DAMPAK MEDIA ELEKTRONIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PKN DI KELAS XI IPS I SMA NEGERI 6 SIGI | Anton | EDU CIVIC 8878 29132 1 PB

1

DAMPAK MEDIA ELEKTRONIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA DALAM MATA PELAJARAN PKN DI KELAS XI IPS I
SMA NEGERI 6 SIGI
Alwiah Anton1
Widayati Pujiastuti2
Hasdin3
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya dampak media
elektronik terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS I di SMA Negeri 6 Sigi.
Pengumpulan datanya menggunakkan teknik Observasi dan angket. Subjek
penelitian ini berjumlah 32 orang siswa. Instrumen yang digunakkan dalam proses
penelitian ini adalah angket untuk memperoleh data tentang dampak media
elektronik terhadap prestasi belajar siswa. Analisis data penelitian dengan
persentase, sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan deskripsi telah
diperoleh prestasi belajar siswa memiliki prestasi yaitu 21,875% yang memiliki
kategori baik sekali, dan 78,125% yang memiliki kategori baik. Pengujian
hipotesis menunjukkan bahwa r hit = 0,353 ˃ r tab = 0,349. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan

antara media elektronik (powerpoint) dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS I
di SMA Negeri 6 Sigi.

Kata Kunci: Dampak Media Elektronik (powerpoint); Prestasi Belajar Siswa.

1

Penulis ini adalah Mahasiswa FKIP Universitas Tadulako Program Studi PPKn, Jurusan
Pendidikan IPS, Semester Akhir, Stambuk A 321 10 068
2
Pembimbing 1
3
Pembimbing II

2

1. PENDAHULUAN
Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha sadar dari orang dewasa
untuk mengantarkan anak didik menuju pada kedewasaan yang sesungguhnya.
Berbicara tentang pendidikan, maka tidak akan lepas dari peran guru yang

mempunyai andil cukup besar dalam upaya pembentukan watak, perilaku maupun
kepribadian peserta didik untuk mencapai kedewasaan.
Proses pendidikan erat kaitannya dengan keberhasilan belajar siswa.
Didalam pendidikan, belajar merupakan kegiatan yang penting dan dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Banyak pertanyaan yang muncul dari pemikiran
orang yang terlibat dalam kegiatan belajar, antara lain bagaimana media
elektronik dimanfaatkan untuk keperluan belajar dilakukan agar proses
pembelajaran dapat berhasil dengan baik. Setiap orang belajar pasti menginginkan
hasil yang baik, tetapi tidak semua orang yang belajar dapat mencapai kesuksesan
yang diharapkan. Seseorang yang belajar menggunakan media elektronik secara
positif atau dengan cara yang baik, akan memperoleh hasil yang baik pula dalam
belajarnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 6 Sigi,
sangat jelas bahwa dengan adanya penggunaan media elektronik pada
pembelajaran PKn siswa secara baik, maka akan berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa. Media-media elektronik belajar siswa sangat penting dalam proses
belajar disekolah, sehingga perlu adanya kebaharuan proses belajar yang kuat
untuk mengembangkan prestasi belajar siswa khususnya kelas XI SMA Negeri 6
Sigi. Hal itulah yang mendasari sehingga penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Dampak Media Elektronik Terhadap Prestasi Belajar Siswa

dalam Mata Pelajaran PKn Kelas XI SMA Negeri 6 Sigi, sebab media elektronik
jika dimanfaatkan untuk kepentingan belajar di sekolah, dapat menjadi pemicu
dan pengacu agar prestasi belajar siswa menjadi lebih baik.
Alamul Huda (2007:23)4 menyatakan bahwa Microsoft Powerpoint adalah
salah satu bagian dari Microsoft Office yang ditujukan untuk membuat slide-slide
presentasi yang menarik. Media powerpoint di setiap slidenya dapat menampilkan
4

Alamul Huda (2007). Panduan Praktis Microsoft Powerpoint 2007. Surabaya: Penerbit Indah

3

teks dan gambar bergerak dengan tata suara dan tata warna yang disesuaikan
dengan penggunaannya sehingga dapat merangsang minat dan ketertarikan siswa
terhadap suatu materi. Konsep pembelajaran yang dikemas dalam powerpoint
dapat membantu siswa dalam memahami suatu konsep yang abstrak dan
meningkatkan motivasi siswa serta membantu tercapainya tujuan suatu
pembelajaran sehingga akan dapat meningkatkan prestasi siswa pula.

II METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif
adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk memberi gejala-gejala, fakta-fakta,
atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Nurul Zuriah (2006:47)5. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan
pencatatan dan analisis data hasil penelitian secara eksak dan menganalisis
datanya menggunakan perhitungan statistik.
Variabel adalah obyek penelitian atau apa saja yang menjadi titik suatu
penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:96)6. Variabel adalah gejala yang menjadi
penelitian atau apa saja yang menjadi perhatian penelitian, yaitu Untuk
memudahkan penelitian ini ditetapkan dua variabel, yakni variabel bebas (X)
yaitu gaya belajar dan variabel terikat (Y) yaitu prestasi belajar siswa yang
digambarkan sebagai berikut:
X (Media Elektronik)

Y (Prestasi Belajar)

Keterangan:
X (Variabel bebas)


= Media Elektronik (powerpoint)

Y (Variabel terikat)

= Prestasi belajar siswa

X

: Dampak Media Elektronik

Y

: Prestasi belajar
: Garis hubungan antara disiplin dengan motivasi belajar siswa

5
6

Nurul Zuriah (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto, (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.

4

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sabab perubahan timbulnya
variabel terikat (Sugiyono, 2002:21)7. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Media elektronik (X).
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2002:21). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah prestasi belajar yang memiliki indikator prestasi yaitu nilai
yang dicapai dari rata-rata nilai rapor.
X

Y

III HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Sigi yang beralamat di Jl.
Ampera, Dusun IV, Desa Ampera, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi Biromaru,
Provinsi Sulawesi Tengah. Sekolah ini berdiri pada tahun 2000. Sekolah SMA

Negeri 6 Sigi dipimpin oleh kepala sekolah yang disiplin dan dibantu oleh wakil
kepala sekolah. Sekolah ini memiliki 8 ruangan, yang terdiri dari ruang kelas XI
sampai 3 ruang kelas, sekolah ini memiliki 1 ruang perpustakaan, ruang tata
usaha, sekaligus dengan ruang guru, ruang kepala sekolah, dan 1 lapangan volly,
lapangan bola mini disekitar lingkungan SMA Negeri 6 Sigi.
Jumlah 32 siswa yang menjadi responden, diketahui 3 siswa atau 9,375%
yang menyatakan saya selalu senang ketika guru menerangkan dengan media
elektronik powerpoint, 6 siswa atau 18,75 yang menyatakan saya sering senang
ketika guru menerangkan dengan media elektronik powerpoint, 18 siswa atau
56,25 yang menyatakan saya kadang-kadang senang ketika guru menerangkan
denga media elektronik powerpoint, dan 5 siswa atau 15,625 yang menyatakan
saya tidak pernah senang ketika guru menerangkan dengan media elektronik
powerpoint.
Kemudian dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui 19 siswa atau
59,375 yang menyatakan saya selalu suka menggunakan media elektronik
powerpoint karena berdampak positif, 14 siswa atau 43,75 yang menyatakan saya
7

Sugiyono, 2002:21 Pengantar statistic pendidikan, Jakarta: Penerbit Rajawali press.


