PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI MASA KERJA, USIA GURU, DAN STATUS SERTIFIKASI Studi Kasus: Guru-guru SMP Negeri 11, SMP Negeri 12, SMP TD Jetis, SMP Bopkri 5, SMP Piri 2, dan SMP TDIP Tamsis SKRIPSI

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI

  Studi Kasus: Guru-guru SMP Negeri 11, SMP Negeri 12,

SMP TD Jetis, SMP Bopkri 5, SMP Piri 2, dan SMP TDIP Tamsis

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

 

  

Disusun Oleh:

SISILIA SUARTI

NIM: 06 1334 054

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Karya Tulis ini ku Persembahkan Pada: Jesus Crist Alm. Bapakku Jenau

  Ibuku tercinta Bulan Kakakku Riwan, Bagun, Rudi, Jepank, Dayang, Ani & Dongai Pemerintah Kabupaten Kutai Barat

  Almamaterku Universitas Sanata Dharma

  MOTTO: Segala Perkara Dapat Ku Tanggung Di Dalam DIA yang Memberi Kekuatan Kepadaku ( Filipi 4 : 13 ) Serahkanlah Segala Kekuatiranmu pada_Nya sebab Ia Akan

  Memelihara Kamu ( 1 Petrus 5 : 7)

  

ABSTRAK

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI MASA

KERJA, USIA GURU, DAN STATUS SERTIFIKASI

  

Studi kasus: Guru-guru SMP Negeri 11, SMP Negeri 12,

SMP TD Jetis, SMP Bokpri 5, SMP Piri 2, dan SMP TDIP Tamsis

Sisilia Suarti

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah ada perbedaan

persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau

dari masa kerja guru, (2) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian

portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari usia guru, (3) apakah ada

perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam

jabatan ditinjau dari status sertifikasi.

  Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di enam SMP yang berada di Kota

Yogyakarta yaitu SMP Negeri 11, SMP Negeri 12, SMP TD Jetis, SMP Bokpri 5,

SMP Piri 2, dan SMP TDIP Tamsis pada bulan Februari sampai bulan Agustus

2010. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 168 guru. Sampel yang diambil

sebanyak 105 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

eccidental sampling . Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Teknik

analisis data dalam penelitian ini menggunakan Chi-Kuadrat (Chi-Square).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan yang

signifikan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam

jabatan ditinjau dari masa kerja (Asymp. Sign. 0,769 > α= 0,05 dan dk (3-1)(5-1) = 8 maka χ² hitung 0,211 < χ² tabel 15,5); (2) tidak ada perbedaan yang signifikan

persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau

dari usia guru (Asymp. Sign 0,293 >

  α= 0,05 dan dk (4-1)(5-1)= 12 maka χ² hitung 0,293 < χ² tabel 21,0); (3) tidak ada perbedaan yang signifikan persepsi guru

terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status

sertifikasi (Asymp. Sign 0,441 > α= 0,05 dan dk (2-1)(5-1)= 4 maka χ² hitung 0,186 < χ² tabel 9,49).

  

ABSTRACT

PERCEPTION OF TEACHERS TOWARDS THE EVALUATION OF

TEACHERS’ CERTIFICATION OF PORTOFOLIO IN OFFICIAL

RANK PERCEIVED FROM TEACHERS’ OFFICIAL SERVICE, AGE,

AND STATUS OF CERTIFICATION

  

A Case Study: Teachers of 11 State Junior High School, 12 State Junior High

School, Taman Dewasa Jetis Junior High School, Bopkri 5 Junior High School,

Piri 2 Junior High School, and TDIP Tamsis Junior High School

Sisilia Suarti

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2011

This research intends to know whether there is any difference of teachers’

perception towards, the evaluation of teachers’ certification portofolio in official

rank perceived from (1) the teachers’ official service, (2) the teachers’ age, (3) the

status of certification.

  This case study was conducted in six Junior High Schools in Yogyakarta,

namely 11 State Junior High School, 12 State Junior High School, Taman Dewasa

Jetis Junior High School, Bopkri 5 Junior High School, Piri 2 Junior High School,

and TDIP Tamsis Junior High School from February to August 2010. The

populations in this research was 168 teachers. The samples were 105 respondents.

The technique of taking samples was eccidental sampling. The data were collected

by using questionnaire. Technique of data analysis was Chi-square.

