IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING (TGFU) DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN HOKI.

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR

UNDERSTANDING (TGFU) DALAM PEMBELAJARAN

AKTIVITAS PERMAINAN HOKI

(PTK Pada kelas ekstrakurikuler permainan hoki di SMA Negeri 26 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh

DESSY EKA WULAN SARI 0900147

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Implementasi Model Pembelajaran

Teaching games For Understanding

(Tgfu) Dalam Pembelajaran Aktivitas

Permainan Hoki

Oleh

Dessy Eka Wulan Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© dessy eka wulan sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

DESSY EKA WULAN SARI

0900147

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME FOR

UNDERSTANDING (TGFU) DALAM PEMBELAJARAN

AKTIVITAS PERMAINAN HOKI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Drs. Andi Suntoda, M. Pd NIP. 195806201986011002

Pembimbing II

Carsiwan, M. Pd NIP. 197101052002121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M. Pd. NIP. 196508171990011001


(4)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

ABSTRAK

Dessy Eka Wulan Sari.Implementasi Model Pembelajaran Teaching

Game For Understanding (Tgfu) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan

Hoki.Pembimbing I Drs. Andi Suntonda, M. pd Pembimbing II Carsiwan, M. pd

Pendekatan model pembelajaran Teaching Game for Understanding (TGfU) merupakan salah satu pendekatan yang mengakomodir kebutuhan anak dalam bermain. Pendidik sebagai pengelola kelas lebih berperan sebagai fasilitator pembelajaran dan tidak menjadi dominan dengan memberikan contoh-contoh seperti yang terjadi pada pembelajaran yang berbasis teknik. Teaching

Game for Understanding (TGfU) berkaitan erat dengan pengajaran kognitif,

dalam pengajaran penjas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian ini dilakukan di SMAN 26 BANDUNG dengan objek penelitian yaitu seluruh siswa yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler hoki yang berjumlah 25 orang terdiri dari 15 orang putra dan 10 orang putri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Catatan Lapangan, Tes keterampilan bermain hoki dan Dokumentasi. Hasil pengamatan yang dilakukan observer terhadap guru/peneliti. dari lembar observasi pada siklus I dan siklus II. Hasil pengamatan observer terhadap guru/peneliti pada siklus I sebesar 53% dan siklus II sebesar 87%. Berdasarkan kesimpulan tersebut Dengan menggunakan Model pembelajaranTeaching Game For Understanding (TGFU) yang di terapkan dalam pembelajaran penjas khususnya dalam pembelajaran aktivitas permainan Hoki mampu meningkatkan pemahaman siswa dalam keterampilan bermain Hoki.

Kata Kunci : Teaching Game for Understanding (TGfU), Aktivitas Permainan Hoki


(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah.SWT atas segala rahmat dan karunia-NYA yang telah diberikan kepada peneliti sehingga skripsi yang

berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Teaching Games For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainana Hoki” ini

dapat terselesaikan. Pembahasan didalam penelitian ini mengetengahkan beberapa masalah serta solusi yang berkaitan dengan nilai sportifitas dalam pembelajaran penjas yang pada proses pelaksanaannya menggunakan penerapan model pembelajaran canter asertif.

Peneliti menyadari bahwasannya masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan serta keterbatsan yang dimiliki dalam penelitian ini, sehingga skripsi ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi uraian isi maupun dalam aspek penulisan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun demi kemajuan bersama khususnya dalam bidang pendidikan. Peneliti juga berharap, semoga skripsi ini dapat menjadi manfaat khususnya bagi peneliti sendiri, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi dan Masyarakat pada umumnya.

Bandung, Januari 2014


(6)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

UCAPAN TERIMA KASIH

Patut kita syukuri bahwa setiap keberhasilan yang diraih tidak lepas dari pertolongan Allah SWT. Begitu pula dalam penulisan skripsi ini, penulis bersyukur Alhamdulillah sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Dengan hal tersebut penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:

1. Untuk orangtua tercinta (Ibunda Sariyah dan Ayahanda Rahman Hokim) yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan secara materil dan moril. Adik-adikku tersayang (Neng Lulu dan Aa Lana) yang menjadi penyemangat untuk penulis.

2. Untuk nenek tersayang Hj.Sami dan emih Armas, beserta Alm.kakek H.Madaris dan Alm.Wastum, mang Mulyadi Yusuf,bibi nuraeni, bibi iyam, dan untuk keluarga besar lainnya terima kasih banyak untuk dukungan,

semangat beserta do’a buat penulis.

3. dr. Yunyun Yudiana, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

4. dr. Nuryadi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga, FPOK UPI. 5. Drs. Mudjihartono, M.Pd., selaku ketua Program Studi Pendidikan

Jasmani,Kesehatan dan Rekreasi.

6. Bapak Drs. Andi Suntoda, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing I Skripsi yang senantiasa membimbing penulis selama masa studi dan menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Carsiwan, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II Skripsi yang dengan sabar memberikan arahan dan masukan yang positif kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Untuk Royana Iskendi S.si, terima kasih untuk kesabaran dalam memberikan waktu luang dan semangat untuk membantu penulis dalam mengerjakan karya ilmiah ini.


(7)

9. Untuk Iveh (Nose), Novi (gigi sugigi), Ich1_majnoon, mamah Ida, Nun

(c’karang), yang sudah cerewet dan meluangkan waktu untuk

menyemangati dan membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini.

10. Untuk teman-teman PJKR 2009 terutama teman PJKR-B Arif Firmansyah, dan M.nur Alif yang sudah menyemangati penulis.

11. Untuk para penghuni kostan pitaloka-Ledeng Mira (sumbing),Ghesy (sumbing), dan shely yang sudah menemani pada saat mengerjakan karya ilmiah ini, dan juga penghuni kosan geger arum Triani Fitriatin,Dea Widyani dan A Edwin yang sudah menyemangati penulis.

12. Untuk keluarga besar HOKI UPI yang sudah memberi dukungan dan tentunya segudang prestasi.

13. Serta semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga dengan segala kebaikan dan bantuan dari semua pihak yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin. Sebagai penutup, penulis berharap semoga Allah SWT. Menjadikan skripsi ini sebagai hasil karya yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri khususnya dan orang lain pada umumnya.

Bandung, Januari 2014


(8)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 6

C.Tujuan Penelitian ... 7

D.Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Masalah ... 7

F. Definisi Oprasional ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A.Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 10

1. Pengertian Belajar ... 10

2. Pengertian Pembelajaran ... 14

B.Model Pembelajaran... 15

1.Konsep Model Pembelajaran ... 15

2.Fungsi Penggunaan Model Pembelajaran ... 17

3.Model-model Pembelajaran ... 19

C.Model Pembelajaran Teaching Games For Understanding... 20

1.Pengertian Model Teaching Games For Understanding ... 19

2.Model Pembelajaran TGFU Dalam Pendidikan Jasmani... 25

3.Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran TGFU ... 26

D.Hakikat Olahraga Hoki ... 28


(9)

