PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan Pada Kelas IV SD Negeri Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Tahun Ajaran 20

(1)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFIK

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas yang Dilakukan pada Kelas IV SD Negeri Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Tahun Ajaran 2012 / 2013).

SKRIPSI

Diajukan Untuk Mengikuti Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Dalam Bidang Pendidikan Dasar

Oleh :

SOFYAN JAENALUDIN NIM : 0809803

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS PURWAKARTA 2012


(2)

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas yang Dilakukan pada Kelas IV SD Negeri Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Tahun Ajaran 2012 / 2013).

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dra. Srie Mulyani, M.Pd NIP. 19590704 198609 2001

Pembimbing II

Dra Suhaedah, M.Pd NIP. 19570815 198603 2001

Mengetahui Ketua Prodi S1 PGSD

Dra. Puji Rahayu, M.Pd NIP. 19600601 198611 2001


(3)

Hal

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Klarifikasi Konsep ... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 8

A. Pendidikan IPS di SD ... 8

1. Pengertian Pendidikan IPS ... 8

2. Tujuan IPS ... 9

3. Karakteristik Pendidikan IPS ... 11

B. Media Pembelajaran ... 12

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 12

2. Fungsi Media Pembelajaran ... 13

3. Manfaat Media Pembelajaran ... 14

4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ... 15

C. Media Gambar Fotografik sebagai Media Pembelajaran ... 17

1. Pengertian Media Gambar Fotografik ... 17

2. Keuntungan dan Kelemahan Media Gambar Fotografik ... 18


(4)

1. Pengertian Motivasi ... 24

2. Jenis – Jenis Motivasi ... 25

3. Ciri – Ciri Motivasi Belajar ... 26

4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 27

5. Fungsi Motivasi Belajar ... 29

6. Pengertian Belajar ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Metode Penelitian ... 32

1. Jenis Penelitian ... 32

2. Karakteristik PTK ... 33

3. Tujuan dan Manfaat PTK ... 35

B. Prosedur PTK ... 35

C. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 39

D. Instrumen Penelitian ... 41

1. Observasi atau Pengamatan ... 41

2. Tes Tertulis ... 44

3. Wawancara ... 45

E. Pengolahan dan Validasi Data ... 46

1. Data Penelitian ... 46

2. Pengolahan Data ... 46


(5)

1. Sejarah dan Lokasi Sekolah ... 48

2. Sarana ... 50

3. Kurikulum ... 50

4. Tenaga Pendidik ... 51

5. Keadaan Siswa ... 53

B. Pelaksanaan Tindakan Pra Siklus ... 54

C. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ... 61

1. Tindakan Pertama (Siklus I) ... 61

2. Tindakan Kedua (Siklus II) ... 67

3. Tindakan Ketiga (Siklus III) ... 73

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(6)

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan Pada Kelas IV SD Negeri Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Tahun Ajaran 2012/2013).

Oleh : Sofyan Jaenaludin

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh upaya dalam meningkatkan motivasi terhadap siswa dalam pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru. Dalam upaya tersebut seorang guru harus mampu memberikan pembelajaran dengan memilih media pembelajaran yang tepat. Proses pembelajaran yang selama ini tidak menggunakan media pembelajaran dengan tepat. Penelitian ini bermaksud menggunakan media gambar fotografik di SDN Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi pada mata pelajaran IPS di kelas IV tahun ajaran 2012/2013.

Berangkat dari permasalahan tersebut penelitian ini mengangkat masalah motivasi belajar siswa sebelum digunakannya media gambar fotografik dalam pembelajaran IPS, aktivitas belajar siswa selama digunakannya media gambar fotografik dalam pembelajaran IPS, serta motivasi belajar yang dicapai siswa setelah digunakannya media gambar fotografik apakah mengalami perbaikan atau tetap sama saja.

Landasan teori yang digunakan adalah pengertian pendidikan IPS, tujuan IPS, karakteristik pendidikan IPS, Pengertian media pembelajaran, fungsi media pembelajaran, manfaat media pembelajaran, kriteria pemilihan media pembelajaran, pengertian media gambar fotografik, keuntungan media gambar fotografik, pengertian motivasi serta pengertian belajar.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Hegarmanah 02 yang berjumlah 31 orang siswa. Jenis penelitian yang diterapkan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan guru sebagai peneliti. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak tiga siklus. Guru bertindak sebagai pelaksana proses pembelajaran sekaligus berperan sebagai peneliti. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan tes terhadap hasil belajar siswa. Analisis data dilakukan secara deskriptif dari awal sampai akhir pelaksanaan tindakan pada setiap siklus.

