PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA DENGAN GURU SMA NEGERI 3 MAGELANG TAHUN AJARAN 2015 2016 -

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN
TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU
ASERTIF SISWA DENGAN GURU
SMA NEGERI 3 MAGELANG TAHUN AJARAN
2015/2016
SKRIPSI
disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian Studi Strata 1
untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bimbingan Dan Konseling

oleh
Aji Taufiq Pambudi
1301411109

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

ii


iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
(Qs. Al-Baqaroh: 286)

PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
Almamaterku.

iv

ABSTRAK
Pambudi, Aji Taufiq. 2015. Pengaruh Layanan Penguasaan Konten Teknik
Sosiodrama Terhadap Perilaku Asertif Siswa Dengan Guru SMA Negeri 3 Magelang
Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu
Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama: Dr. Supriyo, M.Pd.
Kata kunci: layanan penguasaan konten; perilaku asertif; teknik sosiodrama.
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena yang ada di SMA Negeri 3

Magelang yang menunjukkan bahwa terdapat siswa yang memiliki perilaku asertif
rendah. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Juli – 2 September 2015. Melalui
pemberian layanan penguasaan konten teknik sosiodrama diharapkan perilaku asertif
rendah siswa kelas XI MIA 1 dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perilaku asertif siswa sebelum dan sesudah layanan, serta mengetahui
pengaruh layanan penguasaan konten teknik sosiodrama dalam meningkatkan
perilaku asertif siswa kelas XI MIA 1.
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. Subyek penelitian dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA 1 dengan jumlah 30 siswa. Metode
pengumpulan data menggunakan skala psikologi dengan instrument skala
kemampuan asertif. Metode analisis data menggunakan deskriptip persentase dan uji
t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek penelitian memiliki perilaku
asertif rendah. Perilaku asertif rendah yang ditunjukkan siswa diantaranya
ketidakberanian siswa dalam bertanya dalam mengungkapkan pendapat dikarenakan
belum adanya sikap tegas, banyak siswa yang belum paham dan jelas mengenai
materi yang disampaikan guru, sering bermain sendiri, siswa cenderung pasif dan
malu untuk mengungkapkan pendapatnya. Presentase awal sebelum mendapatkan
layanan sebesar 55.99% dan sesudah mendapatkan perlakuan menunjukan presentase
sebesar 83.54% dengan demikian mengalami peningkatan sebesar 27.55%. Hasil uji

t-tes menunjukkan bahwa nilai diperoleh Thitung = 17,00 > Ttabel= 2,00 pada taraf
signifikansi 5%, perhitungan uji-t diperoleh bahwa thitung > ttabel, sehingga Ho ditolak
dan Ha di terima. Hal ini menunjukan nilai rata-rata hasil post test lebih baik dari
hasil pre test sehingga adanya peningkatan kemampuan asertif siswa antara sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan layanan oleh karena itu hipotesis yang diajukan
diterima.
Disimpulkan bahwa perilaku asertif siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 3
Magelang sebelum mendapatkan layanan dengan kategori rendah, setelah
mendapatkan layanan dengan kategori tinggi, sehingga perilaku asertif melalui
layanan penguasaan konten teknik sosiodrama dapat ditingatkan. Saran bagi guru
pembimbing agar lebih memberikan perhatian serta memberi layanan penguasaan
konten teknik sosiodrama untuk menumbuhkan perilaku asertif siswa.

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Layanan Penguasaan Konten Teknik Sosiodrama Terhadap Perilaku

Asertif Siswa Dengan Guru SMA Negeri 3 Magelang Tahun Ajaran 2015/2016”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini selesai berkat bantuan,
petunjuk, saran, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu
perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.

Prof. Dr. Fathur Rokhman., M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang yang
telah memberi kesempatan untuk menimba ilmu di UNEES

2.

Prof Dr Fakhruddin MPd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah
memberikan ijin penelitian.

3.

Drs. Eko Nusantoro, M.Pd., Kons Ketua Jurusan BK UNNES

4.


Dr. Supriyo, M.Pd., Dosen Pembimbing Utama yang penuh kesabaran dalam
membimbing, memberi arahan dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat selesai.

5.

Drs. Heru Mugiarso, M.Pd., Kons Dosen Penguji I yang telah menguji skripsi
dan memberi masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

6.