5

selalu suka menggunakan media elektronik powerpoint karena berdampak positif,
6 siswa atau 18,75 yang menyatakan saya kadang-kadang suka menggunakan
media elektronik powerpoint karena berdampak positif, dan 3 siswa atau 9,375
yang menyatakan saya tidak pernah suka menggunakan media elektronik
powerpoint karena berdampak positif.
Jumalah dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui tidak ada siswa
atau 0% yang menyatakan saya selalu menggunakan media elektronik powerpoint
dalam pembelajaran. 15 siswa atau 46,875 yang menyatakan saya sering
menggunakan media elektronik powerpoint dalam pembelajaran, 15 siswa atau
46,875 yang menyatakan kadang-kadang menggunakan media elektronik
powerpoint dalam pembelajaran, 2 siswa atau 6,25 yang menyatakan saya tidak
pernah menggunakan media elektronik powerpoint dalam pembelajaran.
Kemudian dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui ada 12 siswa
atau 37,5% yang menyatakan saya selalu memperhatikan guru ketika menjelaskan
materi pelajaran melalui slide powerpoint (media elektronik), 18 siswa atau 56,25
yang menyatakan saya sering memperhatikan guru ketika menjelaskan materi
pelajaran melalui slide powerpoint (media elektronik), 2 siswa atau 6,25 yang
menyatakan saya kadang-kadang memperhatikan guru ketika menjelaskan materi

pelajaran melalui slide powerpoint (media elektronik), dan tidak ada siswa atau
0% yang menyatakan saya tidak pernah memperhatikan guru ketika menjelaskan
materi pelajaran melalui slide powerpoint (media elektronik).
Jawaban dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui ada 1 siswa atau
3,125% yang menyatakan guru saya selalu menggunakan media elektronik
powerpoint pembelajaran ketika mengajar di dalam kelas, 11 siswa atau 34,375%
yang menyatakan guru saya sering menggunakan media elektronik powerpoint
pembelajaran ketika mengajar di dalam kelas ,16 siswa atau 50%

yang

menyatakan guru saya kadang-kadang menggunakan media elektronik powerpoint
pembelajaran ketika mengajar di dalam kelas, dan 4 siswa atau 12,5% yang
menyatakan guru saya tidak pernah menggunakan media elektronik powerpoint
pembelajaran ketika mengajar di dalam kelas.

6

Respon dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui tidak ada siswa
atau 0% yang menyatakan saya selalu senang menggambar disaat guru

menuliskan pelajaran di papan tulis, 6 siswa atau 18,75% yang menyatakan saya
sering menggambar disaat guru menuliskan pelajaran di papan tulis, 18 siswa atau
56,25% yang menyatakan saya kadang-kadang senang menggambar disaat guru
menuliskan pelajaran di papan tulis, dan 8 siswa atau 25% yang menyatakan saya
tidak pernah senang menggambar disaat guru menuliskan pelajaran di papan tulis.
Respon dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui ada 8 siswa atau
25% yang menyatakan saya selalu senang melihat ruangan kelas bersih, 20 siswa
atau 62,5% yang menyatakan saya sering senang melihat ruangan kelas bersih, 4
siswa atau 12,5% yang menyatakan saya kadang-kadang senang melihat ruangan
kelas bersih, dan tidak ada siswa atau 0% yang menyatakan saya tidak pernah
senang melihat ruangan kelas bersih.
Jawaban dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui tidak ada siswa
atau 0% yang menyatakan saya selalu senang melihat teman saya menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru di papan tulis, 9 siswa atau 28,125% yang
menyatakan saya senang sering melihat teman saya menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru di papan tulis, 14 siswa atau 43,75% yang menyatakan saya
kadang-kadang senang melihat teman saya menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru di papan tulis, dan 9 siswa atau 28,125% yang menyatakan saya tidak
pernah senang melihat teman saya menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
di papan tulis.

Kemudian dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui ada 17 siswa
atau 53,125% yang menyatakan saya selalu senang mendengarkan penjelasan dari
guru dengan menggunakan media elektronik powerpoint, 12 siswa atau 37,5%
yang menyatakan saya sering senang mendengarkan penjelasan dari guru dengan
menggunakan media elektronik powerpoint, 3 siswa atau 9,375% yang
menyatakan saya kadang-kadang senang mendengarkan penjelasan dari guru
dengan menggunakan media elektronik powerpoint, dan tidak ada siswa atau 0%
yang menyatakan saya tidak pernah senang mendengarkan penjelasan dari guru
dengan menggunakan media elektronik powerpoint.

