Upaya untuk meningkatkan keharmonisan keluarga-keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali melalui Katekese - USD Repository
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEHARMONISAN
KELUARGA-KELUARGA KRISTIANI DI LINGKUNGAN
SANTA THERESIA PAROKI HATI KUDUS YESUS PALASARI JEMBRANA
BALI MELALUI KATEKESE
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Christianus Aditya Kurniawan
NIM: 071124037
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orangtua, kakak, adik, sahabat, yang telah memberi dukungan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
.
MOTO
“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Lukas 1: 37)
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 19 Juli 2012 Penulis,
Christianus Aditya Kurniawan
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Christianus Aditya Kurniawan NIM : 071124037
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, penulis memberikan wewenang bagi Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul UPAYA
UNTUK MENINGKATKAN KEHARMONISAN KELUARGA-KELUARGA
KRISTIANI DI LINGKUNGAN SANTA THERESIA PAROKI HATI KUDUS
YESUS PALASARI JEMBRANA BALI MELALUI KATEKESE
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian penulis memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin maupun memberikan royalti kepada penulis, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 19 Juli 2012 Yang menyatakan,
Christianus Aditya Kurniawan
ABSTRAK
Judul skripsi UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEHARMONISAN
KELUARGA-KELUARGA KRISTIANI DI LINGKUNGAN SANTA THERESIA
PAROKI HATI KUDUS YESUS PALASARI JEMBRANA BALI MELALUI
KATEKESE dipilih berdasarkan kenyataan bahwa keharmonisan keluarga perlu
ditingkatkan secara terus menerus. Penulis melihat adanya permasalahan-permasalahan seperti pembagian waris keluarga, pertengkaran antar anggota keluarga yang disebabkan permasalahan kecil maupun besar, sikap egois, kesulitan dalam perekonomian dan lain- lain yang menjadi penghambat terwujudnya keharmonisan keluarga.
Persoalan pokok skripsi ini adalah bagaimana keluarga-keluarga Kristiani dapat meningkatkan keharmonisan hidup berkeluarga. Keharmonisan keluarga Kristiani merupakan suatu kesatuan antar anggota keluarga yang didasari oleh cinta kasih dan memiliki martabat yang sama satu sama lain dalam perwujudan sikap konkrit nilai-nilai Kerajaan Allah dalam hidup berkeluarga. Oleh sebab itu keluarga Kristiani diharapkan memahami serta menghayati keharmonisan keluarga menurut ajaran Gereja. Untuk itu dokumen Gereja seperti Gaudium et Spes dan Familiaris Consortio diyakini dapat menjadi inspirasi bagi keluarga Kristiani dalam mewujudkan keharmonisan keluarga Kristiani. Maka dari itu keadaan faktual yang dialami keluarga Kristiani di Lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali perlu dipahami melalui penelitian untuk dapat mengetahui sejauh mana terwujudnya keharmonisan keluarga Kristiani, faktor-faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat terwujudnya keharmonisan keluarga Kristiani serta menemukan model katekese yang dapat membantu keluarga Kristiani dalam mewujudkan keharmonisan keluarga.
Penulis dalam karya ini menyampaikan sumbangan pemikiran yang berupa suatu program katekese model Shared Christian Praxis (SCP) sebagai usaha membantu keluarga Kristiani dalam meningkatkan keharmonisan keluarga mereka. Melalui program yang ditawarkan ini, anggota keluarga Kristiani semakin dewasa dalam memperkembangkan imannya sehingga dapat meningkatkan keharmonisan keluarga secara terus menerus.
ABSTRACT
The thesis entitles “THE EFFORT TO INCREASING CHRISTIAN
FAMILIY’S HARMONY IN SANTA THERESIA DISTRICT IN JESUS
SACRED HEART PARISH TROUGH CATECHESIS” is chosen based on the fact
that the harmony of family needs to be developed continuously. The writer discovers some problems such as problem in the division of family inheritance, violence in the family, egoism attitude, economic problem, etc. which hinder the harmony of the family.
Main problem of this thesis is how Christian families can increase the harmony of their family’s life. Harmony of Christian families itself is the unity between the members of the family which based on the same loving affection and value in realizing concrete attitude of the values of the Kingdom of God in family life. Because of that problem, Christian families are expected to understand and experience the harmony of family according to the Church’s teaching. Moreover, church documents such as
Gaudium et Spes and Familiaris Consortio are believed can be used as the inspiration
for Christian families to create harmony in their family. Factual situation experienced by Christian families in the area of the Santa Theresia District In Jesus Sacred Heart Parish Palasari Jembrana Bali however needs to be understood through study to find out how far they have realized the harmony of Christian families, what factors can support or hinder the realization of the harmony of Christian families and find out type of catechesis which can help them to realize the harmony of Christian families.