Dra. Sinta Saraswati, M.Pd., Kons Dosen Penguji II yang telah menguji skripsi
dan memberi masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

vi

7.

Joko Tri Haryanto, M.Pd., kepala SMA N 3 Magelang yang telah memberikan
izin penelitian.


8.

Dra. Agustina Ekowati, Guru BK SMA N 3 Magelang yang bersedia membantu
jalannya penelitian.

9.

Siswa-siswa kelas XI MIA 1 SMA N 3 Magelang atas bantuan dan kesediaannya
membantu peneliti menjadi subjek penelitian.

10. Bapak Eko Teguh Pambudi dan Ibu Sri Budi Ningsih atas do’a, kasih sayang,
dan dukungannya.
11. Adikku tersayang Arrafi Desi Pambudi, Nais Pinta Adetya yang selalu memberi
semangat
12. Teman-Teman BK Universitas Negeri Semarang Angkatan 2011 yang selalu
memberi dukungan.
13. Sahabatku javanes, aulndan, pupita, yolanda, febri, abdul, maman, putra, akla,
erwin, arif, ekowi, PPL SEMANAGA, KKN Purwosari, Haji Mutohar Kost.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap, semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca
pada khususnya dan perkembangan pendidikan Indonesia pada umumnya.

Semarang,

Penulis

vii

Oktober 2015

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................

i

PENGESAHAN ............................................................................................... ii
PERNYATAAN............................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 7
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
1.5 Penegasan Istilah .................................................................................. 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 10
2.1 Penelitian Terdahulu.............................................................................. 10
2.2 Perilaku Asertif ..................................................................................... 13
2.3 Layanan Penguasaan konten Teknik Sosiodrama ................................ 24
2.4 Layanan Penguasaan Konten Teknik Sosiodrama Terhadap Perilaku
Asertif Dengan Guru ........................................................................... 42
2.5 Hipotesis ............................................................................................... 44
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................... 45

3.1 Jenis Penelitian Dan Desain Penelitian ............................................... 45
3.2 Variabel penelitian ............................................................................... 52
3.3 Definisi Oprasional Variabel ................................................................ 53
viii

3.4 Subyek Penelitian ................................................................................. 54
3.5 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 54
3.6 Penyusunan Instrumen .......................................................................... 56
3.7 Validitas Relibilitas dan Hasil Uji Coba Instrumen .............................. 62
3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................. 65
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 69
4.1 Hasil Penelitian...................................................................................... 69
4.2 Pembahasan ........................................................................................... 111
4.3 Keterbatasan Peneliti ............................................................................ 119
BAB 5 PENUTUP ........................................................................................... 121
5.1 Simpulan ................................................................................................ 121
5.2 Saran ...................................................................................................... 122
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 123
LAMPIRAN .................................................................................................... 126


ix

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

3.1 Rancangan Kegiatan Layanan Penguasaan Konten Teknik Sosiodrama .. 48
3.2 Rancangan Materi Layanan....................................................................... 50
3.3 Penyekoran Kategori Jawaban .................................................................. 56
3.4 Penyekoran Alternatif Jawaban Skala Psikologis ..................................... 57
3.5 Kategori Tingkatan Skala Asertif Siswa .................................................. 59
3.6 Kisi-Kisi Instrumen ................................................................................... 59
4.1 Skor Perilaku Asertif Sebelum Mendapatkan Layanan ............................ 70
4.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Asertif Siswa Hasil Pre Test ..................... 71
4.3 Rata-Rata Perilaku Asertif Siswa Hasil Pre Test Per Sub Variabel.......... 72
4.4 Distribusi Frekuensi Sub Variabel Bersikap Tegas Pre Test .................... 73
4.5 Distribusi Frekuensi Sub Variabel Percaya Diri Pre Test ......................... 73
4.6 Distribusi Frekuensi Sub Variabel Kejujuran Pre Test ............................. 74

