PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING MODEL DENGAN STRATEGI MOTIVASI ARCS MAMPU MENINGKATKAN HASIL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK | - | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 5264 11466 1 SM

Jupe UNS, Vol 3, No 1 , Hal 34 s/d 44
Nur Zulaihah, Pembelajaran Reciprocal Teaching Model Dengan Strategi Motivasi ARCS
Mampu Meningkatkan Hasil dan Kemandirian Belajar Siswa SMK. Agustus 2014, 14.

PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING MODEL DENGAN
STRATEGI MOTIVASI ARCS MAMPU MENINGKATKAN
HASIL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK
Nur Zulaihah, Sri Witurachmi, Elvia Ivada
Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
E-mail nurzul46@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dan kemandirian
belajar siswa kelas X AK 1 SMK Negeri 1 Sukoharjo melalui Reciprocal Teaching Model
dengan menerapkan strategi motivasi ARCS.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X AK 1 SMK Negeri 1
Sukoharjo yang berjumlah 35 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik
pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Validitas data
menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Analisis data menggunakan teknik

anaisis statistik deskriptif komparatif dan analisis kritis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui Reciprocal Teaching Model dengan
menerapkan strategi motivasi ARCS dapat meningkatkan hasil belajar dan kemandirian
belajar siswa. Kondisi awal (pra-siklus) sebelum tindakan menunjukkan rata- rata nilai
kognitif kelas sebesar 75,34 dengan rata-rata ketuntansan belajar siswa sebesar 71,42%.
Setelah diterapkannya model pembelajaran rata-rata kelas pada siklus I sebesar 85,71 dan
pada siklus II meningkat menjadi 87,83 dengan rata-rata ketuntasan belajar sebesar 100%.
Pada ranah afektif secara klasikal juga mengalami peningkatan dari pra-tindakan sebesar
68,00 %, siklus I sebesar 77,13% menjadi 83,71% pada siklus II. Sedangkan ranah
psikomotorik yang meningkat dari pra-tindakan sebesar 67,22% dan siklus I sebesar 76,15%
meningkat menjadi 82,50% pada siklus II. Peningkatan juga terjadi pada kemandirian belajar
siswa dari pra siklus sebesar 57,14%, siklus I sebesar 69,71%, dan siklus II sebesar 86,29%.
Simpulan penelitian ini adalah pembelajaran Akuntansi melalui Reciprocal Teaching
Model dengan menerapkan strategi motivasi ARCS dapat meningkatkan hasil belajar dan
kemandirian belajar siswa kelas X AK 1 SMK Negeri 1 Sukoharjo.
Kata Kunci: Reciprocal Teaching Model, ARCS, Hasil dan Kemandirian Belajar.

34

Jupe UNS, Vol 3, No 1 , Hal 34 s/d 44

Nur Zulaihah, Pembelajaran Reciprocal Teaching Model Dengan Strategi Motivasi ARCS
Mampu Meningkatkan Hasil dan Kemandirian Belajar Siswa SMK. Agustus 2014, 14.

ABSTRACT
The objective of research was to improve the learning outcome and independency of
the X AK 1 graders of SMK Negeri 1 Sukoharjo with Reciprocal Teaching Model by
applying ARCS motivation strategy.
This study was a Classroom Action Research (CAR). This study was conducted in
two cycles, each of which consisted of planning, acting, observing, and reflecting. The
subject of research was the X AK 1 graders of SMK Negeri 1 Sukoharjo consisting of 35
students. The data source derived from teachers and students. Techniques of collecting data
used were observation, interview, test, and documentation. Data validation was conducted
using method triangulation technique. The data analysis was conducted using statistic
descriptive comparative and critical analyses.
The result of research showed that the Reciprocal Teaching Model with ARCS
motivation strategy could improve the student learning outcome and independency. The prior
condition (pre-cycle) showed mean class cognitive score of 75,34 with the average student
passing of 71,42%. After the application of learning model, the mean class score increased to
85,71 in cycle I and to 87,83 in cycle II with the average learning passing of 100%. In
affective domain, the mean score also increased from 68,00% in pre-cycle to 77,13% in cycle