The writer offers a model of catechetical program called Shared Christian Praxis (SCP) as an effort to help Christian families in increasing the harmony of their family. Through this program, the member of Christian families will become more mature in the prosess of developing their faith, so that they can increase the harmony of their family continuously.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab karena kasih-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul UPAYA UNTUK
- - MENINGKATKAN KEHARMONISAN KELUARGA KELUARGA
KRISTIANI DI LINGKUNGAN SANTA THERESIA PAROKI HATI KUDUS YESUS PALASARI JEMBRANA BALI MELALUI KATEKESE.
Skripsi ini lahir dari pengalaman yang penulis saksikan dan amati sebagai umat di Lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali.
Pelbagai macam faktor terjadi dalam keluarga dan mempengaruhi terwujud atau tidaknya suatu keharmonisan dalam keluarga. Anggota keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali juga mengalami faktor- faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga seperti permasalahan dalam pembagian
waris keluarga, pertengkaran antar anggota keluarga yang disebabkan permasalahan kecil
maupun besar, sikap egois, masalah dalam perekonomian dan lain-lain. Keharmonisan keluarga Kristiani sungguh merupakan tanggung jawab anggota keluarga. Skripsi ini merupakan sumbangan pemikiran kepada anggota keluarga Kristiani agar dapat semakin menghayati pentingnya meningkatkan keharmonisan secara terus menerus dalam hidup berkeluarga.
Selama proses penulisan dan penyusunan karya tulis ini, penulis merasakan rahmat kasih dan kebaikan Allah melalui uluran tangan banyak pihak, terutama dari:
1. Drs. H.J. Suhardiyanto, S.J. selaku Kaprodi IPPAK Universitas Sanata Dharma yang memberikan dukungan dalam seluruh proses penyelesaian skripsi ini.
2. Drs. FX. Heryatno W.W., S.J., M.Ed. selaku dosen pembimbing utama yang selalu mendampingi, membimbing dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. FX. Dapiyanta., SFK, MPd selaku dosen penguji sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. B. Agus Rukiyanto, S.J. selaku dosen penguji yang telah berkenan mendampingi dan memberikan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap staf dosen dan seluruh staf karyawan prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma yang secara tidak langsung selalu memberikan dorongan kepada penulis.
6. Keluarga tercinta: bapak, ibu, kakak, adik yang selalu mendoakan dan memberikan dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan perkuliahan.
7. Staf perpustakaan Kolose St. Ignatius Kotabaru dan perpustakaan Prodi IPPAK yang telah begitu bermurah hati mengizinkan penulis menggunakan berbagai buku yang sangat penulis perlukan dalam penulisan skripsi ini sampai selesai.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang dengan tulus hati memberikan masukan dan dorongan sampai selesainya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis terbuka akan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terkhusus anggota keluarga Kristiani lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali dalam upaya untuk meningkatkan keharmonisan keluarga Kristiani.
Yogyakarta, 19 Juli 2012 Penulis,
Christianus Aditya Kurniawan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv MOTO ........................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………… vii ABSTRAK .................................................................................................. viii ABSTRACT................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ............................................................................... x DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii DAFTAR SINGKATAN………………………………………………… xix BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................
1 A. Latar Belakang ..............................................................................
1 B. Pembatasan Masalah .....................................................................
10 C. Rumusan Masalah........................................................................
10 D. Tujuan Penulisan..........................................................................
10 E. Manfaat Penulisan........................................................................
11 F. Metode Penulisan..........................................................................
11 G. Sistematika Penulisan ...................................................................
12 BAB II. KEHARMONISAN KELUARGA KRISTIANI MENURUT DOKUMEN-DOKUMEN GEREJA………................................
14 A. Keharmonisan Keluarga Kristiani.................................................
15 1. Pengertian Keharmonisan ........................................................
15 2. Pengertian Keluarga .................................................................
16 3. Tipe Keluarga...........................................................................
16 4. Peranan Keluarga .....................................................................
17
a. Pendidikan.........................................................................
17 b. Meningkatkan Kepedulian pada Sesama ..........................
17 c. Memberikan Rasa Aman pada Anggota Keluarga............
18 d. Menciptakan Suasana Gembira.........................................
18 e. Memiliki Keyakinan pada Allah .......................................
19 f. Mengorganisaasi Ekonomi Keluarga ................................
20 g. Menjaga Suasana Harmonis..............................................
20 h. Meneruskan Keturunan .....................................................
21 i. Mengutamakan Kasih Sayang...........................................
21 5. Keluarga Kristiani ...................................................................
22
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keharmonisan Keluarga Kristiani...................................................................................
24
a. Faktor-Faktor yang Mendukung Keharmonisan Keluarga Kristiani.............................................................................
25 1) Komunikasi ................................................................
25 2) Ekonomi .....................................................................
26 3) Keturunan...................................................................
27
b. Faktor-Faktor yang Menghambat Keharmonisan Keluarga Kristiani .............................................................
