PENGARUH PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR : Survei dilakukan terhadap Wisatawan yang datang ke Kebun Raya Cibodas.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 12
1.3Tujuan Penelitian ... 12
1.4Kegunaan Penelitian ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 14
2.1.1 Konsep Pemasaran Pariwisata ... 14
2.1.1.1 KonsepDestinasi Pariwisata ... 17
2.1.1.2 Bauran Pemasaran pariwisata ... 27
2.1.1.3 Konsep Produk Wisata ... 32
2.1.1.4 Ciri-ciri Produk Wisata ... 33
2.1.1.5 Jenis-jenis Produk Wisata ... 35
2.1.1.6 Unsur-unsur Produk Wisata ... 36
2.1.2 Keputusan Berkunjung ... 38
2.1.2.1 Definisi Keputusan Berkunjung ... 38
2.1.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Prilaku Berkunjung ... 40
(2)
2.1.3 Pengaruh Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung ... 50
2.1.4 Penelitian terdahulu dan Orisinilitas Penelitian ... 50
2.2 Kerangka Pemikiran Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung ... 52
2.3 Hipotesis ... 67
BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 68
3.2 Metodologi Penelitian ... 70
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 70
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 71
3.2.3 Sunber dan cara penentuan data Sumber Data ... 74
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 75
3.2.4.1 Populasi ... 75
3.2.4.2 Sampel ... 75
3.2.4.3 Teknik Sampling ... 77
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 77
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 79
3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 79
3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 83
3.2.7 Rancangan Analisis ... 85
3.2.7.1 Pengujian Hipotesis ... 86
3.2.7.2 Uji Asumsi ... 91
3.3 Pengujian Hipotesis ... 93
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Daya tarik wisata Kebun Raya Cibodas ... 95
4.1.1 Profil Daya Tarik Wisata ... 95
4.1.1.1 Identitas Daya Tarik Wisata ... 95
4.1.1.2 Sejarah Singkat pantai Anyer ... 95
4.1.1.3 Visi dan misi ... 96
4.1.1.4 Produk dan Jasa yang ditawarkan ... 96
(3)
4.1.2.1 Karakteristik Wisatawan dilihat Berdasarkan
Jenis Kelamin dan Usia ... 97
4.1.2.2 Karakteristik Responden dilihat Berdasarkan Pendidikan Akhir ... 99
4.1.2.3 Karakteristik Responden dilihat Berdasarkan Pekerjaan dan Penghasilan ... 100
4.1.2.4 Karakteristik Responden dilihat Berdasarkan asal tinggal ... 102
4.1.2.5 Pengalaman Responden Berdasarkan Informasi mengenai Produk Wisata Kebun Raya Cibodas ... 103
4.1.2.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Tujuan Berkunjung Ke Kebun Raya Cibodas ... 104
4.1.2.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 106
4.1.2.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Rata-rata Pengeluaran wisatawan ketika berkunjung di Kebun Raya Cibodas ... 107
4.1.2.9 Pengalaman Responden Berdasarkan Kedatangan ... 108
4.2 Tanggapan Dan Gambaran Produk Wisata Di Kebun Raya Cibodas ... 109
4.2.1 Tanggapan Responden terhadap Atraksi ... 109
4.2.2 Tanggapan Responden terhadap Amenitas ... 113
4.2.3 Tanggapan Responden terhadap Aksesibilitas ... 116
4.2.4 Rekapitulasi Total Skor Produk Wisata ... 118
4.3 Tanggapan Responden Kebun Raya Cibodas Terhadap Keputusan Berkunjung. ... 119
4.3.1 Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Produk... 120
4.3.2 Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Merek (Brand) ... 122
4.3.3 Tanggapan Responden terhadap Penentuan Jumlah Kunjungan ... 124
4.3.4 Tanggapan Responden terhadap Penentuan Waktu Kunjungan ... 126
4.3.5 Tanggapan Responden terhadap Penentuan Pemilihan Perantara ... 129
4.3.6 Rekapitulasi total Skor Keputusan Berkunjung ... 131
4.4 Gambaran Pengaruh Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung ... 132
4.4.1 Gambaran Produk Wisata yang dilakukan Kebun Raya Cibodas... 132
(4)
4.4.3 Hasil Pengujian ... 134
4.5 Uji Asumsi Regresi ... 135
4.5.1 Uji Asumsi Normalitas ... 135
4.5.2 Uji Heteroskedastisitas ... 137
4.5.3 Uji Asumsi Heteroskedastisitas ... 138
4.5.4 Uji signifikansi (Uji F) ... 138
4.5.5 Koefisien Korelasi dan Determinasi ... 139
4.5.6 Uji t dan Signifikasi ... 140
4.5.7 Model Persamaan Regresi Berganda Pengaruh Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung di Kebun Raya Cibodas ... 142
4.6 Hasil Uji Asumsi Sub Variabel ... 143
4.7 Implikasi Hasil Temuan Penelitian Produk Wisata ... 145
4.7.1 Implikasi Temuan Teoritia ... 145
4.7.2 Implikasi Temuan Empiris ... 147
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan... 148
5.2 Rekomendasi ... 150
DAFTAR PUSTAKA ... xiv DAFTAR LAMPIRAN
(5)
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel Hal
1.1 Potensi Wisata Provinsi Jawa Barat ... 4
1.2 Data Kunjungan Wisatawan Ke Jawa Barat Tahun 2007-2010... 5
1.3 Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Cianjur Tahin 2010 ... 7
1.4 Sarana Dan Prasarana ... 8
1.5 Data Pengunjung UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas-LIPI 2.1 Penelitian Terdahulu Dan orisinilitas Penelitian ... 51
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 71
3.2 Jenis Sumber Data ... 74
3.3 Teknik Pengumpulan Data Dan Sumber Data ... 79
3.4 Hasil Pengujian Validitas ... 81
3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 84
3.6 Insterprentasi Besarnya Koefisien Korelasi ... 87
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia ... 98
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Akhir ... 99
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Dan Penghasilan ... 100
4.4 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Asal Tinggal ... 102
4.5 Informasi Yang Diperoleh Tentang Produk Wisata Kebun Raya Cibodas .... 103
4.6 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Tujuan Berkunjung ... 105
4.7 Pengalaman wisatawan Berdasarkan Frekuensi Kunjungan Dalam Satu Bulan ... 106
4.8 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Rata-rata Pengeluaran Ketika Berkunjung K Kebun Raya Cibodas ... 107
4.9 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Kedatangan Wisatawan ... 108
4.10 Tanggapan Responden Terhadap Atraksi Wisata Kebun Raya Cibodas... 110
4.11 Tanggapan Responden Terhadap Aminitas Kebun Raya Cibodas ... 113
4.12 Tanggapan Responden Terhadap Aksesibilitas Kebun raya Cibodas ... 116
4.13 Rekapitulasi Tanggapan Responden Kebun Raya Cibodas Terhadap Produk wisata ... 119
(6)
4.14 Tanggapan Wisatawan Terhadap Pemilihan Produk Jasa Kebun Raya
Cibodas ... 120
4.15 Tanggapan Wisatawan Terhadap pemilihan Merek (Brand) ... 122
4.16 Tangwan Terhadap Penentuan Jumlah Kunjungan ... 124
4.17 Tanggapan wisatawan terhadap Waktu Kunjungan ... 127
4.18 Tanggapan wisatawan terhadap Pemilihan Perantara ... 129
4.19 Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan Kebun raya Cibodas Terhadap keputusan Berkunjung ... 132
4.20 Output Anova ... 139
4.21 Output Pengaruh Produk Wisatawan Terhadap Keputusan Berkunjung ... 140
4.22 Output Koefisien Regresi ... 141
(7)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Gambar Hal
2.1 Faktor-faktor Yang mempengaruhi Prilaku Berkunjung ... 43
2.2 Modifikasi proses Pengambilan Keputusan ... 46
2.3 Kerangka Pemikiran Produk Wisata Terhadap Proses Keputusan Berkunjung. ... 66
2.4 Paradigma Penelitian Produk Wisata Terhadap Proses Keputusan Berkunjung ... 66
3.1 Regresi Berganda ... 89
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia ... 98
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Akhir ... 100
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Dan Penghasilan ... 101
4.4 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Asal Tinggal ... 103
4.5 Informasi Yang Diperoleh Tentang Produk Wisata Kebun Raya Cibodas .... 104
4.6 Pengalaman wisatawan Berdasarkan Tujuan berkunjung ... 105
4.7 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Frekuensi Kunjunngan ... 107
4.8 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Rata-rata Pengeluaran Ketika Berkunjung Ke Kebun Raya Cibodas... 108
4.9 Pengalaman Berdasarkan Kedatangan ... 109
4.10 Garis Kontinum Tanggapan Responden Kebun Raya Cibodas ... 112
4.11 Garis Kontinum Tanggapan Responden Kebun Raya Cibodas Terhadap Aminitas ... 115
4.12 Garis Kontinum Tanggapan Responden Kebun Raya Cibodas Terhadap Aksesibilitas ... 118
4.13 Garis Kontinum Tanggapan Responden Kebun Raya Cibodas Terhadap Pemilihan produk Jasa ... 122
4.14 Garis Kontinum Tanggapan Responden Kebun Raya Cibodas Terhadap Pemilihan Merek (Brand) ... 124
4.15 Garis Kontinum Tanggapan Responden Kebun Raya Cibodas Terhadap Penentuan Jumlah Kunjungan ... 126
4.16 Garis Kontinum Tanggapan Responden Kebun Raya Cibodas Terhadap Penentuan Waktu Kunjungan ... 129
(8)
4.17 Garis Kontinum Tanggapan Responden Kebun Raya Cibodas Terhadap
Penentuan Pemilihan Perantara ... 131
4.18 Garis Kontinum Tanggapan Responden Kebun Raya Cibodas Terhadap Variable produk Wisata ... 133
4.19 Garis Kontinum Tanggapan Responden Kebun Raya Cibodas Terhadap Variable Keputusan Berkunjung ... 134
4.20 Histrogam Dependent Variabel ... 136
4.21 Normal Probability Plot ... 136
4.22 Uji Heteroskedastisitas ... 137
(9)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang komplek karena melibatkan beberapa pendukung kegiatan pariwisata seperti; transportasi, penginapan, restoran, pemandu wisata, dan lain-lain. Industri pariwisata memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata. Dalam menjalankan perannya, industri pariwisata harus menerapkan konsep dan peraturan serta panduan yang berlaku dalam pengembangan pariwisata agar mampu mempertahankan dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang nantinya bermuara pada pemberian manfaat ekonomi bagi industri pariwisata dan masyarakat lokal.