I and to 83,71% in cycle II. Meanwhile in psychomotor domain it increased from 67,22% in
pre-cycle to 76,15% in cycle I and to 82,50% in cycle II. The increase also occurred in
student learning independency from 57,14% in pre-cycle to 69,71% in cycle I and to 86,29%
in cycle II.
The conclusion of research was that Accounting learning with Reciprocal Teaching
Model by applying ARCS motivation strategy could improve the learning outcome and
independency of the X AK 1 graders of SMK Negeri 1 Sukoharjo.
Keywords: Reciprocal Teaching Model, ARCS, Learning Outcome and Learning
Independency.

PENDAHULUAN
Pembelajaran yang masih terpusat
pada guru menyebabkan siswa sangat
tergantung

dari

Lasmawan

dalam


penjelasan

guru.

Winaya

(2013)

menjelaskan bahwa kondisi pembelajaran
dengan model pembelajaran konvensional
yang didominasi oleh ceramah akan
menempatkan

guru

sebagai

sumber


informasi (teacher centered) sehingga
siswa hanya sebagai objek pembelajaran
hanya menerima pengetahuan dari guru
saja.

Berdasarkan

observasi

selama

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMK Negeri 1 Sukoharjo, hasil belajar
siswa kelas X AK 1 belum maksimal. Hal
ini terbukti dengan nilai ulangan pada
mata pelajaran Akuntansi siswa kelas X
AK 1 terdapat siswa yang nilainya di atas
nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
yaitu ≥70 sebanyak 25 siswa sedangkan 10
siswa memiliki nilai di bawah KKM.

Selain itu, pembelajaran di kelas lebih
banyak bersifat teacher centered sehingga
35

Jupe UNS, Vol 3, No 1 , Hal 34 s/d 44
Nur Zulaihah, Pembelajaran Reciprocal Teaching Model Dengan Strategi Motivasi ARCS
Mampu Meningkatkan Hasil dan Kemandirian Belajar Siswa SMK. Agustus 2014, 14.

kemandirian belajar siswa dapat dikatakan

melibatkan

relatif rendah.

belajar secara menyeluruh karena siswa

Hasil

observasi


awal

terhadap

kemandirian

siswa

dalam

masih bergantung pada guru.

proses pembelajaran Akuntansi kelas X

Joyoatmojo

(2006:16)

bahwa


AK 1 yang berjumlah 35 SMK Negeri 1

kemandirian belajar adalah usaha untuk

Sukoharjo dilakukan untuk mengetahui

menetapkan sendiri tujuan atau sasaran

hasil belajar pada ranah afektif dan

belajar, usaha mencapainya mencakup

psikomotorik serta kemandirian belajar

pula usaha memilih sendiri sumber belajar

siswa. Persentase hasil observasi awal

dan menggunakan teknik-teknik belajar


pada ranah afektif sebesar 68,00% dan

yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.

ranah psikomotorik sebesar 67,22%. Hasil

Pernyataan ini sejalan dengan pendapat

observasi

belajar

(Tahar dan Enceng, 2006: 92) bahwa

persentase secara klasikal sebesar 57,14%.

dalam kemandirian belajar, individu bebas

Siswa masih menunjukkan kecenderungan


menentukan dan mengelola sendiri bahan

kurang mandiri dalam proses pembelajaran

ajar, waktu, tempat, dan memanfaatkan

karena

terbiasa

berbagai sumber belajar yang diperlukan.

mengandalkan penjelasan dari guru. Siswa

Individu memiliki kemampuan dalam

hanya mencatat apa yang telah dicatat guru

mengelola cara belajar, memiliki rasa


di papan tulis atau yang disuruh oleh guru.

