Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mahasiswa.

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi untuk mengungkapkan ide, gagasan , pikiran dan perasaan seseorang. Dengan bahasa, seseorang dapat menerima dan memberi informasi kepada orang lain.

Di era globalisasi saat ini, kebutuhan akan pentingnya penguasaan bahasa asing sangat meningkat. Hal ini menjadikan semua orang ingin memiliki kemampuan berbahasa asing dalam hal ini khususnya bahasa Perancis, yang mana sangat diperlukan baik secara lisan maupun tulisan.

Untuk menguasai bahasa Perancis baik lisan maupun tulisan seseorang harus menguasai empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak (compréhension orale), berbicara (production orale), membaca (compréhension écrite), dan menulis (production écrite). Empat keterampilan tersebut adalah suatu kesatuan yang tidak terpisah dalam pembelajaran bahasa Perancis.

Keterampilan membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang merupakan suatu keterampilan reseptif. Kegiatan membaca bertujuan untuk memahami isi, gagasan pokok dan informasi yang ada di dalam bacaan tersebut, selanjutnya memahami mengapa, siapa, bagaimana, kapan, dimana terjadi suatu peristiwa pada bacaan tersebut sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemahaman pembelajar terhadap bacaan yang dipelajari secara mendalam, kritis dan menyeluruh.

Pembelajar bahasa Perancis dituntut untuk dapat menguasai empat keterampilan yang telah dipaparkan diatas, salah satunya adalah keterampilan membaca untuk memahami sebuah bacaan. Dalam proses pembelajaran untuk dapat menguasai ketrampilan membaca dibutuhkan peran pendidik dalam mengembangkan model pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

. Terdapat beberapa model yang efektif menurut Huda (2013:215) dalam pembelajaran membaca antara lain, Reciprocal Teaching, Think-Talk-Write,


(2)

CIRC, Talking Stik, Snowball Throwing, Student Facilitator And Explaining, Cours Riview Horay, Demonstrasi, Example Non-Example, Picture And Picture, Time Token, dan Take And Give.

Dari berbagai macam alternatif tersebut peneliti tertarik menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching yang pernah dibuktikan dalam sebuah penelitian oleh Tafiyanti (2009) tentang penggunaan model reciprocal teaching dalam upaya meningkatkan pembelajaran keterampilan berbicara mahasiswa yang hasilnya adalah model tersebut mampu meningkatkan keterampilan berbicara mahasiswa. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada kesempatan ini peneliti akan memfokuskan pada kemampuan membaca pemahaman dalam sebuah

penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching

dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mahasiswa’’. Penelitian ini belum pernah dilakukan di Departemen Pendidikan Bahasa Perancis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana proses pembelajaran membaca pemahaman mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching?

2) Seberapa tinggi kemampuan membaca pemahaman mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching?

3) Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap model pembelajaran reciprocal teaching?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan , penelitian ini dapat diuraikan kedalam beberapa tujuan, yaitu :

1) Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching


(3)

2) Mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester IV Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik 2014/2015 setelah menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching 3) Mendeskripsikan informasi tentang tanggapan mahasiswa semester IV

Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik 2014/2015 terhadap model pembelajaran reciprocal teaching dalam pembelajaran membaca pemahaman..

1.4 Manfaat Penelitian

Peneliti berharap pemerolehan hasil penelitian ini membawa manfaat bagi :

1) Peneliti

Peneliti mendapatkan pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran reciprocal teaching untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa, dan melakukan penelitian ilmiah.

2) Pengajar

Pengajar dapat menggunakan model pembelajaran ini sebagai model alternatif khususnya bagi guru bahasa Perancis dalam meningkatkan mutu pembelajaran bahasa Perancis di universitas terkait dalam pembelajaran membaca pemahaman.

3) Mahasiswa

a. Mahasiswa dapat memilih strategi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.

b. Mahasiswa dapat melatih kejelian dan konsentrasi dalam memahami sebuah bacaan.

