LAPORAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL
LAPORAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS TEGAK BERSAMBUNG MELALUI PENGGUNAAN CONTOH DAN MEDIA BUKU TULIS HALUS PADA SISWA KELAS I SDN SUMBERMUJUR 05 KECAMATAN CANDIPURO KABUPATEN LUMAJANG
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional ( PDGK 4501 )
Oleh :
VIVI WAHYUNI NIM : 819 844 969
PROGRAM STUDI S1 / PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPBJJ UT – JEMBER 2011.2
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Mahasiswa
: VIVI WAHYUNI
NIM
Program Studi
: S1 PGSD Guru Kelas
Jumlah Pembelajaran : Siklus I dan Siklus 2 Tempat
: SDN Sumbermujur 05
Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang Tanggal Pelaksanaan
: 19 dan 28 Oktober 2011 ( Bahasa Indonesia )
Masalah yang merupakan fokus perbaikan :
1. Belum efektifnya kemampuan siswa dalam menulis tegak bersambung.
2. Siswa kurang bisa menulis tegak bersambung dengan rapi, baik dan tepat.
Lumajang, 19 Nopember 2011 Mengetahui
Supervisor
Mahasiswa
Prof. Dr. H. M. SULTHON MASYHUD, M.Pd
VIVI WAHYUNI
NIP.19590904 198103 1 005 NIM. 819 844 969
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT hanya karen berkat rahmat serta hidayah Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Perbaikan Pembelajaran ini tepat pada waktunya. Penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan kami dalam menampuh pendidikan SI PGSD di UPBJJ-UT Jember.
Dalam Laporan Perbaikan Pembelajaran ini kami menyampaikan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah memberi nasehat, bimbingan, saran, motivasi dan bantuan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar. Rasa terima kasih ini kami sampaikan kepada :
1. Rektor Universitas Terbuka, Jakarta.
2. Dekan FKIP Universitas Terbuka di Jember.
3. Kepala UPBJJ Universitas Terbuka Jember.
4. Dosen Universitas Terbuka di Jember.
5. Dr. H. M. Sulthon Masyhud, M. Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi atas tersusunnya laporan ini.
6. Pengelola UPBJJ Universitas Terbuka Pokjar Tempeh.
7. Kepala SDN Tempeh Lor 01 Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang, atas semua fasilitas yang telah di berikan selama pelaksanaan perkuliaan.
8. Drs. Mochamad Sholeh selaku Kepala SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, atas ijin dan bimbingannya dalam pelaksanaan pembelajaran.
9. Tuplik Sumartini, S.Pd.SD selaku teman sejawat / Supervisor 2 dari SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang yang telah membantu suksesnya pelaksanaan perbaikan pembelajaran di SDN Sumbermujur 05.
10. Suami dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga Laporan ini bisa terselesaikan tepat waktu.
11. Rekan – rekan Mahasiswa SI PGSD UPBJJ-UT Jember Pokjar Tempeh.
menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan yang kami susun ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Lumajang, 19 Nopember 2011
Penulis
ABSTRAK
Vivi Wahyuni, 2011. Penggunaan contoh dan media buku tulis halus untuk peningkatan aktivitas dan hasil belajar dalam menulis tegak bersambung pada siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang
Kata Kunci : Penggunaan contoh dan Media Buku Tulis Halus, Aktivitas da Hasil Belajar, Menulis Tegak Bersambung
Menulis tegak bersambung merupakan suatu ketrampilan yag terdapat pada empat aspek pembelajaran Bahasa Indonesia dengan cara menggabungkan huruf demi huruf, sehingga membentuk suatu kata dan kalimat. Menulis tegak bersambung membutuhkan kesabaran dan ketekunan pada saat melakukannya.
Menurut Eko Siswanto (1995/1996) penggunaan contoh dan media buku tulis halus akan mempermudah siswa dalam menulis baik menulis huruf lepas maupun huruf tegak bersambung sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah tanggal 1 Juli 1983 tentang penegasan tulisan tangan.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa siswi kelas I SDN sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang dengan didampingi oleh salah satu guru senior sebagai teman sejawat atau supervisor 2 / observer. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober 2011 didahului dengan observasi awal, dilanjutkan dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, observasi per siklus dan diakhiri dengan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan 2 siklus, dengan harapan kemampuan menulis tegak bersambung siswa akan meningkat.
Penelitian berdasarkan permasalahan Bagaimanakah penerapan penggunaan con toh dan media buku tulis halus dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menulis tegak bersambung pada siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang? Penelitian berdasarkan permasalahan Bagaimanakah penerapan penggunaan con toh dan media buku tulis halus dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menulis tegak bersambung pada siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang?
Daftar Pustaka .............................................................................................
38 Lampiran – lampiran Lampiran 1
39 Lampiran 2
: Lembar Kesediaan Teman Sejawat ..............
40 Lampiran 3
: Surat Pernnyataan .........................................
41 Lampiran 4
: Matrik Penelitian ..........................................
44 Lampiran 5
: Denah Sekolah ..............................................
45 Lampiran 6
: RPP Pra Siklus ..............................................
50 Lampiran 7
: Lembar Soal Evaluasi Pra Siklus .................
52 Lampiran 8
: Hasil Evaluasi Pra Siklus ..............................
: Lembar Observasi Keaktifan Siswa Pra Siklus 53 Lampiran 9
55 Lampiran 10 : Lembar Observasi Guru Pra Siklus .............
: Lembar Observasi Siswa Pra Siklus ............
