SINKRONISASI DOKUMEN RTRW RPJM DAN RENCA

ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL – RE142242
Ratna Juwita - 03211750027006
DOSEN MATA KULIAH
Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg.

SINKRONISASI DOKUMEN RTRW, RPJM DAN RENCANA INDUK
SEKTOR AIR LIMBAH DI KOTA BALIKPAPAN

PROGRAM MAGISTER
JURUSAN TEKNIK SANITASI LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2017

I.

Pendahuluan
Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sehingga
perlu diselenggarakan secara seimbang dan serasi untuk menjamin keselarasan pembangunan
antar daerah tanpa mengurangi kewenangan daerah sesuai semangat desentralisasi. Oleh karena

itu,

konsistensi

perencanaan,

penganggaran,

pelaksanaan,

pengawasan

dan

sinergitas

pembangunan antar daerah untuk 5 (lima) tahun ke depan perlu dilakukan secara efektif, efisien,
berkeadilan dan berkelanjutan.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), Pemerintah berkewajiban untuk menyusun perencanaan

pembangunan, baik jangka panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun) maupun perencanaan
tahunan. Perencanaan tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan perencanaan pembangunan
nasional dalam suatu sistem yang utuh dan terpadu, mulai dari pemerintah pusat sampai dengan
pemerintah daerah.
Target Sustainable Development Goal’s (SDGs) setiap negara diharapkan dapat
mewujudkan 100% akses sanitasi untuk penduduknya. RPJMN 2015-2019 menargetkan bahwa
pada akhir tahun 2019, Indonesia harus mencapai Universal Access. Artinya, pada tahun 2019
masyarakat Indonesia yang tinggal di perkotaan maupun perdesaan sudah memiliki akses 100%
terhadap fasilitas sanitasi yang layak.
Untuk pemenuhan target tersebut dibutuhkan sebuah rencana pembangunan yang
dapat menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam memberikan kontribusi bagi
pembangunan daerah di Kota Balikpapan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Rencana
pembangunan tersebut diwujudkan dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang
dilaksanakan

dengan

mempertimbangkan pendekatan

sektoral


dan

kewilayahan

serta

melibatkan partisipasi aktif dari pemangku kepentingan. Dalam rangka meningkatkan
sinergitas, sinkronisasi dan integrasi segenap potensi di Kota Balikpapan tersebut.
Untuk menjaga kesinambungan pelaksanaan pembangunan daerah, maka penyusunan
RPJMD Kota Balikpapan berpedoman pada RPJPD Kota Balikpapan. Penyusunan RPJMD Kota
Balikpapan juga memperhatikan dan mempertimbangkan struktur dan pola penataan ruang yang
sesuai dengan RTRW Kota Balikpapan sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program
pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang di Kota Balikpapan.

II.

Data dan Fakta

2.1.


Gambaran Umum Kota Balikpapan
Secara geografis Kota Balikpapan terletak pada posisi 116,5 Bujur Timur dan 117,0
Bujur Timur serta diantara 1,0 Lintang Selatan dan 1,5 Lintang Selatan dengan batas-batas
sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kertanegara.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Makassar.

 Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makassar.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Secara administratif luas keseluruhan Kota Balikpapan menurut RTRW Tahun 20122032 adalah 814,95 Km2, yang terdiri dari luas daratan 503,304 Km2 dan luas lautan 311,64
Km2.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1996 Kota
Balikpapan terdiri dari 5 (lima) Kecamatan dan 27 (dua puluh tujuh) Kelurahan. Pada tahun 2012
ada Perubahan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pembentukan 7
(Tujuh) Kelurahan Dalam Wilayah Kota Balikpapan, dan Peraturan Daerah Kota Balikpapan
Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Kecamatan Balikpapan Kota Dalam Wilayah Kota
Balikpapan Balikpapan terdiri dari 6 (enam) Kecamatan dan 34 (tiga puluh empat) Kelurahan.


Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kota Balikpapan per Kelurahan

Tabel 2.1.Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan-Kecamatan di Kota Balikpapan
Penduduk (jiwa)
Laki-laki Perempuan Jumlah
KECAMATAN BALIKPAPAN KOTA
1 Prapatan
7.786
7.251
15.037
2 Telagasari
10.821
10.104
20.925
3 Kladasan Uiu
9.035
8.201
17.236
4 Kladasan Ilir

14.893
13.758
28.651
5 Damai
11.526
10.638
22.164
54.061
49.952 104.013
Jumlah

5.298
7.177
6.143
10.376
7.861
36.855

45,59
2,31

4,13
24,26
2,19
78,48

330
9.058
4.173
1.181
10.121
1.325

KECAMATAN BALIKPAPAN BARAT
1 Baru Tengah
11.046
2 Margasari
5.539
3 Baru Ilir
10.217
4 Margo Mulyo

8.106
5 Baru Ulu
11.425
6 Kariangan
2.420
48.753
Jumlah

10352
5216
9498
7418
10724
2038
45.246

21.398
10.755
19.715
15.524

22.149
4.458
93.999

5.187
2.474
4.732
3.719
5.070
1.105
22.287

0,57
0,66
0,59
1,85
0,95
175,33
179,95


37.540
16.295
33.415
8.391
23.315
25
522

KECAMATAN BALIKPAPAN SELATAN
1 Gunung Bahagia
9.340
2 Sepinggan
13.856
3 Damai baru
4.759
4 Damai Bahagia
9.279
5 Sungai Nangka
8.253
6 Sepinggan Raya

