak peserta didik yang belum mempunyai kesadaran lingkungan, ditunjukkan dengan perilaku dan sikap mereka yang kurang baik seperti membuang sampah bungkus jajanan di sembarangan tempat padahal tempat – tempat sampah telah tersedia dimana-mana baik di sekolah maupun di tempat-tempat umum. Sampah–sampah tersebut akan berserakan dan apabila tidak langsung dibersihkan, sampah tersebut akan terbawa masuk ke parit sehingga menyebabkan parit-paritpun penuh dengan sampah dan mengakibatkan banjir. Kebiasaan peserta didik yang kurang baik tersebut dimungkinkan menimbulkan resiko yang merugikan langsung.

Masalah lingkungan yang dihadapi saat ini sudah sangat parah oleh karena itu pemecahannyapun tidak cukup hanya dilakukan oleh kelompok tertentu saja.


(15)

Pemecahan masalah lingkungan merupakan tanggung jawab bersama termasuk peserta didik. Mampukah peserta didik memecahkan masalah lingkungan hidup? Sudiarta dalam Sirait (2012) meyatakan bahwa siswa sering berhasil memecahkan masalah tertentu, tetapi gagal jika konteks masalah tersebut sedikit diubah. Bechman (2005) Karakter berpikir kritis merupakan salah satu modal utama bagi anak untuk mengembangkan kemampuan membuat keputusan dan menyelesaikan masalah termasuk di dalamnya upaya memecahkan masalah lingkungan jangka panjang. Berpikir kritis memungkinkan siswa mampu untuk lebih cepat mengasimilasi materi pelajaran yang spesifik dan menjadikan siswa memiliki

Framework yang lebih luas dan baik dalam mendefenisikan permasalahan.

Pendidikan kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan telah banyak dilakukan oleh pemerintah kepada tokoh masyarakat melalui jalur nonformal. Di sekolah-sekolah, siswa juga diajarkan pendidikan lingkungan hidup. Namun kenyataannya masih banyak masyarakat termasuk para siswa yang belum sadar lingkungan (Rarindo, 2010).

Persoalan yang dihadapi Pemerintah Kota Sibolga saat ini adalah bahwa pinggiran pantai kota Sibolga sudah mulai tercemar. Bahkan, semakin hari kondisi bibir pantai semakin memprihatinkan dan semakin kotor. Ini dibuktikan sampah – sampah hasil limbah rumah tangga dan tampak mengapung di permukaan laut. Belum lagi pantainya terlihat kotor akibat sampah yang terbawa arus laut. Di sekitar pinggiran laut, khususnya daerah industri perikanan, air laut tampak menghitam disebabkan tumpahan minyak dari kapal – kapal ikan yang bersandar


(16)

di kawasan itu (Setiawan, 2013). Kondisi pinggiran pantai kota Sibolga saat ini sangat memprihatinkan.

Kurang tertibnya pedagang- pedagang kaki lima menjajakan dagangannya pada trotoar – trotoar jalan raya, padahal Pemerintah Kota sudah menyediakan tempat khusus para pedagang. Untuk malam hari Pemerintah Kota Sibolga sudah menyediakan pusat jajanan yang menyediakan segala jenis makanan dan minuman. Tempat – tempat pasar ikan sebenarnya sudah disediakan pemerintah, namun para pedagang ikan masih saja lebih suka menjajakan ikannya di pinggir jalan yang menyebabkan tempat itu kotor, bau dan bahkan menyebabkan kemacetan kendaraan yang melintas di jalan itu.

Kalau kita memandang ke daerah perbukitan, yang tampak adalah susunan rumah- rumah penduduk yang tidak tertata rapi. Pertambahan penduduk dan kondisi perekonomian masyarakat Sibolga yang rendah merupakan salah satu alasan para penduduk memilih tinggal di daerah tersebut disamping sudah tidah tersedianya lagi daerah pemukiman di daerah perkotaan, sehingga daerah perbukitan sudah beralih fungsi menjadi daerah pemukiman penduduk. Dengan demikian resapan air tanah berkurang, menyebabkan sering terjadinya banjir. Pinggiran pantai bahkan diatas perairan laut pun sudah menjadi pemukiman pendiuduk. Sebagian besar rumah – rumah itu sudah tidak layak huni. Hampir semua penduduk yang tinggal di daerah membuang sampah dan limbah rumah tangganya ke laut, yang menyebabkan daerah itu tercemar dan bau. Saat ini pemerintah sudah membangun rusunawa (perumahan susun sewa), yang


(17)

direncanakan akan menampung masyarakat yang tinggal di atas perairan pantai pindah ke tempat itu.

