PENGARUH PRESTASI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM TERHADAP MOTIVASI SISWA MENJADI TECHNOPRENEUR.

(1)

PENGARUH PRESTASI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM TERHADAP MOTIVASI SISWA MENJADI TECHNOPRENEUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Oleh

WAYAN NUGROHO E.0451.0707094

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

PENGARUH PRESTASI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM TERHADAP MOTIVASI SISWA MENJADI TECHNOPRENEUR

Oleh Wayan Nugroho

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Wayan Nugroho 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Wayan Nugroho E.0451.0707094

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

PENGARUH PRESTASI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM TERHADAP MOTIVASI SISWA MENJADI TECHNOPRENEUR

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, ST. MSIE NIP. 19551204 198103 1 002

Pembimbing II

Drs. Bambang Trisno, MSIE NIP. 19610309 198610 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, MSIE. NIP. 19551204 198103 1 002


(4)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai tingkat prestasi pembelajaran praktikum siswa terhadap motivasi siswa menjadi technopreneur. Pada proses pembelajaran, SMK lebih banyak menitikberatkan pada kegiatan praktikum dibandingkan teori dikelas dengan perbandingan 70:30. Hal ini dimaksudkan agar lulusan SMK menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing didunia usaha. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut dikembangkan beberapa kompetensi sesuai dengan tuntutan industri dan dunia usaha saat ini serta yang akan datang, diantaranya adalah kemampuan lulusan yang memiliki tingkat analisis memadai secara kualitatif maupun kuantitatif. Teknik pengambilan data yang dilakukan yaitu variabel X (prestasi pembelajaran praktikum) menggunakan daftar nilai praktikum, sedangkan untuk variabel Y (motivasi siswa menjadi

technopreneur) menggunakan angket. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik serta pengolahan data dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi (statistik non parametrik), karena berdasarkan uji normalitas diketahui data untuk variabel X berdistribusi tidak normal dan variabel Y berdistribusi normal. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yaitu“Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara prestasi pembelajaran praktikum terhadap motivasi siswa menjadi technopreneursiswa”.

Kata kunci : Prestasi Pembelajaran Praktikum, Motivasi Siswa Menjadi Technopreneur.

ABSTRACT

This research intent to give description about practical work learning achievement and student motivation to become technopreneur. At learning process, SMK more emphasize on practical work activity to compare theory in class with ratio 70:30. In this case, intended to the graduate SMK had high competence and able competitive in corporate world. To reach the goal education that developed some competence related to industry demand and corporate world for at the present and future, such as graduation have qualification competence in qualitative and quantitative. The technique used in collecting data is variable X (practical work learning achievement) use practical work list value than variable Y (student motivation of become technopreneur) use questionnaire. The descriptive analytic method and coefficient correlation (statistic of non parametric) as data processing are used, because by virtue of normalitas test ascertainable that the data variable X was not nominal distribution and variable Y nominal distribution. From the research result, it can be concluded that H0 is accepted “there is no significan influence between

learning practical work achievement and student motivation to become


(5)

key word : achievement practical work learning, student motivation to become technopreneur


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………..

KATA PENGANTAR………...

DAFTAR ISI………..

DAFTAR TABEL………..

DAFTAR GAMBAR………...

DAFTARLAMPIRAN………..

BAB I PENDAHULUAN………...

A. Latar Belakang Masalah………

B. Perumusan dan Batasan Masalah………... C. Tujuan Penelitian………...

D. Metode Penelitian……….

E. Manfaat Penelitian………... F. Sistematika Penulisan………...

BAB II LANDASAN TEORI………..

A. Kegiatan Praktikum………... 1. Fungsi dan Tujuan Kegiatan Praktikum………... 2. Jenis-jenis Kegiatan Praktikum……….. 3. Peranan Kegiatan Praktikum……….. 4. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Praktikum……… 5. Kelebihan dan Kekurangan Kegiatan Praktikum………...

B. Motivasi………...

1. Teori Dasar Motivasi……….... 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi………

3. Unsur-unsur Motivasi………

4. Tipe-tipe Motivasi………...

C. Technopreneur ……….

1. Entrepreneur………...

a. Hakikat Wirausaha………..…. b. Karakteristik Wirausaha………... c. Manfaat Wirausaha………... d. Kelebihan dan Kekurangan Wirausaha……… e. Jenis-jenis Usaha Untuk Wirausaha………... 2. Technopreneur………...

a. Pengertian Technopreneurship……….... b. Tujuan Technopreneurship……….. c. Manfaat Technopreneurship……….... d. Karakteristik Technopreneurship……… e. Peranan Technopreneurship……….... D. Tinjauan Hubungan Prestasi Pembelajaran Praktikum dengan Motivasi

Siswa Menjadi Technopreneur………... i ii iv vi vii viii 1 1 5 5 6 6 6 8 8 8 10 11 12 13 14 14 18 20 22 23 23 23 24 25 26 27 27 27 29 30 30 32 33


(7)

E. Penelitian Sebelumnya………...

F. Anggapan Dasar………...

G. Rumusan Hipotesis………..

BAB III METODE PENELITIAN……….

A. Metode Penelitian………... B. Lokasi, Variabel, Populasi dan Sampel Penelitian………... C. Definisi Operasional………...

D. Teknik Pengumpulan Data………...

E. Intrumen Penelitian………..

F. Pengujian Angket Penelitian………... G. Teknik Analisis Data………... 1. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor……….

2. Uji Normalitas………

3. Uji Linieritas dengan Persamaan Regresi Sederhana………... 4. Analisis Koefisien Korelasi……… 5. Menghitung Koefisien Determinasi………... H. Pengujian Hipotesis Penelitian………...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………....

A. Deskripsi Data………..

B. Analisis Data………...

1. Hasil Uji Coba dan Pengumpulan Data……….. a. Uji Validitas………... b. Uji Relibilitas………... 2. Hasil Analisis Data………... a. Z-skor dan T-skor……….... b. Uji Linieritas dengan Persamaan Regresi Sederhana………….. c. Uji Normalitas………... d. Analisis Koefisien Korelasi………... e. Koefisien Determinasi………...

C. Pengujian Hipotesis……….

D. Hasil dan Pembahasan……….

1. Gambaran Umum Prestasi Pembelajaran Praktikum………... 2. Gambaran Umum Motivasi Siswa Menjadi Technopreneur……... 3. Hubungan Prestasi Pembelajaran Praktikum Terhadap Motivasi

Siswa Menjadi Technopreneur……….

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...

A. Kesimpulan………...

B. Saran ……….

DAFTAR PUSTAKA……….

LAMPIRAN……… RIWAYAT HIDUP……… 35 37 37 38 38 40 41 42 43 45 47 47 47 49 51 53 54 55 55 56 56 57 58 58 60 61 62 63 64 65 66 66 67 69 70 70 71 72 74 100


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Melalui pendidikan ini manusia dapat mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu sendiri. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang disengaja, terarah dan bertujuan. Tujuan pendidikan yang harus dicapai pada hakekatnya merupakan bentuk-bentuk atau pola tingkah laku yang harus dikuasai oleh peserta didik, baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan.