56 Lampiran 11 : RPP Siklus I ..................................................
58 Lampiran 12 : Lembar Soal Evaluasi Siklus I .....................
62 Lampiran 13 : Hasil Evaluasi Siklus I ..................................
63 Lampiran 14 : Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I
64 Lampiran 15 : Lembar Observasi Siswa Siklus I ................
66 Lampiran 16 : Lembar Observasi Guru Siklus I ..................
67 Lampiran 17 : Dokumentasi Siklus I Siklus I ....................
69 Lampiran 18 : RPP Siklus 2 ..................................................
71 Lampiran 19 : Lembar Soal Evaluasi Siklus 2 .....................
76 Lampiran 20 : Hasil Evaluasi Siklus 2 .................................
78 Lampiran 21 : Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus 2 .
79 Lampiran 22 : Lembar Observasi Siswa Siklus 2 ...............
81 Lampiran 23 : Lembar Observasi Guru Siklus 2 .................
82 Lampiran 24 : Dokumentasi Siklus 2 ...................................
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Globalisasi pada era modern sekarang ini menimbulkan suatu sistem persaingan bebas dalam segala kehidupan. Kita harus dapat meningkatkan kemampuan berpikir sehingga kita dapat bersaing dengan bangsa – bangsa di dunia. Untuk membentuk generasi yang unggul salah satunya adalah meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini berkaitan erat dengan dunia pendidikan. Oleh karena itu dengan keterkaitan dunia pendidikan erat sekali hubungannya dengan siswa Sekolah Dasar sebagai pondasi jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh setiap siswa SD adalah membaca, menulis dan berhitung.
Mengingat pentingnya tiga kemampuan belajar tersebut sebagai dasar untuk mempelajari ilmu – ilmu lain pada kelas I mata pelajaran ini mendapat jatah / porsi lebih banyak. Belajar pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan ketrampilan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar baik secara lisan maupun tertulis (Kumpulan Pendidikan Dasar GBPP Kelas I, 1994: 20). Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek ketrampilan yaitu ketrampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Salah satu cabang pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang mempunyai peranan penting adalah aspek ketrampilan menulis.
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki para siswa yang sedang belajar mulai tingkat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Sebelum sampai pada tingkat mampu menulis, siswa harus mulai dari tingkat awal, tingkat permulaan, mulai dari pengenalan lambang-lambang bunyi. Pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh pada tingkat permulaan pada pembelajaran menulis itu, akan menjadi dasar peningkatan dan pengembangan kemampuan siswa selanjutnya. Apabila dasar itu baik, maka dapat diharapkan hasil pengembangannya akan lebih Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki para siswa yang sedang belajar mulai tingkat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Sebelum sampai pada tingkat mampu menulis, siswa harus mulai dari tingkat awal, tingkat permulaan, mulai dari pengenalan lambang-lambang bunyi. Pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh pada tingkat permulaan pada pembelajaran menulis itu, akan menjadi dasar peningkatan dan pengembangan kemampuan siswa selanjutnya. Apabila dasar itu baik, maka dapat diharapkan hasil pengembangannya akan lebih
Sesuai dengan Standart Ketuntasan Minimal SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang bahwa siswa dinyatakan mencapai standar proses yang baik jika 70 % siswa tergolong dalam kategori aktif mengikuti proses pembelajaran, 20 % siswa cukup aktif dan selebihnya
10 % siswa kurang aktif dan tidak aktif. Berdasarkan hasil observasi tentang aktivitas belajar dari siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang pokok bahasa menulis tegak bersambung yang dilakukan pada hari Selasa tanggal 18 Oktober 2011 menunjukkan bahwa dari 19 orang siswa hanya 3 siswa (16%) yang tergolong sangat aktif dalam menulis, mempunyai tulisan baik, benar dan rapi, 4 siswa (21%) tergolong aktif, 4 orang siswa (21%) cukup aktif , selebihnya 5 orang siswa (26%) tergolong kurang aktif dan 3 orang siswa ( 16%) tergolong sangat kurang aktif. Selain itu berdasarkan data dokumentasi tentang skor hasil tes siswa yang ada pada guru kelas dapat diketahui bahwa sebanyak 19 orang siswa, terdapat 7 orang siswa (37%) yang mendapat nilai skor sangat baik (80 – 100), terdapat 3 orang siswa (16%) yang mendapatkan skor baik (70 – 79), 2 orang siswa (10%) yang mendapatkan nilai dalam kategori cukup (60 – 69), sisanya 7 orang siswa (37%) mendapatkan skor dalam kategori kurang (50 – 59).
Berdasarkan hasil observasi dan data dokumen tentang hasil ulangan tersebut, dapat dikemukakan bahwa proses pembelajaran menulis tegak bersambung di kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang tersebut masih belum efektif. Proses pembelajaran belum dapat Berdasarkan hasil observasi dan data dokumen tentang hasil ulangan tersebut, dapat dikemukakan bahwa proses pembelajaran menulis tegak bersambung di kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang tersebut masih belum efektif. Proses pembelajaran belum dapat
Karena guru dan siswa memakai buku tulis biasa dalam menulis tegak bersambung, sehingga siswa kurang menguasai dan kurang lancar dalam menulis tegak bersambung. Dari pengalaman dan pengamatan di kelas rendah, khususnya kelas I SDN Sumbermujur 05 diketahui bahwa hasil belajar siswa kurang memuaskan dikarenakan media yang digunakan kurang tepat. Penggunaan buku tulis halus disertai contoh sangat mendukung proses pengetahuan siswa secara langsung dan terarah.
Melalui contoh dan penggunaan alat bantu buku tulis halus akan memudahkan siswa dalam penulisan huruf tegak bersambung menjadi lebih rapi dan baik lagi. Siswa lebih mudah untuk merangkai huruf dan memudahkan mereka menulis lebih indah, karena tulisan tegak bersambung adalah kata yang ditulis secara berangkai atau tidak putus sehingga menimbulkan keindahan pada tulisan.
