PENILAIAN AUTENTIK HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATERI ASAM BASA.
PENILAIAN AUTENTIK HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATERI ASAM BASA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kimia
Oleh:
Novi Gustiani Putri NIM: 0601951
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
PENILAIAN AUTENTIK HASIL BELAJAR
SISWA KELAS XI PADA MATERI ASAM
BASA
Oleh Novi Gustiani Putri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Novi Gustiani Putri 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
PENILAIAN AUTENTIK HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATERI ASAM BASA
Disusun oleh:
Novi Gustiani Putri
0601951
Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing: Pembimbing I
Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si
NIP. 195807121983032002
Pembimbing II
Dra. Wiwi Siswaningsih, M. Si
NIP. 196203011987032001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. H. Ahmad Mudzakir, M.Si. NIP. 196611211991031002
(4)
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Materi Asam Basa”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan penilaian autentik hasil belajar siswa pada materi asam basa dengan penugasan demonstrasi dan proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI berjumlah 18 orang. Instrumen yang digunakan yaitu rubrik penilaian hasil belajar siswa, lembar observasi, tes tertulis (esai), angket, dan pedoman wawancara. Penilaian autentik hasil belajar siswa dengan menggunakan penugasan demonstrasi pada aspek kognitif tingkat pengetahuan dalam mengingat adalah cukup (69,4%), aspek psikomotorik tingkat keterampilan menggunakan alat-alat demonstrasi adalah baik (82,4%), dan aspek afektif pada tingkat receiving,
responding, dan valuing adalah cukup (74,85%). Penilaian Autentik hasil belajar
siswa dengan menggunakan penugasan proyek pada aspek kognitif tingkat pemahaman, penerapan, analisis, dan evaluasi adalah cukup (72,9%), aspek psikomotorik tingkat keterampilan menggunakan alat-alat percobaan adalah baik (77,2%), dan aspek afektif pada tingkat receiving dan responding adalah cukup (71,1%). Tanggapan siswa terhadap penugasan autentik adalah baik. Siswa tertarik pada tugas proyek dan dapat menambah wawasan serta mempermudah dalam memahami larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kunci : penilaian autentik, hasil belajar
ABSTRACT
The study is titled "Authentic Assessment of Learning Outcomes Students in Class XI Acid Bases Content". The purpose of this study was to describe the authentic assessment of student learning outcomes in acid-base materials with demonstrations and project assignments. The method used in this research is descriptive method. Subjects examined in this study were high school students of class XI were 18 people. Instruments used are student learning outcomes assessment rubrics, observation sheet, written test (essay), questionnaires, and interview guides. Authentic assessment of student learning outcomes by using the assignment demonstrations on cognitive aspects of knowledge in a given level is sufficient (69.4 %), psychomotor aspects of the skill level using the tools demonstration was good (82.4 %), and affective aspects of the receiving level, responding, and valuing is enough (74.85 %). Authentic assessment of student learning outcomes by using a project assignment in cognitive level of understanding, application, analysis, and evaluation is sufficient (72.9 %), psychomotor aspects of the skill level using experimental tools are good (77.2 %), and aspects on the affective level of receiving and responding is enough (71.1 %). Student responses to the assignment of authenticity is good. Students interested in
(5)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…..………..………... 1
B. Rumusan Masalah………..……… 2
C. Pembatasan Masalah……….……… 2
D. Tujuan Penelitian………..………. 3
E. Manfaat Penelitian………..………... 3
F. Definisi Operasional….………..……… 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...……… 5
A. Penilaian Autentik ………..………... 5
1. Pengertian Penilaian Autentik ……… 5
2. Sifat Penilaian Autentik ... 6
3. Jenis Penilaian Autentik ... 4. Tugas (Task) dan Kriteria Penilaian atau Rubrik (Rubrics) ... 7 9 5. Perbandingan Penilaian Autentik dengan Penilaian Biasa ... 10
B. Belajar dan Hasil Belajar ....………... 12
1. Pengertian Belajar ... 12
2. Hasil Belajar Sains ... 12
C. Tinjauan Materi Pembelajaran: Asam Basa ... 15
1. Sifat Larutan Asam dan Basa ... 16
(6)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……….. 26
A. Metode Penelitian ……...………. 26
B. Subjek Penelitian ... 26
C. Langkah-langkah Penelitian …………....……… 26
D. Instrumen Penelitian ... 28
E. Prosedur Penelitian ... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ... 35
G. Teknik Pengolahan Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 38
A. Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Demonstrasi ... 38
B. Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Penugasan Proyek ... 46
C. Tanggapan Siswa Terhadap Penugasan Autentik ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 62
A. Kesimpulan ……… 62
B. Saran ………. 63
DAFTAR PUSTAKA ……… 64
LAMPIRAN ... 67
(7)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Senyawa Asam dan Sumbernya ... 16
Tabel 2.2 Senyawa Basa dan Sumbernya ... 18
Tabel 2.3 Perubahan Warna Lakmus Merah dan Biru ... 20
Tabel 2.4 Urutan Warna pada Kertas Indikator Universal ... 21
Tabel 2.5 Trayek pH dan Perubahan Warna ... 22
Tabel 2.6 Perubahan Warna Ekstrak Kubis Ungu ... 24
Tabel 3.1 Kriteria Task Penilaian Autentik ... 28
Tabel 3.2 Indikator Respon Siswa Terhadap Penugasan Autentik ... 33
Tabel 3.3 Indikator Alam yang Digunakan Siswa dalam Demonstrasi .. 34
Tabel 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 35
Tabel 3.5 Skala Kategori Kemampuan Siswa ... 36