4.7 Distribusi Frekuensi Sub Variabel Bertanggung Jawab Pre Test ............. 74
4.8 Distribusi Frekuensi Sub Variabel Menghargai Perasaan Pre Test .......... 75
4.9 Skor Prilaku Asertif Sudah Mendapatkan Layanan .................................. 76
4.10 Distribusi Frekuensi Perilaku Asertif Siswa Hasil Post Test .................. 77
4.11 Rata-Rata Perilaku Asertif Siswa Hasil Post Test Per Sub Variabel ....... 78
4.12 Distribusi Frekuensi Sub Variabel Bersikap Tegas Post Test .................. 78
4.13 Distribusi Frekuensi Sub Variabel Percaya Diri Post Test ...................... 79
4.14 Distribusi Frekuensi Sub Variabel Kejujuran Post Test .......................... 79
4.15 Distribusi Frekuensi Sub Variabel Bertanggung Jawab Post Test ........... 80
4.16 Distribusi Frekuensi Sub Variabel Menghargai Perasaan Post Test ........ 80
4.17 Perbandingan Perilaku Asertif Sebelum dan Sesudah Perlakuan ............ 81
4.18 Perbandingan Perilaku Asertif Dari Setiap Sub Variabel ........................ 82

x

4.19 Distribusi Frekuensi Pre Tes dan Pos test
Sub Variabel Bersikap Tegas ................................................................. 84
4.20 Distribusi Frekuensi Pre Tes dan Pos test
Sub Variabel Percaya Diri ..................................................................... 85
4.21 Distribusi Frekuensi Pre Tes dan Pos test
Sub Variabel Kejujuran ......................................................................... 87
4.22 Distribusi Frekuensi Pre Tes dan Pos test
Sub Variabel Bertanggung Jawab .......................................................... 88
4.23 Distribusi Frekuensi Pre Tes dan Pos test
Sub Variabel Menghargai Perasaan ....................................................... 90
4.24 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Pre Test Post test ................... 91

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

3.1 Desain One Group Pre test-Post test ........................................................ 47
3.2 Hubungan Antar Variabel ......................................................................... 52
3.3 Prosedur Penyusunan Instrumen ............................................................... 57
4.1 Grafik Perbandingan Kemampuan Asertif Siswa Sebelum dan
Sesudah Memperoleh Perlakuan ............................................................... 83
4.2 Grafik Perbandingan Kemampuan Asertif Sub Variabel Bersikap
Tegas Pre Test dan Post Test .................................................................... 85
4.3 Grafik Perbandingan Kemampuan Asertif Sub Variabel Percaya Diri
Pre Test dan Post Test............................................................................... 86
4.4 Grafik Perbandingan Kemampuan Asertif Sub Variabel Kejujuran Pre
Test dan Post Test ..................................................................................... 87
4.5 Grafik Perbandingan Kemampuan Asertif Sub Variabel Bertanggung
Jawab Pre Test dan Post Test.................................................................... 89
4.6 Grafik Perbandingan Kemampuan Asertif Sub Variabel Menghargai
Perasaan Pre Test dan Post Test ............................................................... 90

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1. Pedoman Wawancara ............................................................................ 126
2. Kisi-Kisi Instrumen Sebelum Try Out .................................................. 128
3. Skala Kemampuan Asertif Sebelum Try Out ........................................ 130
4. Skala Kemampuan Asertif Sesudah Try Out ........................................ 135
5. Pedoman Observasi Asertif .................................................................. 139
6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Kemampuan Asertif ........... 141
7. Satuan Layanan Penguasaan Konten ..................................................... 144
8. Materi Layanan...................................................................................... 156
9. Penilaian Hasil Layanan Bimbingan dan konseling .............................. 171
10. Hasil Perhitungan Data Pre Test dan Post Test ..................................... 172
11. Uji Normalitas Data Pretest .................................................................. 173
12. Uji Normalitas Data Posttest ................................................................ 174
13. Uji Kesamaan Keadaan Awal Populasi (Uji Anava) ............................ 175
14. Perhitungan Uji T-Tes ........................................................................... 176
15. Hasil Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten .................................. 177
16. Pembagian Peran ................................................................................... 195
17. Rancangan Materi Treatment Layanan Penguasaan Konten ................. 196
18. Perhitungan Hasil Observasi ................................................................ 197
19. Surat Keterangan Penelitian Dari Sekolah ............................................ 200
20. Dokumentasi Foto Kegiatan Penelitian ................................................ 203

xiii

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pada dasarnya manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam

hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, secara kodrati manusia akan
selalu hidup bersama. Bahwa dengan kata sosial berarti hubungan yang berdasarkan
adanya kesadaran yang satu terhadap yang lain, ketika mereka saling berbuat, saling
mengakui, dan saling mengenal (Santosa, 2004: 10). Dalam kehidupan semacam ini
akan terjadi komunikasi dan interaksi, baik interaksi dengan alam lingkungan,
interaksi dengan sesamanya, maupun interaksi dengan Tuhannya, baik disengaja
maupun tidak disengaja. Selain itu ada sejumlah kebutuhan dalam diri manusia baik
itu kebutuhan secara biologis maupun kebutuhan secara psikologis dalam diri
manusia yang hanya dapat dipenuhi melalui komunikasi dengan sesamannya.
Menurut Sugiyo (2005: 1) komunikasi merupakan kegiatan manusia menjalin
hubungan satu sama lain yang demikian otomatis keadaanya sehingga sering tidak
disadari bahwa keterampilan berkomunikasi merupakan hasil belajar.
Kegiatan berkomunikasi lebih banyak menggunakan bahasa lisan dari pada
bahasa tulisan, kegiatan berkomunikasi ini begitu pentingnya untuk berinteraksi
dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga, dan juga berkomunikasi di lingkungan
sekolah. Perilaku dalam berkomunikasi banyak dipengaruhi oleh latar belakang orang
yang berkomunikasi, seperti kebiasaan dan kepribadian. Dalam komunikasi kita tidak

1

2

sekedar menyampaikan isi pesan tetapi menentukan kadar hubungan antar pribadi
dengan kata lain dalam berkomunikasi kita sekaligus menentukan isi dan hubungan
(Sugiyo, 2005:63).
Kegiatan komunikasi merupakan kegiatan penyampaian informasi, berita atau
pesan dengan harapan agar hal-hal yang diberitahukan menjadi milik bersama antara
komunikator dengan komunikan (Sugiyo, 2005: 117). Komunikasi dikatakan berhasil
apabila komunikator dan komunikan berpartisipasi melalui pengiriman pesan verbal
maupun non verbal, dan disertai umpan balik. Setiap orang mempunyai banyak ide,
gagasan, pikiran yang cemerlang akan tetapi belum dapat mengungkapkannya secara
lisan. Sekalipun dapat mengungkapkannya, isi dari pesan tidak tersampaikan secara
teratur karena tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Akibatnya
penerima pesan kesulitan menangkap ide, gagasan, dan pesan tersebut. Hal ini terjadi
dikarenakan kurangnnya kemampuan seseorang dalam berkomunikasi. Seseorang
yang

mengalami

kesulitan

berkomunikasi

mengalmi

kesukaran

dalam

mengekpresikan dri mereka memahami orang lain dan hubungan interpersonal
(Jamaris, 2014: 113).
Komunikasi dapat berlangsung secara efektif apabila individu memiliki
kemampuan asertif yang baik. Assertiveness atau disebut dengan ketegasan
merupakan suatu bentuk sikap dan perilaku seseorang yang menunjukan beberapa
sifat seperti: perilaku individu yang mampu bertindak dengan caranya sendiri tetapi
tidak menutup diri dari saran orang lain, mampu menyalurkan hak-hak tanpa
menyinggung orang lain, dan percaya diri (Sugiyo, 2005: 112). Kemampuan asetif

3

merupakan cara untuk mengekspresikan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka
inginkan, serta mengekspresikan perasaan secara langsung dan jujur dengan tetap
menjaga privasi dan menghormati orang lain. Menurut Purnamasari (2012:28) asertif
merupakan keterampilan menegakkan hak individu yang rasional dalam cara-cara
yang membantu memastikan bahwa orang lain tidak dapat mengabaikan hak individu
tersebut.
Hakekatnya kemampuan asertif merupakan tingkah laku interpersonal yang
mengungkap emosi secara terbuka, jujur, tegas, dan langsung pada tujuan sebagai
usaha untuk mencapai keberhasilan emosi dan dilakukan dengan penuh keyakinan
diri dan sopan. Hal ini menunjukan bahwa seseorang harus bersikap asertif agar dapat
bekembang secara optimal. Menurut Yusuf (2009: 42) perkembangan optimal
bukanlah semata-mata pencapaian tingkat kemampuan intlektual yang tinggi
mealinkan dimana siswa mampu mengenal dan memahami diri, berani menerima
kenyataan secara obyektif, mengarahkan diri sesuai dengan kemempuan, kesempatan,
pilihanserta bertanggung jawab. Siswa yang asertif bukan individu yang suka terlalu
menahan diri dan bukan juga orang yang pemalu, tapi seseorang yang bisa
mengungkapkan perasaannya tanpa bertindak agresif atau mencelakakan orang lain.
Fenomena rendahnya perilaku asertif ini terjadi di SMA Negeri 3 Magelang, dapat
diketahui ketika melakukan wawancara kepada guru pembimbing.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Agustina Ekowati selaku guru
Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 3 Magelang pada tanggal 9 Januari 2015
didapatkan informasi, bahwa ada beberapa siswa dapat berperilaku aserif di kelas dan