4) Peneliti lainnya

Penelitian ini dapat dijadikan inspirasi atau referensi untuk mengembangkan model pembelajaran lain yang dapat menunjang pembelajaran bahasa asing, khususnya bahasa Perancis.


(4)

1.5 Asumsi

Asumsi merupakan anggapan dasar yang digunakan sebagai landasan berfikir dalam penelitian yang dianggap benar. Oleh karena itu, anggapan dasar yang melandasi penelitian ini adalah :

1) Reciprocal teaching merupakan salah satu model pembelajaran membaca. 2) Membaca pemahaman merupakan salah satu jenis keterampilan membaca.

1.6 Hipotesis

Menurut Irianto (2014) hipotesis adalah jawaban sementara atas problem secara teoretis. Dari pendapat ahli tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan dari penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Hipotesis kerja (Hk):

 model pembelajaran reciprocal teaching dapat diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Perancis mahasiswa.

Hipotesis Nol (Ho)

 model pembelajaran reciprocal teaching tidak dapat diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Perancis mahasiswa.


(5)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Sebagai mana yang telah diungkapkan oleh Sugiyono (2010 :2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk itu seorang peneliti harus menetapkan metode guna mencapai tujuan penelitian itu sendiri.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi, yaitu eksperimen dengan menggunakan one-shot case study. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006 : 82 ) bahwa penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya.

Adapun desain penelitiannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

X : perlakuan yang diberikan (variabel independen) O : Observasi (variabel dependen)

Treatment adalah sebagai variabel independen, dan hasil adalah sebagai variabel dependen

3.2 Definisi Operasional

Agar judul ini mudah dipahami dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap penelitian ini, maka peneliti mendefinisikan istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian sebagai berikut :


(6)

1) Model Pembelajaran

Menurut Hosnan (2014 : 337 ) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu perencanaan yang digunakan sebagai pedoman penerapan dalam proses pembelajaran, dalam hal ini adalah cara menerapkan model pembelajaran reciprocal teaching dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Perancis mahasiswa semester IV Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2014/2015

2) Reciprocal Teaching

Trianto (2009 : 173) mengemukakan bahwa reciprocal teaching merupakan suatu pendekatan terhadap pembelajaran yang dilakukan kepada pembelajar akan strategi-strategi belajar yang akan digunakan yang berdasarkan prinsip-prinsip pembuatan / pengajuan pertanyaan. jadi yang dimaksud dengan reciprocal teaching dalam penelitian ini adalah model yang akan diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman mahasiswa semester IV Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2014/2015

3) Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman menurut Tarigan (2013:58) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standard), resensi kritis (critical review), drama tulis (printed drama), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan membaca pemahaman adalah membaca pemahaman mahasiswa semester IV Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2014/2015.


(7)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:80), populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi pada penelitian ini adalah kemampuan berbahasa mahasiswa Departemen Pendidikan bahasa Perancis semester IV tahun ajaran 2014/2015

Menurut Martono (2012:74), sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.

Sampel pada penelitian ini adalah 20 kemampuan membaca mahasiswa Departemen Pendidikan bahasa Perancis semester IV tahun ajaran 2014/2015

3.3 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1) Variabel bebas (x) dalam penelitian ini adalah model pembelajaran reciprocal teaching

2) Variabel terikat (y) dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca pemahaman.

Hubungan antara kedua variabel dapat digambarkan seperti berikut : r

X --- Y

Variabel X yang mempengaruhi variabel Y, sedangkan r adalah koefisien antara variabel X dan variabel Y (hubungan antara keterampilan membaca pemahaman dengan model pembelajaran reciprocal teaching.)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Di dalam penelitian ini sesuai dengan metode dan desain penelitian yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, pengumpulan data ini dilakukan dengan suatu kelas percobaan/eksperimen dengan memberikan sejumlah tes,


(8)

angket dan observasi untuk memperoleh data tentang penerapan model pembelajaran reciprocal teaching dalam pembelajaran membaca pemahaman untuk mahasiswa semester IV Departemen Pendidikan Bahasa Perancis tahun Akademik 2014/2015. Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses pengumpulan data.