7

Selanjutnya dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui ada 3 siswa
atau 9,375% yang menyatakan saya selalu mengantuk ketika guru menjelaskan
dengan kata-kata tanpa menggunakan media elektronik Powerpoint, 8 siswa atau
25% yang menyatakan saya sering mengantuk ketika guru menjelaskan dengan
kata-kata tanpa menggunakan media elektronik Powerpoint, 10 siswa atau 31,25%
yang menyatakan saya kadang-kadang selalu mengantuk ketika guru menjelaskan
dengan kata-kata tanpa menggunakan media elektronik Powerpoint, dan 11 siswa
atau 34,375% yang menyatakan saya tidak pernah mengantuk ketika guru
menjelaskan dengan kata-kata tanpa menggunakan media elektronik Powerpoint.
Melihat dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui ada 1 siswa atau
3,125% yang menyatakan saya selalu dapat belajar sambil menonton TV, 4 siswa
atau 12,5% yang menyatakan saya sering belajar sambil menonton TV, 13 siswa
atau 40,625% yang menyatakan saya kadang-kadang belajar sambil menonton
TV, dan 14 siswa atau 43,75% yang menyatakan saya tidak pernah belajar sambil
menonton TV.
Jawabandari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui tidak ada siswa
atau 0% yang menyatakan saya selalu izin ke belakang jika bosan mendengarkan
penjelasan guru tanpa menggunakan media elektronik Powerpoint, 10 siswa atau
31,25% yang menyatakan saya sering izin ke belakang jika bosan mendengarkan
penjelasan guru tanpa menggunakan media elektronik Powerpoint, 9 siswa atau
28,125% yang menyatakan saya kadang-kadang izin ke belakang jika bosan
mendengarkan penjelasan guru tanpa menggunakan media elektronik Powerpoint,
dan 13 siswa atau 40,625% yang menyatakan saya tidak pernah izin ke belakang
jika bosan mendengarkan penjelasan guru tanpa menggunakan media elektronik
Powerpoint.
Kemudian dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui ada 3 siswa
atau 9,375% yang menyatakan saya selalu senang belajar dengan menggunakan
media elektronik powerpoint dibandingkan dengan belajar tanpa menggunalan
media elektronik, 15 siswa atau 46,875% yang menyatakan saya senang sering
belajar dengan menggunakan media elektronik powerpoint dibandingkan dengan
belajar tanpa menggunalan media gambar elektronik, 9 siswa atau 28,125% yang

8

menyatakan saya kadang-kadang senang belajar dengan menggunakan media
elektronik powerpoint dibandingkan dengan belajar tanpa menggunalan media
gambar elektronik, dan 5 siswa atau 15,625% yang menyatakan saya tidak pernah
senang belajar dengan menggunakan media elektronik powerpoint dibandingkan
dengan belajar tanpa menggunalan media elektronik.
Diketahui dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui ada 7 siswa atau
21,875% yang menyatakan saya selalu senang mendengarkan pendapat yang
disampaikan oleh teman saya dalam proses pembelajaran dikelas, 13 siswa atau
40,625%

