Pengaruh disiplin kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada pt. Pelabuhan indonesia (persero) i cabang belawan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan jenis penelitian kausal atau hubungan sebab akibat.
Desain penelitian kausal ini berguna untuk menganalisis hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya (Umar,2003:78). Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Disiplin Kerja dan Kompensasi sebagai variabel independen.
Sedangkan variabel dependen adalah Kinerja Karyawan.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. PeIabuhan Indonesia (Persero) I

Cabang Belawan, Jln. Sumatera No. 1 Belawan Sumatera Utara, Indonesia.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini diperkirakan dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai
dengan Desember 2015.

3.3. Batasan Operasional Variabel
Beberapa batasan pada operasional variabel penelitian ini dapat dilihat
sebagai berikut:

1.

Variabel independen (variabel X) terdiri dari disiplin kerja (X1) dan
Kompenasai (X2)

2.

Variabel dependen (Variabel Y) terdiri dari kinerja karyawan di PT. Pelindo I
Cabang Belawan.

29
Universitas Sumatera Utara

3.4. Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian. Variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002:99). Variabel penelitian ini seperti
yang tampak pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1

Operasional Variabel
Variabel
Disiplin
(X1)

Definisi Operasional
Suatu
sikap
menghormati,
menghargai, patuh,
dan taat terhadap
peraturan
yang
berlaku, baik yang
tertulis maupun yang
tak tertulis serta
sanggup
menjalankannya dan
tidak
mengelak

untuk
menerima
sanksi-sanksinya
apabila ia melanggar
tugas dan wewenang
yang
diberikan
kepadanya
PT.
Pelindo

Dimensi
1. Taat terhadap
aturan waktu

Indikator
1. Absensi
Karyawan
masuk
2. Jadual

dan
pulang
kantor

2. Taat terhadap
peraturan
organisasi/inst
ansi
3. Taat terhadap
aturan
perilaku
dalam
pekerjaan

1. Cara berpakaian
2. Tingkah
laku
dalam bekerja

4. Taat terhadap

peraturan
lainnya

Kompensasi
(X1)

Kinerja
(Y)

Semua pendapatan
yang
berbentuk
uang,
barang
langsung atau tidak
langsung
yang
diterima karyawan
sebagai imbalan atas
yang

diberikan
kepada perusahaan
PT. Pelindo
Merupakan prestasi
kerja yang dicapai

1. Kompensasi
Financial

2. Kompensasi
Non Financial

1. Kuantitas

1. Sikap
dalam
bekerjasama
dengan unit kerja
lain
2. Bekerjasama

sesuai
dengan
tugas
dan
tanggungjawab
jabatan
1. Bekerja sesuai
dengan
SOP
yang ditetapkan
2. Menjalankan
prosedur
perusahaan
1. Gaji
2. Insentif
3. Bonus
4. Asuransi
Kesehatan
1. Peluang Promosi
2. Penghargaan


1. Menyelesaikan
pekerjaan

Skala
Likert

Likert

Likert

30
Universitas Sumatera Utara

dalam
rangka
mencapai
tujuan
yang telah ditetapkan
PT. Pelindo


Sumber :

dengan tepat
2. Volume
pekerjaan
2. Kualitas
1. Meminimkan
tingkat
kesalahan dalam
bekerja
2. Standar kerja
3. Jangka Waku
1. Menyelesaikan
pekerjaan sesuai
waktu
yang
ditentukan
2. Tidak menunda –
nunda pekerjaan

4. Kerjasama
1. Kemampuan
kerjasama dalam
tim
2. Kemampuan
membina
hubungan
dengan atasan
Singodimendjo dalam Sutrisno (2013:94), Mondy dan Noe dalam Dewi (2012:23),
Mathis dan Jackson (2002:179)

3.5. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah Skala Likert sebagai
alat untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Pengukuran variabel – variabel yang diteliti, pada
setiap jawaban akan diberikan skor (Sugiyono, 2005:86).
Skala likert menggunakan 5 (lima) tingkatan jawaban yang dapat dilihat
dari tabel 3.2

No

1
2
3
4
5

Tabel 3.2
Instrument Skala Likert
Pertanyaan
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Kurang Setuju (KS)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor
5
4
3
2
1

Sumber: Sugiyono (2005:86)

31
Universitas Sumatera Utara

3.6. Populasi dan Sampel
3.6.1. Populasi
Populasi adalah sekumpulan satuan analisis yang didalamnya terkandung
informasi yang ingin diketahui. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah karyawan yang bertugas di PT Pelabuhan Indonesia (Persero) I Cabang
Belawan, yang berjumlah 345 orang dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.3
Jumlah Populasi Penelitian
No
Unit/Bagian
Jumlah Karyawan
1
Kesekretariatan
9
2
Biro Hukum
13
3
Bagian Operasi
124
4
Pemasaran dan Pengembangan Usaha
123
5
Keuangan
31
6
Personalia dan Umum
32
7
Pengawasan Internal
13
Jumlah
345
Sumber: PT. Pelindo I (Persero) Cabang Belawan, 2015
3.6.2. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah
teknik probabilitas dengan cara random sampling (Metode Sampel Acak
Sederhana), yaitu dengan metode pemilihan sampel di mana setiap anggota
populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini menggunakan
rumus Slovin sebagai berikut:
�=


+ �

���

32
Universitas Sumatera Utara

Dimana :
N = banyaknya sampel
N = banyaknya sampel
e

= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir, yaitu 0,1 atau 10%
Selanjutnya dari ukuran tersebut kemudian dibagi lagi ke dalam ukuran

sampel untuk masing-masing bagian atau departemen kerja dengan menggunakan
cara kluster (Cluster Sampling), yaitu dengan membagi populasi ke dalam
beberapa kelompok atau kluster. Teknik tersebut dipakai dengan asumsi bahwa
populasiyang diteliti bersifat heterogen ditinjau dari adanya perbedaan job
description atau bagian kerjanya. Untuk menentukan ukuran sampel pada masingmasing bagian atau kluster, maka digunakan suatu persentase yang disebut sampel
fraction (f) dengan rumus:
fi (%) =

Ni
x100%
N

Dimana :
Fi (%)

= jumlah sampel

Ni

= Jumlah populasi pada kluster i

N

= Jumlah seluruh populasi
Berdasarkan pada rumus yang ada maka dapat dihitung yang menjadi

besarnya sampel adalah sebagai berikut:
n=

345
= 77.52 atau sama dengan 78 orang sampel
345 x 0,12 + 1

33
Universitas Sumatera Utara

3.7. Jenis Data
Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun
angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang
dipakai untuk suatu keperluan (Marzuki, 2005:55).
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni:
1.

Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden
terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan
daftar pertanyaan/kuesioner kepada para karyawan PT. Pelabuhan Indonesia I
Persero Cabang Belawan.

2.

Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi
dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan
situr internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka dapat
dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka
konseptual penelitian misalnya buku – buku referensi (baik buku – buku
wajib perkuliahan maupun buku – buku umum), jurnal – jurnal penelitian,
yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori – teori dan
prinsip – prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.

3.8. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Untuk
memperoleh data tersebut digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

34
Universitas Sumatera Utara

1.

Angket
Yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan pada responden yang dijadikan
sampel. Dimana responden memilih salah satu jawaban

yang telah

disediakan. Jawaban pada kuesioner menggunakan metode skala likert yang
dapat dilihat seperti di bawah ini:

2.

Jawaban a (Sangat Setuju)

Bobot = 5

Jawaban b (Setuju)

Bobot = 4

Jawaban c (Kurang Setuju)

Bobot = 3

Jawaban d (Tidak Setuju)

Bobot = 2

Jawaban e (Sangat Tidak Setuju)

Bobot = 1

Studi Dokumentasi
Data sekunder diperoleh melalui studi dokumen, yaitu mengumpulkan datadata yang dibutuhkan dari dokumen yang dimiliki oleh Pelabuhan Indonesia
(Persero) I Cabang Belawan yang telah dipublikasikan.

3.9. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Instrumen penelitian yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliable
adalah jika instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2005:267).
Instrumen penelitian yang valid dan reliable merupakan syarat mutlak
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan
reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai
instrumen penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui

35
Universitas Sumatera Utara

kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh
melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain. Uji
validitas pada penelitian ini akan dilakukan pada responden di luar sampel
sebanyak 30 orang di PT. Pelabuhan

Indonesia (Persero) I Cabang Belawan.

Pengujian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for Wndows.

3.9.1. Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2001:76) validitas menunjukkan
sejauhmana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu
pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat
mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Tujuan dari
dilakukannya uji validitas adalah untuk mengukur ketepatan suatu instrument
penelitian atau dengan kata lain bahwa uji ini dilakukan untuk mengetahui
sejauhmana item pertanyaan yang digunakan dapat menguji suatu model dalam
penelitian ini. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Correlated
item – total correlation atau disebut dengan r hitung..
Menurut Sunyoto (2009:72) menyatakan sebagai berikut:
1.

Jika rhitung positif dan rhitung ≥ rtabel, maka butir pertanyaan pada setiap variabel
penelitian dinyatakan valid, dan jika rhitung negatif atau rhitung ≤ rtabel, maka
butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid.

2.

rhitung dapat dilihat pada kolom Correlated item – total correlation. Nilai rtabel
dengan responden awal awal berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah 0.361.
Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya

sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

36
Universitas Sumatera Utara

pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Hasil uji
validitas tiap butir pertanyaan atas 30 orang responden diluar sampel adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.4
Validitas Tiap Butir Pertanyaan
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted

Total Correlation

Cronbach's
Alpha if Item

Validitas

Deleted

VAR00001

174.7333

575.995

.611

.957

Valid

VAR00002

174.8667

589.430

.589

.957

Valid

VAR00003

174.8333

577.316

.587

.957

Valid

VAR00004

174.7333

577.237

.818

.956

Valid

VAR00005

174.9000

579.679

.540

.957

Valid

VAR00006

175.2000

585.062

.407

.958

Valid

VAR00007

174.6333

578.654

.745

.956

Valid

VAR00008

175.2000

585.062

.407

.958

Valid

VAR00009

174.6333

578.654

.745

.956

Valid

VAR00010

175.2000

594.097

.392

.958

Valid

VAR00011

174.8667

589.430

.589

.957

Valid

VAR00012

174.8333

577.316

.587

.957

Valid

VAR00013

174.7333

577.237

.818

.956

Valid

VAR00014

174.9000

579.679

.540

.957

Valid

VAR00015

174.8333

583.868

.491

.957

Valid

VAR00016

174.8667

591.154

.322

.958 Tidak Valid

VAR00017

174.7333

577.237

.818

.956

Valid

VAR00018

174.8000

577.683

.634

.957

Valid

VAR00019

174.8667

589.430

.589

.957

Valid

VAR00020

174.7000

587.390

.484

.957

Valid

VAR00021

174.9333

582.892

.563

.957

Valid

VAR00022

174.8333

577.316

.587

.957

Valid

VAR00023

174.7000

580.148

.657

.957

Valid

VAR00024

174.8667

586.120

.490

.957

Valid

37
Universitas Sumatera Utara

VAR00025

175.2000

585.062

.407

.958

Valid

VAR00026

174.5667

580.530

.763

.956

Valid

VAR00027

174.7667

584.530

.520

.957

Valid

VAR00028

174.8667

578.395

.556

.957

Valid

VAR00029

174.8667

589.430

.589

.957

Valid

VAR00030

174.7667

575.633

.625

.957

Valid

VAR00031

174.7333

577.237

.818

.956

Valid

VAR00032

174.9000

579.679

.540

.957

Valid

VAR00033

174.9333

595.995

.332

.958 Tidak Valid

VAR00034

174.8333

577.316

.587

.957

Valid

VAR00035

174.7333

575.995

.611

.957

Valid

VAR00036

174.8667

589.430

.589

.957

Valid

VAR00037

174.8333

577.316

.587

.957

Valid

VAR00038

174.7333

577.237

.818

.956

Valid

VAR00039

174.9000

579.679

.540

.957

Valid

VAR00040

174.6333

578.654

.745

.956

Valid

VAR00041

174.5667

580.530

.763

.956

Valid

VAR00042

175.0000

590.276

.367

.958

Valid

VAR00043

174.7333

575.995

.611

.957

Valid

VAR00044

174.8667

589.430

.589

.957

Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)
Pada pertanyaan butir 16 dan 33 terlihat bahwa data tidak valid karena
pada tabel validitas nilai r pada tabel Corrected Item-Total Correlation untuk
responden 16 dan 33 adalah sebesar 0.322 dan 0.332 lebih kecil dari nilai r tabel
yang sebesar 0.361 untuk sampel sebesar 30 responden. Hal ini berarti harus
dilakukan bahwa butir 16 dan 33 harus dikeluarkan darii pertanyaan kuesioner
penelitian ini, setelah itu dilakukan pengujian kembali. Hasil yang didapatkan
setelah dilakukan pengujian kembali seperti pada tabel berikut ini.