(8)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Asam Cuka yang Terdapat pada acar ... 17
Gambar 2.2 Perubahan kertas lakmus pada larutan asam ... 20
Gambar 2.3 Kertas indikator universal ... 20
Gambar 2.4 Buah Bit ... 23
Gambar 2.5 Kembang Sepatu ... 23
Gambar 2.6 Kol Ungu ... 24
Gambar 2.7 Perbadaan Warna Indikator Kol Ungu pada Beberapa Larutan ... 24
Gambar 2.8 Kunyit ... 25
Gambar 2.9 pH Meter ... 25
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian ... 27
Gambar 4.1 Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa Pada Aspek Kognitif Melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 39
Gambar 4.2 Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Kemampuan Mengingat Perubahan Warna Indikator Alam ... 39
Gambar 4.3 Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik melalui Observasi pada Demontrasi ... 41
Gambar 4.4 Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Keterampilan Menggunakan Alat-alat Demonstrasi ... 42
Gambar 4.5 Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif melalui Observasi pada Demonstrasi ... 43
Gambar 4.6 Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Kemampuan Siswa dalam Tingkat Receiving, Responding, dan Valuing ... 44
Gambar 4.7 Perbandingan Nilai Rata-rata Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif, Psikomotorik, dan Afektif pada Jenis Penilaian Autentik Demonstrasi ... 45 Gambar 4.8 Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif
(9)
Gambar 4.9 Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Kemampuan Siswa pada Aspek Kognitif Tingkat Pemahaman ... 47 Gambar 4.10 Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif
melalui Penugasan Proyek Identifikasi Larutan Asam Basa dengan Indikator Alam ... 49 Gambar 4.11 Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Kemampuan
Siswa Pada Aspek Kognitif Tingkat Pemahaman dan Analisis ... 50 Gambar 4.12 Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif
Melalui Tes Tertulis (Esai) ... 51 Gambar 4.13 Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Kemampuan
Siswa Pada Aspek Kognitif Tingkat Penerapan, Memahami, dan Analisis ... 52 Gambar 4.14 Perbandingan Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa pada
Aspek Kognitif Melalui Penugasan Proyek ... 53 Gambar 4.15 Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif pada
Penugasan Proyek ... 53 Gambar 4.16 Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa Pada Aspek
Psikomotorik melalui Penugasan Proyek ... 54 Gambar 4.17 Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Kemampuan
Siswa pada Aspek Psikomotorik Tingkat Keterampilan ... 55 Gambar 4.18 Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif
melalui Penugasan Proyek ... 56 Gambar 4.19 Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Kemampuan
Siswa pada Aspek Afektif Tingkat Receiving dan
Responding ... 56 Gambar 4.20 Perbandingan Nilai Rata-rata Penilaian Autentik Hasil
Belajar Siswa pada Aspek Kognitif, Psikomotorik, dan Afektif dengan menggunakan Penugasan Proyek ... 58
(10)
Gambar 4.21 Perbandingan Nilai Rata-rata Aspek Kognitif, Psikomotorik, dan Afektif Antara Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Demonstrasi dan Penugasan Proyek ... 59 Gambar 4.22 Hasil Angket Siswa ... 60
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Lampiran Penilaian Autentik Jenis Demonstrasi ... 67
Lampiran A.1. Validasi Lembar Kerja Siswa ... 67
Lampiran A.2. Format Kriteria Penilaian Lembar Kerja Siswa ... 68
Lampiran A.3. Lembar Kerja Siswa ... 69
Lampiran A.4. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik pada Demonstrasi . 70 Lampiran A.5. Lembar Observasi Penilaian Aspek Psikomotorik Demonstrasi Pembuatan Indikator Alam ... 72
Lampiran A.6. Rubrik Penilaian Aspek Afektif Tingkat Valuing pada Demonstrasi ... 76
Lampiran A.7. Lembar Observasi Penilaian Aspek Afektif Tingkat Valuing pada Demonstrasi ... 77
Lampiran A.8. Rubrik Penilaian Aspek Afektif Tingkat Receiving dan Responding pada Demonstrasi ... 79
Lampiran A.9. Lembar Observasi Penilaian Aspek Afektif Tingkat Receiving dan Responding pada Demonstrasi ... 80
Lampiran B Lampiran Penilaian Autentik Jenis Proyek ... 82
Lampiran B.1. Rubrik Skoring Lembar Kerja Siswa I ... 82
Lampiran B.2. Format Kriteria Penilaian Lembar Kerja Siswa I ... 91
Lampiran B.3. Lembar Kerja Siswa I ... 96
Lampiran B.4. Rubrik Skoring Lembar Kerja Siswa II ... 101
Lampiran B.5. Format Kriterian Penilaian Lembar Kerja Siswa II ... 104
Lampiran B.6. Lembar Kerja Siswa II ... 109
Lampiran B.7. Rubrik Skoring Penilaian Proyek Aspek Psikomotorik ... 113
Lampiran B.8. Lembar Observasi Aspek Psikomotorik Tingkat Keterampiran pada Proyek ... 114
Lampiran B.9. Rubrik Penilaian Aspek Afektif Tingkat Receiving dan Responding pada Penugasan Proyek ... 115
Lampiran B.10. Lembar Observasi Penilaian Afektif Tingkat Receiving dan Responding pada Penugasan Proyek ... 116
(12)
Lampiran C Lampiran Penilaian Autentik Tes Tertulis (Esai) ... 117
Lampiran C.1. Validasi Soal Esai ... 117
Lampiran C.2. Format Penilaian Soal Esai ... 120
Lampiran D Lampiran Angket dan Wawancara ... 128
Lampiran D.1. Validasi Angket Siswa ... 128
Lampiran D.2. Angket Format Siswa ... 131
Lampiran D.3. Format Wawancara Siswa ... 132
Lampiran D.4. Hasil Wawancara Siswa ... 133
Lampiran E Surat Perizinan ... 138
Lampiran E.1. Surat Izin Penelitian ... 138
(13)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Penilaian merupakan salah satu aspek yang penting dalam suatu pembelajaran. Menurut Firman (2000), penilaian merupakan proses penentuan informasi yang diperlukan, pengumpulan serta penggunaan informasi tersebut untuk melakukan pertimbangan sebelum keputusan. Penilaian sangat penting peranannya dalam peningkatan mutu proses pengajaran. Pelaksanaan penilaian harus dilaksanakan secara intensif dan teratur supaya menumbuhkan kebiasaaan belajar yang baik bagi siswa.
