MAKALAH BAHASA INDONESIA PENGARUH TEKNOL

MAKALAH BAHASA
INDONESIA
PENGARUH TEKNOLOGI INTERNET
TERHADAP PERKEMBANGAN MARKETING
BISNIS DI INDONESIA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI STRATA-1
(STIESIA)
TAHUN AKADEMIK 2011-2012

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat serta karunia-Nya sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini tepat pada waktunya.
Tentunya penulis pun tak dapat meyelesaikan makalah tanpa dukungan
dan bantuan dari berbagai belah pihak. Maka dari itu pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen yang telah membimbing dalam
pembuatan makalah ini.
Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari
Allah SWT nantinya. Menyadari bahwa penulis masih memiliki keterbatasan

pengetahuan serta minimnya pengalaman dalam menyusun makalah ini, maka
penulis merasa masih terdapat banyak kekurangan.
Untuk itu penulis mengharap saran dan kritik yang sifatnya membangun
dari berbagai pihak, demi kesempurnaan Makalah ini.

Surabaya, Oktober 2011

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1.

Rumusan Masalah.....................................................................................4

1.2.

Tujuan penelitian.......................................................................................4


1.3.

Manfaat Penelitian.....................................................................................5

1.4.

Tinjauan Pustaka.......................................................................................5

1.5.

Landasan Teori..........................................................................................8

BAB II. METODE PENELITIAN.........................................................................11
2.1. Sumber Data................................................................................................11
2.1.1. Data Primer..........................................................................................11
2.1.2. Data Sekunder......................................................................................11
2.2. Cara Pengumpulan Data..............................................................................12
BAB III. HASIL PEMBAHASAN........................................................................12
3.1. Gambaran Permasalahan.............................................................................12

3.2. Deskripsi Hasil Pengamatan.......................................................................13
3.3. Pembahasan.................................................................................................13
3.3.1 Fungsi Teknologi Internet Terhadap Marketing Bisnis.........................13
3.3.2. Teknik Penggunaan Teknologi Internet...............................................13
3.3.3. Kendala Penggunaan Teknologi Internet.............................................14
3.3.4. Peluang Penggunaan Teknologi Internet..............................................14
3.3.5. Dampak-Dampak Penggunaan Teknologi Internet..............................14

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Rumusan Masalah.

Perkembangan teknologi akhir-akhir ini sangat mencengangkan terutama di
bidang teknologi internet. Internet menjadi jendela pembuka dunia luas dan juga
tidak ada kata tidak mungkin untuk membangun suatu bisnis di dalamnya. Hal ini
tentu sangat menguntungkan bagi pengusaha-pengusaha baru untuk menjangkau
pasar internasional yang dulu terdengar sangat tabu, namun di era globalisasi ini
semua hal pun dapat dilakukan.

Dari beberapa latar belakang yang telah kami jelaskan diatas, kelompok kami
tertarik

untuk

membahas

permasalahan

yang

ada

dalamnya

terutama

perkembangan teknologi internet terhadap marketing bisnis yang ada di Indonesia.
Dari permasalahan tersebut, kami membuat rumusan masalah, antara lain :
1. Apa fungsi teknologi internet sebagai media marketing bisnis yang

berkembang di pasaran?
2. Bagaimana
teknik
menggunakan

teknologi

internet

dalam

mengembangkan suatu bisnis baru?
3. Apa kendala penggunaan teknologi internet dalam mengembangkan suatu
bisnis baru?
4. Adakah peluang yang didapatkan jika menggunakan internet sebagai
media marketing baru?
5. Apa dampak positif dan negatif dalam menggunakan teknologi internet
sebagai media marketing bisnis?

1.2.


Tujuan penelitian.

Ada beberapa tujuan dalam penyusunan makalah ini. Tujuan-tujuan tersebut,
antara lain :
1. Untuk mengetahui fungsi teknologi internet sebagai media marketing
bisnis yang berkembang di pasaran.

2. Untuk mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam mengembangkan
suatu bisnis baru.
3. Untuk mengetahui lebih dalam kendala yang harus dihadapi dalam
penggunaan teknologi internet untuk mengembangkan suatu bisnis baru.
4. Untuk mengatahui peluang-peluang yang didapatkan jika menggunakan
internet sebagai media marketing baru.
5. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dalam menggunakan
teknologi internet sebagai media marketing bisnis.

1.3.

Manfaat Penelitian.


Dari beberapa uraian mengenai tujuan penelitian, penulisan makalah ini
diharapkan dapat memberi pengetahuan bagi masyarakat khususnya mahasiswa
STIESIA tentang pengaruh teknologi internet dalam perkembangan marketing
bisnis di Indonesia.

1.4.

Tinjauan Pustaka.