2.Teknik Dasar Olahraga Hoki ... 29

3.Penerapan TGFU Dalam Pembelajaran Hoki ... 30

E. Kerangka Pemikiran ... 32

F. Hipotesis Tindakan ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A.Jenis Penelitian ... 34

B.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 37

C. Data Penelitian ... 37

D.Metode Penelitian... 38

E. Rencana Tindakan ... 39

F. Itrumen Penelitian ... 45

1. Instrumen Penelitian ... 45

2. Catatan Lapangan ... 45

G.Proses Pengembangan Instrumen ... 54

H.Teknik Analisis Data ... 55

I. Data dan Cara Pengambilannya ... 55

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 57

A.Hasil Penelitian ... 57

B.Pembahasan dan Diskusi Temuan ... 70

1. Pembahasan ... 70

2. Diskusi Temuan ... 74

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

A.Kesimpulan ... 76

B.Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 42

Tabel 3.2 Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 44

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru ... 47

Tabel 3.4 Lembar Observasi Kegiatan Guru... 48

Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa ... 50

Tabel 3.6 Lembar Observasi Kegiatan Siswa...51

Tabel 3.7 Tes Keterampilan Bermain Hoki...53

Tabel 4.1 Hasil Tes Keterampilan Bermain Hoki Siklus I... 60

Tabel 4.2 Nilai Akhir Tes Keterampilan Bermain Hoki Siklus I ... 61

Tabel 4.3 Hasil Tes Keterampilan Bermain Hoki Siklus II ... 65

Tabel 4.4 Nilai Akhir Tes Keterampilan Bermain Hoki Siklus II ... 66

Tabel 4.5 Perbandingan Prosentase Hasil Pengamatan Observasi Guru ... 70

Tabel 4.6 Perbandingan Prosentase Hasil Pengamatan Observasi Siswa ... 61


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Alur Penelitian PTK ... 35

Gambar 4.1 Perbandingan Presentase Hasil Pengamatan Observasi Guru ... 70

Gambar 4.2 Perbandingan Presentase Hasil Pengamatan Observasi Siswa ... 71

Gambar 4.3 Perbandingan Presentase Hasil Tes Keterampilan Bermain Hoki Siwa


(12)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kisi-Kisi Instrumen

A.Catatan Lapangan B.Lembar Observasi

LAMPIRAN 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) LAMPIRAN 3 Hasil Catatan Lapangan

LAMPIRAN 4 Hasil Observasi Kegiatan Guru LAMPIRAN 5 Hasil Observasi Kegiatan Siswa

LAMPIRAN 6 Hasil Tes Keterampilan Bermain Hoki LAMPIRAN 7

A.Surat Keterangan Judul dan Dosen Pembimbing B.Surat Permohonan Izin Penelitian

C.Surat Telah Melakukan Penelitian

D.Surat Keterangan Mengikuti UKM HOKI E. Lembar Bimbingan


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat perkembangan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, maka pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan selama ini masih dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan aktivitas fisik yang dilakukan melalui pembelajaran yang diarahkan dan mendorong kepada pendidik agar seluruh potensi peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai suatu tujuan secara utuh dan menyeluruh. Selain itu pengertian pendidikan jasmai secara moderen yaitu suatu proses pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik dan olahraga sebagai media atau alat pembelajaran.

Menurut Saputra dkk (2008 : 40) bahwa: “pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik sebagai media utama untuk mencapai tujuan.” Selain itu, menurut Mahendra. (2008 : 3) “pendidikan jasmani pada hakekatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.” Kekurangan dalam pengajaran pendidikan jasmani dan kesehatan disebabkan oleh tiga faktor, yaitu pertama guru, kedua jam pelajaran, dan ketiga kurangnya bahan pembelajaran. Kenyataan di lapangan dalam mengajarkan, guru masih kurang paham terhadap tujuan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan, sehingga dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Hal tersebut disebabkan adanya perubahan kurikulum, serta kurangnya waktu untuk pembelajaran di sekolah. Berkaitan dengan proses belajar mengajar menurut Subroto : 2008 yaitu “dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pendidikan jasmani keempat faktor ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu; tujuan, materi, metode, dan evaluasi.”


(14)

2

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

Tujuan pembelajaran penjas yang dirumuskan guru dalam proses belajar mengajar harus mengacu pada tujuan kurikulum, seperti memahami berbagai macam olahraga permainan dan penerapan teknik dasar dalam bermain, setiap kali mengajar, guru diharapkan dapat merumuskan tujuan pembelajaran secara spesifik dalam bentuk prilaku yang di amat, menggambarkan jelas isi tugas yang diberikan, serta dapat diukur dan dievaluasi tingkat keberhasilannya. Hoki merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu, dimana setiap pemain menggunakan alat yang disebut stik untuk menahan, membawa dan memukul bola sesuai dengan peraturan permainan yang telah ditetapkan, olahraga ini dimainkan oleh dua regu yang berusaha memasukkan bola ke gawang lawan. Di Indonesia olahraga hoki yang yang berkembang adalah hoki field dan hoki ruangan (indoor). Hoki field dimainkan dilapangan terbuka seperti di rumput dan di karpet, jumlah pemainnya adalah 11 orang pemain inti dengan cadangan 5 orang. Sedangkan dalam hoki ruangan jumlah pemainnya adalah 6 orang sebagai pemain inti dengan cadangan 6 orang. Dalam permainan hoki ruangan mempunyai peraturan tersendiri atau khusus yang sebagian tidak sama dengan permainan hoki lapangan dimana dalam hoki ruangan pemain tidak boleh menggunakan teknik hit (memukul bola) dan tapping (menghentakan bola).

Hoki merupakan orahraga beregu, maka perlu perlu adanya kerjasama tim dalam permainan untuk mencapai atau meraih kesuksesan. Untuk mencapai kerjasama tim yang baik seorang atlet atau siswa harus menguasai teknik-teknik dasar secara baik, jika sudah menguasai teknik dasar dengan baik maka seorang pemain akan dengan mudah melakukan kerjasama dalam permainan hoki. Hal ini sependapat dengan yang dikemukakan oleh Sneyers dalam Haryanto (1993: 24), bahwa :

“Mutu permainan suatu kesebelasan ditentukan oleh penguasaan teknik dasar, semakin terampil seorang pemain dengan bola akan semakin mudah ia dapat (tanpa kehilangan bola) meloloskan diri dari suatu situasi, semakin baik jalannya pertandingan bagi kesebelasannya.”


(15)

3

Penguasaan terhadap teknik dasar hoki bukanlah hal yang mudah, karena olahraga hoki merupakan olahraga kompetitif dan dinamis yang menuntut pemainnya bergerak kian kemari dari satu tempat ke tempat yang lain melalui penerapan strategi permainan. Dalam pergerakannya, setiap pemain harus mengusai beberapa teknik dasar permainan hoki. Karena kalau tidak menguasai teknik-teknik dasar tersebut maka tidak akan tercipta permainan hoki yang baik dan efektif. Beberapa keterampilan teknik yang harus dikuasai diantaranya adalah keterampilan push (mendorong bola), hit (memukul bola), stop (menahan bola), dribble (menggiring bola), flick (mencungkil bola), jab (menjangkau bola),

tackle (merampas bola) dan scoop (mengangkat bola).

Seperti cabang olahraga beregu lain, tujuan utama permainan hoki adalah memasukan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya melalui penggunaan teknik dan penerapan strategi serta menjaga gawang sendiri agar tidak kemasukan bola oleh lawan. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama antar pemain, unit dan tim. Tujuan tersebut akan sulit terealisasi jika kemampuan passing para pemain kurang mendukung, jangankan untuk merancang serangan dan mencetak gol ke gawang lawan, untuk mengumpan ke teman satu tim saja akan kesulitan karena kemampuan akurasi passing yang sangat lemah dikarenakan pemain tidak menguasai teknik passing dengan baik khususnya teknik push. Kondisi semacam ini menuntut tiap pemain memiliki kemampuan passing dan shooting dengan teknik push yang cepat dan akurat yang merupakan salah satu teknik yang sangat penting dalam menyusun suatu penyerangan maupun pertahanan.

Untuk memperoleh kemampuan teknik yang baik dalam melakukan

passing atau shooting, seorang pemain harus melakukan pembelajaran atau

latihan yang sistematis dan terarah. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan teknik bermain seorang pemain adalah dengan menggunakan model pembelajaran Teaching Games for Understanding (TGfU).

