Jilid-03-Depernas 24-Bab-26
RANTJANGAN
DASAR UNDANGUNDANG PEMBANGUNAN
NASIONAL SEMESTA – BERENTJANA
DELAPAN TAHUN : 1961 – 1969
DJILID III
PARAGRAP : 305 – 688
RANTJANGAN
Dasar Undang undang Pembangunan
Nasional Semesta Berentjana
delapan tahun : 1961—1969
disusun oleh
Dewan Perantjang Nasional Republik Indonesia
TERDIRI ATAS
BUKU KE — SATU
:
BUKLU KE — DUA
:
BUKU KE — TIGA
BUKU KE — EMPAT
:
:
BUKU KE — LIMA
BUKU KE — ENAM
BUKU KE —TUDJLUH
BUKU KE — DELAPAN
:
:
:
:
Pokokpokok Pembangunan Nasional
SemestaBerentjana.
Rantjangan Bidang Pokok Projek
Pembangunan NasionalSemestaBe
rentjana.
Bidang Mental/Ruhani dan Penelitian
Bidang Kesedjahteraan, Pemerintahan
dan Keamanan/Pertahanan.
Bidang Produksi,
Bidang Distribusi.
Bidang Keuangan,
Uraian Menterimenteri.
BAB
BUKU KE — SATU
POKOKPOKOK PEMBANGUNAN
NASIONAL — SEMESTA. — BERENTJANA
III: GARIS BESAR PEMBANGUNAN
ISINJA :
Paragrap Hal,
(§)
26. MENTAL DAN RLIHANI
305 — 364
1. Garis Besar Pembangunan Kebudajaan
2. Garis Besar Pembangunan Bidang
Pendidikan
425
27. PENELITIAN
365 — 380
Garis Besar Pembangunan Bidang Pene
litian
449
28. KESEDJAHTERAAN RAKJAT
381 — 390
Garis Besar Pembangunan Bidang Ke
sedjahteraan Rakjat
463
29. PEMERINTAH
Garis Besar Pembangunan Bidang Pe
merintahan
391 — 402
473
30. KEAMANAN DAN PERTAHANAN
403 — 415
Garis Besar Pembangunan Bidang Ke
amanan Dan Pertahanan
499
31. PRODUKSI
1. Garis Besar Pembangunan Produksi
Pangan
2.
Garis Besar Pembangunan
Produksi Sandang
519
416 — 502
BAB
32
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
DISTRIBUSI
Garis Besar Pembangunan Bidang
Distri busi. Komunikasi dan Tourisme
1. Garis Besar Pembangunan Bidang
Distribusi
2. Garis Besar Pembangunan Bidang
Komunikasi
3. Garis Besar Pembangunan Bidang
Tourisme
KEUANGAN
TINDJAUAN ANGGARAN BELAN
DJA NEGARA
SUMBER PEMBIAJAAN
GAMBARAN KESELURUHAN MO
DAL JANG DIPERLUKAN
VOLUME PEMBANGUNAN
PENGARUH TIMBAL BALIK ANTA
RA ANGGARAN TAHUNAN DAN
ANGGARAN PEMBANGUNAN
KERDJASAMA EKONOMI
PENILAIAN PEMBANGUNAN
DJAMINAN SELESAI DALAM WAK TU
JANG DITENTUKAN
KORDINASI, PENGAWASAN DAN
PENILAIAN
PELAKSANAAN OLEH NEGARA DAN
SWASTA
TENAGA PEMBANGUNAN DAN
PERENTJANA (PLANNERS)
BANK PEMBANGUNAN INDONE
SIA
BANK PEMBANGUNAN SWASTA
PERBANKAN
PENGERAHAN TENAGA RAKJAT
TEMPAT DEPERNAS DALAM PE
LAKSANAAN
PENUTUP
Paragraph
(§)
Hal
503 — 541
581
542 — 575
576 — 577
601
641
578 — 592
593 — 595
647
657
596 — 597
598 — 604
661
663
605 — 608
609 — 613
614 — 621
665
667
671
623 — 624
675
625 — 635
677
636 — 644
683
645 — 649
685
650 — 660
661 — 665
666 — 677
678 — 681
687
689
691
695
682—688
696
BAB 26. MENTAL DAN RUHANI.
1. GARIS BESAR PEMBANGUNAN BIDANG KEBUDAJAAN
§ 305. Pembangunan Kebudajaan bertudjuan
a. mendjamin terlaksananja kehidupan kebudajaan seluruh
rakjat,
b. memperkembangkan terletaknja daja kreatip rakjat diselu
ruh lapangan.
c. menipertahankan kepribadian bangsa.
§ 306. Usaha2 untuk mentjapai tudjuan diatas, ialah:
a. mendirikan lembaga kebudajaan didaerah dan pusat jang
diberi tugas untuk meneliti dan memberi bimbingan dalam :
1. proses perkembangan serta perpaduan antara kebudaja
an daerah, nasional dan asing, agar segala sesuatu
membawa keuntungan jang sebesar2nja kepada
masjarakat seluruhnja.
2. proses memperbaiki kebudajaan daerah dan melenjapkan
unsurnja jang buruk.
3. usaha menjisipkan bahan kebudajaan Indonesia kedalam
alat Komunikasi modern.
4. usaha menjesuaikan tjara hidup Indonesia “aseli” kepa da
perubahan zaman
b. Pendidikan diselenggarakan sedemikian rupa sehingga:
1. unsure adat istiadat jang kurang baik dapat dilenjapkan
dan unsure jang sehat bagi pembangunan dapat
diperkem bangkan jaitu ; hidup hemat menghargai, sopan
santun, petuh pada Pantjasila dan sebaginja.
2. buku peladjaran tentang sedjarah ilmu bumi, batjaan
dsb., jang tak sesuai dengan tudjuan mengembangkan
kepribadian Indonesia diretool.
c. politik kebudajaan didjalankan setjara tegas dengan menga
dakan sistem penilaian dan hadiah, mendorong inisiatip swas
ta mengirimkan misi2 kebudajaan dan mendjaga pengaruh
buruk jang datang dari luar.
d. memperkuat kepribadian bangsa jang dilaksanakan a.l. de
ngan :
1. mendirikan suatu ‘Artgallery”.
2. mengadakan pertundjukan kesenian setjara permanen.
425
3. menggali sumber sedjarah, dengan menghindarkan penje
lewengan kearah chauvinisme.
4. menimbulkan rasa kebanggaan nasional.
§ 307. Usaha2 urgensi dan pokok
Usaha2 tersebut haruslah berlandasan rakjat umum, jang berarti
bahwa sifat usaha itu adalah masal, berazaskan kerakjatan dan
bersumber pada potensi rakjat.
Tjara dan alatnja haruslah sedemikian rupa, sehingga dapat di
pahami oleh rakjat.
Dalam Rentjana I perlu diwudjudkan :
a. politik pendidikan dan kebudajaan jang sesuai dengan tudju
an diatas.
b. studie "humanities" harus berdasarkan kebudajaan nasional.
c. pendidikan kesenian harus berdasarkan kebudajaan
nasional,
d. mendirikan/memperbaiki atau mengadakan :
1. theater nasional.
2. konservatori nasional.
3. perpustakaan nasional dan perpustakaan desa.
4. museum nasional,
5. gallery kesenian nasional,
6. biro penterdjemahan Kitabkitab Sutji,
7. tjagar alam dan suaka margasatwa.
8. sirkus nasional.
9. lembaga bahasa dan kesusasteraaan,
10. penggalian kekajaan kebudajaan asli.
11. taman kebudajaan:
e. memperkeras dan memperintji larangan ekspor barang pusa
ka nasional, dan bahan vital bagi ilmu pengetahuan dan
kesenian,
f. memperbaiki dan memperbesar industri film.
g. mengadakan larangan terhadap film, batjaan serta hiburan
jang berpengaruh buruk.
h. usaha djangka pendek jang harus dilaksanakan dalam taraf
pertama Rentjana I ialah :
1. mendirikan atau memperbaiki taman kebudajaan diting
kat ibu kota Swatantra I dan ibukota Daswati II,
2. menentukan patokan untuk segala matjam hiburan dengan
tudjuan mengembangkan tjiptaan Indonesia sendiri de
ngan :
(a) peraturan jang memadjukan kreasi sendiri.
(b) berpedoman pada andjuran pemerintah.
426
§ 308.Penggalian kekajaan kebudajaan asli
Barang2 purbakala dan bangunan adat perlu dipelihara
Kerdja sama denganIuar negeri hares diadakan untuk mendjage
djangan sampai kita ketinggalan dalam pengetahuan tentang
tjara2 jang modern mengenai penggaliannja:
Rentjana I menitikberatkan pada :
a. pembentukan kader didalam dan diluar negeri.
b. mempermodern tjaratjara bekerdja.
c. mengadakan penjelidikan dan penggalian terhadap daerah
peninggalan nirleka, Islam, prasastiprasasti.
d. menambah kantorkantor didaerah.
§ 309.Hubungan dan kerdjasama kebudajaan dengan negara asing,
chususnja AsiaAfrika
Hubungan dan kerdjasama kebudajaan dengan negara asing di
wadjibkan dan berpedoman pada Manifesto Politik, politik behas
dan aktip dan dasasila konperensi AsiaAfrika. Realisasi program
ini dilakukan dengan mengadakan kundjungan timbal balik
antara petnimpin negara, mahaguru, sardjana, mahasiswa,
misike senian, wartawan dan pertukaran basil research.
§ 310.Usaha2 tourisme dalam sangkutpautnja dengan kebudajaan dan
kesenian ialah :
a. untuk menambah saling pengertian dan penghargaan dianta
ra bangsabangsa.
b. hal ini dapat diperhebat djika diadakan lembagalembaga
usaha2memadjukan tourisme luar negeri dan antar daerah
ialah chusus fang menarik seperti musea, artgallery dan lain.
1. Indonesia menerima konperensi internasional,
2.
mempermudah fasilitet dan memperbaiki pelajanan
(service) kepada pelantjong2 (a.l. visa dan douane),
3. mengembalikan keamanan selekas mungkin.
4. mentjegah masuknja pengaruh asing jang buruk:
5.
memperkuat arganisasi jang bertugas dilapangan
tourisme, dalam dan luar negeri.
6.
memperluas tourisme antar daerah dengan
membuka ob jekobjek baru,
7.
mengutamakan arsitektur Indonesia pada
bangunan tourisme,
Tjatatan : Usaha tourisme dimasukkan dalam Pola projek bi
dang Keuangan.
427
§ 311.Mengembangkan dan memelihara bahasa Indonesia dan daerah
Jang ada sekarang ialah Lembaga Bahasa dan Kesussaste
raan jg dibentuk oleh Departemen P.P. & K, Lembaga ini perlu
diperkuat dan diperluas supaja dapat memberi basil jang njata
dan banjak lapangan.
a. tatabahasa
b. pengestilahan
c. kesussasteraan
d. penterdjemahan
e. perkamusan
f. penerbitan
Bukubuku untuk Universitas harus ditjiptakan dengan tjepat
dan banjak menurut rentjana chusus,
§ 312. Lembaga pembinaan hukum
Lembaga pembinaan hukum nasional jang ada sekarang perlu
diperkuat dan diperluas supaja dalam waktu jang singkat sang
gup menghadapi tugasnja sebagai berikut :
a. menterdjemahkan dan mengIndonesiakan undangun
dang dan peraturan2 dari zaman Hindia Belanda jang masih
berlaku (mengIndonesiakan Kitab2 hukum, seperti kitab
hukum pidana, kitab hukum perdata, d.l.s),
b. membina perundangundangan nasional, diseluruh lapangan
termasuk kebudajaan,
Tjatatan : Lembaga ini dimasukkan dalam pola projek bidang
pemerintahan.
§ 312. Perundangundangan dalam bidang Kebudajaan bermaksud:
a. melindungi unsur aseli,
b. memperkembangkan kabudajaan nasional,
c. mentjegah unsur jang merusak,
d. berusaha mentjapai tudjuan :
1. mentjiptakan manusia berkepribadian Indonesia,
2. mengadakan undang2 untuk melindungi hak tjipta dalam
lapangan ilmiah, kesenian dsb,
3. melarang ekspor pusaka nasional.
4. mengadakan stadium generale diperguruan tinggi tentang :
(a) Situasi kebudajaan nasional
(b) Pantjasila
428
(c) Demokrasi terpimpin
(d) Sosialisme Indonesia
(e) Manifesto politik
5. memelihara kebudajaan didaerah
6. mengadakan dan memperbaiki undang2 tentang tjagar
alam, pusaka nasional dll.
7. melarang penerbitan dan impor buku2 tjabul.
8. mengadakan dan memperbaiki undang2, kolonial
tentang monumen,
9. mengadakan dan memperbaiki undang2 tentang pers.
