PENGARUH LAYANAN MENGAJAR DOSEN DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS PASUNDAN.

(1)

KEPUASAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS PASUNDAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh

Utami Dewi Nastiti NIM. 1201457

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

KEPUASAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS PASUNDAN

Oleh Utami Dewi Nastiti S.Kom UPI Bandung, 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Administrasi Pendidikan

© Utami Dewi Nastiti 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

UTAMI DEWI NASTITI

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR DOSEN DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS PASUNDAN


(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengaruh Layanan Mengajar Dosen dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar terhadap Kepuasan Mahasiswa di Universitas Pasundan” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menaggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak la in terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2015 Yang Membuat Pernyataan

Utami Dewi Nastiti NIM. 1201457


(5)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Kepuasan merupakan faktor yang harus diprioritaskan pada setiap lembaga yang bergerak dalam bidang jasa dimana pelanggan atau stakeholder adalah pemeran utamanya. PT sebagai salah satu lembaga yang bergerak di bidang jasa harus selalu mengutamakan kebutuhan mahasiswa yang disesuaikan dengan standar peraturan yang berlaku. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa yang diteliti berasal dari ekternal (luar) yaitu layanan mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kondisi layanan mengajar dosen di UNPAS, (2) kondisi pemanfaatan fasilitas belajar di UNPAS, (3) kondisi kepuasan mahasiswa di UNPAS, (4) pengaruh layanan mengajar dosen terhadap kepuasan mahasiswa di UNPAS, (5) pengaruh pemanfaatan fasilitas belajar di UNPAS, dan (6) pengaruh layanan mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar secara bersama-sama di UNPAS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Adapun subjek yang dijadikan sampel adalah mahasiswa S1 dari 25 jurusan yang ada di UNPAS dengan jumlah 357 responden. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gambaran umum kepuasan mahasiswa di UNPAS berada pada kategori sedang. Sedangkan untuk layanan mengajar dosen berada pada kategori tinggi dan pemanfaatan fasilitas belajar berada pada kategori sedang. Layanan mengajar dosen berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa di UNPAS dengan kategori hubungan kuat, pemanfaatan fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa di UNPAS dengan kategori hubungan kuat, serta layanan mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa di UNPAS dengan kategori hubungan sangat kuat. Beberapa aspek yang menjadi rekomendasi dalam penelitian ini adalah tindak lanjut mengenai standar kepuasan mahasiswa yang akan mempengaruhi respon mereka selaku stakeholder (loyalitas, kenyamanan, dll) serta peningkatan kualitas fasilitas belajar diantaranya lahan parkir, tempat ibadah, akses internet, dan kantin.


(6)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Satisfaction is a factor that should be prioritized at each institution that is engaged in which customers or stakeholders are the key actors. PT as one of the institutions engaged in the service must always put the needs of students who are tailored to the applicable regulatory standards. Some of the factors that affect student satisfaction studied came from external (outside), a service of teaching faculty and the use of learning facilities. This study aims to determine (1) the condition of teaching faculty in UNPAS services, (2) the condition of use of learning facilities in UNPAS, (3) the condition of student satisfaction in UNPAS, (4) the effect of service teaching faculty to student satisfaction in UNPAS, (5) influence the utilization of learning facilities in UNPAS, and (6) the effect of teaching faculty services and facilities utilization study together in UNPAS. The method used in this study is a survey method with quantitative approach. The data collection technique used was a questionnaire. The subject was sampled S1 students from 25 departments in the University of Sundanese with number 357 responden.Hasil these studies show that the general picture of student satisfaction in UNPAS in middle category. As for service teaching faculty at the high category and use of learning facilities in middle category. Service teaching faculty significant effect on student satisfaction in UNPAS with strong relationship category, use of learning facilities significantly influence student satisfaction in UNPAS with strong relationship category, as well as teaching faculty services and use of learning facilities jointly significant effect on student satisfaction in UNPAS with category of relationship is very strong. Some aspects of the recommendation in this research is a follow-up to the standard of student satisfaction that will affect their response as stakeholders (loyalty, comfort, etc.) as well as improving the quality of learning facilities include parking lots, places of worship, internet access, and a canteen.


(7)

i

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKSI... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ...Error! Bookmark not defined.ii DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ...8

C. Rumusan Masalah Penelitian ...10

D. Tujuan Penelitian ...10

E. Manfaat Penelitian ...11

F. Struktur Organisasi Tesis ...11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...13

A. Kepuasan Mahasiswa dalam Konteks Administrasi Pendidikan Tinggi ...13

B. Kepuasan Mahasiswa ...16

1. Perilaku Organisasi...16

2. Sikap Individu dalam Organisasi...17

3. Konsep Kepuasan ...18

4. Konsep Kepuasan Mahasiswa sebagai Stake Holder PT ...27

5. Harapan Mahasiswa sebagai Stake Holder PT ...28

6. Pengaruh Nilai Keyakinan Individu terhadap Kepuasan...31


(8)

ii

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

4. Tugas-Tugas Dosen sebagai Tenaga Pendidik PT ...42

5. Layanan Mengajar Dosen ...45

6. Menilai Kualitas Layanan Dosen ...46

7. Indikator Layanan Dosen ...48

D. Pemanfaatan Fasilitas Belajar...49

1. Konsep Manajemen Sarana dan Prasarana ...49

2. Klasifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan...50

3. Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan...53

4. Prinsip-Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ...53

5. Proses Sarana dan Prasarana Pendidikan ...54

6. Pengertian Pemanfaatan Fasilitas Fasilitas Belajar ...55

7. Mutu Pelayanan Fasilitas Belajar ...56

8. Ruang Lingkup Fasilitas Belajar ...57

9. Indikator Pemanfaatan Fasilitas Belajar ...58

E. Penelitian yang Relevan ...59

F. Kerangka Berpikir Penelitian ...60

G. Hipotesis Penelitian ...62

BAB III METODE PENELITIAN ...64

A. Metode Penelitian ...64

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ...65

1. Populasi ...65

2. Teknik Pengambilan Sampel ...66

C. Definisi Operasional ...69

1. Layanan Mengajar Dosen ...69


(9)

iii

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3. Uji Coba Instrumen ...79

E. Teknik Analisis Data ...86

1. Teknik Analisis Data Deskriptif ...86

2. Uji Persyaratan Analisis ...87

3. Uji Hipotesis ...90

F. Alat Bantu...94

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ...95

A. Hasil Penelitian...95

1. Analisis Data Deskriptif Keseluruhan ...95

2. Analisis Data Deskriptif Masing-Masing Jurusan...105

3. Uji Hipotesis ...107

4. Interpretasi Hasil Analisis Data ...115

B. Pembahasan Hasil Penelitian...117

1. Gambaran Umum Kepuasan Mahasiswa (Y) di UNPAS ...117

2. Gambaran Umum Layanan Mengajar Dosen (X1) di UNPAS ...119

3. Gambaran Umum Pemanfaatan Fasilitas Belajar (X2) di UNPAS121 4. Analisis Pengaruh Layanan Dosen (X1) terhadap Kepuasan Mahasiswa (Y) di UNPAS ...123

5. Analisis Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar (X2) terhadap Kepuasan Mahasiswa (Y) di UNPAS ...124

6. Analisis Pengaruh Layanan Dosen (X1) dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar (X2) terhadap Kepuasan Mahasiswa (Y) di UNPAS ...125

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI ...128

A. Simpulan ...128


(10)

iv

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN


(11)

v

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Jumlah Populasi ...66

Tabel 3.2 Penghitungan Jumlah Sampel Mahasiswa Masing-Masing Jurusan...68

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Layanan Dosen ...75

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Pemanfaatan Fasilitas Belajar ...76

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Kepuasan Mahasiswa ...78

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel X1 ...80

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel X2 ...81

Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y ...82

Tabel 3.10 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel X1 ...84

Tabel 3.11 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel X2 ...85

Tabel 3.12 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Y ...85

Tabel 3.13 Interpretasi Skor WMS ...86

Tabel 3.14 Hasil Uji Coba Normalitas Data Variabel X1, X2, dan Y...87

Tabel 3.16 Hasil Uji Linearitas X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y...89

