AKUNTANSI PERUBAHAN MATA UANG DAN NILAI

AKUNTANSI PERUBAHAN MATA UANG DAN NILAI
TUKAR

Nama Kelompok :
•Aver Saul
•Rachman Nurhardian

laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam
mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk
perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata
uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi.
Kebanyakan masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang berasal
dari fakta bahwa nilai relative mata uang asing jarang sekali ditetapkan.
Kurs nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam
metode translasi yang dapat digunakan dan perbedaan perlakuan atas
keuntungan dan kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan
satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu
perusahaan yang sama dari satu periode ke periode lain sulit dilakukan.
Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan
multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi hasil operasi
dan posisi keuangan.


Nilai tukar yang berfluktuasi secara khusus (dan jarang sekali stabil) terjadi
di Eropa Timur, Amerika Latin, dan beberapa bagian Asia. Fluktuasi mata
uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi yang dapat digunakan
dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan dan kerugian mata
uang asing. Pergerakan mata uang juga sangat berhubungan erat dengan
tingkat inflasi lokal.

Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah
neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai
ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada
transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi (pertukaran
dari satu mata uang kemata uang secara fisik)
Translasi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan
pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu kedalam mata uang
lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi spot dan forward untuk
kebanyakan mata uang utama pada setiap hari kerja dapat ditentukan
pada halaman bisnis kebanyakan surat kabar utama.

Pengaruh Kurs Translasi

Nilai tukar yang dapat digunakan saat melakukan translasi saldo dalam
mata uang asing menjadi mata uang domestik, yaitu :
Kurs kini (current), adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan
keuangan.
Kurs historis (historical), adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva
dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban
dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
Kurs rata-rata (average), adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari
kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis.

Translasi Mata Uang Asing
Metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang
dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik.
Metode ini ada dua jenis :
Metode Kurs Tunggal
Metode ini digunakan untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang
asing ke dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestik dengan satu
kurs nilai tukar, yaitu kurs terkini atau kurs penutupan, untuk seluruh
aktiva dan kewajiban lancar yang umumnya digunakan dengan rata-rata
tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Hasil

konsolidasi mencerminkan perspektif mata uang setiap perusahaan yang
hasilnya akan dikonsolidasikan, dan bukan perspektif mata uang tunggal
induk perusahaan. Metode kurs kini mengasumsikan bahwa seluruh aktiva
dalam mata uang lokal menghadapi risiko nilai tukar karena kurs nilai kini
(vs historis) mengubah nilai seluruh aktiva kini luar negeri dalam ekuivalen
mata uang induk perusahaan setiap kali terjadi perubuhan nilai tukar.

Metode Kurs Berganda
Metode ini menggunakan berbagai macam kurs, dengan menggabungkan
kurs nilai tukar historis dan nilai tukar kini dalam proses translasi :
Metode Kini-Non Kini
Aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri
ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya
berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan
berdasarkan kurs historis. pos-pos laporan laba rugi (kecuali beban
depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang
berlaku dalam setiap bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang
selama keseluruhan periode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi
ditranslasikan sebesar kurs historis yang tercatat saat aktiva tersebut
diperoleh.


Metode Moneter – Non moneter
Metode ini menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs
translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditraslasikan berdasarkan
kurs kini. Pos-pos non moneter aktiva tetap, investasi jangka panjang dan
persediaan investor-ditranslasikan dengan menggunakan kurs historis. Pos-pos
laporan laba rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama
dengan metode kini-non kini.
Metode Temporal
Dalam metode ini, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran
atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu
pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldosaldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pospos tersebut, tetapi bukan nilai sesunggunhya. Kas diukur berdasarkan jumlah
yang dimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan utang dinyatakan sebesar
jumlah yang diperkirakan akan diterima atau akan dibayarkan pada saat jatuh
temponya. Aktiva dan kewajiban lain-lain diukur sebesar harga uang yang
terkait pada saat pos tersebut diakuisisi atau terjadi (harga historis). Persediaan
diukur sebesar harga yang terjadi per tanggal laporan keuangan (harga kini),
dengan aturan mana yang lebih rendah antara biaya perolehan atau harga
pasar (dimensi waktu berkaitan dengan nilai uang ini).


Translasi Mata Uang Asing Di Negara Lain
Kanada
Institut akuntan bersertifikat di Kanada (CICA), Badan Standar Akuntansi di
Inggris dan Badan Standar Akuntansi International seluruhnya
berpartisipasi dalam penyusunan FAS No. 52. Perbedaan utama antara
standar di kanada (CICA 1650) dan FAS No. 52 menyangkut utang jangka
panjang dalam mata uang asing. Di Kanada keuntungan dan kerugian
translasi ditangguhkan dan diamortisasi. 
Inggris 
Perbedaan utama standar di Inggris dan di AS berkaitan dengan anak
perusahaan yang berdiri sendiri di negara–negara yang mengalami
hiperinflasi. Laporan keuangan pertama - tama harus disesuaiakan
terhadap tingkat harga kini dan kemudian ditranslasikan dengan
menggunakan kurs kini. 
Australia 
Australia mengharuskan penilaian kembali aktiva tidak lancar non moneter
untuk anak perusahaan di negara-negara yang berinflasi tinggi sebelum
dilakukan translasi.

Selandia Baru

Pada dasarnya sama dengan Australia, Selandia Baru  juga mengharuskan
metode translasi moneter–non moneter untuk anak perusahaan yang
operasinya terintegrasi induk perusahaannya 
Jepang 
Pada saat ini Jepang telah mengubah standarnya dengan mengharuskan
metode kurs kini disegala keadaan dengan penyesuain translasi yang
disajikan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham. Jumlah perusahaan
melakukan pencatatan saham secara internasional dan mengikuti IAS, atau
sekarang disebut IFRS, semakin meningkat dan bursa efek di seluruh dunia
berada di bawah tekanan yang semakin meningkat untuk menggunakan
IFRS sebagai pengganti standar domestik untuk pencatatan saham
perusahaan-perusahaan asing. Di AS perusahan-perusahaan asing
diperbolehkan untuk menggunakan standar internasional (IAS 21) dan
bukan standar AS (FAS No.52) dalam masalah translasi mata uang asing.

SOAL :
Tanggal 1 Desember 1984 Eksportir USA menjual secara kredit kepada
importer Indonesia senilai 1 juta kurs USD 0.20 (SEK I) Jangka waktu
piutang 90 (3 bulan), hari untuk menghindari resiko menerima < USD
200.000 (0.2 x 1juta), eksportir USD membeli kontrak forward tanggal 31

Desember 1984 untuk mengirim SEK 1.000.000 untuk USD 0.19, pada
tanggal 1 Maret 1985 pada kurs USD 0.17 (SEK I)
JURNAL :