  The result of this research shows that: (1) there is no significant difference

of teachers’ perception towards the evaluation of teachers’ certification of

portofolio in official rank perceived from teachers’ offcial service (Asymp. Sign.

  2

  2

  

0.769 > count 0.211 < table 15.5); (2) there is

α = 0.05 and dk (3-1) = 8, thus χ χ

no significant difference of teachers’ perception towards the evaluation of

teachers’ certification of portofolio in official rank perceived from teachers’ age

  2

  2

  (Asymp. Sign. 0.293 > count 0.293 < α = 0.05 and dk (4-1)(5-1) = 12, thus χ χ

table 21.0); (3) there is no significant difference of teachers’ perception towards

the evaluation of teachers’ certification of portofolio in offcial rank perceived

from the status of certification (Asymp. Sign 0.441 > α = 0.05 and dk (2-1) (5-1)

  2

  2 = 4 thus count 0.186 < table 9.49).

  χ χ

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Allah Yang Maha Esa, atas penyertaan Engkau selama hamba menempuh perkuliahan sampai hamba bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “PERSEPSI GURU

TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI MASA KERJA, USIA GURU,

  DAN STATUS SERTIFIKASI” ini dengan lancar. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

  Penulis menyadari dalam proses penulisan skripsi ini banyak masukan, saran, kritikan, dukungan dari berbagai pihak dan ini kesempatan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; 3. Bapak Laurentius Saptono S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  4. Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 11, SMP Negeri 12, SMP TD Jetis, SMP Bokpri 5, SMP Piri 2, dan SMP TDIP Tamsis yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian

  5. Bapak Drs. F.X. Muhadi,M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan serta masukan berupa kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini;

  6. Ibu Cornelio Purwantini,S.Pd.,M.SA selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini; 7. Ibu Rita Eny Purwanti,S.Pd.,M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini; 8. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;

  9. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini;

  10. Seluruh karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; 11.

  Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat terima kasih sudah memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk saya melanjutkan studi jenjang Sarja (S1) Pendidikan Akuntansi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  12. Bapak E. Tek Hen Yohanes, S.Pd terima kasih untuk motivasi dan

bantuan materialnya, Tuhan memberkati keluarga bapak.

  13. (Alm) Bapakku Jenau terima kasih untuk harapan bapak sewaktu aku masih kecil dan Puji Tuhan anak bapak bisa mewujudkan keinginan

14. Mamakku Bulan I Love You Forever, akhirnya aku bisa selesaikan studiku dan ini semua buat mamak aku lakukan.

  15. Kak Riwan, Kak Bagun yang selalu memberikan uang (heee...) dan semngat terima kasih. Buat kak Rudi, kak Siluq, kakak Jepank, kak Ani, kak Dongan Dan semua kakak iparku terima kasih untuk dukungan baik material maupun spritual.

  16. Sapri terima kasih untuk kasih sayangmu, motivasi, semangat, dan bantuan materialnya. Terima kasih untuk semua pengorbananmu buat aku ”I love u Forever” (Miss u papa jelek hee..) 17. Sahabatku Janry Tumangger, mas Atok, dan mba wati terima kasih selalu mendoakan aku dan mendukungan aku.

  18. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2006, yang telah banyak memberikan kenangan indah selama kuliah, ”ayo semangat...perjuangkan cita-cita pendidikan akuntansi...merdeka ”; 19. Temen-temen Beasiswa Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat angkatan 2006 terima kasih untuk motivasi kalian dan semangatlah dalam mengerjakan skripsi, kita sudah ditunggu di Kutai Barat hee 20. Teman seperjuangan: Inggit dan suamimu yosep, Lina, Beni,mz weli, mz lutvi terima kasih untuk motivasinya, dan buat Retno, Dwi gede, Siska. Deta dan mela terima kasih sudah membantu dan mengajariku mengolah data heee...Oh ya buat temenku Johan, Feri,

  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

  

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

PERSEMBAHAN ................................................................................................ iv

MOTTO ............................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix

  

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6 C. Batasan Masalah ................................................................................... 7 D. Rumusan Masalah ................................................................................ 7 E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 8 F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8

  1. Persepsi ............................................................................................. 9

  2. Sertifikasi Guru dalam jabatan .......................................................... 12

  3. Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan ........................ 16