7.902
7 Sepinggan Baru
11.673
65.062
Jumlah

8.926
12.550
4.625
8.371
8.041
7.223
11.066
60.802

18.266
26.406
9.384
17.650
16.294
15.125
22.739
125.864

4.515
6.655
2.351
4.597
3.904
3.798
5.780
31.600

3,74
7,81
2,15
3,71
3,2
6,59
10,62
37,82

4.884
3.381
4.365
4.757
5.092
2.295
2.141
3.328

KECAMATAN BALIKPAPAN TENGAH
1 Gunung Sari Ilir
13451
2 Gunung Sari Ulu
8889
3 Mekar Sari
7712
4 Karang Rejo
14265
5 Karang Jati
7951
6 Sumber Rejo
11842
64.110
Jumlah

12533
8303
7317
13678
7337
10882
60.050

25984
17192
15029
27943
15288
22724
124.160

8.956
5.568
5.165
9.142
5.060
7.663
41.554

1,14
1,82
0,99
1,21
3,71
282,55
291,42

22.793
9.446
15.181
23.093
4.121
80
426

KECAMATAN BALIKPAPAN TIMUR
1 Manggar
14.537
2 Manggar Baru
9.025
3 Lamaru
4.915
4 Teritip
6.727
35.204
Jumlah

13.580
8.308
4.489
6.293
32.670

28.117
17.333
9.404
13.020
67.874

13.484
6.445
3.725
4.849
28.503

35,26
3,84
43,55
49,51
132,16

797
4.514
216
263
514

14.838
10.051
13.412
9.997
4.809
13.638
66.745

30.640
20.905
27.593
20.856
9.406
28.597
137.997

7.390
5.142
6.738
5.257
2.369
7.114
34.010

3,53
2,7
10,55
93,09
3,04
19,25
132,16

8.680
7.743
2.615
224
3.094
1.486
1.044

No

Kelurahan

KECAMATAN BALIKPAPAN UTARA
1 Muara Rapak
15.802
2 Gunung Samarinda
10.854
3 Batu Ampar
14.181
4 Karang Joang
10.859
5 Gunung Samarinda Baru
4.597
6 Graha Indah
14.959
71.252
Jumlah
Sumber: BPS, 2017

KK

Luas
Wilayah

Kepadatan
(jiwa/km2)

2.2.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Balikpapan
RPJMD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan perencanaan pembangunan
nasional, provinsi dan kabupaten tetangga serta harus selaras dan sinergi antar-daerah, antarwaktu, antar-ruang dan antar-fungsi pemerintahan, guna menjamin keterkaitan dan konsistensi
antar perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.
Untuk menjaga kesinambungan pelaksanaan pembangunan daerah, maka penyusunan
RPJMD Kota Balikpapan Tahun 2016–2021 berpedoman pada RPJPD Kota Balikpapan Tahun
2005–2025. RPJMD Kota Balikpapan Tahun 2016-2021 merupakan rencana pembangunan tahap
ketiga dari pelaksanaan RPJPD 2005-2025. Oleh karena itu, penyusunan RPJMD selain memuat
visi, misi dan program Walikota dan Wakil Walikota Kota Balikpapan periode 2016-2021, juga
berpedoman pada visi dan misi Kota Balikpapan dalam jangka panjang.
Penyusunan RPJMD Kota Balikpapan Tahun 2016-2021 memperhatikan dan
mempertimbangkan struktur dan pola penataan ruang yang sesuai dengan RTRW Kota
Balikpapan Tahun 2012-2032 sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan
yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang di Kota Balikpapan.
Dalam menyusun RPJMD, selain berpedoman pada RTRW daerah sendiri, juga perlu
memperhatikan RTRW daerah lain agar tercipta sinkronisasi dan sinergi pembangunan jangka
menengah daerah antarprovinsi/antarKota/kota serta keterpaduan struktur dan pola ruang dengan
provinsi dan Kota/kota lainnya, terutama yang berdekatan atau yang ditetapkan sebagai satu
kesatuan wilayah pembangunan provinsi dan Kota/kota dan atau yang memiliki hubungan
keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
Merujuk pada RPJPD Kota Balikpapan, fokus pembangunan jangka menengah periode
2016-2021 diarahkan pada pembangunan daerah secara menyeluruh di berbagai bidang dengan
menekankan daya saing perekonomian daerah yang ditopang oleh kuatnya kemandirian dan
keunggulan daerah, yang ditujukan untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan masyarakat
Kota Balikpapan dengan fokus pembangunan lebih diorientasikan bagaimana mewujudkan Kota
Balikpapan sebagai kota jasa terkemuka.
Oleh karena itu, Visi RPJMD Kota Balikpapan 2016-2021 adalah :
"MEWUJUDKAN BALIKPAPAN SEBAGAI KOTA TERKEMUKA YANG NYAMAN
DIHUNI, DAN BERKELANJUTAN MENUJU MADINATUL IMAN"
Misi Pemerintah Daerah Kota BalikpapanTahun 2016-2021, tetap berada dalam kerangka
melanjutkan, memperkuat dan memantapkan pencapaian pembangunan periode sebelumnya,
yaitu:

1.

Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi;

2.

Mewujudkan kota layak huni yang berwawasan lingkungan;

3.

Meningkatkan infrastruktur kota yang representatif;

4.

Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang kreatif;

5.

Mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik.