Pariwisata juga bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial, ekonomi dan budaya. Menurut World
Tourism Trade Center (WTTC) delapan persen dari ekspor barang dan jasa
berasal dari sektor pariwisata yang menjadi penyumbang terbesar dalam perdagangan international, dan menjadi salah satu penggerak utama perekonomian dunia bersama dengan industri telekomunikasi dan teknologi informasi.
United Nation World Tourism Organization (UNWTO) sebagai organisasi
pariwisata dunia memberikan prediksi mengenai distribusi pasar wisatawan internasional khususnya di kawasan Asia Pasifik yang akan menjadi tujuan destinasi wisata utama yang mengalami pertumbuhan paling tinggi diantara kawasan-kawasan lainnya. Hal ini ditanggapi secara positif oleh negara-negara
(10)
anggota ASEAN, khususnya Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Negara-negara ini mengharapkan adanya perolehan pendapatan yang lebih besar dari sektor pariwisata.
Negara Indonesia yang merupakan salah satu anggota negara ASEAN menangapi dengan positif adanya prediksi mengenai distribusi pasar wisatawan internasional yang dilakukan oleh UNWTO dengan cara terus mengembangkan industri pariwisata yang ada di Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan devisa negara, pengembangan kepariwisataan juga bertujuan untuk
memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia. Pengembangan pariwisata di Indonesia tidak terlepas dari potensi yang dimiliki oleh Indonesia untuk mendukung pariwisata tersebut.
Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat menarik. Keragaman budaya ini dilatari oleh adanya agama, adat istiadat yang unik, dan kesenian yang dimiliki oleh setiap suku yang ada di Indonesia. Disamping itu, alamnya yang indah akan memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung baik itu alam pegunungan (pedesaan), alam bawah laut, maupun pantai.
Indonesia merupakan salah satu negara tujuan wisata di dunia, hal ini dikarenakan Indonesia selain memiliki letak wilayah yang strategis dan sangat luas, juga memiliki daerah-daerah tujuan wisata yang memiliki banyaknya perbedaan atraksi wisata di setiap daerahnya, sehingga banyak Event yang diselenggarakan untuk memperkenalkan budaya dan daya tarik wisata daerahnya masing-masing dengan tujuan untuk menarik wisatawan datang. Hal ini dapat di lihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun
(11)
2006 hingga 2010 yang mengalami fluktuasi kunjungan wisatawan yang cukup signifikan, pada tahun 2006 jumlah tingkat kunjungan wiatawan mancanegara sebesar 5.321.165. dari tahun 2006 jumlah kunjugan wisatawan mengalami penurunan pada tahun 2007 sekitar 6,3 %, dan pada tahun 2007 ke 2008 penurunan terjadi sebanyak 4,8%, namun dari tahun 2008 ke tahun 2009 mengalam kenaikan sebanyak 12,3 %, dan pada tahun 2009 ke 2010 mengalami kenaikan kembali sekitar 19,4%, berdasarkan tingkat kunjungan yang terjadi menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan wisata di dunia.
Kondisi tingkat kunjungan wisatawan nusantara sendiri mengalami kenaikan. Salah satu penyebabnya adalah dikarenakan kondisi perekonomian yang sedang mengalami pertumbuhan sehingga mempengaruhi kondisi keuangan wisatawan nusantara yang mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan nusantara yang mengalami peningkatan terus menerus dari tahun ke tahun, pada tahun 2006 jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 114.270 dan pada tahun terakhir yaitu tahun 2010 jumlah kunjungan wisatawan tercatat sebanyak 122.312, walaupun kenaikan tersebut tidak meningkat secara signifikan. Hal ini perlu penanganan yang khusus karena kenaikan ini dapat ditingkatkan secara signifikan jika diiringi dengan koordinasi yang baik oleh para stakeholder bidang pariwisata di Indonesia.
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara membuat semua daerah di Indonesia terus meningkatkan potensi, sarana dan prasarana pariwisata. Pemerintah pusat memberikan kewenangan otonomi
(12)
daerah untuk mengembangkan potensi daerahnya masing-masing. Salah satu provinsi yang diberi otonomi untuk mengembangkan daerahnya adalah provinsi Jawa Barat.
Provinsi Jawa Barat memiliki potensi wisata yang sangat baik mulai dari jenis daya tarik wisata pegunungan, pantai, hutan, dan lainnya yang apabila dikelola dengan baik sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke propinsi Jawa Barat untuk mendukung bangkitnya pariwisata nasional yang citranya sedang menurun di dunia internasional. Berikut ini disajikan tabel berbagai potensi wisata yang terdapat di propinsi Jawa Barat :
TABEL 1.1
POTENSI WISATA PROVINSI JAWA BARAT
POTENSI WISATA JAWA BARAT JENIS
WISATA NAMA DAYA TARIK WISATA
Gunung Ciremai, Galunggung, Guntur, Papandayan, Tangkuban Perahu, Salak.
Rimba
Bodogol, Cagar Alam Pananjung, Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Leuweung Sancang, Taman Kera, Taman Nasional Gunung Haliman.
Air
Air Panas Cimanggu, Arung Jeram Cikandang-Cimanuk, Ciater, Cibulan, Cipanas Ciseeng, Cisolok, Curug Orok, Grama Tirta Jatiluhur, Kawah Putih, Kolam Cigugur, Lido, Situ Wanayasa, Situ Bagendit, Situ Patengang, Waduk Darma. Pantai Cipatujah, Karang Parang, Pangandaran, Pantai Citaruk,
Pantai Karang Nini, Pelabuhanratu, Sayang Heulang.
Seni-Budaya
Balap Kerbau Pantai Cipatujah, Jaipongan, Kuda Renggong, Laga Domba Garut, Pesta Nelayan Pamang Sari, Sisingaan, Tari Topeng, Saung Angklung Udjo, Wayang Golek. Sumber : www.westjava-indonesia.com 2010
Tabel 1.1 di atas menunjukan bahwa provinsi Jawa Barat memiliki potensi wisata yang sangat beranekaragam, provinsi Jawa Barat memiliki 360 daya tarik
(13)
wisata yang terdiri atas 214 daya tarik wisata alam, 73 wisata budaya, dan 73 daya tarik wisata khusus (Sumber : www.westjava-indonesia.com 2010). Potensi wisata ini harus dipelihara untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang datang berkunjung ke provinsi Jawa Barat. Tingkat kunjungan wisatawan ke propinsi Jawa Barat baik wisatawan mancanegara atau wisatawan domestik dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 mengalami fluktuasi. Hal ini dapat dilihat dari data pertumbuhan kunjungan Tabel 1.2 berikut ini:
TABEL 1.2
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE JAWA BARAT TAHUN 2007-2010
TAHUN 2007 2008 2009 2010
Wisatawan Nusantara
27.356.723 25.354.296 32.859.547 37.987.876
Wisatawan Mancanegara
365.436 750.000 700.000 800.000
Sumber : Bagian Penelitian dan Pengembangan, Dinas Pariwisata Kota Bandung 2010
Tabel 1.2 dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan kunjungan wisatawan nusantara ke provinsi Jawa Barat mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, pada tahun 2007 ke tahun 2008 kunjungan wisatawan nusantara ke Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan sekitar 0.07%, peningkatan kunjungan wisatawan nusantara terjadi pada tahun 2008 ke tahun 2009 sekitar 0,29% dan dari tahun 2009 ke tahun 2010 sekitar 0,15%, sedangkan untuk wisman pada tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 10,5%, dan pada tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan sekitar 0,06%, pada tahun 2009 ke 2010 mengalami peningkatan sebesar 0,14%.
