Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BAGIAN PEMASARAN DENGAN MENERAPKAN SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE PADA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DI PALEMBANG SKRIPSI

  Oleh ISMI ISLAMIA FATHURRAHMI 2012.21.0047 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER PALEMBANG APRIL 2016

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BAGIAN PEMASARAN DENGAN MENERAPKAN SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE PADA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DI PALEMBANG SKIRPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Skripsi

Oleh ISMI ISLAMIA FATHURRAHMI 2012.21.0047 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER PALEMBANG APRIL 2016

MOTTO

  Bahwa tiada yang orang dapatkan, kecuali yang ia usahakan.

  Dan bahwa usahanya, akan kelihatan nantinya.

  (Q.S. An Najm ayat 39-40)

  Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.

  (Q.S Al-Insyirah 6-7)

  Tinggalkanlah yang meragukanmu, Pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, Sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa. (HR. Tirmidzi no. 2518 dan Ahmad 1200, Hasan Shahih)

PERSEMBAHAN

  First of all I expressed my highest gratitude to Al Mighty Allah and my prophet Muhammad Peace be upon him, Who has given us mercies and blessings until I’m able to finish this essay, and I don’t forget to say my peace and salutation to our prophet Muhammad who has guided us from the darkness to the lights. I do believe that my achievement in this essay is only my first step to get thousand miles journey in the future.

  ♥♥♥

  Karya sederhana ini saya persembahkan kepada :

  ლ Ibu dan Ayah. Terima kasih atas doa, semangat dan support yang selalu

  mengiringi mimi. Terima kasih udah sabar mendidik mimi selama hampir 21 tahun ini. Your love will never been replaced with anything.

  ლ Adik-adikku, Mia, Vivi dan Zaky. Terima kasih udah mau nemenin begadang

  ngerjain skripsi ya . You guys are one of my biggest motivation to be a better person and to work harder. Semoga bisa selalu menjadi kakak yang baik untuk kalian.

  ლ Bapak Jhon dan Ibu Lastri, selaku pembimbing skripsi, serta segenap Dosen-

  Dosen Universitas Indo Global Mandiri. Terima kasih telah memberikan banyak ilmu dan pelajaran selama ini.

  ლ Sahabatku, MaunahMarwati. Terima kasih udah jadi sahabat hijrah, sahabat

  kuliah, perangko seperjuangan kp skripsi. Alhamdulillah ya kelar juga nih skripsi, wkwk. Semoga ukhuwah kita bersambung di akhirat inshaa Allah. Aamiin. I know that I don’t always remember to thank you specifically for everything that you do, but I do always appreciate it very much.

  ლ Sahabat SMP ku, Puji, Eka, Intan dan Asty. Terima kasih karena selalu

  meluangkan waktu di banyaknya kesibukan untuk mendengarkan, bertemu dan membantu. Because one of the greatest gift someone could receive is time.

  ლ Teman-teman Jurusan Sistem Informasi angkatan 2012, AstriMak, Mbak

  Ayu, Dwi, Anita, Dessy, Suci, Tiara, Sari, dll. Terima kasih atas pelajaran dan pengalaman hidup selama di bangku perkuliahan. You guys make this past four years in college memorable.

ABSTRAK

  Penelitian ini membahas mengenai tata kelola teknologi informasi (TI) yang difokuskan pada bagian pemasaran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Palembang dengan menerapkan arsitektur berorientasi layanan (SOA) sebagai kerangka kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menciptakan sistem pemasaran yang baik dan membuat suatu rekomendasi tata kelola TI yang diharapkan dapat membantu UMKM dalam memperluas pangsa pasar. Penelitian ini mengusulkan 4 faktor yang memiliki pengaruh terhadap tata kelola TI, yaitu kelayakan produk (PF), permintaan pasar (MD), pesaing (C) dan promosi (P). Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menyebarkan 100 kuesioner kepada pelaku UMKM, dan diperoleh 100 respondent valid. Hasil pengolahan data dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 21.0 menunjukkan adanya pengaruh positif antara kelayakan produk (PF) terhadap tata kelola TI dan tata kelota TI terhadap promosi (P). Rekomendasi tata kelola TI pada penelitian ini dirancang dengan menggunakan kerangka kerja SOA web services, dimana terdapat 2 layanan yang saling berkaitan, yaitu layanan UMKM kota Palembang dan layanan sistem consumer.

  Kata Kunci : Tata Kelola Teknologi Informasi, Arsitektur Berorientasi Layanan, Web Services, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Pemasaran

ABSTRACT

  This study discusses the governance of information technology (IT) that is focused on the marketing of Micro, Small, and Medium Enterprises (SMEs) in Palembang with implementing Service Oriented Architecture (SOA) as its framework. This study aims to find the factors that need to be considered in creating a good marketing system and make an IT governance recommendation that is expected to assist SMEs in expanding market share. This study proposes four factors that affect IT governance, namely the product feasibility (PF), the market demand (MD), competitor (C) and promotion (P). The collection of research data conducted by distributing 100 questionnaires to SMEs, and obtained 100 valid respondents. The results of data processing by using a program SPSS version 21.0 shows the positive correlation between Product Feasibility (PF) to IT governance and IT governance to promotion (P). IT governance recommendation in this study was designed using SOA web services architecture, which has two inter-related services, namely UMKM kota Palembang service and sistem consumer service.

  Key Words : Information Technology Governance, Service Oriented Architecture, Web Services, Micro, Small, and Medium Enterprises, Marketing

KATA PENGANTAR

  Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayat serta pertolongan-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan. Tak lupa shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, berserta keluarga serta para sahabat.