Dengan kekuatan baru yang ditawarkan oleh kecanggihan generasi baru Internet
ini, berbagai kalangan sudah melihat bahwa perubahan besar sedang terjadi.
Thomas Friedman, kolumnis dari New York Times, mencetuskan tesisnya
mengenai “The World is Flat” di mana ia berkata bahwa kemajuan teknologi
berbasis Internet akan mampu mentransformasikan dan membebaskan individu,
membebaskan potensinya, membebaskan kreativitasnya, dan membebaskan
kabapibilitasnya. Dengan teknologi tersebut, umat manusia, siapa saja, di mana
saja, kapan saja, bisa bersaing di tingkat global, asalkan terhubung ke Internet.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak
jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih

makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada
teknologi, meskipun istilah “teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi”
berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah
teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri
menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia

dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat
atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Thomas Friedman tidak sendirian ketika mengatakan bahwa arus besar sedang
terjadi dan dunia tengah berubah total. Karena pemikirannya disambut secara
eksplisit maupun implisit oleh beberapa pemerhati lain.
Chris Andersen sebelumnya juga sudah mengungkap hal yang kurang lebih sama
pada artikel editorialnya di majalah Wired ketika mengemukakan untuk pertama
kalinya mengenai ‘Long Tail’, sebuah fenomena di mana dominasi pemain besar
akan runtuh digantikan oleh jutaan pemain kecil yang mendominasi 80 persen
pasar.
Di tengah terjadinya peralihan dari korporasi ke individu, dengan adanya Internet
Web 2.0, siapapun bisa jadi produsen, siapapun bisa jadi distributor, siapapun bisa
jadi promoter, maka tak heran kalau majalah Time memberikan penghargaan
Person of the Year pada tahun 2006 lalu kepada Anda (Ya, Anda semua), yang

termasuk 5 miliar umat manusia yang mengontrol dunia.

Teknologi dalam pemasaran punya peran penting untuk meningkatkan eksistensi
sebuah perusahaan atau suatu badan usaha. Pemasaran pada zaman sekarang ini,
jika tidak ditunjang dengan adanya perkembangan teknologi yang maju tidak
mungkin dapat dipasarkan secara maksimal. Peranan teknologi dalam pemasran
yakni menunjang kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, serta kaitannya dengan mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli. Sehingga pemasaran
barang dan jasa dapat berjalan secara maksimal.

Pemasaran bukanlah bidang ilmu yang statis, akan tetapi selalu dinamis. Dunia
pemasaran akan berubah-ubah seiring perkembangan zaman. Konsep pemasaran
berkembang dari waktu ke waktu selaras dengan perubahan berbagai bidang yang
mempengaruhi dunia usaha, khususnya sosial dan ekonomi. Perkembangan ilmu

pemasaran akan terus berlanjut dengan penemuan konsep baru dan pembaharuan
konsep strategi pemasaran, yang mampu mendobrak tradisi pemasaran lama yang
sudah tidak layak pakai.


Pemasaran merupakan konsep menyeluruh, sedangkan istilah yang lain seperti
penjualan, perdagangan, dan distribusi hanya merupakan satu bagian atau satu
kegiatan dalam sistem pemasaran secara keseluruhan. Jadi pemasaran merupakan
keseluruhan dari pengertian tentang penjualan, perdagangan, dan distribusi.
Pengertian Pemasaran menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton,
1997).
Definisi pemasaran yang dikemukakan oleh William J Stanton:
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang
dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Walker dan Neeley (2004) mengatakan keberadaan internet bukan berarti akan
merubah kebutuhan dasar perusahaan untuk menjaga hubungan pelanggan yang
kuat. Lebih lanjut dikatakan apabila dahulu perusahaan berinteraksi melalui tatap
muka sehingga hanya dapat melayani sedikit pelanggan dan melakukan
individulisasi produk atau penawaran jasa dalam skala yang kecil, sementara
melalui internet perusahaan mampu melayani banyak orang dan melakukan

individualisasi produk atau penawaran jasa dalam skala yang lebih besar dan
dalam waktu yang cepat.
Kotler (2003) menyebutkan bahwa internet merupakan salah satu bentuk dari
penjualan langsung (direct marketing). Lebih lanjut ia mengatakan bahwa
keuntungan bagi konsumen dengan bentuk pemasaran seperti ini antara lain

menghemat waktu, menyenangkan, dan nyaman sementara keuntungan bagi
produsen antara lain dapat memperkenalkan produk baru secara cepat, hemat
biaya serta dapat membangun hubungan secara personal dan terus menerus
dengan masing-masing pelanggannya.
Sementara Paul (1996) menyebutkan empat keuntungan bagi perusahaan yang
menggunakan internet seperti kesempatan global, accessibility, utility dan
keefektifan dalam beriklan. Lebih lanjut ia memberikan contoh United Parcel
Services yang mampu melakukan 200.000 - 300.000 pengiriman/minggu dan
menurunkan tingkat komplain hingga 500.000 per bulan.