yang

menyatakan

saya

sering

mendengarkan

pendapat

yang

disampaikan oleh teman saya dalam proses pembelajaran dikelas, 9 siswa atau
28,125% yang menyatakan saya kadang-kadang senang mendengarkan pendapat
yang disampaikan oleh teman saya dalam proses pembelajaran dikelas, dan 3
siswa atau 9,375% yang menyatakan saya tidak pernah senang mendengarkan
pendapat yang disampaikan oleh teman saya dalam proses pembelajaran dikelas.
Selanjutnya dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui ada 4 siswa
atau 12,5% yang menyatakan saya selalu senang mendengarkan pertanyaan dari
guru dalam proses pembelajaran di kelas, 17 siswa atau 53,125% yang
menyatakan saya sering senang mendengarkan pertanyaan dari guru dalam proses
pembelajaran di kelas, 10 siswa atau 31,25% yang menyatakan saya kadangkadang senang mendengarkan pertanyaan dari guru dalam proses pembelajaran di
kelas, dan 1 siswa atau 3,125% yang menyatakan saya tidak pernah senang
mendengarkan pertanyaan dari guru dalam proses pembelajaran di kelas.
Selanjutnya dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui ada 2 siswa
atau 6,25% yang menyatakan saya selalu memanfaatkan waktu luang dengan
membaca buku elektronik kesukaan, 8 siswa atau 25% yang menyatakan saya
sering memanfaatkan waktu luang dengan membaca buku elektronik kesukaan, 22
siswa atau 68,75% yang menyatakan saya kadang-kadang memanfaatkan waktu
luang dengan membaca buku elektronik kesukaan, dan tidak ada siswa atau 0%
yang menyatakan saya tidak pernah memanfaatkan waktu luang dengan membaca
buku elektronik kesukaan.

9

Kemudian dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui tidak ada siswa
atau 0% yang menyatakan saya selalu melakukan praktek pembelajaran di sekolah
dengan memanfaatkan media elekrtonik powerpoint, 12 siswa atau 37,5% yang
menyatakan saya senang sering melakukan praktek pembelajaran di sekolah
dengan memanfaatkan media elekrtonik powerpoint, 20 siswa atau 62,5% yang
menyatakan saya kadang-kadang senang melakukan praktek pembelajaran di
sekolah dengan memanfaatkan media elekrtonik powerpoint, dan tidak ada siswa
atau 0% yang menyatakan saya tidak pernah senang melakukan praktek
pembelajaran di sekolah dengan memanfaatkan media elekrtonik powerpoint.
Jawaban dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui ada 3 siswa atau
9,375% yang menyatakan saya selalu senang melakukan praktek pembelajaran
disekolah dengan memanfaatkan media elektronik powerpoint, 12 siswa atau
37,5% yang menyatakan saya senang sering melakukan praktek pembelajaran
disekolah dengan memanfaatkan media elektronik powerpoint, 13 siswa atau
40,625% yang menyatakan saya kadang-kadang senang melakukan praktek
pembelajaran disekolah dengan memanfaatkan media elektronik powerpoint, dan
4 siswa atau 12,5% yang menyatakan saya tidak pernah senang melakukan
praktek pembelajaran disekolah dengan memanfaatkan media elektronik
powerpoint.
Kemudian dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui ada 9 siswa
atau 28,125% yang menyatakan saya selalu senang belajar bila ada ulangan
harian, 13 siswa atau 40,625% yang menyatakan saya senang sering belajar bila
ada ulangan harian, 7 siswa atau 21,875% yang menyatakan saya kadang-kadang
senang belajar bila ada ulangan harian, dan 3 siswa atau 9,375% yang menyatakan
saya tidak pernah senang belajar bila ada ulangan harian.
Jawaban dari 32 siswa yang menjadi responden, diketahui ada 6 siswa atau
18,75% yang menyatakan saya tekun belajar agar soal ulangan yang diberikan
oleh guru dapat dikerjakan dengan benar, 13 siswa atau 46,875% yang
menyatakan saya sering tekun belajar agar soal ulangan yang diberikan oleh guru
dapat dikerjakan dengan benar, 11 siswa atau 34,375% yang menyatakan saya
kadang-kadang tekun belajar agar soal ulangan yang diberikan oleh guru dapat