Pendidikan kejuruan merupakan sebuah sistem pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik sehingga memiliki keterampilan dan kemampuan hidup, seperti yang diungkapkan dalam UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 21 bahwa “pendidikan kejuruan merupakan jenjang pendidikan menengah yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan sikap pemahaman ilmu dan pengetahuan serta teknologi, apresiasi seni dan keterampilan hidup mandiri

atau mengikuti pendidikan lebih lanjut.”

Menurut Tuloli, M.Y (Roni, 2011:2) kualitas lulusan SMK yang dinginkan dunia kerja, adalah : 1) Lulusan SMK harus mempunyai keterampilan Learning how to learn; 2) Lulusan SMK harus mempunyai ketrampilan membaca, menulis dan berhitung; 3) Lulusan SMK harus mempunyai keterampilan adaptabilitas yaitu dapat memecahkan masalah dan berpikiran kreatif; 4) Lulusan SMK harus mempunyai kemampuan berkomunikasi baik secara tertulis maupun oral; 5) Lulusan SMK harus mempunyai keterampilan manajer prorposal yaitu mempunyai harga diri positif, motivasi yang tinggi dan mampu mengembangkan karir serta keprobadian; 6) Lulusan SMK harus mempunyai keterampilan bekerjasama secara berkelompok; 7) Lulusan SMK harus mempunyai keterampilan dasar dalam keefektifan dan kepemimpinan organisasi sehingga dapat menempatkan dirinya secara proporsional. Dengan tujuan tersebut maka


(9)

pada proses pembelajaran SMK lebih banyak menitik beratkan pada kegiatan praktikum dibandingkan teori dikelas dengan perbandingan 70:30, hal ini dimaksudkan agar lulusan SMK melahirkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing didunia usaha. Maka untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut dikembangkan beberapa kompetensi sesuai dengan tuntutan industri dan dunia usaha saat ini dan yang akan datang, diantaranya adalah kemampuan lulusan yang memiliki tingkat analisis yang memadai baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Pendidikan merupakan proses interaksi antara anak didik dengan lingkungannya, baik personal maupun non personal. Pengalaman sebagai interaksi diri pribadi dengan lingkungan atau juga pengalaman sebagai hasil belajar. Adapun pengalaman sebagai hasil :

1. Pengalaman berupa pengetahuan 2. Pengalaman berupa keterampilan 3. Pengalaman berupa sikap atau nilai

Pendidikan juga menekankan pemberian latihan-latihan keterampilan jasmani saja karena hal itu dapat menumbuhkan manusia-manusia terampil dan sehat yang belum tentu mampu membangun diri. Jarang lulusan pendidikan formal yang mampu menciptakan atau mengembangkan pekerjaan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Sekolah baru mampu mempersiapkan siswa sebagai pengisi lapangan kerja tanpa mempersiapkan siswa yang berwiraswasta. Kualitas para lulusan pendidikan formal yang kurang mau dan kurang mampu untuk menjadi manusia wiraswasta memiliki beberapa faktor yang ikut mempengaruhi kualitas individu siswa.

Sekarang sekolah dihadapkan pada suatu tantangan dan tuntutan jaman dimana sekolah harus mulai mewujudkan manusia wiraswasta dilingkungan sekolah. Pendidikan formal mempunyai langkah-langkah yang cukup memberikan harapan, antara lain :

1. Adanya perbaikan kurikulum yang diusahakan berorientasi kepada tujuan sehingga pengajaran lebih terarah.

2. Digalakan prosedur belajar mengajar disekolah dengan cara belajar siswa aktif.


(10)

3. Telah dibenahinya lembaga dan program-program pendidikan guru yang mulai berorientasi kepada kompetensi dan kebutuhan lapangan.

Kegiatan praktikum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran di SMK. Melalui kegiatan praktikum siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik (Rustaman, 2003:160). Praktikum merupakan salah satu strategi belajar mengajar dengan pendekatan ilmiah terhadap gejala-gejala, baik sosial, psikis, maupun fisik yang diteliti dan dipelajari melalui percobaan. Melalui implementasi kegiatan praktikum ini dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengalami sendiri atau melaksanakan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang objek, keadaan atau proses tertentu. Pengalaman yang didapat mungkin mempunyai susunan yang berbeda-beda yang ditentukan oleh guru, buku pedoman, fase-fase perencanaan, analisis dan intepretasi, aplikasi dan juga fase pelaksanaannya.

Kegiatan praktikum biasanya berlangsung dilaboratorium atau merupakan aktivitas ilmiah baik berupa eksperimen, riset, observasi, maupun demonstrasi yang terkait dengan pembelajaran (vollmer,2005:10).

Untuk menjadi seorang technopreneur dibutuhkan adanya kebebasan dalam berinovasi, tanpa harus dibatasi oleh peraturan-peraturan yang bisa menghambat. Hal ini sangat penting karena dilandasi pengalaman di lapangan, di mana seringkali terjadi benturan antara kepentingan badan usaha sebagai unit bisnis yang menuntut untuk selalu bersikap dan berperilaku sebagai wirausahawan dan melakukan perubahan-perubahan, menyesuaikan antara fakta yang ada dengan tuntutan perubahan serta memperbesar usaha, tetapi di sisi lain ada kepentingan-kepentingan pemerintah yang mungkin saja berlawanan dengan kepentingan-kepentingan sebagai suatu unit bisnis, padahal dalam technopreneurship diperlukan semangat kompetisi yang dominan.

Dalam kurun waktu yang panjang, dunia ilmu pengetahuan atau kita sebut dengan pendidikan dianggap bukan menjadi bagian dari suatu sistem ekonomi dan yang perlu kita ketahui adalah bahwa dalam era ekonomi yang berbasis ilmu pengetahuan, pendidikan merupakan wujud dari keberhasilan pembangunan


(11)

nasional suatu negara. Bahkan pendidikan dapat menjadi keunggulan daya saing suatu negara. Dengan kata lain, pendidikan memegang peran strategis dalam memajukan ekonomi bangsa, sehingga dapat dikatakan bahwa Indonesia baru dan sedang melakukan perubahan orientasi pendidikan dari pendidikan yang berbasis akademis kepada pendidikan yang berbasis kompetensi. Disinilah pokok bahasan tentang technopreneurship tersebut perlu dikembangkan. Memang tidak mudah untuk dilaksanakan, namun menjadi sebuah tantangan bagi kita untuk memajukan bangsa ini pada masa yang akan datang.

Pendidikan dengan visi technopreneurship adalah pendidikan yang menekankan pada pengembangan kemampuan siswa dalam memadukan kemajuan teknologi dan pengasahan potensi kewirausahaan untuk menghasilkan inovasi dan kreasi bisnis.