Salah satu daerah di provinsi Jawa Barat memiliki banyak daya tarik wisata adalah Kabupaten Cianjur. Daya tarik wisata yang dimiliki Kabupaten
(14)
Cianjur beraneka ragam,diantaranya terdiri dari wisata alam, wisata pertanian (agrowisata) dan wisata budaya yang cukup potensial untuk dikembangkan menjadi daya tarik kunjungan wisata. Demikian pula dengan khas daerahnya berupa makanan, kerajinan dan cinderamata, perhotelan, bangunan bersejarah dan sarana pariwisata lainnya. Adapun instansi yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kepariwisataan di Kabupaten Cianjur adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur. Dinas ini secara umum memiliki fungsi untuk membina dan mengembangkan kepariwisataan dan Kebudayaan di wilayah Kabupaten Cianjur dalam upaya terwujudnya Kabupaten Cianjur sebagai daerah tujuan wisata.
Daya tarik alam pegunungan juga merupakan andalan Kabupaten Cianjur, selain potensi perkebunan holtikultura yang dikembangkan sebagai wisata agro. Walaupun jenis wisata yang berkembang di kabupaten ini hampir sama dengan yang berkembang di Kabupaten Bogor, yaitu wisata agro. Tetapi daya tarik wisata agro yang dimiliki Kabupaten Cianjur lebih bernuansa ekowisata, seperti Kawasan Agropolitan Cianjur, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga Nusantara yang bernuansa rekreasi, dan sebagian Kawasan Puncak merupakan daya tarik wisata unggulan di kabupaten Cianjur. Selain wisata agro, Kabupaten Cianjur juga terkenal dengan Kesenian Cianjuran yang menjadi daya tarik seni khas yang potensial untuk dikembangkan. Wisata budaya lainnya yang juga diunggulkan kabupaten ini adalah Istana Kepresidenan Cipanas, situs Gunung Padang, situs Megalith, Makam Dalem Cikundul, dan
(15)
Kontes Ayam Pelung. Berikut ini data daya tarik wisata alam yang ada di Cianjur dapat dilihat pada Tabel 1.3.
TABEL 1.3
DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2010
Sumber: Modifikasi Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur Tahun 2010 Tabel 1.3 menunjukan bahwa Kabupaten Cianjur memiliki berbagai macam daya tarik wisata alam yang sangat berpotensi, Salah satu daya tarik wisata yang banyak di kunjungi wisatawan yaitu Kebun Raya Cibodas atau Taman Hutan Raya (Botanic Garden), terletak di Kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan, Pacet, Cianjur. Topografi lapangannya bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian 1275 m dpl, bersuhu udara 17 - 27 derajat Celcius. Kebun ini didirikan pada tahun 1852 oleh Johannes Elias Teijsmann sebagai cabang dari Kebun Raya Bogor pada lokasi di kaki Gunung Gede.
No Nama alamat
Odtw
Jenis daya tarik wisata Jumlah
Alam Budaya Minat
khusus Wisman Wisnus
1
Kebun Raya Cibodas Kp. Rarahan
Cibodas,Desa Cimacan Kecamatan Pacet
V 621 453.169
2
Istana Kepresidenan Cipanas, Jl. Raya Cipanas Kecamatan Pacet
V 17 4.169
3
Taman Nasional Gede pangrango Rarahan – Cibodas
Kecamatan pacet
V V 453 18.286
4
Taman Bunga Nusantara, Jl. Mariwati KM. 7, Desa Kawungluwuk
Kecamatan Sukaresmi, Cipanas, Cianjur-Jawa Barat
V 26.279 106.687
5
Pantai Jayanti Desa Kertajadi Kec. Cidaun
(16)
Dengan curah hujan 2380 mm per tahun dan suhu rata-rata 18 derajat Celsius, kebun botani ini dikhususkan bagi koleksi tumbuhan dataran tinggi basah tropika, seperti berbagai tumbuhan runjung dan paku-pakuan. Berbagai fasilitas tersedia di kawasan Cibodas, mulai dari lapangan parkir yang luas untuk menampung puluhan kendaraan roda empat maupun bus, ruang informasi yang dilengkapi dokumentasi Wana Wisata Cibodas, areal bermain anak-anak, mushola, MCK umum, shelter, pendopo, teater alam terbuka, dan camping ground seluas 3 hektar yang dapat menampung 200 tenda. Adapun sarana dan prasarana lain yng terdapat di Kebun Raya Cibodas dapat dilihat pada Tabel 1.4 sebagai berikut :
TABEL 1.4
SARANA DAN PRASARANA
No Uraian Jumlah
1 Guest House (Sakura dan Medinilla) 2 Buah
2 Gedung Laboratorium 1 Buah
3 Gedung Kantor Data 1 Buah
4 Gedung Konservasi 1 Buah
5 Gedung Pengelola 1 Buah
6 Lath House 1 Buah
7 Kamar Kaca Pembibitan 1 Buah
8 Kamar Kaca Sukulen 2 Buah
9 Kamar Kaca Kaktus 1 Buah
10 Kamar Kaca Anggrek 2 Unit
11 Rumah Dinas 1 Unit
12 Rumah Dinas Pimpinan 1 Buah
13 Pos Satpam Pintu Belakang 2 Unit
14 Pos Satpam Pintu Pengelola 1 Unit
15 Gazebo 16 Buah
16 Toilet 12 Buah
17 Kantin 2 Buah
18 Kolam 11 Buah
19 Jalan Aspal 35,375 m2
20 Jalan Cico 18.000 m2
21 Galeri Tanaman Hias 1 Buah
22 Café 2 Buah
23 Persamaian Tanaman 1 Buah
(17)
25 Plaza Parkir 36 m2
26 Tempat Sampah 17 Buah
27 Area Parkir Taman Sakura 2.200 m2
Sumber : Modifikasi UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, LIPI 2011
Sarana dan prasarana yang tersedia di Kebun Raya Cibodas seperti yang di telah dijelaskan di atas, dibangun untuk kaperluan dalam pengelolaan Kebun Raya Cibodas dan untuk melayani wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas sehingga wisatawan dapat menikmati segala fasilitas yang ada Di kebun Raya Cibodas dan dapat merasakan kenyamanan dengan kelengkapan fasilitas yang tersedian saat berkunjung ke kebun Raya Cibodas, sarana dana prasarana tersebut juga diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kebun Raya Cibodas sehingga dapat meningkatkan Kunjungan Wisatawan Kebun Raya Cibodas. Adapun data kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas Dari Tahun 2005–2011 dapat dilihat pada Tabel 1.5 sebagai berikut:
TABEL 1.5
DATA PENGUNJUNG WISATAWAN UPT BALAI KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN RAYA CIBODAS-LIPI TAHUN 2005 - 2011
NO TAHUN JUMLAH
KUNJUNGAN
PERTUMBUHAN (%)
1 2005 554.967
2 2006 523.247 5.23
3 2007 503.966 5.03
4 2008 435.743 4.35
5 2009 482.001 4.81
6 2010 453.790 4.53
7 2011 443.870 4.10
Rata-Rata 479.749.4
Sumber : Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas tahun 2011 Berdasarkan Tabel 1.5 data jumlah kunjungan Kebun Raya Cibodas mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, Penurunan jumlah wisatawan adalah
(18)
salah satu indikasi dari berkurangnya minat wisatawan terhadap daya tarik wisata Kebun Raya Cibodas, hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan pada tahun 2005-2006 yang mengalami penurunan sekitar 5,4%, pada tahun 2006-2007 mengalami penurunan sekitar 3,8%, pada tahun 2007-2008 mengalami penurunan sekitar 12,7%, sedangkan pada tahun 2008-2009 mengalami peningkatan kembali sekitar 11,6%, dan pada tahun 2009-2010 mengalami penurunan kembali sekitar 8,7%, dan pada tahun 2011 menurun sebesar 443,870 Jumlah total rata-ratanya yaitu sekitar 479.749.4 jumlah tesebut belum mencapai target yang telah di tentukan oleh Kebun Raya Cibodas yaitu sekitar 600.000 pengungjung setiap tahunnya.
Penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke Kebun Raya Cibodas kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain semakin banyaknya pembangunan daya tarik wisata yang berada tidak jauh dari Kebun Raya Cibodas yang menawarkan berbagai atraksi wisata yang lebih menarik lagi sehingga daya saing semakin tinggi, kurang efektifnya pengelolaan Kebun Raya Cibodas sehingga mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung ke Kebun Raya Cibodas. Penyebab lain yang berdampak pada menurunnya jumlah wisatawan Kebun raya Cibodas yaitu pembangunan jalan Tol Cipularang yang mengakibatkan kurangnya jumlah kendaraan yang melewati jalur puncak sehingga mengurangi jumlah pengunjung yang melakukan atau memilih kebun Raya cibodas sebagai tempat istirahat sambil rekreasi.