Pada umumnya guru-guru di sekolah melaksanakan penilaian apa adanya dan penilaian yang dilakukan oleh guru pada umumnya kurang memperhatikan segi proses (Arifin, 2009). Proses belajar siswa merupakan salah satu aspek penting dalam penilaian. Hal ini didukung oleh Muslich (2011) yang menyatakan bahwa penilaian tidak hanya untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, tetapi juga untuk mengetahui bagaimana proses belajar tersebut berlangsung. Berdasarkan realitas tersebut, Muchtar (2010) menyatakan bahwa perlu adanya pengembangan sistem penilaian yang mampu mengukur kemampuan siwa secara holistik sebagai hasil belajar dan mendorong siswa untuk belajar mengembangkan segala potensi dan kreativitasnya serta menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Jenis penilaian tersebut adalah penilaian autentik, yaitu penilaian untuk mengukur secara keseluruhan hasil dan proses belajar dengan berbagai cara.
Pada dasarnya, suatu sistem penilaian yang baik adalah tidak hanya mengukur apa yang hendak diukur, namun juga dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada siswa agar lebih bertanggung jawab atas apa yang mereka pelajari, sehingga penilaian menjadi bagian integral dari pengalaman pembelajaran dan melekatkan aktivitas autentik yang dilakukan oleh siswa yang dikenali dan distimulasi oleh kemampuan siswa untuk menciptakan atau mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapat di ranah yang lebih luas (Earl& Cousins, 1995; Stiggins, 1996; Hargreaves, dkk, 2001 dalam Hasan 2010).
(14)
2
Sudarajat (2007) dalam Hasan (2010) mengemukakan bahwa penilaian autentik (autentic assessment) dianggap mampu untuk lebih mengukur secara keseluruhan hasil belajar dari siswa karena penilaian ini menilai kemajuan belajar bukan hanya hasil tetapi juga proses dan dengan berbagai cara. Dengan kata lain sistem penilaian seperti ini dianggap lebih adil untuk siswa sebagai pembelajar, karena setiap jerih payah yang siswa hasilkan akan lebih dihargai.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperlukan suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang penilaian autentik hasil belajar. Judul penelitian yang diangkat adalah “Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Materi Asam Basa”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: ”Bagaimanakah penilaian autentik hasil belajar siswa kelas XI pada materi asam basa?”.
Agar mempermudah penelitian ini, permasalahan di atas dapat dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penilaian autentik hasil belajar siswa kelas XI pada materi asam basa dengan menggunakan demonstrasi?
2. Bagaimanakah penilaian autentik hasil belajar siswa kelas XI pada materi asam basa dengan menggunakan penugasan proyek?
3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penugasan autentik pada materi asam basa?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah dan memberikan gambaran yang jelas, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:
1. Jenis penilaian autentik yang digunakan dalam penelitian ini adalah demonstrasi dan proyek.
(15)
3
3. Penerapan penilaian autentik dibatasi pada materi sub pokok indikator alam pada identifikasi larutan asam basa (SMA Kelas XI).
D. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah menggambarkan penilaian autentik hasil belajar siswa kelas XI pada materi asam basa. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menggambarkan penilaian autentik hasil belajar siswa kelas XI pada materi asam basa dengan penilaian autentik jenis demonstrasi.
2. Menggambarkan penilaian autentik hasil belajar siswa kelas XI pada materi asam basa dengan penilaian autentik jenis proyek.
3. Menggambarkan tanggapan siswa terhadap penugasan autentik pada materi asam basa.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Peserta Didik
Memberikan pengalaman terhadap pengetahuan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
2. Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi, masukan dan wawasan dalam pelaksanaan penilaian pada proses belajar mengajar kimia. Selain itu, penilaian autentik bisa dijadikan sebagai referensi penilaian terhadap siswa selain tes tradisional yang biasa dilakukan.
3. Lembaga Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan salah satu bahan pertimbangan untuk melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap penilaian yang telah diterapkan. Selain itu dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa calon guru.
(16)
4
4. Calon Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan, masukan, dan bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian dengan materi pokok yang berbeda.
F. Definisi Operasional
1. Penilaian autentik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian yang berfokus pada tujuan, melibatkan pembelajaran secara langsung, mengharuskan membangun keterkaitan dan kerjasama, serta menanamkan tingkat berpikir yang lebih tinggi. Penilaian autentik ini diukur dengan menggunakan penilaian demonstrasi dan penugasan proyek.
2. Hasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Aspek kognitif diukur oleh tes tertulis (esai) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Aspek psikomotorik dan afektif diukur melalui observasi.
(17)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. McMillan dan Schumacer (2001) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat pencandraan atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Sukmadinata (2009) mendeskripsikan penelitian deskriptif sebagai suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditunjukkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penilaian autentik hasil belajar siswa pada materi asam basa.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI salah satu Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung yang telah memperoleh materi asam basa. Jumlah peserta didik yang dijadikan subjek penelitian adalah satu kelas yang berjumlah 18 orang.
C. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan, penulis menyusun alur penelitian seperti pada Gambar 3.1 di bawah ini
(18)
27
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Akhir
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian
Penyusunan instrumen
Validasi Instrumen
Pelaksanaan Demonstrasi
Kesimpulan Data Hasil Penelitian Kajian silabus
Kimia SMA
Pengembangan Task dan Rubric
Studi Literatur mengenai penilaian autentik
Analisis materi asam basa
Analisis data Wawancara
Angket
Pelaksanaan Proyek Tahap I
Pelaksanaan Proyek Tahap II
(19)
28
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian di susun berdasarkan task (penugasan) dan rubrics (kriteria penilaian) pada pelaksanaan penilaian autentik. Task berisi tentang tahapan-tahapan tugas yang harus dikerjakan siswa berdasarkan kriteria task yang ada dalam penilaian autentik. Rubrics berisi tentang skor penilaian tugas autentik. Kriteria task penilaian autentik ditunjukkan pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Kriteria Task Penilaian Autentik
Kriteria Task Tahapan Tugas Penilaian Autentik
Tugas yang diberikan harus bermakna bagi siswa dan guru
Siswa diberi tugas kimia yang berhubungan dengan kimia dalam kehidupan sehari-hari
Siswa harus bisa mengaitkan pengetahuan lama yang sebelumnya sudah dipelajari dalam pembelajaran di kelas dengan pengetahuan baru dalam penugasan autentik yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari
Tugas disusun
bersama atau
melibatkan siswa
Siswa bekerjasama dengan guru dalam penyusunan dan penyelesaian tugas dengan bimbingan secara berkala
Tugas tersebut
menuntut siswa
menemukan dan
menganalisis
informasi serta
menarik kesimpulan tentang hal tersebut
Siswa mencari dan menganalisis informasi tentang cara pembuatan indikator alam sehingga dapat menyimpulkan cara pembuatan indikator alam dengan baik dan benar
Siswa mencari dan menganalisis informasi tentang larutan asam basa yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
Siswa mencari dan menganalisis informasi tentang cara mengidentifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam sehingga dapat menyimpulkan cara mengidentifikasi larutan asam basa dengan baik dan benar
Tugas tersebut
meminta siswa untuk mengkomunikasikan hasil dengan jelas
Siswa mengkomunikasikan cara pembuatan indikator alam kepada guru dan siswa lain dengan melaporkan dan mendemonstrasikan langsung cara pembuatannya Siswa mengkomunikasikan cara mengidentifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam kepada guru dengang melaporkan hasil temuannya
Tugas tersebut
mengharuskan siswa untuk bekerja atau melakukan
Siswa membuat indikator alam yang ada dalam kehidupan sehari-hari secara berkelompok
Siswa mengidentifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam secara berkelompok
(20)
29
Rubrics (kriteria penilaian) dapat disusun setelah tahapan tugas penilaian
autentik di susun. Rubrics pelaksanaan penilaian autentik yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil susunan peneliti. Instrumen yang digunakan diantaranya sebagai berikut:
1. Rubrik Penilaian Hasil Belajar Siswa
a. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik pada Demonstrasi
Rubrik penilaian aspek psikomotorik pada demonstrasi ini berupa rubrik yang digunakan peneliti untuk menilai kinerja siswa dalam keterampilan menggunakan alat-alat demonstrasi pembuatan indikator alam. Keterampilan yang diukur meliputi ketepatan penggunaan alat, kebersihan alat sebelum dan sesudah demonstrasi, serta ketelitian dalam pengamatan. Rubrik penilaian aspek psikomotorik pada demonstrasi ditunjukkan pada
Lampiran A. 4.
b. Rubrik Penilaian Aspek Afektif pada Demonstrasi
Rubrik penilaian aspek afektif pada demonstrasi ini berupa rubrik yang digunakan peneliti untuk menilai sikap siswa pada tingkat receiving,
responding, dan valuing. Pada tingkat receiving, kemampuan yang dinilai
adalah kemampuan mengorganisasikan tugas, kerja, dan kegiatan. Di bagian ini siswa diarahkan untuk memperhatikan tugas yang diberikan sehingga mempunyai pemahaman yang jelas tentang maksud tugas yang diberikan dan memberikan penampilan terbaik. Siswa juga mampu mengorganisasikan tugas dengan cara yang logis sesuai dengan instruksi yang diberikan. Pada tingkat responding, siswa diminta untuk berpartisipasi aktif dalam tugas yang diberikan. Dalam hal ini, kemampuan yang dinilai adalah kecepatan melaksanakan tugas dan kemampuan untuk mengamati, mengukur serta melakukan kegiatan lainnya dengan benar dan aman. Pada tingkat Valuing, siswa diminta untuk menunjukkan keterampilan berkomunikasi lisan. Dalam hal ini, kemampuan yang dinilai adalah penggunaan kalimat, kejelasan volume, dan ketepatan menyampaikan gagasan. Rubrik penilaian aspek afektif
(21)
30
rubrik penilaian aspek afektif tingkat receiving dan responding pada Demonstrasi ditunjukkan pada Lampiran A. 8.
c. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik pada Proyek
Rubrik penilaian aspek psikomotorik pada proyek ini merupakan rubrik yang digunakan peneliti untuk menilai kinerja siswa dalam keterampilan menggunakan alat-alat proyek pada pembuatan indikator alam dan identifikasi larutan asam basa. Keterampilan yang diukur meliputi ketepatan penggunaan alat, kebersihan alat sebelum dan sesudah percobaan, serta ketelitian dalam pengamatan. Tema proyek yang diberikan kepada siswa adalah identifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam. Proyek yang dilakukan siswa dikerjakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama siswa harus mengetahui cara pembuatan indikator alam yang kemudian dibuktikan dengan mendemonstrasikan cara pembuatannya di depan kelas. Pada tahap kedua siswa mengidentifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam. Rubrik penilaian aspek psikomotorik pada proyek ditunjukkan pada Lampiran B. 7.
d. Rubrik Penilaian Aspek Afektif pada Proyek
Rubrik penilaian aspek afektif pada proyek ini merupakan rubrik yang digunakan peneliti untuk mengukur sikap siswa pada tingkat receiving dan
responding. Pada tingkat receiving, kemampuan yang dinilai adalah
kemampuan mengorganisasikan tugas, kerja, dan kegiatan. Di bagian ini siswa diarahkan untuk memperhatikan tugas yang diberikan sehingga mempunyai pemahaman yang jelas tentang maksud tugas yang diberikan dan memberikan penampilan terbaik. Siswa juga mampu mengorganisasikan tugas dengan cara yang logis sesuai dengan instruksi yang diberikan. Pada tingkat responding, siswa diminta untuk berpartisipasi aktif dalam tugas yang diberikan. Dalam hal ini, kemampuan yang dinilai adalah kecepatan melaksanakan tugas dan kemampuan untuk mengamati, mengukur serta melakukan kegiatan
(22)
31
lainnya dengan benar dan aman. Rubrik penilaian aspek afektif pada proyek ditunjukkan pada Lampiran B. 9.
e. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Proyek
Rubrik penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) pada proyek ini berupa rubrik yang digunakan peneliti untuk menilai pekerjaan siswa selama proyek berlangsung. Rubrik penilaian dibagi kedalam dua bagian sesuai dengan pembagian proyek. Rubrik penilaian pertama berisi penilaian terhadap cara pembuatan indikator alam. Sedangkan rubrik penilaian yang kedua berisi penilaian pada identifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam. Rubrik ini berisi pilihan-pilihan kemungkinan jawaban siswa yang memiliki bobot nilai yang berbeda pada setiap pilihan jawaban. Rubrik penilaian ini dapat mengukur penilaian autentik hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Rubrik penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) pada proyek bagian satu ditunjukkan pada
Lampiran B. 1. Rubrik penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) pada proyek
bagian kedua ditunjukkan pada Lampiran B. 4. 2. Lembar Observasi
a. Lembar Observasi Penilaian Aspek Psikomotorik pada Demonstrasi
Lembar observasi peniaian aspek psikomotorik pada demonstrasi mempunyai isi yang sama dengan rubrik penilaian aspek psikomotorik pada demonstrasi. Lembar observasi digunakan oleh observer untuk menilai kinerja siswa dalam menggunakan alat-alat demonstrasi. Lembar observasi penilaian aspek psikomotorik pada demonstrasi ditunjukkan pada Lampiran A. 5.
b. Lembar Observasi Penilaian Aspek Afektif pada Demonstrasi
Lembar observasi peniaian aspek afektif pada demonstrasi mempunyai isi yang sama dengan rubrik penilaian aspek afektif pada demonstrasi. Lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk menilai sikap siswa. Lembar observasi penilaian aspek afektif tingkat valuing pada demonstrasi ditunjukkan pada Lampiran A. 7. Lembar observasi penilaian aspek afektif
(23)
32
tingkat receiving dan responding pada demonstrasi ditunjukkan pada
Lampiran A. 9.
c. Lembar Observasi Penilaian Aspek Psikomotorik pada Proyek
Lembar observasi peniaian aspek psikomotorik pada proyek mempunyai isi yang sama dengan rubrik penilaian aspek psikomotorik pada proyek. Lembar observasi digunakan oleh siswa untuk menilai kinerja siswa sendiri dalam menggunakan alat-alat percobaan. Lembar observasi penilaian aspek psikomotorik pada proyek ditunjukkan pada Lampiran B.
8.
d. Lembar Observasi Penilaian Aspek Afektif pada Proyek
Lembar observasi peniaian aspek afektif pada proyek mempunyai isi yang sama dengan rubrik penilaian aspek afektif pada proyek. Lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk menilai sikap siswa. Lembar observasi penilaian aspek afektif pada proyek ditunjukkan pada Lampiran B. 10. 3. Tes Tertulis (Esai)
Bentuk pengembangan instrumen tertulis ini adalah soal esai pada materi identifikasi asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam. Setiap pokok uji ini mengacu pada aspek kognitif. Kemampuan aspek kognitif yang digunakan adalah kemampuan pada tingkat analisis (C4), penerapan (C3), dan
evaluasi (C6). Tes tertulis ini diberikan kepada siswa setelah menyelesaikan dan
melaporkan hasil proyek sehingga bisa mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif.
4. Angket
Angket ini terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap tugas autentik yang diberikan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dimana jawaban dari setiap pertanyaan telah tersedia (ya dan tidak). Angket terdiri dari sembilan indikator respon yang diuraikan kedalam 15 pertanyaan. Berikut diberikan poin indikator respon siswa terhadap penugasan autentik (proyek) pada Tabel 3.2
(24)
33
Tabel 3.2. Indikator Respon Siswa terhadap Penugasan Autentik
No. Indikator Respon
1. Menunjukan rasa ketertarikan terhadap tugas proyek yang diberikan 2. Merasa penting terhadap tugas proyek yang diberikan
3. Merasa senang terhadap penugasan proyek 4. Merasa senang terhadap kegiatan proyek
5. Peran diskusi kelompok dalam pengerjaan tugas proyek 6. Kerjasama dalam tim (Kelompok)
7. Merasa mudah mengikuti kegiatan proyek 8. Manfaat tugas proyek
9. Kemampuan menerapkan hasil tugas proyek 5. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan yang diajukan kepada siswa yang berkaitan dengan tanggapan siswa terhadap tugas autentik yang diberikan.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dibagi kedalam tiga tahan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.
1. Tahap Persiapan
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan ini diuraikan sebagai berikut:
a) Kajian Literatur
Penelitian ini didahului dengan studi kepustakaan mengenai penilaian autentik mulai dari pengertian, sifat dan jenis, sampai pada perbandingan penilaian autentik dengan penilaian tradisional.
b) Analisis Materi Asam Basa
Materi yang digunakan dalam penelitian ini harus berhubungan dengan kehiduan sehari-hari siswa. Penelitian ini mengambil sub pokok dari materi asam basa yaitu mengenai identifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam. Analisis materi identifikasi larutan asam basa ini berhubungan dengan standar kompetensi untuk materi tersebut.
c) Pengembangan Task dan Rubrics
(25)
34
Setelah menyusun penugasan untuk siswa, peneliti menyusun rubrik atau kriteria penilaian untuk menilai hasil belajar siswa dari tugas yang sudah diberikan. Tugas autentik diberikan pada siswa secara bertahap.