Kebebasan merokok sembarangan masih menjadi kebiasaan buruk yang terjadi di Kota Sibolga. Mulai dari orang yang sudah sangat tua sekali hingga anak sekolah dasar. Tidak jarang wanita pun mulai kecanduan merokok. Mereka berasumsi kalo rokok dapat membuat mereka tampak lebih langsing. Masyarakat masih kurang menyadari bahaya rokok tersebut bagi dirinya sendiri bahkan orang disekitarnya. Bahaya rokok terhadap kesehatan sebenarnya sudah diketahui tetapi karena sudah terbiasa dan kecanduan sehingga kebiasaan merokok belum bisa dihentikan. Persoalan inilah yang harus segera diatasi dengan menanamkan pengetahuan, kesadaran, ketrampilan, sikap dan partisipasi untuk mencintai lingkungan. Kegiatan harus dimulai dari anak – anak usia sekolah, karena ke depan di tangan merekalah kelangsungan bumi ini.

Berbagai kasus lingkungan hidup yang terjadi saat ini, baik dari lingkungan global maupun lingkup nasional, sebagian besar bersumber dari perilaku manusia. Dan perilaku manusia dalam kaitannya dengan lingkungan sangat berpengaruh terhadap wajah lingkungan di masanya dan juga berpengaruh terhadap keseimbangan sistem lingkungan di masa depan (Dewi: 2009).

Masalah utama yang menonjol adalah hubungan antara manusia dalam mencari kehidupan maupun dalam meneruskan keturunannya, dapat menimbulkan masalah kelestarian sumber daya yaitu kerusakan yang timbul akibat ulah manusia itu. Berkaitan dengan hal – hal tersebut, kegiatan sadar lingkungan perlu ditingkatkan. Kesadaran sangat mahal, namun manfaat dan maslahatnya perlu


(18)

dihitung. Program pendidikan dapat menjadi jembatan pelaksanaan aktivitas lingkungan. Secara umum hal itu perlu dipahami dan menjadi program baik bagi pemerintah maupun pelaksana dalam bidang pendidikan (Neolaka, 2008).

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan, diantaranya:

1. Kurangnya pengetahuan masyarakat Kota Sibolga tentang lingkungan hidup. 2. Kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa SMA sekota Sibolga tentang

pengetahuan lingkungan.

3. Kurangnya sikap siswa SMA sekota Sibolga terhadap kesadaran lingkungan. 4. Kurangnya kesadaran masyarakat Kota Sibolga tentang lingkungan hidup.

1.3. Batasan Masalah

Permasalahan pada penelitian ini dibatasi pada:

1. Pengetahuan Lingkungan hidup yang dimiliki siswa SMA sekota Sibolga untuk menunjang kesadaran lingkungan.

2. Sikap siswa SMA sekota Sibolga terhadap lingkungan hidup.

3. Kemampuan berpikir kritis siswa SMA sekota Sibolga terhadap lingkungan hidup.

4. Kesadaran siswa SMA sekota Sibolga terhadap lingkungan hidup. 5. Pencemaran pantai kota Sibolga


(19)

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka dapat

dirumuskan beberapa masalah pada penelitian ini, yaitu:

1. Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga?

2. Apakah ada hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga?

3. Apakah ada hubungan antara sikap dengan kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga?

4. Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama-sama dengan kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga?

5. Seberapa besar kontribusi tingkat pengetahuan dengan kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga?

6. Seberapa besar kontribusi kemampuan berpikir kritis terhadap kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga?

7. Seberapa besar kontribusi sikap terhadap kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga?

8. Seberapa besar kontribusi tingkat pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan sikap secara bersama-sama terhadap kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga?


(20)

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga.

2. Hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga.

3. Hubungan antara sikap dengan kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga.

4. Hubungan antara tingkat pengetahuan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama-sama dengan kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga.