tanggung jawab yang tinggi, dan terampil

Siswa cenderung menunggu jawaban dari

memanfaatkan sumber belajar.

untuk

kemandirian

kemungkinan

siswa

guru kemudian mencatatnya. Siswa yang
memanfaatkan
sebanyak

benda

71,43%.

di

sekitarnya

sedang menjelaskan materi, tanya jawab,

yang

melihat guru yang mendemonstrasikan

memanfaatkan orang atau siapa saja yang

cara mengerjakan soal, dan dilanjutkan

memiliki keahlian tertentu sebsar 57,14%

latihan-latihan soal. Siswa terbiasa untuk

Siswa yang membaca materi dan sumber

mengerjakan

referensi yang dipelajari tanpa disuruh

konsepnya

oleh guru sebanyak 28,57%. Siswa yang

mengalami kesulitan apabila dihadapkan

berdiskusi dan bertukar pendapat dengan

dengan soal yang dimodifikasi. Kondisi di

temannya sebesar 77,14%. Siswa yang

kelas

memiliki

keberanian

kesiapan belajar siswa. Hanya terdapat

pendapat

sebanyak

pembelajaran

yang

Siswa

Siswa hanya menyimak guru yang

mengemukakan

juga

soal

tanpa

sehingga

mengetahui

siswa

menunjukkan

akan

kurangnya

51,43%.

Proses

beberapa siswa yang membaca bahan

terjadi

belum

belajar yang relevan dengan materi yang
36

Jupe UNS, Vol 3, No 1 , Hal 34 s/d 44
Nur Zulaihah, Pembelajaran Reciprocal Teaching Model Dengan Strategi Motivasi ARCS
Mampu Meningkatkan Hasil dan Kemandirian Belajar Siswa SMK. Agustus 2014, 14.

akan diajarkan dan hanya sedikit siswa

strategi motivasi ARCS dan pada akhirnya

yang

hasil belajar siswa dan kemandirian belajar

membuat

pertanyaan

setelah

membaca materi. Siswa kurang memiliki

siswa dapat meningkat.

inisiatif untuk bertanya dan juga menjawab

Menurut

satu

and

Brown

(1984:124) dalam Reciprocal Teaching,

pertanyaan yang diajukan guru.
Salah

Palincsar

alternatif

model

ditanamkan empat strategi pemahaman

pembelajaran yaitu reciprocal teaching

mandiri kepada para siswa. Keempat

sehingga

lebih

strategi tersebut adalah merangkum atau

mendorong siswa untuk meningkatkan

meringkas, membuat pertanyaan, mampu

kemandirian belajarnya. Dalam reciprocal

menjelaskan dan dapat memprediksi.

pembelajaran

akan

Reciprocal

teaching, siswa dituntut untuk selalu aktif

Model

dalam kegiatan pembelajaran, sehingga hal

merupakan

ini menjadikan peserta didik tidak percaya

sangat fleksible dan mudah disesuaikan

diri untuk tampil atau menunjukkan

dengan

kemampuannya di depan teman-temannya.

pelajarannya

Penerapan reciprocal teaching model akan

Reciprocal Teaching Model yang di-

lebih efektif untuk dapat menciptakan

perkenalkan oleh Palincsar dan Brown

pembelajaran yang dapat menciptakan

bukanlah harga mati ataupun rumus baku.

kemandirian

apabila

Hal ini dibuktikan oleh Delinda van

dipadukan dengan strategi pengelolaan

Garderen (2004) yang mengubah alur

motivasi yang tepat. Oleh karena itu, guru

Reciprocal

harus memberikan strategi khusus yang

clarifying, predicting, questioning dan

dibutuhkan untuk dapat memotivasi siswa

summarizing untuk diaplikasikan pada

agar

menunjukkan

pelajaran matematika. Oleh karena itu,

keantusiasannya. Strategi memotivasi diri

dapat digambarkan bahwa alur strategi

tersebut adalah strategi motivasi ARCS.

pendekatan Reciprocal Teaching Model

Strategi ini menurut Keller dalam Wena

dalam

(2011) terdapat empat komponen yaitu: 1)

berikut:

belajar

tetap

dapat

siswa

model

Teaching

kondisi

pembelajaran

kelas

(Yunita,

Teaching

pembelajaran

yang

serta

subjek

2012:

139).

model

adalah

menjadi

sebagai

Attention atau perhatian, 2) Relevance atau
relevansi, 3) Confidence (percaya diri), 4)
Satisfaction

atau

kepuasan.