1) Persiapan Pengumpulan Data

1) Kajian pustaka yang dilakukan dalam penelitian adalah untuk menambah atau juga mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan penelitian ini melalui berbagai bahan pustaka yang dikemukakan oleh para ahli, baik yang bersumber dari buku, internet ataupun sumber-sumber tertulis lainnya yang relevan.

2) Penyusunan instrumen penelitian. Pada tahap ini peneliti menyusun instrumen-instrumen berupa soal, SAP (Satuan Acara Perkuliahan), dan angket penelitian. Instrumen ini disesuaikan dengan kemampuan membaca teks bahasa perancis setara DELF A2

3) Mengukur kelayakan atau tidaknya instrumen penelitian digunakan expert judgement dari yang ahli di bidangnya.

2) Pelaksanaan Penelitian

1) Pemberian treatment

Peneliti memberikan treatment berupa penerapan model pembelajaran reciprocal teaching selama proses pembelajaran berdasarkan pada langkah-langkah perencanaan pembelajaran yang dibuat.

2) Pelaksanaan tes


(9)

3) Pemberian angket kepada mahasiswa untuk memperoleh data perihal ketertarikannya terhadap model pembelajaran reciprocal teaching dalam pembelajaran membaca pemahaman.

4) Melakukan observasi perihal proses pembelajaran dengan menggunakan model reciprocal teaching

3) Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

Pada tahap ini, mahasiswa dipersiapkan untuk memasuki pembelajaran. Dimulai dari mengucapkan salam, mengecek kehadiran mahasiswa, kemudian menanyakan sekilas mengenai sejauh mana proses pembelajaran membaca pemahaman yang telah terlaksana. Kemudian responden diberitahuakan mengenai tujuan pembelajaran sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Selain itu mahasiswa juga diberikan motivasi terkait dengan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

a) Pengajar menyiapkan sebuah teks bacaan yang akan dipelajari, dan lembar kerja kelompok reciprocal teaching;

b) Pengajar memberikan penjelasan tentang kegiatan apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching;

c) Pengajar meminta mahasiswa untuk membentuk kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang, pengajar memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk membentuk kelompok sendiri. Kegiatan ini penting karena dapat membantu mahasiswa bekerja sama dan dapat berdiskusi;

d) Pengajar memberikan lembar bacaan dan lembar kerja kelompok pada setiap masing-masing kelompok;


(10)

e) Meminta mahasiswa untuk membagi peran dari setiap anggota kelompoknya, yaitu sebagai summariser (perangkum), questioner (Penanya), clarifier (pengklarifikasi), dan pendiktor (penduga). Pada tahap ini pengajar juga memberikan kebebasan kepada setiap kelompok untuk membagi peran dari setiap anggota kelompoknya;

f) Sebelum memasuki tahap diskusi kelompok, pengajar meminta salah satu mahasiswa untuk membacakan salah satu bagian teks dengan keras dan memperagakan empat langkah tersebut, meringkas, mengklarifikasi, mempertanyakan, dan memprediksi;

g) Selanjutnya pengajar menjelaskan cara empat strategi pemahaman yaitu membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengklarifikasi, dan merangkum setelah membaca. Pertama adalah dengan membuat prediksi pertanyaan, sebelumnya juga dijelaskan disini hanya prediksi dan tidak menuntut mahasiswa untuk benar dalam prediksi tersebut, yang kedua adalah dengan membuat prediksi jawaban, tugasnya disini mencari kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang akan diberikan, kemudian mahasiswa yang berperan sebagai prediktor bertugas membantu kelompoknya menghubungkan bagian-bagian teks dengan menyajikan prediksi-prediksi dari bagian sebelumnya dan juga membantu kelompoknya untuk memprediksi apa yang akan mereka baca selanjutnya dengan menggunakan isyarat-isyarat atau kesimpulan-kesimpulan sementara dalam teks. Questioner bertugas membantu kelompok untuk bertanya dan menjawab pertanyaan tentang teks tersebut dan mengingatkan kelompok untuk menggunakan seluruh jenis pertanyaan