Tabel 3.17 Interpretasi Koefesien Korelasi Nilai r ...92

Tabel 4.1 Interpretasi Skor WMS ...95

Tabel 4.2 Gambaran Umum Kepuasan Mahasiswa Berdasarkan Analisis WMS..96

Tabel 4.6 Gambaran Umum Tanggapan Mahasiswa tentang Layanan Dosen ....100

Tabel 4.9 Gambaran Umum Tanggapan Mahasiswa tentang Pemanfaatan Fasilitas Belajar ...103

Tabel 4.12 Tanggapan Mahasiswa tentang Setiap Variabel Penelitian pada Masing-Masing Jurusan ...106

Tabel 4.14 Persamaan Regresi Variabel X1 terhadap Y...108

Tabel 4.15 Koefesien Korelasi Variabel X1 terhadap Y ...109

Tabel 4.16 Interpretasi Koefesien Korelasi Nilai r ...109


(12)

vi

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu


(13)

vii

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Gambar 2.1 Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan ...14

Gambar 2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Harapan akan Jasa ...29

Gambar 2.3 Hubungan antara Harapan, Kepuasan Pelanggan, & Kualitas Jasa ..30

Gambar 2.4 Alur Pengaruh Nilai ...32

Gambar 2.6 Total Service Management (TSM) pada Institusi PT ...39

Gambar 2.7 Klasifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan ...51

Gambar 2.8 Prasarana Pendidikan di Sekolah ...52

Gambar 2.9 Siklus Manajemen Sarana dan Prasarana ...55

Gambar 2.10 Prinsip Pengelolaan Sarana dan Prasarana ...58

Gambar 2.11 Kerangka Berpikir Penelitian ...62

Gambar 2.12 Struktur Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y ...63

Gambar 3.3 Prosedur Penelitian ...73

Gambar 3.15 Q-Q Plot Variabel X1, X2, dan Y ...88


(14)

viii

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Grafik 4.4 Gambaran Umum Kepuasan Mahasiswa Berdasarkan Pelayanan yang

diterima/didapatkan ...98

Grafik 4.5 Gambaran Umum Kepuasan Mahasiswa Berdasarkan Respon yang Diberikan ...98

Grafik 4.7 Tanggapan Mahasiswa tentang Layanan Dosen ...101

Grafik 4.8 Tanggapan Mahasiswa tentang Layanan Dosen MKDU & BS ...101

Grafik 4.10 Tanggapan Mahasiswa tentang Pemanfaatan Fasilitas Belajar ...104

Grafik 4.11 Tanggapan Mahasiswa tentang Pemanfaatan Fasilitas Belajar berupa Prasarana dan Sarana...104

Grafik 4.13 Tanggapan Mahasiswa tentang Setiap Variabel Penelitian pada Masing-Masing Jurusan ...107


(15)

ix

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Lampiran 2 Rekapitulasi Uji Coba Angket Layanan Dosen di UNPAS...138

Lampiran 3 Rekapitulasi Uji Coba Angket Pemanfaatan Fasilitas Belajar di UNPAS ...140

Lampiran 4 Rekapitulasi Uji Coba Angket Kepuasan Mahasiswa di UNPAS ....143

Lampiran 5 Rekapitulasi Angket Layanan Dosen di UNPAS ...145

Lampiran 6 Rekapitulasi Angket Pemanfaatan Fasilitas Belajar di UNPAS ...154

Lampiran 7 Rekapitulasi Angket Kepuasan Mahasiswa di UNPAS...167

Lampiran 8 Uji Validitas Variabel Layanan Dosen (X1) ...176

Lampiran 9 Uji Validitas Variabel Pemanfaatan Fasilitas Belajar (X2)...178

Lampiran 10 Uji Validitas Variabel Kepuasan Mahasiswa (Y)...180

Lampiran 11 Uji Reliabilitas Variabel Layanan Dosen (X1) ...183

Lampiran 12 Uji Reliabilitas Variabel Pemanfaatan Fasilitas Belajar (X2)...185

Lampiran 13 Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Mahasiswa (Y) ...187

Lampiran 14 Uji Normalitas ...189

Lampiran 15 Uji Linearitas ...192

Lampiran 16 Pengaruh Variabel Layanan Dosen (X1) terhadap Kepuasan Mahasiswa (Y) ...194

Lampiran 17 Pengaruh Variabel Pemanfaatan Fasilitas Belajar (X2) terhadap Kepuasan Mahasiswa (Y)...196

Lampiran 18 Pengaruh Variabel Layanan Dosen (X1) dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar (X2) terhadap Kepuasan Mahasiswa (Y) ...198

Lampiran 19 Tanggapan dan Respon Mahasiswa per Jurusan ...200

Lampiran 20 Angket Penelitian Pengaruh Layanan Dosen dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar terhadap Kepuasan Mahasiswa ...205


(16)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dunia pendidikan semakin dituntut untuk meningkatkan kemampuan daya pikir peserta didiknya demi menghadapi tantangan zaman dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat. Relevansinya dengan pendidikan adalah proses belajar mengajar harus dikembangkan dengan mengajar siswa agar mampu berpikir kritis, mengambil keputusan, dan memanfaatkan informasi yang ada untuk menghadapi transformasi teknologi.

Peran ini hendak dibawakan oleh perguruan tinggi, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sebagai mitra PTN. Diharapkan Perguruan Tinggi (PT) dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas, tidak hanya memiliki gelar sarjana formal, melainkan lulusan yang sanggup menjadi pelaku aktif dalam dunia pembangunan, terutama dalam perubahan budaya dan persepsi masyarakat. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi sendiri adalah pendidikan yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, program profesi, program spesialis, dan program sub spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Perguruan tinggi merupakan industri jasa non profit yang berusaha menghasilkan produk berupa jasa sesuai dengan kebutuhan para

stakeholder nya. Stakeholder perguruan tinggi sendiri terdiri dari mahasiswa,

orang tua, pemerintah, dunia pekerjaan, dan lingkungan.

Untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas, suatu PT harus memiliki standar kualitas mutu yang baik. Standar kualitas mutu PT ini tertuang dalam Standar Nasional Pendidikan Pendidikan Tinggi dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 yang terdiri dari; (1) standar isi; (2) standar proses; (3) standar kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (5) standar


(17)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar pembiayaan; dan (8) standar penilaian pendidikan. Apabila kedelapan Standar Nasional Pendidikan Pendidikan Tinggi tersebut dapat diwujudkan oleh institusi pendidikan, maka PT tersebut dapat digolongkan sebagai salah satu PT yang bermutu.

Mutu adalah tuntutan bagi setiap institusi pendidikan sebagai standar jasa untuk melayani masyarakat. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh institusi pendidikan untuk menjaga kualitasnya serta selalu diminati oleh para

stakeholder yang terkait (Sallis, 2006, hlm. 8). Pertama, perbaikan secara terus

menerus (continuous improvement). Konsep ini mengandung pengertian bahwa pihak pengelola senantiasa melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan secara terus menerus untuk menjamin semua komponen penyelenggara pendidikan telah mencapai standar mutu yang telah ditetapkan. Konsep ini juga berarti bahwa institusi pendidikan senantiasa memperbaharui proses berdasarkan kebutuhan dan tuntutan stakeholder nya. Jika tuntutan dan kebutuhan mereka berubah, maka pihak pengelola institusi pendidikan dengan sendirinya akan mengubah mutu, serta selalu memperbaharui komponen produksi atau komponen-komponen yang ada dalam institusi pendidikan.

Kedua, menentukan standar mutu (quality assurance). Paham ini digunakan untuk menetapkan standar-standar mutu dari semua komponen yang bekerja dalam proses produksi atau transformasi lulusan institusi pendidikan. Standar mutu pendidikan misalnya dapat berupa pemilikan atau akuisisi kemampuan dasar pada masing-masing bidang pembelajaran, dan sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh. Selain itu pihak institusi juga harus menentukan standar mutu materi kurikulum dan standar evaluasi yang akan dijadikan sebagai alat untuk mencapai standar kemampuan dasar.

Ketiga, perubahan kultur (change of culture). Konsep ini bertujuan membentuk budaya organisasi yang menghargai mutu dan menjadikan mutu sebagai orientasi semua komponen organisasional.

Keempat, perubahan organisasi (upside-down organization). Jika visi dan misi, serta tujuan organisasi sudah berubah atau mengalami perkembangan, maka


(18)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

sangat dimungkinkan terjadinya perubahan organisasi. Perubahan organisasi ini bukan berarti perubahan wadah organisasi, melainkan sistem atau struktur organisasi yang melambangkan hubungan-hubungan kerja dan kepengawasan dalam organisasi. Perubahan ini menyangkut perubahan kewenangan, tugas-tugas dan tanggung jawab.