Dengan

demikian reciprocal teaching model dapat
diterapkan

sejalan

dengan

penerapan
37

Jupe UNS, Vol 3, No 1 , Hal 34 s/d 44
Nur Zulaihah, Pembelajaran Reciprocal Teaching Model Dengan Strategi Motivasi ARCS
Mampu Meningkatkan Hasil dan Kemandirian Belajar Siswa SMK. Agustus 2014, 14.

Predicting

Questioing
RECIPROCAL
TEACHING

Clarifying

Summarizing

menggunakan proses kognitif yang lebih
tinggi dalam mempelajari materi itu,
sehingga siswa itu akan menyerap dan
mengendapkan materi itu dengan lebih
baik”. Siswa yang memiliki kemandirian
belajar yang baik sudah pasti siswa
tersebut memiliki motivasi belajar yang
tinggi.
Penelitian ini dilaksanakan dalam
dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas

Gambar 1. Skema Pembelajaran
Reciprocal Teaching Model

perencanaan,

pelaksanaan

tindakan,

Berdasarkan skema di atas dapat

observasi, dan refleksi. Subjek penelitian

diketahui bahwa tahap-tahap pembelajaran

ini adalah siswa kelas X AK 1 SMK

Reciprocal Teaching Model dapat diubah

Negeri 1 Sukoharjo yang berjumlah 35

alurnya sesuai dengan tujuan pembelajaran

siswa. Sumber data berasal dari guru dan

yang

pada

siswa. Teknik pengumpulan data adalah

Palincsar (1984:117) akan menggunakan

dengan observasi, wawancara, tes, dan

alur

ingin

dicapai.

Merujuk



summarizing

questioning



dokumentasi.

clarifying – predicting yang digunakan

untuk

dalam

penelitian

pembelajaran

Sedangkan

Bahasa

Garderen

Inggris.

(2004:226)

memodifikasi alur Reciprocal Teaching
menjadi

clarifying

questioning





memeriksa
ini

yang digunakan
validitas

adalah

“Triangulasi

yaitu

suatu

mendapatkan

keakuratan

dalam

triangulasi.
cara

untuk

data

dengan



menggunakan berbagai cara, prosedur, dan

untuk

metode agar data yang diperoleh dapat

predicting

summarizing

Teknik

diaplikasikan dalam pelajaran matematika.

dipercaya kebenarannya” (Basrowi

Penelitian ini disusun dengan merujuk

Suwandi,

pada alur strategi Garderen yang sejalan

menggunakan

dengan penelitian yang telah dilakukan

deskriptif komparatif dan analisis kritis.

2008:123)..
teknik

Analisis
anaisis

&
data

statistik

Yunita (2011), sebab Ilmu Akuntansi

Triangulasi yang digunakan dalam

memiliki lebih banyak kesamaan dengan

penelitian ini adalah triangulasi dengan

Ilmu Matematika daripada dengan Ilmu

sumber dan metode.