Untuk Mengatasi permasalahan tersebut Kebun Raya Cibodas melakukan strategi produk wisata yang didalamnya terdiri dari atraksi wisata, aksesibilitas
(19)
dan amenitas. Produk wisata merupakan pelayanan yang dapat dinikmati oleh
wisatawan dari tempat asal,di daerah tujuan wisata, sampai kembali ke rumah, yang ditunjang oleh atraksi wisata, fasilitas dan layanan, harga produk, aksesibilitas pendukung yang dapat mempermudah kegiatan perjalanan wisata. Adapun definisi produk wisata Menurut Muljadi A.J (2010:89) :
Produk wisata merupakan berbagai jasa dimana satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan dihasilkan oleh berbagai perusahaan pariwisata,. produk wisata juga merupakan gabungan dari berbagai komponen, antara lain: Atraksi suatu daerah tujuan wisata, Fasilitas/amenitas yang tersedia, Aksesibilitas ke dan dari daerah tujuan wisata.
Berasarkan definisi di atas pada hakekatnya pengertian produk wisata adalah keseluruhan palayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilihnya dan sampai kembali kerumah dimana ia berangkat semula yang terdiri dari atraksi wisata, fasilitas/aminitas, dan aksesibilitas.
Produk wisata yang menawarkan objek dan atraksi wisata, yang memiliki keunggulan baik panorama alam, suasana yang aman dan nyaman dan keunggulan lainnya, memang memiliki daya tarik yang kuat dalam mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan rekreasi ke beberapa objek dan atraksi wisata yang diminatinya. (Suprapto, 2002).
Berdasarkan fenomena yang terjadi pada uraian diatas, maka perlu diadakannya suatu penelitian mengenai “Pengaruh Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Kebun Raya Cibodas” (survei pada
(20)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran produk wisata yang terdiri dari atraksi, amenitas, dan aksesibilitas Kebun Raya Cibodas?
2. Bagaimana gambaran keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Raya Cibodas?
3. Bagaimana pengaruh produk wisata yang terdiri dari atraksi, amenitas, dan aksesibilitas terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Raya Cibodas?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil temuan mengenai:
1.Untuk memperoleh gambaran mengenai produk wisata yang terdiri dari atraksi, amenitas dan aksesibilits di Kebun Raya Cibodas.
2.Untuk memperoleh gambaran mengenai keputusan berkunjung di Kebun Raya Cibodas.
3.Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh produk wisata yang terdiri dari, atraksi, amenitas dan aksesibilitas terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Raya Cibodas.
(21)
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu manajemen pemasaran, khususnya mengenai produk wisata dan keputusan berkunjung, sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan masukan bagi penulis untuk mengembangkan ilmu pemasaran pariwisata.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada Kebun Raya Cibodas sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung melalui poduk wisata.
(22)
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu destinasi pemasaran pariwisata yaitu salah satu bentuk dari bauran pemasaran yaitu produk dengan proses keputusan berkunjung wisatawan. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable adalah produk wisata yang terdiri dari atraksi, aksesibilitas, aminitas. Masalah penelitian yang merupakan variabel terikat atau
dependent variable adalah keputusan berkunjung wisatawan yang di adopsi dari
proses keputusan pembelian yang terdiri dari Pemilihan Produk, Pemilihan Merek, Pemilihan dealer, Penentuan Jumlah Pembelian, Penentuan Waktu Pembelian,
Penelitian ini dilakukan di Kebun Raya Cibodas Kabupaten Cianjur. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah wisatawan nusantara yang berkunjung ke objek daya tarik wisata Kebun Raya Cibodas.
Penelitian ini menggunakan metode pengembangan cross sectional karena informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti. Selain itu, dikarenakan penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun yaitu pada bulan Oktober-Januari 2011.
(23)
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian Dan Metode Yang Digunakan
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian dari penelitian ini adalah penelitian deskritif dan verifikatif. Menurut Maholtra
(2005:197) yang dimaksud dengan metode penelitian adalah “Cara ilmiah yang
terstruktrur untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris yang dapat disebarkan melalui kuesioner yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid (ketepatan).
Menurut pendapat Malholtra (2005:93), ”Penelitian deskriptif adalah suatu jenis riset konklusif yang mempunyai tujuan utama menguraikan sesuatu biasanya karakteristik atau fungsi pasar. Ditandai dengan formulasi hipotesis spasifik, rancangan direncanakan dan terstruktur”. Menurut Sugiyono (2008:36), penelitian verifikatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey explanatory.
Menurut Maholtra (2005:196), bahwa yang dimaksud dengan metode survey adalah “Kuesioner yang terstruktur yang diberikan ke responden yang dirancang untuk mendapatkan informasi spesifik. Terstruktur disini merujuk pada tingkat standarisasi yang diterapkan terhadap proses pengumpulan data”.
Pada penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung ditempat kejadian dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
(24)
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Asep Hermawan (2006:118) mendefinisikan bahwa operasionalisasi variabel adalah bagaimana caranya kita mengukur variabel suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analisis, maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel. Variabel yang diteliti adalah pengaruh produk wisata (X) yang terdiri dari atraksi wisata, aksesibilitas, aminitis, terhadap proses keputusan berkunjung wisatawan (Y) yang terdiri dari Pemilihan Produk, Pemilihan Merek, Pemilihan dealer, Penentuan Jumlah Pembelian, Penentuan Waktu Pembelian. Secara lebih rinci operasionalisasi masing-masing variabel itu dapat terlihat dalam Tabel 3.1 di bawah ini:
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN Variabel/Sub
variabel
Konsep Variabel/Sub
Variabel
Indikator Ukuran Skala No.
Item
Produk Wisata (X)
Produk wisata merupakan berbagai jasa dimana satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan dihasilkan oleh berbagai perusahaan pariwisata,. produk wisata juga merupakan gabungan dari berbagai komponen, antara lain : Atraksi suatu daerah tujuan wisata, Fasilitas/amenitas yang te rsedia, Aksesibilitas ke dan dari daerah tujuan wisata. Menurut Muljadi A.J (2010:89)
Atraksi (X.1) yakni segala sesuatu baik itu berupa daya tarik wisata alam dan budaya yang menarik bagi wisatawan untuk datang ke suatu daerah tujuan wisata. Muljadi A.J (2010:89) Keunikan alam kebun Raya Cibodas Tingkat Keunikan alam Kebun Raya Cibodas Ordinal III.1.A.1 Kemenarikan produk wisata Tingkat kemenarikan produk wisata yang ditawarkan Ordinal Keberagaman Tanaman Tingkat keberagaman tanaman di objek daya tarik wisata Kebun Raya Cibodas
Ordinal III.1.A.2
Koleksi tanaman Tingkat koleksi tanaman di Kebun Raya Cibodas
Ordinal III.1.A.3 Kesejukan alam Tingkat
(25)
kesejukan alam KebunRaya Cibodas Ordinal Aksesibilitas (X.2) Aksesesibilitas artinya kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata yang dimaksud melalui berbagai media transportasi, udara, laut, atau darat. Muljadi A.J (2010:89) Kemudahan dalam menjangkau lokasi wisata Tingkat kemudahan dalam menjangkau objek wisata Kebun Raya Cibodas
Ordinal III.1.B.1
Kemudahan dalam mendapatkan informasi untuk mencapai objek wisata Tingkat kemudahan mendapatkan informasi untuk mencapai lokasi wisata Kebun Raya Cibodas
Ordinal III.1.B.2
Ketersediaan sarana tranportasi Tingkat ketersediaan sarana tranportasi di Kebun Raya Cibodas Ordinal III.1.B.3
Jarak tempuh Jarak tempuh untuk mencapai Kebun Raya Cibodas
Ordinal
Kondisi jalan Tingkat kelayakal jalan menuju Kebun Raya Cibodas
Ordinal
Aminitas (X.3) Aminitas yaitu berbagai fasilitas yang dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi para wisatawan selama mereka melakukan perjalanan wisata di suatu daerah tujuan wisata. Muljadi A.J (2010:89) Kemudahan mendapatkan penginapan Tingkat kemudahan mendapatkan penginapan Di Kebun Raya Cibodas
Ordinal III.1.C.1
Kemudahan untuk mengunjungi Tempat makanan dan minuman Tingkat kemudahan mengunjungi tempat makanan dan minuman di Kebun Raya Cibodas
Ordinal III.1.C.2
kenyamanan Tingkat Kenyamanan Di Kebun Raya Cibodas Ordinal III.1.C.2 Ketersediaan Layanan informasi Tingkat ketersediaan Layanan Informasi di Kebun Raya Cibodas
(26)
Keamanan Tingkat Keamanan di Kebun Raya Cibodas Ordinal III.1.C.4 Tempat beribadah Tingkat kemudahan menemukan tempat beribadah Ordinal Ketersediaan tempat souvenir Tingkat Ketersediaan Tempat Souvenir
Ordinal III.1.C.5
Keputusan Berkunjung (Y)
Keputusan berkunjung merupakan tahap dimana konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli produk jasa yang paling disukai, dimana keputusan untuk memodifikasi menunda, atau menghindar sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan. Keller (2009:158)
Pemilihan produk Tingkat kemenarikan produk yang di tawarkan Ordinal III.2.A.1 Tingkat keberagaman produk wisata yang di tawarkan Kebun Raya Cibodas
Ordinal III.2.A.2
Pemilihan merek Tingkat keunggulan merek
Ordinal III.2.B.1 Pemilihan
prantara
Berkunjung secara walk in
Ordinal III.2.C.1 Berkunjung melalui trevel agent III.2.C.2 Penentuan jumlah kunjungan berkunjung sesuai dengan kebutuhan
Ordinal III.2.D.1 Berkunjung
sesuai dengan keinginan
Ordinal III.2.D.2 Penentuan waktu kunjungan Tingkat kunjungan berdasarkan weekday
Ordinal III.2.E.1
Tingkat kunjungan berdasarkan weekand
Ordinal III.2.E.2
Tingkat kunjungan pada saat libur nasional
Ordinal III.2.E.3
(27)
3.2.3 Sumber dan Cara Penentuan Data
Riduwan (2004:106) mengemukakan bahwa data adalah “Bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi, atau keterangan, baik
kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukan fakta”.