Hasil penelitian menunjukan perubahan yang positif, artinya setiap pelaksanaan tindakan mengalami peningkatan. Dari tiga tindakan yang dilaksanakan menunjukan adanya peningkatan motivasi siswa yang semakin meningkat, dilihat dari antusiasme siswa dalam memperhatikan penjelasan guru, memperhatikan media yang digunakan dengan penuh semangat, siswa dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan penuh semangat serta siswa terlibat aktif dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari.


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang pokok dan dianggap sebagai mata pelajaran yang penting karena mempelajari tentang kehidupan sosial masyarakat. Dalam mempelajari IPS perlu adanya dukungan serta peran serta dari masyarakat sekitar agar terjadinya hubungan yang harmonis yang tercipta antara tenaga pendidik, siswa, dan masyarakat. Permasalahan – permasalahan yang timbul dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar datang dari siswa yang kurang begitu antusias dalam belajar. Banyak siswa merasa bosan dan jenuh ketika mempelajarinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran bagi siswa, dan diperlukan adanya upaya dari seorang guru untuk mengatasi permasalahan tersebut. Peran guru diharapkan dapat memberikan dorongan dan motivasi dalam pembelajaran sehingga dapat mendorong siswa untuk berperan lebih aktif dalam pembelajaran IPS.

Pembelajaran IPS bagi siswa sekolah dasar sangat penting untuk dipelajari karena IPS mempelajari hubungan sosial antar warga dimasyarakat. Mengingat dewasa ini sering kita dengar terjadinya gejala-gejala sosial timbul dimasyarakat.


(8)

sekolah dasar.

IPS sebagai mata pelajaran pokok di sekolah dasar memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pendidikan hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 yaitu : “ Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Sebagai mana tujuan pendidikan nasional yang tercantum di atas, mengindikasikan bahwa begitu pentingnya pendidikan bagi masyarakat. Begitu pula dengan tujuan pembelajaran IPS di SD yaitu sebagai wadah pembinaan bagi siswa sejak dini agar kelak dikemudian hari dapat hidup di tengah masyarakat dengan memiliki sifat sosial serta kerukunan antar warga dan dapat hidup berdampingan walaupun berbeda golongan dan keyakinan.

Dalam upaya meningkatkan motivasi pembelajaran IPS perlu dikembangkan usaha perbaikan yang dilakukan seorang guru. Guru sepatutnya memberikan dorongan dan motivasi terhadap siswa agar hasil belajar yang diharapkan akan tercapai. Disinilah pentingnya peranan seorang guru sebagai fasilitator dalam memberikan pengajaran di kelas. Seorang guru harus mampu memberikan pembelajaran dengan memilih media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan yang diajarkan. Namun kenyataan saat ini masih banyak pembelajaraan IPS terutama di sekolah dasar yang tidak menggunakan media


(9)

pembelajaran dengan tepat sehingga hasil pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai dengan baik.

Media pembelajaran merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Ada beberapa media pembelajaran yang dapat dipilih seorang guru dan dapat diterapkan langsung kepada siswa dalam pembelajaran IPS salah satunya adalah media gambar fotografik.

Media gambar fotografik merupakan media yang paling familiar dan sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Media berbasis visual ini memegang peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media jenis ini berkaitan dengan indera penglihatan. Media gambar fotografik terdiri dari berbagai jenis gambar yaitu berupa foto, peta, grafik, gambar pahlawan, gambar gunung, gambar danau dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, dianggap perlu untuk melakukan sebuah kajian mengenai penerapaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar fotografik dalam mata pelajaran IPS di SD dengan judul penelitian “ Penggunaan Media Gambar Fotografik Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.”


(10)

B. Perumusan Masalah

Penelitian dengan judul di atas, mempunyai pokok permasalahan yang dibahas dan dirangkum dalam perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Hegarmanah 02 dalam pembelajaran IPS sebelum menggunakan media gambar fotografik ? 2. Bagaimana proses pembelajaran IPS siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri

Hegarmanah 02 dengan menggunakan media gambar fotografik ?

3. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Hegarmanah 02 dalam pembelajaran IPS setelah menggunakan media gambar fotografik ?