dengan menggunakan ‘’5W+1H’’. Summariser bertugas menegaskan kembali gagasan utama teks tersebut dengan bahasa mereka sendiri. Clarifier membantu kelompok menemukan bagian-bagian teks yang tidak jelas dan menemukan cara-cara untuk memperjelas kesulitan-kesulitan tersebut;


(11)

h) Pengajar membantu mahasiswa dengan berkeliling disetiap kelompok untuk memastikan pemahaman terhadap peran yang diberikan;

i) Pengajar memberikan umpan balik, dukungan dan rangsangan ketika proses diskusi membahas bacaan yang telah diberikan;

3. Kegiatan Akhir

a) pengajar meminta beberapa mahasiswa perwakilan kelompok untuk menjelaskan atau menyajikan hasil temuannya di depan kelas;

b) Selanjutnya metode tanya jawab oleh pengajar kepada mahasiswa lain, untuk melihat pemahaman terhadap teks bacaan tersebut dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching;

c) Mahasiswa mengumpulkan hasil kerja lembar kelompok;

d) Pengajar melakukan refleksi atau evaluasi diri untuk mengamati keberhasilan penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching;

3.5 Validitas dan Reabilitas

3.5.1 Validitas

Validitas merupakan ukuran kesahihan dari suatu instrumen. Sedangkan validitas tes adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:65). Instrumen yang valid, berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya yang di ukur (Sugiyono, 2010:173). Validitas tes merupakan suatu tingkatan kevalidan dan kesahihan instrumen.

Sebelum peneliti mengujikan instrumen pada subjek penelitian (sampel), terlebih dahulu instrumen tersebut dinilai oleh dosen ahli pada bidang yang terkait.


(12)

Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:154).

Reabilitas berhubungan dengan konsistensi suatu alat tes dalam memberikan hasil. Reabilitas dapat dicapai bila dalam waktu yang berbeda dilakukan penelitian dan data yang dihasilkan sama. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dpat memberikan hasil yang tetap,atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan tersebut dapat dikatakan tidak berarti.

3.6 Teknik Pengolahan Data

3.6.1 Tes

Tes merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Tes ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya atau besar kecilnya kemampuan objek penelitian. Menurut Arikunto (2006:150), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Pada penelitian ini peneliti akan memberikan tes tertulis berupa teks bacaan setara DELF A2 untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman mahasiswa yang terdiri atas 15 pilihan ganda dan 5 soal benar/salah (vrai ou faux). Berikut ini dipaparkan kisi-kisi soal (Tabel 3.1) dan aspek kompetensi soal tes (Tabel 3.2).

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes

Jenis Soal Jumlah Soal Bobot Nilai Soal Alokasi Waktu


(13)

Benar Salah (Vrai ou faux)

5 1x5 = 5 2 menit x 5 = 10

Total 20 20 40 menit

Tabel 3.2

Aspek Kompetensi Soal Test

Jenis Soal % Jumlah Soal

Pilihan Ganda 75 15 soal

Benar Salah (Vrai ou faux)

25 5 soal

Total 100 20

Data tes yang diperoleh berdasarkan hasil tes evaluasi yang diberikan kepada responden kemudian dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :

Nilai responden = Jumlah benar x 100 Jumlah soal

Selanjutnya, setelah mengetahui nilai yang diperoleh dengan rumus tersebut, seluruh nilai responden dikategorikan menggunakan skala penilaian menurut Nurgiantoro (2005:339) sebagai berikut ini :

Tabel 3.3 Skala Penilaian

Skala Penilaian Keterangan

85-100 Sangat baik

75-84 Baik


(14)