Dalam hal ini teknologi dan pemasaran sebagai hal yang dapat dikaitkan sebagai
pola yang saling memberi keuntungan satu sama lain. Jika tidak ada teknologi
maka pemasaran akan menjadi terbelakang dan tidak akan maju untuk memenuhi
tuntutan zaman. Maka dalam hal ini perlu adanya pengetahuan peran dan dampak
teknologi dalam kaitannya di bidang pemasaran.
1.5.

Landasan Teori.

Internet adalah rangkaian hubungan jaringan komputer yang dapat diakses secara
umum di seluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk paket data
berdasarkan standar Internet Protocol (IP). Lebih dalam lagi, internet adalah
kumpulan jaringan dari jaringan-jaringan komputer dunia yang terdiri dari jutaan
unit-unti

kecil,

seperti

jaringan

pendidikan,

jaringan

bisnis,

jaringan

pemerintahan, dan lain-lain, yang secara bersama menyediakan layanan informasi
seperti e-mail, online chat, transfer file, dan saling keterhubungan (linked) antara
satu halaman web dengan sumber halaman web yang lainnya.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan utama internet sebagai
media untuk:
1. Menyebarkan dan memperoleh informasi, umumnya disajikan dalam
bentuk website, informasi dapat berupa teks, grafik, suara, video atau
dalam bentuk file yang dapat didownload

2. Berkomunikasi, baik melalui media chatting berbasis teks (IRC), grafik
(Yahoo Messenger), maupun berkomunikasi suara (Skype), layaknya
menggunakan telepon kabel.
3. Berkirim surat (email)
4. Bertukar data, salah satunya dengan menggunakan aplikasi FTP, website,
maupun koneksi peer to peer.
5. Remote Login, mampu mengeksekusi komputer dari jauh (telnet)

Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga
e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan
jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan
komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran
data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan
data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan
penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial,
seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), epemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan
transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik
(electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan ebusiness lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga
pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain
teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau
pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk
teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan
alat pembayaran untuk e-dagang ini.(Kasali. 2000:5).
“The internet is redefining the model for EC to one that supports the
complete seller-to-buyer relationship. This model includes promoting and
communicating company and product information to a global user base,
accepting orders and payment for gods and services Online, delivering

software and information products Online, providing ongoing konsumen
support, and engaging in Online collaboration for new product
development” (Cronin, 1996).
Pada abad internet, EC bukan hanya sekedar digunakan untuk membeli dan
menjual produk secara Online. EC mengubah proses pengembangan, pemasaran
interaktif, penjualan, pemesanan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran produk
dan jasa yang dibeli lewat internet secara on-line, juga komunikasi global
konsumen secara virtual, menunjang jaringan rekan bisnis sedunia. Sistem EC
bertumpu pada resources internet dan jaringan komputer lain untuk menunjang
setiap langkah dalam proses tersebut di atas.
Teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet adalah teknologi yang
dibutuhkan oleh EC. Pada kerangka ini aplikasi EC meliputi 6 lapisan pelayanan
teknologi informasi: application service, brokerage dan manajemen data,
interface services, secure messaging, middleware services, dan network
infrastructure. Arsitek tersebut untuk menekankan lingkup pelayanan yang harus
disediakan dalam mendukung sistem EC perusahaan. Menerapkan pelayanan EC
sebelumnya sulit sekali, dengan adanya internet dan World Wide Web kesulitan
tersebut dapat diatasi.
Dengan teknologi informasi yang terkoneksi dengan jaringan internet global
memberikan peluang dalam pemasaran produk atau jasa, dengan jaringan internet
dan fitur web yang menarik merupakan salah satu alat promosi yang baik dan
lebih murah terutama dalam bisnis jasa. Dalam konsep Good Governance dimana
terdapat kesetaraan peran antara pemerintah, masyarakat dan swasta, mau tidak
mau pemerintahpun harus menguasai dan mengembangkan teknologi informasi
yang populer sekarang dengan sebutan E-Goverment. Pada prinsipnya peran
teknologi dalam pemasaran adalah sebagai alat untuk mempermudah proses,
dibalik itu tetap sumberdaya manusia dan strategi pemasaran memegang kunci
utama.
Teknologi dalam pemasaran punya peran penting untuk meningkatkan eksistensi
sebuah perusahaan atau suatu badan usaha. Pemasaran pada zaman sekarang ini,

jika tidak ditunjang dengan adanya perkembangan teknologi yang maju tidak
mungkin dapat dipasarkan secara maksimal. Peranan teknologi dalam pemasaran
yakni menunjang kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, serta kaitannya dengan mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli. Sehingga
pemasaran barang dan jasa dapat berjalan secara maksimal.