Teaching Games for Understanding (TGfU) adalah suatu pendekatan

pembelajaran pendidikan jasmani untuk memperkenalkan bagaimana anak mengerti olahraga melalui bentuk konsep dasar bermain. Metzler (2000)


(16)

4

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

mengakatakan, “Teaching Games for Understanding (TGfU) adalah sebuah

model instruksi yang berfokus pada pengembangan kemampuan peserta didiknya untuk memainkan permainan. Teaching Games for Understanding (TGfU) memfokuskan pembelajaran pada permainan olahraga sehingga pembelajaran akan lebih dinamis dan sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Pendekatan model pembelajaran Teaching Games for Understanding (TGfU) merupakan salah satu pendekatan yang mengakomodir kebutuhan anak dalam bermain. Pendidik sebagai pengelola kelas lebih berperan sebagai fasilitator pembelajaran dan tidak menjadi dominan dengan memberikan contoh-contoh seperti yang terjadi pada pembelajaran yang berbasis teknik. Teaching

Games for Understanding (TGfU) berkaitan erat dengan pengajaran kognitif,

ketika model itu terangkum dalam model pembelajaran permainan taktikal dalam pengajaran penjas. Pada model pembelajaran permainan taktikal, pendidik merencanakan urutan tugas mengajar dalam konteks pengembangan keterampilan dan taktis bermain siswa. Tugas-tugas belajar menyerupai permainan dan modifikasi bermain sering disebut sebagai „bentuk-bentuk permainan‟. Sebagaimana namanya, permainan taktikal, maka pendidik harus mampu mengundang siswa untuk memecahkan masalah taktis bermain.guru harus mampu menunjukan masalah-masalah taktik yang diperlukan dalam situasi bermain. Sedangkan siswa sangat penting untuk mengenali posisi bermain di lapangan secara benar.

Menurut Mitchell, dkk (2003: 7-8) Teaching Games for Understanding (TGfU) memiliki ciri khas dalam pengelolaan permainannya yang setiap bentuk permainan memiliki ciri khas dan karakteristik tersendiri yang tentunya memberikan rasa kesenangan berbeda pada para pemainnya dan yang membedakan permainan dalam 4 kelompok bentuk permainan, yaitu:

1. Targetgames (permainan target), 2. Net/wallgames (permainan net),

3. Striking/fieldinggames (permainan pukul-tangkap-lari), 4. Invasiongames (permainan serangan/invasi).


(17)

5

Permainan olahraga hoki termasuk ke dalam ke empat kelompok tersebut. Dalam pembelajaran permainan hoki, jika menemukan permasalahan taktik, maka pendidik hendaknya mampu memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran model Teaching Games for

Understanding (TGfU) yang penulis akses dari web.online : http://wicaksonoson.blogspot.com/2011/10/tgfu-permainan-target.html, yaitu :

1. Game or game-form, menekankan pada sebuah masalah taktik

(tantangan) sebelum mengidentifikasi dan berlatih keterampilan. 2. Question (class discussion), mengumpulkan para siswa secara

bersamaan dan bertanya dengan memfokuskan mereka pada masalah taktik dan bagaimana.

3. Practice (teacher directed), tugas-tugas latihan yang digunakan

untuk mengembangkan kesadaran taktik, melalui pembelajaran yang berpusat pada guru.

4. Game, situasi permainan untuk memperkuat masalah taktik atau

keterampilan yang diberikan di awal.

Dalam proses pembelajaran hoki di SMA Negeri 26 Bandung menunjukan bahwa ditemukan masalah-masalah yaitu siswa mengalami kesulitan dalam keterampilan bermain hoki. Salah satu penyebabnya dikarenakan model pembelajaran yang kurang mendukung siswa dalam keterampilan bermain. Sehingga siswa sulit memahami pembelajaran dalam permainan hoki. Untuk meminimalisir hal tersebut peneliti mencoba model Teaching Games for

Understanding (TGfU) yang diterapkan pada pembelajaran hoki.

Dari pemaparan di ataspenelitiingin mengetahui tingkat keefektifitas dari model pembelajaran Teaching Games for Understanding (TGfU) terhadap peningkatan pembelajaranaktivitaspermainanhoki. Untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu dikaji dan diteliti secara lebih mendalam baik secara teori maupun praktek mengenai “Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game for Uderstanding dalam pembelajaran aktivitas permainan hoki”


(18)

6

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

B. Rumusan Masalah

Ada sebuah tradisi lama didalam pengajaran pendidikan jasmani dan kegiatan keolahragaan yang menggunakan konsep teknik terarah. Satu dari tujuan utama menggunakan pendekatan ini adalah untuk membantu pelajar waspada terhadap berbagai macam teknik yang diperlukan untuk memainkan berbagai macam kegiatan olahraga. Namun penggunaan teknik ini sebagai satu satunya metode dasar didalam pengajaran kegiatan kegiatan jasmani menuai banyak kritikan dikarenakan ketidak effesiensian didalam membantu pelajar untuk mengembangkan semua kemampuannya yang disebabkan karena peserta didik cepat bosan dan jenuh dengan model pembelajaran yang seperti itu.

Pemberian rangsangan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan pribadi anak secara keseluruhan. Sarana dan fasilitas yang diperlukan dalam merangsang dan mengembangkan aspek keterampilan dan kemampuan pribadi anak dilakukan dengan memanfaatkan pembelajaran yang dapat dilakukan guna menstimulasi perkembangan dan kamampuannya, salah satunya sentra pembelajaran, yakni pembelajaran dengan menggunakan model Teaching Games

for Understanding (TGfU).

Melalui model Teaching Games for Understanding (TGfU) inilah tempat peserta didik melakukan kegiatan bermain guna membantu proses perkembangan dan kemampuannya khususnya dalam pembelajaran aktivitas permainan hoki. Karena model pembelajaran ini menggunakan games dalam proses pembelajarannya, maka peserta didik tidak akan merasa jenuh dan bosan selama proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan uraian latar belakang dan masalah penelitian tersebut di atas, maka rumusan masalah penelitian yang diajukan adalah “Bagaimana Implementasi model pembelajaran Teaching Games for Understanding (TGfU) dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki di SMA Negeri 26 Bandung?”


(19)

7

C. Tujuan Penelitian

Ketika seseorang melakukan sesuatu tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai dari apa yang dilakukannya. Begitu pula dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Implementasi model pembelajaran Teaching Games for Understanding (TGfU) dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki di SMA Negeri 26 Bandung?

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun implementasi.

1. Secara Teoritis

Dari segi teori, hasil penelitian ini memberi sumbangan yang sangat berharga bagi pengembangan model-model pembelajaran dalam pendidikan jasmani yang dilaksanakan di sekolah. Dijadikan masukan bagi pengkaji dan pelaksana proses belajar mengajar pendidikan jasmani dan olahraga dalam memilih serta melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efesien.

2. Secara Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani dalam proses belajar mengajar keterampilan dasar bermain hoki dalam bentuk pembelajaran Teaching Games for Understanding (TGfU) yang efektif.

b. Bahan masukan bagi para peneliti cabang olahraga hoki dalam memerikan materi yang variatif, afektif dan efisien.

E. Batasan Maslalah

Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu batasan agar tidak keluar dari jalur yang diteliti dan pelaksanaannya dapat terkendali. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Surakhmad (1990:36) menjelasakan adalah sebagai berikut:


(20)

8

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya: tenaga, kecekatan, waktu, biaya dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis membatasi penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Teaching

Games of Understanding (TGfU).

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas permainan Hoki. 3. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 26 Bandung

yang mengikuti Ekstrakulikuler hoki.

4. Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa yang mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler hoki.

5. Instrument dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar observasi untuk menganalisa pembelajarana ktivitas bermain hoki.

6. Lokasi penelitian di SMA Negeri 26 Bandung.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan maka penulis perlu membatasi beberapa istilah dan sesuai dengan judul penelitian yaitu : “Implementasi Model Pembelajaran Teaching Games for

Understanding (TGfU) dalam Pembelajaran aktivitas permainan Hoki.” Adapun pengertiannya yaitu :

1. Implementasi adalah Pengaruh. Menurut kamus umum bahasa Indonesia pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu.

2. Pembelajaran adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungannya.


(21)

9

3. Teaching Games for Understanding (TGfU) adalah suatu pendekatan

pembelajaran pendidikan jasmani untuk memperkenalkan bagaimana anak mengerti olahraga melalui bentuk konsep dasar bermain.

4. Olahraga hoki adalah salah satu olahraga permainan yang di mainkan oleh dua regu yang setiap pemainnya menggunakan suatu tongkat yang ujungnya melengkung (stick) dan bola.


(22)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

BAB III

METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahpenelitian tindakan kelas (PTK), yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2008:3).