Kelima, mempertahankan hubungan dengan stakeholder terkait (keeping

close to the customer). Karena organisasi pendidikan menghendaki kepuasan para stakeholder nya, maka sangat penting mempertahankan hubungan baik dengan

mereka. Berbagai informasi antara organisasi pendidikan dan stakeholder harus terus menerus dipertukarkan, agar institusi pendidikan senantiasa dapat melakukan perubahan-perubahan atau improvisasi yang diperlukan, terutama berdasarkan perubahan sifat dan pola tuntutan serta kebutuhan mereka. Bukan hanya itu, mereka juga diperkenankan melakukan kunjungan, pengamatan, penilaian, dan pemberian masukan kepada institusi pendidikan. Semua masukan itu selanjutnya akan diolah dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu proses dan hasil-hasil pembelajaran. Semua stakeholder yang terkait harus dapat terpuaskan melalui interval kreatif pimpinan institusi pendidikan.

Penyelenggaraan jasa-jasa PT dapat berjalan dengan bermutu jika SDM dan sarana-sarana pendukung yang tersedia memiliki mutu yang baik. Namun, untuk memahami bagaimana mengevaluasi kualitas dan mutu jasa yang diterima oleh stakeholder agar mereka terpuaskan tidaklah mudah dan sederhana. Kualitas jasa lebih sukar dievaluasi dibandingkan dengan kualitas barang. Oleh karena itu, agar kualitas jasa pendidikan dapat terjaga dengan baik diperlukan adanya pemahaman tentang apa yang diinginkan oleh mereka dengan cara menumbuhkan budaya mutu pada seluruh warga perguruan tinggi untuk selalu memenuhi kebutuhan mereka. Tampubolon (2001, hlm. 108) dalam bukunya menyebutkan bahwa mutu adalah paduan sifat-sifat produk yang menunjukan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan para stakeholder nya baik langsung maupun tidak langsung, baik kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat, masa kini dan masa depan. PT bermutu dipahami sebagai lembaga pendidikan tinggi yang


(19)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

terkelola sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan jasa pendidikan tinggi sesuai dengan kebutuhan para stakeholder nya.

Selanjutnya Tampubolon (2001, hlm. 71-73) menyebutkan bahwa PT bermutu adalah lembaga pendidikan yang menghasilkan produk jasa berupa jasa kurikuler, jasa penelitian, jasa pengabdian pada masyarakat, jasa administrasi, dan jasa ekstrakurikuler. Jasa Kurikuler (JK) meliputi kurikulum, silabus umum, rancangan mutu perkuliahan, satuan materi sajian, penyajian materi, evaluasi, praktikum, dan pembimbingan. Jasa Penelitian (JP) pada pokoknya terdiri dari pembimbingan tentang penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan penyediaan berbagai fasilitas. Jasa Pengabdian Pada Masyarakat (JPM) meliputi kegiatan-kegiatan untuk membantu (melayani) masyarakat umum dengan mengaplikasikan ilmu-ilmu dan keterampilan yang merupakan JK dan JP. Jasa Administrasi (JA) meliputi administrasi akademik dan umum. Jasa Ekstrakurikuler (JE) meliputi semua kegiatan pelayanan terhadap mahasiswa baik yang langsung mendukung JK, JP, dan JPM maupun yang tidak langsung, seperti pengembangan minat mahasiswa, pembinaan kesejahteraan mahasiswa dan pembimbingan hubungan dengan dunia kerja.

Dari kelima layanan tersebut yang harus disediakan oleh PT, yang dianggap krusial oleh peneliti adalah yang terkait dengan layanan mengajar dosen sebagai pendukung terlaksananya JK dan JP serta fasilitas sebagai pendukung terlaksananya semua layanan kepada stakeholder. SNPT Tahun 2013 Pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa standar pendidik merupakan standar dosen untuk program studi tertentu pada jenis pendidikan akademik, profesi, dan vokasi. Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa yang akan datang adalah yang mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, guru dan dosen mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis. Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional. Kedudukan guru dan


(20)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dosen sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu. Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dosen serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Sejalan dengan fungsi tersebut, kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Sedangkan fasilitas atau sarana dan prasarana, merupakan salah satu Standar Nasional Pendidikan Pendidikan Tinggi yang mendukung terselenggaranya kegiatan belajar mengajar dalam suatu institusi pendidikan. Agar sarana dan prasarana ini dapat berjalan sesuai dengan fungsinya, perlu adanya administrasi dan manejemen yang baik diadalamnya dengan tujuan, pertama untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Melalui manajemen perlengkapan pendidikan, diharapkan semua perlengkapan yang didapat oleh sekolah adalah sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien. Kedua, untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien. Ketiga, untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai ketika diperlukan oleh personil sekolah.

Semua layanan yang disediakan oleh PT berorientasi kepada kebutuhan

stakeholder nya, yaitu mahasiswa. PT selaku lembaga yang bergerak di bidang

jasa non profit sudah seharusnya selalu memperhatikan kepentingan stakeholder sebelum mengambil suatu kebijakan, hal ini untuk mencapai titik kepuasan


(21)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

maksimal dari mereka. PTS selaku mitra PTN perlu memperhatikan hal ini, karena tak jarang mahasiswa lebih memprioritaskan PTN dibandingkan dengan PTS. Jika PTS tidak memiliki kelebihan yang dapat dicitrakan kepada masyarakat, tidak menutup kemungkinan jumlah peminat akan berkurang setiap tahunnya. PTS di kota Malang contohnya (Yayuk Sri Rahayu, 2014, hlm. 14), mahasiswa memberikan penilaian mengenai kualitas jasa yang diterima masih berada dibawah kualitas jasa yang diharapkan, terdapat kesenjangan sebesar 10,91% sehingga dirasakan belum memuaskan oleh mahasiswa. Selanjutya terdapat empat atribut kualitas jasa yang dinilai kurang oleh mahasiwa PTS di kota Malang, yaitu keakuratan dosen dalam memberikan nilai, kemauan dosen dan karyawan dalam mendengarkan sumbang saran dari mahasiswa, kemudahan dalam menemui dosen, serta kinerja dosen & karyawan dalam hal melayani mahasiswa dengan baik.

Sedangkan penilaian mahasiswa tentang PTS di kota Bandung (Tepi Mulyaniapi, 2011, hlm. 176-177) adalah budaya organisasi PTS di kota Bandung sudah sangat baik dengan menerapkan hal-hal berikut; (1) visi dan tujuan bersama; (2) norma, nilai, kepercayaan, dan asumsi; (3) ritual, tradisi, dan seremonial; (4) sejarah dan cerita; (5) hubungan baik; serta (6) arsitektur, artefak, dan simbol. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PTS di kota Bandung telah berjalan dengan baik serta memperhatikan unsur-unsur bauran pemasaran seperti produk, harga, tempat, promosi, proses, orang-orang yang terlibat, dan bangunan fisik. Layanan akademik yang dilakukan oleh pihak PTS di kota Bandung berjalan dengan baik dan telah memenuhi unsur TERRA (Tangible, Emphaty, Reliability,

Responsiveness, Assurance). Mahasiswa PTS di kota Bandung merasa puas

terhadap proses produk layanan di lembaga pendidikannya, hal ini terlihat dari dimensi yang menjadi alat ukur seperti, curriculum, teaching, analytical skills,

communication skill, social skill, dan personal growth.

Universitas Pasundan adalah salah satu PTS swasta yang berdomisili di Bandung. Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang melayani jasa pendidikan dan menyiapkan tenaga kependidikan serta ilmuwan, UNPAS mempunyai


(22)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

konsekuensi untuk memiliki kinerja yang tinggi. UNPAS termasuk dalam lima puluh PT yang menjanjikan di Indonesia dari sejumlah 2838 PTN dan PTS di Indonesia (50 Promising Indonesian Universities) dan termasuk dalam empat besar PTS sepulau Jawa terbaik akreditasinya dari BAN PT (Majalah Swa 2007). UNPAS telah membuktikan diri sebagai salah satu PT bermutu dengan memiliki akreditasi BAN-PT “A” terbanyak dibandingkan dengan PTS lain di Jawa Barat dan Propoinsi Banten. Sebagai lembaga yang bergerak di bidang jasa non profit, UNPAS berkewajiban untuk memuaskan stake holder nya melalui pemberian pelayanan yang cepat dan ramah, memberikan bantuan keuangan, menyediakan sarana & prasarana, dan sebagainya.