BAB II
METODE PENELITIAN
2.1. Sumber Data
Dalam melaksanakan pengamatan, tentang pengaruh teknologi internet terhadap
perkembangan bisnis di Indonesia, maka data-data yang kami gunakan, antara lain
:
2.1.1. Data Sekunder.
Data sekunder yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah data yang
kami peroleh dari artikel-artikel atau literatur-literatur yang masih relevan dengan
penyusunan makalah ini.

2.2. Cara Pengumpulan Data
Dari beberapa sumber data yang telah kami jelaskan diatas, ada beberapa cara
dalam mengumpulkan data-data yang relevan dengan permasalahan yang kami
ambil. Oleh karena itu, kami akan jelaskan cara pengumpulannya dengan :
1. Library Research.

Kami mengumpulkan data secara teoritis sebagai bahan perbandingan dengan
jalan mengadakan pengumpulan data-data yang diperoleh dari buku-buku
perpustakaan dan artikel – artikel yang kami dapatkan dari internet yang ada
hubungannya dengan masalah yang sedang kami teliti.

BAB III
HASIL PEMBAHASAN
3.1. Gambaran Permasalahan
Penggunaan internet untuk aplikasi strategi bisnis di Indonesia peluangnya cukup
besar, tapi banyak orang tidak menyadari, karena pemain bisnis di Indonesia

masih banyak kalangan tua. Menurut Rhenald "Pasar internet adalah pasar orang
muda, bukan orang tua." Dugaan Rhenald berdasarkan amatan saja "Pengguna
internet di Indonesia sekitar 70% berusia 20-an, sekitar 25% usia 30-42-an,
sisanya usia di atas itu. Sedangkan pemain-pemain utama bisnis berusia 45-an ke
atas. Mereka adalah generasi yang terlambat bersentuhan dengan internet, bahkan
dengan komputerpun mereka terlambat" (Rhenald: 1999:23). 91% pengguna
internet berpendidikan SLA ke atas dengan persentase pengguna SLA yang
terbanyak, yaitu: 46%. Tempat pengakses internet di Indonesia kebanyakan dari
kantor(52%), warnet(26%), sekolah/kampus(19%), dan persentasi lainnya berasal
dari tempat – tempaat lainnya. Internet di Indonesia lebih banyak dipakai untuk
fasilitas e-mail, yaitu sebanyak: 42%, persentase aktivitas di internet lainnya.
Penggunaan internet di Indonesia digunakan untuk keperluan bisnis sebesar: 43%,
sedangkan keperluan pribadi sebanyak: 32% (Nielsen, 1999). Penggunaan internet
di Indonesia untuk keperluan bisnis sebesar 43%, menunjukkan beberapa
perusahaan telah menerapkan internet untuk berbisnis, yang dikenal dengan EBusiness atau ECommerce.

Sejauh ini di Indonesia, penggunaan internet untuk menunjang aktivitas bisnis dan
strategi bisnis masih terbilang cukup minim, internet lebih sering digunakan untuk
alat pertukaran informasi. Masalah yang dihadapi dalam hal ini adalah pemain
bisnis utama di Indonesia dimana sebagian besar adalah kalangan tua, mereka
dirasa masih kurang memahami secara mendalam mengenai internet bahkan
komputer.
Dari observasi yang dilakukan secara sederhana, ternyata penggunaan internet
dalam bisnis sangat menguntungkan bagi perusahaan, karena mereka dapat
bertransaksi menembus batas ruang dan waktu, menekan biaya-biaya yang
biasanya dikenakan pada perusahaan, seperti: biaya sewa gedung, biaya
operasional gedung, dan lain-lain yang berhubungan dengan bentuk fisik, juga
mereka dapat berinteraksi secara langsung antara pembeli dan penjual.

3.2. Deskripsi Hasil Pengamatan
3.3. Pembahasan
3.3.1 Fungsi Teknologi Internet Terhadap Marketing Bisnis
Tujuan perusahaan membangun situs komersial pada World Wide Web adalah:
a) Menarik konsumen baru melalui pemasaran dan periklanan Web.
b) Memperbaiki pelayanan konsumen yang sudah ada melalui fungsi
pelayanan dan dukungan Web konsumen.
c) Mengembangkan saluran pemasaran dan distribusi berdasarkan Web yang
baru untuk produk yang sudah ada.
d) Mengembangkan informasi baru dari produk yang dapat diakses lewat
Web.