10

dikerjakan dengan benar, dan tidak ada siswa atau 0% yang menyatakan saya
tidak pernah tekun belajar agar soal ulangan yang diberikan oleh guru dapat
dikerjakan dengan benar.
Menunjukkan bahwa dari 32 siswa, terdapat 7 siswa atau 21.875% siswa
yang memiliki prestasi belajar baik sekali, 25 siswa atau 78.125% siswa yang
memiliki pretasi belajar baik, dan tidak terdapat siswa atau 0% siswa yang
memiliki prestasi belajar cukup, kurang maupun gagal. diketahui bahwa
klasifikasi dampak anatara media elektronik powerpoint dengan prestasi belajar
siswa kelas XI SMA Negeri 6 Sigi dapat disimpulkan bahwa dari 32 siswa
terdapat 6 siswa atau 18,75% menyatakan keinginan belajar dengan konten media
slide powerpoint sangat tinggi dan memiliki prestasi belajar baik sekali, terdapat
11 siswa atau 34,575%.

IV Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis membahas
mengenai hasil berupa kesimpulan yang diperoleh dari data yang dikumpul.
Analisis data penelitian yang dilakukan ini menunjukkan bahwa hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang
signifikan antara dampak media elektronik powerpoint dengan prestasi belajar
siswa kelas XI SMA Negeri 6 Sigi.
Analisis data prestasi belajar siswa diperoleh dari frekuensi hasil belajar
siswa dari 32 siswa terdapat 7 siswa atau 21,875% yang memiliki kategori baik
sekali, 25 siswa atau 78,125% yang memiliki kategori baik, tidak ada siswa
satupun yang memiliki kategori cukup, kategori kurang, maupun kategori gagal.
Dampak media elektronik dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS I SMA
Negeri 6 Sigi, maka dilakukan analisis dengan menggunakan korelasi product
moment. Dengan berkonsultasikan pada tabel nilai-nilai r product moment, dalam
kolom signifikan 5% diperoleh rt ( r tabel ) = 0,349, bila dibandingkan dengan rh
(r hitung ) = 0,353, ternyata r hitung lebih besar dibandingkan dengan r tabel pada
signifikan. Hal ini berarti hasil analisis di atas menunjukkan bahwa ada hubungan
yang positif dan signifikan antara dampak media elektronik dengan prestasi

11

belajar siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 6 Sigi (rh 0,353 ≥ 0,349). Jika dilihat
pada tabel pedoman interprestasi koefisien korelasi variabel penelitian,
berdasarkan hasil r hitung = 0,353 maka antara dampak media elektronik dengan
prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 6 Sigi memiliki tingkat hubungan
yang positif. Sumbangan atau besarnya kontribusi yang diberikan sebesar 12,46%.
Dimana nilai r tabel dengan N = 32 dengan taraf kepercayaan 95% (α =
0,05) sebesar 0,349 (lihat lampiran r tabel). Hasil menunjukan r hitung > r tabel
yaitu 0,353 > 0,349, dengan demikian hipotesis nol (Ho) yang berbunyi tidak ada
hubungan antara dampak media belajar dengan prestasi belajar siswa di SMA
Negeri 6 Sigi kelas XI IPS I ditolak. Hal ini berarti analisis diatas menunjukkan
bahwa ada hubungan dampak media elektronik dengan prestasi belajar siswa di
kelas XI IPS I SMA Negeri 6 Sigi.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI
IPS I SMA Negeri 6 Sigi, dari analisis data prestasi belajar siswa diperoleh
frekuensi hasil belajar siswa dari 32 siswa terdapat 7 siswa atau 21,875% yang
memiliki kategori baik sekali, 25 siswa atau 78,125% yang memiliki kategori
baik, tidak ada siswa satupun yang memiliki kategori cukup, kategori kurang,
maupun kategori gagal. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa
sebagian besar tergolong baik. Dari hasil analisis tersebut tidak terdapat siswa
yang memiliki prestasi belajar cukup, kurang maupun gagal, hal ini menunjukkan
bahwa prestasi belajar siswa sudah baik.
Belajar yang baik hendaknya menyesuaikan Keinginan belajar yang sesuai
dengan modalitas belajar siswa, prestasi seseorang dipengaruhi oleh berbagagai
faktor salah satunya Keinginan belajar, siswa yang belajar dengan cara yang baik
dan sesuai dengan keinginannya (pengetahuan) akan mencapai prestasi jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar tidak sesuai dengan Keinginan
belajarnya atau keinginannya untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media elektronik
sangat memberi dampak terhadap prestasi belajar siswa. Kebiasaan-kebiasaan
Keinginan belajar yang dilakukan siswa dilingkungan sekolah sangat berbedabeda dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga wajar bila kecenderungan

