Peningkatan prestasi belajar dengan model kooperatif tipe student teams achievement division pada mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Ngawu semester II 2010/2011 - USD Repository

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI NGAWU SEMESTER II 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Program Studi Di susun oleh Nama : Hendri Bekti Sulistyo

  

NIM : 091134199

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI NGAWU SEMESTER II 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Program Studi Di susun oleh Nama : Hendri Bekti Sulistyo

  

NIM : 091134199

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini aku persembahkan untuk :

  1. Bapak dan Ibu tercinta, yang selama ini memberi dukungan finansial maupun spiritual yang snantiasa mengiringi langkah saya.

  2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd, M.Si yang selalu membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini.

  3. Kedua kakak saya, yang selalu menghibur saya ketika dalam kepenatan

  4. Teman – teman PGSD kelas A angkatan 2009, yang selalu memotivasi saya sehingga skripsi ini cepat selesai.

  5. Seluruh pihak yang telah membantu sehingga tugas akhir ini dapat selesai sesuai yang diharapkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTO

Orang yang yang tidak pernah membuat kesalahan, ia tidak

pernah membangun rumah kebahagiaan - Gede Prama

Lebih baik mati muda dari pada hidup tiada guna - Make

Sinoda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 26 Juli 2011 Penulis ( Hendri Bekti Sulistyo ) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEGIATAN AKADEMIS

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Hendri Bekti Sulistyo

  NIM : 091134199 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL

KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI NGAWU

SEMESTER II 2010/2011”

  Beserta perangkat yang diperlukan. Demikian saya memberitahukan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 26 Juli 2011 Yang menyatakan Hendri Bekti Sulistyo PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL

KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI NGAWU

SEMESTER II 2010/2011.

  Hendri Bekti Sulistyo Universitas Sanata Dharma

  2011 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan model pembelajaran kooperatif tipe students teams achievement division dalam meningkatkan prestasi hasil belajar siswa khususnya pada materi perjuangan para tokoh pejuang pada masa Belanda dan Jepang siswa kelas V SD Negeri Ngawu tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan prestasi belajar dapat meningkat.

  Dalam metode ini siswa dibagi dalam suatu kelompok-kelompok kecil yang setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Cara diskusi kelompok menggunakan media puzzle pahlawan dan mengerjakan lembar kerja siswa. Nilainya diambil dari soal-soal evaluasi.. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan silabus, RPP dan LKS. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengkaji data dengan cara mengumpulkan hasil tes pilihan ganda, mengubah skor mentah menjadi nilai jadi, mencari rata-rata kemudian membandingkannya dengan keadaan pada kondisi awal.

  Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pengunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Ngawu semester II tahun

  pelajaran 2010/2011 kecamatan Playen kabupaten Gunungkidul. khususnya pada kompetensi dasar Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Dari hasil analisis data yang diperoleh sebelum tindakan penelitian nilai rata-ratanya 48.12. Pada siklus 1 adalah 53.75 sedangkan siklus 2 adalah 66.87. Jumlah siswa yang lulus Kriteria Ketuntasan Minimal sebelum tindakan sebanyak 4 siswa (25%), siklus I sebanyak 8 siswa (50%). sedangkan siklus II sebanyak 10 siswa (62%).

  Kata kunci: prestasi belajar, model pembelajaran kooperatif tipe STAD PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

ENHANCING LEARNING WITH COOPERATIVE LEARNING MODEL

TYPE STUDEN TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION AT SOCIAL

STUDIES CLASS V SDN NGAWU SEMESTER II ACADEMIC

YEAR 2010/2011

  Hendri Bekti Sulistyo Universitas Sanata Dharma

  2011 This study aimed to determine whether using the cooperative learning model type students teams achievement division in improving students achievement result, especially on the material struggles of the hero during the Dutch and Japanese students' class V Elementary School Ngawu in the academic year 2010/2011. This study also aimed to determine how the progress in learning achievement could increase.