C. Tujuan Penelitian

Atas dasar perumusan masalah yang dijabarkan di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Hegarmanah 02 dalam pembelajaran IPS sebelum menggunakan media gambar fotografik.

2. Untuk mengetahui proses pembelajaran IPS siswa kelas IV sekolah Dasar Negeri Hegarmanah 02 dengan menggunakan media gambar fotografik.


(11)

3. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Hegarmanah 02 dalam pembelajaran IPS setelah menggunakan media gambar fotografik.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah berupa informasi baru mengenai motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. Secara khusus, penelitian ini diharapkan bermanfaat :

1. Bagi Peneliti

Secara teoritis, hasil penelitian ini menambah wawasan pengetahuan dalam pendidikan IPS, khususnya pengetahuan tentang proses pembelajaran menggunakan media gambar fotografik. Secara praktis, hasil penelitian menambah pengalaman dibidang penelitian tentang bagaimana langkah-langkah proses belajar IPS dengan menggunakan media gambar fotografik.

2. Bagi siswa

a. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

b. Meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. 3. Bagi Guru.

a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan media pembelajaran yang baik.


(12)

E. Klarifikasi Konsep

Pada kajian ini terdapat istilah-istilah yang dianggap perlu dijelaskan, untuk menghindari salah pengertian dan memperjelas pengertian judul penelitian ini.

Istilah-istilah dimaksud adalah:

1. Media Gambar fotografik

Diantara media pembelajaran, media gambar fotografik merupakan media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Media gambar fotografik termasuk kedalam media gambar tetap atau still picture. Media jenis ini berkaitan dengan indera penglihatan dan dapat digunakan untuk menggambarkan dan memperjelas materi pembelajaran berupa gambar serta bentuk visual lain.

Kedudukan media gambar fotografik yaitu sebagai salah satu upaya untuk membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan dalam menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks.


(13)

2. Motivasi Belajar

Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar. motivasi tidak hanya berpengaruh pada hasil belajar, tetapi juga berpengaruh terhadap proses belajar.

Siswa yang memiliki motivasi dalam belajar akan terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga akan mencapai hasil belajar yang optimal.

Suciati dkk (2007:3.8) merumuskan motivasi sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam kontek pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar.

3. Pendidikan IPS di SD

IPS termasuk kedalam salah satu mata pelajaran ditingkat sekolah dasar, atau dikenal dengan istilah social studies dalam kurikulum sekolah di negara lain khususnya di negara-negara barat seperti Australia dan Amerika Serikat. IPS adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu.

Pendidikan IPS yang dikembangkan pada tingkat persekolahan akan berbeda dengan pendidikan IPS yang dikembangkan di tingkat perguruan tinggi. Pendidikan IPS yang dikembangkan di tingkat persekolahan memiliki tujuan


(14)

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari

classroom action research, yaitu satu action research yang dilakukan di kelas.

Jenis penelitian ini banyak digunakan di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia dan Kanada. Karena jenis penelitian ini dapat menawarkan cara dan prosedur dalam usaha memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa.

“ Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat”. (Wardani IGAK, 2006:1.4).

Sedangkan pengertian PTK menurut Hermawan R, et al (2007:79) bahwa “PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional”.


(16)

Z, dkk (2009:3) bahwa “PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat”.

PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul dikelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, yaitu dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Penelitian tindakan kelas juga dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek pendidikan. Jika sekiranya ada teori yang tidak cocok dengan kondisi kelasnya, melalui PTK guru dapat mengadaptasi teori yang ada untuk kepentingan proses dan atau produk pembelajaran yang lebih efektif, optimal dan fungsional.

Dari beberapa pengertian PTK dapat disimpulkan bahwa melalui PTK guru dapat mengorganisasikan kondisi kelasnya melalui pengalaman yang dimilikinya serta melalui refleksi diri dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan kinerjanya sebagai guru.

2. Karakteristik PTK

PTK memiliki beberapa karakteristik yang khas dibandingkan dengan jenis penelitian yang lain, berikut adalah karakteristik PTK :


(17)

1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktek yang dilakukannya selama ini dikelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan

2. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri

PTK yang paling esensial

3. Penelitian tindakan kelas dilakukan didalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi

4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.

Guru dianggap paling tepat melakukan penelitian tindakan kelas karena :

1. Guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya

2. Temuan penelitian biasa/formal sering sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran

3. Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya 4. Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik, dan

5. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan mempersyaratkan guru mampu melakukan penelitian di kelasnya.