  Akhirnya setelah melalui perjalanan yang panjang, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran Dengan Menerapkan Service Oriented Architecture Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Di Palembang” yang merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana ( Strata 1 ) Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri Palembang.

  Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, pengarahan, dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan ketulusan, kasih sayang, dan pengorbanannya memberikan bantuan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. Marzuki Alie, SE., MM, selaku Rektor Universitas Indo Global Mandiri.

  2. Ibu Lastri Widya A, S.Kom., M.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Dosen Pembimbing II.

  3. Ibu Nining Ariati, S.Kom., M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

  4. Bapak John Roni Coyanda, S.Kom., M.Si selaku Dosen Pembimbing I.

  5. Ibu Tertiaavini, S.Kom., M.Kom selaku Pembimbing Akademik.

  6. Ayah, Ibu dan Ketiga adik saya yang telah memberikan dukungan, motivasi dan do’a serta bantuanya dalam segala hal dalam penulisan skripsi ini.

  7. Teman-teman Jurusan Sistem Informasi angkatan 2012 yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

  8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

  

  Palembang, April 2016 Penulis,

  Ismi Islamia Fathurrahmi NPM. 2012.21.0047

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Permohonan Survei Lampiran 2 Surat Balasan Survei Perusahaan Lampiran 3 Surat Pernyataan Tidak Plagiat Lampiran 4 Surat Keterangan Bebas Pustaka Lampiran 5 Kartu Bimbingan Lampiran 6 Daftar Riwayat Pendidikan Lampiran 7 Lembar Identitas Mahasiswa Lampiran 8 Tanda Bukti Penyerahan Artikel Ilmiah Lampiran 9 Skor TOEFL Lampiran 10 Tabel t Lampiran 11 Tabel r Lampiran 12 Questionnaire ATKTI mhs SI (Usaha Mikro) Lampiran 13 Questionnaire ATKTI mhs SI (Usaha Kecil) Lampiran 14 Questionnaire ATKTI mhs SI (Usaha Menengah)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Teknologi Informasi (TI) merupakan sarana yang penting untuk mengelola informasi karena menawarkan efisiensi dan efektivitas kerja. Banyak organisasi telah menerapkan dan mengembangkan TI untuk membantu proses bisnisnya agar memperoleh informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, ekonomis dan dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Namun di sisi lain, penerapan TI memerlukan biaya investasi tinggi dengan resiko yang cukup besar. Oleh karena itu diperlukan suatu mekanisme tata kelola TI yang menyeluruh dan terstruktur dari mulai perencanaan hingga pengawasannya.

  Tata kelola TI adalah satu kesatuan konsep dasar dari corporate governance melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam proses organisasi yang berhubungan dengan TI. Tata kelola TI menyediakan struktur yang menghubungkan proses TI, sumber daya TI dan informasi yang baik, benar, transparan sesuai tuntutan publik dan standar global. Salah satu isu yang marak berkembang saat ini berkenaan dengan penggunaan TI adalah banyak organisasi sudah menggunakan TI namun belum sadar mengenai tata kelola yang baik untuk pencapaian yang optimal untuk meningkatkan nilai, sekaligus mampu mengelolanya dengan baik untuk pencapaian tujuan organisasi.

  Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan suatu bentuk organisasi yang berperan dan berfungsi sebagai katup pengaman baik dalam menyediakan alternatif kegiatan usaha produktif, alternatif penyaluran kredit, maupun dalam hal penyerapan tenaga kerja. UMKM dianggap penyelamat perekonomian Indonesia di masa krisis periode 1999- 2000. Salah satu masalah yang sampai saat ini masih perlu diperhatikan adalah minimnya pengetahuan yang dikuasai oleh pelaku UMKM mengenai TI, sehingga pangsa pasar yang diakses sangat terbatas. Mereka hanya sekedar menggunakannya untuk keperluan sehari- hari tanpa mengetahui manfaat dari TI bagi usaha mereka tersebut. Padahal dengan menjadikan TI sebagai sarana dalam bidang pemasaran, mereka bisa mendapatkan benefit yang lebih besar, salah satunya yaitu dapat mengakses pangsa pasar yang lebih luas. Walaupun produksi yang dipasarkan sudah cukup bagus, bila pasar yang dijangkau terbatas maka tidak akan cukup menolong kelangsungan hidup UMKM.

  dilakukannya suatu pengukuran tentang pengelolaan pengendalian TI. Namun banyak organisasi yang menganggap penerapan teknologi informasi adalah semata-mata implementasi software dan hardware canggih, sehingga mereka melupakan unsur “tata kelola”. Tanpa pengelolaan TI yang baik maka sebenarnya penerapan TI tidak akan maksimal walau didukung software canggih yang berjalan di atas infrastruktur hardware yang handal.

  Tata kelola TI yang baik tidak dapat serta merta dibuat tanpa suatu kerangka kerja (framework), dimana penyusunan kerangka kerja tersebut dapat disesuaikan dengan tujuan organisasi. Saat ini telah banyak kerangka kerja yang berstandar internasional untuk membantu organisasi sebagai alat bantu melakukan tata kelola TI, misalnya kerangka kerja Service Oriented Architecture (SOA).

  Atas dasar tersebut, maka penulis ingin membuat suatu rekomendasi pengelolaan TI yang tepat pada bagian pemasaran sehingga dapat dijadikan panduan yang dapat digunakan pemakainya serta dapat meningkatkan penggunaan fasilitas tersebut secara optimal. Pembuatan tata kelola TI dalam penelitian ini menggunakan kerangka kerja SOA, dimana konsep dasar kerangka kerja SOA adalah mengembangkan service berdasarkan sistem lama dan kemudian mengembangkan sistem baru dengan menyusun dan mengkombinasikan service-service yang ada.