Dengan memperhatikan potensi wilayah serta rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Balikpapan Tahun 2012-2032, maka berikut ini srategi dan arah kebijakan pengembangan
wilayah kecamatan dan kelurahan di Kota Balikpapan adalah sebagai berikut.

Kecamatan/Kelurahan

Arahan Pengembangan Wilayah

Strategi

A. Balikpapan
Selatan

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Industri Sedang,
Kawasan Waduk dan Embung,

 Pengembangan
permukiman berwawasan
lingkungan

1. Sepinggan

a.
b.
c.
d.

2. Gunung Bahagia

a. Kawasan Perumahan,
b. Kawasan Perdagangan dan Jasa,
c. Kawasan Balikpapan Islamic
Center,
d. Kawasan Hutan Kota,
e. Kawasan Waduk dan Embung,

 Pengembangan
permukiman berwawasan
lingkungan

3. Sepinggan Baru

a.
b.
c.
d.
e.

 Pengembangan
permukiman berwawasan
lingkungan

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Perkantoran,
Kawasan DOME,
Kawasan Waduk dan Embung,

4. Sepinggan Raya

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Industri Sedang,
Kawasan Pariwisata,
Kawasan Bandara,
Kawasan Pertahanan dan
Keamanan,
g. Kawasan Hutan Kota
h. Kawasan Sempadan Pantai
i. Kawasan Waduk dan Embung,

 Pengembangan
permukiman berwawasan
lingkungan

5. Sungai Nangka

a. Kawasan Perumahan,

 Pengembangan

Arah Kebijakan

 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian banjir
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
 Peningkatan layanan pasar
tradisional
 Pengendalian KKOP
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian banjir
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
 Peningkatan infrastruktur
pendukung Balikpapan
Islamic center
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian banjir
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
 Peningkatan infrastruktur
pendukung perkantoran dan
pusat kegiatan olahraga
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian banjir
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
 Pengembangan aerocity
 Peningkatan infrastruktur
pendukung bandara
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Pengendalian KKOP
 Pembangunan sarana dan

Kecamatan/Kelurahan

Arahan Pengembangan Wilayah
b.
c.
d.
e.

Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Bandara,
Kawasan Hutan Kota
Kawasan Waduk dan Embung,

6. Damai Baru

a. Kawasan Perumahan,
b. Kawasan Perdagangan dan Jasa,

7. Damai Bahagia

a.
b.
c.
d.
e.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Bandara,
Kawasan Hutan Kota,
Kawasan RTH Kota

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Industri Sedang,
Kawasan Stadion,
Kawasan Persampahan,
Kawasan Minapolitan,
Kawasan Perikanan,
Kawasan Perkebunan,
Kawasan Resapan Air,
Kawasan Hutan Bakau,
Kawasan Hutan Kota,
Kawasan Waduk dan Embung
Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Bufferzone HLSM
Kawasan Sempadan Tol
Kawasan Sempadan Pantai
Kawasan Sempadan Sungai

Strategi

Arah Kebijakan

permukiman berwawasan
lingkungan

prasarana permukiman
 Pengendalian banjir
 Penataan kawasan
perdagangan dan jasa
sesuai hirarkinya
 Pengendalian pertumbuhan
area pengembangan
bandara
 Pengendalian KKOP
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau

 Pengembangan kawasan
perdagangan dan jasa
yang tertata

 Pengembangan kawasan
perdagangan dan jasa
yang tertata

B. Balikpapan Timur

1. Manggar

2. Manggar Baru

3. Lamaru

a.
b.
c.
d.
e.

Kawasan Perumahan
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Pariwisata,
Kawasan Minapolitan
Kawasan Pertanian Tanaman
Hortikultura
f. Kawasan Perikanan
g. Kawasan Hutan Bakau
a.
b.
c.
d.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Pariwisata
Kawasan Pertahanan dan
Keamanan,
e. Kawasan Perikanan,

 Pengembangan Industri
Sedang
 Pengembangan
Infrastruktur skala kota

 Pengembangan
Minapolitan

 Pengembangan Pariwisata
yang berdaya saing
 Pengembangan potensi
pertanian

 Penataan kawasan
perdagangan dan jasa
sesuai hirarkinya
 Peningkatan layanan
transportasi dan lalulintas
jalan
 Pengendalian banjir
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Penataan kawasan
perdagangan dan jasa
sesuai hirarkinya
 Pengendalian banjir
 Pengendalian pertumbuhan
area pengembangan
bandara
 Pengendalian KKOP
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Pengendalian fungsi
kawasan lindung
 Pengendalian pencemaran
lingkungan
 Pengendalian banjir
 Pengendalian sempadan
jalan TOL
 Pengembangan
infrastruktur pendukung
stadion
 Peningkatan kualitas TPA
Manggar
 Peningkatan produksi
perikanan budidaya
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Peningkatan infrastruktur
pendukung minapolitan
 Peningkatan layanan PPI
dan Pasar Tradisional
 Penataan kawasan
permukiman nelayan
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah

 Pembangunan infrastruktur
pendukung pariwisata
 Penyelengaraan kegiatan
wisata, festival, seni
budaya, wisata kuliner, dll.
 Peningkatan promosi

Kecamatan/Kelurahan

Arahan Pengembangan Wilayah

Strategi

pariwisata
 Pengendalian fungsi
kawasan lindung
 Pengendalian banjir
 Peningkatan produksi
pertanian

f. Kawasan Perkebunan,
g. Kawasan Pertanian Tanaman
Hortikultura,
h. Kawasan Resapan Air,
i. Kawasan Hutan Bakau,
j. Kawasan Waduk dan Embung
k. Kawasan Hutan Lindung
l. Kawasan Bufferzone HLSM
m. Kawasan Sempadan Sungai
a.
b.
c.
d.
e.