10.dalam undang2 naturalisasi harus ditjantumkan
kewadjiban warga negara untuk mengetahui bahasa
Indonesia, Pantjasila, Udangundang Dasar dan
Manifesto politik;
314. Hadiah nasional untuk kesenian
Pemerintah perlu menetapkan suatu badan jang
menjelenggara kan pembagian hadiah nasional untuk pelbagai
tjabang kesenian dan jang berpedoman pada nilai untuk
pembinaan kebudajaan. nasional.
315. Peranan Pemerintah
Dalam rangka pembangunan kebudajaan jang berentjana,
maka:
a. pemerintah harus lebih giat memberi pimpinan dalam mem
perkembangan kebudajaan nasional dan kebudajaan daerah
baik di dalam maupun diluar negeri.
b. Persatuan dasar, bimbingan dan pemilikan atas
perkembang an kebudajaan diselenggarakan oleh
Pemerintah.
c. Usaha swasta perlu didorong dan ditilik oleh Pemerintah.
316. Saran2 dan ha12 lain
a. dalam pembuatan film dalam negeri harus diusahakan
su paja keperluan sendiri jang minimal dapat dipenuhi oleh
produksi sendiri (fiction, dokumentair dan film anak2).
b. pembuatan rekaman musik Indonesia harms ditudjukan
pertamatama pada keperluan rakjat dan kemudian pada
ekspor.
c. persetudjuan kerdjasama dalam lapangan ilmiah,
kebudajaan dan pendidikan jang sudah ditjapai dengan
negaranegara Tjekoslowakia, India, Mesir, Jugoslavia,
Pilipina : Uni Sov jet dan Malaja, perlu diperluas,
sehingga menggambar kan semangat AsiaAfrika dan
politik babas dan aktip.
429
BAB 26. MENTAL DAN RUHANI,
2. GARIS BESAR PEMBANGUNAN BIDANG PENDIDIKAN.
§ 317. Mentalita
Mentalita ialah keseluruhan susunan dinamis tjipta, karsa
dan rasa jang tertjermin dalam tjitatjita, sifatsifat,
tingkahlaku dan perbuatan.
§ 318. Sifat aseli tjara hidup dan berfikir rakjat Indonesia
Jang dimaksud disini ialah sifatsifat setjara hypotetis jang
terdapat pada rakjat Indonesia sebelum kedatangan Agama
Hindu,
a. Komunal: setiap orang merupakan bagian jang dihargai
dari kehidupan bersama,
b. Kekeluargaan: asal bangsa Indonesia adalah satu, jang ke
mudian tersebar diseluruh kepulauan.
c. Kerdjasama : disebabkan
1. Sifat kekeluargaan jang tidak mengenal tjaratjara per
saingan.
2. Penundukan alam tidak mungkin dihadapi sendiri.
d. Sabar : sifat ini setjara positif adalah bawaan dari sifat ke
keluargaan jang suka memaafkan demi kehidupan bersama,
setjara negatif adalah karena pengaruh alam dimana musim
merupakan faktor utama jang membatasi kegiatan,
§ 319. Pengaruh terhadap pandangan dan silcap hidup rakjat Indonesia
a. Pengaruh dari luar :
1. Pengaruh kedatangan agama Hindu, Budha, Islam dan
Kristen,
2. Pengaruh keradjaan (susunan masjarakat feodal).
3. Pengaruh pendjadjahan,
4. Pengaruh teknologi modern,
b. Akibat pengaruh dari luar :
1. Akibat kedatangan agama dari htar :
Pada dasarnja kedatangan agama dari luar tidak me
ngubah pandangan spirituil bangsa Indonesia, bahkan
menjuburkan kepertjajaan jang sudah ada sebelum keda
tangan agamaagama dari luar itu,
2. Akibat pengaruh keradjaan dari luar:
430
3.
4.
5.
c.
Pengaruh keradjaan menimbulkan perbedaan antara go
longan ningrat dan golongan orang biasa. (masjarakat
mendjadi feodalistis),
Akibat pendjadjahan Belanda :
(a) Politik petjah belah dengan menguasai lautan Nusantara
seluruhnja sehingga tiap pulau terisolir, memperkuat
dan mempertebal rasa kesukuan dan menghalang
halangi tumbuhnja rasa kebangsaan:
(b) Pembangunan jang tidak merata melemahkan djuga rasa
kebangsaan,
(c) Dynamika rakjat mendjadi berkurang,
(d) Daja tjipta rakjat hampir tidak ada, Rasa kurang harga
diri mendalam disanubari rakjat.
Akibat pendjadjahan Djepang :
(a) Usaha pemerintah R.I. pada dewasa ini untuk me
ngerahkan tenaga rakjat jang didjalankan dengan
tegas dihubungkan oleh rakjat pada pengertian
"romusha",
(b) Usaha pemerintah R.I. sekarang ini seperti kopera
si, gotong rojong, obligasi dan sebagainja, dichawa
tirkan oleh rakjat kalau2 akan mengalami penga
laman jang pahit seperti pada djaman Djepang.
Akibat pengaruh teknologi modern:
(a) Masjarakat desa hingga dewasa ini kurang mera
sakan pengaruh teknologi modern.
(b) Masjarakat kota menerima djauh lebih banjak hasil
teknologi modern dan karena itu memandang rendah
pada masjarakat desa. Hal itu menimbulkan keingin
an pada orang desa untuk pindah kekota,
Pengaruh dari dalam :
1. Pengaruh revolusi. 1945.
(a) Kesadaran berbangsa dan bernegara bergelora. Ke
sadaran akan harga diri dan semangat gotongro
jong timbul kembali.
(b) Tjita2 untuk membentuk masjarakat Indonesia jang
lohdjinawi (subur), adil palamarta (adil) dan mak
mur) mendjadi harapan dari segala lapisan masja
rakat.
2. Pengaruh penjelewenganpenjelewengan,
(a) Sebagian besar rakjat mendjadi apatis.
Rentjana dan usaha jang diadjukan oleh Pemerin
431
tah diterima dengan sikap dingin.
Rasa tidak puas timbul dimanamana. Rasa
pertja ja kepada Pemerintah mendjadi, berkuraag.
(c)
Karena tidak ada petugas jang dapat dipertjajai
un tuk melaksanakan pengawasan, maka korupsi
bersi maharadjalela.
(b)
320. Usaha kembali pada kepribadian bangsa Indonesia
a. Membangkitkan dan mempertebal kesadaran nasional,
b. Menjadari akan penjelewengan dan bersedia meninggal
kannja.
c. Para pemimpin hendaknja djudjur, sederhana dan
berdjiwa besar serta mendjadi tjontoh dalam mentaati
peraturan negara,
d. Membawa rakjat kearah pembentukan pribadi bangsa Indo
nesia jang memiliki :
1. sifat kekeluargaan
2. djiwa persatuan
3. keichlasan berkorban untuk bangsa dan negara
4. kesederhanaaan dalam segala kehidupan dan mendjauh
kan diri dari kemewahan jang berlebihlebihan.
5. toleransi,
e. Membangkitkan kegembiraan bekerdja dengan idealisme,
f. Membentuk masjarakat dan bangsa jang berTuhan.
321. Projek pembangunan mental
a. Research tentang situasi mental rakjat Indonesia, jg.
dilaksanakan oleh LembagaLembaga Research jang ada
dengan petundjuk dari Depernas,
b. Pendidikan mental untuk sekolah jang direntjanakan oleh
Panitia Chusus jang dibentuk oleh Departemen P.P. dan K.
c. Pendidikan mental untuk petugas negara, jang
direntjanakan oleh sebuah Panitia Chusus. Pelaksanaan
diselenggarakan oleh Departemen atau Djawatan jang
bersangkutan.
d. Penterdjemahan kitabkitab sutji : Al Qur'an, Indjil
(Bible), Weda, Dhamma Padda (Tri Pitaka).
322. Tjara baru untuk menambah dan meninggikan ketjerdasan
rakjat
a. Adult education atau mass education jang ditudjukan un
tuk mempertinggi taraf penghidupan dan kehidupan rakjat.
Jang ingin ditjapai ialah ketjerdasan rakjat dengan pendi
dikan jang lengkap, Sembojan ialah : hati, pikiran dan ta
ngan (heart, and hands),
432
b. Community development, jaitu usaha untuk mentjiptakan
kesedjahteraan masjarakat dengan djalan membangkitkan
dan memupuk kegiatan dan kesanggupan sendiri untuk me
laksanakan usahanja.
c. Memberikan pendidikan dasar kepada masjarakat jang da
pat menggerakkan masjarakat. Untuk itu harus dibentuk
badanbadan Baru jang menjelenggarakan:
1.
2.
3.
4.
5.
gerakan pemberantasan buta huruf
kursus kemasjarakatan dan kedjuruan
kursus kewanitaan
perpustakaan
badan jang bertugas menjegarkan kembali djiwaputra
kepulauan jang telah dihantjurkan oleh kolonialisme
Belanda.
d. Pelaksanaan kewadjiban beladjar.
Jang terpenting pada masa ini adalah melaksanakan kewa
djiban beladjar, sehingga semua anak berhasil sepenuhnja
djika tidak didampingi oleh kewadjiban beladjar, sebab tan
pa kewadjiban beladjar akan selalu timbal bibit buta huruf.
e. Mendirikan Perguruan Tinggi Rakjat atau Universitas Rakjat,
dengan maksud untuk memberikan pendidikan kepada orang
dewasa didalam suatu lingkungan kerdja ( "werkge
meenschap").
Pemberantasan buta huruf setjara lebih intensip,
Diusahakan gerakan pemberantasan buta huruf setjara luas
dengan ketentuan bahwa tiap Rukun Tetangga mengusahakan
satu Balai pemberantasan Bata Huruf, Dimana perlu balai ter
sebut dapat diusahakan oleh gabungan beberapa Rukun Te
tangga.
Agar hasil Pemberantasan ButaHuruf dapat terpelihara maka
Pemerintah hendaknja menjediakan batjaan bagi mereka jang
telah dapat membatja. Lambatlaun harus terbentuk perpusta
kaan desa.
323. Tjara mengikut sertakan rakjat dalam pembangunan
a. Rakjat harus dipertinggi pendidikan serta mentalnja, ketja
kapannja dalam kedjuruan serta ketjakapan dalam
organisasi.
b. Melatih tenaga kader jang akan memimpin organisasi jang
ada didalam desa.
c. Mengadakan latihan buruh setjara massal, guna mengaktif
kan desa.
324. Pendidikan kedjuruan tingkatan desa
a. Sekolah Keradjinan Masjarakat, lama pendidikan tergantung
dari objek jang mendjadi tudjuan,
433
b. Kursus Dagang Pertengahan, guna mempertinggi mutu per
dagangan warung didesa.
c. Sekolah Kepandaian Puteri, guna mendidik wanita dilapa
an home economics.
325. Latihan kader pembangunan masjarakat
a. Dalam mengadapi Pembangunan Semesta, pembentukan ka
der masjarakat panting sekali.
b. Maksud latihan kader pembangunan masjarakat ialah mem
persiapkan kader pembangunan masjarakat jang militant dan
penuh tanggung djawab untuk ikut aktip melaksanakanPem
bangunan Semesta,
c. Tjorak latihan :
1. Latihan kader umum, jang mentjakup semua bidang pem
bangunan.
2. Latihan kader chusus, jang menitik beratkan kepada sa
Iah satu segi atau bidang pembangunan.
d. Pengikut latihan :
1. Untuk latihan kader umum, diutamakan pamong desa dan
orang terkemuka jang mempunjal funksi pimpinan
masjarakat serta tamatan dari kursus kemasjarakatan
jang diadakan oleh Pemerintah.
2. Untuk latihan kader chusus, diterima orang jang bet
pendidikan serendahrendahnja S.R. VI tahun, berbakti
dan mempunjai lapangan pekerdjaan dalam salah satu
segi atau dibidang pembangunan.
326. Susunan organisasi pendidikan dewasa ini
a. Susunan organisasi pendidikan umum.
1. Tingkat persiapan, berupa taman kanakkanak jang
membimbing pertumbuhan anak dibawah umtir 6 tahun.
2. Tingkat dasar, berupa sekolah rakjat 6 tahun, jang
membimbing pertumbuhan anak antara umttr 6 tahun
sampai 12 (13, 14) tahun.
3. Tingkat menengah, berupa sekolah2 landjutan pertama
dan sekolah2 landjutan 'atas jang membimbing pertum
buhan anak diatas umur 12 tahun.
4. Tingkat tinggi, berupa universitas2 dengan fakultas2,
akademi2 serta kursus2 tingkat tinggi jang menjiapkan
tenaga2 chusus dalam vak2 tertentu.
b. Susunan organisasi pendidikan kedjuruan. Pendidikan
kedjuruan pads tingkat menengah :
434
1.
2.
3.
4.
5.
Pendidikan teknik,
Pendidikan ekonomi.
Pendidikan kedjuruan kewanitaan.
Pendidikan guru kedjuruan.
Pendidikan kedjuruan lain2.
e. Disamping pendidikan jang disebut dalam pasal a dan b
diatas, ada :
1. Sekolah untuk orang jang dalam keadaan kekurangan,
baik rohani maupun djasmani.