38
Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.5
Validitas Tiap Butir Pertanyaan Setelah Koreksi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted

Total Correlation

Cronbach's
Alpha if Item

Validitas

Deleted

VAR00001

166.7333

546.685

.604

.958

Valid

VAR00002

166.8667

559.499

.587

.958

Valid

VAR00003

166.8333

547.109

.598

.958

Valid

VAR00004

166.7333

547.306

.826

.957

Valid

VAR00005

166.9000

550.162

.535

.958

Valid

VAR00006

167.2000

554.441

.420

.959

Valid

VAR00007

166.6333

548.654

.752

.957

Valid

VAR00008

167.2000

554.441

.420

.959

Valid

VAR00009

166.6333

548.654

.752

.957

Valid

VAR00010

167.2000

564.717

.371

.959

Valid

VAR00011

166.8667

559.499

.587

.958

Valid

VAR00012

166.8333

547.109

.598

.958

Valid

VAR00013

166.7333

547.306

.826

.957

Valid

VAR00014

166.9000

550.162

.535

.958

Valid

VAR00015

166.8333

553.730

.497

.958

Valid

VAR00017

166.7333

547.306

.826

.957

Valid

VAR00018

166.8000

548.303

.627

.957

Valid

VAR00019

166.8667

559.499

.587

.958

Valid

VAR00020

166.7000

558.769

.452

.958

Valid

VAR00021

166.9333

552.685

.572

.958

Valid

VAR00022

166.8333

547.109

.598

.958

Valid

VAR00023

166.7000

550.493

.654

.957

Valid

VAR00024

166.8667

557.637

.457

.958

Valid

VAR00025

167.2000

554.441

.420

.959

Valid

VAR00026

166.5667

550.461

.772

.957

Valid

VAR00027

166.7667

554.392

.527

.958

Valid

VAR00028

166.8667

548.809

.554

.958

Valid

VAR00029

166.8667

559.499

.587

.958

Valid

39
Universitas Sumatera Utara

VAR00030

166.7667

545.702

.631

.957

Valid

VAR00031

166.7333

547.306

.826

.957

Valid

VAR00032

166.9000

550.162

.535

.958

Valid

VAR00034

166.8333

547.109

.598

.958

Valid

VAR00035

166.7333

546.685

.604

.958

Valid

VAR00036

166.8667

559.499

.587

.958

Valid

VAR00037

166.8333

547.109

.598

.958

Valid

VAR00038

166.7333

547.306

.826

.957

Valid

VAR00039

166.9000

550.162

.535

.958

Valid

VAR00040

166.6333

548.654

.752

.957

Valid

VAR00041

166.5667

550.461

.772

.957

Valid

VAR00042

167.0000

562.207

.375

.959

Valid

VAR00043

166.7333

546.685

.604

.958

Valid

VAR00044

166.8667

559.499

.587

.958

Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)
Tabel 3.5menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan pada kuesioner
penelitian ini telah valid, artinya bahwa seluruh butir pertanyaan pada kuesioner
dinilai memiliki tingkat validitas yang baik untuk mengukur setiap variabel
penelitian ini.

3.9.2. Uji Reliabilitas
Situmorang dan Lufti (2011:79), Reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Pengujian ini dilakukan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan
sebuah instrument handal, konsisten, stabil dan dependibalitas, sehingga apabila
digunakan berulang-ulang maka akan menghasilkan yang sarna. Reliabilitas yang
tinggi ditunjukkan dengan nilai 1, reliabilitas dianggap sudah cukup memuaskan

40
Universitas Sumatera Utara

atau tinggi adalah lebih besar atau sama dengan 0.60. untuk pengujian ini
dilakukan dengan teknik Cronbach Alpha.
Hasil pengujian Reliabilitas penelitian ini, seperti terlihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.959

N of Items
42

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)
Berdasarkan tabel Reliability Statistic, Cronbach Alpha = 0.959 dengan
jumlah pertanyaan 42 butir, menunjukkan bahwa pernyataan ini reliable dan dapat
dijadikan sebagai instrument penelitian. Hal ini dikarenakan Cronbach Alpha
lebih besar dari 0.60 yaitu 0.959 > 0.60 sehingga instrument yang dalam
penelitian tersebut dapat dinyatakan telah reliable dan dapat disebarkan kepada
responden yang menjadi sampel pada penelitian ini untuk dijadikan sebagai
instrument dalam penelitian ini.
3.10. Teknik Analisis Data
3.10.1.

Analisis Statistik Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu teknik analisis yang
menggambarkan data – data yang telah terkumpul dan mengakumulasi data secara
deskriptif tanpa mengurai hubungan, menguji hipotesis, bahkan melakukan
penarikan kesimpulan. Dengan menggunakan analisis ini, maka akan dapat
diketahui suatu kecenderungan hasil penelitian, apakah termasuk dalam kategori
rendah, sedang atau tinggi.

41
Universitas Sumatera Utara

3.10.2.

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan
uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Untuk
melihat normalitas residual dilakukan dengan melihat normal probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normalakan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual
akan

dibandingkan

dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual

normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya. Cara lain yang digunakan untuk melihat apakah suatu data
berdistribusi normal atau tidak digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai
signifikansi Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari alpa (0,05) maka dapat
dikatakan data berdistribusi normal.
Menurut Ghozali (2005:89), uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal.
a.

Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b.

Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.

Normalitas dapat diuji dengan dua pengujian, yaitu:

42
Universitas Sumatera Utara

a.

Histogram dan Normal Probability Plot diagram

b.