Namun, kenyataan menunjukan bahwa ada sebagian mahasiswa merasa kurang puas dengan layanan yang diberikan. Hal ini berbeda dari hasil penelitian Tepi Mulyaniapi tahun 2011 yang meneliti PTS se kota Bandung. Penulis melihat beberapa fenomena yang ditemukan dilapangan. Pertama, dengan kondisi kampus yang terbagi menjadi 4 lokasi berbeda, menyebabkan mahasiswa mendapatkan layanan yang beragam. Terdapat beberapa mahasiswa yang kurang puas terhadap layanan universitas tersebut. Layanan disini dapat berupa administrasi, akademik, kondisi kampus, dan dosen.

Kedua, di semua lokasi kampus, permasalahan yang menjadi sorotan adalah kondisi lahan parkir yang kurang memadai. Lahan parkir kampus tidak dapat menampung banyaknya kendaraan yang dibawa oleh mahasiswa dan dosen. Hal ini menyebabkan mahasiswa berebut parkir dengan dosen, bahkan terkadang dosenlah yang harus mengalah dengan parkir diluar kampus.

Ketiga, pada salah satu lokasi kampus ukuran tempat ibadah tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa, hal ini mengakibatkan antrian yang sangat panjang ketika mahasiswa akan melaksanakan wudhu saat shalat dzhuhur di siang hari. Apalagi melaksanakan shalat Jumat, adalah hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Begitupun dengan perpustakaan yang menurut beberapa mahasiswa tempatnya kurang luas untuk menampung jumlah mahasiswa yang saat ini sangat banyak.


(23)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Keempat, di beberapa jurusan terdapat dosen yang jarang masuk. Menurut paparan mahasiswa bahkan ada dosen yang hanya masuk 2 kali saja selama 1 semester. Hal ini menghambat para mahasiswa untuk belajar juga melaksanakan bimbingan akademik ketika dosen yang bersangkutan kebetulan adalah pembimbing akademiknya.

Kelima, penggunaan fasilitas internet masih belum bisa maksimal. Hal yang paling krusial dalam permasalahan penggunaan fasilitas ini adalah penggunaan wifi di lingkungan kampus. Di beberapa lokasi kampus tidak semua mahasiswa dapat menggunakan wifi dengan lancar, padahal penggunaan wifi sudah termasuk dalam pembayaran kuliah tiap semester. Hal ini sangat mengganggu kegiatan akademik mahasiswa karena informasi yang diperlukan oleh mahasiswa tidak hanya dari buku saja melainkan dari media internet juga.

Mencermati fenomena sebagaimana tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa mahasiswa mempunyai harapan dan kriteria terhadap fasilitas dan proses belajar mengajar yang diberikan oleh dosen. Oleh karena itu, mutu jasa yang diberikan harus dimulai dari kebutuhan mahasiswa terhadap jasa yang akan diberikan dan dikahiri pada persepsi mahasiswa terhadap mutu jasa tersebut. Persepsi dan sikap mahasiswa sangat bermanfaat untuk pengambilan kebijakan di berbagai aspek, misalnya untuk program perbaikan mutu pendidikan dan alat strategik untuk program pemasaran pendidikan. Hal ini memotivasi penulis melakukan kajian dan penelitian untuk mencari informasi yang akurat dan objektif terkait fenomena tersebut. Oleh karena itu, judul penelitian yang diajukan adalah “Pengaruh Layanan Mengajar Dosen dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap Kepuasan Mahasiswa di Universitas Pasundan”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Telah dijelaskan diatas bahwa institusi pendidikan dianggap bermutu apabila stakeholder merasa puas atas jasa yang diberikan. Hal ini menggambarkan bahwa mutu adalah kepuasan pelanggan. Jika kata-kata ini dibalik; ketika pelanggan merasa tidak puas atas jasa yang diberikan, institusi pendidikan yang


(24)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

bersangkutan dapat dikatakan tidak bermutu. Betapa pentingnya posisi

stakeholder dalam menilai mutu suatu institusi pendidikan.

Faktor kepuasan mahasiswa terdiri dari faktor instrinsik dan ekstrinsik. Hezberg dalam Sopiatin (2010, hlm. 35) dan Robbins (2003, hlm. 90) mengatakan bahwa faktor instrinsik yang bisa mempengaruhi kepuasan adalah keyakinan, latar belakang, motivasi, dll. Sedangkan faktor ekstrinsik adalah jasa yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa selaku stakeholder. Kedua faktor tersebut dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini.

Gambar 1.1 Faktor-Faktor Kepuasan Mahasiswa

Dari dua faktor besar yang menjadi penentu kepuasan mahasiswa (intern dan ekstern), faktor ekstern lah yang akan menjadi fokus penelitian ini. Sedangkan variabel yang akan diteliti adalah dosen dan fasilitas.

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, diketahui bahwa layanan dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar di Universitas Pasundan masih ada yang perlu dibenahi dan diperbaiki. Persepsi mahasiswa terhadap layanan dosen adalah

Sumber : Ujang Sumarwan (2014) dan Daulat P. Tampubolon (2001) Kepuasan

Mahasiswa

INTERN EKSTERN

Persepsi Latar Belakang

Motivasi

Jasa Kurikuler (JK) Jasa Penelitian (JP) Jasa Pengabdian pada

Masyarakat (JPM) Jasa Administrasi (JA)

Jasa Ekstrakurikuler (JE)

SDM : Dosen Sarana/Prasarana

(Fasilitas) Kepribadian

Pengetahuan Agama Budaya Keluarga & RT


(25)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pada beberapa jurusan terdapat dosen yang jarang masuk, hal ini menghambat para mahasiswa untuk belajar juga melaksanakan bimbingan akademik ketika dosen yang bersangkutan kebetulan adalah pembimbing akademiknya.

Selain itu, ditemukan pula ketidakpuasan mahasiswa terhadap pemanfaatan fasilitas belajar, diantaranya; (1) lahan parkir yang kurang memadai; (2) ukuran tempat ibadah yang tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa; dan (3) fasilitas internet (wifi) yang tidak bisa digunakan secara maksimal. Hal tersebut sangat mengganggu kegiatan akademik mahasiswa, terlebih dalam hal pengaksesan wifi, karena informasi yang diperlukan oleh mahasiswa tidak hanya dari buku saja melainkan dari media internet juga.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah merupakan langkah penting karena dapat menggambarkan ruang lingkup dalam sebuah penelitian. Dari latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, masalah-masalah pokok penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana layanan mengajar dosen kepada mahasiswa di Universitas Pasundan ?

2. Bagaimana pemanfaatan fasilitas belajar oleh mahasiswa di Universitas Pasundan ?

3. Bagaimana kepuasan mahasiswa di Universitas Pasundan ?

4. Seberapa besar pengaruh layanan mengajar dosen terhadap kepuasan mahasiswa di Universitas Pasundan ?

5. Seberapa besar pengaruh pemanfaatan fasilitas belajar terhadap kepuasan mahasiswa di Universitas Pasundan ?

6. Seberapa besar pengaruh layanan mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar terhadap kepuasan mahasiswa di Universitas Pasundan ?


(26)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara keseluruhan bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kontribusi layanan mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar terhadap kepuasan mahasiswa di Universitas Pasundan. Adapun penjabaran dari tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdeskripsinya layanan mengajar dosen di Universitas Pasundan. 2. Terdeskripsinya pemanfaatan fasilitas belajar di Universitas Pasundan. 3. Terdeskripsinya kepuasan mahasiswa di Universitas Pasundan.

4. Teranalisisnya pengaruh layanan mengajar dosen terhadap kepuasan mahasiswa di Universitas Pasundan.

5. Teranalisisnya pengaruh pemanfaatan fasilitas belajar terhadap kepuasan mahasiswa di Universitas Pasundan.

6. Teranalisisnya pengaruh layanan mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar terhadap kepuasan mahasiswa di Universitas Pasundan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pengembangan bidang pendidikan baik secara praktis maupun teoritis. Secara teoritis diharapkan dapat memperkaya keilmuan khususnya dalam bidang Administrasi Pendidikan dalam konteks pendidikan tinggi (higher education).