  This method divided students in to a team of small groups consisting of four or five students. The group discussions is using puzzle hero and doing worksheets students as the media. The value is taken from the evaluation questions. The method learning is implemented in accordance with the syllabus, lesson plans and worksheets. Data analysis techniques is used to assess the data that is by collecting the results of multiple-choice test, change the raw score into a value so, find the average and compares the situation to the initial conditions.

  Based on the results achieved in this study, it can be concluded that the use of model type STAD cooperative learning can improve the student achievement grade V elementary school Ngawu in the academic year 2010/2011 at Playen, one of district in Gunungkidul. Especially the basic competencies describe the struggle of the heros in the Dutch and Japanese colonial period. From the analysis of data obtained that before the study measures the average value is 48,12. In the first cycle is 53,75 while the second cycle is 66,87. The number of students who completed kriteria ketuntasan minimal before the researching is 4 students (25%), the first cycle of 8 students (50%). Whereas the second cycle as many as 10 students (62%) Key words: prestasi belajar, model pembelajaran kooperatif tipe STAD. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJARDENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI NGAWU SEMESTER II 2010/2011” sesuai pada waktu yang diharapakan.

  Adapun tujuan penulisan skripsi adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi S-I PGSD Universitas Sanata Dharma. Selain itu, skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

  Pada kesempatan ini pula penulis hendak menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Drs. T. Sarkim, M. ED, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku Ketua Program Studi S-I PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi.

  3. Y. Harsoyo S.Pd, M. Si. selaku dosen pembimbing skripsi, yang dengan sabar membimbing dan memberikan banyak saran bagi penulis selama penyusunan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Para staf sekertariat PGSD yang secara tidak langsung telah memberikan kontribusi yang berarti sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  6. Bapak Slamet selaku kepala sekolah SD Ngawu yang telah memberikan peneliti ijin untuk melakukan penelitian.

  7. Bapak Suwasno, S.Pd selaku wali kelas V SD Ngawu yang telah bersedia menjadi kolabolator dalam penelitian ini.

  9. Siswa-siswi kelas V SD Ngawu terima kasih atas kerjasamanya.

  10. Bapak, ibu dan kakakku yang selalu memberiku semangat dan yang selalu membawaku dalam setiap doanya.

  11. Teman-teman mahasiswa S-I PGSD Universitas Sanata Dharma angkatan 2009 yang sudah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

  12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai penyempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

  Yogyakarta, 26 Juli 2011 Penyusun

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv HALAMAN MOTTO ............................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEGIATAN AKADEMIS ........................ vii ABSTRAK ............................................................................................. viii ABSTRACT ........................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................... ix DAFTAR ISI .......................................................................................... xii DARTAR TABEL ................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ...............................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .................................................

  1 B. Pembatasan Masalah ......................................................

  2 C. Rumusan masalah ...........................................................

  2 D. Batasan Pengertian .........................................................

  3

  E. Tujuan Penelitian ............................................................

  16 D. Kerangka Berpikir ..........................................................

  32 A. Hasil Penelitian ..............................................................

  29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................

  26 D. Analisa Data ...................................................................

  20 C. Pengumpulan Data dan Instrumennya ............................

  20 B. Prosedur Penelitian .........................................................

  20 A. Setting Penelitian ............................................................

  19 BAB III METODE PENELITIAN ......................................................

  17 F. Hipotesis Tindakan .........................................................

  14 2. Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ...............

  3 F. Manfaat Penelitian ..........................................................

  14 1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .....................

  11 C. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ..............................

  8 3. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ........................

  6 2. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif ....................

  6 1. Pengertian Cooperatif Learning .................................

  5 B. Pembelajaran kooperatif .................................................

  5 A. Prestasi Belajar ...............................................................

  4 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...........................................................

  32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Pembahasan ....................................................................