Alasan siswa diberi pelajaran menulis huruf bersambung adalah (1) Tulisan sambung memudahkan siswa untuk mengenal kata – kata sebagai satu kesatuan, (2) Menulis tegak bersambung tidak memungkinkan menulis terbalik, (3) Menulis tegak bersambung lebih cepat karena tidak ada gerakan berhenti tiap huruf (Abdurahman, 1999). Menurut Eko Siswanto (1995/1996) kelebihan buku tulis halus dibanding buku lain untuk menulis halus pembelajaran menulis permulaan adalah sebagai berikut: (1) Mempermudah siswa dalam menyamakan besarnya huruf dalam menulis. Hal ini disebabkan besarnya huruf yang ditulis siswa dipandu oleh dua garis atas dan dibawah yang berjarak pendek, sehingga tulisan siswa akan tepat pada garis tidak lebih Alasan siswa diberi pelajaran menulis huruf bersambung adalah (1) Tulisan sambung memudahkan siswa untuk mengenal kata – kata sebagai satu kesatuan, (2) Menulis tegak bersambung tidak memungkinkan menulis terbalik, (3) Menulis tegak bersambung lebih cepat karena tidak ada gerakan berhenti tiap huruf (Abdurahman, 1999). Menurut Eko Siswanto (1995/1996) kelebihan buku tulis halus dibanding buku lain untuk menulis halus pembelajaran menulis permulaan adalah sebagai berikut: (1) Mempermudah siswa dalam menyamakan besarnya huruf dalam menulis. Hal ini disebabkan besarnya huruf yang ditulis siswa dipandu oleh dua garis atas dan dibawah yang berjarak pendek, sehingga tulisan siswa akan tepat pada garis tidak lebih
Dengan menyadari kenyataan diatas, maka dalam penelitian ini penulis
mengambil judul “PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
BERSAMBUNG MELALUI PENGGUNAAN CONTOH DAN MEDIA BUKU TULIS HALUS PADA SISWA KELAS I SDN SUMBERMUJUR 05 KECAMATAN CANDIPURO KABUPATEN LUMAJANG ”.
MENULIS
TEGAK
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas dan disertai diskusi dengan teman sejawat diketahui bahwa masalah dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimanakah penerapan penggunaan contoh dan media buku tulis halus dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam menulis tegak bersambung pada siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang?
1.2.2 Bagaimanakah penerapan penggunaan contoh dan media buku tulis halus dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis tegak bersambung pada siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah PTK sebagaimana dipaparkan bagian sebelumnya dapat dirumuskan dua tujuan PTK sebagai berikut : Berdasarkan pada rumusan masalah PTK sebagaimana dipaparkan bagian sebelumnya dapat dirumuskan dua tujuan PTK sebagai berikut :
1.3.2 Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis tegak bersambung pada siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang melalui penggunaan contoh dan media buku tulis halus.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi siswa
1.4.1.1 Dengan mencontoh tulisan pada buku tulis halus dalam pembelajaran menulis dengan menggunakan tegak bersambung, maka hasil belajar siswa dalam menulis tegak bersambung akan meningkat.
1.4.1.2 sebagai timbal balik antara pembelajaran dan perbaikan hasil belajar siswa
1.4.2 Bagi guru
1.4.2.1 Mencontoh tulisan pada buku tulis halus menjadikan proses pembelajaran lebih bermutu. Indikasi pembelajaran yang bermutu adalah diperolehnya hasil belajar siswa yang meningkat.
1.4.2.2 Dengan penggunaan media alat bantu dan contoh tulisan huruf tegak bersambung menambah inspirasi guru untuk menciptakan cara yang lain dalam pembelajaran yang berbeda.
1.4.2.3 Selain itu guru bisa termotivasi untuk lebih meningkatkan kompetensi diri dalam penekanan penulisan yang benar dan jelas terutama bagi guru kelas rendah khususnya kelas I.
1.4.2.4 Membuat guru lebih percaya diri.
keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran.
1.4.3 Bagi Sekolah
1.4.3.1 Memahami cara mengajar dengan contoh dan media buku tulis halus pada materi penulisan huruf tegak bersambung, hasil penelitian dapat disimpan dalam perpustakaan sekolah maka akan menambah koleksi perpustakaan, disamping itu dapat digunakan pula sebagai referensi bagi peneliti – peneliti selanjutnya.
1.4.3.2 Memberikan sumbangan yang positif bagi sekolah terhadap kemajuan sekolah yang tercermin dari peningkatan kemampuan profesional para guru.
1.4.3.3 Mengetahui kekurangan dan kelemahan sarana dan prasarana yang digunakan dalam PBM
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Ketidakmampuan siswa dalam menulis tegak bersambung atau sering dikatakan menulis latin akan berakibat rendahnya prestasi belajarnya. Hal ini dapat terjadi apabila siswa kurang terampil dalam menulis tegak bersambung dan guru sebagai motivator kurang memotivasi siswa untuk meningkatkan minat dalam menulis tegak bersambung, maka bisa ditebak bagaimana bentuk tulisan siswa. Jika tulisan siswa buruk, maka siswa tersebut akan enggan untuk membaca kembali pelajaran yang mereka terima.
Menurut Purwodarminto (1984) huruf adalah gambar bunyi bahasa dan aksara. Huruf balok adalah tulisan yang tidak dirangkaikan. Dengan demikian maka huruf tegak bersambung dapat diartikan tulisan tegak yang dirangkaikan sesuai dengan GBPP 1994 pembelajaran Bahasa Indonesia bentuk tulisan yang dikembangkan di Sekolah Dasar (SD) adalah huruf lepas dan huruf tegak bersambung huruf ditulis dengan huruf setiap kata ditulis secara berangkai atau tidak putus.
Alasan siswa diberi pelajaran menulis huruf bersambung adalah (1) Tulisan sambung memudahkan siswa untuk mengenal kata – kata sebagai satu kesatuan, (2) Menulis tegak bersambung tidak memungkinkan menulis terbalik, (3) Menulis tegak bersambung lebih cepat karena tidak ada gerakan berhenti tiap huruf (Abdurahman, 1999).
Menurut Eko Siswanto (1995/1996) kelebihan buku tulis halus dibanding buku lain untuk menulis halus pembelajaran menulis permulaan adalah sebagai berikut: (1) Mempermudah siswa dalam menyamakan besarnya huruf dalam menulis. Hal ini disebabkan besarnya huruf yang ditulis siswa dipandu oleh dua garis atas dan dibawah yang berjarak pendek, sehingga tulisan siswa akan tepat pada garis tidak lebih dan tidak kurang dari garis. (2) Membantu siswa dalam menulis perbandingan besarnya huruf besar dan huruf kecil. Bila sedang menulis huruf lepas atau cetak perbandingan agak mudah menulisnya.
membutuhkan satu ruang, sedang huruf besar membutuhkan tiga ruang, kecuali huruf g, j dan y memerlukan lima ruang. (3) Membantu siswa dalam membuat tegak tulisan (tidak miring kekanan atau kekiri).