Sedangkan secara praktis, diharapkan dapat memberikan informasi bagi pimpinan Universitas Pasundan agar dapat memahami kebutuhan, keinginan, dan harapan para mahasiswanya, saat ini dan untuk masa yang akan datang yang nantinya dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan suatu kebijakan.

Bagi peneliti, selanjutnya digunakan sebagai acuan, sumber informasi, dan inspirasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan tinggi (higher education) khususnya dalam hal layanan mengajar dosen, pemanfaatan fasilitas belajar, dan kepuasan mahasiswa.


(27)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

F. Struktur Organisasi Tesis

Struktur penulisan tesis ini terdiri dari lima bab; (1) pendahuluan; (2) kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis; (3) metode penelitian; (4) temuan dan pembahasan; dan (5) simpulan, implikasi, dan rekomendasi. Bab I (pendahuluan) berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari tesis yang berisi latar belakang penilitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Bab II (kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis) memberikan konteks yang jelas terhadap topik atau permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Bagian ini memiliki peran yang sangat penting. Melalui kajian pustaka ditunjukan the state of the art dari teori yang sedang dikaji dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Bab ini juga membahas tentang alur pikir peneliti serta hipotesis penelitian.

Bab III (metode penelitian) merupakan bagian yang bersifat prosedural, yakni bagian yang mengarahkan pembaca untuk mengetahui bagaimana peneliti merancang alur penelitiannya dari mulai pendekatan penelitian yang diterapkan, instrumen yang digunakan, tahapan pengumpulan data yang dilakukan, hingga langkah-langkah analisis data yang dijalankan.

Bab IV (temuan dan pembahasan) menyampaikan dua hal utama, yakni (a) temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian, dan (b) pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

Bab V (simpulan, implikasi, dan rekomendasi) berisi simpulan, implikasi, dan rekomendasi yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut.


(28)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Kerlinger dalam Riduwan (2013, hlm. 49) mengatakan bahwa penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian survei biasanya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam, tetapi generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif.

Berdasarkan asumsi itulah suatu sampel yang digunakan dalam metode ini haruslah representatif, artinya sampel tersebut harus dapat mewakili karakteristik dan ciri-ciri populasi yang dijadikan objek penelitian. Penelitian ini juga menuntut ketelitian, ketekunan, dan sikap kritis dalam menjaring data dari sumbernya, untuk itu diperlukan kejelasan sumber data yaitu populasi dan sampel dari sisi homogenitas, volume, dan sebarannya. Karena data hasil penelitian berupa angka-angka yang harus diolah secara statistik, maka variabel yang dijadikan objek penelitian harus jelas korelasinya sehingga dapat ditentukan pendekatan statistik yang akan digunakan sebagai pengolah data yang pada akhirya hasil analisis dapat dipercaya (reliabilitas dan validitas), dengan demikian mudah untuk digeneralisasikan sehingga rekomendasi yang dihasilkan dapat dijadikan rujukan yang cukup akurat (Sugiyono, 2004, hlm. 172).


(29)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Sugiyono (2002, hlm. 90) memberikan pengertian bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Riduwan (2013, hlm. 54) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Dari kedua pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pasundan angkatan 2012 yang berstatus aktif (membayar SPP dan melakukan kontrak kredit) pada semester ganjil 2014/2015 dari 25 jurusan, yaitu Ilmu Hukum, Administrasi Negara, Kesejahteraan Sosial, Hubungan Internasional, Administrasi Bisnis, Ilmu Komunikasi, Teknologi Pangan, Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik Informatika, Teknik Lingkungan, Teknik Planologi, Ekonomi Pembangunan, Manajemen, Akuntansi, PPKN, Pendidikan Ekonomi Akuntansi, Pendidikan Bahasa (Sastra Indonesia & Daerah), Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Desain Komunikasi Visual, Fotografi & Film, Seni Musik, dan Sastra Inggris sebanyak 3297 orang. Pemilihan mahasiswa angkatan 2012 sebagai populasi penelitian berdasarkan alasan; telah mengikuti Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) dan menerima serta menikmati layanan dosen & fasilitas kampus selama kurang lebih 2 tahun lamanya.

Adapun sebaran jumlah mahasiswa per jurusan dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini.


(30)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Jumlah Populasi

No Jurusan Jumlah Populasi

1. Ilmu Hukum 90

2. Administrasi Negara 127

3. Kesejahteraan Sosial 38

4. Hubungan Internasional 122

5. Administrasi Bisnis 45

6. Ilmu Komunikasi 250

7. Teknik Industri 140

8. Teknik Pangan 363

9. Teknik Mesin 107

10. Teknik Informatika 322

11. Teknik Lingkungan 26

12. Teknik Planologi 62

13. Manajemen 285

14. Akuntansi 250

15. Ekonomi Pembangunan 54

16. PPKN 58

17. Pendidikan Ekonomi Akuntansi 88

18. Pendidikan Bahasa (Sastra Indonesia & Daerah) 136

19. Pendidikan Biologi 163

20. Pendidikan Matematika 105

21. PGSD 294

22. Desain Komunikasi Visual 44

23. Fotografi & Film 22

24. Seni Musik 51

25. Sastra Inggris 55

Jumlah 3297

2. Teknik Pengambilan Sampel

Riduwan (2013, hlm. 56) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel yang diambil harus representatif, disamping itu peneliti wajib mengerti tentang besar ukuran sampel, teknik sampling, dan karakteristik populasi dalam sampel. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya.


(31)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Nasution dalam Riduwan (2013, hlm. 56) berpendapat bahwa mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teori, desain penelitian, serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya. Selanjutnya untuk sekedar ancer-ancer apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.

Memperhatikan pernyataan diatas, karena jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling

probability sampling dengan jenis proportionate stratified random sampling. Proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sampel dari

anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Jumlah sampel yang diambil harus sama porsinya degan jumlah mahasiswa sesuai dengan jurusannya masing- masing.

Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane (Riduwan, 2013, hlm. 65) sebagai berikut,

n =

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: n =

=

=

=

=

Keterangan : n = jumlah sampel

N = jumlah populasi = 3297 responden

d = presisi (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%)


(32)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

= 356,721 dibulatkan menjadi 357

Dari jumlah sampel 357 responden tersebut, untuk mempermudah dalam penyebaran angket, selanjutnya ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut jurusan masing-masing secara proporsional dengan rumus :

ni = . n

Dengan menggunakan rumus diatas, diperoleh jumlah sampel mahasiswa Universitas Pasundan angkatan 2012 masing-masing jurusan yang dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini,

Tabel 3.2 Penghitungan Jumlah Sampel Mahasiswa Masing-Masing Jurusan

No Jurusan Populasi Penghitungan Jumlah Sampel

1. Ilmu Hukum 90

x 357 10

2. Administrasi Negara 127

x 357 14

3. Kesejahteraan Sosial 38

x 357 4

4. Hubungan Internasional 122

x 357 13

5. Administrasi Bisnis 45

x 357 5

6. Ilmu Komunikasi 250

x 357 27

7. Teknik Industri 140

x 357 15

8. Teknik Pangan 363

x 357 39

9. Teknik Mesin 107

x 357 12

10. Teknik Informatika 322

x 357 35

11. Teknik Lingkungan 26

x 357 3

12. Teknik Planologi 62

x 357 7

13. Manajemen 285

x 357 31

14. Akuntansi 250

x 357 27

Keterangan :

ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya


(33)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

15. Ekonomi Pembangunan 54

x 357 6

16. PPKN 58

x 357 6

17. Pendidikan Ekonomi Akuntansi 88

x 357 9

18. Pendidikan Bahasa (Sastra

Indonesia & Daerah) 136

x 357 15

19. Pendidikan Biologi 163

x 357 18

20. Pendidikan Matematika 105

x 357 11

21. PGSD 294

x 357 32

22. Desain Komunikasi Visual 44

x 357 5

23. Fotografi & Film 22

x 357 2

24. Seni Musik 51

x 357 5

25. Sastra Inggris 55

x 357 6

Jumlah 3297 357

C. Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk menjelaskan makna setiap variabel yang ingin diteliti sesuai dengan yang diinginkan oleh peneliti. Berikut ini adalah definisi operasional dari setiap variabel penelitian.