Bahasa.
Gardner, dkk (dalam Kuswardi,
2011) mengemukakan bahwa: “siswa
termotivasi untuk belajar sesuatu akan

Patton (1987) menyatakan bahwa
triangulasi dalam sumber berarti
membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi
yang diperoleh melalui waktu dan
38

Jupe UNS, Vol 3, No 1 , Hal 34 s/d 44
Nur Zulaihah, Pembelajaran Reciprocal Teaching Model Dengan Strategi Motivasi ARCS
Mampu Meningkatkan Hasil dan Kemandirian Belajar Siswa SMK. Agustus 2014, 14.

alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif (Moleong, 2010:330).
Menurut
Moleong
(2010),
triangulasi sumber dapat dicapai dengan

untuk mengukur hasil belajar siswa pada
ranah kognitif. Ranah

afektif

psiko-

motorik, dan kemandirian belajar siswa

jalan diantaranya dengan:
(1) membandingkan data hasil
pengamatan dengan data hasil
wawancara; (2) membandingkan apa
yang dikatakan orang di depan
umum dengan apa yang dikatakan
secara pribadi; (3) membandingkan
apa yang dikatakan orang-orang
tentang situasi penelitian dengan apa
yang dikatakannya sepanjang waktu;
(4) membandingkan keadaan dan
perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang
seperti rakyat biasa, orang yang
berpendidikan menengah atau tinggi,
orang berada, orang pemerintahan;
(5) membandingkan hasil wawancara
dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan (hlm. 331)

diukur

dengan

pengamatan

menggunakan

lembar

observasi dengan indikator yang telah
ditentukan. Setelah hasil observasi awal
dianalisis, maka dilakukan perbandingan
hasil tes evaluasi dan hasil observasi siswa
sebelum tindakan dengan siklus I.
Berdasarkan nilai yang diperoleh
sebelum dan sesudah tindakan dapat
diketahui bahwa rata-rata kelas siswa
sebelum tindakan adalah 75,34. Setelah
tindakan dilakukan pada siklus I, rata-rata
kelas mengalami peningkatan menjadi 85,
71 dan 87,83 pada siklu II . Persentase
ketuntasan

PEMBAHASAN
Berdasarkan

pertemuan 3 dilaksanakan tes evaluasi

belajar

siswa

mengalami

dan

peningkatan pada kondisi awal (pra-

analisis yang telah dilakukan terhadap

tindakan) sebesar 71,42% dan setelah

pratindakan, siklus I dan siklus II, terdapat

tindakan sebesar pada siklus I dan II

peningkatan hasil belajar dan kemandirian

sebesar 100%. Berikut adalah tabel yang

belajar siswa kelas X AK 1 SMK Negeri 1

menjelaskan

Sukoharjo

dengan

ranah kognitif pada tes awal dengan hasil

Reciprocal

Teaching

menggunakan
Model

dengan

menggunakan strategi motivasi ARCS.
Pada

siklus

I

dilaksanakan

pembelajaran Akuntansi dengan materi

perbandingan hasil belajar

tes siklus I dapat dilihat pada tabel 1:
Tabel 1 Perbandingan hasil belajar ranah
kognitif pra-tindakan dengan siklus I, dan
siklus II

siklus akuntansi perusahaan dagang pada
tahap pencatatan. Siklus I terdiri dari 3
pertemuan. Pertemuan 1 dan pertemuan 2
dilakukan untuk penyampaian materi dan
penerapan model pembelajaran sedangkan
39

Jupe UNS, Vol 3, No 1 , Hal 34 s/d 44
Nur Zulaihah, Pembelajaran Reciprocal Teaching Model Dengan Strategi Motivasi ARCS
Mampu Meningkatkan Hasil dan Kemandirian Belajar Siswa SMK. Agustus 2014, 14.