Menurut Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah tanggal 1 Juli 1983 dan penegasan tulisan tangan, ada dua jenis tulisan tangan yang diberlakukan yaitu huruf lepas dan huruf tegak bersambung. Dibawah ini adalah contoh baku huruf lepas dan huruf tegak bersambung
bersih itu sehat
bersih itu sehat
Untuk memperlancar dan meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa diperlukan media yang tepat untuk mendukungnya, media disini yang dimaksud adalah penggunaan contoh dan media buku t tulis halus. Selain itu pula bimbingan guru dalam penggunaan contoh dan media ini sangat berpengaruh dalam keberhasilan siswa.
Berikut ini adalah implimentasi teori pembelajaran dalam PTK yang dilaksanakan dalam bentuk tabel Tabel 2.1 : Implikasi penggunaan contoh dan media buku tulis halus dalam
menulis tegak bersambung
Langkah Pembelajaran
Aktivitas Guru
Aktivitas siswa
I. Kegiatan Awal
a. Salam pembuka
a. Guru mengucapkan
a. Siswa menjawab
salam
salam yang diucapkan guru
b. Siswa melakukan bersama
b. Melakukan do’a
b. Guru
c. Absensi siswa
c. Guru mengabsen
c. Siswa
siswa
mendengarkan absensi dari guru
d. Siswa tujuan
d. Penyampaian
d. Guru
mendengarkan pembelajaran
menyampaikan
materi dan tujuan
materi dan tujuan
pembelajaran
pembelajaran
II. Kegiatan Inti Eksplorasi
a. Siswa menjawab apersepsi
a. Guru melakukan
a. Guru
pertanyaan dari
siswa, misalnya;
tegak bersambung” atau
tegak bersambung kalian?”
Elaborasi
b. Siswa sebuah
b. Guru
menulis
b. Guru menuliskan
memperhatikan menggunakan
huruf
huruf lepas dan
huruf sambung.
guru dengan huruf lepas dan seksama.
juga Siswa mengerti dan menanyakan
huruf sambung, Guru
tentang nama – kepada
menjelaskan
nama huruf dengan tentang nama –
siswa
tentang nama –
menggunakan huruf nama huruf itu
nama huruf dengan
menggunakan
tegak bersambung.
c. Siswa penjelasan dan
c. Guru
memberi
c. Guru menjelaskan
mendengarkan dan contoh
dan
memberi
memperhatikan menulis
tegak bersambung.
penjelasan guru.
sambung di buku
tulis halus
d. Siswa mencontoh contoh penulisan
d. Guru
memberi
d. Guru
memberi
tulisan sebuah kata sebuah kata tegak
contoh penulisan
yang ditulis guru di bersambung di
sebuah
kata
buku tulis halus papan tulis dan
menggunakan
masing – masing siswa mencontoh
dengan baik dan tulisan guru di rapi.
buku masing –
masing
e. Siswa mencontoh sebuah kalimat
e. Guru menuliskan
e. Guru
memberi
tulisan sebuah sederhana
contoh penulisan
kalimat sederhana menggunakan
sebuah
kalimat
yang ditulis guru di huruf
sederhana
buku tulis halus bersambung dan
tegak
menggunakan
masing – masing siswa mencontoh
dengan baik dan dengan baik dan
masing – masing
dengan
baik,
benar dan rapi
Konfirmasi
f. Siswa mengerjakan membagikan
f. Guru
f. Guru membagikan
lembar observasi lembar evaluasi
lembar observasi
g. -- pekerjaan siswa
g. Guru mengoreksi
g. Guru mengoreksi
pekerjaan siswa
h. Siswa jawab
h. Guru
bertanya
h. Guru memberikan
mendengarkan siswa
dengan
pemahaman,
penjelasan guru dan meluruskan
untuk
memberikan
bertanya tentang pemahaman,
penguatan
dan
materi yang belum memberikan
kesimpulan
dimengerti penguatan
dan
kesimpulan
III. Kegiatan Akhir
a. Siswa informasikan
a. Guru
meng-
a. Guru memberikan
mendengarkan kegiatan untuk
informasi tentang
penjelasan guru. pertemuan
b. Do’a
b. Guru memimpin b. Siswa berdo’a
do’a
bersama – sama
c. Salam penutup
c. Guru
c. Siswa menjawab
mengucapkan
salam yang
salam
diucapkan guru
2.2 Hipotesis Tindakan
Rumusan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :
2.2.1 Jika diterapkan penggunaan contoh dan media buku tulis halus dalam menulis tegak bersambung pada siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, maka aktivitas belajar siswa akan meningkat.
2.2.2 Jika diterapkan penggunaan contoh dan media buku tulis halus dalam menulis tegak bersambung pada siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, maka hasil belajar siswa akan meningkat.
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian
Tujuan utama PTK adalah untuk memperbaiki / meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaan adalah menumbuhkan budaya meneliti dikalangan guru (Mukhlis:2000,5). Selain itu PTK juga bertujuan untuk meningkatkan layanan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar serta mengembangkan ketrampilan guru dalam menangani berbagai permasalahan pembelajaran aktual yang dihadapi di kelasnya.
Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (PTK) beberapa siklus dengan menggunakan model rancangan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1998). Model action research menurut Kemmis dan Taggart terdiri dari empat komponen yaitu : planning, implementing, observing, dan Refleksing. Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan kelas (perencanaan) yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilaksanakan. Tahap 2 : Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan dikelas. Tahap 3 : Observasi, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Tahap 4: Refleksi atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi, untuk lebih jelasnya, siklus PTK dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini
Plan
Action
Merencanakan Melakukan Tindakan
Observation Reflection Mengamati
Merefleksikan
Plan
Rencana Awal /rancangan
Reflection Putaran I
Action / Observation
Revised Plan
Reflection
Action / Putaran II Observation
Revised Plan
Reflection
Action / Observation
Penjelasan alur diatas adalah:
1. Rancangan / rencana awal, sebelum mengadakan penelitian – penelitian menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rancangan tindakan, termasuk didalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran.
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model inquiri.
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
4. Rancangan / rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamatan membuat yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Observasi dibagi dalam beberapa siklus, dimana masing – masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif dimasing – masing Observasi dibagi dalam beberapa siklus, dimana masing – masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif dimasing – masing
3.1.1 Deskripsi per siklus
Langkah-langkah pembelajaran tersebut sebagai berikut :
Siklus I
Langkah I : Membuat rencana perbaikan pembelajaran yang lebih mengarah perbaikan pengelolaan kelas. Langkah II : Menyiapkan bahan-bahan yang sesuai untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya : menyediakan media pembelajaran buku tulis halus, soal – soal dan lembar tugas.
Langkah III : Merencanakan cara penyampaian pembelajaran. Langkah IV : Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dalam pembelajaran.
Langkah V : Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan menulis dan huruf.
Langkah VI : Guru menjelaskan tentang materi menulis huruf lepas yang diawali dengan mengenal nama – nama huruf.
Langkah VII : Guru memberi penjelasan dan contoh cara menulis
huruf lepas di buku tulis halus.
Langkah VIII : Guru memberi contoh penulisan sebuah kata di papan tulis dan siswa mencontoh tulisan guru di buku masing – masing.
Langkah IX : Guru membagikan lembar evaluasi, dan siswa langsung mengerjakan lembar evaluasi tersebut Langkah X : Guru mengoreksi pekerjaan siswa Langkah IX : Guru membagikan lembar evaluasi, dan siswa langsung mengerjakan lembar evaluasi tersebut Langkah X : Guru mengoreksi pekerjaan siswa
Langkah XII : Menentukan tindakan perbaikan siklus II sesuai
dengan penelitian.
Siklus II
Langkah I : Membuat rencana perbaikan pembelajaran yang lebih merangsang aktivitas siswa dalam menanggapi pembelajaran. Guru memadukan hasil refleksi kesatu agar siklus kedua lebih baik.
Langkah II : Menyiapkan bahan-bahan yang sesuai untuk tujuan yang telah ditetapkan, menyiapkan lembar kerja siswa.
Langkah III : Merencanakan cara penyampaian pembelajaran. Guru mengingatkan kembali tentang tata cara penulisan huruf tegak bersambung di buku tulis halus.
Langkah IV : Guru melakukan tindakan eksploras yang visa memancing minat siswa dalam pembelajaran Langkah V : Guru menulis sebuah huruf lepas dan huruf sambung di papan tulis dan menanyakan kepada siswa tentang nama huruf – huruf itu.
Langkah VI : Guru memberikan penjelasan dan contoh cara menulis kata dan kalimat dengan menggunakan huruf sambung di buku tulis halus Setelah siswa lebih memahaminya, guru menyuruh siswa untuk menulis kembali kalimat yang ditulis guru di buku masing – masing sebagai latihan berlanjut.
siswa telah benar – benar paham, selanjutnya guru membagikan lembar evaluasi.
Langkah VIII : Guru mengawasi dan memberikan penjelasan jika ada siswa yang bertanya tentang soal latihan yang diberikan guru. Guru mengoreksi pekerjaan siswa
Langkah IX : Guru bertanya jawab dengan siswa untuk meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan.
Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan ( Planning )
a. Menyusun rencana pembelajaran menulis tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus. Rencana pembelajaran terdiri dari :
1) Standar Kompetensi
2) Kompetensi Dasar
3) Indikator
4) Tujuan pembelajaran dan karakter siswa yang diharapkan
5) Materi Pembelajaran
6) Metode Pembelajaran
7) Langkah – langkah Pembelajaran
8) Alat dan Sumber Belajar
9) Penilaian
b. Menyiapkan jenis buku yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dalam hal ini adalah buku tulis halus.
c. Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati kegiatan situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar berlangsung
2. Pelaksanaan ( Acting )
a. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran.
b. Guru melakukan apersepsi / eksplorasi kepada siswa.
c. Guru menulis sebuah huruf menggunakan huruf lepas di papan tulis dan menanyakan kepada siswa tentang nama – nama huruf itu.
d. Guru memberi penjelasan dan contoh cara menulis huruf lepas di buku tulis halus.
e. Guru memberi contoh penulisan kata dengan menggunakan huruf lepas di papan tulis dan siswa mencontoh tulisan guru di buku masing – masing.
f. Guru menuliskan sebuah kalimat sederhana menggunakan huruf tegak bersambung dan siswa mencontoh di bukunya masing – masing dengan baik, benar dan rapi.
g. Guru membagikan lembar evaluasi.
h. Siswa mengerjakan lembar evaluasi tersebut.
i. Guru mengoreksi pekerjaan siswa. j. Guru bertanya jawab dengan siswa untuk meluruskan
pemahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan.
3. Observasi Pengamatan yang dilakukan pada siswa saat melakukan aktivitas belajar menulis huruf lepas dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan ( terlampir ).
4. Evaluasi Evaluasi akhir siklus I dilakukan dengan cara memberikan post test berupa ulangan harian diakhir pertemuan.
5. Refleksi Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Refleksi pada siklus I dilaksanakan segera setelah tahap tindakan 5. Refleksi Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Refleksi pada siklus I dilaksanakan segera setelah tahap tindakan
Hal ini disebabkan karena kurangnya minat siswa akan menulis tegak bersambung dan kebiasaan siswa berbicara sendiri saat aktivitas belajar berlangsung.