Aplikasi berdasarkan internet dapat memberi keunggulan strategi bisnis untuk
memenangkan kompetisi dalam:
a) Global Dissemination. Karena sekarang negara-negara sudah tersambung
denganinternet, komunikasi global dalam bisnis menjadi benar-benar
hidup. E-mail, electronic mailing list, situs World Wide Web, dan
pelayanan internet lainnya, mengakibatkan penyebaran informasi sekala
internasional menjadi lebih cepat, murah dan mudah. Hal ini memberi
keuntungan strategi bisnis dalam meningkatkan penghematan dan efisiensi
komunikasi global, dan mampu untuk menjangkau, menjual, serta
pengembangan pelayanan pasar konsumen internasional.
b) Interaction. Komunikasi interaktif adalah kemampuan internet yang lain,
seperti: forum diskusi dan chat groups; Formulir interaktif untuk pesanan,
feedback, dan dukungan teknis; E-mail untuk menjawab permintaan dan
komentar secara on-line. Feedback yang cepat dan efisien kepada
konsumen dan tanggapan dari konsumen support specialists memberi
beberapa kesempatan untuk menunjukkan perhatian perusahaan pada
konsumennya. Sehingga teknologi internet membantu bisnis membangun
peranan dan loyalitas konsumen.
c) Customization. Kemampuan untuk mengotomatisasi penyediaan informasi
dan pelayanan sesuai kebutuhan masing-masing konsumen, merupakan
kemampuan strategi bisnis internet. Informasi dapat diakses dan

disebarkan dari server jaringan, tergantung pada kebutuhan pemakainya.
Sebagai contoh: mengisi formulir pendaftaran untuk pengaksesan yang
cepat dalam memilih tingkat situs Web. Efisiensi, biaya murah, dan sasaran
pemasaran interaktif kepada masing-masing konsumen adalah kunci
keunggulan bisnis dengan teknologi internet.
d) Collaboration. Internet mungkin memudahkan dan mengefisienkan akses
data, hardware dan software yang ada pada jaringan secara bersama.
Sebagai contoh: informasi pada situs Web dapat diperoleh dengan mudah
menggunakan Web browsers.

Groupware tools yang lain membantu

koordinasi proyek dan mengurus informasi yang disimpan pada server
situs Web cross-link. Hal ini dapat meningkatkan kerja sama diantara tim,
workgroups, dan rekan bisnis, sehingga dapat melengkapi peran strategi
bisnis perusahaan.
e) Electronic Commerce. Internet menjadi platform teknologi EC. Internet
menghubungkan perusahaan dengan konsumen dan penjualnya, sehingga
memungkinkan perusahaan pengguna internet dapat memasarkan,
membeli, menjual, serta mendukung produk dan pelayanan secara
elektronik. Beberapa keuntungan berbisnis lewat internet terletak pada
aplikasi EC. EC memungkinkan untuk membuka pasar dan/atau membuat
produk dan pelayanan baru.
f) Integration. Perusahaan

yang

bekerja

menggunakan

internet

mengintegrasikan aktivitas di luar dengan proses bisnis di dalam
perusahaan secara online. Sebagai contoh: situs Web perusahaan
tersambung dengan database operasional yang tersimpan pada Server Web
Intranet, sehingga pengunjung situs Web perusahaan
3.3.2. Teknik Penggunaan Teknologi Internet
a) Jagalah kesederhanaan. Situs yang didesain harus sederhana, lebih baik
menyajikan informasi produk ketimbang memuat gambar-gambar yang
tidak penting, apalagi menampilkan banyak animasi serta program
multimedia. Karena tidak semua pemakai internet memiliki browser dan
jaringan internet yang sempurna. Animasi dan efek multimedia yang
disertakan dalam situs akan sia-sia, jika pengunjung situs tidak memiliki

program plug-ins atau akses internet yang lambat, bahkan kemungkinan
besar pengunjung internet meninggalkan situs tersebut.
b) Berikan nilai tambah. Menyediakan katalog produk serta deskripsi
sedetildetilnya,