Menurut Sugiyono (2008:401) berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Data primer adalah data-data yang diperoleh secara langsung dalam kegiatan penelitian lapangan. Data primer dapat berbentuk isian kuesioner atau langsung dari responden berdasarkan masalah yang sedang dikaji.
2. Data sekunder adalah data-data yang diperoleh secara tidak langsung dalam kegiatan penelitian. Data sekunder dapat diperoleh dari sensus, laporan data, dan statistik yang berasal dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Berdasarkan data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti menuliskannya dalam Tabel 3.2 berikut ini :
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No Penentuan Data Jenis data Sumber Data
1 Profil Perusahaan Sekunder Kebun Raya
Cibodas 2 produk wisata yang dijual di
Kebun Raya Cibodas
Sekunder Kebun Raya
Cibodas
3 Jumlah kunjungan wisatawan Sekunder Kebun Raya
Cibodas 4 Tanggapan responden terhadap
produk wisata
sekunder Wisatawan
(28)
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi
Di dalam pengumpulan dan menganalisa suatu data, langkah pertama yang sangat penting adalah menentukan populasi terlebih dahulu. Populasi dibutuhkan sebagai sumber data dalam penelitian, karena dari populasi tersebut akan diperoleh variabel-variabel yang merupakan permasalahan dalam penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah yang akan menunjang keberhasilan penelitian.
Menurut Maholtra (2005:364), Populasi adalah gabungan seluruh elemen yang memiliki serangkaian karakteristik serupa yang mencakup semesta untuk kepentingan masalah riset pemasaran.
Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan Kebun Raya Cibodas. populasi tersebut diambil berdasarkan data jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek daya tarik wisata Kebun Raya pada tahun 2010 sebesar 453.790.
3.2.4.2 Sampel
Pada umumnya penelitian yang dilakukan tidak meneliti semua populasi. Hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor seperti keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu peneliti mengambil sebagian dari populasi yang disebut sampel.
Menurut Maholtra (2005:364) sampel merupakan subkelompok elemen populasi yang terpilih berpartisipasi dalam studi. Karakteristik sampel, disebut
(29)
statistik, kemudian dipakai untuk membuat inferensi (kesimpulan) mengenai parameter populasi.
Berdasarkan pengertian sampel di atas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu sebagian wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas Di dalam penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, hal ini disebabkan karena beberapa faktor di antaranya adalah keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka penelitian diperkenankan mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili bagian yang lain yang diteliti.
Penetapan jumlah sampel dilakukan dengan perhitungan Slovin dengan rumus:
2 1 n
e
Keterangan : n : ukuran sampel N : ukuran populasi
e : presentasi kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir (e=10%).
Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel adalah sebagai berikut :
n =
) ) 1 . 0 ( 453.790 (
1
453.790 2
= 99.9 = dibulatkan menjadi 100 responden
Jadi dalam penelitian ini ukuran sampel minimal yang digunakan adalah 100 orang responden.
(30)
3.2.4.3 Teknik Sampling
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik systematic random sampling sampling sistematik. Menurut Sugiyono (2007:121) Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomer urut. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik ini adalah:
1. Tentukan populasi sasaran. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah pengunjung Kebun Raya Cibodas.
2. Tentukan sebuah tempat tertentu sebagai Checkpoint. Dalam penelitian ini yang menjadi Checkpoint adalah Kebun Raya Cibodas.
3. Tentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling. Dalam penelitian ini waktu konkrit yang digunakan dalam penelitian yaitu 10,00 – 15.00, (waktu rentang kepadatan pengunjung)
4. Lakukan orientasi lapangan, terutama checkpoint. Orientasi ini akan dijadikan dasar untuk menentukan interval pemilihan pertama, atau dasar kepadatan pengunjung. Data ini selanjutnya digunakan untuk menentukan interval pemilihan pertama dengan rumus : I =N/n
5. Tentukan ukuran sampel.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan sumber primer atau sumber sekunder. Dalam pelaksanaan pengumpulan data tersebut dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh penelitian yang disebut dengan istilah pengumpulan data. Adapun
(31)
tujuan dari teknik pengumpulan data adalah untuk memperoleh ukuran tentang pengaruh atraksi, amenitas dan aksesibilitas terhadap tingkat kunjungan wisatawan.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penyusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
Mengajukan beberapa draft pertanyan kepada sumber yang ada dilokasi penelitian untuk menentukan permasalahan mengenai pengaruh atraksi, amenitas dan aksesibilitas terhadap tingkat kunjungan wisatawan dan untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.
3. Angket
Angket yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam pengisian angket, responden tinggal memilih alternatif jawaban dengan cara melingkari atau memberi tanda cheklist atau melingkari salah satu jawaban yang dianggap paling tepat.
4. Studi literatur
Studi literatur yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, majalah ilmiah guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian.
(32)
Untuk mengetahui lebih jelas teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikannya dalam tabel berikut ini:
TABEL 3.3
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN SUMBER DATA
Sumber : Data Primer, Diolah Kembali
3.2.6 Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Validitas
Suharsimi Arikunto, (2009:145), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah.
Dalam suatu penelitian, data mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable.
Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan
No Teknik
Pengumpulan Data Sumber Data
1 Wawancara Pengelola Kebun Raya Cibodas 2 Observasi Produk wisata yang terdiri dari
atraksi,aksesibilitas, aminitas dan proses keputusan berkunjung wisatawan
3 Angket/Kuesioner Wisatawan pengguna paket wisata di Kebun Raya Cibodas
4 Studi Literatur Package tourism dan proses
(33)
nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu instrumen adalah rumus Korelasi Product Moment, yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
rxy
2 2
2 2
) ( ) ( ) )( (
Y Y n X X n Y X XY n(Suharsimi Arikunto, 2008:274)
Keterangan :
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut :
1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung ≥ rtabel).
(34)
Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung
lebih kecil dari rtabel (rhitung ≤ rtabel). Perhitungan validitas item instrument
dilakukan dengan bantuan program SPSS 18.0 for window.
TABEL 3.4
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS
No Pertanyaan R hitung R tabel keterangan
Produk Wisata Atraksi
1. Tingkat keunikan alam di objek daya tarik wisata Kebun Raya Cibodas
0,682 0,374 Valid
2. Tingkat kemenarikanproduk wisata Kebun Raya Cibodas
0,621 0,374 Valid
3 Tingkat keberagaman tanaman di Kebun Raya Cibodas
0,379 0,374 Valid
4 Tingkat koleksi tanaman di Kebun Raya Cibodas
0,555 0,374 Valid
5 Tingkat kesejukan alam Kebun Raya Cibodas
0,594 0,374 Valid
Aminitas
6 Tingkat ketersediaan penginapan di Kebun Raya Cibodas
0,653 0,374 Valid
7 Tingkat ketersedian tempat makan dan minum di Kebun Raya Cibodas
0,540 0,374 Valid
8 Tingkat kenyamanan saat
berkunjung ke Kebun Raya Cibodas
0,606 0,374 Valid
9 Tingkat ketersediaan layanan informasi di Kebun Raya Cibodas
0,645 0,374 Valid
10 Tingkat keamanan yang di rasakan saat berkunjung ke Kebun Raya Cibodas
0,555 0,374 Valid
11 Tingkat ketersediaan tempat souvenir di Kebun Raya Cibodas
0,730 0,374 Valid
Aksesibilitas
12 Tingkat kemudahan dalam
menjangkau lokasi wisata Kebun Raya Cibodas
0,608 0,374 Valid
13 Tingkat kemudahan dalam
mendapatkan informasi untuk menjangkau lokasi wisata Kebun Raya Cibodas
(35)
14 Tingkat ketersediaan sarana tranportasi menuju Kebun Raya Cibodas
0,657 0,374 Valid
15 Jarak tempuh menuju Kebun Raya Cibodas
0,680 0,374 Valid
16 Kondisi jalan menuju Kebun Raya Cibodas
0,555 0,374 Valid
No Pertanyaan R hitung R tabel keterangan
Proses keputusan berkunjung wisatawan Pemilihan produk
1 Tingkat kemenarikan produk wisata yang di tawarkan di Kebun Raya Cibodas
0,534 0,374 Valid
2 Tingkat keberagaman produk wisata yang di tawarkan di Kebun Raya Cibodas
0,635 0,374 Valid
Pemilihan merek
3 Tingkat keunggulan objek wisata Kebun Raya Cibodas
0,509 0,374 Valid
Penentuan jumlah kunjungan
4 Tingkat kunjungan sesuai dengan kebutuhan
0,539 0,374 Valid
5 Tingkat kunjungan sesuai dengan keinginan
0,643 0,374 Valid
Penentuan waktu kunjungan
6 Tingkat kunjungan pada saat
weekday
0,492 0,374 Valid
7 Tingkat kunjungan pada saat
weekend
0,671 0,374 Valid
8 Tingkat kunjungan pada saat libur nasional (tahun baru, hari raya,dll)
0,652 0,374 Valid
Pemilihan perantara
9 Tingkat kunjungan secara walk in 0,549 0,374 Valid 10 Tingkat kunjungan melalui travel 0,568 0,374 Valid
(36)
Berdasarka hasil pengujian validitas pada Tabel 3.4 maka dapat disimpulkan bahwa 3 dimensi yang terdiri 25 item dapat dikatakan valid , karena rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung ≥ rtabel).