Ebbut (wiraatmaja, 2008:60) mengemukakan penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tidakan tersebut. Secara ringkas penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajarn mereka dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam bentuk proses pengkajian berdaur (sirklus) yang dinyatakan dalam bentuk spiral yang melukiskan siklus demi siklus. Setiap siklus terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dari refleksi muncul permasalahan yang perlu mendapat perhatian sehingga perlu dilakukan siklus berulang sampai permasalahan tersebut bisa diatasi.


(23)

35

Bagan 1,2 Alur penelitian PTK

Adaptasi dari model PTK Lewin yang ditafsirkan oleh Kemmis (Wiraatmaja, 2008:62)

Model bagan di atas menggambarkan sebuah sepiral dari beberapa siklus Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan


(24)

36

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

melakukam reconnaissance, menyusun rencana umum, mengembangkan langkah tindakan pertama, mengevaluasi dan memperbaiki rancangan umum. Dari sirklus dasar pertama inilah, apabila peneliti menilai adanya kesalahan dan kekurangan, peneliti dapat memperbaiki atau memodifikasi dengan mengembangkannya (dalam spiral) perancanaanlangkah tindakan kedua. Hal itu masih bisa diperbaiki atau dimodifikasi, yakni secara spiral dilanjutkan dengan perencanaan tindakan ketiga, dan seterusnya. Siklus dalam spiral ini akan berhenti apabila tindakan substantif yang dilakukan yang dilakukan oleh peneliti sudah dievaluasi baik, yaitu peneliti sendiri atau mitra guru sudah menguasai keterampilan mengajar yang dicobakan dalam penelitian tersebut. Bagi peneliti atau observer, siklus diberhentikan apabila data yang dikumpulkan untuk penelitian sudah jenuh, atau kondisi kelas sudah stabil.

Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi dan perencanaan tindak lanjut. Berikut adalah uraiannya:

1) Perencanaan Penelitian Tindakan

Pada tahap perencanaan, peneliti merencanakan kegiatan dan menetapkan kelas penelitian,waktu serta cara penelitian, menyiapkan alat observasi untuk mengamati tindakan yang akan dilaksanakan dikelas, serta menyusun tahap-tahap tindakan dalam setiap siklus-siklusnya.

2) Pelaksanaan Penelitian Tindakan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan tindakan-tindakan berdasarkan perencanaan yang telah disepakati dan direncanakan sebelumnya dengan observer pada kelas penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, peneliti sekaligus melakukan pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran.

3) Refleksi

Pada tahap ini, peneliti mendiskusikan hasil tindakan yang telah dilakukan guna mengevaluasi tindakan yang telah dilaksanakan. Hasil dari refleksi tersebut menjadi pijakan penting untuk tindakan pada siklus selanjutnya.


(25)

37

4) Perencanaan Tindak Lanjut

Refleksi akan menentukan apakah tindakan yang telah dilaksanakan dapat mengatasi masalah yang memicu penyelenggaraan PTK atau belum. Jika hasilnya belum meningkat atau masalahnya belum terselesaikan, dilakukan tindakan perbaikan lanjutan dengan memperbaiki perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Dengan kata lain, jika masalah yang diteliti belum tuntas, PTK harus dilanjutkan pada siklus kedua dengan proses yang sama seperti pada siklus kesatu. Jika pada siklus kedua ini permsalahan sudah terselesaikan, tidak perlu dianjutkan dengan siklus ketiga. Namun, jika pada siklus kedua masalahnya belum terselesaikan, perlu dilanjutkan dengan siklus ketiga dan selanjutnya.

B.Lokasi Dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SMAN 26 BANDUNG yang beralamat di Jl. Sukalayu No.26 Cipadung Cibiru Bandung.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 26 BANDUNG yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Hoki. Objek penelitian ini yaitu seluruh siswa yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler hoki yang berjumlah 25 orang terdiri dari 15 orang putra dan 10 orang putri.

C.Data Penelitian

Pengumpulan data dilakukan setiap aktivitas yang dilakukan selama penelitian berlangsung. Berikut merupakan teknik pengumpuan data yang dilakukan dalam penelitian ini.

1. Wawancara

Penelitian diawali dengan melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga dan beberapa siswa yang dilakukan pada studi pendahuluan sebagai identifikasi awal untuk menemukan pemasalahan


(26)

38

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

dapat mengetahui hal-hal yang menjadi kendala atau pemasalahan pada pembelajaran aktivitas permainan hoki.

2. Observasi

Teknik observasi dilakukan untuk mengetahui selama peristiwa dan kegiatan-kegiatan yang terjadi selama dalam proses tindakan dan perbaikan. Observasi dilakukan untuk mengetahui proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk menyelesaikan langkah-langkah perbaikan sehingga menjadi lebih baik.

3. Tes

Teknik tes merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui kemampuan seseorang terhadap suatu permasalahan dan pengukur seseorang dalam melakukan sesuatu. Tes yangdigunakan dalam penelitian ini tes keterampilan permainan hoki, yang didalamnya terdapat keterampilan dasar yang berupa push,dribble,dan

shooting.dalam penelitian ini penulis memilih tes pada olahraga hoki yang

diarahkan pada suatu permainan yang memiliki target.

D.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (The

Classroom Action Research), yaitu suatu penelitian yang berbentuk kajian yang

bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya, memperbaiki kondisi dimana peraktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara profesional. Hal ini sesuai dengan pendapat (hopkins, 1993:44 dalam Wiraatmaja, 2008:11) mengemukakan bahwa:

Penelitian tindakan merupakan penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substansif, suatu tindakan yang


(27)

39

dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, setabil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilakukan oleh guru sekaligus sebagai peneliti, dari penyusunan suatu perencanaan pembelajaran sampai tindakan penelitian di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar yang bertujuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang akan dilakukan oleh pendidik(guru).

E.Rencana Tindakan

Agar diperoleh data yang diperlukan, maka kehadiran peneliti dalam kegiatan yang dilakukukan oleh subjek penelitian. Dalam hal ini peneliti hadir dua kali dalam setiap minggunya. Dalam penelitian ini kehadiran peneliti sebagai aktor (guru) dalam pembelajaran aktivitas permainan hokiyang didalamnya terdapat keterampilan push, dribble dan shooting dalam olahraga Hoki. Peneliti berusaha untuk mengamati kegiatan subjek penelitian dalam pembelajarnnya yang dilaksanakan dalam pembelajaran di lapangan.

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama berlangsungnya pembelajaran aktivitas permainan hoki dalam keterampilanpush, dribble dan

shooting dalam olahraga Hoki, maka peneliti menentukan langkah-langkah siklus

penelitian tindakan, diantaranya: perencanaan, pelaksanaan tindakan, alternatif pemecahan, observasi, analisis dan refleksi.

1. Perencanaan Tindakan

Di dalam perencanaan kegiatanyang dilakukan peneliti yaitu:

a) Peneliti membuat sekenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGfU (Teaching Game for Understanding) dalam permainan Hoki.


(28)

40

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

1) Sebuah catatan kosong yang bertujuan untuk melihat dan mengamati bagaimana kondisi belajar mengajar di lapangan ketika model pembelajaran tersebut diterapkan.

2) Jurnal harian yaitu salah satu alat untuk mengumpulkan data dimana peneliti mencatat segala aspek pembelajaran dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.

c) Peneliti berusaha menentukan alat bantu mengajar dengan menggunakan bola hoki,stick,cone,peluit,gawang, stop wach,lapangan hoki.

d) Mendesain dua alat evaluasi. Alat peneliti mendesain alat evaluasi, karena disamping mengobservasi di lapangan, bagi peneliti juga sangat penting dan bahkan digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran itu sendiri dan peneliti mengamati dari alat evaluasi tersebut, maka, 1) apakah kesalahan siswa dalam menggunakan keterampilan permainan Hoki sudah dapat dimaksimalkan? Serta, 2) Apakah mereka mampu menggunakan model TGfU (Teaching Game for Understanding) tersebut dalam permainan Hoki?