1. Layanan Mengajar Dosen

Layanan didefinisikan sebagai proses penyampaian jasa. Lovelock (2007, hlm. 5) mengatakan bahwa jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya. Kinerja dari jasa yang diberikan tersebut tidak bisa diraba atau dimiliki. Sedangkan menurut Nasution (2002, hlm. 5) jasa adalah aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

Jasa yang dimiliki oleh seorang dosen menurut Nanang Fattah adalah pengetahuan, sikap, keterampilan, dan motivasi untuk melakukan kegiatan pengajaran serta menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab demi terwujudnya tujuan organisasi. Sedangkan mengajar menurut Nasution (2012, hlm. 5) adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan


(34)

sebaik-Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Mengajar dapat dikatakan berhasil apabila mahasiswa belajar sebagai akibat dari usaha tersebut. Kegiatan mengajar selalu memprioritaskan peserta didik (mahasiswa), mengajar tidak akan bisa dilakukan jika tidak ada mahasiswa. Hal yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah proses belajar mengajar yang disampaikan oleh dosen kepada mahasiswa. Seperti definisi yang disampaikan oleh Nasution, maka prosesnyalah yang menjadi fokus penelitian ini.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan mengajar dosen dalam penelitian ini adalah proses penyampaian jasa oleh dosen kepada mehasiswa berupa kegiatan pembelajaran baik di dalam maupun diluar kelas (bimbingan tugas akhir tidak termasuk dalam kegiatan ini).

2. Pemanfaatan Fasilitas Belajar

Menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2012), yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan berjalan lancar, teratur, efektif, dan efisien.

Sedangkan menurut Piet Sahertian dalam Barnawi (2012, hlm. 47) yang dimaksud dengan perlengkapan atau sarana pendidikan adalah semua barang yang diperlukan baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang dianggap sebagai sarana penunjang pelaksanaan tugas pendidikan di sekolah.

Adapun pengertian sarana pendidikan menurut Suharsimi Arikunto dalam Barnawi (2012, hlm. 47) adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar-mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, efisien.

Pemanfaatan sarana dan prasarana merupakan bagian dari siklus manajemen sarana dan prasarana. Menurut Barnawi (2012, hlm. 48) manajemen sarana dan prasarana adalah segenap proses pengadaan dan pendayagunaan


(35)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

komponen-komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang proses kegiatan khususnya dalam ranah pendidikan. Hal senada juga diungkapkan oleh Ary Gunawan dalam Barnawi (2012, hlm. 67) yang menyatakan bahwa administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara berkesinambungan terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap-pakai (ready for use) dalam proses belajar mengajar sehingga PBM semakin efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Fasilitas belajar merupakan bagian dari sarana dan prasarana. Pemanfaatan fasilitas belajar dalam penelitian ini didefinisikan sebagai penggunaan seluruh perabot, peralatan, dan komponen baik langsung maupun tidak langsung yang mendukung aktifitas belajar di kampus demi tercapainya tujuan pendidikan.

3. Kepuasan Mahasiswa

Kepuasan menurut Robbins (2003, hlm. 30) adalah suatu sikap individu dalam organisasi. Sikap merupakan respons yang menunjukan rasa senang/tidak senang (keadaan emosional) terhadap sesuatu sehingga dapat membentuk perilaku individu yang akan berdampak terhadap organiasasi. Perilaku yang ditunjukan dapat berdampak positif maupun negatif bagi organisasi. Sedangkan Lovelock (2007, hlm. 92) berpendapat bahwa kepuasan adalah perbandingan antara jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan. Hal senada dikatakan oleh Alma (2003, hlm. 32) bahwa kepuasan adalah respons konsumen yang sudah terpenuhi keinginannya.

Sallis (2006) memandang kepuasan sebagai sasaran utama yang harus dicapai oleh institusi yang bergerak dalam bidang jasa sebagai tonggak utama manajemen mutu pendidikan. Institusi pendidikan akan disebut bermutu apabila kepuasan stakeholder sebagai pelanggan pendidikan tercapai. Tingkat kepuasan stakeholder dapat tercapai apabila kebutuhannya dapat terpenuhi serta menyenangkan hatinya.


(36)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Robbins (2003), Sweeney, dan McFarlin (2002) menyatakan bahwa kepuasan dipengaruhi oleh nilai keyakinan individu. Kepuasan mahasiswa merupakan sikap mahasiswa atas terpenuhinya harapan dan kebutuhan mahasiswa terhadap PT nya. Dari berbagai teori yang dikemukakan oleh para pakar diatas, disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa dalam penelitian ini didefinisikan sebagai sikap mahasiswa atas terpenuhinya harapan dan kebutuhan melalui layanan yang didapatkan/diterima dari PT.

D. Prosedur Pengembangan Instrumen Penelitian

Prosedur penelitian dimaksudkan agar peneliti dapat memberikan hasil maksimal dengan langkah-langkah yang benar serta menepis kekeliruan yang sekecil-kecilnya. Disamping itu untuk menetapkan data yang memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Mengawali penelitian ini dilakukan beberapa persiapan diantaranya; (1) menyusun latar belakang masalah, perumusan masalah sampai hipotesis penelitian dan dilanjutkan dengan asumsi-asumsi dari kajian kepustakaan; (2) membuat kisi-kisi penyusunan instrumen; (3) menyusun pra instrumen penelitian; (4) membuat model inventori dalam bentuk kuesioner sementara; (5) kuesioner sementara dijustifikasi oleh dosen pembimbing; (6) setelah dinyatakan layak kemudian diuji cobakan di Universitas Pasundan; (7) selanjutnya mengolah data menjadi data mentah hasil uji coba; (8) menganalisis item dengan uji validitas dan reliabilitas instrumen (bila item tidak valid dan reliabel maka dilakukan koreksi atau dibuang, bila item benar-benar valid dan reliabel maka item tersebut digunakan); (9) item yang sudah valid dan reliabel disebarkan kepada responden penelitian yang sebenarnya; (10) hasil penelitian ditabulasi; (11) data hasil penelitian dianalisis; (11) temuan penelitian dibahas dan dimaknai sesuai dengan hasil analisis; (12) implementasi, rekomendasi, dan simpulan penelitian. Prosedur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.3 dibawah ini.


(37)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3 Prosedur Penelitian

Uji Validitas & Reliabilitas Instrumen (analisis item)

Konsultasi dengan Dosen Pembimbing

Semua item valid Perolehan data mentah hasil uji

coba

Uji coba instrumen penelitian di Unpas

Justifikasi instrumen oleh dosen pembimbing

M odel inventori dalam bentuk kuesioner sementara

Penyusunan pra instrumen

Kisi-kisi penyusunan instrumen

Asumsi-asumsi dari kajian pustaka

Perumusan masalah dan hipotesis penelitian

Dilakukan koreksi atau item dibuang Tidak

Ya

Semua item reliabel

Penyebaran angket di Unpas Reliabel

Analisis data

Hasil temuan penelitian dan pembahasan

Simpulan

Implikasi dan rekomendasi


(38)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliabel. Riduwan (2013, hlm. 69) menggunakan istilah metode pengumpulan data yang diartikan sebagai teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui; angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi.

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Data yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan, karena data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan, data yang dikumpulkan haruslah data yang benar. Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, instrumen pengumpulan datanyapun harus baik.

Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket (questionnaire) berjenis angket tertutup dengan instrumennya berupa pernyataan-pernyataan yang diberikan kepada responden. Angket disebarkan kepada 357 responden. Pemilihan instrumen dengan angket ini berdasarkan alasan bahwa; (a) responden memiliki waktu untuk menjawab pernyataan-pernyataan; (b) setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang sama atas pernyataan yang diajukan; (c) responden memiliki kebebasan dalam memberikan jawaban; dan (d) dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dari banyak responden dan dalam waktu yang tepat. Indikator-indikator yang merupakan penjabaran dari variabel layanan mengajar dosen (X1) dan

pemanfaatan fasilitas belajar (X2) terhadap kepuasan mahasiswa (Y) merupakan


(39)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Instrumen Penelitian

Pengembangan instrumen ditempuh melalui beberapa cara, yaitu (a) menyusun indikator variabel penelitian; (b) menyusun kisi-kisi instrumen; (c) melakukan uji coba; dan (d) melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.

a. Layanan Mengajar Dosen (X1)

Angket yang dibuat berbentuk angket tertutup menggunakan skala interval dengan jarak 1 sampai 5, adapun alternatif jawaban sebagai berikut:

1) Angka 1 berarti responden menjawab TIDAK PERNAH terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban.