  4. Masa Kerja ....................................................................................... 25

  5. Usia Guru ......................................................................................... 26 6.

  Guru yang memiliki sertifikasi dan belum memiliki sertifikasi ........ 27 B. Kerangka Berfikir .................................................................................. 29 C. Perumusan Hipotesis ............................................................................ 32

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 33

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 33 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 33 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 34 D. Populasi dan Sampel .............................................................................. 34 E. Variabel Penelitian ............................................................................... 36 F. Pengujian Instrumen .............................................................................. 42 G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 47

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 50

A. Deskripsi Data ...................................................................................... 50 B. Analisis Data ........................................................................................ 53 C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 59

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ............................ 65

A. Kesimpulan ........................................................................................... 65

  C. Saran ..................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi ................................................................................................. 35Tabel 3.2 Sampel Responden ............................................................................... 35Tabel 3.3 Skoring Berdasarkan Skala Likert ....................................................... 36Tabel 3.4 Skor Berdasarkan Masa Kerja ............................................................. 37Tabel 3.5 Skor Berdasarkan Usia Guru ............................................................... 37Tabel 3.6 Skor Berdasarkan Status Sertifikasi ..................................................... 37Tabel 3.7 Kisi-kisi Kusioner Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan ....................................................................................

  38 Tabel 3.8 Rangkuman Uji Validitas Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Guru Dalam Jabatan .......................................... 42

Tabel 3.9 Kreteria Penilaian Berdasarkan PAP .................................................. 46Tabel 3.10 Uji Reabilitas ..................................................................................... 46Tabel 4.11 Deskripsi Masa Kerja ......................................................................... 50Tabel 4.12 Deskripsi Usia Guru ........................................................................... 51Tabel 4.13 Deskripsis Status Sertifikasi .............................................................. 51Tabel 4.14 Interpretasi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan ........................................................................ 52Tabel 4.15 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Persepsi Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Masa Kerja ............................... 53Tabel 4.16 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Persepsi Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Usia Guru .................... 54

  Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Status Sertifikasi ......... 55

Tabel 4.18 Hasil Uji Homogenitas ....................................................................... 56

  

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

  A. Kuesioner ................................................................................................ 70 LAMPIRAN 2 A. Data Prestasi Siswa, Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan .................................................................................. 83 B.

  Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 89 LAMPIRAN 3 A. Hasil Deskripsi Data ............................................................................... 93 B.

  PAP II (Kategori Kecenderungan Variabel) ........................................... 95 C. Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 97 D.

  Hasil Uji Homogenitas ............................................................................ 102 E. Hasil Uji Chisequare .............................................................................. 103 LAMPIRAN 4

  A. Surat Ijin Penelitian ................................................................................. 105

   

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang memiliki visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata

  sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

  Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa indonesia pada masa yang akan datang adalah yang mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain di dunia. Teknologi yang semakin canggih menuntut ilmu pengetahuan juga berkembang dengan penuh kualitas maka dari itu pembangunan dibidang pendidikanlah yang menjadi sasaran utama perlu diperhatikan.

  Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengemukakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis

dan bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

    Dan untuk mencapai semuanya itu maka komponen pendidikan adalah alat dan sarana yang dijadikan ujung tombak atau tolak ukur dalam memperbaiki semua keadaan tersebut, karena peranan pendidikan dalam kehidupan ekonomi, sosial, budaya dan teknologi adalah mempunyai pengaruh penting baik dalam lingkungan bangsa dan negara, masyarakat , kelompok, maupun individu. Pendidikan adalah alat dan sarana bagi kita dalam membentuk atau membangun pola pikir atau cara pandang yang maju, sikap yang baik, beriman, mempunyai moral yang baik, cerdas dan mewujudkan pemerintah yang sejahtera adil dan makmur.

  Pada tahun 2005 Pemerintah Indonesia mencanangkan akan memperbaiki pendidikan yang dimulai dari tenaga pendidik yaitu guru dan dosen, karena dinilai guru dan dosen adalah faktor atau pengaruh utama dalam keberhasilan pendidikan yang bermutu bagi pemerintahan indonesia.