Kolmogorov-Smirnov Test

2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel bebas
(independen). Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas.
Dalam model regresi yang baik, seharusnya tidak terjadi multikolinieritas.
Ada tidaknya masalah multikolinieritas di dalam model regresi, dapat dilihat
dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance. Menurut
Santoso (2002:75), pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas
adalah yang mempunyai nilai VIF kurang dari angka 10 dan mempunyai
angka tolerance mendekati 1.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah dalam suatu
model regresi itu terjadi perbedaan varians dari residual satu pengamatan
dengan pengamatan lainnya. Jika varians dari residual dari satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas yang dapat dilakukan dengan melihat grafik
plot dan uji glejser.
Menurut Santoso (2002), untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat gejala yang dapat dilihat pada
Scatterplot yang dihasilkan oleh program SPSS dengan dasar pengambilan

43
Universitas Sumatera Utara

keputusan. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit)
maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Uji glejser dapat dilihat jika variabel independen signifikan dibawah
5% secara statistik maka diindikasikan terjadinya heteroskedastisitas dan
apabila probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% maka model
regresi tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

3.10.3.

Regresi Berganda
Pengolahan data dilakukan dengan SPSS V 17 Model analisis yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana:
Y

: Kinerja Karyawan

a

: Konstanta

b1

: Koefisien regresi variabel X1

b2

: Koefisien regresi variabel X2

X1

: Disiplin Kerja

X2

: Kompensasi

E

: error

44
Universitas Sumatera Utara

3.11. Pengujian Hipotesis
1.

Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian dilakukan dengan
membandingkan nilai thitung dengan ttabel yaitu:

2.

a.

Jika thitung > ttabel, tolak H0 terima Ha pada taraf signifikan 95%

b.

Jika thitung < ttabel, terima H0 tolak Ha pada taraf signifikan 95%.

Uji Simultan (Uji F)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat secara serempak (simultan). Adapun kriteria pengujian
dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel, sebagai berikut:
a.

Bila Fhitung > Ftabel pada taraf signifikan 95%, maka hipotesis alternative
diterima

b.

Bila Fhitung < Ftabel pada taraf signifikan 95% maka hipotesis alternative
ditolak.

3.

Koefisien Determinasi (R2)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar persentase variabel
disiplin kerja dan kompensasi mampu menerangkan variabel kinerja
karyawan. Uji ini dapat dilihat dengan menggunakan rumus determinan
sebagai berikut:
D = R2 x 100%

45
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Singkat PT. Pelindo I (Persero) Cabang Belawan
Pada zaman Hindia Belanda dahulu, pengusahaan Pelabuhan Indonesia I
Belawan ini bernama “Haven Bedrijf” dan nama ini masih dipakai sampai tahun
1950. Haven Bedrijf Belawan Deli ini mempunyai karyawan/pegawai berjumlah
lebih kurang 50 (lima puluh) orang.
Pengelolaan pelabuhan umum di Indonesia sejak tahun 1960 dilakukan
oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah pengendalian pemerintah.
Adapun bentuk BUMN yang diberi kewenangan untuk mengelola pelabuhan
umum tersebut telah mengalami beberapa perubahan sejalan dengan arah
kebijakan pemerintah dalam rangka menunjang pembangunan nasional serta
mengimbangi pertumbuhan permintaan pelayanan jasa pelabuhan yang dinamis.
Bentuk perubahan tersebut diuraikan sebagai berikut:
1.

Pejabat Haven Bedrijf Periode 1945 – 1950
Menurut catatan yang ada, yang memegang pimpinan atau dengan nama
Dedireteurder Haven pada periode 1945 – 1950 tercatat adalah sebagai
berikut:
Tahun 1945 – 1946

: Achmad Mardjuki

Tahun 1946 – 12 April 1949

: Ir. JJM. Dorbech

12 April 1949 – 2 Oktober 1950

: Mr. G. C. Hardenberg

46
Universitas Sumatera Utara

2.

Haven Bedrijf Menjadi Jawatan Pelabuhan
Pada tahun 1951, nama Haven Bedrijf diubah menjadi Jawaban Pelabuhan.
Pimpinan pada jawaban pelabuhan ini adalah Direktur Pelabuhan. Dan
semasa periode ini dapat dicatat nama – nama pejabatnya adalah sebagai
berikut:

3.

2 Oktober 1950 – 6 September 1951

: M. Soemarsono

6 September 1951 – 30 Juni 1954

: P. Smeet

30 Juni 1954 – 30 Nopember 2956

: R. Soewondo

Perusahaabn Pelabuhan Negara
Pada periode tahun 1956 – 1960 nama Pelabuhan Jawatan diganti lagi dengan
mana Perusahaan Pelabuhan Negara dengan pejabat pimpinan disebut
Direktur Perusahaan Pelabuhan Negara. Pada periode ini, pejabat yang pernah
menjadi direktur adalah sebagai berikut:

4.

30 Nopember 1956 – 2 September 1958

: L.M. Idris

2 September 1958 – 2 Oktober 1958

: M. Markus (Pjs)

2 Oktober 1958 – Tahun 1959

: Ir. Tan Tiang Gie

Tahun 1959 – 15 Juli 1959

: D.P. Ferdinandus (Pjs)

15 Juli 1959 – Tahun 1962

: Ir. Soejono

Perusahaan Pelabuhan Negara Menjadi Perusahaan Negara Pelabuhan (P. N.
Pelabuhan (P.N. Pelabuhan)
Pada tahun 1961, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1961
Lembaran Negara No. 128 Tahun 1961, nama Perusahaan Pelabuhan Negara
diganti lagi menjadi Perusahaan Negara Pelabuhan Daerah I atau lebih

47
Universitas Sumatera Utara

dikenal dengan singkatan P. N. Pelabuhan Daerah I dengan pejabat
pimpinannya disebut Direktur P. N. Pelabuhan.
5.

PP No. 18/1964 Merubah Sistem Organisasi Pelabuhan
Sistem organisasi kepelabuhan berubah dengan diterbitkannya Peraturan
Pemerintah No. 18 Tahun 1964. Pengusaha tunggal di pelabuhan adalah
Komandan Penguasa Pelabuhan yang di dalamnya tergabung Syahbandar
sebagai Staf Operasional dan P.N. Pelabuhan sebagai Staf Service dan Staf
Jasa.

6.