5. Kontribusi tingkat pengetahuan dengan kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga.

6. Kontribusi kemampuan berpikir kritis terhadap kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga.

7. Kontribusi sikap terhadap kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga.

8. Kontribusi tingkat pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan sikap secara bersama-sama terhadap kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada tenaga pendidik secara khusus guru bidang studi biologi, lembaga pemerintah ataupun


(21)

swasta yang terkait mengenai urusan lingkungan hidup, juga pembaca baik yang bersifat teoritis maupun yang bersifat praktis.

Secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang lingkungan hidup, berpikir kritis, sikap dan kesadaran siswa dalam upaya memecahkan masalah lingkungan jangka panjang serta berperilaku mencintai lingkungan. Secara praktis diharapkan memberikan masukan bagi stakeholder sekolah dan pemerintah untuk lebih menciptakan kondisi yang baik agar pendidikan formal menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga masyarakat, sehingga lembaga pendidikan dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan jangka panjang dan pembangunan berkelanjutan.


(22)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian analisis data, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pengetahuan lingkungan dengan kesadaran lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori cukup . 2. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kemampuan berpikir kritis dengan kesadaran lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori rendah. 3. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara sikap dengan kesadaran

lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori rendah.

4. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama – sama dengan kesadaran lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori cukup .

5. Pengetahuan lingkungan berkontribusi terhadap kesadaran lingkungan. 6. Kemampuan berpikir kritis berkontribusi terhadap kesadaran lingkungan. 7. Sikaap berkontribusi terhadap kesadaran lingkungan.

8. Pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama – sama berkontribusi terhadap kesadaran lingkungan.


(23)

5.2. Implikasi

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan di diatas, berikut ini akan ditemukan beberapa implikasi yaang dianggap relevan dengan penelitian. Implikasi tersebut antara lain:

Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengetahuan lingkungan memberikan kontribusi terhadap kesadaran lingkungan sebesar 19%. Kemampuan berpikir kritis memberikan kontribusi terhadap kesadaran lingkungan sebesar 9%. Sikap memberikan kontribusi terhadap kesadaran lingkungan sebesar 7%. Pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama – sama memberikan kontribusi terhadap kesadaran ligkungan sebesar 24%.

Peneliti menemukan indikasi bahwa belum adanya sekolah yang mempunyai mata pelajaran khusus atau muatan lokal tentang pengetahuan lingkungan. Pengetahuan lingkungan yang diperoleh hanya sedikit terbatas pada beberapa materi dalam beberapa mata pelajaran seperti mata pelajaran biologi, serta kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah seperti kepramukaan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, sehingga diperlukan upaya – upaya untuk meningkatkan kesadaran lingkungan para siswa, diantaranya adalah dengan masing- masing sekolah membuat muatan lokal tentang pendidikan pengetahuan lingkungan, mengintegrasikan pendidikan pengetahuan tentang lingkungan pada mata pelajaran yang dibelajarkan di kelas. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan cara mengikut sertakan para siswa pada diskusi – diskusi tentaang pengetahuan lingkungan. Mengikuti seminar – seminar, lomba – lomba kebersihan lingkungan tentang pengetahuan lingkungan.


(24)

5.3. Saran

Berdasarkan temuan penelitian dan implikasi maka disarankan:

1. Kepada pihak sekolah agar memasukkan mata pelajaran muatan lokal tentang pengetahuan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan siswa – siswa di Kota Sibolga.

2. Kepada para guru agar mengintegrasikan pengetahuan tentang lingkungan hidup ke dalam mata pelajaran yang diajarkan.

3. Pengetahuan lingkungan sangat penting diketahui oleh semua pihak bukan saja siswa, tetapi guru, pejabat, petani, supir dan semua masyarakat yang menempati bumi ini demi menyelamatkan bumi dan demi kehidupan anak cucu kita nantinya

4. Kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji dan mengembangkan penelitian yang sudah ada ini demi perbaikan kesadaran masyarakat akan lingkungan hidup


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, G. P. 2009. Meningkatkan Kualitas Aktivitas Belajar, Keterampilan Berpikir Kritis, dan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 1 Banjar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Kerta Mandala, (Online), 1 (001),

(http://putradayana-ptk), diakses tanggal 6 Februari 2014.

Afandi, R. 2013. Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau.

Jurnal Pedagogi 2 (1): 98 -108.

Aminrad, Z., Zarina, S., Hadi, A. S., Sakari, M. 2013. Relationship Between Awareness, Knowledge and Attitudes Towards Environmental Education Among Secondary School Students in Malaysia. World Applied sciences

Journal 22 (9): 1326 – 1333.