4. Teritip

f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Pendidikan,
Kawasan Peternakan,
Kawasan Perikanan,
Kawasan Pertanian Tanaman
Pangan,
Kawasan Perkebunan,
Kawasan Pertanian Tanaman
Hortikultura,
Kawasan Hutan Bakau,
Kawasan Waduk dan Embung
Kawasan Bufferzone Waduk dan
Embung
Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Bufferzone HLSM
Kawasan Sempadan Sungai

 Pengembangan sub pusat
pelayanan kota berbasis
pertanian

 Peningkatan infrastruktur
pertanian
 Pengembangan agribrisnis
 Pengembangan Agropolitan
 Pengembangan agrowisata

 Pengembangan
permukiman berwawasan
lingkungan

 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian banjir
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Peningkatan layanan
transportasi
 Peningkatan layanan
lalulintas koridor
perdagangan dan jasa.
 Pengendalian kawasan
sempadan sungai

C. Balikpapan Utara

1. Batu Ampar

2. Gn. Samarinda

3. Karang Joang

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Industri Besar,
Kawasan Terminal,
Kawasan Fasilitas Pemerintah,
Kawasan Pertahanan dan
Keamanan,
g. Kawasan Perikanan,
h. Kawasan Hutan Kota,
i. Kawasan Hutan Bakau,
j. Kawasan Waduk dan Embung,
k. Kawasan Sempadan Sungai

a. Kawasan Perumahan,
b. Kawasan Perdagangan dan Jasa,
c. Kawasan Waduk dan Embung,

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Perkantoran,
Kawasan Industri Besar,
Kawasan Pendidikan,
Kawasan Agrowisata,
Kawasan RTH Kota,
Kawasan Sempadan TOL
Kawasan Hutan Lindung,
Kawasan Waduk dan Embung,
Kawasan Bufferzone Hutan
Lindung

Arah Kebijakan

 Pengembangan
permukiman berwawasan
lingkungan

 Pengembangan sub pusat
kota berbasis pendidikan

 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian banjir
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Peningkatan layanan
lalulintas koridor
perdagangan dan jasa.

 Pengembangan
infrastruktur pendukung ITK
 Penataan kawasan cepat
tumbuh
 Peningkatan kualitas dan
kapasitas penyediaan air
baku
 Pengendalian sempadan
TOL
 Pengendalian fungsi
kawasan lindung
 Pengembangan kebun raya
dan agrowisata
 Peningkatan ruang terbuka

Kecamatan/Kelurahan

Arahan Pengembangan Wilayah

Strategi

Arah Kebijakan
hijau dan non hijau

4. Muara Rapak

5. Gn. Samarinda
Baru

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Kawasan Perumahan
Kawasan Perdagangan dan Jasa
Kawasan Industri Besar
Kawasan Industri Sedang,
Kawasan Industri Kecil,
Kawasan Pelabuhan,
Kawasan Hutan Bakau
Kawasan Sempadan Sungai

a.
b.
c.
d.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Hutan Kota
Kawasan Waduk dan Embung,

a.
b.
c.
d.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Industri Besar,
Kawasan Pertahanan dan
Keamanan,
Kawasan Wanawisata,
Kawasan Hutan Kota,
Kawasan Hutan Bakau
Kawasan Waduk dan Embung,

6. Graha Indah
e.
f.
g.
h.

 Peningkatan kualitas
lingkungan perumahan

 Pengembangan
permukiman berwawasan
lingkungan

 Penataan ruang kota yang
berkualitas

D. Balikpapan
Tengah

1. Gn. Sari Ilir

2. Gn. Sari Ulu

3. Mekarsari

a. Kawasan Perumahan,
b. Kawasan Perdagangan dan Jasa,

a.
b.
c.
d.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Rumah Sakit,
Kawasan Pertahanan dan
Keamanan,
e. Kawasan Hutan Kota,
f. Kawasan Waduk dan Embung,

a. Kawasan Perumahan,
b. Kawasan Perdagangan dan Jasa,

 Peningkatan kualitas
lingkungan perumahan

 Peningkatan kualitas
lingkungan perumahan

 Peningkatan kualitas
lingkungan perumahan

 Penurunan kawasan
permukiman kumuh
 Pengendalian banjir
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Pengembangan kawasan
industri tahu-tempe
 Pengendalian kawasan
sempadan sungai
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian banjir
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Peningkatan layanan
lalulintas koridor
perdagangan dan jasa.
 Peningkatan layanan
lalulintas jalan.
 Peningkatan layanan
transportasi.
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian banjir
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Penurunan kawasan
permukiman kumuh
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian banjir
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Peningkatan layanan
lalulintas jalan.
 Penurunan kawasan
permukiman kumuh
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian banjir
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Peningkatan layanan
lalulintas jalan
 Penurunan kawasan
permukiman kumuh
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian banjir
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau

Kecamatan/Kelurahan

Arahan Pengembangan Wilayah

Strategi

Arah Kebijakan
 Peningkatan layanan
lalulintas jalan

4. Karang Rejo

a. Kawasan Perumahan,
b. Kawasan Perdagangan dan Jasa,

5. Sumber Rejo

a.
b.
c.
d.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Hutan Kota,
Kawasan Waduk dan Embung,