12

belajar siswanya juga berbeda, terhadap Keinginan belajar dari setiap siswa sesuai
dengan pengalaman belajarannya.
Keterbatasan Penelitian yang dilakukan di Kelas XI IPS I SMA Negeri 6
Sigi masih terdapat beberapa keterbatasan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Prestasi belajar tidak hanya di tentukan oleh media powerpoint saja
tetapi juga dari faktor lain seperti metode, pemberian motivasi dan
reward.
2. Penggunaan media powerpoint baru dapat digunakan pada mata
pelajaran PKn serta pengalaman menggunakannya.
3. Media powerpoint belum divalidasi oleh ahli media.

V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Hasil penelitian yang di lakukan tentang dampak media elektronik terhadap
prestasi belajar siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 6 Sigi, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagi berikut:
1. Ada dampak positif dan negatif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS I
SMA Negeri 6 Sigi. Karena siswa yang memiliki media elektronik dengan
penggunaan positif akan tumbuh secara sadar membentuk sikap, perilaku dan
tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa sukses dalam belajar
karena menjadikan media elektronik sebagai salah satu sumber belajar
(Informasi). Siswa yang menggunakan media elektronik secara positif
mendapatkan prestasi belajar yang tinggi merupakan suatu bukti keberhasilan
belajar atau kemampuan mereka dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai
dengan bobot yang dicapainya. Kemudian dari pada itu, jika siswa yang
menggunkana media elektronik pada aspek negatif, maka akan memberikan
dampak terhadap prestasi belajarnya di sekolah karena memanfaatkan untuk
melihat konten-konten yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada.
2. Dilihat dari analisis data prestasi belajar siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 6
Sigi, dari 32 siswa terdapat 7 siswa atau 21,875% yang memiliki kategori baik
sekali, 25 siswa atau 78,125% yang memiliki kategori baik, tidak ada siswa

13

satupun yang memiliki kategori cukup, kategori kurang, maupun kategori
gagal.
Hasil analisis data mengenai dampak media elektronik dengan prestasi
belajar siswa, di mana r hitung lebih besar dari r tabel pada signifikan 5%, yaitu r
hitung = 0,353 di bandingkan r tabel = 0,349. Dengan demikian hipotesis
penelitian yang berbunyi ada hubungan antara Keinginan belajar dengan prestasi
belajar siswa kelas XI IPS I SDM Negeri 6 Sigi di terima. Berarti Keinginan
belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 6 Sigi.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran-saran yang disampaikan oleh
penulis sebagai berikut:
1. Di sarankan bagi pendidik: ketika mengajar menggunakkan multi media
elektronik dan multi metode agar dapat mengetahui perbedaan Keinginan
belajar siswanya sesuai dengan pengalaman dan potensi yang dilikinya.
2. Bagi siswa: hendaknya lebih meningkatkan pemanfaatan media elektronik
yang baik, agar dapat mempunyai kemampuan dan kecakapan serta
keterampilan dalam mencapai prestasi belajar siswa.
3. Bagi penelitian selanjutnya: penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dijadikan motivasi untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
Keinginan belajar siswa.

14

DAFTAR RUJUKAN

Alamul Huda (2007). Panduan Praktis Microsoft Powerpoint 2007. Surabaya:
Penerbit Indah
Nurul Zuriah (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto, (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi
Revisi V. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono, 2002:21 Pengantar statistic pendidikan, Jakarta: Penerbit Rajawali
press.