29 1) Perkawinan Tidak Sah ...............................................
29 2) Kesulitan Ekonomi.....................................................
29 3) Kesulitan dalam Hal Relasi sebagai Suami Istri ........
30 4) Masalah Kondisi Anak...............................................
31 5) Kesulitan Relasi dengan Umat atau Masyarakat........
32 6) Kesulitan dalam Membangun Relasi dengan Tuhan..
32 B. Pandangan Gereja Mengenai Keharmonisan Keluarga Kristiani .
33 1. Keharmonisan Keluarga Kristiani menurut Gaudium et Spes .
34
2. Keharmonisan Keluarga Kristiani menurut Familiaris
Consortio ..................................................................................
38
3. Keharmonisan Keluarga Kristiani menurut Pandangan Purwa Hadiwardoyo ............................................................................
42
BAB
III. KEHARMONISAN KELUARGA KRISTIANI DI LINGKUNGAN SANTA THERESIA PAROKI HATI KUDUS YESUS PALASARI JEMBRANA BALI...................
46 A. Paroki Hati Kudus Yesus Palasari ..............................................
47 1. Sejarah Paroki Palasari dan Perkembangannya .....................
47 a. Asal Mula.........................................................................
47 1) Tahun 1938 – 1940: Merintis Jalan Menuju Tanah Terjanji......................................
48 2) Tahun 1940 – 1942: Membangun Pemukiman..........
49 3) Tahun 1942 – 1946: Masa Suram ..............................
51 4) Tahun 1946 – 1951: Exodus, Membangun Palasari yang Baru ..................................
52 2. Situasi Umat Paroki Hati Kudus Yesus Palasari.....................
53 3. Gambaran Umum Lingkungan Santa Theresia.......................
57
a. Letak dan Batas-Batas Geografis Lingkungan Santa Theresia ...................................................................
58
b. Kegiatan Umat Lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari................................................
58
c. Situasi Sosial Kemasyarakatan Umat Lingkungan Santa Theresia ...................................................................
60 d. Situasi Ekonomi Umat Lingkungan Santa Theresia .........
61
e. Situasi Kehidupan Keluarga Kristiani Lingkungan Santa Theresia ...................................................................
61 B. Penelitian Tentang Keharmonisan Keluarga Kristiani di Lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari .
64 1. Latar Belakang Penelitian.....................................................
64 2. Tujuan Penelitian..................................................................
66 3. Jenis Penelitian .....................................................................
67 4. Responden Penelitian ...........................................................
67 5. Tempat dan Waktu Pelaksanaan...........................................
68 6. Variabel Penelitian ...............................................................
69 7. Instrumen Pengumpulan Data ..............................................
70 8. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian...........................
71
a. Laporan Penelitian Kuesioner Tertutup..........................
85 3) Faktor Pendukung dan Penghambat Terwujudnya
Keharmonisan Keluarga Kristiani ............................ 102 3) Model Pembinaan Katekese yang diharapkan.......... 104
99 2) Faktor Pendukung dan Penghambat Terwujudnya
Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali ...........................................................
99 1) Keharmonisan Keluarga Kristiani di Lingkungan
98 c. Laporan dan Pembahasan Kusioner Terbuka .................
94 4) Model Pembinaan Katekese yang Diharapkan.........
91 c) Oran Tua dan Anak.............................................
87 b) Anak ...................................................................
87 a) Orang Tua ...........................................................
Keharmonisan Keluarga Kristiani di Lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali ...........................................................
Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali ...........................................................
71 1) Identitas Responden..................................................
84 2) Keharmonisan Keluarga Kristiani di Lingkungan
84 1) Identitas Responden..................................................
83 b. Pembahasan Hasil Penelitian Kuesioner Tertutup..........
79 4) Model Pembinaan Katekese yang Diharapkan.........
77 c) Orang Tua dan Anak ...........................................
75 b) Anak ....................................................................
75 a) Orang Tua ...........................................................
Keharmonisan Keluarga Kristiani di Lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari ...
73 3) Faktor Pendukung dan Penghambat Terwujudnya
Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali ...........................................................