40-59 Kurang

0-39 Sangat kurang

Untuk mencari nilai rata-rata (mean) digunakan rumus berikut ini :

∑ Keterangan :

: Nilai rata-rata

ƩX : Jumlah total nilai tes n : Jumlah responden

3.6.2 Angket

Angket yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran kueisioner (daftar pertanyaan/isian) untuk diisi langsung oleh responden (Fanthoni, 2006 :111). Pada penelitian ini peneliti memberikan angket terbuka agar responden (sampel) dapat dengan bebas menjawab pertanyaan pada angket. Angket akan diberikan setelah tes. Angket ini bertujuan untuk mengetahui pendapat dari mahasiswa tentan model pembelajaran Reciprocal Teaching dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Angket

Variabel penelitian Indikator Butir Soal Persentase %

Pembelajaran membaca

Ketertarikan mahasiswa

terhadap membaca 1,2 10

Pengetahuan tentang


(15)

bahasa Perancis

Intensitas membaca teks

bacaan bahasa Perancis 4 5

Kesulitan dan solusi yang dialami dalam membaca teks bacaan bahasa Perancis

5,6,7 15

Model pembelajaran reciprocal teaching

Pengetahuan tentang model pembelajaran membaca pemahaman

8,9 10

Pengenalan model

pembelajaran 10,11 10

Ketertarikan terhadap pembelajaran yang telah dilaksankan

12, 13, 14 15

Kesulitan dan upaya yang dilakukan dalam

meningkatkan

kemampuan membaca pemahaman

15, 16, 17 15

Harapan terhadap kemampuan membaca teks bacaan bahasa Perancis

18,19 10

Saran terhadap

pembelajaran membaca teks bacaan bahasa Perancis

20 5


(16)

Keterangan :

P : persentasi jawaban

f :frekuensi jawaban dari responden n :jumlah responden

% :persentase tiap jawaban responden

Setelah hasil angket diolah, maka akan diterjemahkan ke dalam tabel berikut ini :

Persentase Penjelasan

0% Ditafsirkan tidak ada 1-25% Ditafsirkan sebagian kecil 26-49% Ditafsirkan hampir setengahnya

50% Ditafsirkan setengahnya 51-75% Ditafsirkan sebagian besar 76-99% Ditafsirkan hampir seluruhnya

100% Ditafsirkan seluruhnya


(1)

h) Pengajar membantu mahasiswa dengan berkeliling disetiap kelompok untuk memastikan pemahaman terhadap peran yang diberikan;

i) Pengajar memberikan umpan balik, dukungan dan rangsangan ketika proses diskusi membahas bacaan yang telah diberikan;

3. Kegiatan Akhir

a) pengajar meminta beberapa mahasiswa perwakilan kelompok untuk menjelaskan atau menyajikan hasil temuannya di depan kelas;

b) Selanjutnya metode tanya jawab oleh pengajar kepada mahasiswa lain, untuk melihat pemahaman terhadap teks bacaan tersebut dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching;

c) Mahasiswa mengumpulkan hasil kerja lembar kelompok;

d) Pengajar melakukan refleksi atau evaluasi diri untuk mengamati keberhasilan penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching;

3.5 Validitas dan Reabilitas 3.5.1 Validitas

Validitas merupakan ukuran kesahihan dari suatu instrumen. Sedangkan validitas tes adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:65). Instrumen yang valid, berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya yang di ukur (Sugiyono, 2010:173). Validitas tes merupakan suatu tingkatan kevalidan dan kesahihan instrumen.

Sebelum peneliti mengujikan instrumen pada subjek penelitian (sampel), terlebih dahulu instrumen tersebut dinilai oleh dosen ahli pada bidang yang terkait.


(2)

Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:154).

Reabilitas berhubungan dengan konsistensi suatu alat tes dalam memberikan hasil. Reabilitas dapat dicapai bila dalam waktu yang berbeda dilakukan penelitian dan data yang dihasilkan sama. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dpat memberikan hasil yang tetap,atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan tersebut dapat dikatakan tidak berarti.