(18)

Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan guru dalam proses belajar, maka tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran dikelas.

Sedangkan banyak manfaat dari PTK yang dikemukakan oleh Aqib Z, dkk (2009:7) diantaranya PTK bermanfaat bagi guru, siswa dan sekolah.

Manfaat PTK bagi guru adalah sebagai berikut : a. Membantu guru memperbaiki pembelajaran b. Membantu guru berkembang secara profesional c. Meningkatkan rasa percaya diri guru

d. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.

Sedangkan manfaat PTK bagi siswa adalah untuk meningkatkan proses / hasil belajar. selain itu guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi model bagi para siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya. Selain itu manfaat PTK bagi sekolah dapat membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan/kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut.

B. Prosedur PTK

Prosedur penelitian yang digunakan mengacu pada model desain Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), pengamatan (observe), dan refleksi (reflectif). Di bawah ini merupakan gambar model PTK (Gambar 3.1) yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dengan model spiralnya yang dilakukan pada penelitian kali ini.


(19)

Identifikasi masalah

Refleksi Pokok Permasalahan dan Pemecahan Masalah serta Rencana Tindakan

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Gambar 3.1

Model Spiral PTK Kemmis & Mc. Taggart, (dalam Kasihani Kasbolah 1998/1999) Penyusunan

Rencana Tindakan

Refleksi I Pelaksanaan

Tindakan

Observasi Pelaksanaan Tindakan

Penyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Refleksi II

Observasi Pelaksanaan Tindakan

Penyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Refleksi III

Observasi Pelaksanaan Tindakan


(20)

1. Tahap Persiapan dan Perencanaan Tindakan (Planning)

Setelah melakukan observasi awal dalam rangka pendekatan untuk mendapatkan informasi awal tentang keadaan kelas terutama berkaitan dengan penggunaan media gambar fotografik dalam proses pembelajaran di kelas IV maka dibuatlah persiapan tindakan sebagai berikut :

a. Mencari serta mengumpulkan alat, bahan dan media yaitu berupa gambar-gambar fotografik sebagai media pembelajaran.

b. Siswa mulai memperhatikan gambar dan mengamati hal-hal yang ada dalam gambar.

c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk dilaksanakan sekurang-kurangnya tiga siklus.

2. Tahap Pelaksanaan tindakan (acting)

Pada tahap ini merupakan tahap implementasi (pelaksanaan) dari semua rencana yang telah dibuat. peneliti melakukan tindakan-tindakan yang berupa intervensi terhadap pelaksanaan kegiatan atau program yang sudah menjadi tugas sehari-hari. Rancangan rumusan skenario yang telah dibuat dalam tahap persiapan dan perencanaan tadi dicoba untuk dilaksanakan di kelas dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar fotografik.

Dalam tahap ini juga perlu dilakukan umpan balik yaitu kegiatan mengobservasi pelaksanaan tindakan, agar tidak terlalu menyimpang jauh dari rencana tindakan.


(21)

Umpan balik juga berfungsi untuk merevisi kesalahan atau kekurangan yang mungkin terjadi pada tahap rencana dan atau pelaksanaan tindakan. Setiap temuan hasil pengamatan akan didokumentasikan dan dicatat sesuai dengan butir-butir yang ada dalam daftar cek (lembar observasi).

3. Tahap pengamatan (Observing)

Pada pelaksanaannya tahap observasi ini adalah bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Tahap observasi meliputi semua kegiatan untuk mengenal, merekam, dan merekomendasikan setiap hal dari proses dan hasil yang dicapai oleh tindakan yang direncanakan atau tidak direncanakan.

Dalam kegiatan observasi ini data akan dihimpun melalui alat pengumpul data yang telah dipersiapkan untuk mendapatkan temuan dan masukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dalam upaya untuk merencanakan kembali tindakan - tindakan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

4. Tahap Refleksi (reflecting)

Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat pada saat dilakukan pengamatan (observasi). Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan dicari ekplanasinya (penjelasan). Dengan demikian data yang berhasil dikumpulkan melalui alat pengumpul data yang berhasil tercatat maupun yang tidak akan dikonfirmasikan dan dianalisis serta dievaluasi untuk diberikan makna supaya dapat diketahui pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan tersebut tercapai atau belum agar peneliti dapat kejelasan mengenai yang akan dilakukannya kemudian.


