PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI PENGAWAS TERHADAP KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR (Studi Deskriptif Analisis Kuantitatif Tentang Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Pengawas Terhadap Kinerja Pengawas Sekolah Dasar di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bekasi).

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................
ABSTRAK ..................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................
UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
DAFTAR GRAFIK .....................................................................................
DAFTAR HISTOGRAM ............................................................................
DAFTAR TABEL .......................................................................................

i
ii
iv
v
vii
viii
x
xiii

xiv
xv
xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 5
1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
2. Manfaat Penelitian .................................................................... 6
E. Kerangka berfikir .......................................................................... 6
F. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 7
G. Asumsi Dasar ................................................................................ 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 10
A. Konsep Dasar Pengawasan ........................................................... 10
1. Konsep Dasar Pengawasan dalam Organisasi........................... 10
2. Pengawasan Dalam Konteks Administrasi Pendidikan……… 11
B. Grand Teori Kinerja Pengawas ..................................................... 21

C. Pengawas dan Supervisi Pengajaran ............................................ 23
1. Tujuan Supervisi Pengajaran .................................................... 24
2. Efektifitas Supervisi Pengajaran............................................... 27
3. Peran Pengawas sebagai Supervisor Pengajaran ...................... 29
D. Motivasi Pengawas ........................................................................ 31

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang Undang Nomor 20 pasal 39 tahun 2003 juncto Peraturan
Pemerintah Nomor 12 tahun 2007 antara lain dijelaskan bahwa untuk dapat
diangkat sebagai pengawas sekolah adalah seseorang yang wajib memenuhi
standar Pengawas Sekolah yang berlaku secara nasional. Berkewajiban menilai
dan

membina


penyelenggaraan

pendidikan

dalam

rangka

pembinaan,

pengembangan, perlindungan, peningkatan mutu, dan pelayanan sekolah.
Selanjutnya, Berdasarkan PP N0. 19 Tahun 2005 oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) tentang pengawas pendidikan wajib memiliki kompetensi,
yakni kompetensi persyaratan rekrutmen, kompetensi profesi dan kompetensi
personal.
Menilai merupakan salah satu penentuan derajat kualitas berdasarkan
kriteria (tolok ukur) yang ditetapkan terhadap penyelenggaraan pendidikan di
sekolah, sedangkan membina adalah memberikan arahan, bimbingan, contoh dan
saran dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Menyadari pentingnya pengawas
sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan, maka ditetapkanlah standar profesi

dan standar kinerja Pengawas sekolah, serta sistem pembinaan karier yang
rasional dan objektif bagi pengawas sekolah, sehingga kualitas proses belajar
mengajar dapat diupayakan secara optimal sesuai dengan tujuan penyelenggaraan
pendidikan.

1

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian hasil penelitian yang telah dikemukakan berikut
akan dikemukakan beberapa kesimpulan, yakni:
1. Motivasi Pengawas (Variabel X1) di Dinas Pendidikan Kota Bekasi,
tergolong ‘Sangat Baik’ hal ini dapat berarti bahwa, aspek-aspek yang
berkaitan dengan ‘Motivasi Pengawas (X1)’ sering bahkan selalu
dilakukan oleh para pengawas seperti: a) Dimulai dengan perubahan
tenaga yang timbul dari dalam diri individu; b) Ditandai oleh dorongan
apektif; Dan c) Ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
2. Kompetensi Pengawas (Variabel X2) di Dinas Pendidikan Kota Bekasi

tergolong ‘Sangat Baik’ hal ini dapat berarti bahwa, aspek-aspek yang
berkaitan dengan ‘Kompetensi Pengawas (X2)’ sering bahkan selalu
dilakukan oleh para pengawas. Seperti aspek-aspek: a) Kompetensi
Kepribadian; b) Kompetensi Supervisi Managerial; c) Kompetensi
Supervisi Akademik; d) Kompetensi Evaluasi Pendidikan;

e)

Kompetensi Penelitian dan Pengembangan; Dan f) Kompetensi Sosial.
3. Kinerja Pengawas (Variabel Y) di Dinas Pendidikan Kota Bekasi
tergolong

139

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian hasil penelitian yang telah dikemukakan berikut
akan dikemukakan beberapa kesimpulan, yakni:

1. Motivasi Pengawas (Variabel X1) di Dinas Pendidikan Kota Bekasi,
tergolong ‘Sangat Baik’ hal ini dapat berarti bahwa, aspek-aspek yang
berkaitan dengan ‘Motivasi Pengawas (X1)’ sering bahkan selalu
dilakukan oleh para pengawas seperti: a) Dimulai dengan perubahan
tenaga yang timbul dari dalam diri individu; b) Ditandai oleh dorongan
apektif; Dan c) Ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
2. Kompetensi Pengawas (Variabel X2) di Dinas Pendidikan Kota Bekasi
tergolong ‘Sangat Baik’ hal ini dapat berarti bahwa, aspek-aspek yang
berkaitan dengan ‘Kompetensi Pengawas (X2)’ sering bahkan selalu
dilakukan oleh para pengawas. Seperti aspek-aspek: a) Kompetensi
Kepribadian; b) Kompetensi Supervisi Managerial; c) Kompetensi
Supervisi Akademik; d) Kompetensi Evaluasi Pendidikan;

e)