3.2.6.2 Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2008:268) Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach
alpha, yaitu:
k ∑ σ b² r11 = 1 -
k - 1 σ t ² Sumber : Husein Umar (2003:146)
Keterangan :
r 11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan
σ t ² = Varians total
∑ σ b ² = Jumlah varian butir
Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian jumlahkan seperti berikut ini :
(37)
∑ X² n
σ =
n Keterangan:
2 1
= varians total
ΣX = jumlah skor N = jumlah responden
Sumber : Husein Umar (2003:147)
Keputusan pengujian reliabilitas item instrumen, adalah sebagai berikut: 1. item pertanyaan yang telah diteliti dikatakan valid jka rHitung > rTabel. 2. item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika tHitung < tTabel.
Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software komputer SPSS (Statistical Product for Service Solution) 18.0, Pengujian dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Apabila angka Alpha Croncbach mendekati 1, maka semakin tinggi tingkat reabilitasnya (Uma Sekaran, 2000:308). Berikut Tabel uji reliabilitas instrumen penelitian:
TABEL 3.5
HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN No. Variabel Perceived
r hitung (Alpha Cronbach)
r tabel Keterangan
1 Produk Wisata (X) 0,872 0,70 Reliabel
2 Keputusan berkunjung (Y) 0,797 0,70 Reliabel Sumber : Hasil pengolahan data 2012
Berdasarkan Tabel 3.5 di atas bahwa hasil pengolahan data kuesioner di atas pengukuran realibilitas untuk variable prduk wisata dan keputusan
(38)
berkunjung dinyatakan reliable karena skor rhitung lebih besar disbanding dengan
rtabel yang bernilai 0,70. Variable yang memiliki nilai tertinggi yaitu produk wisata
dengan nilai rhitung sebesar 0,928 sedangkan variable keputusan berkunjung dengan
nilai rhitung sebesar 0,836.
3.2.7 Rancangan Analisis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis pendekatan analisis, yaitu analisis deskriptif dan analisis verifikatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif serta digunakan untuk melihat faktor penyebab. Sedangkan analisis verifikatif dipergunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik dan menitikberatkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komprehensif.
Pada penelitian ini digunakan dua jenis analisis yaitu analisis deskriptif khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis verifikatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik, analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab sedangkan analisis kuantitatif menitik beratkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komprehensif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab. Seperti pada Kebun raya Cibodas tingkat kunjungan yang datang ke Kebun Raya Cibodas yang besar itu di sebabkan oleh adanya suatu metode atau strategi yang di kembangkan oleh pihak pengelola itu sendiri. Tujuan analisis deskriptif yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
(39)
telah terkumpul yang berasal dari jawaban responden pengunjung Kebun Raya Cibodas atas item-item dalam kuisioner.
3.2.7.1 Pengujian Hipotesis
Regresi multiple (berganda) merupakan teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini. Regresi multiple digunakan untuk melihat hubungan atau pengaruh fungsional ataupun kausal antara Produk Wisata dengan sub variabel sebagai berikut: Atraksi wisata, aksesibilitas, Aminitas terhadap keputusan berkunjung Kebun Raya Cibodas.
1. Method of Successive Interval (MSI)
Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam operasional variabel sebelumnya, oleh karena itu semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu ditransformasi menjadi skala interval menjadi Method
of Successive Interval (Harun Al Rasyid, 1994:131). Langkah-langkah untuk
melakukan transformasi data tersebut sebagai berikut:
1. Menghitung frekuensi (f) padda setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan.
2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.
3. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
4. Menentukan nilai batas Z untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban.
(40)
5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut:
Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta akan ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.
2. Teknik Analisis Korelasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ordinal, karena variabelnya saling mempengaruhi. Hasil analisis regresi berganda adalah koefisien regresi pada masing-masing variabel independen berserta dimensi turunan. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi variabel dependen dengan suatu persamaan. Selanjutnya dalam regresi berganda selain mengukur pengaruh hubungan antara dua variabel atau lebih beserta dimensi dari variabel X, juga menunjukan arah hubungan antara variabel indepnden dan variabel dimensi independen dengan variabel dependen. Variabel dependen diasumsikan random, yang berarti mempunya distribusi probabilistik. Sedangkan variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang).
TABEL 3.6
INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI
Besarnya Nilai Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
Antara 0,000 sampai dengan 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah
Sumber: Suhaimi Arikunto (2006: 276)
) ( ) ( ) ( ) ( owerLimit AreaBelowL pperLimit AreaBelowU UpperLimit at Dencitu owerLimit DencituatL ScaleValue
(41)
3. Teknik Analisis Linier Regresi Berganda
Teknik analisi data yang digunaka dalam penelitian ini adalah analisi linier berganda (multiple linier regression). Analisis regresi linier berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan kasual antara dua variabel bebas atau lebih.
Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan turunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikan dan menurunkan keadaan variabel independen atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen dan sebaliknya (Sugiyono, 2009:270).
Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka variabel yang dianalisi adalah variabel independen yaitu Produk Wisata (X) yang terdiri dari Atraksi wisata, Aksesibilitas, Aminitas. sedangkan variabel dependen adalah Keputusan Berkunjung (Y). Untuk bisa membuat ramalan melalui regresi, maka data setiap variabel harus tersedia.
Perssamaan regresi berganda lima variabel bebas dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0
(42)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. X1, X2,X3 X3, = variabel penyebab (X1 = Atraksi), (X2 = Aksesibilitas).(X3 = Aminitas)
Menurut sigiyono (2009:277) analisis regresi berganda digunakan bila penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik-turunkan nilainya). Analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independen minimal dua atau lebih. Menerjamahkan ke dalam beberapa sub hipotesis yang menyatakan pengaruh sub variabel independen yang paling dominan terhadap variabel dependen, lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut;
GAMBAR 3.1 REGRESI BERGANDA
Keterangan:
Y = Keputusan Berkunjung
X2 X1
Y
(43)
X1 = Attraction X2 = Aksesesibility X3= Aminities
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kuesioner. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian. Adapun yang menjadi variabel bebas atau variabel X adalah Produk Wisata yang memiliki beberapa dimensi yaitu atraksi, aksesibilitas,aminitas. Objek yang merupakan variabel terikat atau variabel Y adalah Keputusan Berkunjung, sehingga penelitian ini akan diteliti pengaruh Produk Wisata (X) terhadap Keputusan Berkunjung (Y). Penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh responden terkumpul. Langkah-langkah dalam kegiatan analisis data dalam penelitian ini yaitu:
1.Menyusun data
Kegiatan seleksi data ditujukan untuk memeriksa kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian.
2.Tabulasi data
a. Memberi skor pada setiap item b. Menjumlahkan skor pada setiap item
c. Menyusun ranking pada setiap variabel penelitian 3.Menganalisis data
Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan rumus-rumus statistik, menginterprestasi data agar diperoleh suatu kesimpulan.
(44)
4.Pengujian
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Berganda karena untuk menentukan besarnya pengaruh Variabel (X) Produk Wisata yang terdiri dari atraksi, aksesibilitas,aminitas terhadap Keputusan Berkunjung (Y)
Langkah-langkah teknik analisis data di atas, dibantu dengan menggunakan program SPSS 18.0 for windows yaitu menguji pengaruh Produk Wisata (X), yang terdiri dari Atraksi (X1),dan Aksesibilitas (X2),Aminitas (X3) terhadap Brand Image (Y).
3.2.7.2 Uji Asumsi
Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Teknik analisis regresi dilakukan dengan prosuder kerja sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Normalitas
Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas, sebagaimana yang diungkapkan oleh Triton (2005:76) “Data sampel
hendaknya memenuhi persyaratan distribusi normal”. Data yang
mengandung data ekstrim biasanya memenuhi asumsi normalitas. Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal apabila sebaran datanya terletak disekitar garis diagonal pada normal probability plot yaitu dari kiri bawah ke kanan atas. Adapun untuk pengolahan data dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS 18 for windows, yang menurut Suliyanto (2005:67) dilakukan sebagai berikut:
(45)
1) Masukan data yang akan di uji normalitas di data view, sedangkan di variabel view beri nama dat tersebut. Kemudian klik analyze lalu regression, kemudian klik linier. Masukan variabel y pada kotak dependent dan variabel x pada kotak independent.