Penguasa Pelabuhan (Port Authority) Menjadi Administrator Pelabuhan
P. N. Pelabuhan ditetapkan kembali statusnya seperti semula dan organisasi
penguasa pelabuhan lebih diarahkan kepada segi ekonomi dan perdagangan.
Penguasa Pelabuhan diubah menjadi Administrator selaku penanggungjawab
tunggal di Pelabuhan di dalam organisasi Badan Pengusaha Pelabuhan (BPP)
Belawan dengan dibantu semacam penasehat yakni Badan Musyawarah
Pelabuhan (BMP) yang mana Administrator Pelabuhan telah berada di bawah
pengawasan Kepala Daerah Pelayaran.
Setelah perubahan struktur organisasi di pelabuhan berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 1 Tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1969,
nama Penguasa Pelabuhan (Port Authority) diubah menjadi Badan
Pengusahaan Pelabuhan (BPP). Pada tanggal 17 Juli 1969 dilakukan serah
terima Penguasa Pelabuhan (Port Authority) Belawan dari Kolonel Soejono
Hamijoyo yang ketika itu merangkap sebagai Kepala Daerah Pelayaran I

48
Universitas Sumatera Utara

kepada Drs. Soemantri sebagai pejabat administrator Pelabuhan Belawan
yang pertama dengan disaksikan oleh Menteri Perhhubungan RI Frans Seda.
7.

Badan Pengusaha Pelabuhan Menjadi Perusahaan Umum
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2983 pelabuhan sebagai
salah satu unsur penunjang kelancaran angkutan laut telah ditata kembali,
baik status pembinaannya maupun pengelolaannya.
Seluruh pelabuhan yang diusahakan di wilayah nusantara dibagi dalam 4
(empat) kelompok yang pengusahaannya diselenggarakan secara profesional
dan menerapkan prinsip – prinsip manajemen serta prinsip – prinsip ekonomi
perusahaan dalam bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status
Perusahaan Umum (Perum) di lingkungan Departemen Perhubungan.
Belawan termasuk ke dalam Perum Pelabuhan I bersama 18 pelabuhan
lainnya yang berada di Sumatera Utara, Aceh dan Riau. Pejabat pimpinan dari
Perum ini terdiri dari beberapa orang direksi sedangkan

pelabuhan

cabangnya dipimpin oleh kepala cabang, sementara jabatan Adpel tetap ada.
8.

Perusahaan Umum Pelabuhan I Menjadi PT. (Persero) Pelabuhan I
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 56 Tahun 1991
tanggal 19 Oktober 1991 Tentang Perubahan Status Perusahaan Umum
Pelabuhan I menjadi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I. sebagai pimpinan
pada cabang Pelabuhan Belawan adalah sebagai berikut:
Zainal Arifin (Kepala Cabang)

: 20 Juli 1989 – 24 Januari 1993

Bustami Kasim (General Manager)

: 25 Januari 1993 – 12 Agustus 1998

Drs. Armen Lubis

: 12 Agustus 1998 – 7 Nopember 2001

49
Universitas Sumatera Utara

Ir. Pudji Hartoyo, MBA

: 7 Nopember 2001 – 13 April 2004

Drs. S.J. Aen Syahril TH, MBA, MM

: 13 April 2004 – 23 Agustus 2006

Drs. H. Embay, SP, MM

: 23 Agustus 2006 – 15 Oktober 2008

Ir. Syahputra, M. SM

: 15 Oktober 2006 s/d Sekarang

4.1.2.

Visi dan Misi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan
Visi dan Misi yang diterapkan oleh PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I

Cabang Belawan adalah sebagai berikut:
1.

Visi
Diketahui secara luas sebagai perusahaan penyedia jasa kepelabuhan berkelas
dunia

2.

Misi
Menyediakan jasa kepelabuhan berkualitas yang berperan sebagai pusat
logistik

untuk

memuaskan

kebutuhan

pelanggan

serta

mendorong

pertumbuhan ekomi melalaui pemberdayaan sumber daya manusia.

4.1.3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk menjalankan segala aktivitas dalam
rangka menjalankan laju perusahaan, maka diperlukan struktur organisasi untuk
memudahkan koordinasi kerja antara masing – masing bagian. Struktur organisai
yang jelas akan mempermudah pelaksanaan kerja karena diketahui dengan pasti
Job Description antar setiap bagian.
Struktur organisasi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan
telah menggambarkan secara pasti tentang tata letak dan fungsi dari tiap

50
Universitas Sumatera Utara

departemen yang ada dalam perusahaan. Bentuk struktur organisasi pada PT.
(Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan adalah bentuk lini di mana
setiap bawahan bertanggungjawab langsung kepada pimpinan departemennya
masing – masing dan adanya keterkaitan kerja antara satu departemen dengan
departemen yang lainnya. Struktur organisasi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I
Cabang Belawan dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.1
Struktur Organisasi
PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

51
Universitas Sumatera Utara

4.1.4. Uraian Tugas (Job Description)
Berikut adalah uraian tugas, wewenang dan tanggungjawab dari beberapa
jabatan dan kedudukan pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang
Belawan, yaitu:
1.

Direksi
Direksi memiliki tugas pokok, yaitu:
a.

Memimpin, mengurus dan mengelola Perseroan sesuai dengan tugas
pokok perusahaan

b.

Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan

c.

Mewakili perusahaan di dalam dan diluar pengadilan

d.

Melaksanakan kebijakan umum yang telah digariskan oleh RUPS

e.

Menyiapkan rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) dan rencana
kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) pada waktunya

f.

Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kegiatan perusahaan dan
perhitungan hasil usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan
oleh RUPS

Selain itu, Direksi juga memiliki fungsi sebagai berikut:
a.

Pengembangan organisasi, sumber daya masyarakat dan manajemen
perusahaan

b.

Pengelola kegiatan – kegiatan perusahaan secara terpadu

c.

Perencanaan pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan

52
Universitas Sumatera Utara

2.

Direktorat Usaha
Direktorat usaha memiliki tugas membina dan menyelenggarakan kegiatan
pemasaran, pelayanan jasa kepelabuhan, aneka usaha, serta pengembangan
dan jaminan mutu sesuai dengan kebijakan pengusahaan yang telah
ditetapkan perusahaan. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Usaha
mempunyai fungsi:

3.

a.

Pembinan dan penyelenggaraan pemasaran jasa kepelabuhan

b.

Pembinaan dan penyelenggaran pelayanan jasa kepelabuhan

c.

Pembinaan dan penyelenggaraan aneka usaha

d.