6. Karangjati

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Industri Besar,
Kawasan Stadion,
Kawasan Hutan Bakau,
Kawasan Sempadan Sungai

 Peningkatan kualitas
lingkungan perumahan

 Peningkatan kualitas
lingkungan perumahan

 Penataan ruang kota yang
berkualitas

E. Balikpapan Barat

1. Baru Tengah

2. Margasari

3. Baru Ilir

a. Kawasan Perumahan,
b. Kawasan Perdagangan dan Jasa,
c. Kawasan Pertahanan dan
Keamanan,
d. Kawasan Pelabuhan

a. Kawasan Perumahan,
b. Kawasan Industri Besar,
c. Kawasan Pertahanan dan
Keamanan,
d. Kawasan Hutan Bakau

a.
b.
c.
d.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Industri Besar,
Kawasan Pertahanan dan
Keamanan,

 Peningkatan kualitas
lingkungan perumahan

 Peningkatan kualitas
lingkungan perumahan

 Peningkatan kualitas
lingkungan perumahan

 Penurunan kawasan
permukiman kumuh
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian banjir
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Peningkatan layanan
lalulintas jalan
 Penurunan kawasan
permukiman kumuh
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian banjir
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Peningkatan layanan
lalulintas jalan
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengembangan kawasan
industri pertamina
 Pengendalian pencemaran
 Peningkatan layanan
lalulintas jalan

 Penataan perumahan atas
air
 Penurunan kawasan
permukiman kumuh
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Peningkatan layanan
pelabuhan penyeberangan
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Penataan perumahan atas
air
 Penurunan kawasan
permukiman kumuh
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau

 Penataan perumahan atas
air
 Penurunan kawasan
permukiman kumuh
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
 Peningkatan ruang terbuka

Kecamatan/Kelurahan

Arahan Pengembangan Wilayah

Strategi

Arah Kebijakan
hijau dan non hijau

4. Margomulyo

5. Baru Ulu

a.
b.
c.
d.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Industri Sedang,
Kawasan Industri Besar,
Kawasan Pertahanan dan
Keamanan,
e. Kawasan Pelabuhan,
f. Kawasan Hutan Bakau,
g. Kawasan Sempadan Sungai

a.
b.
c.
d.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Pelabuhan,
Kawasan Pertahanan dan
Keamanan,
e. Kawasan Hutan Bakau

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
6. Kariangau
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

Kawasan Perumahan,
Kawasan Industri Besar,
Kawasan Pemerintahan,
Kawasan Pertahanan dan
Keamanan,
Kawasan Perikanan,
Kawasan Hutan Lindung,
Kawasan Bufferzone Hutan
Lindung,
Kawasan Sempadan Pantai,
Kawasan Hutan Bakau,
Kawasan Hutan Kota,
Kawasan Jalur Evakuasi Satwa,
Kawasan Resapan Air
Kawasan Waduk dan Embung,
Kawasan bufferzone Waduk dan
Embung

 Peningkatan kualitas
lingkungan perumahan
 Pengembangan industri
berwawasan lingkungan

 Peningkatan kualitas
lingkungan perumahan

1. Prapatan

Kawasan Perumahan,
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Pariwisata,
Kawasan Industri Besar,
Kawasan Pelabuhan
Kawasan Hutan Kota,
Kawasan RTH Kota

2. Telagasari

a. Kawasan Perumahan,
b. Kawasan Perdagangan dan Jasa,
c. Kawasan Pertahanan dan
Keamanan,
d. Kawasan Hutan Kota

3. Klandasan Ulu

a. Kawasan Perumahan,

 Penataan perumahan atas
air
 Penurunan kawasan
permukiman kumuh
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau

 Pengembangan Kawasan
Industri Kariangau
berwawasan lingkungan

 Pembangunan infrastruktur
penunjang kawasan
industry
 Peningkatan layanan
pelabuhan peti kemas
 Peningkatan promosi
kawasan industry
 Peningkatan pemanfaatan
asset tanah milik pemkot
 Pengendalian sempadan
sungai dan pantai
 Pengendalian pencemaran
 Peningkatan fungsi
kawasan hutan lindung
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Peningkatan layanan
transportasi dan lalulintas
jalan

 Peningkatan kualitas
lingkungan perumahan

 Penurunan kawasan
permukiman kumuh
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian kawasan
resiko bencana
 Peningkatan layanan
transportasi dan lalulintas
jalan pendukung pelabuhan
semayang
 Pengendalian pencemaran
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau

F. Balikpapan Kota

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

 Penurunan kawasan
permukiman kumuh
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Pengendalian pencemaran
 Pengendalian kawasan
sempadan sungai

 Peningkatan kualitas
lingkungan perumahan

 Peningkatan peran pusat

 Penurunan kawasan
permukiman kumuh
 Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
 Peningkatan layanan
transportasi dan lalulintas
jalan
 Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
 Penataan kawasan