d) Penyusunan Instrumen Penelitian
Pada tahapan ini peneliti menyiapkan rubrik dan lembar observasi siswa untuk menilai hasil belajar siswa pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Selain itu, peneliti menyiapkan angket dan pedoman wawancara untuk mendukung data penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan ini diuraikan sebagai berikut:
a) Pelaksanaan Proyek Tahap I
Tema proyek yang diberikan kepada siswa adalah identifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam. Proyek ini dibagi kedalam dua tahapan. Pada proyek tahap pertama menuntut siswa untuk mencari pengetahuan mengenai indikator alam, contoh indikator alam dalam kehidupan sehari-hari, serta cara pembuatannya. Dalam penyelesaian proyek tersebut, siswa diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang cara pembuatan indikator alam. Pengetahuan siswa mengenai cara pembuatan indikator alam diaplikasikan pada pelaksanaan demonstrasi.
b) Pelaksanaan Demonstrasi
Pada tahap pelaksanaan ini siswa diminta untuk mendemonstrasikan cara pembuatan indikator alam. Siswa dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri atas empat sampai lima orang siswa. Pada demontrasi ini, setiap kelompok mempertunjukkan indikator alam yang berbeda. Data indikator alam yang digunakan oleh siswa dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Indikator Alam yang Digunakan Siswa dalam Demonstrasi
No Kelompok Jenis Indikator Alam
1 Kelompok 1 Kunyit
2 Kelompok 2 Kol ungu
3 Kelompok 3 Buah bit
(26)
35
c) Pelaksanaan Proyek Tahap II
Pada pelaksanaan proyek tahap dua siswa dituntut untuk mengidentifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam. Seperti pada pelaksanaan proyek pertama, dalam penyelesaian proyek tahap dua siswa diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS). Siswa dituntut untuk mengetahui larutan asam basa yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam yang sebelumnya sudah dipelajari dalam demonstrasi pembuatan indikator alam. 3. Tahap Akhir
Pada tahap ini peneliti telah memperoleh data hasil penelitian. Seluruh hasil penelitian yang telah diperoleh kemudian dianalisis. Hasil penelitian tersebut kemudian dirujuk kembali dengan berbagai literatur sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai penilaian autentik hasil belajar siswa pada materi asam basa.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian diperoleh dari berbagai sumber seperti dijelaskan pada Tabel 3.4 sebagai berikut
Tabel 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian
No. Jenis Data Penelitian Sumber Data Penelitian
1. Penilaian autentik hasil belajar siswa aspek kognitif
Rubrik, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan tes tertulis (esai) 2. Penilaian autentik hasil belajar
siswa aspek psikomotorik
Rubrik dan lembar observasi 3. Penilaian autentik hasil belajar
siswa aspek afektif
Rubrik, lembar observasi, dan wawancara
4. Tanggapan siswa terhadap penilaian autentik
Angket dan wawancara
G. Teknik Pengolahan Data
1) Data Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif a) Lembar Kerja Siswa (LKS)
- Menghitung jumlah skor siswa berdasarkan kriteria penilaian (rubrik) untuk Lembar Kerja Siswa (LKS) kemudian dihitung persentase
(27)
36
Nilai Hasil Belajar Siswa =
x 100% - Mengkategorikan persen penilaian berdasarkan kriteria penilaian
(rubrik) menggunakan skala kategori kemampuan siswa seperti pada Tabel 3.5
Tabel 3.5 Skala Kategori Kemampuan Siswa
No. Skala Kemampuan Kategori
1. 86%-100% Sangat Baik
2. 76%-85% Baik
3. 60%-75% Cukup
4. 55%-59% Kurang
5. 54% Kurang Sekali
(Purwanto dalam Gumilar, 2012) - Menghitung persen jumlah siswa dalam setiap kategori dengan cara:
Persen yang dicari =
x 100% b) Tes Tertulis (Esai)
- Menghitung jumlah skor siswa berdasarkan kriteria penilaian untuk tes tertulis kemudian dihitung persentase nilainya dengan cara:
Nilai Hasil Belajar Siswa = Jumlah Skor siswa pada tes tertulis x 100% Jumlah Total Skor Tes Tertulis
- Mengkategorikan persen penilaian berdasarkan kriteria penilaian (rubrik) menggunakan skala kategori kemampuan siswa seperti pada Tabel 3.5 di atas
- Menghitung persen jumlah siswa dalam setiap kategori dengan cara: Persen yang dicari =
x 100% 2) Data Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotorik
- Menghitung jumlah skor siswa berdasarkan kriteria penilaian untuk aspek psikomotorik kemudian dihitung persentase nilainya dengan cara:
Nilai Hasil Belajar Siswa = Jumlah Skor siswa pada lembar observasi x100% Jumlah Total Skoring Rubrik Psikomotorik - Mengkategorikan persen penilaian berdasarkan kriteria penilaian (rubrik)
menggunakan skala kategori kemampuan siswa seperti pada Tabel 3.5 di atas
(28)
37
Persen yang dicari =
x 100% 3) Data Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif
- Menghitung jumlah skor siswa berdasarkan kriteria penilaian untuk aspek afektif kemudian dihitung persentase nilainya dengan cara:
Nilai Hasil Belajar Siswa = Jumlah Skor siswa pada lembar observasi x100% Jumlah Total Skoring Rubrik Afektif
- Mengkategorikan persen penilaian berdasarkan kriteria penilaian (rubrik) menggunakan skala kategori kemampuan siswa seperti pada Tabel 3.5 di atas
- Menghitung persen jumlah siswa dalam setiap kategori dengan cara: Persen yang dicari =
x 100% 4) Data Hasil Angket Siswa
a) Mentabulasi jawaban angket
b) Menghitung persentase jawaban siswa untuk setiap pertanyaan pada angket dengan cara:
Persentase jawaban angket = jumlah jawaban siswa x 100% Jumlah siswa seluruhnya
c) Melakukan interpretasi terhadap jawaban angket dengan cara membuat penafsiran sebagai berikut
Tabel 3.6 Skala Kategori Jawaban Angket Siswa Persentase Siswa
Menjawab “Ya” Kategori
81%-100% Sangat baik
61%-80% Baik
41%-60% Cukup
21%-40% Kurang
0-20% Sangat kurang
(Arikunto, 2008)
5) Data Hasil Wawancara
a) Data hasil wawancara ditraskripkan
b) Tiap jawaban hasil wawancara dihubungkan dengan data lain yang berkaitan
(29)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa penilaian autentik hasil belajar siswa pada materi asam basa dapat menggunakan observasi pada demonstrasi dan penugasan proyek. Penilaian autentik hasil belajar siswa pada aspek kognitif dapat diukur menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS), sedangkan aspek psikomotorik dan afektif diukur dengan menggunakan lembar observasi. Penilaian Autentik hasil belajar siswa dengan menggunakan demonstrasi pada aspek kognitif tingkat pengetahuan dalam mengingat adalah cukup (69,4%), aspek psikomotorik tingkat keterampilan menggunakan alat-alat demonstrasi adalah baik (82,4%), dan aspek afektif pada tingkat receiving, responding, dan valuing adalah cukup (74,85%).