Pembinaan dan penyelenggaraan pengembangan dan jaminan mutu

Direktorat Teknik
Direktorat Teknik mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan
perencanaan teknik, pembangunan, pengadaan, pemeliharaan bangunan dan
peralatan

pelabuhan

serta

pengendalian

lingkungan

sesuai

dengan

kebijaksanaan yang telah ditetapkan perusahaan. Untuk menyelenggarakan
tugasnya, Direktorat Teknik mempunyai tugas:

4.

a.

Pembinaan dan penyelenggaraan prasarana teknik

b.

Pembinaan dan penyelenggaraan sarana teknik

c.

Pembinaan dan penyelenggaraan master plan dan lingkungan

Direktorat Keuangan
Direktorat Keuangan mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan
kegiatan

administrasi

perencanaan

dan

pengendalian

anggaran,

perbendaharaan dan portofolio investasi, akuntansi dan kemitraan serta bina

53
Universitas Sumatera Utara

lingkungan, sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan perusahaan. Untuk
menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Keuangan mempunyai tugas:
a.

Pembinaan

dan

penyelenggaraan

administrasi

perencanaan

dan

pengendalian anggaran

5.

b.

Pembinaan dan penyelenggaraan perbendaharaan dan portofolio investasi

c.

Pembinaan dan penyelenggaraan akuntansi

d.

Pembinaan dan penyelenggaraan kemitraan dan bina lingkungan

Direktorat Personalia dan Administrasi Umum
Direktorat Personalia dan Administrasi Umum mempunyai tugas membina
dan menyelenggarakan perencanaan dan pengembangan organisasi dan
sumber daya manusia, memelihara hubungan industrial, kesejahteraan
pegawai serta administrasi personalia yang telah ditetapkan perusahaan.
Untuk menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Personalia dan Administrasi
Umum mempunyai tugas:
a.

Perencanaan dan pengembangan organisasi dan sumber daya manusia

b.

Pembinaan dan penyelenggaraan hubungan industrial, kesejahteraan
pegawai dan administrasi personalia.

6.

Satuan Pengawas Intern
Satuan Pengawas Intern mempunyai tugas membantu Direktur Utama dalam
melakukan penilaian secara independen atas pengendalian pengelolaan
perusahaan dan penilaian atas pelaksanaan pengelolaan melalui pemeriksaan
keuangan dan operasional pada bidang – bidang dan unit – unit kerja di
lingkungan perusahaan serta memberikan laporan dan saran – saran perbaikan

54
Universitas Sumatera Utara

kepada direktur utama dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan yang
efisien, efektif dan ekonomis dalam rangka mendorong perwujudan good
corporate governance. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Satuan Pengawas
Intern mempunyai fungsi:
a.

Penyelanggaraan penilaian pelaksanaan sistem pengendalian internal dan
pengendalian manajemen perusahaan

b.

Penyelenggaraan pemeriksaan keuangan dan operasional perusahaan

c.

Pendorong pelaksanaan pengawasan melekat yang lebih efektif di
perusahaan

d.

Pemantauan dan mengupayakan penetapan good corporate governance

e.

Penyelenggaraan dokumentasi laporan hasil pemeriksaan dan tindak
lanjut temuan pemeriksaan serta ketatausahaan dan kesekretariatan
satuan pengawas intern.

f.

Bersama dengan Komite Audit penyiap Audit Charter dan memantau
pelaksanaannya

7.

Bagian Perencanaan dan Pengembangan
Bagian perencanaan dan pengembangan mempunyai tugas menyiapkan
pembinaan renbang, menyusun program kerja dan rencana jangka panjang
perusahaan (RJPP), melakukan penelitian pengembangan perusahaan dan
menyiapkan kajian kelayakan investasi dalam rangka pencapaian tujuan
perusahaan. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bagian Perencanaan dan
Pengembangan mempunyai fungsi:

55
Universitas Sumatera Utara

a.

Penyiapan pembinaan renbang dan penyusutan program kerja serta RJPP
melalui pengintegrasian rencana fungsional masing – masing direktorat

b.

Penyiapan

pembinaan

dan

penyusunan

program

kerja

serta

penyelenggaraan penelitian dan pengumpulan serta pengolahan data
renbang
c.

Penyiapan

pembinaan

dan

penyusunan

program

kerja

serta

penyelenggaraan kerja serta kelayakan sebelum pelaksanaan pekerjaan
investasi.
8.

Bagian Sistem dan Teknologi Informasi
Bagian Sistem dan Teknologi Informasi mempunyai tugas menyiapkan
pembinaan, menyusun program kerja dan menyelenggarakan kegiatan
merancang, membangun, memelihara dan mengembangkan sistem dan
teknologi informasi yang efektif dan efisien, serta mengumpulkan dan
mengolah data (data base) dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bagian Sistem dan Teknologi Informasi
mempunyai fungsi:
a.

Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan
kegiatan merancang, membangun, memelihara serta mengembangkan
teknologi informasi yang efektif dan efisien.

b.

Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan
sistem informasi dan pengumpulan serta pengelolaan data (data base),
serta implementasi sistem dukungan pengambilan keputusan (Decision
Support System)

56
Universitas Sumatera Utara

c.

Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja di bidang operasi
sistem komputer, analisis sistem dan pemrograman komputer, guna
peningkatan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumber daya manusia.

9.

Sekretariat Korporasi
Sekretariat Korporasi mempunyai tugas menyiapkan pembinaan, menyusun
program kerja dan menyelenggarakan kegiatan public relation, protokol dan
kehumasan dan hubungan internasional, kegiatan hukum dan perikatan,
kegiatan

kesekretariatan

kepengurusan

direksi

perusahaan.

untuk

Untuk

melancarkan tugas

melancarkan

tugasnya,

– tugas
Sekretariat

Korporasi mempunyai fungsi:
a.

Peningkatan citra perusahaan dan penyiapan informasi perushaaan yang
dibutuhkan oleh pihak eksternal

b.

Fasilitator direksi dalam menjalankan pengelolaan perusahaan

c.

Penyelenggaraan rapat direksi, rapat umum pemegang saham dan rapat
umum pemegang saham luar biasa

d.

Penelaah peraturan perusahaan

e.

Penjagaan

kepentingan

umum

dan

perikatan

perusahana

serta

pemantauan atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundangan
yang berlaku dan persyaratan keterbukaan.