(22)

dibuang, atau ditambahkan kemudian dilanjutkan dengan membuat perencanaan baru untuk melakukan tindakan baru. Penyempurnaan – penyempurnaan kearah perbaikan tindakan selanjutnya dirumuskan untuk dituangkan kedalam rencana tindakan baru.

5. Tahap Perencanaan Tindakan Lanjutan

Tahap ini merupakan tahapan untuk merumuskan rencana tindakan lanjutan bila hasil refleksi belum cukup memuaskan. Hal ini perlu dilakukan untuk merencanakan tindakan baru (lanjutan), sehingga hal-hal yang belum dapat dilakukan atau diperbaiki pada tindakan sabelumnya dapat diatasi pada tindakan selanjutnya.

C. Lokasi dan Subyek Penelitian

Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran IPS di kelas IV SDN Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi. Adapun yang menjadi subyek penelitian tindakan kelas ini terdiri dari seorang guru dan 31 orang siswa kelas IV, yakni 15 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan.

Adapun rincian siswa kelas IV SDN Hegarmanah 02 dalam tabel di bawah ini :


(23)

Tabel 3.1

Daftar nama siswa kelas IV SDN Hegarmanah 02

NO NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN

1. YANTI √

2. ACHDIAT K.P √

3. AGUNG S.P √

4. ANITA √

5. ANWAR F.H √

6. ARISKA R.P.A √

7. ASEP PURMADI √

8. EVA SUNDARI √

9. FARIDA √

10. FERI F √

11. FITRI A √

12. GILANG RAMDANI √

13. HARNUM √

14. IIS LAELASARI √

15. IKA LESTARIYANI √

16. KARTIKA N.P √

17. RELISTIA √

18. RIPAN H √

19. RIKI MUHAMMAD √

20. SANDRA H √

21. SARDI √

22. SITI NURJANAH √

23. SUTIA SARI √

24. UDI USMAN √

25. WULANDARI √


(24)

27. ZAENI FIKRI √

28. MIA NURARGIANTI √

29. ANDRE HERMAWAN √

30. FARID AZIS √

31. MAULANA IKHSAN S.S √

JUMLAH 15 16

D. Instrumen Penelitian

Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Menyusun instrumen pada dasarnya adalah menyusun alat evaluasi karena mengevaluasi adalah memperoleh data tentang sesuatu yang diteliti dan hasil yang diperoleh dapat diukur dengan menggunakan standar yang telah ditentukan sebelumnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah : 1. Observasi atau Pengamatan

Observasi dalam penelitian ini merupakan instrumen pengumpulan data yang bertujuan mengamati proses pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar fotografik di Sekolah Dasar Negeri Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi. Berupa lembar pengamatan sebagai berikut :


(25)

Tabel 3.2

Instrumen observasi aktivitas Guru

No Aktivitas Guru

Tingkat Aktivitas

BS B C K

1 Melakukan apersepsi

2 Menjelaskan tujuan pembelajaran serta memberikan motivasi terhadap siswa

3 Memulai pembelajaran dengan menyajikan masalah dalam kehidupan sehari-hari

4 Berperan sebagai fasilitator dan moderator saat pembelajaran berlangsung

5 Menggunakan media pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan materi pembelajaran

6

Membuat kesimpulan bersama-sama siswa dari materi yang telah dipelajari serta memberikan PR

7 Melakukan tanya jawab dengan siswa terhadap pemahaman materi yang disampaikan.

Keterangan :

BS : Baik Sekali B : Baik C : Cukup K : Kurang


(26)

Tabel 3.3

Instrumen observasi aktivitas belajar siswa secara keseluruhan

NO Aktivitas Siswa

Tingkat Aktivitas

BS B C K

1. Memperhatikan penjelasan guru dengan penuh semangat

2. Mempelajari materi pelajaran yang diajarkan guru

3. Memperhatikan media yang digunakan saat pembelajaran berlangsung

4. Disiplin dan taat saat pembelajaran

5. Siswa berperan aktif serta berkomunikasi langsung saat pembelajaran

6. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

7. Siswa bersama guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.

Keterangan :

BS : Baik Sekali B : Baik C : Cukup K : Kurang


(27)

Tabel 3.4

Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Individu

No N a m a

Aktivitas Belajar Individu

Jumlah nilai

Disiplin Motivasi belajar

Perhatian siswa

Komunikasi siswa

Aktivitas Belajar Individu

2. Tes Tertulis (Written Test)

Tes tertulis adalah penilaian yang dilakukan dengan memberikan tes secara tertulis dengan jawaban dari tes juga secara tertulis, bentuk soalnya dapat menggunakan soal-soal obyektif atau subyektif/uraian. Tes ini dilakukan pada setiap akhir tindakan atau siklus. Tes tertulis ini untuk melihat hasil dan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Hegarmanah 02 baik sebelum dan sesudah digunakannya media gambar fotografik dalam pembelajaran IPS.