  Untuk itu Pemerintah Indonesia memberikan solusi melalui tenaga pendidik yang harus bisa mendidik, mengajar, membimbing, dan mentransfer ilmu kepada seluruh murid atau siswa dengan utuh dan baik dan yang dilakukan secara profesional. Pada tahun 2005 Pemerintah membuat Undang- Undang secara tertulis yang menyatakan tentang Guru dan Dosen, dengan lahirnya Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengharuskan semua pendidik menguasai empat kompetensi yaitu,

    Nomor 74 Tahun 2008 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik minimum S1/D4, kompetensi, dan sertifikat pendidik.

  Untuk membuktikan guru yang mempunyai empat kompetensi tersebut maka pemerintah mengadakan sertifikasi sebagai media verifikasi data dan pengembangan potensi. Semua guru yang sudah memenuhi persyaratan diwajibkan mengikuti guna mendapat sertifikat sebagai guru profesional, selain untuk media peningkatan UUGD (Undang-undang Guru dan Dosen) juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru.

  Adanya sertifikasi adalah terobosan baru bagi pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dimulai dari aktor utama pendidikan yaitu guru maka dari itu harus diadakan peningkatan kualitas guru, karena tanggung jawab dari seorang guru adalah mampu berperan sebagai inspirator, motivator, dinamisator, fasilitator, dan komunikator dalam menggerakan, menggali, dan mengembangkan potensi anak didik. Guru harus mengetahui dan memahami secara mendalam arti dari pada sertifikasi mulai dari esensi sertifikasi, subsatansi, filosofi, tujuan, serta persyaratan sertifikasi agar tidak dipandang sebagai formalitas simbolis belaka dan tidak melakukan segala cara untuk lulus dalam sertifikasi.

    Namun pada kenyataannya masih banyak guru yang pro atau kontra dengan adanya sertifikasi ini. Pihak yang setuju dengan adanya program sertifikasi ini mempunyai pandangan kualitas pendidikan akan lebih bermutu apabila kesejateraan guru meningkat dan martabat guru terangkat, tetapi bagi pihak yang tidak setuju berpendapat bahwa tidak perlu adanya sertifikasi. Pandangan guru dengan adanya sertfikasi guru dalam jabatan ini berbeda- beda ini disebabkan oleh usia guru, pengalaman mengajar guru, status kepegawaian guru, golongan kepangkatan guru, status lingkungan sosial guru, status ekonomi guru, latar belakang pendidikan guru, dan prestasi guru, masa kerja guru, guru yang sudah memiliki sertifikasi dan belum memiliki sertifikasi.

  Ditinjau dari masa kerja guru memiliki masa kerja yang bervariasi, guru yang sudah lama bekerja atau menjabat sebagai guru lama memiliki peluang yang besar dalam memperoleh sertifikasi guru dalam jabatan dibandingkan guru baru, masa kerja yang lama adalah salah satu skor yang tinggi dalam penilaian sertifikasi guru dalam jabatan. Begitu juga dengan usia guru yang berbeda-beda, guru yang sudah berusia tua akan mendapat peluang yang besar dalam memperoleh sertifikasi guru dalam jabatan dibandingkan guru usia muda, namun tidak menutup kemungkinan guru yang berusia muda lebih cepat mengikuti sertifikasi jika jam mengajar guru tersebut lebih banyak

    tinggi, dan guru yang sudah mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan mempunyai pandangan bahwa positif dibandingkan guru yang belum mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan.

  Dari berbagai pandangan tersebut maka pemerintah memberikan solusi mekanisme pelaksanaan sertifikasi bagi guru dalam jabatan, yang dilakukan melalui: penilaian portofolio, pendidikan dan pelatihan, dan jalur pendidikan profesi pemberian sertifikat pendidik secara langsung bagi yang memenuhi persayaratan tertentu. Menteri Pendidikan Nasional menetapkan (1) melalui Penilaian Portofolio, (2) Peraturan Nomor 40 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan melalui Jalur Pendidikan. Melalui sertifikasi ini guru diharapkan profesional, meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, meningkatkan kesejahteraan guru dan meningkatkan martabat guru dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.

  Sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui penilaian portofolio. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penilaian portofolio tersebut merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendiskripsikan: (1) Kualitas akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik,

    pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial, (10) dan penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

  Agar upaya pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu untuk bangsa dan negara berhasil dengan baik dan sukses maka pemerintahpun menetapkan standar kelulusan dan persyaratan bagi guru yang hendak mengukuti sertifikasi tersebut yaitu Peraturan Menteri pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik. Dengan tujuan memberikan praktek yang sehat dan menghasilkan guru yang benar-benar berkualitas relevan dengan perkembangan dunia yang semakin pesat.

  Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini menungkap persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja guru, usia guru, dan status sertifikasi, yaitu apakah menurut guru penilaian portofolio tersebut telah memberikan gambaran tentang kompetensi guru.

B. Identifikasi Masalah

  Persepsi guru terhadap penilaian portofolio diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: Usia guru, pengalaman mengajar guru, status kepegawaian guru, golongan kepangkatan guru, status lingkungan sosial guru,

    kerja guru, guru yang sudah memiliki sertifikasi dan belum memiliki sertifikasi.

  C. Batasan Masalah Kerena keterbatasan kemampuan untuk meneliti seluruh permasalahan diatas maka penelitian ini hanya mengungkap persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja guru, usia guru, dan status sertifikasi guru.

  D. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan?

  2. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau masa kerja guru?

  3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari usia guru ?

  4. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status sertifikasi?

   

  E. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan?

  2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja guru ?

  3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian

portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari usia guru ?

  4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status sertifikasi? F. Manfaat Penelitian

  1. Bagi sekolah adalah untuk membantu sekolah mengetahui perkembangan kualitas guru-guru yang profesional

  2. Bagi Dinas Pendidikan adalah untuk menjadi bahan kajian pustaka apabila Dinas Pendidikan ingin merencanakan program yang meningkatkan mutu pendidikan dan guru yang berkualitas

  3. Bagi universitas adalah sebagai daftar referensi yang memperkaya pengembangan kajian penelitian dan bacaan mahasiswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka

1. Persepsi

  Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual, maka terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya (Wolbreg,1967). Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyenangi suatu objek, sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci objek tersebut. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh persepsinya. Banyak ahli yang mencoba membuat definisi dari ‘persepsi’. Beberapa di antaranya adalah (http://id.shvoong.com/socials- ciences/psychology/1837978-definisi-persepsi/):

  1. Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya (Bimo Walgito).

  2. Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu (Davidoff).

3. Persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu (Bower).

   

  5. Persepsi juga mencakup konteks kehidupan sosial, sehingga dikenallah persepsi sosial. Persepsi sosial merupakan suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan untuk mengetahui, menginterpretasi, dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi, baik mengenai sifatnya, kualitasnya, ataupun keadaan lain yang ada dalam diri orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai orang lain sebagai objek persepsi tersebut (Lindzey & Aronson).

6. Persepsi merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu (Krech).

  7. Persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya

  Persepsi pada hakikatnya adalah merupakan proses penilaian seseorang terhadap objek tertentu. Menurut Young (1956) persepsi merupakan aktivitas mengindera, mengintergrasikan dan memberikan penilaian pada objek-objek fisik maupun sosial, dan penginderaan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan stimulus sosial yang ada di lingkungan akan diolah bersama-sama dengan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya baik hal itu berupa harapan-harapan, nilai-nilai, sikap, ingatan dan lain- lain. Sedangkan menurut Wagito (1981) menyatakan bahwa persepsi merupakan proses psikologis dan hasil dari penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga membentuk proses berpikir. Didalam proses persepsi individu dituntut untuk memberikan penilaian terhadap suatu objek yang dapat bersifat positif/negatif, senang atau tidak senang dan sebagainya.

    Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk sikap, yaitu kecenderungan yang stabil untuk berlaku atau bertindak secara tertentu di dalam sitiuasi yang tertentu pula (Polak, 1976). Istilah persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain (yang dipersepsi).

  Dengan persepsi kita dapat berintereaksi dengan dunia sekeliling, khususnya antar manusia, dalam kehidupan sosial di kelas tidak lepas dari intereaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dan dosen, siswa dan guru, adanya intereaksi antar komponen yang ada di dalam kelas memberikan tanggapan, penilaian dan persepsi.