2. Sekolah jang diasuh oleh Djawatan Kebudajaan.
3. Sekolah jang diasuh oleh Djawatan Pendidikan Agama.
4. Sekolah jang diasuh oleh Djawatan Pendidikan Masja
rakat.
327. Pengadjaran luar biasa
jang dimaksud dengan pengadjaran luar biasa ialah sekolah
buta huruf, tulibisu dan lemah ingatan.
a. Kesukaran jang dihadapi
1. Sukar mendapatkan tenaga pengadjar.
2. Pendidikan luar biasa ini masih merupakan usaha sam
piran dari pendidikan jang lain.
3. Masjarakat belum begitu banjak jang menaruh perhatian
dan P.P. dan K, belum mempunjai bagian chusus jang
mengurus hal itu,
4. Sekolah luar biasa ini memerlukan biaja jang lebih besar
dan tenaga jang lebih banjak,
b. Djawatan Pengadjaran Luar biasa,
Untuk urusan ini perlu diadakan Djawatan Pengadjaran
Luar Biasa supaja pengadjaran itu dapa diselenggarakan se
bagaimana mestinja.
328. Pendidikan djasmani
Untuk memperoleh tenaga pembangunan jang tjukup lahir ha
thinnja, pendidikan djasmani adalah panting dalam pendidikan,
baik dimasa sekarang maupun dimasa jang akan datang.
329. Kekurangan jang dialami pada sistim pendidikan sekarang
a. Sistim pendidikan sekarang sebelum memenuhi keperluan
435
bangsa Indonesia, walaupun sudah banjak perubahan diada
kan dalam reutjana pendidikan dan pengadjaran jang me
nudju kearah penjempurnaan, karena perubahan itu terlalu
lambat didjalankan dan biaja jang disediakan terlalu sedikit.
b. Mutu pendidikan masih belum sempurna, sebagai akibat
dari :
1. Sistim udjian sekarang, jang memungkinkan peladjar2
hanja mengedjar idjazah.
2. Banjak guru jang mengadjar dibeberapa sekolah .dengan
memberikan beberapa mata peladjaran.
3. Banjak guru jang kurang berwewenang.
4. Kekurangan gedung dan perlengkapan .serta banjak ru
angan beladjar jang tidak memenuhi sarat kesehatan.
5. Banjak sekolah jang tidak mempunjai alat untuk her
praktek, sehingga peladjaran diberikan setjara teori sadja.
6. Baik disekolah umum maupun disekolah kedjuruan, pela
djaran jang diberikan masih bersifat terlalu umum se '
hingga tamatan dari sekolah2 itu masih tjanggung djika
diserahi sesuatu pekerdjaan.
7. Buku peladjaran masih sangat kurang dan buku peladja
ran jang telah ada selalu berganti2.
330. Usaha perbaikan dilapangan pendidikan
a. Perluasan sekolah,
Karena djumlah kelahiran tiap tahun meningkat, maka.
djumlah anak jang ingin masuk sekolah bertambah. Dengan
demikian djumlah sekolah harus bertambah pula.
b. Perbaikan perlengkapan/alat2 sekolah.
c. Mempertinggi mutu pendidikan, Perbaikan mutu pendidikan
harus dilakukan disegala tingkatan sekolah, termasuk
pendidikan gurunja.
331. Dasar dan tudjuan pendidikan dan pengadjaran
a. Pendidikan dalam segala kegiatannja harus didjiwai Pan
tjasila dan disertai kedjudjuran jang seichlas 2nja, dengan
tidak melupakan unsur2 kebudajaan Indonesia.
b. Pendidikan harus mempunjai fungsi, menghasilkan tenaga
pembangun, karena pendidikan dan pengadjaran adalah Ian
dasan utama bagi Pembangunan Semesta,
c. Murid harus diberi kesempatan dan dibimbing untuk me
latih diri didalam suasana kedjuruan dan kegiatan mereka
diluar sekolah, atas dasar Pantjasila.
436
d.
Menanam djiwa perintis pada para siswa antara lain untuk
mendorong transmigrasi.
§ 332. Methode pengadjaran
e.
Dasar pendidikan dibidang kepanduan ialah Pantjasila.
Methode pengadjaran dengan tjara menerima dan mendengar
supaja diganti dengan tjara jang dapat memberikan dorongan
fikiran dan bakat murid.
Methode pengadjaran harus berdasarkan Pantjasila.
§ 333. Prinsip dalam menjusun persekolahan
a. Prinsip kedjuruan.
Berpegang kepada prinsip kedjuruan ini, maka susunan se
kolahsekolah dalam bentuk jang sekarang harus diubah.
b.
Prinsip ketrampilan dan kemasjarakatan. jang dimaksud
dengan ketrampilan ialah memiliki keachlian jang bermanfaat
bagi diri sendiri dan bagi masjarakat.
Berdaasarkan prinsip ketrampilan dan kemasjarakatan, ma
ka setiap djenis sekolah atau bagiananja; diatas sekolah
dasar, harus menghasilkan ahli.
Pada kelas terachir Sekolah Rakjat, hendaknja ditentukan
djenis mata peladjaran jang sesuai dengan kebutuhan sosial
ekonomi dilingkungan atau kampung halamannja dan dibe
rikan pengetahuan dasar jang bersifat peraktis untuk mem
bangkitkan dajatjipta dalam suatu lapangan jang bersifat
produktif. Misalnja didaerah perikanan diberikan mata pe
ladjaran tentang kemungkinan2 perikanan, didaerah perke
bunan kelapa diberikan peladjaran tentang kemungkinan 2
perindustrian kelapa.
c.
Prinsip progesip.
Setiap tamatan sekolah balk umum maupun kedjuruan harus
mendapat kesempatan jang sama untuk melandjutkan pela
djarannja sampai kesekolah jang setinggianja,
§ 334. Panitia Rentjana Peladjaran keseluruhan
Departemen P.P. dan K. hendaknja mengadakan Panitia Ren
tjana Peladjaran Keseluruhan, jang bertugas membuat rentjana
peladjaran jang. meliputi segala tingkat pendidikan, sehingga
pendidikan, rendah, menengah dan tinggi merupakan satu ke
satuan jang utuh dan sesuai dengan prinsip tsb. diatas.
Rentjana tersebut mengenai, baik pendidikan umum maupun
kedjuruan.
437
335. Laboratoria psychologi dan paedogogi
a. Supaja diusahakan adanja laboratoria psychologi dan pae
dagogi. Tudjuan laboratoria itu ialah mentjari methode dan
sistim, balk untuk pendidikan, maupun untuk test, jang tjo
tjok untuk siswa Indonesia.
b. Hasil' penemuan laboratoria itu hendaknja disalurkan ke
padapendidikan guru sehingga guru' kita tjakap mengawasi
dan menjelidiki bakat2 muridnja,
336. Usaha jang harus dilakukan berhubungan dengan pembaharuan
sistim
a. Gedung sekolah harus mempunjai ruangan jang besar, me
menuhi sarat kesehatan dan hams berdiri didalam peka
rangan jang luas.
b. Gedung sekolah harus mempunjai ruangan jang besar untuk
perpustakaan, laboratorium, pekerdjaan tangan dan seba
gainja,
c. Setiap sekolah harus mempunjai lapangan jang luas. untuk
pendidikan djasmani, mempunjai tanah untuk pertanian, pe
rikanan, pemeliharaan ternak dan sebagainja.
d. Setiap sekolah harus diperlengkapi dengan alat jang tjukup
untuk praktek,
e. Bangku harus diganti dengan medja dan kursi, supaja mudah
dapat dipindahkan menurut keperluan sesuatu kegiatan.
f. Sekolah Guru, baik untuk sekolah dasar maupun untuk se
kolah landjutan harus mempunjai asrama.
g. Buku peladjaran untuk setiap djenis sekolah ditindjau, di
tjukupi dan diseragamkan,
h. Kurikulum S.M.A. harus dirubah jaitu djumlah mata pela
djjarannja harus dikurangi, tetap peladjaran diperdalam.
Perlu diadakan sistim mata peladjaran mutlak dan pilihan.
i. P.P. dan K, mengadakan penerangan tentang kemungkinan
beladjar kedjuruan.untuk keperluan :
(1) Tenaga jang diperlukan dalam pembangunan semesta,
(2) Transmigrasi sebagai kegiatan nasional.
(3) Angkatan Udara, Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
j. Integrasi pendidikan guru.
337. Pendidikan Guru
a. Pendidikan guru tanpa rentjana sukar mendapatkan hasil
jang baik.
438
b. Untuk memenuhi tenaga guru jang dibutuhkan, dapat dila
kukan dengan djalan :
1. Menambah F.K.I.P. atau mengkorisolidir F.K.I.P. jang ada
dengan tenaga dosen jang lengkap, alat serta biaja jang
tjukup.
2. Disediakan perumahan bagi Dosen,
3. Diadakan peraturan wadjib kerdja bagi para ahli,
4. Integrasi semua pendidikan guru sekolah landjutan ke
dalam F.K.I.P.
c. Kursus penjegaran bagi guru2.,
Bagi guru2 perlu diadakan kursus penjegaran (refresher
courses). Tudjuan kursus2 tersebut ialah agar para guru
selain memperdalam mata peladjarannja djuga dapat me
ngikuti perkembangan soal2 pendidikan,
338.
Perubahan sistim pendidikan berhubung dengan adjaran Pantja
sila disekolah pada umumnja
a. Adjaran Pantjasila tidak mungkin meresap pada djiwa sang
anak djika sistim pendidikan sekarang tidak diubah.
b. Filsafat Pantjasila harus ditanamkan disekolah rendah sam
pai sekolah tinggi dalam segala peladjaran.
c. Llntuk itu sistim pendidikan harus diubah sedemikian rupa
sehingga memungkinkan untuk melaksanakan djiwa Pan
tjasila di sekolah.
339. Pantjasila sebagai dasar pendidikan di universitas
a. Pelaksanaan Pantjasila harus terdapat. dalam :
1. Kurikulum jang harus disusun sedemikian rupa sehing
ga Pantjasila dapat mendjiwai segala bahan jang dia
djarkan.
2. Pantjasila sebagai mata kuliah.
3. Methode mengadjar.
4. Pergaulan antara guru dan murid.
5. Hubungan antara universitas dengan masjarakat.
340. Tjara melaksanakan adjaran Pantjasila diperguruan tinggi
menurut kenjataan dan pengalaman
a. Lembaga Penjelidikan Pendidikan chusus menjelidiki dan
merumuskan serta mengadakan siaran tentang adjaran
Pantjasila.
b. Pantjasila dipakai sebagai salah satu mata peladjaran stu
dium generate.
439
c.
Pengadjaran Pantjasila harus didjiwai dengan suatu pim
pinan jang dinamis.
§ 341. Perimbangan antara pendidikan umum dan pendidikan kedju
ruan pada permulaan tahun 1957
a. Perbandingan antara djumlah sekolah menengah umum
(tingkat pertama dan atas) dan sekolah kedjuruan adalah
2 : 1.
b. Perbandingan anggaran belandja untuk sekolah menengah
umum dan sekolah kedjuruan adalah 4 : 3.
§ 342. Perbandingan antara mahasiswa social sciences dan natural
sciences pada permulaan tahun 1957
Tidak terhitung mahasiswa jang menuntut peladjaran dibidang
pemeliharaan kesehatan rakjat, perbandingannja adalah 18.338
lawan 7.425 atau 7 : 3.
§ 343. Politik pendidikan dan pengadjaran
a. Karena Pembangunan Semesta lebih banjak membutuhkan
tenaga teknis daripada tenaga administratif, maka perban
dingan pada pasal 341 dan 342 harus diubah sehingga dari
sudut anggaran belandja akan terlihat perbandingan 7 : 3
atau 2 : 1.
b. Tjara untuk mengubah perbandingan ialah dengan menam
bah anggaran belandja untuk Departemen P.P. dan K.
c. Tjara mengubah perbandingan pada tingkat perguruan ting
gi dapat dilaksanakan dengan :
1. mahasiswa natural sciences boleh diberi ikatan dinas
2. mahasiswa sosial sciences boleh diberi ikatan dinas tetapi
hanja sebagai perketjualian.
§ 344. Perkembangan perguruan tinggi dalam rangka demokrasi ter
pimpin
a. Tugas dari perguruan tinggi ialah membentuk tenaga ahli
jang berdjiwa nasional dan berwatak susila Berta mampu
memperkembangkan ilmu pengetahuan dan kebudajaan
atas dasar Pantjasila.
b. Beladjar terpimpin,
Untuk memperoleh hasil peladjaran jang setinggi 2nja bagi
para tjalon kader tinggi dalam rangka Pembangunan Se
mesta dan Berentjana perlu diadakan peladjaran terpimpin
(guidedstudy) dalam arti :
440
1. Menentukan djumlah siswa bagi tiap2 fakultas atau dju
rusan dari fakultas.