3.6 Teknik Pengolahan Data 3.6.1 Tes

Tes merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Tes ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya atau besar kecilnya kemampuan objek penelitian. Menurut Arikunto (2006:150), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Pada penelitian ini peneliti akan memberikan tes tertulis berupa teks bacaan setara DELF A2 untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman mahasiswa yang terdiri atas 15 pilihan ganda dan 5 soal benar/salah (vrai ou faux). Berikut ini dipaparkan kisi-kisi soal (Tabel 3.1) dan aspek kompetensi soal tes (Tabel 3.2).

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes

Jenis Soal Jumlah Soal Bobot Nilai Soal Alokasi Waktu


(3)

Benar Salah (Vrai ou faux)

5 1x5 = 5 2 menit x 5 = 10

Total 20 20 40 menit

Tabel 3.2

Aspek Kompetensi Soal Test

Jenis Soal % Jumlah Soal

Pilihan Ganda 75 15 soal

Benar Salah (Vrai ou faux)

25 5 soal

Total 100 20

Data tes yang diperoleh berdasarkan hasil tes evaluasi yang diberikan kepada responden kemudian dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :

Nilai responden = Jumlah benar x 100 Jumlah soal

Selanjutnya, setelah mengetahui nilai yang diperoleh dengan rumus tersebut, seluruh nilai responden dikategorikan menggunakan skala penilaian menurut Nurgiantoro (2005:339) sebagai berikut ini :

Tabel 3.3 Skala Penilaian

Skala Penilaian Keterangan

85-100 Sangat baik

75-84 Baik


(4)

40-59 Kurang

0-39 Sangat kurang

Untuk mencari nilai rata-rata (mean) digunakan rumus berikut ini :

∑ Keterangan :

: Nilai rata-rata ƩX : Jumlah total nilai tes n : Jumlah responden

3.6.2 Angket

Angket yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran kueisioner (daftar pertanyaan/isian) untuk diisi langsung oleh responden (Fanthoni, 2006 :111). Pada penelitian ini peneliti memberikan angket terbuka agar responden (sampel) dapat dengan bebas menjawab pertanyaan pada angket. Angket akan diberikan setelah tes. Angket ini bertujuan untuk mengetahui pendapat dari mahasiswa tentan model pembelajaran Reciprocal Teaching dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Angket

Variabel penelitian Indikator Butir Soal Persentase %

Pembelajaran membaca

Ketertarikan mahasiswa

terhadap membaca 1,2 10

Pengetahuan tentang


(5)

bahasa Perancis

Intensitas membaca teks

bacaan bahasa Perancis 4 5 Kesulitan dan solusi yang

dialami dalam membaca teks bacaan bahasa Perancis

5,6,7 15

Model pembelajaran reciprocal teaching

Pengetahuan tentang model pembelajaran membaca pemahaman

8,9 10

Pengenalan model

pembelajaran 10,11 10

Ketertarikan terhadap pembelajaran yang telah dilaksankan

12, 13, 14 15

Kesulitan dan upaya yang dilakukan dalam

meningkatkan

kemampuan membaca pemahaman

15, 16, 17 15

Harapan terhadap kemampuan membaca teks bacaan bahasa Perancis

18,19 10

Saran terhadap

pembelajaran membaca teks bacaan bahasa Perancis

20 5


(6)

Keterangan :

P : persentasi jawaban

f :frekuensi jawaban dari responden n :jumlah responden

% :persentase tiap jawaban responden

Setelah hasil angket diolah, maka akan diterjemahkan ke dalam tabel berikut ini :

Persentase Penjelasan

0% Ditafsirkan tidak ada 1-25% Ditafsirkan sebagian kecil 26-49% Ditafsirkan hampir setengahnya

50% Ditafsirkan setengahnya 51-75% Ditafsirkan sebagian besar 76-99% Ditafsirkan hampir seluruhnya

100% Ditafsirkan seluruhnya