Technopreneur adalah wirausahawan berwawasan teknologi atau teknologi

entrepreneur atau disingkat technopreneur yang merintis bisnis baru dengan mengandalkan inovasi teknologi. Motivasi demi kesuksesan dengan teknologi baru, penuh kompetisi dan resiko kepemilikan berasal dari saham kecil hingga besar gaya manajerial dengan pengalaman terbatas, namun fleksibel, dan memiliki semangat inovasi yang berkelanjutan kepemimpinan selalu menghargai kontribusi dan pencapaian, juga berjuang secara kolektif dalam inovasi selalu menjadi pemimpin dalam riset, IT dan biotek global, plus kecepatan peluncuran produk ke pasar berkembang bersama dalam satu tim outsourching potensi pertumbuhan sangat besar karena selalu mengakuisisi teknologi dan pasar berubah seiring teknologi baru target pasar global dan mendidik konsumen teknologi baru.

Sehubungan penjelasan di atas, maka pada kesempatan ini akan diteliti mengenai “Pengaruh Prestasi Pembelajaran Praktikum Terhadap Motivasi

Siswa Menjadi Technopreneur

B. Perumusan Masalah dan Identifikasi 1. Perumusan Masalah

Menurut Moh. Nazir (2005:111) “Masalah adalah suatu hal yang dirasakan menimbulkan kesulitan dengan hadirnya fakta yang tidak sesuai dengan keadaan


(12)

yang seharusnya”. Rumusan masalah menurut A. Nababan (1998:16) sebagai berikut: “Perumusan masalah merupakan pertanyaan mengenai objek empiris

yang jelas batas-batasnya, serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terdapat

didalamnya.” Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dan

supaya penelitian lebih terarah, maka masalah pokok dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

“Seberapa besar pengaruh prestasi pembelajaran praktikum terhadap motivasi siswa menjadi technopreneur?”.

2. Identifikasi Masalah

Agar permasalahan yang ditinjau tidak terlalu luas dan supaya sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai, perlu adanya pembatasan masalah untuk

menentukan lingkup cakupan penelitian. Adapun pembatasannya sebagai berikut: 1. Motivasi berwirausahaan siswa setelah mengikuti kompetensi di sekolah.

2. Mata pelajaran yang digunakan sebagai objek penelitian adalah Praktikum Mikroprosesor.

3. Pengaruh prestasi pembelajaran praktikum terhadap motivasi siswa menjadi technopreneur.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai di lakukan. Karena itu, tujuan penelitian ini harus konsisten dengan rumusan masalah dan mencerminkan juga proses penelitiannya. Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka tujuan penelitiannya adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar motivasi dan potensi siswa menjadi

technopreneur.

2. Untuk mengetahui pengaruh prestasi pembelajaran praktikum terhadap motivasi siswa menjadi technopreneur.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam peneletian ini yaitu metode deskritif analitik. Nazir (2005:54) berpendapat bahwa metode ini ditunjukan untuk “membuat


(13)

deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”. Alat pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi siswa menjadi technopreneur (variabel Y) dan prestasi pembelajaran praktikum (variabel X).

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan antara lain:

1. Bagi peneliti, temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu dasar dan masukan untuk mengembangkan penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Bagi lembaga pendidikan kejuruan,penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang bermanfaat untuk pembuat kebijakan dalam peningkatan motivasi siswa menjadi technopreneur setelah lulus sekolah.

3. Bagi siswa penelitian ini dapat memberi pengetahuan tentang pentingnya kegiatan praktikum sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk berwirausaha siswa.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan mengkaji teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, anggapan dasar dan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan membahas metode penelitian, variabel dan paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.


(14)

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Bab ini membahas tentang deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan akhir penelitian dan juga saran-saran.


(15)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap peneliti untuk memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi dalam penelitiannya, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:740) “Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”. Selanjutnya Winarno Surakhmad (1994:131) menjelaskan bahwa “Metode merupakan suatu cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu”. Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan diteliti adalah permasalahan yang terjadi pada masa sekarang dengan permasalahan-permasalahan aktual yang terjadi sebagaimana adanya pada saat penelitian dilakukan, sehingga metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis koefisien determotivasif, sebagaimana yang diungkapkan oleh Moh. Ali (1987:120) bahwa : “Metode penelitian deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang”. Sudjana (2001:52) yaitu “metode penelitian deskritif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian pada masa sekarang.”

Winarno Surakhmad (1994:140) menyebutkan ciri-ciri metode penelitian deskriptif, sebagai berikut :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa, (karena itu metode ini sering disebut pula metode analitik).


(16)

Start

Studi pendahuluan

Pengolahan dan analisis data

־ Skor Mentah manjadi T-Skor ־ Uji Normalitas

־ Uji Linieritas

־ Analisis Koefisien Korelasi ־ Menghitung Koefisien Determinasi ־ Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian statistic (tabel)

Pembahasan hasil penelitian

Kesimpulan Pengumpulan data

Identifikasi masalah

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pendekatan metode deskriptif analitik koefisien determinasi. Hasil dari penelitian deskriptif umumnya mendeskripsikan variabel yang diteliti, menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya, dan perbandingan suatu gejala yang mungkin timbul. Sehingga dengan menggunakan metode ini, sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, penulis dapat mengetahui seberapa pengaruh prestasi praktik industri terhadap motivasi siswa menjadi technopreneur.

Untuk memperjelas langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini, maka diperlukan alur penelitian. Alur penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1. Alur Penelitian

Tidak


(17)

Prestasi Pembelajaran praktikum

motivasi siswa menjadi technopreneur

Variabel X Variabel Y

B. Lokasi, Variabel, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Yayasan SMK Al-Fallah, Jl. Cisitu Baru no. 52, Bandung, dengan alasan masalah yang diteliti terdapada pada siswa kelas XII jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listirk 2011/2012.

2. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto,2002:96). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel Bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab (Suharsimi Arikunto,2002:97). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah prestasi pembelajaran praktikum.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel Terikat (Y) adalah akibat variabel yang dipengaruhi (Suharsimi Arikunto,2002:97). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi siswa menjadi technopreneur.

Hubungan antar variabel X dan variabel Y digambarkan seperti pada gambar 3.2 :

Gambar 3.2 Hubungan antar variabel 3. Populasi dan Sampel Penelitian

Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dan sumber-sumber yang dapat dipercaya agar data dan informasi tersebut digunakan untuk menjawab masalah penelitian. Data yang diperoleh dari sejumlah populasi dan sampel penelitian.

a. populasi

Populasi merupakan semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan. Menurut Suharsimi


(18)

Arikunto (2002:108) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan subyek yang akan diteliti dengan sifat yang relatif sama. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII Teknik Instalasi Tenaga Listrik 2010/2011. Jumlah populasi yang hendak diteliti berjumlah 25 siswa.

b. Sampel

Sampel ialah sebagian data yang diambil dan mewakili populasi. Menurut Nana Sudjana (2001:85), yang dimaksud dengan sampel ialah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan polulasi.