Siklus II
1. Perencanaan ( Planning )
a. Menyusun rencana pembelajaran menulis tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus. Rencana pembelajaran terdiri dari :
1) Standar Kompetensi
2) Kompetensi Dasar
3) Indikator
4) Tujuan pembelajaran dan karakter siswa yang diharapkan
5) Materi Pembelajaran
6) Metode Pembelajaran
7) Langkah – langkah Pembelajaran
8) Alat dan Sumber Belajar
9) Penilaian
b. Menyiapkan jenis latihan yang sesuai dengan materi yaitu menulis dari yang paling sederhana hingga yang rumit
c. Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati kegiatan situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar berlangsung
2. Pelaksanaan ( Acting )
a. Guru melakukan apersepsi kepada siswa.
b. Guru menulis sebuah huruf menggunakan huruf lepas dan huruf sambung dan menanyakan kepada siswa tentang nama huruf – huruf itu.
c. Guru memberikan penjelasan dan contoh cara menulis huruf sambung di buku tulis halus dan siswa mencontoh tulisan guru di buku tulis halus masing – masing.
d. Setelah siswa lebih memahaminya, guru menuliskan sebuah kalimat sederhana menggunakan huruf tegak bersambung dan menyuruh siswa untuk menulis kembali kalimat yang ditulis guru di buku masing – masing sebagai latihan berlanjut.
e. Setelah siswa telah melakukan semua dan ternyata siswa telah benar – benar paham, selanjutnya guru membagikan lembar evaluasi.
f. Guru mengawasi dan memberikan penjelasan jika ada siswa yang bertanya tentang soal latihan yang diberikan guru
g. Guru mengoreksi pekerjaan siswa
h. Guru bertanya jawab dengan siswa untuk meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Observasi Observasi siklus II merupakan perbaikan dari observasi siklus
I. observasi pada penelitian ini dilakukan terhadap aktivitas belajar mengajar menulis tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus.
4. Evaluasi Evaluasi pada siklus II dilakukan dengan cara memberikan penilaian kepada siswa secara individu. Evaluasi akhir siklus dengan memberikan ulangan harian yang dilaksanakan pada akhir siklus II.
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes pada siklus II. Refleksi pada siklus II dilaksanakan segera setelah tahap tindakan dan observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data hasil evaluasi maupun hasil observasi, berdasarkan hasil pengamatan tersebut diambil kesimpulan bahwa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus sesuai tujuan pembelajaran sudah tercapai.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN Sumbermujur
05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang tahun 2011, yang berlokasi di Jl. Gunung Sawur – Kebonseket Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang sekitar 40 km ke arah selatan dari pusat kota Kabupaten Lumajang.
Peneliti mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis, dimana peneliti mengajar di kelas I. Disamping itu, pertimbangan peneliti yang lain yaitu karena siswa kelas I masih kurang menguasai materi menulis tegak bersambung dan perlu meningkatkan penguasaan siswa tentang materi tersebut sesuai dengan program pengembangan sekolah.
3.3 Subyek Penelitian
Siswa yang diteliti adalah siswa kelas I Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012 SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang yang berjumlah 19 orang siswa, dengan kriteria laki – laki berjumlah 8 orang siswa dan perempuan 11 orang siswa.
3.3.1 Di kelas I sebagian besar siswanya belum dapat menulis tegak bersambung dengan jelas.
3.3.2 Hampir sebagian siswanya belum memiliki buku tulis halus
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian
3.4.1 Aktivitas dan Hasil Belajar
Aktivitas belajar adalah kegiatan belajar siswa yang dilakukan di dalam atau di luar kelas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil belajar adalah skor hasil tes tertulis harian mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan menulis tegak bersambung yang dinyatakan dengan angka yang telah dicapai siswa.
3.4.2 Menulis Tegak Bersambung
Menulis tegak bersambung dapat diartikan sebagai tulisan tegak yang dirangkaikan atau ditulis tanpa putus sesuai peraturan GBPP 1994.
3.4.3 Penggunanaan contoh dan media buku tulis halus
Penggunaan contoh yang dimaksud disini adalah tulisan / kalimat yang ditulis guru pada buku tulis halus sesuai dengan peraturan yang berlaku dan ditirukan / dicontoh oleh siswa untuk mempermudah pemahaman terhadap materi.
Media buku tulis halus adalah buku yang digunakan sebagai perantara yang memiliki garis – garis kecil dan halus yang terdiri 5 garis yang berfungsi untuk menulis permulaan tegak bersambung agar memiliki besar huruf yang sama, perbandingan huruf besar dengan huruf kecil menjadi benar sehingga terlihat rapi, indah dan jelas
3.5 Metode Pengumpulan Data
Pada bagian ini penulis akan menjelaskan tentang metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengamati dengan membuat catatan selektif terhadap kemampuan menulis tegak bersambung siswa SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang.
Proses pengumpulan data akan dilakukan oleh peneliti, diawali dengan dialog antara Tim Peneliti dengan seluruh dewan Guru. Hal ini dilakukan untuk mematangkan rencana pelaksanaan tindakan. Kegiatan dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindakan dan penyiapan instrumen yang diperlukan. Rencana yang dimaksud meliputi: penetapan topik yang akan diajarkan, kebutuhan bahan dan alat peraga atau media, dan penyusunan skenario pembelajaran.
Kegiatan observasi berikutnya dilakukan oleh Tim Peneliti di setiap pelaksanaan tindakan yang berlangsung dalam beberapa siklus. Pada setiap siklus, supervisor 2 melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, sedangkan Peneliti dibantu observe melakukan observasi dan merekamnya. Hasil observasi tersebut kemudian didiskusikan bersama supervisor 2 dalam rangka merefleksi pelaksanaan tindakan. Selanjutnya hasil refleksi digunakan untuk merancang tindakan berikutnya.
3.5.2 Dokumentasi Dokumentasi diperoleh melalui dokumen baik dokumen / rekapitulasi nilai harian siswa, portofolio, atau gambar – gambar yang menunjukkan pembelajaran.
3.5.3 Tes Teknik pengumpulan data yang dilakukan kepada siswa dengan tujuan untuk mengumpulkan data tentang nilai tes awal (pra siklus), tes siklus kesatu dan tes siklus kedua.