Penilaian autentik hasil belajar siswa dengan menggunakan penugasan proyek dapat mengukur aspek kognitif dengan laporan proyek dan tes tertulis (esai), aspek psikomotorik menggunakan lembar observasi siswa terhadap penugasan proyek, dan aspek afektif menggunakan lembar observasi. Penilaian autentik hasil belajar siswa dengan menggunakan penugasan proyek pada aspek kognitif tingkat pemahaman, penerapan, analisis, dan evaluasi adalah cukup (72,9%), aspek psikomotorik tingkat keterampilan menggunakan alat-alat percobaan adalah baik (77,2%), dan aspek afektif pada tingkat receiving dan
responding adalah cukup (71,1%).
Tanggapan siswa terhadap penugasan autentik adalah baik. Siswa tertarik pada tugas proyek dan dapat menambah wawasan serta mempermudah dalam memahami larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari.
(30)
63
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan, ada beberapa hal yang menjadi saran yaitu:
1. Peneliti lain
Hasil penelitian tentang penilaian autentik hasil belajar siswa ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjutan. Selain itu, dapat juga dilakukan penelitian tentang pengembangan penilaian autentik pada jenis yang lain seperti self assessment dan peer
assessment.
2. Guru
Sebaiknya guru dapat menerapkan penilaian autentik dalam kegiatan pembelajaran. Penyusunan rubrik dan lembar observasi aspek afektif dan psikomotorik penilaian autentik dapat dilakukan dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia atau dilakukan pembinaan oleh tim ahli penilaian autentik.
(31)
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Mulyati, dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Technical Cooperation Project for Development of Science And Mathematics Teaching for Primary and Secondary Education In Indonesia (IMSTEP).
Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi
VI). Jakarta: PT. Asdi Mahasatya
Dahar, R .W. (1989). Teori – Teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Depdiknas. (2003). Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata
Pelajaran Kimia. Jakarta.
Firman, H. (2007). Laporan Analisis Literasi Sains Berdasarkan Hasil PISA
Nasional Tahun 2006. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang
Depdiknas.
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Gumilar, Cahya. (2012). Penerapan Peer Assessment dan Self Assessmen Pada
Tes Formatif Hidrokarbon untuk Feedback Siswa SMA Kelas X. Skripsi:
Tidak Diterbitkan.
Hasan, Amirul. (2010). PENILAIAN AUTENTIK (Authentic Assessment). [online]. Tersedia: http://amirulhasanbioum.blogspot.ca/2010/09/makalah-assesment-autentik.html [23 Agustus 2013]
(32)
65
Haryati, M. (2009). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta
Johnson, E. B. (2010). Contextul Teaching and Lerning: Menjadikan Kegiatan
Belajar Mengajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung: Kaifa
McMillan, J. H. dan Schumacher, S. (2001). Research in Education: A
Conceptual Introduction. New York: Addison Wesley Longman.
Muchtar, H. (2010). Penerapan Penilaian autentik dalam Upaya Peningkatan
Mutu Pendidikan. [online]. Tersedia: http://www.bpkpenabur.or.id/files/
pdf [1 Februari 2012]
Mudzakir, A. (2005). Chemie im Kontext (Konsepsi Inovativ Pembelajaran Kimia
di Jerman). Seminar Nasional Pendidikan Kimia II.
Muslich, M. (2011). Authentic Assesment: Penilaian Berbasis Kelas dan
Kompetensi. Bandung: Refika Aditama.
Natal, Natalia. (2011). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. [online]. Tersedia: Repository.library.uksw.edu.bitstream/handle/123456789/983/T1_292008 274_judul.pdf.
Ristiani, R (2011). Pengembangan Penilaian Berbasis Kelas Untuk Mengukur
Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Sistem Koloid Dengan Model Contextual Teaching Learning. Skripsi: Tidak
Diterbitkan.
Rustaman, N., Firman, H. dan Kardiawarman. (2004). Ringkasan Eksekutif :
Analisis Hasil PISA Bidang Literasi Sains. Puspendik.