Menurut Arikunto (2002 : 112) menyatakan bahwa, untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau lebih.

Berdasarkan pendapat di atas, dikarenakan jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 yaitu sebanyak 25 siswa, maka sampling proporsional random yang diambil 25 siswa.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan salah tafsir anatara pembaca dan penulis terhadap masalah penelitian, oleh karena itu penulis perlu menjelaskan istilah-istilah yang tercantum dalam judul penelitian ini, yaitu :

1. Prestasi Pembelajaran praktikum

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991:78). Kegiatan praktikum adalah kegiatan praktik didalam laboratorium. Prestasi pembelajaran praktikum adalah hasil yang dicapai siswa dari pengalaman pembelajaran praktikum. Prestasi pembelajaran praktikum diukur dari nilai yang didapat siswa kelas etelah mengikuti program kompetensi. Pengambilan data untuk prestasi pembelajaran praktikum dengan menggunakan format nilai. Format nilai


(19)

tersebut berupa daftar nilai siswa yang menunjukkan indeks prestasi pada kompetensi pembelajaran praktikum.

2. Motivasi siswa menjadi technopreneur

Motivasi adalah suatu dorongan dalam diri individu yang menyebabkan terikatnya perhatian individu tersebut pada obyek tertentu (Indryati,2003:62). Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan kesuksesan (Ating, 2004:15). Motivasi siswa menjadi

technopreneur adalah suatu dorongan dalam individu terhadap obyek yang bersifat bisnis guna mengambil keuntungan. Motivasi siswa menjadi

technopreneur pada penelitian ini di ukur oleh instrumen angket tertutup yang berisi pernyataan-pernyataan mengenai indikator yang mempengaruhi motivasi siswa menjadi technopreneur. Pernyataan dalam angket berpedoman pada indikator dari variabel penelitian yang dijabarkan dalam beberapa butir soal.

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 136) dijelaskan bahwa metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Lebih lanjut dikatakan bahwa untuk memperoleh data-data yang diinginkan sesuai dengan tujuan peneliti sebagai bagian dari langkah pengumpulan data merupakan langkah yang sukar karena data yang salah akan menyebabkan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik akan salah pula (Suharsimi Arikunto, 2002: 23). Agar terhindar dari kesalahan ini, peneliti berupaya mengkaji secara mendalam terhadap berbagai persoalan yang berkaitan erat dengan metode pengumpulan data. Pemilihan metode penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: objek penelitian, tujuan penelitian, sampel penelitian, lokasi, sumber data, waktu dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti dan teknis analisis data yang digunakan. Ada beberapa metode atau teknik dalam


(20)

mengumpulkan data-data penelitian yang dapat dipilih oleh seorang penulis. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang bersumber pada hal-hal yang tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, rapat, catatan harian dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2002:135). Teknik atau metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang daftar identitas siswa. Penggunaan teknik dokumentasi membutuhkan ketelitian agar pelaksanaan teknik dokumentasi berjalan dengan baik, peneliti menggunakan instrumen dokumentasi berupa daftar identitas siswa dan nilai praktikum. Nama-nama siswa yang termasuk dalam kategori ini dicatat dan didokumentasikan. Dari nama-nama siswa inilah angket akan diberikan. Adapun alasan penggunaan teknik dokumentasi adalah:

a) Dapat memperoleh data kongkrit yang dapat dievaluasi setiap saat. b) Lebih efektif dan efisien untuk mengungkap data yang penulis

harapkan.

c) Data yang akan diungkapkan berupa hal tertulis yang telah didokumentasikan.

2. Teknik Kuesioner atau Angket

Teknik kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ingin ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2002:128). Teknik angket digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi siswa menjadi technopreneur.

E. Intrumen Penelitian

Pengujian hipotesis memerlukan data penelitian yang cermat dan akurat karena keabsahan hasil pengujian hipotesis tergantung pada kebenaran dan ketepatan data, sedangkan kebenaran dan ketepatan data tersebut tergantung pada alat pengumpul data yang digunakan. Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 136), “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam


(21)

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Instrumen penelitian yang digunakan adalah (format) nilai dan angket, yang kisi-kisi instrumen penelitian terlampir.

1. Format Nilai Pembelajaran praktikum

Format nilai pembelajaran praktikum adalah daftar nilai seluruh siswa kelas XII berupa angka yang menunjukkan prestasi tiap siswa setelah mengikuti praktik kerja indusri. Format nilai diperoleh dari hasil observasi langsung yang dilaksanakan oleh penulis di lokasi penelitian yaitu SMK Al-Fallah Bandung. Format nilai yang didapat berupa nilai pembelajaran praktikum siswa kelas XII sebagai bukti indeks prestasi yang diperoleh siswa.Nilai tersebut sebagai data awal yang digunakan untuk variabel X dalam penelitian ini. Adapun kriteria kategorisasi nilai prestasi pembelajaran praktikum sebagai berikut :

b. Tabel 3.1 Kategorisasi Nilai Pembelajaran praktikum

Nilai Pembelajaran

praktikum Kategori Nilai

100 Istimewa

90 Baik sekali

80 Baik

70 Lebih dari cukup

60 Cukup

50 Hampir cukup

40 Kurang

30 Kurang sekali

20 Buruk

10 Buruk sekali

c. 3. 2. Angket

Adapun angket yang disusun adalah angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan alternatif pilihan jawaban sehingga responden tinggal memilih, dalam hal ini akan memudahkan responden dalam menjawab (multiple choice). Pernyataan dalam angket berpedoman pada indikator dari variabel penelitian yang dijabarkan dalam beberapa butir soal, semua butir


(22)

soal dalam angket berupa pilihan ganda (PG) sehingga responden tinggal memberi tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai dengan keadaannya.

Penyesuaian butir-butir angket didasarkan atas kisi-kisi angket yang telah disesuaikan dengan landasan teori yang telah dikaji dan dikembangkan. Setelah angket disusun, butir-butir angket tersebut diuji cobakan kepada sejumlah siswa untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen sehingga dengan kriteria tertentu dapat ditentukan butir instrumen yang dapat digunakan dan yang tidak dapat digunakan. Pada penelitian ini angket diuji cobakan pada siswa kelas XII Teknik Instalasi Tenaga Listrik 2011/2012.