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Untuk data kuantitatif dapat dilakukan dengan membandingkan hasil belajar sebelum dan sesudah penelitian menulis tegak bersambung dengan hasil belajar pada siklus I dan siklus II. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk catatan dalam lembar observasi siswa selama pembelajaran menulis tegak bersambung.
Pada tahap akhir, data kualitatif dikonversi menjadi data kuantitatif, yang selanjutnya digabungkan dengan data kualitatif dari hasil tes. Setelah digabungkan maka akan menjadi nilai akhir siswa pada siklus I maupun siklus II. Kriteria aktivitas belajar :
Presentase Keaktifan Kategori Keaktifan
80% - 100% Sangat Aktif 60% - 80%
Aktif 40% - 60%
Cukup aktif 20% - 40%
Kurang Aktif 0% - 20%
Sangat Kurang Aktif
Kriteria hasil belajar :
Rentangan Skor Kategori Hasil Belajar
Sangat Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Sangat Kurang Baik
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Analisis Data Pra Siklus
Sebelum diadakan penelitian pada tahap awal terlebih dahulu diadakan survey dan pengamatan terhadap subjek. Survey berupa pelajaran biasa tanpa metodologi sebanyak 1 kali pertemuan, selanjutnya diakhir pertemuan diadakan tes menulis yang pertama, guna mendapatkan data tentang kondisi awal siswa sebelum diberi tindakan sebagai upaya peningkatan ketrampilan menulis.
Berikut ini adalah data tabel nilai siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 pada pembelajaran menulis tegak bersambung tanggal 18 Oktober 2011. Tabel nilai ini menggambarkan tentang hasil nilai pembelajaran menulis tegak bersambung sebelum adanya perbaikan.
Tabel 4.1
Daftar nilai ketuntasan menulis tegak bersambung siswa Pra Siklus Apakah sudah memenuhi Standart
No NIS
Nama
Nilai Ketuntasan Minimum (SKM) (70)
1 730 Dedy Syaputra
50 2 732 Ika Nuryati
Belum
50 3 733 Indah Ayu L
Belum
80 4 751 Abdul Rohman
Sudah
70 5 752 Alfian A.Dicky
Sudah
50 6 753 Choirun N
Belum
50 7 754 Dwi Hadi P
Belum
50 8 755 Ferry K
Belum
70 9 756 Fitri H
Sudah
60 10 757 Habibul Abror
Belum
80 11 758 Ifan Nawawi
Sudah
50 12 759 Inggrit S.N
Belum
70 13 760 Irga Ahmad F
Sudah
90 14 761 Novi yanti
Sudah
85 15 762 Nur Azizah
Sudah
60 16 763 Oktavia Intan
Belum
85 17 764 Ratna H. M
Sudah
80 18 765 Sintia Ika P
Sudah
50 19 766 Zahrotul Q
Belum
Sudah Sudah
4.2 Hasil dan Analisis Data Siklus I
Hasil penelitian yang diadakan pra siklus menjadi acuan untuk diambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan ketrampilan menulis tegak bersambung siswa. Pada siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2011 peneliti menerapkan menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus yang berpedoman dari hasil tes pra siklus.
Untuk lebih jelasnya kegiatan guru mengajar dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2.1
Hasil Observasi Kegiatan Guru Mengajar Menulis Tegak Bersambung Dengan Menggunakan Contoh dan Media Buku Tulis Halus
pada Siklus I
Kemunculan
No Aspek yang diobservasi Keterangan
Ya
Tidak
1. Guru mengkondisikan kelas dengan baik.
yang sesuai untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya : menyediakan
Baik media pembelajaran buku tulis halus, soal – soal dan lembar tugas.
3. Guru menyampaikan salam, memimpin
Baik mengabsen siswa.
do’a
dan
4. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran.
Baik
5. Guru melakukan eksplorasi pembelajaran
Baik bertanya jawab.
dengan
6. Guru menulis huruf di papan
Baik tulis dengan menggunakan Baik tulis dengan menggunakan
7. Guru memberi penjelasan dan contoh cara menulis huruf
Cukup lepas di buku tulis halus
8. Guru memberi
contoh
Baik
penulisan kata di papan tulis
9 Guru membagikan lembar evaluasi.
Baik
10. Guru mengoreksi
hasil
Baik
pekerjaan siswa
11. Guru bertanya jawab dengan siswa untuk meluruskan
Cukup pemahaman,
memberikan
penguatan dan kesimpulan
Baik pertemuan
memberikan salam
Kegiatan yang dilakukan guru pada siklus I sudah cukup baik, tetapi ada beberapa kegiatan yang muncul tidak optimal. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi dan penilaian terhadap anak didik.
Berikut ini adalah tabel hasil nilai menulis tegak bersambung kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang pada siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2011.
Tabel nilai hasil evaluasi siswa siklus I Apakah sudah memenuhi Standart
No NIS
Nama
Nilai Ketuntasan Minimum (SKM) (70)
1 730 Dedy Syaputra
55 2 732 Ika Nuryati
Belum
55 3 733 Indah Ayu L
Belum
80 4 751 Abdul Rohman
Sudah
70 5 752 Alfian A.Dicky
Sudah
70 6 753 Choirun N
Sudah
50 7 754 Dwi Hadi P
Belum
55 8 755 Ferry K
Belum
70 9 756 Fitri H
Sudah
70 10 757 Habibul Abror
Sudah
80 11 758 Ifan Nawawi
Sudah
50 12 759 Inggrit S.N
Belum
70 13 760 Irga Ahmad F
Sudah
90 14 761 Novi yanti
Sudah
85 15 762 Nur Azizah
Sudah
70 16 763 Oktavia Intan
Sudah
85 17 764 Ratna H. M
Sudah
80 18 765 Sintia Ika P
Sudah
55 19 766 Zahrotul Q
Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik kesimpulan keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus I adalah 68,4% dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2.3
Kategori Aktivitas
Frekuensi ( F )
Presentase ( % )
Sangat Baik
7 36,8 Baik
6 31,6 Cukup Baik
6 31,6 Sangat Kurang Baik
Kurang Baik
Jumlah
40 Sangat Baik
30 Baik
20 Cukup Baik 10
Kurang Baik Sangat Kurang Baik
Prosentase
Selain dari kriteria keberhasilan siswa, penilaian juga dilakukan pada aktivitas belajar siswa, penilaian ini dilakukan oleh observer. Hasil penilaian dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2.4
Penilaian proses menulis tegak bersambung menggunakan contoh dan media buku tulis halus pada siklus I
Skor No.
