PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE MENGGUNAKAN AUTOGRAPH DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE TANPA AUTOGRAPH.

KATA Plt:NGANTAR

Alhamdullillahirobbila'lamin, puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
tcsis yang bcrjudul "Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
SMA

Mclalui

Pembelajaran

Koopcratif

Tipe

Think-Pair-Square

Mcnggunakan Autograph Dcngan Pcmhclajaran Kooperatif Tipe ThinkPair-Square Tanpa Autograph" dapat dise!csaikan. Tcsis ini disusun dalam
rangka memenubi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister
Pcndidikan pada Program Studi Pendidikan Matcmatika di Program
Pa.-;cast:ri

Mcdan yang telah banyak mcmbantu dalam mcmberikan arahan kepada

pcnulis dalam penulisan tesis ini.
3. Bapak t•rof.

Dr. Belfcrik Manullang, M.Pd selaku Direktur PPs

lJniversitas Negeri Mcdan yang telah memberikan kesempatan serta
arahan sclama penulis melaksannkan pendidiknn di PI's Universitas Negeri

Mcdan.
4. Bapak Dapot Tua Manullang, S.E sclaku p~g,aw.-i

Maternatika I'Ps Universitas Ncgcri \1eut~n

yang td1:1h mcmbantu penulis

scjak dalam po;:rkuliahan hinggo pcnydcsaian tcsi~.

v


Prodi Pcndidikan

5. Bapak/lbu doscn yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat berharga
bagi pengembangan wawas.an keilmuan dan kemajuan berpikir untuk
berbuat sesuatu yang lebih baik, sena memberikan bimbingan bagi pcnulis
selama mengikuti studi.

6. Bapak Mhd. Syarif, M.Si, M.Pd selaku Kepala Sekolab SMA N I Tebing
Tinggi dan Ibu Merliana Sitanggang, S. Pd selaku guru matematika di
SMA N I Tebing Tinggi yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian dan membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
7. Ayahanda P. Sembiring dan lbunda A.Sitcpu, A.Ma, serta adik.ku
Abdullah Sholihin, A.Md dan Saidina Rahman yang dengan sabar, penuh
doa dan cinta kasih, pelita bagi hatiku dan teladan jiwaku, yang selalu
memberikan dorongan dan semangat baik moril maupun materil selama
mengikuti perkuliahan maupun selama penyusunan tesis ini.
8. Rckan-rekan mahasiswa Prodi Pendidiknn Matematika PPs di Universitas

Negcri Mcdan angkatan 2008-2009, sahabatku tersayang Dedi Sapulra, S.

Pd Vira, Nita. Hizmi, kak Ruh, Bang Arianto, dan Benny. Atas cintanya,
sumbangan pemikiran, dorongan dan motivasinya, selarna perkuliahan
maupun dalam penydesaian tesis ini.
9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga semua amal
baiknya mendapat pahala di sisi Allah SWT.

Mcdan, Juli 2011

l'enulis

vi

ABSTRAK
Nuraini Sribina. Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matcnuuis Siswa
SMA Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Square
Menggunakan Autograph Dengan Pembelajaran Koopcratif Tipe ThinkPair-Square Tanpa Autograph. l'esis. Medan: Prograo1 Pascasarjana
Universitas .Negeri Medan, Juli 2011.
Penelitian ini bertt\iu::m untuk : (I) mengetahui apakah kemampuan
komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatiftipe ThinkPair-Square menggunakan Autograph lebih baik dari kemampuan komunikasi
matematis siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square