4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Analisis Deskripsi Responden
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
dilakukan analisis data – data penelitian sebagai berikut:

57
Universitas Sumatera Utara

4.2.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik

responden

berdasarkan

Jenis

Kelamin

yang

telah

diklasifikasikan adalah sebagai berikut:

No
1
2

Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Responden
Persentase (%)
Laki – Laki
51
65.38
Perempuan
27
34.62
Jumlah
78
100,00

Sumber : Data Primer Diolah, 2015

Berdasarkan pada Tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah laki – laki yang
menjadi responden pada penelitian ini adalah 51 orang atau sama dengan sebesar
65,38%, responden perempuan pada penelitian ini adalah sebesar 27 orang atau
sama dengan 34,62%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah karyawan yang paling
dominan bekerja di perusahaan dilihat dari sisi jenis kelamin adalah laki – laki
jika dibandingkan dengan perempuan.

4.2.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan Usia yang telah diklasifikasikan
adalah sebagai berikut:

No
1
2
3
4

Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
Tingkat Usia
Responden
Persentase (%)
< 30
15
19.23
31 – 40
39
50.00
41 – 50
13
16.67
>51
11
14.10
Jumlah
78
100,00

Sumber : Data Primer Diolah,2015

Tabel 4.2 menjelaskan bahwa pada identitas responden dilihat dari tingkat
usia, maka diketahui bahwa responden dengan tingkat usia < 30 tahun adalah

58
Universitas Sumatera Utara

sebanyak 15 orang atau sama dengan 19.23%. responden dengan tingkat usia 31 –
40 tahun adalah sebanyak 39 orang atau sama dengan 50%. Responden dengan
tingkat usia 41 – 50 tahun adalah sebanyak 13 orang atau sama dengan 16.67%,
dan responden dengan tingkat usia > 51 tahun adalah sebanyak 11 orang atau
sama dengan 14.10%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja di
perusahaan adalah karyawan – karyawan pada tingkat usia produktif, dan hanya
sedikit yang bekerja pada usia masa mendekati pensiun.

4.2.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Karakteristik

responden

berdasarkan

lama

bekerja

yang

telah

diklasifikasikan adalah sebagai berikut:

No
1
2
3
4

Tabel 4.3
Identitas Responden Menurut Lama Bekerja
Lama Bekerja
Responden
Persentase (%)
10
36
46.16
Jumlah
78
100,00

Sumber : Data Primer Diolah,2015

Tabel 4.3 menjelaskan bahwa pada lama bekerja responden dengan tingkat
usia < 1 tahun adalah sebanyak 7 orang atau sama dengan 8.97%. responden
dengan tingkat usia 1 – 4 tahun adalah sebanyak 14 orang atau sama dengan
17.95%. Responden dengan tingkat usia 5 – 9 tahun adalah sebanyak 21 orang
atau sama dengan 26.92%. Responden dengan tingkat usia > 10 tahun adalah
sebanyak 36 orang atau sama dengan 46.16%. Hal ini menunjukkan bahwa
karyawan yang bekerja di perusahaan telah lama bekerja, rata – ratanya adalah di

59
Universitas Sumatera Utara

atas 10 tahun. Artinya banyak karyawan yang telah mengabdi sangat lama kepada
perusahaan.

4.2.2. Analisis Deskriptif Variabel
Jawaban responden sehubungan dengan variabel penelitian ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
4.2.2.1. Analisis Variabel Disiplin (X1)
Jawaban responden kuesioner Disiplin (X1) dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Jawaban Responden Tentang Variabel Disiplin
Jawaban Responden Tentang Disiplin (X1)
Pernyataan Sangat Setuju
F

%

Setuju
F

Kurang Setuju Tidak Setuju

%

F

%

F

%

Sangat Tidak
Setuju
F
%

Total
F

%

Disiplin 1

31 39.74 25

32.05

14

17.95

8

10.26

0

0.00

78

100.00

Disiplin 2

35 44.87 28

35.90

3

3.85

12

15.38

0

0.00

78

100.00

Disiplin 3

33 42.31 19

24.36

11

14.10

15

19.23

0

0.00

78

100.00

Disiplin 4

21 26.92 36

46.15

21

26.92

0

0.00

0

0.00

78

100.00

Disiplin 5

39 50.00 23

29.49

9

11.54

7

8.97

0

0.00

78

100.00

Disiplin 6

22 28.21 33

42.31

23

29.49

0

0.00

0

0.00

78

100.00

Disiplin 7

26 33.33 37

47.44

11

14.10

4

5.13

0

0.00

78

100.00

Disiplin 8

36 46.15 11

14.10

23

29.49

8

10.26

0

0.00

78

100.00

Disiplin 9

30 38.46 33

42.31

15

19.23

0

0.00

0

0.00

78

100.00

Disiplin 10

38 48.72 20

25.64

18

23.08

2

2.56

0

0.00

78

100.00

Disiplin 11

21 26.92 36

46.15

21

26.92

0

0.00

0

0.00

78

100.00

Disiplin 12

39 50.00 23

29.49

9

11.54

7

8.97

0

0.00

78

100.00

Disiplin 13

28 35.90 33

42.31

17

21.79

0

0.00

0

0.00

78

100.00

Disiplin 14

29 37.18 26

33.33

15

19.23

8

10.26

0

0.00

78

100.00

Disiplin 15
11 14.10 38 48.72
Sumber : Data Primer Diolah,2015

29

37.18

0

0.00

0

0.00

78

100.00

60
Universitas Sumatera Utara

Dari tabel 4.4 terlihat jawaban – jawaban responden tentang variable
disiplin. Pernyataan 1 (Saya selalu hadir ke kantor setiap hari kerja), responden
yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 31 orang atau sama dengan
39.74%., setuju sebanyak 25 orang atau 32.05%, yang menyatakan kurang setuju
adalah sebanyak 14 orang atau sama dengan 17,95%, yang menyatakan tidak
setuju adalah sebanyak 8 orang atau sama dengan 10.26%, dan yang menyatakan
sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
karyawan selalu hadir sebagai hari kerja dengan aturan dan peraturan yang
ditetapkan oleh perusahaan, tetapi masih ada beberapa karyawan yang tidak hadir
setiap hari.
Pernyataan 2 (Perusahaan selalu memberikan peringatan kepada karyawan
yang tidak masuk kerja tanpa keterangan), responden yang menyatakan sangat
setuju adalah sebanyak 35 orang atau sama dengan 44.87%, yang menyatakan
setuju adalah sebanyak 28 orang atau sama dengan 35.90%, yang menyatakan
kurang setuju adalah sebanyak 3 orang atau sama dengan 3,85%, yang
menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 12 orang atau sama dengan 15.38%,
dan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar karyawan merasakan perusahaan telah bertindak tegas kepada
setiap karyawan yang melanggar aturan dan peraturan dari perusahaan, tetapi ada
beberapa karyawan merasa bahwa perusahaan tidak memberikan peringatan
kepada karyawan yang tidak masuk kerja tanpa keterangan.
Pernyataan 3 (Saya selalu masuk kantor sesuai dengan jadwal yang
ditentukan oleh perusahaan), responden yang menyatakan sangat setuju adalah

61
Universitas Sumatera Utara

sebanyak 33 orang atau sama dengan 42.31%, yang menyatakan setuju adalah
sebanyak 19 orang atau sama dengan 24.36%, yang menyatakan kurang setuju
adalah sebanyak 11 orang atau sama dengan 14,10%, yang menyatakan tidak
setuju adalah sebanyak 15 orang atau sama dengan 19.23%,

dan yang

menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar karyawan selalu masuk kantor sesuai jadwal yang ditentukan oleh
manajemen perusahaan, tetapi ada beberapa karyawan yang tidak masuk kantor
tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh perusahaan..
Pernyataan 4 (Saya selalu pulang setelah selesai jam kerja), responden
yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 21 orang atau sama dengan
26.92%, responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 36 orang atau sama
dengan 46.15%, dan yang menyatakan kurang setuju adalah sebanyak 21 orang
atau sama dengan 26,92%, yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju
tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan selalu pulang kerja setelah
selesai jam kerja, tetapi masih ada karyawan yang pulang bekerja sebelum dan
sesudah jam pulang kerja.
Pernyataan disiplin 5 (Saya selalu berpakaian rapi saat bekerja), responden
yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 39 orang atau sama dengan 50%,
yang menyatakan setuju adalah sebanyak 23 orang atau sama dengan 29.49%,
responden yang menyatakan kurang setuju adalah sebanyak 9 orang atau sama
dengan 11,54%, yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 7 orang atau sama
dengan 8.97%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini
menunjukkan bahwa karyawan dalam berpakaian selalu rapi sesuai dengan

62
Universitas Sumatera Utara

peraturan dari perusahaan, tetapi ada juga karywan yang berpakaian tidak rapi
sesuai yang ditetapkan oleh perusahaan.
Pernyataan 6 (Saya selalu mengikuti peraturan perusahaan), responden
yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 22 orang atau sama dengan
28.21%, yang menyatakan setuju adalah sebanyak 33 orang atau sama dengan
42.31%, yang menyatakan kurang setuju adalah sebanyak 23 orang atau sama
dengan 29,49%, dan responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa pada sebagian besar karyawan yang
bekerja di perusahaan telah melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan oleh
manajemen perusahaan, tetapi ada juga sebagian kecil karyawan yang tidak
melaksanakan peruturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Pernyataan 7 (Saya selalu berkelakuan baik dalam bekerja), responden
yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 26 orang atau sama dengan
33.33%, yang menyatakan setuju adalah sebanyak 37 orang atau sama dengan
47.44%, responden yang menyatakan kurang setuju adalah sebanyak 11 orang
atau sama dengan 14,10%, yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 4 orang
atau sama dengan 5.13%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja di perusahaan
telah berkelakuan baik dalam bekerja, tetapi masih ada juga karyawan yang
bekerja menunjukkan kelakuan yang kurang baik.
Pernyataan 8 (Saya selalu berhubungan baik dengan rekan sejawat),
responden yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 36 orang atau sama
dengan 46.15%, yang menyatakan setuju adalah sebanyak 11 orang atau sama

63
Universitas Sumatera Utara

dengan 14.10%, yang menyatakan kurang setuju adalah sebanyak 23 orang atau
sama dengan 29,49%., responden yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak
8 orang atau sama dengan 10.26%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak
ada. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan telah menciptakan suasana kerja
sebaik mungkin, dengan selalu berhubungan baik dengan rekan sejawat, tetapi ada
juga karyawan yang bekerja sangat sulit berhubungan baik dengan rekan
sejawatnya.
Pernyataan 9 (Saya dapat bekerja sama dengan unit lain di perusahaan),
responden yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 30 orang atau sama
dengan 38.46%, responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 33 orang
atau sama dengan 42.31%, yang menyatakan kurang setuju adalah sebanyak 15
orang atau sama dengan 19,23%, dan yang menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan telah
dapat bekerjasama dengan unit lainnya dalam bekerja sesuai yang diinginkan oleh
perusahaan, tetapi ada juga karyawan yang tidak dapat bekerjasama dengan unit
lainnya.
Pernyataan 10 (Saya selalu dapat menyelesaikan pekerjaan yang
ditugaskan kepada saya), responden yang menyatakan sangat setuju adalah
sebanyak 38 orang atau sama dengan 48.72%, responden yang menyatakan setuju
adalah sebanyak 20 orang atau sama dengan 25.64%, yang menyatakan kurang
setuju adalah sebanyak 18 orang atau sama dengan 23,08%, yang menyatakan
tidak setuju adalah sebanyak 2 orang atau sama dengan 2.56%, dan yang
menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

64
Universitas Sumatera Utara

besar karyawan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya dengan tepat waktu dan diselesaikan dengan baik, tetapi
ada juga karyawan yang tidak memiliki kemampuan untuk itu.
Pernyataan 11 (Saya selalu memenuhi tanggung jawab jabatan), responden
yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 21 orang atau sama dengan
26.92%, yang menyatakan setuju adalah sebanyak 36 orang atau sama dengan
46.15%, yang menyatakan kurang setuju adalah sebanyak 21 orang atau sama
dengan 26,92%, dan yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak
ada. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan selalu memenuhi tanggung jawab
jabatan yang menjadi tugasnya, tetapi masih ada juga karyawan yang tidak selalu
memenuhi tanggungjawab jabatannya.
Pernyataan 12 (Perusahaan memiliki SOP dalam penyelesaian setiap
pekerjaan), responden yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 39 orang
atau sama dengan 50%, yang menyatakan setuju adalah sebanyak 23