AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN (26)
NAMA
NIM
KELAS
: DEBY MEGASARI WAH
: 2014017135
: 4A2
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
Akun-Akun Dan Kelompok-Kelompok Transaksi Dalam Siklus Penjualan Dan
Penagihan
Tujuan dalam audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi
apakah saldo-saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara
wajar sesuai dengan SAK. Terdapat lima kelompok transaksi dalam siklus penjualan
dan penagihan: penjualan baik secara tunai maupun kredit, penerimaan kas, retur
penjualan dan pengurangan harga, penghapusan piutang tak tertagih, dan estimasi
beban piutang tak tertagih.
Fungsi-Fungsi Bisnis Dalam Siklus Penjualan Dan Penagihan Serta Dokumen
Dan Catatan Yang Terkait
Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan-keputusan dan prosesproses yang diperlukan untuk memindahkan kepemilikan barang dan jasa kepada
pelanggan setelah barang dan jasa tersebut tersedia untuk dijual. Jenis-jenis fungsi
bisnis:
a.
Pemrosesan pesanan pelanggan: secara hukum, permintaan pesanan pelanggan
merupakan penawaran untuk membeli barang dalam kondisi tertentu yang disepakati.
Dokumen dalam pemrosesan pesanan pelanggan yaitu permintaan pelanggan dan
pesanan penjualan.
b.
Pemberian kredit: sebelum barang dikirim, orang yang memiliki otorisasi yang
sah harus menyetujui permohonan kredit dari seorang pelanggan.
c.
Pengiriman barang: sebuah dokumen pengiriman barang disiapkan pada saat
pengirima yang dapat dilakukan secara otomatis oleh computer berdasarkan pada
informasi pesanan pesanan pelanggan dan disiapkan dokumen pengiriman untuk
memulai pengiriman barang.
d.
Penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan: penagihan dengan jumlah yang
tepat bergantung pada tagihan pada pelanggan untuk jumlah yang dikirim pada harga
yang disahkan. Dokumen-dokumen dalam penagihan pelanggan dan pencatatan
penjualan: faktur penjualan, arsip transaksi penjualan, jurnal atau daftar penjualan,
arsip utama akun piutang dagang, neraca saldo akun piutang, dan laporan penagihan
bulanan.
e. Memproses dan mencatat penerimaan kas: termasuk penerimaan, penyetoran, dan
pencatatan kas. Dokumen-dokumen pendukung dalam kegiatan ini antara lain slip
pembayaran, daftar awal penerimaan kas, arsip transaksi penerimaan kas, dan jurnal
atau daftar penerimaan kas.
f.
Pemrosesan pencatatan retur penjualan dan pengurangan harga: dokumen yang
digunakan dalam proses ini adalah memo kredit serta jurnal retur penjualan dan
pengurangan harga.
g. Menghapus piutang tak tertagih: setelah menyimpulkan bahwa suatu jumlah tidak
dapat ditagih maka perusahaan harus menghapuskannya dan penghapusan itu dapat
ditandai dalam formulir otorisasi piutang tak tertagih.
h. Beban piutang tak tertagih: prinsip akuntansi mengharuskan perusahaan untuk
mencatat beban piutan tak tertagih sejumlah nilai tagihan yang diperkirakan tidak
dapat ditagih.
Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian Dan Pengujian
Substantif Transaksi Penjualan
a. Memahami pengendalian internal—penjualan: auditor mempelajari bagan arus
klien, menyusun kuesioner, dan pengujian penelusuran.
b.
Mengukur resiko pengendalian yang direncanakan—penjualan meliputi:
pemisahan tugas yang tepat, otorisasi yang tepat, dokumen dan catatan yang memadai,
dokumen yang telah diberi nomor terlebih dahulu, laporan tagihan bulanan, dan
prosedur verifikasi internal.
c. Menentukan keluasan pengujian pengendalian.
d. Merancang pengujian pengendalian untuk penjualan.
e. Merancang pengujian substantive transaksi penjualan dapat dilakukan ketika
kondisi penjualan yang dicatat benar-benar terjadi, penjualan yang dicatat adalah
untuk barang yang tidak pernah dikirimkan ke pelanggan, penjualan dicatat lebih dari
sekali, pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif, transaksi penjualan yang ada
telah dicatat, arah pengujian, penjualan telah dicatat dengan akurat, transaksi
penjualan telah dimasukkan pada arsip utama dan telah diikhtisarkan dengan benar,
penjualan yang dicatat telah diklasifikasikan dengan benar, penjualan dicatat pada
tanggal yang benar.