karena

pengunjung

sangat

menyukai

situs

yang

menyajikan informasi mendalam tentang produk yang dijual. Informasi
produk barang di situs dapat dilengkapi dengan foto-foto sederhana yang
tidak menggangu kinerja browser dan jaringan internet pengunjung situs.
c) Mudahkan cara pembelian. Jangan biarkan pengunjung mendatangi situs
tanpa membeli satupun barang yang ditawarkan. Pengunjung situs
umumnya akan cepat pergi meninggalkan situs suatu toko begitu
pengunjung merasa kesulitan untuk melakukan deal pembelian. Dengan
mudahnya seseorang berpindah dari satu situs toko ke situs toko lain di
internet, maka harus diberi cara termudah bagi pengunjung situs dalam
melakukan transaksi. Contoh: Amazon.com menawarkan cara pembelian
berdasarkan kebiasaan pelanggannya melakukan browsing situs. Shopping
cart selalu ditampilkan dalam setiap halaman produk, sehingga
memudahkan pengunjung untuk melakukan transaksi pembelian.
d) Tunjukkan sertifikasi keamanan. Faktor utama keberhasilan penjualan
lewat internet adalah kepercayaan. Baik kepercayaan dalam hal pelayanan
(misalnya pengiriman barang yang tepat waktu) maupun keamanan. Faktor
terakhir yang sangat penting karena orang tidak akan mudah mengeluarkan
uangnya begitu saja tanpa percaya bahwa uang yang dikirim lewat internet
aman dari gangguan hacker. Salah satu lembaga yang memberikan
sertifikat keamanan bagi situs EC adalah VeriSign, berpusat di Mountain
View, California. Bagi pemilik situs yang mendapatkan sertifikasi dari
lembaga ini, harus menampakkan pada situs Web-nya agar konsumen
dapat melihatnya dengan jelas.
e) Jaga privasi pelanggan. Informasi yang diberikan konsumen menjadi
tanggung jawab dan rahasia pemilik situs. Pemilik situs tidak berhak atau
bahkan bisa dituntut jika menyebarkan informasi konsumennya. Ada
beberapa konsumen yang tidak suka memberikan informasi pribadinya di
internet, sekalipun nama dan alamat. Karena itu, pemilik situs harus
memiliki kebijakan mengenai hal ini. Salah satu cara dengan memberikan

pengumuman kepada konsumen bahwa informasi yang diberikan akan
disimpan baik-baik dan menjadi tanggung jawab pemilik situs.
f) Berikan harga terendah. Banyak orang membeli barang lewat internet
bukan karena faktor keamanan, tetapi karena harga yang ditawarkan lebih
murah dari harga rata-rata yang ditawarkan toko tradisional. Sebetulnya
inilah kelebihan toko di internet. Barang yang dijual seharusnya lebih
murah dari harga di toko-toko tradisional. Soalnya, pemilik toko bisa
mengurangi harga sewa tempat yang umumnya dimasukkan dalam harga
barang oleh toko-toko tradisional.
g) Mudahkan akses. Kendati semua komunikasi dan transaksi bisa
dilakukan lewat internet, jangan kesampingkan media off-line. Konsumen
menyukai situs yang memasang jelas-jelas nomor telepon, faks, serta
alamatnya. Biar bagaimanapun tidak semua orang merasa nyaman
berbelanja lewat internet, untuk itu harus diberi pilihan transaksi lewat
cara-cara tradisional.
h) Beri nomor bebas pulsa. Tak semua calon pembeli mempercayai internet.
Banyak dari pengguna internet, kendati mereka melakukan surfing berjamjam setiap hari, belum merasa nyaman melakukan transaksi lewat web.
Untuk orangorang seperti ini, perlu diberikan nomor telepon bebas pulsa.
Karena bagi mereka, berbicara secara langsung lewat telepon terasa lebih
nyaman ketimbang berhadapan dengan halaman-halaman web.
i) Usahakan tepat waktu. Ketika dijanjikan barang akan terkirim dalam
waktu 24 jam, usahakan untuk ditepati. Kalau tidak bisa, jangan berikan
janji itu. Sebab menurut penelitian Paul Bates, Wakil Presiden Information
Products Group, “hanya 22% pembeli yang bersedia kembali membeli lagi
setelah mereka dikecewakan oleh keterlambatan pengiriman”. Sementara
menurut Bates “52% pembeli mengaku akan kembali lagi, jika barang
yang mereka pesan diantar tepat waktu.”
j) Selalu Kontrol Infrastruktur. Infrastruktur tidak boleh disepelekan
karena semua pelayanan dan sistem pengamanan yang baik akan sia-sia
jika server tempat meletakkan situs web anda tidak bisa menampung lalulintas pengguna yang terus meningkat. Hardware dan software ini sama
pentingnya dengan gedung atau showroom bagi toko-toko tradisional.