F. Pengujian Angket Penelitian

Untuk memperoleh data yang relevan dan akurat maka diperlukan alat untuk mengambil data yang dapat dipertanggung jawabkan, yaitu alat ukur yang valid dan reliabel.

a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto 2002:144). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment sebagaimana ditunjukkan di bawah ini :

√ ∑ ∑ ∑ ∑ (Suharsimi Arikunto,2002:146) Keterangan :

Rxy = koefisien korelasi antara X dan Y, N = jumlah objek uji coba

X = nilai dari X (skor tiap item) Y = nilai dari Y (skor total item) ΣX2


(23)

ΣY2

= jumlah kuadrat nilai Y

Selanjutnya harga rxy dikonsultasikan dengan rtabel product moment dengan taraf signifikan 5% dengan rtabel dikatakan valid apabila harga rhitung>dari rtabel .

b. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada keterandalan sesuatu instrumen.Instrumen penelitian harus realibel, sehingga instrumen tersebut cukup baik serta mampu mengungkap data yang dapat dipercaya (Suharsimi Arikunto, 2002:154). Perhitungan reliabilitas uji coba instrumen variabel motivasi menjadi

technopreneur dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu :

[ ] [ ∑ ] (Sumber : Arikunto, 1997 : 182)

Dimana ;

r11 = Reliabilitas secara keseluruhan

p = Proporsi subyek menjawab item dengan benar q = 1 – p

∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q k = Jumlah item instrumen

= Varian Total

Hasil perhitungan reliabilitas (r11) yang diperoleh kemudian

dikonsultasikan dengan nilai rtabeldengan N (jumlah responden) dan taraf

signifikan 0,05%.

∑ ∑ (Sumber : Arikunto, 1997 : 178) Dimana :

Vt = Varians Total

∑ = Kuadrat skor seluruh jawaban responden dari setiap item

∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap item N = Banyaknya responden


(24)

G. Teknik Analisis Data

1. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor

Data yang diperoleh dari hasil penelitian masih berupa skor mentah, karena itu harus dikonversikan ke dalam T-Skor dengan menggunakan rumus :

T-Score = 10·Z + 50 (Suharsimi Arikunto, 2002:279) Berdasarkan rumus di atas, maka untuk menghitung T-Skor harus diketahui Z-Skor terlebih dahulu, menurut Suharsimi Arikunto (2002:275) : “Standard Score

atau Z-Skor adalah Angka yang menunjukkan perbandingan skor seseorang dari

Mean, dengan standar deviasinya”. Z-Skor lebih mempunyai arti dibandingkan dengan skor mentah, karena Z-Skor telah dibandingkan dengan suatu standar yang sama. Untuk menentukan Z-Skor harus diketahui rata-rata skor dan standar deviasi dari kelompok. Sehingga untuk menghitung Z-Skor digunakan rumus :

(Sudjana, 2001:99)

Keterangan :

xi = skor mentah

x= rata-rata seluruh responden s = standar deviasi

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, maka dilakukan teknik analisis statistik parametric dengan menggunakan rumus korelasi produk momen, tetapi jika data tersebut tidak berdistibusi normal, maka dilakukan analisis statistic non parametrik dengan menggunakan rumus korelasi rank spearman.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas data adalah sebagai berikut:

1) Menentukan rentang skor (r) dimana rentang skor adalah data terbesar dikurangi data terkecil, dengan rumus:

s

x

x

Z

i

i


(25)

(Sudjana, 2001:91) 2) Menentukan banyak kelas interval (i) dengan rumus:

(Sudjana,2001:47)

Keterangan :

i =banyak interval kelas n= jumlah sampel

3) Menghitung panjang kelas interval dengan rumus:

(Sudjana, 2001:47) 4) Menyusun table distribusi frekuensi seperti dibawah ini :

Tabel 3.2Distribusi frekuensi data

Interval fi Xt fi.Xt (Xt-X)2 fi(Xt-X)2

Jumlah

5) Menghitung rata-rata kelas (X atau M) dengan rumus:

̅

∑ (Syafaruddin S.,2000:29) Dimana:

n = jumlah fi

6) Menghitung standar deviasi (S) dengan rumus:

∑ ̅ (Syafaruddin S.,2000:22) 7) Menyusun tabel distribusi normalitas dengan uji chi kuadrat seperti di

bawah ini :

Tabel 3.3Distribusi uji normalitas chi kuadrat

Interval fi Xin Zi lo li ei χ2

jumlah

8) Tentukan batas bawah kelas interval (Xin) dengan rumus:

(Syafaruddin S.,2000:86)

Keterangan : -1


(26)

Bb = batas bawah

9) Hitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval dengan rumus :

̿

(nilai Z

i dua desimal) (Syafaruddin S.,2000:86)

10) Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan peluang pada kolom Lo.

Untuk Xi selalu ambil nilai peluang 0,5000, demikian juga Xin terakhir. 11)Hitung luas tiap kelas interval isikan pada kolom Li, dengan rumus :

(Syafaruddin S.,2000:87) 12)Hitung frekuensi harapan dengan rumus:

∑ (Syafaruddin S.,2000:87) 13)Hitung nilai χ2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan,dengan rumus χ2:

(Syafaruddin S.,2000:87) 14)Kriteria pengujian adalah kelompok data berdistribusi normal jika

χh2<χt2 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk=n–3,dan sebaliknya.

3. Uji Linieritas dengan Persamaan Regresi Sederhana a) Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang linier antara dua variabel (variabel X dan variabel Y). Model regresi linier sederhana berbentuk sebagai berikut :

Ŷ = a + bX (Syafarudin Siregar, 2000 : 197) Keterangan :

Ŷ = variabel terikat X = variabel bebas

a = konstanta (nilai Ŷapabila X = 0)

b = koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

Koefisien regresi a dan b dapat dicari berdasarkan pasangan data X dan Y yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan rumus :

a =

2

1 1 1 1 1

2 2

1 1

( )( ) ( )( )

( )

Y Y X X Y

n X X

    


(27)

b = 1 1 2 1 21 1

1 1

( ) ( ) ( )( )

( )

n X Y X X Y

n X X

     

   (Syafarudin Siregar, 2000 : 200)

Regresi yang didapat dari perhitungan tersebut dapat digunakan untuk menghitung harga Ŷ bila harga X diketahui. Dengan syarat regresi tersebut harus mempunyai kelinieran dan Keberartian regresi.

b) Analisis Varian dan Keberartian Regresi

Uji beda dapat dilakukan dengan menghitung jumlah kuadrat yang disebut sumber variansi. Sumber variansi yang perlu dihitung adalah jumlah kuadrat (JK) total, regresi (a), regresi (a / b), sisa, tuna cocok dan kekeliruan (galat). Semua besaran di atas dapat diperoleh dalam daftar tabel analisis Varians (Anava) dibawah ini.

Tabel 3.4 Daftar Tabel Analisis Varians (Anava)

Sumber varians Total

Dk JK RJK

F

N



2

i 2



i Regresi (a) Regresi (b/a) Sisa 1 1 n - 2

JK (a)

JKreg = JK (b/a)

JK (r)

JK (a)

S2reg = JK (b/a)

S2sisa =

2 ) (  n r JK

s

s

sisa reg 2 2 Tuna cocok Kekeliruan

k – 2 n – k

JK (TC)

JK (E)

S2

TC =

2 ) (  k TC JK

S2 =

k n E JK  ) ( 2 2  S STC

Besaran-besaran di atas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : JK (T) = Y2

JK (a) =

2

Y n

JK (b/a) = b. XY X Y

n

 

 

 

JK (r) = JK (T)– JK (a)– JK (b/a)

JK (G) =

2

K K k Y Y n         


(28)

Harga-harga yang diperoleh dalam rata-rata jumlah kuadrat (RJK), digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut :

1) Koefisien arah regresi tidak berarti melawan koefisien arah regresi berarti. 2) Bentuk regresi linier melawan bentuk regresi non linier.