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulisan skripsi ini dibuat dengan judul

  “Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Palembang”.

1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ditemui pada bagian pemasaran UMKM, yakni sebagai berikut :

  1. Minimnya ilmu pengetahuan yang dikuasai oleh pelaku UMKM mengenai TI, sehingga mereka belum cukup memanfaatkan TI sebagai landasan untuk mencapai benefit yang lebih besar.

  2. Belum tersedianya suatu platform TI yang baik pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, sehingga pelaku UMKM masih terbatas dalam memasarkan produk dan mendapatkan informasi terkait pasar mana saja yang bisa ditembus oleh produk yang

1.3 Perumusan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka timbul pertanyaan yang merupakan rumusan masalah penelitian, yaitu “apa saja faktor-faktor yang dibutuhkan untuk membuat suatu rekomendasi tata kelola teknologi informasi guna menciptakan suatu sistem pemasaran yang baik bagi UMKM di Palembang?”

1.4 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan deskripsi dari rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menemukan faktor-faktor yang dibutuhkan dalam menciptakan sistem pemasaran yang baik dan membuat suatu rekomendasi pengelolaan TI bagian pemasaran UMKM di kota Palembang.

1.5 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak, diantaranya yaitu:

  1. Bagi pelaku UMKM, penelitian ini dapat membantu meningkatkan pangsa pasar dengan menjadikan TI sebagai sarana pemasaran dengan menerapkan SOA sebagai kerangka kerjanya.

  2. Bagi Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, penelitian ini dapat dijadikan sebagai saran untuk membangun suatu teknologi informasi pemasaran yang baik bagi UMKM kota Palembang.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

  Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian ini berfokus pada tata kelola TI pada bidang pemasaran UMKM di kota Palembang.

  2. Objek penelitian ini adalah tiga sektor UMKM yang berada di kota Palembang, yaitu retail, kuliner dan souvenir.

  3. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan questionnaire kepada tiga kecamatan dari enam belas kecamatan di kota Palembang, yaitu Ilir Timur 1, Ilir Timur 2 dan Sukarami.

  1. BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian, dilanjutkan dengan identifikasi masalah, perumusan masalah, pemaparan tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup atau batasan penelitian serta sistematika penelitian.

  2. BAB II. LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori yang berhubungan dengan pembuatan skripsi yang menjadi landasan teori dalam pembahasan nantinya. Teori yang digunakan diantaranya pengertian tata kelola teknologi informasi, SOA framework, dsb.

  3. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi metodologi penelitian yang digunakan yaitu metode pengumpulan data (studi lapangan, studi pustaka dan studi literatur sejenis), metode analisa data dan model penelitian.

  4. BAB IV. PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi deskripsi penelitian, uji kualtas data, uji t dan hasil hipotesa penelitian.

  5. BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi pembahasan mengenai rekomendasi tata kelola TI dari kegiatan penelitian.

  6. BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan saran hasil dari penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Analisis

  Analisis adalah suatu tindakan mengumpulkan mencari dan meneliti suatu masalah yang akan dibahas dengan jelas sehingga lebih dalam memecahkan suatu masalah (Susilowati, Riasti, 2011).

  Sedangkan menurut Maith (2013) analisis didefinisikan sebagai penguraian suatu persoalan atau permasalahan serta menjelaskan mengenai hubungan antara bagian-bagian yang ada di dalamnya untuk selanjutnya diperoleh suatu pengertian secara keseluruhan.

2.2 Tata Kelola

  Tata Kelola (Governance) diartikan sebagai kumpulan dari cara dan aturan untuk menjalankan sebuah prosedur serta standar operasional dalam mencapai suatu tujuan strategis (Adikara, 2013).

  Tata kelola yang baik adalah tata kelola yang efektif, yaitu tata kelola yang berkesesuaian dengan sasaran, tujuan serta budaya organisasi, sehingga akan memberi kontribusi terhadap keberhasilan perusahaan (Komara, 2014).

2.3 Teknologi

  Teknologi merupakan pengetahuan umum yang dapat diartikan sebagai suatu alat (pembantu) yang diciptakan manusia dengan tujuan mempermudah pekerjaan yang dilakukan manusia sehari-hari (Parwadi, 2013).

  Adapun menurut Husein dalam Yudhanti, Rachmawati (2013) yang dimaksud dengan teknologi adalah perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu aktivitas input, pemrosesan, dan output pada sistem informasi, software komputer yang terdiri atas instruksi-instruksi yang telah diprogram untuk mengontrol dan mengkoordinasi kerja perangkat keras komputer, teknologi penyimpanan data, teknologi telekomunikasi yang memudahkan para manajer berkomunikasi dari satu tempat ke tempat lain.

2.4 Informasi

  (Muslih, Purnama, 2013).

  Sedangkan menurut Kurnia, Tanuwijaya, Sagirani (2013) informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima yang dapat berupa fakta atau suatu nilai yang bermanfaat.

2.5 Teknologi Informasi

  Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan (Antasari, Kertahadi, Riyadi, 2013).

  Teknologi informasi memungkinkan bisnis memaksimalkan keuntungan, mengelola resiko secara tepat, dan sumber daya teknologi informasi digunakan secara bertanggung jawab (Sembiring, Mudjihartono, Rahayu, 2013).

  Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaan ulang sebagian besar proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi dan konektivitas komputer serta teknologi internet dapat secara mendasar meningkatkan efisiensi proses bisnis, seperti juga meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar orang- orang yang bertanggung jawab atas operasi dan manajemennya (Antasari, Kertahadi, Riyadi, 2013).

2.6 Tata Kelola Teknologi Informasi

  Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) adalah sebuah kerangka kebijakan, prosedur dan kumpulan proses-proses yang bertujuan untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan dengan memberikan tambahan nilai bisnis, melalui penyeimbangan keuntungan dan resiko TI besertaproses-proses yang ada di dalamnya. Mereka bertanggung jawab terhadap arah strategi organisasi, memastikan bahwa tujuan organisasi dapat tercapai dan berbagai sumber daya organisasi telah dimanfaatkan dengan tepat. Tata kelola TI membutuhkan pengaturan yang tepat untuk memadukan strategi TI dan pemanfaatan sumber daya TI guna

  Tata kelola TI merupakan salah satu bagian terpenting dari kesuksesan penerapan good corporate governance. IT governance memastikan pengukuran efektifitas dan efisiensi peningkatan proses bisnis perusahaan melalui struktur yang terkait dengan TI menuju ke arah tujuan strategi perusahaan. IT governance memadukan best practice proses perencanaan, pengolahan, penerapan, pelaksanaan dan pengawasan kinerja untuk memastikan bahwa TI benar mendukung pencapaian perusahaan (Nurhidayati, Rizky, Dafid, 2014).

  Adapun menurut Information Technology Governance Institute (ITGI) dalam Irfan (2013) tata kelola TI didefinisikan sebagai tanggung jawab dari pihak eksekutif dan dewan direktur, yang terdiri dari kepemimpinan, struktur organisasi dan proses yang memastikan TI yang ada pada perusahaan untuk mendukung dan memperluas strategi dan tujuan perusahaan.

2.6.1 Fokus Area Tata Kelola TI

  Fokus tata kelola TI menurut Muthmainnah (2015) yaitu value delivery, risk management, resource management, performance management, dan strategic alignment. Fokus area tersebut dapat dijelaskan seperti di bawah ini:

  1. Strategic alignment berfokus pada menjalankan hubungan bisnis dan perencanaan TI seperti mendefinisikan, memelihara dan mengoptimalkan pemakaian biaya, dan menyelaraskan prosedur TI dengan prosedur perusahaan.

  2. Value delivery adalah tentang mengoptimalkan seluruh pemakaian biaya, memastikan bahwa TI memberikan manfaat yang sesuai terhadap strategi, berkonsentrasi pada mengoptimalkan biaya dan membuktikan nilai yang sebenarnya dari TI.

  3. Resource management adalah tentang mengoptimalkan investasi, dan pengelolaan sumber daya TI yang baik yang terdiri dari aplikasi, informasi, infrastruktur dan sumberdaya. Ini merupakan kunci utama terkait dengan optimalisasi pengetahuan dan infrastruktur.

2.6.2 Tata Kelola TI dan Tata Kelola Perusahaan

  Berdasarkan definisi tata kelola TI menurut ITGI, dapat disimpulkan bahwa tata kelola Berdasarkan definisi tata kelola TI menurut ITGI, dapat disimpulkan bahwa tata kelola

  Mengarahkan

  Tata Kelola

  Tata Kelola TI

  Perusahaan

  Menetapkan Mengarahkan

  Aktivitas Perusahaan

  Aktivitas TI

  Menetapkan

  Gambar 2.1 Hubungan Tata Kelola TI dan Tata Kelola Perusahaan

2.7 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

  Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang- undang ini. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini (UU No. 20 Tahun 2008).

  unit usaha kecil dan 5.263 unit usaha menengah) yang mengalami perkembangan 4.16 dari 6 tahun sebelumnya. Penyerapan tenaga kerja pada bulan Agustus 2015 sebanyak 136.181 orang dimana ada peningkatan sebesar 3.18 dari 6 tahun sebelumnya (Disperindagkop).

2.7.1 Karakteristik UMKM

  Kriteria UMKM menurut UU No. 20 Tahun 2008 pasal 6 yakni sebagai berikut:

  1. Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut:

  a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

  b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

  2. Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:

  a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

  b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

  3. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:

  a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

  b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

2.7.2 Masalah yang Dihadapi UMKM

  Menurut Hubeis (2009) dalam Anggraini, Nasution (2013) permasalahan umum yang biasanya terjadi pada UMKM, yaitu :

  a. Kesulitan pemasaran a. Kesulitan pemasaran

  b. Keterbatasan finansial Terdapat dua masalah utama dalam kegiatan UMK di Indonesia, yakni dalam aspek finansial dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan demi pertumbuhan output jangka panjang. Walaupun pada umumnya modal awal bersumber dari modal (tabungan) sendiri atau sumber-sumber informal, namun sumber-sumber permodalan ini sering tidak memadai dalam bentuk kegiatan produksi maupun investasi.

  c. Keterbatasan SDM Salah satu kendala serius bagi banyak UMK di Indonesia adalah keterbatasan SDM terutama dalam aspek-aspek entrepreneurship, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, engineering design, quality control, organisasi bisnis, akuntansi data processing, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian ini sangat dibutuhkan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar barang.

  d. Masalah bahan baku Keterbatasan bahan baku serta kesulitan dalam memperolehnya dapat menjadi salah satu kendala yang serius bagi banyak UMK di Indonesia. Hal ini dapat disebabkan harga yang relatif mahal. Banyak pengusaha yang terpaksa berhenti dari usaha dan berpindah profesi ke kegiatan ekonomi lainnya akibat masalah keterbatasan bahan baku.

  e. Keterbatasan teknologi UMKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi yang tradisional, seperti mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang bersifat manual. Hal ini membuat produksi menjadi rendah, efisiensi menjadi kurang maksimal, dan kualitas produk relatif rendah.

  f. Kemampuan manajemen Kekurangmampuan pengusaha kecil untuk menentukan pola manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap pengembangan usahanya, membuat pengelolaan usaha menjadi terbatas.

  tingkatan yang berbeda yaitu antara pengusaha kecil dan pengusaha besar. Istilah kemitraan sendiri mengandung arti walaupun tingkatannya berbeda, hubungan yang terjadi adalah hubungan yang setara (sebagai mitra kerja).

2.8 Pemasaran

  Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi yang menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi (Mujiyana, Elissa, 2013).

  Sedangkan menurut Kotler (2005) dalam Mujiyana, Elissa (2013) pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok dapat memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan dalam penciptaan dan timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

2.8.1 Bauran Pemasaran

  Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan salah satu konsep kunci dalam teori pemasaran modern. Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti sistem pemasaran perusahaan, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi (Tan, 2011).

  1. Produk Produk merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Produk dapat berupa barang dan dapat pula berupa jasa. Keputusan-keputusan tentang produk mencakup penentuan bentuk penawaran secara fisik, merek, pembungkus, garansi, dan servis

  sesudah penjualan.

  2. Harga Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk tersebut. Harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan karena unsur yang lain adalah mengeluarkan biaya.

  3. Distribusi Saluran distribusi menunjukkan pada berbagai kegiatan yang dilakukan agar produk tersebut tersedia dan dapat diperoleh bagi konsumen sasaran. Saluran distribusi 3. Distribusi Saluran distribusi menunjukkan pada berbagai kegiatan yang dilakukan agar produk tersebut tersedia dan dapat diperoleh bagi konsumen sasaran. Saluran distribusi

  4. Promosi Promosi berkaitan dengan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mencoba menyusun komunikasi antara kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan serta konsumen sasaran untuk membeli produk yang ditawarkan.

2.8.2 Bauran Komunikasi Pemasaran

  Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari lima cara komunikasi utama (Mujiyana,

  Elissa, 2013), yaitu:

  1. Advertising Peranan periklanan dalam pemasaran sangatlah penting, yakni untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan produk atau jasa yang ditawarkan, untuk menambah pengetahuan konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan, untuk membujuk calon pelanggan untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Sedangkan, tujuan utama dari periklanan adalah memberikan informasi secara luas kepada konsumen tentang barang atau jasa yang ditawarkan suatu perusahaan. Adapun tujuan advertising, diantaranya :

  a. Memberikan informasi atas produk atau jasa yang ditawarkan untuk menciptakan permintaan atas produk tersebut.

  b. Mempertahankan calon pelanggan yang setia dengan membujuk pelanggan agar tetap membeli.

  c. Membujuk calon pelanggan dimana iklan menjadi penting dalam persaingan dimana

  sasaran perusahaan menciptakan permintaan selektif akan merek tertentu.

  d. Menarik pelanggan baru, dengan menarik arus kas pembelian kearah produk yang diiklankan perusahaan dan menggantikan tempat para pelanggan yang pindah ke produk pesaing serta memperluas pasar.

  2. Promosi Penjualan Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjualprodusen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjualprodusen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat 2. Promosi Penjualan Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjualprodusen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjualprodusen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat

  c. Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas.

  d. Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk.

  e. Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk.

  f. Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk.

  3. Publicity Publicity atau publisitas merupakan kiat pemasaran, dimana perusahaan tidak hanya berhubungan dengan kumpulan publik yang lebih besar. Adapun fungsi utama dari publicity meliputi :

  a. Membangun image (citra), baik image perusahaan maupun image produk.

  b. Mendukung aktivitas komunikasi.

  c. Mengatasi isu atau permasalahan yang ada.

  d. Memperkuat posisi perusahaan.

  e. Cukup mengadakan Launching untuk produk atau jasa baru.

  4. Personal selling Personal selling dapat juga dikatakan sebagai improvisasi dan penjualan dengan menggunakan komunikasi person to person. Personal selling biasanya dilaksanakan oleh sales bawah naungan manajer penjualan yang mempromosikan produk secara langsung pada pasar sasaran, bentuk kegiatan personal selling yaitu : door to door selling, mail order, telephone selling dan direct selling.

  5. Direct selling Direct selling atau direct marketing adalah bagian dari program marketing communication, dimana direct marketing dilakukan sebagai cara untuk bertemu oleh konsumen setelah muncul respon dari pasar atas informasi produk yang telah disabarkan kepada konsumen melalui media (iklan disurat kabar, televisi, radio, majalah, internet atau media masa lainnya).

2.9 Service Oriented Architecture (SOA)

  Service Oriented Architecture (SOA) adalah sebuah bentuk teknologi arsitektur yang mengikuti prinsip-prinsip service-orientation (berorientasi layanan). Konsep service- orientation ini melakukan pendekatan dengan membagi masalah besar menjadi sekumpulan Service Oriented Architecture (SOA) adalah sebuah bentuk teknologi arsitektur yang mengikuti prinsip-prinsip service-orientation (berorientasi layanan). Konsep service- orientation ini melakukan pendekatan dengan membagi masalah besar menjadi sekumpulan

  SOA merupakan metodologi pengembangan sistem yang dapat bergerak dinamis saat pengembangan sebuah sistem informasi. Banyak hal yang bisa dikurangi dalam mengoperasikan sebuah proses pada SOA, sehingga lebih mudah dan cepat untuk melakukan suatu pekerjaan. Sesuatu yang tidak perlu dilakukan berulang-ulang kali misalnya, seseorang mengecek, menyimpan, atau mendapatkan medical record padahal hanya berinteraksi dengan validasi dan data yang sama. Membangun aplikasi dengan sumber yang sama akan lebih mudah dan lebih cepat untuk perusahaan yang saling berhubungan. SOA menyediakan suatu kerangka desain dengan maksud untuk realisasi yang cepat dengan sedikit biaya pengembangan sistem untuk meningkatkan kualitas sistem secara total (Wijaya, 2011).

  SOA juga didefinisikan sebagai sebuah arsitektur perangkat lunak yang didasarkan pada konsep pokok bahwa software dapat disusun atas sebuah latar depan aplikasi, layanan, repository layanan dan jalur layanan. Sebuah layanan terdiri dari sebuah kontrak, satu atau lebih antar muka dan sebuah implementasi. (Absari, Setyawan, 2012).

  Adanya SOA lifecycle memungkinkan penempatan kemampuan service melalui tiga tahap, yaitu requirements and analysis, design and development, dan IT operations. Tahapan proses dari SOA lifecycle ini dapat dipetakan ke dalam siklus besar SOA pada Gambar 2.2 (Aradea, Shofa, Kurnia, 2013).

2.9.1 Konsep Service Oriented

  Service oriented merupakan sebuah pendekatan dalam penyelesaian masalah besar dengan membaginya menjadi sekumpulan layanan (service) kecil yang menyelesaikan permasalahan spesifik. Istilah ini telah ada cukup lama dan telah digunakan untuk berbagai macam konteks permasalahan dan tujuan tertentu. Contoh dari dekomposisi permasalahan menjadi sekumpulan service ini dapat dilihat dalam kasus pemesanan makanan di restoran. Misalkan seorang pelanggan ingin memesan makanan, maka ia akan memanggil pelayan di restoran tersebut untuk mencatatan pesanan, lalu pelayan tersebut memberikan pesanan kepada dapur untuk dimasak. Setelah makanan yang dimasak telah jadi, makanan tersebut akan diantar ke pelanggan oleh pelayan. Dengan pendekatan service oriented, penyelesaian masalah itu dapat dibagi menjadi sekumpulan service berupa pemesanan makanan, pengantaran pesanan ke dapur, pembuatan makanan di dapur, dan pengantaran makanan ke pelanggan. Selain definisi yang dijelaskan sebelumnya, service sendiri dapat dipandang sebagai enkapsulasi lojik dari satu atau sekumpulan aktivitas tertentu.

  Gambar 2.3 Enkapsulasi Fungsi Logik Proses Bisnis Oleh Service

  Bila dicontohkan dalam sebuah otomasi bisnis, service dapat dilihat pada Gambar 2.3. Otomasi bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang disusun dalam langkah-langkah Bila dicontohkan dalam sebuah otomasi bisnis, service dapat dilihat pada Gambar 2.3. Otomasi bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang disusun dalam langkah-langkah

  Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh SOA (Kapojos, Wowor, Rumagit, 2012), yaitu diantaranya:

  1. Loosely coupled, yaitu setiap service berdiri sendiri secara independen dan tidak tergantung service lain untuk berjalan. Ketergantungan diminimalisir sehingga hanya

  butuh mekanisme komunikasi satu sama lain.

  2. Service contract, yaitu setiap service memiliki kesepakatan mengenai cara untuk komunikasi.

  3. Autonomy, yaitu service memiliki hak penuh terhadap semua lojik yang dienkapsulasi.

  4. Abstraction, yaitu service tidak memperlihatkan bagaimana lojik diimplementasi didalamnya.

  5. Reusability, yaitu lojik dibagi menjadi sekumpulan service yang dapat memudahkan reuse.

  6. Statelessness, yaitu service tidak memiliki status tertentu terkait dengan aktivitas yang dilakukannya.

  7. Discoverability, yaitu service didesain untuk deskriptif sehingga bisa ditemukan dan diakses melalui mekanisme pencarian tertentu.

  8. Composability, yaitu service bisa disatukan dengan service lain. Ini memungkinkan logic dapat diwakili pada level berbeda dari granularity dan mempromosikan reusability dan pembuatan layer abstraction.

2.9.2 Komponen SOA 2.9.2 Komponen SOA

  2. Operation, yaitu fungsi-fungsi yang dimiliki oleh sebuah service untuk memproses message hingga menghasilkan sesuatu. Fungsi-fungsi inilah yang nantinya akan saling berinteraksi untuk menyelesaikan sebuah unit kerja.

  3. Service, merepresentasikan sekumpulan operation yang berhubungan untuk menyelesaikan sekumpulan unit kerja yang berhubungan.

  4. Process, merupakan business rule yang menentukan operasi mana yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.9.3 Implementasi SOA

  SOA dapat diimplementasikan berdasarkan beberapa arsitektur, yaitu (Marini, 2012):

  1. Web Services

  Gambar 2.4 Pola Web Services

  a. Service provider, berfungsi menyediakan service dan dilengkapi dengan implementasinya. Service provider berupa network address yang dapat menerima dan mengeksekusi permintaan dari service requester.

  b. Service requester (client), Service ini dapat menggunakan Uniform Resource Identifier (URI) untuk meminta service baik secara langsung atau melakukan pencarian service yang sesuai pada service registry, kemudian melakukan binding dan invoke terhadap service. Service requester dapat berupa aplikasi, service maupun modul software yang memerlukan service.

  mempublish service dari penyedia service lalu mengirimkannya kepada yang meminta service.

  SOA pada web services menggunakan paradigma find-bind-execute. Penyedia

  service meregister servicenya kedalam registry public. Kemudian registry ini digunakan oleh pemakai untuk menemukan service yang sesuai dengan kriteria yang dikehendaki. Apabila didalam registry ini terdapat service yang dikehendaki, maka pemakai akan diberi kontrak dan alamat akhir service tersebut. Web services didukung oleh beberapa teknologi berikut ini:

  a. SOAP (Simple Object Access Protocol) SOAP adalah sebuah protokol yang digunakan untuk melakukan pertukaran dokumen XML melalui jaringan komputer.

  b. WSDL (Web services Description Language) WSDL adalah sebuah dokumen yang ditulis dalam XML. Dokumen ini mendeskripsikan sebuah layanan web.

  c. UDDI (Universal Description, Discovery and Integration) UDDI adalah sebuah kerangka kerja platform yang independent untuk mendeskripsikan layanan-layanan, menemukan, dan mengintegrasikan layanan dengan menggunakan internet.

2. CORBA (Common Object Request Broker Architecture)

  Gambar 2.5 Pola CORBA

  (OMG) yang memampukan komponen-komponen perangkat lunak ditulis dalam bahasa pemrograman dan dijalankan diatas platform yang beragam untuk saling berkomunikasi (interoperate).

3. EJB (Enterprise Java Bean)

  Gambar 2.6 Pola EJB

  EJB adalah sebuah arsitektur komponen server-side yang menyederhanakan proses membangun class enterprise aplikasi komponen terdistribusi dalam lingkungan java.

4. REST (Representational State transfer)

  REST adalah gaya arsitektur perangkat lunak untuk sistem hypermedia terdistribusi seperti world wide web. REST memiliki tujuan untuk memberikan gambaran bagaimana sebuah aplikasi web berperilaku.

5. RMI (Remote Method Invocation)

  Gambar 2.8 Pola RMI

  RMI adalah sebuah mekanisme yang terdapat pada bahasa pemrograman java. RMI mengijinkan objek-objek java untuk menggunakan methods pada objek lain dengan menggunakan JVM.

6. RPC (Remote Procedure Call)

  RPC adalah sebuah mekanisme komunikasi yang memampukan sebuah proses berkomunikasi dengan proses yang lain. Proses komunikasi ini dapat terjadi pada komputer berbeda pada sebuah jaringan.

7. DCOM (Distribute Component Object Model)

  Gambar 2.10 Pola DCOM

  DCOM adalah sebuah kumpulan konsep Microsoft dan antarmuka program dimana objek program client dapat meminta service dari objek program server pada komputer lain dalam sebuah jaringan. DCOM menyediakan sekumpulan antarmuka yang memungkinkan client dan server dapat saling berkomunikasi pada komputer yang sama.

2.9.4 Keuntungan SOA

  SOA menawarkan beberapa keuntungan (Paturusi, 2013), yaitu:

  1. Bersifat standard.

  2. SOA bersifat lebih interoperable dibandingkan dengan RPC (Remote Procedure Call), DCOM (Distributed Component Object Model), CORBA (Common Object Request Broker Architecture), EJB (Enterprise Java Bean), dan RMI (Remote Method Invocation).

  3. SOA dapat didefinisikan sebagai function, object dan method.

  4. Karena sifat platform yang independent maka perusahaan atau organisasi dapat menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras yang lebih bebas sesuai dengan pilihan mereka.

  6. SOA mendukung pengembangan yang terus menerus, distribusi, dan maintenance yang bertahap.

  7. Perusahaan dapat menggunakan perangkat lunak yang telah mereka punyai dan menggunakan SOA untuk membuat aplikasi tanpa harus mengganti aplikasi yang sudah ada. Sifat interoperability menjadikan SOA dapat diterapkan pada sistem informasi yang dinamis.

2.10 Statistical Product and Service Solution (SPSS)

  Statistical Product and Service Solution (SPSS) merupakan salah satu software yang digunakan untuk membantu pengolahan, perhitungan dan analisis data secara statistik. SPSS dioperasikan dengan menginput variabel pada variable view dan menginput data pada data view (Sujarweni, 2015).

  SPSS juga merupakan salah satu tool yang dapat digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari data questionnaire, salah satunya yaitu untuk meguji kualitas data. Sebelum melakukan pengolahan data pada SPSS, terlebih dahulu semua data questionnaire dari respondent dimasukkan ke dalam Microsoft Excel dalam bentuk tabel dengan format .csv, hal ini akan mempermudah user ketika akan mengolah data questionnaire pada aplikasi SPSS. Setelah data tersimpan dengan format .csv, data kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi SPSS.

2.11 Studi Literatur Sejenis

  Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis

  Penerapan Service Oriented Tujuan dari penelitian ini adalah

  (Shofa,

  Architecture (SOA) dalam bagaimana membangun sebuah web Aradea, Pembangunan Web Based based learning, yang bersifat fleksibel

  Kurnia,

  Learning

  dapat diakses dimana saja, kapan saja,

  serta dapat menggunakan berbagai platform yang berbeda, sehingga interaksi antara dosen dan mahasiswa dapat tercipta tidak hanya didalam kelas. Dampak dari dibangunnya sistem ini diharapkan dapat menciptakan atmosfir akademik yang kondusif, dan dapat memicu

  semangat

  belajar

  para

  Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis (Sambungan)

  Analisis dan Perancangan Tata cara pengurusan di kantor kelurahan (Absari, Penerapan Service Oriented dan kecamatan di Kota Surabaya Setyawan, Architecture dan Aplikasi memerlukan adanya pengisian field-field

  Jejaring Sosial

  pada formulir yang ditulis tangan dalam bentuk manual, padahal banyak isian tersebut yang semestinya bisa dengan mudah didapatkan melalui database kependudukan yang ada di pemerintah kota. Dengan menggunakan teknologi SOA data-data yang ada di SIAK dapat diambil oleh sistem informasi yang ada di kantor kelurahan dan kecamatan melalui web service dan dapat digunakan untuk mempercepat

  pengisian

  formulir

  administrasi kependudukan.