Keterangan
Rata-rata
kelas
Rata-rata
ketuntasan
belajar

Pratindakan
79,73

Siklus
I
85,71

Siklus
II
87,83

71,42

100

100

82,50%. Persentase hasil belajar baik pada
ranah

afektif

maupun

psikomotorik

mengalami peningkatan.
Kemandirian belajar siswa kelas X
AK 1 sebelum dilakukan tindakan relative

(Sumber: Data primer yang diolah, 2014)
Selama
Akuntansi,

rendah. Persentase kemandirian belajar

proses

pembelajaran

pra-tindakan berdasarkan hasil observasi

dilakukan

pengamatan

awal sebesar 57,14%. Setelah penerapan

terhadap siswa yang diamati oleh observer.

pembelajaran

Pengamatan dilakukan sebelum tindakan

Reciprocal

dan sesudah tindakan. Hasil observasi

strategi

hasil belajar pada ranah afektif dan ranah

kemandirian belajar siswa mengalami

psikomotorik tersebut dapat dilihat pada

peningkatan menjadi 69,71% pada siklus I

tabel 2 berikut ini:

dan 86,29% pada siklus II. Hasil observasi

Tabel 2 Perbandingan hasil belajar
ranah afektif dan psikomotorik

pra-

Pratindakan

Siklus I

Siklus II

68,00%

77,13%

83,71%

67,22%

76,15%

82,50%

Model

ARCS,

melalui
persentase

pada tabel 3 berikut ini:
3

Perbandingan

hasil

observasi kemandirian belajar pra-tindakan
dengan siklus I, dan siklus II

Berdasarkan tabel di atas dapat

Kemandirian
Belajar

siswa pada ranah afektif sebelum tindakan
68,00%

sedangkan

setelah

tindakan pada siklus I sebesar 77,13% dan
pada siklus II meningkat menjadi 83,71%.
hasil

belajar

pada

ranah

psikomotorik sebelum tindakan adalah
67,22% dan setelah tindakan pada siklus I
sebesar 76,15% dan pada siklus II sebesar

Pratindakan

Siklus I

Siklus
II

57,14%

69,71%

86,29%

(Sumber: Data primer yang diolah, 2014)

diketahui bahwa persentase hasil belajar

Persentase

motivasi

Tabel

(Sumber: Data primer yang diolah, 2014)

sebesar

Teaching

melalui

kemandirian belajar tersebut dapat dilihat

tindakan siklus I, dan siklus II

Ranah
Afektif
Ranah
Psikomotorik

Akuntansi

Pembelajaran Akuntansi melalui
Reciprocal

Teaching

Model

dengan

menerapkan strategi motivasi ARCS dapat
menumbuhkan kebiasaan siswa untuk
belajar mandiri. Menurut Abu Achmadi
dalam Khabibah (1999: 27) dalam Nur
Efendi (2013) Reciprocal Teaching Model
mempunyai keunggulan: (1) siswa belajar
dengan

mengerti,

(2)

karena

belajar
40

Jupe UNS, Vol 3, No 1 , Hal 34 s/d 44
Nur Zulaihah, Pembelajaran Reciprocal Teaching Model Dengan Strategi Motivasi ARCS
Mampu Meningkatkan Hasil dan Kemandirian Belajar Siswa SMK. Agustus 2014, 14.

dengan mengerti, maka siswa tidak mudah

(Attention,

lupa, (3) siswa belajar dengan mandiri, dan

Satisfaction) (Keller, 1987 dalam Nur

(4) siswa termotivasi untuk belajar. Dalam

Efendi, 2013) siswa akan termotivasi jika

kegiatan pembelajaran, siswa aktif mencari

apa

tahu informasi yang diperlukan untuk

perhatiannya, relevan dengan kebutuhan

menjawab pertanyaannya sendiri sehingga

siswa,

relevan dengan kebutuhan mereka sendiri.

menyebabkan

Siswa dibiasakan untuk membaca

Relevance,

yang

dipelajarinya

apa

menambah

Confidance,

yang

mereka

mereka
percaya

menarik

puas,

dirinya.

pelajari
dan
Dengan

materi kemudian melakukan klarifkasi

demikian

mengenai materi yang telah dipelajarinya.

meningkat karena kemandirian belajar

Setelah itu siswa melakukan prediksi dan

siswa juga meningkat.

hasil

belajar

siswa

dapat

membuat pertanyaan untuk didiskusikan
bersama.