4

juga ada yang tidak dapat berperilaku asertif, akan tetapi kebanyakan siswa tidak
berani menyampaikan pendapatnya kepada guru di kelas. Perilaku asertif dapat
disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal, dari faktor internal
dikaranakan siswa sendiri pendiam, tidak mau bertanya dan malu, sedangkan faktor
eksternal disebabkan pengaruh pergaulan, lingkungan keluarga, cara guru
menerangkan. Pada saat guru menerangkan di kelas banyak siswa yang tidak
memperhatikan, siswa bermain dengan teman, dan apabila guru memberikan
pertanyaan

siswa

tidak

berani

untuk

menjawabnya.

Siswa

tidak

berani

mengungkapkan pendapatnya atau bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami
atau menjawab pertanyaan dari guru. Siswa merasa cemas, dan takut salah ucap, serta
takut untuk bertemu langsung kepada guru. Layanan bimbingan dan konseling yang
diterapkan pada siswa hanya sebatas layanan seperti konseling individual, kelompok,
kelasikal, dan alihtangan kasus. Kendala saat melaksanakan layanan yaitu siswa tidak
serius, waktu yang sangat pendek, kesibukan jam belajar siswa. Hal ini menyebabkan
perilaku asertif siswa belum berkembang secara maksimal.
Perilaku asertif siswa yang rendah terhadap guru tidak hanya dialami oleh satu
atau dua siswa, melainkan kebanyakan siswa yang ada di sekolah. Ketidak beranian
siswa dalam bertanya serta malu untuk mengungkapkan pendapatnya dikarenakan
belum adanya sikap berani untuk berkomunikasi secara asertif, perilaku ini
dikarenakan siswa takut pada bapak ibu guru mata pelajaran. Siswa kesulitan untuk
mengawali pembukaan atau percakapan dengan guru, seperti siswa cenderung takut
untuk menanyakan materi yang belum dipahami. Dalam hal ini akan berdampak fatal

5

dikarenakan nilai hasil ujian tengah semester untuk mata pelajaran menurun. Selain
itu berpengaruh terhadap interaksi sosial antara siswa dengan guru dan lingkungan
sekolahnya, yakni siswa bersikap introvert, memiliki konsep diri negatif dan cemas,
serta tidak bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya siswa inginkan kepada guru.
Ketidakmampuan siswa untuk berperilaku asertif tidak dapat dibiarkan begitu
saja, sehingga siswa kurang mampu untuk bersaing dan berkompetisi. Hal tersebut
menyebabkan siswa terhambat dalam proses pertumbuh kembangannya, belum bisa
mengambil keputusan dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambilnya,
terutama dalam hal prestasi belajar. Selain itu menimbulkan masalah lain yaitu tidak
percaya diri dan rendah diri kepada teman-teman dan guru, maupun di lingkunagn
sekitar, sebagai akibatnya hasil belajar menjadi kurang optimal. Remaja yang salah
penyesuaian banyak terjadi mereka melakukan tindakan-tindakan yang tidak realstis,
bahkan melarikan diri dari tanggungjawabnya (Latipun, 2005:167).
Perlu adanya upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan perilaku asertif
siswa. Salah satu cara diantaranya dengan menerapkan pendekatan layanan
penguasaan konten teknik sosiodrama. Layanan penguasaan konten

merupakan

layanan yang diberikan kepada individu, kelompok, maupun klasikal tentang konten
tertentu. Menurut Purnamasari (2012: 74) teknik sosiodrama merupakan metode
pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-maslah yang berkaitan
dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antar manusia.
Dengan pemberian layanan penguasaan konten teknik sosiodrama ini diharapkan
mampu meningkatkan perilaku asertif siswa melalui isi atau konten yang beragam