2) Angka 2 berarti responden menjawab JARANG terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban.

3) Angka 3 berarti responden menjawab KADANG-KADANG terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban.

4) Angka 4 berarti responden menjawab SERING terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban.

5) Angka 5 berarti responden menjawab SELALU terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Layanan Mengajar Dosen

Sub Variabel Indikator Item Total Item

Tangible (berwujud) 1) Berpakaian rapih ketika mengajar

2) Menggunakan teknologi-teknologi

presentasi

3) Menggunakan sumber-sumber bahan

ajar yang terkini

1 2 3

1 1 1

Emphaty (empati) 1) Melakukan interaksi dengan

mahasiswa di dalam kelas

2) Bersikap ramah terhadap mahasiswa

(tidak emosional)

4 5 , 6

1 2


(40)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3) Menciptakan komunikasi yang baik 7 , 8 2

Reliability (keandalan) 1) Hadir tepat waktu saat perkuliahan

2) Tingkat kehadiran

3) Kesesuaian pelaksanaan jadwal

kuliah 9 10 11 1 1 1

Responsiveness (daya

tanggap)

1) Membantu mahasiswa dalam

menghadapi kesulitan

2) Menyediakan waktu untuk

berkonsultasi diluar jam mengajar

3) Memotivasi belajar mahasiswa

12 13 14 , 15

1 1 2

Assurance (kepastian) 1) Menguasai materi ajar

2) Dapat menguasai kelas

3) Menguasai keterampilan mengajar di

dalam kelas

16 , 17 , 18 19 20 , 21

3 1 2

b. Pemanfaatan Fasilitas Belajar (X2)

Angket yang dibuat berbentuk angket tertutup menggunakan skala interval dengan jarak 1 sampai 3, adapun alternatif jawaban sebagai berikut:

1) Angka 1 berarti responden menjawab TIDAK TERSEDIA / TIDAK SIAP PAKAI terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban.

2) Angka 2 berarti responden menjawab CUKUP TERSEDIA / CUKUP SIAP PAKAI terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban.

3) Angka 3 berarti responden menjawab TERSEDIA / SIAP PAKAI terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Pemanfaatan Fasilitas Belajar

Sub Variabel Indikator Item Total Item

Prinsip administratif

(ketersediaan)

1) Ketersediaan ruang kelas beserta

kelengkapannya

2) Ketersediaan perpustakaan beserta

kelengkapannya

3) Ketersediaan laboratorium beserta

kelengkapannya

4) Ketersediaan hot spot area beserta wifi

5) Ketersediaan toilet beserta

kelengkapannya

6) Ketersediaan kantin beserta

kelengkapannya

7) Ketersediaan tempat ibadah beserta

1 2 3 4 5 6 7 8 1 1 1 1 1 1 1 1


(41)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu kelengkapannya

8) Ketersediaan lahan parkir beserta

kelengkapannya

Prinsip efektifitas

(optimalisasi)

1) Kondisi ruang kelas beserta

kelengkapannya

2) Kondisi perpustakaan beserta

kelengkapannya

3) Kondisi laboratorium beserta

kelengkapannya

4) Kondisi hot spot area beserta wifi

5) Kondisi toilet beserta

kelengkapannya

6) Kondisi kantin beserta

kelengkapannya

7) Kondisi tempat ibadah beserta

kelengkapannya

8) Kondisi lahan parkir beserta

kelengkapannya 9 10 11 12 13 14 15 16 1 1 1 1 1 1 1 1

c. Kepuasan Mahasiswa (Y)

Angket yang dibuat berbentuk angket tertutup menggunakan skala interval dengan jarak 1 sampai 5, adapun alternatif jawaban sebagai berikut:

1) Angka 1 berarti responden menjawab SANGAT TIDAK PUAS terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban.

2) Angka 2 berarti responden menjawab TIDAK PUAS terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban.

3) Angka 3 berarti responden menjawab NETRAL terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban.

4) Angka 4 berarti responden menjawab PUAS terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban.

5) Angka 5 berarti responden menjawab SANGAT PUAS terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban.

Kelima alternatif jawaban tersebut merupakan gambaran dari sikap mahasiswa terhadap pelayanan jasa yang diterima/didapatkan. Sedangkan alternatif jawaban terhadap respon mahasiswa adalah sebagai berikut:

1) Angka 1 berarti responden menjawab TIDAK PERNAH terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban.


(1)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

tanggap (responsiveness); bantuan yang diberikan kepada mahasiswa dalam menghadapi kesulitan, penyediaan waktu konsultasi diluar jam mengajar, serta pemberian motivasi belajar kepada mahasiswa. Daya tanggap (responsiveness) adalah salah satu dimensi terpenting dalam proses pembelajaran namun berada pada kriteria terendah dari segi layanan mengajar dosen, oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan dan perbaikan. Beberapa rekomendasi yang diajukan diantaranya,

a. Dosen perlu memahami lima dimensi service quality (SERVQUAL), yaitu tangible, emphaty, reliability, responsiveness, dan assurance. b. Dosen perlu memiliki komitmen yang kuat terhadap lembaga,

mahasiswa, pekerjaan dan tugas-tugasnya serta menyadari bahwa pemberian layanan yang berkualitas (Total Quality Management) merupakan tanggung jawab setiap warga PT.

c. PT melakukan evaluasi dan perbaikan, terutama dalam hal layanan pembelajaran secara berkesinambungan (continue improvement).

d. PT mengadakan penataran-penataran teknik PBM (Proses Belajar Mengajar) bagi para dosen dengan cara mendatangkan pakar-pakar pendidikan dan meneruskan kegiatan-kegiatan model pembelajaran secara periodik.

e. PT perlu memperhatikan masalah ekonomi; masalah kesejahteraan dosen. Kemungkinan dosen memiliki kesibukan mengajar dibanyak tempat karena upah yang minim atau lebih memprioritas kan mengajar di PT lain karena upahnya lebih besar, sehingga berdampak pada minimnya waktu untuk berinteraksi/daya tanggap (responsiveness) dosen dengan mahasiswa.

2. Pemanfaatan fasilitas belajar menjadi hal yang diprioritaskan untuk dibenahi karena berada pada kriteria sedang. Dimensi dari variabel pemanfaatan fasilitas belajar yang memiliki nilai terendah adalah prinsip administrasi (ketersediaan). Mahasiswa memberi tanggapan yang baik dari sisi ketersediaan sarana, namun dari sisi prasarana masih perlu dilakukan


(2)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

peningkatan seperti; lahan parkir, tempat ibadah, kantin, dan perpustakaan. Beberapa rekomendasi yang diajukan kepada PT untuk meningkatkan dimensi ini adalah,

a. Memperluas lahan parkir atau membuat sistem basement parking yang luas di semua wilayah kampus agar mahasiswa, dosen, dan tamu PT dapat lebih nyaman untuk memparkirkan kendaraannya di sekitar lingkungan kampus.

b. Memperluas tempat ibadah di beberapa lokasi kampus, minimalnya mengurangi antrian mahasiswa saat akan melaksanakan shalat pada jam istirahat.

c. Menambah koleksi perpustakaan dengan buku-buku terkini (up to date). d. Pembangunan gedung atau ruangan disesuaikan dengan jumlah

mahasiswa saat ini dan proyeksi masa mendatang sehingga mahasiswa merasa nyaman untuk belajar (tidak berdesak-desakan) dan dosen pun dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan lancar.