Rustaman, N., Firman, H. (2010). Penilaian Otentik (Authentic Assessment) dan
(33)
66
Purba, M. (2006). IPA Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar Dan Mengajar. Bandung : Alfabeta
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sutresna, Nana. (2007). Cerdas Belajar KIMIA untuk Kelas XI.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2006). Kurikulum dan
Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
(1)
37
Persen yang dicari =
x 100% 3) Data Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif
- Menghitung jumlah skor siswa berdasarkan kriteria penilaian untuk aspek afektif kemudian dihitung persentase nilainya dengan cara:
Nilai Hasil Belajar Siswa = Jumlah Skor siswa pada lembar observasi x100% Jumlah Total Skoring Rubrik Afektif
- Mengkategorikan persen penilaian berdasarkan kriteria penilaian (rubrik) menggunakan skala kategori kemampuan siswa seperti pada Tabel 3.5 di atas
- Menghitung persen jumlah siswa dalam setiap kategori dengan cara: Persen yang dicari =
x 100% 4) Data Hasil Angket Siswa
a) Mentabulasi jawaban angket
b) Menghitung persentase jawaban siswa untuk setiap pertanyaan pada angket dengan cara:
Persentase jawaban angket = jumlah jawaban siswa x 100% Jumlah siswa seluruhnya
c) Melakukan interpretasi terhadap jawaban angket dengan cara membuat penafsiran sebagai berikut
Tabel 3.6 Skala Kategori Jawaban Angket Siswa Persentase Siswa
Menjawab “Ya” Kategori
81%-100% Sangat baik
61%-80% Baik
41%-60% Cukup
21%-40% Kurang
0-20% Sangat kurang
(Arikunto, 2008) 5) Data Hasil Wawancara
a) Data hasil wawancara ditraskripkan
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa penilaian autentik hasil belajar siswa pada materi asam basa dapat menggunakan observasi pada demonstrasi dan penugasan proyek. Penilaian autentik hasil belajar siswa pada aspek kognitif dapat diukur menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS), sedangkan aspek psikomotorik dan afektif diukur dengan menggunakan lembar observasi. Penilaian Autentik hasil belajar siswa dengan menggunakan demonstrasi pada aspek kognitif tingkat pengetahuan dalam mengingat adalah cukup (69,4%), aspek psikomotorik tingkat keterampilan menggunakan alat-alat demonstrasi adalah baik (82,4%), dan aspek afektif pada tingkat receiving, responding, dan valuing adalah cukup (74,85%).
Penilaian autentik hasil belajar siswa dengan menggunakan penugasan proyek dapat mengukur aspek kognitif dengan laporan proyek dan tes tertulis (esai), aspek psikomotorik menggunakan lembar observasi siswa terhadap penugasan proyek, dan aspek afektif menggunakan lembar observasi. Penilaian autentik hasil belajar siswa dengan menggunakan penugasan proyek pada aspek kognitif tingkat pemahaman, penerapan, analisis, dan evaluasi adalah cukup (72,9%), aspek psikomotorik tingkat keterampilan menggunakan alat-alat percobaan adalah baik (77,2%), dan aspek afektif pada tingkat receiving dan responding adalah cukup (71,1%).
Tanggapan siswa terhadap penugasan autentik adalah baik. Siswa tertarik pada tugas proyek dan dapat menambah wawasan serta mempermudah dalam memahami larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari.
(3)
63
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan, ada beberapa hal yang menjadi saran yaitu:
1. Peneliti lain
Hasil penelitian tentang penilaian autentik hasil belajar siswa ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjutan. Selain itu, dapat juga dilakukan penelitian tentang pengembangan penilaian autentik pada jenis yang lain seperti self assessment dan peer assessment.
2. Guru
Sebaiknya guru dapat menerapkan penilaian autentik dalam kegiatan pembelajaran. Penyusunan rubrik dan lembar observasi aspek afektif dan psikomotorik penilaian autentik dapat dilakukan dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia atau dilakukan pembinaan oleh tim ahli penilaian autentik.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Mulyati, dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Technical Cooperation Project for Development of Science And Mathematics Teaching for Primary and Secondary Education In Indonesia (IMSTEP).
Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT. Asdi Mahasatya
Dahar, R .W. (1989). Teori – Teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Depdiknas. (2003). Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia. Jakarta.
Firman, H. (2007). Laporan Analisis Literasi Sains Berdasarkan Hasil PISA Nasional Tahun 2006. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Depdiknas.
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Gumilar, Cahya. (2012). Penerapan Peer Assessment dan Self Assessmen Pada Tes Formatif Hidrokarbon untuk Feedback Siswa SMA Kelas X. Skripsi: Tidak Diterbitkan.
Hasan, Amirul. (2010). PENILAIAN AUTENTIK (Authentic Assessment). [online]. Tersedia: http://amirulhasanbioum.blogspot.ca/2010/09/makalah-assesment-autentik.html [23 Agustus 2013]
(5)
65
Haryati, M. (2009). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta
Johnson, E. B. (2010). Contextul Teaching and Lerning: Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung: Kaifa
McMillan, J. H. dan Schumacher, S. (2001). Research in Education: A Conceptual Introduction. New York: Addison Wesley Longman.
Muchtar, H. (2010). Penerapan Penilaian autentik dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan. [online]. Tersedia: http://www.bpkpenabur.or.id/files/ pdf [1 Februari 2012]
Mudzakir, A. (2005). Chemie im Kontext (Konsepsi Inovativ Pembelajaran Kimia di Jerman). Seminar Nasional Pendidikan Kimia II.
Muslich, M. (2011). Authentic Assesment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: Refika Aditama.
Natal, Natalia. (2011). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. [online]. Tersedia:
Repository.library.uksw.edu.bitstream/handle/123456789/983/T1_292008 274_judul.pdf.
Ristiani, R (2011). Pengembangan Penilaian Berbasis Kelas Untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Sistem Koloid Dengan Model Contextual Teaching Learning. Skripsi: Tidak Diterbitkan.
Rustaman, N., Firman, H. dan Kardiawarman. (2004). Ringkasan Eksekutif : Analisis Hasil PISA Bidang Literasi Sains. Puspendik.
Rustaman, N., Firman, H. (2010). Penilaian Otentik (Authentic Assessment) dan
(6)
Purba, M. (2006). IPA Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar Dan Mengajar. Bandung : Alfabeta
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sutresna, Nana. (2007). Cerdas Belajar KIMIA untuk Kelas XI.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.