Arahan Pengembangan Wilayah

Strategi

Arah Kebijakan

Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Kawasan Perkantoran
Kawasan Masjid Agung,
Kawasan Pertahanan dan
Keamanan,
f. Kawasan RTH Kota

pelayanan kota sebagai
kawasan pemerintahan
serta perdagangan dan
jasa yang berkarakter

pemerintahan yang
terintegrasi
Pengembangan coastal
area sebagai kawasan
investasi baru
Pengembangan jaringan
utilitas bawah tanah
Peningkatan layanan
transportasi dan lalulintas
jalan
Pengendalian banjir
Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
Pengendalian KKOP
Penataan kawasan
perkantoran yang
terintegrasi
Pengembangan coastal
area sebagai kawasan
investasi baru
Pengembangan jaringan
utilitas bawah tanah
Peningkatan layanan
transportasi dan lalulintas
jalan
Pengendalian banjir
Peningkatan layanan
persampahan dan limbah
Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
Pengendalian KKOP
Penurunan kawasan
permukiman kumuh
Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman
Penataan kawasan
perdagangan dan jasa
sesuai hirarkinya
Pengembangan jaringan
utilitas bawah tanah
Peningkatan layanan
transportasi dan lalulintas
jalan
Pengendalian banjir
Peningkatan ruang terbuka
hijau dan non hijau
Pengendalian KKOP

Kecamatan/Kelurahan
b.
c.
d.
e.











4. Klandasan Ilir

a. Kawasan Perumahan,
b. Kawasan Perdagangan dan Jasa

 Peningkatan peran pusat
pelayanan kota sebagai
kawasan perkantoran serta
perdagangan dan jasa
yang berkarakter












5. Damai

a. Kawasan Perumahan,
b. Kawasan Perdagangan dan Jasa,
c. Kawasan Hutan Kota

 Peningkatan kualitas
lingkungan perumahan









2.3.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan ditetapkan melalui Peraturan Daerah
Kota Balikpapan No.12 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan
Tahun 2012-2032, dengan tujuan penataan ruang Kota Balikpapan adalah menjadikan Balikpapan
sebagai kota jasa yang dinamis, selaras dan hijau guna mendukung fungsinya sebagai Pusat
Pertumbuhan Nasional.
Hubungan antardokumen, baik hirarkhi rencana pembangunan maupun dalam
hubungannya dengan rencana tata ruang disemua tingkatan pemerintahan tergambar dalam skema
berikut ini.

Gambar 2.2

Kedudukan RTRW Kabupaten Dalam Sistem Penataan Ruang dan
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Tujuan penataan ruang Kota Balikpapan ini diturunkan dalam 2 (dua) rencana struktur
ruang dan 2 (dua) rencana pola ruang.

Gambar 2.3. Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah

Rencana struktur ruang wilayah Kota, meliputi:
a. sistem pusat pelayanan kota, yang meliputi pusat pelayanan kota, sub pusat pelayanan kota, dan
pusat lingkungan.
b. sistem jaringan prasarana kota yang meliputi sistem jaringan prasarana utama dan sistem
jaringan prasarana lainnya.
Rencana pengembangan struktur ruang wilayah Kota, meliputi:
a. Rencana pengembangan jalan
b. Rencana pengembangan jalur kereta api
c. Rencana pengembangan terminal
d. Rencana pengembangan air bersih
e. Rencana pengembangan air limbah
f.

Rencana pengembangan persampahan

g. Rencana pengembangan listrik

Sistem jaringan prasarana kota lainnya mengatur sistem pengelolaan air limbah yang meliputi:
a. Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan kapasitas 450 m3/hr di Kelurahan Margasari
Kecamatan Balikpapan Barat;
b. Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah industri dengan kapasitas 2.500 m3/hr di
Kelurahan Kariangau Kecamatan Balikpapan Barat;
c. Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan kapasitas 2.000 m3/hr di Kelurahan
Sepinggan Kecamatan Balikpapan Selatan; dan
d. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja dengan kapasitas 40.000.000 l/h diKelurahan Manggar
Kecamatan Balikpapan Timur.

Gambar 2.4. Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Kota

Rencana Pola Ruang Wilayah Kota terdiri :
1. Kawasan lindung; meliputi:
a. Hutan lindung;
b. Kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawc. kawasan perlindungan setempat;
d. Ruang terbuka hijau;
e. Kawasan suaka alam dan cagar budaya;

f. Kawasan rawan bencana alam;
g. Kawasan konservasi laut dan pesisir; dan
h. Kawasan jalur pengungsian satwa.

2. Kawasan budidaya, meliputi :
a. Kawasan peruntukan pertanian;
b. Kawasan peruntukan perikanan;
c. Kawasan peruntukan perumahan;
d. Kawasan peruntukan perdagangan jasa;
e. Kawasan peruntukan perkantoran;
f. Kawasan peruntukan industri;
g. Kawasan peruntukan pariwisata;
h. Kawasan peruntukan ruang terbuka non hijau;
i. Kawasan ruang evakuasi bencana;
j. Kawasan peruntukan pertahanan keamanan Negara;
k. Kawasan peruntukan pelayanan umum;
l. Kawasan peruntukan ruang bagi sektor informal; dan
m. Kawasan peruntukan pendidikan.
Secara nasional kedudukan Kota Balikpapan mempunyai peran yang strategis. Hal ini
sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, Kota Balikpapan
mengemban fungsi sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Kawasan Strategis Nasional
(KSN).

2.4.