Kemampuan

mengemukakan
berdiskusi

dapat

siswa

pendapat

pada

dilatih.

yang diungkapkan

dalam

Paulina

mengungkapkan

bahwa:

saat

Chickering
(2000:

“Siswa

5)
yang

mampu belajar mandiri adalah siswa yang
dapat

mengontrol

SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan

Kemandirian

belajar

Panen

dalam

dirinya

sendiri,

mempunyai motivasi yang tinggi, yakin

pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran
Reciprocal

Dengan strategi motivasi ARCS
guru dapat mendorong siswa untuk dapat

attention,

relevance,

confidence,

Model

dengan

meningkatkan

hasil

belajar

dan

kemandirian belajar siswa.
Hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dari kondisi awal (pra-siklus),

wawasan yang luas dan luwes.”

gagasannya.

Teaching

melalui

menerapkan strategi motivasi ARCS dapat

akan dirinya, mempunyai orientasi atau

mengemukakan

Akuntansi

Tahap
dan

satisfaction pada strategi motivasi ARCS
ini, dapat meningkatkan perhatian siswa
terhadap materi yang akan diajarkan
karena guru menunjukkan kerelevanan
atau penerapan materi pada kehidupan
sehari-hari. Menurut teori motivasi ARCS

siklus I, dan siklu II. Kondisi awal (prasiklus) sebelum penerapan Reciprocal
Teaching

Model

dengan

menerapkan

strategi motivasi ARCS menunjukkan ratarata nilai kognitif kelas sebesar 75,34
dengan rata-rata ketuntansan belajar siswa
sebesar

71,42%. Setelah diterapkannya

model pembelajaran rata-rata kelas pada
siklus I sebesar 85,71 dan pada siklus II
meningkat menjadi 87,83 dengan rata-rata
41

Jupe UNS, Vol 3, No 1 , Hal 34 s/d 44
Nur Zulaihah, Pembelajaran Reciprocal Teaching Model Dengan Strategi Motivasi ARCS
Mampu Meningkatkan Hasil dan Kemandirian Belajar Siswa SMK. Agustus 2014, 14.

ketuntasan belajar sebesar 100%. Pada

2) bagi Siswa, siswa hendaknya mem-

ranah

juga

biasakan diri untuk belajar mandiri agar

mengalami peningkatan dari pra-tindakan

dapat meningkatkan penguasaan konsep

sebesar 68,00 %, siklus I sebesar 77,13%

terhadap materi yang dipelajari; 3) bagi

menjadi 83,71% pada siklus II. Sedangkan

sekolah, sekolah hendaknya meningkatkan

ranah psikomotorik yang meningkat dari

kualitas pembelajaran dengan mengupaya-

pra-tindakan sebesar 67,22% dan siklus I

kan pelatihan bagi guru agar dapat

sebesar

menerapkan pembelajaran yang menarik.

afektif

secara

76,15%

klasikal

meningkat

menjadi

82,50% pada siklus II.
Peningkatan

Sekolah hendaknya juga selalu memjuga

terjadi

pada

berikan motivasi dan mendorong bagi guru

kemandirian belajar siswa dari pra siklus

untuk menerapkan model, metode, pen-

sebesar 57,14%, siklus I sebesar 69,71%,

dekatan, dan strategi pembelajaran yang

dan siklus II sebesar 86,29%. Hal ini

dapat memotivasi siswa untuk belajar dan

menunjukkan bahwa proses pembelajaran

mengemukakan pendapat.

yang terjadi sudah melibatkan kemandirian
UCAPAN TERIMA KASIH

siswa dalam belajar.
Oleh karena itu, pembelajaran
Akuntansi melalui Reciprocal Teaching
Model

dengan

menerapkan

strategi

motivasi ARCS dapat meningkatkan hasil
belajar dan kemandirian belajar siswa.
SARAN

Terselesaikannya artikel ilmiah ini
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,
arahan dan dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi,

FKIP

Keahlian

Khusus

UNS, Ketua Bidang
(BKK)

Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian ini,

Akuntansi FKIP UNS, Pembimbing I dan

maka ada beberapa saran yang dapat

Pembimbing II, serta jajaran redaksi Jurnal

digunakan sebagai bahan pertimbangan

Pendidikan Ekonomi FKIP UNS.

masukan yaitu: 1) bagi guru hendaknya
dapat menciptakan pembelajaran yang
menarik dan menerapkan model, metode,
pendekatan, dan strategi pembelajaran
sehingga dapat memotivasi siswa untuk
belajar dan mengemukakan pendapat;

DAFTAR PUSTAKA
Basrowi, M, & Suwandi. 2007. Prosedur
Penelitian Tindakan Kelas. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Efendi, Nur. 2013. “Pendekatan
Pengajaran Reciprocal Teaching
Berpotensi Meningkatkan
Ketuntasan Hasil Belajar Biologi
42

Jupe UNS, Vol 3, No 1 , Hal 34 s/d 44
Nur Zulaihah, Pembelajaran Reciprocal Teaching Model Dengan Strategi Motivasi ARCS
Mampu Meningkatkan Hasil dan Kemandirian Belajar Siswa SMK. Agustus 2014, 14.

Siswa SMA”. PEDAGOGIA Vol. 2,
No. 1, Februari 2013: halaman 8497
Garderen, Delinda van. (2004).
“Reciprocal Teahing As A
Comprehension Strategy For
Understanding Mathematical Word
Problems”. Reading and Writing
Quarterly. New York: Taylor &
Francis Group.

Winaya, I Nyoman, Wayan Lasmawan,
dan Nyoman Dantes. 2013. Pengaruh
Model ARCS Terhadap Hasil Belajar
Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa
Pada Pembelajaran Ips Di Kelas IV
SD Chis Denpasar. e-Journal
Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan
Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun
2013)

Joyoatmojo, S. 2006. Belajar Mandiri
Bekal Untuk Memupuk Jalan
Sepanjang Hayat. Surakarta UNS

Yunita, YE, Slamet Santosa, dan Joko
Ariyanto. Penerapan Pendekatan
Pengajaran Terbalik (Reciprocal
Teaching) Untuk Meningkatkan
Kemandirian Belajar Biologi Siswa
Kelas VII-G SMP N 5 Karanganyar
Tahun Pelajaran 2010/2011. Jurnal
Pendidikan Biologi Vol. 3 No. 2 Hal.
43-54.

Kuswardi, Kurniawati, Slamet. 2011.
Efektifitas Model Pembelajaran
Dirrect Instruction Dengan Strategi
Motivasi Arcs Pada Materi Graph.
JMEE Volume I Nomor 1, Juli 2011
Moleong. 2010. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Palincsar, A. & Brown, A. (1984).
Reciprocal Teaching of
Comprehension Fostering and
Comprehension-Monitoring
Activities. Cofnition and Instruction.
Vol 1 No 2, Hal 117-175.
Paulina Panen. 2000. Hubungan Motivasi
dan Kemandirian Belajar Dengan
Prestasi Belajar Mata Diklat
Kewirausahaan Pada Siswa Kelas X
SMK Swasta Eka Prasetya Helvetia
Tahun Ajaran 1999/2000. Skripsi
Unimed Medan
Tahar Irzan dan Enceng. (2006).
“Hubungan Kemandirian Belajar dan
Hasil Belajar Pada Pendidikan Jarak
Jauh” Jurnal Pendidikan Terbuka
dan Jarak Jauh, Volume. 7, Nomor 2,
September 2006, 91-101
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran
Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.

43

Jupe UNS, Vol 3, No 1 , Hal 34 s/d 44
Nur Zulaihah, Pembelajaran Reciprocal Teaching Model Dengan Strategi Motivasi ARCS
Mampu Meningkatkan Hasil dan Kemandirian Belajar Siswa SMK. Agustus 2014, 14.

44