Kompetensi Penelitian dan Pengembangan; Dan f) Kompetensi Sosial.
3. Kinerja Pengawas (Variabel Y) di Dinas Pendidikan Kota Bekasi
tergolong ‘Sangat Baik’ hal ini dapat berarti bahwa, aspek-aspek yang
berkaitan dengan ‘Kinerja Pengawas (Y)’ sering bahkan selalu dilakukan


139

Daftar Pustaka
Akdon. (2008). Aplikasi dan Metode Penelitian untuk Administrasi &
Manajemen. Bandung: Dewa Ruci.
Anwar, Idochi, (2002). Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Dalam Konteks
Pengembangan Keunggulan Kompetitif Industri Rotan Nasional. Jurnal
Manajemen dan Sistem Informasi. Bandung: UPI.
Dajan, Anto. (1986). Pengantar Metode Statistik Jilid II, Cetakan 11. Jakarta :
LP3ES.
Darma, Alma. (1989). Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta: Rajawali.
Djaman, Satori (1997). Model Pengembangan Supervisi Pengajaran Di Sekolah
Dasar Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Disertasi Doktor IKIP. Bandung:
tidak diterbitkan.
Engkoswara. (1987). Dasar Dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta : Dirjen
DIKTI Depdikbud RI.
Engkoswara (1999). Menuju Indonesia Modern 2020. Bandung: Yayasan amal
Keluarga.
Engkoswara (2001). Paradigma Manajemen Pendidikan Menyongsong Otonomi
Daerah. Bandung: Yayasan amal Keluarga.

Made Pidarta. (1986). Perencanaan Pendidikan Partisipatori. Jakarta : Rineka
Cipta.
Goleman, Daniel. (1999). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi,
Working With Emotional Intelligence. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Hasan et al.(2002). Pedoman Pengawasan. Jakarta: CV. Mekar Jaya
Hoy, Wayne K. & Miskel, Cecil G. (2001). Educational Administration: Theory,
Research, and Practice (6th ed., international edition). Singapore: McGrawHill Co.
John Best. (1977). Research in Education. New Delhi: Prentice Hall.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. N0. 118/1996 tentang
Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Jakarta:
Dirjen Dikdasmen.
Keputusan Mendikbud nomor 020/U/1998 tentang Petnjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.

Kiras Saragih (2008) Faktor-faktor determinan yang berkontribusi terhadap
kinerja pengawas SMP di Provinsi Banten pasca otonomi daerah. Bandung:
SPs – UPI.
Mitchell and Larson. (1987). People and Organization; An Introduction To
Organizational Behavior. Singapore : Mc Grow-Hill. Inc.

Mitchell, T. R. (1978). People In Organization; Under Standing Their Behaviors.
New York : Mc Grow-Hill.
Moeliono,Anton. (1993). Telaah Bahasa dan Sastra. Yayasan Obor indonesia.
Mulyasa,e. (2005). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nana, Sujana. (1989) Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru.
Nana,(2001) Paradigma
Depdiknas.

Kompetensi

Pengawas.

Jakarta:

Dirjen

PMTK


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 Tanggal 28 Maret
2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.
Sahertian,P.A.(2000). Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta:
Bineka Cipta.
Silalahi, Bannet. (1990). Asas-Asas Manajemen. Bandung: Maju Mundur.
Simamora, H. (1995) Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE
YKPN.
Spencer Lyle. M., and Spencer Signe M., (1993), Competence at Work, John
Wiley & Sons Inc. New York USA.
Sugiyono. (2003). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sustermeister Robert A. (1976). People and Productivity. New York: Mc GrawHill Book Company.
Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Tenaga Kependidikan Kepala Sekolah,
Fakultas Pascasarjana IKIP Bandung.
Tabrani, et al.(1989) Motivasi kerja. Jakrta : Rajawali Pers.
Wahab, Abdul Aziz (2008) Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.

Perundang-Undangan
− Undang Undang Nomor 20/2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
− PP N0. 19 Tahun 2005 Tentang Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP) Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah
− Kep. MENPAN Nomor 118 Tahun 1996 Tanggal 30 Oktober 1996,
Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.

Dokumen yang terkait

Peran Pengawas Sekolah dan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru

0 8 56

Peran Pengawas Sekolah dalam Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru di SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

0 14 138

ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI KERJATERHADAP KINERJA KONSULTAN PENGAWAS ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KONSULTAN PENGAWAS.

0 3 13

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KONSULTAN PENGAWAS.

0 4 4

PENUTUP ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KONSULTAN PENGAWAS.

0 2 41

MUTU KINERJA PENGAWAS SEKOLAH MENENGAH : Studi tentang Pengaruh rekrutmen, Kompetensi, Motivasi, dan Kepuasan kerja terhadap Kinerja Pengawas Sekolah Menengah di Priangan Timur.

0 9 125

STUDI PRODUKTIVITAS SEKOLAH DASAR : Analisis Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Budaya Sekolah, dan Supervisi Manajerial Pengawas Terhadap Produktivitas Sekolah Dasar di Kabupaten Garut.

5 13 94

PERUBAHAN KEBIJAKAN TENTANG JABATAN PENGAWAS SEKOLAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PENGAWAS TK/SD : Studi Deskriptif Terhadap Pengawas TK/SD di Lingkungan Kantor Departemen Pendidikan Nasional Kabupaten Lebak.

0 0 38

KONTRIBUSI KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MAGELANG.

0 0 72

PERAN SANGGAR PENGAWAS DAN PENGAWAS SEKOLAH DALAM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH: Suatu Studi Deskriptif Kualitatif pada Pengawas SMP di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

0 0 51