(28)

3. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh gambaran pengalaman yang dialami guru dan siswa selama melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media gambar fotografik. Wawancara dilakukan terhadap siswa secara acak. Berikut contoh pertanyaan wawancara dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.5

Susunan pertanyaan wawancara untuk siswa

No Pertanyaan Jawaban Ket

1. Apakah kamu senang dengan gambar ? 2. Apakah kamu lebih tertarik dengan

pembelajaran yang menggunakan media gambar ?

3. Apakah belajar dengan menggunakan media gambar itu lebih sulit ?

4. Apakah kamu bosan dengan pembelajaran dengan menggunakan media gamabar ?


(29)

E. Pengolahan dan Validasi Data

1. Data Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data verbal dan data non verbal. Data verbal merupakan data hasil pengamatan, wawancara dan tes. Kedua data ini dianalisis dan akhirnya menghasilkan kesimpulan atas jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini.

2. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap variabel penelitian yang siap dianalisis. Pengolahan data yang digunakan meliputi:

a. Pengeditan Data ( Editing )

Pengeditan atau editing yaitu pemeriksaan atau koreksi data yang telah dikumpulkan. Ini dilakukan karena kemungkinan data yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan.

b. Tabulasi Data

Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis.

3. Penyajian Data

Teknik penyajian dan analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan teknik statistik. Penyajiannya dalam bentuk tabel maupun dalam bentuk diagram atau grafik.


(30)

a. Penyajian data dalam bentuk tabel

Tabel adalah model penyajian yang disusun dalam baris dan kolom. Tabel data berupa kumpulan angka-angka berdasarkan kategori tertentu. Tabel dapat memudahkan penyusunan data – data yang dikelola dengan baik.

b. penyajian data dalam bentuk grafik

Grafik biasanya dibuat berdasarkan tabel. Grafik atau merupakan visualisasi data pada tabel yang bersangkutan. Grafik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah grafik batang.

4. Validasi Data

Untuk mendapatkan data yang mendukung dan sesuai dengan karakteristik fokus permasalahan dan tujuan penelitian, tehnik validasi data yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Audit Trail

Audit Trail adalah pengecekan keabsahan temuan penelitian dan prosedur

penelitian yang telah diperiksa dengan mengkonfirmasikan kepada teman sejawat dan dosen. Hal ini dilakukan untuk memperoleh kritik, tanggapan dan masukan konstruktif sehingga bisa memperkuat analisis dan memperoleh validitas yang tinggi.


(31)

Yaitu mengecek kebenaran hasil temuan dari hasil tiap siklus, refleksi sampai akhir keseluruhan tindakan, sehingga mendapatkan data yang lengkap dan memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.


(32)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas berlangsung mengenai penggunaan media gambar fotografik dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi. Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN Hegarmanah 02 sebelum menggunakan media gambar fotografik masih rendah dan belum optimal. Hal ini dilihat dari pembelajaran pra siklus, dimana tingkat motivasi siswa dalam belajar sangat rendah. Ini dapat dilihat dari tingkat keaktifan dalam pembelajaran, masih banyak siswa yang minim mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan – pertanyaan yang diajukan oleh guru. Ini dikarenakan belum digunakanya media pembelajaran dalam hal ini belum digunakan media gambar fotografik.

2. Kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar fotografik terlihat bahwa tingkat motivasi dalam belajar siswa mengalami peningkatan dan perbaikan menuju ke arah yang lebih baik.


(33)

Jika pada saat pra siklus motivasi siswa dalam belajar masih sangat rendah tetapi dengan menggunakan media gambar fotografik terlihat adanya peningkatan motivasi belajar siswa. Ini dilihat dari siswa yang memperhatikan penjelasan dari guru dengan penuh semangat serta antusias dalam memperhatikan media gambar fotografik yang diberikan oleh guru.