k) Berilah jawaban secepatnya. Jangan biarkan pelanggan menunggu
jawaban, karena kecepatan respon menunjukkan mutu pelayanan yang
diberikan. Menurut penelitian Jupiter Communication “lebih dari 40%
situs-situs terkenal memberikan respon lambat kepada pengunjung yang
menyurati. Padahal, lebih dari 5 hari saja email tidak dijawab, orang akan
malas mengirim lagi.”
l) Gunakan penjawab otomatis. Situs-situs besar di internet umumnya
sudah melakukan hal ini. Webmaster bisa dimintai untuk membuatkan
mesin penjawab email secara otomatis. Penjawab otomatis memiliki dua
keuntungan sekaligus. Pertama tidak perlu mempekerjakan banyak orang
untuk menjawab satu persatu pesanan konsumen. Kedua konsumen merasa
puas karena dilayani secara cepat. Tapi usahakan redaksi surat jawaban
yang dikirimkan terlihat personal dan memenuhi tuntutan si pengirim.
m) Lakukan konfirmasi. Sebelum mengirimkan barang yang telah
disepakati, lakukan konfirmasi, baik lewat e-mail maupun telepon. Tidak
sedikit pelanggan yang merasa puas dan nyaman, jika transaksi lewat
internet diiringi dengan konfirmasi sebelum pengiriman barang.
n) Berikan pengiriman termurah. Persoalan serius yang dialamai transaksi
lewat internet adalah masalah pengiriman. Karena konsumen selalu
membandingkan harga barang yang ditawarkan di internet dengan barang
yang sama di toko dekat rumah konsumen. Jika harga barang ditambah
ongkos kirim sama dengan harga barang di toko dekat rumah konsumen,
konsumen akan melupakan tawaran di internet.
o) Sertakan garansi kepuasan. Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah
garansi kepuasan. Layanan belum lengkap, jika tidak memberikan jaminan
kepuasan kepada konsumen. Misalnya: dengan mengatakan kepada
konsumen jika barang yang diterima dalam keadaan rusak, perusahaan
bersedia mengganti atau biaya pengiriman perusahaan yang menanggung
atau dibebaskan dari pajak pembelian[ CITATION Yul00 \l 1033 ].

3.3.3. Kendala Penggunaan Teknologi Internet
sejak tahun 1997 hingga 2010 kejahatan dengan media internet Indonesia sudah
cukup membuat kita tercengang. Kejahatan cyber seperti cracking,
cybersquatting, defacing, cyberporn, dan berbagai ragam bentuk lainnya sudah
pernah singgah di Indonesia.
1. Serangan atas website dengan kualifikasi defacing (merubah tampilan
website) dan DDOS:
a. Cracker Porto tahun 1997, East Timor Campaigne,
penyerangan atas website Departemen Luar Negeri dan ABRI
oleh cracker Porto yang pro kemerdekaan Timor-Timur.

b. Serangan atas website UNAIR dan LIPI

c. Tahun 1998, serangan atas website BKKBN oleh cracker Cina,
Disclosure.

d. Tahun 2000, serangan atas beberapa website seperti BCA, BEJ
oleh cracker dengan nick fabianclone dan naisendni

e. Serangan atas website DEPAG dan DEPERINDAG

f. Tahun 2004, serangan atas website KPU oleh seorang praktisi
internet security dengan nick Xnuxer a.k.a Dani Firmansyah.
Kasus ini menjadi kasus terbesar pertama di Indonesia
sebelum diundangkannya UU ITE. Kasus ini memakai
Undang-Undang
Telekomunikasi
dalam
menentukan
hukumnya.

g. Serangan atas website Depkominfo dan Character Assasination
(dibaca: Karakter asinan) terhadap you-know-who sehingga
munculah sabda: “Saya yakin blogger dan hacker akan
menyerang sistem tersebut…â€

h. Tahun 2006, serangan atas website Partai Golkar oleh Iqra
Syafaat a.k.a Nogra a.k.a Ricky_batam a.k.a Singapore_bm.
Merubah tampilan website dengan membubuhkan gambar
gorilla putih dengan tulisan “Bersatu Untuk Maluâ€

2. Cybersquatting (penyalahgunaan nama domain)
Kasus sengketa domain Mustika Ratu dan Martha Tilaar dengan
terdakwa Tjandra Sugiono

3. Carding (penyalahgunaan kartu kredit)
-

Kasus Sam asal Bandung yang menggunakan kartu kredit
orang lain berdasarkan laporan Interpol Wiesbaden No.
0234203 tertanggal 6 September 2001

-

Kasus Petrus Pangkur dengan alias Boni diobok-obok dari
Sleman, Jawa Tengah pada tahun 2002 yang memesan helm
AGV dan berbagai perlengkapan lainnya dengan total 4,2 juta.
Defamation (pencemaran nama baik)

4. Defamation (pencemaran nama baik)
- Kasus email yang dianggap memberitakan hal yang dianggap
mencemarkan nama baik Rizal Mallarangeng dalam sebuah
milis.
- Kasus email yang dianggap fitnah terhadap Alvin Lie oleh Iwan
Piliang.
- Kasus email Prita Mulyasari.
5. Cyberterrorism

