Evaluasi interaksi obat pada pasien pediatrik demam tifoid di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan periode Januari 2014 - Desember 2014

Lampiran 1 Surat izin permohonan penelitian pada RSU Sari Mutiara Medan

70

Lampiran 2. Surat rekomendasi melakukan penelitian di RSU Sari Mutiara
Medan

71

Lampiran 3. Surat Keterangan telah selesai melakukan penelitian di RSU Sari
Mutiara Medan

72

Lampiran 4. Hasil Analisis data pada Program SPSS Advanced Statistic 20.0

Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
Missing

N
Percent
N
Percent
jenisobat *
interaksiobat
usia * interaksiobat

Total
N
Percent

352

100.0%

0

0.0%


352

100.0%

352

100.0%

0

0.0%

352

100.0%

Pengaruh jumlah obat terhadap potensi interaksi obat
jumlahobat * potensi Crosstabulation
potensi
ya

tidak
Count
1
5
% within jumlahobat
16.7%
83.3%
2 obat
% within potensi
0.5%
3.3%
% of Total
0.3%
1.4%
Count
19
50
% within jumlahobat
27.5%
72.5%

3 obat
% within potensi
9.4%
33.3%
% of Total
5.4%
14.2%
jumlahobat
Count
45
45
% within jumlahobat
50.0%
50.0%
4 obat
% within potensi
22.3%
30.0%
% of Total
12.8%

12.8%
Count
137
50
% within jumlahobat
73.3%
26.7%
5 obat
% within potensi
67.8%
33.3%
% of Total
38.9%
14.2%
Count
202
150
% within jumlahobat
57.4%
42.6%

Total
% within potensi
100.0%
100.0%
% of Total
57.4%
42.6%

73

Total
6
100.0%
1.7%
1.7%
69
100.0%
19.6%
19.6%
90

100.0%
25.6%
25.6%
187
100.0%
53.1%
53.1%
352
100.0%
100.0%
100.0%

Lampiran 4 (lanjutan)
Chi-Square Tests
Value
df

Asymp. Sig.
(2-sided)
3

.000
3
.000

Pearson Chi-Square
50.490a
Likelihood Ratio
51.719
Linear-by-Linear
50.030
1
.000
Association
N of Valid Cases
352
a. 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 2.56.
Diagram perbandingan jumlah obat terhadap potensi interaksi obat
160
140

120
100
80

ya

60

tidak

40
20
0
2 obat

3 obat

4 obat

74


≥ 5 0bat

Lampiran 4 (lanjutan)
usia * interaksiobat
Crosstab

60 tahun,
tendon
transplantasi
Achilles,
ginjal, paru –
meskipun
paru). Pasien
kasus yang
harus
melibatkan
berhenti
manset
konsumsi

rotator
florokuinolon
(bahu),
dan hubungi
tangan,
dokter jika
bisep, dan
mengalami
ibu jari juga
rasa sakit.
telah
dilaporkan.
Beberapa
telah
diperlukan
perbaikan
bedah atau
mengakibatk
an cacat
berkepanjang
an. Ruptur
tendon dapat
terjadi
selama atau
sampai
beberapa
bulan setelah
selesai terapi
fluorokuinol
on.

2

Dekstrometorphan

Ondansetron

Farmakokine
tika

90

Menyebabk
an sindrom
serotonin

Seiring
penggunaan
antagonis
reseptor 5HT3 dengan
agen yang
memiliki
atau
meningkatka
n aktivitas
serotonergik
dapat
mempotensia
si risiko
sindrom
serotonin,
yang jarang
namun serius
dan
berpotensi
kondisi fatal
sebagai hasil
hiperstimulas
i batang otak
5-HT1A dan
reseptor 2A.

Pasien harus
dimonitor
atas gejala
sindrom
serotonin
selama
pengobatan.
Khususnya
saat
dilakukan
peningkatan
dosis.