2. Menentukan sarat2 penerimaan siswa,
3. Menentukan waktu tentamina dan udjian.
4. Membatasi kemerdekaan beladjar,
5. Menggunakan sistim „tutorship”,
c. Pemberian Studium Generale diperguruan tinggi tentang
Pantjasila dan USDEK.
345. Science of planning sebagai mata kuliah
Science of planning dapat diadjarkan di Universitas, jang bo
leh dituntut dalam dua katagori:
a. Mendjadi Master of Science of planning.
b. Sesudah mendapat M.A. dalam suatu vak ditambah dengan
science of planing,
346. Otonomi perguruan tinggi
a. Otonomi keuangan diberikan 100%.
b. Otonomi pelaksanaan, jaitu dalam memberikan keahlian, ti
dak perlu diatur.
347. Departemen perguruan tinggi dan ilmu pengetahuan
Perlu didirikan dengan alasan sbb.:
a. Perkembangan ilmu pengetahuan berdjalan demikian tjepat
sehingga perlu ada suatu organisasi jang memikirkan hal
itu agar supaja negara dapat melajani dan mengikuti per
kembangan keilmuan itu.
b. Pertumbuhan universitas akan mendapat perhatian chusus
dengan sungguhsungguh.
c. Perkembangan ilmu pengetahuan akan berdjalan lebih baik.
d. Pekerdjaan akan sempurna djika diurus oleh satu tangan.
e. Untuk mengurus sekolah rakjat dan sekolah. menengah jang
meliputi seluruh Indonesia. oleh Departemen P.P. dan K.
dirasakan sangat berat.
f. Pada hari depan Indonesia membutuhkan penelitian (re
search) jang sangat leas dan mendalam,
g. Dalam rangka Pembangunan Semesta sangat dibutuhkan ahli,
sardjana jang mempunjai pengetahuan dalam dan Iuas, ka
rena itu tjalon sardjana harus mendapat perhatian sebesar
besarnja. Perhatian itu harus terletak pada tjara menjeleng
garakan perguruan tinggi dan penjelenggaraan perguruan
441
tinggi itu akan terdjamin apabila ada satu badan tersendiri
jang inerupakan suatu Departemen, jang chusus ditugaskan
melaksanakan hal itu,
348. Perluasan sekolah Umum
Perlu diadakan perluasan dengan rentjana sebagai berikut
a. Sekolah Rakjat ditiap desa 1 (satu) buah.
b. Sekolah Menengah tingkat Pertama ditiap kewedanaan 2
2( dua) buah.
c. Sekolah Menengah tingkat Atas ditiap kabupaten 1 (satu)
buah.
d. Sekolah Guru Atas ditiap keresidenan 4 (empat) buah,
e. Sekolah Guru Taman Kanak2.
349. Perluasan sekolah kedjuruan
Sekolah kedjuruan jang harus diperluas:
a. Pendidikan teknik.
1. Sekolah Keradjinan.
2. Sekolah Teknik
3. Sekolah Teknik Menengah
4. Kursus Ahli Teknik A dan B.
b. Pendidikan ekonomi.
1. Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Pertama.
2. Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Atas,
3. Kursus Dagang Pertama.
4. Kursus Dagang Atas.'
c: Pendidikan Pelajaran dan perkapalan.
d. Pendidikan kedjuruan kewanitaan.
1. Sekolah Kepandaian Puteri 2 (dua) tahun.
2. Sekolah Kepandaian Puteri 4 (empat) tahun,
e. Pendidikan kedjuruan lain'
1. Kursus Pegawai Administrasi.
2. Kursus Pegawai Administrasi tingkat Atas.
3. Sekolah Analis
4. Sekolah Kedjuruan Perhotelan
5. Kursus Karantina,
6. Sekolah Pertanian Menengah Atas,
7. Sekolah Kehutanan Menengah Atas.
442
8. Sekolah Perikanan Menengah Atas.
9. Sekolah Kehewanan
f.
Pendidikan guru kedjuruan.
1. Sekolah Guru Pengadjaran Teknik.
2. Sekolah Guru Kepandaian Puteri.
350. Perluasan sekolah guru pendidikan djasmani,
Sekolah guru pendidikan djasmani jang perlu diperluas :
a. Sekolah Guru Pendidikan Djasmani
b. Kursus Aplikasi bagi guru pendidikan djasmani,
351. Perluasan sekolah kesenian
Sekolah kesenian jang perlu diperluas
a. Sekolah Musik Indonesia.
b. Konservatori Kerawitan,
c. Kursus Kader dan Guru Kesenian.
d. Sekolah Grafik.
352. Perluasan sekolah dan kursus pendidikan masjarakat
Sekolah dan kursus jang harus diperluas:
a. Kursus Pemberantasan Buta Huruf,
b. Kursus Kemasjarakatan.
c. Kursus Dinas.
d. Kursus Kader,
e. Kursus Kedjuruan.
f.Kursus Pendidikan Masjarakat.
353. Perluasan sekolah Agama Sekolah jang perlu diperluas :
a. Pendidikan Guru Agama.
b. Pendidikan Hakim Islam Negeri.
c. Pegawai Urusan Peradilan Agama,
354. Perluasan untuk Perguruan Tinggi
a. Universitas/Perguruan Tinggi ditiap Daswati I, 1 buah.
b. F.K.I.P. didirikan pada tiap pusat Universitas/Perguruan
Tinggi.
c. Perluasan universitas mengenai bangunan, diutamakan :
443
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Universitas Gadjah Mada,
Universitas Indonesia
Universitas Airlangga
Universitas Hassanudin
Universitas Sumatera Utara
Universitas Andalas
Universitas Padjadjaran
Universitas Teknologi
Universitas Sriwidjaja
Universitas (Kalimantan)
Universitas (Maluku).
§ 355. Perguruan Swasta
Perguruan Swasta terbagi atas :
a. Pendidikan umum jang terdiri dari
1. Sekolah Taman Kanaka
2. Sekolah Dasar,jang sebagian besar didirikan karena aga
ma.
3. Sekolah landjutan tingkat Pertama.
4. Sekolah landjutan tingkat Atas.
b. Pendidikan kedjuruan jang terdiri dari:
1. Pendidikan Teknik
2. Pendidikan Ekonomi
3. Pendidikan Kedjuruan Kewanitaan.
c. Pendidikan guru jang terdiri dari :
Sekolah Guru Atas,
d. Perguruan Tinggi,
§ 356. Bantuan dan Subsidi
Perguruan Swasta jang harus mendapat bantuan dan subsidi
dari Pemerintah :
a. Pendidikan Kedjuruan
b. Pendidikan Guru
c. F.K.I.P.
§ 357. Biro Perguruan Swasta
Bagian subsidi Departemen P.P. dan K. perlu diubah didjadikan
Biro Perguruan Swasta jang terdiri dari :
a. Dewan Bimbingan Swasta, diketuai oleh Kepala Biro de
ngan dibantu oleh :
444
1.
Staf ahli tata usaha, jang merumuskan dan menjalurkan.
pikiran jang timbul dalam dewan sebagai instruksi.
2. Staf ahli pendidikan, jang mengadakan hubungan antara
sekolah negeri.dengan sekolah sw. psta.
3. Staf penjiaran, jang mempunjai tugas untuk menjampai
kan pendapat sekolah swasta.
b. Bagian A : untuk Urusan Umum, meliputi tiga seksi :
1. Seksi Penerangan dan Dokumentasi
2. Seksi Expedisi dan Rumah Tangga
3. Seksi Pertangguingan djawab.
c. Bagian B : Untuk Llrusan Kepegawaian, meliputi tiga Seksi:
1. Seksi Sekolah Kedjuruan
2. Seksi Sekolah Umum
3. Seksi Pensiun dan Tundjangan,
d. Bagian C : Untuk Urusan Kebendaan, meliputi tiga Seksi :
1. Seksi Sokongan Sekolah
2. Seksi Barang dan Bangunan
3. Seksi Usaha Kebudajaan dan Perguruan Tinggi.
358. Lembaga Perguruan Tinggi Swasta
Agar makin tepatgrata mengerahkan tenaga swasta mengenai
pendidikan kader tinggi dalam rangka pembangunan, Pemerin
tah hendaknja mengadakan Lembaga Perguruan Tinggi Swasta.
Lembaga tersebut bertugas memberi bimbingan dan pengawasan
pada Perguruan2 Tinggi Swasta. Anggota dan Ketuanja diang
kat oleh Pemerintah, sebagian dari golongan pegawai negeri,
sebagian dari golongan perguruan Swasta, sehingga dalam Lem
baga resmi ini terlaksana pertemuan antara pikiran2 Pemerintah
dan pikiran2 masjarakat kearah pembangunan masjarakat jang
adil dan makmur,
Lembaga tersebut bertanggungdjawab langsung kepada Men
teri P.P. dan K,
§ 359. Undangundang perguruan Swasta
Karena Ordonansi Pengawasan Pengadjaran Partikelir tidak
sesuai lagi dengan alam kemerdekaan, maka harus ditjabut dan
diganti dengan Undang2 jang sesuai dengan tjita2 kehidupan
nasional jang menudju kemasjarakat adil dan makmur dengan
memakai sistim Sosialisme Indonesia, .
445
§ 360. Alat2 untuk sekolah dan perguruan tinggi
a. Keadaan alat2 untuk sekolah dan perguruan tinggi sangat
menjedihkan Sebab :
1.
Alat jang diperlukan tjukup
2.
Keuangannja sangat sedikit disediakan
3.
Pengaturan Keuangan menghambat pembelian alat 2
itu
b. Alat jang didatangkan dari luar negeri ada 75% dari ke
perluan untuk sekolah dan perguruan tinggi
c. Alat2 jang sangat dibutuhkan untuk sekolah rakjat dan se
kolah menengah :
1. buku
2. alat2 peladjaran
d. Biaja jang harus disediakan tiap tahun :
1. Sekolah rakjat Rp. 150, per capita
2. Sekolah landjutan Rp. 400, per capita
3. Perguruan Tinggi Rp. 10.000, per capita
e. Djumlah murid dan mahasiswa :
1. Sekolah Rakjat 7.500.000 orang
2. Seklah landjutan 500.000 orang
3. Perguruan tinggi 50.000 orang
Maka biaja jang harus disediakan ialah 7.500.000 x
Rp. 150, + 500.000 x Rp. 400, + 50.000 x Rp. 10.000
= Rp. 1,825.000.000, setahun
§ 361. Pambangunan industri alat2 peladjaran
Rentjana pembangunan industri alat2 peladjaran terdiri atas:
a. Rentjana djangka pendek, jang dapat dilaksanakan dalam
tahun 1961 dengan bantuan pabrik jang telah ada di In
donesia.
b. Rentjana djangka panjang, jang dapat menghasilkan semua
alat peladjaran untuk sekolah rendah, landjutan (se gala
djenis) dan pergururan tinggi dengan bahan dari negara kita
sendiri
1.
Modal dan organisasi dari rentjana djangka pendek
di gunakan sebagai dasar dari rentjana djangka
pandjang.
2.
Jang harus didirikan :
(a) langkah demi langkah Menurut rentjana :
pabrik kaju, logam dan bengkel, kulit, gelas, kapur
tulis, tinta, tjat obatobatan, plastic batu tulis dan
pensil
(b) bagian Pendidikan untuk membuka kursus guna
mendidik:
446
(c).
(1) – analis
(2) – monteur
(3) – pembuatan instrument
(4) – peniup gelas
(5) – tukang
bagian penelitian (research)
§ 362. Kebutuhan kertas setahun
a. Untuk pentjetakan buku peladjaran 9.600 ton H.V.S, H.H.I
atau kertas Koran.
b. Untuk pembuatan buku tulis 9.600 ton H.V.S., H.H.I. atau
kertas Koran
c. Untuk pentjetakan buku guna “aftercare” hasil pemberan
tasan buta huruf, batjaan waktu senggang bagi pekerdja
dan batjaan anak 57.600 ton kertas Koran
d. Untuk kulit buku 10.000 ton setahun
e. Djumlah kebutuhan setahun 86.800 ton kertas dengan uku
ran 65 x 100 cm
§ 363. Pabrik kertas, pertjetakan dan sekolah pertjetakan jang
harus didirikan
a. Pabrik kertas dan karton 12 buah
b. Pertjetakan (diluar Djawa) 10 buah
c. Sekolah pertjetakan 10 buah
§ 364. Kesimpulan
Tudjuan Pendidikan :
a. Manghabiskan buta huruf dalam waktu sesingkat2 nya
b. Menghasilkan tenaga ahli jang dapat diikut sertakan dalam
Pembangunan Semesta
c. Menghasilkan orang jang djujur, taat kepada Tuhan, ber
djiwa besar dan bertanggung djawab atas terselenggaranja
masjarakat Indonesia jang lohdjinawi (subur), adil pala
marta (adil dan makmur) diatas dasar sistem sosialisme
Indonesia.