6

dari perilaku asertif itu sendiri. Teknik sosiodrama dapat dipandang tepat karena
teknik ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan berkaitan dengan hubungan
sosial, interaksi sosial, kenakalan ramaja, permasalahan dengan latar belakang
keluarga yang dilakukan dengan cara kelompok
Dalam prakteknya masih banyak siswa kelas XI MIA 1 belum mampu
bersikap tegasan dalam mengekpresikan perasaan, belum dapat menghargai hak-hak
orang lain, kurang dapat mengungakapkan pendapat dengan sopan. Melihat fenomena
tersebut maka penulis, mengangkat judul “Pengaruh Layanan Penguasaan Konten
Teknik Sosiodrama Terhadap Perilaku Asertif Siswa Dengan Guru SMA Negeri 3
Magelang Tahun Ajaran 2015/2016” dengan harapan bahwa melalui pelaksanaan
layanan penguasan konten teknik sosiodrama, para siswa dapat meningkatkan
kemampuan asertifnya sehingga setiap individu mampu untuk bersikap tegas dalam
mengambil keputusan dalam hidupnya, efektif dalam berinteraksi, dapat mengontrol
emosinya sehingga tidak dikendalikan orang lain, mampu menyatakan perasaan yang
sebenarnya, lebih dihargai orang lain, dan memiliki keprcayaan diri untuk
mengungkapkan pendapatnya kepada orang lain termasuk guru kelas.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah yang muncul adalah:
1.2.1 Bagaimana perilaku asertif siswa SMA Negeri 3 Magelang sebelum diberikan
layanan penguasaan konten dengan teknik sosiodrama?

7

1.2.2 Bagaimana perilaku asertif siswa SMA Negeri 3 Magelang setelah diberikan
layanan penguasaan konten dengan teknik sosiodrama?
1.2.3

Adakah pengaruh layanan penguasaan konten dengan teknik sosiodrama
terhadap perilaku asertif siswa SMA Negeri 3 Magelang sebelum dan sesudah
diberi perlakuan?

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk:

1.3.1 Mengetahui keadaan perilaku asertif siswa SMA Negeri 3 Magelang sebelum
diberikan layanan penguasaan konten dengan teknik sosiodrama.
1.3.2 Mengetahui keadaan perilaku asertif siswa SMA Negeri 3 Magelang setelah
diberikan layanan penguasaan konten dengan teknik sosiodrama.
1.3.3 Untuk membuktikan pengaruh layanan penguasaan konten dengan teknik
sosiodrama terhadap perilaku asertif siswa SMA Negeri 3 Magelang sebelum
dan sesudah diberi perlakuan.

1.4

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini, peneliti uraikan dalam dua bagian yaitu manfaat secara

teoritis dan manfaat secara praktis.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pendukung
kesimpulan awal atau dapat dijadikan sebagai bahan kajian yang relevan bagi para
peneliti selanjutnya.

8

1.4.2

Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini terdiri atas empat bagian, yaitu:

1) Manfaat bagi siswa yaitu meningkatkan daya tarik siswa dalam mengikuti
layanan bimbingan dan konseling yang dianggap proses pemberian nasihat,
sehingga adanya perasaan ketertarikan untuk mengikuti layanan bimbingan dan
konseling.
2) Manfaat bagi guru pembimbing yaitu menjadi bahan masukan dan evaluasi untuk
dapat meningkatkan layanan lebih optimal.
3) Manfaat bagi sekolah yaitu diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik
untuk perbaikan layanan BK di sekolah tempat penelitian.
4) Manfaat bagi peneliti yaitu mendapatkan pengalaman langsung dalam
menerapkan layanan penguasaan konten teknik sosiodrama.