Merancang Dan Menjalankan Susunan Pelaksanaan Prosedur Audit
Pengubahan dari suatu susunan rancangan program audit pada susunan
pelaksanaan program audit, prosedurnya harus digabungkan. Hal ini bertujuan untuk:
menghilangkan duplikasi prosedur, meyakinkan pada saat sebuah dokumen tertentu
diperiksa semua prosedur telah dilaksanakan, dan memungkinkan auditor untuk
melakukan prosedur seefektif mungkin.
Retur Penjualan Dan Pengurangan Harga
Auditor biasanya menekankan pengujian pengendalian yang membongkar
setiap pencurian kas dari penagihan piutang dagang yang ditutupi oleh retur penjualan
dan pengurangan harga yang fiktif.
Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian Dan Pengujian
Substantif Transaksi Penerimaan Kas
Auditor harus mengikuti proses: menentukan pengendalian internal kunci
untuk setiap tujuan audit, merancang pengujian pengendalian, dan merancang
pengujian substantive transaksi. Langkah-langkah metodologi ini: menentukan apakah
kas yang diterima telah dicatat, menyiapkan pembuktian penerimaan kas, dan
melakukan pengujian untuk mengungkap lapping dan dalam piutang dagang.
Pengujian Audit Untuk Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Auditor mencegah kecurangan dengan melakukan otorisasi penghapusan
piutang yang tepat oleh manajemen yang berwenang setelah penyelidikan secara
menyeluruh atas alasan pelanggan yang tidak mampu membayar piutang.
Pengendalian Internal Tambahan Terhadap Saldo Akun Serta Penyajian
Pengungkapan
a. Penyusunan neraca saldo umur piutang dagang untuk dikaji ulang dan
ditindaklanjuti.
b.
Kebijakan penghapusan piutang.
Dampak Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Transaksi
Dampak yang paling signifikan terletak pada konfirmasi piutang dagang.
Ikhtisar
Langkah-langkah metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian
substantive transaksi: memahami pengendalian internal, mengukur resiko
pengendalian yang direncanakan, menentukan keluasan pengujian pengendalian, dan
merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantive.
NIM
KELAS
: DEBY MEGASARI WAH
: 2014017135
: 4A2
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
Akun-Akun Dan Kelompok-Kelompok Transaksi Dalam Siklus Penjualan Dan
Penagihan
Tujuan dalam audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi
apakah saldo-saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara
wajar sesuai dengan SAK. Terdapat lima kelompok transaksi dalam siklus penjualan
dan penagihan: penjualan baik secara tunai maupun kredit, penerimaan kas, retur
penjualan dan pengurangan harga, penghapusan piutang tak tertagih, dan estimasi
beban piutang tak tertagih.
Fungsi-Fungsi Bisnis Dalam Siklus Penjualan Dan Penagihan Serta Dokumen
Dan Catatan Yang Terkait
Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan-keputusan dan prosesproses yang diperlukan untuk memindahkan kepemilikan barang dan jasa kepada
pelanggan setelah barang dan jasa tersebut tersedia untuk dijual. Jenis-jenis fungsi
bisnis:
a.
Pemrosesan pesanan pelanggan: secara hukum, permintaan pesanan pelanggan
merupakan penawaran untuk membeli barang dalam kondisi tertentu yang disepakati.
Dokumen dalam pemrosesan pesanan pelanggan yaitu permintaan pelanggan dan
pesanan penjualan.
b.
Pemberian kredit: sebelum barang dikirim, orang yang memiliki otorisasi yang
sah harus menyetujui permohonan kredit dari seorang pelanggan.
c.
Pengiriman barang: sebuah dokumen pengiriman barang disiapkan pada saat
pengirima yang dapat dilakukan secara otomatis oleh computer berdasarkan pada
informasi pesanan pesanan pelanggan dan disiapkan dokumen pengiriman untuk
memulai pengiriman barang.
d.
Penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan: penagihan dengan jumlah yang
tepat bergantung pada tagihan pada pelanggan untuk jumlah yang dikirim pada harga
yang disahkan. Dokumen-dokumen dalam penagihan pelanggan dan pencatatan
penjualan: faktur penjualan, arsip transaksi penjualan, jurnal atau daftar penjualan,
arsip utama akun piutang dagang, neraca saldo akun piutang, dan laporan penagihan
bulanan.
e. Memproses dan mencatat penerimaan kas: termasuk penerimaan, penyetoran, dan
pencatatan kas. Dokumen-dokumen pendukung dalam kegiatan ini antara lain slip
pembayaran, daftar awal penerimaan kas, arsip transaksi penerimaan kas, dan jurnal
atau daftar penerimaan kas.
f.