2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai guru yang terlibat dalam penelitian tindakan. Langkak-langkah peneliti dalam pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:

a. Peneliti melaksanakan atau mengintervestasikan desain pembelajaran yang telah dirancang dalam sekenario pembelajaran.

b. Peneliti langsung langsung melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan secara sadar, kritis, sistematis, dan objektif dengan menggunakan pemahaman pola-pola keterampilan dasar olahraga Hoki melalui model pembelajaran TGfU (Teaching Game for Understanding).

3. Altenatif Pemecahan

Dari hasil pelaksanaan tindakan peneliti berusaha memecahkan suatu permasalahan dari setiap pembelajaran yang dilakukan dengan tindakan-tindakan perbaikan atau pengulangan-pengulangan model pembelajaran yang diterapkan. 4. Observasi


(29)

41

Pada saat pembelajaran berlangsung peneliti mengamati, memahami, melihat, apa yang didengar, diucapkan oleh perkataan, maka langkah-langkah peneliti untuk mengumpulkan data, teknik yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Obsevasi langsung, yaitu obsevasi yang dilkukan dimana observer berada bersama objek yang diselidiki. Misalnya, observasi dan sekenario pembelajaran.

b. Observasi tidak langsung, yaitu obsevasi atau pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti. Misalnya, berupa dokumentasi dan catatan lapangan.

Dari kedua teknik tersebut ada beberapa teknik observasi yang peneliti gunakan yaitu:

1. Obsevasi terbuka, yaitu proses pengamatan yang dilakukan melalui penstrukturan perekaman data dalam bentuk kategori pembelajaren. 2. Obsevasi terfokus, yaitu proses pengamatan yang diarahkan kepada

kategori prilaku pembelajaran yang dikehendaki.

3. Observasi terstruktur, yaitu proses pengamatan yang digunakan untuk memotret sejauh mana siswa tidak terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran.

4. Observasi sistematis, yaitu proses pengamatan yang mengandakan pengamatan kategori-kategori yang relatif rinci.

5. Analisis dan Refleksi

Dengan diberikan pemahaman model pembelajaran TGfU (Teaching Game

for Understanding)dalam pembelajaran aktivitas permainan Hoki, maka hasil

yang didapat dalam tahap-tahap observasi, peneliti dapat menganalisis dan merefleksi diri dengan melihatdata bahwa kegiatan penelitian yang telah dilakukan telah dapat meningkatkan keterampilan beberapa keterampilan dasar dalam pembelajaran aktivitas permainan hoki diantaranya push, dribble dan

shooting. Di samping data hasil obsevasi menggunakan pula sekenario


(30)

42

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

kegiatan pembelajarn. Data dari sekenario pembelajaran dapat juga dipergunakan sebagain acuan bagi peneliti untuk dapat mengevaluasi diri sendiri.

Untuk siklus-siklus selanjutnya dilakukan perbaikan dari hasil siklus pertama, pada siklus kedua, peneliti memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus pertama dengan langkah-langkah yang sama seperti siklus pertama, yang terdiri dai perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan observasi, namun hasil perbaikan dari siklus pertama diterapkan pada siklus kedua. dan seperti itu seterusnya pada siklus-siklus selanjutnya jika dirasakan perlu menambah siklus. Berikut ini terdapat table perencannan (Tabel 3.1) yang tertera pada halaman 63

Tabel 3.1

Perencanaan pembelajaran siklus 1 No Sekenario


(31)

43

Dalam melaksanakan siklus 1 masih terdapat beberapa masalah yang ditemukan pada proses pembelajaran siswa Berikut ini adalah

permasalahan-1 Perencanaan (Planing)

Tindakan yang dilaksanakan terfokus pada proses pembelajaran keterampilan dasar permainan aktivitas hoki dengan pendekatan TGFU. Adapun tugas siswa yaitu melakukan beberapa permainan hoki dengan taggame yang di dalamnya mempunyai unsur:

1. Game Form

2. Game Appreciation 3. Tactical Awarnes

4. Making Decisions (what to do and how to do) 5. Skill Execution

6. Performance

Kemudian siswa diberi tugas gerak keterampilan dasar permainan aktivitas hoki (passing, dribbling dan shooting). Selanjutnya siswa melakukan aktivitas permainan hokidengan pendekatan TGFU dalam pembelajaran aktivitas hoki dengan tag game dan leveling system dalam penguasaan keterampilan dasar permainan hoki (passing,

dribbling dan shooting).

2 Tindakan (Act)

Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (sekenario pembelajaran) yang telah ditetapkan pada siklus 1

3 Pengamatan (Observe

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan tugas gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan pada siklus 1

4 Perbaikan

(Reflection)

Mengevaluasi secara keseluruhan yang berkenaan dengan proses dan hasil belajar yang dicapai pada siklus 1 dan kemudian menentukan tindakan berikutnya pada siklus 2


(32)

44

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

permasalahan yang ditemukan dalam siklus I yang dilaksanakandi SMAN 26 BANDUNG yang beralamat di Jl. Sukalayu No.26 Cipadung Cibiru Bandungdiantaranya:

1. Siswa masih terlihat kaku dan pasif dalam mengikuti pembelajaran.

2. Penyampaian materi guru yang masih kurang lancar mengakibatkan siswa kurang begitu memahami materi pembelajaran.

3. Masih ada beberapa siswa yang tidak mengikuti instruksi guru.

4. Siswa terlihat bingung dan kurang faham saat diberikan permainan baru oleh guru pada saat pembelajaran.

5. Kedisiplinan siswa masih belum terkontrol dalam mengikuti pembelajaran. Atas dasar itulah maka upaya pemecahan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tindakan Berikut ini terdapat table perencannan (Tabel3.2)

No Sekenario

Penelitian Materi Pokok Yang Diberikan

1 Perencanaan (Planing)

Tindakan yang dilakukan terfokus pada keterampilan dasar permainan aktivitas hoki dengan berbagai macam tag game dan leveling system serta unsure Game Form, Game

Appreciation, Tactical Awarnes, Making Decisions (what to do and how to do), Skill Execution, Performance dan

menggunakan proses game drill game pada pembelajaran

passing, dribbling dan shooting. Siswa mendapatkan


(33)

45

Tabel 3.2

Perencanaan Pembelajaran Siklus II

F. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah (Arikunto, 2002:134). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil wawancara, observasi, jurnal siswa, catatan lapangan. Data tersebut dianalisis dan hasilnya digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, yaitu perubahan aktivitas siswa, guru atau perubahan belajar siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Catatan Lapangan, Tes keterampilan bermain hoki dan Dokumentasi.

diberikan tugas latihan/drillpassing, dribbling dan

shooting, dan selanjutnya siswa menampilkan performance

keterampilan permainan hoki di lapangan.

2 Tindakan (Act)

Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (sekenario pembelajaran) yang telah di tetapkan pada siklus 2

2 Pengamatan (Observe)

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan tugas gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan pada siklus 2

3 Perbaikan (Reflection)

Mengevaluasi secara keseluruhan yang berkenaan dengan proses dan hasil belajar yang di capai pada siklus 1 dan kemudian menentukan siklus berikutnya bila belum terjadi peningkatan


(34)

46

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

a. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan alat penting dalam penelitian, catatan tersebut berisi deskripsi pelaksanaan pembelajaran.Interaksi yang teramati dan tercatat memuat perilaku praktisi saat melaksanakan pembelajaran, dalam hal ini berkaitan dengan kesulitan perilaku yang telah dilakukan oleh guru dengan langkah-langkah yang termuat dalam perencanaan yang tersusun.

Adapun perilaku siswa yang diharapkan sebagai indikator ketercapaian tujuan pembelajaran yang diterapkan. Format catatan lapangan berfungsi untuk mengamati perilaku siswa ketika melaksanakan pembelajaran.