  Implementasi

  Service Tujuan penelitian ini adalah mempelajari (Kurniali,

  Oriented Architecture (SOA) bagaimana Credit Suisse sukses

  Di Credit Suisse

  melakukan implementasi SOA baik pada level organisasi maupun teknis. Analisis dilakukan dengan mengolah data faktual yang didapatkan dan referensi. Dari hasil penelitian, kesuksesan implementasi karena kejelasan interface, kejelasan proses, komitmen manajemen, dan teknologi yang solid.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian

  Tahapan penelitian mencakup langkah-langkah pelaksanaan penelitian dari awal sampai akhir. Tahapan penelitian digunakan sebagai langkah untuk mempermudah dan mempercepat dalam proses penelitian. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

  Identifikasi Perumusan Masalah

  Penentuan Tujuan Penelitian

  Studi Pustaka

  Penyusunan Instrumen

  Pilot Study

  Pengumpulan Data

  Pengolahan Analisa Data

  Requirements and Analysis

  Design and Development Pemanfaatan SOA Framework ke

  dalam Model UMKM

  Kesimpulan Saran

  Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

3.2 Deskripsi Tahapan Penelitian

  Penelitian ini terdiri dari delapan tahapan, yaitu tahap identifikasi perumusan masalah, tahap penentuan tujuan, tahap studi pustaka, tahap penyusunan instrumen, tahap pilot study, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan analisa data, tahap pemanfaatan framework dan tahap kesimpulan saran. Setiap tahapan dijelaskan sebagai berikut.

  1. Identifikasi dan Perumusan Masalah Langkah ini merupakan awal dari penelitian, yaitu memilih dan menentukan topik penelitian yang akan diteliti. Setelah topik penelitian ditentukan, langkah selanjutnya adalah merumuskan masalah yang menggambarkan hasil yang ingin dicapai dan akan dijawab pada akhir penelitian. Identifikasi dan rumusan masalah diuraikan pada Bab 1, subbab 1.2 dan 1.3.

  2. Penentuan Tujuan Penelitian ini menetapkan beberapa tujuan untuk memfokuskan permasalahan dengan hasil akhir berupa blok diagram. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah seperti yang dijelaskan pada Bab 1, subbab 1.4.

  3. Studi Pustaka

  Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang dibahas dengan cara mempelajari teori-teori yang relevan dengan topik kajian. Studi pustaka dalam penelitian ini diadopsi dari berbagai sumber yang diperoleh melalui buku, jurnal, artikel ataupun karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan analisis tata kelola teknologi informasi yang dilakukan pada bagian pemasaran UMKM dengan menggunakan metode SOA. Studi literatur ini diuraikan secara rinci pada Bab 2.

  4. Penyusunan Instrumen Langkah selanjutnya adalah mencari dan menyusun variabel berserta indikatornya yang kemudian akan dimasukkan ke dalam instrumen penelitian (questionnaire).

  5. Melakukan Pilot Study Setelah menyusun instrumen penelitian (questionnaire), langkah selanjutnya melakukan pilot study. Pilot study dilakukan untuk menguji coba bahan yang digunakan untuk prosedur pengumpulan data, protokol penelitian dan instrumen yang akan digunakan agar dapat memperbaiki kualitas dan signifikansi dari penelitian. Instrumen penelitian ini dibuat sendiri 5. Melakukan Pilot Study Setelah menyusun instrumen penelitian (questionnaire), langkah selanjutnya melakukan pilot study. Pilot study dilakukan untuk menguji coba bahan yang digunakan untuk prosedur pengumpulan data, protokol penelitian dan instrumen yang akan digunakan agar dapat memperbaiki kualitas dan signifikansi dari penelitian. Instrumen penelitian ini dibuat sendiri

  6. Pengumpulan Data Setelah melakukan pilot study, langkah selanjutnya yaitu melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penyebaran questionnaire dengan menggunakan instrumen yang telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada tahap pilot study.

  7. Pengolahan dan Analisa Data Data-data questionnaire yang telah terkumpul selanjutnya diolah dengan melalui tahap- tahap berikut:

  a. Pengolahan Data

  1) Editing Berfungsi untuk meneliti kelengkapan data diantaranya kelengkapan identitas respondent, kelengkapan lembar questionnaire, dan kelengkapan pengisian questionnaire yang dilakukan ditempat pengambilan data sehingga bila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi dengan segera.

  2) Coding Mengklasifikasikan data yang diperoleh dengan cara menandai masing-masing jawaban dengan kode berupa questionnaire, kemudian dimasukkan ke dalam lembar tabel kerja guna mempermudah membacanya dan pengolahan data.

  3) Scoring Pada tahap ini dilakukan pemberian nilai pada data sesuai dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan questionnaire yang telah diisi oleh respondent.

  4) Data Entry Tahap terakhir dalam penelitian ini yaitu pemrosesan data, yang dilakukan adalah dengan memasukkan data dari k questionnaire kedalam paket program komputer.

  5) Processing Setelah diedit dan diberi kode, data diproses melaliu program SPSS versi 21.0 untuk windows.

  6) Tabulating Memasukkan data hasil penelitian ke dalam tabel sesuai kriteria.

  7) Cleaning Membuang data atau pembersihan data yang sudah tidak dipakai.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63