72 2) Keharmonisan Keluarga Kristiani di Lingkungan
9. Kesimpulan Penelitian.......................................................... 106
BAB IV. SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) SEBAGAI MODEL KATEKESE UNTUK MENINGKATKAN KEHARMONISAN KELUARGA KRISTIANI DI LINGKUNGAN SANTA THERESIA PAROKI HATI KUDUS YESUS PALASARI JEMBRANA BALI......... 109 A. Katekese Model Shared Christian Praxis Sebagai Salah Satu Bentuk Pendampingan Iman dalam Meningkatkan Keharmonisan Keluarga Kristiani .............................................. 110
1. Komponen SCP...................................................................... 111
a. Shared ............................................................................... 111
b. Christian............................................................................ 112
c. Praxis ................................................................................ 112
2. Tujuan Katekese Model SCP................................................. 113
3. Langkah-Langkah Katekese Model SCP ............................... 114
a. Langkah 0: Pemusatan Aktivitas....................................... 114
b. Langkah I (pertama) : Pengungkapan Pengalaman Hidup Faktual......................................... 114
c. Langkah II (kedua) : Refleksi Kritis atas Sharing Pengalaman Hidup Faktual ......... 114
d. Langkah III (ketiga) : Mengusahakan Supaya Tradisi dan Visi Kristiani Lebih Terjangkau................................... 115
e. Langkah IV (keempat): Interpretasi/Tafsir Dialektis Antara Tradisi dan Visi Kristiani dengan Visi dan Tradisi Peserta.. 115 f. Langkah V (kelima): Keterlibatan Baru demi Makin
Terwujudnya Kerajaan Allah di Dunia Ini .................................... 116 B. Usulan Program Katekese Model SCP bagi Anggota Keluarga
Kristiani di Lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari............................................................................. 116
1. Latar Belakang....................................................................... 117
2. Alasan Diadakannya Program Kegiatan Katekese Model SCP ........................................................................................ 119
3. Tema dan Tujuan Program Kegiatan Pendampingan ............ 120
C. Gambaran Pelaksanaan Program ................................................ 121
D. Penjabaran Program.................................................................... 123
E. Contoh Persiapan Katekese Model SCP Bagi Anggota Keluarga Kristiani dalam Upaya Mewujudkan Keharmonisan Keluarga Kristiani di Lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari ................................................................. 125
1. Identitas Pertemuan................................................................ 125
2. Pemikiran Dasar..................................................................... 126
3. Pengembangan Langkah-Langkah......................................... 128
BAB V. PENUTUP..................................................................................... 141 A. Kesimpulan................................................................................. 141 B. Saran ........................................................................................... 142 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 143 LAMPIRAN................................................................................................ 145 Lampiran 1: Surat Penelitian kepada Ketua Lingkungan Santa Theresia............................................................... (1) Lampiran 2: Surat Penelitian kepada Pastor Paroki Hati Kudus Yesus Palasari ................................................... (2) Lampiran 3: Surat Pernyataan Penelitian kepada Dosen Pembimbing Skripsi ..................................................... (3) Lampiran 4: Kuesioner untuk Anggota Keluarga Kristiani............... (4) Lampiran 5: Contoh Hasil Penelitian ................................................ (9)
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
A. Singkatan Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci
Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat (Dipersembahkan kepada
Umat Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV).Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 7-8.
B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
GS : Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja dalam Dunia Modern, 7 Desember 1965.
CT : Catechesi Tradendae (Penyelenggaraan Katekese), Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II kepada para Uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979.
FC : Familiaris Consortio, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II tentang Keluarga Kristiani, 22 November 1981.
LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964.
C. Singkatan Lain OMK : Orang Muda Katolik.
KWI : Konferensi Wali gereja Indonesia.
Art : Artikel. Hal : Halaman. Ha : Hekto Are. HKY : Hati Kudus Yesus. KWI : Konferensi Waligereja Indonesia. KK : Kepala Keluarga. LCD : Liquid Crystal Display. OSF : Ordo Santo Fransiskus Asisi. PKK : Pendampingan Keluarga Kecil. PNS : Pegawai Negeri Sipil. Pr. : Praja. SVD : Societas Verby Divini (Serikat Sabda Allah). SCP : Shared Christian Praxis. St. : Santa. TV : Televisi. WITA : Waktu Indonesia Tengah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, seluruh anggota keluarga mengharapkan agar keluarga
mereka menjadi baik, dewasa, kokoh dan harmonis. Pelbagai macam permasalahan dapat menimpa setiap keluarga dan selanjutnya bagaimana anggota keluarga dapat menanggapi serta mengatasi permasalahan tersebut. Kedewasaan dan sikap setiap anggota keluarga sangat mempengaruhi terwujudnya keharmonisan. Seiring dengan perkembangan zaman, berkembang pula cara berpikir manusia dalam menanggapi suatu permasalahan. Perkembangan kehidupan iman setiap anggota keluarga dapat dibangun melalui refleksi mereka atas pengalaman-pengalaman hidup mereka di zaman modern ini.