4. Analisis Koefisien Korelasi

Perhitungan koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Perhitungan koefisien korelasi ini tergantung dari hasil uji normalitas. Berdasarkan hasil dari uji normalitas, maka akan terdapat dua alternatif perhitungan koefisien korelasinya itu jika hasil uji normalitas menunjukan data berdistribusi normal maka perhitungan koefisien korelasi menggunakan statistik parametrik dan jika hasil uji normalitas menunjukan data berdistribusi tidak normal maka perhitungan koefisien korelasi menggunakan ststistika non parametrik.

1) Perhitungan Koefisien Korelasi Data Berdistribusi Normal

Perhitungan koefisien korelasi untuk data yang berdistribusi normal menggunakan statistic parametric dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment,yaitu:

√ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ (Suharsimi Arikunto, 2002:138)

Keterangan:

Rxy = koefisien korelasi antar butir soal (X) dengan skor total (Y) dari suatu variabel.

X = jumlah skor–skor X ∑Y = jumlah skor–skor Y

N = jumlah responden

XY = jumlah hasil kali skor X dan skor Y yang dipasangkan 2) Perhitungan Koefisien Korelasi Data Tidak Berdistribusi Normal

Perhitungan koefisien korelasi untuk data yang berdistribusi tidak normal menggunakan statistik non parametrik dengan menggunakan rumus Korelasi


(29)

Peringkat atau Korelasi Rank Spearman. Langkah-langkah dalam perhitungan koefisien korelasi ini adalah sebagai berikut:

a) Membuat tabel ranking korelasi Spearmans seperti dibawah ini :

Tabel 3.5Tabel Ranking korelasi Spearman

No. Xi Yi Rxi Ryi bi

bi2 1 2 3 . . n X1 X2 X3 . . Xn Y1 Y2 Y3 . . Yn 1 2 3 . . Rxn Ry1 Ry2 Ry3 . . Ryn

(1-Ry1) (2-Ry2) (3-Ry3) . . (1-Ryn) (Rx1-Ry1)2 (Rx2-Ry2)2 (Rx3-Ry3)2 . . (Rxn-Ryn)2

Jml. - - ΣRx1 ΣRy - Σ(Rxn-Ryn)2

b) Hitung selisih rangking bi=Rxi–Ryi.

c) Hitung bi2=(Rxi–Ryi)2, kemudian jumlahkan (Σbi2).

d) Jika data tidak terdapat rangking yang sama maka, menggunakan rumus:

(Syafaruddin S.,2000:303) Keterangan :

rs = koefisien korelasi jenjang

bi = selisih variabel 1 dengan variabel 2 n = banyaknya subjek pemilik nilai

e) Jika data terdapat rangking yang sama, maka menggunakan rumus :

∑ ∑ ∑ √∑ ∑ Keterangan : ∑ ∑ (Syafaruddin S.,2000:237)


(30)

Keterangan :

rs = koefisien korelasi Spearman untuk rangking yang sama Tx = banyak kelompok yang sama pada tiap variabel X Ty = banyak kelompok yang sama pada tiap variabel Y

t = banyak anggota beranking sama pada satu kelompok ranking

Kriteria derajat korelasi menurut Syafaruddin S. (2000:295) adalah sebagai berikut :

0,80≤ r < 1 Hubungan sangat tinggi 0,60≤ r < 0,80 Hubungan tinggi

0,40≤ r < 0,60 Hubungan sedang 0,20≤ r < 0,40 Hubungan rendah 0,00≤ r < 0,20 Hubungan sangat rendah r = 1 Hubungan sempurna r = 0 Tidak berhubungan

5. Menghitung Koefisien Determinasi

Menghitung besarnya prosentase kontribusi variabel satu terhadap variabel yang lainnya, digunakan koefisien determinasi (KD) dengan rumus sebagai berikut:

KD =r2x 100% (Sudjana, 2001:367) Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi r2 = Kuadrat koefisien korelasi

Pedoman untuk memberi interpretasi seberapa kuat pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) digunakan tolak ukur, sebagaimana dijelaskan oleh Nurgana (Hidayat 2006:76) yaitu:

r2 = 0 % Tidak ada pengaruh

0 % < r2< 4 % Pengaruh rendah sekali 4 % ≤ r2


(31)

16 % ≤ r2

< 36 % Pengaruh sedang 36 % ≤ r2

< 64 % Pengaruh tinggi r2≥ 64 % Pengaruh tinggi sekali

H. PengujianHipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis ini menggunakan rumus:

Keterangan: r =koefisien korelasi n=Jumlah responden

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung th, kemudian th tersebut

dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikan 95% dengan dk=n-2, dimana kriteria pengujiannya adalah:

Kriteria pengujian : Jika th>ttabel, maka tolak H0 dan terima H1

Jika th<ttabel, maka terima H0 dan tolak H1

Adapun hipotesis statistika :

H0 : “Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara prestasi pembelajaran praktikum terhadap motivasi siswa menjadi technopreneur kelas XII SMK Al-Fallah program keahlian Teknik Instalasi Tenaga LIstirk.” H1 : “Terdapat hubungan yang signifikan antara prestasi pembelajaran

praktikum terhadapmotivasi siswa menjadi technopreneur kelas XII SMK Al-Fallah program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listirk.”


(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian adalah jawaban dari permasalahan penelitian yang dilakukan. Pada bab ini penulis akan menyajikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Penulis juga mengemukakan beberapa saran yang berpedoman pada hasil penelitian sebagai masukan bagi guru dan siswa jurusan Teknik Instalasi Tenaga Kelistrikan kelas XII SMK Al-Fallah Bandung. Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian, yaitu :

1. Siswa Teknik Instalasi Tenaga Listrik kelas XII SMK Al-Fallah Bandung sebagian besar memiliki prestasi pembelajaran praktikum pada kategori baik, sedangkan frekuensi ter-rendah berada pada kategori lebih dari cukup dan sisanya berada pada kategori sangat tinggi.

2. Hasil yang diperoleh ternyata terdapat beberapa siswa Teknik Instalasi Tenaga Listrik kelas XII SMK Al-Fallah Bandung memiliki motivasi dan potensi untuk menjadi technopreneur.

3. Tingkat prestasi Pembelajaran praktikum kelas Teknik Instalasi Tenaga Listrik kelas XII SMK Al-Fallah Bandung yang diperoleh ternyata tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap motivasi menjadi technopreneur.


(33)

B. Saran

Saran atau masukan yang dapat diberikan penulis berkaitan penelitian ini, diantaranya yaitu :

1. (a); Pihak siswa diharapkan untuk dapat mengikuti pembelajaran praktikum yang rutin dalam agar nilai yang didapat maksimal. (b); Pihak sekolah untuk dapat memberikan remedial kepada siswa yang mempunyai nilai pada kategori lebih dari cukup.