(35)

FORMAT CATATAN LAPANGAN

Hari/Tanggal :

Siklus :

Tindakan :

Nb :

__________________________________________________________________ __________________________________________________________________

No Aspek Tanggapan

1 Antusiasme Siswa

2 Aktvfitas Siswa

3 Aktivitas Guru

4 Kondisi Lingkungan


(36)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

b. Observasi

Observsi merupakan instrumen untuk mengadakan pengamatan terhadap aktivitas dan kreativitas siswa dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas dengan menggunakan lembar observasi.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru No Variabel Yang

Diteliti Indikator Sub Indikator

1

Metode Mengajar

Teaching Game For Understanding

(TGFU)

a. Guru membuat tiga keputusan utama dalam pembelajaran berlangsung

a. Pokok bahasan umum b. Pokok bahasan khusus c. Menyusun masalah khusus

b. Guru membantu siswa dalam menyelesaikan masalah teknik dalam

keterampilan dasar hoki dengan

pendekatan

TGFU

a. Mendorong siswa untuk melakukan permainan modifikasi dalam aktivitas permainan hoki

b. Mengembangkan keterampilan yang sudah dimiliki

c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan lebih banyak gerakan dasar dalam keterampilan dasar aktivitas permainan hoki (passing, shooting, dribbling) d. Menumbuhkan kepercayaan diri

siswa dalam melakukan gerakan keterampilan dasar aktivitas permainan hoki


(37)

c. Membuat bagian-bagian dalam

pembelajaran

a. Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar

b. Guru membimbing

siswa/kelompok dalam memecahkan masalahnya c. Memberikan masukan pada

siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalan dalam aktivitas permainan hoki

2 Permainan hoki

c. Memberikan penjelasan tetntang keterampilan dasar

permainan aktivitas hoki

a. Mendefinisikan dasar-dasar keterampilan hoki

b. Mendemonstrasikan

keterampilan dasar permainan sepakbola

d. Mengaplikasika n permainan hoki kedalam pembelajaran

A. Menjelaskan teknik-teknik dasar keterampilan hoki

B. Menjelaskan beberapa modifikasi/permainan dalam pembelajaran aktivitas permainan hoki

C. Menampilkan performance di lapangan pertandingan


(38)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

Tabel 3.4

Lembar Observasi Kegiatan Guru

No Kegiatan Rating

1 2 3 4

1 2 3 4

5

6 7

8

9

10

11

a. Pendahuluan

Guru melakukan appresiasi pada saat pembelajaran Guru memberikan motivasi

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Guru menjelaskan langkah-langkah PBM

b. Kegiatan Inti

Guru menjelaskan pendekatanTGFU dalam aktivitas

permainan hoki

Guru menjelaskan tentang keterampilan dasar hoki

Guru menjelaskan leterampilan dasar passing, shooting dan dribbling

Guru mendemonstrasikan beberapa permainan hoki bersama siswa

Guru memberikan tugas latihan pada siswa tentang keterampilan dasar passing, dribbling dan shooting

Guru memberikan game drill game pada proses pembelajaran siswa dalam mengembangkan kereampilan siswa


(39)

12

13

14

15

dalam melakukan keterampilan dasar hoki

Guru mengorganisasikan dan ikut serta dalam membuat kelompok belajar

Guru membimbing dan membantu siswa yang kurang trampil dalam melakukan passing, dribbling dan shooting Guru memberikan evaluasi terhhadap gerakan-gerakan siswa yang kurang baik dalam melakukan passing,

dribbling dan shooting

c. Penutup

Guru melaksanakan tes

Tabel 3. 5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa

No Variabel Yang

Diteliti Indikator Sub Indikator

1

Pemahaman dan Tugas Gerak

a. Siswa mengikuti pembelajaran

dengan baik dan benar

a. Ketertiban siswa b. Keseriusan siswa c. Pemahaman siswa d. Aktivitas gerak siswa b. Melakukan tugas

gerak yang

diberikan oleh guru

a. Keterampilan gerak siswa b. Penguasaan materi dan

keterampilan gerak 2 Performance a. Siswa mampu a. Kererampilan passing


(40)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

Tabel 3. 6

Lembar Obsrvasi kegiatan Siswa

melakukan

keterampilan dasar hoki

b. Keterampilan dribbling c. Keterampilan shooting d. Keterampilan dalam

bermain satu tim

b. Memahami taktik dan strategi permainan

c. Mampu memecahkan masalah di setiap pertandingan hoki

d. Melakukan kerjasama dalam satu tim

3 Hasil belajar

A. Mengaplikasikan keterampilan dasar pada permainan hoki

a. Mendemonstrasikan keterampilan passing, dribbling dan shooting

b. Menampilkan kegiatan permainan hoki di lapangan

No Aspek yang Diobservasi Rating

1 2 3 4

1 2 3

4

Ketertiban siswa dalam memulai pembelajaran Siswa tidak bercanda selama mengikuti pembelajaran

Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan tentang

pendekatan pembelajaran TGFU dalam permainan aktivitas permainan hoki


(41)

c. Pengamatan dan tesKeterampilan Bermain hoki

Tes keterampilan bermain hoki dilakukan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa selama menikuti pembelajaran permainan hoki, yaitu dengan menggunakan tes praktek keterampilan.

Penilaian tes keterampilan bermain hokisiswa pada dasarnya membutuhkan kecermatan observasi pada saat permainan berlangsung. Griffin, Mitchell, dan Oslin (1997) dalam tulisan Hoedaya (2001:112) mengatakan bahwa

5

6 7 8

9 10 11 12

13

14 15

16

hoki

Siswa mampu mendemonstrasikan keterampilan dasar aktivitas permainan hoki (passing, dribbling, shooting)

Siswa memahami teknik dasar passing dribbling dan shooting Siswa mampu memahami tugas gerak yang diberikan

Siswa paham tentang modifikasi permainan yang diberikan oleh guru

Siswa mampu melakukan passing Siswa mampu melakukan dribbling Siswa mampu melakukan shooting

Siswa mampu mengambil keputusan dengan cepat dalam melakukan passing, dribbling dan shooting dalam permainan Siswa dapat bergerak ke tempat bebas/daerah kosong untuk menerima bola/mendukung teman satu tim dam bertahan atau menyerang

Siswa mampu bekerjasama dalam satu tim

Siswa mampu memecahkan masalah dalam aktivitas permainan hoki

Siswa mampu melaksanakan tes dan tugas yang diberikan oleh guru


(42)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

Telah menciptakan suatu instrument penilaian yang diberi namaGame

Performance Assessment Instrument (GPAI). Untuk selanjutnya, GPAIyang

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Instrumen Penilaian Penampilan Bermain disingkat IPPB. Tujuannya untuk membantu para guru dan pelatih dalam mengobservasi dan mendata perilaku penampilan sewaktu permainan berlangsung.

Aspek-aspek yang diobservasi dalam IPPB termasuk perilaku yang mencerminkan kemampuan pemain untuk memecahkan masalah-masalah taktis permainan dengan jalan mengambil keputusan, melakukan pergerakan tubuh yang sesuai dengan tuntutan situasi permainan, melaksanakan jenis keterampilan yang dipilihnya. Keuntungan dari IPPB adalah sifatnya yang fleksibel. Guru (pengamat) bisa menentukan sendiri komponen apa saja yang perlu diamati yang disesuaikan dengan apa yang menjadi inti pelajaran yang diberikan saat itu. Adapun format data penilaian seperti dapat dilihat pada tabel halaman 74.

Tabel 3.7

Tes Keterampilan Bermain hoki (Hasil dari Modifikasi keterampilan bermain bolabasket)

Tanggal :……….. Kelompok:………..

Komponen Penampilan Bermain Kriteria

1. Keputusan yang diambil (Decision Making)

Pemain berusaha mem-passing ke teman yang beridiri bebas

2. Melaksanakan keterampilan (Skill Execution)

Passing yang terkontrol

Passing tepat mengenai sasaran

3. Memberikan dukungan (Support)

Pemain bergerak mencari posisi yang bebeas untuk menerima passing

Keterangan : T = Tepat TT = Tidak Tepat E = Efisien TE = Tidak Efisien No Nama

Keputusan yang diambil Melaksanakan Keterampilan Memberikan dukungan

T TT E TE T TT

1 2 dst


(43)

(Sumber: Pendekatan keterampilan taktis dalam pembelajaran Bolabasket oleh

Danu Hoedaya, 2001)

Berikut gambaran mengenai rumus penghitungan kualitas penampilan untuk lima macam aspek yang dinilai.