Kasus website http://anshar.net yang merupakan website propaganda
Imam Samudera, Amrozi, dan Mukhlas (trio bomber Bom Bali).
6. Cyberporn (Pormografi Siber)
Kasus penyebaran video porno mirip artis Ariel Peterpan, mirip
Luna Maya, dan mirip Cut Tari.
7. Against Intellectual Property (pelanggaran hak atas kekayaan intelektual)
Kasus findtoyou.com di mana hosting dengan melakukan tindakan
membobol akses terhadap admin findtoyou.com untuk memperoleh script,
mencuri script tersebut, dan klaim atas script tersebut.
Selain beberapa kasus terkenal diatas sebenarnya sejak dekade
1988-1989 di Indonesia telah banyak kasus cybercrime, sebagai contoh
yaitu Unauthorized Transfer dan Data Diddling, yaitu kasus Dana BNI
1946 New York Agency dan kasus PT Bank Bali Cabang Jakarta Barat.
Teknologi seperti pedang bermata dua, aplikasi dan implementasi
tergantung dari pengguna teknologi tersebut apakah akan mengarahkan
kepada sisi yang positif ataukah akan menyimpangkannya ke dalam sisi
negatif. Setelah mengetahui kondisi internet Indonesia diatas, sebagai
seorang user di dunia internet kita haruslah lebih waspada akan segala
bentuk baik berupa tindakan maupun ancaman di dalamnya.
*Beberapa kasus sudah masuk kedalam penyidikan dan
penyelidikan

3.3.4. Peluang Penggunaan Teknologi Internet
Internet dinilai mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Caranya, dengan menggunakan internet untuk membantu peningkatan bisnisnya
masing-masing.
Dalam laporan "Peran Internet terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia" yang
dirilis oleh Deloitte Access Economics mewakili Google Asia Pasifik,
menjelaskan, kontribusi internet terhadap ekonomi Indonesia mencapai 1,6 persen
atau sekitar Rp 116 triliun atau setara 13 miliar dollar AS dari total pendapatan
domestik bruto (PDB) Indonesia di tahun 2011.
Dalam lima tahun ke depan, kontribusi internet akan meningkat tiga kali lebih
cepat daripada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan diharapkan mencapai 2,5
persen dari total (PDB hingga 2016 atau mencapai Rp 324 triliun.
Direktur Deloitte Access Economics Ric Simes menyatakan, pertumbuhan

internet tersebut justru mengalahkan pertumbuhan industri lainnya, seperti tekstil
dan produk kulit olahan.
Dengan menggunakan internet, para pelaku bisnis atau individu yang melakukan
usaha di internet dapat meningkatkan pendapatan bisnisnya. Manfaat internet
yang dirasakan langsung oleh para pelaku bisnis di Indonesia adalah sebagai
berikut.


Mampu menggarap peluang pasar lokal (dirasakan oleh 78 persen
responden)



Biaya promosi yang murah (70 persen)



Sistem distribusi yang murah (65 persen)



Memperoleh pasar baru di Indonesia (60 persen)



Dapat mengakses pasar yang lebih luas (15 persen)

"Kontribusi internet terhadap ekonomi Indonesia itu angka yang positif. Nilai
tersebut akan berdampak ke sektor ekonomi lainnya sehingga juga akan
meningkatkan PDB Indonesia," kata Ric di Jakarta, Selasa (13/12/2011).
Dengan kekuatan internet, pembelanjaan di dunia maya (e-commerce)
diperkirakan akan mencapai Rp 2 triliun atau setara 230 juta dollar AS selama
2010 atau kurang dari 0,1 persen dari PDB.
Survei ini dilakukan Deloitte Access Economics terhadap 200 pengusaha usaha
kecil dan menengah (UKM) di beberapa kota di Indonesia.

3.3.5. Dampak-Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Internet

Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang
tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet,
pornografi pun merajalela. Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen
melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page

yang dapat di-akses. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan
kekerasan yang bisa  mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertidak
kiriminal
Violence
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan
isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs
menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah
satunya

dengan

menampilkan

hal-hal

yang

tabu

Penipuan
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput
dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini
atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia
informasi

tersebut.

Carding
Karena sifatnya yang langsung, cara belanja dengan menggunakan Kartu
kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet.
Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam
bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi
adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat
kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data
yang

mereka

dapatkan

untuk

kepentingan

kejahatan

mereka.

Perjudian
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang
tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi
keinginannya.

Table of Contents
Type chapter title (level 1) 1

Type chapter title (level 2) 2
Type chapter title (level 3)

3

Type chapter title (level 1) 4
Type chapter title (level 2) 5
Type chapter title (level 3)

6

http://tourworldinfo.blogspot.com/2011/10/apa-manfaatinternet-dampak-negatif.html
DAFTAR PUSTAKA

Yuliana, O. Y. (2000, Mei 12). Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis.
Jurnal Akuntasi dan Keuangan , hal. 34.