2. Bagi pihak sekolah untuk secara rutin memberikan informasi yang menarik tentang berwirausaha melalui mata pelajaran Kewirausahaan.

3. (a); Bagi pihak siswa untuk lebih aktif selama kegiatan praktikum agar memperoleh pengalaman yang menambah kompetensi siswa di bidang teknik kelistrikan (b); Bagi pihak sekolah untuk dapat memberikan pembelajaran kepada siswa sesuai dengan konsentrasi jurusan yang diambil siswa. (c); Bagi peneliti yang akan melanjutkan penelitian ini, agar dapat meninjau kembali dan mengungkap pengaruh apa saja yang dapat dicapai setelah melaksanakan praktikum. Selain itu faktor apa saja yang dapat mempengaruhi motivasi berwirausaha siswa SMK sebagai calon pekerja.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1987). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Bina Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

As’ad, Mochamad. (1995). Psikologi Industri. Yogyakarta : Andi Offset. Buchari, Alma. (2006). Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta.

Indryati dkk. (2003). Psikologi Industri. Bandung.

Nazir, Moh.(2005). Metode Penelitian. Bogor:Ghalia Indonesia

Rahayu, Indah. (2003). Pengaruh Pembelajaran Praktikum Terhadap Mata Pelajaran Kimia Industri. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Ramdani, Roni. (2010). Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Teknik Pemesinan. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Siregar, S. (2000). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Jakarta :Grasindo.

Soemanto, Wasty 1992. Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Wiraswasta.

Jakarta: Gunungjati.

Soemanto, Wasty.(2006). Pendidikan Wiraswasta. jakarta : PT BUMI AKSARA. Sudarwan, Danim. (2004). Motivasi dan Memotivasi. Jakarta:PT. Rineka Cipta

Sudjana N. (2001). Metoda Statistika. Bandung : Tatsito.

Suparno. O dkk, (2008). TECHNOPRENEURSHIP, Bogor : Recognition and mentoring program Institut Pertanian Bogor (RAMP IPB) [online]. Tersedia: http://brainmatic.com/2009/03/.html [03 Maret 2011]

Surakhmad, W. (1993). Prosedur Penelitian. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sutabri, Tata.(2011)– STMIK INTI INDONESIA TECHNOPRENEURSHIP BASED TELEMATIKA EDUCATION [online]. Tersedia: www.inti.ac.id [03 Maret 2012]


(35)

Tedjasutisna, Ating. (2004). Memahami Kewirausahaan. Bandung : Armico.

Winardi J. (2008). Motivasi Menjadi Wirausaha yang unggul. Jakarta:KPMG

Winkel, W.S. (1991). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta:

Gramedia.

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:UPI

UPI.(2012). Pedoman Akamdemik. Bandung:UPI

_______.(2008). Minat. Bintang Bangsaku [Online]. Tersedia: http://bintangbangsaku.com/artikel/2008/minat.html [08 Juni 2011] _______.(2010). Kewirausahaan [online]. Tersedia:

http://www.cc.its.ac.id/kewirausahaan.html [ 12 juni 2011]

_______.(2011). Fungsi Motivasi [online]. Tersedi: http://id.shvoong.com/social-

sciences/economics/2113583-fungsi-motivasi-menurut-purwanto/#ixzz1uNViNSu3 [03 Maret 2012]

_______.(2011). Pendidikan TI Berbasis Technopreneur [online]. Tersedia: http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13&jd=Pendidikan+TI+Berbasis+ Technopreneurship&dn=20070913144517 [03 Maret 2012]

_______.(2011). Pengertian Tecnopreneurship [online]. Tersedia: http://devikumala.blogspot.com/2011/10/pengertian-technopreneurship.html [03 Maret 2011]

_______.(2011). Technopreneurship [online]. Tersedia: http://technopreneurship.wordpress.com/2010/10/technopreneurship.html [03 Maret 2011]

_______.(2011). Technopreneur Itu Apa Sih [online]. Tersedia: http://www.hadissoft.com/2011/09/technopreneurship-itu-apa-sih.html [ 03 Maret 2011]


(1)

Wayan Nugroho,2013

Pengaruh Prestasi Pembelajaran Praktikum Terhadap Motivasi Siswa Menjadi Technopreneur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

rs = koefisien korelasi Spearman untuk rangking yang sama Tx = banyak kelompok yang sama pada tiap variabel X Ty = banyak kelompok yang sama pada tiap variabel Y

t = banyak anggota beranking sama pada satu kelompok ranking

Kriteria derajat korelasi menurut Syafaruddin S. (2000:295) adalah sebagai berikut :

0,80≤ r < 1 Hubungan sangat tinggi

0,60≤ r < 0,80 Hubungan tinggi

0,40≤ r < 0,60 Hubungan sedang

0,20≤ r < 0,40 Hubungan rendah

0,00≤ r < 0,20 Hubungan sangat rendah r = 1 Hubungan sempurna r = 0 Tidak berhubungan

5. Menghitung Koefisien Determinasi

Menghitung besarnya prosentase kontribusi variabel satu terhadap variabel yang lainnya, digunakan koefisien determinasi (KD) dengan rumus sebagai berikut:

KD =r2x 100% (Sudjana, 2001:367) Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi r2 = Kuadrat koefisien korelasi

Pedoman untuk memberi interpretasi seberapa kuat pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) digunakan tolak ukur, sebagaimana dijelaskan oleh Nurgana (Hidayat 2006:76) yaitu:

r2 = 0 % Tidak ada pengaruh

0 % < r2< 4 % Pengaruh rendah sekali

4 % ≤ r2


(2)

Wayan Nugroho,2013

Pengaruh Prestasi Pembelajaran Praktikum Terhadap Motivasi Siswa Menjadi Technopreneur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16 % ≤ r2

< 36 % Pengaruh sedang

36 % ≤ r2

< 64 % Pengaruh tinggi

r2≥ 64 % Pengaruh tinggi sekali

H. PengujianHipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis ini menggunakan rumus:

Keterangan: r =koefisien korelasi n=Jumlah responden

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung th, kemudian th tersebut

dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikan 95% dengan dk=n-2, dimana kriteria pengujiannya adalah:

Kriteria pengujian : Jika th>ttabel, maka tolak H0 dan terima H1

Jika th<ttabel, maka terima H0 dan tolak H1

Adapun hipotesis statistika :

H0 : “Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara prestasi pembelajaran praktikum terhadap motivasi siswa menjadi technopreneur kelas XII SMK Al-Fallah program keahlian Teknik Instalasi Tenaga LIstirk.” H1 : “Terdapat hubungan yang signifikan antara prestasi pembelajaran

praktikum terhadapmotivasi siswa menjadi technopreneur kelas XII SMK Al-Fallah program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listirk.”