1. Keterlibatan dalam permainan = Jumlah keputusan yang tepat + Jumlah keputusan yang tidak tepat + jumlah pelaksanaan keterampilan yang efisien + jumlah pelaksanaan keterampilan yang tidak efisien + Jumlah tindakan dalam memberikan dukungan yang tepat.

2. Standar mengambil keputusan (SMK) = Jumlah mengambil keputusan tepat : Jumlah mengambul keputusan yang tidak tepat

3. Standar Keterampilan (SK) = Jumlah keterampilan yang efisien : jumlah keterampilan yang tidak efisien.

4. Standar Memberikan Dukungan (SMD) = Jumlah pemberian dukungan yang tepat : Jumlah pemberian dukungan yang tidak tepat.

5. Penampilan bermain = (SMK + SK + SMD) : 3

Perlu diketahui bahwa angka-angka penilaian dari IPPB saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan tidak ada skor maksimum. Menurut Hoedaya (116:2001) menjelaskan

Anggaplah bahwa nilai penampilan bermain yang lebih besar dari angka satu menunjukkan rata-rata penampilan bermain yang lebih tepat dan efisien. Yang patut diketengahkan dari penerapan sistem IPPB adaah kepastian bahwa disamping menilai kualitas bermainnya, siswa juga dihargai usaha-usahanya untuk berperan secara aktif di dalam permainan, hal mana bisa dilihat dari perolehan angka keterlibatannya di dalam permainan.

d. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan bukti dari segala kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian berlangsung, foto/video didokumentasikan berupa


(44)

kegiatan-Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

kegiatan yang dilakukan oleh peneliti maupun kegiatan yang dilakukan oleh siswa serta kegiatan lainnya yang dianggap mendukung dalam proses penelitian.

G. Proses Pengembangan Instrumen 1. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Kerlinger (1973) yang di tulis oleh Sugiono (2010:38) menyatakan bahwa: ”variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari.” Lebih lanjut Sugiono (2010:38) variabel penelitian pada

dasarnya adalah “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut.”

Di dalam penelitian ini terdapat dua variable yaitu variabel independent dan variable dependen. Selanjutnya Sugiyono (2010:39) menjelaskan macam-macam variable dalam penelitian yaitu:

a. Variable independent adalah variable yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variable terikat

b. Varieble dependent adalh variable yang dihasilkan dari adanya variable independent, variable dependent merupakan variable yang diperngaruhi.

Dari uraian di atas penulis mengajukan variable yaitu variable

independentpendekatan TGFU, dan variable dependen adalah pembelajaran

aktivitas permainan hoki .

a. Tes Keterampilan Bermain Hoki

Tes digunakan bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa baik dalam aspek kognitif, Afektif dan psikomotor dalam pembelajaran strategi pendekatan keterampilan taktis dalam pembelajaran hoki. Tes yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur pencapaian seseorang telah mempelajari sesuatu


(45)

adalah tes prestasi atau achievement test. Tes ini diberikan sesudah orang yang dimaksud mempelajari hal-hal sesuai dengan yang diteskan.

Penilaian dilakukan terhadap hasil kerja peserta didik selama proses tindakan berlangsung. Dengan teknik penilaian ini dapat dihasilkan data secara kuantitatif mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik setelah tindakan dilaksanakan.

H.Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan mempergunakan teknik analisis data kualitatif. Secara garis besar kegiatan analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensinentesis, menerangkan, dan menyimpulkan. 2. Mereduksi data yang didalamnya melibatkan pengkatagorian dan

pengklasifikasian. Hasil yang diperoeh berupa pola-pola dan kecendrungan dalam pelaksaan pembelajaran aktivitas permainan hoki.

3. Menyimpulkan data dan memverifikasi data.

I. Data dan Cara Pengambilan data

Cara pengmbilan data pada pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sumber Data: Sumber data penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 26

Bandung yang mengikuti ekstrakurikuler Hoki.

2. Jenis Data: Jenis data yang didapatkan adalah data kualitatif yang terdiri dari:

a. Sekenario pembelajaran

b. Hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran c. Jurnal harian

d. Dokumentasi (kamera/photo) 3. Cara Pengambilan Data


(46)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

a. Data hasil belajar di ambil dari sekenario pembelajaran.

b. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi.

c. Data tentang refleksi serta perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan diambil dari jurnal harian.

d. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan palaksanaan didapat dari sekenario pembelajaran dan lembar observasi.


(47)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkah hasil pengolahan data dan analisa data, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah. Dengan menggunakan Model pembelajaran Teaching

Game For Understanding (TGFU) yang di terapkan dalam pembelajaran penjas

khususnya dalam pembelajaran aktivitas permainan Hoki mampu meningkatkan pemahaman siswa dalam keterampilan bermain Hoki dalam pembelajaran penjas pada kelas ekstrakurikuler hoki di SMAN 26 BANDUNG yang beralamat di Jl. Sukalayu No. 26 Cipadung Cibiru Bandung.

B. Saran

Berdasarkan temuan dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diungkapkan penelitian yang penulis lakukan, maka pada kesempatan ini penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi para guru pendidikan jasmani, pembelajaran atau pelatihan ekstrakulikuler khususnya dalam aktivitas permaian hoki sebaiknya menggunakan model pembelajaran dengan model pembelajaran Teaching

Game For Understanding (TGFU), karena model ini berpengaruh bagi

pembelajaran penjas khususnya dalam pembelajaran aktivitas permainan hoki,dan lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan keterampilan bermain dalam aktivitas permainan hoki. Tidak hanya dalam aktivitas permainanh hoki, model pembelajaran Teaching Game For

Understanding (TGFU) juga dapat digunakan pada cabang olahraaga lainnya

dalam pembelaajaran penjas.

2. Dalam penggunaan strategi dengan model pembelajaran Teaching Game For

Understanding (TGFU) seyogianya para pendidik khusunya guru pendidikan

jasmani memberikan lebih banyak permainan yang mirip dengan sesungguhnya pada siswa, sehingga pembelajaran terlihat bervariasi dan tidak terlihat monoton.


(48)

77

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

3. Memberikan pemahaman-pemahaman melalui diskusi-diskusi kepada para guru pendidikan jasmani tentang model pembelajaran Teaching Game For

Understanding (TGFU) yang diterapkan pada pembelajara atau pada

pelatihan, bahkan bisa melalui seminar atau penataran guru penjas yang mungkin dapat bekerja sama dengan pemerintah pusat.

4. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai implementasi model pembelajaran

Teaching Game For Understanding (TGFU) terhadap hasil belajar siswa,

karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhi yang mungkin belun terpecahkan oleh penulis

Demikianlah kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan, semoga peneltian dan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan jasmani khususnya pada pendidikan nasional.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam

Pendidikan Jasmani. RIZQI Press, Bandung.

Arikunto (2008). Metode penelitian kualitatif. Bandung: alfabeta.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2009. Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Aqib,Zainal dkk (2011).penelitian tindakan kelas.Bandung: CV . YRAMA WIDYA

Clarke (1976). The science of hockey. Pelham books. London Hamalik. (2003). Motivasi dan Pembelajaran. Bandung: Rosda.

Hoedaya, Danu. (2001). Penerapan Psikologi Olahraga. Bandung: Penataran Pelatih Tingkat Dasar Jawa Barat. Pengurus Daerah Perbasi Jawa Barat

Juliantine. T., Subroto, T., dan Yudiana. Y. (2011). Model-model

Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Prodi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, Rusli.(2007). Manusia dan Olahraga. ITB-FPOK IKIP Bandung.

Mahendra, A. (2009). Asas dan filsafah pendidikan jasmani. Prodi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Mahendra, Agus dan Sucipto. 2008. Model-Model Pendekatann

Pembelajaran Penjas. Bandung:FPOK Universitas Pendidikan

Indonesia.

Nugraha, E. (2010). Aktivitas Permainan Net. Bandung Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurhasan. (2007). Tes Dan Pengukuran Olaharga. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia

Metzler, W., M. (2000). Instructional Models For Physical Education. Georgia State Unversity.