tanpa Autograph dengan analisis statistik inferensial (2) mendeskripsikan
ketuntasan belajar siswa secara klasikal dalam pembclajaran koopcratif tipe
Think-Pair-Square menggunakan Autograph, (3) mendeskripsikan aktivitas siswa
dalam pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square menggunakan Autograph,
(4) mendeskripsikan respon siswa terhadap pembelajaran k.ooperatif tipe ThinkPair-Square menggunakan Autograph, (5) mendeskripsikan variasi jawaban siswa
di kedua pembelajaran.
Pene!itian ini merupakan penelitian ek!;perimen di SMA Negcri I Tebing
Tinggi. l'cmilihan sampel dila.kukan secara random. Penelitian ini diawali dengan
tes ujicoba pcrangkat dan instrumen pcnclitian. Data dalam pcnclitian ini
dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis
infcrensial. Analisis deskriptif ditujukan untuk mendcskripsikan kctuntasan,
aktilitas. rcspon, dan variasi jawaban siswa. Analisis infercnsial yang digunakan
adaluh an~ily
comprehensiveness classically was achieved (3) the student activities taught by
Think-pair-square cooperative learning using autograph was good, (4) the student
response toward Think-pair-square cooperative learning using autograph was
positive. {5} the students' varied answer were varied.
Think-pair-square cooperative learning using autograph was good for raise
up the mathematical communication ability in learning mathematic on school"s
In tedmology and inforn1ation era, it wa~

who have computer laboratory facilt~s.
proper that math learning based technology were socialized its using in the unit of
each scllCiols which have computer laboratory facilities. The application of ThinkPair-Square cooperative learning using autograph is hope proper with the material
whe-re the students felt ditl"tcult to deliver their ideas such as in delivering a
function into graph.

it

1

BABI

PENDAHULUAN

l. 1. Latar Belakaog Masalah
Pendidikan memegang peranan yang sangat pcnting bagi pcngcmbangan

sis1-1--a agar ke!ak menjadi sumber daya manusia hcrkualitas. Pendidikan nasional
harus mampu menjamin pcmcrata.an kesempatan pendidik!ln, peningkatan mutu
dan relevaosi serta e.lisiensi manajemen pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan

diarahkan untuk meningkatkan kualit.as manusia Indonesia seutuhnya melalui
o!anhati. olahpikir. olahr~

dan olahraga agar memiliki daya saing dalam

mengbadapi tantangan global. Salah satu cara untuk meningk.atkan pendidikan
adalah dengan mengimplementasikan Standar Nasional Pendidikan dalam

k.urik.ulum. Kurikutum tingkat satuan pendidikan jcnjang pcndiclikan dasar dan
mcn~egah

dikemhangkan olch sckolah dan komitc sckolah berpedoman pada

standru: kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum
yang dibuat oleh 13SNP (13adan Standar 1\:a.c:ional Pcndidikan). Bahwa salah salu
prinsip pcngembangan kurikulum adalah "Tanggap terhadap pcrk.embangan ilmu
pcngetahuan, tekno!ogi. dan scni" (Pennen No 22 Tahun 2006). Kurikulum
dikcmhangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, leknologi dan seni
berk.:-mbang seCitra dim1111iS, dan nlch !..arena itu


~emangt

dan isi kurikulum

mcndorong pcscrla didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
pcrkcmbanga.n ilmu pengetahuan, teknologi. dan seni.

2

Pembangunan sumber daya manusia secara optimal akan bennanfaat bagi
kepentingan individu dan menunjang pcmbangunan sektor kchidupan lainnya.
Pendidikan adalah hidup. l'endidikan adalah segala pengalaman bclajar yang
berlangsung dahun segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pengembangan
kemampuan

siswa sccara optimal

pada saat ini sangat diperlukan karena

seiring dengan perkembangan ilmu dan


teknologi

memungkinkan kita untuk memperoleh banyak
mudah dari

sekarang ini di satu sisi

infonnasi dengan cepat

dan

berbagai tempat di dunia. Namun, di sisi lain kita tidak mungkin

untuk mempelajari keseluruhan infonnasi dan pcngctahuan yang ada, karcna
sangat banyak dan tidak semuanya diperlukan. lJntuk mcnghadapi tantangan
terscbut dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi
secara global, yaitu sumbt:r daya manusia yang mcmiliki kcmampuan dan

i


ketcrarnpJlan tinggi yang rnelibatkan pcmik.iran kritis, kreatif, sistcmatis, logis,
dan kcmampuan bekerjasama yang cfe!l.ti[
Pemikiran kritis. kreatif, ~istema.