Tjatatan : Projek industri alat peladjaran termasuk dalam pola
projek bidang Industri, demikian djuga projek pabrik
kertas
447
DASAR UNDANGUNDANG PEMBANGUNAN
NASIONAL SEMESTA – BERENTJANA
DELAPAN TAHUN : 1961 – 1969
DJILID III
PARAGRAP : 305 – 688
RANTJANGAN
Dasar Undang undang Pembangunan
Nasional Semesta Berentjana
delapan tahun : 1961—1969
disusun oleh
Dewan Perantjang Nasional Republik Indonesia
TERDIRI ATAS
BUKU KE — SATU
:
BUKLU KE — DUA
:
BUKU KE — TIGA
BUKU KE — EMPAT
:
:
BUKU KE — LIMA
BUKU KE — ENAM
BUKU KE —TUDJLUH
BUKU KE — DELAPAN
:
:
:
:
Pokokpokok Pembangunan Nasional
SemestaBerentjana.
Rantjangan Bidang Pokok Projek
Pembangunan NasionalSemestaBe
rentjana.
Bidang Mental/Ruhani dan Penelitian
Bidang Kesedjahteraan, Pemerintahan
dan Keamanan/Pertahanan.
Bidang Produksi,
Bidang Distribusi.
Bidang Keuangan,
Uraian Menterimenteri.
BAB
BUKU KE — SATU
POKOKPOKOK PEMBANGUNAN
NASIONAL — SEMESTA. — BERENTJANA
III: GARIS BESAR PEMBANGUNAN
ISINJA :
Paragrap Hal,
(§)
26. MENTAL DAN RLIHANI
305 — 364
1. Garis Besar Pembangunan Kebudajaan
2. Garis Besar Pembangunan Bidang
Pendidikan
425
27. PENELITIAN
365 — 380
Garis Besar Pembangunan Bidang Pene
litian
449
28. KESEDJAHTERAAN RAKJAT
381 — 390
Garis Besar Pembangunan Bidang Ke
sedjahteraan Rakjat
463
29. PEMERINTAH
Garis Besar Pembangunan Bidang Pe
merintahan
391 — 402
473
30. KEAMANAN DAN PERTAHANAN
403 — 415
Garis Besar Pembangunan Bidang Ke
amanan Dan Pertahanan
499
31. PRODUKSI
1. Garis Besar Pembangunan Produksi
Pangan
2.
Garis Besar Pembangunan
Produksi Sandang
519
416 — 502
BAB
32
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
DISTRIBUSI
Garis Besar Pembangunan Bidang
Distri busi. Komunikasi dan Tourisme
1. Garis Besar Pembangunan Bidang
Distribusi
2. Garis Besar Pembangunan Bidang
Komunikasi
3. Garis Besar Pembangunan Bidang
Tourisme
KEUANGAN
TINDJAUAN ANGGARAN BELAN
DJA NEGARA
SUMBER PEMBIAJAAN
GAMBARAN KESELURUHAN MO
DAL JANG DIPERLUKAN
VOLUME PEMBANGUNAN
PENGARUH TIMBAL BALIK ANTA
RA ANGGARAN TAHUNAN DAN
ANGGARAN PEMBANGUNAN
KERDJASAMA EKONOMI
PENILAIAN PEMBANGUNAN
DJAMINAN SELESAI DALAM WAK TU
JANG DITENTUKAN
KORDINASI, PENGAWASAN DAN
PENILAIAN
PELAKSANAAN OLEH NEGARA DAN
SWASTA
TENAGA PEMBANGUNAN DAN
PERENTJANA (PLANNERS)
BANK PEMBANGUNAN INDONE
SIA
BANK PEMBANGUNAN SWASTA
PERBANKAN
PENGERAHAN TENAGA RAKJAT
TEMPAT DEPERNAS DALAM PE
LAKSANAAN
PENUTUP
Paragraph
(§)
Hal
503 — 541
581
542 — 575
576 — 577
601
641
578 — 592
593 — 595
647
657
596 — 597
598 — 604
661
663
605 — 608
609 — 613
614 — 621
665
667
671
623 — 624
675
625 — 635
677
636 — 644
683
645 — 649
685
650 — 660
661 — 665
666 — 677
678 — 681
687
689
691
695
682—688
696
BAB 26. MENTAL DAN RUHANI.
1. GARIS BESAR PEMBANGUNAN BIDANG KEBUDAJAAN
§ 305. Pembangunan Kebudajaan bertudjuan
a. mendjamin terlaksananja kehidupan kebudajaan seluruh
rakjat,
b. memperkembangkan terletaknja daja kreatip rakjat diselu
ruh lapangan.
c. menipertahankan kepribadian bangsa.
§ 306. Usaha2 untuk mentjapai tudjuan diatas, ialah:
a. mendirikan lembaga kebudajaan didaerah dan pusat jang
diberi tugas untuk meneliti dan memberi bimbingan dalam :
1. proses perkembangan serta perpaduan antara kebudaja
an daerah, nasional dan asing, agar segala sesuatu
membawa keuntungan jang sebesar2nja kepada
masjarakat seluruhnja.
2. proses memperbaiki kebudajaan daerah dan melenjapkan
unsurnja jang buruk.
3. usaha menjisipkan bahan kebudajaan Indonesia kedalam
alat Komunikasi modern.
4. usaha menjesuaikan tjara hidup Indonesia “aseli” kepa da
perubahan zaman
b. Pendidikan diselenggarakan sedemikian rupa sehingga:
1. unsure adat istiadat jang kurang baik dapat dilenjapkan
dan unsure jang sehat bagi pembangunan dapat
diperkem bangkan jaitu ; hidup hemat menghargai, sopan
santun, petuh pada Pantjasila dan sebaginja.
2. buku peladjaran tentang sedjarah ilmu bumi, batjaan
dsb., jang tak sesuai dengan tudjuan mengembangkan
kepribadian Indonesia diretool.
c. politik kebudajaan didjalankan setjara tegas dengan menga
dakan sistem penilaian dan hadiah, mendorong inisiatip swas
ta mengirimkan misi2 kebudajaan dan mendjaga pengaruh
buruk jang datang dari luar.
d. memperkuat kepribadian bangsa jang dilaksanakan a.l. de
ngan :
1. mendirikan suatu ‘Artgallery”.
2. mengadakan pertundjukan kesenian setjara permanen.
425
3. menggali sumber sedjarah, dengan menghindarkan penje
lewengan kearah chauvinisme.
4. menimbulkan rasa kebanggaan nasional.
§ 307. Usaha2 urgensi dan pokok
Usaha2 tersebut haruslah berlandasan rakjat umum, jang berarti
bahwa sifat usaha itu adalah masal, berazaskan kerakjatan dan
bersumber pada potensi rakjat.
Tjara dan alatnja haruslah sedemikian rupa, sehingga dapat di
pahami oleh rakjat.
Dalam Rentjana I perlu diwudjudkan :
a. politik pendidikan dan kebudajaan jang sesuai dengan tudju
an diatas.
b. studie "humanities" harus berdasarkan kebudajaan nasional.
c. pendidikan kesenian harus berdasarkan kebudajaan
nasional,
d. mendirikan/memperbaiki atau mengadakan :
1. theater nasional.
2. konservatori nasional.
3. perpustakaan nasional dan perpustakaan desa.
4. museum nasional,
5. gallery kesenian nasional,
6. biro penterdjemahan Kitabkitab Sutji,
7. tjagar alam dan suaka margasatwa.
8. sirkus nasional.
9. lembaga bahasa dan kesusasteraaan,
10. penggalian kekajaan kebudajaan asli.
11. taman kebudajaan:
e. memperkeras dan memperintji larangan ekspor barang pusa
ka nasional, dan bahan vital bagi ilmu pengetahuan dan
kesenian,
f. memperbaiki dan memperbesar industri film.
g. mengadakan larangan terhadap film, batjaan serta hiburan
jang berpengaruh buruk.
h. usaha djangka pendek jang harus dilaksanakan dalam taraf
pertama Rentjana I ialah :
1. mendirikan atau memperbaiki taman kebudajaan diting
kat ibu kota Swatantra I dan ibukota Daswati II,
2. menentukan patokan untuk segala matjam hiburan dengan
tudjuan mengembangkan tjiptaan Indonesia sendiri de
ngan :
(a) peraturan jang memadjukan kreasi sendiri.
(b) berpedoman pada andjuran pemerintah.
426
§ 308.Penggalian kekajaan kebudajaan asli
Barang2 purbakala dan bangunan adat perlu dipelihara
Kerdja sama denganIuar negeri hares diadakan untuk mendjage
djangan sampai kita ketinggalan dalam pengetahuan tentang
tjara2 jang modern mengenai penggaliannja:
Rentjana I menitikberatkan pada :
a. pembentukan kader didalam dan diluar negeri.
b. mempermodern tjaratjara bekerdja.
c. mengadakan penjelidikan dan penggalian terhadap daerah
peninggalan nirleka, Islam, prasastiprasasti.
d. menambah kantorkantor didaerah.
§ 309.Hubungan dan kerdjasama kebudajaan dengan negara asing,
chususnja AsiaAfrika
Hubungan dan kerdjasama kebudajaan dengan negara asing di
wadjibkan dan berpedoman pada Manifesto Politik, politik behas
dan aktip dan dasasila konperensi AsiaAfrika. Realisasi program
ini dilakukan dengan mengadakan kundjungan timbal balik
antara petnimpin negara, mahaguru, sardjana, mahasiswa,
misike senian, wartawan dan pertukaran basil research.
§ 310.Usaha2 tourisme dalam sangkutpautnja dengan kebudajaan dan
kesenian ialah :
a. untuk menambah saling pengertian dan penghargaan dianta
ra bangsabangsa.
b. hal ini dapat diperhebat djika diadakan lembagalembaga
usaha2memadjukan tourisme luar negeri dan antar daerah
ialah chusus fang menarik seperti musea, artgallery dan lain.
1. Indonesia menerima konperensi internasional,
2.
mempermudah fasilitet dan memperbaiki pelajanan
(service) kepada pelantjong2 (a.l. visa dan douane),
3. mengembalikan keamanan selekas mungkin.
4. mentjegah masuknja pengaruh asing jang buruk:
5.
memperkuat arganisasi jang bertugas dilapangan
tourisme, dalam dan luar negeri.
6.
memperluas tourisme antar daerah dengan
membuka ob jekobjek baru,
7.
mengutamakan arsitektur Indonesia pada
bangunan tourisme,
Tjatatan : Usaha tourisme dimasukkan dalam Pola projek bi
dang Keuangan.
427
§ 311.Mengembangkan dan memelihara bahasa Indonesia dan daerah
Jang ada sekarang ialah Lembaga Bahasa dan Kesussaste
raan jg dibentuk oleh Departemen P.P. & K, Lembaga ini perlu
diperkuat dan diperluas supaja dapat memberi basil jang njata
dan banjak lapangan.
a. tatabahasa
b. pengestilahan
c. kesussasteraan
d. penterdjemahan
e. perkamusan
f. penerbitan
Bukubuku untuk Universitas harus ditjiptakan dengan tjepat
dan banjak menurut rentjana chusus,
§ 312. Lembaga pembinaan hukum
Lembaga pembinaan hukum nasional jang ada sekarang perlu
diperkuat dan diperluas supaja dalam waktu jang singkat sang
gup menghadapi tugasnja sebagai berikut :
a. menterdjemahkan dan mengIndonesiakan undangun
dang dan peraturan2 dari zaman Hindia Belanda jang masih
berlaku (mengIndonesiakan Kitab2 hukum, seperti kitab
hukum pidana, kitab hukum perdata, d.l.s),
b. membina perundangundangan nasional, diseluruh lapangan
termasuk kebudajaan,
Tjatatan : Lembaga ini dimasukkan dalam pola projek bidang
pemerintahan.
§ 312. Perundangundangan dalam bidang Kebudajaan bermaksud:
a. melindungi unsur aseli,
b. memperkembangkan kabudajaan nasional,
c. mentjegah unsur jang merusak,
d. berusaha mentjapai tudjuan :
1. mentjiptakan manusia berkepribadian Indonesia,
2. mengadakan undang2 untuk melindungi hak tjipta dalam
lapangan ilmiah, kesenian dsb,
3. melarang ekspor pusaka nasional.
4. mengadakan stadium generale diperguruan tinggi tentang :
(a) Situasi kebudajaan nasional
(b) Pantjasila
428
(c) Demokrasi terpimpin
(d) Sosialisme Indonesia
(e) Manifesto politik
5. memelihara kebudajaan didaerah
6. mengadakan dan memperbaiki undang2 tentang tjagar
alam, pusaka nasional dll.
7. melarang penerbitan dan impor buku2 tjabul.
8. mengadakan dan memperbaiki undang2, kolonial
tentang monumen,
9. mengadakan dan memperbaiki undang2 tentang pers.