Gereja juga telah menyadari bahwa perkembangan iman dalam hidup anggota keluarga Kristiani pada zaman modern ini semakin mendapat banyak tantangan seperti halnya jemaat yang mengeluh: “tidak mudah menemukan makna iman di dalam pergulatan hidup, tidak mudah menemukan Allah di dalam hidup sehari-hari”. Mereka juga menyatakan tidak mudah mendialogkan pengalaman hidup sehari-hari dengan makna Kitab Suci atau pesan Tradisi Gereja. Apalagi pada saat sekarang, di tengah-tengah zaman yang ditandai oleh sekularisasi dan globalisasi, berkembangnya paham indiferentisme dan materialisme, bertambahnya jumlah orang miskin dan menganggur, dan masih diperparah oleh berbagai konflik antar suku dan agama, serta masih banyak persoalan lainnya. Orang bertanya-tanya bagaimana menemukan yang Ilahi di tengah-tengah kesulitan, di tengah-tengah kenyataaan hidup yang pahit dan di tengah dunia yang sedang “sakit“ atau kenyataan dunia yang bersifat anti terhadap nilai-nilai Injil. Dirasakan bahwa “bahasa” iman tidak memberikan jawaban yang mudah. Bahasa iman tidak bersifat spontan dan dirasa tidak familiar dengan kenyataan hidup jemaat. Istilah mereka, bahasa iman terlalu teologis (Heryatno Wono Wulung, 2010: 61).
Berawal dari keprihatinan beberapa keluarga di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari, Jembrana, Bali yang sedang dilanda suatu masalah dalam keluarga, penulis terdorong mengadakan penelitian secara sederhana untuk memahami masalah apa saja yang dihadapi oleh kebanyakan keluarga saat ini, baik dalam keluarga kecil maupun keluarga besar. Ternyata, pelbagai permasalahan tersebut sangat mempengaruhi terwujud atau tidaknya suatu keharmonisan dalam suatu keluarga. Kondisi semacam ini memberikan dampak pada tingkat kedewasaan anggota keluarga dalam mengambil suatu keputusan. Hal semacam itu dapat terjadi dikarenakan salah satu pihak dalam anggota keluarga lebih mengutamakan kepentingan pribadinya daripada kepentingan bersama.
Beberapa permasalahan yang dapat penulis lihat, misalnya; ketika dalam pembagian waris keluarga. Di dalam masalah pembagian waris keluarga anggota keluarga menantikan seberapa besar bagian yang akan didapat, walaupun perasaan tersebut tidak diungkapkan, tetapi perasaan seperti itu tentunya akan mucul dalam benak mereka. Ketika terjadi perbedaan pendapat atau perselisihan dalam pembagian harta waris, permasalahan tersebut mengakibatkan rusaknya suasana harmonis antara pihak yang berselisih paham. Lebih parahnya lagi dapat mengakibatkan pihak yang saling berselisih paham dan saling berebut harta waris memilih untuk memutus hubungan persaudaraan yang sebelumnya terjalin dengan baik. Permasalahan seperti ini biasanya dapat kita temui dalam keluarga besar, yang terdiri dari beberapa keluarga inti.
Pada bagian ini kita dapat melihat permasalahan yang dapat mengganggu keharmonisan keluarga kecil yang telah penulis temukan sebelumnya di dalam pengalaman hidup, seperti contoh suatu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu atap mengalami perselisihan atau pertengkaran, baik itu dikarenakan permasalahan kecil maupun besar. Ketika si anak dalam masa puber (beranjak dewasa), kebanyakan si anak menginginkan tingkat kebebasan yang lebih besar, yang diharapkan didapatkan dari orang tuanya. Si anak akan semakin tertarik untuk mencoba apa yang ingin ia lakukan dalam hidupnya.
Ketika keinginan anak bertentangan dengan keinginan orang tuanya, orang tua si anak akan berusaha melarang dan menegur anak tersebut agar tidak melakukan hal itu lagi. Tak jarang kedua orang tua bersikap berlebihan dalam mengatasi permasalahan tersebut, sebut saja dengan melakukan tindakan fisik kepada anak seperi memukul, menampar, mencubit, dan lain-lain, dengan maksud memberi pelajaran kepada si anak. Tetapi apa yang terjadi setelah itu, si anak akan merasa kecewa dan tidak terima dengan perlakuan orang tua sehingga muncul sikap emosional dalam diri bahkan rasa dendam kepada orang tuanya sendiri.
Manuskrip yang berjudul “Katekese demi Pembangunan Komunitas Umat Beriman” menjelaskan persoalan-persoalan hidup yang dialami oleh umat Kristiani. Diuraikan persoalan-persoalan yang dihadapi umat Kristiani antara lain: sekularisasi, ateisme praktis dan sikap acuh tak acuh, penghayatan iman yang terlalu bercorak individualistis dan piestetis, jarak yang begitu jauh antara bahasa pergulatan hidup sehari-hari dengan bahasa iman. Di samping itu, masih ada berbagai macam tindakan kekerasan dan kriminalitas, direndahkannya martabat hidup manusia lebih-lebih para kaum perempuan, praktek-praktek ketidakadilan, penindasan dan pemiskinan, pengangguran, pengrusakan lingkungan hidup, dll. Maka dari itu, katekese yang menekankan dialog keselamatan, yang meneguhkan identitas kekatolikan, yang membantu jemaat makin mengenali, mengasihi dan mengikuti Yesus Kristus, dan yang membantu umat menghubungkan kutub persoalan aktual dengan kutub harta kekayaan iman Kristiani, serta yang mendorong umat memberi kesaksian hidup dan mengambil bagian secara aktif di dalam pembangunan hidup bermasyarakat, sungguh pantas diusahakan untuk dilaksanakan. Katekese diharapkan secara jelas menyatukan dua kutub, yaitu kenyataan hidup sehari-hari dan harta kekayaan iman Kristiani (Heryatno Wono Wulung, 2010: 2-3).