(50)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Supriyatna, A. dan Hermanu, E. (2008). Pelatihan Cabang Olahraga

Hoki.Bandung: Bandung

Subroto, T. dkk. (2008). Teori Bermain. Bandung: Redpoint

Subroto, T. (2001). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung : Alfabeta

Subroto, T., Carsiwan, dan Supriyatna, A. (2008) Teori Bermain. Prodi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiono (2010). Metode penelitian pendidikan. Penerbit alfabeta Bandung.

Tabrani, P. (1991). Peraturan Permainan Hockey Lapangan. Bandung: Pengurus Daerah Persatuan Hockey Seluruh Indonesia Jawa Barat. Wiraatmaja, rochiat. (2008). Metode penelitian tindakan kelas.

Bandung:PT.Remaja rosdakarya.

Yudi, H. dan Nuryadi (2012). Perencanaan Pengajaran. Bandung; Prodi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Skripsi

Dea Widyani, 2013 Pengaruh Model pembelajaran Inquiry Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket di Smp Kartika Xix-2 Bandung. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Internet

FPOK POR 86 (2009). TGFU. [Online]. Tersedia:

http://fpokpor86.blogspot.com/2009/01/tgfu.html.

Http: // wicaksonoson.blogspot.com / 2011 / 10/

tgfu-permainan-target.html. 27 september 2013

Taverner, C. M. (2005). Field Hockey Techniques & tactics. [Online]. Tersedia: https:// www.book.google.co.id/book.


(1)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah tes prestasi atau achievement test. Tes ini diberikan sesudah orang yang dimaksud mempelajari hal-hal sesuai dengan yang diteskan.

Penilaian dilakukan terhadap hasil kerja peserta didik selama proses tindakan berlangsung. Dengan teknik penilaian ini dapat dihasilkan data secara kuantitatif mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik setelah tindakan dilaksanakan.

H.Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan mempergunakan teknik analisis data kualitatif. Secara garis besar kegiatan analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensinentesis, menerangkan, dan menyimpulkan. 2. Mereduksi data yang didalamnya melibatkan pengkatagorian dan

pengklasifikasian. Hasil yang diperoeh berupa pola-pola dan kecendrungan dalam pelaksaan pembelajaran aktivitas permainan hoki.

3. Menyimpulkan data dan memverifikasi data.

I. Data dan Cara Pengambilan data

Cara pengmbilan data pada pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sumber Data: Sumber data penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 26

Bandung yang mengikuti ekstrakurikuler Hoki.

2. Jenis Data: Jenis data yang didapatkan adalah data kualitatif yang terdiri dari:

a. Sekenario pembelajaran

b. Hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran c. Jurnal harian

d. Dokumentasi (kamera/photo) 3. Cara Pengambilan Data


(2)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Data hasil belajar di ambil dari sekenario pembelajaran.

b. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi.

c. Data tentang refleksi serta perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan diambil dari jurnal harian.

d. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan palaksanaan didapat dari sekenario pembelajaran dan lembar observasi.


(3)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkah hasil pengolahan data dan analisa data, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah. Dengan menggunakan Model pembelajaran Teaching

Game For Understanding (TGFU) yang di terapkan dalam pembelajaran penjas

khususnya dalam pembelajaran aktivitas permainan Hoki mampu meningkatkan pemahaman siswa dalam keterampilan bermain Hoki dalam pembelajaran penjas pada kelas ekstrakurikuler hoki di SMAN 26 BANDUNG yang beralamat di Jl. Sukalayu No. 26 Cipadung Cibiru Bandung.

B. Saran

Berdasarkan temuan dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diungkapkan penelitian yang penulis lakukan, maka pada kesempatan ini penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi para guru pendidikan jasmani, pembelajaran atau pelatihan ekstrakulikuler khususnya dalam aktivitas permaian hoki sebaiknya menggunakan model pembelajaran dengan model pembelajaran Teaching

Game For Understanding (TGFU), karena model ini berpengaruh bagi

pembelajaran penjas khususnya dalam pembelajaran aktivitas permainan hoki,dan lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan keterampilan bermain dalam aktivitas permainan hoki. Tidak hanya dalam aktivitas permainanh hoki, model pembelajaran Teaching Game For

Understanding (TGFU) juga dapat digunakan pada cabang olahraaga lainnya

dalam pembelaajaran penjas.

2. Dalam penggunaan strategi dengan model pembelajaran Teaching Game For

Understanding (TGFU) seyogianya para pendidik khusunya guru pendidikan

jasmani memberikan lebih banyak permainan yang mirip dengan sesungguhnya pada siswa, sehingga pembelajaran terlihat bervariasi dan tidak terlihat monoton.


(4)

77

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Memberikan pemahaman-pemahaman melalui diskusi-diskusi kepada para guru pendidikan jasmani tentang model pembelajaran Teaching Game For

Understanding (TGFU) yang diterapkan pada pembelajara atau pada

pelatihan, bahkan bisa melalui seminar atau penataran guru penjas yang mungkin dapat bekerja sama dengan pemerintah pusat.

4. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai implementasi model pembelajaran

Teaching Game For Understanding (TGFU) terhadap hasil belajar siswa,

karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhi yang mungkin belun terpecahkan oleh penulis

Demikianlah kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan, semoga peneltian dan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan jasmani khususnya pada pendidikan nasional.


(5)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam

Pendidikan Jasmani. RIZQI Press, Bandung.

Arikunto (2008). Metode penelitian kualitatif. Bandung: alfabeta.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2009. Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Aqib,Zainal dkk (2011).penelitian tindakan kelas.Bandung: CV . YRAMA WIDYA

Clarke (1976). The science of hockey. Pelham books. London

Hamalik. (2003). Motivasi dan Pembelajaran. Bandung: Rosda.

Hoedaya, Danu. (2001). Penerapan Psikologi Olahraga. Bandung: Penataran Pelatih Tingkat Dasar Jawa Barat. Pengurus Daerah Perbasi Jawa Barat

Juliantine. T., Subroto, T., dan Yudiana. Y. (2011). Model-model

Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Prodi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, Rusli.(2007). Manusia dan Olahraga. ITB-FPOK IKIP Bandung.

Mahendra, A. (2009). Asas dan filsafah pendidikan jasmani. Prodi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Mahendra, Agus dan Sucipto. 2008. Model-Model Pendekatann

Pembelajaran Penjas. Bandung:FPOK Universitas Pendidikan

Indonesia.

Nugraha, E. (2010). Aktivitas Permainan Net. Bandung Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurhasan. (2007). Tes Dan Pengukuran Olaharga. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia

Metzler, W., M. (2000). Instructional Models For Physical Education. Georgia State Unversity.


(6)

Dessy Eka Wulan Sari, 2014

Implementasi Model Pembelajaran Teaching Game For Understanding (TGFU) Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Hoki

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Supriyatna, A. dan Hermanu, E. (2008). Pelatihan Cabang Olahraga

Hoki.Bandung: Bandung

Subroto, T. dkk. (2008). Teori Bermain. Bandung: Redpoint

Subroto, T. (2001). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung : Alfabeta

Subroto, T., Carsiwan, dan Supriyatna, A. (2008) Teori Bermain. Prodi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiono (2010). Metode penelitian pendidikan. Penerbit alfabeta Bandung.

Tabrani, P. (1991). Peraturan Permainan Hockey Lapangan. Bandung: Pengurus Daerah Persatuan Hockey Seluruh Indonesia Jawa Barat.

Wiraatmaja, rochiat. (2008). Metode penelitian tindakan kelas. Bandung:PT.Remaja rosdakarya.

Yudi, H. dan Nuryadi (2012). Perencanaan Pengajaran. Bandung; Prodi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Skripsi

Dea Widyani, 2013 Pengaruh Model pembelajaran Inquiry Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket di Smp Kartika Xix-2 Bandung. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Internet

FPOK POR 86 (2009). TGFU. [Online]. Tersedia:

http://fpokpor86.blogspot.com/2009/01/tgfu.html.

Http: // wicaksonoson.blogspot.com / 2011 / 10/

tgfu-permainan-target.html. 27 september 2013

Taverner, C. M. (2005). Field Hockey Techniques & tactics. [Online]. Tersedia: https:// www.book.google.co.id/book.