10.dalam undang2 naturalisasi harus ditjantumkan
kewadjiban warga negara untuk mengetahui bahasa
Indonesia, Pantjasila, Udangundang Dasar dan
Manifesto politik;
314. Hadiah nasional untuk kesenian
Pemerintah perlu menetapkan suatu badan jang
menjelenggara kan pembagian hadiah nasional untuk pelbagai
tjabang kesenian dan jang berpedoman pada nilai untuk
pembinaan kebudajaan. nasional.
315. Peranan Pemerintah
Dalam rangka pembangunan kebudajaan jang berentjana,
maka:
a. pemerintah harus lebih giat memberi pimpinan dalam mem
perkembangan kebudajaan nasional dan kebudajaan daerah
baik di dalam maupun diluar negeri.
b. Persatuan dasar, bimbingan dan pemilikan atas
perkembang an kebudajaan diselenggarakan oleh
Pemerintah.
c. Usaha swasta perlu didorong dan ditilik oleh Pemerintah.
316. Saran2 dan ha12 lain
a. dalam pembuatan film dalam negeri harus diusahakan
su paja keperluan sendiri jang minimal dapat dipenuhi oleh
produksi sendiri (fiction, dokumentair dan film anak2).
b. pembuatan rekaman musik Indonesia harms ditudjukan
pertamatama pada keperluan rakjat dan kemudian pada
ekspor.
c. persetudjuan kerdjasama dalam lapangan ilmiah,
kebudajaan dan pendidikan jang sudah ditjapai dengan
negaranegara Tjekoslowakia, India, Mesir, Jugoslavia,
Pilipina : Uni Sov jet dan Malaja, perlu diperluas,
sehingga menggambar kan semangat AsiaAfrika dan
politik babas dan aktip.
429
BAB 26. MENTAL DAN RUHANI,
2. GARIS BESAR PEMBANGUNAN BIDANG PENDIDIKAN.
§ 317. Mentalita
Mentalita ialah keseluruhan susunan dinamis tjipta, karsa
dan rasa jang tertjermin dalam tjitatjita, sifatsifat,
tingkahlaku dan perbuatan.
§ 318. Sifat aseli tjara hidup dan berfikir rakjat Indonesia
Jang dimaksud disini ialah sifatsifat setjara hypotetis jang
terdapat pada rakjat Indonesia sebelum kedatangan Agama
Hindu,
a. Komunal: setiap orang merupakan bagian jang dihargai
dari kehidupan bersama,
b. Kekeluargaan: asal bangsa Indonesia adalah satu, jang ke
mudian tersebar diseluruh kepulauan.
c. Kerdjasama : disebabkan
1. Sifat kekeluargaan jang tidak mengenal tjaratjara per
saingan.
2. Penundukan alam tidak mungkin dihadapi sendiri.
d. Sabar : sifat ini setjara positif adalah bawaan dari sifat ke
keluargaan jang suka memaafkan demi kehidupan bersama,
setjara negatif adalah karena pengaruh alam dimana musim
merupakan faktor utama jang membatasi kegiatan,
§ 319. Pengaruh terhadap pandangan dan silcap hidup rakjat Indonesia
a. Pengaruh dari luar :
1. Pengaruh kedatangan agama Hindu, Budha, Islam dan
Kristen,
2. Pengaruh keradjaan (susunan masjarakat feodal).
3. Pengaruh pendjadjahan,
4. Pengaruh teknologi modern,
b. Akibat pengaruh dari luar :
1. Akibat kedatangan agama dari htar :
Pada dasarnja kedatangan agama dari luar tidak me
ngubah pandangan spirituil bangsa Indonesia, bahkan
menjuburkan kepertjajaan jang sudah ada sebelum keda
tangan agamaagama dari luar itu,
2. Akibat pengaruh keradjaan dari luar:
430
3.
4.
5.
c.
Pengaruh keradjaan menimbulkan perbedaan antara go
longan ningrat dan golongan orang biasa. (masjarakat
mendjadi feodalistis),
Akibat pendjadjahan Belanda :
(a) Politik petjah belah dengan menguasai lautan Nusantara
seluruhnja sehingga tiap pulau terisolir, memperkuat
dan mempertebal rasa kesukuan dan menghalang
halangi tumbuhnja rasa kebangsaan:
(b) Pembangunan jang tidak merata melemahkan djuga rasa
kebangsaan,
(c) Dynamika rakjat mendjadi berkurang,
(d) Daja tjipta rakjat hampir tidak ada, Rasa kurang harga
diri mendalam disanubari rakjat.
Akibat pendjadjahan Djepang :
(a) Usaha pemerintah R.I. pada dewasa ini untuk me
ngerahkan tenaga rakjat jang didjalankan dengan
tegas dihubungkan oleh rakjat pada pengertian
"romusha",
(b) Usaha pemerintah R.I. sekarang ini seperti kopera
si, gotong rojong, obligasi dan sebagainja, dichawa
tirkan oleh rakjat kalau2 akan mengalami penga
laman jang pahit seperti pada djaman Djepang.
Akibat pengaruh teknologi modern:
(a) Masjarakat desa hingga dewasa ini kurang mera
sakan pengaruh teknologi modern.
(b) Masjarakat kota menerima djauh lebih banjak hasil
teknologi modern dan karena itu memandang rendah
pada masjarakat desa. Hal itu menimbulkan keingin
an pada orang desa untuk pindah kekota,
Pengaruh dari dalam :
1. Pengaruh revolusi. 1945.
(a) Kesadaran berbangsa dan bernegara bergelora. Ke
sadaran akan harga diri dan semangat gotongro
jong timbul kembali.
(b) Tjita2 untuk membentuk masjarakat Indonesia jang
lohdjinawi (subur), adil palamarta (adil) dan mak
mur) mendjadi harapan dari segala lapisan masja
rakat.
2. Pengaruh penjelewenganpenjelewengan,
(a) Sebagian besar rakjat mendjadi apatis.
Rentjana dan usaha jang diadjukan oleh Pemerin
431
tah diterima dengan sikap dingin.
Rasa tidak puas timbul dimanamana. Rasa
pertja ja kepada Pemerintah mendjadi, berkuraag.
(c)
Karena tidak ada petugas jang dapat dipertjajai
un tuk melaksanakan pengawasan, maka korupsi
bersi maharadjalela.
(b)
320. Usaha kembali pada kepribadian bangsa Indonesia
a. Membangkitkan dan mempertebal kesadaran nasional,
b. Menjadari akan penjelewengan dan bersedia meninggal
kannja.
c. Para pemimpin hendaknja djudjur, sederhana dan
berdjiwa besar serta mendjadi tjontoh dalam mentaati
peraturan negara,
d. Membawa rakjat kearah pembentukan pribadi bangsa Indo
nesia jang memiliki :
1. sifat kekeluargaan
2. djiwa persatuan
3. keichlasan berkorban untuk bangsa dan negara
4. kesederhanaaan dalam segala kehidupan dan mendjauh
kan diri dari kemewahan jang berlebihlebihan.
5. toleransi,
e. Membangkitkan kegembiraan bekerdja dengan idealisme,
f. Membentuk masjarakat dan bangsa jang berTuhan.
321. Projek pembangunan mental
a. Research tentang situasi mental rakjat Indonesia, jg.
dilaksanakan oleh LembagaLembaga Research jang ada
dengan petundjuk dari Depernas,
b. Pendidikan mental untuk sekolah jang direntjanakan oleh
Panitia Chusus jang dibentuk oleh Departemen P.P. dan K.
c. Pendidikan mental untuk petugas negara, jang
direntjanakan oleh sebuah Panitia Chusus. Pelaksanaan
diselenggarakan oleh Departemen atau Djawatan jang
bersangkutan.
d. Penterdjemahan kitabkitab sutji : Al Qur'an, Indjil
(Bible), Weda, Dhamma Padda (Tri Pitaka).
322. Tjara baru untuk menambah dan meninggikan ketjerdasan
rakjat
a. Adult education atau mass education jang ditudjukan un
tuk mempertinggi taraf penghidupan dan kehidupan rakjat.
Jang ingin ditjapai ialah ketjerdasan rakjat dengan pendi
dikan jang lengkap, Sembojan ialah : hati, pikiran dan ta
ngan (heart, and hands),
432
b. Community development, jaitu usaha untuk mentjiptakan
kesedjahteraan masjarakat dengan djalan membangkitkan
dan memupuk kegiatan dan kesanggupan sendiri untuk me
laksanakan usahanja.
c. Memberikan pendidikan dasar kepada masjarakat jang da
pat menggerakkan masjarakat. Untuk itu harus dibentuk
badanbadan Baru jang menjelenggarakan:
1.
2.
3.
4.
5.
gerakan pemberantasan buta huruf
kursus kemasjarakatan dan kedjuruan
kursus kewanitaan
perpustakaan
badan jang bertugas menjegarkan kembali djiwaputra
kepulauan jang telah dihantjurkan oleh kolonialisme
Belanda.
d. Pelaksanaan kewadjiban beladjar.
Jang terpenting pada masa ini adalah melaksanakan kewa
djiban beladjar, sehingga semua anak berhasil sepenuhnja
djika tidak didampingi oleh kewadjiban beladjar, sebab tan
pa kewadjiban beladjar akan selalu timbal bibit buta huruf.
e. Mendirikan Perguruan Tinggi Rakjat atau Universitas Rakjat,
dengan maksud untuk memberikan pendidikan kepada orang
dewasa didalam suatu lingkungan kerdja ( "werkge
meenschap").
Pemberantasan buta huruf setjara lebih intensip,
Diusahakan gerakan pemberantasan buta huruf setjara luas
dengan ketentuan bahwa tiap Rukun Tetangga mengusahakan
satu Balai pemberantasan Bata Huruf, Dimana perlu balai ter
sebut dapat diusahakan oleh gabungan beberapa Rukun Te
tangga.
Agar hasil Pemberantasan ButaHuruf dapat terpelihara maka
Pemerintah hendaknja menjediakan batjaan bagi mereka jang
telah dapat membatja. Lambatlaun harus terbentuk perpusta
kaan desa.
323. Tjara mengikut sertakan rakjat dalam pembangunan
a. Rakjat harus dipertinggi pendidikan serta mentalnja, ketja
kapannja dalam kedjuruan serta ketjakapan dalam
organisasi.
b. Melatih tenaga kader jang akan memimpin organisasi jang
ada didalam desa.
c. Mengadakan latihan buruh setjara massal, guna mengaktif
kan desa.
324. Pendidikan kedjuruan tingkatan desa
a. Sekolah Keradjinan Masjarakat, lama pendidikan tergantung
dari objek jang mendjadi tudjuan,
433
b. Kursus Dagang Pertengahan, guna mempertinggi mutu per
dagangan warung didesa.
c. Sekolah Kepandaian Puteri, guna mendidik wanita dilapa
an home economics.
325. Latihan kader pembangunan masjarakat
a. Dalam mengadapi Pembangunan Semesta, pembentukan ka
der masjarakat panting sekali.
b. Maksud latihan kader pembangunan masjarakat ialah mem
persiapkan kader pembangunan masjarakat jang militant dan
penuh tanggung djawab untuk ikut aktip melaksanakanPem
bangunan Semesta,
c. Tjorak latihan :
1. Latihan kader umum, jang mentjakup semua bidang pem
bangunan.
2. Latihan kader chusus, jang menitik beratkan kepada sa
Iah satu segi atau bidang pembangunan.
d. Pengikut latihan :
1. Untuk latihan kader umum, diutamakan pamong desa dan
orang terkemuka jang mempunjal funksi pimpinan
masjarakat serta tamatan dari kursus kemasjarakatan
jang diadakan oleh Pemerintah.
2. Untuk latihan kader chusus, diterima orang jang bet
pendidikan serendahrendahnja S.R. VI tahun, berbakti
dan mempunjai lapangan pekerdjaan dalam salah satu
segi atau dibidang pembangunan.
326. Susunan organisasi pendidikan dewasa ini
a. Susunan organisasi pendidikan umum.
1. Tingkat persiapan, berupa taman kanakkanak jang
membimbing pertumbuhan anak dibawah umtir 6 tahun.
2. Tingkat dasar, berupa sekolah rakjat 6 tahun, jang
membimbing pertumbuhan anak antara umttr 6 tahun
sampai 12 (13, 14) tahun.
3. Tingkat menengah, berupa sekolah2 landjutan pertama
dan sekolah2 landjutan 'atas jang membimbing pertum
buhan anak diatas umur 12 tahun.
4. Tingkat tinggi, berupa universitas2 dengan fakultas2,
akademi2 serta kursus2 tingkat tinggi jang menjiapkan
tenaga2 chusus dalam vak2 tertentu.
b. Susunan organisasi pendidikan kedjuruan. Pendidikan
kedjuruan pads tingkat menengah :
434
1.
2.
3.
4.
5.
Pendidikan teknik,
Pendidikan ekonomi.
Pendidikan kedjuruan kewanitaan.
Pendidikan guru kedjuruan.
Pendidikan kedjuruan lain2.
e. Disamping pendidikan jang disebut dalam pasal a dan b
diatas, ada :
1. Sekolah untuk orang jang dalam keadaan kekurangan,
baik rohani maupun djasmani.