Arends, Richard. I. 2008. Learning to Teach Seventh Edition: Belajar Untuk

Mengajar Edisi Ketujuh. Terjemahan oleh Helly Prajitno Soetjipto.

2008.Yokyakarta: pustaka Pelajar.

Arifin, Z. 2011. Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka cipta.

Azwar. S. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Edisi kedua. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Bechman, E. 2005. Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Daryanto. 2012. Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gava Media.

Dewi. R. 2009. Studi Kasus Pengethuan dan Kepedulian terhadap Lingkungan Hidup. Majalah Kedokteran Damianus 8 (2): 115 – 124.

Dimyati dan Mujiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kerjasama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Rineka Cipta.


(26)

Ennis, R.H., Gardiner, W.l., Morrow, R., Paulus, D., Ringel, L. 1964. The Cornell Class Reasoning Test, Form X.

Feldman, D.A. 2010. Berpikir Kritis Strategi Untuk Pengambiln Keputusan. Jakarta: PT. Indeks.

Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Halder Somenath. 2012. An Appraisal of Environmental Education in Higher School Education System: A Case Study of Nort Bengal, India.

International Journal of Environmental Science Vol 2, No. 4, 2012.

Iskandar Zulrizka. 2013. Psikologi Lingkungan Metode dan Aplikasinya. Bandung: Refika Aditama.

Kunandar. 2008. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam

Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Larijani, M. 2010. Assessment of Environtmenal Awareness among Higher Primary School Teachers. J Hum Ecol, 31 (2): 121-124.

Lavega, E.L.D., 2004. Awareness, Knowledge and Attitude about Environtmental Education Responses from Environmental Specialists, High School Instructors, Students and Parents. Disertation. Doctor of Education Central Florida Orlando.

Licy, C.D., Vivek, R., Saritha, K., Anies, T. K., Josphina, C.T. 2013. Awareness, Attitude and Practice of School Students towards Household Waste Management. Journal of Environment, Vol. 02, Issue 06, pp. 147-150

Liliasari. 2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains Kimia Menuju Profesionalitas Guru, (Online). (http:// file. Upi. Edu/Directori, diakses

tanggal 6 Februari 2014).

Neolaka, A. 2008. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Poerwodarminto, W. J. S. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sastrawijaya, A.T. 2009. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Setiawan, A dan Nurbaya, R. 2014. Pemprov DKI: Galian Kabel banyak merusak Drainase. http://Vivanews.com. Diakses tanggal 7 Pebruari 2014.

Setiawan, A. 2013. Laut Sibolga/ Tapteng mulai Tercemar. http://mdn.biz.id. diakses tanggal 14 januari 2014.


(27)

Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga.

Sirait, N.F. 2012. Hubungn Tingkat Pengetahuan dan kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Perilaku Mencintai Lingkungan Siswa SMA Negeri se-Kota Medan Tahun 2012. Tesis. Medan. Sekolah Pasca Sarjana. Universitas Negeri Medan.

Soerjani, M., Rofiq, A., dan Rozy, M. 2008. Pendidikan Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudiarta, P. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran Berorientasi Pemecahan Masalah Open – Ended Berbantuan LKM untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Pengantar Dasar Matematika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 39: 2,

Singaraja: UNDIKSHA.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tsui, L. 2002. Fostering Critical Thinking Through Effective Pedagogy: Evidence from Four Institutional Case Studies. The Journal of Higher Education,

73 (6): 740-763.

Uno, M.R. 2011. Buku Pintar Etiket Hijau. 300 Cara Bijak Ramah Lingkungan

dan Menghemat Uang. Jakarta: Gramedia pustaka Utama.

Widoyoko, S.E.P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Yuslina. 2013. Hubungan Pengetahuan Lingkungan Hidup dan Sikap serta Perilaku Mahasiswa FKIP UISU Terhadap Kesadaran Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Medan. Tesis. Medan. Sekolah Pasca Sarjana. Universitas negeri Medan

Yustina. 2006. Hubungan Pengetahuan dengan Persepsi, Sikap, dan Minat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup para Guru Sekolah Dasar di Kota Pekanbaru. Jurnal Biogenesis. 2.(2) : 67-71.


(1)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian analisis data, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pengetahuan lingkungan dengan kesadaran lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori cukup . 2. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kemampuan berpikir kritis dengan kesadaran lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori rendah. 3. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara sikap dengan kesadaran

lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori rendah.

4. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama – sama dengan kesadaran lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori cukup .

5. Pengetahuan lingkungan berkontribusi terhadap kesadaran lingkungan. 6. Kemampuan berpikir kritis berkontribusi terhadap kesadaran lingkungan. 7. Sikaap berkontribusi terhadap kesadaran lingkungan.

8. Pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama – sama berkontribusi terhadap kesadaran lingkungan.


(2)

5.2. Implikasi

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan di diatas, berikut ini akan ditemukan beberapa implikasi yaang dianggap relevan dengan penelitian. Implikasi tersebut antara lain:

Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengetahuan lingkungan memberikan kontribusi terhadap kesadaran lingkungan sebesar 19%. Kemampuan berpikir kritis memberikan kontribusi terhadap kesadaran lingkungan sebesar 9%. Sikap memberikan kontribusi terhadap kesadaran lingkungan sebesar 7%. Pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama – sama memberikan kontribusi terhadap kesadaran ligkungan sebesar 24%.

Peneliti menemukan indikasi bahwa belum adanya sekolah yang mempunyai mata pelajaran khusus atau muatan lokal tentang pengetahuan lingkungan. Pengetahuan lingkungan yang diperoleh hanya sedikit terbatas pada beberapa materi dalam beberapa mata pelajaran seperti mata pelajaran biologi, serta kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah seperti kepramukaan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, sehingga diperlukan upaya – upaya untuk meningkatkan kesadaran lingkungan para siswa, diantaranya adalah dengan masing- masing sekolah membuat muatan lokal tentang pendidikan pengetahuan lingkungan, mengintegrasikan pendidikan pengetahuan tentang lingkungan pada mata pelajaran yang dibelajarkan di kelas. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan cara mengikut sertakan para siswa pada diskusi – diskusi tentaang pengetahuan lingkungan. Mengikuti seminar – seminar, lomba – lomba kebersihan lingkungan tentang pengetahuan lingkungan.


(3)

5.3. Saran

Berdasarkan temuan penelitian dan implikasi maka disarankan:

1. Kepada pihak sekolah agar memasukkan mata pelajaran muatan lokal tentang pengetahuan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan siswa – siswa di Kota Sibolga.

2. Kepada para guru agar mengintegrasikan pengetahuan tentang lingkungan hidup ke dalam mata pelajaran yang diajarkan.

3. Pengetahuan lingkungan sangat penting diketahui oleh semua pihak bukan saja siswa, tetapi guru, pejabat, petani, supir dan semua masyarakat yang menempati bumi ini demi menyelamatkan bumi dan demi kehidupan anak cucu kita nantinya

4. Kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji dan mengembangkan penelitian yang sudah ada ini demi perbaikan kesadaran masyarakat akan lingkungan hidup


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, G. P. 2009. Meningkatkan Kualitas Aktivitas Belajar, Keterampilan Berpikir Kritis, dan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 1 Banjar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Kerta Mandala, (Online), 1 (001), (http://putradayana-ptk), diakses tanggal 6 Februari 2014.

Afandi, R. 2013. Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau. Jurnal Pedagogi 2 (1): 98 -108.

Aminrad, Z., Zarina, S., Hadi, A. S., Sakari, M. 2013. Relationship Between Awareness, Knowledge and Attitudes Towards Environmental Education Among Secondary School Students in Malaysia. World Applied sciences Journal 22 (9): 1326 – 1333.

Arends, Richard. I. 2008. Learning to Teach Seventh Edition: Belajar Untuk Mengajar Edisi Ketujuh. Terjemahan oleh Helly Prajitno Soetjipto. 2008.Yokyakarta: pustaka Pelajar.

Arifin, Z. 2011. Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka cipta.

Azwar. S. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Edisi kedua. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Bechman, E. 2005. Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Daryanto. 2012. Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gava Media.

Dewi. R. 2009. Studi Kasus Pengethuan dan Kepedulian terhadap Lingkungan Hidup. Majalah Kedokteran Damianus 8 (2): 115 – 124.

Dimyati dan Mujiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kerjasama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Rineka Cipta.


(5)

Ennis, R.H., Gardiner, W.l., Morrow, R., Paulus, D., Ringel, L. 1964. The Cornell Class Reasoning Test, Form X.

