AUDIT TERHADAP SIKLUS JASA PERSONEL (6)

AUDIT TERHADAP SIKLUS JASA PERSONEL:
PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF.
DESKRIPSI SIKLUS JASA PERSONEL.
Siklus jasa personel dalam perusahaan manufaktur melibatkan fungsi personalian, fungsi
keuangan dan fungsi akuntansi.
PERENCANAAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN
TERHADAP SIKLUS JASA PERSONEL.
Rerangka Perencanaan :
1.

Pemahaman sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi pembayaran jasa

2.

personel.
Penentuan kemungkinan salah saji dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi pembayaran

3.

jasa personel.
Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah


4.

saji dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi pembayaran transaksi personel.
Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian.
Penyusuanan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi.

Sistematika Uraian :
1.
2.
3.
4.
5.

Fungsi terkait.
Dokumen.
Catatan akuntansi.
Bagan alir sistem informasi akuntansi.
Salah saji potensial, aktivitas pengendalain yang diperlukan, dan prosedur audit untuk


pengujian pengendalian yang dapat diguanakan oleh auditor.
6. Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan.
7. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang
bersangkutan.
8. Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang
bersangkutan.
Fungsi yang Terkait:








Fungsi penerimaan pegawai.
Fungsi pencatatan waktu.
Fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
Fungsi pembuatan bukti kas keluar.
Fungsi pembayaran gaji dan upah.

Fungsi akuntansi biaya.
Fungsi akuntansi umum.

Dokumen :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah.
Kartu jam hadir.
Kartu jam kerja.
Daftar gaji dan daftar upah.
Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah.
Surat peryataan gaji dan upah.
Amplop gaji dan upah.

Bukti kas keluar.

Catatan Akuntansi :
1.
2.
3.
4.

Jurnal umum.
Kartu kos produk.
Buku pembantu biaya.
Kartu penghasilan karyawan.

Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan dalam Siklus Jasa Personel.
1.
2.

Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
Otorisasi dari manajer yang berwenang untuk:
 setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah.

 Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat, perubahan
tarif gaji dan upah, tambahan keluarga.
 Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan

karyawan.
 Kartu jam hadir.
 Perintah lembur.
 Daftar gaji dan upah.
 Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah.
 Bukti memorial untuk pembebanan biaya tenaga kerja.
3. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak dan penggunaannya dipertanggungjawabkan.
4. Pengecekan independen :
 Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja.
 Kartu jam hadir.
 Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu.
 Pembuatan daftar gaji dan upah.
 Pembayaran gaji dan upah.
5. Rekonsiliasi :
 Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan dengan daftar gaji dan upah
karyawan.

 Penghitungan pajak penghasilan karyawan dengan kartu penghasilan karyawan.
6. Penggunaan kartu penghasilan karyawan sebagai tanda penerima gaji dan upah oleh
karyawan.
7. Penggunaan panduan akun dan pelaporan biaya tenaga kerja pada waktu yang tepat.
EVALUASI HASIL PENGUJIAN PENGENDALIAN.

Materi yang diuraikan dalam bab ini merupakan keseluruhan proses yang ditempuh oleh
auditor di dalam memperkirakan resiko pengendalian terhadap siklus jasa personel. Taksiran resiko
pengendalian ini berdampak terhadap strategi audit yang ditempuh oleh auditor: pendekatan
terutama subtantif (primarily substantive approach)atau pendekatan tingkat resiko pengendalian
taksiran rendah (lower assessed level of control risk approach).
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO AKUN YANG TERKAIT DENGAN
SIKLUS JASA PERSONEL.
1.
2.
3.
4.
5.

Utang gaji dan upah.

Utang pajak penghasilan karyawan.
Utang dana pensiun.
Utang bonus.
Utang komisi.

Prosedur Analitik :
1.

Perbandingan biaya karyawan (gaji, upah, komisi, bonus, tunjangan, kompensasi, dan lain)
tahun yang diaudit dengan biaya karyawan tahun sebelumnya (ssetelah di-adjust dengan

2.

perbedaan tarif gaji dan upah) dan dengan biaya karyawan menurut anggaran.
Perbandingan saldo utang yang berkaitan dengan siklus jasa personel yang tercantum

3.

dalam neraca yang diaudit dengan saldo uatng tersebut dalam neraca tahun sebelumnya.
Perhitungan ratio biaya pajak penghasilan karyawan dengan total biaya karyawan dan


4.

perbandingan ratio tersebut dengan rato yang sam tahun sebelumnya.
Rekonsiliasi jumlah pajak penghasilan karyawan dengan jumlah yang tercantum dalam
SPT pajak penghasilan karyawan.

Perhitungan Kembali Utang Gaji dan Upah (Accrued Payroll Liabilities).
Auditor berkepentingan untuk mengverifikasi kemungkinan adanya anderstatement penyajian
utang yang berkaitan dengan siklus jasa personel dan konsistensi metode yang digunakan untuk
menghitung utang tersebut. Utang yang berkaitan dengan siklus jasa personel dibagi menjadi dua :
utang kepada karyawan dan utang kepada pemerintah sehubungan dengan gaji, upah, dan
kompensasi lain yang dibayarkan kepada karyawan.
Verifikasi terhadap Kompensasi bagi Eksekutif.
Kompensasi bagi eksekutif merupakan objek audit yang paling sensitif karean eksekutif
berada pada posisi yang dapat mengabaikan aturan yang telah ditetapkan. Kompensasi eksekutif
dapat berupa gaji, bonus, stock option, biaya representasi (biaya yang disediakan bagi eksekutif
untuk membangun hubungan kemitraan dengan mitra bisnis).