Di samping permasalahan tersebut, tentunya ada pula segi-segi positif dan hal-hal yang patut untuk dibanggakan dari keluarga-keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari, contoh; setiap Rabu malam, kelompok basis di masing-masing lingkungan yang ada di Paroki Hati Kudus Yesus Palasari yaitu lingkungan St. Theresia, lingkungan St. Sisilia dan lingkungan St. Elisabeth mengadakan kegiatan rutin bersama yaitu doa Rosario, dan juga pada saat bulan APP diadakan doa pendalaman iman umat. Kegiatan bersama ini telah menjadi suatu kebiasaan dan kewajiban bagi keluarga untuk mengikutinya. Seandainya salah satu anggota keluarga berhalangan hadir, maka dipastikan anggota keluarga yang lain berusaha meluangkan waktu mereka untuk mengikuti kegiatan doa bersama tersebut. Melalui kegiatan tersebut umat diharapkan dapat semakin menghayati iman akan Yesus Kristus di dalam hidup mereka bersama. Mengenai hal ini telah diungkapkan oleh Yohanes Paulus II dalam Familiaris Consortio sebagai berikut:
Keluarga Katolik dipanggil untuk secara aktif dan bertanggung jawab ikut serta menjalankan perutusan Gereja dengan cara yang asli dan istimewa, dengan membawakan diri – dalam kenyataan maupun kegiatannya – sebagai “persekutuan mesra kehidupan dan cintakasih”, dalam pengabdian kepada Gereja dan masyarakat (FC. art. 50). Kebersamaan dan kesatuan antar keluarga satu dengan yang lainnya juga terlihat ketika lingkungan St. Theresia mendapatkan tugas untuk membersihkan dan menghias Gereja setiap minggu ke II. Melalui berbagai macam bentuk kegiatan umat di lingkungan St. Theresia dapat terlihat dengan jelas suasana kebersamaan antar keluarga telah terjalin dengan sangat baik. Umat di lingkungan St. Theresia ini bukan merupakan suatu komunitas yang terbentuk oleh karena ketentuan suatu organisasi, melainkan komunitas yang terbentuk oleh karena suatu kesadaran dari masing-masing pribadi untuk dapat hidup saling membutuhkan dan menjalin kebersamaan satu sama lain. Kegiatan-kegiatan bersama yang dilakukan oleh umat di lingkungan St. Theresia sangat berperan besar dalam proses pembentukan pribadi serta perkembangan iman umat. Perkembangan iman diawali ketika kita lahir dan dididik dalam suatu keluarga yang memiliki rasa religius yang kuat atau tidak, seperti yang dipaparkan melalui
Familiaris Consortio , yaitu:
Keluarga-keluarga Katolik dapat melaksanakan itu melalui kegiatan mereka mendidik,-maksudnya: dengan menyajikan kepada anak-anak mereka suatu pola hidup berdasarkan nilai-nilai kebenaran, kebebasan, keadilan dan cintakasih,- baik dengan melibatkan diri secara aktif dan bertanggung jawab dalam pengembangan otentik manusiawi masyarakat luas beserta lembaga-lembaganya, maupun dengan mendukung melalui pelbagai cara perserikatan-perserikatan, yang secara khas menanggapi masalah-masalah internasional (FC. art 48).
Maka dapat disimpulkan, di samping adanya suatu keprihatinan atau masalah-masalah tentunya ada pula hal-hal positif yang juga patut untuk ditinjau dan diperkembangkan yang membuat mereka tetap setia dan tekun menghayati imannya. Mereka berusaha mencari dan menemukan makna hidup serta menanggapi panggilan mereka sebagai orang Katolik yaitu menjadi murid-murid- Nya. Menjadi murid Yesus berarti setia mengikuti Yesus bagaimana pun keadaannya. Di tengah-tengah kesibukan dan pergulatan hidupnya umat saling bertemu dan berdialog. Melalui dialog mereka dapat saling meneguhkan, mendidik dan memperkembangkan. Mereka menyadari dan menghayati persatuan serta keterhubungan mereka. Mereka saling belajar (beriman) dari kenyataan hidup dan dari partisipasi mereka di dalam kehidupan menggereja dan masyarakat. Umat sadar bahwa sikap iman menjadi kata kunci untuk menemukan makna dari pergulatan hidup mereka. Di dalam keadaan berat sekalipun iman tetap memberi mereka makna, ilham dan pengharapan bahwa nilai-nilai injili dapat dijadikan pegangan hidup yang kokoh. Mereka menegaskan bahwa hidup jemaat merupakan tempat pokok bagi mereka untuk saling memperkembangkan iman, moral dan integritas pribadi (Heryatno Wono Wulung, 2010: 61-62).