3. Pada pembelajaran IPS setelah menggunakan media gambar fotografik menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik dari sebelumnya, yaitu adanya peningkatan motivasi belajar siswa yang positif. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran secara langsung dan antusis dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru sehingga hasil evaluasi yang diberikan secara maksimal dapat terpenuhi, serta siswa terlibat dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari sebelumnya.

B. Saran

Adapun saran dari hasil penelitian ini ditujukan kepada :

1. Bagi guru, disarankan agar dapat mengambil pengalaman dari penelitian ini untuk dijadikan sebagai acuan dalam pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar, dan guru sebagai pemberi materi pembelajaran sebaiknya berperan sebagai pemandu dalam kegiatan pembelajaran agar dapat membangkitkan minat serta keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran.


(34)

2. Bagi Kepala Sekolah, diharapkan dapat menciptakan suasana dan kondisi yang dapat merangsang para guru agar dapat melakukan pembelajaran yang menarik dan efektif salah satunya dengan penggunaan media pembelajaran yang kreatif dan tepat.

3. Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam penelitian ini masih dirasakan adanya keterbatasan, oleh karena itu disarankan kepada peneliti yang lain dapat melanjutkan dan menyempurnakan serta lebih mengembangkan ke dalam lingkup yang lebih komplek dan lokasi yang lebih luas lagi.


(35)

Sofyan Jaenaludin,2013

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung : CV Yrama Widya.

Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa Studio.

Hermawan, R. et al. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS.

Herry Hernawan, A. et al. (2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung:UPI PRESS.

Herry Hernawan, A. et al. (2007). Belajar & Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung. UPI PRESS.

Hidayat R. (2005). Strategi Belajar Mengajar. [online]. Tersedia : http://pgribanjarsari.wordpress.com/2010/01/11/motivasi-belajar/

[16 Januari 2013].

Kasbolah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Depdikbud. Mulyasa. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya Musfiqon, HM. (2012). Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta :

PT. Prestasi Pustakaraya.

Purwanto. (2002). Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. [online]. Tersedia : http://www.sarjanaku.com/2011/05/motivasi-belajar-siswa.html

[16 Januari 2013].

Sapriya. et al. (2006). Konsep Dasar IPS. Bandung : UPI PRESS.

Sapriya. et al. (2007). Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Bandung : UPI PRESS.

Sardiman. (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. [online]. Tersedia :

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2115321-ciri-ciri-motivasi-belajar/ [16 Januari 2013].

Setiawan, D. dkk. (2009). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.


(36)

Soemanto. (1987). Psikologi Pendidikan. [online]. Tersedia : http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/ [16 Januari 2013].

Suciati. dkk. (2007). Belajar & Pembelajaran 2. Jakarta : Universitas Terbuka. Sudjana & Rivai. (2001). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo Supriatna, N. et al. (2009). Pendidikan IPS di SD. Bandung : UPI PRESS.

Tim Penyusun. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI PRESS. Tim Redaksi Nuansa Aulia. (2008). Himpunan Perundang-undangan Republik

Indonesia Tentang SISDIKNAS. Bandung : Nuansa Aulia.

Wardani, IGAK. et al. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

Winataputra. dkk. (2007). Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta : Universitas Terbuka.


(1)

Yaitu mengecek kebenaran hasil temuan dari hasil tiap siklus, refleksi sampai akhir keseluruhan tindakan, sehingga mendapatkan data yang lengkap dan memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.


(2)

81

Sofyan Jaenaludin,2013

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas berlangsung mengenai penggunaan media gambar fotografik dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi. Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN Hegarmanah 02 sebelum menggunakan media gambar fotografik masih rendah dan belum optimal. Hal ini dilihat dari pembelajaran pra siklus, dimana tingkat motivasi siswa dalam belajar sangat rendah. Ini dapat dilihat dari tingkat keaktifan dalam pembelajaran, masih banyak siswa yang minim mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan – pertanyaan yang diajukan oleh guru. Ini dikarenakan belum digunakanya media pembelajaran dalam hal ini belum digunakan media gambar fotografik.

2. Kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar fotografik terlihat bahwa tingkat motivasi dalam belajar siswa mengalami peningkatan dan perbaikan menuju ke arah yang lebih baik.