  Dan dengan adanya persepsi adalah penting agar dapat menumbuhkan komunikasi aktif, sehingga dapat meningkatkan kapasitas belajar dikelas. Persepsi juga merupakan proses psikologis sebagai hasil penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga membentuk proses berpikir, persepsi juga akan mempengaruhi proses belajar (minat) dan mendorong mahasiswa untuk melaksanakan sesuatu (motivasi belajar, oleh karena itu menurut Walgito (1981), persepsi merupakan kesan yang pertama untuk mencapai suatu keberhasilan.

  Persepsi seseorang dalam menangkap informasi dan peristiwa-

    (kebutuhan, kelelahan, sikap, minat, motivasi, harapan, pengalaman masa lalu dan kepribadian), 2) stimulus yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu (benda, orang, proses), 3) stimulus dimana pembentukan persepsi itu terjadi baik tempat, waktu, suasana (sedih, gembira). http://www.infoskripsi.com/Article/Pengertian-Persepsi.html.

2. Sertifikasi Guru dalam jabatan

  Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dikemukan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sedangkan sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Berdasarkan pengertian tersebut, sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan layananan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang diselanggrakan oleh lembaga sertifikasi (Mulyasa, 2007 hal 33).

  Dan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

    (D-IV), menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan.

http://untungsutikno.blogspot.com/2009/08/sertifikasi-guru-dalam-jabatan

tahun.html).

  Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional tersebut dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Lebih lanjut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru tersebut mendefenisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, atau kecakapan yang memenuhi standar atau normal tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

  Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memilki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang layak.

  1. Kualifikasi akademik dibuktikan dengan ijazah pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat (Undang-Undang Pasal 9

   

  2. Kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi atau uji sertifikasi (Undang-Undang Pasal 10). Pada Undang-Undang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 15 Penjelasan dinyatakan bahwa pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan khusus.

3. Sehat jasmani dan rohani, dibuktikan dengan karakter dokter.

  Maka dapat dipahami penguasaan kompetensi dibuktikan dengan bentuk uji kompetensi. Seseorang dapat menempuh sertifikasi jika sudah memenuhi kualifikasi (dengan bukti ijazah), dan sehat (dengan sehat bukti dari dokter). Uji kompetensi sekaligus sebagai bukti kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Jika lulus sertifikasi, yang bersangkutan akan menerima sertifikat pendidik. Itu berarti yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Guru dan Dosen

  Pasal 8. Guru mempunyai sertifikat pendidik dianggap sebagai guru yang profesional. Yang bersangkutan mendapatkan tunjangan profesi dari pemerintah sebesar satu kali gaji pokok (Masnur Muslich, 2007). Wibowo (2004),

mengungkapkan bahwa sertifikasi bertujuan untuk hal-hal sebagai berikut:

   

  2. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak kompeten,

sehingga merusak citra pendidik dan tenaga kependidikan.

  3. Membantu dan melindungi lembaga penyelanggara pendidikan, dengan menyediakan rambu-rambu dan instrument untuk melaksanakan seleksi terhadap pelamar yang kompeten.

  4. Membangun citra masyarakat terhadap profesi pendidik dan tenaga kependidikan.

  5. Memberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

  Sertifikasi guru merupakan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Pasal 61 menyatakan bahwa sertifikat dapat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi, tetapi bukan sertifikat yang diperoleh melalui pertemuan ilmiah seperti seminar, diskusi panel, lokakarya, dan simposium (Mulyasa, 2007, hal 39).

  Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan adalah sebagai berikut :

  1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

  

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

  3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

   

  5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru

  6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan

  7. Keputusan Mendiknas Nomor 022/P/2009 tentang Penetapan Perguruan

Tinggi penyenglenggara Sertifikasi Guru Dalam Jabatan.

  3. Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan

  a. Pengertian dan Fungsi Portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas profesi guru dalam interval waktu tertentu. Dokumen tersebut terkait dengan unsur pengalaman, karya, dan prestasi selama guru bersangkutan menjalankan peran sebagai agen pembelajaran (kompetensi, kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial). Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan, komponen portofolio meliputi: (1) Kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan

    dan sosial, dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan (Suyatno, 2008).

  Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru (khususnya guru dalam jabatan) untuk menilai kompetensi guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran. Kompetensi pedagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui dokumen kualifiksi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan prestasi akademik.