Di dalam tulisan berikut ini akan dipaparkan mengenai usaha-usaha yang dilakukan umat Kristiani dalam hidup keluarga untuk semakin menemukan serta mengembangkan iman keluarga-keluarga Kristiani secara nyata di tengah-tengah kehidupan masyarakat zaman sekarang.
Keluarga sebagai persekutuan pendidikan yang fundamental merupakan tempat pertama dan paling istimewa untuk mewariskan nilai-nilai agama dan budaya yang membantu manusia memperoleh identitasnya sendiri. Keluarga didirikan atas dasar cinta kasih dan terbuka bagi anugerah kehidupan. Keluarga juga merupakan masa depan bagi masyarakat; dan tugasnya yang paling khusus ialah secara efektif memberikan sumbangan kepada masyarakat untuk masa depan yang penuh dengan kedamaian (Amanat Sri Paus Yohanes Paulus II prihal Kedamaian, Perdamaian dan Keluarga th 1994: 9).
Lingkungan keluarga Kristiani merupakan tempat pewartaan sekaligus tempat penghayatan hidup yang bergantung kepada Allah, seperti yang telah dijelaskan pada Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II dalam Familiaris
Consortio , sebagai berikut:
Keluarga Kristiani ikut menghayati kehidupan dan misi Gereja, yang mendengarkan sabda Allah dengan khidmat serta mewartakan penuh kepercayaan. Begitulah keluarga menjalankan peranan kenabiannya dengan menyambut setulus hati serta menyiarkan Sabda Allah. Keluarga dari hari ke hari makin berkembang sebagai persekutuan yang beriman dan mewartakan injil (FC. art 51).
Permasalahan yang terjadi dalam keluarga kerapkali menganggu hubungan keharmonisan antar anggota keluarga. Keharmonisan keluarga Kristiani maupun non Kristiani sangat diharapkan oleh setiap keluarga. Jika keharmonisan telah terwujud, keluarga dapat mengusahakan upaya mereka selanjutnya dalam mewujudkan rencana-rencana lainnya yang ingin mereka wujudkan dalam keluarga. Hal tersebut memerlukan sikap saling memahami antar anggota keluarga serta kedewasaan dalam sikap maupun kedewasaan dalam iman.
Kedewasaan dalam iman juga dibutuhkan dalam perjalanan hidup sebagai manusia yang selalu dihadapkan pada kenyataan duniawi. Orang beriman diajak untuk memiliki keterarahan hidup. Tanpa adanya komitmen atau tujuan seperti itu seseorang akan mudah terombang-ambingkan oleh berbagai macam tawaran dan pilihan hidup yang hadir di hadapannya. Pada zaman sekarang, manusia harus menentukan arah hidup untuk kelangsungan hidup mereka. Maka diperlukan adanya suatu pendampingan iman yang dapat membantu mereka dalam menanggapi tantangan hidup yang telah maupun yang akan dihadapinya. Hidup beriman berarti berpandangan ke depan dengan bertolak pada refleksi pengalaman hidup yang sudah dijalani.
Hidup memang dipenuhi dengan janji masa depan. Hidup manusia akan dipenuhi oleh janji Allah, dan manusia secara penuh berserah diri kepada Allah (Kej 12:1-3). Dapat dikatakan bahwa keluarga-keluarga Kristiani saat ini memang sangat membutuhkan pendampingan dalam memperkembangkan iman. Apalagi setelah penulis melihat pengalaman hidup keluarga-keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali yang dihadapkan pada pelbagai tantangan hidup serta permasalahan yang dapat menghambat keharmonisan keluarga Kristiani. Melihat situasi perkembangan zaman yang ada, penulis merasa prihatin dengan situasi keluarga saat ini, khususnya bagi keluarga Kristiani yang ada di Lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali yang belum dapat mendewasakan imannya dalam meningkatkan keharmonisan keluarga Kristiani.
Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan keharmonisan antar anggota keluarga Kristiani ialah katekese, sebab katekese bertolak dari persoalan-persoalan serta pengalaman yang direfleksikan dalam terang sabda Allah. Ditegaskan bahwa segenap umat membutuhkan katekese dengan tujuan agar imannya terus berkembang sehingga mencapai kepenuhannya (Heryatno Wono Wulung, 2010, 2).
Menurut penulis, program kegiatan katekese sangat efektif untuk memotivasi anggota keluarga dalam memperkembangkan kedewasaan imannya, agar semakin menghayati pentingnya keharmonisan keluarga. Katekese tersebut dapat dilaksanakan di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari dan dapat dijadikan suatu wadah atau sarana di mana umat dapat mensharingkan pengalaman serta permasalahan mereka dalam hidup berkeluarga.