1.5

Penegasan Istilah

1.5.1 Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang diberikan individu atau
siswa diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah
yang dialaminya, dan juga bermakna suatu bantuan kepada individu agar menguasai
aspek-aspek konten tersebut secara terintegrasi (Tohirin, 2008:158).
1.5.2 Teknik Sosiodrama
Sosiodrama

merupakan

metode

pembelajaran

bermain

peran

untuk

memecahkan masalah-masalah berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang

9

menyangkut hubungan antar manusia seperti masalah kenakalan ramaja, narkoba,
gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya (Purnamasari, 2012:74).
1.5.3 Perilaku Asertif
Asertif merupakan suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang
diinginkan secara jujur, tidak menyakiti orang lain dan diri sendiri, dirasakan dan
dipikirkan pada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta
perasaan orang lain serta kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Asertif adalah
teknik yang digunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk
menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benar (Sulistiarini dan Jauhari,
2014:203).

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan tentang penelitian terdahulu sebelum membahas
tinjauan pustaka yang melandasi penelitian, yang meliputi: (1) penelitian terdahulu,
(2) perilaku asertif, (3) layanan penguasaan konten teknik sosiodrama, (4) layanan
penguasaan konten teknik sosiodrama terhadap perilaku asertif siswa dengan guru,
(5) hipotesis.

2.1

Penelitian Terdahulu
Penelitian ini berfokus pada pengaruh layanan penguasaan konten teknik

sosiodrama terhadap perilaku asertif siswa dengan guru. Diharapkan setelah
pemberian layanan penguasaan konten dengan teknik sosiodrama, siswa dapat
memiliki perilaku asertif yang lebih baik, sehingga siswa dapat meningkatkan
perilaku asertif serta prestasinya dalam belajar. Ada beberapa penelitian terdahulu
yang mendukung penelitian ini.
Hasil penelitian tindakan yang dilakukan oleh Arrozy (2011) menunjukan
hasil bahwa kegiatan peningkatan sikap asertif dapat dilakukan dengan dua siklus,
tiap siklus yang dilakukan terdiri dari dua tindakan. Pra tindakan yang dilakukan
dengan menyebarkan angket diperoleh data, sikap asertif para siswa masih rendah
dengan rata-rata kelas mencapai 49%. Pada siklus pertama yang terdiri dari tiga
tindakan tingkat persentase siswa meningkat menjadi 72,51%. Siklus kedua
dilakuakan peneliti dikarenakan hasil post test pertama belum mencapai pada kriteria
10

11

keberhasilan yang penulis harapkan. Siklus kedua yang juga terdiri dari tiga tindakan
mampu meningkatkan persentase siswa yang semula sebesar 72,51% menjadi 77,3%
atau sudah masuk pada persentase baik. Hasil pengamatan menunjukan bahwa adanya
perubahan sikap dari siswa yang semula kurang asertif lambat laun sudah
menunjukan asertif. Hasil dari wawancaara yang dilakukan menunjukan perubahan
sikap mereka, yang semula kurang asertif menjadi semakin asertif.
Hasil penelitian Maryanto (2013) menunjukkan hasil bahwa motivasi belajar
siswa sebelum mendapatkan perlakuan dalam kategori sedang yaitu 62% dan sesudah
diberikan perlakuan berupa layanan pengusaan konten dengan teknik bermain peran
menunjukkan kategori tinggi yaitu 77%. Motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan berupa layanan penguasaaan konten dengan teknik bermain
peran mengalami peningkatan sebesar 15%. Berdasarkan hasil analisis t-test dengan
menggunakan taraf signifikan 5%, hasil analisis uji beda diperoleh thitung = 10.16
dan t-tabel = 2,045, jadi nilai thitung > t-tabel, sehingga dinyatakan bahwa Ha
diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar pada
siswa kelas 5 MI AL Islam Mangunsari 02 Semarang.
Hasil penelitian Sari (2014) menjelaskan bahwa perilaku asertif siswa dapat
ditingkatkan melalui sosiodrama. Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya
perilaku asertif siswa disekolah. Penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan
desain equivalent time series. Subjek penelitian sebanyak 10 siswa. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi kemunculan perilaku asertif siswa. Hasil

12

penelitian menunjukkan bahwa perilaku asertif siswa dapat ditingkatkan melalui
sosiodrama. Perilaku asertif siswa mengalami peningkatan (gain score) N-gain = 0,9
(kategori tinggi) dan uji hipotesis menggunakan wilcoxon matched pairs test
menunjukkan Zhitung < Ztabel (-2,803

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25