2) Klik plots, lalu pada y pilih dependent sedangkan x diisi zresid. Pada standardized residual plots klik histrogam dan normal
probability plot, lalu klik continue. 2. Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi menyebar.
Residu pada heteroskedastisitas semakin besar apabila pengamatan semakin besar. Suatu regresi dikatakan tidak terdeteksi heteroskedastisitas apabila penyebaran terhadap harga-harga prediksi tidak membentuk suatu pola tertentu (meningkat atau menurun). Pada penelitian ini digunakan dengan melihat Gambar setiap variabel pada gambar partial regression plots. Sebaran
partial regression plots dimulai dari sebelah kiri bawah kearah kanan jika
dilihat sebaran data tersebut, maka dapat disimpulkan sebaran data sudah mengikuti persyaratan model keseluruhan tiap data menurut Yayouk Sri Rahayu, O.S. Hastoeti Harsono, Agus Suman (2002:12).
(46)
3. Uji Multikolinearitas
Mulikolinearitas merupakan terdapat hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi, terdapatnya lebih dari satu hubungan linier pasti. Untuk mengetahui terjadinya multikolinieritas dalam penelitian digunakan nilai VIF dengan bantuan SPSS 18 for window yang menurut Suliyanto (2005:73) dilakukan sebagi berikut:
1. Masukan data yang akan di uji multikolinieritas di data view, sedangkan di
variabel view beri nama data tersebut. Kemudian klik analyze, lalu klik regression, kemudian klik linier. Masukan variabel y pada kotak dependent, dan variabel x pada kotak independent. Setelah itu klik statistic
pada regression coefisient.
2. Lalu aktifkan covariance matrix dan collinearity, nonaktifkan estimates dan model fit lalu klik continue.
3. Pada coefficents model dikatakan tidak terjadi multikolinier apabila nilai VIF < 4 menurut Yayouk Sri Rahayu, O.S. Hastoeti Harsono, Agus Suman (2002:12).
Penelitian ini menggunakan menggunakan data interval sebelumnya data ordinal ditransformasikan menggunakan MSI menjadi data interval
3.3 Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan di uji dalam rangka penerimaan dan penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:
(47)
Ho = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Produk Wisata di Kebun Raya
Cibodas terhadap Keputusan Berkunjung.
Ha ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan Produk Wisata di Kebun Raya Cibodas
terhadap Keputusan Berkunjung. Sub Hipotesis :
Ho = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Atraksi di Kebun Raya Cibodas
terhadap Keputusan Berkunjung.
Ha ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan Atraksi di Kebun Raya Cibodas terhadap
Keputusan Berkunjung.
Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Ho = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Aminitas di Kebun Raya Cibodas
terhadap Keputusan Berkunjung.
Ha ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan Aminitas di Kebun Raya Cibodas terhadap
Keputusan Berkunjung..
Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Ho = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Aksesibilitas di Kebun Raya
Cibodas terhadap Keputusan Berkunjung.
Ha ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan Aksesibilitas di Kebun Raya Cibodas
(48)
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pengujian regresi yang dilaksanakan mengenai pengaruh produk wisata terhadap keputusan berkunjung di Kebun Raya Cibodas, telah diperoleh gambaran strategi produk wisata yang dilakukan Kebun Raya Cibodas secara umum mendapatakan penilaian yang baik dari wisatawan dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Gambaran mengenai analisis atraksi wisata yang dirasakan oleh wisatawan Kebun Raya Cibodas masuk ke dalam kategori “Baik”, hal tersebut menunjukan bahwa atraksi yang ada di Kebun Raya Cibodas sudah baik, dengan nilai skor sebesar 2083 atau 31,1%. 2. Gambaran wisatawan terhadap penilaian dari amenitas di Kebun raya
Cibodas dinilai baik oleh wisatawan hal ini bisa dirasakan melalui beragamnya fasilitas yang di tawarkan Kebun Raya Cibodas yang dirasakan melalui suatu penilaian yang berupa kelengkapan serta keberagaman fasilitas yang di tawarkan oleh pihak Kebun Raya Cibodas terhadap kenyamanan wisatawan saat berkunjung ke Kebun Raya Cibodas dengan skor sebesar 2531 atau 37,7%. Nilai tersebut merupakan nilai tertinggi di bandingkan dengan dimensi atraksi wisata dan aksesibilitas yang memiliki nilai yang sama yaitu sebesar 2083 31,1%pada variabel produk wisata.
(49)
Raya Cibodas dinilai baik oleh wisatawan hal ini bisa dirasakan melalui tingkat ketersediaan sarana tranportasi ke Kebun raya Cibodas sehingga memudahkan wisatawan untuk menuju Kebun Raya Cibodas, penilaian aksesibilitas di Kebun Raya Cibodas memiliki skor sebesar 2083 atau 31,1%.
4. Gambaran wisatawan mengenai produk wisata di Kebun Raya Cibodas secara umum adalah cukup baik yang meliputi Atraksi, aminitas dan aksesibilitas deengan skor 6697, Hasil tersebut menunjukkan bahwa Produk wisata yang dimiliki Kebun Raya Cibodas dinilai oleh wisatawan dapat dikatakan cukup baik.
5. Gambaran wisatawan mengenai keputusan berkunjung ke Kebun Raya Cibodas secara umum adalah cukup baik yang meliputi pemilihan produk, pemilihan merek, penentuan jumlah kunjungan, penentuan waktu kunjungan, dan pemilihan perantara dengan skor 3901, Hasil tersebut menunjukkan bahwa keputusan berkunjung ke Kebun Raya Cibodas dinilai oleh wisatawan dapat dikatakan cukup baik.
6. Pengaruh produk wisata yang terdiri dari atraksi, amenitas dan aksesibilitas terhadap keputusan berkunjung wisatawan. Secara keseluruhan produk wisata berpengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan adalah sebesar 846 nilai tersebut dapat dilihat nilai Rsquare, hal ini menunjukkan bahwa produk wisata merupakan
(50)
suatu objek wisata.
7. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat digambarkan bahwa produk wisata yang terdiri dari atraksi, aminitas, dan aksesibilitas menunjukan nilai cukup baik sehingga bukan merupakan faktor penyebab dari menurunnya jumlah kunjungan wisatawan pada objek wisata Kebun Raya Cibodas.
5.2 REKOMENDASI
Adapun saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan atraksi wisata yang dimiliki Kebun Raya Cibodas agar pengunjung lebih tertarik berkunjung ke Kebun Raya Cibodas. Kebun Raya Cibodas perlu memanfaatkan lahan yang cukup luas dengan menambah berbagi macam wahana sehingga dapat lebih menarik lebih banyak pengunjung untuk datang ke Kebun Raya Cibodas.
2. Meningkatkan amenitas yang sudah tersedia di Kebun Raya Cibodas seperti lebih memperhatikan kembali kebersihan di setiap area yang ada seperti toilet, area parkir, tempat ibadah dan area lainnya agar pengunjung lebih merasa nyaman untuk menggunakan fasilitas yang tersedia.
3. Memperbaiki aksesibilitas menuju Kebun Raya Cibodas seperti memperlebar jalan dan adanya pembatas jalan sehingga
(51)
fasilitas petunjuk arah menuju Kebun Raya Cibodas
4. Keputusan berkunjung pada KebunRaya Cibodas dapat dijadikan pilihan utama dalam menarik wisatawan untuk berkunjung dengan cara membuat konsumen merasa puas setelah berkunjung ke Kawasan Kebun Raya Cibodas dan memberikan nilai manfaat kepada pengujung setelah berwisata hingga nantinya pengunjung akan mengunjungi kembali Kebun Raya Cibodas.
5. Dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti menyarankan kepada peneliti yang akan meneliti tentang penyebab penurunan jumlah kunjungan di Kebun Raya Cibodas agar tidak mengunakan variabel produk wisata yang terdiri dari atraksi, aminitas, dan aksesibilitas karna variabel tersebut bukan merupakan penyebab dari menurunnya jumlah kunjungan ke Kebun Raya Cibodas, hasil tersebut dilihat dari penelitian yang telah dilakukan.
6. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, selain itu dari hasil penelitian terdapat faktor lain yang ditujukan oleh variabel epsilon yang tidak diteliti dalam penelitian ini, oleh karena itu peneliti berharap akan adanya penelitian lanjutan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
(52)
A.J. Muljadi. 2009. Kepariwisataan dan Perjalanan. Raja Grafindo Persada. Jakarta
__________. 2010. Kepariwisataan dan Perjalanan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Ali Hasan, 2008. Marketing. Media Pressindo.Jawa timur
Buchari Alma. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta ; Bandung.
Fandy Tjiptono. 2006. Pemasaran Jasa. Bayu Media Publishing ; Jawa Timur Harun. Al-Rasyid (1994). Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala.
Bandung: Program Studi Ilmu Sosial Bidang Kajian Sosiologi Antropologi Program Pasca Sarjana UNPAD.