2. Sekolah jang diasuh oleh Djawatan Kebudajaan.
3. Sekolah jang diasuh oleh Djawatan Pendidikan Agama.
4. Sekolah jang diasuh oleh Djawatan Pendidikan Masja
rakat.
327. Pengadjaran luar biasa
jang dimaksud dengan pengadjaran luar biasa ialah sekolah
buta huruf, tulibisu dan lemah ingatan.
a. Kesukaran jang dihadapi
1. Sukar mendapatkan tenaga pengadjar.
2. Pendidikan luar biasa ini masih merupakan usaha sam
piran dari pendidikan jang lain.
3. Masjarakat belum begitu banjak jang menaruh perhatian
dan P.P. dan K, belum mempunjai bagian chusus jang
mengurus hal itu,
4. Sekolah luar biasa ini memerlukan biaja jang lebih besar
dan tenaga jang lebih banjak,
b. Djawatan Pengadjaran Luar biasa,
Untuk urusan ini perlu diadakan Djawatan Pengadjaran
Luar Biasa supaja pengadjaran itu dapa diselenggarakan se
bagaimana mestinja.
328. Pendidikan djasmani
Untuk memperoleh tenaga pembangunan jang tjukup lahir ha
thinnja, pendidikan djasmani adalah panting dalam pendidikan,
baik dimasa sekarang maupun dimasa jang akan datang.
329. Kekurangan jang dialami pada sistim pendidikan sekarang
a. Sistim pendidikan sekarang sebelum memenuhi keperluan
435
bangsa Indonesia, walaupun sudah banjak perubahan diada
kan dalam reutjana pendidikan dan pengadjaran jang me
nudju kearah penjempurnaan, karena perubahan itu terlalu
lambat didjalankan dan biaja jang disediakan terlalu sedikit.
b. Mutu pendidikan masih belum sempurna, sebagai akibat
dari :
1. Sistim udjian sekarang, jang memungkinkan peladjar2
hanja mengedjar idjazah.
2. Banjak guru jang mengadjar dibeberapa sekolah .dengan
memberikan beberapa mata peladjaran.
3. Banjak guru jang kurang berwewenang.
4. Kekurangan gedung dan perlengkapan .serta banjak ru
angan beladjar jang tidak memenuhi sarat kesehatan.
5. Banjak sekolah jang tidak mempunjai alat untuk her
praktek, sehingga peladjaran diberikan setjara teori sadja.
6. Baik disekolah umum maupun disekolah kedjuruan, pela
djaran jang diberikan masih bersifat terlalu umum se '
hingga tamatan dari sekolah2 itu masih tjanggung djika
diserahi sesuatu pekerdjaan.
7. Buku peladjaran masih sangat kurang dan buku peladja
ran jang telah ada selalu berganti2.
330. Usaha perbaikan dilapangan pendidikan
a. Perluasan sekolah,
Karena djumlah kelahiran tiap tahun meningkat, maka.
djumlah anak jang ingin masuk sekolah bertambah. Dengan
demikian djumlah sekolah harus bertambah pula.
b. Perbaikan perlengkapan/alat2 sekolah.
c. Mempertinggi mutu pendidikan, Perbaikan mutu pendidikan
harus dilakukan disegala tingkatan sekolah, termasuk
pendidikan gurunja.
331. Dasar dan tudjuan pendidikan dan pengadjaran
a. Pendidikan dalam segala kegiatannja harus didjiwai Pan
tjasila dan disertai kedjudjuran jang seichlas 2nja, dengan
tidak melupakan unsur2 kebudajaan Indonesia.
b. Pendidikan harus mempunjai fungsi, menghasilkan tenaga
pembangun, karena pendidikan dan pengadjaran adalah Ian
dasan utama bagi Pembangunan Semesta,
c. Murid harus diberi kesempatan dan dibimbing untuk me
latih diri didalam suasana kedjuruan dan kegiatan mereka
diluar sekolah, atas dasar Pantjasila.
436
d.
Menanam djiwa perintis pada para siswa antara lain untuk
mendorong transmigrasi.
§ 332. Methode pengadjaran
e.
Dasar pendidikan dibidang kepanduan ialah Pantjasila.
Methode pengadjaran dengan tjara menerima dan mendengar
supaja diganti dengan tjara jang dapat memberikan dorongan
fikiran dan bakat murid.
Methode pengadjaran harus berdasarkan Pantjasila.
§ 333. Prinsip dalam menjusun persekolahan
a. Prinsip kedjuruan.
Berpegang kepada prinsip kedjuruan ini, maka susunan se
kolahsekolah dalam bentuk jang sekarang harus diubah.
b.
Prinsip ketrampilan dan kemasjarakatan. jang dimaksud
dengan ketrampilan ialah memiliki keachlian jang bermanfaat
bagi diri sendiri dan bagi masjarakat.
Berdaasarkan prinsip ketrampilan dan kemasjarakatan, ma
ka setiap djenis sekolah atau bagiananja; diatas sekolah
dasar, harus menghasilkan ahli.
Pada kelas terachir Sekolah Rakjat, hendaknja ditentukan
djenis mata peladjaran jang sesuai dengan kebutuhan sosial
ekonomi dilingkungan atau kampung halamannja dan dibe
rikan pengetahuan dasar jang bersifat peraktis untuk mem
bangkitkan dajatjipta dalam suatu lapangan jang bersifat
produktif. Misalnja didaerah perikanan diberikan mata pe
ladjaran tentang kemungkinan2 perikanan, didaerah perke
bunan kelapa diberikan peladjaran tentang kemungkinan 2
perindustrian kelapa.
c.
Prinsip progesip.
Setiap tamatan sekolah balk umum maupun kedjuruan harus
mendapat kesempatan jang sama untuk melandjutkan pela
djarannja sampai kesekolah jang setinggianja,
§ 334. Panitia Rentjana Peladjaran keseluruhan
Departemen P.P. dan K. hendaknja mengadakan Panitia Ren
tjana Peladjaran Keseluruhan, jang bertugas membuat rentjana
peladjaran jang. meliputi segala tingkat pendidikan, sehingga
pendidikan, rendah, menengah dan tinggi merupakan satu ke
satuan jang utuh dan sesuai dengan prinsip tsb. diatas.
Rentjana tersebut mengenai, baik pendidikan umum maupun
kedjuruan.
437
335. Laboratoria psychologi dan paedogogi
a. Supaja diusahakan adanja laboratoria psychologi dan pae
dagogi. Tudjuan laboratoria itu ialah mentjari methode dan
sistim, balk untuk pendidikan, maupun untuk test, jang tjo
tjok untuk siswa Indonesia.
b. Hasil' penemuan laboratoria itu hendaknja disalurkan ke
padapendidikan guru sehingga guru' kita tjakap mengawasi
dan menjelidiki bakat2 muridnja,
336. Usaha jang harus dilakukan berhubungan dengan pembaharuan
sistim
a. Gedung sekolah harus mempunjai ruangan jang besar, me
menuhi sarat kesehatan dan hams berdiri didalam peka
rangan jang luas.
b. Gedung sekolah harus mempunjai ruangan jang besar untuk
perpustakaan, laboratorium, pekerdjaan tangan dan seba
gainja,
c. Setiap sekolah harus mempunjai lapangan jang luas. untuk
pendidikan djasmani, mempunjai tanah untuk pertanian, pe
rikanan, pemeliharaan ternak dan sebagainja.
d. Setiap sekolah harus diperlengkapi dengan alat jang tjukup
untuk praktek,
e. Bangku harus diganti dengan medja dan kursi, supaja mudah
dapat dipindahkan menurut keperluan sesuatu kegiatan.
f. Sekolah Guru, baik untuk sekolah dasar maupun untuk se
kolah landjutan harus mempunjai asrama.
g. Buku peladjaran untuk setiap djenis sekolah ditindjau, di
tjukupi dan diseragamkan,
h. Kurikulum S.M.A. harus dirubah jaitu djumlah mata pela
djjarannja harus dikurangi, tetap peladjaran diperdalam.
Perlu diadakan sistim mata peladjaran mutlak dan pilihan.
i. P.P. dan K, mengadakan penerangan tentang kemungkinan
beladjar kedjuruan.untuk keperluan :
(1) Tenaga jang diperlukan dalam pembangunan semesta,
(2) Transmigrasi sebagai kegiatan nasional.
(3) Angkatan Udara, Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
j. Integrasi pendidikan guru.
337. Pendidikan Guru
a. Pendidikan guru tanpa rentjana sukar mendapatkan hasil
jang baik.
438
b. Untuk memenuhi tenaga guru jang dibutuhkan, dapat dila
kukan dengan djalan :
1. Menambah F.K.I.P. atau mengkorisolidir F.K.I.P. jang ada
dengan tenaga dosen jang lengkap, alat serta biaja jang
tjukup.
2. Disediakan perumahan bagi Dosen,
3. Diadakan peraturan wadjib kerdja bagi para ahli,
4. Integrasi semua pendidikan guru sekolah landjutan ke
dalam F.K.I.P.
c. Kursus penjegaran bagi guru2.,
Bagi guru2 perlu diadakan kursus penjegaran (refresher
courses). Tudjuan kursus2 tersebut ialah agar para guru
selain memperdalam mata peladjarannja djuga dapat me
ngikuti perkembangan soal2 pendidikan,
338.
Perubahan sistim pendidikan berhubung dengan adjaran Pantja
sila disekolah pada umumnja
a. Adjaran Pantjasila tidak mungkin meresap pada djiwa sang
anak djika sistim pendidikan sekarang tidak diubah.
b. Filsafat Pantjasila harus ditanamkan disekolah rendah sam
pai sekolah tinggi dalam segala peladjaran.
c. Llntuk itu sistim pendidikan harus diubah sedemikian rupa
sehingga memungkinkan untuk melaksanakan djiwa Pan
tjasila di sekolah.
339. Pantjasila sebagai dasar pendidikan di universitas
a. Pelaksanaan Pantjasila harus terdapat. dalam :
1. Kurikulum jang harus disusun sedemikian rupa sehing
ga Pantjasila dapat mendjiwai segala bahan jang dia
djarkan.
2. Pantjasila sebagai mata kuliah.
3. Methode mengadjar.
4. Pergaulan antara guru dan murid.
5. Hubungan antara universitas dengan masjarakat.
340. Tjara melaksanakan adjaran Pantjasila diperguruan tinggi
menurut kenjataan dan pengalaman
a. Lembaga Penjelidikan Pendidikan chusus menjelidiki dan
merumuskan serta mengadakan siaran tentang adjaran
Pantjasila.
b. Pantjasila dipakai sebagai salah satu mata peladjaran stu
dium generate.
439
c.
Pengadjaran Pantjasila harus didjiwai dengan suatu pim
pinan jang dinamis.
§ 341. Perimbangan antara pendidikan umum dan pendidikan kedju
ruan pada permulaan tahun 1957
a. Perbandingan antara djumlah sekolah menengah umum
(tingkat pertama dan atas) dan sekolah kedjuruan adalah
2 : 1.
b. Perbandingan anggaran belandja untuk sekolah menengah
umum dan sekolah kedjuruan adalah 4 : 3.
§ 342. Perbandingan antara mahasiswa social sciences dan natural
sciences pada permulaan tahun 1957
Tidak terhitung mahasiswa jang menuntut peladjaran dibidang
pemeliharaan kesehatan rakjat, perbandingannja adalah 18.338
lawan 7.425 atau 7 : 3.
§ 343. Politik pendidikan dan pengadjaran
a. Karena Pembangunan Semesta lebih banjak membutuhkan
tenaga teknis daripada tenaga administratif, maka perban
dingan pada pasal 341 dan 342 harus diubah sehingga dari
sudut anggaran belandja akan terlihat perbandingan 7 : 3
atau 2 : 1.
b. Tjara untuk mengubah perbandingan ialah dengan menam
bah anggaran belandja untuk Departemen P.P. dan K.
c. Tjara mengubah perbandingan pada tingkat perguruan ting
gi dapat dilaksanakan dengan :
1. mahasiswa natural sciences boleh diberi ikatan dinas
2. mahasiswa sosial sciences boleh diberi ikatan dinas tetapi
hanja sebagai perketjualian.
§ 344. Perkembangan perguruan tinggi dalam rangka demokrasi ter
pimpin
a. Tugas dari perguruan tinggi ialah membentuk tenaga ahli
jang berdjiwa nasional dan berwatak susila Berta mampu
memperkembangkan ilmu pengetahuan dan kebudajaan
atas dasar Pantjasila.
b. Beladjar terpimpin,
Untuk memperoleh hasil peladjaran jang setinggi 2nja bagi
para tjalon kader tinggi dalam rangka Pembangunan Se
mesta dan Berentjana perlu diadakan peladjaran terpimpin
(guidedstudy) dalam arti :
440
1. Menentukan djumlah siswa bagi tiap2 fakultas atau dju
rusan dari fakultas.