dan logis ini dapat dikcmbangkan

melalui pendidikan matematika. Hal ini sangat memungkinkan k.arena hakekat
pendidikan matematika adalall membantu siswa agar herpikir kritis, bemalar
efektif, cfisien, bersikap ilmiah, disiplin. bcrtanggung jawab, pcrcaya diri discrtai
dengan iman dan taqwa (Ansari, 2009). Matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang wajib diikuti siswa di sckolah. Meng.ingat pentingnya matematika
tcrhadap kehidupan manusia. t\kan tctapi pcrscpsi siswa terhadap matematika
tidaklah sepenting manfaat dari matematika itu sendiri terhadap kehidupan

manusia. Banyak siswa yang meng.anggap bahwa matematika itu adalah momok

3

yang paling menakutkan bagi mereka, seperti yang dikemukakan oleh Turmudi

(2008) bahwa tidak banyak siswa yang menyukai matematika dari sctiap kelasnya.
Dari hasil cvaluasi TIMSS tahun 2003 mcnunjukkan bahwa hasil tes UN
rata-rata sekitar 4.00 sampai 5.00 dan ranking Indonesia dalam TIMSS
menduduki periogkat

ke-34 dari 38 negara peserta. Melihat kenyataan ini,

tcntunya sangat mernprihatinkan hila dibandingkan dengan negara tetangga kita
seperti Jepang mcnduduki ranking 3 setelah Singapura dan Korea, Singapura yang
menduduki peringkat ke-1 (Turrnudi, 2008). Wahyudin (1999) juga rncncrnukan
bahwa rata-rata tingkat penguasaan matematika siswa cenderung rendah. Oari
hasil observasi nilai matematika dan wawancara terhadap guru matematika SMA
di Tebing Tinggi , para siswa masih meogalami kesulitan dalam pcmbelajacan
matematika sehingga pola jawdban ketika menydesaikan persoalan tidal<
hervariasi, hasu bclajar matematika yang dipcrolch masih belum rncmuaskan dan
pa.da ~at

ujian dilakuk.an masih banyak hasil ujian siswa yang tid:~k

tuntas bahkan


jauh dari kctuntasan.
Fakta di atas menunjukkan bahwa proses pemhclajtuan yang diterapkan
sa.at ini helum menunjukkan hasil yang mcrnuaskan. Sebagian besar guru
cenderung menggunakan model pcmbclajaran biasa atau konvensional, yaitu
model pembl~jarn

yang lcbih tcrfokus pada guru sedangkan siswanya

cendcrung pasif. Pembelajaran seperti ini rncmbual respon si~wa

menjadi kurang

haik tcrhadap pembdajaran matematika. Siswa lcbih banyak menerima saja apa
yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran seperti ini rnembuat siswa menjadi

4

kurang

aktif.

Serta

minimnya

penggunaan

media

pcmbclajaran

yang

mengakibatkan kegiatan bclajar mengajar menjadi tidak menarik.
Hal

lain yang berkontribusi

menyebabkan rendahnya hasil

belajar

matematika adalah masih banyak siswa yang beranggapan hahwa matematika
merupakan pclajaran yang sulit dan membosankan. Siswa juga tak mcnyadari
bahwa

kecakapan

matcmatika

yang

ditumbuhkan

dalam

pembe!ajanm

matematika, scperti penalaran, komunikasi, l

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 6 PADANGSIDIMPUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) BERBANTUAN AUTOGRAPH.

0 5 32

PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUTOGRAPH.

0 2 39

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SIKAP SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN TIPE THINK PAIR SQUARE PADA SMP NEGERI PEMATANG SIANTAR.

0 3 46

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE.

0 2 20

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE DENGAN THINK-PAIR-SHARE.

0 2 24

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK THINK-PAIR-SQUARE.

1 1 108

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR

0 0 8

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ‘THINK- PAIR-SQUARE’ DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA DENGAN TOPIK

0 7 279