I Gede Pitana dan Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi dan Atropologi Pariwisata. Andi ; Yogyakarta.
Ibrahim . Nasir. 2007. Manajemen Pemasaran.Yogyakarta. Andi
kotler 2009, Marketing Mix, The 4 P's of Marketing
Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Marketing Management. Pearson
International Edition ; New Jersey.
Maholtra, Naresh K. 2005. Riset Pemasaran, Pendekatan Terapan edisi ke-4 Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks Gramedia.
Morrison M, Allastair. 2009, Hospitality and Travel Marketing , DELMAR ; New York.
Mason. 2008. Jurnal ilmiah pariwisata. Sekolah Tinggi Pariwisata.
Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Alfabeta; Bandung.
(53)
;Bandung.
________. 2009 . Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta ;Bandung.
Suharsimi, 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta Jakarta.
. .2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta ; Jakarta.
Suliyanto 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : Andi
Yoeti A. Oka . 2005, Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata, Pradnya Paramita ; Jakarta
_______, 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa Offset.
Weaver, David & Laura Lawton. 2006. Tourism Manajement : Third Edition.
John Wiley & Sons Australia, Ltd, Singapore.
Sumber Lainnya
Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan (P2DSJ), 2009. Statistical Report On Visitor to Indonesia, 2010.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Cianjur.
http://www.cianjurkab.go.id/Daftar_Dinas_Nomor_15.html
Undang-undang keparisataan 2009. http//www.dpr.go.id/undang2/uu09/uu09-10.pdf (akses juli 2009)
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Raya_Cibodas
http://www.cianjurcybercity.com/2010/02/13/website-dinas-kebudayaan-pariwisata-kab-cianjur.html#.T_UYrJHj0yg
(54)
http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=56&lang=id
(1)
149
Budianto, 2012
Pengaruh Produk Wisata Terhadapo Keputusan Berkunjung Di Kebun Raya Cibodas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Gambaran wisatawan terhadap penilaian dari aksesibilitas Kebun Raya Cibodas dinilai baik oleh wisatawan hal ini bisa dirasakan melalui tingkat ketersediaan sarana tranportasi ke Kebun raya Cibodas sehingga memudahkan wisatawan untuk menuju Kebun Raya Cibodas, penilaian aksesibilitas di Kebun Raya Cibodas memiliki skor sebesar 2083 atau 31,1%.
4. Gambaran wisatawan mengenai produk wisata di Kebun Raya Cibodas secara umum adalah cukup baik yang meliputi Atraksi, aminitas dan aksesibilitas deengan skor 6697, Hasil tersebut menunjukkan bahwa Produk wisata yang dimiliki Kebun Raya Cibodas dinilai oleh wisatawan dapat dikatakan cukup baik.
5. Gambaran wisatawan mengenai keputusan berkunjung ke Kebun Raya Cibodas secara umum adalah cukup baik yang meliputi pemilihan produk, pemilihan merek, penentuan jumlah kunjungan, penentuan waktu kunjungan, dan pemilihan perantara dengan skor 3901, Hasil tersebut menunjukkan bahwa keputusan berkunjung ke Kebun Raya Cibodas dinilai oleh wisatawan dapat dikatakan cukup baik.
6. Pengaruh produk wisata yang terdiri dari atraksi, amenitas dan aksesibilitas terhadap keputusan berkunjung wisatawan. Secara keseluruhan produk wisata berpengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan adalah sebesar 846 nilai tersebut dapat dilihat nilai Rsquare, hal ini menunjukkan bahwa produk wisata merupakan
(2)
150
Budianto, 2012
Pengaruh Produk Wisata Terhadapo Keputusan Berkunjung Di Kebun Raya Cibodas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
faktor yang penting untuk mendorong wisatawan agar mengunjungi suatu objek wisata.
7. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat digambarkan bahwa produk wisata yang terdiri dari atraksi, aminitas, dan aksesibilitas menunjukan nilai cukup baik sehingga bukan merupakan faktor penyebab dari menurunnya jumlah kunjungan wisatawan pada objek wisata Kebun Raya Cibodas.
5.2 REKOMENDASI
Adapun saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan atraksi wisata yang dimiliki Kebun Raya Cibodas agar pengunjung lebih tertarik berkunjung ke Kebun Raya Cibodas. Kebun Raya Cibodas perlu memanfaatkan lahan yang cukup luas dengan menambah berbagi macam wahana sehingga dapat lebih menarik lebih banyak pengunjung untuk datang ke Kebun Raya Cibodas.
2. Meningkatkan amenitas yang sudah tersedia di Kebun Raya Cibodas seperti lebih memperhatikan kembali kebersihan di setiap area yang ada seperti toilet, area parkir, tempat ibadah dan area lainnya agar pengunjung lebih merasa nyaman untuk menggunakan fasilitas yang tersedia.
3. Memperbaiki aksesibilitas menuju Kebun Raya Cibodas seperti memperlebar jalan dan adanya pembatas jalan sehingga
(3)
151
Budianto, 2012
Pengaruh Produk Wisata Terhadapo Keputusan Berkunjung Di Kebun Raya Cibodas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pengunjung merasa aman diperjalanan selain itu menambah fasilitas petunjuk arah menuju Kebun Raya Cibodas
4. Keputusan berkunjung pada KebunRaya Cibodas dapat dijadikan pilihan utama dalam menarik wisatawan untuk berkunjung dengan cara membuat konsumen merasa puas setelah berkunjung ke Kawasan Kebun Raya Cibodas dan memberikan nilai manfaat kepada pengujung setelah berwisata hingga nantinya pengunjung akan mengunjungi kembali Kebun Raya Cibodas.
5. Dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti menyarankan kepada peneliti yang akan meneliti tentang penyebab penurunan jumlah kunjungan di Kebun Raya Cibodas agar tidak mengunakan variabel produk wisata yang terdiri dari atraksi, aminitas, dan aksesibilitas karna variabel tersebut bukan merupakan penyebab dari menurunnya jumlah kunjungan ke Kebun Raya Cibodas, hasil tersebut dilihat dari penelitian yang telah dilakukan.
6. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, selain itu dari hasil penelitian terdapat faktor lain yang ditujukan oleh variabel epsilon yang tidak diteliti dalam penelitian ini, oleh karena itu peneliti berharap akan adanya penelitian lanjutan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
(4)
Budianto, 2012
Pengaruh Produk Wisata Terhadapo Keputusan Berkunjung Di Kebun Raya Cibodas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
A.J. Muljadi. 2009. Kepariwisataan dan Perjalanan. Raja Grafindo Persada. Jakarta
__________. 2010. Kepariwisataan dan Perjalanan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Ali Hasan, 2008. Marketing. Media Pressindo.Jawa timur
Buchari Alma. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta ; Bandung.
Fandy Tjiptono. 2006. Pemasaran Jasa. Bayu Media Publishing ; Jawa Timur Harun. Al-Rasyid (1994). Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala.
Bandung: Program Studi Ilmu Sosial Bidang Kajian Sosiologi Antropologi Program Pasca Sarjana UNPAD.
I Gede Pitana dan Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi dan Atropologi Pariwisata. Andi ; Yogyakarta.
Ibrahim . Nasir. 2007. Manajemen Pemasaran.Yogyakarta. Andi kotler 2009, Marketing Mix, The 4 P's of Marketing
Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Marketing Management. Pearson
International Edition ; New Jersey.
Maholtra, Naresh K. 2005. Riset Pemasaran, Pendekatan Terapan edisi ke-4 Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks Gramedia.
Morrison M, Allastair. 2009, Hospitality and Travel Marketing , DELMAR ; New York.
Mason. 2008. Jurnal ilmiah pariwisata. Sekolah Tinggi Pariwisata.
Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Alfabeta; Bandung.
(5)
Budianto, 2012
Pengaruh Produk Wisata Terhadapo Keputusan Berkunjung Di Kebun Raya Cibodas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
________. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta ;Bandung.
________. 2009 . Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta ;Bandung.
Suharsimi, 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta Jakarta.
. .2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta ; Jakarta.
Suliyanto 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : Andi
Yoeti A. Oka . 2005, Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata, Pradnya Paramita ; Jakarta
_______, 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa Offset.
Weaver, David & Laura Lawton. 2006. Tourism Manajement : Third Edition.
John Wiley & Sons Australia, Ltd, Singapore.
Sumber Lainnya
Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan (P2DSJ), 2009. Statistical Report On Visitor to Indonesia, 2010.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Cianjur.
http://www.cianjurkab.go.id/Daftar_Dinas_Nomor_15.html
Undang-undang keparisataan 2009. http//www.dpr.go.id/undang2/uu09/uu09-10.pdf (akses juli 2009)
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Raya_Cibodas
http://www.cianjurcybercity.com/2010/02/13/website-dinas-kebudayaan-pariwisata-kab-cianjur.html#.T_UYrJHj0yg
(6)
Budianto, 2012
Pengaruh Produk Wisata Terhadapo Keputusan Berkunjung Di Kebun Raya Cibodas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
http://www.krcibodas.lipi.go.id/
http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=56&lang=id www.westjava-indonesia.com