2. Menentukan sarat2 penerimaan siswa,
3. Menentukan waktu tentamina dan udjian.
4. Membatasi kemerdekaan beladjar,
5. Menggunakan sistim „tutorship”,
c. Pemberian Studium Generale diperguruan tinggi tentang
Pantjasila dan USDEK.
345. Science of planning sebagai mata kuliah
Science of planning dapat diadjarkan di Universitas, jang bo
leh dituntut dalam dua katagori:
a. Mendjadi Master of Science of planning.
b. Sesudah mendapat M.A. dalam suatu vak ditambah dengan
science of planing,
346. Otonomi perguruan tinggi
a. Otonomi keuangan diberikan 100%.
b. Otonomi pelaksanaan, jaitu dalam memberikan keahlian, ti
dak perlu diatur.
347. Departemen perguruan tinggi dan ilmu pengetahuan
Perlu didirikan dengan alasan sbb.:
a. Perkembangan ilmu pengetahuan berdjalan demikian tjepat
sehingga perlu ada suatu organisasi jang memikirkan hal
itu agar supaja negara dapat melajani dan mengikuti per
kembangan keilmuan itu.
b. Pertumbuhan universitas akan mendapat perhatian chusus
dengan sungguhsungguh.
c. Perkembangan ilmu pengetahuan akan berdjalan lebih baik.
d. Pekerdjaan akan sempurna djika diurus oleh satu tangan.
e. Untuk mengurus sekolah rakjat dan sekolah. menengah jang
meliputi seluruh Indonesia. oleh Departemen P.P. dan K.
dirasakan sangat berat.
f. Pada hari depan Indonesia membutuhkan penelitian (re
search) jang sangat leas dan mendalam,
g. Dalam rangka Pembangunan Semesta sangat dibutuhkan ahli,
sardjana jang mempunjai pengetahuan dalam dan Iuas, ka
rena itu tjalon sardjana harus mendapat perhatian sebesar
besarnja. Perhatian itu harus terletak pada tjara menjeleng
garakan perguruan tinggi dan penjelenggaraan perguruan
441
tinggi itu akan terdjamin apabila ada satu badan tersendiri
jang inerupakan suatu Departemen, jang chusus ditugaskan
melaksanakan hal itu,
348. Perluasan sekolah Umum
Perlu diadakan perluasan dengan rentjana sebagai berikut
a. Sekolah Rakjat ditiap desa 1 (satu) buah.
b. Sekolah Menengah tingkat Pertama ditiap kewedanaan 2
2( dua) buah.
c. Sekolah Menengah tingkat Atas ditiap kabupaten 1 (satu)
buah.
d. Sekolah Guru Atas ditiap keresidenan 4 (empat) buah,
e. Sekolah Guru Taman Kanak2.
349. Perluasan sekolah kedjuruan
Sekolah kedjuruan jang harus diperluas:
a. Pendidikan teknik.
1. Sekolah Keradjinan.
2. Sekolah Teknik
3. Sekolah Teknik Menengah
4. Kursus Ahli Teknik A dan B.
b. Pendidikan ekonomi.
1. Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Pertama.
2. Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Atas,
3. Kursus Dagang Pertama.
4. Kursus Dagang Atas.'
c: Pendidikan Pelajaran dan perkapalan.
d. Pendidikan kedjuruan kewanitaan.
1. Sekolah Kepandaian Puteri 2 (dua) tahun.
2. Sekolah Kepandaian Puteri 4 (empat) tahun,
e. Pendidikan kedjuruan lain'
1. Kursus Pegawai Administrasi.
2. Kursus Pegawai Administrasi tingkat Atas.
3. Sekolah Analis
4. Sekolah Kedjuruan Perhotelan
5. Kursus Karantina,
6. Sekolah Pertanian Menengah Atas,
7. Sekolah Kehutanan Menengah Atas.
442
8. Sekolah Perikanan Menengah Atas.
9. Sekolah Kehewanan
f.
Pendidikan guru kedjuruan.
1. Sekolah Guru Pengadjaran Teknik.
2. Sekolah Guru Kepandaian Puteri.
350. Perluasan sekolah guru pendidikan djasmani,
Sekolah guru pendidikan djasmani jang perlu diperluas :
a. Sekolah Guru Pendidikan Djasmani
b. Kursus Aplikasi bagi guru pendidikan djasmani,
351. Perluasan sekolah kesenian
Sekolah kesenian jang perlu diperluas
a. Sekolah Musik Indonesia.
b. Konservatori Kerawitan,
c. Kursus Kader dan Guru Kesenian.
d. Sekolah Grafik.
352. Perluasan sekolah dan kursus pendidikan masjarakat
Sekolah dan kursus jang harus diperluas:
a. Kursus Pemberantasan Buta Huruf,
b. Kursus Kemasjarakatan.
c. Kursus Dinas.
d. Kursus Kader,
e. Kursus Kedjuruan.
f.Kursus Pendidikan Masjarakat.
353. Perluasan sekolah Agama Sekolah jang perlu diperluas :
a. Pendidikan Guru Agama.
b. Pendidikan Hakim Islam Negeri.
c. Pegawai Urusan Peradilan Agama,
354. Perluasan untuk Perguruan Tinggi
a. Universitas/Perguruan Tinggi ditiap Daswati I, 1 buah.
b. F.K.I.P. didirikan pada tiap pusat Universitas/Perguruan
Tinggi.
c. Perluasan universitas mengenai bangunan, diutamakan :
443
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Universitas Gadjah Mada,
Universitas Indonesia
Universitas Airlangga
Universitas Hassanudin
Universitas Sumatera Utara
Universitas Andalas
Universitas Padjadjaran
Universitas Teknologi
Universitas Sriwidjaja
Universitas (Kalimantan)
Universitas (Maluku).
§ 355. Perguruan Swasta
Perguruan Swasta terbagi atas :
a. Pendidikan umum jang terdiri dari
1. Sekolah Taman Kanaka
2. Sekolah Dasar,jang sebagian besar didirikan karena aga
ma.
3. Sekolah landjutan tingkat Pertama.
4. Sekolah landjutan tingkat Atas.
b. Pendidikan kedjuruan jang terdiri dari:
1. Pendidikan Teknik
2. Pendidikan Ekonomi
3. Pendidikan Kedjuruan Kewanitaan.
c. Pendidikan guru jang terdiri dari :
Sekolah Guru Atas,
d. Perguruan Tinggi,
§ 356. Bantuan dan Subsidi
Perguruan Swasta jang harus mendapat bantuan dan subsidi
dari Pemerintah :
a. Pendidikan Kedjuruan
b. Pendidikan Guru
c. F.K.I.P.
§ 357. Biro Perguruan Swasta
Bagian subsidi Departemen P.P. dan K. perlu diubah didjadikan
Biro Perguruan Swasta jang terdiri dari :
a. Dewan Bimbingan Swasta, diketuai oleh Kepala Biro de
ngan dibantu oleh :
444
1.
Staf ahli tata usaha, jang merumuskan dan menjalurkan.
pikiran jang timbul dalam dewan sebagai instruksi.
2. Staf ahli pendidikan, jang mengadakan hubungan antara
sekolah negeri.dengan sekolah sw. psta.
3. Staf penjiaran, jang mempunjai tugas untuk menjampai
kan pendapat sekolah swasta.
b. Bagian A : untuk Urusan Umum, meliputi tiga seksi :
1. Seksi Penerangan dan Dokumentasi
2. Seksi Expedisi dan Rumah Tangga
3. Seksi Pertangguingan djawab.
c. Bagian B : Untuk Llrusan Kepegawaian, meliputi tiga Seksi:
1. Seksi Sekolah Kedjuruan
2. Seksi Sekolah Umum
3. Seksi Pensiun dan Tundjangan,
d. Bagian C : Untuk Urusan Kebendaan, meliputi tiga Seksi :
1. Seksi Sokongan Sekolah
2. Seksi Barang dan Bangunan
3. Seksi Usaha Kebudajaan dan Perguruan Tinggi.
358. Lembaga Perguruan Tinggi Swasta
Agar makin tepatgrata mengerahkan tenaga swasta mengenai
pendidikan kader tinggi dalam rangka pembangunan, Pemerin
tah hendaknja mengadakan Lembaga Perguruan Tinggi Swasta.
Lembaga tersebut bertugas memberi bimbingan dan pengawasan
pada Perguruan2 Tinggi Swasta. Anggota dan Ketuanja diang
kat oleh Pemerintah, sebagian dari golongan pegawai negeri,
sebagian dari golongan perguruan Swasta, sehingga dalam Lem
baga resmi ini terlaksana pertemuan antara pikiran2 Pemerintah
dan pikiran2 masjarakat kearah pembangunan masjarakat jang
adil dan makmur,
Lembaga tersebut bertanggungdjawab langsung kepada Men
teri P.P. dan K,
§ 359. Undangundang perguruan Swasta
Karena Ordonansi Pengawasan Pengadjaran Partikelir tidak
sesuai lagi dengan alam kemerdekaan, maka harus ditjabut dan
diganti dengan Undang2 jang sesuai dengan tjita2 kehidupan
nasional jang menudju kemasjarakat adil dan makmur dengan
memakai sistim Sosialisme Indonesia, .
445
§ 360. Alat2 untuk sekolah dan perguruan tinggi
a. Keadaan alat2 untuk sekolah dan perguruan tinggi sangat
menjedihkan Sebab :
1.
Alat jang diperlukan tjukup
2.
Keuangannja sangat sedikit disediakan
3.
Pengaturan Keuangan menghambat pembelian alat 2
itu
b. Alat jang didatangkan dari luar negeri ada 75% dari ke
perluan untuk sekolah dan perguruan tinggi
c. Alat2 jang sangat dibutuhkan untuk sekolah rakjat dan se
kolah menengah :
1. buku
2. alat2 peladjaran
d. Biaja jang harus disediakan tiap tahun :
1. Sekolah rakjat Rp. 150, per capita
2. Sekolah landjutan Rp. 400, per capita
3. Perguruan Tinggi Rp. 10.000, per capita
e. Djumlah murid dan mahasiswa :
1. Sekolah Rakjat 7.500.000 orang
2. Seklah landjutan 500.000 orang
3. Perguruan tinggi 50.000 orang
Maka biaja jang harus disediakan ialah 7.500.000 x
Rp. 150, + 500.000 x Rp. 400, + 50.000 x Rp. 10.000
= Rp. 1,825.000.000, setahun
§ 361. Pambangunan industri alat2 peladjaran
Rentjana pembangunan industri alat2 peladjaran terdiri atas:
a. Rentjana djangka pendek, jang dapat dilaksanakan dalam
tahun 1961 dengan bantuan pabrik jang telah ada di In
donesia.
b. Rentjana djangka panjang, jang dapat menghasilkan semua
alat peladjaran untuk sekolah rendah, landjutan (se gala
djenis) dan pergururan tinggi dengan bahan dari negara kita
sendiri
1.
Modal dan organisasi dari rentjana djangka pendek
di gunakan sebagai dasar dari rentjana djangka
pandjang.
2.
Jang harus didirikan :
(a) langkah demi langkah Menurut rentjana :
pabrik kaju, logam dan bengkel, kulit, gelas, kapur
tulis, tinta, tjat obatobatan, plastic batu tulis dan
pensil
(b) bagian Pendidikan untuk membuka kursus guna
mendidik:
446
(c).
(1) – analis
(2) – monteur
(3) – pembuatan instrument
(4) – peniup gelas
(5) – tukang
bagian penelitian (research)
§ 362. Kebutuhan kertas setahun
a. Untuk pentjetakan buku peladjaran 9.600 ton H.V.S, H.H.I
atau kertas Koran.
b. Untuk pembuatan buku tulis 9.600 ton H.V.S., H.H.I. atau
kertas Koran
c. Untuk pentjetakan buku guna “aftercare” hasil pemberan
tasan buta huruf, batjaan waktu senggang bagi pekerdja
dan batjaan anak 57.600 ton kertas Koran
d. Untuk kulit buku 10.000 ton setahun
e. Djumlah kebutuhan setahun 86.800 ton kertas dengan uku
ran 65 x 100 cm
§ 363. Pabrik kertas, pertjetakan dan sekolah pertjetakan jang
harus didirikan
a. Pabrik kertas dan karton 12 buah
b. Pertjetakan (diluar Djawa) 10 buah
c. Sekolah pertjetakan 10 buah
§ 364. Kesimpulan
Tudjuan Pendidikan :
a. Manghabiskan buta huruf dalam waktu sesingkat2 nya
b. Menghasilkan tenaga ahli jang dapat diikut sertakan dalam
Pembangunan Semesta
c. Menghasilkan orang jang djujur, taat kepada Tuhan, ber
djiwa besar dan bertanggung djawab atas terselenggaranja
masjarakat Indonesia jang lohdjinawi (subur), adil pala
marta (adil dan makmur) diatas dasar sistem sosialisme
Indonesia.
Tjatatan : Projek industri alat peladjaran termasuk dalam pola
projek bidang Industri, demikian djuga projek pabrik
kertas
447