(3)

Wayan Nugroho,2013

Pengaruh Prestasi Pembelajaran Praktikum Terhadap Motivasi Siswa Menjadi Technopreneur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian adalah jawaban dari permasalahan penelitian yang dilakukan. Pada bab ini penulis akan menyajikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Penulis juga mengemukakan beberapa saran yang berpedoman pada hasil penelitian sebagai masukan bagi guru dan siswa jurusan Teknik Instalasi Tenaga Kelistrikan kelas XII SMK Al-Fallah Bandung. Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian, yaitu :

1. Siswa Teknik Instalasi Tenaga Listrik kelas XII SMK Al-Fallah Bandung sebagian besar memiliki prestasi pembelajaran praktikum pada kategori baik, sedangkan frekuensi ter-rendah berada pada kategori lebih dari cukup dan sisanya berada pada kategori sangat tinggi.

2. Hasil yang diperoleh ternyata terdapat beberapa siswa Teknik Instalasi Tenaga Listrik kelas XII SMK Al-Fallah Bandung memiliki motivasi dan potensi untuk menjadi technopreneur.

3. Tingkat prestasi Pembelajaran praktikum kelas Teknik Instalasi Tenaga Listrik kelas XII SMK Al-Fallah Bandung yang diperoleh ternyata tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap motivasi menjadi technopreneur.


(4)

Wayan Nugroho,2013

Pengaruh Prestasi Pembelajaran Praktikum Terhadap Motivasi Siswa Menjadi Technopreneur B. Saran

Saran atau masukan yang dapat diberikan penulis berkaitan penelitian ini, diantaranya yaitu :

1. (a); Pihak siswa diharapkan untuk dapat mengikuti pembelajaran praktikum yang rutin dalam agar nilai yang didapat maksimal. (b); Pihak sekolah untuk dapat memberikan remedial kepada siswa yang mempunyai nilai pada kategori lebih dari cukup.

2. Bagi pihak sekolah untuk secara rutin memberikan informasi yang menarik tentang berwirausaha melalui mata pelajaran Kewirausahaan.

3. (a); Bagi pihak siswa untuk lebih aktif selama kegiatan praktikum agar memperoleh pengalaman yang menambah kompetensi siswa di bidang teknik kelistrikan (b); Bagi pihak sekolah untuk dapat memberikan pembelajaran kepada siswa sesuai dengan konsentrasi jurusan yang diambil siswa. (c); Bagi peneliti yang akan melanjutkan penelitian ini, agar dapat meninjau kembali dan mengungkap pengaruh apa saja yang dapat dicapai setelah melaksanakan praktikum. Selain itu faktor apa saja yang dapat mempengaruhi motivasi berwirausaha siswa SMK sebagai calon pekerja.


(5)

Wayan Nugroho,2013

Pengaruh Prestasi Pembelajaran Praktikum Terhadap Motivasi Siswa Menjadi Technopreneur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1987). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Bina Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

As’ad, Mochamad. (1995). Psikologi Industri. Yogyakarta : Andi Offset. Buchari, Alma. (2006). Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta.

Indryati dkk. (2003). Psikologi Industri. Bandung.

Nazir, Moh.(2005). Metode Penelitian. Bogor:Ghalia Indonesia

Rahayu, Indah. (2003). Pengaruh Pembelajaran Praktikum Terhadap Mata Pelajaran Kimia Industri. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Ramdani, Roni. (2010). Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Teknik Pemesinan. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Siregar, S. (2000). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Jakarta :Grasindo.

Soemanto, Wasty 1992. Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Wiraswasta. Jakarta: Gunungjati.

Soemanto, Wasty.(2006). Pendidikan Wiraswasta. jakarta : PT BUMI AKSARA. Sudarwan, Danim. (2004). Motivasi dan Memotivasi. Jakarta:PT. Rineka Cipta Sudjana N. (2001). Metoda Statistika. Bandung : Tatsito.

Suparno. O dkk, (2008). TECHNOPRENEURSHIP, Bogor : Recognition and mentoring program Institut Pertanian Bogor (RAMP IPB) [online]. Tersedia: http://brainmatic.com/2009/03/.html [03 Maret 2011]

Surakhmad, W. (1993). Prosedur Penelitian. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Sutabri, Tata.(2011)– STMIK INTI INDONESIA TECHNOPRENEURSHIP

BASED TELEMATIKA EDUCATION [online]. Tersedia: www.inti.ac.id [03 Maret 2012]


(6)

Wayan Nugroho,2013

Pengaruh Prestasi Pembelajaran Praktikum Terhadap Motivasi Siswa Menjadi Technopreneur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tedjasutisna, Ating. (2004). Memahami Kewirausahaan. Bandung : Armico. Winardi J. (2008). Motivasi Menjadi Wirausaha yang unggul. Jakarta:KPMG Winkel, W.S. (1991). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:UPI UPI.(2012). Pedoman Akamdemik. Bandung:UPI

_______.(2008). Minat. Bintang Bangsaku [Online]. Tersedia: http://bintangbangsaku.com/artikel/2008/minat.html [08 Juni 2011]

_______.(2010). Kewirausahaan [online]. Tersedia:

http://www.cc.its.ac.id/kewirausahaan.html [ 12 juni 2011]

_______.(2011). Fungsi Motivasi [online]. Tersedi: http://id.shvoong.com/social-

sciences/economics/2113583-fungsi-motivasi-menurut-purwanto/#ixzz1uNViNSu3 [03 Maret 2012]

_______.(2011). Pendidikan TI Berbasis Technopreneur [online]. Tersedia: http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13&jd=Pendidikan+TI+Berbasis+ Technopreneurship&dn=20070913144517 [03 Maret 2012]

_______.(2011). Pengertian Tecnopreneurship [online]. Tersedia: http://devikumala.blogspot.com/2011/10/pengertian-technopreneurship.html [03 Maret 2011]

_______.(2011). Technopreneurship [online]. Tersedia: http://technopreneurship.wordpress.com/2010/10/technopreneurship.html [03 Maret 2011]

_______.(2011). Technopreneur Itu Apa Sih [online]. Tersedia: http://www.hadissoft.com/2011/09/technopreneurship-itu-apa-sih.html [ 03 Maret 2011]


Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Intrinsik Dan Motivasi Ekstinsik Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kisaran

6 101 128

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

PENGARUH MOTIVASI DAN FASILITAS PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI Pengaruh Motivasi Dan Fasilitas Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi Sd Negeri Gumpang 01 Kartasura Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 2 21

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, METODE PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Pengaruh Motivasi Belajar, Metode Pembelajaran Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 3 Sawit.

0 2 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, METODE PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Pengaruh Motivasi Belajar, Metode Pembelajaran Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 3 Sawit.

0 1 8

PENGARUH PARTISIPASI SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN “PAKEM” DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA Pengaruh Partisipasi Siswa dalam Model Pembelajaran "PAKEM"dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas X

0 1 16

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI SISWA SMKN 6 BANDUNG.

0 1 43

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI.

0 0 16

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

penelitian adi wijaya

0 0 7