Feldman, D.A. 2010. Berpikir Kritis Strategi Untuk Pengambiln Keputusan. Jakarta: PT. Indeks.

Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Halder Somenath. 2012. An Appraisal of Environmental Education in Higher School Education System: A Case Study of Nort Bengal, India. International Journal of Environmental Science Vol 2, No. 4, 2012. Iskandar Zulrizka. 2013. Psikologi Lingkungan Metode dan Aplikasinya.

Bandung: Refika Aditama.

Kunandar. 2008. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Larijani, M. 2010. Assessment of Environtmenal Awareness among Higher Primary School Teachers. J Hum Ecol, 31 (2): 121-124.

Lavega, E.L.D., 2004. Awareness, Knowledge and Attitude about Environtmental Education Responses from Environmental Specialists, High School Instructors, Students and Parents. Disertation. Doctor of Education Central Florida Orlando.

Licy, C.D., Vivek, R., Saritha, K., Anies, T. K., Josphina, C.T. 2013. Awareness, Attitude and Practice of School Students towards Household Waste Management. Journal of Environment, Vol. 02, Issue 06, pp. 147-150

Liliasari. 2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains Kimia Menuju Profesionalitas Guru, (Online). (http:// file. Upi. Edu/Directori, diakses tanggal 6 Februari 2014).

Neolaka, A. 2008. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Poerwodarminto, W. J. S. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sastrawijaya, A.T. 2009. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Setiawan, A dan Nurbaya, R. 2014. Pemprov DKI: Galian Kabel banyak merusak Drainase. http://Vivanews.com. Diakses tanggal 7 Pebruari 2014.

Setiawan, A. 2013. Laut Sibolga/ Tapteng mulai Tercemar. http://mdn.biz.id. diakses tanggal 14 januari 2014.


(6)

Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga.

Sirait, N.F. 2012. Hubungn Tingkat Pengetahuan dan kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Perilaku Mencintai Lingkungan Siswa SMA Negeri se-Kota Medan Tahun 2012. Tesis. Medan. Sekolah Pasca Sarjana. Universitas Negeri Medan.

Soerjani, M., Rofiq, A., dan Rozy, M. 2008. Pendidikan Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudiarta, P. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran Berorientasi Pemecahan Masalah Open – Ended Berbantuan LKM untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Pengantar Dasar Matematika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 39: 2, Singaraja: UNDIKSHA.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tsui, L. 2002. Fostering Critical Thinking Through Effective Pedagogy: Evidence from Four Institutional Case Studies. The Journal of Higher Education, 73 (6): 740-763.

Uno, M.R. 2011. Buku Pintar Etiket Hijau. 300 Cara Bijak Ramah Lingkungan dan Menghemat Uang. Jakarta: Gramedia pustaka Utama.

Widoyoko, S.E.P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Yuslina. 2013. Hubungan Pengetahuan Lingkungan Hidup dan Sikap serta Perilaku Mahasiswa FKIP UISU Terhadap Kesadaran Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Medan. Tesis. Medan. Sekolah Pasca Sarjana. Universitas negeri Medan

Yustina. 2006. Hubungan Pengetahuan dengan Persepsi, Sikap, dan Minat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup para Guru Sekolah Dasar di Kota Pekanbaru. Jurnal Biogenesis. 2.(2) : 67-71.


Dokumen yang terkait

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN

1 11 53

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN

1 31 105

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

1 12 216

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SISWA SMA NEGERI 2 KOTA TEBINGTINGGI.

1 6 27

HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, SIKAP ILMIAH DENGAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN PADA SISWA SMA NEGERI SE-KOTA RANTAUPRAPAT.

0 3 28

HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SIKAP SERTA PERILAKU MAHASISWA FKIP UISU TERHADAP KESADARAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA MEDAN.

4 8 30

HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN SIKAP MELESTARIKAN LINGKUNGAN DI SMA NEGERI KECAMATAN BADAR KABUPATEN ACEH TENGGARA (2005).

0 2 22

SIKAP MAHASISWA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP : HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN LINGKUNGAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN DENGAN SIKAP MAHASISWA FKIP UISU TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP (2005).

0 1 30

Hubungan antara pengetahuan lingkungan hidup dan prestasi belajar geografi dengan sikap peduli Lingkungan pada siswa sma negeri di kabupaten karanganyar.

1 2 9

PENGARUH PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA - repository UPI T BIO 1302440 Title

0 0 4