Master Plan Pengelolaan Air Limbah Kota Balikpapan
Visi Sanitasi Kota Balikpapan dapat dirumuskan sebagai berikut :

“Bersama Mewujudkan

Sanitasi Sehat Kota Balikpapan 2015”
Misi Sanitasi Kota Balikpapan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan kualitas pelayanan public
sektor sanitasi
2. Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana sanitasi sehat
3. Mengembangkan budaya perilaku hidup bersih dan sehat sehingga tercapainya kesejahteraan
masyarakat lahir dan batin
4. Meningkatkan peran aktif seluruh anggota masyarakat untuk berpartisipasi secara luas dalam
pembangunan sanitasi (Sanitasi urusan bersama)

5. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penegakan hukum pada sektor sanitasi.
6. Menggelorakan semangat Balikpapan Sehat: Kubangun Sanitasi, Kujaga Sanitasi, dan Kubela
Sanitasi.
Sasaran yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah tersedianya Dokumen Master Plan
Pengelolaan Air Limbah Kota Balikpapan Tahun 2015 - 2035 yang meliputi aspek teknis,
pembiayaan dan kelembagaan yang dapat dipertanggungjawabkan, aplikatif, mudah
dipahami, layak dan siap untuk diterapkan secara bertahap.
Jumlah dan sebaran penduduk dapat menimbulkan permasalahan terutama dalam
pengelolaan air limbah. Tanpa adanya sistem penataan dan pengelolaan yang baik terhadap air
limbah maka akan berdampak pada pencemaran dan menurunnya kualitas air lingkungan secara
makro dalam jangka panjang. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh air limbah domestik adalah dengan pembuatan rancangan induk
(masterplan).
Berdasarkan cakupan pelayanan, perencanaan Masterplan Air Limbah untuk wilayah
Kota Balikpapan termasuk ke dalam Rencana Induk Kabupaten/Kota yang dimana diperuntukan
khusus untuk kota metropolitan yang jumlah penduduknya (>1.000.000 jiwa) dan Kota Besar
(>500.000 jiwa) adapun untuk saat ini jumlah penduduk Kota Balikpapan berjumlah sekitar 660
jiwa.
Tingkat pelayanan pengelolaan air limbah suatu kota menunjukan persentase jumlah
masyarakat yang dilayani oleh sistem pengelolaan air limbah. Dimana sistem pengelolaan air
limbah sendiri terbagi menjadi 2 (dua), yaitu : sistem pengelolaan setempat (on site system) dan
sistem pengelolaan terpusat (off-site system). Pilihan arah pengembangan sistem prasarana dan
sarana air limbah yang dapat dipertimbangkan untuk Kota Balikpapan antara lain :
a. Meningkatkan sistem setempat (On-site) yang sudah berjalan.
b. Mengembangkan sistem Off-site pada kawasan tertentu (skala kawasan).
c. Mengembangkan sistem Off-site skala kota.
d. Pengembangan dengan teknologi yang lebih maju.
Berdasarkan hasil analisa zona prioritas dan kondisi eksisting di lapangan, maka
direncanakan jaringan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Kota Balikpapan mengacu pada 2 (dua)
sistem, yaitu :
1.

Sistem On-Site
Sistem On-Site yang dimaksud adalah sistem yang menggunakan tangki septik yang
kemudian ditindaklanjuti dengan penyedotan lumpur tinja dan pengolahan akhir di IPLT
Manggar. Sistem On-Site ini akan ada disemua kecamatan di Kota Balikpapan dan terutama

di Zona Prioritas III yang berdasarkan asumsi masih mempunyai tingkat kepadatan
penduduk yang rendah sehingga memungkinkan untuk penerapan Sistem On-Site,
khususnya di Kecamatan Balikpapan Barat.
2.

Sistem Off-Site
Mengingat kondisi eksisting di Kota Balikpapan khususnya di Zona Prioritas I saat ini sudah
mempunyai kepadatan yang tinggi dan kesulitan lahan, maka sistem Off-Site yang
direncanakan berupa Sistem Off-Site Skala Kawasan. Cakupan pelayanan Sistem Off-Site
Skala Kawasan bias lingkup kelurahan saja atau lintas kelurahan yang disesuaikan dengan
kondisi eksisting di lapangan.
Kedudukan Rencana Induk SPAL Kota Balikpapan nantinya akan berada dibawah kebijakan

spasial daerah baik pada skala propinsi maupun kabupaten/kota. Kedudukannya adalah sebagai
petunjuk teknis dalam penyusunan strategi pembangunan per kawasan, serta mempengaruhi
rencana program investasi infrastruktur.
Kedudukan Rencana Induk SPAL Kota Balikpapan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.5. Kedudukan Rencana Induk SPAL

III.

ANALISIS
Dalam menentukan kesesuaian dan keterkaitan antara RTRW dan RPJMD Kota Balikpapan

Wilayah, standar alat bantu tabel yang dapat dilihat di bawah ini :
RPJMD
Visi
Mewujudkan Balikpapan Sebagai
Kota Terkemuka Yang Nyaman
Dihuni, Dan Berkelanjutan Menuju
Madinatul Iman
Misi
Meningkatkan sumber daya manusia
yang berkualitas dan berdaya saing
tinggi; Mewujudkan kota layak huni
yang berwawasan lingkungan;
Meningkatkan infrastruktur kota
yang representatif; Mengembangkan
ekonomi kerakyatan yang kreatif;
Mewujudkan penyelenggaraan tata
kelola pemerintahan yang baik.

Strategi
 Peningkatan kualitas lingkungan
perumahan
 Peningkatan peran pusat pelayanan
kota sebagai kawasan
pemerintahan serta perdagangan
dan jasa yang berkarakter
Arah kebijakan
 Peningkatan layanan persampahan
dan limbah

RTRW

RISPAL

Tujuan penataan ruang
menjadikan Balikpapan
sebagai kota jasa yang
dinamis, selaras dan hijau
guna mendukung fungsinya
sebagai Pusat Pertumbuhan
Nasional.