3. Kepuasan mahasiswa yang berada pada kriteria sedang memberikan pekerjan rumah bagi Universitas Pasundan. Sebenarnya kepuasan dari sisi layanan yang diterima oleh mahasiswa sudah berada pada kategori tinggi, namun ketika dipengaruhi oleh respon yang diberikan oleh mahasiswa hasilnya berubah menjadi lebih rendah. Ini memberi pengertian bahwa kepuasan terhadap layanan yang diberikan oleh PT belum sampai pada titik dimana jasa yang diinginkan dan yang memadai terpenuhi secara keseluruhan, baru sampai zona toleransi (zone of tolerance) dimana mahasiswa bersedia menerima variasi penyerahan atau pemberian jasa tanpa merasa tidak puas. Hal tersebut dapat dilihat dari dimensi loyalitas (loyalty) yang rendah, masih tertarik kepada fasilitas yang dimiliki oleh PT lain bahkan menginginkan pindah PT. Beberapa rekomendasi yang diajukan kepada PT untuk meningkatkan dimensi ini adalah,


(3)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

a. Meningkatkan seluruh layanan yang berkaitan langsung dengan mahasiswa, khususnya layanan pembelajaran yang diberikan oleh dosen dan fasilitas belajar.

b. Membuat suatu sistem evaluasi pembelajaran terkait layanan dan fasilitas. Fungsi dari sistem ini adalah adalah untuk mendapatkan umpan balik terhadap kepuasan mahasiswa, disamping itu dapat pula dijadikan alat evaluasi menajemen layanan dan fasilitas PT sehingga sistem kerja dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.

c. Mengembangkan lembaga berdasarkan persepsi kualitas mahasiswa dengan memperhatikan standar pendidikan berkualitas yang dibutuhkan oleh mahasiswa.

d. Memiliki komitmen yang kuat dan langkah nyata dari pimpinan dan para staf untuk menerapkan sistem manajemen kualitas jasa sebagai upaya memperbaiki kinerja agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.

4. Penelitian yang telah dilakukan sangat terbatas, diharapkan dapat dilanjutkan pada tahapan yang lebih jauh, mengenai tingkat jasa yang diinginkan dan yang memadai (desired service) serta zona toleransi (zone of tolerance) yang sesungguhnya sehingga berdampak kepada respon mahasiswa (loyalitas, penyampaian hal positif, kenyamanan, dan komplein). Selain itu perlu juga untuk menganalisa variabel-variabel lain (epsilon) yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa dari sisi eksternal, diantaranya Jasa Kurikuler (JK), Jasa Penelitian (JP), Jasa Pengabdian pada Masyarakat (JPM), Jasa Administrasi (JA), dan Jasa Ekstrakurikuler (JE).


(4)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Aina, Sola dan Oyeyemi Kayode. (2012). Application of Total Quality Management in the Classroom. British Journal of Arts and Social Sciences. Vol. 11, No. 1.

Ali, Noor Azman dan Mohamed Zairi. (2014). Service Quality in Higher Education. International Journal of Applied Quality Management. Volume 2 Issue 2.

Alma, Buchari. (2003). Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Alma, Buchari. (2009). Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa

Pendidikan: Fokus pada Mutu Layanan Prima. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arokiasamy, Anantha Raj A dan Abdul Ghani bin Abdullah. (2012). Sevice Quality and Students Satisfaction at Higher Learning Institutions: A Case Study of Malaysian University Competitiveness. International Journal of Management and Strategy. Vol. No. 3, Issue 5.

Arshad, Muhammad dan Sabiha Hameed Rahmani. (2013). Customers Satisfaction on Teaching Facility at University Level in Pakistan. Far East Journal of Psychology and Business. Vol. 11. No. 1.

Arwildayanto. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Perguruan Tinggi: Pendekatan Budaya Kerja Dosen Profesional. Bandung: Alfabeta.

Barnawi & M. Arifin. (2012). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Furqon. (2013). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Harsono. (2008). Model-Model Pengelolaan Perguruan Tinggi: Perspektif Sosiopolitik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ibrahim. R dan Nana Syaodih S. (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Ijaz, A, S. M. Irfan, S. Shahbaz, M. Awan, dan M. Sabir. (2011). An Empirical Model of Student Satisfaction: Case of Pakistan Public Sector Business


(5)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Schools. Journal of Quality and Technology Management. Volume VII, Issue II, Page 91-114.

Ilias, Azleen, Rahida Abd Rahman, dan Mohd Zulkeflee Abd Razak. (2008). Service Quality and Student Satisfaction: A Case Study at Private Higher Education Institutions. International Business Research. Vol. I, No. 3. Jamiyla. (2012). Kepuasan Mahasiswa terhadap Proses Belajar Mengajar di

Politeknik Darussalam Palembang. Jurnal ILMIAH Volume IV, No. 2. Lovelock, Christopher H dan Lauren K. Wright. (2007). Manajemen Pemasaran

Jasa. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Malik, Muhammed Ehsan, Rizwan Qaiser Danish, dan Ali Usman. (2010). The Impact of Service Quality on Students Satisfaction in Higher Education Institute of Punjab. Journal of Management Research. Vol. 2, No. 2: E10. McMillan, James H dan Sally Schumacher. (1997). Research in Education. New

York Sanfransisco: Addison Wesley Longman. Inc.

Nasution. (2010). Manajemen Jasa Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia. Nasution. (2012). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Paz, Elfren B dan Pisit Viriyavadhana. (2002). Facility Management. Journal.au.edu au_techno.

Raspatiningrum, Liris. (2010). Pengaruh Efektifitas Kinerja Mengajar Dosen dan Kualitas Layanan Administrasi Akademik terhadap Kepuasan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Riduwan. (2013). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2013). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2014). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku Organisasi Jilid I. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Sallis, Edward. (2006). Total Quality Management in Education. Yogyakarta: IRCiSoD.


(6)

Utami Dewi Nastiti, 2015

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR D OSEN D AN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHAD AP KEPUASAN MAHASISWA D I UNIVERSITAS PASUND AN

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sapri, Maimunah, Ammar Kaka, dan Edward Finch. (2009). Factors that Influence Students Level of Satisfaction with Regards to Higher Educational Facilities Services. Malaysian Journal of Real Estate. Volume 4, No. 1. Satori, Djaman dan Asep Suryana. (2013). Peningkatan Kualitas Kerja Melalui

Pola Pembinaan (Capacity Building) Dosen Muda pada Program Studi Administrasi Pendidikan SPs UPI. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol. 14, No. 1.

Shafie, Fazira, Wan Zahari Wan Yusoff, dan Soeb Pawi. (2012). Users Satisfaction towards Facilities Management, FM Help Desk in Public Higher Educational Institutions in Malaysia. Advances in Management & Applied Economics. Vol. 2, No. 3, 59-69.

Siagian, Sondang P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Sopiatin, Popi. (2010). Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sudiyono. (2004). Manajemen Pendidikan Tinggi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sukanti. (2009). Analisis Kepuasan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FISE UNY. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. VIII. No. 1.

Tampubolon, Daulat P. (2001). Perguruan Tinggi Bermutu: Paradigma Baru Manajemen Pendidikan Tinggi Menghadapi Tantangan Abad ke-21. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. (2011). Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Ulfa, Maria. (2013). Analisis Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kinerja Dosen dalam Pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Riau. Universitas Riau.

Wibowo, Agung Edy. (2012). Aplikasi SPSS dalam Penelitian. Yogyakarta: Gava Media.

Zakaria, Sabarudin dan Wan Fadzilah Wan Yusoff. (2011). The Importance of Teaching Management in Fulfilling the Satisfaction of Business Students in Private Higher Institutions of Learning. International Conference on Sociality and Economics Development. Vol. 10 IACSIT Press, Singapore.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA ATAS KETRAMPILAN MENGAJAR DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Persepsi Mahasiswa Atas Ketrampilan Mengajar Dosen Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Auditing Pada Mahasiswa Program Studi Pendid

0 0 18

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA ATAS KETRAMPILAN MENGAJAR DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Persepsi Mahasiswa Atas Ketrampilan Mengajar Dosen Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Auditing Pada Mahasiswa Program Studi Pendid

0 1 12

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI MENGAJAR DOSEN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN BELAJAR PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI MENGAJAR DOSEN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIK

0 1 18

PENGARUH PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR OLEH SISWA TERHADAP MUTU LAYANAN PEMBELAJARAN DI SMA PASUNDAN SE-KOTA BANDUNG.

12 57 73

PENGARUH MUTU LAYANAN AKADEMIK TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG.

1 4 62

PENGARUH KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP EFEKTIVITAS MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG.

0 2 50

Pengaruh Efektivitas Kinerja Mengajar Dosen Dan Kualitas Layanan Administrasi Akademik Terhadap Kepuasan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

0 1 75

Analisis pengaruh pelayanan sekretariat, kinerja dosen dan fasilitas pendukung terhadap kepuasan mahasiswa.

1 3 150

PENGARUH KOMPETENSI DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNS.

1 2 17

Pengaruh kompetensi dosen dan fasilitas belajar terhadap kepuasan mahasiswa pendidikan ekonomi fkip uns BAB 0

0 0 17