Anggota keluarga Kristiani dapat menemukan cara untuk dapat mengatasi permasalahan sehingga dapat meningkatkan keharmonisan keluarga. Dengan melihat kenyataan di atas, maka penulis bermaksud untuk membantu umat dalam meningkatkan keharmonisan keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia dengan memilih judul skripsi:
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEHARMONISAN
KELUARGA - KELUARGA KRISTIANI DI LINGKUNGAN SANTA
THERESIA PAROKI HATI KUDUS YESUS PALASARI JEMBRANA
BALI MELALUI KATEKESE.
B. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan judul penulisan skripsi ini, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana terwujudnya keharmonisan keluarga Kristiani, mengetahui pendukung dan penghambat terwujudnya keharmonisan keluarga Kristiani serta mengetahui model katekese yang cocok dalam membantu meningkatkan keharmonisan keluarga Kristiani.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran keharmonisan keluarga Kristiani menurut dokumen Gereja?
2. Sejauh mana keharmonisan keluarga Kristiani telah terwujud, serta faktor- faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat terwujudnya keharmonisan dalam keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia, Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali?
3. Katekese model apakah yang dapat membantu para anggota keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia, Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali untuk meningkatkan keharmonisan?
D. Tujuan Penulisan
1. Agar keluarga-keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali dapat mengetahui dan memahami keharmonisan keluarga Kristiani menurut pandangan Gereja.
2. Mengetahui sejauh mana keharmonisan keluarga terwujud, serta mengetahui apa yang menjadi pendukung dan penghambat terwujudnya keharmonisan keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali.
3. Menemukan dan memberikan model katekese yang relevan untuk anggota keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali dalam upaya meningkatkan keharmonisan keluarga.
E. Manfaat Penulisan
1. Memberi masukan kepada umat, khususnya bagi keluarga-keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia, Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali untuk semakin menghayati pentingnya keharmonisan dalam hidup berkeluarga.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dalam membantu meningkatkan keharmonisan keluarga Kristiani.
F. Metode Penulisan Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode deskrisptif analitis.
Melalui metode deskriptif ini, penulis menggambarkan sejauh mana keharmonisan keluarga sudah terwujud atau belum di dalam keluarga-keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari. Penulis mencoba untuk memahami apa yang menjadi pendukung serta penghambat terwujudnya keharmonisan keluarga Kristiani. Setelah itu penulis menawarkan program katekese yang dapat meningkatkan keharmonisan keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia Paroki hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali.
G. Sistematika Penulisan
Judul Skripsi yang dipilih penulis adalah “Upaya Untuk Meningkatkan Keharmonisan dalam Keluarga Kristiani di Lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali Melalui Katekese”. Judul ini penulis bahas dalam lima bab, yang akan diuraikan sebagai berikut:
Bab I menguraikan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan.
Bab II membahas pandangan Gereja mengenai keharmonisan keluarga Kristiani. Penulis memilih Gaudium et Spes dan Familiaris Consortio. Komponen
bab ini diuraikan sebagai berikut; pengertian keharmonisan keluarga Kristiani, faktor-faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga Kristiani, keharmonisan keluarga Kristiani menurut Gaudium et Spes, keharmonisan keluarga Kristiani menurut Familiaris Consortio, keharmonisan keluarga Kristiani menurut pandangan Purwa Hadiwardoyo
Bab III pada bagian pertama membahas mengenai paroki Palasari dan perkembangannya, situasi umat paroki Hati Kudus Yesus Palasari, gambaran umum lingkungan Santa Theresia. Bagian kedua membahas mengenai metodologi penelitian tentang keharmonisan keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari yang mencakup latar belakang penelitian, tujuan penelitian, instrumen pengumpulan data, responden penelitian, tempat dan waktu pelaksanaan, variabel penelitian, laporan pembahasan hasil penelitian, kesimpulan penelitian.
Bab IV dibagi menjadi tiga bagian pokok pembahasan. Bagian pertama menjelaskan katekese model Shared Christian Praxis yang meliputi: pengertian SCP, tujuan katekese model SCP, langkah-langkah katekese model SCP. Bagian kedua berisi usulan program katekese model SCP bagi keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari yang meliputi latar belakang, alasan diadakannya program kegiatan katekese model SCP, tema dan tujuan Program Kegiatan Pendampingan. Bagian ketiga berisi gambaran pelaksanaan program, penjabaran program, contoh persiapan katekese model SCP bagi anggota keluarga Kristiani dalam upaya meningkatkan keharmonisan keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali.
Bab V berisi kesimpulan dan saran. Di dalam kesimpulan, penulis akan mengungkapkan kembali inti pokok dari seluruh rangkaian pembahasan karya tulis ini. Saran diberikan guna mengadakan pendampingan iman bagi anggota keluarga Kristiani.