Visi
Bersama Mewujudkan Sanitasi
Sehat Kota Balikpapan 2015
Misi Sanitasi Kota Balikpapan :
1. Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui peningkatan
kualitas pelayanan public sektor
sanitasi;
2. Meningkatkan pembangunan
prasarana dan sarana sanitasi sehat
3. Mengembangkan budaya
perilaku hidup bersih dan sehat
sehingga tercapainya kesejahteraan
masyarakat lahir dan batin
4. Meningkatkan peran aktif seluruh
anggota masyarakat untuk
berpartisipasi secara luas dalam
pembangunan sanitasi (Sanitasi
urusan bersama)
5. Meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap penegakan
hukum pada sektor sanitasi.
6. Menggelorakan semangat
Balikpapan Sehat: Kubangun
Sanitasi, Kujaga Sanitasi, dan
Kubela Sanitasi.
Strategi
 Pengembangan teknis
pengelolaan air limbah domestik
dengan sistem setempat (on site
sanitation) dan sistem terpusat
(of site sanitation) yang
disesuaikan dengan kondisi
lapangan dengan target
pelayanan sesuai standar
nasional
 Pembentukan institusi khusus
dan peraturan yang mengatur
serta mengelola air limbah
 Penerapan sistem pengelolaan air
limbah non domestik yang tidak
mencemari lingkungan
disesuaikan dengan karakteristik
industri yang ada
 Pengendalian dan monitoring

Tujuan penataan ruang
Kota Balikpapan ini
diturunkan dalam 2 (dua)
rencana struktur ruang
2 (dua) rencana pola ruang.

dalam pengelolaan air limbah
non domestic

Program Prioritas:
Program pengembangan kinerja
pengelolaan air minum dan air
limbah
Indikator :
Cakupan Layanan Air Limbah
Target akhir RPJMD :
97%

Program
1. Sistem pengelolaan air
limbah Instalasi
2. Rencana pengembangan
sistem pengelolaan limbah
wilayah Kota

Kebijakan
 Penanganan air limbah domestik
Kota Balikpapan melalui
pengelolaan air limbah secara
terpadu.
 Penanganan air limbah non
domestik melalui sistem
pengelolaan limbah non
domestic yang tidak mencemari
lingkungan
Program Prioritas:
Program penanganan pengelolaan
limbah sesuai zonasi prioritas

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa penyusunan RPJMD dan RISPAL Kota Balikpapan
sudah dibuat berpedoman dari RTRW Kota Balikpapan. Hal ini dapat dilihat dari pembuatan visi dan
misi, strategi dan arah kebijakan serta program prioritas penanganan pengelolaan air limbah yang terdapat
pada masing-masing dokumen.
Analisis secara spasial/keruangan seperti faktor lokasi terhadap sinkronisasi RPJMD, RTRW dan
RISPAL dapat kita lihat dari strategi dan arah kebijakan RPJMD dan RISPAL serta rencana struktur
ruang dari RTRW. Arah pengembangan sistem pengelolaan air limbah yang terdapat di RPJMD dan
RISPAL sudah sesuai yaitu meliputi Kecamatan Balikpapan Utara, Kecamatan Balikpapan Selatan,
Kecamatan Balikpapan Timur, Kecamatan Balikpapan Barat, Kecamatan Balikpapan Tengah dan
Kecamatan Balikpapan Kota. Sedangkan untuk RTRW dan RPJMD masih ada ketidaksesuaian yaitu
pada RTRW terdapat Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah industri dengan kapasitas 2.500
m3/hr di Kelurahan Kariangau Kecamatan Balikpapan Barat tetapi pada RPJMD tidak terdapat arah
kebijakan mengenai peningkatan pelayanan air limbah.
Target cakupan layanan air limbah pada RPJMD 2016-2021 yang hanya 97% ditahun 2021
RPJMD dari target nasional 100%, dan kondisi capaian saat ini adalah 93%.

IV.

Kesimpulan
Dari pembahasan dan juga analisa yang telah dilakukan diatas maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut :
a. Visi misi yang terdapat pada RTRW Balikpapan tahun 2012-2032 dan RPJMD Balikpapan
tahun 2016-2021, terlihat adanya keterkaitan antara 2 dokumen ini dimana RPJMD
Balikpapan telah mengacu pada RTRW Balikpapan.
b. Penyusunan RPJMD dan RISPAL harus memperhatikan dan mempertimbangkan struktur
dan pola penataan ruang yang sesuai dengan RTRW Kota sebagai dasar untuk menetapkan
lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang dalam suatu daerah.

V.

Referensi
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN)
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 16/PRT/M/2009 Tentang Pedoman penyusunan
Rencana tata ruang wilayah kabupaten
Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1996 tentang Kota Balikpapan terdiri dari 5 (lima)
Kecamatan dan 27 (dua puluh tujuh) Kelurahan
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pembentukan 7 (Tujuh) Kelurahan Dalam
Wilayah Kota Balikpapan
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pembentukan 7 (Tujuh) Kelurahan Dalam
Wilayah Kota Balikpapan
Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan
Tahun 2012-2032
Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan (2017). Balikpapan dalam Angka. Badan Pusat Statistik
Kota Balikpapan. Balikpapan