Aspek yang diamati
1. Mendengarkan penjelasan guru
2. Siswa menjawab
3. Siswa mengerti jenis – jenis huruf
4. Meniru tulisan guru dengan rapi, tepat, baik dan benar
5. Siswa mengerjakan lembar evaluasi
Kriteria skor butir : Skor 1 = siswa yang aktif < 20 % dari jumlah siswa Skor 2 = siswa yang aktif 20 – 40 % dari jumlah siswa Skor 3 = siswa yang aktif 40 – 60 % dari jumlah siswa Skor 4 = siswa yang aktif 60 – 80 % dari jumlah siswa Skor 5 = siswa yang aktif > 80 % dari jumlah siswa
Dari tabel nilai siklus I diatas dapat ditarik kesimpulan keaktifan siswa terhadap materi menulis tegak bersambung hanya mencapai 47,4%.
Tabel 4.2.5
Kategori Aktivitas
Frekuensi ( F )
Presentase ( % )
Sangat Aktif
4 21,1 Aktif
5 26,3 Cukup Aktif
3 15,8 Kurang Aktif
5 26,3 Sangat Kurang Aktif
Sangat Aktif 20
Aktif 15
Cukup Aktif 10
Kurang Aktif 5
Sangat Kurang Aktif
Prosentase
Penulis telah mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dalam mata pelajaran bahasa Indonesia ini khususnya menulis tegak bersambung yaitu yaitu berinteraksi aktif dari siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru sangat menentukan sekali dalam keberhasilan meningkatkan prestasi siswa.
Dengan mempertimbangkan segala sesuatu dalam serangkaian implementasi pembelajaran ada sesuatu hal yang paling menyenangkan bagi penulis yaitu semangat dan keceriaan siswa saat berinteraksi dalam proses pembelajaran menulis huruf tegak bersambung.
Dari hasil tabel nilai prestasi dan aktivitas belajar siswa siklus I diatas dapat diperoleh informasi bahwa hasil perbaikan pada siklus I belum berhasil sepenuhnya dan perlu diadakan perbaikan siklus ke 2.
Siklus II diadakan dengan tetap menggunakan contoh dan media buku tulis halus pada penulisan huruf tegak bersambung. Hasil refleksi pada siklus
I dan dengan supervisor 2 atau teman sejawat menjadi salah satu pertimbangan untuk melaksanakan pendekatan yang lebih baik lagi. Pada siklus II siswa mendapat porsi lebih banyak dibanding dengan siklus I, namun demikian karena sudah mendapat bekal pengetahuan yang telah didapat pada siklus I maka siswa tidak akan merasa berat.
Untuk lebih jelasnya kegiatan guru mengajar dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.3.1
Hasil Observasi Kegiatan Guru Mengajar Menulis Tegak Bersambung Dengan Menggunakan Contoh dan Media Buku Tulis Halus
pada Siklus II
kemunculan
No Aspek yang diobservasi Keterangan
Ya
Tidak
1. Guru mengkondisikan kelas dengan baik.
yang sesuai untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya : menyediakan
Baik media pembelajaran buku tulis halus, soal – soal dan lembar tugas.
3. Guru menyampaikan salam, memimpin
Baik mengabsen siswa.
do’a
dan
4. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran.
Baik
5. Guru melakukan eksplorasi pembelajaran
Baik bertanya jawab.
dengan
6. Guru menulis sebuah huruf menggunakan huruf lepas dan huruf
sambung
dan
menanyakan tentang nama huruf – huruf tersebut kepada menanyakan tentang nama huruf – huruf tersebut kepada
7. Guru menjelaskan tentang cara
menulis
tegak
bersambung disertai dengan Baik pemberian
contoh
dan
penggunaan media buku tulis halus.
8. Guru menyuruh siswa untuk menulis tegak bersambung
Baik sesuai contoh dari guru.
9. Guru membagikan lembar evaluasi.
Baik
10. Guru mengoreksi
hasil
Baik pekerjaan siswa
11. Guru bertanya jawab dengan siswa untuk meluruskan
Baik pemahaman,
memberikan
penguatan dan kesimpulan
Baik pertemuan
memberikan salam
Kegiatan yang dilakukan guru pada siklus II sudah baik. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi dan penilaian terhadap anak didik.
Berikut ini adalah tabel hasil nilai menulis tegak bersambung kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2011.
Tabel nilai hasil evaluasi siswa siklus II Apakah sudah memenuhi Standart
No NIS
Nama
Nilai Ketuntasan Minimum (SKM) (70)
1 730 Dedy Syaputra
70 2 732 Ika Nuryati
Sudah
70 3 733 Indah Ayu L
Sudah
80 4 751 Abdul Rohman
Sudah
70 5 752 Alfian A.Dicky
Sudah
70 6 753 Choirun N
Sudah
70 7 754 Dwi Hadi P
Sudah
60 8 755 Ferry K
Belum
70 9 756 Fitri H
Sudah
70 10 757 Habibul Abror
Sudah
80 11 758 Ifan Nawawi
Sudah
80 12 759 Inggrit S.N
Sudah
70 13 760 Irga Ahmad F
Sudah
90 14 761 Novi yanti
Sudah
85 15 762 Nur Azizah
Sudah
85 16 763 Oktavia Intan
Sudah
85 17 764 Ratna H. M
Sudah
80 18 765 Sintia Ika P
Sudah
85 19 766 Zahrotul Q