  39 BAB V PENUTUP ...........................................................................

  45 A. Kesimpulan .....................................................................

  45 B. Saran ...............................................................................

  42 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................

  47 LAMPIRAN ........................................................................................

  48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 3.1.Instrumen Penelitian ............................................................

  26 Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Siklus 1 .........................................................

  27 Tabel 3. 3 Kisi-kisi Soal Siklus 2 ........................................................

  28 Tabel 3.4 Analisa Data Prestasi Belajar Siswa ....................................

  30 Tabel 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I .........................................................

  34 Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II ........................................................

  37 Tabel 4.3 Hasil Penelitian ....................................................................

  40

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Silabus ..............................................................................

  49 Lampiran 2 RPP Siklus 1 ......................................................................

  51 Lampiran 3 LKS Siklus 1 .....................................................................

  55 Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus 1 ......................................................

  57 Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus 1 ............................

  61 Lampiran 6 RPP Siklus 2 .....................................................................

  62 Lampiran 7 LKS Siklus 2 ....................................................................

  66 Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus 2 ......................................................

  68 Lampiran 9 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus 2 ....................................

  72 Lampiran 10 Kondisi Awal Nilai Siswa kelas V .................................

  73 Lampiran 11 Surat Ijin Penelitian ........................................................

  74 Lampiran 12 Surat Bukti Penelitian ....................................................

  75 Lampiran 13 Foto Penelitian ................................................................

  76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam dunia pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor itu adalah guru. Guru bertugas sebagai pendidik, pengajar,

  dan pelatih. Sebagai seorang pengajar, guru bertugas mentrasfer ilmu pengetahuan melalui sejumlah materi pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa.

  Salah satu pelajaran yang harus dikuasai siswa adalah IPS.

  IPS merupakan ilmu sosial yang penting untuk dipahami dan dikuasai siswa. Materi IPS harus dikuasai siswa karena sangat berguna untuk kehidupan siswa sehari – hari. IPS mengajarkan tentang banyak pengetahuan, baik yang berhubungan dengan SDA, masyarakat, bangsa, dan negara. Salah satu tujuan dari pembelajaran IPS adalah untuk menjadi manusia yang baik dalam masyarakat dan juga menajamkan penalaran siswa untuk pemecahan masalah.

  Tetapi kenyataanya terjadi penurunan prestasi belajar pada materi pembelajaran tertentu salah satunya pada kompetensi dasar mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang Rendahnya pencapaian prestasi belajar dapat dilihat dari nilai hasil ulangan siswa, yaitu KKM yang ditentukan 70 tetapi rata-rata kelas yang dicapai hanya 48,12. Dengan kata lain bahwa siswa yang mencapai KKM hanya 4 siswa dari 16 siswa atau 25%. Pencapaian hasil belajar ini menurun karena kurang pemahaman dalam diri siswa. Hal ini disebabkan karena guru hanya menyampaikan materi yang bersifat hafalan sehingga kurang pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam diri siswa. Kurangnya kerjasama dalam pembelajaran dikelas juga diduga menjadi salah satu faktor penurunan prestasi belajar. Oleh karena itu perlu adanya model pembelajaran yang mampu meningkatkan pemahaman dan peningkatan kerjasama siswa sehingga pencapaian hasil belajar menjadi maksimal. Dengan demikian peneliti melakukkan penelitian yang mengacu pada model pembelajaran kooperatif tpie STAD yang diharapkan mampu meningkatkan prestasi hasil belajar siswa. Peneliti berpandangan bahwa pembelajaran model STAD akan sangat efektif untuk peningkatan pemahaman siswa. Model pembelajaran ini menekankan bahwa belajar memahami makna bukan hafalan. Siswa dituntut untuk memahami konsep-konsep secara mandiri dengan difasilitasi oleh guru sehingga hasil belajar pun lebih bermakna.

B. Pembatasan Masalah

  Agar PTK ini mempunyai ruang lingkup dan arah yang jelas, maka perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam PTK ini adalah mengenai peningkatan prestasi belajar IPS pada materi perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Jepang kelas V SD Negeri Ngawu kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul.

  C.Rumusan Masalah

  Dari identifikasi dan batasan masalah tersebut maka masalah yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPS

  2. Jika dapat seberapa besar peningkatan dapat dilakukan?

  D. Batasan Pengertian

  1. Prestasi Belajar Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan.

  2. Pembelajaran kooperatif tipe STAD

  Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan suatu kelompok kecil

siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah,

menyelesakan suatu tugas, atau untuk mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan

bersama lainnya. Karakteristik pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah :

  adanya presentasi kelas, adanya belajar dalam tim, adanya tes individu, adanya skor pengembangan individu, dan penghargaan tim.

  E. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan : Untuk mengetahuai apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi balajar siswa kelas V SD Negeri Ngawu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kecamatan Playen kabupaten Gunungkidul, khususnya pada materi mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru , siswa , dan sekolah .

  1. Bagi peneliti : Menambah wawasan peneliti dalam model pembelajaran STAD.

  2. Bagi siswa : Pengalaman belajar bagi siswa dengan model pembelajaran STAD.

  3. Bagi sekolah : Sebagai inspirasi untuk peningkatan mutu pendidikan sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993 : 700) dijelaskan bahwa

  prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dsb.). Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan.

  Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

  Adapun mengenai belajar ada dua pandangan tentang belajar ( Wina S : 2005:87):

  1. Belajar sering dianggap sama dengan menghafal. Kalau oarng tua menyuruh anaknya belajar, maka pada dasarnya ia menyuruh anaknya untuk menghafal, yaitu menghafalpelajaran yang akan diujikan. Dalam konteks ini belajar adalah mengingat sejumlah fakta atau konsep.

  2. Belajar dianggap sebagai perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Suharsimi Arikunto (1990:20) mengatakan ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor yang bersumber dalam diri manusia (internal) dan faktor yan diluar diri manusia (eksternal):

  1. Faktor yang bersumber dari dalam diri manusia dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni faktor biologis dan faktor psikologis. Yang dapat dikategorikan sebagai faktor biologis antara lain usia, kematangan, dan kesehatan, sedangkan yang dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar.

  2. Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua juga, yakni faktor manusia (human) seperti keluarga, teman di sekolah masyarakat, sedangkan faktor non manusia seperti alam benda, dan lingkungan fisik.

B. Pembelajaran kooperatif (cooperatif learning)

  1. Pengertian Cooperatif Learning Menurut Slavin (1995:60) mengatakan bahwa cooperative learning adalah

suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang,

dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

pula, keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan

aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok.

  Slavin (1995:70) menyatakan bahwa pada teknik STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyampaikan materi pelajaran lalu siswa bekerja dalam tim dan mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai meteri pelajaran tersebut. Saat seluruh siswa diberi tes tentang materi tersebut, maka tes ini mereka kerjakan secara individu tanpa saling membantu. Etin solihatin (2007:4) belajar kooperatif adalah pelaksanaan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama dalam kelompok tersebut

  Jadi dapat peneliti dapat menyimpulkan bahwa model cooperative

learning adalah suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam

mengembangkan kemampuan yang dimiliki melalui belajar dan bekerjasama

dalam kelompok heterogen untuk mencapai hasil yang optimal dalam belajar

sesuai dengan kemampuan siswa dalam kelompok itu.

  Cooperative learning mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja

sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesakan suatu

tugas, atau untuk mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya.

  

Bukanlah cooperative learning jika siswa duduk bersama dalam kelompok-

kelompok kecil dan mempersilahkan salah seorang diantaranya untuk

menyelesaikan pekerjaan seluruh kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Cooperatif learning merupakan model pembelajaran yang akan membantu

siswa untuk mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan

nyata dimasyarakat, bekerja sesama anggota kelompok akan meningkatkan

motivasi dan perolehan belajar. Cooperatif learning juga mendorong peningkatan

kemampuan memecahkan masalah yang ditemui selama proses pembelajaran

karena akan berinteraksi dengan siswa lain untuk merumuskan alternatif

pemecahan masalah materi pelajran.

2. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif (cooperatif learning)

  Ada beberapa konsep mendasar yang perlu diperhatikan dan diupayakan oleh guru. Guru sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran harus harus memperhatikan beberapa konsep dasar dalam penggunaan cooperatif learning. Prinsip-prinsip dasar tersebut menurut Stahl (1994) dalam Etin Solihatin (2007:6) adalah : a. Perumusan tujuan belajar siswa harus jelas

  Perumusan tujuan adalah apa yang diinginkan guru untuk dilakukan oleh siswa dalam kegiatan belajarnya. Perumusan tujuan harus disesuaikan dengan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran.

  b. Penerimaan yang menyeluruh oleh mahasiswa tentang tujuan belajar Guru harus mampu mengkondisikan kelas agar setiap siswa menerima tujuan pembelajaran dari sudut kepentingan diri dan kepentingan kelas. Siswa harus dikondisikan mengetahui dan menerima kenyataan bahwa setiap orang dalam kelompoknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menerima dirinya untuk bekerjasama mempelajari materi yang telah ditetapkan.

  c. Ketergantungan yang bersifat positif Guru harus merancang struktur kelompok dan tugas-tugas kelompok yang memungkinkan setiap siswauntuk belajar dan mengevaluasi dirinya dan teman kelompoknya. Kondisi ini akan memungkinkan siswa merasa tergantung secara positif antar anggota kelompok dalam memmpelajari dan menyelesaikan tugas-tugas dari guru.

  d. Interaksi yang bersifat terbuka Dalam belajar kelompok terjadi interaksi yang bersifat langsung dan terbuka. Hal ini menumbuhkan sikap ketergantungan yang positif dan keterbukaan dikalangan siswa, yang akan memberi dan menerima masukan, ide, saran, dan kritik dari temannya secara terbuka dan positif.

  e. Tanggung jawab individu Keberhasilan belajar dalam strategi ini dipengaruhi oleh kemempuan individu siswa dalam memberi dan menerima apa yang telah dipelajarinya diantara siswa lain. Jadi secara individu siswa mempunyai dua tanggung jawab, yaitu mengerjakan dan memahami tugas untuk keberhasilan dirinya sendiri dan mengerjakan dan memahami tugas untuk keberhasilan untuk anggota kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  f. Kelompok bersifat heterogen Keanggotaan kolompok harus bersifat heterogen, sehingga terjadi hubungan kerjasama dari berbagai karakteristik siswa yang berbeda.

  Kondisi yang demikian aka sangat baik dalam melatih siswa dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis.

  g. Interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif Dalam berinteraksi antara siswa dengan siswa lainnya, siswa belajar mengenai memimpinan, berdiskusi, dan bernegosiasi dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok. Dalam hal ini guru hendaknya membantu siswa menjelaskan bagimana berperilaku yang baik, seperti kepemimpinan, penegmbangan kepercayaan, berkomunikasi, peneyelesaian masalah dll. Dengan hal ini siswa dapat mempelajari dan mempraktikkan berbagai sikap dan perilaku sosial dalam suasana kelompok belajarnya.

  h. Tindak lanjut (follow up) Setelah masing-masing kelompok belajar menyelesaikan tugas dan pekerjaanya, perlu adanya analisis bagaimana penampilan dan hasil keja siswa dalam kelompok. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan misalnya :

  (a) Bagaimana hasil kerja yang dihasilkan (b) Bagaimana mereka membantu anggota kelompoknya dalam memahami masalah yang dibahas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (c) Bagaimana sikap dan perilaku mereka dalam interaksi kelompok belajar bagi keberhasilan kelompok (d) Apa yang mereka butuhkan untuk meningkatkan keberhasilan kelompok belajarnya dikemudian hari. i. Kepuasan dalam belajar

  Setiap siswa dan kelompok harus memperoleh waktu yang cukup untuk belajar dalam mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilannya. Jika ini tidak terpenuhi maka keuntungan akademis dari cooperatif learning menjadi sangat terbatas.

3. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

  STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin, dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dan terdiri laki-laki dan perempuan yang berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, rendah. Komponen STAD menurut Slavin (1995:71) adalah sebagai berikut:

  a. Presentasi kelas Presentasi kelas dalam STAD berbeda dari cara pengajaran yang biasa.

  Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Siswa harus betul-betul memperhatikan presentasi ini karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam presentasi terdapat materi yang dapat membantu untuk mengerjakan kuis yang diadakan setelah pembelajaran.

  b. Belajar dalam tim Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang dimana mereka mengerjakan tugas yang diberikan. Jika ada kesulitan siswa yang merasa mampu membantu siswa yang kesulitan.

  c. Tes individu Setelah pembelajaran selesai ada tes individu. Siswa tidak dibenarkan saling membantu selama tes berlangsung. Hal ini menjamin agar siswa secara individual bertanggung jawab untuk memahami materi ajar tersebut.

  d. Skor pengembangan individu Skor yang didapatkan dari hasil tes selanjutnya dicatat oleh guru untuk dibandingkan dengan hasil prestasi sebelumnya. Skor tim diperoleh dengan menambahkan skor peningkatan semua anggota dalam 1 tim. Nilai rata-rata diperoleh dengan membagi jumlah skor penambahan dibagi jumlah anggota tim.

  e. Penghargaan tim Penghargaan didasarkan nilai rata-rata tim dimana dapat memotivasi mereka. Tim dapat memperoleh sertifikat atau penghargaan lain apabila skor rata-rata mereka melampaui kriteria tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan model pembelajaran ini. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan.

  Langkah-langkah model cooperative learning menurut Ibrahim, dkk (2000) adalah: a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

  Guru menyampaikan tujuan belajar yang ingin dicapai melelui meteri tersebut dan memoivasi siswanya.

  b. Menyampaikan informasi.

  Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan demonstrasi atau melalui bahan bacaan.

  c. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok cooperative.

  Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk kelompok belajar dan membantu setiap anggota kelompok melakukan perubahan secara efisien.

  d. Membimbing kelompok bekerja dan belajar.

  Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.

  e. Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari dan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  f. Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai hasil kerja siswa baik secara individu maupun secara kelompok.

  Ada beberapa kelebihan dan kekurangan model pemelajaran kooperatif diantaranya adalah: Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai berikut:

  a) Mengembangkan serta menggunakan keterampilan berpikir kritis dan kerjasama kelompok.

  b) Menyuburkan hubungan antar pribadi yang positif diantara siswa yang berasal dari ras yang berbeda.

  c) Menerapkan bimbingan oleh teman.

  d) Menciptakan lingkungan yang menghargai nilai-nilai ilmiah. Kelemahan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut: a) Sejumlah siswa mungkin bingung karena belum terbiasa dengan perlakuan seperti ini.

  b) Guru pada permulaan akan membuat kesalahan-kesalahan dalam pengelolaan kelas. Akan tetapi usaha sungguh-sungguh yang terus menerus akan dapat terampil menerapkan model ini.

C. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pendidikan IPS di Indonesia telah diterapkan mulai dari pendidkan dasar sampai pendidikan tinggi yang idealnya lebih menekankan mengkaji gejala-gejala yang terjadi dalam masalah kehidupan sosial dan lebih utama lagi jika siswa mampu belajar langsung bukan “transfer konsep” dari guru. Ada beberapa pengertian menurut para ahli mengenai IPS, antara lain : Hamid Hasan (1990) dalam Etin Solihatin (2007:14) menjelaskan Pendidikan IPS merupakan fusi dari berbagai disiplin ilmu.

  Soemantri (2001) dalam Supriyo (2009:11) pendidkan IPS adalah penyerderhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar nmanusia yang diorganoisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan. Nursid Sumaatmadja (1984:11) hakekat IPS adalah mempelajari, menelaah, mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi.

  Jadi IPS merupakan ilmu yang mempelajari gambungan ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Dalam tingkat Sekolah Dasar hannya mempelajari geografi dan sejarah. Terutama pada masalah-masalah sehari-hari yang dialami siswa, tentunya sesuai perkembangan siswa SD. Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia sebagai anggota masyarakat dapat dijadikan sebagai materi ajar dan sumber belajar.

  Oleh karena itu sumber belajar IPS sangat tidak terbatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Tujuan Pembelajran IPS di Sekolah Dasar Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (2006 : 575), tujuan pembelajaran IPS di SD adalah sebagai berikut: a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

  b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan

ketrampilan dalam kehidupan sosial.

  c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

  d. Memiliki kemempuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global. Sedangkan menurut beberapa ahli mempelajari IPS bertujuan sebagai berikut : Gross (1978) dalam Etin Solihatin

  (2007:14) tujuan pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik, Kosasih (1994) dalam Etin Solihatin (2007:15) juga menyebutkan bahawa pendidikan IPS berusaha membantu siswa dalam mememcahkan masalah yang dihadapi sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan mmasyarakatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melajutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinngi Etin Solihatin (2007:15). Berdasarkan pengertian dan tujuan IPS, maka perlu seorang guru untuk menyapaikan materi menggunakan metode, model, maupun strategi dalam melakukan pengajaran agar tujuan pembelajaran IPS dapat tercapai. Aziz Wahab (1986) dalam Etin Solihatin (2007:15) mengatakan bahwa pengkondisian ilkim belajar merupakan aspek penting bagi tercapainya tujuan pendidikan.

  Pola pembelajaran IPS bukan menjejali siswa dengan konsep-konsep bersifat hafalan belaka, tetapi membuat apa yang dipelajari oleh siswa dan dipahami menjadi bekal dalam menjalani kehidupan bermasyarakat serta untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu rancangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru hendaknya mampu memfasilitasi siswa agar mencapai tujuan pembelajaran IPS.

D. KERANGKA BERPIKIR

  Penelitian Tindakan Kelas ini berawal dari rendahnya prestasi belajar IPS pada materi mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang Oleh karena itu peneliti mencoba melaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sebuah penelitian tindakan kelas dengan kerangka berpikir sebagai berikut : penelitian ini berawal dari kondisi awal pemahaman siswa terhadap mata

  pelajaran IPS yang masih rendah. Melihat prestasi belajar siswa yang dicapai masih rendah mendorong guru untuk berusaha meningkatkan prestasi belajar siswa dengan memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar . Perbaikan proses kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran STAD disini siswa bekerja dalam kelompok kecil dan merangkai puzzle pahlawan kemudian mengisi lembar LKS. Dengan kegiatan ini diharapkan akan mamapu meningkatkan kerjasama sisw dalam kelas.

  Berikut ini bagan keranka berpikir dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas :

Gambar 3.1 Bagan Kerangka Berpikir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E. HIPOTESIS TINDAKAN

  Penelitian ini diajukan rumusan hipotesis “Pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa SD Negeri Ngawu”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN A. SETTING PENELITIAN

  1. Tempat Penelitian PTK ini dilakukan di SD Negeri Ngawu Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.

  2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Ngawu Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 16 siswa.