(3)

Jika pada saat pra siklus motivasi siswa dalam belajar masih sangat rendah tetapi dengan menggunakan media gambar fotografik terlihat adanya peningkatan motivasi belajar siswa. Ini dilihat dari siswa yang memperhatikan penjelasan dari guru dengan penuh semangat serta antusias dalam memperhatikan media gambar fotografik yang diberikan oleh guru.

3. Pada pembelajaran IPS setelah menggunakan media gambar fotografik menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik dari sebelumnya, yaitu adanya peningkatan motivasi belajar siswa yang positif. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran secara langsung dan antusis dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru sehingga hasil evaluasi yang diberikan secara maksimal dapat terpenuhi, serta siswa terlibat dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari sebelumnya.

B. Saran

Adapun saran dari hasil penelitian ini ditujukan kepada :

1. Bagi guru, disarankan agar dapat mengambil pengalaman dari penelitian ini untuk dijadikan sebagai acuan dalam pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar, dan guru sebagai pemberi materi pembelajaran sebaiknya berperan sebagai pemandu dalam kegiatan pembelajaran agar dapat membangkitkan minat serta keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran.


(4)

83

Sofyan Jaenaludin,2013

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi Kepala Sekolah, diharapkan dapat menciptakan suasana dan kondisi yang dapat merangsang para guru agar dapat melakukan pembelajaran yang menarik dan efektif salah satunya dengan penggunaan media pembelajaran yang kreatif dan tepat.

3. Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam penelitian ini masih dirasakan adanya keterbatasan, oleh karena itu disarankan kepada peneliti yang lain dapat melanjutkan dan menyempurnakan serta lebih mengembangkan ke dalam lingkup yang lebih komplek dan lokasi yang lebih luas lagi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung : CV Yrama Widya.

Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa Studio.

Hermawan, R. et al. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS.

Herry Hernawan, A. et al. (2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung:UPI PRESS.

Herry Hernawan, A. et al. (2007). Belajar & Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung. UPI PRESS.

Hidayat R. (2005). Strategi Belajar Mengajar. [online]. Tersedia : http://pgribanjarsari.wordpress.com/2010/01/11/motivasi-belajar/

[16 Januari 2013].

Kasbolah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Depdikbud. Mulyasa. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya Musfiqon, HM. (2012). Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta :

PT. Prestasi Pustakaraya.

Purwanto. (2002). Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. [online]. Tersedia : http://www.sarjanaku.com/2011/05/motivasi-belajar-siswa.html

[16 Januari 2013].

Sapriya. et al. (2006). Konsep Dasar IPS. Bandung : UPI PRESS.

Sapriya. et al. (2007). Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Bandung : UPI PRESS.

Sardiman. (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. [online]. Tersedia :


(6)

Sofyan Jaenaludin,2013

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soemanto. (1987). Psikologi Pendidikan. [online]. Tersedia : http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/ [16 Januari 2013].

Suciati. dkk. (2007). Belajar & Pembelajaran 2. Jakarta : Universitas Terbuka. Sudjana & Rivai. (2001). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo Supriatna, N. et al. (2009). Pendidikan IPS di SD. Bandung : UPI PRESS.

Tim Penyusun. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI PRESS. Tim Redaksi Nuansa Aulia. (2008). Himpunan Perundang-undangan Republik

Indonesia Tentang SISDIKNAS. Bandung : Nuansa Aulia.

Wardani, IGAK. et al. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

Winataputra. dkk. (2007). Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta : Universitas Terbuka.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas V SD Negeri 04 Mojogedang Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran

0 1 13

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas V SD Negeri 04 Mojogedang Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran

0 1 12

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika Di Kelas IV SD Negeri Sundoluhur 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 20

0 1 15

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika Di Kelas IV SD Negeri Sundoluhur 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 20

0 0 19

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KERJA KELOMPOK : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri Hegarmanah 03 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 30

PENERAPAN METODE TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada kelas IV SD Negeri Puncak UPTD Pendidikan Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang tahun ajaran 2012/2013.

0 0 39

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IPS SISWA DI SD : Penelitian Tindakan Kelas Yang Dilakukan Pada Kelas V SD Negeri Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 30

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD : Penelitian Tindakan Kelas pada pembelajaran IPS Tentang Peninggalan Sejarah di Kelas V SDN Waringinjaya 01 Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi.

1 2 36

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GEDONGKIWO YOGYAKARTA.

0 1 150

Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajar IPS di Kelas IV SD Inpres Dongkas

0 0 10