  Portofolio juga berfungsi sebagai: (1) wahana guru untuk menampilkan atau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktivitas, kualitas, dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung; (2) informasi/data dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan; (3) dasar menentukan kelulusan seorang guru yang mengikuti sertifikasi (layak mendapatkan sertifikat pendidik atau belum); dan (4) dasar memberikan rekomendasikan bagi peserta yang belum lulus

   

  b. Komponen Portofolio 1) Kualifikasi akademik Kualifikasi akademik merupakan tingkat pendidikan formal yang telah dicapai sampai dengan guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S1, S2, atau S3) maupun nongelar (D4 atau Post Graduate diploma ), baik di dalam maupun di luar negeri. Bukti fisik yang terkait dengan komponen ini dapat berupa ijazah atau sertifikat diploma.

  2) Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan merupakan pengalaman dalam mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan atau peningkatan kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik komponen ini dapat berupa sertifikat, piagam, atau surat keterangan dari lembaga penyelenggara diklat. 3) Pengalaman mengajar Pengalaman mengajar merupakan masa kerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah, atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan). Bukti fisik dari komponen ini dapat berupa surat keputusan/surat keterangan

    4) Perencanaan pembelajaran Perencanaan pembelajaran merupakan persiapan mengelola pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas pada setiap tatap muka. Perencanaan pembelajaran ini paling tidak memuat perumusan tujuan/kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan sumber/media pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Bukti fisik dari sub komponen ini berupa dokumen perencanaan pembelajaran (RP/RPP/SP) yang diketahui/disahkan oleh atasan. Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas. Kegiatan ini mencakup tahapan pra pembelajaran (pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi), kegiatan inti (penguasaan materi, strategi pembelajaran, pemanfaatan media/sumber belajar, evaluasi, penggunaan bahasa), dan penutup (refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut). Bukti fisik yang dilampirkan berupa dokumen hasil penilaian oleh kepala sekolah dan/atau pengawas tentang pelaksanaan pembelajaran yang dikelola oleh guru dengan format terlampir.

  5) Penilaian dari atasan dan pengawas Penilaian dari atasan dan pengawas merupakan penilaian atasan terhadap kompetensi kepribadian dan sosial, yang meliputi aspek-aspek: ketaatan menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran,

    dan kemampuan bekerjasama dengan menggunakan Format Penilaian Atasan terlampir.

  6) Prestasi akademik Prestasi akademik merupakan prestasi yang dicapai guru, utamanya yang terkait dengan bidang keahliannya yang mendapat pengakuan dari lembaga/panitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Komponen ini meliputi lomba dan karya akademik (juara lomba atau penemuan karya monumental di bidang pendidikan atau nonkependidikan), pembimbingan teman sejawat (instruktur, guru inti, tutor), dan pembimbingan siswa pada kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, drumband, mading, karya ilmiah remaja-KIR). Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat penghargaan, surat keterangan atau sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga/panitia penyelenggara.

  7) Karya pengembangan profesi Karya pengembangan profesi merupakan suatu karya yang menunjukkan adanya upaya dan hasil pengembangan profesi yang dilakukan oleh guru. Komponen ini meliputi buku yang dipublikasikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau nasional; artikel yang dimuat dalam media jurnal/majalah/buletin yang tidak terakreditasi, terakreditasi,

    pembelajaran selama 1 (satu) semester; media/alat pembelajaran dalam bidangnya; laporan penelitian tindakan kelas (individu/kelompok); dan karya seni (patung, rupa, tari, lukis, sastra, dll). Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat keterangan dari pejabat yang berwenang tentang hasil karya tersebut. 8) Keikutsertaan dalam forum ilmiah Keikutsertaan dalam forum ilmiah merupakan partisipasi dalam kegiatan ilmiah yang relevan dengan bidang tugasnya pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai pemakalah maupun sebagai peserta. Bukti fisik yang dilampirkan berupa makalah dan sertifikat/piagam bagi nara sumber, dan sertifikat/piagam bagi peserta. 9) Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial merupakan pengalaman guru menjadi pengurus organisasi kependidikan dan sosial dan atau mendapat tugas tambahan. Pengurus organisasi di bidang kependidikan antara lain: pengurus PGRI, Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI), Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN), Ikatan Sarjana Manajemen Pendidikan Indonesia (ISMaPI), dan asosiasi profesi

    tugas tambahan lain: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua jurusan, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala studio. Bukti fisik yang dilampirkan adalah surat keputusan atau surat keterangan dari pihak yang berwenang.