  3. Objek Penelitian : Objek penelitian dalam PTK ini adalah prestasi belajar IPS terutama prestasi belajar siswa pada materi mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

  4. Waktu Pelaksanaan : Penelitian dilaksanakan pada awal semester II tahun pelajaran 2010/2011 , pada bulan April 2011.

B. PROSEDUR PENELITIAN

  Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus masing-masing siklus terdiri dari dua jam pembelajaran (2 x 35 menit). Proses penelitian masing-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  masing meliputi empat tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

  1. Persiapan Yang perlu dipersiapkan pada tahap persiapan adalah mengidentifikasi masalah, mengkaji kompetensi dasar, mempersiapkan silabus, menyusun

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan menyiapkan instrument penelitian.

  a. Identifikasi masalah Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah tentang prestasi belajar siswa tentang materi pokok “menghargai peranan tokoh perjuangan dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indnesia”. Hasil ulangan pada kondisi awal, sebelum pelaksanaan tindakan kelas dari 16 siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas hanya 4 siswa, selebihnya kurang dari 70 dengan nilai rata-rata kelas 48,12. Untuk memecahkan permasalahan tersebut peneliti merencanakan sebuah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

  b. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok pembelajaran Kompetensi dasar yang mengalami permasalahan adalah mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Mempersiapkan silabus Silabus disusun dengan mengambil satu kompetensi dasar dari dua kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum kelas V semester II yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

  d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Langkah berikutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dibuat tiap siklus.

  e. Menyiapkan instrumen penelitian mencari validitas dan reliabilitas Langkah terakhir dalam tahap persiapan adalah menyiapkan instrument penelitian.

  2. Rencana Tindakan Tiap Siklus Kegiatan penelitian ini dimulai dari : 1) melakukan kajian pendahuluan tentang kondisi di lapangan.

  2) melakukan kegiatan perencanaan, 3) pelaksanaan tindakan, 4) observasi 5) refleksi.

  Kegiatan ini dimungkinkan ada perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Siklus I 1) Rencana Tindakan

  Proses pembelajaran siklus I terdiri dari dua jam pelajaran. Adapun rencana tindakan siklus I adalah sebagai berikut : a) Kelas dibagi menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 dan 6 siswa.

  b) Tiap kelompok diberi materi pembelajaran.

  c) Tiap kelompok membaca materi atau

  d) Tiap kelompok diberikan permasalahan yang harus diselesaikan berkaitan dengan materi, dala hal ini puzzle pahlawan e) Tiap kelompok diskusi sesuai lembar kerja.

  f) Tiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

  g) Kelompok lain memperhatikan dan memberi tanggapan atas presentasi yang dilakukan.

  h) Guru melakukan revisi hasil kerja kelompok. i) Melaksanakan tes untuk mengukur keberhasilan siswa. 2) Pelaksanaan Tindakan Melakukan pembelajaran sesuai dengan dengan perencanaan tindakan.

  3) Observasi Pada tahap ini guru melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut .

  a) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran secara keseluruhan.

  b) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas.

Dokumen yang terkait

Upaya peningkatan penguasaan konsep reaksi reduksi-oksidasi melalui model pembelajaran kooperatif tipe stad: student teams achievement division

1 17 82

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Peningkatan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw pada mata pelajaran IPS bagi siswa kelas V SD Negeri Corongan Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014.

0 0 117

Peningkatan minat dan prestasi belajar ips melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur.

1 6 205

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar kelas VA SD Negeri Adisucipto 1 mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

0 0 258

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I terhadap minat dan prestasi belajar mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sengkan.

0 2 165

Peningkatan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe berpikir berpasangan pada mata pelajaran IPS siswa kelas II B SD Kanisius Sorowajan semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

0 0 147

Rancangan implementasi pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMK pada mata pelajaran Siklus Akuntansi.

1 2 105

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar kelas VA SD Negeri Adisucipto 1 mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II

0 8 256

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode discovery-inquiry terbimbing pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cancangan Sleman semester 2 tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 191