Pemrosesan pencatatan retur penjualan dan pengurangan harga: dokumen yang
digunakan dalam proses ini adalah memo kredit serta jurnal retur penjualan dan
pengurangan harga.
g. Menghapus piutang tak tertagih: setelah menyimpulkan bahwa suatu jumlah tidak
dapat ditagih maka perusahaan harus menghapuskannya dan penghapusan itu dapat
ditandai dalam formulir otorisasi piutang tak tertagih.
h. Beban piutang tak tertagih: prinsip akuntansi mengharuskan perusahaan untuk
mencatat beban piutan tak tertagih sejumlah nilai tagihan yang diperkirakan tidak
dapat ditagih.
Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian Dan Pengujian
Substantif Transaksi Penjualan
a. Memahami pengendalian internal—penjualan: auditor mempelajari bagan arus
klien, menyusun kuesioner, dan pengujian penelusuran.
b.
Mengukur resiko pengendalian yang direncanakan—penjualan meliputi:
pemisahan tugas yang tepat, otorisasi yang tepat, dokumen dan catatan yang memadai,
dokumen yang telah diberi nomor terlebih dahulu, laporan tagihan bulanan, dan
prosedur verifikasi internal.
c. Menentukan keluasan pengujian pengendalian.
d. Merancang pengujian pengendalian untuk penjualan.
e. Merancang pengujian substantive transaksi penjualan dapat dilakukan ketika
kondisi penjualan yang dicatat benar-benar terjadi, penjualan yang dicatat adalah
untuk barang yang tidak pernah dikirimkan ke pelanggan, penjualan dicatat lebih dari
sekali, pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif, transaksi penjualan yang ada
telah dicatat, arah pengujian, penjualan telah dicatat dengan akurat, transaksi
penjualan telah dimasukkan pada arsip utama dan telah diikhtisarkan dengan benar,
penjualan yang dicatat telah diklasifikasikan dengan benar, penjualan dicatat pada
tanggal yang benar.
Merancang Dan Menjalankan Susunan Pelaksanaan Prosedur Audit
Pengubahan dari suatu susunan rancangan program audit pada susunan
pelaksanaan program audit, prosedurnya harus digabungkan. Hal ini bertujuan untuk:
menghilangkan duplikasi prosedur, meyakinkan pada saat sebuah dokumen tertentu
diperiksa semua prosedur telah dilaksanakan, dan memungkinkan auditor untuk
melakukan prosedur seefektif mungkin.
Retur Penjualan Dan Pengurangan Harga
Auditor biasanya menekankan pengujian pengendalian yang membongkar
setiap pencurian kas dari penagihan piutang dagang yang ditutupi oleh retur penjualan
dan pengurangan harga yang fiktif.
Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian Dan Pengujian
Substantif Transaksi Penerimaan Kas
Auditor harus mengikuti proses: menentukan pengendalian internal kunci
untuk setiap tujuan audit, merancang pengujian pengendalian, dan merancang
pengujian substantive transaksi. Langkah-langkah metodologi ini: menentukan apakah
kas yang diterima telah dicatat, menyiapkan pembuktian penerimaan kas, dan
melakukan pengujian untuk mengungkap lapping dan dalam piutang dagang.
Pengujian Audit Untuk Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Auditor mencegah kecurangan dengan melakukan otorisasi penghapusan
piutang yang tepat oleh manajemen yang berwenang setelah penyelidikan secara
menyeluruh atas alasan pelanggan yang tidak mampu membayar piutang.
Pengendalian Internal Tambahan Terhadap Saldo Akun Serta Penyajian
Pengungkapan
a. Penyusunan neraca saldo umur piutang dagang untuk dikaji ulang dan
ditindaklanjuti.
b.
Kebijakan penghapusan piutang.
Dampak Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Transaksi
Dampak yang paling signifikan terletak pada konfirmasi piutang dagang.
Ikhtisar
Langkah-langkah metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian
substantive transaksi: memahami pengendalian internal, mengukur resiko
pengendalian yang direncanakan, menentukan keluasan pengujian pengendalian, dan
merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantive.