Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT (PERSERO) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT (PERSERO) PELABUHAN

INDONESIA - I CABANG BELAWAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh

SARI TRY MAYRIZA 072101004

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas kesempatan dan berkat yang diberikanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulisan serta penyelesaian proposal tugas akhir ini tidak terlepas dari kerjasama dari berbagai pihak. Untuk itu izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Komariah Pandia, MSi, selaku Dosen Pembimbing yang selama

ini telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 4. Seluruh dosen beserta para staf Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara yang selama ini telah banyak membantu penulis.

5. Orang tua penulis yang terhebat (Syarifuddin Sihombing dan Zahraini Ishaq), dan kakak penulis (Eka Sariza Sihombing dan Rini Novriza Sihombing), beserta Keluarga besar H. M. Ishaq- Terima kasih atas dukungannya selama ini.

6. Para pegawai PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan, terima kasih karena telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan.

7. Sahabat-sahabat saya Ratih, Meli, Ayu, Desi, Weny, Dian, Zepisyah, Rika,Neni,Veby Dan Putri. Terimakasih untuk dukungannya selama ini dan teman dekat Ryan W.W. Manurung Terima kasih buat supportnya. 8. Teman-teman di Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara, stambuk 2007 Iqbal, Ari, Adi, Ivan, Dedi, Winta, Sofi dan teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan penulis satu-persatu. 9. Teman-teman magang gelombang empat khususny Dini, Dica, Siro dan


(4)

Penulis menyadari dalam menyusun tugas akhir ini masih banyak kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu penulis sangat berharap agar nantinya siapapun yang akan membacanya dapat mengoreksi hal-hal apa saja yang masih kurang dalam melengkapi data ini di lapangan.

Penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Medan, 06 Desember 2010 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GRAFIK ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 8

1. Tujuan Penelitian ... 8

2. Manfaat Penelitian ... 9

D. Metode Penelitian ... 9

1. Jenis Data ... 9

2. Teknik Pengumpulan Data ... 9

E. Metode Analisis Data ... 10

F. Rencana Penulisan ... 10

G. Sistematika Penulisan………... 11

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan ... 12

1. Visi dan Misi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan...13

2. Klasifikasi Cabang Pelabuhan Sebagai Strategic Business Unit PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan ...14

B. Struktur Organisasi ...15

C. Bidang Usaha yang di jalankan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan...22

BAB III PEMBAHASAN A. Promosi Jabatan ... 25

1. Pengertian Promosi ... 25

2. Pengertian Promosi Jabatan... 25

3. Tujuan Promosi jabatan ... 25

4. Dasar-Dasar Pertimbangan Promosi Jabatan ... 26

5. Syarat-Syarat Promosi Jabatan ... 27

6. Jenis-Jenis Promosi Jabatan ... 28

B. Produktivitas Kerja ... 30

1. Pengertian Produktivitas ... 30

2. Pengertian Produktivitas Kerja ... 31

3. Konsep Produktivitas Kerja... 32


(6)

5. Faktor-Faktor Peningkatan Produktivitas Kerja ... 33 6. Faktor-Faktor Penentu Produktivitas Kerja... 35 C. Pelaksanaan Promosi Jabatan di PT (Persero) Pelabuhan

Indonesia – I Cabang Belawan ... 36 1. Prosedur Pelaksanaan Promosi Jabatan di PT (Persero)

Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan ... 39 2. Tahapan-Tahapan Dalam Promosi Jabatan di PT (Persero)

Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan ... 40 D. Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I

Cabang Belawan ... 40 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 43 B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Daftar Absensi Karyawan PT (Persero) Pelabuhan

Indonesia – I Cabang Belawan Tahun 2008-2010………... 4 Tabel 1.2 Perputaran Karyawan PT (Persero) Pelabuhan

Indonesia – I Cabang Belawan Tahun 2008-2010 ... ... 5 Tabel 1.3 Daftar Jumlah Karyawan Yang Mendapatkan Promosi Jabatan

di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan

Tahun 2008-2010 ... 7 Tabel 2.1 Klasifikasi Cabang Pelabuhan Sebagai Strategic

Business Unit PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia-I


(8)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik Kunjungan Kapal ... 5 Grafik Bongkar Muat Barang ... 6 Grafik Arus Peti Kemas ... 6


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT (Persero) Pelabuhan


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi dan kondisi ekonomi saat ini mendorong pegawai publik untuk lebih memberikan perhatiannya terhadap pengembangan kemampuan kerja mereka. Apalagi adanya resesi ekonomi, krisis moneter, pertumbuhan pegawai

zero growth memberi pengaruh yang kuat dalam mengelola produktivitas kerja

sektor publik. Pengaruh nilai efisiensi dalam perbandingan dengan nilai-nilai lainnya yakni keadilan sosial, responsivitas politik dan hak-hak pegawai juga telah mempengaruhi pengembangan melalui peningkatan produktivitas.

Menurut Sulistiyani & Rosidah, Upaya-upaya produktivitas mendorong pemahaman yang kompleks mengenai motivasi dan kepuasan dari pegawai publik, hubungan yang kompleks antar seseorang dengan kepegawaiannya dalam sebuah desain pegawai, dampak kesehatan dan keselamatan kerja yang kesemuanya dapat mempengaruhi produktivitas kerja (2003 : 202)

Produktivitas menurut Hasibuan merupakan sikap mental dari pekerja untuk senantiasa berkarya lebih dari yang telah ada dan sedang diusahakan agar dapat mempercepat pencapaian tujuan dari suatu usaha (2003 : 126). Maka dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwasanya produktivitas kerja merupakan suatu istilah yang sering digunakan dalam perencanaan pengembangan industri pada khususnya dan perencanaan pengembangan ekonomi nasional pada umumnya.

Pengertian produktivitas pada umumnya lebih dikaitkan dengan pandangan produksi dan ekonomi, sering pula dikaitkan dengan pandangan sosiologi. Tidak dapat diingkari bahwa pada akhirnya apapun yang dihasilkan melalui kegiatan perusahaan dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk di dalamnya tenaga kerja itu sendiri.

Produktivitas juga merupakan faktor penting bagi perusahaan kerena memungkinkan perusahaan memiliki keunggulan bersaing terhadap para pesaingnya. Produktivitas yang tinggi merupakan hal utama yang ingin dicapai


(11)

oleh setiap perusahaan dalam setiap rencana yang ada. Dalam hal ini, peranan karyawan sangat penting dan berarti. Namun demikian, perusahaan tidak dapat menafsirkan bahwa keterlibatan karyawan secara utuh dan efektif tidak akan berguna tanpa adanya loyalitas yang tinggi dari setiap karyawan yang terlibat dalam peningkatan produktivitas perusahaan. Karyawan yang baik dan bermutu adalah karyawan yang mampu memberikan segala kemampuan dan kesetian yang di milikinya kepada perusahaan. Hal ini akan terlihat dari seberapa besar perhatian yang di berikannya kepada perusahaan dalam bentuk pengabdian dan kinerja yang maksimal yang mampu mengantarkan perusahaan mewujudkan segala kemampuan. Namun, perusahaan tidak dapat mengindahkan bahwa segala pengabdian dan kerja keras yang telah di lakukan perusahaan harus di barengi dengan penghargaan dari perusahaan sebagai wujud dari perusahaan.

Salah satu bentuk penghargaan perusahaan terhadap para karyawannya adalah dalam bentuk promosi jabatan. Hal ini dilakukan guna memaksimalkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki dan berusaha untuk melakukan inovasi-inovasi bagi para karyawannya sehingga dapat bekerja dengan efektif dan efisien serta tidak menimbulkan kejenuhan dalam pekerjaan.

Promosi Jabatan menurut Hasibuan (2003 : 173) merupakan proses pemindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi, yang biasanya diikuti oleh tugas, tanggung jawab, wewenang, dan penghasilan yang juga lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya. Dengan memberikan kesempatan promosi, berarti perusahaan melakukan usaha pengembangan karyawan melalui jenjang karir yang jelas, sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja dan berprestasi sehingga kelangsungan operasional perusahaan akan lebih terjamin. Promosi jabatan yang dilakukan secara berkala oleh perusahaan diharapkan dapat berpengaruh pada peningkatan produktivitas kerja karyawan

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan merupakan salah satu perusahaan cabang yang dimiliki oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki Visi sebagai penyedia jasa kepelabuhanan dan logistik terkemuka ditingkat regional. Sedangkan misinya adalah menyediakan jasa


(12)

kepelabuhan dan logistik yang berkualitas yang memenuhi harapan pelanggan dan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi wilayah.

Sebagaimana organisasi lainnya, PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan memberikan penghargaan kepada karyawan sebagai imbalan terhadap pengabdian dan kinerja kerja pegawai terhadap perusahaan dan promosi jabatan merupakan salah satu bentuk penghargaan perusahaan terhadap karyawan.

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan melihat adanya persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin ketat baik di pasar domestik maupun internasional pada era globalisasi saat ini mengharuskan perusahaan untuk tetap mempertahankan maupun meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Untuk itu produktivitas kerja karyawan harus dikelola semaksimal mungkin dengan menerapkan salah satu bentuk penghargaan kepada karyawan yang terbukti memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Salah satu metode yang diterapkan adalah dengan program promosi jabatan karyawan secara berkala dengan baik. Karena meningkatnya produktivitas menurut Sofo (2003 : 206) berarti semakin besar output yang keuntungan dari input yang lebih besar. Hal ini berarti lebih banyak dari yang sama atau lebih dari yang buruk. Karena produktivitas kerja akan terwujud jika para karyawan mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugas yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing. Dengan diterapkannya suatu metode promosi jabatan yang baik, maka akan dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Semangat kerja para karyawan tersebut akan diwujudkan ke dalam suatu bentuk prestasi kerja yang meningkat. Peningkatan prestasi kerja karyawan tersebut dapat diukur dengan suatu bentuk pengukuran terhadap produktivitas kerja karyawan.

Pengukuran produktivitas kerja karyawan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan pada dasarnya berdasarkan kepada kriteria:

a. Tingkat absensi karyawan

Absensi karyawan merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat produktivitas kerja karyawan. Karena jika tingkat absensi tinggi, maka tingkat produktivitas menurun. Tingkat absensi yang tinggi ini biasa terjadi diantaranya karena karyawan sakit, ketidakpuasan karyawan, suasana lingkungan kerja yang tidak menyenangkan, ataupun sarana yang kurang memadai. Berikut


(13)

ini merupakan data mengenai jumlah tingkat absensi karyawan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan selama 3 tahun:

Tabel 1.1 Daftar Absensi Karyawan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan Tahun 2008 – 2010:

Tahun Jumlah Karyawan

Tingkat Absensi Total Sakit Izin Alpa

2008 235 orang 15 10 6 31

Tahun Jumlah Karyawan

Tingkat Absensi Total Sakit Izin Alpha

2009 245 orang 11 12 5 28

Januari 2010 - September

2010

287 orang 11 7 5 23

Sumber: PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan (2010)

Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui jumlah absensi karyawan di tiap tahunnya. Pada tahun 2008 sebanyak 31 orang, tahun 2009 sebanyak 28 orang sedangkan dari bulan Januari hingga September 2010 sebanyak 23 orang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa telah terjadi penurunan absensi. Artinya dengan terjadinya tingkat penurunan absensi karyawan maka produktivitas kerja karyawan juga dapat meningkat.

b. Perputaran karyawan

Produktivitas kerja karyawan juga dapat dilihat dari tingkat perputaran karyawan. Perputaran karyawan yang besar menunjukkan banyaknya karyawan yang keluar dari perusahaan. Hal ini dapat mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan biaya dan waktu tambahan untuk merekrut karyawan-karyawan baru. Tabel 1.2 berikut merupakan tabel yang memuat jumlah perputaran karyawan yang terjadi di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan.


(14)

Tabel 1.2 Perputaran Karyawan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan Tahun 2008 – 2010

Tahun Jumlah

Karyawan

Jumlah karyawan

Keluar

Total

2008 270 35 235

2009 265 20 245

Januari 2010 – September 2010

300 13 287

Sumber: PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan (2010)

Berdasarkan Tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat perputaran tenaga kerja cenderung menurun dari tahun ke tahun. Tingkat perputaran tenaga kerja yang terjadi pada tahun 2008 sebanyak 35 orang, tahun 2009 sebanyak 20 orang, dan selama bulan Januari hingga September 2010 sebanyak 13 orang. Adanya penurunan perputaran tenaga kerja karyawan menunjukkan bahwa perusahaan dapat memelihara karyawannya dan juga perusahaan dapat mengurangi biaya rekrutmen dan training untuk karyawan baru. Dengan demikian produktivitas karyawan dapat terjaga dengan baik.

c. Tingkat produksi perusahaan

Untuk mengetahui hasil dari produktivitas kerja karyawan dapat dilihat dari operasi pelayanan yang dijalankan oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan yang terus mengalami peningkatan, antara lain: arus kunjungan kapal, bongkar muat barang, dan arus peti kemas.

Berikut ini merupakan grafik arus kunjungan kapal di Pelabuhan Belawan, grafik bongkar muat barang dan grafik arus peti kemas yang ada di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan:


(15)

Berdasarkan ketiga grafik tersebut dapat diketahui bahwasanya operasi pelayanan yang dijalankan oleh perusahaan mengalami peningkatan di tiap tahunnya. Hal ini berarti produktivitas karyawan dan juga perusahaan mengalami peningkatan. Karena banyaknya kapal-kapal yang berlabuh di Pelabuhan Belawan, banyaknya bongkar muat barang, dan besarnya jumlah arus peti kemas menunjukkan bahwa produktivitas kerja karyawan telah tercapai sehingga banyak konsumen yang menjalin hubungan kerja sama dengan perusahaan. Disamping itu perusahaan juga telah memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para pemakai jasanya.


(16)

Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan melakukan efisiensi dan optimalisasi asset serta investasi yang selektif. Sehubungan hal tersebut diatas, pihak manajemen perseroan akan melakukan program-program pengembangan pelabuhan untuk mencapai sasaran perusahaan, yang meliputi, Pelabuhan Belawan, Unit Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Pekanbaru, Pelabuhan Tanjung Pinang, Pelabuhan Lhokseumawe, Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Pelabuhan Sabang dan Pelabuhan Kuala Enok.

Hal ini berarti PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan telah merasakan manfaat dari promosi jabatan yang ada di dalam perusahaan. Karena dengan adanya pemberian promosi jabatan kepada para karyawannya dapat lebih memotivasi karyawan lagi untuk dapat meningkatkan lagi produktivitas kerja sehingga dapat mencegah penurunan kinerja dan meningkatkan kualitas karyawan, yang pada akhirnya dapat memberikan keuntungan kepada perusahaan.

Tabel 1.3 berikut ini merupakan daftar jumlah karyawan yang mendapatkan promosi jabatan di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan dari tahun 2008 hingga Januari sampai September tahun 2010

Tabel 1.3

Daftar Jumlah Karyawan yang mendapat Promosi Jabatan di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan Tahun 2008 – 2010:

Tahun Jumlah Karyawan yang Mendapatkan Promosi Jabatan Kelas Jabatan yang di Promosikan Total Karyawan yang Mendapatkan Promosi Jabatan Selama 3 Tahun 2008 78 orang Staf Senior

Kelas 10

315 orang 2009 103 orang Staf Senior

Tingkat II Kelas 13 Januari 2010 – September 2010

134 orang Staf Senior Kelas 9


(17)

Berdasarkan Tabel 1.3 mengenai daftar jumlah karyawan yang mendapat promosi jabatan dari perusahaan dapat diketahui bahwasanya setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah karyawan yang berhak mendapatkan penghargaan dari perusahaan dalam bentuk promosi jabatan. Hal ini terlihat dari tahun 2008 dimana jumlah karyawan yang mendapatkan promosi jabatan hanya sebesar 78 orang. Pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebanyak 103 orang yang mendapatkan promosi jabatan dan kenaikan jumlah karyawan yang mendapatkan promosi jabatan kembali terjadi pada Januari 2010 hingga September 2010 sebanyak 134 orang. Kenaikan Kelas Jabatan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan promosi jabatan diantaranya staf senior kelas 10, staf senior kelas 13, dan staf senior kelas 9.

Promosi jabatan yang diterapkan oleh perusahaan telah memberikan kontribusi yang positif kepada perusahaan. Karena selain dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, promosi jabatan juga dapat meningkatkan kepuasan bagi para pengguna jasa perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya sikap untuk menjadi yang terbaik dan memberikan hasil kerja yang maksimal dari para karyawan kepada perusahaan.

Dari Promosi Jabatan ini, diharapkan akan memotivasi karyawan untuk berprestasi yang akan berdampak pada produktivitas kerja karyawan dan produktivitas perusahaan untuk mencapai keuntungan.

Berdasarkan penjelasan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan".

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah:

1. Adakah pengaruh promosi jabatan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan?


(18)

2. Faktor-faktor manakah yang paling berpengaruh dalam promosi jabatan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan di dalam penelitian ini adalah:

a. Mengetahui pengaruh dari promosi jabatan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan.

b. Mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam promosii jabatan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan

Memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan berupa saran-saran dan masukan terhadap pengaruh promosi jabatan yang berpengaruh kepada produktivitas kerja karyawan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan.

b. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan penulis terutama mengenai pengaruh promosi jabatan terhadap produktivitas kerja karyawan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan manfaat bagi pengembangan penelitian lanjutan dan sebagai bahan perbandingan serta masukan bagi peneliti-peneliti berikutnya.

D. Metode Penelitian 1. Jenis Data


(19)

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan (questionare) kepada para karyawan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini diperoleh melalui studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan internet yang dapat menjadi referensi bagi penelitian ini. 2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: a. Daftar pertanyaan (questionare)

Penelitian menyediakan daftar pertanyaan yang akan diisi oleh responden yang menjadi sampel penelitian.

b. Studi Dokumentasi

Dilakukan dengan memperoleh data melalui buku-buku, dokumen, internet dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

E. Metode Analisis Data

1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

2. Metode Deduktif

Metode deduktif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dengan membuat kesimpulan yang berlaku secara umum, dan dari kesimpulan tersebut maka akan diuraikan secara terperinci mengenai judul yang akan dibahas.


(20)

F. Rencana Penulisan Jadwal Survei/Observasi

Penelitian ini dilakukan di kantor PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan yang beralamat di Jl. Sumatera No . 1 Belawan, waktu penelitian dilakukan dari tanggal 26 Juli 2010 sampai dengan 29 September 2010. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini.

Tabel 1.4 Jadwal Kegiatan

NO. KEGIATAN MINGGU KE

1 2 3

1. Persiapan

2. Pengumpulan Data 3. Penulisan Laporan

Dalam kegiatan pengumpulan data, penulis melakukan penelitian selama dua bulan dimulai pada tanggal 26 Juli 2010 sampai dengan 29 September 2010 pada Divisi Personalia dan Umum PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan.

G. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang terdiri dari jenis data dan teknik pengumpulan data, metode analisis data, rencana penulisan yang memuat mengenai jadwal survei/observasi serta terdapat sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Menguraikan sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.


(21)

Menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai pengaruh promosi jabatan dan mutasi jabatan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN


(22)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT (Persero) Pelabuhan Indonesia Cabang Belawan Pada zaman Hindia Belanda, perusahaan Pelabuhan Belawan ini bernama ″HAVEN BEDRIJF" dan nama ini masih di pakai hingga tahun 1950. Haven Bedrijf Belawan Deli ini memiliki karyawan atau pegawai sejumlah lebih dari 50 orang dan hingga tahun 1950 masih tetap berstatus Pegawai Federal.

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I yang didirikan pada tanggal 1 Desember 1992 mempunyai maksud dan tujuan perusahaan ialah untuk turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, serta pembangunan di bidang usaha jasa kepelabuhanan pada khususnya dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Tujuan perusahaan kemudian dijabarkan kedalam sasaran-sasaran perusahaan secara kualitatif dan kuantitatif, baik untuk korporat maupun untuk masing-masing direktorat dan unit kerja penunjang melalui penciptaan sumber daya manusia yang produktif dan berkomitmen.

Pengelolaan pelabuhan umum di Indonesia sejak tahun 1960 dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah pengendalian pemerintah. Adapun bentuk BUMN yang diberi kewenangan untuk mengelola pelabuhan umum tersebut telah mengalami beberapa perubahan, sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam rangka menunjang pembangunan nasional serta mengimbangi pertumbuhan permintaan pelayanan jasa pelabuhan yang dinamis.

Bentuk perubahan tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Periode tahun 1960-1969, Pelabuhan dikelola oleh Perusahaan Negara (PN) berdasarkan Undang-Undang No. 19 prp tahun 1960.

b. Periode tahun 1964-1969, Aspek komersil dikelola oleh Perusahaan Negara (PN), sedangkan kegiatan operasional


(23)

pelabuhan dikoordinasikan oleh lembaga pemerintah yang disebut Port Authority.

c. Periode tahun 1969-1983, Pelabuhan dikelola oleh Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1969, sedangkan Perusahaan Negara (PN) dan Port Authority diganti menjadi BPP.

d. Periode tahun 1983-1992, Pengelola pelabuhan dibedakan antara pelabuhan umum yang diusahakan dan pelabuhan umum yang tidak diusahakan. Pelabuhan umum yang diusahakan dikelola oleh Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan, sedangkan pelabuhan umum yang tidak diusahakan dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis di bawah pengendalian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. e. Periode tahun 1995 sampai dengan sekarang, berdasarkan

Peraturan Pemerintah No.56 tanggal 19 Oktober 1991 tentang pengalihan bentuk Perum Pelabuhan I menjadi Perusahaan Perseroan Pelabuhan, hingga sekarang PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I yang didirikan sesuai akte pendirian/ anggaran dasar yang dibuat dihadapan notaris Imas Fatimah, SH tanggal 01 Desember 1992 sebagaimana dimuat dalam Berita Negara tanggal 01 November 1994 No. 78. Tambahan Berita Negara tanggal 02 Januari 1999 No. 1.

Sebagai sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang jasa, PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan memerlukan sebuah visi

dan misi dalam menjalankan semua aktivitas kerjanya guna memudahkan pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan sebagai mind frame dalam menerapkan langkah-langkah yang akan diambil.

1. Visi dan Misi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan a. Visi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan

Diketahui secara luas sebagai perusahaan penyedia jasa kepelabuhan berkelas dunia.


(24)

b. Misi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan

Menyediakan jasa kepelabuhan berkualitas yang berperan sebagai pusat logistik untuk memuaskan kebutuhan pelanggan serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan sumber daya manusia.

2. Klasifikasi Cabang Pelabuhan Sebagai Strategic Business Unit PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan

PT. (Persero). Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan memiliki wilayah usaha sendiri, terdiri dari 15 cabang sebagai SBU (Strategic business Unit) dan meliputi 25 pelabuhan yg tersebar di tiga propinsi, yaitu : propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, propinsi Sumatera Utara dan propinsi Riau. Klasifikasi cabang pelabuhan di tunjukkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1

Klasifikasi Cabang Pelabuhan Sebagai Strategic Business Unit PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan

No Cabang Kelas Propinsi Kawasan/

Perwakilan 1. Belawan Utama Sumatera utara Kwala Tanjung

No Cabang Kelas Propinsi Kawasan/

Perwakilan

2. Dumai I Riau Bagan Siapi-api

3. Tanjung Pinang

I Riau Tanjung Pinang

4. Pekanbaru II Riau

5. Lhokseumawe II Aceh

6. Tanjung Balai Karimun

III Riau

7. Tanjung Balai Asahan

III Sumatera Utara

8. Sibolga III Sumatera Utara

9. Malahayati III Aceh Meulaboh.

Sabang

10. Tembilahan III Riau Kuala Enok

11. Rengat IV Riau

12. Kwala Langsa IV Aceh

13. Bengkalis IV Riau

14. Selat Panjang IV Riau

15. Gunung Sitoli IV Sumatera Utara


(25)

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk menjalankan segala aktivitas dalam rangka menunjang laju perusahaan maka diperlukan struktur organisasi untuk memudahkan koordinasi kerja antara masing-masing bagian. Struktur oranisasi yang jelas akan mempermudah pelaksanaan kerja karena diketahui dengan pasti job description antar tiap bagian.

Struktur organisasi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan telah menggambarkan secara pasti tentang tata letak dan fungsi dari

tiap departemen yang ada dalam perusahaan. Bentuk struktur organisasi pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan adalah bentuk lini di

mana setiap bawahan bertanggung jawab langsung kepada pimpinan departemennya masing-masing dan adanya keterkaitan kerja antara satu departemen dengan departemen yang lainnya.

Berikut ini merupakan struktur organisasi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia Cabang Belawan yang dapat dilihat pada gambar 2.1.


(26)

GAMBAR 2.1 STRUKTUR ORGANISASI PT (Persero) Pelabuhan Indonesia Cabang Belawan General Manager Deputi General Manager Manajer Sistem Manajemen Manajer Teknik Manajer Teknologi Informasi Manajer Umum Menejer Komersil Asisten Menejer Fasilitas Asisten Menejer Peralatan Dan Instalasi Asisten Menejer Pengoperasian Sistem dan Alikasi Asisten Menejer Peralatan Dan Instalasi Asisten Menejer Sumber Daya Manusia Asisten Menejer Tata Usaha dan Rumah Tangga Asisten Menejer Hukum dan Humas Asisten Menejer Pelayanan Pemanduan Asisten Menejer Penyiapan Armada Asisten Menejer Perencanaan dan Pengendalian Asisten Menejer Pelayanan Operasi Asisten Menejer Pelayanan Bongkar Muat Asisten Menejer Administrasi dan Keuangan Asisten Menejer Pelayanan Pelanggan Asisten Menejer Pemasaran Menejer Keuangan Asisten Menejer Anggaran dan Akuntansi Asisten Menejer Perbendaharaan Asisten Menejer Kemitraan dan Bina Menejer Logistik Kepala Perwakilan Pangkalan Susu/Brandan Manajer Pelayanan Kapal Menejer Pelayanan Terminal Menejer Usaha Bongkar Muat


(27)

Sebagaimana umumnya sebuah perusahaan, struktur organisasi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan terdiri dari tiga

tingkatan, yaitu :

1. Top Management (Direksi), yang terdiri dari: direktur utama sebagai

pimpinan, direktur usaha, direktur teknik, direktur keuangan serta direktur personalia dan umum di mana masing-masing memimpin direktorat yang bersangkutan. Dewan direksi berperan sebagai penentu kebijakan, mengarahkan dan mengendalikan organisasi.

2. Middle Management (disebut dengan Senior Manajer Bidang - SMB)

yang memimpin bidang masing-masing di dalam direktorat yang bersangkutan. Pada tingkat ini termasuk Satuan Pengawas Intern (SPI), bagian Perencananan Informasi dan Pengembangan (Renimbang). Pada tingkat ini, manajer bergerak sebagai pemikir, perencana dan mengendalikan Budget Centre bidang masing - masing.

3. Lower Managemet, merupakan unit pelaksana yang di tetapkan sebagai Strategis Business Unit (SBU) yang terdiri dari cabang-cabang

pelabuhan (ada 15 cabang), Unit Terminal Peti Kemas (UTPK), Unit Rumah Sakit, Unit Galangan Kapal serta Balai Pendidikan dan Latihan (BPL). Strategis Business Unit ini merupakan Profit Centre dalam melaksanakan usaha jasa kepelabuhan.

Struktur organisasi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan terdiri atas dua bagian besar, yaitu:

1. Struktur Organisasi Kantor Pusat, terdiri dari : a. Direksi;

b. Direktorat Usaha; c. Direktorat Teknik; d. Direktorat Keuangan;

e. Direktorat Personalia dan Administrasi Umum; f. Satuan Pengawas Intern;

g. Bagian Sistem dan Teknologi Informasi; h. Sekretariat Korporasi.


(28)

2. Unit Pelaksana, terdiri dari: a. Cabang ;

b. Perwakilan; c. Unit Usaha; d. Anak Perusahaan; e. Perusahaan Patungan.

Berikut adalah uraian tugas, wewenag dan tanggung jawab dari beberapa jabatan dan keduduka n pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan, yaitu:

1. Direksi

Direksi memiliki tugas pokok, yaitu :

a. Memimpin, mengurus dan mengelola Perseroan sesuai dengan tugas pokok perusahaan;

b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan ; c. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan ;

d. Melaksanakan kebijakan umum yang telah di gariskan oleh R.U.P.S. ( Rapat Umum Pemegang Saham )

e. Menyiapkan rencana jangka panjang perusahaan ( RJJP ) dan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) pada waktunya ;

f. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kegiatan perusahaan dan perhitungan hasil usaha menurut cara dan waktu yang telah di tetapkan oleh RUPS.

Selain itu, Direksi juga memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Pengembangan organisasi, sumber daya masyarakat dan manajemen perusahaan;

b. Pengelola kegiatan-kegiatan perusahaan secara terpadu ; c. Pengendalian perusahaan ;

d. Perencanaan pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan. 2. Direktorat Usaha

Direktorat usaha memiliki tugas membina dan menyelenggarakan kegiatan pemasaran, pelayanan jasa kepelabuhan, aneka usaha, serta pengembangan


(29)

dan jaminan mutu sesuai dengan kebijakan pengusahaan yang telah ditetapkan perusahaan.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Usaha mempunyai fungsi : a. Pembinaan dan penyelenggaraan pemasaran jasa kepelabuhan ;

b. Pembinaan dan penyelenggaraan pelayanan jasa kepelabuhan ; c. Pembinaan dan penyelenggaraan aneka usaha ;

d. Pembinaan dan penyelenggaraan pengembangan dan jaminan mutu. 3. Direktorat Teknik

Direktorat Teknik mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan perencanaan teknik, pembangunan, pengadaan, pemeliharaan bangunan dan peralatan pelabuhan serta pengendalian lingkungan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan perusahaan.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Teknik mempunyai tugas : a. Pembinaan dan penyelenggaraan prasarana teknik ;

b. Pembinaan dan penyelenggaraan sarana teknik ;

c. Pembinaan dan penyelenggaraan master plan dan lingkungan. 4. Direktorat Keuangan

Direktorat Keuangan mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan kegiatan administrasi perencanaan dan pengendalian anggaran, perbendaharaan dan portfolio investasi, akuntansi dan kemitraan serta bina lingkungan, sesuai dengan kebijaksanaan yang di tetapkan perusahaan.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Keuangan mempunyai tugas : a. Pembinaan dan penyelenggaraan administrasi perencanaan dan

pengendalian anggaran ;

b. Pembinaan dan penyelenggaraan perbendaharaan dan portfolio investasi; c. Pembinaan dan penyelenggaraan akuntansi ;

d. Pembinaaan dan penyelenggaraan kemitraan dan bina lingkungan. 5. Direktorat Personalia dan Administrasi Umum

Direktorat Personalia dan Administrasi Umum mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan perencanaan dan pengembangan organisasi dan sumber daya manusia, memelihara hubungan industrial, kesejahteraan pegawai serta administrasi personalia yang telah di tetapkan perusahaan.


(30)

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Personalia dan Administrasi Umum mempunyai fungsi :

a. Perencanaan dan pengembangan organisasi dan sumber daya manusia ;

b. Pembinaan dan penyelenggaraan hubungan industrial, kesejahteraan pegawai dan administrasi personalia;

c. Pembinaan dan penyelenggaraan administrasi umum. 6. Satuan Pengawas Intern

Satuan Pengawas Intern mempunyai tugas membantu Direktur Utama dalam melakukan penilaian secara independent atas pengendalian pengelolaan perusahaan dan penilaian atas pelaksanaan pengelolaan melalui pemeriksaan keuangan dan operasional pada bidang-bidang dan unit-unit kerja di lingkungan perusahaan serta memberikan laporan dan saran-saran perbaikan kepada direktur utama dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan yang efisien, efektif dan ekonomis dalam rangka mendorong perwujudan good

corporate governance.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Satuan Pengawas Intern mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan penilaian pelaksanaan sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen perusahaan ;

b. Penyelenggaraan pemeriksaan keuangan dan operasional perusahaan ; c. Pendorong pelaksanaan pengawasan melekat yang lebih efektif di

perusahaan;

d. Pemantau dan mengupayakan penetapan good corporate governance. e. Penyelenggaraan dokumentasi laporan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut

temuan pemeriksaan serta ketatausahaan dan kesekretariatan satuan pengawas intern.

f. Bersama dengan komite audit penyiap audit charter dan memantau pelaksanaannya.

7. Bagian Perencanaan dan Pengembangan

Bagian Perencanaan dan Pengembangan mmpunyai tugas menyiapkan pembinaan renbang, menyusun program kerja dan rencana jangka panjang


(31)

perusahaan (RJJP), melakukan penelitian pengembangan perusahaan dan menyiapkan kajian kelayakan investasi dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bagian Perencanaan dan Pengembangan mempunyai fungsi :

a. Penyiapan pembinaan renbang dan penyusutan program kerja serta RJJP melalui pengintegrasian rencana fungsional masing-masing direktorat ; b. Penyiapan pembinaan dan penyusunan program kerja serta

penyelenggaraan penelitian dan pengumpulan serta pengolahan data renbang ;

c. Penyiapan pembinaan dan penyusunan program kerja serta penyelenggaraan kerja serta kajian kelayakan sebelum pelaksanaan pekerjaan investasi.

8. Bagian Sistem dan Teknologi Informasi

Bagian Sistem dan Teknologi Informasi mempunyai tugas menyiapkan pembinaan, menyusun program kerja dan menyelenggarakan kegiatan merancang, membangun, memelihara dan mengembangkan sistem dan teknologi informasi yang efektif dan efisien, serta mengumpulkan dan mengolah data (data base) dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bagian Sistem dan Teknologi Informasi mempunyai fungsi :

a. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan kegiatan merancang, membangun, memelihara serta mengembangkan teknologi informasi yang efektif dan efisien;

b. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan sistem informasi dan pengumpulan serta pengelolaan data (Data Base), serta implementasi sistem dukungan pengambilan keputusan (Decision

Support System);

c. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja di bidang operasi sistem komputer, analisis sistem dan pemprograman computer, guna peningkatan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumber daya manusia.


(32)

9. Sekretariat Korporasi

Sekretariat korporasi mempunyai tugas menyiapkan pembinaan, menyusun program kerja dan menyelenggarakan kegiatan public relation, protokol, dan kehumasan dan hubungan intenasional, kegiatan hukum dan perikatan, kegiatan kesekretariatan direksi untuk melancarkan tugas-tugas kepengurusan perusahaan.

Untuk melancarkan tugasnya, Sekretariat Korporasi mempunyai fungsi: a. Peningkatan citra perusahaan dan penyiapan informasi perusahaan yang

di butuhkan oleh pihak eksternal;

b. Fasilitator direksi dalam menjalankan pengelolaan perusahaan;

c. Penyelenggara rapat direksi, rapat umum pemegang saham dan rapat umum pemegang saham luar biasa;

d. Penelaah peraturan perusahaan;

e. Penjagaan kepentingan umum dan perikatan perusahaan serta pemantauan atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku dan persyaratan keterbukaan.

C. Bidang Usaha yang Dijalankan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan

Bidang usaha yang di jalankan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan adalah menyelenggarakan pengusahaan pelayanan jasa kepelabuhan dan usaha lainnya yang menunjang terhadap kelancaran arus kapal, barang dan penumpang melalui pelabuhan. Berikut ini adalah beberapa kegiatan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan yang tertuang dalam pasal 3 ayat 2 akta Notaris Imas Fatimah Nomor 1 tanggal 1 Desember 1992 yang telah termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 1 Nopember 1994 Nomor 87 jo tanggal 2 Januari 1999 Nomor 01 adalah sebagai berikut :

1. Penyedia dan/atau pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat berlabuhnya kapal;

2. Penyedia dan/atau pelayanan jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal;


(33)

3. Penyedia dan/atau pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat, bongkar muat peti kemas, curah cair, curah kering (general cargo), dan kendaraaan;

4. Penyedia dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering, multi purpose, penumpang, pelayaran rakyat dan Ro-Ro;

5. Penyedia dan/atau pelayanan gudang-gudang dan lapangan penumpukan dan tangki/tempat penimbunan barang-barang, angkutan bandar, alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan;

6. Penyedia dan/atau pelayanan tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri dan gedung-gedung/bangunan yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan multi moda;

7. Penyedia dan/atau pelayanan listrik, air minum, dan instalasi limbah serta pembuangan sampah;

8. Penyedia dan/atau pelayanan jasa pengisian bahan bakar minyak untuk kapal dan kendaraan di lingkungan pelabuhan;

9. Penyedia dan/atau pelayanan kegiatan konsilidasi dan distribusi barang termasuk hewan;

10.Penyedia dan/atau pelayanan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhanan;

11.Pengusahaan dan pelayanan depo peti kemas dan perbaikan, cleaning, fumigasi, serta pelayanan logistik.

Selain kegiatan utama diatas, PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I dapat melakukan kegiatan usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan Perusahaan dan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perusahaan meliputi :

1. Jasa angkutan;

2. Jasa persewaan dan perbaikan fasilitas dan peralatan;

3. Jasa perawatan kapal dan peralatan di bidang kepelabuhanan;

4. Jasa pelayanan alih muat dari kapal (Ship to Ship Transfer) termasuk jasa ikutan lainnya;

5. Properti di luar kegiatan utama kepelabuhanan; 6. Fasilitas pariwisata dan perhotelan;


(34)

7. Jasa konsultan dan surveyor kepelabuhanan; 8. Jasa komunikasi dan informasi;

9. Jasa konstruksi kepelabuhanan; 10.Jasa forwarding/ekpedisi; 11.Jasa kesehatan;

12.Perbekalan dan catering;

13.Tempat tunggu kendaraan bermotor dan shuttle bus; 14.Jasa penyelaman (salvage);

15.Jasa tally;

16.Jasa pas pelabuhan; 17.Jasa timbangan.


(35)

BAB III PEMBAHASAN

A. Promosi Jabatan 1. Pengertian Promosi

Promosi menurut Siagian (2005 : 169) merupakan perpindahan pegawai dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkatannya dalam hierarki jabatannya lebih tinggi dan penghasilannya pun lebih besar pula.

2. Pengertian Promosi Jabatan

Promosi jabatan menurut Hasibuan (2008 : 108) merupakan perpindahan yang memperbesar authority (wewenang) dan responsibility (tanggung jawab) karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam organisasi sehingga kewajiban, hak, status dan penghasilannya semakin besar.

Menurut Flippo dalam Hasibuan (2008 : 108) menyatakan bahwa : “A promotion insolves a change from one job to another job that is better in terms

status and responbility. Ordinary the change to the higher job his accompanied by increased pay and privileges, but not always”. Artinya promosi adalah

perpindahan dari satu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan kejabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan gaji atau upah lainnya walaupun tidak selalu demikian.

Kesimpulan dari definisi di atas, promosi jabatan adalah perpindahan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi, dengan adanya perubahan tersebut menimbulkan wewenang, hak, status dan tanggung jawab yang semakin besar, serta memperoleh pendapatan yang semakin tinggi, untuk itu diperlukan kecakapan dan kemampuan yang lebih baik.

3. Tujuan Promosi Jabatan

Menurut Hasibuan (2008:113) promosi jabatan memiliki tujuan antara lain:

a. Memberikan pengakuan, jabatan dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi tinggi.


(36)

b. Menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yang semakin tinggi.

c. Menjamin stabilitas kepegawaian dengan direalisasikannya promosi kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian yang jujur.

d. Merangsang peningkatan semangat kerja serta kepuasan pribadi karyawan sehingga produktivitas kerjanya meningkat, dan

e. Menambah dan memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para karyawan.

Maka dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa promosi jabatan bertujuan untuk menunjang kegiatan perusahaan atau pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia secara keseluruhan.

4. Dasar-Dasar Pertimbangan Promosi Jabatan

Program promosi jabatan hendaknya memberikan informasi yang jelas, apa yang dijadikan dasar pertimbangan untuk mempromosikan seorang karyawan dalam perusahaan tersebut. Pedoman yang dijadikan dasar untuk mempromosikan karyawan menurut Hasibuan (2008: 109) meliputi :

a. Pengalaman (Senioritas)

Pengertian pengalaman dalam promosi jabatan ini didasarkan pada lamanya pengalaman kerja karyawan. Pertimbangan promosi adalah pengalaman kerja seseorang, orang yang terlama bekerja dalam perusahaan mendapat prioritas pertama dalam tindakan promosi.

b. Kecakapan (Ability)

Kecakapan berarti seseorang akan dipromosikan berdasarkan penilaian kecakapan. Pertimbangan promosi adalah kecakapan, orang yang cakap atau ahli mendapat prioritas pertama untuk dipromosikan. Kecakapan adalah total dari semua keahlian yang diperlukan untuk mencapai hasil.

c. Kombinasi Pengalaman dan Kecakapan

Kombinasi pengalaman dan kecakapan yaitu promosi yang berdasarkan pada lamaya pengalaman dan kecakapan. Pertimbangan


(37)

promosinya adalah berdasarkan lamanya dinas, ijazah pendidikan formal yang dimiliki dan hasil ujian kenaikan golongan.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dasar-dasar untuk melakukan promosi jabatan dengan menilai pengalaman dan kecakapan seorang karyawan. Akan lebih baik lagi jika perusahaan menerapkan kombinasi dari pengalaman dan kecakapan agar karyawan yang akan dipromosikan adalah orang yang tepat untuk jabatan tersebut dan dapat memberikan hasil yang maksimal.

5. Syarat-Syarat Promosi Jabatan

Setiap karyawan tentu menginginkan kenaikan jabatan atau dipromosikan. Namun seringkali karyawan belum mengetahui apa saja yang diperlukan agar memperoleh perhatian pimpinan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.

Bagi pimpinan, mempromosikan karyawan tentu harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan terlebih dahulu. Syarat-syarat-syarat promosi tersebut harus dapat dipakai untuk menetapkan siapa yang berhak dipromosikan. Tujuannya agar dapat menjamin bahwa karyawan yang dipromosikan mempunyai kemampuan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.

Syarat-syarat umum mempromosikan karyawan menurut seorang pakar SDM Nitisemito (http://artikel-manajemen.blogspot.com) antara lain :

a. Pengalaman

Banyaknya pengalaman seorang karyawan seringkali dipakai sebagai salah satu syarat untuk promosi sebab dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan kemampuan yang lebih tinggi, ide yang lebih banyak, dan sebagainya.

b. Tingkat Pendidikan

Beberapa perusahaan yang mensyaratkan pendidikan minimal untuk dapat dipromosikan pada jabatan tertentu. Alasannya adalah dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pemikiran yang lebih baik. c. Loyalitas

Loyalitas atau kesetiaan terhadap perusahaan tempat bekerja seringkali dipakai sebagai syarat untuk promosi. Hal ini disebabkan dengan loyalitas yang tinggi dapat diharapkan antara lain tanggung jawab yang lebih besar.


(38)

d. Kejujuran

Untuk jabatan-jabatan tertentu mungkin masalah kejujuran merupakan syarat promosi yang penting. Misalnya, untuk jabatan kasir pada umumnya syarat kejujuran merupakan syarat utama yang harus diperhatikan.

e. Tanggung Jawab

Seringkali perusahaan memerlukan tanggung jawab yang cukup besar sehingga masalah tanggung jawab merupakan syarat utama untuk promosi.

f. Kepandaian Bergaul

Untuk promosi jabatan tertentu mungkin diperlukan kepandaian bergaul sehingga persyaratan kemampuan bergaul dengan orang lain perlu dicantumkan untuk promosi jabatan tersebut. Misalnya, untuk jabatan salesman penetapan syarat tersebut adalah sangat penting. g. Prestasi Kerja

Pada umumnya setiap perusahaan selalu mencantumkan syarat prestasi kerja untuk promosi. Ini dapat dilihat dari catatan-catatan prestasi yang telah dikerjakan.

h. Inisiatif dan Kreatif

Untuk promosi pada jabatan tertentu mungkin syarat tingkat inisiatif dan kreatif harus diperhatikan. Hal ini disebabkan untuk jabatan tersebut sangat diperlukan inisiatif dan kreatif.

Setelah mengetahui beberapa syarat tersebut diharapkan karyawan dapat mengerjakan tugas yang diberikan perusahaan dengan lebih baik serta dapat memperhatikan syarat-syarat umum untuk mendapatkan promosi jabatan sehingga kesempatan karyawan untuk dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi dapat tercapai.

6. Jenis-jenis Promosi Jabatan

Jenis-jenis promosi jabatan menurut Hasibuan (2008 : 113) adalah sebagai berikut :


(39)

Seorang karyawan dinaikkan jabatannya untuk sementara karena adanya lowongan yang segera diisi.

b. Promosi Tetap (Permanent Promotion)

Seorang karyawan dipromosikan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk dipromosikan.

c. Promosi Kecil (Small Scale Promotion)

Menaikkan jabatan seorang karyawan dari jabatan yang tidak sulit untuk dipindahkan ke jabatan yang sulit yang memerlukan keterampilan tertentu, tetapi tidak disertai dengan peningkatan wewenang, tanggung jawab dan gaji.

d. Promosi Kering (dry Promotion)

Seorang karyawan dinaikkan jabatannya ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan pangkat, wewenang, dan tanggung jawab, tetapi tidak disertai dengan kenaikkan gaji atau upah.

Pada umumnya setiap orang ingin dipromosikan, tetapi ada juga yang tidak bersedia untuk dipromosikan dengan alasan tertentu. Adapun alasan-alasan tersebut menurut Hasibuan (2008:114) antara lain adalah sebagai berikut :

1. Perbedaan kenaikkan gaji yang diterima mungkin dianggap tidak seimbang dengan tanggung jawab yang akan dilaksanakannya.

2. Karyawan merasa segan meninggalkan kelompok lamanya untuk masuk ke kelompok yang baru yang belum pasti sikap menerimanya. 3. Keamanan pada pekerjaan yang baru selalu ada faktor-faktor

ketidakpastian.

4. Tidak ada persetujuan dari keluarga.

5. Faktor kesehatan yang tidak memungkinkan seseorang untuk memikul tanggung jawab yang besar.

6. Tempatnya terpencil, sarana pendidikan, transportasi, hiburan, rumah sakit, adat istiadat, dan bahasa di tempat yang baru tidak cocok.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tidak semua promosi jabatan disertai dengan peningkatan penghasilan dan tidak semua orang tidak ingin


(40)

dipromosikan, ada juga yang tidak bersedia untuk dipromosikan dengan alasan-alasan tertentu.

B. PRODUKTIVITAS KERJA 1. Pengertian Produktivitas

Menurut Anoraga (2000: 119) Produktivitas memiliki pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis, dan sistem. Sebagai konsep ekonomis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada umumnya. Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pengertian sebagai pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan, dimana kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sebagai konsep sistem, produktivitas memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerjasama atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.

Menurut Sinungan (2003 : 12) Produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa. Produktivitas juga diartikan sebagai:

a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satuan-satuan (unit) umum.

Produktivitas menurut Sinungan (2003 : 13) adalah interaksi terpadu antara tiga faktor yang mendasar, yaitu:

a. Investasi

Komponen pokok dari investasi ialah modal, karena modal merupakan landasan gerak suatu usaha, namun modal saja tidaklah cukup, untuk itu harus ditambah dengan komponen teknologi. Untuk berkembang menjadi bangsa yang maju kita harus dapat menguasai teknologi, terutama teknologi yang bisa memberi dukungan kepada kemajuan


(41)

pembangunan nasional, di tingkat mikro tentunya teknologi yang mampu mendukung kemajuan usaha atau perusahaan.

b. Manajemen

Kelompok manajemen dalam organisasi bertugas pokok menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja sedemikian rupa sehingga tujuan tercapai dengan baik. Hal-hal lain yang dihadapi dalam manajemen, terutama dalam organisasi modern, ialah semakin cepatnya cara kerja sebagai pengaruh langsung dari kemajuan-kemajuan yang diperoleh dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempengaruhi seluruh aspek organisasi seperti proses produksi distribusi, pemasaran dan lain-lain.

c. Tenaga Kerja

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan faktor-faktor tenaga kerja ialah:

1. Motivasi pengabdian, disiplin, etos kerja, produktivitas dan masa depannya.

2. Hubungan industrial yang serasi dan harmonis dalam suasana keterbukaan.

2. Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja menurut Gaspersz (2003 : 130) merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan konsumen. Produktivitas dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir kepada persepsi pelanggan. Hal ini dapat diimplementasikan interaksi antara karyawan dan pelanggan yang mencakup:

a. Ketepatan waktu

Berkaitan dengan kecepatan memberikan tanggapan terhadap keperluan-keperluan pelanggan.

b. Penampilan karyawan

Berkaitan dengan kebersihan dan kecocokan dalam berpakaian c. Kesopanan dan tanggapan terhadap keluhan

Berkaitan dengan bantuan yang diberikan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang diajukan pelanggan.


(42)

3. Konsep Produktivitas Kerja

Menurut Nawawi dan Handari dalam Damayanti (2005 : 25) menjelaskan secara konkrit konsep produktivitas kerja yakni:

a. Produktivitas kerja merupakan perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh dengan jumlah kerja yang dikeluarkan. Produktivitas kerja dikatakan tinggi jika hasil yang diperoleh lebih besar daripada sumber tenaga kerja yang dipergunakan dan sebaliknya.

b. Produktivitas yang diukur dari daya guna (efisiensi penggunaan personal sebagai tenaga kerja). Produktivitas ini digambarkan dari ketepatan penggunaan metode atau cara kerja dan alat yang tersedia, sehingga volume dan beban kerja dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang tersedia. Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan uang, sehingga produktivitas hanya digambarkan melalui efisiensi personal dalam pelaksanaan tugas-tugas pokoknya.

4. Pengukuran Produktivitas Kerja

Menurut Syarif dalam Damayanti (2005 : 29) , pengukuran produktivitas kerja pada dasarnya digunakan untuk mengetahui sejauhmana tingkat efektifitas dan efisiensi kerja karyawan dalam menghasilkan suatu hasil. Dalam usaha untuk dapat mengukur tingkat kemampuan karyawan dalam mencapai suatu hasil yang lebih baik dan ketentuan yang berlaku (kesuksesan kerja). Tingkat produktivitas kerja karyawan yang dapat diukur adalah:

a. Penggunaan waktu

Penggunaan waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja karyawan meliputi:

1. Kecepatan waktu kerja 2. Penghematan waktu kerja 3. Kedisiplinan waktu kerja 4. Tingkat absensi

b. Output

Merupakan hasil produksi karyawan yang diperoleh sesuai produk yang diinginkan perusahaan. Pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana


(43)

untuk menganalisa dan mendorong dan efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan praktisnya sebagai patokan dalam pembayaran upah karyawan. Tujuan pengukuran produktivitas adalah untuk membandingkan hasil hal-hal sebagai berikut:

1. Pertambahan produksi dari waktu ke waktu 2. Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu 3. Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu 4. Jumlah hasil sendiri dengan orang lain.

5. Komponen prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi utama orang lain.

5. Faktor-Faktor Peningkatan Produktivitas Kerja

Menurut Hasibuan (2003 : 127) beberapa faktor yang dapat meningkatkan produktivitas kerja yakni:

a. Perbaikan terus menerus

Upaya meningkatkan produktivitas kerja salah satu implementasinya ialah bahwa seluruh komponen harus melakukan perbaikan secara terus menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu kiat tetapi merupakan salah satu etos kerja yang penting sebagai bagian dari filsafat manajemen mutakhir.

Suatu organisasi dituntut secara terus menerus untuk melakukan perubahan-perubahan baik secara internal maupun eksternal. Perubahan internal diantaranya:

1. Perubahan strategi organisasi

2. Perubahan kebijakan tentang produk 3. Perubahan pemanfaatan teknologi

4. Perubahan dalam praktek-praktek sumber daya manusia sebagai akibat diterbitkannya perundang-undangan baru oleh pemerintah.

Sedangkan perubahan eksternal meliputi:

1. Perubahan yang terjadi dengan lambat atau evolusioner dan bersifat acak

2. Perubahan yang tinggi secara berlahan tetapi berkelompok

3. Perubahan yang terjadi dengan cepat karena dampak tindakan suatu organisasi yang dominan peranannya di masyarakat


(44)

4. Perubahan yang terjadi cepat, menyeluruh, dan kontinyu.

b. Peningkatan mutu hasil pekerjaan

Peningkatan mutu hasil pekerjaan harus dilaksanakan oleh semua komponen dalam organisasi. Bagi manajemen misalnya, perumusan strategi, penentuan kebijakan, dan proses pengambilan keputusan.

c. Pemberdayaan sumber daya manusia

Memberdayakan sumber daya manusia mengandung kiat untuk:

1. Mengakui harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang mulia, mempunyai harga diri, daya nalar, memiliki kebebasan memilih, akal, perasaan, dan berbagai kebutuhan yang beraneka ragam.

2. Manusia mempunyai hak-hak yang asasi dan tidak ada manusia lain (termasuk manajemen) yang dibenarkan melanggar hak tersebut. Hak-hak tersebut yakni Hak-hak menyatakan pendapat, Hak-hak berserikat, Hak-hak memperoleh pekerjaan yang layak, hak memperoleh imbalan yang wajar, dan hak mendapat perlindungan.

3. Penerapan gaya manajemen yang partisipasif melalui proses berdemokrasi dalam kehidupan berorganisasi. Dalam hal ini pimpinan mengikutsertakan para anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan.

d. Kondisi fisik tempat bekerja yang menyenangkan

Perusahaan yang memiliki kondisi fisik yang menyenangkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan produktivitas kerja.

e. Umpan balik

Pelaksanaan tugas dan karir karyawan tidak dapat dipisahkan dari penciptaan, pemeliharaan, dan penerapan sistem umpan balik yang objektif, rasional, baku, dan validitas yang tinggi. Objektif dalam arti didasarkan pada norma-norma yang telah disepakati bukan atas dasar emosi, senang atau tidak senang pada seseorang. Rasional dalam arti dapat diterima oleh akal sehat. Jika seorang karyawan dikenakan sanksi disiplin, status berat dan ringannyadisesuaikan dengan jenis pelanggarannya. Validitas yang tinggi dalam


(45)

arti siapapun yang melakukan penilaian atas kinerja karyawan didasarkan pada tolok ukur yang menjadi ketentuan.

6. Faktor-Faktor Penentu Produktivitas

Menurut Sulistiyani & Rosidah (2003 : 200) Ada beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas suatu instansi antara lain:

a. Ilmu Pengetahuan

Pengetahuan dan keterampilan sesungguhnya yang mendasari pencapaian produktivitas. Ada perbedaan substansial antara pengetahuan dan keterampilan. Konsep pengetahuan berorientasi pada intelejensi, daya pikir, dan penguasaan ilmu serta luas sempitnya wawasan yang dimiliki seseorang. Dengan demikian pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan kontribusi pada seseorang dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan ataupun menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yagn luas dan pendidikan yang tinggi seorang pegawai diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif.

b. Keterampilan

Merupakan kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Keterampilan diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis. Dengan keterampilan yang dimiliki seorang pegawai diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara produktif.

c. Kemampuan

Kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai. Konsep ini jauh lebih luas karena dapat mencakup sejumlah kompetensi. Pengetahuan dan keterampilan termasuk faktor pembentuk kemampuan. Dengan demikian apabila seseorang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, diharapkan memiliki kemampuan yang tinggi pula.


(46)

Sangat erat hubungan antara kebiasaan dan perilaku. Perilaku merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika kebiasaan yang terpolakan tersebut memiliki implikasi positif dalam hubungannya dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan. Arti yang dimaksudkan di atas, apabila kebiasaan-kebiasaan pegawai adalah baik, maka hal tersebut dapat menjamin perilaku kerja yang baik pula. Dengan demikian perilaku manusia juga akan ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang telah tertanam dalam diri pegawai sehingga dapat mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya. Dengan kondisi pegawai tersebut, maka produktivitas dapat dipastikan dapat terwujud.

C. Pelaksanaan Promosi Jabatan di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan

Kebijakan promosi yang diberlakukan oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan, dilakukan dengan adanya realisasi terlebih dahulu dan dirancang oleh tim yang telah ditunjuk oleh perusahaan sebelumnya. Dalam kebijakan ini diketahui bahwa penilaian kerja pegawai (PKP) dilakukan setahun sekali untuk pegawai dan enam bulan sekali untuk calon pegawai. Penilaian promosi melalui prosedur yang panjang.

Ada banyak hal yang mendasari penilaian promosi jabatan yang dilakukan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan terhadap karyawannya, antara lain : capability, loyalitas, kemauan yang keras, kemampuan berfikir efektif dan efisien, kedisiplinan, kejujuran, kondisi fisik, penguasaan karyawan terhadap pekerjaan yang di berikan, kerajinan, tanggung jawab, kemampuan memimpin, kemampuan berkomunikasi, hubungan dengan atasan dan rekan kerja, kreativitas dan hubungan sosial.

Program promosi jabatan yang ada di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan telah meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya hubungan kerja sama yang dilakukan oleh perusahaan di bidang kepelabuhanan dengan pihak swasta. Daerah lingkungan kerja PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I berada ditempat yang strategis. Hinterland perusahaan umumnya merupakan daerah penghasil komoditi ekspor yang bersumber dari industri pertanian, perkebunan, pertambangan, pariwisata dan


(47)

industri lainnya. Pihak manajemen menyadari bahwa pengembangan usaha kepelabuhanan tersebut, tidak semua dapat dikelola sendiri karena dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk pembangunan dan pengembangan pelabuhan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan pendapatan perseroan adalah melakukan pelaksanaan kerjasama usaha dengan pihak swasta.

Hubungan kerja sama ini dapat terlaksana dengan baik karena karyawan yang dimiliki oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan berhasil meyakinkan pihak swasta untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan dengan menawarkan fasilitas-fasilitas terbaik yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan demikian diharapkan pihak swasta menaruh tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap perusahaan. Maka kerjasama usaha yang telah dilaksanakan perusahaan antara lain:

1. Kerjasama pengelolaan air kapal / umum yang layak minum di pelabuhan Belawan, Dumai dan Tanjung Balai Karimun

2. Kerjasama pelayanan penundaan kapal di pelabuhan Belawan, Dumai, Pekanbaru dan Tanjung Pinang.

3. Kerjasama pengoperasian Dermaga untuk Kepentingan Sendiri (DUKS) dilingkungan kerja PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I.

4. Kerjasama pengoperasian Container Gantry Crane di Terminal Internasional UTPK Belawan.

5. Kerjasama penanganan bongkar muat komoditi minyak kelapa sawit (CPO) dan ikutannya dengan sistem pipanisasi di Pelabuhan Belawan. 6. Kerjasama pengoperasian pelabuhan umum Teluk Lembu Pekanbaru

khusus kegiatan bongkar muat peti kemas.

7. Pengoperasian Public Tank Storage untuk komoditi minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya di pelabuhan Belawan.

8. Pengoperasian Gudang Curah Kering khusus untuk komoditi bungkil di Pelabuhan Belawan.

9. Kerjasama pengoperasian alat bongkar muat untuk handling container di

Terminal Container Pelabuhan Perawang Pekanbaru.

10.Kerjasama pengelolaan dan pengoperasian area Ship To Ship (STS) Transfer Perairan Karimun di cabang Tanjung Balai Karimun.


(48)

11.Kerjasama pengelolaan dan pengoperasian Ship Transit Ancharage Area (area labuh jangkar kapal-kapal) di area perairan Pulau Nipah di luar DLKR/DLKP pelabuhan Tanjung Balai Karimun dengan PT. Maxsteer Dyrynusa Perdana.

Meningkatnya produktivitas kerja karyawan di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan setelah adanya program promosi jabatan dapat juga dilihat dari banyaknya bentuk kerjasama usaha yang akan dilaksanakan oleh perusahaan diantaranya:

1. Kerjasama pelayanan jasa bunkering Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pelabuhan Belawan.

2. Kerjasama pelayanan jasa kepalabuhanan di Pulau Batam.

3. Kerjasama pembangunan dan pengelolaan gudang terpadu khusus komoditi curah kering di Pelabuhan Dumai.

4. Kerjasama pelayanan komoditi curah cair minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya melalui instalasi pipa terpadu di Pelabuhan Dumai.

5. Kerjasama pelayanan tangki timbun untuk umum dan B/M CPO di Pelabuhan Dumai.

Pengembangan pelabuhan strategis perlu diarahkan untuk meningkatkan

level of service guna mempertahankan pangsa pasar yang telah ada serta penetrasi

pasar dengan memanfaatkan pertumbuhan bisnis di hinterland.Adanya kesempatan untuk maju merupakan salah satu pendorong seseorang bekerja pada suatu perusahaan, yaitu dengan menjadi lebih berhasil daripada posisi yang dijabatnya selama ini.

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan memberikan kesempatan untuk maju kepada para karyawannya melalui program diklat dan mengijinkan karyawannya untuk melanjutkan pendidikan asal tidak menganggu pekerjaan.

Setiap tahun perusahaan mempromosikan karyawannya yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, yang meliputi prestasi kerja, disiplin kerja, pengalaman dan persyaratan lain yagn ditentukan dalam Penilaian Prestasi Kerja (PKP).


(49)

Unsur-unsur yang dinilai dalam Penilaian Prestasi Kerja (PKP) di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan terdiri dari:

1. Kecakapan, meliputi 5 komponen yaitu: a. Inisiatif

b. Kuantitatif hasil kerja c. Mutu hasil pekerjaan

d. Pembimbingan kepada bawahan ke arah kesempurnaan tugas pekerjaan (bagi pegawai yang mempunyai bawahan)

2. Watak dan tingkah laku, meliputi 5 komponen yaitu: a. Kejujuran dan kesusilaan

b. Disiplin kerja

c. Kesadaran dan kewajiban

d. Kelegalitasan terhadap sesama pegawai e. Absen dari kemangkiran masuk kerja. 3. Norma loyalitas, meliput i 2 komponen yaitu:

a. Terhadap Negara

b. Terhadap PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan 1. Prosedur Pelaksanaan Promosi Jabatan di PT (Persero) Pelabuhan

Indonesia – I Cabang Belawan

Promosi merupakan salah satu unsur yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu dalam pelaksanaanya diperlukan rencana yang matang, terarah dan terpadu dengan unsur lainnya serta dengan pedoman yang jelas dan objektif. Maka PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan memiliki suatu persyaratan penilaian terhadap para karyawan yang ingin mendapatkan promosi jabatan yang terdiri dari:

a. Prestasi.

b. Kenaikan pangkat jabatan maksimal mencapai 3 peringkat.

c. Pangkat jabatan (golongan) sesuai masalah dalam tentang pangkat jabatan.

d. Pengalaman jabatan yang menunjang jabatan yang akan dijabat, serta berorientasi pada pengembangan karir yang bersangkutan.


(50)

f. Telah menduduki jabatan sebelumnya minimal 2 tahun dan maksimal 5 tahun.

g. Diutamakan karyawan yang senior ( lamanya masa kerja di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan)

2. Tahapan-Tahapan dalam Promosi Jabatan Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan

Secara garis besar tahapan-tahapan tersebut terdiri dari:

a. Apabila ada posisi jabatan yang kosong memberitahukan kepada Sub Direktorat Sumber Daya Manusia.

b. Kemudian karyawan yang memenuhi syarat promosi tersebut diusulkan oleh atasan yang berwenang kepada bagian pengembangan karir.

c. Dari data yang ada baik mengenai prestasi, kondisi karyawan, masa kerja, dan golongan serta syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh perusahaan, bagian pengembangan karir mengolah data tersebut untuk menentukan karyawan yang berhak untuk menempati jawaban tersebut.

d. Setelah menentukan kayawan yang akan menempati jabatan tersebut, maka bagian pengembangan karir memberikan rekomendasi tertulis yang digunakan untuk dasar pengangkatan pejabat.

e. Dari rekomendasi ini maka pejabat yang berwenang akan mengeluarkan surat keputusan pengangkatan karyawan dalam hal ini Dirut.

D. Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan

Promosi memang sangat berperan penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Hal ini merupakan sesuatu yang harus dilakukan secara terus-menerus dan bersifat berkala, karena promosi akan menimbulkan kegairahan dalam bekerja karyawan.

Pada dasarnya promosi jabatan merupakan hal yang menyenangkan, karena antara karyawan dan perusahaan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan sama-sama mendapat keuntungan. Bagi karyawan yang dapat


(51)

diperoleh adalah meningkatnya produktivitas kerja dan dapat memotivasi karyawan lagi untuk maju dan berkembang. Sedangkan keuntungan yang dapat diperoleh oleh PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan adalah sasaran dan target dapat tercapai serta terpenuhinya tenaga kerja yang terampil sesuai dengan tugas dan wewenang serta tanggung jawab masing-masing.

Karena setiap karyawan memiliki identifikasi yang berlainan, seperti tabiat / watak, sikap / penampilan, kebutuhan, cita-cita / kepentingan lainnya, kebiasaan-kebiasaan yang dibentuk oleh keadaan aslinya, ataupun keadaan lingkungan dan pengalaman karyawan itu sendiri, sebagai akibat dari latar belakang pendidikan, pengalaman dan lingkungan masyarakat yang beraneka ragam, maka ini akan terbawa juga dalam hubungan kerjanya sehingga akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku karyawan tersebut dalam melaksanakan pekerjaannya. Disinilah peranan promosi diperlukan agar produktivitas karyawan tersebut tidak menurun melainkan akan terus meningkat. Karena pada dasarnya, pengaruh promosi jabatan itu sendiri adalah untuk:

1. Memotivasi karyawan untuk memperdalam pengetahuannya bahkan memaksa diri mengikuti pendidikan formal. Dengan demikian perusahaan akan mempunyai karyawan yang semakin terampil.

2. Moral karyawan akan semakin baik, bergairah dalam bekerja, mempunyai semangat yang tinggi dan prestasi kerjanya semakin meningkat karena ini termasuk bagian-bagian yang dinilai untuk promosi jabatan.

3. Disiplin karyawan semakin baik sebab disiplin termasuk bagian yang akan mendapat penilaian prestasi untuk dipromosikan.

4. Memotivasi berkembangnya persaingan sehat dan dinamis diantara para karyawan sehingga para karyawan berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan.

5. Perusahaan akan menempatkan karyawan yang terbaik pada setiap jabatan sehingga sasaran optimal akan tercapai.

Dengan menduduki jabatan atau pekerjaan yang lebih tinggi daripada jabatan atau pekerjaan yang sebelumnya, diharapkan karyawan mampu meningkatkan produktivitas kerja mereka.


(52)

Dengan moral kerja, disiplin kerja yang tinggi dan ditunjang dengan iklim perusahaan yang menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Salah satu caranya adalah dengan diadakannya promosi jabatan bagi karyawan atau tenaga kerja yang telah memiliki kualifikasi yang sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.


(53)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Promosi jabatan mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Karena ini merupakan bentuk apresiasi perusahaan terhadap prestasi kerja karyawan yang di wujudkan dakam bentuk promosi jabatan.

2. Proses pelaksanaan promosi jabatan yang berperan mendapatkan prioritas utama adalah berdasarkan prestasi kerja dan senioritas, biasanya yang sudah bekerja selama 4 (empat) tahun pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan.

3. Proses pelaksanaan promosi jabatan yang dilakukan oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan dilakukan berdasarkan Surat Keputusan dari Direksi yang disampaikan oleh Divisi Personalia.

4. Peningkatan produktivitas kerja mempunyai hubungan yang timbal balik antara perusahaan dengan karyawannya. Oleh karena itu produktivitas terhadap karyawan yang bekerja harus dilakukan secara objektif, hal ini penting sekali agar penilaian yang dilaksanakan dapat diterima sesuai dengan pekerjaannya.

5. Kebijakan promosi jabatan yang di terapkan oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan dapat meningkatkan kreativitas kerja karyawan baik dalam berpikir maupun dalam berkarya. Karena dengan promosi jabatan yang diberikan oleh perusahaan, tingkat tanggung jawab serta kesejahteraan karyawan pun juga akan meningkat.


(54)

6. Analisa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa peranan dan sosialisasi kebijakan promosi yang baik serta realisasi yang sebaik-baiknya dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dan terdapat hubungan yang positif antara kebijakan promosi yang diterapkan perusahaan terhadap produktivitas kerja karyawan karena promosi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas kerja dan apresiasi perusahaan terhadap prestasi kerja karyawan.

B. Saran

1. Perusahaan perlu secara intensif lagi dalam meningkatkan sosialisasi kebijakan promosi jabatan kepada seluruh lapisan karyawan, baik dari lini bawah hingga lini atas. Selain itu PT (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan juga perlu memberikan pengertian bahwa kebijakan promosi yang diterapkan dalam lingkungan kerja adalah semata-mata sebagai upaya perusahaan dalam meningkatkan prestasi kerja dengan memberikan beban kerja dan tanggung jawab kerja yang lebih tinggi serta sebagai upaya perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan. 2. Dalam menjalankan kebijakan promosi, hendaknya PT (Persero)

Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan tidak hanya menerapkan persyaratan senioritas saja dalam skala besar. Namun akan lebih baik apabila menggabungkan unsur senioritas dan kecakapan kerja serta keterampilan sebagai dasar utama penilaian dalam promosi jabatan. Sehingga akan tercipta konsep ”the right man in the right place” .


(55)

3. Perusahaan hendaknya memberikan kesempatan kepada karyawan pada lini bawah, bahwasanya dengan pengalaman yang minimal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang berat dengan jalan pelimpahan wewenang. Dengan cara ini diharapkan karyawan tersebut mampu menyelesaikan beban kerja yang diserahkan padanya dengan baik dan tepat waktu serta tidak menyalahi wewenang dan kepercayaan yang diberikan padanya.


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2000. Manajemen Bisnis. Cetakan Ketiga. Rineka Cipta. Jakarta.

Damayanti, Retno. 2005. Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV Bening Natural Furniture di Semarang. Skripsi. Dipublikasikan.

Gaspersz, Vincent. 2003. Total Quality Management. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hasibuan, S.P, Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Hasibuan. S.P. Malayu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Sinungan. 2003. Produktivitas Apa Dan Bagaimana. Bumi Aksara. Jakarta.

Sulistiyani, T, Ambar & Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik. Cetakan Pertama. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

19.50 wib.

Oktober 2010. Pukul 20.12 wib.


(1)

diperoleh adalah meningkatnya produktivitas kerja dan dapat memotivasi karyawan lagi untuk maju dan berkembang. Sedangkan keuntungan yang dapat diperoleh oleh PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan adalah sasaran dan target dapat tercapai serta terpenuhinya tenaga kerja yang terampil sesuai dengan tugas dan wewenang serta tanggung jawab masing-masing.

Karena setiap karyawan memiliki identifikasi yang berlainan, seperti tabiat / watak, sikap / penampilan, kebutuhan, cita-cita / kepentingan lainnya, kebiasaan-kebiasaan yang dibentuk oleh keadaan aslinya, ataupun keadaan lingkungan dan pengalaman karyawan itu sendiri, sebagai akibat dari latar belakang pendidikan, pengalaman dan lingkungan masyarakat yang beraneka ragam, maka ini akan terbawa juga dalam hubungan kerjanya sehingga akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku karyawan tersebut dalam melaksanakan pekerjaannya. Disinilah peranan promosi diperlukan agar produktivitas karyawan tersebut tidak menurun melainkan akan terus meningkat. Karena pada dasarnya, pengaruh promosi jabatan itu sendiri adalah untuk:

1. Memotivasi karyawan untuk memperdalam pengetahuannya bahkan memaksa diri mengikuti pendidikan formal. Dengan demikian perusahaan akan mempunyai karyawan yang semakin terampil.

2. Moral karyawan akan semakin baik, bergairah dalam bekerja, mempunyai semangat yang tinggi dan prestasi kerjanya semakin meningkat karena ini termasuk bagian-bagian yang dinilai untuk promosi jabatan.

3. Disiplin karyawan semakin baik sebab disiplin termasuk bagian yang akan mendapat penilaian prestasi untuk dipromosikan.

4. Memotivasi berkembangnya persaingan sehat dan dinamis diantara para karyawan sehingga para karyawan berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan.

5. Perusahaan akan menempatkan karyawan yang terbaik pada setiap jabatan sehingga sasaran optimal akan tercapai.

Dengan menduduki jabatan atau pekerjaan yang lebih tinggi daripada jabatan atau pekerjaan yang sebelumnya, diharapkan karyawan mampu


(2)

perusahaan yang menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Salah satu caranya adalah dengan diadakannya promosi jabatan bagi karyawan atau tenaga kerja yang telah memiliki kualifikasi yang sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Promosi jabatan mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Karena ini merupakan bentuk apresiasi perusahaan terhadap prestasi kerja karyawan yang di wujudkan dakam bentuk promosi jabatan.

2. Proses pelaksanaan promosi jabatan yang berperan mendapatkan prioritas utama adalah berdasarkan prestasi kerja dan senioritas, biasanya yang sudah bekerja selama 4 (empat) tahun pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan.

3. Proses pelaksanaan promosi jabatan yang dilakukan oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan dilakukan berdasarkan Surat Keputusan dari Direksi yang disampaikan oleh Divisi Personalia.

4. Peningkatan produktivitas kerja mempunyai hubungan yang timbal balik antara perusahaan dengan karyawannya. Oleh karena itu produktivitas terhadap karyawan yang bekerja harus dilakukan secara objektif, hal ini penting sekali agar penilaian yang dilaksanakan dapat diterima sesuai dengan pekerjaannya.

5. Kebijakan promosi jabatan yang di terapkan oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan dapat meningkatkan kreativitas kerja karyawan baik dalam berpikir maupun dalam berkarya. Karena dengan promosi jabatan yang diberikan oleh perusahaan, tingkat tanggung


(4)

sosialisasi kebijakan promosi yang baik serta realisasi yang sebaik-baiknya dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dan terdapat hubungan yang positif antara kebijakan promosi yang diterapkan perusahaan terhadap produktivitas kerja karyawan karena promosi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas kerja dan apresiasi perusahaan terhadap prestasi kerja karyawan.

B. Saran

1. Perusahaan perlu secara intensif lagi dalam meningkatkan sosialisasi kebijakan promosi jabatan kepada seluruh lapisan karyawan, baik dari lini bawah hingga lini atas. Selain itu PT (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan juga perlu memberikan pengertian bahwa kebijakan promosi yang diterapkan dalam lingkungan kerja adalah semata-mata sebagai upaya perusahaan dalam meningkatkan prestasi kerja dengan memberikan beban kerja dan tanggung jawab kerja yang lebih tinggi serta sebagai upaya perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan. 2. Dalam menjalankan kebijakan promosi, hendaknya PT (Persero)

Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan tidak hanya menerapkan persyaratan senioritas saja dalam skala besar. Namun akan lebih baik apabila menggabungkan unsur senioritas dan kecakapan kerja serta keterampilan sebagai dasar utama penilaian dalam promosi jabatan. Sehingga akan tercipta konsep ”the right man in the right place” .


(5)

3. Perusahaan hendaknya memberikan kesempatan kepada karyawan pada lini bawah, bahwasanya dengan pengalaman yang minimal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang berat dengan jalan pelimpahan wewenang. Dengan cara ini diharapkan karyawan tersebut mampu menyelesaikan beban kerja yang diserahkan padanya dengan baik dan tepat waktu serta tidak menyalahi wewenang dan kepercayaan yang diberikan padanya.


(6)

Anoraga, Pandji. 2000. Manajemen Bisnis. Cetakan Ketiga. Rineka Cipta. Jakarta.

Damayanti, Retno. 2005. Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan

Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV Bening Natural Furniture di Semarang. Skripsi. Dipublikasikan.

Gaspersz, Vincent. 2003. Total Quality Management. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hasibuan, S.P, Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Hasibuan. S.P. Malayu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Sinungan. 2003. Produktivitas Apa Dan Bagaimana. Bumi Aksara. Jakarta.

Sulistiyani, T, Ambar & Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya

Manusia: Konsep, Teori dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik. Cetakan Pertama. Edisi Pertama. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

19.50 wib.

Oktober 2010. Pukul 20.12 wib.